Anda di halaman 1dari 5

Nama

NIM

Kelas

Psikososial

Kognitif

Fisik
: Devi Putri Antika

: 11180520000013

: BPI/ 4A

Mata Kuliah : Psikologi Agama

3 PERKEMBANGAN JIWA KEAGAMAAN PADA ANAK DAN REMAJA

Teori psikoanalisa Freud tentang struktur kepribadian manusia:


Orang
J
P
a
p
R
b
K
iw
k
r
g
A
n
d
j
m
e
Hereditas

Lingkungan

Tema Guru
Perkembangan Agama Pada Anak
Faktor yang mempengaruhi perkembangan agama pada anak adalah orangtua, guru dan
teman. Faktor utama yang mempengaruhi perkembangan agama pada anak adalah
orangtua, karena orangtua adalah pendidik pertama seorang anak sebelum ia masuk sekolah
formal. Kemudian guru juga menjadi faktor yang mempengaruhi perkembangan pada anak,
setelah seorang anak sudah tumbuh dalam kemudian masuk sekolah formal maka seorang
guru sangat-sangat mempengaruhi perkembagan pada anak terutama dalam bidang agama.
Selanjutnya, faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan agama pada anak adalah
teman/masyarakat. Karena selain bertemu orangtua di rumah dan guru di sekolah, seorang
anak juga akan bertemu dengan teman-teman sebaya yang berada di sekolah atau sekitar
rumahnya. Jadi penting bagi orangtua untuk menjaga pergaulan anaknya sejak dini.
Perkembangan Agama Pada Remaja
Perkembangan pada remaja terdapat perubahan besar berupa fisik, kognitif dan psikososial.
Seorang guru perlu memahami Pekembangan anak remaja terutama pada remaja awal,
karena pada masa perkembangan ini seorang remaja cenderung labil dan abstrak sehingga
pendidikan agama tidak akan ditelan mentah-mentah . Kemudian, pada masa remaja akhir
kecerderdasan mendekati sempurna dan ingin mengembangkan agama. sehingga
perkembangan pada remaja akhir juga perlu dipahami oleh seorang guru.
Dasar Teori Perkembangan dan Pendidikan Agama
1.) Teori psikoanalisa Freud (Id => Ego => Super Ego)
2.) Perkembangan kognitif pada anak menurut Piaget :
 Tahap sensori motorik(0-2 thn)
 Tahap praoprasional (2-7 thn)
 Tahap oprasional konkrit (7-11 thn)
 Tahap oprasional formal (11 thn ke atas)
4

k
S
K
ld
(
u
p
m
A
iw
Ekstern

Intern
j
y
g
n
r
o
t
a
h
e
s
) AGAMA PADA DEWASA DAN LANJUT USIA

Keagamaan akan
dapat menimbulkan
perubahan-
perubahan perilaku

Agama pada Masa Dewasa

konflik internal dirinya.


Sikap Keagamaan pada Lansia
Kematangan

Realis

Kritis
Fisik

Psikologis

Berwawasan

Kebutuhan saling
cinta dan kasih
sayang terhadap
sesama, serta sifat-
sifat yang luhur

Pada masa dewasa sudah memiliki kematangan secara fisik maupun psikologis. Sehingga
kemampuan dalam beragama tidak mengalami keraguan lagi dan kebimbangan terlebih

Lansia bersikap lebih terbuka, berwawasan luas dan kritis terhadap keagamaan. Sehingga
untuk dapat menerima kebenaran agama berdasarkan pertimbangan yang matang dan juga
pertimbangan hati nurani.
Keagamaan pada Lansia
Keagamaan sudah pada tingkat kemapanan dan kemantapan. Kecenderungan untuk
menerima ajaran agama semakin menguat.
Agama pada Orang yang Terganggu Jiwanya
Keagamaan akan menimbulkan perubahan-perubahan perilaku apabila dihadapkan oleh
suatu masalah. Karena orang yang beragama ketika menghadapi masalah akan merasakan
bahwa agama juga berperan penting dalam kehidupan.
Agama pada Orang yang Sehat
Terdapat dua faktor yang dapat memicu terjadinya perubahan kegamaan pada individu,
yaitu faktor internal dan eksternal. Kemudian keagamaan pada orang yang berjiwa sehat
akan lebih terbuka sehingga dapat menerima alasan-alasan yang logis terkait ajaran agama.
luas
5 MOTIVASI
Pengertian Motivasi Motivasi adalah keadaan
pribadi yang mendorong
Teori-teori Motivasi
keinginan individu untuk
melakukan sesuatu untuk
mencapai tujuan

sifat dari motivasi

Reaktif Proaktif

Teori Tata Tingkat (Abraham Maslow)


Terdapat lima kebutuhan dasar, yaitu kebutuhan fisiologis (physiological), kebutuhan akan
rasa aman (safety), kebutuhan memiliki dan rasa kasih sayang (social), kebutuhan
penghargaan (esteem)dan kebutuhan aktualisasi diri (self-actualization).
Teori Berprestasi (McCelland)
Teori motivasi prestasi ini memfokuskan pada tiga kebutuhan, yaitu kebutuhan prestasi (The
Need for Achievement), kebutuhan akan kekuasaan (The Need for Power), dan kebutuhan
afiliasi (The Need for Affilation).
Teori 2 Kebutuhan Manusia (Prof. Zakiyah Darajat)
Kebutuhan fisiologis dan kebutuhan rohaniyah. Kebutuhan rohaniyah meliputi: kebutuhahn
agama, kebutuhan akan kasih sayang, kebutuhan akan rasa aman, kebutuhan akan rasa
sukses, kebutuhan akan arasa bebas, dan kebutuhan akan harga diri.

Anda mungkin juga menyukai