ANALISIS SIFAT KIMIA, FISIK, DAN TERMAL GELATIN DARI EKSTRAKSI KULIT
IKAN PARI (Himantura gerrardi) MELALUI VARIASI JENIS LARUTAN ASAM
Jurusan Kimia
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
ABSTRAK
Pada penelitian ini, telah diisolasi gelatin dari kulit ikan pari (Himantura gerrardi) dengan proses
asam melalui variasi jenis larutan asam pada konsentrasi dan waktu perendaman yang sama untuk
mengetahui pengaruhnya terhadap karakteristik kimia, fisik dan termal gelatin yang dihasilkan. Kulit ikan
direndam dalam tiga larutan asam yaitu, HCl 4% (GC), CH3COOH 4% (GA), dan H3PO4 4% (GP), kemudian
diekstraksi dan dikeringkan untuk memperoleh gelatin. Proses konversi kolagen menjadi gelatin dipengaruhi
oleh perbedaan laju hidrolisis kolagen karena konsentrasi ion H+ yang berbeda pada setiap larutan. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa GP memiliki randemen dan massa molekul relatif terbesar dengan kadar air
yang paling kecil yaitu 8,4%, 292.238 gram/ mol dan 14,16%. Analisis FTIR dari setiap gelatin yang
dihasilkan menunjukkan gugus- gugus fungsi O-H, C-H, C=O, N-H dan C-H aromatis yang sama dengan
gelatin komersial. Analisis termal DSC/TGA titik denaturasi (Td) pada gelatin GC, GA, dan GP adalah
44,830C dan 187,930C, 48,390C dan 188,330C, 48,330C dan 188,710C, sedangkan presentasi pengurangan
berat totalnya adalah 26,77%, 32,31%, dan 25,62%. Gelatin terbaik yang diperoleh pada penelitian ini adalah
gelatin GP.
Kata kunci: gelatin, ikan pari, kulit, massa molekul relatif, termal
ABSTRACT
Fish skins gelatin of rayfish (Himantura gerrardi) have been isolated by acid process with variation of
acid solution types at the same concentration and pretreatment time to analyse its influence to chemical,
physical, and thermal characteristic of yielded gelatin. Fish skins were pretreated in HCl 4% (GC),
CH3COOH 4% (GA), and H3PO4 4% (GP) independently, then extracted and dried to obtain gelatin.
Conversion of collagen to gelatin process are normally influenced by different collagen hydrolysis rate. The
different is caused by H+ concentration in the solution. Result of this research shows that GP has the biggest
relative molecule mass and randemen with the smallest water content, that is 8,4%, 292.238 gram/mole and
14,16%. FTIR analysis of each resulted gelatin shows O-H, C-H, C=O, N-H dan C-H aromatic groups which
are exactly same with that the comercial gelatin. The denaturation point (Td) of GC, GA, and GP gelatin
from DSC/TGA analysis are 44,830C and 187,930C, 48,390C and 188,330C, 48,330C and 188,710C, while
their total reduction weight are 26,77%, 32,31%, and 25,62%, respectively. The best gelatin from this
research is gelatin GP.
Keywords: gelatin, ray fish, relatif molecule mass, skin, thermal
(gram) (gram)
O O H
HCl 4% 28,5999 171,5994 500 rantai polipetida H H
C N C N
CH3COOH 28,7528 172, 5168 500
Gambar 2. Reaksi Pemutusan Ikatan Hidrogen
4%
Tropokolagen
H3PO4 4% 28,9854 173,9854 500,25
H2N COOH
H2N COOH H2N COOH H2N COOH
H2N COOH
Proses Konversi Kolagen Menjadi Gelatin (CH2)2
(CH2)2
Kulit ikan yang telah direndam dicuci (CH2)2
(CH2)2 (CH2)2
CH2
CH2 CH2 CH2
dengan air mengalir hingga mencapai pH netral CH
O CH2
C O H C O
HC
Alisin
O
H H CH
(6-7), karena umumnya pH tersebut merupakan N
NH
OH
NH NH2
+
H2N
titik isoelektrik dari komponen-komponen
komponen protein CH2
CH2
CH2 CH2 CH2
non-kolagen
kolagen pada kulit sehingga mudah CH OH CH OH
CH OH CH OH CH2
1977).
Ekstraksi dilakukan pada suhu 600C dalam H2N COOH H2N C
COOH H2N COOH COOH
H2N COOH H2N
Hidroksilisin
sistem water bath,, dimana pebandingan kulit Gambar 3. Reaksi Hidrolisis Ikatan Silang
dengan air adalah
alah 1:2. Pemanasan perlu dilakukan Kovalen Tropokolagen
karena gelatin umumnya akan melarut dalam air
hangat (T≥ 40C) (Ross-Murphy,
Murphy, 1991). Ekstraksi Pendinginan mengakibatkan transisi
dengan air hangat akan melanjutkan perusakan struktur gulungan yang acak menjadi struktur
stru
ikatan-ikatan silang, serta untuk merusak ikatan helik yang baru dan akan memperkuat
memp kekuatan
hidrogen yang menjadi faktor penstabil
pens struktur gel gelatin yang dihasilkan. Struktur helik yang
kolagen. baru terbentuk tersebut tidak sama dengan
struktur asli kolagen, karena terbatasnya jumlah
tripel helik yang terbentuk kembali.
Serbuk gelatin kemudian dioven selama 2 Puncak CH aromatik pada daerah 3100-3000 cm-1
jam pada temperatur 1050C untuk dihitung kadar ditunjukkan oleh bilangan gelombang 3047,4 cm-
1
airnya. Temperatur tersebut digunakan untuk . Streching C=O ditunjukkan oleh bilangan
menguapkan kandungan air pada gelatin. Kadar gelombang 1647,2 cm-1 yang daerah bilangan
air yang diperoleh untuk gelatin GC, GA, dan GP gelombangnya ialah 1670-1640 cm-1. Sedangkan
masing-masing adalah 14,25%, 14,35%, dan puncak N-H streching tidak ditemukan karena
14,16%. Menurut batas standar mutu gelatin SNI, tertutupi oleh puncak OH.
kadar air maksimum gelatin yang diperbolehkan Spektra infra merah gelatin (Gambar 6b)
adalah 16%. Berdasar data total rendemen dan menunjukkan vibrasi streching OH pada bilangan
kadar air, maka gelatin serbuk terbaik adalah gelombang 3441,2 cm-1. Bending OH ditunjukkan
gelatin yang diperoleh melalui proses perendaman oleh bilangan gelombang 1448,1 cm-1. Streching
dalam larutan asam fosfat 4% selama 12 jam dan bending CH ditunjukkan oleh bilangan
karena memiliki total rendemen terbesar dengan gelombang 2928,5 cm-1. Puncak CH aromatik
kadar air yang paling sedikit. ditunjukkan oleh bilangan gelombang 3048 cm-1.
Puncak C=O streching ditunjukkan oleh bilangan
Analisis FTIR gelombang 1650 cm-1. Puncak NH streching tidak
Analisis FTIR berguna untuk tampak karena tertutupi oleh puncak OH.
membuktikan apakah senyawa yang diperoleh Spektra infra merah (Gambar 6c)
dari penelitian ini adalah gelatin. Penelitian ini menunjukkan vibrasi streching OH pada bilangan
dimulai dengan preparasi sampel gelatin. Gelatin gelombang 3437,8 cm-1. Bending OH ditunjukkan
yang diperoleh dikecilkan terlebih dahulu oleh bilangan gelombang 1401,5 cm-1. Streching
permukaannya hingga menjadi bentuk bubuk, dan bending CH ditunjukkan oleh bilangan
agar dapat dianalisis dengan alat FTIR. gelombang 2926,9 cm-1. Puncak CH aromatik
Gelatin seperti umumnya protein memilki ditunjukkan oleh bilangan gelombang 3047,9cm-1.
struktur yang terdiri dari karbon, hidrogen, gugus Puncak C=O streching ditunjukkan oleh bilangan
hiroksil (OH), gugus karbonil (C=O), dan gugus gelombang 1648,7 cm-1. Puncak NH streching
amina (NH). Spektra infra merah (Gambar6a) tidak tampak karena tertutupi oleh puncak OH.
diatas menunjukkan adanya vibrasi stretching Gugus fungsi-gugus fungsi O-H, C-H, C=O, N-H
gugus fungsi OH pada bilangan gelombang dan C-H aromatis merupakan spektra yang
sekitar 3100-3500 cm-1. Bilangan gelombang terdapat pada gelatin ikan dan sapi komersial
1448,8 menunjukkan adanya bending OH yang (Norziah, 2008). Spektra senyawa yang diperoleh
terdapat pada daerah 1500-1300 cm-1. Adanya pada penelitian ini menunjukkan gugus fungsi-
gugus OH dmungkinkan karena masih adanya gugus fungsi yang sama dengan kedua gelatin
senyawa OH dari air yang digunakan untuk komersial tersebut. Sehingga, dapat disimpulkan
mengekstraksi gelatin. Bending dan streching CH bahwa senyawa yang diperoleh dari penelitian ini
ditunjukkan pada daerah 3000-2800 cm-1 adalah gelatin.
ditunjukkan oleh bilangan gelombang 2928,4cm-1.
Prosiding KIMIA FMIPA - ITS
Menurut Prystupa dan Donald (1996), anak sapi. Hal ini dilkukan karena harga K dan α
puncak serapan pada bilangan gelombang 1645– gelatin dari kulit ikan tidak ditemukan.
1657 cm-1 menunjukkan adanya gulungan acak
rantai-α. Hal ini menunjukkan tripel helik yang 12
telah terkonversi menjadi struktur rantai-α atau 10
y = 24,74x - 1,141
disebut gelatin. Gelatin GP menunjukkan adanya R² = 0,992
konversi kolagen menjadi gelatin yang lebih 8
ηsp/c
banyak dibanding kedua gelatin lainnya, GC dan y = 16,10x - 0,855
6 R² = 0,994
GA. y = 15,84x - 1,096
4
R² = 0,997
Pengukuran Massa Molekul Relatif Rata-Rata 2
Gelatin 0
Massa molekul relatif rata-rata gelatin
0 0,2 0,4 0,6
dapat ditentukan dengan menggunakan analisis c (gram/dL)
viskositas larutan gelatin pada viskometer Gambar 7. Grafik η sp / c Vs c ( =GC, =GA,
Ostwald dalam suhu kamar. Pengukuran massa
molekul relatif rata-rata gelatin dilakukan untuk =GP)
mengetahui karakteristik fisik gelatin, yaitu massa
molekul relatif rata-rata gelatin yang sebelumnya Perkiraan massa molekul relatif rata-rata
tidak diketahui. Manfaat mengetahui massa gelatin yang diperoleh dalam penelitian ini
molekul relatif rata-rata gelatin ialah dapat sebesar 210.927 gram/ mol pada GC, 279.248
diperkirakan banyaknya unit ulang dalam rantai gram/ mol pada GA, dan 292.238 gram/ mol pada
gelatin. Pengukuran viskositas pada viskometer GP. Data perkiraan massa molekul gelatin yang
Ostwald dilakukan dengan menentukan waktu diperoleh pada penelitian ini sifatnya hanya
yang dibutuhkan oleh sejumlah volume larutan sebagai data pembanding terhadap massa gelatin
untuk mengalir diantara dua tanda kalibrasi. dari penelitian sebelumnya, karena harga K dan α
Penentuan besarnya viskositas larutan gelatin ini, yang digunakan bukanlah harga untuk gelatin
digunakan sebuah pelarut berupa air (aquades). ikan.
Pelarut ini digunakan karena dapat melarutkan
gelatin pada temperatur ruang dan nilai tetapan Analisis Termal Gelatin
Mark-Houwink-Sakurada-nya (K dan α) telah Analisis termal DSC digunakan untuk
diketahui sesuai dengan handbook data polimer. mengetahui fase- fase transisi pada polimer.
Konsentrasi larutan gelatin dibuat bervariasi yaitu Analisis ini menggunakan dua wadah sampel dan
0,03; 0,035; 0,04; 0,045; dan 0,05 gram. Waktu pembanding yang identik dan umumnya terbuat
alir larutan gelatin dalam viskometer diukur dan dari alumunium. Sampel yang digunakan berupa
diperoleh bahwa waktu alir semakin meningkat serbuk gelatin sebanyak ± 5 miligram yang
dengan meningkatnya konsentrasi gelatin dalam diletakkan pada wadah sampel dan wadah
larutan. Peningkatan ini dapat terjadi karena pembandingnya dibiarkan kosong. Gambar 4
adanya peningkatan konsentrasi gelatin dalam hingga 6 menunjukkan kurva thermogram yang
larutan maka molekul-molekul gelatin yang dihasilkan oleh pemanasan gelatin dari temperatur
bergesekan akan semakin banyak pula sehingga 200 hingga 3000C dengan laju pemanasan
viskositas larutan meningkat dan waktu alirnya 100C/menit.
juga meningkat. Berdasar kurva yang diperoleh, gelatin
Waktu alir larutan gelatin dibandingkan dengan perendaman dalam larutan HCl 4%
terhadap waktu alir pelarut untuk mendapatkan (Gambar 8) memiliki puncak eksotermis
nilai viskositas spesifik ( η sp ). Nilai viskositas denaturasi pada 44,830C dan 187,930C yang
dihubungkan dengan panas (q) dengan yang
tereduksi ( η sp /c) dialurkan terhadap konsentrasi dilepaskan sampel. Aliran panas (W/g) setara
(c) untuk memperoleh nilai viskositas intrinsik, dengan perubahan entalpi (J/s) yang diterima atau
[ η ], yang merupakan intersep grafik. Massa dilepas oleh sampel (gelatin). Aliran panas pada
gelatin GC adalah sebesar 0,6 W/g dan 0,61 W/g.
molekul relatif rata-rata viskositas gelatin
Pada perendaman dalam larutan asam CH3COOH
ditentukan dari viskositas intrinsik menggunakan
4% (Gambar 9), gelatin menunjukkan puncak
persamaan Mark-Houwink-Sakurada:
eksotermis denaturasi pada 48,390C dan
[ η ] = K . Mvα
188,330C yang dihubungkan dengan aliran panas
dimana K sebesar 1,66. 10-5 dan α sebesar 0,885 (q) dengan yang dilepaskan sampel sebesar 0,77
untuk polimer gelatin dalam pelarut air pada W/g dan 0,76 W/g. Sedangkan, gelatin dari
temperatur ruang. Konstanta K dan α yang
larutan perendaman asam H3PO4 4% (Gambar
digunakan ialah dari konstanta gelatin pada kulit
10), menunjukkan puncak eksotermis denaturasi
Yang, H., Wang, Y., Jiang, M., Oh, J., Herring, J.,
dan Zhou, P. 2007. “2-Step Optimization of
The Extraction and Subsequent Physical
Properties of Channel Catfish (Ictalurus
punctatus) Skin Gelatin”. Journal Of Food
Science, (72) 4.