Anda di halaman 1dari 120

Mitologi Yunani

Awal Dunia

Gaia, dewi bumi.


Pada awalnya, yang ada hanyalah Khaos, yaitu suatu
sosok yang tidak berbentuk dan misterius. Dari Khaos ini
muncullah Erebos, kegelepan tempat berdiamnya
kematian, dan Nix, sang dewi malam yang misterius.
Selain mereka bertiga, yang ada hanyalah kesunyian,
kekosongan, ketidakterbatasan. Lalu terlahir Eros (cinta),
Gaia (bumi), dan Tartaros. Adalah cinta yang
memungkinkan terjadinya hubungan untuk menghasilkan
anak.
Erebos tidur dengan Nix, yang kemudian melahirkan Aither (atmosfer), dan Hemera
(hari). Itu adalah hubungan seksual yang pertama di dunia. Nix juga secara
partenogenesis (tanpa hubungan seksual) melahirkan Moros (murka), Moirai (takdir),
Hipnos (tidur), Thantanos (maut), Oneiroi (mimpi), dan Nemesis (pembalasan). Nix
menyuruh semua anak-anaknya untuk keluar dari kegelapan.
Sementara itu secara partenogenesis melahirkan Uranus (langit), Urea
(pegunungan), dan Pontos (laut). Uranus menikahi ibunya dan menjadi pengusa
dunia. Uranus menutupi seluruh tubuh Gaia dan Bersama-sama mereka melakukan
hubungan seksual untuk kemudian melahirkan tiga Kiklops, tiga Hekatonkhire, dan
dua belas Titan. Gaia juga melakukan hubungan dengan Pontos dan melahirkan
dewa laut (Nereus, Forkis, dan Thaumas), dewi laut Euribia, dan monster laut Keto.
Dari Tartarus, gaia memiliki anak bertama Typhon, yang merupakan ayah dari
segala monster.
Para Kiklops (Arges, Brontes, dan Steropes) adalah raksasa bermata satu
sedangkan para Hekatonkhire (Briareus, Kottus, dan Giges) adalah raksasa
bertangan seratus dan berkepala lima puluh. Ukuran mereka sangat besar dan

1
mereka sangat kuat. Karena penampilan mereka yang mengerikan, Uranus
membenci mereka dan menyuruh mereka kembali ke Tartarus, rahim ibu mereka.
Uranus tidak sadar bahwa perbuatannya ini akan memicu peperangan antar dewa
selama berabad-abad berikutnya.

Kronus memotong alat kelamin Uranus.


Pengurungan para Kiklops dan Hekatonkhire di
Tartaros menyebabkan Gaia kesakitan sampai
akhirnya dia memanggil anak-anaknya yang lain,
para Titan. Para Titan berjumlah dua belas, enam
laki-laki dan perempuan. Mereka berukuran lebih
kecil dan lebih indah sehingga tidak dibenci oleh ayah mereka, Uranus. Gaia
mengajak para Titan untuk melakukan pemberontakan pada Uranus. Tetapi semua
Titan terlalu takut untuk memberontak, semuanya kecuali satu Titan, dialah Titan
termuda sekaligus yang paling ambisius: Kronus. Maka Kronus dan Gaia pun
menyusun rencana.
Pada suatu malam, Gaia bersetubuh dengan Uranus. Sementara Kronus, berbekal
sabit pemberian Gaia, diam-diam mendekati ayahnya. Kronis lalu menyerang
Uranus, memotong alat kelamin Uranus dengan sabit yang dibawanya, dan
melemparnya ke laut. Uranus menjerit kesakitan dan menghilang dari dunia (mati).
Sebelum dia menghilang, Uranus mengutuk Kronus bahwa dia juga suatu saat akan
dikalahkan oleh anaknya.
Dari darah Uranus yang berceceran terlahirlah para raksasa, para nimfa pohon abu,
dan para Erinya. Sementara itu alat kelamin Uranus terjatuh ke lautan dekat pulau
Kithera dan menghasilkan buih laut, dari buih itu munculah Afrodit, dewi kecantikan.
Setelah kepergian Uranus, para Titan mengambil alih kekuasaan atas dunia dengan
Kronus sebagai pemimpin.
Kronus menjadi penguasa dunia dan menikahi saudarinya, Rhea. Sementara
Okeanos menjadi penguasa lautan dan Hiperion sebagai dewa matahari. Pada
masa pemerintahan Kronus, manusia mengalami Zaman Emas, sebuah masa yang
paling membahagiakan bagi manusia karena tidak ada penderitaan di dunia. Tetapi

2
Kronus tidak membebaskan para Kiklops dan Hekatonkhire yang oleh ayahnya
dikurung di Tartaros padahal mereka adalah alasan baginya untuk mengambil alih
kekuasaan dari ayahnya, dia malah menyuruh monster Kampe untuk menjaga
mereka agar tidak kabur. Hal ini membuat Gaia marah dan menyatakan bahwa
Kronus suatu saat akan dikalahkan oleh anaknya. Ramalan ini ikut memperkuat
kutukan Uranus.
Kronus memerintah selama berabad-abad dan memiliki beberapa anak. Tetapi
Kronus takut suatu saat kutukan Uranus dan ramalan Gaia akan menjadi kenyataan
sehingga dia langsung menelan semua bayi yang dilahirkan oleh Rhea. Rhea, yang
marah karena semua anak-anaknya harus ditelan oleh suaminya, akhirnya berusaha
melakukan perlawanan. Ketika akan melahirkan anaknya yang keenam, Rhea pergi
ke sebuah gua di Kreta dan melahirkan di sana. Rhea lalu membungkus sebongkah
batu dengan kain dan memberikannya pada Kronus. Kronus yang tidak menyadari
tipuan Rhea akhirnya menelan batu itu sementara bayi yang diberi nama Zeus itu
diasuh oleh para nimfa di Kreta.
Bayi Zeus tumbuh dengan meminum susu Amaltheia, seekor kambing. Di kemudian
hari, Zeus membalas kebaikan Amaltheia dengan menempatkannya di angkasa
sebagai rasi bintang Capricorn. Selain itu ada juga para Kuretes, mereka adalah
sekumpulan prajurit penari yang ikut membantu menyembunyikan Zeus dari Kronus.
Ketika Zeus sedang menangis, para Kuretes langsung membuat keributan dengan
cara bernyanyi, menari, dan memukulkan tombak pada perisai mereka supaya
Kronus tidak mendengar tangisan Zeus.
Setelah dewasa, Zeus menikahi Metis, Titan kebijaksanaan dan kepandaian. Zeus
juga berusaha mencari cara untuk membalas perbuatan ayahnya. Dia berkonsultasi
pada Metis. Metis membuat suatu minuman ajaib yang telah diisi dengan ramuan
dari Gaia dan menyuruh Zeus memberikannya pada Kronus. Sementara itu, Rhea
meyakinkan Kronus untuk menerima kembali Zeus sebagai pembawa minum bagi
Kronus. Kronus setuju dan Zeus pun akhirnya memperoleh kesempatannya. Zeus
memberikan minuman buatan Metis pada Kronus. Kronus meminumnya dan
seketika itu juga Kronus memuntahkan semua anak-anak yang telah ditelannya.
Kronus memuntahkan Poseidon, Hades, Hera, Demeter, dan yang terakhir Hestia.
Mereka adalah dewa sehingga tetap hidup walau sudah ditelan.

3
Zeus, bersama saudara-saudaranya, kemudian menyatakan perang pada Kronus
dan para Titan, sebuah perang yang disebut Titanomakhia dan akan berlangsung
selama sepuluh tahun.

Titanomakhia
Dalam perang Titanomakhia, Zeus beserta saudara-saudaranya (Poseidon, Hades,
Hera, Demeter, dan Hestia) melawan para Titan. Para Titan yang berperang adalah
Kronus, Hiperion, Koios, Krios, Iapetos, dan Atlas serta beberapa anak-anak
mereka. Sementara Okeanos dan para Titan perempuan (Mnemosine, Tethis, Theia,
Foibe, Rhea, dan Themis) memilih tidak memihak. Para Titan bermarkas di Gunung
Othris dangan dipimpin oleh Atlas dan para dewa berjuang dari Gunung Olimpus
dengan dipimpin oleh Zeus.
Setelah beberapa pertempuran, para Titan ternyata sangat kuat dan nampaknya
para dewa Olimpus akan kalah. Zeus menjadi sadar bahwa dengan kekuatan
sekarang dia tidak mungkin bisa mengalahkan para Titan. maka dia pun pergi
meminta nasehat dari Gaia, yang menyuruhnya untuk meminta bantuan pada para
Kiklops dan Hekatonkhire yang sedang terkurung di Tartaros. Zeus pun pergi ke
Tartaros dan membunuh monster Kampe. Zeus lalu membebaskan para Kiklops dan
Hekatonkhire. kini Zeus mendapat sekutu baru. Zeus bahkan mendapat tambahan
bantuan setelah Prometehus dan Epimetehus ikut berpihak padanya. Para dewa
Olimpus pun siap bertempur kembali dengan kekuatan baru.
Para Kiklops ternyata merupakan pembuat senjata yang hebat. Mereka membuat
petir untuk Zeus, trisula untuk Poseidon, dan helm kegelapan utnuk Hades. Senjata-
senjata itu sangat membantu para dewa Olimpus dalam mengalahkan para Titan
dalam pertempuran-pertempuran berikutnya. Pada malam sebelum bertempur,
Hades memakai helmnya sehingga dia menjadi tak terlihat. Dia lalu menyelinap ke
perkemahan para Titan. Hades yang tak terlihat kemudian menghancurkan senjata-
senjata para Titan sehingga ketika besoknya bertempur, para dewa Olimpus bisa
memukul mundur para Titan.
Dalam pertempuran lain, Hades, yang memakai helmnya, menyelinap di belakang
Kronus dan mengunci badan kronus. Poseidon ikut menahan Kronus dengan

4
trisulanya sehingga Kronus tak bisa bergerak. Setelah itu Zeus menghujamkan
petirnya pada tubuh Kronus.
Perang Titanomakhia berlangsung selama sepuluh tahun sampai akhirnya Zeus
memutuskan untuk mengakhiri perang ini.

Dalam suatu pertempuran, para dewa


Olimpus mundur setelah didesak oleh Para
Titan. Tak disangka oleh Para Titan,
ternyata itu hanyalah perangkap untuk
menjebak mereka. Setelah para dewa
Olimpus mundur dan para Titan masuk
dalam perangkap mereka, munculah tiga Hekatonkhire yang sangat besar dengan
masing-masing memiliki seratus tangan dan lima puluh kepala. Ketiga Hekatonkhire
ini lalu mengambil bongkahan-bongkahan batu besar dan melemparkannya pada
para Titan. Dalam sekali lempar, para Hekatonkhire mampu melemparkan tiga ratus
batu sekaligus, maka para Titan pun terjebak dalam hujan batu. Selain itu, Zeus ikut
menambah penderitaan para Titan dengan menghujamkan petirnya pada mereka.
Berada dalam keadaan seperti itu, para Titan panik dan tercerai berai. Mereka pun
mengaku kalah dan dengan demikian para dewa Olimpus memenangkan
Titanomakhia.
Para Titan yang kalah dihukum oleh Zeus dengan dikurung di Tartaros. Semua Titan
yang kalah dikurung kecuali Atlas yang diberi hukuman khusus oleh Zeus: Atlas
mesti memikul langit di pundaknya. Zeus menugaskan para Hekatonkhire untuk
menjaga para Titan di Tartaros sementara para Kiklops bekerja di bengkel Hefaistos
dan bersama-sama mereka menciptakan berbagai alat luar biasa.
Zeus, Poseidon, dan Hades melakukan undian untuk menentukan tempat
kekuasaan. Hasilnya adalah Zeus berkuasa atas langit, Poseidon menguasai lautan,
dan Hades memperoleh dunia bawah, sedangkan bumi diatur oleh semua dewa.

5
Tifon
Keputusan Zeus untuk memenjarakan para
Titan di Tartaros ternyata membuat Gaia
marah. Gaia pun bersetubuh dengan
saudaranya Tartaros dan melahirkan anaknya
yang terakhir, sesosok makhluk yang luar biasa
berbahaya dan menakutkan, dialah Naga Tifon.
Tifon adalah monster naga raksasa, ukurannya
sangat besar dan tingginya melebihi gunung
tertinggi bahkan kepalanya mencapai bintang-
bintang. Tifon berwujud setengah pria dan
setengah monster. Di bawah lengannya terdapat seratus kepala naga yang siap
memangsa apa saja sedangkan di bawah pahanya ular-ular beracun bergulung-
gulung. Bukan hanya itu, makhluk ini pun bisa menyemburkan api. Sungguh, dia
adalah salah satu monster paling mematikan yang pernah menghuni bumi.
Hubungan Gaia dan Tartaros juga melahirkan Ekhidna, monster naga perempuan
yang menjadi istri Tifon. Bersama-sama, Tifon dan Ekhidna melakukan hubungan
yang kemudian melahirkan berbagai monster mengerikan lainnya, di antaranya
adalah Kerberos, Khimera, Orthros, Hidra, Singa nemea, Sphinx, Elang Kaukasia,
Babi Kromios, dan burung hering.
Tifon yang mengemban misi dari ibunya kemudian menyerang kediaman para dewa
Olimpus. Saking kuatnya Tifon, para dewa hanya mampu melarikan diri agar bisa
selamat dan tak mampu melawan. Mereka berubah wujud menajdi hewan dan kabur
ke Mesir. Apollo mnejadi gagak, Artemis menjadi kucing, Dionisos menjadi kambing,
Hera menjadi sapi, Hermes menjadi ibis, Afrodit dan anaknya Cupid menjadi
sepasang ikan (kelak diabadikan sebagai rasi bintang Pisces).
Tetapi di antara para dewa ternyata masih ada yang berani berdiri tegak
menghadang sang monster. Adalah Zeus, sang pemimpin, yang berusaha
mempertahankan kekuasaan yang telah direbut dengan susah payah dari para
Titan. Zeus menghunus petirnya dan Tifon pun menerjang Zeus. Ketika Tifon
semakin mendekat, Zeus tidak menyerang dengan petir tetapi dengan sabit batu

6
peninggalan Kronus (batu yang digunakan oleh Kronus untuk memotong alat
kelamin Uranus). Terluka oleh senjata legendaris tersebut, Tifon pun mundur dan
terbang ke Suriah.
Tifon terluka parah dan Zeus merasa di atas angin dan terlalu percaya diri. Hal itu
merupakan bumerang bagi Zeus sehingga pada pertarungan berikutnya Tifon
mampu membelit Zeus dengan menggunakan ular-ularnya. Tifon tidak berhenti
sampai di situ. Dengan sabit batu peninggalan Kronus yang diambilnya dari Zeus,
Tifon memotong urat di tangan dan kaki Zeus, maka Zeus pun tak bisa lagi
menggunakan petirnya dan semakin tidak berdaya. Tifon lalu mengurung Zeus di
sebuah gua di Cilicia dengan dijaga oleh naga Delfin.
Untuk sesaat tak ada lagi harapan bagi para dewa. Tetapi ternyata masih ada dewa
yang berjuang. Hermes mengambil urat Zeus yang dipotong Tifon dan mendatangi
gua tempat Zeus dikurung. Hermes mengendap-endap memasuki gua itu karena jika
Delfin sampai tahu maka akan sangat berbahaya baginya. Delfin terlalu kuat untuk
dihadapi oleh seorang dewa muda seperti Hermes. Zeus yang dikurung dan tak
berdaya terkejut ketika didatangi Hermes tetapi setelah tahu bahwa Hermes
membawa uratnya, keberaniannya timbul lagi. Hermes pun memasang lagi urat itu
pada Zeus. Zeus yang bisa menggunakan petirnya lagi langsung pergi menghadapi
Tifon, kali ini dia bertekad untuk benar-benar mengalahkan sang monster.
Zeus mengejar Tifon sampai ke Sisilia dan di sana mereka bertarung lagi. Tifon
mengangkat gunung Etna dan hendak menjatuhkannya ke badan Zeus. Zeus
dengan cepat menghujamkan petirnya dengan kekuatan penuh ke tubuh Tifon. Sang
monster merasa kesakitan dan melepaskan gunung yang yang dipegangnya.
Gunung tersebut jatuh dan menimpa tubuh Tifon sendiri. Tifon pun terjebak
selamanya di sana. Walaupun begitu, Tifon tetap hidup dan terkadang memberontak
ingin keluar. gerakan-gerakan Tifon menyebabkan gempa bumi di daerah itu
sedangkan semburan apinya menyebabkan letusan gunung Etna.
Zeus berhasil menyingkirkan salah satu ancaman terbesar bagi kekuasaan para
dewa tetapi pertempuran masih belum selesai. Gaia semakin marah karena Zeus
mengalahkan anaknya. Gaia pun bersiap mengirimkan lagi gelombang serangan ke
Gunung Olimpus.

7
Gaia, yang marah karena anak-anaknya
(Titan) dikurung di Tartaros, menyuruh
para Raksasa untuk bangkit melawan
para dewa Olimpus dan mengakhiri
pemerintahan mereka. Para Raksasa,
dipimpin oleh Alkioneus dan Porfiion,
berperang melawan para dewa dalam
suatu perang yang disebut
Gigantomakhia.
Dalam menghadapi para Raksasa, para dewa meminta bantuan Herakles setelah
mendengar ramalan yang mengatakan bahwa para Raksasa hanya bisa dikalahkan
dengan bantuan sang pahlawan.
Herakles bertarung dengan Alkioneus sang pemimpin Raksasa. Herakles terus
menyerang Alkioneus tetapi Alkioneus tetap tak mati. Ternyata Alkioneus adalah
Raksasa yang abadi selama dia berada di tempat kelahirannya, Flegra. Maka
Herakles membawanya ke luar dari tempat tinggalnya dan membunuhnya.
Sementara pemimpin Raksasa yang satu lagi, Porfirion, mendatangi Hera, istri Zeus.
Porfirion merobek pakaian Hera dan mencoba memperkosanya. Hera berteriak
meminta pertolongan. Zeus datang dan menyerang Porfirion dengan petirnya,
setelah itu Herakles memanah Porfirion sampai mati.
Poseidon sang dewa laut bertarung dengan Raksasa Polibotes. Poseidon mengejar
Polibotes di sepanjang lautan sampai pulau Kos. Poseidon kemudian merobek
sebagian pulau Kos dan melemparkannya pada Polibotes. Polibotes akhirnya kalah
setelah tertindih pulau tersebut. Sementara Athena sang dewi perang dan
kebijaksanaan bertarung dengan Raksasa Enkelados. Dalam pertarungan itu Athena
berhsil unggul setelah dia menusuk Enkelados dengan tombaknya. Athena juga
membunuh Raksasa Pallas dan menggunakan kulitnya untuk membuat sebuah
perisai yang sangat kuat.
Raksasa Aloadai (Otso dan Efialtes) adalah putra Poseidon. Mereka sangat kuat
sampai-sampai tak ada dewa yang bisa melukai mereka. Suatu malam, ketika
mereka sedang tidur, Gaia membisikkan sesuatu pada mereka. Gaia memberitahu
mereka bahwa merekalah yang seharusnya berkuasa di Olimpus. Sejak itu, Mereka

8
berusaha menyerang Olimpus dengan cara menumpuk-numpuk gunung sampai
setinggi Gunung Olimpus, lalu menyuruh para dewa untuk menyerah. Mereka juga
meminta Artemis dan Hera menjadi istri mereka. Para dewa melawan tapi tak dapat
mengalahkan mereka. Para Aoladai bahkan mampu menangkap Ares dan
mengurungnya dalam kendi selama tiga belas bulan. Artemis lalu berubah wujud
menjadi seekor rusa dan berlari di antara para Aoladai. Mereka saling melempar
tombak yang kemudian mengenai badan masing-masing dan akhirnya saling
membunuh.
Hermes yang mengenakan helm kegelapan berhasil membunuh Raksasa Hippolitos,
Artemis memanah Raksasa Gration sampai mati. Raksasa Euritos dibunuh oleh
Dionisos dengan tongkatnya, sedangkan Raksasa Agrios dan Thoon dibunuh oleh
para Moirai dengan tongkat perunggu. Hefaistos membunuh Raksasa Mimas
dengan lelehan besi sementara Raksasa Klitios diserang dengan obor api oleh dewi
Hekate.
Setelah semua Raksasa berhasil dikalahkan, Herakles memanah semua Raksasa
dengan panahnya. Para dewa lalu mengurung tubuh semua Raksasa di bawah
bumi. Gempa bumi serta letusan gunung berapi terjadi akibat tubuh-tubuh mereka
yang terus memberontak.

Kisah Manusia
Dalam mitologi Yunani, perjalanan hidup manusia di bumi mengalami beberapa
tahap. Kehidupan manusia diawali dengan Zaman Emas yang penuh kebahagiaan
dan kemudian terus mengalami penurunan kualitas kehidupan pada zaman-zaman
berikutnya sampai zaman terakhir, yaitu Zaman Besi.

Zaman Emas

Zaman Emas adalah periode pertama yang dialami


oleh manusia, masa ini terjadi di bawah kekuasaan
Kronus. Pada zaman ini semua manusia merasakan
kebahagiaan dan kedamaian. Di dunia tidak ada

9
penyakit, perang, kesedihan, atau penderitaan. Manusia hidup bersama para dewa
dan tidak perlu bekerja keras karena makanan selalu tersedia belimpah. Hanya ada
satu musim, yaitu musim semi. Manusia hidup dalam waktu yang lama tapi
penampilan mereka selalu muda dan manusia mati dengan damai. Manusia yang
mati akan berubah menjadi roh yang tetap tinggal di bumi dan ikut menjaga umat
manusia. Pada masa ini Semua manusia baik dan tidak ada yang jahat. Ketika Zeus
menggulingkan kekuasaan para Titan, Zaman Emas pun berakhir.

Zaman Perak
Setelah Zeus berkuasa, dia membuat manusia
mengalami keadaan yang berbeda dari sebelumnya.
Pada periode ini, Zeus membagi setahun menjadi
empat musim. Penampilan dan kebijaksanaan
manusia mengalami penurunan di banding masa
sebelumnya. Manusia harus bertani dan beternak
untuk makan, serta harus membuat rumah untuk tempat berlindung. Manusia
menghabiskan waktu seratus tahun sebagai seorang bayi yang bergembira
sedangkan masa dewasa yang pendek dilalui dalam penderitaan. Orang-orang tidak
mau menyembah para dewa sehungga akhirnya Zeus menghancurkan umat
manusia. Setelah mereka mati, mereka disebut sebagai "Roh Terhormat di Dunia
Bawah."

Zaman Perunggu
Periode yang ketiga adalah Zaman Perunggu. Setelah memusnahkan umat manusia
sebelumnya, Zeus menciptakan lagi umat manusia dari pohon abu (pohon untuk
membuat tombak). Umat manusia pada zaman ini sangat kuat dan suka berperang.
Mereka senang melakukan kekejaman. Mereka membuat alat-alat perang dan baju
perang dari perunggu, bahkan rumah mereka pun dibuat dari perunggu. Ketika
mereka mati, mereka pergi ke dunia bawah. Karena umat manusia sudah saling
membunuh, Zeus memutuskan untuk memusnahkan lagi mereka, kali ini dengan
banjir besar.

10
Zaman Pahlawan
Zeus menciptakan lagi umat manusia. Pada periode ini perilaku manusia agak lebih
baik daripada masa sebelumnya. Banyak bermunculan manusia setengah dewa.
Mereka adalah para pahlwan yang sangat berani dan melakukan banyak
petualangan. Banyak pahlawan yang membunuh monster-monster dan
menyelamatkn manusia lain. Banyak di antara para pahlawan itun yang mati dalam
perang karena beberapa perang besar terjadi pada masa ini, misalnya adalah
Perang Tujuh Pahlawan, dan Perang Troya. Setelah mati, roh para pahlawan pergi
ke Elision, tempat yang berisi kebahagiaan yang dipimpin oleh Kronus.

Zaman Besi

Ini adalah periode yang terakhir. Masa ini adalah


yang terburuk karena pada masa ini kebaikan kalah
oleh kejahatan. Anak-anak tidak menghormati orang
tuanya, saudara saling bunuh demi harta, orang-
orang tak lagi punya rasa malu, banyak terjadi
penipuan, pembunuhan, dan peperangan, serta berbagai perilaku rendah lainnya.
Selain itu, rakyat banyak menderita di bawah kekejaman para penguasa yang
serakah dan hanya peduli pada kekuasaannya. Karena dunia sudah dipenuhi oleh
kejahatan, para dewa pun pergi meninggalkan dunia dan mengabaikan umat
manusia. Periode ini berlangsung hingga saat ini dan suatu hari nanti Zeus pun akan
menghancurkan umat manusia dari zaman ini.

Prometheus
Zeus memutuskan bahwa manusia harus memberikan persembahan pada dewa
berupa bagian tubuh hewan. Promtheus sang Titan kecerdasan berusaha
mengelabui Zeus. Prometheus menyembunyikan daging kerbau di dalam isi perut
sapi yang menjijikan, dan menyembunyikan tulang-belulang di dalam lemak yang
menggiurkan. Dia lalu meminta Zeus memilih persembahan bagi para dewa dan
umat manusia akan menyimpan bagian yang satunya. Zeus pun memilih lemak yang

11
menggiurkan. Tetapi Zeus marah ketika menyadari bahwa lemak tersebut berisi
tulang belulang sementara manusia memperoleh daging kerbau sehingga di
kemudian hari manusia mempersembahkan tulang untuk dewa dan mengambil
dagingnya untuk dimakan.
Zeus yang marah akhirnya mengambil api dari umat manusia. Prometheus, dengan
kepandaiannya, berhasil mencuri api dari Gunung Olimpus dan
menyembunyikannya dalam sekumpulan batang tanaman adas. Prometheus lalu
memberikan api curiannya pada manusia sehingga sekali lagi umat manusia
memiliki api.
Karena ulahnya itu, Zeus merantai Prometheus di
puncak Kaukasia. Setiap hari seekor burung elang
datang dan memakan hati Prometheus dan malam
harinya hatinya tumbuh lagi, begitulah setiap hari.
Suatu hari dalam penyiksaannya, Io, yang sedang
berwujud sapi, lewat di tempat Prometheus.
Prometheus memberitahu Io bahwa dia akan kembali
menjadi manusia setelah tiba di Mesir, dan akan
memiliki anak dari Zeus. Prometheus juga
memberitahunya bahwa keturunan Io akan menjadi raja-raja dan pahlawan besar.
Beratus-ratus tahun kemudian Prometheus akhirnya dibebaskan oleh Herakles yang
merupakan keturunan Io. Herakles membunuh elang yang menyiksa Prometheus
dan mematahkan rantainya. Prometheus memberi balasan dengan memberitahu
Herakles cara mendapatkan apel Hesperides. Setelah bebas, Prometheus diterima
kembali oleh Zeus.

Pandora

Untuk menghukum umat manusia karena telah mencuri


api dari Gunung Olimpus, Zeus menyuruh salah satu
anaknya, Hefaistos dewa pandai besi, untuk membuat
seorang manusia. Maka terciptalah manusia perempuan

12
pertama di dunia. Setelah diciptakan, Athena mengajarinya menenun dan menjahit
serta memberinya pakaian, Afrodit memberinya kecantikan dan hasrat, para Kharis
memakaikan padanya perhiasan, para Hoirai memberinya mahkota, Apollo
mengajarinya bernyanyi dan bermain musik, Poseidon memberinya kalung mutiara,
Hera memberinya rasa penasaran yang besar, Hermes memberinya kepandaian
berbicara serta menamainya Pandora, bermakna "mendapat banyak hadiah".
Zeus kemudian memberikan Pandora pada Epimetheus untuk dinikahi. Prometheus,
saudara Epimetheus, berusaha memperingatkannya untuk tidak menerima Pandora
tetapi Pandora begitu mempesona sampai-sampai Epimetheus mau menikahinya.
Pada hari pernikahan mereka, para dewa memberi hadiah berupa sebuh kotak yang
indah dan Pandora dilarang untuk membuka kotak tersebut.
Suatu hari, Pandora sangat penasaran dan kemudian membuka kotak tersebut.
Setelah dibuka, tiba-tiba aroma yang menakutkan terasa di udara. Dari dalam kotak
itu terdengar suara kerumuanan sesuatu yang dengan cepat terbang ke luar.
Pandora sadar bahwa dia telah melepaskan sesuatu yang mengerikan dan dengan
segera menutupnya tapi terlambat, Pandora telah melepaskan teror ke dunia. Masa
tua, rasa sakit, kegilaan, wabah penyakit, keserakahan, pencurian, dusta, cemburu,
kelaparan, dan berbagai malapetaka lainnya telah bebas. Semua keburukan itu
menyebar ke seluruh dunia dan menjangkiti umat manusia. Pandora sangat terkejut
dan menyesal atas apa yang telah dilakukannya. Dia kemudian melihat ke dalam
kotak dan menyadari bahwa ternyata masih ada satu hal lagi yang tersisa di sana,
yaitu harapan.

Pada Zaman Perunggu manusia, Zeus berniat mengirim sebuah banjir besar untuk
memusnahkan manusia. Zeus menurunkan hujan tiada henti dari langit dan
Poseiodon menumpahkan air laut ke daratan.
Deukalion adalah seorang manusia putra dari Titan Prometheus. Sebelum banjir
besar datang, Deukalion diperingatkan oleh ayahnya. Maka dia dan istrinya, Pirrha,
membuat sebuah perahu serta menyiapkan perbekalan. Pirrha adalah anak dari
Epimetheus dan Pandora. Ketika banjir datang ke tempat mereka, Deukalion dan
istrinya naik ke perahu. Banjir itu terjadi selama sembilan hari sembilan malam.

13
Deukalion dan istrinya bertahan di atas perahu sampai akhirnya perahu mereka
berhenti di daratan, yang merupakan puncak Gunung Parnassos. Sebagai rasa
syukur karena telah selamat, Deukalion dan istrinya memberikan persembahan pada
Zeus.

Deukalion dan Pirrha melempar bebatuan yang


berubah menjadi manusia.
Deukalion dan Pirrha merasa kesepian karena hanya
mereka manusia yang tersisa. Mereka menemukan
reruntuhan kuil Themis dan berdoa di sana. Themis
menyuruh mereka melempar tulang-tulang ibu mereka ke belakang bahu mereka.
Mereka menyadari bahwa yang dimaksud ibu adalah Gaia, dewi bumi, dan tulang-
tulang Gaia adalah bebatuan.
Deukalion dan istrinya kemudian melempar batu-batu ke belakang tubuh mereka.
Batu yang dilempar oleh Deukalion berubah menjadi laki-laki sedangkan batu yang
dilempar Pirrha berubah menjadi perempuan sampai akhirnya manusia menjadi
banyak lagi.

Kisah Para Pahlawan


Perseus
Perseus adalah suami Andromeda dan merupakan pendiri kota Mikene dan dinasti
Perseid. Dia adalah salah satu pahlawan dari generasi awal. Perseus terkenal atas
petualangannya dalam membunuh Medusa dan menyelamatkan Andromeda dari
monster Ketos. berikut adalah rangkaian peetualangannya:

Di kerajaan Argos terdapat seorang putri yang


bernama Danae, Ia adalah putri dari Akrisios
raja Argos. Suatu hari, disebabkan rasa
kecewa atas kesialannya karena tidak
memiliki seorangpun cucu, ia berkonsultasi

14
dengan Orakel Delphi. Namun hasil konsultasinya sangat mengejutkan. Orakel
meramalkan bahwa anak dari Danae (cucu Akrisios) akan membunuhnya suatu hari
nanti. Danae saat itu masih belum memiliki anak, dan untuk menjaganya tetap
begitu, Akrisios memenjarakannya di di menara perunggu.
Suatu hari Zeus mendatangi Danae dalam bentuk pancuran air dan menghamilinya.
Dari hubungan tersebut lahirlah seorang anak laki-laki yang diberi nama Perseus.
Akrisios kaget ketika tahu bahwa putrinya melahirkan anak dari Zeus. Akrisios ingin
membunuh anak itu tetapi takut memicu kemarahan dewa-dewa karena membunuh
Keturunan Zeus dan Putri kandungnya sendiri, akhirnya menemukan suatu cara.
Akrisios memutuskan untuk memasukkan Danae dan Perseus ke dalam sebuah peti
kayu dan membuangnya ke laut.
Peti itu terdampar di Pulau Serifos, tempat mereka diangkat dan diselamatkan oleh
seorang nelayan bernama Diktis, yang kemudian membesarkan Perseus hingga
dewasa. Diktis adalah saudara dari Polidektes, raja Pulau Serifos.

Lama kelamaan, Polidektes jatuh cinta pada Danae. Namun Perseus sudah tumbuh
besar dan selalu menjaga ibunya dari paksaan Polidektes sehingga Polidektes
menyusun sebuah rencana untuk menjauhkan Perseus dari Danae.
Ketika suatu hari Polidektes berusaha mendekati ibunya, Perseus kembali melarang
Polidektes. Akhirnya Polidektes berkata bahwa ia akan menikahi seorang gadis
sangat menyukai kuda. Polidektes pun menginginkan semua orang untuk
memberikan hadiah yang sesuai kepada mempelainya. Polidektes lalu bertanya
pada Perseus, "Apa yang akan kau berikan sebagai hadiah? Sepasukan Kuda?
Kereta kuda? atau mungkin sekotak perhiasan?"
Perseus menjawab bahwa dia tak punya apa-apa. Polidektes pun menyebut
Perseus sebagai orang miskin yang malas. Marah karena dhina seperti itu, Perseus
menyatakan bahwa dia bisa membawakan benda apapun yang diinginkan oleh
Polidektes.
"Baiklah!!" Kata Polidektes, "Bawakan kepala Medusa untukku!"
Perseus menyanggupi permintaan Polidektes dan segera berangkat mencari
Medusa.

15
Medusa adalah seorang monster yang memiliki rambut ular dan tatapan matanya
akan mengubah mahkluk apapun menjadi batu. Medusa merupakan salah satu dari
tiga Gorgon.
Setelah menerima tugas itu, untuk waktu yang lama Perseus berkelana tanpa tujuan
dan tanpa harapan untuk menemukan tempat tinggal para Gorgon. Ditengah
keputusasaannya, tiba-tiba dia didatangi oleh dewi Athena. Sang dewi
membertahunya bahwa para nimfa utara akan memberikannya alat-alat untuk
membunuh Medusa dan hanya para Graiai yang mengetahui tempat para nimfa.

Para Graiai adalah tiga orang perempuan tua yang


hanya memiliki satu bola mata dan satu gigi yang
mereka pakai bergantian. Perseus merebut mata
mereka dan menanyakan tempat para nimfa. Setelah
diberitahu, Perseus mengembalikan mata mereka.
Perseus pergi ke tempat para nimfa. Di sana, para
nimfa meminjamkannya kantung kibisis untuk
menyimpan kepala Medusa, pedang dari Zeus, sandal
bersayap dari Hermes, dan helm kegelapan dari
Hades. Athena juga meminjamkannya perisai cermin.
Setelah mendapat berbagai senjata, Perseus pun
memakai sandal bersayap dan terbang menuju sarang para Grogon.
Sesampainya disana, Perseus mengenakan helm kegelapan dan menjadi tak
terlihat, karena medusa memiliki dua orang saudari yang sama ganas, sehingga ia
tidak mau wujudnya diketahui dan akhirnya dikejar oleh dua Gorgon yang lain.
Perseus masuk dan berjalan mundur ke arah para Gorgon (Stheno, Euriale dan
Medusa) yang sedang tertidur. Ia melihat wujud para Gorgon tersebut melalui perisai
cermin yang diberikan oleh Athena. Perseus mendekati Medusa dan langsung
memotong kepala Medusa dengan pedangnya. Perseus lalu memasukkan kepala
Medusa ke dalam kantung kibisis, dan bergegas pergi dari sarang para Grogon
menggunakan sandal bersayap Hermes. Sementara dari tubuh Medusa yang tanpa
kepala terlahirlah Pegasus dan Khrisaor.

16
Dua Gorgon lainnya terbangun karena lahirnya Pegasus dan Khrisaor, namun tidak
dapat menemukan keberadaan orang yang membunuh Medusa.

Dalam perjalanan pulang ke Serifos, Perseus mengalami banyak petualangan, di


anataranya dia melihat Atlas yang sedang memikul langit. Perseus merasa kasihan
dan menunjukan padanya kepala Medusa sehingga Atlas berubah menjadi batu dan
tak lagi merasa letih.
Perseus terbang dengan cepat ke arah selatan, Esok harinya, ia terbang melintasi
Gurun di Libya, beberapa tetes darah medusa jatuh ke pasir dan munculah
sekumpulan ular berbisa di gurun itu. Perseus melanjutkan perjalanannya dan
melihat sebuah patung yang dirantai pada batu karang. Setelah diamati, ternyata itu
bukanlah patung melainkan seorang perempuan. Perseus mendekati perempuan itu
dan bertanya kenapa dia dirantai di tengah laut.

Gadis itu pun bercerita. Dia adalah Andromeda,


Putri dari Kefeus dan Kassiopia. Kassiopia
pernah menyombongkan bahwa putrinya lebih
cantik dari para Nereid, putri-putri Poseidon.
Para Nereid mendengarnya dan melaporkan
hal tersebut pada ayah mereka. Sang ayah pun
marah dan mengirimkan bencana serta seekor
monster laut yang bernama Ketos ke kerajaan
yang dipimpin oleh Kefeus.
Ketika Kefeus berkonsultasi pada Orakel, ia
diberitahu bahwa satu-satunya harapan adalah dengan mengorbankan puterinya
sendiri kepada Ketos. Akhirnya Kefeus pun melakukannya, Ia merantai putrinya di
sebuah batu karang dan membiarkannya agar dimakan oleh Ketos.
Selesai ia bercerita, tiba-tiba dari laut munculah seekor monster yang sangat besar.
Perseus bertarung dengan monster itu. Perseus menggunakan kepala Medusa dan
monster itu pun berubah menjadi batu. Perseus lalu menghancurkannya dengan

17
pedangnya. Perseus membebaskan Andromeda dan memabawanya pada ayahnya,
raja Kefeus, untuk meminta izin menikahi Andromeda.
Kefeus menggelar pesta untuk Perseus dan Andromeda. Namun pesta itu diganggu
oleh Finius yang dulu dijanjikan oleh Kefeus untuk dinikahkan dengan Adromeda.
Perselisihan pun terjadi antara pendukung Finius dengan pendukung Perseus.
Untuk menghentikan semua ini, Perseus pun mengeluarkan kepala Medusa. Namun
dia terlebih dahulu menyuruh teman-temannya untuk menutup mata mereka
sehingga Finius dan para pendukungnyalah yang menjadi batu.
Perseus dan Andromeda kemudian menikah dan memiliki anak bernama Perses.
Perseus lalu pergi bersama Andromeda menuju Serifos sementara Perses ditinggal
untuk mewarisi tahta dari Kefeus.

Bersama Andromeda, Perseus kembali ke Serifos dan


mengetahui bahwa ibunya dan Diktis sedang
bersembunyi di kuil karena Polidektes berusaha
menikahi paksa ibunya. Perseus marah atas
perbuatan Polidektes selama dia pergi. Perseus lalu
menitipkan Andromeda pada ibunya dan bergegas
menuju istana Polidektes.
Di istana, Polidektes dan anak buahnya tidak
mempercayai bahwa Perseus telah berhasil
membunuh Medusa. Mereka malah menertawainya.
Perseus lalu mengeluarkan kepala Medusa dan
mengubah Polidektes beserta anak buahnya menjadi batu.
Setelah itu Perseus merasa tak lagi membutuhkan kepala Medusa, maka dia
memberikan kepala itu pada dewi Athena, yang memasangnya di tengah-tengah
Aegis. Tidak lupa Perseus juga mengembalikan semua peralatan yang dia pinjam.
Perseus bersama Andromeda tinggal sebentar di Serifos sebelum akhirnya Perseus
memutuskan untuk kembali ke Argos, tempat keluarganya berada. Sementara Diktis
didaulat menjadi raja Serifos.

18
Perseus lalu memutuskan untuk kembali ke Argos menemui kakeknya. Sementara
sang kakek, Akrisios, tentu saja ketakutan mengetahui bahwa cucunya masih hidup
padahal perseus tentu saja sama sekali tidak berniat membunuh kakeknya itu.
Akriosios pun kabur ke Larissa di Thessali, dan Perseus mengikutinya.

Sementara itu Teutamides, raja Larissa, mengadakan


upacara pemakaman ayahnya. Dalam upacara itu,
diselenggarakan perlombaan olahraga. Perseus ikut
serta dalam kontes lempar cakram. Ketika Perseus
melempar cakramnya, cakram tersebut secara tidak
sengaja menghantam kepala seorang pria tua, yang
ternyata adalah Akrisios, dengan demikian ramalan
telah terlaksana. Perseus sangat berduka karena telah
membunuh kakeknya sendiri.
Perseus sebenarnya berhak atas tahta Argos. Namun
dia merasa malu atas pembunuhan yang dilakukannya pada kakeknya. Akhirnya
Perseus menukarkan kerajaan Argos dengan kerajaan Tirins yang dipimpin oleh
pamannya, Megapenthes, maka Perseus pun menjadi raja Tirins.
Pada masa pemerintahannya, Perseus mendirikan kota baru yang dia sebut Mikene.
Kota ini pada masa selanjutnya bahkan menjadi lebih kuat daripada Tirins.
Andromeda memberikan Perseus seorang putri dan lima orang putra. Setelah
Perseus dan Andromeda meninggal, para dewa menempatkan mereka di angkasa
sebagai rasi bintang. Orang tua Andromeda juga dijadikan rasi bintang.
Salah satu keturunan Perseus yang terkenal adalah Herakles.

Bellerofon
Bellerofon dalah putra raja Galukos dan Eurinome. Pada suatu hari, tanpa sengaja
Bellerofon membunuh saudaranya sendiri, Deliades. Karena hal ini Bellerofon pergi
ke Argos untuk disucikan oleh raja Proetus. Setibanya disana ternyata istri Proetus,
Anteia, jatuh cinta kepada Bellerofon. Namun Bellerofon tidah menanggapi cinta dari
Anteia. Sebagai balasannya, Anteia mengatakan kepada suaminya bahwa

19
Bellerofon ingin memperkosannya. Karena masalah ini Proetus marah kepada
Bellerofon namun Proetus tidak bisa meluapkan amarahnya dan membunuh
Bellerofon, hal ini dikarenakan Bellerofon telah makan dimejanya dan ia tidak
mungkin menyakitinya. Walaupun demikian Proetus tetap ingin membunuhnya.
Kemudian ia menyuruh Bellerofon untuk mengantar surat kepada raja Iobates di
Likia. Ketika ia tiba di Likia, raja Iobates menyambuatnya dengan pesta sembilan
hari sembilan malam sebelum meminta Bellerofon menyerahkan susrat dari Proetus.
Setelah raja Likia membacanya ternyata isi surat tesebut adalah keinginan Proetus
agar Bellerofon dihukum mati.
Raja Iobates tidak mau membunuh Bellerofon dengan alasan yang sama seperti
Proetus, karena Bellerofon telah makan dimejanya dan bila ia membunuhnya maka
Zeus pasti akan murka. Lalu raja Iobates menyuruh Bellerofon untuk membunuh
Khimaira. Iobates berpikir Bellerofon pasti akan mati karena Khimaira adalah moster
mengerikan. Khimaira adalah makhluk yang berbadan singa namun memiliki tiga
kepala, yaitu singa, kambing, dan ular. Selain itu, Khimaira dapat bergerak dengan
cepat, nafasnya mengeluarkan api, dan selama ini tak terkalahkan. Bellerofon
menyanggupi tugas itu dan berangkat mencari Khimaira.

Bellerofon terlebih dahulu meminta nasehat dari peramal


Poleidos. Sang peramal memberitahunya bahwa dia
membutuhkan Pegasus untuk mengalahkan Khimaira.
Poleidos lalu menyuruhnya untuk mendatangi kuil Athena
dan tidur disana, karena para dewa sering berbicara pada
manusia melalui mimpi. Bellerofon pergi menuju kuil
athena dan tidur di altar sang dewi pelindung kota Athena
tersebut. Bellerofon merasa Athena berdiri di depannya
dan membawa sesuatu yang berkilau seperti emas.
Athena berkata, “Kau sedang tidur? Tidak, bangunlah aku membawakan yang kau
butuhkan untuk menjinakkan kuda itu.” Setelah itu Bellerofon pun terbangun namun
ia tidak menemukan sang dewi, yang ia temukan hanyalah sebuah tali kekang yang
terbuat dari emas. Setelah itu ia pun keluar dari kuil dan menemukan Pegasus
seang minum dimata air Pirene. Bellerofon mendekati dan berhasil menjinakan

20
Pegasus. Kemudian ia pun memasangkan tali kekang pemberian Athena pada
Pegasus. Bellerofon melompat ke punggung Pegasus dan sekarang ia siap
menghadapi Khimaira.
Bellerofon menemukan sebuah blok timah yang kemudian dipasang pada ujung
tombaknya. Ketika berhadapan dengan Khimaira. Sang khimaira menyemburkan
apinya pada Bellerofon, yang melakukan manuver-manuver dengan Pegasusnya
supaya tida terkena api Khimaira. Lalu Bellerofon terbang mendekati Khimaira dan
menusuk mulutnya dengan tombaknya. Khimaira menyemburkan apinya yang malah
membuat blok timah itu meleleh menyumbat tengorokan Khimaira. Sang Khimaira
pun tercekik dan mati.

Bellerofon kembali kepada Iobates dengan selamat


sehingga Iobates harus memikirkan cara lain untuk
membunuhnya. Maka Iobates mengirmnya untuk
mengalahkan kaum Solimi dan bangsa Amazon.
Dengan menunggangi Pegasus, Bellerofon lagi-lagi
berhasil melaksanakan tugas itu. Bellerofon lalu
diperintahkan untuk mengalahkan bajak laut dari Karia
yang bernama Kheirmarrhos. Bellerofon mengalahkannya dengan meleparkan batu
dari atas. Raja Iobates kemudian menyuruh para pengawalnya untuk membunuh
Bellerofon. Pada saat terdesak, Bellerofon memohon bantuan sang dewa laut
Poseidon, dan Poseidon pun mengirimkan banjir. Iobates akhirnya menyerah dan
lebih memilih untuk menjadi sahabat Bellerofon. Iobates bahkan memberikan
putrinya, Filone, untuk dinikahi oleh Bellerofonn. Iobates juga memberikan setangah
istananya kepada Bellerofon.
Namun seiring ketenarannya yang tumbuh pesat, kesombongannya pun ikut
bertambah. Bellerofon merasa bahwa ia sudah setara dengan para dewa maka ia
pun pergi menunggangi Pegasus menuju Gunung Olimpus. Ia percaya bahwa ia
akan mendapat tempat yang sama dengan para dewa. Zeus marah atas
kelancangan Bellerofon dan mengirim serangga untuk menyegat Pegasus. Akibat
sengatan serangga itu, Pegasus mengamuk sampai akhirnya Bellerofon terjatuh ke

21
bumi dan menjadi buta dan pincang. Setelah peristiwa Bellerofon hidup sendirian
dan menderita sampai mati.
Pegasus sendiri meneruskan perjalanannya ke Gunung Olimpus. Di sana, Pegasus
dijadikan sebagai kuda pembawa petir Zeus.

Oidipus
Ketika raja Thebes, Laius menikahi Iokaste, putri Minokius I, sebuah ramalan dari
Orakel Delphi memperingatkannya untuk tidak memiliki anak, karena sang anak
nantinya akan membunuh ayahnnya dan menikahi ibunya sendiri. Sang raja, dalam
pengaruh anggur yang memabukkan, mengabaikan ramalan tersebut dan tetap
menyetubuhi istrinya. Iokaste hamil dan melahirkan seorang putra. Setelah itu
barulah sang raja mengingat ramalan tersebut.
Lauis mengikat kaki bayinya dan menyuruh seorang pelayan untuk membuang bayi
itu bayi di Gunung Kitheron. Namun sang pelayan kasihan pada bayi itu dan malah
memberikannya pada gembala dari Korintus.
bayi itu akhirnya diadopsi oleh raja Korintus, Polibus, dan permaisurinya. Permaisuri
mengobati pergelangan kaki sang bayi dan menamakannya Oidipus, yang berarti "Si
Kaki Bengkak".
Oidipus dibesarkan sebagaimana anak kandung oleh raja Polibus dan permaisuri
Pirioboia. Ia tumbuh menjadi seorang pemberani yang menimbukan iri hati pada
kawan-kawannya. Mereka meniupkan keraguan pada diri Oidipus, bahwa Ia bukan
anak kandung Polibus. Oidipus menanyakan kebenaran isu tersebut pada orang
tuanya namun tak menemukan jawaban.
Ia kemudian pergi ke Deplhi untuk menyelidiki isu tersebut. Peramal di Delphi hanya
menasehatinya untuk tidak kembali ke tanah asalnya karena ia akan membunuh
ayahnya dan menikahi ibunya. Jawaban samar-samar itu disimpulkan sendiri oleh
Oidipus bahwa ia benar-benar anak kandung Polibus dan Pirioboia. Menurut
Oidipus, ia tidak seharusnya kembali ke Korintus.
Dalam perjalanan dari Delphi, ia berpapasan dengan raja Laius. Dalam papasan di
jalan sempit tersebut, pengawal raja Laius, Polfontes, menyuruh Oidipus untuk
memberi jalan untuk raja. Oidipus menolak. Pengawal raja marah lalu membunuh

22
kuda Oidipus, yang malah membuat Oidipus menewaskannya. Oidipus lalu
menyeret Laius dari keretanya dan membunuhnya. Dengan demikian sesuai
ramalan bahwa Oidipus membunuh ayahnya sendiri.

Kreon, kakak dari Iokaste, permasuri raja Laius, untuk


sementara memegang tahta Thebes. Saat itu Thebes
diresahkan oleh kehadiran mahluk Sphinx. Mahluk berkepala
perempuan, bertubuh singa, dan bersayap itu bertengger di
gunung Fikium dan membunuh setiap warga Thebes yang
tidak bisa menebak teka-tekinya, juga mengancam tidak akan
meninggalkan negara tersebut sebelum ada yang mampu
memecahkan teka-teki itu. Teka-tekinya adalah:
“Apakah yang pada pagi hari menggunakan empat kaki, pada
tengah hari menggunakan dua kaki dan pada senja hari
menggunakan tiga kaki?”
Kreon mengumumkan sayembara bahwa barang siapa yang mampu memecahkan
teka-teki Sphinx, akan diberikan tahta Thebes sekaligus dinikahkan dengan janda
dari raja Laius, Iokaste.
Mendengar sayembara tersebut, Oidipus datang ke Thebes. Pemuda gagah berani
dan cerdas itu menemui Sphinx dan menjawab teka-teki itu. Jawaban Oidipus
adalah: manusia. Ketika masih kecil, manusia merangkak menggunakan sepasang
kaki dan sepasang tangan, ketika ia dewasa, ia tegak dengan dua kakinya dan
ketika tua menambahkan tongkat agar mampu berjalan lebih baik.
Karena teka-tekinya terjawab, Sphinx melempar dirinya sendiri dari tebing hingga
tewas. Oidipus lalu diangkat menjadi raja Thebes dan menikahi Iokaste. Maka lagi-
lagi ramalan kembali terpenuhi bahwa Oidipus menikahi ibunya. Hubungan Oidipus
dan Iokaste melahirkan Olnikes, Estekles, Ismene dan Antigone.
Para dewa di Olipus murka dengan hubungan tersebut. Malapetaka menimpa
Thebes: pertanian gagal, kelaparan melanda. Tiresias, seorang peramal berkata
bahwa pembunuh Laius harus dibunuh atau dikucilkan supaya Thebes dari murka
para dewa.

23
Sementara itu, raja Polibus (raja Korintus yang disangka ayah
oleh Oidipus) meninggal, permaisurinya, Piriboua
memutuskan untuk membuka rahasia Oidipus. Ia menyuruh
pembawa pesan memberitahu Oidipus di Thebes mengenai
kematian Polibusdan asal-usul Oidipus.
Setelah mengetahui hal yang sebenarnya, Iokaste kaget dan
menggantung dirinya sendiri, sementara Oidipus menusuk
matanya hingga buta. Ia menyerahkan tahta kepada putra-
putranya lalu mengutuk mereka bahwa mereka akan terlibat perang saudara. Ia
kemudian mengasingkan diri didampingi putrinya Antigone. Oidipus tua mengungsi
ke Kolonus di Attika (dalam perlindungan raja Athena, Theseus).
Nama Oidipus kemudian diserap dalam psikologi, Oedipus Complex, yang merujuk
pada seseorang yang mencintai/menyukai perempuan yang jauh lebih tua sebagai
refleksi pemujaan dirinya terhadap figur ibu.

Akhilles
Akhilles adalah salah satu prajurit terhebat dalam mitologi Yunani. Ibu Akhilles
adalah seorang Nereid atau nimfa laut. Setelah lahir, Akhilles dimandikan oleh
ibunya di sungai Stix sehingga tubuhnya kebal kecuali tumitnya, yang tidak terkena
air sungai Stix. Akhilles ikut berperang dalam Peang Troya. Di sana, dia membunuh
Hektor, pangeran Troya dan putra tertua raja. Adik Hektor, Paris, membalaskan
dendam kakaknya dengan memanah Akhilles dari dinding kota. Panah tersebut
diarahkan oleh Apollo tepat pada tumit Akhilles sehingga Akhilles pun mati. Apollo
melakukannya karena Akhilles pernah membunuh anak Apollo.

Odiseus
Odisseus adalah salah seorang pahlawan dalam cerita Odysseia.

24
Odisseus merupakan raja Ithaka dan menikah dengan Penelope. Dia memiliki anak
bernama Telemakhos. Dia ikut berperang dalam perang Troya dan memihak Yunani.
Dia terkenal atas kecerdasan dan keerdikannya. Dewi Athena sering menolongnya.
Setelah sepuluh tahun berperang, pasukan Yunani masih kesulitan menembus
benteng Troya, Odisseus kemudian memberi ide untuk membangun sebuah kuda
raksasa yang bisa dimasuki para prajurit dan dgunakan untuk menyusup ke dalam
kota. Idenya berhasil dan Troya pun bisa ditaklukan. Setelah perang, Odisseus dan
anak buahnya meninggalkan Troya dengan tidak menghormati Poseidon sehingga
Poseidon pun menghukum Odisseus. Odisseus harus melalui perjalanan selama
sepuluh tahun sebelum kembali ke Ithaka. Dalam perjalanannya, dia membutakan
mata Polifemos, anak Poseidon, dan Poseidon semakin marah padanya. Odisseus
hampir tidak bisa pulang akibat kemarahan Poseidon tetapi untunglah ada dewi
Athena yang membantu Odisseus sehingga setelah bertahun-tahun, Odisseus tetap
bisa kembali ke Ithaka.

Kisah Petualangan
12 Tugas Herakles
Dalam amarahnya, Herakles membunuh istri dan anaknya. Untuk membersihkan
dosanya, dia diharuskan untuk mengabdi pada sepupunya, raja Euristheus dari
Mikene. Raja Euristheus menyuruhnya melaksanakan dua belas tugas. Dalam
beberapa tugasnya, Hera ikut mempersulit Herakles.

Tugas Pertama: Membunuh Singa Nemea


Singa Nemea adalah hewan yang kulitnya sangat tebal dan
kuat sehingga tubuhnya tak bisa ditembus senjata apapun.
Herakles membunuh singa itu dengan cara mencekiknya
sampai mati. Setelah membunuhnya, Herakles menggunakan
gigi singa itu untuk memotong-motong kulit singa itu sendiri
dan mmebuat sebuah jubah pelindung yang sangat kuat.

25
Herakles mengenakan jubah singa itu dalam petualangan-petualangannya
selanjutnya.

Tugas Kedua: Membunuh Hidra

Hidra adalah seekor monster raksasa berkepala sembilan


yang menghuni rawa-rawa Lerna. Salah satu kepalanya
abadi. Ketika kepalanya yang tak abadi dipotong, dua
kepala akan muncul menggantikannya. Herakles, dengan
dibantu keponakannya Iolaus, membakar setiap kepala tak
abadi Hidra setelah memotongnya sehingga kepalanya tidak tumbuh lagi. Dalam
menghadapi Hidra, Hera mempersulit Herakes dengan mengirim kepiting untuk ikut
menyerang Herakles. Kepiting itu mengigit kaki Herakles dan Herakles pun
membunuhnya. Untuk menghargai usaha kepiting itu, Hera menempatkannya di
langit sebagai konstelasi Cancer. Setelah mengalahkan Hidra, Herakles mengubur
kepala abadi Hidra di bawah sebuah batu besar.

Tugas Ketiga: Menangkap Rusa Kerinitia


Rusa Kerinitia adalah hewan suci milik dewi Artemis. Hewan ini tinggal di hutan
Kerinitia dan mampu berlari lebih cepat daripada panah. Rusa itu memiliki tanduk
emas dan kuku perunggu. Herakles mengalami kesulitan menangkapnya, dia baru
berhasil menangkap rusa itu setelah berusaha selama setahun. Herakles
memasukkannya ke dalam jaring dan membawanya pada Euristheus, tentunya
setelah mendapat izin dari dewi Artemis.

Tugas Keempat: Menangkap Babi Erimanthos


Ada seekor babi raksasa yang tinggal di hutan Erimanthos dan Herakles ditugaskan
untuk menangkapnya. Untuk menangkap babi itu, Herakles meminta saran pada
Khiron, sang kentaur bijaksana. Khiron menyuruh Herakles untuk menggiring babi itu
ke tempat bersalju tebal. Herakles mennikuti saran Khiron dan akhirnya berhasil
menangkap babi itu dengan cara menjebaknya di salju. Herakles lalu membawa
tangkapannya pada Euristheus yang langsung ketakutan dan bersembunyi di dalam

26
tong begiru melihat babi Erimanthos. Eristheus lalu menyuruh Herakles membawa
pergi babi itu.

Tugas Kelima: Membersihkan Kandang Raja Augeas


Raja Augeas memiliki ribuan ternak sehingga kandang ternaknya sangat kotor,
kandang kudanya saja tidak dibersihkan selama setahun sehingga butuh waktu lama
untuk membersihkannya dengan cara biasa. Herakles berpikir dan akhirnya
menemukan cara yang lebih cepat. Dia mengalirkan dua sungai melewati kandang
itu sehingga kotoran-kotoran di kandang itu akan tersapu oleh aliran air yang deras.
Setelah menyelesaikan tugasnya, Herakles memliki sedikit waktu luang. Dia
menggunakannya untuk menyelenggarakan Olimpiade untuk menghormati Zeus.

Tugas Keenam: Mengusir Burung-Burung Stimfalia


Danau Stimfalia ditempati oleh sekawanan burung yang memangsa penduduk
sekitar. Burung-burung itu memiliki bulu, paruh, dan cakar dari perunggu. Herakles
menggunakan lonceng perunggu pemberian dewi Athena untuk menakuti burung-
burung itu dan kemudian memanah mereka ketika mereka sedang berusaha terbang
menjauh.

Tugas Ketujuh: Menangkap Banteng Kreta


Poseidon mengirim seekor banteng pada Minos, raja Kreta. Minos membuat marah
Poseidon sehingga Poseidon membuat banteng tersebut bersetubuh dengan istri
Minos, Pasifae, dan menjadi ayah dari Minotaur. Banteng itu juga merusak daerah
Kreta. Herakles mendatangi raja Minos dan meminta izin menangkap banteng itu.
Setelah Minos memberi izin, Herakles mengendap-endap di belakang sang banteng
lalu melawannya. Setelah menangkapnya, Herakles memberikannya pada
Euristheus.

Tugas Kedelapan: Menangkap Kuda Betina Diomedes


Herakles ditugaskan menangkap empat ekor kuda betina hitam pemakan manusia
milik raja Diomedes dari Trakia. Dalam prosesnya, kuda-kuda tersebut memakan
teman Herakles. Herakles pun membalas dendam dengan membunuh pemilik

27
mereka dan memberikan dagingnya pada kuda-kuda itu untuk dimakan. Setelah
memakan daging tuannya, kuda-kuda itu tak mau lagi memakan daging manusia
dan Herakels melepaskannya di Mikene.

Tugas Kesembilan: Mengambil Sabuk Hippolita


Hippolita adalah ratu kaum Amazon dan Herakles diperintahkan untuk mengambil
sabuknya. Herakles mendatangi Hippolita dan meminta sabuknya. Hippolita dengan
sukarela memberikannya pada Herakles. Tetapi Hera muncul dan memfitnah
Herakles berusaha menculik Hippolita sehingga apra Amazon menyerang Herakles.
Herakles menyangka Hippolita menjebaknya. Herakles melawan para Amazon dan
membawa pergi sabuk Hippolita. Euristheus memberikan sabuk itu pada putrinya
sebagai hadiah.

Tugas Kesepuluh: Mengambil Ternak Gerion


Gerion adalah seorang raksasa berbadan tiga yang tinggal di Erithia. Herakles
terlebih dahulu membunuh anjingnya, Orthrus. Gerion lalu melawan Herakles.
Gerion mengejar Herakles sampai ke Sungai Anthemus. Herakles berhasil
membunuh Gerion dengan menggunakan panah yang telah diolesi darah beracun
Hidra. Setelah membunuh Gerion, Herakle mengambil ternak Gerion. Walaupun
sempat disulitkan oleh Hera yang mengirim banjir dan serangga, Herakles berhasil
membawa ternak itu ke Mikene.

Tugas Kesebelas: Mengambil Apel Hesperides


Hesperides adalah para nimfa yang menghuni kebuh Hesperides. Di kebun itu, ada
pohon apel emas yang dijaga oleh seekor naga. Setelah tiba di kebun Hesperides,
Herakles meminta Atlas mengambilkan beberapa apel emas untuknya. Herakles
menawarkan diri untuk memikul langit sementara Atlas mengambil apel. Setelah
kembali, Atlas memutuskan bahwa dia tak ingin lagi memikul langit, dan malah
menawarkan diri untuk mengantarkan sendiri apelnya. Herakles kemudian
menyetujuinya dengan syarat Atlas mau memikul langit sebentar sementara
Herakles membetulkan posisi jubahnya agar lebih nyaman. Atlas setuju, tapi setelah
Atlas memikul langit lagi, Herakles langsung membawa apelnya dan berjalan pergi.

28
Tugas kedua belas: Menangkap Kerberos

Herakles harus pergi ke dunia bawah dan


menangkap Kerberos, anjing berkepala tiga
peliharaan dewa Hades. Sebelum
menghadapi Kerberos, Herakles terlebih
dahulu meminta izin pada Hades untuk
menangkap Kerberos. Hades mengizinkan asalkan Herakles tidak menggunakan
senjata. Herakles melawan Kerberos dan berhasil mengalahkannya. Herakles lalu
membawa Kerberos pada raja Euristheus yang ketakutan begitu melihat hewan itu.
Euristheus menyuruh Herakles membawa pergi anjing itu, dia juga membebaskan
Herakles dari pengabdiannya sehingga Herakles kini bebas. Setelah itu, Kerberos
dikembalikan oleh Herakles ke dunia bawah.

Daidalos dan Ikaros


Daidalos adalah seorang perajin, seniman, dan penemu yang tinggal di kota Athena.
Daidalos memiliki seorang keponakan bernama Talos. Di bawah bimbingan Daidalos
dan ditambah bakat yang luar biasa, Talos punya kesempatan untuk menjadi lebih
dari pamannya. Namun Daidalos takut bakat Talos itu akan menyaingi keahliannya.
Akhirnya ketika Daidalos dan Talos sedang berada di Akropolis, Daidalos
membunuh Talos dengan cara melemparnya dari Akropolis.
Akibat perbuatannya itu dia diusir dari Athena dan pindah ke Kreta, Di sana dia
bekerja pada raja Minos. Suatu ketika Pasifae, istri Minos, jatuh cinta pada Banteng
Kreta dan meminta bantuan Daidalos supaya membuatkannya sebuah replika
banteng betina. Setelah jadi, Pasifae masuk ke dalam replika banteng itu dan
bersetubuh dengan banteng Kreta. Hasil persetubuhan itu adalah Minotaur, makhluk
buas setengah manusia setengah banteng.
Minos lalu menyuruh Daidalos membuat sebuah tempat untuk mengurung Minotaur
dan Daidalos pun merancang labirin, sebuah tempat yang penuh jalan dan

29
membingungkan. Setelah selesai, Minos mengurung Daidalos dan putranya Ikaros
di menara yang tinggi untuk mencegah tersebarnya rahasia labirin.

Dadialos dan Ikaros tidak bisa kabur lewat laut karena


semau kapal diawasi denagn ketat dan tak ada yang
boleh berlayar tanpa izin. Karena Minos menguasai
darat dan laut, maka Daidalos memutuskan untuk
kabur lewat udara.
Daidalos kemudian berusaha membuat sayap dari
bulu untuknya dan putranya. Bulu-bulu itu dia ikat
dengan kuat, bulu berukuran besar diikat dengan
benang sedangkan yang kecil disambungkan dengan
lilin. Setelah selesai, mereka pun memakainya. Sebelum terbang, Daidalos
memperingatkan Ikaros untuk tidak terbang terlalu rendah atau terlalu tinggi, dan
mereka pun akhirnya terbang keluar dari menara.
Mereka terbang di atas lautan dan Ikaros menjadi terlalu senang sampai-sampai
Ikaros terbang terlalu tinggi. Karena ulahnya itu, lilin pada sayapnya meleleh oleh
panas matahari sehingga Ikaros akhirnya terjatuh ke laut. Untuk mengenang
putranya, pulau di dekat tempat Ikaros jatuh dinamai pulau Ikaria oleh Daidalos.

Pencarian Bulu Domba Emas


Pencarian Bulu Domba Emas adalah serangkaian petualangan legendaris yang
dilakukan oleh 50 orang pahlawan yang disebut para Argonaut dan bertujuan untuk
mendapatkan bulu domba emas. Mereka dipimpin oleh Iason dan menggunakan
kapal laut yang diberi nama kapal Argo.

Ada seorang raja di kota Orkhomenos Yang bernama Athamas. Dia punya seorang
istri, dewi awan yang bernama Nefele. Dia dan Nefele memiliki dua orang anak:
Frixos dan saudarinya Helle.
Setelah beberapa lama menikah, Athamas merasa bosan dengan istrinya yang
sekarang. Aakhirnya ia menikahi wanita lain yang bernama Ino. Istrinya yang kesal

30
langsung meninggalkan kota itu dan mendatangkan musim kering yang parah bagi
kota itu.
Sementara itu, Ino memendam rasa cemburu pada Frixos, karena ia yang nantinya
akan menjadi pewaris tahta Athamas. Akhirnya Ino menipu Athamas, dengan
mengatakan bahwa kekeringan ini hanya bisa dihentikan dengan
mempersembahkan jiwa Frixos pada para dewa. Nefele yang mengetahui hal ini
meminta bantuan pada Hermes.

Hermes membawakan seekor domba bersayap dan


berbulu emas. Nefele menyuruh kedua anaknya untuk
menaiki domba itu dan domba membawa mereka ke
tempat yang aman. Frixos dan Helle pun naik
sementara domba itu terbang meninggalkan
Orkhomenos. Di tengah perjalanan, Helle terjatu dari
domba emas dan tenggelam di laut, yang kemudian
diberi nama laut Helle.
Domba itu akhirnya mendaratkan Frixos di Kolkhis.
Disana, Frixos dirawat oleh Aietes. Frixos bahkan dinikahkan dengan putri Aetes.
Karena ternyata domba itu hasil ciptaan Poseidon, Frixos menyembelihnya dan
mempersembahkannya untuk Poseidon. Ia lalu menyerahkan bulu domba itu kepada
raja Kolkhis, Aietes, sebagaia ucapan terma kasih. Aietes menggantung bulu domba
emas di sebuah pohon suci Ares yang dijaga oleh naga yang tidak pernah tidur.

Aison adalah raja sejati kota Iolkus tapi saudaranya, Pelias, melakukan kudeta dan
mengambil tahta Aison. Semua keturunan Aison dibunuhnya namun Pelias
membiarkan Aeson hidup dan memenjarakannya untuk alasan yang tidak jelas.
Ketika itu, istri Aison sedang hamil tua. anak yang dikandungnya bernama Iason.
Saat Iason lahir, Pelias hendak membunuhnya namun ibunda Iason ini berhasil
menipu Pelias dengan mengumpulkan wanita-wanita pembantunya dan mengelilingi
Iason yang sedang tertidur. Ibunya dan pembantunya menangis meratap seakan-
akan Iason lahir dalam keadaan mati.

31
Melihat itu Pelias merasa lega dan tidak jadi
membunuh Iason karena menganggap Iason sudah
mati. Ibunda Iason yang bernama Alkimede I,
menitipkan Iason kepada seorang Kentaur penghuni
Gunung Pelion yang dikenal dengan nama Khiron,
yang sudah sering melatih para pahlawan.
Di sana Iason dilatih oleh Khiron tentang ilmu
tanaman, seni, berburu, ilmu beladiri dan berbagai
kemampuan lain yang dibutuhkannya untuk mengklaim kembali tahta yang
semestinya menjadi miliknya.
Sementara itu, Pelias bertanya pada Orakel tentang masa depan kekuasaannya dan
Orakel hanya mengingatkannya untuk berhati-hati pada orang asing bersandal
sebelah karena ia akan digulingkan oleh orang bersandal sebelah itu.

Dari puncak Olimpus, Hera memendam kebencian terhadap Pelias yang kini
menguasai Iolkus. Hal ini disebabkan oleh Pelias yang melakukan pembunuhan
pada ibu tirinya di kuil Hera.
Hera melihat ada satu kesempatan untuk memberi pelajaran pada Pelias.. Yakni
melalui Iason namun sebelum memutuskan untuk membantu Iason dalam
perjuanannyanya meraih kembali tahta Iolkus, Hera ingin menguji sejauh mana
kebaikan hati Iason, karena untuk menjalankan rencananya Hera membutuhkan
seorang pahlawan sejati.
Ketika Iason sudah remaja, dan Khiron menceritakan tentang Pelias dan
permasalahan Tahta Iolkus, Iason pun tersulut emosinya dan ingin segera
mengambil haknya juga membebaskan ayahnya..Akhirnya ia pamit pada Khiron dan
pergi menuju Iolkus untuk mengklaim tahtanya..
di tengah perjalanan menuju Iolkus, ia bertemu dengan seorang nenek tua renta.
Nenek ringkih itu ingin menyeberang sungai namun arus sungai itu sangat dera. Si
nenek meminta kepada Iason untuk menolongnya menyeberang.
Tanpa berpikir panjang, Iason langsung menggendong nenek itu menyeberangi
sungai. Karena derasnya arus, maka sebelah sandal Iason terlepas dan terbawa

32
arus. Belum lagi entah kenapa nenek yang digendongnya terasa sangat berat.
Nenek itu sebenarnya adalah Hera yang sedang menguji kepahlawanan Iason.
Setelah membantu nenek itu, Iason melanjutkan perjalanannya sampai akhirnya dia
tiba di kota Iolkus. Di sana dia menemui Pelias dan langsung meminta haknya,
yaitutTahta Iolkus. Pelias melihat Iason yang sandalnya tinggal sebelah dan teringat
ramalan Orakel. Dia lalu pun pura-pura mengundang Iason ke acara makan
bersama. Di acara itu, sambil santai Pelias bertanya, "Ah jadi kamu menganggap
dirimu pantas jadi raja?"
Iason mengangguk.
"Hmm, jadi kamu pasti bisa mengatasi jika ada masalah yang mendadak muncul..
begini misalnya, apa yang akan kamu lakukan untuk menyingkirkan seseorang yang
menyusahkan kamu?" tanya Pelias.

Iason berpikir sejenak lalu berkata, "Aku akan


menyuruhnya membawakan bulu domba emas
kepadaku!". Sebenarnya Heralah yang
mengeluarkan kata-kata itu dari mulut Iason.
Pelias tersenyum, "Ah ide yang bagus.. Tugas
yang sangat sulit.. tapi jika seseorang berhasil
melakukannya, namanya akan abadi sepanjang masa.. hmm.. sekarang, coba kau
lakukan itu! Bawakan bulu domba emas kepadaku!! Karena menurut Orakel, Iolkus
tidak akan makmur kecuali jika bulu domba emase telah dibawa ke sini, Buktikan
dirimu pantas jadi raja, Iason!!"
Pelias pun bersumpah atas nama Zeus bahwa jika Iason berhasil, tahta akan ia
serahkan padanya. Iason menerima tantangan itu.

Iason berusaha membayangkan situasi


tugasnya ini. Bulu domba emas ada di daerah
Kolkhis, digantungkan di dahan pohon milik
Ares yang dijaga oleh seekor naga yang tidak
pernah tidur. Belum lagi perjalanan ke sana

33
yang sangat jauh dan penuh rintangan. Diapun berpikir bahwa dia membutuhkan
kapal yang sangat tangguh dan kru yang tidak kalah kuat.
Hera meminta bantuan Athena untuk membuatkan kapal untuk Iason. Athena pun
menolongnya, ia membantu Argos si pembuat kapal dengan memberikan bahan
kapal yakni kayu dari pohon ek suci dari hutan di Dodona milik Zeus sebagai bahan
rangka utama kapal. Kayu suci itu dapat berbicara dan mengucapkan ramalan
tentang masa depan.
Kemudian Iason pun melakukan perekrutan kru kapal dan yang mendaftar adalah
figur-figur pahlawan yang sudah terkenal kehebatannya seperti Herakles, Atalanta,
Theseus, Orfeus, si kembar Kastor dan Pollux, para Boread (putra Boreas, dewa
angin utara, 2 orang pahlawan yang memiliki sayap), dan banyak lagi pahlawan
lainnya..
Lalu setelah sekitar 50 orang kru terkumpul, berangkatlah kapal yang dinamakan
Argo, dari nama pembuatnya, Argos. Kru kapal yang hebat itu disebut para
Argonaut.

Pulau Lemnos
Setelah berlayar beberapa lama, Para Argonaut sampai ke sebuah pulau yang
dikenal dengan nama Pulau Lemnos. Disana hanya tinggal penduduk wanita saja
dan populasinya terus berkurang.
Dulu penduduk wanita pulau Lemnos ini mengabaikan Afrodit. Sang dewi menjadi
kesal sehingga mengutuk seluruh wanita di pulau itu. Bau badan mereka jadi sangat
tidak tertahankan.
Suami-suami mereka pun akhirnya mencampakkan mereka dan melakukan
hubungan seksual dengan perempuan dari pulau lain. Karena kesal, para wanita di
pulau Lemnos pun membunuh suami mereka ketika mereka sedang tidur. Akhirnya
mereka hidup tanpa laki-laki dipimpin oleh Ratu Hipsipile.
Ketika para Argonaut datang, mereka pun berhubungan seksual dengan para
penghuni pulau dan melakukan repopulasi. Iason sendiri besetubuh dengan
Hipsipile dan nantinya menjadi ayah dari dua orang anak kembar. Para Argonaut

34
tinggal di sana selama beberapa hari dan hendak tinggal lebih lama namun Herakles
sudah ingin cepat-cepat melanjutkan perjalanan

Propontis
Para Argonaut mendarat di daerah Propontis yang sedang diteror oleh raksasa
bertangan enam. Herakles berhasil mengalahkan raksasa itu sehingga sang raja,
Kizikos, menyambut mereka dengan meriah bersama rakyat Propontis lainnya.
Mereka diajak makan bersama dan berpesta.
Kapal mereka pun langsung berlayar siang itu juga seusai makan. Namun ternyata
ada badai yang menghempas mereka sangat kuat, sehingga malam harinya, mereka
kembali ke tempat yang sama di Propontis.
Mengira kapal yang baru mendarat di malam hari itu adalah kapal bajak laut, rakyat
propontis dan raja Kizikos langsung menyerang para Argonaut. Peperangan pun
tidak terelakkan. Para Argonaut yang kuat membunuh banyak sekali rakyat
Propontis termasuk Raja Kizikos. Baru ketika fajar menyingsing, mereka sadar
bahwa ini semua kesalahan. Setelah melakukan penguburan, para Argonaut pun
kembali berlayar.

Misia

Para Argonaut sampai di daerah Misia.


Disana mereka mengumpulkan
perbekalan, memperbaiki dayung yang
rusak, dll.
Beberapa orang turun untuk mencari air
minum dan makanan, termasuk Hilas,
seorang pemuda tampan yang merupakan kekasih pria Herakles. Karena sangat
tampan, ketika Hilas sedang mengambil air di kolam yang ada di tengah hutan, para
nimfa penjaga kolam itu jatuh cinta padanya dan akhirnya membawanya ke dasar
kolam untuk dijadikan kekasih.
Herakles menolak untuk berangkat bersama Argonaut lainnya dan terus mencari
Hilas yang dia sayangi. Tapi apa boleh buat, Hilas sudah hilang selamanya.

35
Herakles pun kembali menjalankan tugas legendarisnya dan meninggalkan misi para
Argaonaut.

Salmidessos
Mereka kemudian sampai di daerah Salmidessos, Thrakia. Disana ada seorang raja
yang bernama Fineas. Raja Fineas memiliki berkah dari Apollo untuk dapat melihat
masa depan. Namun karena terlalu banyak membocorkan rahasia para dewa
kepada manusia, ia akhirnya dihukum. Ia diberikan pilihan: "Tidak buta tapi hidup
singkat" atau "buta tapi berumur panjang", Fhineas memilih buta agar dapat
membocorkan lebih banyak rahasia masa depan kepada manusia.

Zeus pun meletakkannya di Salmidessos di


depan sebuah meja yang penuh berisi
makanan. Helios, dewa matahari yang marah
karena Fineas lebih memilih hidup di dalam
kegelapan dibandingkan hidup dibawah
cahayanya, mengirimkan para Harpi untuk
memastikan Fineas hanya makan secukupnya
untuk hidup. Jika setiap ia hendak makan lebih, Para harpi akan merampas
makanan itu.
Iason merasa kasihan pada Fineas. Ketika para harpi datang, para Boread, Kalais
dan Zetes, yang memiliki sayap kemudian mengejar dan hendak membunuh
mereka. Usaha mereka digagalkan oleh Irir yang berjanji bahwa Fineas tak akan lagi
diganggu oleh para harpi.
Sebagai rasa terimakasih, Fineas mengungkapkan cara untuk melewati
Simplegades. Kemudian mereka berpisah.

Simplegades (Batu Beradu)

Tempat ini adalah semacam gerbang yang


harus dilalui jika seseorang ingin menuju
Kolkhis. Namun ini sangatlah berbahaya.

36
Bentuk Simplegades adalah dua buah batu karang raksasa yang saling berhadapan
dan akan saling bertabrakan jika ada yang melintas diantara keduanya, sehingga
apapun yang melintas akan hancur tergencet.
Cara yang diberikan oleh Fineas adalah, mereka harus melepaskan seekor merpati.
Jika merpati itu selamat, maka mereka harus mendayung sekuat tenaga melewati
Simplegades. Tapi jika merpati itu gagal dan mati terjepit, maka mereka memang
ditakdirkan untuk gagal.
Iason melepaskan seekor merpati seperti yang dikatakan oleh Fineas dan merpati
itu terbang melewati Simplegades. Kedua batu karang itu tiba-tiba menutup. namun,
ketika karang itu kembali terpisah, nampaklah burung merpati itu berhasil melewati
Simplegades dengan selamat, hanya bulu ekornya yang sedikit rusak terjepit.
Para Argonaut langsung mendayung sekuat tenaga melewati Simplegades dan
mereka berhasil. Ketika kedua karang itu mengatup, hanya hiasan belakang kapal
Argo saja yang rusak. Dan setelah berapa lama, mereka pun sampai di Kolkhis.

Sesampainya di Kolkhis, Iason segera menemui sang raja, Aietes. Iason berkata
pada Aietes bahwa dia mau mengambil bulu domba emas dan membawanya ke
Iolkus. Aietes, yang sudah menganggap bahwa bulu domba emas itu miliknya,
enggan memberikannya dengan cuma-cuma. Ia mau Iason melakukan tiga buah
tantangan sebelum dirinya rela memberikan bulu domba emas itu.
Melihat tantangan yang diberikan, Iason jadi patah semangat. Tapi Hera tidak
berdiam diri. Hera menghampiri Afrodit dan memintanya untuk membuat putri Aietes,
Medeia, agar jatuh cinta kepada Iason. Afrodit setuju dan memerintahkan Eros untuk
menembakkan panah asmara kepada Medeia. Medeia pun jatuh cinta kepada Iason.
Medeia adalah seorang penyihir, pemuja dewi Hekate (dewi sihir) dan bantuan yang
bisa diberikannya adalah sesuatu yang sangat dibutuhkan oleh Iason.

Ketika Medeia melihat Iason pertama kali, dia


langsung jatuh cinta pada Iason. Medeia menawarkan
bantuannya asalkan Iason mau bersumpah agar
menjadi miliknya selamanya. Iason tidak punya pilihan
lain selain menyetujui. Medeia pun membantu Iason.

37
Tugas yang diberikan raja Aietes merupakan satu paket tugas. Yang pertama, Iason
diperintahkan untuk membajak ladang dengan menggunakan dua ekor Khalkotaur,
yaitu banteng yang kuku kakinya dari perunggu dan menyemburkan api. setelah itu
ia diberikan sekantong benih. ia diperintahkan untuk menebar benih itu di tanah
yang sudah dicangkul lalu memanennya dalam sehari.
Iason bergegas menjalankan tugasnya. Medeia menolongnya dengan memberikan
sebuah salep, yang setelah Iason oleskan ke seluruh tubuh, membuat tubuh Iason
menjadi anti api. Dengan mudah Iason membajak sawah itu. dan ketika ia hendak
menaburkan benih, ia menyadari bahwa benih itu bentuknya sangat aneh. saat
benih itu ditaburkan, tiba-tiba setiap benih itu langsung tumbuh menjadi para Spartoi,
yaitu sekumpulan prajurit berbaju besi lengkap yang siap berperang. Ternyata benih
itu adalah gigi-gigi Naga.
Medeia langsung memberitahu Iason apa yang harus ia lakukan. Setelah diberitahu
Medeia, Iason melempar salah satu Spartoi itu dengan batu. Spartoi yang terkenal
lemparan mengira Spartoi disebelahnyalah yang menyerang, akhirnya semua
Spartoi itu saling serang satu sama lain, hingga tak satupun Spartoi yang tersisa.
Kini Iason harus menghadapi tugas yang sulit. Mengambil sendiri bulu domba emas
dari tempatnya yang dijaga oleh naga yang tidak pernah tidur. Naga itu milik Ares,
jadi jika dibunuh bisa menimbulkan kemarahan sang
dewa perang.

Medeia lalu mengeluarkan sebuah ramuan yang


sangat berguna, ramuan penidur. Iason menghampiri
sang naga di malam hari dan menyemprotkan
disemprotkanlah ramuan itu ke muka sang naga. Sang
naga langsung tertidur dan Iason bisa dengan mudah
mengambil bulu domba emas.
Ketika Iason mau bergegas pulang ke Iolkus, Medeia
minta diajak. Karena ia sudah bersumpah untuk jadi
milik Medeia selamanya, iason pun setuju. Tapi entah
kenapa, Medeia mengajak adiknya, Apsirtos.

38
Sang raja marah karena ia menganggap Iason telah menculik kedua anaknya. maka
dari itu, ketika kapal Argo mulai berlayar, sang raja mengejarnya bersama armada
kerajaan. Para Argonaut panik karena dengan kecepatan seperti ini pasti mereka
akan tersusul. Medeia kembali menunjukkan kegilaannya. Ia langsung berdiri
membawa adiknya dan sebilah pedang. Ayahnya dari belakang melihat Medeia dan
Apsirtos.
Lalu tiba-tiba Medeia menggorok leher adiknya. Darah terpancar kemana-mana.
Bukan hanya itu, ia juga langsung memutilasi mayat Apsirtos hingga menjadi
potongan-potongan kecil. kemudian potongan-potongan tubuh itu ia tebar di lautan
di belakang kapal Argo.
Para Argonaut tetap mendayung sambil kebingungan dengan apa yang dilakukan
Medeia. Sang raja dan pasukannya berhenti untuk mengumpulkan potongan
jenazah Apsirtos. Maka bebaslah para Argonaut dari kejaran Aietes.

Selepas dari perairan Kolkhis, tiba-tiba ada badai dan angin kencang. Kapal Argo
pun terombang-ambing dalam badai itu.
Kastor dan Pollux maju ke anjungan kapal. Mereka berpegangan tangan dan berdoa
kepada Zeus. Lalu dari kayu rangka kapal Argo terdengarlah sebuah suara yang
mengatakan bahwa kapal ini dan krunya telah dikutuk oleh Zeus akibat perbuatan
yang dilakukan oleh Medeia. Satu-satunya cara menghilangkan kutukan ini adalah
bahwa Medeia harus disucikan oleh seorang perempuan bernama Kirke. Kemudian
datanglah dewi Iris yang memberitahukan tempat tinggal Kirke kepada Kalais dan
Zetes supaya para Argonauts dapat melanjutkan perjalanan.
Setelah beberapa lama, akhirnya para Argonauts sampai di pulau yang dikatakan
sebagai tempat tinggal Kirke. Disana mereka melihat beberapa orang gadis
memanggil-manggil. Namun di dekat para gadis itu ada hewan-hewan yang terus
mengeluarkan suara seakan memperingatkan para Argonauts
Kru kapal mendayung terus hingga mereka berlabuh di pulau itu, tapi, tak ada
satupun yang beranjak turun karena mereka memperhatikan hewan-hewan yang
ada disana.
hewan-hewan itu menatap mereka dengan penuh kesedihan. tiba-tiba Medeia
meloncat turun dari kapal. dan dia memperingatkan. "Kawan-kawanku!! jangan ada

39
satupun dari kalian yang turun dari kapal! karena di pulau ini, setiap pria yang
menginjakkan kaki disini, akan berubah menjadi hewan!". Medeis alalu memanggil
Iason untuk ikut turun ke pulau itu. Dengan sihir Medeia, Iason tidak berubah
menjadi binatang.
Medeia mengusir gadis-gadis yang tadi memanggil para kru, kemudian berjalan
menuju rumah marmer yang ada di puncak
bukit pulau itu.

Di sana mereka menemui Kirke. yang ternyata


adalah seorang penyihir juga. Ketika melihat
mata Medeia, Kirke langsung mengetahui
bahwa Medeia adalah kerabatnya. Kirke adalah
saudari Aietes dan dengan demikian adalah
bibi Medeia
Medeia mengutarakan maksud kedatangannya, yakni untuk disucikan dari darah
saudaranya yang ia bunuh. Lalu Kirke mengajak Medeia ke pantai, di sana Kirke
berdoa kepada Zeus lalu memandikan Medeia dengan air laut juga mencuci pakaian
Medeia yang berlumur darah.
Setelah ritual selesai, Medeia bertanya kepada Kirke tentang apa yang dilihat oleh
Kirke di masa depan kehidupan Medeia. Kirke memang melihat masa depan
Medeia, namun ia menolak mengucapkannya. Akhirnya Medeia kembali ke kapal
dan bersama Argonauts melanjutkan perjalanan.

Sudah beberapa hari mereka berlayar ketika tiba-tiba ombak tinggi membawa
mereka ke sebuah pantai pasir dan mendamparkannya di pantai itu. Ketika ombak
itu menghilang, ternyata di bawah ombak yang tinggi itu adalah karang-karang
tajam, sehingga tidak mungkin bagi kapal Argo untuk berlayar kembali ke lautan
tanpa hancur terkoyak karang tajam itu. Setelah mereka perhatikan, yang ada
disana bukanlah pasir pantai, melainkan sebuah gurun pasir yang sangat luas.
Para Argonaut mulai putus asa. Iason yang kepanasan dan kelelahan pun akhirnya
tertidur dengan kepala yang ditutupi bulu domba emas. Lalu Iason merasakan ada

40
yg menyentuh tangannya. Ia menoleh, ternyata ada tiga orang nimfa dengan tubuh
bersinar.
Para nimfa itu mengatakan bahwa para Argonaut tidak boleh menyrah. Iason
diperintahkan untuk mengikuti kuda Poseidon dan para Argonaut harus melakukan
kepada kapal Argo sesuatu yang selama ini dilakukan oleh kapal tersebut kepada
mereka.
Iason menyampaikan pesan ini kepada para Argonaut. Lalu tiba-tiba, dari lautan
muncullah segerombolan kuda. kawanan kuda itu berlari melintasi gurun. Akhirnya
mereka paham tentang sesuatu yang harus mereka lakukan pada kapal Argo.

Selama ini, yang dilakukan kapal itu adalah membawa


mereka di atasnya. saat ini yang harus mereka
lakukan adalah memikul kapal Argo melintasi gurun
pasir. Karena kuda poseidon berasal dari lautan, maka
pasti mereka akan kembali lagi ke lautan yang lain di
seberang gurun, jadi yang harus mereka lakukan
hanyalah mengikuti jejak kuda poseidon itu.
Perjalanan berat pun dimulai. Para Argonaut
menggendong kapal mereka mengikuti jejak kuda Poseidon hingga mereka sampai
pada suatu titik dimana jejak-jejak kuda poseidon itu tidak lagi nampak. Para
Argonaut meletakkan kapal Argo, kemudian Kalais dan Zetes terbang ke angkasa.
Mereka terus naik dan akhirnya melihat air di ujung sana. Mereka pun mengarahkan
para Argonaut untuk sampai ke perairan itu.
Setelah sampai disana. mereka mengetahui bahwa danau itu merupakan wilayah
kekuasaan Triton, dewa laut putraa Poseidon. Sebagai rasa syukur, mereka
mendirikan altar untuk Triton. Kemudian mereka sadar bahwa mereka kehausan
sementara air yang ada disana adalah air asin. Tiba-tiba mereka mencium aroma
tanaman lebat. Mereka mengasumsikan di sana ada air yang bisa diminum juga.
Orfeus memimpin mereka ke arah aroma itu berasal.
Di tengah perjalanan, mereka melihat sosok raksasa yang menjulang tinggi. Orfeus
menerangkan bahwa itu adalah Atlas yang tengah menopang langit. Kemudian
mereka meneruskan perjalanan ke arah asal aroma itu.

41
Akhirnya sampailah mereka ke sebuah wilayah yang ditumbuhi rumput hijau. Orfeus
mengetahui wilayah ini. Taman yang dikelilingi pagar perak itu adalah Taman
Hesperides, taman tempat tumbuhnya pohon apel emas yang diberikan oleh Gaia
sebagai hadiah pernikahan Zeus dan Hera. Nama taman itu diambil dari para
penjaga taman tersebut, yakni para Nimfa Hesperides.
Melihat para Argonaut yang mendekat, para nimfa itu langsung melingkarkan diri
mereka bertiga mengelilingi pohon apel emas. Orfeus mengatakan kepada para
Argonaut untuk tetap tenang dan membiarkannya menyapa para nimfa Hesperides.
Orfeus melangkah masuk ke taman itu sambil memainkan liranya dan alunan musik
yang sangat indah terdengar memenuhi udara. Dengan syairnya Orpheus
memberitahu para nimfa bahwa para Argonauts ini adalah orang-orang pilihan dewa
dan bahwa para nimfa itu tidak perlu khawatir akan kedatangan mereka.
Para nimfa itu mengerti dan mereka langsung menghampiri Orfeus sambil
menangis. mereka menyanyikan lagu duka. Mereka memberitahut bahwa
sebenarnya tadinya ada seekor naga berkepala seratus bernama Ladon yang
ditugaskan Hera untuk membantu mereka menjaga pohon apel emas. Tetapi
sekarang naga yang bernama Ladon itu telah tewas karena terkena anak panah
beracun.
Mereka cerita bahwa ada seorang manusia yang mengenakan kulit singa sebagai
pakaian, datang dan membunuh Ladon llau mengambil apel emas. Walaupun apel
emas yang diambil itu telah dikembalikan, mereka jadi harus bekerja lebih keras
untuk menjaga taman itu tanpa dibantu oleh Ladon.
Para Argonauts langsung tahu bahwa orang yang sedang dibicarakan oleh nimfa
Hesperides ini Herakles, yang sedang manjalankan tugasnya.
Kemudian para nimfa itu bercerita bahwa ketika apel emas dari pohon itu diambil,
maka aliran mata air di taman itupun langsung berhenti. Tapi Herakles yang saat itu
sedang kehausan langsung menghentakkan kakinya ke batu yang ada disana,
memecahkan batu itu, dan dari sana memancarlah mata air baru.
Para Argonaut melihat mata air yang ditinggalkan Herakles dan langsung minum
dari sana beramai-ramai.

42
Mereka meneriakkan pujian pada Herakles, karena walaupun ia tidak lagi bersama
mereka, pahlawan itu telah menyelamatkan para Argonaut dari kehausan yang
mematikan.
Setelah puas minum, mereka pamit dan hendak kembali ke kapal. Tapi, tidak semua
Argonauts berhasil sampai di kapal. Satu Argonaut yang bernama Naupilos digigit
oleh seekor ular dan meninggal. Seusai mengubur Naupilos, mereka memulai
berlayar kembali. Orfeus memanjatkan doa kepada Triton yang menguasai daeraht
itu. Tiba-tiba Triton muncul dan menolong para Argonaut dengan membimbing kapal
Argo melalui berbagai perairan hingga akhirnya sampai ke laut lepas.

Iason dan kru kapalnya mengarungi pesisir


pantai hingga mereka sampai di sebuah pulau
karang kecil. Di sana terdapat tiga orang gadis
cantik duduk di atas karang. Tiba-tiba
terdengarlah sebuah nyanyian merdu yang
menawan hati. Para Argonaut tanpa sadar
mendayung ke arah pulau karang itu.
Tapi Iason sadar, inilah para Siren yang
diperingatkan oleh gurunya, Khiron, bahwa
mereka tidak akan selamat jika mereka tidak
mengajak Orfeus turut serta. Menyadari bahaya dari nyanyian Siren yang tak
tertahankan itu, Orfeus langsung bernyanyi dan memainkan liranya. Suaranya yang
sangat merdu ternyata lebih indah dan mengalahkan suara para Siren. Akhirnya
para Argonaut berhasil menjauh. Hanya satu orang yang tidak dapat menahan diri,
namanya adalah Botes, ia langsung melompat turun dari kapal begitu mendengar
suara nyanyian Siren. Afrodit, yang menyukai pemuda itu, langsung
menyelamatkannya dan menjadikannya kekasih.
Siren yang gagal menarik para Argonaut menuju kematian pun langsung terjun ke
laut, karena mereka ditakdirkan untuk mati jika gagal menarik orang dengan
lagunya.
Demikianlah para Argonaut selamat karena keindahan suara Orfeus.

43
Para Argonaut sangat senang ketika akhirnya berhasil mencapai laut lepas. Mereka
terus berlayar ke arah Iolkus. Angin yang mendorong layar kapal Argo berhenti, dan
sekali lagi mereka semua bersama-sama mendayung kapal. Semalaman mereka
mendayung. Ketika pagi menjelang, Theseus berteriak, "Pulau Kreta!!"

Para Argonaut, yang kelelahan setelah


mendayung semalaman, merasa sangat
senang melihat daratan. Mereka
berharap dapat mengisi perbekalan dan
istirahat. Tapi di pulau ini ternyata ada
seorang penjaga, namanya adalah
Talos, prajurit raksasa yang tubuhnya terbuat dari perunggu. Talos memiliki sebuah
pembuluh yang tersambung dari leher sampai ke kakinya. Di epmbuluh itu mengalir
timbal hitam yang merupakan darah Talos. Pembuluh itu disumbat dengan sebuah
paku.
Talos ini diciptakan oleh Hefaistos dan diberikan oleh Zeus untuk melindungi
Europa, kekasih Zeus di Kreta. Talos setiap hari selalu mengelilingi pulau Kreta tiga
kali. Dia akan melemparkan batu besar kepada kapal yang mendekati Kreta. Hal
itulah yang dilakukannya kepada kapal Argo. Batu-batu besar ia lemparkan ketika
kapal para pahlawan itu mendekat. Para Argonaut panik dan langsung menjauh
hingga di luar jarak lempar Talos.
Majulah Medeia ke anjungan kapal. Ia membacakan mantra dan mengutuk Talos
sampai dia jadi mengamuk sendiri. Talos yang mengamuk akhirnya tanpa sengaja
tersandung batu tajam dan paku yang menyegel pembuluh darahnya terlepas. Maka
keluarlah cairan hitam dari mata kakinya terus-menerus. Talos akhirnya mati karena
kehabisan darah dan tenggelam.
Setelah itu. Para Argonaut bisa mendarat dengan mudah, beristirahat dan
mengumpulkan perbekalan.
Lalu mereka kembali berlayar dan setelah beberapa lama, nampaklah Gunung
Pelion, tempat Iason dibesarkan. Ini berarti Iolkus sudah dekat. Iason dan Medeia

44
segera menuju Iolkus sementara para awak kapal Argo saling berpisah karena misi
mendapatkan domba emas telah berhasil.

Di Iolkus, Iason mendapat kabar buruk. Ayahnya dikabarkan telah mati karena
dipaksa minum racun oleh Pelias, Ibunya juga menyusul bunuh diri karena
kesedihannya ditinggal suaminya. Iason yang marah akhirnya meminta Medeia
untuk membalaskan dendam orang tuanya
Medeia langsung menyusun rencana untuk membunuh Pelias. Malam harinya,
Medeia duduk sendiri di dalam kamar, menyanyikan mantra tiada henti sepanjang
malam dan di kala pagi, Medeia melihat hasil dari mantra yang dirapalnya.
Sebuah kereta yang ditarik oleh naga langsung tersedia di luar rumahnya. Mantra
pemanggilannya berhasil dan dengan menaiki kereta itu ia meluncur terbang.
Medeia pergi ke berbagai tempat tanaman-tanaman sihir tumbuh. Gunung Ossa,
Pelion, Thris, Pindus dan Olimpus semua didatangi. Sungai Apidanos, Enipius dan
Pinius juga didatanginya untuk mengumpulkan bahan-bahan sihirnya. Lalu ia
kembali dan memulai memasak ramuan.
Iason melihat Medeia yang pucat dan menyeramkan ketika kekuatan sihir
mengelilingi gadis itu. Ia hendak masuk ke kamar Medeia namun gadis itu
melarangnya masuk dengan kasar, agar Iason tidak mengganggu proses
pemasakan ramuan yang akan segera dimulai.
Sementara itu. Medeia mencapai tahap akhir ramuannya. Ia mengaduk kuali
ramuannya dengan kayu dari pohon apel. ketika diangkat dari dalam ramuan, kayu
pengaduk itu telah berubah, ditumbuhi daun apel, dan di ujungnya tiba-tiba
tumbuhlah satu buah apel segar. Beberapa tetes ramuannya juga tumpah ke tanah,
dan disana langsung tumbuh rumput hijau dan bunga yang indah. Yang Medeia buat
adalah sebuah ramuan yang dipenuhi kekuatan kehidupan.
Setelah selesai, ia menyimpan ramuan itu ke dalam botol, dan sisanya, ia tebarkan
ke taman istana. kemudian bersama naganya, ia berangkat menemui putri-putri
Pelias.
Medeia menipu mereka dengan mangatakan bahwa dia memiliki kekuatan untuk
membuat ayah mereka kembali muda. Medeia menunjukkan triknya pada seekor
domba. Medeia menyembelih seekor domba yang sudah tua, memotong-motong

45
tubuh domba itu, dan memasukannya ke dalam kuali berisi air mendidih denagn
dicam[ur ramuan buatannya. Medeia lalu membacakan mantra. Setelah selesai,
Medeia mengangkat domba itu, yang kini telah hidup dan bahkan kembali muda.
Domba itu menjadi sangat sehat, tanduknya kuat, bulunya tumbuh lebat dan hewan
itu mengembik gembira
Putri-putri Pelias merasa takjub dan ingin memudakan kembali ayah mereka. Medea
mengajarkan cara melakukan ritual itu, tapi tidak memberikan cairan yang benar
kemudian Medea lamhsumh pergi meninggalkan istana.

Ketika Pelias sedang tidur, putri-putrinya


membunuh Pelias, memotong-motong
tubuhnya, dan memasukkannya ke dalam kuali
yang berisi air mendidih itu. Mereka
Membacakan mantra dan menunggu. Namun
setelah beberapa jam, ayah mereka tidak
kunjung keluar, dan ketika air kuali itu kering,
nampaklah sosok ayah mereka yang sudah
menjadi mayat.
Setelah Pelias mati, Hera menjadi puas karena
bisa membalas perbuaatn Pelias yang telah
melakukan pembunuhan di kuil Hera.
Demikianlah, petualangan luar biasa yang dilakukan Iason dan para Argonaut
sesungguhnya hanyalah bagian dari rencana Hera untuk membunuh Pelias.
Sementara Medeia memanggil naganya dan menemui Iason. Sedangkan putri-putri
Pelias hanya bisa meringkuk ketakutan di dekat jenazah ayah mereka.
Kabar Kematian Pelias tersebar, dan kota pun jadi kacau. sementara putri-putri
Pelias hanya bisa meringkuk ketakutan di dekat jenazah ayah mereka.
Akastos, putra Pelias, marah pada Iason dan Medeia. Akastos akhirnya mengusir
Iason dan Medeia dari Iolkus. Iason dan Medeia lalu mengungsi di Korintus.

Iason dan Medeia akhirnya tinggal di Korintus. Di sana Iason menikahi Glauke, putri
Kreon, raja Korintus. Melihat ini Medeia mengamuk, ia mengungkit apa saja yang

46
telah ia lakukan untuk Iason namun Iason malah berkata bahwa yang pantas
menerima terima kasih adalah Afrodit yang telah membuat Medeia jatuh cinta pada
Iason. Karena dendam, Medeia memberikan hadiah kepada Glauke, yaitu sebuah
gaun yang telah dikutuk. Ketika Glauke memakainya, tubuhnya terbakar dan Glauke
pun tewas. Ayah Glauke ikut terbakar bersama putrinya ketika ia hendak menolong.

Medeia juga membunuh dua orang putra hasil


pernikahannya bersama Iason. Setelah itu Medeia
kabur ke kota Athena dengan menaiki kereta naganya.
Rakyat Korintus marah atas pembunuhan raja dan
putrinya. Karena Medeia telah kabur, mereka akhirnya
menumpahkan kemarahan pada Iason dan mengusir
Iason dari Korintus.
Iason, bersama Peleus, kemudian merebut kembali
kota Iolkus. Putra Iason yang bernama Thessalos
didaulat menjadi raja Iolkus.
Karena pengkhianatan Iason pada Medeia, para dewa murka. Hera tidak lagi
mendukungnya. Iason ikut serta dalam Perburuan Babi Kalidon tapi hanya berhasil
membunuh seekor anjng. Di masa tuanya, Iason berjalan sendiri di pantai dan
bersandar di bagian depan kapal Argo, mengenang petualangan masa mudanya.
Tiba-tiba kayu depan Argo runtuh menimpa Iason dan langsung membunuhnya
seketika.

Perburuan Babi Kalidonia


Setiap tahun Raja Oineus dari Kalidon selalu menggelar persembahan untuk para
dewa di bukit suci. Suatu ketika, dia lupa memberikan persembahan untuk dewi
Artemis. Artemis pun marah dan mengirimkan seekor babi hutan raksasa untuk
merusak daerah Kalidonoia, menghancurkan pertanian, dan membunuh penduduk.
Orang-orang bersembunyi di dalam benteng kota dan mulai kelaparan.
Oineus lalu mengirim berita bahwa dia mencari pemburu terbaik di Yunani. Dia
menawarkan kulit dan taring babi itu sebagai hadiah.

47
Banyak orang yang datang dam berniat
memburu babi itu, di anatranya adalah
putra Oineus sendiri, Meleagros, dan
seorang perempuan bernama Atalanta,
yang dibesarkan oleh Artemis. Pada
awalnya, para pria, dipicu oleh Kefeos
dan Ankaios, menolak berburu bersama seorang perempuan. Tetapi Meleagros
berhasil meyakinkan mereka untuk tetap ikut berburu. Perburuan pun dimulai,
Atalanta adalah orang pertama yang berhasil melukai babi itu dengan panah dan
Meleagros yang membunuh babi itu. Meleagros menang tetapi dia memberikan
hadiahnya pada Atalanta. Putra-putra Thestios (paman-paman Meleagros) merasa
bahwa perempuan tidak pantas menerima hadiah dalam kontes yang diikuti para
pria. Mereka juga mengatakan bahwa jika Meleagros tak mau menerima hadiahnya
maka merekalah yang berhak mendapatkannya. Mereka pun merampas hadiah itu
dari Atalanta. Meleagros marah dan membunuh para pamannya. Dia lalu
memberikan lagi kulit babi itu pada Atalanta.
Ibu Meleagros (saudari paman-paman yang telah dibunuh Meleagros) marah atas
perbuatan anaknya. Dia lalu membakar kayu suci yang selama ini dijaganya. Para
Moirai (dewi takdir) pernah menyatakan bahwa Meleagros akan terus hidup selama
sebatang kayu suci tetap utuh. Ketika kayu itu terbakar habis, Meleagros pun mati.
Setelah membuat anaknya mati, ibu Meleagros menjadi gila dan akhirnya bunuh diri.

Kisah Makhluk Mitologis


Graiai

Para Graiai adalah tiga orang perempuan tua yang


saling berbagi satu mata dan satu gigi. Mereka
merupakan anak dari dewa laut Forkis dan Keto.
Mereka memiliki rambut abu-abu dan memiliki usia
yang sangat panjang. Ketiga Graiai adalah Denio,

48
Enyo, dan Pemfredo. Mereka tinggal di sebuah gua di Libia.
Para Graiai pernah didatangi oleh Perseus yang ingin mengetahui tempat
memperoleh senjata untuk membunuh Medusa, dan juga lokasi sarang Medusa.
Perseus mengambil mata para Graiai supaya para Graiai mau memberitahunya.
Setelah mendapat jawaban dari para Graiai, Perseus mengembalikan mata mereka.

Ker
Ker adalah dewi kematian. Para Ker membawa kematian yang kejam, termasuk
kematian dalam pertempuran, kecelakaan, pembunuhan atau penyakit. Para Ker
berwujud sebagai makhluk gelap dengan cakar dan taring, serta haus darah. Para
Ker adalah utusan dari para Moirai (dewi takdir), yang menentukan usia manusia,
serta Moros, dewa kehancuran yang menggiring manusia menuju kematiannya.
Para Ker adalah makhluk yang haus darah dan secara kejam merobek jiwa dari
tubuh yang sekarat lalu mengirimnya ke dunia bawah. Ribuan Ker berterbangan di
atas area pertempuran, dan jika ada manusia yang mati, maka para Ker akan saling
berebut seperti burung pemakan bangkai. Para Ker sebenarnya tidak berkuasa atas
hidup dan mati manusia namun sifat haus darah mereka menjadikan para Ker
berusaha membuat orang-orang mati. Zeus dan dewa-dewa lainnya bisa
menghentikan atau mempercepat para Ker. Para dewa Olimpus sering berdiri di
dekat pasukan yang mereka dukung untuk mencegah datangnya para Ker pada
pasukan mereka. Para Ker juga menghantui daerah yang terkena wabah untuk
mencari orang yang mati lalu mengambil jiwanya.

Lamia
Lamia adalah putri dari Poseidon dan merupakan seorang ratu yang cantik di Libya.
Zeus jatuh cinta padanya dan sering menidurinya. Hera marah dan menghukum
lamia. Setiap Lamia melahirkan, maka Hera akan langsung membunuh bayi itu.
Akibat bayi-bayinya terus-menerus mati, Lamia lama-lama menjadi gila. Lamia
menjadi iri pada perempuan yang memiliki anak. Pada malam hari, Lamia
menangkap anak orang lain lalu memakannya.

49
Seiring waktu, Lamia pun menjadi monster secara keseluruhan. Dia memiliki
kemampuan untuk mencopot matanya ketika hendak tidur. Lamia merupakan vampir
versi Yunani yang senang berburu anak kecil. Para orang tua biasanya menakut-
nakuti anak mereka dengan cerita Lamia supaya sang anak patuh.

Empusa
Empusa adalah setan wanita. Empusa merupakan anak dan pengikut Hekate, dewi
sihir. Setap Empusa memiliki satu kaki keledai dan kaki lainnya terbuat dari
perunggu, sedangkan rambutnya adalah api. Empusa tinggal di dunia bawah.
Empusa biasanya menyamar sebagai perempuan cantik untuk memikat lelaki. Jika
sudah ada lelaki yang masuk perangkapnya, maka Empusa akan menghisap darah
lelaki itu sampai mati. Empusa juga meminum darah para pria yang sedang tidur.
Empusa bisa diusir dengan kata-kata hinaan dan makian. Jika sudah dimaki, maka
Empusa akan langsung kabur sambil mengeluarkan suara melengking.

Hewan jinak
Domba emas

Domba emas adalah anak dari Poseidon dan


Theofane dari Trakia.
Karena kecantikan Theofane, banyak lelaki yang
meminatinya, termasuk sang dewa laut Poseidon.
Poseidon membawanya ke pulau Krumissa namun
para peminatnya juga mengikutinya. Poseidon
mencoba menyembuyikannya dengan mengubahnya
menjadi domba betina dan mengubah para penduduk
pulau menjadi domba. Tetapi para pelamar malah mulai memakan domba-domba di
sana sampai akhirnya para dewa mengubah para pelamar itu menjadi serigala.

50
Poseidon lalu berubah menjadi domba jantan dan bersetubuh dengan Theofane
sampai Theofane melahirkan seekor domba berbulu emas. Domba ini bisa terbang
dan berbicara bahasa manusia.
Domba emas dikirim untuk menyelamatkan Frixos dan saudarinya Helle yang
hendak dikorbankan. Frixos dan Helle melompat pada domba emas yang langsung
membawa mereka terbang, sayangnya Helle terjatuh ke laut, yang kelak disebut
Laut Helle. Sementara Frixos berhasil sampai di Kolkhis. Di sana Frixos dirawat oleh
Aietes raja Kolkhis, Frixos bahkan dinikahkan dengan putri Aietes. Sebagai
balasannya, Frixos memberikan bulu domba emas pada Aietes, yang
menggantungnya di sebuah pohon. Kelak, Iason dan para Argonaut melakukan
petualangan untuk mendapatkan bulu domba emas itu.
Domba emas ini juga ditempatkan di angkasa sebagai rasi bintang Aries.

Elang Zeus
Zeus memiliki peliharaan berupa seekor elang emas raksasa.
Zeus menggunakan Elangnya untuk mencuri sandal Afrodit dan memberikannya
pada Hermes. Ketika Afrodit meminta sandalnya dikembalikan, Hermes bersedia
asalkan Afrodit mau tidur dengannya.
Di Dardania, Elang Zeus bertugas membawa pangeran Ganimede untuk dijadikan
sebagai kekasih Zeus dan pembawa minum para dewa.
Elang Zeus juga ikut membantu Psikhe dalam melaksanakan tugas dari Afrodit.
Elang Zeus mengambilkan air dari sungai Stix untuk Psikhe.
Biasanya, Zeus mengirimkan elangnya pada orang-orang yang taat kepadanya
sebagai pertanda baik. Herakles bedoa pada Zeus supaya temannya, Telamon,
menjadi ayah dari pahlawan besar. Zeus pun menjawab doanya dengan
mengirimkan elangnya yang terbang di atas Herakles dan Telamon. Telamon pada
akhirnya menjadi ayah dari sanga pahlwan Ayas, yang dinamai dari kata aietos
(elang). Agamemnon juga pernah berdoa pada Zeus supaya pasukannya bisa
mengalahkan Troya, dan Zeus memberikan pertanda dengan mengirimkan
elangnya.
Elang ini kemudian oleh Zeus ditempatkan di angkasa sebagai rasi bintang Aquila.

51
Lailaps

Lailaps adalah anjing ajaib yang ditakdirkan untuk tak


pernah gagal menangkap buruannya. Lailaps
diberikan oleh Zeus pada Europa di Kreta, lalu melalui
raja Minos anjing ini diberikan pada Kefalos dan
Prokris di kota Athena.
Suatu ketika kota Thebes diteror oleh serangan Rubah
Teumessia, dan Amfitrion ditugaskan utnuk
menghentikan rubah itu. Amfitrion kemudian
meminjam Lailaps dari Kefalos dan menyuruh Lailaps untuk menangkap rubah itu.
Namun Rubah Teumessia adalah hewan yang ditakdirkan untuk tak pernah bisa
ditangkap. Sehingga terjadilah suatu paradoks ketika seekor anjing yang tak pernah
gagal menangkap targetnya harus memburu seekor rubah yang tak pernah bisa
ditangkap. Menghadapi dilema ini, Zeus akhirnya mengubah kedua hewan itu
menjadi batu, dan mencitrakan Lailaps di angkasa sebagai rasi bintang Canis
Mayor.

Maira
Maira adalah anjing milik Ikarios. Maira adalah anjing yang sangat setia. Ikarios
adalah ayah dari Erigone dan pengikut Dionisos. Dia diajari membuat minuman
anggur oleh sang dewa.
Suatu hari, Ikarios sedang bepergian dan bertemu beberapa gembala. Ikarios
membagi anggurnya dan mereka langsung mabuk dan tak sadarkan diri. Ketika
terbangun, mereka menyangka Ikarios telah meracuni mereka, maka para gembala
itu pun membunuh Ikarios dan mengubur jenazahnya di bawah sebuah pohon.
Erigone, yang khawatir akan keberadaan ayahnya, akhirnya membawa Maira untuk
mencari Ikarios. Ketika mereka sampai di kuburan Ikarios, Maira menggonggong
sedih lalu menjatuhkan diri dari atas tebing sampai mati. Erigone juga sangat
berduka atas kematian ayahnya. Erigone lalu menggantung dirinya di atas pohon itu.

52
Dionisos merasa kasihan pada pengikutnya itu, maka sang dewa menempatkan
mereka semua di angkasa sebagai rasi bintang: Ikarios menjadi rasi bintang Bootes,
Erigone menajdi rasi bintang Virgo, dan Maira menjadi bintang Sirius.
Dionisos juga menghukum para pembunuh Ikarios. Dionisos membuat semua
perawan di Athena bunuh diri. Rakyat Athena bertanya pada Orakel dan sang
Orakel memberitahu bahwa semua ini disebabkan oleh para gembala pembunuh
Ikarios. Rakyat Athena lalu menangkap dan membunuh para gembala itu,
Sejak itu, pada masa panen anggur, rakyat Athena menggelar festival untuk
menghormati Ikarios. Pada festival itu, pada gadis akan berayun-ayun di pohon.

Rusa Kerinitia

Rusa Kerinitia adalah rusa pemberian Taygete untuk


dewi Artemis. Rusa ini hidup di hutan Kerinitia. Rusa
ini memiliki tanduk emas dan kuku perunggu serta
mampu berlari sangat cepat.
Tugas ketiga Herakles adalah menangkap Rusa
Kerinitia. Herakles sempat kesulitan dalam
menangkapnya. Akhirnya setelah berusaha selama
setahun lebih, Herakles berhasil memanah kuku rusa
itu tanpa membunuhnya.
Ketika Herakles hendak membawa Rusa Kerinitia
pada Euristheus, Artemis memergokinya dan sempat marah karena Herakles telah
lancang mengganggu hewan miliknya. Herakles lalu menjelaskan bahwa itu adalah
tugasnya dan bahwa dia berjanji untuk tidak melukai Rusa Kerinitia. Artemis pun
mengizinkan Herakles membawa rusa itu.

53
Hewan buas
Banteng Kreta

Minos, raja Kreta berdoa kepada Poseidon agar


mengirimkannya seekor banteng sehingga dia bisa
mempersembahkan banteng tersebut untuk Poseidon.
Poseidon menjawab doanya dan mengirimkannya
seekor banteng putih yang indah. Banteng itu juga
bisa berjalan di atas air. Namun Minos melanggar
janjinya dan menolak mengorbankan banteng
tersebut.
Poseidon menghukum Minos dengan menjadikan istri Minos, Pasifae, jatuh cinta
pada banteng itu. Pasifae lalu menyuruh Daidalos untuk membuatkannya sebuah
tiruan banteng betina. Pasifae masuk ke dalam replika itu dan bercinta dengan sang
banteng. Dari hubungan itu, Pasifae melahirkan Minotaur, makhluk bertubuh
manusia dan berkepala banteng.
Suatu hari Herakles datang ke Kreta dengan tujuan untuk menangkap banteng itu
sesuai dengan tugas ketujuhnya. Minos, yang merasa malu atas insiden istrinya dan
banteng itu, dengan sukarela menyerahkan Banteng Kreta pada Herakles. Herakles
lalu menghadapi Banteng Kreta dan menangkapnya dengan cara memegang kuat-
kuat tanduk sang banteng. Setelah berhasil menangkapanya, Herakles
membawanya ke daratan Yunani dengan menungganginya menyeberangi lautan,
Setelah tugasnya selesai, Herakles melepas Banteng Kreta, yang pergi ke daerah
Marathon dan mengamuk di sana sehingga banteng itu mendapat nama baru,
Banteng Marathon.
Aigeus, raja Athena, mengirim Androgeus, putra Minos, untuk menangkap Banteng
Marathon, yang berujung pada kematian Androgeus. Minos marah dan menyerang
Athena.
Banteng Marathon sendiri pada akhirnya dibunuh oleh Theseus, raja Athena
berikutnya yang juga membunuh Minotaur, anak Banteng Marathon.

54
Babi Erimathos
Babi Erimathos adalah babi hutan raksasa yang meneror daerah pertanian di Psofis,
Arkadia barat.
Tugas keempat Herakles adalah menangkap babi ini. Setelah mengejarnya sampai
daerah bersalju di Gunung Erimanthos, Herakles akhirnya berhasil menangkapnya
lalu membewanya pada Euristheus. Ketika melihat Babi Erimathos, Eristheus
ketakutan dan bersembunyi di dalam tong. Euristheus kemudian menyuruh Herakles
untuk membawa pergi babi itu.

Babi Kalidon
Raja Oineus selalu melakukan ritual tahunan dengan memberikan persembahan
pada semua dewa. Namun suatu ketika dia tidak memberi persembahan pada
Artemis sehingga sang dewi menjadi marah dan menghukum Oineus dengan
mengirimkan babi hutan raksasa ke Kalidon. Babi ini meneyrang penduduk dan
merusakkan daerah pertanian. Untuk menghentikan babi itu, Oineus memanggil
para pahlawan dari seluruh Yunani untuk ikut serta dalam Perburuan Babi Kalidon.
Perburuan itu diikuti oleh banyak pahlawan. Babi Kalidon pertama kali dilukai oleh
pahlawan wanita Atalanta sebelum akhirnya dibunuh oleh Meleagros putra Oineus.
Bahkan setelah mati, kulit babi itu menjadi penyebab konflik dalam keluarga
Meleagros.
Dalam Perang Argos-Thebes, Tideus, sang pangeran terbuang dari Kalidon,
membawa perisai bergambar Babi Kalidon,

Babi Krommion
Babi Krommion adalah anak dari Tifon dan Ekhidna. Hewan ini merupakan babi
betina raksasa yang dimiliki oleh perempuan tua bernama Faia.
Babi ini mengamuk dan menyerang penduduk di daerah Krommion, Isthmus. Babi
Krommion dan pemiliknya akhirnya dibunuh oleh Theseus yang sedang melakukan
perjalanan ke Athena dan lewat di sana.

55
Burung Stimfalia

Burung Stimfalia adalah burung-burung memiliki bulu


dan paruh perunggu, selain itu kotoran mereka juga
beracun. Mereka tinggal di danau Stimfalia di Arkadia.
Tugas keenam Herakels adalah mengusir burung-
burung ini. Dengan lonceng perunggu pemberian
Athena, Herakles membuat burung-burung tu
berterbangan, lalu Herakles memanah burung-burung
itu dengan panahnya.
Setelah diusir, Burung Stimfalia kabur ke Rhodes. Para Argonaut pernah bentrok
dengan burung-burung ini. Burung Stimfalia menjatuhkan bulu-bulu perunggu
mereka dan membunuh satu Argonaut, yang kepalanya terkena bulu itu, sementara
seorang lainnya terluka.
Para Argonaut langsung melindungi kepala mereka dengan perisai. Dua prajurit
Arkadia mengingat bagaimana Herakles mengusir burung Stimfalia dengan lonceng,
jadi para Argonaut memukulkan pedang mereka pada perisai sambil berteriak keras.
Mendengar suara-suara itu, burung-burung Stimfalia pun langsung terbang pergi

Elang Kaukasus

Ketika Prometehus mencuri api para dewa, Zeus


menghukumnya dengan merantainya di puncak
Gunung Kaukasus dan menyiksanya dengan Elang
Kaukasus. Elang ini datang setiap hari dan memakan
hati Prometheus, dan pada malam harinya hatinya
tumbuh lagi. Esok hari, ealng ini akan datang lagi dan
memakan lagi ahti Prometheus, dan begitulah
seterusnya.
Elang Kaukasus mati dibunuh dengan panah oleh
Herakles, yang juga melepaskan Prometheus dari
ikatannya.

56
Karnikos
Karnikos adalah seekor kepiting raksasa yang diperintahkan oleh Hera untuk
menyerang Herakles ketika sang pahlawan sedang melawan Hidra di rawa Lerna.
Herakles pada akhirnya membunuh kepiting ini. Untuk menghargai jasanya, Hera
menempatkan Karnikos di langit sebagai rasi bintang Cancer.

Rubah Teumessia

Rubah Teumessia adalah rubah raksasa yang dikirim


oleh para dewa utnuk menyerang kota Thebes karena
kejahatan kota tersebut. Rubah ini ditakdirkan utnuk
tak pernah bisa ditangkap.
Kreon, raja Thebes, menyuruh Amfitrion untuk
menghentikan rubah itu. Tugas itu sepertinya mustahil
namun Amfitrion akhirnya menemukan cara untuk
melakukannya. Amfitrion meminjam Lailaps dari Kefalos dan menyuruh anjing itu
untuk menangkap Rubah Teuemssia. Lailaps adalah seekor anjing yang ditakdirkan
untuk tak pernah gagal menangkap buruannya. Maka terjadilah suatu paradoks
ketika seekor anjing yang tak pernah gagal menangkap targetnya harus memburu
seekor rubah yang tak pernah bisa ditangkap. Menghadapi dilema ini, Zeus akhirnya
mengubah kedua hewan itu menjadi batu, dan mencitrakan Rubah Teumessia di
angkasa sebagai rasi bintang Canis Minor.

Singa Nemea

Singa Nemea adalah singa besar yang tinggal di


daerah Nemea, Argolis. Kulitnya sangat kuat dan tidak
dapat ditembus oleh senjata apapun

57
Tugas pertama Herakles adalah membunuh singa ini. Herakles mendatangi gua
persembunyian singa Nemea dan bertarung dengan sang singa. Herakles berhasil
membunuhnya dengan cara mencekiknya sampai mati. Setelah membunuhnya,
Herakles mengunakan kulit singa itu sebagai jubah pelindung dalam petualangan-
petualangannya berikutnya. Sementara sang singa sendiri oleh Hera ditempatkan di
angkasa sebagai rasi bintang Leo.

Skorpios
Orion berani menyombongkan diri bahwa dia mampu membunuh semua hewan di
bumi. Untuk menghukum kelancangannya itu, Gaia mengirim Skorpios, seekor
kepiting raksasa. Skorpios pun berhasil membunuh Orion. Para dewa lalu
meletakkan Orion dan Skorpios di langit sebagai rasi bintang Orion dan Scorpio.

Kentauros adalah seorang anak dari Ixion dan


Nefele. Dia terlahir cacat dan tidak merasa
nyaman tinggal bersama kaum manusia.
Kentauros lebih suka hidup bersama kuda-kuda
Magnesia di Gunung Pelion. Dia bahkan
berhubungan seks dengan kuda-kuda betina di
sana, dari hubungan itu terlahirlah para
Kentaur, makhluk setengah manusia setengah
kuda.
Dibandingkan manusia, Kentaur adalah ras
yang agak kurang berperadaban dan hanya
beberapa yang berteman dengan manusia. Kentaur sangat mudah menjadi mabuk
dan bertindak gila bila mengonsumsi alkohol.

Eurition
Erition adalah Kentaur yang memulai perang antara bangsa Kentaur dengan bangsa
Lapith.

58
Pada pesta pernikahan Pirithos, raja bangsa Lapith, dengan Hippodamia, Euriton
meminum anggur dan menjadi mabuk. Dia mencoba menculik Hippodamia sang
pengantin wanita. Tindakannya ini diikuti oleh Kentaur-kentaur yang lain. Akibat
perbuatannya, terjadilah Perang Kentaur.
Pada pertempuran itu, para Kentaur diusir dari daerah bangsa Lapith dan Eurition
sendiri mati terbunuh.

Nessos
Nessos adalah salah satu Kentaur yang terlibat dalam Perang Kentaur. Ketika para
Kentaur kalah dan diusir, sebagian besar pergi ke Gunung Folos di Arkadia. Namun
Nessos malah pergi ke barat menuju sungai Evenos. Di sana dia menjadi
penyeberang bagi orang-orang yang hendak lewat.
Suatu hari Herakles dan istrinya Dianira datang ke sungai itu. Nessos menawarkan
diri untuk menyeberangkan Dianira. Herakles setuju dan menyeberang terlebih
dahulu. Namun ketika Nessos sudah memangku Dianira, Nessos malah mencoba
memperkosa. Mendengar teriakan istrinya, Herakles langsung memanah Nessos
dengan anak panah yang telah diolesi darah beracun Hidra.
Dalam keadaan sekarat, Nessos memberitahu Dianira bahwa darahnya ajaib, dan
jika Herakles memakai pakaian yang telah dicelup dengan darahnya, maka Herakles
tak akan pernah berpaling dari Dianira. Dianira percaya pada kata-kata Nessos.
Suatu ketika Dianira khawatir bahwa Herakles mencintai perempuan lain, Dianira
mengikuti saran Nessos dan memberi Herakles pakaian yang telah dicelup dengan
darah Nessos. Padahal darah Nessos sudah tercampur dengan darah beracun
Hidra sehingga Herakles mati terbakar setelah mengenakan pakaian itu.

Folos
Folos adalah Kentaur yang yang ramah pada manusia, dia berteman baik dengan
Herakles.

59
Folos tinggal di sebuah gua di gunung Folos, yang dinamai dari namanya, di
Arkadia. Folos memiliki minuman anggur yang bisa membuat para Kentaur bertindak
gila.
Suatu hari, Herakles datang berkunjung dalam rangka menjalankan tugas
keempatnya. Untuk menjamu tamunya, Folos menyiapkan minuman anggur. Namun
aroma anggur itu tercium oleh para Kentaur. Para Kentaur mulai mabuk dan
menyerang gua tempat Herakles dan Folos berada. Herakles balas menyerang para
Kentaur dengan panahnya yang telah diolesi darah beracun Hidra, sebagian mati
dan sebagian kabur.
Folos lalu keluar dan merasa heran bagaimana sebuah panah bisa membunuh
Kentaur. Secara tak sengaja Folos menjatuhkan sebuah panah pada kukunya, dia
langsung mati seketika itu juga. Mayat Folos dikuburkan oleh Herakles.

Khiron
Khiron adalah Kentaur yang paling terkenal. Khiron Berbeda dengan Kentaur-
kentaur lainnya, mulai dari kelahiran sampai karakteristiknya.
Titan Kronus memperkosa Filiria dalam wujud seekor kuda jantan, dan dari
hubungan itu Filira melahirkan Khiron, seorang Kentaur. Khiron terlahir sebagai
Kentaur yang abadi.
Khiron merupakan Kentaur yang bijaksana dan ahli dalam pengobatan, astrologi,
dan ramalan. Khiron bersahabat dengan banyak pahlawan, termasuk Herakles dan
Peleus. Khiron bahkan merupakan guru bagi beberapa pahlawan, misalnya Iason
dan Akhilles. Khiron mengajari para pahlawan itu cara berburu dan bertarung
Khiron juga mengajari ilmu pengobatan pada Asklepios, yang kelak menjadi dewa
pengobatan, dan dua putranya. Selain itu, Khiron mengajari Aristaios, dewa
pertanian. Khiron bahkan memberi nasehat ramalan pada Apollo, dewa ramalan.
Ketika Herakles sedang berkelahi dengan para Kentaur saat sedang menjalankan
tugas keempatnya, secara tidak sengaja Herakles melukai Khiron dengan panah
yang telah diolesi darah beracun Hidra. Khiron yang tak bisa mati akhirnya harus
terus-menerus menderita rasa sakit yang amat sangat akibat racun itu.

60
Supaya terbebas dari rasa sakitnya, Khiron meminta para dewa melepaskan
keabadiannya. Setelah tak lagi abadi, Khiron akhirnya mati akibat racun itu. Para
dewa lalu menempatkan Khiron di langit sebagai rasi bintang Centaurus.

Ikhthiokentaur
Ikhthiokentaur merupakan makhluk yang mirip dengan Kentaur namun memiliki
beberapa perbedaan. Seperti Kentaur, Ikhthiokentaur memiliki tubuh bagian atas
manusia dan bagian bawah kuda, tetapi Ikhthiokentaur memiliki ekor ikan, dan
tanduk berbentuk capit lobster. Selain itu, Ikhthiokentaur tinggal di lautan bersama
para dewa laut. Para Ikhthiokentaur bernama Bithos dan Afros. Mereka adalah
saudari tiri Khiron dan sama-sama merupakan guru yang bijak.

Kuda-kuda ajaib biasanya merupakan tunggangan para dewa atau pahlawan.


Beberapa kuda tersebut mampu berlari secepat angin, yang lainnya bisa terbang,
dan ada juga yang bisa berbicara bahasa manusia.

Pegasus

Pegasus adalah kuda putih bersayap yang


tercipta dari darah Medusa setelah Perseus
memenggal kepala Medusa.
Satu-satunya manusia yang bisa menunggangi
Pegasus adalah Bellerofon. Bellerofon mampu
menjinakkan Pegasus setelah memeperoleh
tali kekang emas dari dewi Athena. Bellerofon
menunggangi Pegasus dalam berbagai petualangannya, misalnya ketika membunuh
Khimera, mengalahkan kaum Solimi, dan memerangi bangsa Amazon.
Suatu ketika Bellerofon mencoba menunggangi Pegasus untuk menuju Olimpus,
kediaman para dewa. Para dewa menghukum Bellerofon dengan mengirim
serangga untuk menyengat Pegasus sehingga Pegasus mengamuk dan
menjatuhkan Bellerofon. Setelah itu Pegasus tinggal di kandang kuda di Olimpus
dan berperan sebagai pembawa petir Zeus.

61
Arion
Arion adalah anak dari Poseidon dan Demeter. Poseidon bernafsu dan mengejar
saudarinya Demeter, tidak lama setelah penculikan Persefone. Demeter mencoba
bersembunyi dari saudaranya dengan cara berubah menjadi kuda betina dan
bersembunyi di antara kuda-kuda lain di Arkadia. Namun Poseidon berhasil
menemukannya. Poseidon berubah menjadi kuda jantan lalu memperkosa Demeter
sampai Demeter melahirkan seekor kuda jantan bernama Arion dan seorang putri
bernama Despoina.
Arion kemudian dipelihara oleh Onkios di Arkadia. Arion sangat lincah dan cepat
dibandingkan kuda-kuda lainnya, Arion juga bisa berbicara bahasa manusia.
Herakles mengambil Arion dan memberikannya pada Adrastos, raja Argos.
Dalam perang Tujuh Melawan Thebes, Arion ikut berperan dalam menyelamarkan
nyawa Adrastos. Arion menjauhkan Adrastos dari medan pertempuran dan
membawanya ke Athena.

Xanthos dan Balios


Xanthos dan Balios adalah sepasang kuda abadi miliki Akhilles. Mereka adalah
keturunan Zefiros dewa angin barat dan Podarge, salah seorang Harpi.
Xanthos dan Balios awalnya dimiliki oleh Peleus, ayah Akhilles. Peleus sendiri
memperoleh kedua kuda itu sebagai hadiah pernikahan dari para dewa pada pesta
pernikahannya dengan Thetis.
Ketika terjadi Perang Troya, Peleus memberikan beberapa alat tempur pada
Akhilles, di antaranya adalah helm perang, baju perang, dan kereta perang beserta
dua kuda penariknya: Xanthos dan Balios.
Xanthos dan Balios ikut menangisi kematian Patroklus, sahabat Akhilles. Hera
memberi Xanthos dan Balios kemampuan untuk berbicara bahasa manusia.

Kuda betina Diomedes


Diomedes, raja Thrakia, memiliki empat ekor kuda betina yang senang memakan
daging manusia. Kuda-kuda ini liar dan tak terkendali.
Herakles diharuskan menangkap kuda-kuda ini dalam rangka menyelesaikan tugas
kedelapannya. Herakles membawa beberapa pemuda dan mencuri kuda-kuda ini

62
dari Diomedes. Ketika Herakles sedang bertarung dengan Diomedes, kuda-kuda itu
memakan Abderos, salah seorang pemuda teman Herakles. Untuk membalasnya,
Herakles membunuh Diomedes dan menyajikan dagingnya pada kuda-kudanya
sendiri.
Bukefalos, kuda Alexander Agung dikatakan merupakan keturunan dari kuda-kuda
ini

Hippokampos

Hippokampos adalah kuda yang hidup di


lautan. Hippokampos memiliki kepala dan
tubuh bagian depan kuda tapi bagian
belakangnya adalah ekor ikan. Hippokampos
juga memiliki sirip dan tubuhnya ditutupi sisik
berwarna hijau. Orang Yunani kuno percaya bahwa Hippokampos merupakan
bentuk dewasa dari kuda laut. Poseidon menggunakan dua atau empat
Hippokampos untuk menarik keretanya menyeberangi lautan. Hippokampos juga
merupakan tunggangan para dewa laut dan para Nereid.

Griffin
Griffin adalah makhluk dengan badan singa dan kepala serta sayap elang. Griffin
berasal dari dataran Hiperborea.
Sekawanan Griffin di pegunungan Rhipaia menjaga timbunan emas dari para
Arimaspos, kaum bermata satu yang hendak mencuri emas itu. Para Arimaspos
menunggangi kuda dan berusaha mengambil emas namun usaha mereka selalu
digagalkan oleh para Griffin, yang selalu berhasil menyerang balik para Arimaspos.

Nimfa
Nimfa adalah dewi minor atau makhluk yang dekat dengan alam. Nimfa tinggal di
gunung, hutan, sungai, dan laut. Jenis nimfa dibedakan berdasarkan habitatnya.

63
Nimfa gunung disebut Oread. Nimfa sungai dan danau disebut Naiad. Nimfa pohon
adalah Driad, Hamadriad, Alseid, dan Meliai. Nimfa laut adalah Nereid. Sementara
Okeanid tidak memiliki atribut khusus.
Nimfa terkadang disembah bersama dewa atau pahlawan di kuil atau tempat suci,
meskipun pemujaan nimfa biasanya dilakukan di gua. Nimfa biasanya merupakan
pembantu atau pendamping para dewi. Dewi Artemis adalah dewi yang disertai oleh
banyak nimfa, para nimfa itu menyertainya dalam berburu. Sebagian besar nimfa
hanya memiliki satu orang tua dewa, hanya sedikit nimfa yang kedua orang tuanya
adalah dewa. Nimfa adalah makhluk yang cantik sehingga sering dicintai oleh para
dewa dan manusia. Beberapa melakukan hubungan seksual dengan dewa atau
manusia. Peran nimfa cukup penting karena banyak nimfa yang melahirkan
pahlawan.
Kata "nimfa" kini diserap menjadi istilah "nimfomania", yang bermakna seorang
perempuan dengan nafsu seksual yang tinggi.

Phoenix
Phoenix adalah burung yang mampu menyemburkan api. Bulunya berwarna emas
dan tubuhnya mengeluarkan cahaya terang. Burung ini mampu hidup selama
ratusan tahun. Ketika sudah tua, Phoenix akan membuat api unggun dan melompat
ke api unggun tersebut. Ketika apinya padam, Phoenix akan terlahir kembali sebagai
burung muda. Orang Yunani kuno percaya bahwa Phoenix bersal dari Mesir.

Satir
Satir adalah makhluk penghuni hutan yang termasuk dalam rombongan Dionisos.
Pada awalnya, Satir digambarkan sebagai manusia berjenggot dengan ekor kuda,
telinga runcing, hidung pesek, dan alat kelamin yang sedang ereksi. Pada
perkembangan selanjutnya, Satir digambarkan sebagai manusia dengan tubuh
bagian bahwa kambing dan memiliki tanduk.

64
Satir senang bernyanyi, menari, dan mabuk-mabukan bersama para mainad,
perempuan dalam rombongan Dionisos. Pemimpin para Satir bernama Silenos. Pan,
dewa gembala, merupakan salah satu Satir yang terkenal.

Triton
Triton adalah putra dari Poseidon dan Amfitrit, dewi laut. Tubuh bagian atasnya
adalah manusia dan tubuh bagian bawahnya adalah ekor ikan dengan sisik
berwarna hijau. Di bahunya terkadang terpasang kerang laut. Triton tinggal bersama
ayahnya di istana bawah laut.
Triton membawa terompet berbentuk keong yang dia tiup untuk menenangkan atau
membuat ombak. Suara terompet tersebut mampu membuat raksasa ketakutan.
Triton juga adalah dewa danau Tritonis di Libia. Ketika para Argonaut terjebak di
gurun pasir, Triton menunjukkan jalan dari danau Tritonis ke laut.

Phoenix Triton
Griffin Satir

Mirmidon

Hera mengirim wabah ke pulau Aigina


sehingga hampir semua penduduknya
mati. Hanya raja Aiakos dan ibunya
yang selamat. Aiakos melihat bahwa
semut-semut yang berada di pohon
tidak terkena dampak wabah dan
mampu bertahan hidup. Aiakos lalu
berdoa supaya kotanya dipenuhi lagi
oleh penduduk sebanyak semut-semut itu.

65
Zeus menjawab doa Aiakos dengan mengubah semut-semut di pohon itu menjadi
manusia, yang disebut kaum Mirmidon. Para Mirmidon adalah orang-orang yang
patuh sekaligus pasukan tempur yang tangguh.
Pasukan Mirmidon sangat pemberani, setia, ahli dalam bertempur, dapat melakukan
tugas tanpa bayak protes, dan tak kenal ampun. Pasukan Mirmidon sangat cocok
untuk pertempuran darat, karena seperti layaknya semut, mereka juga giat dan
pantang menyerah.
Ketika Aiakos mengucilkan kedua putranya. Peleus dan Telamon, karena
membunuh saudara tiri mereka, sekumpulan Mirmidon mengikuti Peleus ke
Thessali.
Pasukan Mirmidon juga ikut terlibat dalam Perang Troya. Dalam perang itu, mereka
dipimpin oleh Akhilles. Mereka mengenakan baju perang dan perisai berwarna
hitam. Seusai perang, Neoptolemos, putra Akhilles, memimpin pasukan Mirmidon
pulang.

Spartoi

Spartoi adalah sekumpulan prajurit


bersenjata lengkap yang lahir dari gigi
naga yang ditanam dalam tanah. Satu-
satunya cara untuk mengalahkan
mereka adalah dengan melempar batu
ke tengah-tengah mereka. Yang pernah
menghadapi para Spartoi adalah
Kadmos dan Iason.
Kadmos membunuh seekor naga yang menjaga sebuah mata air. Dewi Athena lalu
menyuruh Kadmos untuk menanam gigi naga tersebut di dalam tanah. Setelah
ditanam, gigi naga itu tumbuh menjadi para Spartoi. Kadmos mendapat petunjuk lagi
dari Athena dan melempar sebuah batu pada para Spartoi sehingga mereka saling
bertarung demi batu itu hingga hanya lima Spartoi yang tersisa.
Para Spartoi yang tersisa bernama Ekhion, Khthonios, Hiperinor, Pelorus dan
Udaios. Mereka membantu Kadmos dalam mendirikan kota Thebes, mereka juga

66
menikahi putri-putri Kadmos. Ekhion menikahi Agave, dan menjadi ayah dari
Pentheus. Khthonios menjadi ayah Niktius dan Likos, keduanya menjadi pemimpin
Thebes setelah kematian Pentheus. Sementara Udaios menjadi leluhur dari Tiresias
Iason, pemimpin para Argonaut, juga pernah berhadapan dengan para Spartoi.
Aietes menyuruh Yason menanam gigi Naga Kolkhis. Gigi itu tumbuh menjadi para
Spartoi. Yason melempar batu pada mereka dan mereka pun langsung bertarung.
Kali ini tak ada Spartoi yang selamat.

Raja kelahiran bumi

Beberapa raja terlahir dari bumi dan berwujud


setengah manusia setengah ular. Di antaranya adalah
Kekrops dan Erikthonios yang pernah memerintah
kota Athena
Kekrops adalah adalah pendiri dan raja pertama
Athena. Pada masa pemerintahannya, dewi Athena
menjadi pelindung kota Athena. Kekrops juga yang
mendirikan Akropilis dan pemujaan pada dewi Athena.
Raja lainnya yang lahir dari bumi adalah Erikthonios. Dia lahir dari bumi yang dibuahi
oleh sperma Hefaistos. Erikthonios dibesarkan oleh Athena sebelum kemudian
menjadi raja di Athena.

Gorgon

Gorgon adalah tiga makhluk perempuan yang


berambut ular dan bersayap. Pandangan mata mereka
mampu mengubah makhluk apapun menjadi batu.
ketiga Gorgon itu adalah Stheno, Euriale, dan Medusa.
Stheno dan Euriale abadi sedangkan Medusa tidak.
Para Gorgon tinggal Sarpedon, sebuah pulau berbatu.
Stheno adalah Gorgon yang paling buas dan ganas

67
sementara Euriale memiliki tangisan yang menakutkan.
Medusa sendiri pada awalnya adalah seorang perawan cantik dan merupakan
pendeta wanita di kuil milik Athena. Namun suatu ketika ia diperkosa oleh Poseidon
di dalam kuil Athena. Hal ini membuat Athena marah, maka sang dewi pun
mengubah rambut Medusa menjadi ular dan mengutuk Medusa sehingga siapapun
yang melihat matanya, akan menjadi batu.
Medusa dibunuh oleh Perseus atas perintah Raja Polidektes dari Serifos yang
meminta kepala Medusa sebagai hadiah. Dengan bantuan dari Athena dan Hermes,
yang memberinya sandal bersayap, Helm gaib, pedang, dan perisai cermin, Perseus
berhasil melaksanakan tugasnya. Perseus membunuh Medusa dengan cara melihat
bayangan Medusa di cermin agar Medusa tidak mengubahnya jadi batu lalu Perseus
memenggal kepala Medusa. Kemudian dua makhluk keluar dari tubuh Medusa:
Pegasus dan Khrisaor. Ketika Perseus terbang di atas Libya, sebagian darah
Medusa menetes di gurun dan berubah menajdi ular berbisa.
Setelah Perseus menyelesaikan tugasnya dan membalas perbuatan Polidektes
dengan mengubahnya menjadi batu, sang pahlawan menyerahkan kepala Medusa
kepada Athena untuk kemudian dipasang pada Aegis.

Harpi

Harpi adalah makhluk yang berwujud setengah wanita


dan setengah burung. Harpi adalah anak dari
Thaumas dan Okeanid Elektra dan merupakan saudari
dewi Iris.
Harpi adalah makhluk yang jahat dan kejam. Harpi
menculik orang-orang dan mengambil benda-benda.
Para Harpi tinggal di Strofades.
Sepasang Harpi ditugaskan oleh Zeus untuk terus
mengambil makanan dari jangkauan Fineas sehingga Fineas tak tak pernah mampu
menuntaskan rasa laparnya. Suatu hari para Argonaut tiba di tempat Fineas. Dua
orang Argonaut (Zetes dan Kalais), yang juga bisa terbang, berusaha mengejar para

68
Harpi itu. Usaha mereka dihentikan oleh Iris yang berjanji bahwa para Harpi tak akan
lagi mengganggu Fineas.

Hidra
Hidra adalah monster berkepala sembilan yang merupakan anak dari Tifon dan
Ekhidna.Satu dari sembilan kepala Hidra adalah abadi, sedangkan delapan kepala
lainnya akan menumbuhkan dua kepala baru jika dipotong. Hidra tingga di rawa
Lerna bersama seekor kepiting raksasa.
Tugas kedua Herakles adalah membunuh Hidra. Herakles menghadapi Hidra
dengan dibantu oleh keponakannya, Iolaus. Herakles memotong kepala Hidra
namun selalu tumbuh lagi. Dia lalu menyuruh Iolaus untuk membakar leher Hidra
yang kepalanya telah terpotong. Dengan cara itu kepala Hidra tidak tumbuh lagi
sehingga Herakles bisa mengalahkan Hidra. Herakles lalu mengubur kepala abadi
Hidra di bawah sebuah batu besar dan mencelupkan panahnya pada darah Hidra
sehingga panahnya kini mematikan.
Hidra sendiri kemudian ditempatkan di langit sebagai rasi bintang Hydra.

Khimaira

Khimaira adalah monster yang memiliki


badan dan kepala singa, ekornya berupa
ular, dan ada kepala kambing di
punggungnya. Khimaira merupakan anak
Tifon dan Ekhidna. Makhluk ini hidup di
daerah Likia.
Bellerofon ditugaskan untuk membunuh Khimaira. Dia menghadapi Khimaira dengan
menunggangi Pegasus. Khimera akhirnya menemui ajalnya setelah Bellerofon
menyumbat mulutnya dengan tombak berujung timah, yang mencair karena
semburan api Khimaira dan menyumbat pernafasannya.

69
Kerberos

Kerberos adalah anjing peliharaan Hades yang


menjaga gerbang dunia bawah. Kerberos merupakan
anak Tifon dan Ekhidna. Kerberos memiliki tiga kepala
dan ekor ular.
Kerberos bertuga menjaga supaya arwah tidak keluar
dari dunia bawah sekaligus menjaga orang hidup supaya tidak memasuki dunia
bawah, walaupun ada beberapa pengecualian.
Tugas kedua belas Herakles adalah menangkap Kerberos. Herakles mendatangi
Hades dan meminta izin menangkap Kerberos. Hades mengizinkan asalkan
Herakles tidak menggunakan senjata. Pada akhirnya Herakles berhasil membawa
Kerberos pada Euristheus, yang ketakutan dan menyuruh Herakles membawa pergi
Kerberos. Herakles lalu mengembalikan Kerberos ke dunia bawah.
Kerberos pernah membiarkan beberapa orang hidup memasuki dunia bawah, di
antaranya adalah Theseus dan Pirithos, Orfeus, dan Piskhe. Orfeus menggunakan
musiknya untuk menjinakkan Kerberos sedangkan Psikhe bisa lewat memberi kue
manis pada Kerberos.

Minotaur

Pasifae, istri raja Minos, jatuh cinta pada Banteng


Kreta. Pasifae lalu menyuruh Daidalos untuk
membuatkannya sebuah tiruan banteng betina.
Pasifae masuk ke dalam replika itu dan bercinta
dengan sang banteng. Akibat dari hubungan itu,
Pasifae melahirkan Minotaur, makhluk bertubuh
manusia dan berkepala banteng.
Minotaur adalah makhluk yang mengerikan dan
senang memakan manusia. Untuk mengamankannya,
Minos mengurungnya dalam labirin buatan Daidalos.

70
Suatu ketika, Minos memimpin Kreta mengalahkan kota Athena sehingga Athena
setiap tahun harus mengirim tujuh pemuda dan tujuh perawan untuk dijadikan
sebagai makanan Minotaur. Thesus, pahlawan Athena, menyamar menjadi salah
satu korban dan pergi ke Kreta. Di sana, Putri Ariadne jatuh cinta pada Theseus dan
membantunya dengan memberinya sebilah pedang serta segulung benang. Thesus
memasuki labirin dan mengulur gulungan benangnya. Theseus menjelajahi labirin
dan akhirnya bertemu dengan Minotaur. Mereka kemudian berkelahi. Minotaur, yang
ternyata sangat kuat, sempat menyulitkan Theseus namun dengan pedangnya,
Theseus akhirnya berhasil membunuh Minotaur. Theseus lalu menggunakan
benangnya untuk menelusuri kembali jejaknya supaya bisa keluar dari dalam labirin
yang rumit.

Orthos
Orthus adalah anjing berkepala dua yang merupakan saudara Kerberos. Orthos
dipelihara oleh raksasa berbadan tiga, Gerion. Ketika Herakles datang ke tempat
Gerion untuk mengambil ternaknya, Herakles terlebih dulu membunuh Orthos
dengan panah sebelum akhirnya membunuh Gerion.

Sphinx

Sphinx adalah makhluk dengan kepala perempuan,


badan singa, sayap elang, dan ekor ular. Sphinx
dikirim oleh para dewa untuk meneror kota Thebes
akibat melakukan beberapa kejahatan.
Di jalan menuju Thebes, Sphinx mengajukan
pertanyaan pada orang yang lewat. Jika jawabannya
salah maka Sphinx akan memakan orang itu. Suatu
hari Oidipus pergi ke Thebes dan bertemu dengan
Sphinx. Oidipus berhasil menjawab pertanyaan yang diajukan oleh Sphinx. Akhirnya
Sphinx menjatuhkan diri dari tebing dan mati.

71
Tifon
Tifon adalah monster raksasa setengah manusia setengah naga. Tifon merupakan
anak dari Gaia dan Tartaros. Dari kepala sampai ke pinggang, Tifon berwujud
manusia, sedangkan kedua kakinya adalah dua ekor ular raksasa berbisa. Tifon
sangat besar, tinggi, dan memiliki sayap. Jari-jarinya adalah ratusan ular berbisa.
Tifon juga bisa menyemburkan api.
Tifon bersetubuh dengan Ekhidna dan menjadi ayah dari berbagai monster
mengerikan. Tifon bertarung dengan Zeus dan dikalahkan. Zeus kemudian
mengurungnya di bawah Gunung Etna.

Ekhidna

Ekhidna adalah wanita naga, kepala dan tubuh bagian


atasnya berwujud perempuan tetapi kakinya adalah ular
raksasa. Ekhidna juga memiliki sayap. Ekhidna adalah anak
dari Gaia dan Tartaros.
Ekhidna bersetubuh dengan Tifon dan melahirkan berbagai
monster mengerikan, di antaranya adalah Singa Nemea,
Khimera, Hidra, Kerberos, Orthos, Elang Kaukasia, dan Babi
Kromios. Karena itu Ekhidna dijuluki sebagai "Ibu Para
Monster".
Ekhidna bersama suaminya Tifon pernah menyerang para dewa Olimpus. Namun
tak seperti Tifon yang dikurung, Ekhidna dibiarkan hidup oleh Zeus sebagai ujian
untuk para pahlawan.
Ekhidna adalah monster yang awet muda namun tidak abadi. Ekhidna mati dibunuh
oleh raksasa bermata seratus, Argus Panoptes.

Kampe
Kampe adalah monster wanita naga yang mengerikan. Dari kepala sampai ke
pinggang tubuhnya adalah perempuan, sementara dari pinggang ke bawah dia

72
berwujud naga dengan ribuan ular berbisa di kakinya. Tidak hanya itu, Kampe juga
memiliki berbagai kepala hewan buas yang menempel di pinggangnya, sedangkan
ekor Kampe adalah ekor kalajengking yang beracun. Selain itu, Kampe juga
bersayap.
Kronus menugaskan Kampe untuk menjaga para Kiklops dan Hekatonkhire yang
dikurung di Tartaros.
Pada Titanomakhia, Zeus masuk ke Tartaros dan berusaha membebaskan para
Kiklops dan Hekatonkhire tetapi Zeus dihalangi oleh Kampe. Zeus pun bertarung
dengan Kampe. Setelah membunuh Kampe, Zeus langsung membebaskan para
Kiklops dan Hekatonkhire.

Ladon

Ladon adalah naga yang ditugaskan oleh Hera


untuk menjaga pohon apel emas di taman
Hesperides. Ladon memiliki seratus kepala,
masing-masing kepala berbicara dengan suara
yang berbeda. Ladon merupakan anak dari
Ekhidna dan Tifon.
Tugas kesebelas Herakles adalah mengambil
apel emas Hesperides. Herkles mendatangi taman Hesperides. Di sana, Herakles
dihadang oleh Ladon yang tubuhnya membelit erat pohon apel emas. Herakles lalu
membunuh Ladon dan mengambil apel emas itu.
Setelah mati, Ladon ditempatkan di angkasa sebagai rasi bintang Draco.

Delfin
Delfin adalah makhluk dengan tubuh bagian atas perempuan dan bagian bawahnya
naga.
Setelah monster Tifon berhasil memotong urat Zeus, Tifon mengurungnya di sebuah
gua dan menyuruh Delfin untuk menjaga Zeus supaya tidak kabur. Namun Hermes

73
berhasil menyelinap ke dalam gua itu dan memberikan kembali urat Zeus. Mereka
lalu kebaur tanpa diketahui oleh Delfin.
Delfin mati dibunuh oleh Apollo. Karena berhasil membunuh Delfin, Apollo mendapat
gelar Delfinos.

Pithon

Pithon adalah naga raksasa yang


terlahir dari lumpur yang membusuk
akibat dari banjir bandang. Pithon
ditugaskan oleh Gaia untuk menjaga
Orakel Delfi.
Ketika Leto selesai melahirkan Artemis
dan Apollo, Hera mengutus Pithon untuk
menyerang Leto. Apollo yang baru lahir
langsung melindung ibunya dan melawan Pithon. Apollo memburu Pithon sampai ke
Orakel Delfi. Di sana, Apollo berhasil membunuh Pithon dengan panahnya. Apollo
pun akhirnya mengambil alih Orakel Delfi. Jasad Pithon sendiri oleh Apollo dikubur
di bawah Omfalos.
Untuk mengenang pertarungannya denagn Pithon, Apollo menamai peramalnya di
Orakel Delfi dengan nama Pithia. Selain itu, Apollo juga menyelenggarakan Pesta
Olahraga Pithia.

Naga Kolkhis
Naga Kolkhis adalah naga raksasa yang menjaga bulu domba emas di hutan suci
Ares di Kolkhis. Naga Kolkhis selalu waspada dalam penjagaannya dan tak pernah
tertidur. Naga ini merupakan anak dari Tifon dan Ekhidna.
Suatu ketika, para Argonaut tiba di Kolkhis untuk mengambil bulu domba emas.
Namun usaha mereka dihadang oleh naga Kolkhis yang buas. Midea, seorang

74
penyihir yang jatuh cinta pada pemimpin Argonaut, kemudian menidurkan naga itu
dengan sihirnya
Gigi naga itu lalu diambil oleh Aietes raja Kolkhis. Aietes memberi beberapa tugas
pada Iason, salah satunya adalah menanam gigi naga Kolkhis di ladang dan Iason
harus melakukannya dengan bajak yang ditarik oleh lembu bernafas api. Setelah
Iason selesai menanamnya dalam tanah, gigi naga itu tumbuh dan berubah menjadi
Spartoi, yaitu sekumpulan prajurit bersenjata.
Naga Ismene adalah naga raksasa yang menjaga mata air suci Ismene. Naga itu
adalah anak dewa Ares.
Ketika Kadmos dan anak buahnya hendak mengambil air di mata air itu. Naga
Ismene menyerang mereka dan memakan semua anak buah Kadmos. Kadmos lalu
membunuh naga itu dengan sebuah batu. Dewi Athena muncul dan menyuruh
Kadmos untuk menanam gigi naga itu di tanah. Kadmos melakukan perintah Athena
dan dari dalam tanah, gigi itu tumbuh menjadi sekumpulan Spartoi, lima di antaranya
kelak membantu Kadmos dalam mendirikan kota Thebes.

Hekatonkhire

Hekatonkhire adalah tiga orang raksasa anak


dari Gaia dan Uranus. Mereka masing-masing
memiliki seratus tangan dan lima puluh
kepala, Para Hekatonkhire antara lain
Briarios, Kottos, dan Gies.
Karena penampilan mereka yang mengerikan,
Uranus mengurung mereka di Tartaros
bersama para Kiklops. Setelah Kronus
menggantikan Uranus, para Hekatonkhire
masih tetap dikurung dan tidak dibebaskan. Akhirnya mereka diebebaskan oleh
Zeus yang membutuhkan bantuan dalam Titanomakhia.
Sebagai balasannya, para Hekatonkhire membantu Zeus dalam mengalahkan para
Titan. Mereka melempari Titan dengan batu-batu besar.

75
Setelah perang, para Hekatonkhire ditugaskan oleh Zeus untuk menjaga para Titan
yang dikurung di Tartaros. Briarios juga menikahi putri Poseidon, Kimopolia.

Kiklops
Kiklops adalah raksasa yang bermata satu. Awalnya hanya ada tiga Kiklops yang
merupakan anak Uranus dan Gaia, mereka adalah Arges, Brontes dan Steropes.
Bersama para hekatonkhires, mereka dikurung oleh Uranus di Tartaros.
Setelah dibebaskan oleh Zeus, para Kiklops membuat berbagai senjata hebat untuk
para dewa. Mereka membuat petir untuk Zeus, trisula untuk Poseidon, dan helm
kegelapan untuk Hades. Berkat bantuan mereka, para dewa Olimpus bisa
memenangkan Titanomakhia.
Seusai Titanomakhia, para Kiklops bekerja di bengkel Hefaistos di pualu Lemnos. Di
sana mereka menciptakan berbagai alat canggih.
Salah seorang Kiklops dibunuh oleh Apollo untuk membalas dendam pada Zeus
yang telah membunuh Asklepios, anak Apollo. Zeus lalu menghukum Apollo untuk
mengabdi pada seorang manusia bernama Admetos.

Polifemos

Ada juga generasi Kiklops yang lebih muda, mereka


kurang berperadaban dibandingkan Kiklops generasi
pertama, selain itu mereka juga memusuhi manusia
dan menjadi gembala bukan pandai besi. Mereka
kebanyakan tinggal di Pulau Sisilia. Yang paling
terkenal di antara mereka adalah Polifemos. Dia
adalah putra Posiedon dan dewi Thoosa.
Polifemos awalnya adalah Kiklops yang baik dan
ramah ketika masih muda. Polifemos pernah mencintai seorang dewi bernama
Galatia. Namun Suatu hari Polifemos memergoki Galatia sedang bercinta dengan
Akis. Polifemos sangat marah dan langsung membunuh Akis dengan batu besar.

76
Sejak insiden itu, Polifemos menajdi Kiklops yang jahat. Apalagi menurut ramalan,
mata Polifemos akan dibutakan oleh seorang manusia, sehingga Polifemos akan
memakan manusia yang memasuki pulaunya.
Odisseus dan anak buahnya pernah mendatangi pualu Polifemos. Enam anak buah
Odisseus dimakan oleh Polifemos namun Odisseus berhasil membutakan Polifemos
dengan menusuk matanya dengan kayu besar. Pada akhirnya Odisseus berhasil
kabur namun Polifemos telah terlebih dulu berdoa pada ayahnya, Poseidon, untuk
menghukum Odisseus. Akibatnya Odisseus harus berkelana di lautan selama
bertahun-tahun sebelum bisa pulang ke rumah.
Dalam upaya menyelamatkan diri dari Troya, Ainias dan para awak kapalnya
berlabuh di pulau Polifemos. Di sana Ainias bertemu dengan Akhaimenid, anak buah
Odisseus yang tertinggal di pulau itu. berkat peringatan darinya, Ainias langsung
kabur dari pulau itu sebelum sempat diserang oleh Polifemos.

Gigant

Ketika Kronus memotong alat kelamin Uranus,


sebagian darah Uranus terciprat ke bumi dan lahirlah
para Gigant. Gigant adalah raksasa yang memiliki kaki
atau ekor ular. Para Gigant tinggal di Flegra. Alkionios
dan Porfirion adalah yang terkuat di antara mereka.
Suatu hari, Gaia menyuruh para Gigant untuk bangkit
melawan para dewa Olimpus, maka terjadilah
Gigantomakhia, yakni perang antara para Gigant melawan dewa Olimpus.
Menurut ramalan, para dewa Olimpus tak akan menang tanpa bantuan seorang
manusia. Para dewa harus menunggu selama berabad-abad sebelum menemukan
manusia yang cocok untuk membantu menghadapi para Gigant, dan manusia yang
terpilih adalah Herakles. Untuk mencegah para Gigant menyerang sebelum
Herakles lahir, para dewa membuat matahari tidak terbit di Flegra.
Pada akhirnya dewa Olimpus menang dan semua Gigant dikurung atau dibunuh.

77
Otos dan Efialtes

Otos dan Efialtes adalah dua raksasa kembar


yang merupakan anak Poseidon dan Ifimedeia.
Mereka disebut sebagai raksasa Aloadai.
Mereka sangat kuat sampai-sampai tak ada
dewa yang bisa melukai mereka. Suatu malam,
ketika mereka sedang tidur, Gaia membisikkan
sesuatu pada mereka. Gaia memberitahu
mereka bahwa merekalah yang seharusnya berkuasa di Olimpus. Sejak itu, Mereka
berusaha menyerang Olimpus dengan cara menumpuk-numpuk gunung sampai
setinggi Gunung Olimpus, lalu menyuruh para dewa untuk menyerah. Mereka juga
meminta Artemis dan Hera menjadi istri mereka. Para dewa melawan tapi tak dapat
mengalahkan mereka. Para Aoladai bahkan mampu menangkap Ares dan
mengurungnya dalam kendi selama tiga belas bulan. Artemis lalu berubah wujud
menjadi seekor rusa dan berlari di antara para Aloadai. Mereka saling melempar
tombak yang kemudian mengenai badan masing-masing dan akhirnya saling
membunuh.

Orion

Orion adalah seorang raksasa tampan anak dari


Poseidon dan Euriale. Ia memiliki kemampuan
berjalan di atas air karena ayahnya adalah dewa
lautan.
Orion pernah bekerja pada Raja Oinopion namun
kemudian diusir dan dibutakan setelah memperkosa
putrinya, Merope. Orion lalu memohon pertolongan
Hefaistos yang kemudian meminjamkan asistennya,
Keudalion untuk membawa Orion menemui Helios
yang bisa mengembalikan penglihatannya. Orion

78
kemudian beristirahat di Pulau Delos dan menjadi teman akrab sekaligus pengikut
yang paling disukai oleh Artemis.
Setelah kematiannya, Orion ditempatkan di angkasa sebagai rasi bintang Orion. Ada
banyak versi mengenai kematiannya tapi yang paling umum adalah bahwa Orion
dibunuh oleh Kalajengking raksasa.

Argus Panoptes

Argus Panoptes adalah raksasa yang memiliki seratus


mata yang tinggal di Argolis. Argus selalu waspada,
bahkan ketika sedang tidur, beberapa matanya tetap
terbuka. Argus adalah raksasa yang berhasil
membunuh Ekhidna
Suatu hari, Zeus mengubah Io menjadi sapi untuk
menutupi perselingkuhannya dengan Io. Namun Hera
tetap curiga dan menugaskan Argus untuk menjaga sapi itu. Untuk membebaskan
Io, Zeus pun mengirim Hermes. Hermes menyamar sebagai gembala dan
menidurkan Argus dengan lantunan musiknya sebelum akhirnya Hermes membunuh
Argus dengan pedangnya. Karena membunuh Argus, Hermes mendapat julukan
Argeiphontes.
Setelah Argus mati, Hera mengambil semua mata Argus dan memasangnya di ekor
burung kesayangannya, merak.

Khrisaor
Khrisaor adalah raksasa yang lahir dari darah Medusa setelah Perseus memenggal
kepala Medusa. Khrisaor merupakan saudara Pegasus, yang juga lahir dari darah
Medusa. Khrisaor menikahi Kallirhoe dan menjadi ayah dari Gerion.

79
Gerion

Gerion adalah raksasa yang tinggal di pulau Erithia. Tubuh


Gerion merupakan gabungan dari tiga tubuh, jadi Gerion
memiliki tiga kepala serta tiga pasang tangan dan kaki.
Gerion memiliki segerombolan ternak serta anjing berkepala
dua, Orthos.
Herakles diharuskan untuk mengambil ternak Gerion sebagai
salah satu tugasnya. Herakles pun mendatangi tempat
Gerion. Sebelum membunuh Gerion, Herakles terlebih dahulu
membunuh anjingnya, Orthos, dengan satu pukulan. Gerion
lalu melawan Herakles dengan mengenakan tiga tombak, tiga perisai, dan tiga helm.
Gerion mengejar Herakles sampai ke Sungai Anthemus sebelum akhirnya Herakles
berhasil membunuh Gerion dengan menggunakan panah yang telah diolesi darah
beracun Hidra. Setelah membunuh Gerion. Herakles membawa ternak Gerion pada
Euristheus.

Kakos
Kakos adalah raksasa putra dari Hefaistos. Kakos mampu menyemburkan api.
Setelah mengambil ternak Gerion, Herakles berhenti di dekat sebuah gua dan
tertidur. Ternyata gua itu adalah sarang Kakos. Ketika Herakles sedang tertidur,
Kakos keluar dan mengambil ternak itu lalu membawanya ke dalam guanya, Kakos
lalu menutup gua dengan sebuah batu besar. Ketika Herakles terbangun, dia
menyadari bahwa ternaknya hilang. Herakles awalnya mengalami kesulitan dalam
mencari ternak itu samai akhirnya Herakles mendengar suara ternak dari dalam
sebuah gua. Seketika itu juga Herakles langsung tahu bahwa ternak itu telah dicuri.
Herakles yang marah lalu menghancurkan batu besar di pintu gua dan masuk ke
dalamnya. Di dalam gua, Herakles bertarung dengan Kakos dan membunuh sang
raksasa.

80
Antaios

Antaios adalah raksasa pegulat dan merupakan putra Gaia


dan Poseidon. Antaios tinggal di Libya, dia suka menantang
gulat pada engelana yang lewat.
Antaios sering membiarkan lawannya membantingnya ke
tanah. Setelah itu Antaios akan bangkit, lalu dia langsung
membunuh lawannya. Itu disebabkan karena Antaios adalah
putra Gaia (bumi), maka dia tidak terkalahkan dan bahkan
semakin kuat jika melakukan kontak dengan tanah.
Ketika Herakles lewat di Libya untuk mengambil apel
Hesperides, Antaios pun menantang sang pahalwan bergulat.
Dalam duel itu, Herakles berhasil membanting Antaios ke tanah sebanyak tiga kali,
dan setiap kali dibanting, Antaos selalu bangkit dan menjadi lebih kuat.
Maka Herakles memikirkan cara lain untuk mengalahkan Antaios. Herakles lalu
mengangkat Antaios sehingga Antaios tak menyentuh tanah. Antaios pun menjadi
lemah. Pada saat itulah Herakles langsung menghabisi Antaios.

Gegenes

Gegenes adalah kaum raksasa yang lahir dari bumi


dan memiliki enam tangan. Gegenes tinggal di
Gunung Beruang di Pulau Misia.
Iason dan para Argonaut berlabuh di dekat Gunung
Beruang untuk mengisi perbekalan. Sementara
kebanyakan Argonaut pergi mencari makanan, para
Gegenes melihat bahwa kapal Argo hanya dijaga sedikit orang, maka mereka pun
menyerang kapal Argo. Namun ternyata di antara sedikit orang itu ada Herakles.
Dalam bentrokan itu, Herakles berhasil membunuh banyak Gegenes dengan
pemukul dan panahnya. Ketika para Argonaut kembali ke kapal, Gegenes yang
tersisa habis terbunuh atau langsung kabur.

81
Talos
Talos adalah raksasa yang tubuhnya terbuat dari perunggu. Talos memiliki sebuah
pembuluh yang tersambung dari leher sampai ke kakinya. Di pembuluh itu mengalir
timbal hitam yang merupakan darah Talos. Pembuluh itu disumbat dengan sebuah
paku di kakinya.
Talos diciptakan oleh Hefaistos dan diberikan oleh Zeus untuk melindungi Europa,
kekasih Zeus di Kreta. Talos setiap hari selalu mengelilingi pulau Kreta tiga kali. Dia
akan melemparkan batu besar kepada kapal yang mendekati Kreta. Ketika para
Argonaut berlabuh di Kreta, Talos juga melemparkan batu-batu besar pada mereka.
Para Argonaut panik dan langsung menjauh hingga di luar jarak lempar Talos.
Medeia lalu menyihir Talos sampai sang raksasa jadi mengamuk sendiri. Talos yang
mengamuk akhirnya tanpa sengaja tersandung batu tajam dan paku yang menyegel
pembuluh darahnya terlepas. Maka keluarlah cairan hitam dari mata kakinya terus-
menerus. Talos akhirnya mati karena kehabisan darah

Laistrigones

Laistrigones adalah para raksasa kanibal yang


tinggal di kota Telepilos. Kota itu memiliki
pelabuhan yang bagus, dengan batu karang
mengelilingi pelabuhan dan hanya ada celah
sempit untuk satu atau dua kapal lewat,
Raja para Laistrigones adalah Antifates.
Antifates dan istrinya berukuran sangat besar, namun putri mereka berukuran
normal, sehingga anak buah Odisseus sangat terkejut ketika bertemu orang tua
gadis itu.
Ketika sebelas kapal Odisseus memasuki leabuhan Telepilos, para Laistrigones
menyerang mereka dan menghancurkan kapal-kapal Odisseus. Para raksasa
melempari kapal-kapal Odisseus dengan batu besar, mereka juga menggunakan
tombak panjang untuk menusuk manusia sebelum akhirnya memakannya.

82
Ketos
Ketos adalah monster laut raksasa dengan gigi-gigi yang tajam. Para Nereid sering
menunggangi makhluk ini untuk melintasi lautan. Ada dua Ketos yang terkenal, yang
satu adalah Ketos Ethiopa, dan satu lagi adalah Ketos Troya.
Ketos Ethiopia adalah monster yang dikirim Poseidon untuk memakan Andromeda,
karena ratu Kassiopia, ibu Andromeda, menyombongan kecantikan putrinya
melebihi putri-putri Poseidon. Atas kelancangannya itu, Poseidon menyuruh
Anromeda dikorbankan pada Ketos. Ketika Andromeda sedang dirantai di batu
karang untuk dikorbankan, Perseus lewat di sana dan berhenti untuk membebaskan
Adromeda. Lalu muncullah Ketos. Perseus menggunakan kepala Medusa dan
membatukan Ketos sampai hancur.
Sementara Ketos Troya adalah monster yang dikirim Poseidon untuk meneror kota
Troya sebagai hukuman karena raja mereka, Laomedon, mengingkari janjinya untuk
memberi imbalan pada Posiedon yang telah membuatkan dinding Troya. Orakel
mngatakan bahwa Ketos hanya bisa ditenangkan dengan pengorbanan Hesione,
putri Laomedon. Maka Hesione pun dirantai ke batu karang. Namun Herakles tiba
dan bertarung denagn Ketos. Herakles berhasil membunuh Ketos dengan
menggunakan panah dan Hesione pun selamat.
Ketos diabadikan di angkasa sebagai rasi bintang Cetus.

Kharibdis
Kharibdis adalah seekor monster laut anak Poseidon dan Gaia. Dia berwujud
makhluk yang seluruh wajahnya adalah mulut dan memiliki sirip. Dia menelan
sejumlah besar air untuk kemudian dimuntahkan kembali dan menimbulkan pusaran
air yang sangat kuat. Kharibdis sangat setia pada ayahnya dan sering membantu
Poseidon. Dia awalnya adalah seorang perempuan yang cantik tetapi dia diubah
menjadi monster oleh Zeus karena sering membuat badai di laut, menenggelamkan
daratan dan menjadikannya lautan. Kharibdis berdiam di suatu tempat di dekat
Skilla. Kapal yang melalui tempat Kharibdis akan dihancurkan oleh pusaran airnya.
Kharibdis dan Skilla hanya dipisahkan oleh sebuah jalur sempit sehingga jika ada
kapal yang lewat, maka pelautnya harus memilih, dimakan Skilla atau dihancurkan
Kharibdis.

83
Kapal Odisseus pernah dihancurkan oleh Kharibdis dan hanya Odisseus seorang
yang selamat.

Siren

Siren adalah makhluk berwujud


setengah wanita setengah
burung yang menyanyikan lagu
pada para pelaut yang lewat.
Orang yang mendengar nyanyian
mereka akan menjadi tidak
sadarkan diri, sebagian menabrakkan kapal mereka ke batu karang dan sebagian
akan menenggelamkan diri ke laut.
Para Siren awalnya adalah para perempuan pelayan Persefone. Ketika Persefone
diculik oleh Hades, Demeter memberi mereka sayap untuk ikut mencari Persefone.
Para Siren akhirnya menyerah lalu tinggal di pulau Anthemoessa.
Dalam perjalanannya, Odisseus harus melewati tempat para Siren. Dia menyuruh
awak kapalnya utnuk menyumbat telinga mereka dengan lilin supaya tidak
mendengar nyanyian Siren. Odisseus sendiri lebih memilih untu diikat di tiang kapal
dan tidak mau telinganya disumbat karena dia penasaran dengan nyanyian Siren.
Ketika akhirnya ia mendengar suara merdu para Siren, ia memberontak dan
menyuruh awak kapalnya agar melepaskan tali yang mengikatnya. Para awak
kapalnya tentu saja menolak. Ketika kapal mereka sudah jauh dari Siren dan
Odisseus menjadi lebih tenang, barulah ikatannya dilepaskan.
Para Argonaut juga pernah bentrok dengan para Siren. Para Siren menyanyikan
lagu untuk membunuh para Argonaut. Namun salah seorang Argonaut adalah
Orfeus, seorang musisi hebat. Orfeus lalu memainkan musik yang lebih merdu dari
nyanyian para Siren. Kesal karena kalah, para Siren akhirnya meceburkan diri ke
laut.

84
Skilla

Skilla awalnya adalah seorang perempuan cantik yang


dicintai oleh dewa laut Galukos namun Skilla menolak
Galukos. Glaukos lalu meminta pada penyihir Kirke
untuk membuat Skilla jatuh cinta padanya, padahal
Kirke mencintai Glaukos dan cemburu pada Skilla.
Alih-alih melaksanakan permintaan Glaukos, Kirke
malah berbuat jahat pada Skilla. Ketika Skilla sedang
mandi, Kirke menuangkan suatu ramuan pada tubuh Skilla. Akibat ramuan itu, dari
tubuh Skilla bermunculan enam kepala anjing yang buas, dan kaki Skilla berubah
menjadi ekor ikan. Skilla berusaha lari namun dia akhirnya menyadari bahwa semua
itu merupakan bagian dari tubuhnya. Lama-kelamaan Skilla benar-benar berubah
menjadi monster.
Skilla tinggal di suatu tempat di dekat Kharibdis dan di antara mereka hanya ada
suatu celah sempit sehingga jika ada pelaut yang melalui tempat tersebut, pelaut
tersebut harus memilih; dihancurkan oleh Kharibdis atau dimakan oleh Skilla.
Suatu ketika, Odisseus harus melewati tempat di antara Skilla dan Kharibdis.
Odisseus lalu memilih rute Skilla karena menurutnya lebih baik kehilangan beberapa
awak kapalnya daripada kapalnya hancur. Odisseus akhirnya berhasil lolos dengan
kehilangan enam anak buahnya yang dimakan Skilla.

Kisah Cinta
Kisah Cinta Para Dewa
Hefaistos-Afrodit-Ares
Afrodit adalah dewi yang sangat mempesona dan diidamkan oleh semua dewa.
Untuk mendegah peperangan antardewa, Zeus menikahkan Afrodit dengan
Hefaistos, dewa pandai besi. Mereka tidak memiliki anak dan Afrodit bukan
merupakan istri yang setia, dia banyak berselingkuh, dan yang paling terkenal
adalah perselingkuhannya dengan Ares dewa perang.

85
Ketika Hefaistos tak ada di rumah, Ares sering mendatangi Afrodit dan bercinta
dengan sang dewi cinta di kasur Afrodit. Dari hubungan itu lahirlah Eros (Cupid),
Anteros, Fobos, Deimos, dan Harmonia.
Perselingkugan itu awalnya aman-aman saja sampai suatu ketika Helios dewa
matahari sedang mengendarai kereta mataharinya dan tiba-tiba melihat di bawahnya
Ares sedang asyik mencumbui Afrodit. Helios segera memberitahu Hefaistos
mengenai perselingkuhan itu. Sebenarnya Ares sudah menyuruh Alektrion untuk
berjaga di depan pintu untuk memperingatkan Ares jika Helios lewat. Tetapi
Alektryon tertidur dalam tugasnya sehingga Helios bisa memergoki Ares dan Afrodit.
Mengetahui perbuatan istrinya dan Ares, Hefaistos marah dan berencana membalas
mereka. Dia lalu membuat sebuah jaring yang kuat dan tak terlihat, kemudian
memasangnya di atas ranjangnya. Setelah memasangnya, Hefaistos memberitahu
istrinya bahwa dia mau pergi ke bengkelnya di Pulau Lemnos. Afrodit melihat ini
sebagai sebuah kesempatan untuk kembali bercinta dengan Ares

Setelah Hefaistos meninggalkan rumahnya, Ares


langsung mengendap-endap ke dalam rumah
Hefaistos. Ares lalu langsung memeluk Afrodit dan
membawanya ke ranjang untuk langsung dinikmati
tanpa menyadari bahwa ranjang itu telah diberi
perangkap. Di tengah kenikmatan mereka, tiba-tiba
sebuah jaring jatuh dan mengurung mereka. Saking
kuatnya jaring itu, Afrodit dan Ares tak mampu
melepaskan diri.
Hefaistos lalu kembali ke rumahnya sambil membawa serombongan dewa
sementara para dewi tak mau datang karena tidak mau melihat hal memalukan itu.
Afrodit dan Ares merasa sangat malu berada dalam keadaan seperti itu sambil
dilihat oleh para dewa. Atas perselingkuhan ini, Hefaistos menuntut para dewa untuk
mengganti hadiah perkawinan yang dulu dia berikan pada Zeus dan Hera.
Dua dewa muda, Apollo dan Hermes, tertawa melihat kejadian ini. Hermes bahkan
berkata bahwa dia tidak akan keberatan berada dalam posisi Ares asalkan bisa
bersama Afrodit. Poseidon lalu meminta Hefaistos melapaskan mereka dan berjanji

86
bahwa dia akan membayar ganti rugi pada Hefaistos. Setelah mendapat jaminan
dari Poseidon, Hefaistos pun melepaskan Afrodit dan Ares. Setelah bebas, Ares
langsung kabur ke Trakia sedangkan Afrodit pergi ke Siprus,
Sementara Alektrion yang lalai dalam tugasnya, oleh Ares dihukum menjadi ayam
jantan yang tak pernah lupa memberitahu datangnya matahari.
Afrodit sendiri berniat menghukum Helios yang telah membeberkan
perselingkuhannya. Helios mencintai seroang nimfa bernama Klitia. Afrodit membuat
Helios mencintai gadis lain yang bernama Leukothea.
Klitia jadi cemburu pada Leukothea sehingga dia menyebarkan gosip bahwa
Leukothea disetubuhi oleh manusia biasa. Orkhamos, ayah Leukothea, teperdaya
gosip ini dan mengubur Leukothea hidup-hidup.
Akibat perbuatannya, Klitia pun ditinggalkan oleh Helios. Klitia, yang sangat
mencintai Helios, hanya bisa berbaring di tanah dan memandangi kereta Helios
mengarungi langit siang. Selama sembilan hari Klitia memandangi Helios sebelum
akhirnya mati. Tubuh Klitia kemudian diubah menjadi tanaman Heliotrope, yang
bunganya selalu menghadap arah matahari.

Poseidon-Afrodit-Hermes

Sebenarnya Poseidon memberi ganti rugi pada


Hefaistos dengan didasari motif khusus. Ketika
Poseidon melihat tubuh telanjang Afrodit yang
terperangkap jaring, Poseidon langsung bernafsu pada
sang dewi. Dengan membantu membebaskan Afrodit,
maka Afrodit menjadi berhutang pada Poseidon, dan
Afrodit tahu bayaran apa yang paling diinginkan oleh
sang dewa laut. Afrodit pun mendatangi Poseidon dan
bersetubuh dengannya. Dari hubungan itu terlahir Erix,
seorang Argonaut.
Selain Poseidon, Hermes juga ingin menikmati tubuh indah Afrodit. Hermes lalu
meminta bantuan pada ayahnya, Zeus. Zeus mengirimkan elangnya untuk mencuri

87
sandal Afrodit. Ketika Afrodit mencari sandalnya yang hilang, Hermes datang dan
memberitahunya bahwa dia akan mengembalikan sandal Afrodit asalkan Afrodit mau
tidur dengannya. Demi sandalnya, Afrodit pun merelakan tubuhnya dinikmati oleh
Hermes. Dari hubungan Hermes dan Afrodit, terlahirlah Hermafroditos

Afrodit dan Adonis


Kiniras, raja Siprus, memiliki seorang putri bernama Mirrha. Ibu Mirrha
menyombongkan bahwa anaknya lebih cantik dari Afrodit sehingga Afrodit
menghukumnya dengan menjadikan Mirrha jatuh cinta pada ayahnya sendiri,
Kiniras.
Kiniras tentu menolak cinta putrinya tetapi Mirrha tidak kehabisan akal. Mirrha
menyamar menjadi seorang pramusyahwat dan bersetubuh dengan ayahnya sampai
akhirnya Mirrha hamil. Ketika Kiniras tahu perbuatan putrinya, dia berusaha
membunuh Mirrha. Mirrha berdoa meminta pertolongan pada para dewa dan
kemudian diubah menjadi pohon dupa. Kiniras sendiri akhirnya bunuh diri.
Mirrha, yang telah berwujud pohon, melahirkan bayinya, yaitu seorang manusia
bernama Adonis. Afrodit merasa kasihan dan mengambil bayi itu lalu
memberikannya pada Persefon di dunia bawah untuk diasuh. Adonis tumbuh
menjadi pemuda yang sangat tampan. Suatu hari Afrodit datang untuk mengambil
kembali Adonis tetapi Persefon telah menyukai Adonis dan tak mau melepaskannya.
Afrodit dan Persefon pun bertengkar sampai akhirnya Zeus turun tangan. Zeus
memutuskan bahwa selama sepertiga tahun Adonis akan bersama Afrodit, sepertiga
tahun berikutnya bersama Persefon, dan sepertiga tahun berikutnya terserah pada
Adonis sendiri. Adonis tentu saja lebih memilih bersama Afrodit.

Adonis dan Afrodit sering pergi berburu bersama.


Suatu hari Afrodit harus meninggalkan Adonis
berburu sendirian. Sebelum pergi, Afrodit
berpesan pada Adonis untuk tidak mengganggu
binatang buas. Setelah Afrodit pergi, Adonis
melihat seekor babi hutan yang sangat besar.

88
Adonis melupakan pesan Afrodit dan mengejar babi tersebut. Babi itu sangat kuat
dan bukan tandingan Adonis. Babi itu menyerang Adonis sampai akhirnya Adonis
mati karena kehabisan darah. Afrodit kembali dan sangat berduka ketika melihat
kekasihnya mati. Untuk mengenang Adonis, Afrodit mengubah tubuh Adonis menjadi
bunga anemone dan menyelenggarakan festival Adonia.

Afrodit dan Zeus


Suatu ketika Zeus juga bernafsu pada Afrodit dan berkeinginan untuk memperkosa
sang dewi. Afrodit mencoba kabur dari ayahnya yang sudah penuh hasrat itu. Zeus
terus mengejar namun Afrodit terbang secepat angin. Zeus terus berusaha namun
Afrodit ternyata terlalu cepat baginya. Saking bernafsunya, air mani Zeus berceceran
di Pulau Siprus. Air mani itu membuahi Gaia dan dari dalam tanah terlahirlah
makhluk aneh bertanduk, yang disebut Kentaur dari Siprus. Karena tak kunjung
berhasil, akhirnya Zeus menyerah dan menghentikan usahanya.
Di kemudian hari, Afrodit dengan sukarela berrsedia bersetubuh dengan Zeus. Dari
hubungan itu, Afrodit hamil. Namun Hera marah dan meletakkan tangannya di perut
Afrodit sambil mengutuk bayi yang dikandung Afrodit. Akibat kutukan itu Afrodit
melahirkan bayi buruk rupa yang diberi nama Priapos. Afrodit lalu melemparkannya
ke gunung. Di sana dia dibesarkan oleh seorang gembala. Priapos terkenal karena
alat kelaminnya yang besar.
Apollo dan Dafne
Apollo dalah dewa musik dan matahari sementara Dafne adalah putri dari dewa
sungai Peneus. Suatu hari Apollo mengejek Eros (Cupid). Menurut Apollo, Eros
hanyalah seorang anak kecil yang bermain-main dengan senjata orang dewasa
(panah). Eros tersinggung atas kesombongan Apollo sehingga Eros berniat
membalas Apollo.

Eros mengambil 2 anak panah yang berbeda, anak


panah emas yang tajam (anak panah rasa cinta)
ditembakkan tepat di jantung Apollo, sedangkan anak
panah lainnya yaitu anak panah timah yang tumpul

89
(anak panah kebencian) ditembakkan pada Dafne. Akibatnya Apollo menjadi
mencintai Dafne sedangkan Dafne jadi sangat membenci Apollo, dan dimulailah
kejar-mengejar antara Apollo dan Dafne.
Dafne lari sampai ke ujung dunia dan Apollo pun mengejar Dafne sampai ke ujung
dunia. Sampai akhirnya Dafne menyerah karena kehabisan tenaga dan meminta
pada ayahnya sang dewa sungai Peneus untuk mengubah dirinya menjadi pohon.
Peneus pun mengabulkan permintaan anaknya dan diubahnyalah Dafne menjadi
pohon salam. Pada saat mengetahui kejadian itu Apollo merasa sedih karena tak
bisa memperistri Dafne. Karena itu Apollo menyatakan bahwa mulai saat itu pohon
salam keramat baginya. Daun salam juga digunakan sebagai mahkota oleh Apollo
dan sebagai penghargaan dalam Pesta Olahraga Pithia, yang diselenggarakan
untuk memuja Apollo.

Apollo dan Hiakinthos

Apollo memiliki seorang kekasih lelaki bernama


Hiakinthos, yang merupakan pangeran Sparta dan
pemuda yang sangat tampan. Apollo dan Hiakinthos
sering berburu dan berolahraga bersama. Zefiros
(dewa angin barat) juga sebenarnya menyukai
Hikainthos tetapi Hiakinthos lebih memilih Apollo.
Suatu hari Apollo dan Hiakinthos melakukan lempar
cakram. Apollo yang melempar cakramnya dan
Hiakinthos yang memungutnya. Tiba-tiba cakram yang
dilempar Apollo menghantam kepala Hiakinthos.
Darah mengalir dari kepala Hiakinthos sampai akhirnya pemuda itu pun mati.
Cakram itu bisa mengenai Hiakinthos akibat ditiup oleh Zefiros yang cemburu pada
hubungan mereka.
Apollo terkejut dan bergegas mendekati Hiakinthos. Apollo memeluk tubuh
Hiakinthos tetapi semuanya sudah terlambat, Hiakinthos telah mati.

90
Apollo sangat bersedih atas kematian kekasihnya. Untuk mengenang Hiakinthos,
Apollo menciptakan bunga Hyacinth dari darah Hiakinthos dan menggelar festival
Hiakinthia setiap musim panas.

Apollo dan Kiparissos

Apollo juga memiliki seorang kekasih lelaki


yang bernama Kiparissos. Kiparissos adalah
seorang pemuda tampan keturunan Herakles
yang tinggal di pulau Keo. Apollo memberinya
hadiah berupa seekor rusa jantan yang jinak.
Kiparissos sangat menyayangi rusa itu.
Suatu hari secara tak sengaja Kiparissos
membunuh rusa kesayangannya dengan tombak. Kiparissos merasa sangat
bersalah, menyesal, dan sedih. Apollo berusaha menenangkan Kiparissos namun
tak berhasil.
Saking menyesalnya, Kiparissos bahkan meminta supaya dia bisa menangis
selamanya. Apollo mengabulkan keinginan Kiparissos dengan mengubahnya
menjadi tanaman cypress yang getahnya mengalir seperti air mata.

Piskhe
Di suatu kerajaan ada seorang raja yang memiliki tiga orang putri. Putri bungsunya
bernama Psikhe. Psikhe ini sangat cantik sampai-sampai di daerahnya orang-orang
menjadi berhenti menyembah Afrodit dan mulai menyembah Psikhe sebagai dewi
kecantikan.
Meskipun Psikhe tidak menghendaki semua perhatian ini, tetap saja Afrodit marah
karena kecantikannya tersaingi. Afrodit lalu memanggil Cupid (Eros), putranya.
Afrodit menyuruh Cupid untuk membuat Psikhe jatuh cinta kepada lelaki terjelek di
dunia. Karena sudah terbiasa melakukan tugas seperti itu dari ibunya, Cupid pun
langsung saja terbang mencari Psikhe.

91
Tetapi ketika Cupid melihat Psikhe, dia malah terpesona sampai tidak sengaja ia
menusuk tangannya sendiri dengan anak panah cinta. Cupid pun jatuh cinta kepada
Psikhe dan tidak jadi melakukan perintah Afrodit.
Setelah beberapa lama, Afrodit yang terus memantau Psikhe menyadari adanya
suatu keganjilan, kenapa Psikhe belum juga jatuh cinta pada siapapun? Akhirnya
Afrodit langsung turun tangan. Ia mengutuk Psikhe sehingga tidak ada seorangpun
yang mau melamarnya.
Beberapa tahun berlalu, tidak ada seorang pun yang datang melamar Psikhe
sementara usianya sudah cukup untuk dia menikah. Orangtua Psikhe cemas dan
pergi ke orakel untuk meminta nasehat.
Cupid membuat Oracle berkata bahwa Psikhe tidak ditakdirkan untuk menikahi
seorang manusia, melainkan Psikhe harus menikah dengan suatu makhluk yang
tinggal di sebuah gunung.
Psikhe dan Orangtuanya bersedih, karena menyangka Psikhe ditakdirkan untuk
menikah dengan seekor monster. Setelah perdebatan yang cukup panjang, Psikhe
akhirnya berhasil meyakinkan orangtuanya untuk merelakan putri bungsu mereka
mengikuti jalan yang telah ditentukan oleh takdir.
Psikhe meninggalkan tempat tinggalnya. Semua orang merasa sedih melepas
kepergian Psikhe, karena entah disebabkan oleh kecantikan fisiknya atau juga
kebaikan hatinya, Psikhe berhasil menjadi wanita yang dicintai oleh masyarakat
sekitarnya.
Psikhe berjalan menuju gunung yang dimaksud. Ia terus berjalan sambil
memberanikan diri. namun karena ia tidak kuat menahan rasa takutnya, ia
menitikkan air mata. Tiba-tiba datanglah Zefiros, dewa angin barat. Zefiros lalu
membawa Psikhe dari gunung itu menuju seuatu tempat.
Setelah diturunkan oleh Zefiros, Psikhe melihat sebuah hutan yang indah. Ia pun
berjalan menembusnya, hingga ia sampai ke sebuah tanah lapang yang ditumbuhi
rumput. Di tengah tanah lapang itu, terdapat sebuah rumah indah yang nampak
seperti istana.
Tiba-tiba terdengar sebuah suara yang mengatakan bahwa tempat itu dibangun
untuk tempat tinggal Psikhe dan disana ada banyak pelayan yang tidak terlihat untuk
memenuhi kebutuhan Psikhe. Gadis cantik itu sangat gembira mendengarnya.

92
Di malam hari, tempat itu sangat gelap dan tidak ada cahaya sama sekali. tiba-tiba
Psikhe mendengar suara seorang laki-laki. Suara itu terdengar halus dan ramah.
"Apa ini monster yang dibilang orakel?" pikir Psikhe ragu.

Psikhe dan Cupid lalu menghabiskan setiap


malam dengan berhubungan seksual bersama.
Namun Psikhe tidak bisa melihat wujud
suaminya karena memang suasananya sangat
gelap gulita. Psikhe pun memohon agar
suaminya menampakkan diri di siang hari.
Namun dengan sedih suaminya terus menolak dengan berkata, "Jika kau melihat
wujudku, maka saat itu juga kebahagiaan kita akan berakhir."
Lama-kelamaan Psikhe merindukan keluarganya, awalnya Cupid menolak tetapi
akhirnya mengizinkan saudari-saudari Psikhe datang ke istana mereka. Ketika tahu
keadaan Psikhe, saudari-saudarinya jadi iri. Mereka lalu berusaha membuat Psikhe
dan suaminya berpisah, dengan harapan sang suami tak dikenal nantinya akan
menikahi mereka.
Mereka memanas-manasi Psikhe. Menurut mereka, Psikhe harus tahu identitas
suaminya, karena bisa saja suaminya adalah monster, seorang monster tentu tidak
ingin wajahnya dilihat. Mereka juga menyuruh Psikhe membunuh suaminya itu jika
memang monster.
Malam itu, Psikhe benar-benar melakukan yang dikatakan oleh kakak-kakaknya. Ia
membawa sebuah lentera dan sebuah belati. Awalnya ia ragu, namun kata-kata
kakaknya terus terngiang dan ia pun menyalakan lentera.

Ketika cahaya lentera menyinari wajah suaminya, Ia


langsung menyadari siapa yang selama ini
bersamanya. tidak lain adalah Cupid sang dewa cinta.
Psikhe pun makin mencintai Cupid. Namun karena
kaget melihat Cupid, Psikhe tidak sengaja
menumpahkan minyak dari lenteranya ke badan
Cupid.

93
Cupid merasa sakit sekaligus marah akibat perbuatan Psikhe itu. Cupid pun
langsung terbang begitu saja dan meninggalkan Psikhe, yang hanya bisa menangis
sendirian menyesali perbuatannya.
Lama Psikhe menunggu suaminya. namun Cupid tidak lagi datang. Psikhe pun
meninggalkan istananya dan menemui kakak-kakaknya. Psikhe menceritakan
tentang kepergian suaminya dan langsung pergi lagi menjelajahi Yunani mencari
keberadaan suaminya.
Setelah mendengar bahwa suami Psikhe adalah dewa dan kini telah meninggalkan
Psikhe, kakak-kakak Psikhe pun pergi ke bukit berbatu dan berharap akan dibawa
ke istana sang dewa. Zefiros memang datang membawa mereka tetapi bukan ke
istana melainkan ke jurang, dia lalu menjatuhkan mereka di sana sampai mati.
Psikhe terus berjalan hingga ia memasuki Kuil Demeter. Di dalam kuil itu terdapat
banyak biji-bijian berceceran sehingga kuil itu nampak berantakan. Sambil bersedih
Psikhe mengumpulkan biji-bijian itu sehingga kuil itu tidak lagi berantakan.
Demeter melihat apa yang dilakukan Psikhe. Sang dewi pun berbicara padanya,
"Kau pantas mendapatkan kebahagiaan wahai gadis cantik. Jika kau mencari Cupid,
maka sebaiknya kau menemui Ibunya, Afrodit sang dewi kecantikan, dan berdoa
memohon maaf."
Psikhe sangat senang mendapat perhatian dari Demeter, maka ia segera menuju
Kuil Afrodit. Di sana, Afrodit yang masih kesal dengan Psikhe menemuinya. Gadis
itu meminta maaf kepada Afrodit. Namun sang dewi berkata bahwa untuk menebus
dosanya, ia harus berhasil melakukan tugas-tugas yang akan Afrodit diberikan.
Psikhe pun setuju.
Sebagai tugas pertama, Afrodit telah menyiapkan setumpuk tinggi biji-bijiann yang
terdiri dari tiga jenis biji. Psikhe ditugaskan untuk memisahkan ketiga biji-bijan itu ke
dalam tumpukan yang berbeda sebelum malam berakhir.
Dengan putus asa Psikhe melakukan tugas yang mustahil itu. Tapi tiba-tiba
datanglah sekoloni semut yang kemudian ikut membantu Psikhe. Dengan bantuan
semut-semut, tugas mustahil itu pun akhirnya berhasil ia selesaikan sebelum pagi.
Afrodit yang melihat keberhasilan Psikhe menjadi sangat kesal. Tugas berikutnya
adalah Psikhe harus mengambil wol, dari domba-domba emas yang merumput di
pinggir sungai.

94
Ketika Psikhe menuju tempat tersebut, ia dihentikan oleh sekelompok nimfa yang
memperingatkannya, "Wahai gadis cantik! kamu jangan mendekati domba domba
itu! mereka sangat ganas! yang perlu kamu lakukan hanyalah menunggu hingga
siang hari ketika matahari bersinar terik. Mereka akan berteduh di bawah pohon itu."
Psikhe mengerti apa yang harus ia lakukan. ia berterima kasih kepada para nimfa
dan pergi mengamati para domba emas.
Ketika domba-domba itu selesai berteduh. Wol emas mereka tersangkut di batang
pohon dan semak-semak tempat mereka berteduh. Psikhe pun tinggal mengambil
wol-wol itu dari sana.
Semakin Psikhe berhasil, semakin sulit pula tugas yang diberikan oleh Afrodit.
Psikhe harus mengambil air mematikan dari sungai Stix. Dia mengira kali ini dia
akan mati, namun tiba-tiba datang seekor elang kiriman Zeus yang mengambilkan
air itu untuknya.
Afrodit jadi makin kesal, dan untuk tugas terakhir Afrodit berkata, "Karena kau,
putraku Cupid menjadi nakal. Dia menjadi tidak penurut lagi. Aku sampai stres
memikirkannya, dan kecantikanku pun berkurang. Sekarang kamu harus pergi ke
dunia bawah, temui Persefone dan mintakan kepadanya sedikit kecantikannya."
Psikhe bingung bagaimana memasuki dunia bawah dan kembali hidup-hidup. Psikhe
berpikir tak ada lagi yang bisa dia lakukan, dia pun naik ke menara dan berniat
bunuh diri. Tetapi begitu sampai di menara, bangunan tersebut malah berbicara
pada Psikhe dan memberitahunya cara melaksanakan tugasnya.
Setelah mendapat petunjuk, Psikhe akhirnya masuk ke dunia bawah. Ia mengikuti
jalan yang diberitahukan oleh sang menara. Psikhe Membayar Kharon satu koin
untuk mengantarnya menuju gerbang dunia bawah. Psikhe Melemparkan satu roti
pada Kerberos sehingga ketiga kepala mereka berebutan memakannya. ia juga
menolak berbagai permintaan yang diajukan oleh para arwah disana.
Ketika sampai di istana Hades, Psikhe melakukan tugasnya yaitu meminta kotak
kecantikan pada Persefone. Sesuai petunjuk yang dia dapat, Psikhe menolak untuk
duduk di kursi, dan dari semua makanan yang ada di atas meja, dia hanya
memakan roti.
Persefone mengambil sebuah kotak dan memberikannya pada Psikhe. Setelah
mendapat kotak itu, Psikhe keluar dengan hati-hati dari dunia bawah, dia memberi

95
lebih banyak kue pada Kerberos dan membayar lagi pada Kharon. Pada akhirnya
Psikhe berhasil sampai di dunia atas.
Namun sekali lagi Psikhe merasa penasaran. Dia ingin mendapatkan sedikit
kecantikan dari kotak yang dia bawa. Dia berpikir tentu nanti Cupid akan senang
kalau dia menjadi lebih cantik. Psikhe melupakan peringatan dari sang menara dan
membuka kotak itu. Begitu Psikhe membukanya, kutukan tidur langsung keluar dari
kotak itu dan membuat Psikhe tertidur abadi.

Sementara luka pada bahu Cupid telah sembuh


dan Cupid sendiri telah memaafkan Psikhe
bahkan Cupid kini sangat merindukan istrinya itu.
Cupid mencari Psikhe dan menemukannya
sedang tertidur dalam kutukan. Cupid
mengampulkan kutukan itu dan memasukannya
lagi ke dalam kotak. Cupid lalu menicum bibir
Psikhe. Berkat ciuman dari seorang dewa, Psikhe akhirnya bisa terbangun lagi, dan
dia sangat bahagia melihat suaminya. Cupid lalu terbang ke hadapan Zeus dan
memohon supaya Psikhe dijadikan abadi. Zeus setuju dan menyuruh Hermes
membawa Psikhe ke Olimpus. Begitu sampai di Olimpus, Psikhe diberi minuman
para dewa, ambrosia, dan menjadi abadi. Kini Cupid dan Psikhe bisa bersama
dalam kebahagiaan.
Cupid and Psikhe menikah dan memiliki anak bernama Hedone ("kesenangan").
Afrodit sendiri telah memaafkan Psikhe bahkan dia ikut menari dalam pesta
pernikahan mereka.

Hades dan Persefone

Para dewa mengurung para raksasa di bawah Gunung


Etna. Kadang-kadang para raksasa memberontak dan
berusaha keluar dari kurungan mereka sehingga
menyebabkan gunung meletus dan gempa bumi.

96
Hades khawatir ulah para raksasa itu akan menyebabkan dunia bawah rusak dan
menjadi terbuka pada dunia atas. Hades lalu menaiki kereta perangnya yang
berwarna emas dan keluar dari dunia bawah untuk melakukan patroli. Pada saat
itulah Eros (Cupid) memanah Hades, membuatnya jatuh cinta pada Persefone yang
sedang memetik bunga di padang Nysa. Hades lalu menculik Persefone dan
membawanya ke kediamannya di dunia bawah.
Demeter sangat sedih setelah kehilangan anaknya. Demeter mencari Persefone
selama berhari-hari tanpa henti. Dia akhirnya diberi tahu oleh Helios dan Hekate
bahwa Hades menculik anaknya. Helios, sebagai dewa matahari, melihat Persefone
dibawa oleh Hades sedangkan Hekate melaporkan bahwa dia mendengar
Persefone berteriak sedang diperkosa oleh Hades. Demeter pun berduka karena
kehilangan putrinya.

Kesedihan Demeter menyebabkan musim dingin dan


tanaman tidak dapat tumbuh, hal ini membuat manusia
menderita. Akhirnya Zeus turun tangan dan
mendatangi Hades. Zeus meminta Hades
mengembalikan Persefone pada ibunya. Hades setuju
dan Persefone pun dijemput Hermes untuk
dikembalikan pada ibunya. Tetapi Persefone ternyata
telah memakan buah delima di dunia bawah sehingga
kini Persefone menjadi terikat pada Hades dan ingin
kembali ke dunia bawah. Tentu saja Demeter tidak ingin anaknya pergi lagi.
Akhirnya Zeus membuat kesepakatan bahwa selama setengah tahun Persefone
akan tinggal di dunia atas bersama ibunya dan selama setengah tahun berikutnya
Persefone akan tinggal di dunia bawah bersama Hades.
Ketika Persefone tinggal dunia atas, Demeter bahagia sehingga terjadi musim semi
sedangkan ketika Persefone tinggal bersama Hades, Demeter berduka sehingga
terjadi musim dingin. Hal inilah yang menyebabkan pergantian musim.

97
Kisah Cinta Zeus
Sebagai dewa langit Zeus memiliki akses yang mudah pada para perempuan cantik
di seluruh dunia dan dia memang memanfaatkan hal itu. Selain itu, kekuasaannya
sebagai dewa tertinggi menjadikannya sukar untuk ditolak perempuan. Sebelum
menikah dengan Hera, Zeus telah terlebih dahulu menikahi Metis, Themis, dan
Mnemosine. Zeus juga berhubungan dengan Leto tidak lama setelah menikah
dengan Hera. Beberapa perempuan yang pernah ditiduri oleh Zeus setelah menikah
dengan Hera di antaranya adalah sebagai berikut:

Europa
Europa adalah putri raja Agenor di Sidon. Benua Eropa dinamai dari namanya.
Suatu hari Europa bersama teman-teman wanitanya berkumpul dan memetik bunga
bersama. Zeus melihat kumpulan wanita ini dan langsung jatuh cinta pada Europa
karena Europa adalah perempuan tercantik di antara mereka. Zeus lalu menyamar
sebagai banteng putih yang indah dan menghampiri mereka. Banteng samaran Zeus
sangat indah dan bahkan beraroma bunga sehingga Europa dan teman-temannya
langsung mendekatinya, mereka mengelus-elusnya.

Tiba-tiba banteng itu berbaring di hadapan Europa.


Europa menunggangi punggung banteng itu dan
banteng itu pun langsung membawa pergi Europa.
Banteng itu pergi ka pantai dan berenang
menyeberangi lautan sambil memabwa Europa di
punggungnya. Mereka bahkan diikuti oleh Poseidon,
Triton dengan terompetnya, dan para Nereid yang
menunggangi lumba-lumba. Rombongan itu membawa
Europa semakin lama semakin jauh dari tempat
asalnya. Europa menyadari bahwa banteng itu pastilah
dewa dan dia pun mulai ketakutan. Europa lalu memohon kemurahan hati sang
dewa. Zeus lalu berbicara Europa bahwa dia mencintainya. Zeus juga meminta
Europa untuk tidak merasa takut.

98
Zeus membawa Europa ke Kreta. Di sana, Europa oleh Zeus dijadikan sebagai ratu
Kreta. Europa berhubungan dengan Zeus dan melahirkan Minos, Rhadamanthis,
dan Sarpedon.
Sementara Zeus mencitrakan ulang banteng samarannya di angkasa sehingga
jadilah rasi bintang Taurus.

Io
Io adalah seorang pendeta Hera di Argos. Zeus jatuh cinta pada Io dan menidurinya.
Untuk mencegah Hera mengetahui apa yang terjadi, Zeus menutupi dunia dengan
awan hitam tebal. Namun Hera malah menjadi curiga, dia lalu turun dari Gunung
Olimpus dan menghilangkan awan tersebut. Zeus berpikir cepat dan mengubah
wujud Io yang asalnya seorang gadis cantik. Ketika awannya sudah hilang, Hera
melihat Zeus berdiri di samping seekor sapi putih. Zeus kemudian bersumpah
bahwa ia belum pernah melihat sapi itu sebelumnya, dan bahwa sapi itu keluar
begitu saja dari dalam bumi. Mengetahui apa yang sebenarnya terjadi, Hera
meminta sapi itu sebagai hadiah. Dan Zeus pun memberikan
sapi itu pada Hera.

Hera kemudian menyuruh Argus Panoptes, raksasa bermata


seratus, untuk menjaga sapi itu. Zeus mengutus Hermes
untuk mengambil Io. Hermes menyamar sebagai seorang
gembala dan membuat Argus tertidur dengan musik dan
ceritanya. Setelah Argus tertidur, Hermes pun membunuhnya.
Sebagai kenang-kenangan, Hera mengambil semua mata
Argus dan memasangnya pada ekor burung kesayangannya,
merak.
Hera kemudian memaksa Io mengembara di bumi tanpa
istirahat. Io melintasi jalan antara Propontis dan Laut Hitam,
yang kemudian dinamai Bosporus (lintasan sapi), di sana ia
bertemu Prometheus. Prometheus dirantai di Gunung Kaukasus oleh Zeus karena
mengajar manusia cara membuat api dan menipu Zeus. Setiap hari, seekor elang
raksasa datang dan memakan hati Prometheus. Meskipun sedang menderita,

99
Prometheus menghibur Io dengan memberitahu bahwa Io akan kembali menjadi
manusia dan keturunannya akan menjadi pahlawan terhebat, Herakles. Io kemudian
menyeberangi Laut Ionia. Di Mesir, Dia diubah kembali menjadi manusia oleh Zeus.
Di sana juga, ia melahirkan putra Zeus, Epafos, dan seorang anak perempuan,
Kiroessa. Dia kemudian menikah dengan Telegonus, raja Mesir. Cucu mereka,
Danaos, nantinya akan kembali ke Yunani.

Semele
Semele adalah seorang putri di kerajaan Thebes dan merupakan anak dari Kdmos
dan Harmonia. Dia juga adalah pendeta wanita di kuil Zeus.
Dalam satu kesempatan, Zeus mengamati Semele ketika Semele sedang
menyembelih seekor banteng di altar Zeus dan kemudian berenang di sungai
Asopus untuk membersihkan tubuhnya dari darah. Zeus jatuh cinta padanya dan
berulang kali meniduri Semele. Zeus selalu mengunjungi Semele di malam hari dan
dalam wujud yang tak terlihat. Semele merasa senang menjadi kekasih dari seorang
dewa, walaupun dia tidak tahu dewa yang
mana.

Istri Zeus, Hera, mengetahui perselingkuhan


suaminya ketika Semele sedang hamil. Hera
kemudian menyamar sebagai perempuan tua
dan mengunjungi Semele, Hera meyakinkan
Semele untuk melihat wujud asli kekasihnya
agar Semele tahu siapa sebenarnya kekasihnya. Ketika Zeus datang lagi padanya,
Semele memaksanya bersumpah untuk memberikannya satu permintaan. Maka
Zeus pun pergi ke sungai Stix dan bersumpah akan mengabulkan apapun
permintaan Semele. Semele kemudian memintanya untuk menunjukkan wujudnya
yang sebenarnya. Zeus tidak senang mendengarnya karena Zeus tahu apa yang
akan terjadi, Manusia takkan bertahan hidup ketika melihat wujud asli Zeus. Namun
Zeus telah bersumpah dan tak punya pilihan. Zeus menampakkan wujud aslinya dan
Semele pun terbakar sampai mati. Namun Zeus masih sempat menyelamatkan anak
yang dikandung oleh Semele (Dionisos) dan memasukkannya ke dalam pahanya

100
sampai ia siap untuk dilahirkan. Beberapa bulan kemudian, Dionisos lahir.
Kelahirannya dari Zeus menjadikannya seorang dewa.
Setelah dewasa, Dionisos pergi ke dunia bawah dan membawa kembali ibunya dari
kematian. Semele menjadi dewi di Gunung Olimpus dengan nama baru, Thione.

Ganimede
Selain dengan perempuan, Zeus juga memiliki kekasih lelaki bernama Ganimede.
Ganimede adalah pangeran Troya dan merupakan anak dari Tros dan Kallirrhoe.
Ganimede memiliki penampilan yang menarik sehingga Zeus jatuh cinta padanya.

Suatu hari Ganimede sedang menggembalakan ternak di


Gunung Ida. Zeus berubah menjadi seekor elang dan
membawa Ganimede ke Gunung Olimpus. Di Olimpus,
Ganimede dijadikan abadi, selain itu dia juga menjadi kekasih
Zeus dan pembawa minum bagi para dewa menggantikan
Hebe.
Tros sangat sangat sedih setelah kehilangan Ganimede, oleh
karena itu Zeus memberinya dua ekor kuda abadi dan tanaman anggur emas
sebagai kompensasinya. Zeus mengirimnya melalui Hermes yang memberitahu Tros
bahwa Ganimede telah menjadi abadi dan menjabat posisi yang sangat istimewa
sebagai pembawa minum di Olimpus.
Zeus juga mencitrakan Ganimede di angkasa sebagai rasi bintang Aquarius.
Salah satu bulan Jupiter yang ditemukan oleh Galileo Galilei dinamai Ganymede.

Kallisto

Kallisto adalah putri raja Likaon di Arkadia. Dia


merupakan salah satu teman Artemis dalam berburu.
Sebagai teman Artemis, Kallisto telah terikat sumpah
kesucian bahwa dia harus tetap menjadi perawan.

101
Zeus bernafsu pada Kallistos. Zeus pun mendekati Kallisto dengan menyamar
sebaagi Artemis. Setelah Kallisto dekat dengannya, Zeus memperkosanya.
Ketika tahu bahwa Kallisto tak lagi perawan, Artemis marah dan mengusir Kallisto
keluar dari rombongannya. Beberapa bulan kemudian Kallisto melahirkan seorang
putra bernama Arkas. Hera yang marah karena perselingkuhan suaminya kemudian
mengubah Kallisto menjadi seekor beruang sementara Arkas diambil dan
dibesarkan oleh Maia.
Enam belas tahun kemudian Arkas bertemu seekor beruang yang sebenarnya
adalah ibunya. Arkas berniat membunuh beruang itu namun berhasil dihentikan oleh
Zeus. Zeus yang merasa kasihan akhirnya menempatkan Kallisto dan Arkas di
angkasa sebagai rasi bintang Ursa Mayor (Beruang Besar) dan Ursa Minor (Beruang
Kecil).
Namun Hera masih marah pada Kallisto. Hera menyuruh Tethis and Okeanos utnuk
tidak mengizinkan Kallisto memasuki wilayah mereka sehingga sampai saat ini
Kallisto harus memutari langit utara dan tak pernah terbenam di cakrawala.
Salah satu bulan planet Jupiter juga dinamai Callisto.

Leto
Leto adalah putri dari Titan Koios dan Foibe. Dia adalah salah satu kekasih pertama
dan favorit Zeus. Ketika Zeus meikahi Hera, Leto sedang hamil dari hubungannya
dengan Zeus. Meskipun Leto dihamili sebelum pernikahan Hera, tetap saja Hera
marah pada Leto. Hera pun terus-menerus memberi kesulitan bagi Leto. Pertama-
tama Hera mengusir Leto dari Olimpus. Hera lalu melarang bumi menerima
persalinan Leto sehingga Leto kesulitan mencari tempat untuk melahirkan.
Akhirnya pulau Delos mau menerima Leto untuk melahirkan di sana. Tetapi Hera
menahan Eileithyia, dewi kelahiran, dari Leto. Untungnya Iris mengambil kembali
Eileithyia hingga Leto bisa melahirkan Artemis. Artemis lalu membantu ibunya
melahirkan Apollo.
Hera yang masih marah kemudian mengirim naga Pithon untuk membunuh Leto.
Apollo yang baru lahir berhasil membunuh Pithon dan melindungi ibunya. Tidak
berhenti sampai di situ, Hera mengirim raksasa Titios untuk memperkosa Leto. Titios
akhirnya dibinasakan oleh Apollo dan Artemis.

102
Aigina
Aiginan adalah anak perempuan dari dewa sungai Asopus. Aigina adalah seorang
perempuan yang cantik sampai Zeus pun jatuh cinta padanya. Zeus berubah
menjadi elang dan membawa Aigina ke pulau Oinoni. Di sana, Zeus memperkosa
Aginia. Dari hubungan itu lahirlah Aiakos. Asopus mencoba mengejar putrinya ke
pulau Oinoni namun Zeus mengusirnya dengan petir.
Aegina dan putranya lalu tinggal di pulau itu. Setelah dewasa, Aiakos menajdi raja di
sana dan mengganti nama pulau itu menjadi pulau Aigina, sesuai nama ibunya
Hera, yang marah atas perselingkuhan itu, akhirnya memutuskan utnuk menghukum
mereka. Hera mengirim wabah ke pulau Aigina sehingga semua penduduknya,
termasuk hewan-hewan, mati. Sementara Aiakos dan ibunya selamat karena
dilindungi oleh Zeus.
Aiakos dan ibunya tentu tak bisa hidup berdua saja di sana. Mereka melihat semut-
semut tidak terkena dampak wabah, maka mereka pun berdoa pada Zeus, dan Zeus
mengubah semut-semut di sana menjadi para Mirmidon.

Baukis dan Filemon


Zeus dan Hermes mengunjungi kota Frigia dengan menyamar sebagai pengemis.
Keduanya mendatangi tiap rumah dan meminta belas kasihan tetapi mereka malah
diusir oleh tiap pemilik rumah.
Mereka lalu tiba di sebuah gubuk tua yang ditinggali oleh sepasang kakek-nenek,
Baukis dan Filemon. Pasangan itu menjamu
mereka dengan sangat ramah.

Baukis dan Filemon kemudian menyadari


bahwa gelas anggur yang diminum oleh
tamunya selalu penuh. Mereka tahu bahwa
tamu mereka bukanlah manusia biasa. Zeus
dan Hermes lalu menyuruh Baukis dan
Filemon mengikuti mereka ke atas bukit. Di
atas bukit, Baukis dan Filemon melihat kota di bawah mereka telah dihancurkan oleh

103
banjir dan tanah longsor. Hanya satu rumah yang tak hancur, yaitu rumah Baukis
dan Filemon.
Zeus dan Hermes membuka penyamaran mereka dan mengubah rumah Baukis dan
Filemon menjadi sebuah kuil sedangkan Baukis dan Filemon diangkat sebagai
pendetanya.
Zeus memberi pasangan itu satu permintaan. Baukis dan Filemon meminta supaya
mereka selalu bersama sampai ajal memisahkan mereka. Zeus pun mengabulkan
permintaan mereka.

Hermafroditos dan Salmakis

Hermafroditos adalah putra Hermes dengan Afrodit.


Dia dibesarkan oleh para Naiad (Nimfa) dan tumbuh
menjadi seorang pemuda yang sangat tampan. Ada
seorang nimfa bernama Salmakis yang jatuh cinta
padanya tetapi Hermafroditos selalu menolaknya.
Suatu hari, Hermafroditos pergi ke mata air dekat
Haliakrnassos di Karia. Di sana, tiba-tiba Salmakis
muncul dan memeluk Hermafroditos dengan sangat
erat. Hermafroditos berusaha melepaskan diri tapi
tak bisa. Dalam keadaan seperti itu, Salmakis berdoa pada para dewa supaya
mereka bersatu dan tak terpisahkan. Para dewa menjawab doa Salmakis dengan
menjadikan tubuhnya menyatu dengn tubuh Hermafroditos. Seketika itu juga tubuh
Hermafroditos menyatu dengan Salmakis sehingga Hermafroditos kini memiliki
payudara dan juga dua kelamin.

Hero dan Leandros


Seorang pemuda bernama Leandros dari kota Abidos di Misia (Asia minor) jatuh
cinta pada seorang pendeta Afrodit bernama Hero, yang tinggal di seberang lautan.
Meskipun dipisahkan oleh jarak, Hero dan Leandros selalu bertemu secara rutin.
Setiap malam Leandros berenang menyeberangi lautan dengan dipandu oleh

104
cahaya lampu dari menara di kuil Afrodit yang dinyalakan oleh Hero. Mereka lalu
bercinta semalaman. Saat fajar, Leandros berenang kembali ke rumahnya.

Di suatu malam di musim dingin, angin bertiup kencang dan


air sangat dingin tetapi itu tidak menghalangi niat Leandros
untuk berenang ke tempat Hero. Hero, seperti biasa
menyalakan lampu di menara dan menunggu kekasihnya.
Tetapi malam itu angin berhembus kencang dan
memadamkan lampu di menara. Tanpa cahaya dari menara,
Leandros mengalami kesulitan berenang dalam kegelapan.
Akhirnya, karena cuaca yang buruk dan tak ada panduan,
Leandros pun tenggelam.
Jasad Leandros terbawa ombak ke tepi pantai. Hero menemukannya dan sangat
bersedih. Hero lalu naik ke menara dan menjatuhkan dirinya. Jasad Hero ditemukan
terbaring di samping mayat Leandros.

Ifis dan Ianthe


Di Kreta, ada seorang pria bernama Lidgus yang begitu mendambakan seorang
anak lelaki. Ketika istrinya, Telethusa, hamil, Lidgus bersumpah bahwa jika istrinya
melahirkan bayi perempuan maka dia akan membunuh bayi itu. Sumpah suaminya
sangat membuat Telethusa gusar, tetapi dewi Io muncul dalam mimpi Telethusa dan
memberitahu cara menyelamatkan bayi perempuannya.
Telethusa akhirnya melahirkan bayi perempuan, dia lalu menyuruh pembantunya
memberitahu suaminya bahwa bayinya laki-laki. Lidgus sangat gembira dan
menamainya Ifis. Ifis kemudian dibesarkan sebagai seorang lelaki, hanya ibu dan
pembantunya yang tahu bahwa dia sebenarnya adalah seorang perempuan.

Ketika Ifis berusi tiga belas tahun,


ayahnya hendak menikahkannya
dengan Ianthe, seorang gadis
cantik. Ifis dan Ianthe bertemu

105
dan kedua perempuan itu saling jatuh cinta. Tetapi, menjelang hari pernikahannya,
Ifis mulai khawatir, bagaimana mungkin dia bisa membina keluarga dengan seorang
perempuan?
Sementara Telethusa sangat takut rahasianya terbongkar sehingga dia terus-
menerus menunda pernikahan Ifis denagn berbagai alasan, misalnya, pura-pura
membuat Ifis sakit. Tetapi pernikahan akhirnya tak bisa ditunda-tunda lagi. Telethusa
dan Ifis sangat takut, mereka lalu berdoa pada dewi Isis. Sang dewi pun menjawab
doa mereka. Pada hari pernikahan, Ketika Ifis berjalan menuju altar pernikahan,
dewi Isis mengubahnya menjadi seorang pria. Maka Ifis dan Ianthe bisa menjadi
suami-istri dan rahasia Telethusa tetap terjaga.

Kefalos dan Prokris


Kefalos adalah suami Prokris. Dia senang berburu. Terkadang ketika hari sedang
panas, Kefalos akan berbaring telanjang di rerumputan dan menikmati angin sepoi-
sepoi yang sejuk. Kefalos sering melontarkan kata-kata mesra pada angin sepoi-
sepoi itu sehingga ketika ada orang yang lewat dan mendengarnya, orang tersebut
menyangka Kefalos sedang merayu seorang perempuan. Orang itu pun
memberitahukannya pada istri Kefalos, Prokris. Prokris cemburu dan berniat
membuktikan sendiri dengan
menyelidikinya.

Suatu hari, Kefalos seperti biasa pergi


berburu dan diam-diam Prokris
mengikutinya. Prokris bersembunyi di
semak-semak dan mengawasi Kefalos.
Kefalos pun seperti biasa berkata-kata
mesra pada angin yang sejuk. Tiba-tiba
Kefalos mendengar sesuatu di semak-
semak. Kefalos mengira itu binatang dan melempar tombaknya ke situ. Tombaknya
adalah tombak ajaib pemberian dewi Artemis sehingga tak pernah gagal mengenai
sasarannya. Tombak itu tepat mengenai Prokris. Kefalos bergegas menuju semak-

106
semak dan melihat Prokris tertusuk tombaknya dan berlumuran darah. Kefalos
memeluk tubuh istrinya dan memohon padanya untuk tidak meninggalkannya.
Tetapi Prokris sudah terluka sangat parah. Sebelum ajal menjemputnya, Prokris
meminta pada Kefalos untuk tidak menikahi selingkuhannya itu. Kefalos menangis
dan berkata bahwa itu hanyalah angin. Namun semua sudah terlambat, Prokris pun
mati di pangkuan Kefalos.

Narkissos dan Ekho


Ekho adalah nimfa dari Gunung Helikon. Dia sering mengalihkan perhatian Hera
ketika Zeus sedang berselingkuh dengan para nimfa, akibatnya Hera menghukum
Ekho sehingga Ekho hanya bisa mengulangi perkataan orang lain.
Seperti para nimfa yang lain, Ekho mencintai seorang pemuda bernama Narkissos.
Narkissos adalah putra dewa sungai Kefissos dan nimfa Leiriope. Narkissos memiliki
wajah yang sangat tampan. Tiresias sang peramal mengatakan kepada kedua orang
tuanya bahwa anak mereka akan berumur panjang apabila tidak melihat dirinya
sendiri.

Meskipun banyak yang mencintainya, tidak


seorang pun yang dibalas cintanya oleh
Narkissos, demikian pula Ekho sehingga Ekho
patah hati dan menjadi sangat sedih dan
kesepian. Ekho kemudian berdoa pada
Nemesis sang dewi pembalasan agar
menghukum keangkuhan Narkissos. Nemesis
pun mendengar doa Ekho dan mengutuk Narkissos untuk jatuh cinta kepada
bayangannya sendiri. Kutukan tersebut menjadi kenyataan ketika Narkissos pergi ke
suatu mata air untuk minum dan dia melihat bayangan dirinya di kolam itu. Dia tak
henti-hentinya mengagumi sosoknya yang terlihat dari pantulan air. Sampai matinya
dia terus memandangi bayangan dirinya tersebut. Setelah mati, tubuh Narkissos
diubah menjadi bunga narsis atau dafodil.

107
Orfeus dan Euridike
Orfeus adalah putra dewa musik Apollo. Orfeus sangat hebat dalam bernyanyi dan
bermain musik, alat musik favoritnya adalah lira. Nyanyian dan musiknya sangat
mempesona sampai-sampai bisa membuat binatang buas menjadi jinak, dan
membuat bebatuan serta pohon-pohon bergerak.
Orefus mencintai seorang nimfa bernama Euridike dan berniat menikahinya. Tetapi
pada hari pernikaahn mereka terjadi suatu tragedi. Seorang satir (setengah manusia
setengah kambing) melihat Euridike dan bernafsu padanya. Satir itu mengejar
Eurdike untuk memperkosanya dan Euridike pun berlari. Ketika sedang berlari,
Euridike digigit oleh seekor ular berbisa dan akhirnya mati.
Orfeus sangat berduka atas kematian istrinya. Dia lalu memainkan lagu yang sangat
sedih sampai-sampai semua nimfa dan dewa terharu. Orfeus pun disarankan untuk
pergi ke dunia bawah dan membawa kembali istrinya.
Sambil memainkan liranya, Orfeus berjalan ke dunia bawah, dunia orang-orang mati.
Di sana, musik Orfeus mampu membuat para arwah diam dan mendengarkan.
Bahkan orang-orang yang sedang mengalami siksaan abadi (seperti Sisifos dan
Tantalos) sejenak melupakan penderitaan mereka begitu mendengar musik Orfeus.
Dengan musiknya, Orfeus tidak perlu membayar Kharon untuk menyeberangkannya
melewati sungai Stix. Kerberos juga membiarkan begitu saja Orfeus melewati
gerbang dunia bawah.

Hades, bersama istrinya Persefone,


mendengarkan alunan musik Orfeus dan
sangat terpesona. Atas permainan musiknya
yang sangat indah, Hades memberi Orfeus
satu permintaan. Orfeus meminta supaya dia
bisa membawa kmebali Euridike ke dunia atas.
Hades mengabulkannaya dengan satu syarat: Orfeus harus berjalan di depan
Euridike dan tidak boleh menengok ke belakang sebelum mereka berdua sampai di
dunia atas. Orfeus dan Euridike kemudian berjalan pergi ke dunia atas.
Orfeus sangat gembira namun dia juga khawatir apakah Euridike masih ada di
belakangnya. Begitu Orfeus tiba di permukaan bumi, dia langsung menoleh untuk

108
melihat Euridike tetapi ternyata Euridike masih berada di pintu masuk dunia bawah
dan belum mencapai dunia atas. Sesuai kesepakatan, Euridike pun menghilang
kembali ke dunia bawah, kali ini untuk selamanya.
Lagi-lagi Orfeus harus berduka.

Suatu hari beberapa perempuan Trakia merayunya


tetapi Orfeus menolak mereka karena dia hanya setia
pada Euridike. Marah karena ditolak, para perempuan
itu melempari Orfeus dengan batu dan kayu. Tetapi
musik Orfeus membuat batu dan kayu itu menolak
melukai Orfeus. Para perempuan itu semakin marah
dan akhirnya memotong-motong tubuh Orfeus. Mereka
melempar kepala dan lira Orfeus ke sungai Hebrus.
Sambil terbawa aliran sungai, Kepala dan lira Orfeus terus melantunkan lagu dan
musik sedih. Para Muse (dewi musik) kemudian mengumpulkan semua potongan
tubuh Orfeus dan menguburnya di Libethra, sementara Zeus menempatkan lira
Orfeus di angkasa sebagai rasi bintang lyra. Setelah dikubur, arwah Orfeus pergi ke
dunia bawah. Di sana, Orfeus bertemu lagi dengan Euridike. Kali ini tak ada yang
bisa memisahkan mereka.

Pigmalion dan Galatia

Pigmalion adalah seorang pematung muda dari


Siprus. Dia belum juga menemukan wanita
idamannya. Suatu hari, Pigmalion memulai membuat
sebuah patung perempuan impiannya. Lama-
kelamaan dia menjadi terobsesi pada patung
buatannya hingga ketika selesai dia menyadari bahwa
dia telah membuat sebuah patung perempuan yang
sangat cantik dan sempurna. Pigmalion begitu
menyukai patung itu, dia mendandaninya dan memberinya nama Galatia. Tetapi

109
Pigmalion merasa sedih karena tidak juga menemukan perempuan yang seperti
Galatia. Pigmalion akhirnya berdoa pada dewi Afrodit supaya dipertemukan dengan
seorang wanita yang secantik Galatia dan Afrodit pun menjawab doa Pigmalion.
Suatu hari Pigmalion mencium bibir Galatia. Tiba-tiba dia merasa bibir Galatia
perlahan-lahan menjadi lembut dan hangat. Berangsur-angsur, patung Galatia
berubah menjadi manusia. Pigmalion sangat bahagia, dia menikahi Galatia dan
memiliki seorang putri bernama Pafos.

Piramos dan Thisbe


Piramos dan Thisbe adalah sepasang kekasih. Rumah mereka terletak
bersebelahan tetapi keluarga mereka saling bermusuhan dan melarang mereka
untuk menikah. Piramos dan Thisbe seringkali mengobrol melalui sebuah retakan
pada dinding yang memisahkan mereka.

Suatu hari mereka saling berjanji untuk


bertemu pada malam hari di makam raja
Ninus. Thisbe tiba lebih dulu. Di sana
dia melihat seekor singa yang baru saja
membunuh mangsa sehingga mulutnya
penuh darah. Thisbe ketakutan dan
kabur sambil menjatuhkan jubahnya
agar tidak dikejar. Singa itu lalu
mengoyak-ngoyak jubah Thisbe. Ketika
Piramos tiba, Piramos melihat jubah Thisbe yang telah robek oleh seekor singa yang
berlumuran darah. Piramos mengira singa itu telah memakan Thisbe. Dalam duka
citanya, Piramos kemudian menusuk dirinya dengan pedang sampai mati.
Thisbe kembali ke makam dan menemukan kekasihnya telah mati. Thisbe menangis
lalu mengambil pedang Piramos dan menusuk tubuhnya dengan pedang itu.
Orang tua mereka membakar jenazah mereka dalam satu tumpukan kayu dan
menyimpan abunya dan satu wadah.

110
Kisah Piramos dan Thisbe merupakan salah satu inspirasi bagi cerita Romeo dan
Juliet karangan William Shakespeare.

Perang Kentaur
Pirithos, raja bangsa Lapith, mengadakan pesta pernikahan dan banyak orang
diundang termasuk para Kentaur, makhluk setengah kuda setengah manusia. Dalam
pesta tersebut, para Kentaur meminum anggur sehingga sisi liar mereka muncul.
Ketika mempelai wanita hadir untuk menyapa para tamu, Kentaur Eurition melompat
dan berusaha memerkosanya. Semua Kentaur lainnya langsung mengikuti aksi
Erition dan berusaha memperkosa para perempuan dan anak-anak yang ada di
sana. Orang-orang Lapith tentu saja balas menyerang pada para kentaur.
Pertempuran pun terjadi antara para Kentaur melawan bangsa Lapith. Pertempuran
itu disebut Kentauromakhia.

Dalam pertempuran itu, Theseus ikut


membantu bangsa Lapith. Mereka
memotong hidung dan telinga
Eurition lalu melemparnya. Seorang
prajurit Lapith bernama Kaineus
berhasil membunuh banyak Kentaur
dan tidak terluka karena dia diberkahi kekebalan tubuh oleh dewa Poseidon.
Seorang Kentaur menindihnya dengan batang pohon besar sampai dia terjatuh ke
bawah tanah.
Bangsa Lapith akhirnya berhasil mengalahkan para Kentaur dan mengusir mereka
ke barat laut, jauh dari Thessali, tempat tinggal bangsa Lapith.

Perang Amazon
Kaum Amazon adalah sebuah kaum yang terdiri dari para prajurit perempuan yang
tangguh. Tugas kesembilan Herakles adalah mengambil sabuk Hippolita, ratu
Amazon. Hippolita bersedia memberikannya dengan sukarela tetapi terjadi

111
kekacauan dalam prosesnya akibat ulah Hera sehingga Herakles malah membunuh
Hippolita. Sementara teman Herakles, Theseus raja Athena, menculik saudari
Hippolita, Antiope, dan
membawanya ke Athena
untuk dijadikan istri.

Untuk menyelamatkan
Antiope, membalas
kematian Hippolita, dan
mengambil kembali sabuk
Hippolita, kaum Amazon
pun menyerang kota Athena, maka terjadilah Amazonomakhia: sebuah pertempuran
antara Athena, yang dipimpin oleh Theseus dengan dibantu Herakles, melawan
kaum Amazon yang dipimpin oleh Orithia. Perang ini disebut juga Perang Attika.
Dalam perang ini, Antiope ikut membantu kaum Amazon. Dia bertarung dan terluka
parah sampai-sampai tidak mampu lagi mempertahankan diri dari Theseus dan
Herakles. Salah seorang Amazon bernama Molpadia akhirnya membunuh Antiope
dengan panah supaya tidak disakiti lagi oleh Theseus.
Pada akhirnya pasukan Athena berhasil memukul mundur kaum Amazon. Pemimpin
pasukan Amazon, Orithia, membangun makam Antiope di Athena. Orithia sendiri
meninggal dunia dalam perjalanan pulang akibat luka-lukanya.

Perang Argos-Thebes
Perang Argos-Thebes adalah perang yang terjadi dua kali selama dua generasi
antara dua kota yang kuat, yaitu Argos dan Thebes. Perang pertama berlangsung
tidak lama setelah selesainya petualangan para Argonaut dan setelah masa
pemerintahan Oidipus di Thebes. Sementara perang kedua terjadi tidak lama
sebelum Perang Troya dimulai.
Perang Argos-Thebes I
Perang ini disebut juga Perang Tujuh Melawan Thebes, karena pada perang ini
pasukan Argos dipimpin oleh tujuh orang pahlawan Argos. Perang ini terjadi setelah

112
berakhirnya masa pemerintahan Oidipus di Thebes, atau satu generasi sebelum
Perang Troya. Kisah perang ini cukup populer pada periode Yunani klasik. Banyak
lukisan dan patung kuno yang mengangkat tema perang ini.
Setelah mengetahui bahwa dirinya telah membunuh ayahnya dan menikahi ibunya
sendiri, Oidipus menjadi frustasi. Dia membutakan matanya sendiri, melepaskan
jabatannya sebagai raja Thebes, dan memilih untuk hidup dalam pengasingan. Dia
ditemani oleh kedua putrinya, Antigone dan Ismene. Antigone berperan sebagai
pemandu jalan bagi ayahnya, sedangkan Ismene mengabarkan pada mereka jika
ada berita penting di kota asal mereka, Thebes.
Sementara kedua putra Oidipus, yakni Eteokles dam Polineikes, lebih tertarik pada
kekuasaan sebagai raja Thebes. Rakyat Thebes lalu memutuskan bahwa mereka
berdua akan menjadi raja Thebes bergantian setiap tahun. Eteokles yang menjadi
raja pada tahun pertama. Namun setelah satu tahun selesai, dia tidak mau
menyerahkan tahtanya pada saudaranya. Eteokles ingin terus menjadi raja, maka
dia pun mengusir Polineikes dari Thebes.
Polineikes pergi ke Argos dan meminta bantuan pada raja Adrasto
Polineikes pergi ke Argos, dan di sana dia bertemu dengan Tideus, putra Oineus
raja Kalidon. Tideus juga diusir dari Kalidon oleh Agrios karena telah membunuh
paman atau saudaranya.
Kedua pangeran yang terbuang itu kemudian berselisih dan saling berkelahi.
Adrastos, raja Argos, mendengar keributan dan melihat ke luar. Dia lalu mengetahui
bahwa ada dua pria yang sedang bertengkar, yang satu memakai perisai bergambar
singa, sedangkan perisai yang satu lagi berhiaskan gambar babi liar. Perisai
Polineikes bergambar singa untuk melambangkan Sphinx yang pernah meneror kota
Thebes, sementara gambar babi pada perisai Tideus melambangkan Babi Liar
Raksasa yang pernah menyerang Kalidon.
Adrastos dengan segera mengenali mereka karena dia diberitahu peramal bahwa
kedua putrinya akan menikah dengan singa dan babi. Polineikes dan Tideus menjadi
tamu yang dijamu dengan baik oleh Adrastos. Mereka dinikahkan dengan kedua
putri Adrastos. Polineikes menikahi Argeia, yang memberinya seorang putra
bernama Thersandros, sedangkan Tideus menikahi Deipile, yang kelak menjadi ibu
Diomedes.

113
Adrastos berjanji akan mengembalikan mereka sebagai penguasa tahta di kerajaan
masing-masing, dan untuk mengembalikan Poleinekes sebagai penguasa, Adrastos
harus menaklukan Thebes. Yang menjadi masalah adalah bahwa kakak ipar
Adrastos, yaitu Amfiaraos, yang merupakan seorang peramal, tidak mau ikut pergi
ke Thebes karena dia tahu Argos tak akan menang dan hanya Adrastos yang akan
pulang hidup-hidup.
Amfiaraos adalah putra Oikles dan Hipermnestra, dan merupakan keturunan dari
salah satu peramal terhebat, Melampos. Amfiaraos ikut serta dalam pelayaran para
Argonaut, dan dia adalah orang kedua yang berhasil melukai Babi Liar Raksasa
dalam Perburuan Babi Liar Kalidon.

Ketujuh pahlawan Argos bersumpah


untuk mengalahkan Thebes.
Adrastos dan Amfiaraos pernah
berselisih sebelumnya, yang berakibat
pada lepasnya tahta dari tangan Adrastos. Pada akhirnya Adrastos kembali menjadi
raja, dan mereka membuat kesepakatan bahwa jika ada perbedaan pendapat lagi,
keputusan akhirnya diputuskan oleh Erifile, saudari Adrastos dan istri Amfiaraos.
Supaya Euripile memihak Adrastos, Polineikes menyuapnya dengan memberi
sebuah kalung peninggalan Harmonia yang dibuat oleh dewa Hefaistos. Kalung
tersebut sebenarnya terkutuk dan akan membawa sial bagi pemiliknya. Euripile pun
terbujuk dan memutuskan bahwa Argos harus menyerang Thebes. Amfiaraos tak
punya pilihan selain ikut berperang, namun Amfiaraos terlebih dahulu meminta pada
kedua putranya, Alkmeion dan Amfilokhos, untuk membalaskan kematiannya pada
rakyat Thebes juga pada ibu mereka.
Adrastos dan Amfiaraos lalu mengumpulkan pasukan Argos. Lima pahlawan Argos
juga ikut serta bersama mereka, yakni Mekisteus (saudara Adrastos), Kapaneus
(putra Hipponous dan Astinome), Hippomedon (sepupu atau keponakan Adrastos),
Eteoklus (putra Ifis), dan Parthenopaios (putra Atalanta atau Talaos, dan merupakan
saudara Adrastos). Mereka inilah tujuh pemimpin pasukan Argos. Sementara

114
Polineikes tentu saja sudah pasti ikut bergabung. Tideus juga setuju untuk ikut serta
karena Adrastos berjanji akan membantunya menaklukan kembali Kalidon.
Pasukan Argos berhenti sejenak di Nemeia untuk mencari air. Di sana mereka
bertemu seorang pengasuh dan bayi bernama Ofeltes. Pengasuh tersebut
meninggalkan bayinya sebentar untuk menunjukkan letak mata air pada pasukan
Argos. Pada saat itulah datang seekor ular berbisa dan menggigit sang bayi sampai
mati. Amfiaraos melihat kejadian ini sebagai pertanda buruk bagi ekspedisi mereka.
Pasukan Argos lalu melaksanakan pesta olahraga untuk memperingati pemakaman
sang bayi dan di kemudian hari dikenal sebagai Pesta Olahraga Nemeia.
Ketika mereka tiba di Thebes, Adrastos mengirim Tideus ke dalam kota sebagai
duta. Tideus meminta Eteokles untuk menyerah dan menantang para prajurit
Thebes untuk berduel satu lawan satu. Para prajurit Thebes pun maju satu persatu
dan Tideus menghabisi mereka. Eteokles kemudian menyuruh lima puluh prajurit
untuk menyerang Tideus di luar kota Thebes. Tideus membunuh mereka semua
kecuali Maion, yang disuruhnya untuk memberitahu raja apa yang terjadi.
Di Thebes, Teiresias sang peramal memberitahu bahwa Thebes akan kalah kecuali
Menoikios putra Kreon mengorbankan dirinya untuk dewa Ares. Kreon tidak mau
putranya dikorbankan dan melarang siapapun mengurbankan Menoikios. Namun
Menoikios sadar diri, dia mendengar ramalan dan mengorbankan dirinya sendiri
supaya Thebes bisa menang.
Dan perang pun dimulai. Ketujuh pemimpin Argos menyerang tiap-tiap dari tujuh
gerbang Thebes. Tetapi pertahanan tiap gerbang dipimpin oleh pahlawan Thebes.
Astakos, seorang bangsawan Thebes, memiliki empat putra dan kesemuanya tidak
kalah hebat dibandingkan para pahlawan Argos. Keempat putra Astakos antara lain
Amfidokos (Asfodikos), Ismaros, Leades, dan Melanippos. Selain mereka, ada juga
Perklimenos, putra Poseidon.

115
Kapaneus memanjat
dinding kota Thebes.
Kapaneus adalah yang
pertama berhasil
menerobos tembok
pertahanan Thebes.
Namun dia malah
menyombong bahwa
Zeus sekalipun tidak
bisa mencegahnya
menaklukan Thebes,
karena
kesombongannya, Zeus langsung membunuh
Kapaneus dengan petirnya. Di bagian Thebes lainnya, Melanippos berhasil
mmebunuh Mekisteus, sedangkan Hippomedon ditewaskan oleh Ismaros, dan
Eteklus dibunuh oleh Leades atau oleh saudaranya Megarios. Sementara
Parthenopaios dibunuh oleh Periklimenos atau Amfidokos.
Tideus berhasil membunuh Melanippos, namun dia juga terluka parah dalam
usahanya. Tadinya Athena hendak menyelamatkannya dan menjadikannya abadi
karena Tideus adalah kesayangan Athena, namun Amfiaraos menipu Tideus dan
berkata bahwa luka Tideus akan sembuh bila Tideus memakan otak Melanippos,
dan Tideus menurut pada kata-kata Amfiaraos. Tidak lama kemudian Athena tiba
dengan membawa obat dan dia kaget ketika melihat Tideus sedang malahap otak
Melanippos. Athena merasa jijik dan membiarkan Tideus mati.
Periklimenos mengejar Amfiaraos, masing-masing menggunakan kereta perang.
Zeus melihat bahwa Periklimenos hendak melemparkan tombaknya ke punggung
Amfiaraos. Karena Amfiaraos adalah peramal kesayangannya, Zeus pun menolong
Amfiaraos. Zeus membuat bumi terbuka dan menelan Amfiaraos beserta kereta
perangnya.
Polineikes dan Eteokles berhadapan satu lawan satu. Dalam duel ini, mereka saling
membunuh dan keduanya mati.

116
Pada akhirnya pasukan Argos dikalahkan, dan satu-satunya pemimpin Argos yang
selamat adalah Adrastos. Dia berhasil kabur karena menunggang Arion, kuda yang
sangat cepat. Adrastos lalu kabur ke kota Athena.
Antigone adalah putri Oidipus dan Iokaste. Dia menemani ayahnya dalam
pengasingan hingga ayahnya meninggal di Kolonos. Ketika mengetahui bahwa
kedua saudaranya telah meninggal, Antigone dan Ismene sangat berduka.
Setelah perang, Kreon menjadi raja Thebes. Dia memberi pemakaman yang layak
untuk Eteokles namun dia menyatakan bahwa Polineikes dan para pejuang Argos
tidak boleh dimakamkan dengan layak karena mereka telah lancang menyerang
Thebes. Kreon ingin mayat mereka dimakan oleh anjing dan burung hering.
Antigone meminta pada Kreon, yang merupakan pamannya, supaya mayat
Polineikes boleh dimakamkan. Namun Kreon, yang kehilangan putra keduanya
dalam perang, tetap keras kepala dan menolak permintaan Antigone. Bahkan Kreon
mengancam hukuman mati pada orang yang berani memakamkan Polineikes atau
para pemimpin Argos.
Meskipun diancam hukuman mati, Antigone tetap nekat untuk memakamkan
saudaranya. Secara diam-diam Antigone mendatangi mayat Polineikes dan
menguburkannya, sementara Ismene tidak ikut membantu karea terlalu takut. Dalam
usahanya, Antogone dipergoki oleh anak buah Kreon dan kemudian dibawa ke
hadapan Kreon. Sebagai hukumannya, Kreon memrintahkan bahwa Antogone harus
dikubur hidup-hidup.
Putra ketiga Kreon, Haimon, ternyata mencintai Antigone. Haimon mendatangi
kuburan Antigone dan bunuh diri di sana. Euridike, istri Kreon, mendengar kabar
kematian putranya dan merasa sangat berduka. Euridike mengutuk suaminya
sebelum akhirnya bunuh diri juga.

Adrastos, satu-satunya pemimpin Argos yang selamat, mencari pertolongan ke kota


Athena. Di sana dia memohon pada Theseus, raja Athena, untuk membantu
mengambil kembali jenazah para pemimpin Argos yang tertinggal di Thebes.
Theseus setuju.
Pada awalnya, kota Athena meminta pada Thebes untuk mengembalikan jenazah-
jenazah itu secara sukarela, namun Thebes tidak mau. Akibatnya Theseus

117
memimpin pasukan Athena menyerang Thebes. Theseus tidak menjajah Thebes
atau memperbudak penduduknya. Tujuan satu-satunya hanyalah mengambil
jenazah para pemimpin Argos.
Adrastos kembali ke Argos dengan membawa jenazah rekan-rekannya. Pada
upacara pemakaman, ketika jenzah para pemimpin Argos mulai dibakar, Evadne
(istri Kapaneus) ikut melemparkan dirinya ke tumupukan kayu yang sedang terbakar.
Perang Argos-Thebes II
Perang ini disebut juga Perang Epigoni karena pada perang ini Argos dipimpin oleh
para Epigoni, yakni anak-anak dari tujuh pahlawan Argos yang terlibat pada perang
sebelumnya.
Pada saat pemakaman para pahlawan Argos, putra-putra mereka berikrar untuk
membalaskan kematian ayah-ayah mereka. Mereka bersumpah bahwa mereka
suatu hari akan menaklukan Thebes. Dari tujuh pahlawan Argos yang berangkat
pada perang pertama, hanya raja Adrastos yang berhasil selamat.
Adrastos memiliki putra bernama Aigialios, sementara putra Amfiaraos adalah
Alkmaion dan Amfilokhos. Para pahalwan lainnya hanya memiliki satu putra kecuali
Eteoklus yang tidak memiliki anak. Putra Mekisteus adalah Eurialos; putra Kapaneus
adalah Sthenelos; putra Hippomedon adalah Polidoros; dan putra Parthenopaios
adalah Promakhos. Putra Polineikes adalah Thersandros, sedangkan putra Tideus
adalah Diomedes.
Para putra pahlawan Argos ini kemudian dikenal sebagai Epigoni (Lahir-Kemudian).
Putra Amfiaraos, Alkmaion, menjadi pemimpin pasukan Argos sesuai nasehat dari
orakel Delfi. Raja Adrastos yang sudah tua juga memutuskan untuk kembali ikut
berperang ke Thebes bersama Epigoni.
Amfiaraos pernah mengamanatkan kepada para putranya untuk tidak hanya
mengalahkan Thebes tetapi juga membunuh ibu mereka (istri Amfiaraos), yang telah
menyebabkan Amfiaraos harus ikut berperang. Kedua putra Amfiaraos, Alkmaion
dan Amfilokhos, pada awalnya tidak mau membunuh ibu mereka. Namun ibu
mereka kembali menerima suap, kali ini dari Thersandros putra Polineikes, maka
Alkmaion dan Amfilokhos pun melaksanakan amanat ayah mereka.

118
Sepuluh tahun setelah perang Argos-Thebes I, pasukan Argos kembali beriringan
menuju Thebes. Diramalkan bahwa Adrastos, sebagai yang terakhir dari tujuh
pahalwan Thebes, akan meninggal dalam perang ini.
Pertempuran pun terjadi. Laodamas, putra Eteokles dan raja Thebes, membunuh
Aigialios, putra satu-satunya Adrastos. Mengetahui putranya mati, Adrastos merasa
sangat berduka dan kemudian ikut mati. Dengan matinya Adrastos, pasukan Argos
mengamuk dan mengacak-acak pasukan Thebes. Sebagian besar rakyat Thebes
melarikan diri ke Illyria. Sementara Laodamas juga ikut kabur, walaupun beberapa
pendapat mengatakan bahwa dia dibunuh oleh Epigoni. Di antara yang terbunuh
ketika sedang berusaha kabur, adalah Teireisias sang peramal.
Setelah menaklukan Thebes, Thersandros, putra Polineikes, menjadi raja baru di
Thebes. Thersandros menikahi Demonassa, putra Amfiaraos. Mereka menjadi orang
tua Tisamenos.
Thersandros iku serta dalam Perang Troya dan memimpin lima puluh kapal dari
Thebes. Dia dibunuh oleh Telefos, putra Herakles, di Misia. Setelah dia mati,
armada Thebes menjadi tak punya pemimpin. Akhirnya Peneleus, pemimpin dari
Boiotia mengambil alih kepemimpinan armada Thebes di Troya.
Seusai Perang Troya, Tisamenos menggantikan ayahnya sebagai raja Thebes.

Dengan meninggalnya Adrastos dan putranya dalam Perang Argos-Thebes II,


akhirnya Kianippos, cucu Adrastos, menajdi raja Argos. Diomedes, Sthenelos dan
Eurialos, ikut serta dalam Perang Troya, dengan Diomedes menjadi pemimpin
armada Argos dan Sthenelos serta Eurialos menjadi letnannya. Mereka membawa
delapan puluh kapal dari Argos. Seusai Perang Troya, ketiganya berhasil pulang
dengan selamat.
Setelah Kianippos meninggal tanpa anak, rakyat Argos kemudian memutuskan
bahwa Sthenelos lebih berhak menjadi raja Argos dariapda Diomedes. Maka tahta
kerajaan Argos diberikan pada Sthenelos atau putrnya, Kilarabes. Diomedes diusir
dari Argos, karena istrinya berselinguh dengan Kometes. Diomedes lalu bermigrasi
ke Italia selatan.

119
Alkmaion, yang memimpin Epigoni pada perang kedua, mengirim harta rampasan
perangnyz ke Delfi. Dia menjzdikan Manto, putri Teiresias, sebagai selirnya. Dari
hubungannyz dengan Manto, Alkmaion memiliki putra yang dia namai sesuai nama
saudaranya, Amfilokhos. Amfilokhos putra Alkmaion menjadi peramal seperti
kakeknya.
Sesuai amanat ayahnya, Alkmaion membunuh ibunya, Erifile. Karena telah
membunuh anggota keluarganya, Alkmaion pun dikejar-kejar oleh para Erinya, dewi
angkara murka. Alkmaioan ditimpa kegilaan oleh para Erinya dan harus
mengemabra selama bertahun-tahun sebelum akhirnya diseucikan di Psofis,
Arkadia. Di sana dia juga menikahi Arsinoe, putri raja Psofis. Alkmaion menjadi ayah
Klitios. Namun ternyata dia masih dikejar-kejar oleh para Erinya.
Dia kemudian disucikan oleh Akhelous sang dewa sungai dan dinikahkan dengan
putri Akhelous, Kallirhoe. Mereka memiliki anak kembar, Akarnan dan Amfoteros.
Para Erinya akhirnya berhenti menghukumnya. Akan tetapi setelah bebas dari para
Erinya, Alkmaion malah dibunuh oleh kakak iparnya, atas suruhan mertuanya di
Arkadia, Fegeus.
Ketika mengetahui bahwa suaminya telah dibunuh, Kallirhoe marah dan kemudian
berdoa pada para dewa supaya kedua putranya tumbuh menjadi pria dewasa dalam
satu malam. Doanya dikabulkan dan mereka bertiga pun pergi ke Arkadia untuk
membalaskan kemtian Alkmaion. Mereka membunuh Fegeus dan semua putranya.

120

Anda mungkin juga menyukai