01 2018.03.10 Artikel Gagasan Ilmiah - Fauziah Ratna Hapsari
01 2018.03.10 Artikel Gagasan Ilmiah - Fauziah Ratna Hapsari
disusun oleh:
FAUZIAH RATNA HAPSARI, S.Pd., M.Pd.
NIP. 19770414 200801 2 007
2018
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 2 SEMARANG
Jl. Sendangguwo Baru No. 1 SEMARANG 50191
Nomor Telepon 6715994
Email: kasek_smanda@yahoo.com Website: www.sma2smg.com
hanya fokus pada peningkatan kompetensi, akan tetapi juga menitikberatkan pada
pendidikan karakter siswa. Dengan kata lain, pendidikan sekarang ini membentuk
siswa cerdas berkarakter. Selama ini perhatian pendidik seringkali pada proses
pendidik berpendapat bahwa penilaian sepenuhnya ranah guru. Hal ini tidak
pembelajaran dan penilaian karena siswa tidak hanya belajar untuk meningkatkan
kompetensi, tetapi siswa juga belajar bekerjasama, peduli, dan kreatif. Kenapa hal
ini bisa terjadi? Penilaian bukan lagi hanya berfungsi sebagai alat pembantu
Halaman
ABSTRAK ................................................................................................... 1
Lampiran ...................................................................................................... 23
iii
INTERACTIVE EVALUATION SHEET
UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI GRAMATIKAL,
MEMBANGUN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN
PRESENT PERFECT TENSE
Fauziah Ratna Hapsari
ABSTRAKSI
Assessment is no longer the sake of teachers, but it is for the students too. 2013
Curriculum demands teachers to conduct summative and formative assessments
but English teachers in SMA Negeri 2 Semarang mostly practice summative
assessment and rarely conduct formative one in their classes. Furthermore, they
only used formative assessment for social aspect. Therefore, this study conducted
formative assessment as an alternative to assess students in learning grammatical
competence, especially Present Perfect Tense for the eleventh graders in SMA
Negeri 2 Semarang. The study was inspired by a previous study on authentic
assessment held by Fitri (2015) and theories by O’Malley (1996) and Brown
(2007). The alternative assessment was expected to assess validly and reliably
students’ competence in learning Present Perfect Tense. This study employed
Classroom Action Research adapted from Kemmis and Mc. Taggart (1992). The
study found that alternative assessment is valid to assess students’ competence in
learning Present Perfect Tense since it not only assesses the final score, but also
evaluates students’ learning process. It also involves students themselves, peers as
well as the teachers to evaluate students’ competence. Furthermore, the study
showed that alternative assessment is reliable because various students’ works in
learning process confirm students’ competence. Therefore, English teachers are
suggested to conduct alternative assessment besides summative assessment to
assess student’s competence. It is also necessary to conduct further studies to gain
more positive affect toward assessing student’s competence in learning
vocabulary, listening, speaking, reading, and reading.
Keywords: interactive evaluation sheet, grammatical competence, character
building
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Apakah penilaian selalu berpusat pada guru dan siswa berperan pasif
sebagai subyek penilaian saja?
Penilaian adalah penggunaan metode dan instrumen dalam
mengumpulkan informasi guna mengambil keputusan tentang pembelajaran
(Katz, 2014). Kurikulum baru diperkenalkan di Indonesia pada tahun 2013 dan
berdampak pada perubahan beberapa kebijakan, salah satunya adalah penilaian.
Penilaian meliputi penilaian pembelajaran, penilaian untuk pembelajaran, dan
penilaian sebagai bahan pembelajaran (assessment of learning, assessment for
learning, and assessment as learning) (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,
2015). Hal ini mengisyaratkan bahwa kurikulum baru mendukung penilaian yang
tidak hanya pada ranah guru karena penilaian digunakan sebagai pembelajaran.
Siswa akan menggunakan penilaian untuk pembelajaran dan mengevaluasi
pembelajaran, dan untuk memperoleh skor. Hal ini dimaksudkan bahwa penilaian
merupakan bagian awal, inti, dan akhir pembelajaran. Dalam proses penilaian ini,
kegiatan penilaian berpusat pada siswa dimana siswa dituntut berperan aktif,
sebagaimana siswa menyiapkan butir soal, berlatih menyelesaikan soal, hinggga
menilai diri sendiri dan teman sebaya dalam bimbingan guru. Oleh karena itu,
penilaian dengan interactive evaluation sheet tidak hanya meningkatkan
kompetensi gramatikal siswa, tetapi juga membangun karakter siswa, yaitu kerja
sama, kepedulian, dan kreativitas.
1.3 Tujuan
Berbekal kebutuhan siswa, penulis menyusun metode dan instrumen
penilaian yang bertujuan meningkatkan kompetensi gramatikal siswa kelas
XI.IPS.2, khususnya Present Perfect Tense. Selain itu, metode dan instrumen
penilaian tersebut bertujuan meningkatkan kerjasama, kepedulian, dan kreativitas
siswa. Oleh karena itu, penulis mengadaptasi penilaian grammar yang telah ditulis
oleh Murphey (1995), yaitu interactive evaluation sheet.
1.4 Manfaat
Interactive evaluation sheet memiliki 3 manfaat sebagai berikut:
1. Secara teoretis, interactive evaluation sheet memberikan manfaat bagi siswa
yang belajar dan melakukan penilaian Present Perfect Tense. Interactive
evaluation sheet meningkatkan kompetensi gramatikal dan membangun
kerjasama, kepedulian, dan kreativitas siswa.
2. Secara pedagogis, interactive evaluation sheet memberikan inspirasi kepada
guru bahasa dalam upaya mengembangan metode dan instrumen penilaian,
serta peningkatan kompetensi gramatikal dan pendidikan karakter.
3. Secara praktis, interactive evaluation sheet memberikan beberapa manfaat
bagi guru dan siswa. Guru bahasa dapat mempraktekkan metode dan
instrumen serupa di kelas. Selain itu, siswa dapat terlibat secara aktif dalam
belajar dan mencapai kompetensi yang diharapkan dalam pembelajaran
bahasa, khususnya Present Perfect Tense. Pada waktu yang bersamaan,
interactive evaluation sheet dapat membangun kerjasama, kepedulian, dan
kreativitas siswa.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Pada bab ini, penulis membahas tentang teori yang melandasi gagasan
ilmiah ini.
Gall, D. M., Gall, J. P., dan Borg, W. R. (2003). Educational Research. Boston:
Pearson Education Inc.
Muchlas Samani dan Hariyanto. (2014). Konsep dan Model Pendidikan Karakter.
Bandung: Rosda Karya.