Anda di halaman 1dari 4

SHALAT

Sebelum memulai shalat alangkah baiknya kita memulai dengan Bersuci terlebih dahulu
Supaya terhindar dari hadats besar maupun hadats kecil

Thaharah.
Secara Bahasa: Bebas dari kotoran secara fisik seperti sesuatu yang najis dan secara maknawi seperti
aib dan perbuatan maksiat.
Secara istilah: membebaskan diri dari adanya hadats dan najis baik dengan air ataupun tanah
sehingga bisa melaksanakan shalat.

Dasarnya ada di surah QS.Muddatsir dan QS.Al-Maidah

Dan pakaianmu bersihkanlah. QS Al-Muddatstsir 4.

Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu
dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua
mata kaki, dan jika kamu junub maka mandilah, dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau
kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air,
maka bertayammumlah dengan tanah yang baik (bersih); sapulah mukamu dan tanganmu dengan
tanah itu. Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan
menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur. QS Al-Maidah 6

Tata cara pelaksanaan berwudhu bisa di lihat di bab Thaharah

Setalah berwudhu dan memastikan bahwa wudhu kita sudah baik


Alangkah baiknya kita menyegerakan untuk melakukan ibadah shalat

Yang pertama adalah berniat :


NIAT

Niat dan Takbirartul Ihram dan pelaksanaan Shalat.


1. Niat dilakukan di dalam hati yaitu menyatakan dalam diri sendiri hendak melakukan shalat tertentu
dengan jumlah rekaat tertentu menjadi Imam/Ma’mum dengan menghadap ke kiblat untuk Allah
Azza wa Jalla. Bersamaan dengan itu membaca Takbiratul Ihram
2. Hanya Imam yang mengeraskan bacaan Takbir atau yang membantu Imam bila diperlukan.
3. Ma’mum bertakbir setelah Imam bertakbir, tidak boleh mendahului Imam. Yaitu dengan
mengangkat kedua Tangan.
Caranya membuka kedua tangan dan menghadapkan telapak tangannya ke depan seraya
mengangkat kedua tangan tsb sampai ke bahu atau ke telinga. Tentang mengangkat tangan ketika
bertakbir ini disaksikan oleh Abdullah bin Umar Ra sbb:

Saya melihat Rasulullah Saw ketika akan shalat mengangkat kedua tangan beliau sampai ke bahu, juga
ketika hendak ruku’, bangkit dari ruku’ dan membaca ‘sami’allaahu liman hamidah’, takbir ketika
sujud tidak mengangkat kedua tangan. Sahih Bukhari

4. Tangan bersedekap. Yaitu tangan kanan memegang punggung telapak tangan / pergelangan /
lengan tangan kiri di atas pusar atau di dada. Atau tangan kanan di tumpangkan di atas tangan kiri
5. Posisi seluruh jiwa harus Khusyu’, penglihatan diarahkan ke tempat sujud. Tidak boleh nolah noleh
(HR Tirmidzi). Tidak boleh melihat ke langit (Sahih Muslim). Usahakan jangan memejamkan mata
selama shalat
6. Doa Iftitah. Banyak contoh doa iftitah dari Rasulullah Saw. Membaca salah satu saja antara lain.
- a. Rasulullah Saw diam antara takbir dan bacaan Al Fatihah. Rasulullah Saw ditanya: Apa yang
Rasulullah baca sehingga nampak diam antara takbir dan bacaan Fatihah? Beliau menjawab: Saya
membaca

Allahumma bai’de bayni wabayna khothooyaaya kamaa baa’deta baynal mashyriki walmaghrib
Allahumma naqqini min khotoyaa kamaa yunaqqatsaubul abeyadhu minaddanass
Allahummaghsilni min khotoyaa bilma i watsalji walbarodde

(Ya Allah, jauhkanlah antara aku dan kesalahanku sebagaimana Engkau menjauhkan antara timur dan
barat. Ya Allah, sucikanlah kesalahanku sebagaimana pakaian yang putih disucikan dari kotoran. Ya
Allah, cucilah kesalahanku dengan air, salju dan air embun. (Sahih Bukhari).

- b. Bacaan Iftitah yang didengar oleh Sayyidah Aisyah dari Rasulullah Saw. sbb:

SubhanakallAhumma wabihamdika tabarakasmuka wataa’ la jadduk , wa laa ilaa ghoiruk

(Maha suci Engkau, ya Allah, aku sucikan nama-Mu dengan memuji-Mu, Maha berkah nama-Mu,
Maha tinggi keluhuran-Mu dan tidak ada tuhan selain Engkau). (Abu Dawud).

- c. Bacaan Iftitah yang didengar oleh Imam Ali Ra dari Rasulullah Saw. sbb:
Wajjahtu wajjehiya lilladzii fathorossamawati wal’ard hanifawwamaa ana minal mushyrikinn inna
sholatii wanusukii wamahyaa ya wamamaa tii lillahi rabbilla’lamin , laa syarikalahuu wabidzalika
umirtu waa ana minal muslimiin

Saya hadapkan diriku kepada Dzat Yang Menciptakan Langit dan bumi dengan lurus dan saya tidak
termasuk orang musyrik. Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku untuk Allah Tuhan
sekalian alam. Tidak ada sekutu baginya, karena itu saya diperintahkan untuk menjadi orang muslim.
Ya Allah Engkaulah Diraja yang tidak ada tuhan kecuali Engkau. Engkau
Tuhanku saya hambaMu. Aku telah berbuat dzalim terhadap diriku dan mengakui dosaku. Maka
ampunilah dosa-dosaku seluruhnya. Tidak ada yang mengampuni dosa-dosa kecuali Engkau. Ya Allah
tunjukilah aku akhlaq yang terbaik. Tidak ada yang bisa menunjukkan kepada yang terbaik kecuali
Engkau, dan palingkanlah aku dari perbuatan jelek, tidak ada yang mampu menjaga dari akhlaq yang
tercela kecuali Engkau. Aku telah beriman kepadaMu. Engkau Maha Tinggi. KepadaMu aku memohon
ampunan dan bertaubat. (Tirmidzi).

D. Bacaan Iftitah yang didengar oleh Imam Ali Ra dari Rasulullah Saw. sbb:

Dari Ibnu Umar radliallahu 'anhuma dia berkata; "Ketika kami sedang shalat bersama Rasulullah
Saw, tiba-tiba ada seorang laki-laki dari suatu kaum mengucapkan; "ALLAHU AKBAR KABIRAN WAL
HAMDULILLAHI KATSIRAN WASUBHAANALLAHI BUKRATAN WA`ASHIILAA" Lantas Rasulullah Saw
bertanya: "Siapa yang mengatakan begini dan begini? lelaki tersebut menjawab; "Saya ya Rasulullah."
Maka Saw bersabda: "Aku sangat heran, karena dengannya pintu-pintu langit telah di buka." Ibu Umar
berkata; "Oleh karena itu, aku tidak pernah meninggalkannya semenjak aku mendengarnya dari
Rasulullah Saw." (Tirmidzi).

Membaca Fatihah
. Sebelum membaca surah Fatihah membaca Ta’awwudz. Perintah Ta’awwudz berdasarkan
kepada surah An-Nahl 98,
apabila kamu hendak membaca al-Qur’an maka berlindunglah diri kepada Allah dari godaan
syetan yang terkutuk
- Membaca surah Al-Fatihah dengan tartil dan penuh kekhidmatan
Membaca Fatihah (Ummul Qur’an) termasuk Basmalah. dengan bacaan yang benar. Setiap orang
sebaiknya melakukan agar bacaan Fatihahnya disertifikasi oleh ahlinya
# Ubadah bin Samit berkata: Bahwasanya Rasulullah Saw bersabda: Tidaklah sah shalatnya bagi
yang tidak membaca Fatihah. (Sahih Bukhari). Bacaan
- lalu membaca surah surah yang sudah di hafal dan di talaqqikan
Dari Abdullah bin Abi Qatadah, dari ayahnya berkata: Dalam dua rekaat pertama shalat Dhuhur
Rasulullah Saw membaca Fatihah dan surat, di rekaat pertama panjang di rekaat kedua lebih pendek.
Kadang-kadang beliau memperdengarkan bacaan ayatnya. Pada shalat Asar beliau membaca Fatihah
dan surat, memperpendek di rekaat pertama. Pada shalat Subuh memperpanjang di rekaat pertama
dan memperpendek di rekaat kedua (Sahih Bukhari).
#. Bacaan shalat Dhuhur dan Asar dengan suara pelan. Begitu juga rekaat ke 3 Maghrib dan
rekaat 3 – 4 Isya’. Bacaan Subuh, dan dua rekaat pertama Maghrib dan Isya, Shalat Jum’at, Gerhana,
Istisqa dan Hari Raya dibaca keras. Selesai membaca berhenti sebentar sekedar untuk bernafas dan
ketenangan diri.

Ruku’.
- Kemudian mengangkat kedua tangan seperti Takbiratul Ihram dan bertakbir untuk Ruku’. Posisi
Ruku: Kedua tangan dilebarkan dan menggenggam lutut. Siku-siku lurus sampai ke lengan atas.
Tangan Kanan pada Lutut Kanan, tangan kiri pada lutut kiri.
- . Posisi punggung lurus dengan kepala bagian belakang, harus tuma’ninah. Kalau ditaruh gelas berisi
air tidak akan tumpah.
- Membaca salah satu bacaan sbb:
Subhana robbial a’dzimi wabihamdih
“ Maha Suci Tuhanku Yang Maha Agung dan dengan pujianNya. Abu Dawud “

Subhana robbiyal a’dzim 3x


“ Maha Suci Tuhanku Yang Maha Agung, Maha Suci Tuhanku Yang Maha Agung, Maha Suci Tuhanku
Yang Maha Agung. “

Allahumma laka waka’tu wa bika amantu wa laka aslamtu khosya’a wa sam’i wabashori
wamukho waadzhmii wa’ashobii
“ Ya Allah kepadaMu saya ruku, kepadaMu saya beriman, kepadaMu saya berserah diri, nunduk
kepadaMu pendengaranku, penglihatanku, otakku, tulangku dan sarafku. Tirmidzi.”

Subbuhun quddusu robbul malaaikati warruhh


“ Maha Suci Maha Kudus Tuhan yang memiliki para malaikat dan ruh. Abu Dawud “

Subha naka allahumma robbana wabihamdika allahummagfirli


“ Maha Suci Engkau Ya Allah, dengan memujiMu, ya Allah ampunilah aku. Bukhari. Ketika ruku’ dan
sujud tidak boleh membaca ayat Qur’an “

Bangkit dari Ruku’

- Ketika bangkit dari ruku dan Imam Membaca


Sami’aallahu liman hamidah, robbana laka alhamdu
“ Allah maha Mendengar siapa yang memujiNya, Tuhan kami bagimulah segala puji. Nasai “
# Ma’mum membaca

Robbana walakalhamdu
“ Tuhan kami dan bagimulah segala puji “

Robbana lakalhamdu
“ Tuhan kami bagimulah segala puji. “

Allahumma robbana lakalhamdu milussamawati walardhiyna wamaa baynahumaa wamil a maa


syi.na min syaaiiii
“ Ya Allah Tuhan kami begimu segala puji sepenuh langit dan sepenuh bumi dan sepenuh di antara
keduanya dan sepenuh apapun yang Engkau kehendaki “

Sujud
- Gerak menuju Sujud dengan membaca Takbir
- Cara sujud. Ada dua versi yaitu:

a. Tangan bergerak ke lantai lebih dulu sebelum lutut bertumpu di tempat sujud.
b. Lutut bergerak ke lantai lebih dulu sebelum tangan bertumpu di tempat sujud.
Paham ini bermula dari cara memahami hadis Nabi Saw ‘jangan seperti duduknya unta’.

Anda mungkin juga menyukai