Anda di halaman 1dari 21

Gaia

Gaia (bahasa Yunani Kuno: Γαῖα Gaia,


bentuk puitis dari bahasa Yunani Kuno:
Γῆ Gē "tanah"/"bumi") adalah dewi
perwujudan dari bumi dalam mitologi
Yunani. Sebagai protogenoi pertama
yang muncul di alam semesta setelah
Khaos, Gaia dikenal sebagai "Ibu dari
Semua"; melalui hubungannya dengan
Uranus, Gaia melahirkan para Titan,
Cyclops, dan Hekatonkhires; melalui
hubungannya dengan Pontos, ia
melahirkan para dewa-dewi laut. Di
Mitologi Romawi, Gaia dikenal dengan
nama Terra Mater/Tellus.
Gaia

Gaia, lukisan karya Anselm Feuerbach


(1875).

Perwujudan bumi

Simbol Bumi dan Tanah

Pasangan Uranus, Pontos, dan


Tartaros

Orang tua Khaos

Saudara Tartaros, Eros,


Erebos, Niks

Anak Uranus, Pontos, para


Urea, para Titan, para
Kiklops, para
Hekatonkhires, Keto,
Euribia, Forkis,
Nereus, Thaumas,
dan Tifon

Padanan dalam Terra


mitologi Romawi

l b s (https://id.wikipedia.org/w/index.php?tit

Dalam Mitologi

Hesiodos

Dalam Theogonia, Hesiodos


menyebutkan bahwa Gaia adalah
protogenoi, yaitu dewa-dewi Yunani yang
pertama muncul di dunia, kedua, setelah
Khaos dan disusul oleh Tartaros (lubang
dalam), Eros (cinta), Erebos (kegelapan),
dan Niks (malam). Sebagai perwujudan
bumi, Gaia menjadi fondasi bagi surga
yang nantinya akan menjadi Olimpus.[1]
Kemudian, melalui partenogenesis, Gaia
melahirkan Uranus (langit) yang
menutupinya "di segala sisi".[2] Ia juga
melahirkan Pontos (laut) dan para Urea
(bukit-bukit) dengan cara yang sama.[3]
Selanjutnya, Gaia melakukan
persetubuhan dengan Uranus dan
melahirkan para Kiklops: Arges, Brontes,
dan Sterodes,[4] para Hekatonkhires:
Briarios, Kottos, dan Gies,[5] serta para
Titan: Okeanos, Koios, Krios, Hiperion,
Iapetos, Theia, Rea, Themis, Mnemosine,
Foibe, Thetis, dan Kronos.[6]

Uranus tidak menyukai Kiklops dan


Hekatonkhires karena bentuk mereka
yang buruk rupa, sehingga dia
menyembunyikan mereka di Tartaros.
Karena Tartaros adalah usus Gaia, hal ini
menyebabkan rasa sakit yang mendalam
padanya. Karenanya, Gaia membentuk
sebuah sabit dari batu api abu-abu
(Adamantin) dan memerintahkan para
Titan untuk membalaskan dendamnya
pada Uranus dan membebaskan anak-
anaknya dari Tartaros. Hanya Kronos,
Titan termuda yang sangat tidak
menyukai sifat penuh gairah ayahnya,
yang berani melakukan tugas tersebut.
Ketika Uranus sedang bersetubuh
dengan Gaia, Kronos memotong alat
kelamin Uranus dengan sabit adamantin
tersebut. Dari tetesan darah Uranus
menetes ke bumi lahir para Erinyes, para
Gigant, dan para Meliai, sementara dari
testis Uranus yang tenggelam di laut lahir
Afrodit.[7] Namun, Kronos tidak menepati
janjinya pada Gaia untuk membebaskan
para Kiklops dan Hekatonkhires, dia
bersama para Titan lainnya malah
merebut kekuasaan dunia dan
menetapkan Kampe sebagai penjaga di
Tartaros. Hal ini membuat Gaia tidak
puas. Dia dan Uranus meramalkan pada
Kronos bahwa kelak anak-anak Kronos
akan merebut kekuasannya seperti dia
pernah merebut kekuasaan dari Uranus.
Karena ramalan ini, Kronos memakan
kelima anak hasil perkawinannya dengan
Rea. Rea yang sedang mengandung anak
keenamnya, Zeus, meminta bantuan Gaia
dan Uranus. Gaia-pun mengambil
cucunya dan merawatnya hingga
dewasa, sementara Rea memberikan
sebuah batu sebagai pengganti Zeus.[8]
Dengan saran Gaia,[9] Zeus memaksa
ayahnya untuk memuntahkan saudara-
saudaranya: Poseidon, Hades, Hera,
Demeter, dan Hestia. Ia kemudian
membebaskan para Kiklops dan
Hekatonkhires yang membantunya
merebut kekuasan dari para Titan.

Setelah berhasil menang, Zeus


mengurung para Titan di Tartaros dengan
Hekatonkhires sebagai penjaga mereka.
Sekali lagi Gaia tidak puas, kali ini karena
perlakuan Zeus pada anaknya. Gaia
memberi tantangan pada Olimpus
lagi;[10] ia bersetubuh dengan Tartaros
dan melahirkan Tifon, seekor monster
yang menyerang Olimpus dan hampir
menang melawan Zeus, namun Zeus
akhirnya berhasil melawan Tifon dan
membuangnya ke Tartaros. Masih tidak
puas, Gaia memberikan tantangan
terakhirnya pada Olimpus; kali ini dia
memerintahkan para Gigant, dipimpin
oleh Alkyoneus, untuk berperang
melawan dewa-dewi Olimpus dalam
perang yang bernama Gigantomakhia.
Dengan bantuan Herakles, seorang
pahlawan anak dari Zeus dan seorang
manusia, serta berbagai dewa minor
lainnya seperti para Moirai dan Hekate,
mereka berhasil membunuh seluruh
Gigant dan memenangkan
Gigantomakhia. Setelah semua kejadian
ini, Gaia mengadakan perjanjian bahwa
dia tidak akan mengusik urusan Olimpus
lagi.
Sumber lain

Zeus menyembunyikan Elara, salah satu


dari kekasihnya, dari Hera dengan
menyembunyikannya dibawah bumi.
Anaknya dengan Elara, raksasa Titias,
sering disebut sebagai anak dari Gaia,
dewa bumi, dan Elara.

Gaia juga membuat Aristaios abadi.

Gaia dipercaya oleh beberapa sumber


merupakan dewa original di balik Orakel
Delfi. Dia menurunkan kekuatannya pada,
tergantung oleh sumbernya, Poseidon,
Apollo atau Themis. Apollo adalah yang
paling diketahui sebagai kekuatan orakel
di balik Delphi, diketahui lama sebelum
waktu dari Homer, membunuh anak Gaia
Pithton disana dan menyerap kekuatan
khtonik. Hera menghukum Apollo dengan
mengirimkannya pada Raja Admetos
sebagai gembala selama sembilan
tahun.

Sumpah yang diucapkan dalam nama


Gaia, dalam Yunani kuno, merupakan
sumpah yang mengikat semuanya.

Dalam seni klasik Gaia dihadirkan dalam


dua cara. Pada lukisan vas Athena dia
ditunjukkan sebagai wanita yang
setengah timbul dari bumi, sering kali
dalam pose menyerahkan bayi
Erikhtonios (raja kota Athena) pada dewi
Athena untuk diasuh.

Pada mosaik dia ditampilkan sebagai


wanita yang berbaring di atas tanah
dikelilingi oleh Karpi, bayi dewa dari buah
bumi.

Pasangan dan keturunan


Gaia adalah dewa yang mencerminkan
Bumi dan berikut adalah anak-anaknya
seperti yang tertulis pada berbagai
mitos. Beberapa berhubungan secara
konsisten, beberapa hanya pernah
disebutkan dalam variasi minor dalam
mitos:

Dari parthenogenesis
Uranus
Pontos
Urea
Dengan Elara
Titias
Dengan Okeanos
Kriosa
Sperkheus
Dengan Pontos
Keto
Euribia
Forkis
Nereus
Thaumas
Dengan Aither
Aergia
Dengan Poseidon
Antaios
Kharibdis
Dengan Tartaros
Ekhidna
Tifon
Dengan Uranus
Kiklops
Arges
Brontes
Steropes
Hekatonkheire
Briarius
Kottos
Gies
Mousai
Mneme
Melete
Aoide
Titan
Koios
Krius
Kronos
Hiperion
Iapetos
Mnemosine
Okeanos
Foibe
Rea
Tethis
Theia
Themis
Dengan Hefaistos
Erikhthonios
Dengan Zeus
Manes
Ayah tidak diketahui atau hasil dari
parthenogenesis
Mimas
Kranaos
Feme
Kekrops
Amfiktion
Pithon
Catatan
1. Hesiod, Theogony 116–118 (http://www.p
erseus.tufts.edu/hopper/text?doc=Hes.+T
h.+116) .
2. Hesiod, Theogony 126–128 (http://www.p
erseus.tufts.edu/hopper/text?doc=Hes.+T
h.+126) .
3. Hesiod, Theogony 129–132 (http://www.p
erseus.tufts.edu/hopper/text?doc=Hes.+T
h.+129) .
4. Hesiod, Theogony 139–146 (http://www.p
erseus.tufts.edu/hopper/text?doc=Hes.+T
h.+139) .
5. Hesiod, Theogony 147–153 (http://www.p
erseus.tufts.edu/hopper/text?doc=Hes.+T
h.+147) .
6. Hesiod, Theogony 132–138 (http://www.p
erseus.tufts.edu/hopper/text?doc=Hes.+T
h.+132) .
7. Hesiod, Theogony 154–200 (http://www.p
erseus.tufts.edu/hopper/text?doc=Hes.+T
h.+154) .
8. Hesiod, Theogony 453–491 (http://www.p
erseus.tufts.edu/hopper/text?doc=Hes.+T
h.+453) .
9. Hesiod, Theogony 626 (http://www.perseu
s.tufts.edu/hopper/text?doc=Hes.+Th.+6
26) .
10. Hesiod, Theogony 820–880 (http://www.p
erseus.tufts.edu/hopper/text?doc=Hes.+T
h.+820) .
Pranala luar
Wikimedia Commons memiliki media
mengenai Gaia.
(Inggris) Gaia (http://www.timelessmyt
hs.com/classical/primeval.html#Gae
a) di Timeless Myths (http://www.time
lessmyths.com/)
(Inggris) Gaia (http://www.greekmythol
ogy.com/Titans/Gaea/gaea.html#) di
Greek Mythology (http://www.greekmy
thology.com/)
(Inggris) Gaia (http://www.theoi.com/P
rotogenos/Gaia.html) di theoi.com (ht
tp://www.theoi.com/)
Artikel bertopik Mitologi Yunani ini
adalah sebuah rintisan. Anda dapat
membantu Wikipedia dengan
mengembangkannya (https://id.wikipedi
a.org/w/index.php?title=Gaia&action=ed
it) .

Diperoleh dari
"https://id.wikipedia.org/w/index.php?
title=Gaia&oldid=21611556"

Halaman ini terakhir diubah pada 3 September


2022, pukul 10.25. •
Konten tersedia di bawah CC BY-SA 3.0 kecuali
dinyatakan lain.

Anda mungkin juga menyukai