PEMISAHAN KIMIA
(Destilasi)
NIM : IST2103009
2023-2024
BAB I
PENDAHULUAN
TINJAUAN PUSTAKA
METODOLOGI
3.1. Teknik Maserasi
A. Alat :
Erlenmeyer
Batang pengaduk
Kertas saring
Blender
B. Bahan :
Etanol 96%
Serbuk kunyit
C. Prosedur kerja
Preparasi kunyit
1. Kunyit dibersihkan dan dikupas sampai kulit dasarnya, kemudian diiris
kecil-kecil.
2. Jemur irisan kunyit hingga menjadi warna kecoklatan.
3. Blender kunyit sampai menjadi serbuk.
Isolasi minyak kunyit dengan teknik Maserasi
1. Timbang serbuk kunyit kering sebanyak 25 gr dan tempatkan dan
tempatkan dalam erlenmeyer.
2. Tambahkan 150 mL etanol 96% ke dalam erlenmeyer yang berisi
serbuk kunyit.
3. Simpan sampai 1 hari 1 malam.
4. Pisahkan serbuk dengan cairannya dengan cara menyaring,
selanjutnya pekatkan filtrat menggunakan vacum evavorasi.
5. Hitung rendemen minyak yang dihasilkan.
3.2. Teknik Destilasi
A. Alat :
Seperangkat alat destilasi
Termometer
Heating mantel
Batu didih atau padatan berpori
B. Bahan :
Sampel hasil maserasi
C. Prosedur kerja
1. Susunlah peralatan sesuai dengan aturan.
2. Masukkan sampel yang ingin dimurnikan di labu alas bulat, kemudian
hidupkan mantel pemanas untuk memanaskan sampel.
3. Catat suhu, disaat destilat mulai menetes di labu penampung.
4. Bandingkan warna sampel (sebelum didestilasi) dengan destilat yang
tertampung pada labu penampung.
BAB IV
4.2. Pembahasan
Pada praktikum kali ini metode yang digunakan untuk metabolit sekunder dengan
cara maserasi. Sampel yang digunakan adalah ekstrak kunyit. Kunyit atau kunir (Curcuma
Longa) adalah termasuk salah satu tanaman rempah-rempah dan obat asli dari wilayah Asia
Tenggara. Tanaman ini kemudian mengalami penyebaran ke daerah Malaysia, Indonesia,
Australia bahkan Afrika. Manfaatnya seperti meningkatkan daya tahan tubuh karena
mengandung zat kurkumin yang bekerja untuk meningkatkan daya tahan tubuh, mengobati
radang, mengatasi perut kembung, mengurangi nyeri haid, obat alergi, dll.
Pertama, sampel ekstrak kunyit ditimbang sebanyak 25 gr dan dimasukkan ke dalam
erlenmeyer. Kemudian ditambahkan etanol 96% sebanyak 150 mL dan aduk merata. Lalu
simpan minimal 1 hari 1 malam meskipun idealnya sampai ± 5 hari 5 malam. Tujuan
dilakukannya proses maserasi sampai 5 hari karena pada umumnya waktu yang digunakan
untuk maserasi adalah 5 hari, setelah waktu tersebut keseimbangan antara bahan yang
diekstraksi pada bagian dalam sel dengan luar sel telah tercapai (Voight, 1994). Setelah
waktu yang ditentukan, pisahkan serbuk dengan cairannya dengan cara menyaring dan
pekatkan sampel menggunakan filtrat hitung rendemen. Hasil rendemen maserasi yang
diperoleh adalah 24% yang menghasilkan warna merah hati setelah proses maserasi yang
warna sebelum maserasi adalah kuning keruh. Proses maserasi unutuk penympanan sampel
harus ditempatkan pada tempat yang gelap atau tidak langsung pada sinar matahari agar
mengurangi resiko terjadinya reaksi antara bahan di dalam chamber dengan matahari.
Selanjutnya, dilanjutkan pada proses destilasi. Pertama, peralatan harus disusun sesuai
aturan. Kemudian masukkan sampel hasil maserasi yang ingin dimurnikan pada labu alas
bulat dan hidupkan mantel pemanas. Lalu tunggu dan amati serta catat suhu saat destilat
mulai menetes di labu penampung. Terakhir bandingan warna sampel sebelum didestilasi
(sampel hasil maserasi) dengan destilat yang tertampung pada labu penampung. Maka
menghasilkan warna kuning cerah bening dengan temperatur suhu ±200˚C. Penghasilan
warna destilat ini tergantung suhu yang digunakan. Tujuan dari proses destilasi adalah untuk
memisahkan senyawa-senyawa dalam satu fasa yaitu cair-cair agar mendapatkan senyawa
murni berdasarkan perbedaan kecepatan dan relativitas volatilitas (kemudahan menguap)
sehingga mengubah fasa campuran senyawa cairan tersebut.
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
a. Warna yang dihasilkan setelah maserasi adalah merah hati. Sedangkan warna yang
dihasilkan setelah destilasi adalah kuning cerah bening.
b. Adapun jumlah rendemen yang dihasilkan pada teknik maserasi adalah 24%, dengan
perincian :
Berat awal gelas beaker yaitu 61,5 gr
Berat geals beaker dan sampel yaitu 98,2 gr
Berat awal sampel yaitu 150 mL
Berat gelas beaker berisi sampel – berat awal gelas beaker yaitu 36,7 mL
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 1995. Farmakope Indonesia Edisi IV. Jakarta : Departemen kesehatan Republik
Indonesia.
Ansel, h. C. 1989. Pengantar Bentuk Sedian Farmasi Edisi IV. Jakarta : Universitas
Indonesia.
Sarker S.D., Latif Z., dan Gray A.I., 2006, Nar-ural products isolation. In: Sarker SD, Latif
Z, & Gray Al, editors. Natural Products Isolation. 2n ed. Totowa (New Jersey).
Humana Press Inc. 18: 6-10
Fadhilaturrahmi, S. 2015. Karakterisasi Simplisia dan Skrining Fitokimia serta Uji Aktivitas
Antioksidan Ekstrak Etanol Buah Terong Lalap Ungu (Solanum melongena L).
Skripsi. Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara.
Voight, R. 1994. Buku Pengantar Teknologi Farmasi, 572-574, diterjemahkan oleh Soedani,
N., Edisi V, Yogyakarta, Universitas Gadjah Mada Press.
LAMPIRAN