Anda di halaman 1dari 9

DETERMINASI PENYEBAB STUNTING DI PROVINSI ACEH

DETERMINATION OF STUNTING CAUSES IN ACEH PROVINCE


Raisuli Ramadhan* dan Nur Ramadhan
Balai Litbang Kesehatan Aceh, Kemenkes, Jl.Bandara Sultan Iskandar Muda Lr. Tgk. Dilangga Gp. Bada
Kecamatan Ingin Jaya Kabupaten Aceh Besar, Indonesia
*
email: ramadhanrayraisuli@gmail.com

ABSTRAK
Stunting (bertubuh pendek) merupakan salah satu masalah serius kesehatan masyarakat yang dihadapi
oleh Indonesia, khususnya di provinsi Aceh. Penyebab utama dari stunting diketahui karena kekurangan
gizi pada anak usia di bawah lima tahun. Determinasi faktor penyebab stunting pada anak di Provinsi
Aceh sangat diperlukan untuk membantu perencana pengelolaan kesehatan masyarakat, dalam upaya
menurunkan masalah stunting. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor utama yang
berhubungan dengan stunting pada anak-anak di bawah umur lima tahun di Aceh. Penelitian
menggunakan metode survei dari bagian pemantauan status gizi yang dilakukan dalam tahun 2017 di
Provinsi Aceh dengan metode wawancara, pengukuran berat badan dan pengukuran tinggi badan..
Responden ditetapkan pada anak yang diasuh ibu yang berumur produktif antara 18-50 tahun. Parameter
stunting diidentifikasi dari faktor ASI ekslusif, pertumbuhan ekonomi, dan pengangguran. Data
dianalisis dengan menggunakan SPSS versi 15.0 for windows. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
prevalensi stunting sebesar 35,7% pada anak di bawah lima tahun. Faktor risiko stunting diketahui ASI
ekslusif nilai koefisien regresinya 0,48, pengangguran nilai koefisien regresinya 0,401 dan pertumbuhan
ekonomi nilai koefisien regresinya 0,188. Penyebab utama terjadinya stunting adalah pemberian air susu
ibu ekslusif, sedangkan pengangguran bukan merupakan faktor yang signifikan terjadinya stunting.

Kata Kunci: Stunting, Asi Eksklusif, Pengangguran, Pertumbuhan Ekonomi

ABSTRACT
Stunting is one of the serious public health problems in Indonesia, especially in the province
of Aceh. The main cause of stunting is mainly due to malnutrition among children aged less
than five years in the province. Determining the factors that cause stunting in children aged
less than five years can help public health planners to redesign new programs to reduce the
problem of stunting. This study aims to identify the main factors associated with stunting and
severe stunting among children aged less than five years in Aceh. The study used a survey
method of the nutritional status section carried out in 2017 in the province of Aceh by interview
method, body weight measurement and height measurement. Respondents were assigned to
children who were cared for by mothers who were of productive age between 18-50 years.
Stunting parameters include exclusive breastfeeding factors, economic growth, and
unemployment. Data were analyzed using SPSS version 15.0 for windows. The results showed
that prevalence, stunting was 35.7% in children aged five years. Stunting risk factors for
breastfeeding regression coefficient value of 0.48, regression coefficient value of 0.401 and
economic growth coefficient of regression coefficient of 0.188. The study suggest that the main
cause of stunting is exclusive breastfeeding, while unemployment is not a significant factor in
stunting.
Keywords: stunting, exclusive breastfeeding, unemployment, economic growth,
Determinasi Penyebab Stunting Di Provinsi Aceh …( Raisuli & Nur )

PENDAHULUAN
Secara global, sekitar 1 dari 4 balita UNICEF mengungkapkan bahwa
mengalami stunting.1 Stanting masih menjadi stunting tidak hanya disebabkan oleh satu faktor
masalah serius di Indonesia, hampir sebagian saja tetapi disebabkan oleh banyak faktor, dan
besar provinsi diketahui memiliki prevalensi faktor tersebut saling berhubungan satu dengan
stunting berkisar 30 – 39% dan masuk dalam yang lainnya. Ada tiga faktor utama penyebab
kategori berat dan serius (WHO 2010) atau rata- stunting yaitu asupan makanan tidak seimbang,
rata nasional sekitar 37%. Berdasarkan laporan riwayat berat lahir badan rendah (BBLR) dan
Riskesdas 2013 Provinsi Aceh merupakan salah riwayat penyakit.3 Kesimbangan asupan
satu provinsi yang diindikasikan termasuk makanan berkaitan dengan kandungan zat gizi
kategori stunting serius diantara 15 provinsi termasuk karbohidrat, protein, lemak, mineral,
lainnya di Indonesia dan pada tahun 2017 dan vitamin
berdasarkan laporan survey pemantauan status Status gizi ibu hamil sangat
gizi angka stanting masih 35,7%. Di Indonesia, mempengaruhi keadaan kesehatan dan
berdasarkan hasil riset kesehatan dasar perkembangan janin. Gangguan pertumbuhan
(Riskesdas) tahun 2013, terdapat 37,2% balita dalam kandungan dapat menyebabkan berat
yang mengalami stunting. Diketahui dari lahir rendah. Merujuk penelitian yang dilakukan
jumlah presentase tersebut, 19,2% anak pendek di Nepal, bayi dengan berat lahir rendah
dan 18,0% sangat pendek. Prevalensi stunting mempunyai risiko yang lebih tinggi untuk
ini mengalami peningkatan dibandingkan hasil menjadi stunting.4
Riskesdas tahun 2010 yaitu sebesar 35,6%. Status sosial ekonomi keluarga seperti
Apabila masalah ini tidak ditangani secara pendapatan keluarga, pendidikan orang tua,
sungguh-sungguh dengan intervensi pemerintah pengetahuan ibu tentang gizi, dan jumlah
terhadap kesehatan anak dan ibu tentu akan anggota keluarga; secara tidak langsung dapat
mengancam sumber daya manusia kita. WHO berhubungan dengan kejadian stunting. Hasil
menetapkan batas toleransi stunting (bertubuh Riskesdas (2013) menunjukkan bahwa kejadian
pendek) maksimal 20% atau seperlima dari stunting balita banyak dipengaruhi oleh
jumlah keseluruhan balita. Hal ini yang pendapatan dan pendidikan orang tua yang
mengakibatkan WHO menetapkan Indonesia rendah. Keluarga dengan pendapatan yang
sebagai negara dengan status gizi buruk. tinggi akan lebih mudah memperoleh akses
Stunting tertinggi terdapat di Sulawesi Tengah pendidikan dan kesehatan sehingga status gizi
dengan jumlah mencapai 16,9% dan terendah anak dapat lebih baik.5
ada di Sumatera Utara dengan 7,2.2 Pertumbuhan perekonomian kabupaten/
kota di Provinsi Aceh menunjukkan angka yang

69
SEL Jurnal Penelitian Kesehatan Vol. 5 No.2, November 2018, 71-79

variatif. Secara umum pada tahun 2015 menangani masalah kesehatan masyarakat,
pertumbuhan ekonomi di Provinsi Aceh turun khususnya stanting.
sebesar 0,72 % dengan migas dan naik sebesar
METODE PENELITIAN
4,35% tanpa migas. Dengan kata lain, ada
Penelitian ini dilakukan di 23
penurunan dari tahun 2014 yang tumbuh
kabupaten/kota di Provinsi Aceh dengan
sebesar 1,55% dengan migas, namun terjadi
menggunakan data sekunder laporan survei dari
perbaikan pertumbuhan tanpa mi gas dari tahun
bagian Pemantauan Status Gizi (PSG) yang
2014 yang sebesar 4,02%.6
dilakukan dalam tahun 2017 di Provinsi Aceh
Tingkat pengangguran terbuka di provinsi
dengan metode wawancara, pengukuran berat
Aceh masih lebih tinggi dibandingkan dengan
badan dan pengukuran tinggi badan terhadap
tingkat pengangguran terbuka provinsi
anak balita 0-59 bulan yang terpilih sebagai
Sumatera Utara (6,37%) dan Nasional (6,14%).
responden yang memiliki balita, sampel yang
Berdasarkan kabupaten/kota, kabupaten Aceh
diperoleh sebanyak 7.047 anak balita.9
Utara merupakan wilayah yang memiliki
Sedangkan data pengangguran dan
tingkat pengangguran terbuka tertinggi
pertumbuhan ekonomi menggunakan data
(8,68%), sebaliknya kabupaten Bener Meriah
sekunder dari Badan Pusat Statistik Aceh.
merupakan wilayah yang memiliki tingkat
Jumlah sampel pengangguran sebanyak
pengangguran terbuka terendah (5,19%)
148.786 jiwa.7 Analisis data ini menggunakan
dibandingkan dengan kabupaten lainnya.7
SPSS versi 15 dengan teknik analisa
Gizi yang kurang terpenuhi pada anak
menggunakan analisis regresi linier berganda
dapat menyebabkan kekurangan sel otak
untuk mengetahui seberapa besar pengaruh ASI
sebesar 15 % - 20% serta dapat menghambat
eksklusif, pengangguran, dan pertumbuhan
pertumbuhan dan perkembangan baik fisik
ekonomi terhadap stanting.
maupun psikomotor dan mental.8
Asupan nutrisi banyak didominasi oleh HASIL
makanan. Jika ingin mencukupi kebutuhan Hasil penelitian menunjukkan bahwa
nutrisi, ada baiknya menjaga jenis makanan kejadian stanting di Aceh pada tahun 2017
yang akan dikonsumsi. Penelitian ini bertujuan bervariasi pada setiap kabupaten/ kota (gambar
untuk mengidentifikasi faktor-faktor utama 1). Kota Subulussalam merupakan kota yang
yang berhubungan dengan stunting pada anak- paling tinggi angka stanting mencapai 47,3%.
anak di bawah umur lima tahun di Aceh . Data Merujuk kepada standar WHO batas toleransi
determinasi faktor penyebab stunting pada anak angka stunting maksimal 20%, berdasarkan
balita sangat diperlukan untuk membantu gambar 1 semua kabupaten/kota di provinsi
pengambil kebijakan Pemerintah dalam Aceh menunjukkan angka stunting di atas 20%.

70
Determinasi Penyebab Stunting Di Provinsi Aceh …( Raisuli & Nur )

Data Stunting Provinsi Aceh Tahun 2017


50
40
30
20
10
0

Sumber : Laporan Survey Pemantauan Status Gizi Provinsi Aceh Tahun 2017

Gambar 1. Grafik Stunting Kabupaten / Kota Provinsi Aceh


Data pemberian ASI eksklusif Provinsi lahir harus diberikan ASI ekslusif sampai
Aceh yang terdiri dari 23 Kabupaten/Kota berumur 6 bulan atau bila dipersentasekan harus
seperti yang tertera dalam gambar 2. Pemberian mencapai angka 100%.
ASI eksklusif di Kota Langsa mencapai 83 % Data pertumbuhan ekonomi provinsi
merupakan angka yang bagus, akan tetapi Aceh tahun 2015 menunjukan angka yang
apabila dirata-ratakan angka pemberian ASI bervariasi, ada yang kabupaten/kota
eksklusif per Kabupaten/ Kota maka akan pertumbuhan ekonominya minus seperti yang
menunjukkan angka di bawah 50 %, sedangkan tergambar dalam gambar 3.
anjuran dari Kementerian Kesehatan anak baru

Asi Ekslusif 2017


90
80
70
60
50
40
30
20
10
0

Sumber : Laporan Survey Pemantauan Status Gizi Provinsi Aceh Tahun 2017

Gambar 2. Grafik Pemberian Asi Ekslusif Kabupaten / Kota Provinsi Aceh

71
SEL Jurnal Penelitian Kesehatan Vol. 5 No.2, November 2018, 71-79

Pertumbuhan Ekonomi 2015


6
4
2
0
-2
-4
-6
-8
-10

Sumber : Badan Pusat Statistik Aceh

Gambar 3. Grafik Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten/ Kota Provinsi Aceh

Data pengangguran Provinsi Aceh tahun penganggurannya sangat tinggi seperti yang
2011 menunjukan angka yang bervariasi, tergambar dalam gambar 4.
dimana Kabupaten Aceh Utara angka

Pengangguran 2011
25
20
15
10
5
0

Sumber : Badan Pusat Statistik Aceh

Gambar 4. Grafik Pengangguran Kabupaten / Kota Provinsi Aceh (dalam ribuan)


Tabel 1. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda
Unstandardized Standardized
Mode Coefficients Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1 Asi eksklusif 0.328 0.107 0.48 3.057 0.006
Pertumbuhan
ekonomi 1.498 0.949 0.188 1.579 0.13
Pengangguran 0.002 0.001 0.401 3.448 0.003

a. Dependent Variable: Stunting


b. Linear Regression through the Origin
R2 = 0.89

72
Determinasi Penyebab Stunting Di Provinsi Aceh …( Raisuli & Nur )

Hasil analisis regresi menunjukan pemberian ASI eksklusif yaitu pengetahuan dan
bahwa terdapat hubungan yang sangat nyata pengalaman ibu yang kurang dan faktor
antara kasus kejadian stunting dengan tingkat pemungkin penting yang menyebabkan
pemberian ASI eksklusif (0,006) dan tingkat terjadinya kegagalan adalah karena ibu tidak
pengangguran di Provinsi Aceh dengan difasilitasi melakukan inisiasi menyusui dini
koefisien regresi mencapai 0,48 dan 0,401. (IMD).12 Perbedaan bayi lahir normal yang
Sementara laju pertumbuhan ekonomi tidak langsung diletakkan di perut ibu segera setelah
memiliki hubungan yang nyata terhadap lahir selama 1 jam dalam waktu 50 menit bayi
kejadian stunting di provinsi Aceh karena tersebut akan berhasil menyusu, sedangkan
koefisen regresi mencapai 1,88 dengan dengan bayi lahir normal yang dipisah dari
signifikannya 0.13 yaitu di atas nilai (α=0,05). ibunya 50% bayinya tidak bisa menyusu
sendiri.13 ASI eksklusif adalah pemberian ASI
PEMBAHASAN
saja selama 6 bulan pertama kehidupan bayi
ASI ekslusif berpengaruh signifikan tanpa diberikan makanan tambahan lainnya.
terhadap kejadian stanting di provinsi Aceh Hasil penelitian ini menunjukkan faktor
(tabel 1) koefisien regresinya 0,48. Hasil pengangguran sangat berpengaruh besar
penelitian ini sejalan dengan penelitian yang terhadap kejadian stunting di Provinsi Aceh
dilakukan di kabupaten Jember bahwa kejadian berdasarkan uji regresi angka Sig. = 0,003 (tabel
stanting pada anak balita baik yang berada di 1). Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang
wilayah pedesaan maupun perkotaan dilakukan oleh Khoirun Ni’mah bahwa
dipengaruhi oleh variabel pemberian ASI keluarga pada kelompok balita normal
10
eksklusif. Penelitian yang dilakukan di cenderung berpenghasilan cukup (50%)
Kabupaten Kulon Progo terdapat hubungan dibandingkan dengan keluarga balita stanting
yang bermakna antara riwayat pemberian ASI (23,5%)14 dan juga sesuai dengan hasil
Eksklusif dengan risiko kejadian stanting pada penelitian yang dilakukan oleh Bunga Ch
anak di wilayah Puskesmas Lendah II Rosha, dkk bahwa ada hubungan bermakna
11
Kabupaten Kulon Progo. Bermacam-macam antara status ekonomi keluarga dengan stunting
kegagalan pemberian ASI eksklusif seperti ASI (p<0,05).15
tidak keluar sehingga diberikan tambahan susu Pengangguran sangat berpengaruh
formula, memberikan makanan pralaktal sesuai terhadap pemenuhan kebutuhan keluarga seperti
tradisi turun temurun, menghentikan pemberian pemenuhan kebutuhan makanan yang bergizi
ASI karena ibu sakit, ibu sibuk bekerja serta ibu dikarenakan tidak adanya pendapatan untuk
ingin mencoba susu formula. Sebuah studi membeli makanan tersebut. Kekurangan gizi
kualitatif yang dilaksanakan oleh Fikawati & sering kali bagian dari lingkaran yang meliputi
Syafiq melaporkan faktor penyebab kegagalan pola makan, kemiskinan dan penyakit. Ketiga

73
SEL Jurnal Penelitian Kesehatan Vol. 5 No.2, November 2018, 71-79

faktor ini saling terkait sehingga masing- masing sulit dikaitkan secara langsung dengan proses
memberikan kontribusi terhadap yang lain. terjadinya stanting. Walaupun pertumbuhan
Kekurangan gizi mengacu pada sejumlah ekonomi sangat berhubungan erat dengan
penyakit, masing-masing berhubungan dengan meningkatnya kesejahteraan dan distribusi
satu atau lebih zat gizi, misalnya protein, yodium, pendapatan.19 Pertumbuhan ekonomi
vitamin A atau zat besi. Ketidakseimbangan ini merupakan dasar untuk pembangunan
meliputi asupan yang tidak memadai dan berkelanjutan, salah satunya adalah pencapaian
berlebihan asupan energi, yang pertama menuju
kesehatan masyarakat. Pemerintah dapat
kekurangan berat badan, stanting dan kurus, dan
memperbaiki kesejahteraan masyarakat dengan
yang terakhir mengakibat kelebihan berat badan
tujuan salah satunya adalah untuk meningkatkan
dan obesitas.16
pelayanan kesehatan masyarakat.20 Penelitian
Pertumbuhan ekonomi di provinsi
terdahulu mengungkapkan bahwa ada kaitan
Aceh tidak menunjukkan pengaruh nyata
kejadian malnutrisi pada anak dengan status
terhadap kejadian stunting (tabel 1). Hasil
ekonomi.21 Malnutrisi sangat berpengaruh
penelitian ini sejalan dengan penelitian yang
terhadap terjadinya stanting. Dalam penelitian
dilaksanakan di India tahun 2011 bahwa
ini menunjukkan bahwa pemenuhan ASI
Pertumbuhan ekonomi tidak terkait dengan
eksklusif terkait dengan malnutrisi yang
pengerdilan/ stanting.17
berujung pada kejadian stanting. Stanting pada
Akan tetapi pertumbuhan ekonomi
balita/ baduta (bayi di bawah usia dua tahun)
menyediakan kesempatan lapangan kerja yang
akan berdampak panjang pada tingkat
dapat memenuhi kebutuhan hidup terutama
kecerdasan dan rentan terhadap penyakit yang
dalam hal pemenuhan gizi keluarga. Faktor
pada akhirnya berisiko pada menurunnya
pertumbuhan ekonomi terhadap kejadian
tingkat produktivitas. Tingkat produktivitas
stunting di Provinsi Aceh tidak terkait dengan
akan menghambat pertumbuhan ekonomi dan
pertumbuhan ekonomi. Tetapi penelitian
meningkatkan kemiskinan.22
sebelumnya mengatakan bahwa tingkat
kemiskinan berpengaruh signifikan terhadap KESIMPULAN
pertumbuhan ekonomi Indonesia.18 Pada saat ini Faktor determinan penyebab stunting
pertumbuhan ekonomi di Provinsi Aceh di yang utama di Provinsi Aceh berdasarkan uji
bawah rata-rata nasional (BPS Aceh, 2015). regresi linear berganda adalah disebabkan oleh
Dengan demikian angka kemiskinan yang tinggi rendahnya pemberian ASI eksklusif terhadap
di Provinsi Aceh ada korelasinya dengan balita (0-59 bulan), selain itu ASI tidak
pemenuhan kebutuhan hidup, terutama diberikan secara sempurna oleh ibu. Faktor
pemenuhan gizi keluarga. Indikator kedua adalah pengangguran yang masih tinggi
Pertumbuhan ekonomi di suatu daerah masih sehingga sulit untuk memenuhi kebutuhan gizi.

74
Determinasi Penyebab Stunting Di Provinsi Aceh …( Raisuli & Nur )

SARAN Bank, Washington, DC. 2012.


4. Paudel, R., Pradhan, B., Wagle, R. R.,
Sangat diperlukan perhatian pengambil Pahari, D.P. & OSR. Risk factors for
stunting among children: A community
kebijakan di Provinsi Aceh untuk lebih giat lagi
based case control study in Nepal.
mensosialisasikan pentingnya pemberian ASI Kathmandu Univ Med J. 2012;10(3):18-24.
5. Bishwakarma R. Spatial Inequality in
eksklusif kepada masyarakat terutama ibu-ibu
Children Nutrition in Nepal: Implications
yang menyusui dengan menggerakkan kader- of Regional Context and
Individual/Household Composition.
kader Posyandu, tokoh masyarakat, dan semua
(Disertasi, Univ Maryland, Coll Park
stakeholder dengan memberikan sedikit reward United States. 2011.
6. Bappeda. Tujuan Perekonomian Menurut
kepada mereka sebagai penyemangat untuk
Lapangan Usaha. Bapeda Aceh dan BPS
mensosialisasikan pentingnya ASI eksklusif. Aceh. 2015.
7. Bappeda A. Rencana Pembangunan Jangka
Terkait dengan tingginya angka
Menengah Aceh. Qanun Aceh Nomor 12.
pengangguran di Provinsi Aceh, para pengambil 2013.
8. Widodo R. Pemberian Makan, Suplemen
kebijakan harus pro aktif dalam menciptakan
dan Obat Pada Anak. Jakarta EGC. 2010.
lapangan pekerjaan salah satunya dengan 9. Aceh PK, Status M, Balita G, Hasil A.
Laporan Survey Pemantauan Status Gizi
mendatangkan investor untuk berinvestasi di
Provinsi Aceh. 2017.
Aceh. 10. Aridiyah FO, Rohmawati N, Ririanty M.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi
UCAPAN TERIMA KASIH Kejadian Stunting pada Anak Balita di
Wilayah Pedesaan dan Perkotaan (The
Penulis mengucapkan terima kasih Factors Affecting Stunting on Toddlers in
Rural and Urban Areas). e-Jurnal Pustaka
kepada Dr. Fahmi Ichwansyah, S.Kp, MPH Kesehat. 2015;3(1):163-170.
selaku Kepala Balai Litbang Kesehatan Aceh 11. Kusumawardhani I. ASI Eksklusif, Panjang
Badan Lahir, Berat Badan Lahir Rendah
dan kepada Prof. Dr. Rosichon Ubaidillah, Sebagai Faktor Risiko Terjadinya Stunting
M.Phil dari Pusat Penelitian Biologi LIPI Pada Anak Usia 6-24 Bulan Di Puskesmas
Lendah II Kulon Progo. 2017:2-3.
sebagai pembimbing karya tulis ilmiah, serta 12. Sandra Fikawati AS. Penyebab
kepada seluruh pegawai Balai Litbang Keberhasilan dan Kegagalan Praktik
Pemberian ASI Eksklusif. GIZI Kesehat
Kesehatan Aceh. Masy. 2009;4.
13. Linghard R AM. Delivery self attachment.
DAFTAR ACUAN Lancet. 1990:336.
14. Ni’mah K, Nadhiroh siti rahayu. Faktor
1. UNICEF. Improving child nutrition, the yang berhubungan dengan kejadian. Media
achievable imperative for global progress. Gizi Indones. 2010;1:13-19.
New York United Nations Child Fund. 15. Rosha BC, Sisca D, Putri K, Yunita I, Putri
2013. S. Determinan Status Gizi Pendek Anak
2. Badanlitbangkes. Riset Kesehatan Dasar Balita Dengan Riwayat Berat Badan Lahir
(RISKESDAS) 2013. Lap Nas 2013. Rendah (Bblr) Di Indonesia (Analisis Data
2013:1-384. doi:1 Desember 2013. Riskesdas 2007-2010). J Ekol Kesehat.
3. WHO dan Unicef. UNICEF -WHO-World 2013;12(3):195-205.
Bank Joint Child Malnutrition Estimates. 16. WHO. Growth reference 5-19 years.
UNICEF, New York; WHO, Geneva; World Jewena WHO Interim Guidel. 2007.

75
SEL Jurnal Penelitian Kesehatan Vol. 5 No.2, November 2018, 71-79

17. Subramanyam MA, Kawachi I, Berkman Expenditure and its Impact on Sustainable
LF, Subramanian S V. Is economic growth Economic Growth. Middle East Financ
associated with reduction in child Econ. 2009.
undernutrition in India? PLoS Med. 21. Gür E, Can G, Akkuş S, et al. Is
2011;8(3). undernutrition a problem among Turkish
doi:10.1371/journal.pmed.1000424. school children?: Which factors have an
18. Jonadi A. Analisis Pertumbuhan Ekonomi influence on it? J Trop Pediatr.
Dan Kemiskinan Di Indonesia. J Kaji Ekon. 2006;52(6):421-426.
2012;1(April):140-164. doi:10.1093/tropej/fml031.
19. Sukirno S. Ekonomi Pembangunan Proses, 22. Sekretariat Wakil Presiden RI. 100
Masalah dan Dasar Kebijaksanaan. Jakarta Kabupaten/kota prioritas untuk intervensi
LPFE UI dengan Bina Graf. 1996. anak kerdil (stunting). 2017.
20. Saad WKK. The Nature of Government

76

Anda mungkin juga menyukai