Anda di halaman 1dari 7

RESPONSE PAPER 1

Elyan Nadian Zahara – 1906437491

Industri dan Teknologi Komunikasi, Sebuah Transformasi.

Perkembangan industri teknologi dan komunikasi tidak lepas dari transformasi media, dari media analog
hingga media digital. Untuk memahami definisi analog, Tony Feldman ( 2005) mengajak untuk
membayangkan analog sebagai ekspresi dari pengalaman di dunia nyata,. Digital, di sisi lain
mengekspresikan dunia yang menjadi milik dari computer.

Medium is The Message, Medium adalah pesan itu sendiri. Proposisi dari McLuhan ( 2013) ini
bermaksud mengatakan bahwa konsekuensi pribadi dan sosial dari sebuah medium, yang merupakan
perpanjangan tangan dari diri kita, hasil dari langkah baru yang diperkenalkan dalam kehidupan kita oleh
setiap perpanjangan diri kita, ataupun teknologi baru. Dengan kata lain, medium adalah hasil dari
teknologi itu sendiri.

Membahas mengenai Industri teknologi komunikasi tidak lepas dari pentingnya memahami bagaimana
perkembangannya dari waktu ke waktu. Hal ini dapat dimulai dengan pembahasan mengenai Revolusi
Komunikasi. Dalam Behringer (2006), konsep Revolusi Komunikasi digagas dan dipublikasikan pertama
kali pada tahun 1932 oleh Robert G. Albion, peneliti yang memelajari hubungan antara tenaga laut
dengan perdagangan kayu. Dalam sebuah sesi ajar Klub Insinyur New York, Albion menyebut bahwa
Revolusi Komunikasi berasal dari Amerika Serikat pada sekitar tahun 1760. Ia berpendapat bahwa
pembentukan dan kebangkitan Amerika pada saat itu merupakan buah dari perkembangan infrastruktur
komunikasi.
Albion menekankan pentingnya memisahkan perubahan radikal dalam ranah komunikasi dari Revolusi
Industri. Menurutnya, konsep Revolusi Industri akan lebih jelas apabila dibatasi pada hal-hal yang
berhubungan dengan pabrik-pabrik, buruh, serta konsekuensi sosial politiknya.
Di sisi lain, temuan-temuan di bidang teknologi yang menyebabkan semakin mudahnya komunikasi,
membuat dunia lebih dekat, serta memperluas cakrawala adalah konsekuensi lain dari revolusi industri
yang Albion sebut dengan Revolusi Komunikasi, karena tentunya membahas mengenai kanal, telegraf,
kabel bawah laut, dan telepon akan berbeda dengan membahas mengenai pabrik.
Behringer (2006) menyebutkan dalam publikasinya bahwa beberapa peneliti seperti Innis dan McLuhan
berpendapat bahwa dalam setiap era baru peradaban manusia didominasi oleh media komunikasi
tertentu dan bahwa perubahan media menyebabkan gejolak sosial dan politik yang besar.
Harold Innis (Innis, 2008) membagi perkembangan media ke dalam empat era berdasarkan
kesamaannya dalam fungsi komunikasi, yaitu era tulis, cetak, lisan dan elektronik.
Berdasarkan pembabakan tersebut, McMullan (2017) membagi perkembangan teknologi ke dalam
empat kategori yang lebih relevan, sebagai berikut:
Artefak sebagai Basis Teknologi
Pada era di mana artefak digunakan sebagai basis teknologi, artefak digunakan untuk menciptakan
media seperti tulisan, lukisan dan patung. Dengan kata lain, teknologi sebagai alat dalam penciptaan
media tersebut.
Kegunaan yang khas dari artefak sebagai pondasi teknologi adalah pemisahannya dari medium sebagai
pesan yang terpisah dari pembuatnya.
Mekanika sebagai Basis Teknologi
Basis Teknologi Mekanis dapat berupa mesin sederhana seperti pengungkit, ataupun mesin yang lebih
kompleks yang merupakan kumpulan dari mesin-mesin yang lebih kecil, seperti mesin cetak atau mesin
mobil. Mesin dapat diberdayakan dengan memanfaatkan kekuatan alam seperti pergerakan air,
pembakaran udara dan bahan bakar, muatan listrik atau tenaga manusia, tetapi pada prinsipnya mesin
memodifikasi energi mekanik untuk memenuhi kebutuhan manusia .
Listrik sebagai Basis Teknologi
Jenis teknologi ini ditemukan pada pertengahan tahun 1700-an. Telegraf listrik disebut-sebut sebagai
medium listrik pertama. Istilah elektrik dan elektronik kerap digunakan secara tumpang tindih.
Teknologi elektrik mengacu pada penggunaan arus listrik sebagai sumber daya utama, sedangkan
elektronik mengacu pada penggunaan sinyal elektromagnetik yang menggunakan tenaga listrik. Namun
dalam konteks kategorisasi asas teknologi, McMullan ( 2017) lebih memilih menggunakan istilah
elektrik.
Bicara mengenai teknologi listrik, Komputer modern adalah perangkat elektronik, yang berfungsi melalui
sirkuit elektronik yang mengendalikan aliran dan aplikasi informasi biner. Namun yang penting untuk
diingat adalah bahwa komputer digital bisa non-elektronik dan komputer analog bisa elektronik.
Komputer bahkan bisa berbentuk non-digital dan non-elektronik, seperti hanya komputer analog,
mekanisme Antikythera, yang digunakan oleh orang Yunani kuno.
Di tahun 1965, Moore meramalkan bahwa jumlah transistor dalam sirkuit terintegrasi, atau chip, akan
berlipat ganda kira-kira setiap dua tahun; pernyataannya dikenal sebagai Hukum Moore (Moore Law)
(Reichardt, 2006) . Berlakunya Hukum Moore yang diperingati setiap tahun menegaskan seberapa cepat
dunia berubah dan bertumbuh, terutama dalam hal penyediaan informasi melalui internet. Hukum ini
memprediksi bahwa kebutuhan akan kecepatan pemrosesan informasi akan terus meningkat seiring
berjalannya waktu. Hal ini menyebabkan jumlah kebutuhan akan transistor dalam sebuah prosesor
berlipat ganda.

Digital sebagai Basis Teknologi


Teknologi digital mampu menambahkan nilai ke dalam media yang ada, serta memungkinkan proses
programming yang membuat sebuah medium dapat dimanipulasi melalui algoritma yang kemudian
dapat menciptakan teknologi digital yang berbeda. Contoh dari jenis basis teknologi ini adalah Wikipedia
yang memungkinkan kolaborasi dengan pengguna situs tersebut. Wikipedia merupakan salah satu
contoh dari Web 2.0. O’Reilly ( 2005) mendefinisikan Web 2.0 sebagai generasi kedua dari layanan
berbasis web, yang memungkinkan kolaborasi dari pengguna serta berbagi informasi online dengan cara
yang sebelumnya tidak tersedia.
Web 2.0 mengubah cara pengguna berinteraksi dengan informasi yang tersedia di internet. Peran
penting pengguna dalam mengumpulkan, menilai dan memberikan respon terhadap konten online pada
Web 2.0 disebut dengan istilah user-generated content (UGC) atau consumer-generated-media (Gretzel,
2006, 2007).
Konvergensi dilihat sebagai proses perusahaan media yang sebelumnya terspesialisasi dalam satu
platform (misalnya cetak, radio atau televisi), menjadi konglomerasi multiplatform yang lebih besar.
Konvergensi teknologi terjadi berkat digitalisasi konten media yang menyebabkan media lama dan baru
menyatu. (Jenkins, 2006).
Berbeda dengan Jenkins, McQuail (2009) berpendapat bahwa konvergensi adalah proses menjadi serupa
dalam waktu yang bersamaan. Istilah ini biasanya diterapkan dalam konteks konvergensi media
teknologi sebagai dampak dari digitalisasi. Tren konvergensi kontemporer kerap digunakan sebagai
argument untuk deregulasi media, karena sebagian besar regulasi terkait kepada satu teknologi yang
spesifik (cetak, penyiaran, kabel, dan lain-lain).
Keempat kategori basis teknologi tersebut adalah teori yang dikemukakan McMullan (2017), yang
mengusung konsep proto-affordances atau Fungsi Dasar. Fungsi dasar yang hadir melalui Teori Basis
Teknologi menawarkan potensi komunikasi dan ekspresi baru ke dalam media lama, yang kemudian
disebut sebagai media baru.
Berdasarkan penjabaran mengenai teknologi dan media di atas, teori basis teknologi McMullan
menunjukkan kemungkinan suatu teknologi baru dengan sekurang-kurangnya satu fungsi dasar akan
ditemukan. Dengan menyadari hal tersebut lebih awal dan berupaya mengetahui fungsi dasar baru
yang suatu saat mungkin akan diperkenalkan, akan sangat membantu pergerakan peneliti dalam kondisi
sosial kelak.
Fenomena transformasi media yang dijabarkan di atas dapat dijelaskan dalam satu istilah,
mediamorphosis. Istilah ini diciptakan oleh Roger Fidler, yang berarti transdormasi media komunikasi,
yang biasanya disebabkan oleh interaksi yang kompleks antara kebutuhan yang dirasakan, tekanan
persaingan dan politik, dan inovasi sosial dan teknologi (Fidler, 1997) .
Dari perspektif komunikasi, transformasi teknologi komunikasi hingga sampai pada era konvergensi
digital saat ini membuat keharusan untuk berkomunikasi secara konvensional atau bertatap muka
berkurang . Salah satu contohnya adalah pemeriksaan keimigrasian menggunakan autogate bagi
pemegang paspor elektronik. Paspor yang berisikan chip elektronik memungkinkan verifikasi data
pemegang paspor secara real time dan menentukan apakah pemilik paspor lolos pemeriksaan atau
tidak. Komunikasi dalam hal ini , termediasi oleh perangkat elektronik dan digitalisasi sistem.

REFERENSI

Behringer, W. (2006). Communications Revolutions: A historiographical concept. German History, 24(3),


333–374. https://doi.org/10.1191/0266355406gh378oa

Feldman, T. (2005). An Introduction to Digital Media. Routledge.

Fidler, R. (1997). Mediamorphosis-Understanding New Media. Pine Forge Press.

Gretzel, U. (2006). Consumer Generated Content -Trends and Implications for Branding. E-Review of
Tourism Research, 4(3), 9–11. http://ertr.tamu.edu/pdfs/c-69.pdf

Gretzel, U. (2007). Project Director : http://www.tripadvisor.com/pdfs/OnlineTravelReviewReport.pdf

Innis, H. A. (2008). The Bias of Communication. In University of Toronto Press (Issue 2). University of
Toronto Press. https://doi.org/10.22230/cjc.1993v18n2a748

Jenkins, H. (2006). Jenkins, H. (2006). Convergence Culture: Where Old and New Media Collide. In New
York University Press. New York University Press. https://doi.org/10.1177/0894439307306088

McLuhan, M. (2013). Understanding Media: The Extensions of Man. Gingko Press. www.gingkopress.com

McMullan, J. (2017). A new understanding of ‘New Media.’ Convergence: The International Journal of
Research into New Media Technologies, 135485651773815.
https://doi.org/10.1177/1354856517738159
McQuail, D. (2009). McQuail’s Mass Communication Theory (6th ed.). Sage Publications.

O’Reilly, T. (2005). What Is Web 2.0, Design Patterns and Business Models for the Next Generation of
Software. https://www.oreilly.com/pub/a/web2/archive/what-is-web-20.html

Reichardt, R. (2006). Moore’s Law and the Pace of Change. Internet Reference Services Quarterly, 11(3),
117–124. https://doi.org/10.1300/J136v11n03
Catatan

Digital: tidak mudah terpengaruh gangguan sinyal

Bit: 0, 1,

Byte: 1 byte=8 bit.

Moore law bukan masalah varian layanan gojek, tapi lebih ke jumlah transistor yangmempengaruhi
kecepatan prosesor

Koevolusi

dan koeksistensi

media online: kurangnya akurasi

USER GENERATED CONTENT, masalah akurasi dan piracy.

Gojek-mediamorfosis dari tahun 2010, awalnya pesan pakai telepon.

1. Industry 4.0, cloud computing → big data gojek, algoritma dari AI gojek . rekomendasi jajanan
dll
2. Society 5.0 → CSR, notifikasi mau donasi?
3. Komunikasi, bisa chat,
4. Budaya teknologi → teknologi membentuk budaya, pesen gotix dll
5. Masa depan →

1. Moore Law
2. Futurologi

UCC: Kondisi marketing communication. Banyak content creator yg dimanfaatkan oleh brand. Apakah ini
peluang atau ancaman?

Komodifikasi data: yang harus diupgrade sistemnya atau manusianya?

Perspektif lain perbedaan Analog dan digital, analog face to face, digital, assisted
Hint: McLuhan

Yang membuka seluruh chapter

Karena McLuhan mampu meramalkan masa depan, era internet berdasarkan mediamorphosis
berdasarkan struktur masyarakat yang ada sebelumnya.

Kata kunci analog digitalmembatasi pemikiran kelompok, harus pegangan McLuhan.

Kenapa McLuhan cocok? Dormalis, positivis tapi juga bisa interpretif

Those who think the meaning is important is culturalist.

Gagasan mcluhan mempengaruhi kajian media secara luas, tapi juga mempengaruhi mereka yeng
mempelajari makna.

Anda mungkin juga menyukai