Anda di halaman 1dari 2

1.

Pengantar Kromatografi

Kromatografi merupakan suatu teknik pemisahan campuran yang didasarkan


atas pembagian beberapa bagian dari senyawa di suatu fase gerak dan fase
diam. Kromatografi adalah pemisahan suatu zat berdasarkan perbedaan
kecepatan zat terlarut yang bergerak bersama-sama dengan pelarutnya
pada permukaan benda penyerap. Setiap zat kimia mempunyai kecepatan
yang berbeda pada pelarut tertentu. Hal ini disebabkan adanya perbedaan
kelarutan setiap jenis zat yang akan dipisahkan. Kromatografi dapat
digunakan untuk memisahkan zat-zat penyusun yang terdapat dalam suatu
campuran. Kromatografi adalah kelompok metode penting yang meliputi
pemisahan, identifikasi dan penetapan kadar komponen-komponen dari
campuran yang komplek. Pada semua pemisahan kromatografi sampel
dilarutkan dalam fase gerak, yang dapat berupa gas atau cairan. Fase gerak
kemudian bergerak melewati fase diam  yang tidak bercampur, yang berada
di dalam kolom atau pada permukaan padat.

Dasar pemisahan kromatografi adalah perbedaan kecepatan migrasi


komponen (senyawa-senyawa) yang dibawa oleh fasa gerak (mobile phase)
dan
ditahan secara selektif oleh fasa diam (stationary phase). Metode pemisahan
ini
sangat dikenal di laboratorium kimia karena dasar pemikiran yang
sederhana
dan mudah difahami. Hasil pemisahan yang dikehendaki tergantung untuk
keperluannya, sehingga dapat dipilih teknik kromatografi yang sesuai, dari
yang
sederhana hingga yang sangat rumit.

Yang melakukan kromatografi pertama kali oleh W. Ramsey pada tahun 1905, yaitu :
Dia berusaha memisahkan campuran gas dan uapnya. Tidak banyak informasi yang
diperoleh dari Ramsey hanya ada informasi yang penting yaitu untuk proses
pemisahan tersebut digunakan adsorben karbon aktif. Kemudian pada tahun 1908
seorang ahli botani yang berasal dari Rusia yaitu Mikhail Tswett memberikan istilah
"kromatografi" pertama kali terhadap hasil pemisahannya yang dilakukan pada
beberapa zat warna dari tanaman seperti khlorofil dan ksantofil. Alasan memberikan
istilah kromatografi karena mendapatkan pita-pita merah berwarna yang terpisah
pada kolom kaca yang diisi butir-butiran halus adsorben kalsium karbonat.

Penamaan kromatografi ini berasal dari Yunani yaitu dari kata Chroma artinya warna
dan graphien artinya menulis.

Penggunaan kromatografi berkembang secara pesat dalam setengah abad terakhir


ini, tidak hanya pengembangan pada beberapa jenis teknik kromatografi tetapi juga
dalam memenuhi kebutuhan peneliti untuk memperoleh metode yang lebih baik
dalam mengkarakterisasi senyawa campuran.

Pada tahun 1952 A.J.P. Martin dan R.L.M. Synge memperoleh Penghargaan Nobel
dalam bidang kimia untuk penelitiannya dengan metode Kromatografi.

Kromatografi adalah kelompok metode penting yang meliputi pemisahan,


identifikasi dan penetapan kadar komponen-komponen dari campuran yang
komplek. Pada semua pemisahan kromatografi sampel dilarutkan dalam fase gerak,
yang dapat berupa gas, cairan atau supercritical fluid. Fase gerak kemudian bergerak
melewati fase diam  yang tidak bercampur, yang berada di dalam kolom atau pada
permukaan padat.

Laju migrasi analit ditentukan oleh dua faktor yang didasarkan atas afinitasnya
terhadap fase gerak dan fase diam, yaitu :

1. Tertahannya analit pada fase diam. Makin kuat afinitasnya terhadap fase diam,
makin lama tertahannya  pada fase diam dan makin lajunya dibanding laju fase
gerak.

2. Terbawanya analit melaju bersama fase gerak. Makin kuat afinitasnya terhadap
fase gerak, makin cepat lajunya meninggalkan fase diam dan melaju makin
mendekati laju fase gerak. 

Keuntungan dari kromatografi yaitu merupakan metode pemisahan yang


cepat dan mudah serta menggunakan peralatan yang murah dan sederhana.
(Kecuali untuk kromatografi gas) hingga campuran yang kompleks dapat
dipisahkan dengan mudah. Keuntungan lebih lanjut ialah hanya
membutuhkan campuran cuplikan yang sangat sedikit sekali, bahkan justru
tak mungkin menggunakan jumlah yang besar dalam kromatografi.
Disamping itu pekerjaan dapat diulang.

Anda mungkin juga menyukai