Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH SEJARAH PERKEMBANGAN TEORI ATOM

Disusun Oleh:

1. Wahyu Nur Sulistyanto (15030244001)


2. Boni Herdiawan (15030244013)
3. Wira Nanda (15030244014)
4. Muh. Junaidi Fitriawan T. (15030244025)

Universitas Negeri Surabaya

SURABAYA

2015
Abstrak

Makalah ini dilatarbelakangi oleh munculnya beberapa teori atom pada masa-
masa tertentu. Makalah ini bertujuan untuk mengetahui sejarah perkembangan teori
atom dari masa ke masa. Dan makalah ini menyimpulkan bahwa teori atom berkembang
berdasarkan penemuan alat penunjang penelitiannya, sehingga teori atom dari masa
sebelumnya akan diperbahrui di teori yang lebih baru.

Kata kunci: Atom, Sejarah, Teori


Kata Pengantar

Atas rahmat dan karunia dari Tuhan yang Maha Esa. Kita dapat menyelesaikan
makalah ini dengan baik dan lancar. Tak lupa rasa terima kasih kami ucapkan kepada
bapak dosen, keluarga, serta teman-teman yang ikut membantu dalam pembuatan
makalah ini. Karena bimbingan dan doa mereka makalah ini dapat terselesaikan dengan
baik dan lancar.

Di dalam makalah ini kami membahas tentang “SEJARAH TEORI ATOM”


yang kami susun berdasarkan referensi dari beberapa sumber di internet. Makalah ini
diharapkan mampu memberikan manfaat bagi pembacanya dan diharapkan mampu
menambah wawasan dan pengeahuan dari pembacanya. Dan semoga makalah ini dapat
dimanfaatkan sebaik mungkin.

Kami mohon maaf apabila dalam makalah ini masih terdapat kesalahan dalam
penulisan, ataupun isi. Oleh karena itu kami menerima kritik dan saran yang
membangun demi mencapai kesempurnaan dalam penulisan makalah ini.

Surabaya, 11 Oktober 2015

Tim Penyusun
Daftar Isi

Judul
Abstrak
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I : Pendahuluan
I. Latar belakang
II. Rumusan Masalah
III. Tujuan
BAB II : Pembahasan
I. Sejarah Perkembangan Teori Atom
II. Model Atom Berdasarkan Penemu-Penemunya
1. Teori atom John Dalton beserta model atomnya
2. Teori atom J.J.Thomson beserta model atomnya
3. Teori atom Rutherford beserta model atomnya
4. Teori atom Niels Bohr beserta model atomnya
5. Teori atom modern beserta modelnya
BAB III : Penutup
I. Kesimpulan
II. Saran
Daftar Pustaka
Daftar Gambar
BAB I
Pendahuluan

I. Latar Belakang
Atom merupakan suatu dasar materi terkecil dari suatu unsur yang
memiliki sifat-sifat tertentu, atom tersusun dari inti atom dan awan
elektron yang mengelilinginya.
Atom berasal dari bahasa yunani “átomos” yang berarti suatu yang
tak bias dipotong ataupun sesuatu yang tidak bisa dibagi-bagi lagi. Dan
teori atom sangat penting untuk dipelajari, karena keseluruhan alam
semesta tersusun dari atom. Untuk itu, pembelajaran tentang bentuk atom,
susunan atom, dan sifat-sifat atom sangat penting untuk umat manusia
karena dengan ini manusia mampu memanfaatkan alam semesta untuk
kepentingan umat manusia.

II. Rumusan Masalah


1. bagaimanakah perkembangan sejarah teori atom?
2. Siapakah penemu-penemu atom?

III. Tujuan
1. Mengetahui perkembangan sejarah teori atom dari masa ke masa
2. Mengetahui penemu-penemu atom baik kelebihan dan kelemahan
dalam teorinya.

BAB II
Pembahasan

I. Sejarah Perkembangan Teori Atom


Konsep bahwa materi terdiri dari satuan-satuan terpisah yang tidak
dapat dibagi lagi menjadi satuan yang lebih kecil telah ada selama
satu milenium. Namun, pemikiran tersebut masihlah bersifat abstrak dan
filosofis, daripada berdasarkan pengamatan empiris dan eksperimen. Secara
filosofis, deskripsi sifat-sifat atom bervariasi tergantung pada budaya dan
aliran filosofi tersebut, dan seringkali pula mengandung unsur-unsur spiritual
di dalamnya. Walaupun demikian, pemikiran dasar mengenai atom dapat
diterima oleh para ilmuwan ribuan tahun kemudian, karena ia secara elegan
dapat menjelaskan penemuan-penemuan baru pada bidang kimia.
Referensi paling awal mengenai konsep atom dapat ditilik kembali kepada
zaman India kuno pada tahun 800 sebelum masehi. Kira-kira pada tahun 450 SM,
Demokritos menciptakan istilah átomos (bahasa Yunani: ἄτομος), yang berarti
"tidak dapat dipotong" ataupun "tidak dapat dibagi-bagi lagi". Teori Demokritos
mengenai atom bukanlah usaha untuk menjabarkan suatu fenomena fisis secara
rinci, melainkan suatu filosofi yang mencoba untuk memberikan jawaban atas
perubahan-perubahan yang terjadi pada alam. Filosofi serupa juga terjadi di India,
namun demikian ilmu pengetahuan modern memutuskan untuk menggunakan
istilah "atom" yang dicetuskan oleh Demokritos.

II. Model Atom Berdasarkan Penemu-Penemunya


1. Teori atom John Dalton beserta model atomnya
Pada tahun 1803, John Dalton mengemukakan mengemukakan
pendapatnya tentang atom. Teori atom Dalton didasarkan pada dua hukum,
yaitu hukum kekekalan massa (hukum Lavoisier) dan hukum susunan tetap
(hukum prouts). Lavosier mennyatakan bahwa "Massa total zat-zat sebelum
reaksi akan selalu sama dengan massa total zat-zat hasil reaksi". Sedangkan
Prouts menyatakan bahwa "Perbandingan massa unsur-unsur dalam suatu
senyawa selalu berikut:

A. Atom merupakan bagian terkecil dari materi yang sudah tidak dapat
dibagi lagi

B. Atom digambarkan sebagai bola pejal yang sangat kecil, suatu unsur
memiliki atom-atom yang identik dan berbeda untuk unsur yang berbeda

C. Atom-atom bergabung tetap". Dari kedua hukum tersebut Dalton


mengemukakan pendapatnya tentang atom sebagai membentuk senyawa
dengan perbandingan bilangan bulat dan sederhana. Misalnya air terdiri
atom-atom hidrogen dan atom-atom oksigen 4. Reaksi kimia merupakan
pemisahan atau penggabungan atau penyusunan kembali dari atom-atom,
sehingga atom tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan.
Hipotesa Dalton digambarkan dengan model atom sebagai bola pejal seperti
pada tolak peluru.

gambar 2.2.1 model atom Dalton

Kelebihan dan Kekurangan Model Atom John Dalton:

Kelebihan
Mulai membangkitkan minat terhadap penelitian mengenai model atom

Kelemahan
Teori atom Dalton tidak dapat menerangkan suatu larutan dapat
menghantarkan arus listrik.Berarti ada partikel lain yang dapat
menghantarkan arus listrik.
2. Teori atom J.J.Thomson beserta model atomnya

Berdasarkan penemuan tabung katode yang lebih baik oleh


William Crookers, maka J.J. Thomson meneliti lebih lanjut tentang sinar
katode dan dapat dipastikan bahwa sinar katode merupakan partikel, sebab
dapat memutar baling-baling yang diletakkan diantara katode dan anode.
Dari hasil percobaan ini, Thomson menyatakan bahwa sinar katode
merupakan partikel penyusun atom (partikel subatom) yang bermuatan
negatif dan selanjutnya disebut elektron.
Atom merupakan partikel yang bersifat netral, oleh karena
elektron bermuatan negatif, maka harus ada partikel lain yang bermuatan
positif untuk menetrallkan muatan negatif elektron tersebut.
Dari penemuannya tersebut, Thomson memperbaiki kelemahan
dari teori atom dalton dan mengemukakan teori atomnya yang dikenal
sebagai Teori Atom Thomson.
Yang menyatakan bahwa: “Atom merupakan bola pejal yang
bermuatan positif dan didalamya tersebar muatan negatif elektron”
Model atom ini kemudian disebut sebagai “plum pudding model” yang
lebih dikenal sebagai model roti kismis.
Gambar 2.2.2 model atom J.J.Thomson

Kelebihan dan Kekurangan Model Atom J.J.Thomson:

Kelebihan
perkembangan teori atom ini lebih jelas dibandingkan teori atom
sebelumnya.

Kelemahan
Kelemahan model atom Thomson ini tidak dapat menjelaskan susunan
muatan positif dan negatif dalam bola atom tersebut.

3. Teori atom Rutherford beserta model atomnya

Rutherford bersama dua orang muridnya (Hans Geiger dan


Erners Masreden) telah ditemukan adanya partikel alfa, yaitu partikel yang
bermuatan positif dan bergerak lurus, berdaya tembus besar sehingga dapat
menembus lembaran tipis kertas. Percobaan tersebut sebenarnya bertujuan
untuk menguji pendapat Thomson, yakni apakah atom itu betul-betul
merupakan bola pejal yang positif yang bila dikenai partikel alfa akan
dipantulkan atau dibelokkan. Dari pengamatan mereka, didapatkan fakta
bahwa apabila partikel alfa ditembakkan pada lempeng emas yang sangat
tipis, maka sebagian besar partikel alfa diteruskan (ada penyimpangan
melakukan percobaan yang dikenal dengan hamburan sinar alfa (λ) terhadap
lempeng tipis emas. Sebelumya sudut kurang dari 1°), tetapi dari
pengamatan Marsden diperoleh fakta bahwa satu diantara 20.000 partikel
alfa akan membelok sudut 90° bahkan lebih.

Berdasarkan gejala-gejala yang terjadi, diperoleh beberapa


kesipulan beberapa berikut:
- Atom bukan merupakan bola pejal, karena hampir semua partikel alfa
diteruskan
- Jika lempeng emas tersebut dianggap sebagai satu lapisanatom-atom
emas, maka didalam atom emas terdapat partikel yang sangat kecil yang
bermuatan positif.
- Partikel tersebut merupakan partikelyang menyusun suatu inti atom,
berdasarkan fakta bahwa 1 dari 20.000 partikel alfa akan dibelokkan. Bila
perbandingan 1:20.000 merupakan perbandingan diameter, maka
didapatkan ukuran inti atom kira-kira 10.000 lebih kecil daripada ukuran
atom keseluruhan.

Berdasarkan fakta-fakta yang didapatkan dari percobaan tersebut,


Rutherford mengusulkan model atom yang dikenal dengan Model Atom
Rutherford yang menyatakan bahwa Atom terdiri dari inti atom yang sangat
kecil dan bermuatan positif, dikelilingi oleh elektron yang bermuatan
negatif. Rutherford menduga bahwa didalam inti atom terdapat partikel
netral yang berfungsi mengikat partikel-partikel positif agar tidak saling
tolak menolak.

Gambar 2.2.3 model atom Rutherford

Kelebihan dan Kekurangan Model Atom Rutherford:

Kelebihan
Membuat hipotesa bahwa atom tersusun dari inti atom dan elektron yang
mengelilingi inti

Kelemahan
Tidak dapat menjelaskan mengapa elektron tidak jatuh ke dalam inti atom.
Karena Rutherford telah dikenalkan lintasan/kedudukan elektron.

4. Teori atom Niels Bohr beserta model atomnya

Seorang Fisikawan Denmark, Niels Bohr (1885-1962)


mengembangkan kekurangan teori atom yang dikemukakan oleh
Rutherford. Model atom Rutherford menyatakan bahwa atom terdiri dari
inti yang bermuatan positif dengan elektron yang mengelilingi inti tersebut,
model atom ini bisa juga dipandang seperti system tata surya kita dimana
matahari sebagai inti dan planet-planet sebagai elektron.

Menurut fisika klasik, obyek bermuatan yang mengalami


percepatan akan mengemisikan energi. Dari model atom Rutherford,
elektron bergerak mengelilingi inti dengan lintasan berbentuk lingkaran.
Kita tahu bahwa benda cenderung untuk bergerak dengan lintasan lurus,
agar membentuk lintasan berbentuk lingkaran maka elektron tersebut secara
konstan akan merubah arah geraknya, dengan demikian elektron
mengalamai percepatan yang konstan, sebagai akibat dari peristiwa ini
seperti halnya yang dikemuakan oleh teori fisika klasik diatas maka
elektron seharusnya kehilangan energi dalam bentuk emisi cahaya, sehingga
lama-kelamaan elektron akan jatuh ke inti.

Pada tahun 1913 Bohr mengemukakan bahwa:

• Electron dalam atom hydrogen bergerak mengelilingi inti pada orbit


dengan jarak tertentu dan tingkatan energi energi pada saat dia berpindah
dari satu orbit ke orbit yang lain, energi akan diabsorbsi atau tertentu pula.
• Selama elektron mengelilingi inti maka elektron tidak akan kehilangan
energi. Elektron hanya kehilangan atau mendapatkan diemisikan dalam
bentuk radiasi elektromagnetik dengan frekuensi tertentu.
• Untuk menjelaskan model atomnya ini Bohr menggunakan atom hydrogen
sebagai model, dia mampu menghitung radius setiap orbit yang ada di atom
hydrogen sekaligus menghitung tingakatan energinya, dan yang lebih
penting lagi hal ini sesuai dengan kisaran data hasil eksperimen yang
ditunjukan oleh spectrum garis atom hydrogen.

Tingkatan energi dalam atom hydrogen dihitung dengan rumus:

E = -2.178×10-18 J ( Z2/n2)

Dimana n adalah bilangan bulat, dan Z adalah muatan inti. Model atom
bohr hanya berlaku untuk atom hydrogen dan atom-atom dengan
konfigurasi seperti hydrogen, contohnya ion Li+ dan ion He+.
Gambar 2.2.4 model atom Niels Bohr

Kelebihan dan Kekurangan Model Atom Niels Bohr:

Kelebihan
Elektron tidak mengorbit mengelilingi inti melalui sembarang lintasan, tapi
hanya melalui lintasan tertentu dengan momentum sudut tertentu tanpa
melepaskan energi (= Lintasan Stasioner )
Elektron dapat berpindah hanya dengan melepaskan dan menyerap energi
sebesar hf (energi foton)

Kelemahan
Lintasan electron yg sebenarnya, masih mempunyai sub kulit orbital bukan
hanya berupa lingkaran, jadi tidak sesederhana teori Bohr
Model atom Bohr hanya dapat menerangkan model atom hydrogen, belum
dapat menerangkan model atom berelektron banyak
Teori Bohr tidak dapat menerangkan kejadian-kejadian dalam kimia dengan
baik, termasuk pengaruh medan magnetik terhadap atom.

5. Teori atom modern beserta modelnya


Model atom mekanika kuantum dikembangkan oleh Erwin
Schrodinger (1926).Sebelum Erwin Schrodinger, seorang ahli dari Jerman
Werner Heisenberg mengembangkan teori mekanika kuantum yang dikenal
dengan prinsip ketidakpastian yaitu “Tidak mungkin dapat ditentukan
kedudukan dan momentum suatu benda secara seksama pada saat
bersamaan, yang dapat ditentukan adalah kebolehjadian menemukan
elektron pada jarak tertentu dari inti atom”.

Daerah ruang di sekitar inti dengan kebolehjadian untuk


mendapatkan elektron disebut orbital. Bentuk dan tingkat energi orbital
dirumuskan oleh Erwin Schrodinger.Erwin Schrodinger memecahkan suatu
persamaan untuk mendapatkan fungsi gelombang untuk menggambarkan
batas kemungkinan ditemukannya elektron dalam tiga dimensi.

Model atom dengan orbital lintasan elektron ini disebut model


atom modern atau model atom mekanika kuantum yang berlaku sampai saat
ini.
Gambar 2.2.5 Model atom modern
Awan elektron disekitar inti menunjukan tempat kebolehjadian
elektron. Orbital menggambarkan tingkat energi elektron. Orbital-orbital
dengan tingkat energi yang sama atau hampir sama akan membentuk sub
kulit. Beberapa sub kulit bergabung membentuk kulit.Dengan demikian
kulit terdiri dari beberapa sub kulit dan subkulit terdiri dari beberapa orbital.
Walaupun posisi kulitnya sama tetapi posisi orbitalnya belum tentu sama.

Kelebihan dan Kekurangan Model Atom Niels Bohr:

Kelebihan
Teori atom ini masih digunakan hingga saat ini, sehingga teori ini masih
berlaku.

Kelemahan
Persamaan gelombang Schrodinger hanya dapat diterapkan secara eksak
untuk partikel dalam kotak dan atom dengan elektron tunggal

BAB III
Penutup

I. Kesimpulan
Dari beberapa teori atom tersebut dapat disimpulkan:
a. Teori atom mengalami perubahan dari masa ke masa.
b. Perubahan pada teori atom yang lebih baru digunakan untuk membenahi
teori atom sebelumnya.
c. Perkembangan teori atom sejalan dengan penemuan peralatan yang
menunjang memperdalam pengetahuan tentang atom.

II. Saran
Saran bagi pembaca, makalah ini masih belum sempurna. Kepada pembaca
yang ingin membuat makalah yang serupa diharapkan memperdalam wawasan
dan pengetahuan dari berbagai macam sumber lain seperti majalah sains ataupun
buku-buku tentang teori atom.

Daftar Pustaka
Rahadian, Titah Dewi. 2013. Metode The King KIMIA SMA ala Tentor. Jakarta:
WahyuMedia
http://www.ciputra-uceo.net/blog/2015/2/5/contoh-makalah-mahasiswa-yang-benar-
beserta-pedoman-pembuatan-makalah

https://id.wikipedia.org/wiki/Atom

http://kimia.upi.edu/utama/bahanajar/kuliah_web/2007/Vika%20Susanti/dalton.html

https://www.thinglink.com/scene/569008917368012802

https://en.wikipedia.org/wiki/Rutherford_model

http://pantaikeempat.blogspot.co.id/2008/01/fisika-atom-dan-sedekah.html

http://vlemaic.weebly.com/1/post/2008/04/smacktardology-and-the-bohr-bindahneem-
model-of-the-atom.html

http://www.forumsains.com/artikel/280

Daftar Gambar
Gambar 2.2.1: http://kimia.upi.edu/utama/bahanajar/kuliah_web/2007/Vika
%20Susanti/dalton.html
Gambar 2.2.2: https://www.thinglink.com/scene/569008917368012802

Gambar 2.2.3: https://en.wikipedia.org/wiki/Rutherford_model

Gambar 2.2.4:
http://pantaikeempat.blogspot.co.id/2008/01/fisika-atom-dan-sedekah.html

Gambar 2.2.5:
http://vlemaic.weebly.com/1/post/2008/04/smacktardology-and-the-bohr-bindahneem-
model-of-the-atom.html

Anda mungkin juga menyukai