Anda di halaman 1dari 9

Prosedur Uji Validitas dengan Excel

by. Akhmat Captra Rizaini

Nama : Akhmat Captra Rizaini (2019280013)

Prodi : Perencanaan Wilayah dan Kota ‘ 2019 , Universitas Indo Global Mandiri

Mata Kuliah : Statistik Perencanaan

Dosen Pengampu : Zenal Mutaqin, ST.,M.Si

Hari/tgl : Senin, 30 Maret 2020

“PENGUJIAN VALIDITAS”

Validitas adalah suatu ukuran yang dapat menunjukkan kevalidan atau kesahihan dari instrument.
(Sugiono, 2008)

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat keandalan atau keshahihan suatu alat ukur.

Jika Instrumen dikatakan valid berarti menunjukkan alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data
itu valid, sehingga data tersebut dapat digunakan sebagai data analisis.

Pengujian validitas berkaitan dengan pengujian suatu instrumen yang telah disusun oleh peneliti yang
akan dicobakan pada sampel dari mana populasi diambil.

Setelah data didapat dan ditabulasikan, maka pengujian konstruksi (instrumen) dilakukan dengan 2
metode yaitu analisis faktor dan rumus Pearson Product Moment.

(∑ ) − (∑ ). (∑ )
=
{ .∑ − (∑ ) . ( ∑ − (∑ ) }

Keterangan:

(r) hitung = Koefisien Korelasi

∑ Xi = Jumlah Skor Item

∑ Yi = Jumlah Skor Total

(n) = Jumlah Responden

1
Selanjutnya dihitung dengan Uji-t dengan rumus:

√ −2
=
√1 −
Keterangan:

t = Nilai t hitung

r = Koefisien Korelasi Hasil r hitung

n = Jumlah Responden

Distribusi (tabel t) untuk α = 00,5 dan derajat kebebasan (dk = n-2), sehingga didapat keputusan:

 Jika t hitung > t tabel berarti “valid”


 Jika t hitung < t tabel berarti “tidak valid”

Berikut bahan pengukuran kepada responden terhadap penilaiannya:

“Kondisi Prasarana dan Sarana di Lingkungan Perumahan Griya Athena I”

Dan didapat hasil:

2
Langkah uji validitas di Microsoft Excel
Perhitungan validitas dalam sebuah instrumen dapat menggunakan rumus korelasi product moment
atau dikenal juga dengan korelasi pearson, sebagai berikut.

1. Input data hasil angket instrumen dalam worksheet / data hasil penilaian responden.

2. Pada kolom paling kanan, terlebih dahulu kita jumlahkan total skor dari tiap responden
menggunakan fungsi/rumus yang ada di excel, menggunakan perintah:

=SUM (seluruh kolom cell yang akan dijumlahkan). Lihatlah gambar di bawah:

3
3. Setelah kolom jumlah di isi semua sekarang kita tinggal hitung korelasi pearson nya. Pada baris
paling bawah Rxy, setiap kolom item butir soal kita hitung nilai korelasi pearson-nya dengan
rumus excel:

=PEARSON(array cell1; array cell2)

Array cell 1 warna biru berisikan rentang sel item soal yang akan kita hitung dengan array cell2
warna merah yang berisi rentang cell dengan jumlah nilai yang telah kita hitung sebelumnya,
selanjutnya tekan enter. Untuk mengcopykan tinggal memakai symbol $ di aray sell 2.

4
4. Selanjutnya di baris korelasi pearson, cara mencari nilai t-hitung yaitu dengan mendefinisikan
sebuah rumus di excel, rumusnya dapat kita tuliskan sebagai berikut:

=SQRT(n-2)*r/SQRT(1-r^2)

Nilai n diisi dengan jumlah responden instrumen dalam angket adapun nilai r diisi dengan nilai
korelasi yang telah dihitung sebelumnya. Di contoh ini responden nya sebanyak 20 jadi nilai n
tinggal klik angka responden 10 yang warna biru, untuk lebih cepat biasa copykan formula
tersebut dgn nambah $ di kolom warna biru.

5
5. Nilai t-tabel dapat kita hitung dengan menggunakan rumus excel yaitu dengan cara menuliskan
perintah

=TINV(probability;degree of freedom)

Probability diisi dengan tingkat signifikansi yang kita inginkan, misalkan saja jika kita
menggunakan alpha=0,05 dengan dua arah, dan degree of freedom dengan derajat kebebasan
yang nilainya = n-2.

6
6. Dalam menentukan signifikan atau tidaknya sebuah validitas instrument dapat menggunakan
perintah yang kita tulis pada baris di bawah perhitungan t-hitung yaitu dengan fungsi logika:

=IF(p>q;"valid";"tidak valid")

Nilai p berisikan nilai t-hitung dan nilai q nilai t-tabel.

7
7. Yang terakhir menghitung jumlah nilai yang valid

=COUNTIF(range;”criteria”)

8. Selesai..... ****
Demikianlah cara uji validitas instrumen menggunakan ms. Excel, semoga bermanfaat.

8
Kesimpulan:

Dari hasil analisis didapat nilai korelasi antara skor item dengan skor total.
Nilai ini kemudian kita bandingkan dengan nilai r tabel, r tabel dicari pada
signifikansi 0,05 dengan uji 2 sisi dan jumlah data (n) = 10, maka didapat r tabel
sebesar 1,860 (lihat pada lampiran tabel r).

Berdasarkan hasil analisis bahwa setengah dari analisis setiap item uji
validitas dinyatakan valid dan setengah lagi dinyatakan tidak valid, di dapat dari
nilai korelasi untuk item P2, P3 dan P6 nilai kurang dari 1,860. Karena koefisien
korelasi pada item P2, P3 dan P6 nilainya kurang dari 1,860 maka dapat
disimpulkan bahwa item-item tersebut tidak berkorelasi signifikan dengan skor
total (dinyatakan tidak valid) sehingga harus dikeluarkan atau diperbaiki.
Sedangkan pada item-item lainnya nilainya lebih dari 1,860 dan dapat
disimpulkan bahwa butir instrumen tersebut valid.

Anda mungkin juga menyukai