BERWUDHU
Wudhu menurut bahasa artinya bersih dan indah, sedangkan menurut syara’
artinya membersihkan anggot badan tertentu dengan syarat-syarat tertentu untuk
menghilangkan hadast kecil.
Orang yang hendak melaksanakan shalat, waijb lebih dahulu berwudhu, karena
wudhu adalah menjadi syarat sahnya shalat.
Sebelum berwudhu kita harus membrsihkan dahulu najis-najis yang ada pada
badan, kalau memang ada najis.
Artinya :
“Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.”
Artinya :
“Aku niat berwudhu untuk menghilangkan hadats kecil fardhu karena Allah”.
Keterangan
Artinya :
“Aku bersaksi tiada Tuhan selain Allah yang tunggal, tiada sekutu bagi-Nya.
Dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah hamba-Nya dan utusan-Nya.
Ya Allah jadikanlah aku orang-orang yang ahli taubat dan jadikanlah aku orang
yang suci dan jadikanlah aku dari golongan hamba-hamba-Mu yang shaleh.”
BAB II
Shalat dhuha ialah shalat sunah yang dikerjakan pada waktu matahari sedang naik.
Sekurang-kurangnya shalat dhuha dikerjakan dua raka’at, boleh empat raka’at, boleh
enam rekaan, dan boleh juga delapan raka’at. Waktu shalat dhuha ini kira-kira matahari
sedang naik setinggi 7 hasta (pukul tujuh sampai masuk dzuhur).
Bacaan shalat dhuha pada raka’at pertama ialah surat Asy-Syamsudan pada
raka’at kedua surqat Adh-Dhuha.
Artinya :
“Aku niat shalat dhuha dua raka’at karena Allah ta’ala”
Artinya :
“Allah Maha Besar lagi Sempurna kebesaran-Nya, segala puji bagi-Nya dan
Maha Suci Allah sepanjang pagi dan sore. Kuhadapkan muka hatiku kepada Dzat
yang menciptakan langit dan bumi dengan keadaan lurus dan menyerahkan diri
dan aku bukanlah dari golongan kaum musyrikin.
Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidup, dan matiku semata hanya untuk Allah,
Tuhan seru sekiaqn alam. Tidak ada sekutu bagi-Nya dan dengan itu aku
perintahkan untuk tidak menyekutukan-Nya dan aku dari golongan orang
muslim.”
5. Setelah membaca surat Al-Fatihah dalam raka’at pertama membaca surt Asy-
Syams.
: Surat Asy-Syams
Artinya :
“Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Demi
matahari dan cahayanya di pagi hari. Dan bulan apabila mengiringinya. Dan
siang apabila menampakannya. Dan malam apabila menutupinya. Dan langit
serta pembinaannya. Dan bumi serta penghamparannya. Dan jiwa serta
penyempurnaannya (ciptaannya). Maka Allah mengihlamkan kepada jiwa itu
(jalan) kefasikan dan ketakwaannya. Sesungguhnya beruntunglah orang yang
mensucikan jiwa itu. Dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya.
(Kaum) Samud telah mendustakan (Rosulnya) karena melampaui batas. Lalu
Rosul Allah (Saleh) berkata kepada mereka : (Biarkanlah) unta betina Allah dan
minumannya. Lalu mereka mendustakan dan menyembelih unta itu. Maka Tuhan
mereka membinasakan mereka disebabkan dosa mereka. Lalu Allah
menyamaratakan mereka (dengan tanah). Dan Allah tidak takut terhadap akibat
tindakan-Nya itu.”
Artinya :
“Maha Suci Tuhan Yang Maha Agung serta memujilah aku kepada-Nya.”
10. I’tidal
Selesai rukuk, lalu bangkit dengan mengangkat kedua belah
tangan setinggi telinga (I’tidal) seraya membaca sebagai
berikut :
Artinya :
“Allah mengengar orang yang memuji-Nya.”
Artinya :
“Ya Allah Tuhan kami! Bagi-Mu segala puji, sepenuh langit dan bumi, dan
sepenuh barang yang Kau kehendaki sesudah itu.”
11. Sujud
Setelah itu lalu sujud (tersungkur kebumi) dengan
meletakan dahi kebumi dan ketika turun seraya membaca
“ALLAAHUAKBAR” dan setelah sujud membaca tasbih
sebagai berikut :
Artinya :
Artinya :
“Ya Allah, ampunilah dosaku, belas kasihanilah aku dan cukupkanlah segala
kekurangaku dan angkatlah derajatku dan berilah rezeki kepadaku, dan berilah
kesehatan kepadaku dan berilah ampunan kepadaku.”
14. Pada raka’at kedua surat yang harus dibaca adalah surat Adh-Dhuha.
Surat Adh-Dhuha :
Artinya :
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Demi waktu
matahari sepenggalahan naik. Dan demi malam apabila telah sunyi. Tuhanmu
tiada meninggalkanmu dan tiada (pula) benci kepadamu. Dan sesunggunya
akhir itu lebih baik bagimu daripada permulaan, dan kelak Tuhanmu pasti
memberikan karunia-Nya kepadamu. Lalu (hati) kamu menjadi puas. Bukankah
Dia mendapatimu sebagai seorang yatim, lalu Dia melindungimu. Dan Dia
mendapatimu sebagai orang yang kekurangan, lalu Dia memberikan kecukupan.
Adapun terhadap anak yatim maka janganlah kamu berlaku sewenang-wenang.
Tasyahud Akhir
Pada raka’at kedua kita duduk dengan kaki kanan tegak dan telapak kaki kiri
diduduki.
Artinya :
“Segala kehormatan, keberkahan, kebahagiaan, dan kebaikan bagi Allah. Salam
rahmat dan berkah-Nya kupanjatkan kepadamu wahai nabi (Muhammad). Salam
(keselamatan) semoga tetap untuk kami seluruh hamba shaleh-shaleh. Aku
bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah. Dan aku bersaksi bahwa Nabi
Muhammad adalah utusan Allah. Ya Allah! Limpahkan rahmat kepada Nabi
Muhammad. Ya Allah! Limpahkan rahmat atas eluarga Nabi Muhammad
sebgaimana pernah Engkau beri rahmat kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya.
Dan limpahkanlah berkah atas Nabi Muhammad beserta para keluarganya
sbagaimana Engkau memberi berkah kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya. Di
seluruh alam semesta Engkaulah yang terpuji dan Maha Mulia.”
Artinya :
“Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lahi Maha Penyayang. Ya Allah
bahwasanya waktu dhuha itu waktu dhuha-Mu, kecantikan adalah kecantikan-
Mu, keindahan itu keindahan-Mu, kekuatan itu kekuatan-Mu, kekuasaan itu
kekuasaan-Mu, dan perlindungan itu perlindungan-Mu. Ya Allah jika rezekiku
masihg diatas turunkanlah dan jika ada dibumi keluarkanlah, jika sukar
mudahkanlah, jika haram sucikanlah, jika masih jauh dekatkanlah, berkat waktu
dhuha, keagungan, keindahan, kekuatan, dan kekuasaan-Mu, limpahkanlah
keada kami segala yang telah Engkau limpahkan kepada hamba-hamba-Mu yang
shaleh.”
Demikan kliping agama islam SMP Negeri 1 Pringsewu, Pringsewu pada tanggal 25
Maret 2011, yang disusun dalam bentuk tulis.
Mudah-mudahan kliping dapat dijadikan motivasi bagi pembaca pada umumnya dan bagi
penulis khususnya.
Penulis
Khusnul Khotimah