Anda di halaman 1dari 1

NOVA MAULIDATIH (171810401019)

Sickle Cell Anemia Resisten Terhadap Malaria

Anemia sel sabit (sickle cell anemia) merupakan penyakit genetik yang
mempengaruhi hemoglobin dengan mengurangi jumlah sel darah merah dalam tubuh.
Kondisi ini menyebabkan perubahan pada molekul hemoglobin dalam darah, membuat
sel darah merah menjadi tidak normal, berbentuk seperti sabit, lengket, kaku, dan
mudah hancur, yang membuatnya sangat rentan terhadap berbagai penyakit yang serius.
Biasanya sel-sel darah merah memiliki bentuk bikonkaf yang sangat fleksibel yang
memungkinkan mereka untuk bergerak melalui kapiler yang sempit, namun ketika
molekul hemoglobin S yang dimodifikasi terkena jumlah rendah oksigen, atau
berkerumun bersama-sama karena dehidrasi, mereka bisa menyatu membentuk untaian
yang menyebabkan sel berbentuk sabit atau berdistorsi menjadi bentuk melengkung.
Dalam bentuk untaian molekul hemoglobin tidak efektif dalam mengambil atau
melepaskan oksigen, dan sel tidak cukup fleksibel untuk beredar secara bebas. Pada
tahap awal malaria, parasit dapat menyebabkan sel darah merah yang terinfeksi menjadi
berbentuk sabit, dan sehingga mereka dihapus dari peredaran dengan cepat. Hal ini akan
mengurangi frekuensi parasit malaria menyelesaikan siklus hidupnya di dalam sel.
Seseorang karier sel sabit heterozigot (HbAS) memiliki resistensi terhadap malaria,
sedangkan orang dengan gen sel sabit homozigot (HbSS) sebagai penderita anemia sel
sabit (Sickle Cell Anemia) dapat mengalami infeksi malaria lebih parah hingga
berakibat fatal. Jadi, orang-orang yang heterozigotik memiliki daya tahan (resistensi)
lebih tinggi terhadap malaria dibandingkan dengan yang homozigotik. Anemia sel
sabit bersifat menguntungkan bagi penduduk yang mengalami endermik
malaria seperti daerah afrika. Hal ini disebabkan oleh Plasmodium dari
parasit malaria tidak dapat hidup bertahan lama pada sel darah sabit, karena tidak efektif
dalam mengambil atau melepaskan oksigen, dan sel tidak cukup fleksibel untuk beredar
secara bebas. Hal ini akan mengurangi frekuensi parasit malaria menyelesaikan siklus
hidupnya di dalam sel.

Anda mungkin juga menyukai