Anda di halaman 1dari 10

Tata Cara Pelaksanaan Sholat Isya

Menurut jumhur ulama Imam Ahmad, Imam Malik, dan Imam Abu Hanifah adalah tidak
ada lafadz khusus dalam niat sholat. Niat berasal langsung dari hati, tanpa mengatakan pun
sudah memiliki mankan dikhususkan sesuai dengan hendak apa yang akan dilakukannya.
Tidak ada hadits mengatakan jika akan melaksanakan sholat harus membaca niat atau
Tidak Ada Hadits tentang Lafadz Niat Sholat yang banyak digunakan sekarang ini. Dan
lafadz Ushalli juga tidak ada dalam Hadits.

Berikut ini adalah Niat Sholat yang sering digunakan masyarakan khususnya Indonesia
saat hendak melaksanakan Sholat Isya :

Bacaan niat sholat Isya sendirian :

Artinya :
Saya (berniat) mengerjakan sholat fardhu Isya sebanyak empat rakaat dengan menghadap
kiblat, karena Allah Taala.

Bacaan niat menjadi imam di sholat Isya :

Artinya :
Saya (berniat) mengerjakan sholat fardhu Isya sebanyak empat rakaat dengan menghadap
kiblat, sebagai imam karena Allah Taala.

Bacaan niat menjadi makmum di sholat Isya :

Artinya :
Saya (berniat) mengerjakan sholat fardhu Isya sebanyak empat rakaat dengan menghadap
kiblat, sebagai makmum, karena Allah Taala.
Rakaat 1

1. Takbiratul Ihram

Melakukan takbiratul ihram, yaitu semua jari-jari dirapatkan dihadapkan kedepan dan
mengangkat kedua tangan ujung jarinya sejajar dengan Pundak atau Telinga (Kuping) tetapi
jangan terlalu dekat (Beri Jarak atau Dimajukan Sedikit) sampai ruas-ruas tulang tertarik ,
seraya mengucapkan Allaahu Akbar. Pandangan mata melihat kearah tempat sujud.

Menyedekapkan kedua tangan dengan posisi tangan kanan diatas tangan kiri seraya
mengembangkan jari-jari tangan kanan dengan cara menggenggam tulang pergelangan
tangan kiri dengan tangan kanan.

Setelah tangan berada pada posisi itu secara sempurna yaitu di Ulu Hati (Dada Awal),
hendaklah dibaca Doa Iftitah berikut ini :

2. Doa Iftitah

Terdapat banyak hadits mengenai doa Iftitah. Untuk lebih jelas mengenai Doa Iftitah anda
bisa langsung menyakan kepada ahli Fiqih agama dan yang sering digunakan masyarakan
Indonesia adalah sebagai berikut :
Artinya :

Allah Maha Besar dengan sebesar-besarnya. Segala puji yang sebanyak-banyaknya bagi
Allah. Maha Suci Allah pada pagi dan petang hari. Aku menghadapkan wajahku kepada
Tuhan yang telah menciptakan langit dan bumi dengan segenap kepatuhan dan kepasrahan
diri, dan aku bukanlah termasuk orang-orang yang menyekutukan-Nya. Sesungguhnya
sholatku, ibadahku, hidup dan matiku hanyalah kepunyaan Allah, Tuhan semesta alam, yang
tiada satu pun sekutu bagi-Nya. Dengan semua itulah aku diperintahkan dan aku adalah
termasuk orang-orang yang berserah diri (muslim).

3. Membaca Surat Al-Fatihah

Kemudian membaca surat al-Fatihah :

Artinya :

Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan
seluruh alam, Yang Maha Pengasih Maha Penyayang, Pemilik hari Pembalasan. Hanya
kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan.
Tunjukilah kami jalan yang lurus, (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat
kepadanya, bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.

4. Membaca Surat Atau Ayat-Ayat Dari Al-Quran

Kemudian membaca surat atau ayat-ayat tertentu dari al-Quran setelah selesai membaca
surat al-Fatihah. Pada kali ini kami contohkan adalah surat al-Ikhlas.

Artinya :

Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. Katakanlah (Muhammad),
Dialah Allah Yang Maha Esa, Allah tempat meminta segala sesuatu, (Allah) tidak beranak
dan tidak pula diperanakkan, Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia.
5. Ruku

Setelah selesai membaca Surat atau Ayat dalam Al-Quran Kemudian melakukan ruku. Yakni
dengan cara mengangkat kedua tangan setinggi telinga seraya membaca Allahu Akbar,

Lalu badan membungkuk, kedua tangan menggengam lutut, mata memandang tempat sujud,
punggung dan kepala rata, kemudian membaca doa:

Artinya :

Maha Suci Tuhanku Yang Maha Agung dan dengan segala puji bagi-Nya. 3x

6. Itidal

Kemudian melakukan itidal, yakni bangun dari ruku untuk berdiri tegak, dengan
mengangkat kedua tangan sejajar dengan telinga, seraya mengucapkan :
Artinya :

Allah mendengar orang yang memuji-Nya.

Saat itidal, Mata memandang tempat sujud dan membaca doa itidal

Rabbanaa lakal hamdu Mil ussamaawaati wamil-ul ardhi wamil-u maasyita min syai-in
badu.

Artinya :

Ya Allah ya Tuhan kami, bagi-Mu-lah segala puji, sepenuh langit dan sepenuh bumi, dan
sepenuh apa saja yang Engkau kehendaki sesudah itu.

7. Sujud

Kemudian dilanjutkan dengan melakukan gerakan sujud seraya membaca Allahu Akbar
dengan kedua lutut terlebih dulu, yakni meletakkan Dahi dan Hidung, Kedua Telapak
Tangan, kedua lutut dan Kedua Kaki menempel di lantai (Tempat Sholat), seraya membaca
doa :
Artinya :

Maha Suci Tuhanku Yang Maha Tinggi, dan dengan segala puji bagi-Nya. 3x

8. Iftirasy (Duduk Diantara Dua Sujud)

Kemudian bangun dari sujud dengan mengucapkan Allaahu Akbar, untuk kemudian
melakukan duduk di antara dua sujud. Pada saat sudah duduk dengan sempurna [menduduki
kaki kiri, dengan telapak kaki kanan berdiri dan jarinya terletak di alas (lantai/tanah)
menghadap kiblat]

Hendaklah dibaca doa berikut ini :

Artinya :

Ya Allah, ampunilah aku, kasihanilah aku, cukupilah aku, angkatlah derajatku, berikanlah
rejeki kepadaku, berikanlah petunjuk kepadaku, berilah kesehatan kepadaku dan ampunilah
aku.

9. Sujud

Dari posisi duduk lalu kembali melakukan sujud yang kedua kali seraya mengucapkan
Allahuakbar. yakni meletakkan Dahi, Hidung, Kedua Telapak Tangan dan Kedua Kaki
menempel di lantai (Tempat Sholat), seraya membaca doa :
Maha Suci Tuhanku Yang Maha Tinggi, dan dengan segala puji bagi-Nya. 3x

Dianjurkan untuk duduk terlebih dulu Iftirasy tenang [HR. Bukhari 798, Abu Dawud 844]
dan boleh mengepalkan tangan atau membuka tangan dengan jari menghadap arah kiblat dan
menekan lantai [HR. Bukhari]/ Dipaha[HR. Abu Dawud] untuk mendorong tubuh berdiri
tegak (bangkit dari sujud).

Rakaat 2

Lakukan sebagaimana gerakan dan bacaan di Rokaat Pertama (1) tetapi dilakukan
tanpa Doa Iftitah.

Tasyahhud Awal

Setelah sujud yang ke dua kemudian melakukan Doa Tahiyat Awal dengan cara duduk
posisi Iftirasy (Duduk Diantara Dua Sujud/Duduk di atas kaki kiri, sementara kaki kanan
dalam posisi tegak) Jari sejajar dengan ujung paha.

Hendaklah tangan kiri diletakkan di atas paha kiri dengan posisi jari-jari tangan yang
terkembang, dan banyak muslim di Indonesia yang menegakkan jari telunjuk ketika saat
mulai membaca bagian kalimat asyhadu an laa ilaaha illallah, terdapat pendapat lain yang
menerangkan menegakkan jari telunjuk dimulai dari awal tasyahhud (Atahiyat) [Referensi
lebih jelas : Muslim.or.id]

Dengan membaca bacaan Atahiyat Awal (Pertama) yaitu :


Artinya :

Segala kehormatan, keberkahan, rahmat dan keselamatan (shalawat), serta kebaikan hanyalah
kepunyaan Allah. Keselamatan, rahmat dan berkah dari Allah semoga tetap tercurah atasmu,
wahai Nabi (Muhammad). Keselamatan, rahmat dan berkah dari Allah semoga juga tercurah
atas kami, dan juga atas seluruh hamba Allah yang shaleh. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan
selain Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan allah. Ya Allah, limpahkanlah rahmat dan
keselamatan (Shalawat) untuk Nabi Muhammad.

Kemudian berdiri tegap dan membaca Allahuakbar sambil dilanjutkan dengan


bersedekap.

Rokaat 3

Lakukan sebagaimana gerakan dan bacaan di Rokaat Pertama (1) tetapi dilakukan
Tanpa Doa Iftitah dan langsung Menuju gerakan Ruku setelah mebaca Al-Fatihah.

Rokaat 4

Lakukan sebagaimana gerakan dan bacaan di Rokaat Pertama (1) tetapi dilakukan
Tanpa Doa Iftitah dan langsung Menuju gerakan Ruku setelah mebaca Al-Fatihah.

Tasyahhud Akhir

Setelah sujud yang ke dua kemudian melakukan Doa Tahiyat Akhir dengan cara duduk
tasyahhud (tahiyat) akhir. Adapun tata cara duduk pada Tasyahhud Akhir ini adalah,
hendaknya orang yang sholat duduk pada pangkal pahanya yang kiri dengan posisi kaki kiri
yang keluar dari bagian bawahnya, sementara telapak kaki kanan dalam posisi tegak.

Hendaklah tangan kiri diletakkan di atas paha kiri dengan posisi jari-jari tangan yang
terkembang, dan banyak muslim di Indonesia yang menegakkan jari telunjuk ketika saat
mulai membaca bagian kalimat asyhadu an laa ilaaha illallah, terdapat pendapat lain yang
menerangkan menegakkan jari telunjuk dimulai dari awal tasyahhud (Atahiyat) [Referensi
lebih jelas :
Dengan membaca bacaan Atahiyat Akhir (Tasyahhud Kedua) yaitu :

Artinya :

Segala kehormatan, keberkahan, rahmat dan keselamatan (shalawat), serta kebaikan hanyalah
kepunyaan Allah. Keselamatan, rahmat dan berkah dari Allah semoga tetap tercurah atasmu,
wahai Nabi (Muhammad). Keselamatan, rahmat dan berkah dari Allah semoga juga tercurah
atas kami, dan juga atas seluruh hamba Allah yang shaleh. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan
selain Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan allah. Ya Allah, limpahkanlah rahmat dan
keselamatan (Shalawat) untuk Nabi Muhammad.

Dan juga limpahkanlah rahmat dan keselamatan (shalawat) kepada keluarga Muhammad,
sebagaimana telah Engkau limpahkan rahmat dan keselamatan (shalawat) kepada Ibrahim
dan kepada keluarga Ibrahim. Limpahkanlah keberkahan kepada Muhammad dan kepada
keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah melimpahkan keberkahan kepada Ibrahim
dan kepada keluarga Ibrahim. Di seluruh alam semesta, sesungguhnya Engkau adalah Maha
Terpuji lagi Maha Agung (Mulia).

Salam

Kemudian dilanjutkan dengan mengucapkan salam (assalaamualaikum wa rahmatullaah),


yang diikuti dengan menengokkan wajah ke kanan pada saat mengucapkan salam yang
pertama dan menengokkan wajah ke kiri pada saat mengucapkan salam yang kedua.

Alahmdulillah, dengan berbagai langkah tersebut kita sudah selesai menyelesaikan shalat
fardhu shalat

Anda mungkin juga menyukai