Anda di halaman 1dari 8

Restorasi Adesif pada Gigi Posterior Menggunakan Teknik Semidirect

Abstrak
Tujuan: Tujuan artikel ini adalah menyajikan kasus secara terperinci mengenai
laporan restorasi komposit semidirect di gigi # 36 dan pembentukkan kembali
anatomi dan estetika. Restorasi teknik semidirect adalah alternatif dengan banyak
keuntungan untuk dokter dan pasien. Hal itu dapat meningkatkan estetika dengan
pengambilan jaringan gigi yang minimal, mengurangi kontraksi polimerisasi,
meningkatkan sealing marginal, mengurangi infiltrasi dan sensitivitas paska
tindakan, dan memperpanjang umur dari restorasi. Teknik ini memiliki biaya yang
rendah dan dilakukan dalam satu sesi. Seorang pasien wanita dengan sensitivitas
dan ketidaknyamanan pada area gigi 36; pemeriksaan klinis menunjukkan
infiltrasi marginal dan kehilangan restorasi, dan dengan demikian, teknik restorasi
semidirect direkomendasikan. Pencetakkan dilakukan menggunakan alginat
presisi, dan didapatkan hasil model yang semirigid. Restorasi semidirect
dilakukan menggunakan model di luar mulut. Restorasi semidirect adalah
alternatif meningkatkan estetika gigi dengan perawatan konservatif, mengurangi
shrinkage polimerisasi, meningkatkan sealing marginal, mengurangi infiltrasi dan
sensitivitas pasca tindakan, dan meningkatkan kualitas restorasi.
Signifikansi klinis: Restorasi teknik semidirect memiliki biaya rendah
kelebihannya, seperti kontrol polimerisasi, perbaikan estetika, dan memfasilitasi
oklusal dan penyesuaian titik kontak.
Kata kunci: Estetika gigi, Estetika kedokteran gigi, Indirek-direk restorasi.
Cara mengutip artikel ini: da Silva Júnior ME, Ohata G, Tonetto MR, de Campos
EA, de Andrade MF. Adhesive Restoration in Posterior Teeth using Semidirect
Technique. World J Dent 2017; 8(5):413-416.
Sumber dukungan: Nihil
Konflik kepentingan: Tidak ada

Pendahuluan
Standar kecantikan telah meningkatkan nilai-nilai konsep estetika di antara
orang-orang. Apalagi senyum yang estetik juga dianggap penting dan diminta
oleh pasien dalam perawatan gigi. Saat ini, perawatan konservatif estetik telah
menganjurkan minimal invasif dalam bidang kedokteran gigi dengan
pengangkatan jaringan gigi yang sehat sedikit mungkin.
Restorasi direk menggunakan resin komposit diindikasikan ketika kerusakan
gigi tidak besar, kavitas kecil–sedang dengan dinding proksimal sedikit divergent
di proksimal.1 Namun, restorasi resin komposit memiliki keterbatasan, seperti
shrinkage polimerisasi (menyebabkan retak pada permukaan restorasi gigi dan
peningkatan resiko terjadinya kebocoran marginal), selain itu, tidak diindikasikan
untuk kerusakan gigi yang besar dengan keterlibatan dinding proksimal dan cusps;
dengan demikian, untuk menyelesaikan masalah tersebut, restorasi indirek adesif
diindikasikan.
Restorasi indirek adesif membutuhkan lebih dari satu kali tindakan klinis dan
prosedur laboratorium. Dokter gigi mengirim bagian gigi yang dipreparasi dan
gigi antagonisnya ke laboratorium gigi, dan kemudian teknisi membuat trestorasi
indirek. Metode alternatif untuk teknik indirek adalah restorasi semidirect, yang
menggunakan 2 prinsip restorasi direk dan indirek.2
Restorasi semidirect mudah diakses, tekniknya sederhana dengan restorasi
yang berkualitas, dan terutama tergantung pada kemampuan dokter giginya.
Waktu perawatan lebih banyak dari restorasi direk; Namun, restorasi semidirect
dilakukan disatu sesi. Prinsip teknik ini menyediakan restorasi adesif tanpa
prosedur laboratorium dan inlay atau onlay yang memiliki berbiaya tinggi. Oleh
karena itu, tujuan dari laporan kasus ini adalah untuk menjelaskan secara rinci
pembuatan restorasi semidirect pada gigi 36 dan mengembalikan kembali anatomi
menggunakan die semirigid.

Laporan Kasus
Seorang pasien wanita dengan keluhan sensitivitas dan ketidaknyamanan di
area gigi 36, hasil pemeriksaan klinis menunjukkan infiltrasi marginal dan
kehilangan restorasi (gambar 1).

Gambar 1. Keadaan klinis awal gigi 36 dengan defek pada restorasi resin
komposit.
Setelah dievaluasi, teknik restorasi semidirect adalah perawatan yang dipilih.
Pertama, preparasi gigi dilakukan menggunakan bur diamond high speed di
bawah irigasi(gambar 2). Teknik restorasi semidirect memiliki beberapa prinsip
restorasi indirek, yaitu preparasi expulsive dengan dinding yang rata dan membuat
box oklusal dengan kedalaman 1,5 sampai 2 mm, sudut internal membulat dan
sudut luar yang tajam, atau membuat sudut 90°.

Gambar 2. Defek restorasi dibuang dengan preparasi restorasi semidirect


menggunakan bur diamond high speed dibawah semprotan air.

Setelah preparasi gigi, melalukan pencetakan dengan Hidrogum V


(Zhermack, Badia Polesine, Italia) alginat presisi tinggi (gambar 3), dan
penambahan silikon semirigid (Die Silicone - Voco, Cuxhaven, Jerman) juga
dilakukan. Selama pencetakan, gigi 36 harus tetap bersih, dan retensi dilakukan
pada gigi yang berdekatan. Isolasi gliserin diberikan pada gigi 36. Sebuah
penghalang terbuat dari silikon ditempatkan di sekitar model silikon untuk
memberikan stabilitas selama pemisahan gigi 36 menggunakan pisau bedah no 11
untuk mendapatkana die (gambar 4).

Gambar 3. Pencetakan parsial menggunakan Hidrogum V alginat presisi tinggi.


Gambar 4. Gigi 36 dengan base silikon

Setelah mendapatkan model die, dilakukan restoasi pada mesial-oklusal-distal


dengan menggunakan resin komposit dan di light cured setiap ketebalan 2 mm
pada setiap incremental. Restorasi semidirect di light cured pada permukaan luar
dan dalam. Kemudian, restorasi dicoba dan disesuaikan di mulut pasien.

Gambar 5. Hasil restorasi komposit dengan incremental.

Setelah itu, prosedur luting dilakukan setelah tiga langkah berikut ini:
mengkasarkan permukaan dan dekontaminasi restorasi internal, profilaksis dan
hibridisasi, dan luting.
Permukaan restorasi internal di preparasi menggunakan bur diamond untuk
mendapatkan permukaan yang kasar. Setelah itu, permukaan didekontaminasi
menggunakan asam fosfat 37% selama 1 menit lalu dibilas. Prosedur luting adesif
wajib dengan dilakukan isolasi, dan profilaksis gigi dengan etsa asam fosfat 37%
selama 30detik (enamel) dan 15 detik (dentin) dan dibilas; setelah itu, sistem
adesif diterapkan sesuai instruksi pabrik dan menggunakan intensitas cahaya light
cured (LED Bluephase; IvoclarVivadent, Schan, Liechtenstein, AL) dengan 1.200
mW / cm2.

Gambar 6. Hasil akhir restoasi semidirect setelah finishing dan pemolesan.

Restorasi semidirect dilekatkan menggunakan dual-cure semen. Setelah


dimasukkan ke dalam kavitas, kelebihan semen dihilangkan dan semen di light
cured. Kontak oklusal dan proksimal disesuaikan, dan restorasi semidirect
dilakukan kepemolesan akhir (gambar 6).

Diskusi
Resin komposit telah banyak digunakan sejak tersedianya perawatan estetik
dan konservatif. Banyak penelitian yang telah dilakukan untuk meningkatkan
mekanika komposit, mengurangi shrinkage polimerisasi, dan pemeliharaan dalam
pemolesan. Shrinkage polimerisasi dapat menyebabkan terbentuknya celah
marginal atau bahkan retakan pada struktur gigi atau restorasi karena terjadinya
stres internal ketika kekuatan internal melebihi kekuatan ikatan antar permukaan
restorasi gigi. Selain itu, shrinkage polimerisasi merupakan faktor penting yang
harus dipertimbangkan selama pemilihan teknik restoratif, ketika shrinkage dapat
dikendalikan akan meminimalkan beberapa masalah pasca perawatan, seperti
sensitivitas, nyeri, dan ketidaknyamanan.3
Teknik semidirect diindikasikan untuk meminimalkan shrinkage
polimerisasidan juga ketika akses yang sulit pada gigi posterior, kavitas yang
besar, atau jumlah keterbatasan gigi.1
Oleh karena itu, restorasi semidirect direkomendasikan untuk: Gigi yang
berlubang besar, menghindari preparasi yang tidak perlu; kavitas yang besar
dengan mempertahankan anatomi, seperti puncak cusp; mengganti restorasi yang
rusak, terutama restorasi indirek, jumlah keterbatasan gigi; gigi posterior dengan
akses yang sulit; restorasi yang murah; dan ketika dibutuhkan satu sesi dan tidak
memerlukan mahkota sementara.
• Teknik semidirect memiliki kelebihan: Incremental teknik tidak digunakan
mirip dengan restorasi direk; dengan demikian, gelembung udara tidak
termasuk; proses polimerisasi ditingkatkan dan shrinkage polimerisasi terjadi
di luar mulut; hal itu meningkatkan sifat fisik dari bahan, mengurangi celah
marginal dan sensitivitas pasca perawatan; biaya yang rendah dibandingkan
dengan teknik indirek; waktu sesi intra dan ekstraoral berkurang; bahan resin
komposit bisa ditambahkan untuk meningkatkan kontak proksimal; dan ada
kemungkinan untuk mendapatkan kehalusan permukaan yang lebih baik dan
hasil estetika saat prosedur finishing dan polishing dilakukan di luar mulut
sehingga adaptasi dan sealing marginal yang lebih baik.
• Namun, hal itu juga menghadirkan beberapa kelemahan: membutuhkan waktu
kerja yang lebih lama daripada teknik direk; preparasu harus homogen dan
ekspulif; lebih banyak bahan yang dibutuhkan; tekniknya lebih sulit dan
tergantung pada kemampuan dokter; dan keausan struktur gigi dan waktu sesi
perawatan lebih tinggi dari teknik direk.
Baik restorasi semidirect dan indirek keduanya mengikuti prinsip teknis yang
sama. Kapan restorasi perlu diubah, misalnya, penggantian restorasi amalgam,
kavitas sudah tersedia, dan preparasi harus disesuaikan dengan restorasi
semidirect dan indirek.
Hydrogum 5 adalah alginat presisi tinggi yang merupakan pilihan bahan untuk
mencetak restorasi gigi semidirect. penambahan silikon semirigid dapat digunakan
untuk mendapatkan model langsung (Die Silicone) yang serupa untuk penelitian
ini.
Polimerisasi tambahan dapat dilakukan setelah light cured terakhir. Langkah
penambahan ini dilakukan untuk meningkatkan komposisi mekanik komposit.
Beberapa penelitian in vitro telah melaporkan kekerasan resin komposit dan
ketahanan aus membaik setelah langkah tambahan hal tersebut. Hal itu bisa
dilakukan dengan menggunakan curing cahaya maksimum pada semua
permukaan, atau setelah perawatan fototermal pada 120°C selama 7 menit, atau
termal postpolymerization menggunakan autoclave atau microwaveoven.5,6
Magne7 menyarankan penggunaan oven pada suhu 220 ° untuk beberapa menit.
Dalam artikel yang sama, penulis menyatakan bahwa potensi estetika dan anatomi
komposit ekstraoral lebih baik karena proses layering dapat dilakukan dengan
lebih baik daripada yang dapat dicapai dengan intraoral. Selain meningkatkan
adaptasi restorasi dan shrinkage polimerisasi utama dicapai tanpa tekanan pada
antarmuka adesif, tujuan awal dari teknik semidirect juga untuk memfasilitasi
prosedur klinis dan meningkatkan anatomi oklusal, titik kontak, dan fungsi terkait.
Tonetto dkk, menunjukkan jenis perawatan restoratif ini untuk kasus-kasus
dimana rehabilitasi dengan gigi yang dilapisi keramik untuk pembentukan
anatomi kembali dikontraindikasikan, seperti yang di gunakan pada anak-anak
dan remaja. Penulis percaya bahwa restorasi semidirect adalah alternatif yang
layak karena biaya rendah, keuntungan dari polimerisasi ekstraoral, dan
penyempurnaan estetika karena mereka cenderung diperbaiki dengan mudah.
Terkait dengan daya tahan, Spreafico dkk mengevaluasi kinerja klinis dan
adaptasi marginal direk dan restorasi komposit semidirect kelas II dalam desain
splitmouth lebih dari 3,5 tahun, dan hasil klinis menunjukkan tingkat retensi
100% setelah 3,5 tahun. Tidak ada patah yang diamati atau bahkan sensitivitas
dibandingkan dengan jumlah restorasi yang sama dilakukan secara direct (22
restorasi dilakukan). Karies sekunder juga tidak terdeteksi. Para penulis percaya
bahwa hasil yang dicapai dari restorasi semidirect terkait dengan efektivitasnya
membatasi tegangan polimerisasi karena hanya komposit yang akan dicuring di
situ adalah celah penyemenan. Ini akan meningkatkan adaptasi restorasi dan seal.
Beberapa penulis setuju dengan mereka juga.
Laporan kasus ini menunjukkan restorasi semidirect meningkatkan estetika
dengan pengangkatan jaringan gigi yang minimal dan mengurangi shrinkage
polimerisasi. Apalagi hal itu memungkinkan postpolymerization sebagai langkah
tambahan, yang meningkatkan sifat mekanik komposit dan sealing marginal,
mengurangi infiltrasi dan sensitivitas paska perawatan, sehingga berkontribusi
pada umur restorasi.
Die semirigid memberikan titik kontak yang lebih baik saat penyesuaian dan
kualitas adaptasi marginal; namun, hak itu tergantung pada kemampuan dokter
juga.
Oleh karena itu, teknik semidirect adalah alternatif yang layak untuk restorasi
kavitas yang besar dengan satu atau jumlah gigi yang terbatas dilakukan dalam
satu sesi, presentasi keuntungan restorasi direk dan indirek dibiaya sangat rendah.

KESIMPULAN
Teknik restorasi semidirect adalah alternatif yang layak dengan banyak
keuntungan bagi dokter dan pasien. Hal ini dapat meningkatkan estetika dengan
pengurangan jaringan gigi yang minimal, mengurangi shrinkage polimerisasi,
meningkatkan sealing marginal, meminimalkan infiltrasi dan sensitivitas paska
tindakan, dan meningkatkan umur restorasi.

Signifikansi Klinis
Teknik restorasi semidirect menggunakan die semirigid merupakan alternatif
yang layak untuk mendapatkan titik kontak dan adaptasi marginal yang baik dan
dapat dilakukan dalam satu kunjungan.

Anda mungkin juga menyukai