Anda di halaman 1dari 17

RS Dr.

Hafiz

PENJADWALAN OPERASI CITO

No. Dokumen

001/KEP/OK/III/2016

No. Revisi

Halaman

1/1

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

Tanggal diterbitkan

03 Maret 2016

Ditetapkan

Direktur RS. Dr. Hafiz

dr. Renyta Amelia, MARS

PENGERTIAN

Suatu sistem yang mengatur penjadwalan operasi cito


TUJUAN

Agar penambahan jadwal operasi dapat sebaik-baiknya agar pelayanan kamar bedah berjalan lancar

KEBIJAKAN

1. Dalam memberikan pelayanan kamar bedah sudah diatur penanganan pasien dengan kegawat
daruratan pembedahan
2. Operasi Cito : Penjadwalan tindakan operasi < 6 jam atau hari libur / hari libur nasional

PROSEDUR

1. Perawat menerima pendaftaran operasi cito baik dari poliklinik,IGD, instalasi rawat inap atau
rujukan dari luar
2. Perawat menulis di kertas rencana operasi : nama pasien, umur, jenis kelamin, diagnosis,
anestesi, tanggal dan jam operasi
3. Perawat melaporkan kepada Ka. Kamar Operasi, Dokter Bedah atau Dokter Obgyn dan
Dokter Anestesi
4. Perawat menghubungi dokter bedah dan dokter anestesi tentang penambahan jadwal operasi
yang baru
5. Perawat memberitahukan kepada petugas kamar operasi yang bertugas

UNIT TERKAIT

1. Instalasi Kamar Operasi


2. Instalasi Rawat Inap
3. ICU
4. IGD
RS Dr. Hafiz
PENJADWALAN OPERASI ELEKTIF

No Dokumen

002/KEP/OK/III/2016

No. Revisi

Halaman

1/1

STANDAR

PROSEDUR OPERASIONAL

Tanggal diterbitkan

03 Maret 2016

Ditetapkan

Direktur RS. Dr. Hafiz

dr. Renyta Amelia, MARS

PENGERTIAN Penjadwalan dilakukan sehari sebelum operasi.


TUJUAN Untuk memudahkan petugas dalam mengatur persiapan operasi besok
harinya.
KEBIJAKAN Pelayanan operasi elektif di Rumah Sakit

PROSEDUR 1. Pasien yang sudah siap fisik dan mental, mengerti serta
memahami efek dari pembedahan dan telah menandatangani
persetujuan operasi.
2. Dokter operator atau petugas yang ditunjuk membuat permintaan
jadwal operasi dengan mengisi blanko permintaan operasi yang
telah disiapkan oleh kamar operasi.
3. Petugas kamar operasi menerima permintaan operasi untuk
penjadwalan hari berikutnya.
4. Petugas kamar operasi bersama dengan koordinator instalasi
bedah menyusun jadwal operasi sesuai dengan rencana tindakan
serta kamar operasi dan fasilitas yang dibutuhkan.
5. Dokter ruangan atau koordinator instalasi bedah menghubungi
dokter spesialis anestesi untuk melaporkan pasien rencana operasi
dan konfirmasi jadwal operasi.
6. Mempersiapkan jadwal acara yang telah disusun, apabila akan
dilakukan perubahan, harus mendapat persetujuan dari

RS Dr. Hafiz
PENJADWALAN OPERASI ELEKTIF
No Dokumen No. Revisi Halaman

002/KEP/OK/III/2016 1 1/2

PROSEDUR 7. koordinator instalasi bedah dan operator terkait.


8. Jadwal operasi diperbanyak dan disebarkan kepada semua
ruangan tempat pasien dirawat.
9. Menempelkan di papan pengumuman jadwal operasi di kamar
operasi.
UNIT TERKAIT 1. Instalasi rawat jalan
2. IGD
3. Instalasi Rawat Inap
4. SMF Terkait
5. Instalasi Kamar Operasi
RS Dr. Hafiz
PERSIAPAN PASIEN SEBELUM PEMBEDAHAN
No Dokumen No. Revisi Halaman

003/KEP/OK/III/2016 1 1/3

Ditetapkan
STANDAR
Tanggal diterbitkan Direktur RS. Dr. Hafiz
PROSEDUR
OPERASIONAL
03 Maret 2016 dr. Renyta Amelia, MARS

PENGERTIAN Persiapan pasien sebelum pembedahan adalah suatu tindakan yang


dilakukan terhadap pasien yang akan menjalani tindakan pembedahan.

TUJUAN a. Agar proses operasi berjalan baik


b. Menghindari terjadinya kesalahan dalam diagnosa dan tindakan
c. Pasien siap menghadapi tindakan pembedahan
KEBIJAKAN 1. Pasien yang akan dilakukan tindakan pembedahan harus diperiksa
identitasnya , pemastian tehnik serta lokasi dan menandatangani surat
ijin operasi.
2. Perawat Kamar Operasi melakukan visit ke ruang perawatan pasien
pada 1 hari atau maksimal 2-3 jam sebelum pasien dioperasi guna
mengecek ulang kelengkapan administrasi maupun fisik pasien sebelum
dilakukan pembedahan (khusus pasien dengan operasi
elektif/terencana).
3. Laporan operasi harus dibuat dalam rekam medis
PROSEDUR 1. Perawat ruang perawatan melakukan persiapan dan pengecekan
administrasi dan fisik pasien dengan mengisi formulir “Daftar
Persiapan Pemeriksaan Pasien Sebelum dan Sesudah Operasi”
khususnya pada kolom sebelum operasi.
2. Perawat kamar operasi melakukan visit ke ruang perawatan pasien pada
1 hari atau maksimal 2-3 jam sebelum pasien dioperasi untuk
memeriksa ulang kelengkapan administrasi maupun fisik pasien
sebelum pembedahan (khusus pasien dengan operasi elektif/terencana).

RS Dr. Hafiz
PERSIAPAN PASIEN SEBELUM PEMBEDAHAN
No Dokumen No. Revisi Halaman

003/KEP/OK/III/2016 1 2/3

PROSEDUR 3. Perawat ruang perawatan dan perawat kamar operasi sama-sama


menandatangani buku kunjungan yang dibawa oleh perawat
kamar operasi.
4. Pasien diantar oleh perawat/petugas terkait ke ruang penerimaan
pasien di kamar operasi maksimal 30 menit sebelum tindakan
operasi.
5. Perawat kamar operasi melakukan pengecekan kembali
kelengkapan pasien yang mencakup:
a. Identitas pasien termasuk gelang tanda pengenal
b. Kelengkapan status / rekam medik dan administrasi
c. Surat persetujuan operasi dari pasien / keluarga pasien
d. Hasil pemeriksaan seperti laboratorium, rontgen, EKG, dll
e. Memeriksan kelengkapan obat & jam pemberian / darah bila
ada.
f. Memeriksa dan melepaskan gigi palsu, perhiasan, kontak
lensa, menghapus kosmetik seperti ; cat kuku, dll.
g. Menilai keadaan umum pasien/ tanda-tanda vital pasien.
h. Memeriksa area pemasangan infus dan skema infus.
i. Periksa apakah pasien terpasang kateter urine atau tidak.
j. Periksa apakah pasien mempunyai alergi obat atau tidak.
k. Periksa apakah pasien dilakukan lavement atau tidak serta
jenisnya apa.
l. Pastikan pasien dalam keadaan puasa.
m. Jika pasien dilakukan tindakan pada lokasi/ wilayah tertentu,
pastikan pasien sudah dicukur bulu/ rambut

RS Dr. Hafiz
PERSIAPAN PASIEN SEBELUM PEMBEDAHAN
No Dokumen No. Revisi Halaman

003/KEP/OK/III/2016 1 3/3

PROSEDUR n. Mengganti baju pasien dengan baju khusus dan memberi


extra selimut.
6. Memeriksa persiapan fisik dan mental pasien.
7. Memberikan penjelasan kepada pasien sebatas kewenangan
terhadap dokter yang akan menolong, tahap – tahap anestesi dan
fasilitas yang ada di kamar operasi.
8. Membantu pasien untuk ke ruang operasi.
Catatan :

Untuk operasi cito : prosedur kelengkapan pasien pada point 5 diatas


dilakukan oleh perawat unit asal pasien sebelum pasien dibawa ke
kamar operasi
1. IGD
2. Instalasi Rawat Jalan
UNIT TERKAIT 3. ICU
4. Instalasi Rawat Inap
5. Instalasi Ruang Bersalin

RS Dr. Hafiz
STERILISASI ALAT
No. Dokumen No. Revisi Halaman

004/ KEP/OK/III/2016 1 8/1

Ditetapkan

STANDAR Tanggal diterbitkan Direktur RS. Dr. Hafiz


PROSEDUR
OPERASIONAL

03 Maret 2016 dr. Renyta Amelia, MARS

PENGERTIAN Suatu kegiatan yang dilakukan untuk membersihkan alat – alat yang sudah
dipakai.
TUJUAN Untuk mensucihamakan alat – alat yang sudah dipakai.
KEBIJAKAN Pada semua alat dan instrumen yang telah selesai digunakan
PROSEDUR 1. Instrument habis dipakai direndam dalam larutan klorin 0,5 % selama 30
menit.
2. Instrument dibersihkan dengan cara disikat dan dibersihkan dengan air yang
mengalir.
3. Instrument dikeringkan.
4. Instrument disusun dalam bak instrument.
5. Instrument dibungkus dengan duk dan diberi label dengan menggunakan
autoklaf tipi
6. Instrument dimasukkan dalam sterilisator.
7. Alat instrument steril.
UNIT TERKAIT 1. IGD
2. ICU/HCU
3. Instalasi Rawat Inap
4. Instalasi Rawat Jalan
5.Instalasi Ruang bersalin
6. Instalasi Kamar Operasi

RS Dr. Hafiz
STERILISASI LINEN DAN INSTRUMENT
No Dokumen No. Revisi Halaman

005/KEP/OK/III/2016 1 1/2

Ditetapkan
STANDAR
Tanggal diterbitkan Direktur RS. Dr. Hafiz
PROSEDUR
OPERASIONAL
03 Maret 2016 dr. Renyta Amelia, MARS

PENGERTIAN Sterilisasi linen dan instrument adalah suatu kegiatan untuk mematikan
mikroorganisme serta endospora pada linen dan instrument
TUJUAN 1. Menyiapkan dan merawat peralatan kedokteran agar siap pakai
2. Mencegah peralatan cepat rusak
3. Mencegah terjadinya infeksi silang
KEBIJAKAN Peralatan kedokteran di RS Kartika Husada perlu dijaga kebersihan, sesuai
dengan prosedur pemeliharaan nya agar siap digunakan
PROSEDUR Perawat / Bidan pendidikan Akper / Akbid mempunyai surat ijin praktek
Persiapan
1. Linen yang sudah dikemas menurut jenis operasi dalam
bungkusan atau tromol.
2. Tromol atau bungkusasn kasa / kapas dan instrument yang
sudahdikemas
3. Troli

4. Autoclave panas basah


5. Sarung tangan basah

Pelaksanaan
1. Petugas memakai pakaian dan sarung tangan
2. Tromol bungkusan linen, kasa / kapas dimasukkan kedalam chamber
autoclave, disusun tidak rapat dan tidak terlalu penuh
3. Proses sterilisasi dengan suhu 134°C selama 7 menit
RS Dr. Hafiz
STERILISASI LINEN DAN INSTRUMENT
No Dokumen No. Revisi Halaman

005/KEP/OK/III/2016 1 2/2

PROSEDUR 4. Setelah selesai barang – barang dikeluarkan, naikkan ke troli


dorong ke ruang steril yang dua pintu. Barang langsung di keluar
kan dan di taruh diatas meja stainless.
5. Tutup semua lubang dalam tromol dibagian kanan dan kiri
bawah tromol
6. Proses sterilisasi selesai, autoclave dimatikan
7. Sarung tangan dilepas dan petugas keluar dari ruangan steril
1. Instalasi Rawat Inap
2. Instalasi rawat Jalan
3. IGD
UNIT TERKAIT 4. Instalasi Kamar Operasi
5. Instalasi Ruang Bersalin
6. ICU / NICU
7. Perina
8. IPRRS
RS Dr. Hafiz
MEMONITOR PASIEN POST OPERASI LAPARATOMI
No Dokumen No. Revisi Halaman

006/KEP/OKIII/2016 1 1/2

Ditetapkan
STANDAR
Tanggal diterbitkan Direktur RS. Dr. Hafiz
PROSEDUR
OPERASIONAL
03 Maret 2016 dr. Renyta Amelia, MARS

PENGERTIAN Adalah suatu tatacara memonitor pasien yang telah dilakukan operasi
besar / laparatomi, agar terhindar dari hal – hal yang tidak diinginkan.
TUJUAN 1. Untuk menjaga kondisi pasien agar kembali normal.
2. Untuk mengevaluasi kondisi pasien setelah dilakukan tindakan
operasi besar
KEBIJAKAN 1. Monitoring pasien operasi laparotomi dilakukan sesuai dengan
prosedur persiapan operasi laparotomi.
2. Monitoring dilakukan secara ketat dibawah tenaga terlatih
3. Setiap perkembangan yang terjadi pada pasien harus diketahui
oleh dokter penanggung jawab
PROSEDUR A. PERSIAPAN
Persiapan alat

1. Seperangkat alat untuk pemeriksaan tekanan darah, suhu,


nadi pernafasan.
2. Seperangkat alat untuk injeksi.
3. Seperangkat alat pemenuhan kebutuhan O2.
Persiapan pasien
a. PELAKSANAAN
1. RR ( Recovery Room )
Serah terima pasien dengan petugas anastesi tentang :
a. Intruksi dokter.
b. Alat yang terpasang seperti infus, transfusi, drain
RS Dr. Hafiz
MEMONITOR PASIEN POST OPERASI LAPARATOMI
No Dokumen No. Revisi Halaman

006/KEP/OK/III/2016 1 2/2

PROSEDUR c. NGT, dower chateter, jaringan (di PA atau tidak)


2. Di ruang perawatan :
1. Mengobservasi tanda – tanda vital.
2. Memberikan O2 sesuai kebutuhan.
3. Memperhatikan intake dan output cairan tubuh (infus,
down cateter, transfusi bila ada terutama urine harus 50 cc /
jam sampai dengan pasien diperbolehkan minum bebas.
4. Memperhatikan instruksi dokter pasca bedah dan cek HB
(bila HB dan pasien telah transfusi).
5. Melaporkan hal – hal yang diinginkan kepada dokter.

UNIT TERKAIT 1. Instalasi Rawat Inap


2. IGD
3. Instalasi Kamar Operasi
4. Instalasi Ruang Bersalin
5. ICU / NICU

RS Dr. Hafiz
MENYIAPKAN PASIEN PRE OPERASI LAPARATOMI
No Dokumen No. Revisi Halaman

007/ KEP/OK /III/2016 1 1/4

Ditetapkan
STANDAR
Tanggal diterbitkan Direktur RS. Dr. Hafiz
PROSEDUR
OPERASIONAL
03 Maret 2016 dr. Renyta Amelia, MARS

PENGERTIAN Adalah prosedur persiapan pada pasien sebelum dilakukan operasi besar
membuka perut / laparatomi, agar terhindar dari hal – hal yang tidak
diinginkan.
TUJUAN a. Untuk memudahkan dokter bedah atau dokter anastesi melakukan
pembedahan / pembiusan.
b. Untuk mengurangi komplikasi pasca bedah.
c. Pasien dapat dipersiapkan secara fisik, mental dan spiritual sebelum
dilakukan operasi.
d. Tindakan dapat dilakukan sesuai dengan rencana yang diharapkan
e. Baik pasien maupun Pelaksana merasa nyaman dan aman sebelum
melakukan operasi
KEBIJAKAN 9. Persiapan pasien operasi laparotomi dilakukan sesuai dengan
prosedur persiapan operasi caesar.
10. Setiap tindakan operasi di Rumah Sakit Kartika Husada harus atas
persetujuan pasien dan keluarga
11. Persetujuan tindakan operasi berupa informed consent harus sudah
ada sebelum pasien masuk ke kamar operasi

RS Dr. Hafiz
MENYIAPKAN PASIEN PRE OPERASI LAPARATOMI
No Dokumen No. Revisi Halaman

007/ KEP/OK /III/2016 1 2/4

PROSEDUR PERSIAPAN
Persiapan alat

1. Persiapan alat untuk pemeriksaan tekanan darah, suhu, nadi


dan pernafasan.
2. Seperangkat alat untuk injeksi dan obat – obatan untuk
premedikasi.
3. Seperangakat alat untuk memasang infus.
4. Seperangkat alat untuk memasang dower catheter.
5. Seperangkat alat untuk memasang NGT.
6. Pisau cukur.
7. Baju operasi dan mitela.
8. Persiapan darah bila diperlukan.
Persiapan pasien

2. Pasien dan atau keluarganya diberi penjelasan tentang


tindakan operasi yang akan dilakukan.
3. Pasien dipuasakan sebelum operasi selama :
6. 4 jam untuk anak – anak.
7. 6 jam untuk dewasa.

PELAKSANAAN
A. Mintakan surat persetujuan operasi (informed concent)
pada keluarga pasien.
B. Menimbang berat badan.
C. Menghubungi dokter yang merawat.
RS Dr. Hafiz
MENYIAPKAN PASIEN PRE OPERASI LAPARATOMI
No Dokumen No. Revisi Halaman

007/ KEP/OK /III/2016 1 3/4

PROSEDUR D. Melaporkan pada kamar operasi.


b. Nomor medrec.
c. Umur.
d. Ruangan.
e. Kelas.
f. Jenis tindakan operasi.
12. Jam operasi.
13. Berat badan pasien.
14. Pribadi atau jaminan
15. Penyakit penyerta yang sedang diderita.
E. Tanyakan apakah pasien memakai gigi palsu / perhiasan,
bila ya mohon dilepas.
F. Cukur daerah operasi, pasang maag selang dower catheter
infus dengan IV catheter nomor 16 atau nomor 18
G. Memasang baju operasi atau mitela.
H. Beri premedikasi sesuai dosis setengah jam sebelum pasien
dibawa kamar operasi.
I. Membimbing atau menganjurkan pasien untuk berdoa
sesuai dengan agama dan kepercayaannya.
J. Mengantar pasien kekamar operasi.
K. Operan dengan petugas anastesi tentang : jam, pemberian
premedikasi, rontgen dan darah (bila diperlukan).
L. Catat jam operan dan tandatangan serta nama jelas.

RS Dr. Hafiz
MENYIAPKAN PASIEN PRE OPERASI LAPARATOMI
No Dokumen No. Revisi Halaman

007/ KEP/OK/III/2016 1 4/4

PROSEDUR PERHATIAN
Sebelum pasien dilakukan tindakan operasi, lembaran SOP harus
sudah diisi dan dilengkapi :
d. Tekanan darah.
e. Nadi.
f. Suhu.
g. Jam pemberian premedikasi.
h. Tandatangan kepala ruangan atau petugas ruangan.
i. Jam operasi.
j. Nama dokter yang menangani.
UNIT TERKAIT  Instalasi Rawat Inap
 IGD
 Instalasi Kamar Operasi
 Instalasi Ruang Bersalin
 ICU / NICU

Anda mungkin juga menyukai