Anda di halaman 1dari 5

PERENCANAAN LAPANGAN TERBANG

4. Menentukan Tebal Perkerasan Pada Runway.

Penentuan tebal perkerasan landasan pacu dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain :
a. Berat kotor pesawat ( MSTOW = Maximum Structural Take Off Weight )
b. Konfigurasi roda pendaratan utama yang terdiri dari :
- Single Wheel Gear
- Dual Tandem Wheel Gear
- Dual Wheel Gear
c. CBR ( California Bearing Ratio ) tanah dasar landasan.
d. CBR pondasi bawah landasan pacu.
e. Data pesawat yang dilayani.

Data Pesawat yang dilayani :


MSTOW Konfigurasi Roda
Jenis Pesawat Keterangan
( Kg ) Pendaratan Utama
Air Bus A-300-600 165,000 Dual Tandem Wheel Gear Pesawat rencana
Boeing 737-400 63,083 Single Wheel Gear
Boeing 737-300 61,230 Single Wheel Gear
DC-9-51 54,886 Single Wheel Gear
Catatan : 1 lb = 0.4536 kg

4.1 Peramalan Annual Forecasting Depature Pesawat .


Diketahui bahwa kapasitas lapangan terbang adalah 6 buah/hari.
Maka, pembagian dalam 1 jam adalah :
a. Air Bus A-300-600 = 1 Pesawat/jam
b. Boeing 737-400 = 1 Pesawat/jam
c. Boeing 737-300 = 2 Pesawat/jam
d. DC-9-51 = 2 Pesawat/jam

Dalam 1 hari diambil rata-rata lapangan terbang beroperasi 12 jam/hari dengan kapasitas 6
buah Pesawat/hari. Jadi, dalam 1 tahun (365 hari) pesawat akan take off dilapangan terbang sebanyak :
a. Air Bus A-300-600 = 1 × 12 × 365 = 4,380 Pesawat
b. Boeing 737-400 = 1 × 12 × 365 = 4,380 Pesawat
c. Boeing 737-300 = 2 × 12 × 365 = 8,760 Pesawat
d. DC-9-51 = 2 × 12 × 365 = 8,760 Pesawat

4.2 Menghitung Eqivalent Annual Depature.


Dalam menghitung R2 ,jumlah take off dikalikan dengan faktor konversi dari tiap roda pesawat rencana yaitu yang
mengakibatkan perkerasan paling tebal adalah :
Air Bus A-300-600 dengan konfigurasi roda pendaratan utamanya Dual Tandem Wheel Gear , maka :
a. R2 Air Bus A-300-600 = 1 × 4,380 = 4,380
b. R2 Boeing 737-400 = 0.5 × 4,380 = 2,190
c. R2 Boeing 737-300 = 0.5 × 8,760 = 4,380
d. R2 DC-9-51 = 0.5 × 8,760 = 4,380

Menghitung Beban Roda Pesawat Rencana ( W1 ).


Beban Roda Pesawat Rencana, dengan menganggap 95% ditumpu oleh roda pendaratan utama. Dual Tandem Wheel
Gear mempunyai 8 roda, maka beban roda pesawat rencananya adalah :

DWI YULIANINGSIH / F111 10 180


PERENCANAAN LAPANGAN TERBANG

1
W1 Air Bus A-300-600 = (MSTOW) × 0.95 ×
8
1
= 165,000 × 0.95 × = 19,593.75 Kg
8

Beban Roda masing-masing Pesawat Rencana ( W2 ).


1
W2 Boeing 737-400 = (MSTOW) × 0.95 ×
2
1
= 63,083 × 0.95 × = 29,964.43 Kg
2

1
W2 Boeing 737-300 = (MSTOW) × 0.95 ×
2
1
= 61,230 × 0.95 × = 29,084.25 Kg
2

1
W2 DC-9-51 = (MSTOW) × 0.95 ×
2
1
= 54,886 × 0.95 × = 26,070.66 Kg
2

Maka, Equivalent Annual Departure Pesawat Rencana :

a. Air Bus A-300-600 1/2


W2
Log R1 = Log R2 ×
W1
1/2
19,593.75
= 3.641 ×
19,593.75
= 3.641
R1 = 4,380.00

b. Boeing 737-400 1/2


W2
Log R1 = Log R2 ×
W1
1/2
29,964.43
= 3.340 ×
19,593.75
= 4.131
R1 = 13,518.71

DWI YULIANINGSIH / F111 10 180


PERENCANAAN LAPANGAN TERBANG

c. Boeing 737-300 1/2


W2
Log R1 = Log R2 ×
W1
1/2
29,084.25
= 3.641 ×
19,593.75
= 4.437
R1 = 27,325.65

d. DC-9-51 1/2
W2
Log R1 = Log R2 ×
W1
1/2
26,070.66
= 3.641 ×
19,593.75
= 4.200
R1 = 15,864.88

Tabel Hasil Perhitungan Equivalent Annual Departure Pesawat Rencana

Tipe Forecast Annual Tipe MSTOW Dual Tandem Wheel Load Equivalent
Pesawat Departure (R2) Roda ( Kg ) Departure ( Kg ) Annual Departure (R1)

Dual Tandem
Air Bus A-300-60 4380 Wheel Gear
165,000 4380 19,593.75 4,380.00

Single Wheel
Boeing 737-400 2190 Gear
63,083 2190 29,964.43 13,518.71

Single Wheel
Boeing 737-300 4380 Gear
61,230 4380 29,084.25 27,325.65

Single Wheel
DC-9-51 4380 Gear
54,886 4380 26,070.66 15,864.88

Jumlah R1 = 61,089.24

4.3 Menghitung Tebal Perkerasan.

Diketahui :
- Pesawat Rencana = Air Bus A-300-600
- MSTOW = 165,000 Kg
= 363,757 lb
- CBR tanah dasar = 20.0 %
- CBR Sub Base = 12% - 20%
= 20% ( diambil )
- Equivalent Annual Departure = 61,089.24 per tahun

DWI YULIANINGSIH / F111 10 180


PERENCANAAN LAPANGAN TERBANG

Annual Departure terbatas hanya sampai 25.000 per tahun. Untuk tingkat Annual Departure yang lebih besar dari
25.000, tebal perkerasan totalnya harus ditambah menurut Tabel 6.7 Hal. 304 Ir. Heru Basuki.
- Untuk Annual Departure = 61,089.24 per tahun
- Tebal perkerasan totalnya ditambah = 106.705% (Interpolasi)

Data-data di atas lalu diplotkan pada gambar 6.17, yaitu kurva rencana perkerasan flexible untuk daerah kritis, dual
Tandem wheel gear.
(Buku Merancang dan Merencana Lapangan Terbang. Hal. 307 Ir. Heru Basuki)

Dari hasil plot diperoleh :


- Tebal Perkerasan Total, didapat :
T = 20.0 × 106.705% = 21.3 Inci = 54.21 cm

- Dari grafik yang sama, CBR = 20%, didapat tebal Surface dan Base :
TS-B = 19.5 Inci = 49.5 cm

- Maka Tebal Sub Base (TSB) :


TSB = 21.3 - 19.5 = 1.8 Inci = 4.7 cm

- Tebal Lapisan Surface = 4.0 Inci = 10.2 cm

- Tebal Base Course (TBC) :


TBC = 49.5 - 10.2 = 39.4 cm

- Selanjutnya Tebal Lapis Pondasi (TBC) dikontrol terhadap T BC Minimum dari grafik tebal minimum Base Coarse
yang diperlukan, di dapat :
TBC Min = 11.1 Inci = 28.2 cm < 39.4 cm
Maka digunakan,
TBC = 39.4 cm

Surface Course, T = 4.0 Inci = 10.2 cm


Base Course, TBC = 15.5 Inci = 39.4 cm
Sub Base Course, TSB = 1.8 Inci = 4.7 cm
Tanah Dasar, CBR = 20.0 %

Lapisan Area Kritis Area Non Kritis


Surface Course 4.0 inci 10.2 cm 3.0 inci 7.6 cm
Base Course 15.5 inci 39.4 cm 14.5 inci 36.8 cm
Sub Base Course 1.8 inci 4.7 cm 0.8 inci 2.1 cm

DWI YULIANINGSIH / F111 10 180


PERENCANAAN LAPANGAN TERBANG

Lapisan Surface
11 cm

Lapisan base Course


40 cm

Lapisan Sub Base


5 cm

Lapisan Tanah Dasar CBR 8%

Sketsa Tebal Lapisan Perkerasan Runway

Surface

Base

Sub Base

Lebar Landasan Pacu

Sketsa Lebar Perkerasan Runway

DWI YULIANINGSIH / F111 10 180

Anda mungkin juga menyukai