Anda di halaman 1dari 8

TUGAS MAKALAH TATA CARA

SHOLAT WAJIB
D
I
S
U
S
U
N
OLEH

NAMA : MUH. ALFAUZAN RACNED


KELAS : 7G
1. Pengertian Shalat
Secara etimologi shalat berarti do’a dan secara terminology (istilah), para ahli Fiqih
mengartikan secara lahir dan hakiki.
Secara lahiriah Shalat berarti ‘Beberapa ucapan dan perbuatan yang dimulai dengan takbir
dan di akhiri dengan salam, yang dengannya kita beribadah kepada Allah menurut syarat-syarat
yang telah ditentukan (Sidi Gazalba,88).
Secara hakiki Shalat ialah ‘Berhadapan hati, jiwa dan raga kepada Allah,secara yang
mendatangkan rasa takut kepada-Nya dan keperluan kita kepada Allah yang kita sembah dengan
perkataan dan perbuatan (Hasbi Asy-sydiqi, 59).
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa Shalat adalah Suatu ibadah
kepada Tuhan, berupa perkataan dengan perbuatan yang diawali dengan takbir dan diakhiri
dengan salam menurut syarat dan rukun yang telah ditentukan syara’ berupa penyerahan diri
secara lahir batin kepada Allah dalam rangkah ibadah dan memohon ridho-Nya.

2. Syarat-Syarat Shalat
1. Beragama islam.
2. Sudah baligh dan berakal.
3. Suci dari hadats.
4. Suci seluruh anggota badan pakaian dan tempat.
5. Menutup aurat.
6. Masuk waktu yang telah ditentukan.
7. Menghadap kiblat.
8. Mengetahui mana rukun wajib dan sunah.
3. Rukun Shalat
1. Niat.
2. Takbiratul ihram.
3. Berdiri tegak ,bagi yang kuasa ketika shalat fardhu. Boleh duduk,atau berbaring bagi
yang sedang sakit.
4. Membaca surat Al-Fatihah pada tiap-tiap raka’at.
5. Ruku’ dengan tumakninah.
6. I’tidal dengan tumakninah.
7. Sujud dua kali dengan tumakninah.
8. Duduk antara dua sujud dengan tumakninah.
9. Duduk tasyahud akkhir dengan tumakninah.
10. Membaca tasyahud akhir.
11. Membaca shalawat nabi pada tasyahud akhir.
12. Membaca salam yang pertama.
13. Tertib; (Berurutan sesuai rukun-rukunnya)
4. Tata Cara Sholat Wajib
1. Gerakan Berdiri Tegak untuk Salat
Berdiri tegak pada salat fardu hukumnya wajib. Berdiri tegak merupakan salah satu rukun
salat. Sikap ini dilakukan sejak sebelum takbiratul ihram. Cara melakukannya adalah sebagai
berikut.
1. Posisi badan harus tegak lurus dan tidak membungkuk, kecuali jika sakit.
2. Tangan rapat di samping badan.
3. Kaki diregangkan, selebar bahu.
4. Semua ujung jari kaki menghadap kiblat.
5. Pandangan lurus ke tempat sujud.
6. Posisi badan menghadap kiblat. Akan tetapi, jika tidak mengetahui arah kiblat boleh
menghadap kearah mana saja. Asal dalam hai tetap berniat menghadap kiblat.
7. Niatlah sesuai dengan shalat yang ingin kita kerjakan.

2. Takbiratul ihram
Yaitu takbir (Allahuakbar) seraya berniat dalam hati dengan ikhlas menunaikan shalat
karena Allah semata. Dengan mengangkat kedua tangan sampai telinga (putra) dan sampai batas
dada untuk (putri). Selanjutnya telapak tangan kanan diletakkan di atas pergelangan tangan kiri,
tidak digenggamkan. Meletakkan tangan boleh di dada. Boleh juga meletakkannya di atas pusar.
Boleh juga meletakkannya di bawah pusar. Ketika bersedekap, doa yang pertama dibaca adalah
doa iftitah. Setelah selesai iftitah, kemudian membaca surat Al Fatihah. Sesudah membaca surat
Al Fatihah, kemudian membaca surat pendek

Do’a Iftitah

‫َالّلُهَّم بَاِع ْد َبْيِنى َو َبْيَن َخ َطايَاَي َك َم ا بَاَع ْدَت َبْيَن اْلَم ْش ِرِق َو اْلَم ْغ ِرِب‬
‫َالّلُهَّم َنِّقِنى ِم َن اْلَخ َطايَا َك مَا ُيَنَّقى الَّثْو ُب ْاَألْبَيُض ِم َن الَّدَنِس‬
‫َالّلُهَّم اْغ ِس ْل َخ َطايَاَي بِاْلمَاِء َو الَّثْلِج َو اْلَبَر ِد‬..
Artinya: “Ya Allah, jauhkanlah antara diriku dan di antara kesalahan-kesalahanku sebagaimana
Engkau jauhkan antara timur dan barat.Ya Allah, bersihkanlah aku dari kesalahan sebagaimana
dibersihkannya kain putih dari kotoran.Ya Allah, cucilah kesalahan-kesalahanku dengan air,
salju dan embun.”

3. Rukuk
Rukuk artinya membungkukkan badan. Adapun cara melakukannya adalah sebagai berikut.
1. Angkat tangan sambil mengucapkan takbir. Caranya sama seperti takbiratulihram.
2. Turunkan badan ke posisi membungkuk.
3. Kedua tangan menggenggam lutut. Bukan menggenggam betis atau paha. Jari-jari tangan
direnggangkan. Posisi tangan lurus, siku tidak ditekuk.
4. Punggung dan kepala sejajar. Punggung dan kepala dalam posisi mendatar. Tidak terlalu
condong ke bawah. Tidak pula mendongah ke atas.
5. Kaki tegak lurus, lutu tidak ditekuk.
6. Pinggang direnggangkan dari paha.
7. Pandangan lurus ke tempat sujud.
8. Sesudah posisi ini mantap, kemudian membaca salah satu doa rukuk.
Bacaan Ruku’

‫ُسْبَح اَنَك الّلُهَّم َر َّبنَا َو ِبَح ْمِد َك َالّلُهَّم اْغ ِفْر ِلى‬
Subhaanaka allaahuma robbanaa wabihamdika allaahumaghfirlii.
Artinya: “Segala puji bagi-Mu, Ya Allah Tuhan kami, dan dengan memuji-Mu yan Allah
ampunilah aku”.

4. I’tidal
Iktidal adalah bangkit dari rukuk. Posisi badan kembali tegak. Ketika bangkit disunahkan
mengangkat tangan seperti ketika takbiratulihram. Bersamaan dengan itu membaca kalimat
“sami’allahu liman hamidah”. Badan kembali tegak berdiri. Tangan rapat di samping badan. Ada
juga yang kembali ke posisi bersedekap seperti halnya ketika membaca surat Al Fatihah.
Perbedaan ini terjadi karena beda pemaknaan terhadap hadis dalilnya. Padahal dalil yang
digunakan sama. Namun, jumhur ulama sepakat bahwa saat iktidal itu menyimpan tangan rapat
di samping badan. Sesudah badan mantap tegak berdiri, barulah membaca salah satu doa iktidal.
Do’a I’tidal

Robbanaa walakalhamdu hamdan katsiiran thayyiban mubaarokan fiihi.


Artinya : “Ya Tuhan kami, (hanya) untukMu lah (segala) pujian yang banyak, baik, dan
diberkahi padanya ”.
5. Sujud
Sujud artinya menempelkan kening pada lantai. Menurut hadis riwayat Jamaah, ada tujuh
anggota badan yang menyentuh lantai ketika sujud, yaitu:
1. Wajah (kening dan hidung),
2. Dua telapak tangan,
3. Dua lutut, dan
4. Dua ujung telapak kaki.

Cara melakukan sujud adalah sebagai berikut:


1. Turunkan badan dari posisi iktidal, dimulai dengan menekuk lutut sambil mengucapkan takbir.
2. Letakkan kedua lutut ke lantai.
3. Letakkan kedua telapak tangan ke lantai.
4. Letakkan kening dan hidung ke lantai.
5. Talapak tangan dibuka, tidak dikepalkan. Akan tetapi, jari-jarinya dirapatkan, dan ini satu-
satunya gerakan di mana jari-jari tangan dirapatkan, sementara dalam gerakan lainnya jari-jari ini
selalu direnggangkan.
6. Jari-jari tangan dan kaki semuanya menghadap ke arah kiblat. Ujung jari tangan letaknya
sejajar dengan bahu.
7. Lengan direnggangkan dari ketiak (sunah bagi laki-laki). Untuk perempuan ada yang
menyunahkan merapatkannya pada ketiak. Namun, boleh juga merenggangkannya.
8. Renggangkan pinggang dari paha.
9. Posisi pantat lebih tinggi daripada wajah.
10. Sujud hendaknya dilakukan dengan tenang. Ketika sudah mantap sujudnya, bacalah salah satu
doa sujud.
Ketika bangkit dari sujud untuk berdiri ke rakaat berikutnya, disunahkan wajah lebih dulu
dianggkat dari lantai, kemudian tangan, dan disusul dengan mengangkat lutut hingga berdiri
tegak.

6. Sujud

‫ُسْبَح اَنَك الّلُهَّم َر َّبنَا َو ِبَح ْمِد َك َالّلُهَّم اْغ ِفْر ِلى‬
Subhaanaka allaahuma robbanaa wabihamdika allaahumaghfirlii.
Artinya: “Segala puji bagi-Mu, Ya Allah Tuhan kami, dan dengan memuji-Mu yan Allah
ampunilah aku”.

7. Duduk diantara dua sujud


Duduk antara sujud adalah duduk iftirasy, yaitu:
1. Bangkit dari sujud pertama sambil mengucapkan takbir.
2. Telapak kaki kiri dibuka dan diduduki.
3. Telapak kaki kanan tegak. Jari-jarinya menghadap ke arah kiblat.
4. Badan tegak lurus.
5. Siku ditekuk. Tangan sejajar dengan paha.
6. Telapak tangan dibuka. Jari-jarinya direnggangkan dan menghadap ke arah kiblat.
7. Telapak tangan diletakkan di atas paha. Ujung jari tangan sejajar dengan lutut.
8. Pandangan lurus ke tempat sujud.
9. Setelah posisi tumakninah, baru kemudian membaca salah satu doa antara dua sujud.

Do’a Duduk Diantara Dua Sujud


‫َالّلُهَّم اْغ ِفْر ِلى َو اْر َح ْمِنى َو اْج ُبْر ِنى َو اْهِدِنى َو اْر ُز ْقِنى‬
Allaahummaghfirlii warhamnii wajburnii wahdinii warzuqnii.

Artinya : “Ya Allah ampunilah aku, kasihanilah aku, cukupilah aku, tunjukilah aku, dan berilah
rizki
untukku”.

Do’a Tasyahud

‫ َالَّس َالُم َع َلْيَك َأُّيهَا الَّنِبُّي‬. ‫َالَّتِح َّياُت ِهّلِل َو الَّص َلَو اُت َو الَّطِّيبَاُت‬
‫ َالَّس َالُم َع َلْينَا َو َع َلى ِع بَاِدِهللا الَّصاِلِح ْيَن‬.‫َو َر ْح َم ُة ِهللا َو َبَر كَاُتُه‬.
‫َأْش َهُد َاْن َالِاَلَه ِاَّال ِهللا َو َأْش َهُد َأَّن ُمَح َّم ًدا َع ْبُد ُه َو َر ُسْو ُلُه‬.
Attahiyyaatu lillaahi washsholawaatu waththoyyibaat. Assalaamu ‘alaika ayyuhannabiyyu
warohmatullaahi wabarokaatuh. Assalaamu’alainaa wa’ala ‘ibaadillaahi shshoolihiin. Asyhadu
anlaa ilaaha illallaah waasyhadu annamuhammadan ‘abduhu warosuuluh.

Artinya : “Segala kehormatan, kebahagiaan dan kebagusan adalah kepunyaan Allah, Semoga
keselamatan bagi Engkau, ya Nabi Muhammad, beserta rahmat dan kebahagiaan Allah. Mudah-
mudahan keselamatan juga bagi kita sekalian dan hamba-hamba Allah yang baik-baik. Aku
bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad itu hamba
Allah dan utusan-Nya”.

Do’a Shalawat Kepada Nabi

‫َالّلُهَّم َص ِّل َع َلى ُمَح َّمٍد َو َع َلى اِل ُمَح َّمٍد َك َم ا َص َّلْيَت َع َلى ِإْبَر اِهْيَم َو اِل ِإْبَر اِهْيَم َو َباِرْك‬
‫ ِإَّنَك َح ِم ْيٌد َم ِج ْيٌد‬. ‫َع َلى ُمَح َّمٍد َو اِل ُمَح َّمٍد َك َم ا َباَر ْك َت َع َلى ِإْبَر اِهْيَم َو اِل ِإْبَر اِهْيَم‬.
Allaahumma sholli ‘alaa Muhammad wa’alaa aali Muhammad. Kamaa shollaita ‘alaa
ibroohiim wa aali ibroohiim. Wabaarik ‘alaa Muhammad wa aali Muhammad. Kamaa baarokta
‘alaa ibroohiim wa aali ibroohiim. Innaka hamiidummajiid.

Artinya : “Ya Allah, limpahkanlah kemurahan-Mu kepada Muhammad dan keluarganya,


sebagaimana Kau telah limpahkan kepada Ibrahim dan keluarganya, berkahilah Muhammad dan
keluarganya sebagaimana Kau telah berkahi Ibrahim dan keluarganya. Sesungguhnya Engkau
yang Maha Terpuji dan Maha Mulia”.

Do'a Sesudah Tasyahud Awal

Allahumma innii dzolamtu nafsii dzulman katsiiro, wa laa yaghfirudz dzunuuba illaa anta
faghfir lii maghfirotan min 'indika warhamnii, innaka antal ghofuurur rohiim.
Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya aku telah menzalimi diriku dengan kezaliman yang banyak.
Tiada sesiapa yang dapat mengampunkan dosa-dosa melainkan Engkau, maka ampunilah bagiku
dengan keampunan dariapda-Mu dan rahmatilah aku. Sesungguhnya Engkau maha pengampun
lagi maha penyayang."
Do’a Sesudah Tasyahud Akhir

‫ َو ِم ْن‬,‫ َو ِم ْن ِفْتَنِة اْلَم ْح يَا َو اْلَمَم اِت‬,‫ َو ِم ْن َع َذ اِب اْلَقْبِر‬, ‫َالّلُهَّم ِإِّنى َأُع ْو ُذ ِبَك ِم ْن َع َذ اِب َج َهَّنَم‬
‫َش ِّر ِفْتَنِة اْلَم ِس ْيِح الَّد َّجاِل‬
Allaahumma innii a’uudzubika min ‘adzaabi jahannam. Wamin ‘adzaabil qobri. Wamin fitnatil
mahyaa walmamaati. Wamin syarri fitnatil masiihiddadjaal.

Artinya : “Ya Allah aku berlindung kepada Engkau dari siksa jahannam dan siksa kubur, begitu
juga dari fitnah hidup dan mati, serta dari jahatnya fitnah dajjal (pengembara yang dusta)”.
Salam

‫الَّس َالُم َع َلْيُك ْم َو َرْح َم ُة ِهللا َو َبَر َك اُتُه‬


Assalaamua’alaikum warohmatullaahi wabarokaatuh.
Artinya : “ Berbahagialah kamu sekalian dengan rahmat dan berkah Allah”.

5. Yang Membatalkan Shalat


Shalat akan batal atau tidak sah apabila salah satu rukunnya tidak dilaksanakan atau ditinggalkan
dengan sengaja. Adapun hal-hal yang dapat membatalkan shalat adalah sebagai berikut :
1. Berhadats.
2. Terkena Najis yang tidak dimaafkan.
3. Berkata-kata dengan sengaja di;luar bacaan shalat.
4. Terbuka auratnya.
5. Mengubah niat, missal ingin memutuskan shalat (niat berhenti shalat).
6. Makan atau /minum.walau sedikit.
7. Bergerak tiga kali berturut-turut, diluar gerakan shalat.
8. Membelakangi kiblat.
9. Menambah rukun yang berupa perbuatan, seperti menambah ruku’sujud atau lainnya
dengan sengaja.
10. Tertawa terbahak-bahak.

6. Dalil yang Mewajibkan Shalat


Dalil yang mewajibkan shalat banyak sekali, baik dalam Al Qur’an maupun dalam Hadits nabi
Muhammad SAW.
Dalil Ayat-ayat Al Qur’an yang mewajibkan shalat antara lain berbunyi;
“Dan dirikanlah Shalat, dan keluarkanlah Zakat, dan ruku’lah bersama-sama orang yang
ruku" (QS.Al Baqarah;43)
Kerjakanlah shalat, sesungguhnya shalat mencegah perbuatan yang jahat dan mungkar” (QS.
Al-Ankabut;45)
Perintah shalat ini hendaklah ditanamkan dalam hati dan jiwa kita umat muslim dan anak-anak
dengan cara pendidikan yang cermat, dan dilakukan sejak kecil sebagaimana tersebut dalam
hadis nabi Muhammad SAW :
Perintahkanlah anak-anakmu mengerjakan shalat diwaktu usia mereka meningkat tujuh tahun,
dan pukulah (kalau mereka enggan melasanakan shalat) diwaktu usia mereka meningkat
sepuluh tahun (HR.. Abu Dawud)

7. Perbedaan Laki-laki Dan Perempuan Dalam Shalat


Laki-laki Perempuan
1. Merenggangkan kedua siku 1 Merapatkan satu anggota kepada
tangannya dari kedua . anggota lainnya.
lambungnya waktu ruku’ dan
sujud.
2. Waktu ruku’ dan sujud Meletakan perutnya pada dua
mengangkat perutnya dari 2 tangan/ sikunya ketika sujud.
pahanya. . Merendahkan suaranya/
3. Menyaringkan suaranya bacaanya dihadapan laki-laki lain
/bacaanya dikeraskan di tempatr 3 yang bukan muhrimnya.
keras. . Bila memberitahu sesuatu
4. Bila memberi tahu sesuatu dengan bertepuk tangan,yakni
dengan membaca Tasbih, yakni tangan kanan ditepukkan ke
‘Subhaanallah’ 4 punggung telapak tangan kiri.
5. Auratnya barang antara Pusar . Auratnya seluruh anggouta tubuh
dan lutut. kecuali bagian muka dan kedua
telapak tangan

5
.

Anda mungkin juga menyukai