Anda di halaman 1dari 4

2.

Perubahan budaya yang meliputi terjadinya:


a. kemungkinan perubahan kebudayaan melalui perubahan adat istiadat, nilai, dan norma budaya
setempat.
b. terjadi proses sosial baik proses asosiatif/kerja sama, proses disosiatif konflik sosial, akulturasi,
asimilasi, dan integrasi maupun sosial lainnya.
c. perubahan pranata sosial/kelembagaan masyarakat di bidang ekonomi seperti (hak
wilayah),pendidikan, agama, dan keluarga.
d. perubahan warisan budaya seperti perusakan situs purbakala maupun cagar budaya.
e. perubahan pelapisan sosial berdasarkan pendidikan, ekonomi, pekerjaan, dan kekuasaan.
f. perubahan kekuasaan dan kewenangan melalui kepemimpinan formal dan informal, mekanisme
pengambilan keputusan di kalangan individu yang dominan, pergeseran nilai kepemimpinan.
g. perubahan sikap dan persepsi masyarakat terhadap rencana usaha dan atau kegiatan.
h. kemungkinan terjadinya tingkat kriminalitas dan konflik antara warga asli dan konflik antara warga asli
dan pendatang.
i. perubahan adaptasi ekologis.

3. Perubahan kesehatan masyarakat meliputi terjadinya.


a. perubahan parameter lingkungan yang diperkirakan terkena dampak rencana pembangunan dan
berpengaruh terhadap kesehatan.
b. perubahan proses dan potensi terjadinya pencemaran.
c. perubahan potensi besarnya dampak timbulnya penyakit, seperti peningkatan angka kesakitan dan
angka kematian.
d. perubahan karakteristik spesifik penduduk yang beresiko terjadi penyakit.
e. perubahan sumber daya kesehatan masyarakat.
f. perubahan kondisi sanitasi lingkungan.
g. perubahan status gizi masyarakat.
h. perubahan kondisi lingkungan yang dapat mempermudah proses penyebaran penyakit.
Dapat disimpulkan bahwa dalam aspek ekonomi komponen yang penting untuk ditelaah di antaranya:
1. Ekonomi rumah tangga (tingkat pendapatan, pola nafkah, dan pola nafkah ganda)
2. Ekonomi sumber daya alam (pola pemilikan dan penguasaan sumber daya alam, pola penggunaan
lahan, nilai tanah sumber daya alam, dan sumber daya alam lainnya).
3. Perekonomian local dan regional (kesempatan kerja dan berusaha, memberikan nilai tambah dan
proses manufaktur, jenis dan jumlah aktivitas ekonomi non formal, distribusi pendapatan, efek
ganda ekonomi, produk domestic regional bruto (PDRB), pendapatan asli daerah (PAD), pusat-
pusat pertumbuhan ekonomi, fasilitas umum, fasilitas sosial, dan aksesbilitas wilayah).
4. Pengembangan wilayah.

Adapun komponen sosial yang penting untuk ditelaah di antaranya:


1. Komponen Demografi
a. Struktur penduduk
b. Tingkat kepadatan penduduk
c. Pertumbuhan penduduk
d. Tenaga kerja
2. Komponen Budaya
a. Kebudayaan (adat istiadat, nilai, dan norma budaya)
b. Proses sosial
c. Sikap dan persepsi masyarakat terhadap rencana usaha dan atau kegiatan
3. Kesehatan Masyarakat
a. Parameter lingkungan yang diperkirakan terkena dampak rencana pembangunan dan
berpengaruh terhadap kesehatan
b. Proses dan potensi terjadinya pencemaran
c. Potensi besarnya dampak timbulnya penyakit (angka kesakitan dan angka kematian)
d. Kondisi lingkungan yang dapat memperburuk proses penyebaran penyakit

C. PENINGKATAN PENDAPATAN NASIONAL


Ditinjau dariaspek ekonomi salah satu kelayakan usaha atau dapat dilihat dari kemampuan
investasi tersebut dalam meningkatkan pendapatan nasional atau daerah melalui peningkatan PDB dan
PAD. Artinya, dengan adanya investasi akan berpengaruh terhadap peningkatan pendapatan secara
nasional dan pendapatan daerah dimana investasi tersebut dilakukan. Kemudian kelayakan lain adalah
naiknya income per capita masyarakat melalui peningkatan pendapatan seiring dengan tumbuhnya sector
ekonomi demikian pula sebaliknya.1
Untuk menghitung pendapatan nasional dapat dilakukan melalui tiga pendekatan, yaitu:
1. Pendekatan produksi (production approach)
2. Pendekatan pengeluaran (expenditure approach)
3. Pendekatan pendapatan (income approach)
Yang dimaksud pendapatan nasional dengan pendekatan produksi adalah nilai seluruh barang dan
jasa yang dihasilkan oleh suatu negara dalam satutahun tertentu. Cara menghitung pendapatan nasional
dengan pendekatan produksi adalah dengan menjumlahkan nilai tambah yang diwujudkan oleh berbagai
lapangan usaha (sector ekonomi) dalam perekonomian.
Pada umumnya lapangan usaha (sector ekonomi) untuk menghitung pendapatan nasional ada 11
sektor yaitu:
1. Pertanian, peternakan, kehutanan, dan perikanan
2. Pertambngan dan penggalian
3. Industry pengolahan

1
Dr. Kasmir dan Jakfar, Studi Kelayakan Bisnis, (Jakarta:PT Kharisma Putra Utama, 2016), hlm. 200
4. Listrik, jasa, dan air minum
5. Bangunan
6. Perdagangan, hotel, dan restoran
7. Pengangkutan dan komunikasi
8. Bank dan lembaga keuangan lainnya
9. Sewa rumah
10. Pemerintah dan pertahanan
11. Jasa-jasa lainnya
Kemudian, yang dimaksud pendapatan nasional dengan pendekatan pengeluaran adalah
pendapatan nasional yang dihitung dengan menjumlahkan seluruh pengeluaran yang dilakukan oleh
berbagai golongan masyarakat dalam perekonomian.
Pengeluaran dimaksud adalah:
1. Pengeluaran konsumsi rumah tangga
2. Pengeluaran konsumsi dan investasi pemerintah
3. Pengeluaran pengusaha untuk investasi
4. Ekspor impor

Selanjutnya, yang dimaksud pendapatan nasional dengan pendekatan pendapatan adalah


pendapatan nasional yang dihitung dengan menjumlahkan balasan jasa yang diterima oleh faktor
produksi. Jenis-jenis pendapatan yang diterima yaitu:
1. Gaji dan upah
2. Sewa, bunga, dan pendapatan lainnya
3. Pajak tidak langsung
4. Penyusutan
5. Laba (keuntungan)
Dalam praktiknya, pendapatan nasional di negara maju biaanya menggunakan pendekatan
pengeluaran dan pendapatan. Adapaun di negara yang sedang berkembang menggunakan pendekatan
produksi dan pengeluaran. Metode atau pendekatan mana yang digunakan tergantung pada mudah
tidaknya memperoleh data di lapangan dan tingkat validitas data tersebut.
Dengan metode perhitungan seperti yang telah dikemukakan, maka kegiatan proyek atau investasi
yang dilaksanakan dapat diketahui sumbangan atau perannya dalam pendapatan nasional, seperti
meningkatnya produksi/output di berbagai sector, dimana investasi tersebut ditanam pada khususnya
dan sector lain pada umumnya.
Dari segi pendapatan, dengan adanya investasi tersebut dapat dihitung seberapa besarpeningkatan
pendapatan yang diterima oleh berbagai golongan masyarakat, sehingga dapat meningkatkan tingkat
kesejahteraannya. Begitujuga di sisi pengeluaran yang dilakukan oleh berbagai golongan masyarakat,
sehingga dapat mendongkrak multiplier effect kegiatan perekonomianlainnya.
Untuk memudahhkan pemahaman perhitungan pendapatan nasional akan diberikan kasus berikut
ini. Sebagaicontoh, PT Bedelew Sew ingin melaksanakan investasi di budang hutan tanaman industry
diKabupaten Belitung, Provinsi Babel dengan areal seluas 76.000 ha. Dari investasi tersebut
diperkirakan dapat meningkatkan pendapatan atau oenghasilan masyarakat sebagai berikut:
Komponen Tahap Pembangunan Tahap Produksi
Pendapatan Nasional (rupiah/th.) (rupiah/th.)
1. Gaji 2.351,30 3.476,70
2. Upah 940,50 12.420,50
3. Pajak 0 13.200,00
4. Penyusutan 1.145,20
5. Laba setelah pajak 0 30.116,00
Total pendapatan nasional 4.437,00 61.653.50

Dari data tersebut dapat dilihat bahwa sumbangan proyek atau investasi hutan tanaman industry
yang dilaksanakan oleh PT Bedeelew Sew sebear Rp. 4.437.000.000/tahun pada tahap pembangunan
tanaman dan meningkat lagi menjadi Rp 61.653.500.00/tahun pada tahap mantap atau produksi, sehingga
bias disimpulkan bahwa dari segi peningkatan pendapatan daerah proyek atau usaha tersebut layak untuk
dilaksanakan.
Cara perhitungan pendapatan nasional bagi dunia usaha untuk pertanian X.

Output Penghasilan
Hasil penjualan Biaya produksi

(beras dan jagung) Rp 1.000 Upah Rp 800,-


Sewa Rp 100,-
Bunga Rp 25,-
Keuntungan Rp 75,-
Total Rp 1.000 Total pendapatan nasional Rp 1.000,-

Tabel diatas menggambarkan output yang dihasilkan oleh suatu usaha pertanian X dan biaya produksi
yang harus dikeluarkannya.

Arus Perputaran Modal Arus Perputaran Penghasilan


Hasil penjualan
Output akhir Upah 10 x Rp 800 = Rp 8.000,-
10 x Rp 1.000 = Rp 10.000 Sewa 10 x Rp 100 = Rp 1.000,-
Bunga 10 x Rp 25 = Rp 250,-
Keuntungan 10 x Rp 75 = Rp 750,-
Total Rp 10.000 Total pendapatan nasional Rp 10.000,-

Tabel diatas menggambarkan 10petani yang serupa. Jadi semakin banyak petani maka semakin meningkat
pendapatan nasional.

Anda mungkin juga menyukai