Anda di halaman 1dari 72

Edisi 38 | Juni 2019

Memanfaatkan Era Ekonomi Digital untuk Memperkuat


Ketahanan Nasional
Dr. Dhani Gunawan Idat, S.H., M.B.A
Advisor Departemen Pengendalian Kualitas Pengawasan Perbankan Otoritas Jasa
Keuangan, Peserta Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) 59 Lemhannas RI

Menyiapkan Pemimpin Tingkat Strategis Yang Kredibel


Guna Mewujudkan Indonesia Maju
Kolonel Arm M. Naudi Nurdika,S.I.P., M.Si. M.Tr.(Han).
Wakil Komandan Pusat Kesenjataan Artileri Medan Komando Pembinaan Doktrin,
Pendidikan dan Latihan TNI AD (Wadanpussenarmed Kodiklatad, Peserta Program
Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) 59 Lemhannas RI

Mematahkan Dukungan Vanuatu Terhadap Gerakan ULMWP


(United Liberalization Movement For West Papua) Guna
Menegakkan Kedaulatan NKRI
Drs. Berlian Helmy, M.Ec.
Direktur Pengkajian Politik Deputi Bidang Pengkajian Strategik Lemhannas RI,
peserta Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) 59 Lemhannas RI

Peran dan Tantangan Organisasi Berbasis Kekayaan Intelektual


di Kawasan ASEAN
Rheza Firmansyah
Ilmu Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas
Indonesia, rhezafirmansyahh@yahoo.com
Andi Budiansyah
Pusat Inovasi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
andi.budiansyah@lipi.go.id

Sustainable Development Goals (SDGs) dan Dampaknya Bagi


Ketahanan Nasional
Fahmi Irhamsyah
Peneliti PUSPOL Indonesia (Pusat Studi Sosial dan Politik)

Menilik Perjanjian Indonesia-Cina dalam Kerangka Belt and Road


Initiative (BRI) dalam Perspektif Ketahanan Nasional
Ni Made Vira Saraswati
Analis Media dan Jurnalistik Subbag Infodok Bag Penerangan Biro Humas Settama
Lemhannas RI, Alumnus Prodi Manajemen Pertahanan Universitas Pertahanan
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas perkanan-Nya,


Jurnal Kajian Lemhannas RI Edisi ke-38 dapat terbit ke hadiran para
pembaca sekalian .
Pembaca yang terhormat, pada jurnal edisi kali ini, redaksi me-
nyajikan berbagai tulisan terkait ketahanan ekonomi, politik, sosial
budaya, dan ketahanan kawasan yang sebagian diantaranya merupa-
kan esai terbaik para peserta Program Pendidikan Reguler Angkatan
(PPRA) 59.
Tulisan pertama menyajikan tentang pemanfaatan era digital
ekonomi di era industri 4.0 sekarang ini untuk memperkuat ketahanan
nasional, terutama untuk mendukunng kemandirian ekonomi dan me-
ngurangi dampak sosial budaya yang bersifat negative di masyarakat.
Selanjutnya, pada tulisan berikutnya membahas tentang bagaimana
Indonesia harus menyiapkan pemimpin strategis di tingkat nasional
yang memiliki kredibilitas dan mampu mengantarkan Indonesia men-
jadi negara maju.
Dalam jurnal ini juga diulas tentang isu Papua Merdeka yang men-
dapat dukungan dari Vanuatu. Dua isu terakhir yang dibahas dalam
jurnal ini adalah tentang pengelolaan rezim hak cipta di kawasan
(ASEAN) dan ulasan tentang kerja sama Indonesia-Cina dalam kerang-
ka BRI yang mendapat berbagai respon di dalam negeri.
Kami menyampaikan apresiasi bagi para kontributor yang telah
mengirimkan tulisannya kepada redaksi dan juga peserta PPRA 59 atas
esai terbaiknya. Semoga buah pemikiran para kontributor memberi
manfaat dan memperkaya wawasan tentang permasalahan ketahanan
nasional yang dihadapi oleh Indonesia sekarang ini.

Selamat membaca.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

2019
Juni
38 |
Edisi
uat
perk
Mem
tuk a
al un tas Jas RI
i Digit Otori
nkan Lemhan
nas
onom PerbaRA) 59
a Ek san
n Er gawa atan (PP
atka sional ., M.B.Aalitas Pen ler An
gk ibel
anfa Na n Ku Regu Kred
Mem hanan t, S.H
n Ida gendaliadidikan Yang
ta wa te gis ktrin,
Ke Guna men Pen m Pen an Do gram
ani rte Progra t Stra mbina ta Pro
Dr. Dhor Depa erta
Pes Ti ngka Maju Tr.
).
(Han ndo Pe , Peser
Ad vis
gan, pin sia M. Koma latad
Keuan mim Indone I.P., M.iSi.Medan ed Kodik
n Pe ,S. rm P
iapka judkan Nurdikaaan Art pussena as RI
iler
ULMW
Meny Mewu Naudi Kesenjat (Wadan Lemhann kan
Guna el Arm M. Pu sat TNI AD RA) 59 ap Gera a) Guna
ndan ihan atan (PP ad pu
Kolon Koma dan Lat Terh West Pa
Wakil idikan ler An
gk atu r RI,
Pend Regu Vanu ent Fo hannas
idikan ngan vem gik Lemnas RI
Pend
n Dukution Mo NKRI n Strate han
ka
atah eraliza atan
ajia Lem
Pengk ) 59 ual
Memted Lib Kedaul ang
atan
(PPRA lekt
(Uni gakkan lmy, M.litik Ec. ti Bid
Depu ler Angk
Inte
yaan
MeneBerlian He Po
ajian didikan
Regu
is Keka
gk as as
Drs. ur Pen m Pen Berb iversit
sasi

Jakarta, Juni 2019


Direkt Progra , Un
peser
ta gani Ilmu
Politik
n Or l dan
anga Sosia
n TantEAN Ilmu
n da AS ult as m
Pera wasan ah asional, Fak oo.co esia gi
di Ka Firmansy ern h@yah Indon ya Ba
an Int ansyah tahuan pakn
RhezaHubung zafirm Penge Dam
Ilmu esia, rhe ah ga Ilmu dan
DGs)

PEMIMPIN REDAKSI
Indon nsy
als (S
ba
Budia i, Lem .go.id
Andi Inovas ah@lipi t Go
Pusati.budiansy pmen Politik
) Road
velo l dan and
and
ab le Desional di Sosia ka Belt
in Na sat Stu
ng l
Sustahanan h a (Pu Kera siona a
onesi lam Na Settam
Keta Irhamsya OL Ind a da hanan mas
Fahmi i PUSP -Cin ta o Hu anan
Penelit
nesia if Ke an Bir Per tah
Indo rspekt Pen erangiversitas
ian Pe Bag n Un
rjanj lam odok tahana
lik Pe RI) da ag Inf en Per
Meni tive (BSaraswatiistik Subb Manaj
em
Initia Vira n Jurnal Prodi
de da us
Ni Ma MediaRI, Alumn
Analishannas
Lem

l PELINDUNG: Agus Widjojo l PEMBINA: Wieko Syofyan l PENGARAH: Mochamad Iriawan


l PEMIMPIN REDAKSI: Sugeng Santoso l REDAKTUR: Adri Koesdyanto
PENYUNTING/ EDITOR: Endah Heliana l DESAIN GRAFIS: Bambang Iman Aryanto
l FOTOGRAFI: Suyono l SEKRETARIAT: Cahyaqadri Hildamona - Mardiana Prihatini - Gatot -
Ni Made Vira Saraswati - Magista DIan F
l Isi di luar tanggung jawab percetakan PT Media CItra Berdikari
Daftar Isi

5
Memanfaatkan Era Ekonomi
Digital untuk Memperkuat
Ketahanan Nasional

13
Menyiapkan Pemimpin Tingkat
Strategis Yang Kredibel Guna
Mewujudkan Indonesia Maju

21
Mematahkan Dukungan
Vanuatu Terhadap Gerakan
ULMWP (United Liberalization
Movement For West Papua)
Guna Menegakkan Kedaulatan
NKRI
Jurnal Kajian Lemhannas RI | Edisi 38 | juni 2019 3
29
Peran dan Tantangan
Organisasi Berbasis Kekayaan
Intelektual di Kawasan ASEAN

45
Sustainable Development
Goals (SDGs) dan Dampaknya
Bagi Ketahanan Nasional

55
Menilik Perjanjian Indonesia-
Cina dalam Kerangka Belt
and Road Initiative (BRI)
dalam Perspektif Ketahanan
Nasional
4 Jurnal Kajian Lemhannas RI | Edisi 38 | juni 2019
Memanfaatkan Era Ekonomi Digital untuk Memperkuat
Ketahanan Nasional

Dr. Dhani Gunawan Idat, S.H., M.B.A.


Advisor Departemen Pengendalian Kualitas Pengawasan Perbankan Otoritas Jasa Keuangan,
peserta Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) 59 Lemhannas RI

Abstrak
Salah satu ciri era industri 4.0 adalah digitalisasi di segala bidang, termasuk bidang
ekonomi. Dalam nawacita sebagai visi yang dicanangkan oleh pemerintahan Presiden
Jokowi terkait dengan cita ekonomi adalah mewujudkan kemandirian ekonomi melalui
upaya menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik. Pada era industri 4.0
ini, penggerakan sektor strategis ekonomi domestic tidak lepas pula dari digitalisasi
atau ekonomi digital. Pada tulisan ini, ekonomi digital akan dikaitkan dengan perspektif
kemandirian ekonomi dan ketahanan nasional untuk kemandirian dan daya saing ekonomi
bangsa. Berdasarkan kepada Digital Economy Rankings 2016 GCI (Global Connectivity Index)
Indonesia dalam skala global dan ASEAN masih tertinggal dalam penerapan ekonomi digital
sehingga perlu sebuah strategi untuk mengaitkan ekonomi digital dengan upaya memelihara
ketahanan nasional agar selaras dan serasi dengan nilai-nilai ideologi bangsa Indonesia
berdasarkan Pancasila dan UUD NRI 1945.

Kata kunci:
industri 4.0., digitalisasi, ekonomi digital, ketahanan ekonomi, ketahanan nasional

Jurnal Kajian Lemhannas RI | Edisi 38 | juni 2019 5


Sumber:Japan’s Society 5.0: Evolution of Societies up to Society, 20171

PENDAHULUAN
Perkembangan perekonomian global Demikian pula dengan pengaruh ekonomi
dan kemajuan peradaban manusia saat ini digital sebagai bagian dari industrialisasi
dalam berbagai bidang termasuk bidang teknologi merupakan keniscayaan yang
ekonomi telah memasuki wilayah negara harus diterima masyarakat Indonesia yang
kesatuan Indonesia dengan teknologi menganut sistem ekonomi terbuka, sebagai
terbarukan yang berbasis digital atau bagian dari masyarakat ekonomi dunia.
dikenal sebagai era industri 4.0 yang Pengertian ekonomi digital untuk pertama
berbasis cyber physical system. Bahkan kali oleh Tapscot (1996)2 sebagai bentuk
saat ini di Jepang sudah dikenal era perubahan dalam sosio politik dan sistem
industri 5.0 yang berbasis kepada “super ekonomi ruang intelijen, Zimmerman
smart society”1 yang intinya mengarahkan (2000)3 menjelaskan dampak global
keseimbangan antara komunitas manusia teknologi informasi dan komunikasi tidak
dan otomasi dalam mewujudkan kehidupan hanya pada internet tetapi juga ekonomi
yang lebih baik. Adanya revolusi industri makro maupun mikro; definisi Encarta
tersebut telah membuat disrupsi kehidupan Dictionary (2017)4 menjelaskan bahwa
dalam bentuk kemanfaatan, tantangan, ekonomi digital adalah transaksi bisnis
bahkan bisa juga risiko ancaman kepada yang ada di internet. Menurut Mesenbourg
individu, masyarakat, kelembagaan dan (2001)5 pilar-pilar dasar ekonomi digital
juga kepada negara dalam berbagai bidang adalah infrastruktur teknologi (hardware,
kehidupan termasuk bidang ekonomi, software, dan internet), e-business (proses
apabila tidak dilakukan antisipasi dan sikap organisasi melakukan aktifitas berbasis
kebijakan yang tepat. jaringan komputer) dan e-commerce

6 Jurnal Kajian Lemhannas RI | Edisi 38 | juni 2019


(transaksi perdagangan secara internet). bangsa dan tanah air dari pengaruh
Berdasarkan beberapa definisi di atas maka negatif serta dalam upaya memajukan
ekonomi digital dapat dirangkum sebagai kesejahteraan bangsa dengan perekonomian
aktivitas ekonomi dan bisnis yang berbasis yang mewujudkan negara kesatuan yang
pada teknologi digital. berdaulat, adil dan makmur maka ekonomi
Dalam nawacita sebagai visi yang digital harus senantiasa dikaitkan dengan
dicanangkan oleh pemerintahan Presiden upaya ketahanan nasional agar pengaruh
Jokowi terkait dengan cita ekonomi ekonomi digital dapat dimanfaatkan secara
adalah mewujudkan kemandirian ekonomi optimal yang seimbang, selaras dan serasi
melalui upaya menggerakkan sektor-sektor dengan nilai-nilai ideologi bangsa Indonesia
strategis ekonomi domestik. Ekonomi berdasarkan Pancasila dan UUD NRI 1945.
digital akan dikaitkan dengan perspektif Berdasarkan kepada Digital Economy
kemandirian ekonomi dan ketahanan Rankings 2016 GCI (Global Connectivity
nasional untuk kemandirian dan daya saing Index)9 maka Indonesia termasuk kategori
ekonomi bangsa. Kemandirian ekonomi pemula (starters) sejajar dengan India,
menurut Mukeri (2012)6 kemandirian Maroko, dan Venezuela tetapi masih di
adalah suatu sikap yang mengutamakan bawah Philipina. Negara ASEAN lainnya
kemampuan diri sendiri dalam mengatasi seperti Malaysia dan Thailand sudah
berbagai masalah, Dawam Rahardjo (2018)7 dalam peringkat pengadopsi (adopters),
menyatakan bahwa perekonomian mandiri sedangkan Singapura sudah dalam pelari
terjadi setelah terpenuhinya kebutuhan depan (front runners) bersama Amerika
pokok masyarakat dan terbangunnya Serikat, Swiss, Jepang, Jerman, Korea
prasarana dan ketersediaan teknologi tepat Selatan dan negara maju lainnya. Dengan
guna. Kemandirian ekonomi Indonesia demikian Indonesia dalam skala global dan
akan terkait erat dengan ketahanan ASEAN masih tertinggal dalam penerapan
nasional8 merupakan kondisi dinamis ekonomi digital.
yang berisi keuletan dan ketangguhan
yang mengandung kemampuan untuk PEMBAHASAN
mengembangkan kekuatan ekonomi nasional Ekonomi digital yang didasarkan
dalam menghadapi dan mengatasi segala konsep kepada data besar, internet untuk
macam tantangan, ancaman, gangguan seluruh aktifitas, kecerdasan buatan,
dan hambatan yang datang baik dari dalam teknologi robotik dan sensor secara
maupun luar yang dapat membahayakan umum membawa transaksi ekonomi lebih
ketahanan ekonomi nasional. cepat, lebih murah, lebih efektif. Namun
Dalam konsepsi geografi dan demikian, selain memiliki dampak positif
pengaruh ekonomi digital maka dengan dan juga memiliki dampak negatif. Dampak
memperhatikan peluang dan manfaat positif secara umum menunjukan adanya
yang dapat diperoleh serta antisipasi peningkatan produktifitas dan efisiensi
atau mencegah dampak negatif. Dengan proses bisnis, serta optimalisasi pemasaran
demikian dalam upaya melindungi segenap dan rantai distribusi. Para usahawan dan

Jurnal Kajian Lemhannas RI | Edisi 38 | juni 2019 7


ilustrasi: www.unsplash.com

kelembagaan menyambut baik ekonomi pembobolan keuangan, penipuan melalui


digital sebagai perubahan positif. Ekonomi transaksi jaringan internet. Kegiatan
digital juga banyak membantu dalam promosi atau iklan yang tidak bermoral atau
pengembangan usaha usaha kecil, mikro tidak beretika, cracking memasuki jaringan
dan menengah (UKM) melalui pelayanan dengan maksud mencuri, megubah, atau
perdagangan jaringan maya dan perbankan menghancurkan data. Ketiga, ancaman
elektronis. Adanya transaksi ekonomi digital menurunnya daya saing produksi dalam
juga mendorong perubahan pola pikir negeri dengan maraknya trasaksi digital
individu dan organisasi dalam pengambilan yang memudahkan masuknya produk asing.
keputusan ekonomi dan transaksi yang Bangsa Indonesia harus terbuka
lebih efektif dan efisien. Aspek negatif terhadap teknologi, tetapi teknologi tidak
akan difokuskan kepada tiga aspek yaitu: boleh merusak nilai-nilai kebangsaan, moral
Pertama, risiko mengurangi tenaga kerja dan etika budaya bangsa. Bangsa Indonesia
atau hilangnya pekerjaan karena adanya harus mulai mencermati, mengantisipasi
otomasi, robotisasi, dan efisiensi jaringan dan mempersiapkan solusi yang efektif,
yang melanda hampir semua aktifitas bisnis efisien dan berkesinambungan terhadap
seperti industri keuangan dan perbankan, potensi ancaman atau gangguan yang
perdagangan berbasis pertokoan dan mall bersumber dari penerapan ekonomi digital.
yang tersaingi perdagangan online, industri Dalam upaya membangun perekonomian
media cetak dan iklan konvensional yang bangsa yang tangguh dalam arti mewujudkan
mulai tersaingi media sosial digital. Kedua, kesejahteraan, berdaya saing tinggi, serta
terjadinya kejahatan siber ekonomi berupa memiliki stabilitas pertumbuhan yang
transaksi ilegal seperti pencucian uang, berkesinambungan, maka pembangunan
transaksi narkoba, hacker atau peretas infrastruktur pendukung ekonomi digital

8 Jurnal Kajian Lemhannas RI | Edisi 38 | juni 2019


harus sesuai dengan kondisi geografis yang memerlukan dukungan teknologi
wilayah Indonesia. Adanya kebijakan dan yang memadai. Namun demikian ekonomi
program pemerintah terkait pembangunan digital memiliki tantangan penerapan
nasional jalan tol darat, jalur tol laut, dan dalam NKRI yang bhinneka etnis budaya
tol langit, termasuk palapa ring mendukung dengan wilayah geografis yang sangat luas,
penerapan ekonomi digital secara sehingga penerapannya harus dilihat dari
komprehensif. aspek kondisi objektif, disikapi proaktif
Strategi bangsa untuk memanfaatkan untuk kemandirian ekonomi bangsa dan
kemajuan teknologi harus sesuai dengan keselarasan dengan nilai-nilai kebangsaan
tingkat kebijakan dari pengguna, hal ini sehingga menjadikan ketahanan nasional
mengutip pendapat John Naisbitt (1999)10 yang tangguh.
menyampaikan pesan bahwa kemajuan
teknologi harus dikendalikan oleh sentuhan PENUTUP
moral dan nilai-nilai kemanusiaan yang Kesimpulan
juga tinggi. Penerimaan ekonomi digital Ekonomi digital mendukung kondisi
dalam ruang hidup wawasan nusantara geografis Indonesia yang berbentuk negara
yang sesuai dengan nilai-nilai kebangsaan kepulauan serta multi etnis dan budaya
sebagai bagian dari Ketahanan Nasional dengan teknologi yang berbasiskan internet
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan media sosial sehingga pergerakan
dapat digambarkan dalam bagan sebagai komunikasi dan transaksi keuangan,
berikut: perdagangan, dan jasa dapat terselenggara

Ekonomi Digital NKRI Ketahanan Nasional


1. Disrupsi 1. Mendukung sain 1. High Tech High
2. Peluang dan teknologi. Touch
2. Kondisi Objektif 2. Selaras, seimbang,
3. Pro Aktif serasi dengan Pan-
4. Pro-Rakyat casila dan budaya
5. Optimal manfaat bangsa

Kemandirian ekonomi adalah suatu lebih cepat, lebih murah dan lebih efisien.
sikap bangsa yang selalu mengutamakan Adanya kemajuan ekonomi digital juga
kemampuan diri sendiri dalam mencukup seharusnya menjadi pendukung dalam
kebutuhan ekonomi, mengurangi seminimal meningkatkan produk dan jasa domestik
mungkin ketergantungan dari negara sehingga mendukung pula peningkatan
lain dengan menjadi negara produktif kualitas kemandirian ekonomi nasional.

Jurnal Kajian Lemhannas RI | Edisi 38 | juni 2019 9


Ekonomi digital juga memiliki potensi dan Komunikasi, Kemenhumham,
resiko ekonomi dan sosial terutama Kemendag, Kementrian Industri, dan
pengurangan tenaga kerja, kejahatan lembaga lain yang terkait, dengan tugas
siber, dan ancaman daya saing produksi utama membuat sinergitas ekonomi
dalam negeri, sehingga perlu mencermati digital bagi kemanfaatan nasional.
kebijakan publik dan strategi yang tepat 3. Strategi penerimaan dan penerapan
dalam implementasi di Indonesia, sehingga ekonomi digital dilakukan dengan
dapat mencapai tujuan kemandirian kebijakan dan regulasi yang berpihak
ekonomi serta daya saing produk dan jasa kepada masyarakat luas khususnya
nasional yang optimal untuk memberikan pengusaha mikro, kecil dan menengah
kemaslahatan yang sebesar-besarnya bagi (UKM) sebagai motor penggerak
rakyat Indonesia. ekonomi bangsa. Setiap kebijakan dan
regulasi agar senantiasa memperhatikan
Saran kepentingan usaha dan kesinambungan
Dalam upaya kemandirian ekonomi usaha UKM Indonesia.
bangsa yang tangguh serta kemanfaatan 4. Pemerintah juga harus melakukan
terhadap ekonomi bangsa maka disarankan: upaya penyaringan (filtering) setiap
1. Masyarakat Indonesia hendaknya kemajuan teknologi dan informatika
senantiasa bersikap terbuka dan sehingga kemajuan teknologi dan
pro-aktif terhadap kemajuan sain peradaban bangsa Indonesia yang
dan teknologi, berdasarkan kepada seimbang, selaras dan serasi dengan
pendekatan semakin maju teknologi nilai-nilai moral dan etika kebangsaan
semakin bijaksana menerapkannya bangsa Indonesia Pancasila, UUD NRI
(high tech, high touch), sehingga 1945 dan kearifan lokal.
kebijakan publik apapun yang
dilakukan terkait ekonomi digital
adalah mempertimbangkan aspek
kemanfaatan yang sebesar-besarnya
bagi kemakmuran bangsa.
2. Untuk mencapai tujuan kemandirian
ekonomi serta melindungi dan
meningkatkan keunggulan daya saing
produk dalam negeri maka diperlukan
kolaborasi yang erat dan sinergis
dengan membentuk forum koordinasi
pembangunan ekonomi dan teknologi
yang terdiri dari pejabat level Dirjen
atau Direktur dari Bappenas, Kementrian
Keuangan, Bank Indonesia, Otoritas
Jasa Keuangan, Kementrian Informasi

10 Jurnal Kajian Lemhannas RI | Edisi 38 | juni 2019


DAFTAR PUSTAKA Endnotes
Japan’s Society 5.0, 2017, Going Beyond 4 Microsoft Encarta was a digital multi-
Industry 4.0, Evolution of Societies up media ecyclopedia published by Mic-
to Society 5.0 www.japanindustrynews. rosoft Corporation, by 2008 consisted
com more than 62,000 articles.
Huawei, Global Connectivity Index (GCI), 5 Thomas Mesenbourg, Measuring the
2016, GCI Ranking Table. Digital Economy, U.S. Bureau of the
Lembaga Ketahanan Nasional, 2018, Bahan Census.
Ajar Geopolitik dan Wawasan 6 Dalam Majalah Ilmiah Universitas Pan-
Nusantara, Jakarta. danaran, 2012, Kemandirian Ekonomi
Lembaga Ketahanan Nasional, 2018, Bahan Solusi Untuk Kemajuan Bangsa, Vol.10
Ajar Geostrategi dan Ketahanan No.24.
Nasional, Jakarta. 7 Prisma Resource Center, 2018, Menuju
Mukeri.K, 2012, Kemandirian Ekonomi, Kemandirian Ekonomi Indonesia, Vol-
Majalah Ilmiah Universitas Pandanaran, ume I:27.
Solusi Untuk Kemajuan Bangsa, Vol.10 8 Bahan Ajar Bidang Studi Geostrategi In-
No.24. donesia dan Ketahanan Nasional, Lem-
Mesenbourg, Thomas, 2001, Measuring the hannas, 2019 hal.51.
Digital Economy, U.S. Bureau of the 9 Digital Economy Rankings 2016, dalam
Census. tulisan Susanto Kun “Definisi Digital
Naisbitt, John, Phillips, Douglas, 1999, High Economy”, GCI Huawei Index.
Tech High Touch: Technology and 10 John Naisbitt (1999), High Tech High
Our Search for Meaning, Broadway, Touch, dikenal pula sebagai pengarang
New York buku Megatrend tahun 2000 yang mem-
Rahardjo Dawam, 2018, Menuju prakirakan antara lain: bom ekonomi
Kemandirian Ekonomi Indonesia, Prisma dunia dekade 1990, gaya hidup dan ke-
Resource Center, Volume I:27.. budayaan global berkembang, gelora
Taspscot, Don, 1996, Digital kawasan pasific, dan kejayaan individu.
Economy:Promise and Peril in The Age
of Networked
Intelligence, McGraw-Hill Companies
Incorporated, New York.
Zimmerman, Dieter-Hans, 2016, Digital
Transformation-The Emerging Digital
Economy, Conference Paper November
2016.

Jurnal Kajian Lemhannas RI | Edisi 38 | juni 2019 11


12 Jurnal Kajian Lemhannas RI | Edisi 38 | juni 2019
Menyiapkan Pemimpin Tingkat Strategis Yang Kredibel
Guna Mewujudkan Indonesia Maju

Kolonel Arm M. Naudi Nurdika,S.I.P., M.Si. M.Tr.(Han).


Wakil Komandan Pusat Kesenjataan Artileri Medan Komando Pembinaan Doktrin,
Pendidikan dan Latihan TNI AD (Wadanpussenarmed Kodiklatad,
peserta Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) 59 Lemhannas RI

Abstrak
Banyak ditemukan pemimpin yang melanggar etika moral dan agama, tidak mampu
memperjuangkan aspirasi rakyat, mengabaikan penegakkan hukum, bahkan banyak
pemimpin yang melakukan korupsi dan ditangkap KPK. Indonesia Corruption Watch
mencatat bahwa dalam kurun waktu tahun 2004-2018, ada 104 kepala daerah yang
berurusan dengan KPK karena kasus korupsi. Hal ini tentunya sangat memprihatinkan bagi
kita semua, karena sebagai negara dengan jumlah penduduk terbesar ke 4 dunia, sulit
rasanya mendapatkan pemimpin yang benar-benar mampu dan mau mengemban serta
memperjuangkan amanah rakyat. Dari permasalan di atas, tulisan ini membahas tentang
penyiapan pemimpin tingkat strategis yang kredibel agar terwujud kepemimpinan nasional
yang berwibawa.

Kata kunci: korupsi, pemimpin nasional, strategis, pemilu, parpol

Jurnal Kajian Lemhannas RI | Edisi 38 | juni 2019 13


ilustrasi: unsplash.com

PENDAHULUAN salah dan lambat menanganinya, bukan


Perkembangan global, regional dan tidak mungkin maka akan mengancam
bahkan nasional ke depan, akan dilingkupi kepada eksistensi bangsa Indonesia itu
oleh kondisi yang semakin terbuka, sendiri.
semakin kompleks dan penuh dengan Ironisnya ketika bangsa Indonesia
ketidakpastian (uncertainty), tidak bisa sedang membutuhkan pemimpin yang
diprediksi sebelumnya (unpredictable), mampu untuk memecahkan persoalan
serta akan diwarnai oleh kejadian-kejadian bangsa, namun justru masyarakat
yang serba mendadak (surprised). Kondisi telah kehilangan kepercayaan kepada
tersebut baik secara langsung maupun pemimpinnya. Banyak ditemukan pemimpin
tidak akan sangat berpengaruh terhadap yang melanggar etika moral dan agama,
berbagai aspek kehidupan bermasyarakat, tidak mampu memperjuangkan aspirasi
berbangsa dan bernegara. Ke depan bangsa rakyat, mengabaikan penegakkan hukum,
Indonesia sangat membutuhkan pemimpin bahkan banyak pemimpin yang melakukan
yang diharapkan mampu menyelesaikan korupsi dan ditangkap KPK. Indonesia
setiap persoalan yang dihadapi bangsa. Corruption Watch mencatat bahwa dalam
Permasalahan mendasar yang dihadapi kurun waktu tahun 2004-2018, ada 104
bangsa Indonesia saat ini seperti kepala daerah yang berurusan dengan KPK
permasalahan pendidikan, kesehatan, karena kasus korupsi.1 Hal ini tentunya
kemiskinan, tenaga kerja, berbagai potensi sangat memprihatinkan bagi kita semua,
konflik SARA dan lain-lain, membutuhkan karena sebagai negara dengan jumlah
penanganan yang segera, karena apabila penduduk terbesar ke 4 dunia, sulit rasanya

14 Jurnal Kajian Lemhannas RI | Edisi 38 | juni 2019


mendapatkan pemimpin yang benar- Indonesia yang ingin menjadi anggota DPR,
benar mampu dan mau mengemban serta DPD, DPRD, kepala/wakil kepala daerah
memperjuangkan amanah rakyat. maupun presiden/wakil presiden, maka
Dari data dan fakta tersebut diatas, harus melalui seleksi kaderisasi dalam suatu
maka rumusan masalah yang diangkat, partai politik secara demokratis. Sejalan
yakni : “Bagaimana menyiapkan Pemimpin dengan perkembangan kehidupan politik
Tingkat Strategis yang Kredibel guna di Indonesia saat ini, peran dan fungsi
mewujudkan Indonesia maju ?”. kaderisasi parpol tersebut belum secara
optimal dilaksanakan, sebagai contoh saat
PEMBAHASAN ini banyak parpol yang memajukan calon
Menurut James Kouzes dan Barry legislatif (caleg) dari public figure (artis).
Posner dalam bukunya, Credibility (1993), Padahal sebagian besar dari public figure
menjelaskan bahwa yang menjadi landasan (artis) tersebut tidak memiliki background,
dalam praktek kepemimpinan adalah kapasitas maupun kapabilitas dalam dunia
kredibilitas.2 Seorang pemimpin dikatakan poltik di Indonesia.
kredibel apabila ia memiliki kualitas, Fenomena seperti ini terjadi karena
kapabilitas, dan kekuatannya untuk pragmatisme dari partai politik dengan
menimbulkan kepercayaan orang lain. tujuan untuk mendulang suara pada pesta
Kredibilitas seorang pemimpin sangatlah demokrasi yang akan datang, popularitas
penting, karena orang mau mengikuti artis menjadi sebuah modal yang kuat untuk
perintah pemimpinnya karena ia yakin mendapatkan suara sebanyak-banyaknya
dan percaya bahwa pemimpinnya mampu di tengah masih rendahnya pemahaman
membawa organisasinya dengan baik. masyarakat dalam memilih wakil mereka.
Melalui pemahaman terhadap teori tersebut, Selain itu masih banyaknya partai politik
dan dikaitkan dengan permasalahan yang mengajukan mantan napi koruptor
mendasar tentang kepemimpinan pada menjadi caleg juga merupakan indikasi
tingkat strategis saat ini, maka ada 3 masih belum optimalnya kaderisasi Parpol.
(tiga) pokok-pokok pembahasan yang perlu Padahal KPU sendiri telah mengeluarkan
diangkat dan kemudian untuk dicari solusi peraturan yang melarang mantan narapidana
pemecahannya. kasus korupsi untuk mencalonkan diri
Pertama, proses kaderisasi pemimpin sebagai anggota legislatif.3 Namun,
formal di tingkat strategis khususnya peraturan tersebut seperti dianggap hanya
melalui jalur parpol belum baik. “angin lalu” oleh sebagian besar parpol.
Menurut Nye, Jr, Joseph S, bahwa “tidak Hal ini seolah memberikan kesan kepada
mungkin seorang dapat memimpin tanpa masyarakat bahwa calon pemimpin bangsa
kekuasaan”. Penjelasan Nye tersebut dapat ini hanya itu-itu saja, partai politik seperti
dipahami bahwa untuk menjadi pemimpin kehabisan stok calon pemimpin yang bersih
seseorang harus memiliki kekuasaan. Salah dan bertanggung jawab, akibatnya tingkat
satu jalan untuk berkuasa adalah melalui kepercayaan masyarakat kepada partai
partai politik, dimana warga negara politik dan calon pemimpin khususnya

Jurnal Kajian Lemhannas RI | Edisi 38 | juni 2019 15


semakin menurun. Fenomena seperti ini pemberdayaan pemimpin informal di
diuraikan diatas tidak akan terjadi jika Indonesia masih belum optimal. Peran aktif
saja partai politik sudah menjalankan mereka dalam menyukseskan pembangunan
proses kaderisasi secara demokratis guna baik sebagai perencana, penggerak
menyiapkan pemimpin tingkat strategis masyarakat dan solusi permasalahan kurang
yang memiliki kredibilitas dan integritas mendapat tempat. Padahal kenyataannya
untuk kemajuan bangsa dan negara para pemimpin informal ini termasuk agen
Indonesia. perubahan (agent of change)5, walaupun
Kedua, pemimpin yang berasal dari hanya dapat dikatakan pada ruang lingkup
kalangan informal belum diberdayakan atau tingkat desa/kelurahan, namun
secara optimal. Beda halnya dengan memiliki pengaruh yang dapat membawa
pemimpin formal, pemimpin informal kemajuan yang sangat besar. Oleh sebab
ia diakui sebagai pemimpin disebabkan itu, potensi seperti inilah yang perlu
karena memiliki kelebihan dalam aspek diperhatikan untuk mengintegrasikan
tertentu, sehingga mampu mempengaruhi ke dalam program-program pemerintah
perilaku maupun psikis masyarakat.4 sehingga keberadaannya lebih potensial
Ulama/tokoh agama, tokoh masyarakat, untuk mewujudkan bangsa Indonesia yang
tokoh pemuda, tokoh adat dan kepala lebih maju.
suku, adalah merupakan pemimpin Ketiga, masyarakat belum mampu
informal. Pemimpin ini peranannya pada memilih pemimpin tingkat strategis yang
wilayah yang tak terbatas dengan memiliki benar-benar dibutuhkan bangsa saat ini.
daerah yang luas atas pengaruhnya, baik Ada semacam pameo yang berkembang di
di sekitar tempat tinggalnya dimana ia masyarakat saat ini, yang menunjukkan
berada atau bahkan diluar daerahnya. Hal semakin menurunnya tingkat kepercayaan
ini mencerminkan bahwa kepemimpinan kepada pemimpin, yaitu masyarakat
informal dapat dijadikan sebagai tolok ukur berpandangan bahwa siapapun yang
dari perkembangan suatu masyarakat yaitu terpilih menjadi pemimpin hasilnya akan
ikut berperan dalam perkembangan sosial sama saja, tidak ada yang mengutamakan
budaya masyarakat dan turut mewarnai kepentingan rakyat. Padahal di era
sejarah. Sebagai contoh pemimpin informal globalisasi saat ini, masyarakat dituntut
di Indonesia yang turut berjuang dalam untuk mampu memilih pemimpin yang
merebut kemerdekaan antara lain Pangeran mengutamakan kepentingan bangsa
Diponegoro dari tokoh agama, Sultan diatas kepentingan pribadi atau golongan.
Hasanuddin dari kalangan bangsawan, Pameo yang berkembang seolah sudah
sementara dari kalangan pendidikan ada Ki mempengaruhi pikiran mereka, sebagian
Hajar Dewantoro. Di dunia internasional kita besar masyarakat cenderung untuk bersikap
mengenal sosok Mahatma Gandhi maupun acuh dan tidak peduli (apatis) terhadap
Nelson Mandela yang merupakan pemimpin calon pemimpin bangsa kedepan. Hal ini
spiritual serta aktivis yang memperjuangkan terlihat pada pelaksanaan pemilu, dimana
hak-hak warga negaranya. Namun dewasa sebagian masyarakat lebih mengutamakan

16 Jurnal Kajian Lemhannas RI | Edisi 38 | juni 2019


pragmatisme dan mengabaikan
rasionalitas. Masyarakat cenderung untuk
memilih pemimpin berdasarkan kalkulasi
untung rugi yang mereka terima serta
Seorang pemimpin dikatakan
tingkat popularitas calon pemimpin bukan
kredibel apabila ia memiliki
berdasarkan idealisme atau visi misi yang
kualitas, kapabilitas,
di tawarkan oleh calon pemimpin6. Hal
dan kekuatannya untuk
ini terjadi karena beberapa faktor antara
menimbulkan kepercayaan
lain masih rendahnya tingkat pendidikan,
orang lain.
preferensi dan literasi politik masyarakat.
Selain itu masih banyaknya partai politik
yang melakukan kecurangan seperti dalam setiap rekrutmen calon pemimpin.
money politics, politik transaksional serta Untuk membentuk karakter pemimpin
pengaruh dari media sosial juga menjadi diperlukan adanya pendidikan dan pelatihan
penyebab masyarakat belum mampu yang tepat sehingga dapat menghasilkan
memilih pemimpin yang benar-benar di pemimpin yang memiliki kredibilitas untuk
butuhkan bangsa saat ini. mencapai kemajuan bangsa Indonesia;
Menyiapkan pemimpin tingkat strategis ketiga, peran aktif pemerintah dan partai
yang kredibel. Era globalisasi yang semakin politik untuk memberikan sosialisasi
kompleks menuntut hadirnya pemimpin- tentang literasi politik bagi masyarakat.
pemimpin bangsa yang memiliki kredibilitas Pendidikan politik harus dilaksanakan di
dan integritas untuk lebih mengutamakan semua jenjang lapisan masyarakat dimulai
kepentingan nasional (national interest) sejak dini secara berkesinambungan dan
di atas kepentingan pribadi atau berkelanjutan, bukan hanya menjelang
golongan. Untuk itu diperlukan upaya pemilu saja, sehingga masyarakat menjadi
antara lain; pertama, reformasi sistem tidak buta politik, tidak mudah terpengaruh
kaderisasi pemimpin. Proses rekrutmen karena sudah memiliki preferensi yang
calon pemimpin melalui lembaga formal jelas tentang pemimpin yang akan
(parpol) harus dilaksakanan secara dipilihnya. Selain itu pendidikan politik
demokratis, transparan, akuntabel dan juga akan melahirkan calon-calon politikus
dapat dipertanggung jawabkan kepada yang benar-benar memahami kepentingan
masyarakat. Para pimpinan parpol harus nasional bukan hanya kepentingan partai
mengutamakan rekam jejak (track record) nya; keempat, pemerintah harus berfikir
para kadernya, sehingga dapat terlahir out of the box, dengan menyiapkan
pemimpin yang kredibel, berpengalaman pemimpin dari jalur informal baik di tingkat
dan benar-benar memahami persoalan desa, kecamatan, kabupaten, provinsi
bangsa, bukan pemimpin instan yang hanya dan nasional. Melalui upaya-upaya inilah
bermodal popularitas; kedua, deregulasi diharapakan nantinya akan hadir pemimpin
peraturan tentang partai politik dengan yang kredibel dan berintegritas baik yang
menambahkan kurikulum pendidikan poltik berasal dari pemimpin formal, maupun

Jurnal Kajian Lemhannas RI | Edisi 38 | juni 2019 17


sehingga perlu adanya upaya menyiapkan
pemimpin yang kredibel melalui reformasi
sistem kaderisasi, deregulasi peraturan
Pemimpin informal harus tentang parpol, peran aktif pemerintah dan
dapat diberdayakan untuk parpol dalam sosialisasi literasi politik bagi
menyelesaikan persoalan yang masyarakat, penyiapan pemimpin melalui
terjadi di masyarakat. jalur Informal serta peran aktif masyarakat
dalam memilih pemimpin.

informal (eksekutif, legislatif, yudikatif, Saran


privat sector, dan masyarakat lainnya). 1. Kaderisasi calon pemimpin dari jalur
Pemerintah harus bisa menempatkan/ formal, seperti kader calon presiden/
mendudukkan pemimpin informal yang wakil presiden, legislatif, eksekutif,
sejajar dengan pemimpin formal, sehingga yudikatif, kepala/wakil kepala daerah,
keberadaannya dapat memberikan kepuasan DPR, DPD dan DPRD, perlu diberlakukan
kepada masyarakat yang mendukungnya; persyaratan khusus, dimana calon harus
kelima, peran aktif masyarakat untuk memiliki kapasitas, kapabilitas, serta
memilih pemimpin yang berkualitas track record yang baik dan bersih serta
dan memiliki kredibilitas serta bersih tidak bermasalah dengan hukum;
dari permasalahan hukum. Masyarakat 2. Siapapun yang memiliki potensi sebagai
harus peduli dan mau tahu tentang siapa pemimpin informal, harus didukung
calon-calon pemimpinnya, serta apa visi dan diberdayakan untuk terlibat dalam
dan visinya, sehingga tidak akan salah penyelesaian berbagai permasalahan
pilih dan akan mendapatkan pemimpin bangsa dan diberi kesempatan untuk
yang benar-benar memenuhi harapan memberikan sumbangsihnya dalam
masyarakat. Pemimpin informal harus pembangunan nasional;
dapat diberdayakan untuk menyelesaikan 3. Bagi masyarakat secara umum perlu
persoalan yang terjadi di masyarakat. diberikan pendidikan politik dan
karakter kepemimpinan dimulai sejak
PENUTUP dini, dengan harapan akan lahir calon-
Kesimpulan calon pemimpin informal yang kredibel.
Perkembangan dunia yang semakin
kompleks melahirkan berbagai
permasalahan bangsa, hal ini menuntut
kehadiran pemimpin yang memiliki
kredibilitas untuk dapat menghadapi segala
permasalahan tersebut. Menurunnya
tingkat kepercayaan masyarakat terhadap
pemimpin saat ini, sangat ironis jika
dihadapkan kepada tuntutan tersebut,

18 Jurnal Kajian Lemhannas RI | Edisi 38 | juni 2019


DAFTAR PUSTAKA Endnotes
Abd. Wahidin, dkk, “Pemimpin Informal 1 https://www,merdeka.com /peristi-
dan Dinamika Sosial: (Studi Kasus wa/data-2004-2018-104-kepala-daer-
Lima tokoh Di Desa Allu Taroawang ah-tersandung-korupsi-palin-banyak-di-
Kecamatan Batang Kabupaten jawa-timur,html
Jeneponto)” KOMUNIDA : MEDIA 2 https://kolom.kontan.co.id/
KOMUNIKASI DAN DAKWAH, 7(2), news/920/kredibilitas-pemimpin
169-182. Diunduh dari http://ejur- 3 Peraturan Komisi Pemilihan Umum
nal.stainparepare.ac.id/index.php/ (PKPU) Nomor 20 Tahun 2018 tentang
komunida/article/view/478 Pencalonan Anggota DPR, DPRD Provin-
Kementerian Komunikasi dan Informatika. si dan Kota
“Kominfo : Pengguna Internet di 4 https://www.ismasaparni.
Indonesia 63 Juta Orang”. Diakses com/2015/09/kepemimpinan-for-
dari https://kominfo.go.id/index. mal-dan-informal.html
php/content/detail/3415/Komin- 5 Abd. Wahidin, dkk, “Pemimpin Infor-
fo+%3A+Pengguna+Intern%20IN- mal dan Dinamika Sosial: (Studi Kasus
et+di+Indonesia+63+Juta+Orang/0/ Lima tokoh Di Desa Allu Taroawang Ke-
berita_satker camatan Batang Kabupaten Jenepon-
Mohd. Riswan Bin Jamal, “Cerdas Memilih to)” KOMUNIDA : MEDIA KOMUNIKASI
Pemimpin Menuju Pemilu 2019”, DAN DAKWAH, 7(2), 169-182. Retrieved
diakses dari https://identitasunhas. from http://ejurnal.stainparepare.
com/cerdas-memilih-pemimp- ac.id/index.php/komunida/article/
in-menuju-pemilu-2019/ view/478
Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) 6 https://identitasunhas.com/cer-
Nomor 20 Tahun 2018 tentang Pen- das-memilih-pemimpin-menuju-pemi-
calonan Anggota DPR, DPRD Provinsi lu-2019/
dan Kota

Jurnal Kajian Lemhannas RI | Edisi 38 | juni 2019 19


20 Jurnal Kajian Lemhannas RI | Edisi 38 | juni 2019
Mematahkan Dukungan Vanuatu Terhadap Gerakan
ULMWP (United Liberalization Movement For West
Papua) Guna Menegakkan Kedaulatan NKRI
Drs. Berlian Helmy, M.Ec.
Direktur Pengkajian Politik Deputi Bidang Pengkajian Strategik Lemhannas RI,
peserta Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) 59 Lemhannas RI

Abstrak
Menjadi tantangan berat bagi Indonesia ketika Papua (Provinsi Papua dan
Provinsi Papua Barat) tidak diakui oleh Vanuatu sebagai bagian dari NKRI karena dianggap
Indonesia telah melakukan pelanggaran HAM dengan penjajahan atas wilayah Papua dan
ras Melanesia Papua. Vanuatu secara gencar mengangkat isu Papua Merdeka ke dalam
agenda global pada setiap pertemuan tahunan UNGA (United Nation General Assembly).
Kebijakan Vanuatu ini menjadi ancaman bagi kedaulatan Indonesia. Tulisan ini menjelaskan
tentang ancaman terhadap kedaulatan Indonesia terkait isu Papua dan membahas opsi-opsi
kebijakan yang dapat diambil pemerintah Indonesia untuk menangkal ancaman ini.

Kata Kunci : Papua, Papua Barat, Papua Merdeka, ULMWP (United Liberalization
Movement For West Papua),

Jurnal Kajian Lemhannas RI | Edisi 38 | juni 2019 21


ilustrasi: tabloid Wani
PENDAHULUAN Nation General Assembly). Hal ini semata-
Gencarnya dukungan Vanuatu mata diarahkan untuk menarik perhatian
terhadap gerakan ULMWP dan gaung dunia sehingga terbentuk opini global
internasionalisasi isu Papua Merdeka terhadap tindakan Pemerintah Indonesia
(PM) seakan-akan menaburkan genderang yang melakukan pelanggaran HAM berat
perang yang menekan counter-action yang mengekang hak kemerdekaan rakyat
Indonesia dalam penegakan kedaulatan. Papua untuk melepaskan diri dari NKRI.
Menjadi tantangan berat bagi Indonesia Tindakan secara sepihak Vanuatu ini telah
ketika Papua (Provinsi Papua dan Provinsi memicu reaksi keras RI yang mau tidak mau
Papua Barat) tidak diakui oleh Vanuatu menyikapinya secara tegas namun tepat
sebagai bagian dari NKRI karena dianggap dan hati-hati, dengan langkah-langkah
Indonesia telah melakukan pelanggaran strategis yang memberikan daya tangkal
HAM dengan penjajahan atas wilayah Papua kuat terhadap internasionalisasi isu Papua.
dan ras Melanesia Papua. Hal ini dipertegas Sudah bisa dipastikan yang menjadi
dengan diberlakukannya konstitusi ideologi target penangkalan isu Papua adalah
Vanuatu yang mengakui bahwa selama ULMWP. Namun upaya penangkalan ini
belum dilahirkan ras Melanesia yang akan menjadi sia-sia bahkan tidak akan
merdeka, maka belum sepenuhnya bangsa berpengaruh bagi kepentingan RI selama
Melanesia akan merdeka. yang mendukungnya adalah sebuah entitas
Tendensi semakin memanas ketika negara, seperti halnya Vanuatu yang terus
Vanuatu secara gencar mengangkat isu ikut campur dalam urusan dalam negeri
Papua Merdeka ke dalam agenda global pada yang mengusik kedaulatan RI. Akan menjadi
setiap pertemuan tahunan UNGA (United jauh lebih penting apabila Indonesia

22 Jurnal Kajian Lemhannas RI | Edisi 38 | juni 2019


menargetkan Vanuatu sebagai musuh utama
yang harus dipatahkan mengingat negara
ini adalah satu-satunya yang bersimpati Apa yang menjadi langkah
terhadap gerakan ULMWP di Pasifik Selatan
yang sebenarnya menjadi potensi ancaman
efektif untuk diambil
yang berbahaya bagi keutuhan NKRI. oleh Pemerintah RI dalam
Berdasarkan latar belakang tersebut,
mematahkan sikap Vanuatu
dapat dirumuskan masalah sebagai
berikut: “Apa yang menjadi langkah efektif yang pro Papua Merdeka
untuk diambil oleh Pemerintah RI dalam tersebut, dan merubahnya
mematahkan sikap Vanuatu yang pro
Papua Merdeka tersebut, dan merubahnya
menjadi pro NKRI?
menjadi pro NKRI ?”

PEMBAHASAN homogen menyebabkan Vanuatu berpandangan


Sikap Antipati dan Apatisme Vanuatu terhadap bahwa ras Melanesia adalah “ras bangsa” (nation
NKRI race) yang mandiri berada dalam soliditas
Ideologi “Melanesia Merdeka” menjadi ras dalam lingkungan kawasan yang sama.
satu-satunya penyebab Vanuatu yang gencar Hal ini telah mendorong pengukuhan ideologi
memperjuangkan kemerdekaan Papua. Bagi konstitusionalisme Melanesia menjadi doktrin
Vanuatu, Papua tergolong ras Melanesia yang dasar bagi Vanuatu untuk terus menanamkannya
tidak dapat terpisahkan; untuk itu, perlu pada negara-negara tetangga sekitar yang
disatukan dalam wujud kesatuan Melanesia tergolong memikiki kesamaan ras untuk saling
(Melanesian Unity). Ideologi ini tertuang dalam mendukung ras Melanesia yang lain yang masih
konstitusi hukum Vanuatu yang saat ini menjadi terjajah menuju kebebasan.
pegangan konstitusional. Paham ideologi ini Kehendak mencapai kemerdekaan
diperkuat dengan kulturalisme Melanesia Melanesia, kesatuan Melanesia dan Melanesia
sebagai kepercayaan rasional dan cita-cita yang yang mandiri lebih diperkuat agar lebih
memperteguh soliditas ras di Pasifik Selatan memudahkan pencapaian cita-cita Vanuatu
yang terbebas dari kolonialisme. Sebagaimana yang ingin mewujudkan kemakmuran dan
tercatat dalam sejarah bahwa negara-negara kesejahteraan ras Melanesia di kawasan.
ras Melanesia di Pasifik Selatan, termasuk Ideologi ini mempunyai kekuatan dominan dan
Vanuatu merupakan negara-negara yang pernah berpengaruh terhadap pergerakan Vanuatu untuk
terjajah. meraih emansipasi negara-negara sekawasan
Kesatuan Melanesia dapat dicapai dengan ras yang sama untuk memperluas
dengan membentuk kemerdekaan ras yang pemahaman ideologi yang berlandaskan
dilandasi pada nasionalisme primordial karena hanya pada aspek sejarah kolonialisme,
homogenitas ras dalam kesatuan “Melanesia hak asasi, kedaulatan ras, soliditas ras,
Raya” (Great Melanesian) yang disebut kesatuan ras menuju kemakmuran dan
“Melanesian sphere”. Kesatuan Melanesia yang kesejahteraan.

Jurnal Kajian Lemhannas RI | Edisi 38 | juni 2019 23


Provokasi politik dilancarkan oleh Indonesia). Tetap dengan dasar keteguhan
Vanuatu untuk streamlining regionalisme persatuan dan kesatuan, menjadikan
berdasarkan rasisme sosialistik, dengan Papua bagian yang tidak terpisahkan dari
membentuk paradigma Melanesian-led NKRI atas dasar perjuangan bangsa dalam
regionalism dalam kerjasama sub-kawasan melawan penjajah. Sementara Vanuatu
di Pasifik Selatan, yang dilancarkan melalui yang seluruh masyarakatnya adalah ras
popularisasi kebangsaan sebagai metode. Melanesia menganggap Papua adalah bagian
Dalam hal ini, Vanuatu ingin menjadikan dari satu kesatuan ras Melanesia yang tidak
dirinya sebagai “pusaran magnet ideologi” dapat terpisahkan dari ikatan emosionalnya
(ideological magnate) di Pasifik Selatan dengan seluruh ras Melanesia di Pasifik
dengan memperalat ideologi kemerdekaan Selatan. Hal inilah yang menyebabkan
dan kesatuan Melanesia demi kepentingan Vanuatu yang hingga saat ini masih bersikap
politik. Disadari pula bahwa terjadi apatis terhadap NKRI.
politisasi ideologi yang disengaja dilakukan
oleh Vanuatu yang semata-mata hanya Isu Papua sebagai Komoditas Politik
demi menjadikan Vanuatu sebagai pelopor dalam Transaksi Kekuasaan di
kebangkitan ekonomi Melanesia. Politik Vanuatu: Keberuntungan bagi ULMWP,
mercusuar mulai dijalankan dalam keadaan Kebuntungan bagi RI
sistem politik sosialisme diterapkan, dengan Bagi para politisi Vanuatu, uang adalah
latar belakang kehendak Vanuatu yang segala kekuasaan. Meraih kekuasaan dan
sebenarnya ingin menjadikan negaranya melanggengkan kekuasaan ditentukan
sebagai mesin pertumbuhan kawasan. pada faktor kekuatan uang. Segala bentuk
Paham inilah yang menciptakan covert transaksi politik dalam negeri Vanuatu tidak
dual foreign policy, di satu sisi Vanuatu terlepas dari maraknya praktek politik uang
memprioritaskan ideologisasi Melanesia untuk memenangkan kekuasaan. Mobilisasi
demi kepentingan politik, sementara di dana yang menjadi sumber kekuasaan
sisi lain, terjadi politisasi ideologi yang bergerak secara aktif dengan jual beli isu
dimanfaatkan untuk kepentingan ekonomi. Papua sebagai komoditas politik yang paling
Bagi Indonesia, sebuah tantangan laku dalam perdagangan politik selama
yang cukup berat ketika harus berhadapan kontestasi.
dengan stigma politisasi ideologi, ULMWP memanfaatkan situasi tersebut
regionalisme rasial, dan ideologisasi dengan menjual isu kemerdekaan Papua
Melanesia yang sangat kuat dilancarkan oleh kepada Vanuatu untuk diperdagangkan guna
Vanuatu. Hal ini yang membuat Indonesia meraih kemenangan kekuasaan. Terjadilah
dan Vanuatu berada dalam posisi dan dalam hal ini apa yang disebut hubungan
pandangan ideologis yang kontradiktif atas mutualisme simbiosis yang dituangkan
isu Papua. Indonesia adalah negara yang dalam konspirasi antara pemerintah, politisi
mayoritasnya ras Astronesia (di wilayah parpol, dan parlemen Vanuatu dengan para
barat dan tengah Indonesia) sementara aktivis ULMWP yang mengatur kemenangan
minoritasnya Melanesia (di wilayah timur politik dan dalam meraup dana. Artinya,

24 Jurnal Kajian Lemhannas RI | Edisi 38 | juni 2019


shared profits diterima kedua pihak dimaksud selama ini sudah pernah ada
dimana keuntungan dana tidak hanya dalam benak wacana Pemerintah Indonesia,
dinikmati oleh pihak Vanuatu, akan tetapi akan tetapi tetap mentok, dengan segala
juga oleh pihak ULMWP. Semakin gencar kelebihan dan kekurangannya, seperti
menyuarakan perjuangan Papua Merdeka, sebagai berikut:
semakin menguntungkan bagi Vanuatu
untuk kepentingan kekuasan; sementara
bagi ULMWP, merupakan keuntungan
“uang” (pitfall) yang dimanfaatkan untuk
mendanai pergerakannya agar eksis dengan
terus menggaungkan isu Papua. Sejumlah
dana hasil “jualan” isu Papua ini di-“parkir”
dalam bentuk portofolio di luar negeri
dengan kepemilikan pihak ketiga atas
nama ULMWP sementara sisanya berbentuk
kepemilikan aset negara oleh pemerintah
Vanuatu.
Modus yang digunakan adalah dengan Dasar keteguhan persatuan
membentuk multi-level propaganda
melalui pembentukan dan perluasan sel-
dan kesatuan, menjadikan
sel wadah perjuangan ULMWP di berbagai Papua bagian yang tidak
negara yang mempunyai target untuk
terpisahkan dari NKRI atas
mendapatkan dukungan dan pengakuan dari
pemerintah maupun politisi setempat. Hal dasar perjuangan bangsa
ini membuat jargon “Papua Merdeka Harga dalam melawan penjajah
Mati” tidak akan pernah mati atau berhenti
diperjuangkan oleh ULMWP karena disokong
(backed-up) dengan kepentingan Vanuatu
yang giat memperjuangkan kemerdekaan
Papua demi mewujudkan ideologinya.

Pilihan Kebijakan yang Unfavorable untuk


Membentuk Apriori terhadap Vanuatu
Reaksi tegas perlu diambil dengan
tindakan retaliasi diplomatik dengan
memperhitungkan untung rugi bagi Indonesia
melalui beberapa pilihan kebijakan yang
ditujukan guna menciptakan apriori
internasional terhadap sikap Vanuatu yang
selama ini jelas-jelas mendukung gerakan
Papua merdeka. Beberapa pilihan kebijakan

Jurnal Kajian Lemhannas RI | Edisi 38 | juni 2019 25


OPSI KEBIJAKAN KELEBIHAN KEKURANGAN
BAGI INDONESIA BAGI INDONESIA
Normalisasi Menjaga One State One Vote dalam Menurunkan harkat dan martabat
Hubungan pencarian dukungan internasional bangsa Indonesia
Status Quo Tendensi pembentukan opini global Semakin meluasnya gerakan
yang menyalahkan sikap Vanuatu internasionalisasi isu Papua
inexcusable, against the norm, atas
intervensinya terhadap kedaulatan RI
Pemutusan Ketegasan sikap Indonesia dalam Membuka lebar peluang ULMWP
Hubungan memperteguh norma hukum untuk bermanuver dalam
Diplomatik internasional yang ditunjukkan
kepada dunia atas kedaulatan NKRI
terhadap Papua yang sudah diakui
secara internasional.
Checkbook Sedkit bisa menarik simpati meskipun Misuse oleh pihak lawan yang
Diplomacy memerlukan proses perubahan dalam menguntungkan namun merugikan
jangka panjang bagi pihak Indonesia

PENUTUP 1. Membuat ekonomi Vanuatu menjadi


Kesimpulan bangkrut dan terpaksa harus
1. Nyata-nyata Vanuatu adalah musuh bergantung pada Indonesia. Hal ini
sebenarnya (true enemy) Indonesia, dilakukan dengan memborong mata
yang berpotensi menjadi ancaman besar uang Vatu (mata uang Vanuatu)
bagi kedaulatan Indonesia. oleh spekulan pasar Indonesia
2. Hubungan kedua negara dalam status sehingga terjadi kelangkaan Vatu
deadlock, tidak akan pernah terjadi yang menyebabkan depresiasi kurs
normalisasi hubungan diplomatik yang menggocang pasar valuta, dan
sepanjang sikap Vanuatu yang mengusik memperkuat ekspansi mata uang
kedaulatan RI dengan masih mengangkat Rupiah di pasar uang lokal.
isu Papua. 2. Mengambil-alih seluruh kepemilikan
saham aset negara Vanuatu oleh
Saran swasta Indonesia atau swasta pihak
Strategi mematahkan dukungan ketiga (konsorsium asing), dengan cara
Vanuatu terhadap ULMWP atau untuk swasta Indonesia berkongsi dengan
memutus jaringan simpatisan Vanuatu di Cina untuk akuisisi. Sejauh ini ekonomi
Pasifik Selatan bersifat konkrit, doable, Vanuatu sangat bergantung pada Cina,
terukur, business unusual dan tidak dan Indonesia bisa memanfaatkan
normatif, dengan seyogianya mengambil keberadaan Cina tersebut untuk
langkah-langkah sebagai berikut: buy-back aset. Dengan demikian,

26 Jurnal Kajian Lemhannas RI | Edisi 38 | juni 2019


Vanuatu akan menjadi kehilangan aset 5. Jantung utama mobilitasasi
miliknya. Infrastruktur telekomunikasi,
3. Hedging semua saham offshore milik informasi dan transportasi dikuasai
ULMWP yang ada di luar negeri, oleh Indonesia, dengan cara:
dengan cara: - Membeli atau membangun basis
- Memblokir akun ULMWP oleh PPATK media strategis yang kuat dengan
Indonesia atas nama pihak ketiga mengambil-alih sarana infrastuktur
di bawah kerangka B to B melalui media cetak dan elektronik milik
intervensi saham di negara yang lokal oleh konsorsium BUMN
tergolong tax haven. Indonesia dengan perusahaan FDI.
- Mengalihkan saham dengan - Menguasai cyber-space Vanuatu
penguasaan hak sekuritas di bursa melalui pengiriman satelit
internasional oleh spekulan saham Palapa-Ring di atas cakupan orbit
Indonesia yang non-listed. Vanuatu dan pemilikan frekuensi
- Menghapus saham milik ULMWP dan untuk kontrol seluruh jaringan
Vanuatu atas nama pihak ketiga telekomunikasi Vanuatu oleh
dari list index saham di Wallstreet perusahaan patungan Indonesia
melalui Dollar Cost Avareging (DCA) dengan FDI.
oleh pihak future trading Indonesia 6. Ekspansi pengiriman tenaga kerja
- Menciptakan solvabilitas saham ahli Indonesia secara besar-besaran
perusahaan Vanuatu dengan untuk menguasai sejumlah proyek
memperbesar debt to equity ratio- pembangunan vital di Vanuatu yang
nya melalui pengalihan utang dananya bersumber dari hasil akuisisi
perusahaan Vanuatu ke pemerintah atau buy-back saham lokal oleh pihak
Vanuatu yang dilakukan dengan swasta Indonesia.
cara menguasai hedging oleh 7. Membangun contra-ideology dengan
overseas BUMN Indonesia. membuat single narrative yang
4. Mengingat ketergantungan ekonomi memuat konten yang mengaburkan
Vanuatu yang sangat besar pada identitas ras Melanesia melalui
sektor kelautan, maka seluruh urat manipulasi data oleh Indonesia Data
nadi ekonomi kelautan perlu dapat Incorporated.
dikuasai oleh swasta Indonesia.
Dengan demikian, kontrol ekonomi DAFTAR PUSTAKA
berada di tangan Indonesia. Hal ini Kirka - Predictive Analytical Paper, Survey
dilakukan dengan membangun unit- on Vanuatu’s Fact Finding, Canberra,
unit pengolahan berskala besar di 2017
berbagai tempat di Vanuatu dalam
skema foreign direct investment oleh
Indonesia.

Jurnal Kajian Lemhannas RI | Edisi 38 | juni 2019 27


28 Jurnal Kajian Lemhannas RI | Edisi 38 | juni 2019
Peran dan Tantangan Organisasi Berbasis
Kekayaan Intelektual di Kawasan ASEAN
Rheza Firmansyah
Ilmu Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia,
rhezafirmansyahh@yahoo.com

Andi Budiansyah
Pusat Inovasi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
andi.budiansyah@lipi.go.id

Abstrak
Asia Tenggara sebagai daerah memiliki potensi besar, tidak hanya secara geografis
tetapi juga dari semua sumber dayanya. Namun, potensi itu dapat bermanfaat jika
dikelola secara menyeluruh menggunakan kemitraan, sebagaimana disebutkan dalam
deklarasi ASEAN. Deklarasi tersebut menyatakan bahwa tujuan kemitraan adalah untuk
meningkatkan pertumbuhan ekonomi, mempromosikan perdamaian dan stabilitas di
kawasan, juga berkolaborasi secara aktif dan membantu satu sama lain untuk mengatasi
kepentingan bersama dalam hal-hal lain seperti sosial, budaya, teknis, ilmu pengetahuan,
administrasi, dll. Berdasarkan pada tujuan itu, maka tidak diragukan lagi lebih baik jika
semua negara ASEAN perlu mempertahankan kemitraan di bidang kekayaan intelektual
(KI). Bidang ini mencakup kesadaran akan pentingnya pengembangan teknologi, yang
saat ini sedang dikelola oleh ASEAN Working Group on Intelectual Property Cooperation
(AWGIPC). Pada 2009, AWGIPC lalu membentuk ASEAN Patent Examination Co-operation
(ASPEC) untuk mengimplementasikan sistem paten yang lebih efektif dan lebih efisien
di ASEAN, yang diatur dalam ASEAN Action Plan 2011-2015. Tujuan dari kajian ini adalah
untuk melihat peran dan tantangan organisasi berbasis kekayaan intelektual di ASEAN,
khususnya tentang AWGIPC dan ASPEC, menggunakan metode analisis deskriptif yang
didasarkan pada beberapa referensi terkait sebelumnya yang telah membahas tentang
organisasi kekayaan intelektual di kawasan ASEAN.

Kata Kunci : ASEAN, ASPEC, AWGIPC, Kekayaan Intelektual

Jurnal Kajian Lemhannas RI | Edisi 38 | juni 2019 29


ilustrasi: rri.co.id
PENDAHULUAN pendiri, hingga sekarang seluruh negara
Asia Tenggara adalah wilayah yang di Asia Tenggara telah menjadi anggotnya
memiliki jutaan potensi, tidak hanya merupakan hal yang boleh dibanggakan.
secara geografis tetapi juga dari semua Tak hanya itu, ASEAN telah bekerja sama
sumber dayanya. Tak bisa dipungkiri, dengan negara tetangga seperti Cina,
dengan pesatnya pertumbuhan industri dan Jepang, dan Korea Selatan (ASEAN+3) dari
ekonomi dunia, terdapat bentuk kemitraan tahun 1997, juga penciptaan RCEP (Regional
yang signifikan di semua negara. Ini sangat Comprehensive Economic Partnership)
penting karena pada era globalisasi saat pada tahun 2012. Hal ini mengakibatkan
ini, akan muncul lebih banyak tantangan ASEAN menjadi lebih diperhitungkan.
bagi setiap wilayah untuk dihadapi, dan itu Maka, tidak akan mengejutkan jika ASEAN,
tidak akan mudah karena kebanyakan dari sebagai bentuk kemitraan, tidak hanya
mereka adalah negara-negara maju. Untuk fokus terhadap perihal keamanan regional,
alasan itu, ASEAN dibentuk pada tahun 1967 tetapi juga pada aspek ekonomi sebagai
sebagai batu loncatan bagi negara-negara landasan menuju kedaulatan negaranya.
tersebut untuk memperdalam hubungan Seperti halnya bentuk kemitraan lain,
mereka lewat kemitraan pada berbagai untuk mencapai maksud serta tujuan, dan
jenis bidang. Langkah ini sebenarnya sesuai ASEAN punya Deklarasi ASEAN sebagai
dengan gagasan ASEAN sebagai kawasan pedoman. Deklarasi ini menyatakan bahwa
yang terintegrasi. tujuan dari kemitraan ialah guna meningkatkan
Perjalanan ASEAN menjadi wilayah pertumbuhan ekonomi, mempromosikan
yang solid seperti saat ini bukanlah proses perdamaian dan stabilitas di kawasan, dan
yang mudah. Dimulai dengan 5 negara berkolaborasi secara aktif dan membantu

30 Jurnal Kajian Lemhannas RI | Edisi 38 | juni 2019


satu sama lain untuk mengatasi kepentingan tersendiri mengenai praktik perlindungan
bersama dalam hal-hal lain seperti sosial, KI pada masing-masing negara. Maka dari
budaya, teknis, ilmu pengetahuan, administrasi, itu, ASEAN Intellectual Property Rights
dan sebagainya. Jadi, benar adanya jika Action Plan 2016-2025, khususnya tentang
negara-negara ASEAN perlu membuat bentuk paten, menjadi sangat penting untuk
kemitraan terkait Kekayaan Intelektual mengantisipasi perkembangan KI secara
(KI). Hal ini termasuk kesadaran pentingnya global.
pengembangan teknologi, yang dipatenkan Kami merasa penting untuk mengkaji
sebagai aspek utama, terutama yang berkaitan persiapaan apa saja yang perlu dilakukan
dengan proses industrialisasi saat ini. oleh negara-negara ASEAN terkait KI. Untuk
Berbagai kajian dan artikel mengenai tujuan itu, maka kami pun perlu melihat
kerjasama ASEAN khususnya yang terkait ke belakang, terlebih program-program
dengan kerjasama di bidang KI telah sebelumnya. Salah satu program tersebut
dibahas oleh banyak pihak. Salah satunya, adalah mmengenai ASPEC yang diluncurkan
seperti yang dibuat oleh Nugroho (2015), pada tahun 2009, yang menawarkan
yang menjelaskan megenai penerapan berbagi hasil pencarian dan pemeriksaan
perlindungan KI di Indonesia untuk di antara kantor-kantor paten di ASEAN
menghadapi persaingan pasar bebas ASEAN yang berpartisipasi, yang memungkinkan
dan juga perbaikan-perbaikan pembenahan proses pemberian paten yang lebih cepat
pada undang-undang. Namun, tulisan yang serta lebih efisien. Pada dasarnya, setiap
dibuat oleh Nugroho tidak menyentuh negara ASEAN memiliki aktivitasnya sendiri
perlunya organisasi tingkat ASEAN yang dalam hal menangani apa yang dianggap
dapat mengharmonisasikan sistem KI di sebagai bentuk KI yang penting. Misalnya,
negara-negara anggotanya di dalam rangka program KI dapat dilihat dari sudut pandang
menyamakan persepsi sehingga penerapan pendidikan berdasarkan bantuan keuangan
perlindungan KI dapat dilakukan secara paten yang sedang dibuat oleh perguruan
harmonis. tinggi setempat, atau dapat dilihat dari
Karena itulah, menciptakan sistem KI sudut pandang kesehatan berdasarkan
yang seimbang di suatu kawasan bukanlah jumlah penelitian kesehatan yang memiliki
pekerjaan mudah. Sebagai permulaan, potensi paten.
setiap negara di ASEAN harus menyadari Tulisan yang dibuat Maydrawati (2013),
bahwa mereka memiliki kebutuhan dan pernah menjelaskan mengenai peranan
kapasitas tersendiri terkait KI. Tantangan ASEAN Patent Examination Cooperation
selanjutnya, adanya perbedaan kebijakan (ASPEC) dalam konteks Permohonan
dan strategi pada tingkat nasional yang Paten di ASEAN. Ia menyatakan bahwa
dapat menyebabkan kesulitan dalam kerjasama pemeriksaan melalui ASPEC itu
implementasi peraturan di daerah. Latar bermanfaat dalam percepatan pemeriksaan
belakang Asia Tenggara yang dahulunya permohonan paten, meningkatkan kualitas
pernah diokupasi oleh beragam penjajah penelusuran dan pemeriksaan paten,
itu sendiri, ini menciptakan polemik meningkatkan kemampuan dan keahlian

Jurnal Kajian Lemhannas RI | Edisi 38 | juni 2019 31


para pemeriksa paten, meningkatkan anggota industri di dalam organisasinya.
ketersediaan database terkait paten, dan Tugas bagian non-teknis ialah
terbukanya kerjasama lain, baik bilateral, memodernisasi atau membuat kebijakan
regional atau multilateral di bidang paten di negara-negara ASEAN, membangun
pemeriksaan permohonan paten lainnya. kemitraan antar industrial property
Oleh sebab itu, dengan melihat administration dengan perusahaan komersial,
perkembangan KI sekarang kami mencoba merampingkan dan menstandarisasi
untuk mengenal sistem KI di ASEAN secara prosedur pendaftaran KI di setiap negara
lebih dekat, khususnya terkait organisasi ASEAN, membangun pusat-pusat penelitian
berbasis KI di ASEAN. Kami juga berupaya dan ilmu pengetahuan, meningkatkan
mengumpulkan sebanyak mungkin informasi keahlian hukum, mengatur pelatihan dan
yang ada hubungannya dengan peran serta seminar tentang KI, khususnya paten; dan
tantangan AWGIPC sebagai organisasi mempromosikan komunikasi antara kantor
konsultasi KI di kawasan ASEAN. Kajian paten regional. Sedangkan, tugas bagian
ini akan mencoba untuk mengulas peran teknis ialah membangun kantor paten,
dan tantangan organisasi berbasis KI yang membangun fasilitas penyimpanan, basis
dihadapi kemitraan ekonomi regional yang data dan retrieval dokumen paten agar
ada di ASEAN, khususnya tentang AWGIPC memudahkan pencarian KI yang telah
sebagai organisasi dan ASPEC sebagai diajukan negara-negara ASEAN, terkhusus
program patennya, dengan menggunakan paten, mengumpulkan semua indigenous
metode analisis deskriptif berdasarkan patents dari seluruh anggota ASEAN dan
berbagai artikel terdahulu terkait KI di mengklasifikasi paten tersebut berdasarkan
kawasan Asia Tenggara. International Patent Classification (IPC).
Semua data yang dikumpulkan ini dapat
PEMBAHASAN membantu otoritas ASEAN, perusahaan
Peran AWGIPC sebagai Organisasi berbasis industri, dan pusat penelitian & IPTEK dalam
KI di ASEAN rangka mengambil keputusan ekonomi dan
Berdasarkan pengamatan kami, teknologi berdasarkan tren paten.
kesadaran akan pentingnya organisasi Lebih dari satu dekade kemudian, di
berbasis IP di ASEAN sendiri pertama kali tahun 1996, AWGIPC sendiri telah menjadi
dibahas R. Kusardy di tahun 1985 pada rilisan organisasi konsultatif terkait persoalan KI
World Patent Information Vol.7. Kusardy yang ada di ASEAN. Kemitraan ini termasuk
menulis bahwa kantor-kantor regional di penyederhanaan, harmonisasi, pendaftaran,
ASEAN harus memiliki 2 bagian, yakni teknis dan perlindungan KI. Keberadaan AWGIPC
dan non-teknis. Bagian non-teknis berurusan relatif tidak baru, karena ada juga jenis
pada memberi nasihat terkait masalah hukum badan serupa di kawasan lainnya, yaitu
dan administrasi, sedangkan bagian teknis misalnya seperti: EPO (European Patent
ialah penyedia informasi paten dan layanan Office), ESARIPO (Industrial Property
dokumentasi untuk memenuhi kebutuhan Organization in English speaking African
semua kantor paten, warga negara, dan Countries), OAPI (Organisation Africaine de

32 Jurnal Kajian Lemhannas RI | Edisi 38 | juni 2019


la Propriété Intellectuelle) dan lain-lain.
Nyatanya, negara-negara ASEAN pun telah
merencanakan kemitraan dalam bidang Tantangan selanjutnya,
komersialisasi, dan juga perlindungan
adanya perbedaan kebijakan
keunggulan komparatif ekonomi sebagai
bagian dari strategi kompetitif dalam Cetak dan strategi pada tingkat
Biru Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), nasional yang dapat
yang meliputi:
1. mengimplementasikan ASEAN
menyebabkan kesulitan dalam
Intellectual Property Action Plan implementasi peraturan di
2004-2010 dan Work Plan for ASEAN
daerah.
Cooperation on Copyrights;
2. membangun sistem desain pengarsipan
ASEAN dan mempromosikan koordinasi dan ASEAN IP Direct. Kedua program
antara kantor-kantor paten di ASEAN; ini didukung oleh sejumlah kebijakan
3. membangun akses ke perjanjian regional untuk secara berkala memantau
internasional, termasuk Protokol implementasi The Agreement on Trade-
Madrid; Related Aspects of Intellectual Property
4. meneruskan konsultasi dan pertukaran Rights (TRIPs) di ASEAN, yang dapat
informasi antara lembaga-lembaga dijadikan bukti komitmen mengenai
penegak hukum nasional terkat pentingnya perlindungan KI di ASEAN.
perlindungan KI; Pada dasarnya, AWGIPC bertujuan
5. mempromosikan kerjasama regional untuk mengubah ASEAN sebagai kawasan
KI yang baru, misalnya Traditional yang inovatif dan kompetitif melalui
Knowledge (TK), Genetic Resources pemanfaatan KI untuk seluruh anggotanya.
(GR), dan Traditional Cultural Guna mencapai tujuan tersebut, ini artinya
Expressions (TCE). ASEAN haruslah mampu menjadi pemain
Berdasarkan isi Cetak Biru Masyarakat aktif di tingkat internasional dalam konteks
Ekonomi ASEAN terkait KI, AWGIPC KI. AWGIPC mempunyai strategi sebagai
membuat ASEAN Strategic Plan 2004-2010 berikut:
yang dilanjutkan dengan ASEAN Strategic 1. Adanya sistem KI di ASEAN yang
Plan 2011-2015. Sejak saat itu, sebagian lebih kuat, dikembangkan dengan
besar kegiatan rutin yang dilakukan memperkuat kantor KI dan membangun
AWGIPC melakukan pertemuan tahunan infrastruktur KI di wilayah tersebut;
yang mempelajari kontribusi ekonomi 2. Platform dan infrastruktur KI regional
berdasarkan paten di ASEAN. Selain itu, yang dikembangkan guna peningkatan
beberapa pertemuan juga merupakan MEA;
perpanjangan dari Protokol Madrid, dan 3. Memulai pengembangan ASEAN IP
menjadi cikal bakal terbentuknya ASEAN Ecosystem yang inklusif dan lebih luas.
Patent Examination Cooperation (ASPEC) 4. Membuat penambahan mekanisme

Jurnal Kajian Lemhannas RI | Edisi 38 | juni 2019 33


regional untuk mempromosikan ini menunjukkan bahwa meskipun ada
pembuatan aset dan komersialisasi, ketimpangan pada infrastruktur dan
khususnya indikasi geografis dan keahlian di antara negara-negara, itu
traditional knowledge. tidak menghentikan mereka untuk saling
AWGIPC akan lebih optimal bila membantu dalam mengimplementasikan
bekerja dengan mitra dan lembaga berbagai kegiatan dan program terkait KI.
yang terkait seperti: ASEAN Intellectual Berdasarkan dari penjelasan di atas,
Property Association; Australia dan New kami melihat bahwa mimpi besar Kusardy
Zealand, China (State Intellectual Property (1985) telah diakomodasi oleh AWGIPC.
Office-SIPO); European Commission (EC); Sejak didirikan di tahun 1996, AWGIPC telah
Japan Patent Office-JPO; United States menciptakan banyak terobosan terkait KI,
Patent and Trademark Office (USPTO); khususnya dalam mengimplementasikan
World Intellectual Property Organization dan menyinkronisasikan sistem KI di ASEAN.
(WIPO). Hubungan kerjasama AWGIPC- Salah satu bentuk kegiatan AWGIPC adalah
USPTO dimulai pada periode 2004-2010 dan diadakannya pertemuan tahunan, Berikut
telah diperpanjang, sedangkan AWGIPC- ini ialah rangkuman dari hal-hal penting
WIPO sebagian besar tentang proyek KI di yang dibicarakan dalam pertemuan AWGIPC
wilayah tersebut. Keberadaan kerjasama mulai tahun 2015 hingga 2018, yaitu:

Tabel 1. Hasil Pertemuan tahunan AWGIPC pada periode 2015 - 2018

Pertemuan Tahun Lokasi Pembahasan


55 2018 B r u n e i peningkatan layanan dengan mempersingkat waktu
Darussalam yang dibutuhkan untuk memproses aplikasi KI dan
membakukan data paten yang dapat diterapkan di
seluruh kantor KI di ASEAN, hal ini dilakukan untuk
menyederhanakan proses pertukaran data. Selain itu,
penandatanganan nota kesepahaman di antara seluruh
kantor KI di ASEAN dengan KIPO.
54 2017 Filipina penandatanganan MoU antara ASEAN-WIPO dalam
perencanaan dan pengawasan masyarakat di wilayah
tersebut. Inisiatif yang disepakati ialah tentang aksesi
Protokol Madrid (untuk memperbaiki peraturan dan
melatih administrasi di tingkat nasional), pelatihan
terhadap UMKM, serta pembuatan situs web untuk
meningkatkan kesadaran terkait KI di ASEAN.

34 Jurnal Kajian Lemhannas RI | Edisi 38 | juni 2019


53 2017 Vietnam peluncuran ASEAN Patentscope, dimana Indonesia
sebagai host-server. Dengan program ini, publik ASEAN
sekarang dapat dengan mudah melacak aplikasi paten
yang terdaftar di negara mereka sendiri.
52 2016 Laos ASEAN IPR Action Plan 2016-2025, dimana Indonesia
menjadi lead country untuk beberapa inisiatif seperti
hak cipta; lembaga manajemen kolektif KI untuk
UMKM; IP Academy; Creative ASEAN; dan juga sumber
daya genetik, pengetahuan lokal dan budaya lokal.
51 2016 Malaysia melakukan diagnosa KI dari sistem paten;
mengembangkan pedoman umum pemeriksaan paten
di ASEAN; menerapkan pengarsipan online untuk
merek dagang; dan mengembangkan sistem otomatis
untuk korespondensi elektronik dan sistem berkas
untuk merek dagang
50 2016 Indonesia memfokuskan pada kegiatan kemitraan antara ASEAN
dan para mitranya. Selain itu juga dilakukan survei
dan diskusi tentang pendaftaran dan perlindungan
indikasi geografis di ASEAN dan penerapannya di
kawasan ASEAN.
49 2015 Thailand memfokuskan pada upaya untuk memerangi
pelanggaran KI termasuk meningkatkan undang-
undang yang menentangnya dan juga meningkatkan
pengawasan dan hukuman terhadap tersangka
penyelundup dan distributor produk bajakan.
Upaya ini melibatkan proses penerbitan paten lewat
penggunaaan pendaftaran paten elektronik dan merek
dagang online, kemitraan dengan organisasi publik
dan swasta, baik di dalam maupun luar negeri, juga
peningkatan kesadaran mengenai hak-hak properti.
Sumber: Data Olahan

Di dalam upaya kami untuk meninjau hal itu. Pada titik ini, kami berkesimpulan
hasil dari pertemuan tahunan AWGIPC, bahwa hasil pertemuan AWGIPC ke-49
sayangnya kami tidak dapat menemukan sampai ke-55 adalah merupakan bagian
laporan lengkap dari semua pertemuan untuk mengimplementasikan ASEAN IPR
karena keterbatasan waktu dan sumber Action 2016-2021. Dengan kata lain, boleh
yang kami peroleh. Oleh sebab itulah, dikatakan bahwa AWGIPC secara konsisten
apabila ada saran mengenai kurangnya berusaha menciptakan sistem KI yang
data artikel kami, kami amat bersedia terintegrasi di seluruh ASEAN.
untuk berdiskusi lebih lanjut mengenai

Jurnal Kajian Lemhannas RI | Edisi 38 | juni 2019 35


Upaya-upaya yang dbuat AWGIPC 4. Berpartipasi aktif baik dalam
menguatkan tulisan Alexander Degelsegger, komunitas internasional dan regional
dkk. (2015) berjudul “ASEAN Economic di bidang KI dan mendekatkan
Community and Intellectual Property hubungan dengan menciptakan dialog
Rights: An Assessment of Framework antara mitra dan lembaga.
Conditions for Innovation”, memiliki 5. Bekerjasama yang intensif di antara
kesimpulan bahwa ASEAN menyadari seluruh anggota ASEAN untuk
perlunya mencapai standar yang lebih baik, meningkatkan kapasitas manusia dan
akan tetapi hal tersebut bukanlah hal yang kelembagaan kantor KI di kawasan.
mudah dilakukan, karena setiap negara Tantangan utama yang dihadapi oleh
anggota harus punya undang-undang, sistem paten regional ialah kapasitas yang
peraturan, dan penerapannya sendiri. lemah dan kompetensi lembaga paten
ASEAN harus bekerja keras untuk lebih pada tingkat lokal. Ternyata, proses ini
fleksibel dalam menerapkan kebijakan- cenderung membutuhkan waktu yang
kebijakan tersebut, dalam hal implementasi lama dan kurangnya personel yang terlatih
atau institusi dan di tingkat nasional. Ini untuk menangani masalah paten. Oleh
berarti, proses tersebut membutuhkan karena itu, di dalam ASEAN IPR Action Plan
kemitraan dan koordinasi, AWGIPC memulai 2016-2020, ASPEC mencoba memfokuskan
kerjasama pada bidang pemeriksaan paten kegiatan mereka untuk menyusun
yang bernama ASEAN Patent Examination panduan pemeriksaan paten secara lebih
Co-operation (ASPEC) di tahun 2009 yang komprehensif dan berusaha memperkuat
bertujuan untuk menguatkan sistem paten kemampuan infrastruktur paten di seluruh
di kawasan. ASEAN Action Plan in 2011- ASEAN. Selain itu, ada pun beberapa
2105 menyebutkan 5 tujuan strategis yang hal yang dapat dilakukan ASEAN untuk
menjadi prioritas kebijakan KI di kawasan mencapai tujuan tersebut, yaitu:
ASEAN, yaitu: 1. Perlunya meningkatkan kesadaran
1. Menyeimbangkan sistem KI yang pentingnya KI di kawasan ASEAN,
memperhitungkan berbagai tingkat khususnya bagi residential users of
perkembangan dan perbedaan dalam knowledge, as patents registered later
kapasitas kelembagaan. may overrule traditional use.
2. Infrastruktur hukum dan kebijakan 2. Keseimbangan ASEAN, seperti
nasional dan regional yang menangani mengurangi bobot yang diberikan
tuntutan yang berkembang dalam kepada KI dalam kriteria kinerja,
lanskap KI dan partisipasi seluruh karena tren pada saat ini mengarah
anggota ASEAN dalam sistem KI global. pada volume paten yang tinggi namun
3. Memastikan KI menjadi alat berkualitas rendah, sementara nilai-
untuk inovasi dan pengembangan, nilai komersial biasanya bergantung
mendukung transfer teknologi, yang pada kualitas paten yang tinggi.
bertujuan untuk memajukan kawasan 3. Mengeksplorasi model utilitas dan
tersebut. paten yang dapat digunakan secara

36 Jurnal Kajian Lemhannas RI | Edisi 38 | juni 2019


gratis bagi perusahaan lokal, sehingga lebih cepat dan memiliki beberapa
meningkatkan manfaat sosial dan manfaat lain seperti peningkatan
ekonomi yang melekat pada sistem KI, kualitas pencarian dan keterampilan
dan untuk menyediakan pengetahuan pemeriksa paten; mencari peningkatan
yang dapat digunakan dengan lebih pada ketersediaan basis data; serta
baik di kawasan ASEAN. membuka lebih banyak kemitraan,
secara bilateral, regional atau
Peran dan Tantangan ASPEC dalam Sistem multilateral pada bidang-bidang
Patent di ASEAN pemeriksaan lainnya.
Salah satu program AWGIPC adalah Maydrawati, dkk. (2013) juga
ASEAN Patent Examination Co-operation membahas mengenai tantangan dan peluang
(ASPEC) yang diluncurkan di tahun 2009. yang dimiliki ASPEC untuk membuat sistem
ASPEC adalah program kemitraan regional paten yang lebih baik di ASEAN, seperti:
pertama di bidang paten yang beranggotakan 1. Perbedaan hukum nasional pada
kantor paten di ASEAN, dimana inventor masing-masing negara anggota ASEAN,
paten yang ingin mendaftarkan patennya yang berarti ada perbedaan standar
secara resmi di ASEAN mendapatkan pemeriksaan permohonan paten
manfaat dari waktu yang lebih sedikit dan secara substantif dan interpretasi
biaya ekonomi yang lebih banyak. yang berbeda dari setiap kantor paten
Dalam artikel yang ditulis Maydrawati, tunggal.
dkk. (2013), berjudul “Peranan ASEAN 2. Basis data yang digunakan oleh masing-
Patent Examination Cooperation dalam masing pemeriksa paten negara
Permohonan Paten di ASEAN” menyimpulkan memiliki peranan yang berbeda dan
tentang peran ASPEC terkait aplikasi paten perlu penyesuaian lebih lanjut, yang
di kawasan ASEAN, yaitu: berarti diperlukan beberapa jenis
1. ASPEC merupakaan kemitraan regional mekanisme berbagi basis data untuk
dalam bidang pemeriksaan aplikasi menyelesaikannya.
paten dengan tujuan untuk membuat 3. Perbedaan bahasa masing-masing
proses pemeriksaan dari kantor negara yang berarti harus ada fasilitas
paten yang sudah terlebih dahulu terjemahan, format, dan pencarian
menjadi lebih mudah dan lebih cepat, keseragaman standar laporan; masalah
terutama untuk aplikasi paten yang ini dapat diselesaikan dengan memakai
memiliki prioritas hak istimewa yang bahasa internasional seperti bahasa
sama (family patents). Dalam hal ini, inggris sebagai bahasa utama.
pemeriksa paten dapat menggunakan Melihat hal ini kami merasa perlunya
informasi berdasarkan pencarian ada harmonisasi antara hukum nasional
sebelumnya sebagai referensi untuk di masing-masing negara ASEAN, hal ini
aplikasi paten yang sedang diperiksa. haruslah dilakukan AWGIPC, dan ASPEC harus
2. Kemitraan ini bermanfaat karena fokus kepada sistem pemeriksaan paten di
membuat pemeriksaan aplikasi paten kawasan ASEAN lebih mudah dilakukan dan

Jurnal Kajian Lemhannas RI | Edisi 38 | juni 2019 37


mempercepat proses pemeriksaan agar bisa dokumen paten yang dibutuhkan terkadang
menguntungkan inventor dan memudahkan terlalu sulit untuk diperoleh, menyangkut
pemeriksa paten. Selain itu standar akses dan biaya yang tak sedikit. Melihat
pemeriksaan dan penggunaan bahasa perlu kepentingan ini, maka kemudian AWGIPC
menjadi fokus bersama seluruh anggota dan ASPEC memperkenalkan ASEAN
ASEAN, karena standar pemeriksaan sangat Patentscope (Gambar 1) sebagai pusat data
bergantung pada data dan penggunaan bagi inventor dan industri yang mencari
bahasa yang seragam sangat memudahkan aplikasi patent di kawasan ASEAN.
penelusuran dan penggunaan data untuk
pada setiap tahapan pemeriksaan paten. Tantangan Organisasi Berbasis KI di ASEAN
Berdasarkan artikel oleh Barizah (2017)
berjudul “The Development of ASEAN’s
Intellectual Property Right Lawa : From
TRIPS Compliace to Harmonization ”, yang
menyebutkan bahwa sejak didirikannya
AWGIPC, masalah KI mulai sering dibahas di
tingkat nasional oleh hampir semua negara
ASEAN. Karena itulah, berdasarkan ASEAN
IPR Action Plan 2011-2015, Framework
Agreement dibuat dan diimplementasikan
Gambar 1. Paten Terdaftar berdasarkan
pada kantor-kantor KI di ASEAN. Tujuan dari
Negara ASEAN
Framework Agreement di atas adalah:
Sumber: Asean Patentscope (http://
1. Memperkuat kerjasama bidang KI
ipsearch.aseanip.org)
dengan perspektif guna mendukung
diakses 28 Mei 2019
pertumbuhan liberalisasi perdagangan
Selain itu dokumentasi paten, kini
secara regional dan global di lembaga-
menjadi semakin penting dalam kaitannya
lembaga pemerintah, sektor swasta,
dengan sumber daya informasi teknologi.
dan badan-badan profesional ASEAN.
Tidak diragukan lagi, bahwa dokumen
2. Mengeksplorasi kemungkinan
paten adalah kumpulan informasi teknis
membangun sistem, kantor paten, dan
paling komprehensif yang tersedia. Hanya
merek dagang di kawasan ASEAN, serta
sejumlah kecil informasi dalam paten
mempertimbangkan pengembangan
yang dapat ditemukan di sumber daya
perlindungan paten dan merek dagang
lain seperti di jurnal sains atau buku
baik secara regional dan internasional.
panduan. Karena itu, akses dokumen
3. Meningkatkan pengaturan kerjasama
paten ini menjadi suatu keharusan, dalam
sesam anggota ASEAN untuk solidaritas
hal pengembangan teknis, terutama di
dan untuk mempromosikan inovasi,
bidang ekonomi negara-negara ASEAN.
transfer dan diseminasi teknologi.
Namun, yang menjadi tantangan saat ini
Setiap negara anggota ASEAN harus
adalah kenyataan bahwa ketersediaan
melakukan konsultasi mengenai KI di

38 Jurnal Kajian Lemhannas RI | Edisi 38 | juni 2019


tingkat nasional untuk mencapai standar Salah satu tantangan terbesar bagi
dan praktek yang seragam. Selain itu, dari AWGIPC adalah bagaimana menyelaraskan
segi perlindungan, perlu kerjasama yang implementasi KI di semua negara ASEAN.
komprehensif tentang bidang KI (hak cipta Pada prosesnya akan membutuhkan banyak
& hak terkait, paten, merek dagang, desain penyesuaian, dimana setiap undang-
industri, indikasi geografis, rahasia dagang, undang KI di setiap negara anggota ASEAN
dan desain tata letak sirkuit terpadu). Selain harus diselaraskan terlebih dahulu. Hal
itu, ini adalah beberapa kegiatan kemitraan itu karena semua sebagian besar kantor
yang dilakukan ASEAN untuk memperkuat paten memiliki pemahaman yang berbeda
sistem KI-nya, yaitu: mengenai cara memeriksa aplikasi paten
1. Kegiatan untuk meningkatkan penegakan secara substansial. Barizah (2017), dengan
dan perlindungan KI yang efektif; jelas menggambarkan bahwa setiap
2. Kegiatan memperkuat administrasi KI di negara ASEAN mempunyai kondisi yang
kawasan ASEAN; tidak sama mengenai bagaimana mereka
3. Kegiatan memperkuat undang-undang KI; memperlakukan masalah-masalah KI di
4. Kegiatan mempromosikan negaranya masing-masing yang cukup
pengembangan sumber daya manusia; bervariasi, Berikut di bawah ini merupakan
5. Kegiatan mempromosikan kesadaran tabel penjabaran kondisi di masing-masing
publik tentang KI; negara anggota ASEAN terkait sudah sejauh
6. Kegiatan mempromosikan kerjasama manakah pentingnya KI menjadi perhatian
sektor swasta dalam KI; bagi pemerintah, guna menunkukkan
7. Pertukaran informasi tentang masalah proses yang terjadi dalam cakupan kawasan
KI; regional yang terintergrasi.

Tabel 2. Kondisi KI di Negara-Negara ASEAN (Barizah, 2017)


NEGARA KONDISI
Singapura Negara ini memiliki sistem implementasi KI yang terbaik dan paling efektif di ASEAN.
Singapura memiliki pendekatan yang lebih liberal, seperti perlindungan hewan dan
tumbuhan. Jumlah paten terdaftar di Singapura cukup baik.
Malaysia Masyarakat Adat di Malaysia yang dikelola oleh Malaysian Intellectual Property
Corporation (MyIPO). Lembaga ini memiliki kemampuan untuk merekrut dan melatih
paten dan pemeriksa hak cipta. Selain negara Singapura, Malaysia juga memiliki
peraturan khusus tentang KI.
Indonesia Indonesia fokus kepada penelitian tentang pembuatan dan perlindungan paten
menggunakan program yang melibatkan ekonomi kecil dan kreatif. Akan tetapi,
dengan lemahnya peraturan, jumlah korupsi, minimnya infrastruktur, dan praktik
pembajakan yang terus berkembang, menjadi tantangan utama sistem KI mereka.
Masalah paling umum yang dihadapi Indonesia adalah kurangnya tenaga ahli,
kurangnya transparansi dalam proses aplikasi, dan sumber-sumber yang terbatas,
sehingga membuat implementasinya tampak sulit dan berbelit-belit.

Jurnal Kajian Lemhannas RI | Edisi 38 | juni 2019 39


Filipina Negara ini memiliki tradisi perlindungan KI tertua di ASEAN, yang berasal dari era
kolonial. Secara infrastruktur dan kapasitas administratif, meskipun mereka lemah
dalam koordinasi, tetapi ada sedikit peningkatan tentang masyarakat adat mengenai
cara bekerjasama antara masyarakat, sektor swasta dan otoritas.
Thailand Di Thailand ada beberapa kontroversi mengenai masalah paten dan hak cipta di sana.
Itu menghasilkan pembentukan kelompok kerja khusus di bawah Perdana Menteri yang
memfasilitasi dialog mengenai KI dengan Uni Eropa (UE) tentang “Creative Economy
Initiative”. Masalah paten yang paling dominan di Thailand adalah kurangnya sumber
daya yang memadai dan menyebabkan proses aplikasi paten menjadi terhambat.
Brunei Negata ini bukan pemain utama terkait KI di ASEAN. Di bawah pembentukan Brunei
IP Office (BruIPO), bekerja dengan Brunei Economic Development Board (BEDB) serta
Attorney General’s Chambers (AGC), restrukturisasi administrasi KI di Brunei mulai
membaik. Upaya ini diklaim dilakukan untuk menciptakan efisiensi waktu untuk
memproses aplikasi yang akan didaftarkan.
Vietnam Implementasi KI di Vietnam sudah layak, sebab terdapat peningkatan kesadaran
pemerintah. Fokus utama yang terus-menerus dikelola ialah pemahaman pejabat
penegakan tentang koordinasi mengenai masalah-masalah KI,
Kamboja masih dalam tingkat pengembangan aplikasi dan perlindungan KI. KI yang telah
ditetapkan dipakai untuk invensi yang dianggap bermanfaat dan tidak berbahaya bagi
masyarakat, kesehatan, atau moral.
Myanmar Di Myanmar sayangnya, pemalsuan dan pemalsuan sangat umum di sini karena negara
ini hampir tidak memiliki pengakuan pada produk lokal.
Laos KI di Laos masih dalam proses pembuatan, itu sebabnya implementasinya dapat
dianggap lemah. Itulah mengapa kesadaran pemerintah perlu dipicu.
Sumber : Barizah (2017)

Barizah (2017) memperlihatkan, PENUTUP


terlepas dari sejumlah masalah budaya, Kesimpulan
tradisi, masa penjajahan yang berbeda, Kajian ini terinspirasi oleh sebuah
politik hingga korupsi, ini menunjukkan artikel lama yang diterbitkan pada tahun
bahwa berbagai tahap perkembangan yang 1985 oleh R. Kusardy berjudul “The
terjadi pada masing-masing negara anggota Need for Regional Patent Organisastion
ini menyebabkan kurangnya standardisasi in South-East Asia”, yang menyatakan
perlindungan dan penegakan hukum adat di ASEAN harus memiliki kantor patent
ASEAN. Melihat hal tersebut, maka apabila regional yang memiliki bagian teknis dan
mengharapkan tingkat perlindungan & bagian non-teknis. Saat ini, ASEAN telah
penegakan yang sama di negara anggota memiliki organiasi ASEAN Working Group
ASEAN tidak mungkin terwujud untuk saat on Intelectual Property Cooperation
ini. (AWGIPC), merupakan lembaga kemitraan
yang berurusan dengan hal KI di kawasan
ASEAN. Salah satu program dari AWGIPC

40 Jurnal Kajian Lemhannas RI | Edisi 38 | juni 2019


adalah ASEAN Patent Examination Co- pencarian penelitian, dan juga fasih
operation (ASPEC) yang di luncurkan tahun dengan bahasa Inggris sebagai bahasa
2009, tujuan diluncurkan ASPEC adalah internasional. Semua kondisi itu adalah
mencoba membuat proses pemeriksaan bukti bahwa ASEAN sebagai wilayah yang
dari kantor paten yang sudah melakukannya besar namun tidak mampu menciptakan
menjadi lebih mudah dan lebih cepat, proses kemitraan yang terintegrasi,
terutama untuk aplikasi paten yang khususnya pada KI.
memiliki prioritas hak istimewa yang sama
(family patents). Artinya, pemeriksa paten Saran
dapat menggunakan informasi berdasarkan Setelah meninjau semua materi untuk
pencarian sebelumnya sebagai referensi menulis artikel ini, kami sebagai penulis
untuk aplikasi paten yang sedang diperiksa. merasa berkewajiban untuk memberikan
Di sisi teknis, AWGIPC merilis ASEAN saran tentang bagaimana meningkatkan
Patentscope, dimana Indonesia merupakan kerja AWGIPC sebagai organisasi berbasis KI
host-server. Oleh karena itu, dengan di kawasan ASEAN.
adanya program ini, publik ASEAN dapat 1. Hal pertama yang perlu dilakukan
dengan mudah melacak aplikasi paten yang ialah menyelaraskan semua peraturan
terdaftar di negara mereka sendiri. di negara-negara ASEAN. Setidaknya,
Berdasarkan literatur sebelumnya, AWGIPC dapat memfasilitasi semacam
tampaknya belum ada upaya untuk membuat seminar atau pelatihan pada semua
laporan statistik atau pemetaan teknologi kantor paten untuk pemeriksa paten
tentang KI di ASEAN, terutama terkait paten supaya mendidik mereka tentang cara
yang dapat menunjukkan semacam tren membuat sistem IP yang lebih baik,
teknologi dan survei kebutuhan industri lebih penting lagi terkait aplikasi
tentang urgensi teknologi untuk meningkatkan paten.
daya saing. Kami melihat hal tersebut menjadi 2. Kedua, mereka juga perlu membuka
kebutuhan untuk menggambarkan kebutuhan akses basis data dan sumber paten
teknologi, sehingga dapat menjadi dasar untuk menciptakan proses lebih efektif
guna membuat kebijakan pemanfaatan dan efisien. Sejauh pertemuan, mereka
IPTEK di masing-masing negara ASEAN. perlu membahas lebih lanjut mengenai
Selain itu kami melihat perlu adanya masalah paten yang saat ini terjadi
penyelarasan undang-undang nasional di di ASEAN, daripada mencoba untuk
setiap negara dengan standar substantif mewujudkan karya organisasi berbasis
tentang pemeriksaan aplikasi paten dan KI lainnya. Program ASPEC perlu lebih
perlu adanya pemahaman yang sama fokus kepada mengimplementasikan
pada setiap kantor paten di ASEAN. Ini ASEAN IPR Action Plan 2016-2020,
artinya, semua pemeriksa paten harus sesuai dengan tujuan dan tujuan MEA.
dapat berbicara berbagai bahasa dan harus 3. Untuk ASEAN sendiri, sebagai organisasi
dilengkapi dengan fasilitas penerjemahan, regional, mereka perlu memperkuat
format dan penyesuaian standar dari ikatan sebagai satu masyarakat dan

Jurnal Kajian Lemhannas RI | Edisi 38 | juni 2019 41


memiliki pedoman terpadu tentang
bagaimana mengembangkan kemitraan
mereka ke tingkat berikutnya.
4. Dan terakhir sebagai bagian dari ASEAN,
kita harus memberikan dukungan
kepada masyarakat, pejabat, dan
pemerintah bahwa kita mampu
bekerjasama dengan kemampuan kita
masing-masing untuk membantu upaya
tersebut.

42 Jurnal Kajian Lemhannas RI | Edisi 38 | juni 2019


DAFTAR PUSTAKA 56.
ASEAN Intellectual Property Portal. 2017. DJKI. 2018. “AWGIPC Ke-55 Bahas
“54th Meeting of the ASEAN Working Peningkatan Pelayanan Permohonan
Group on Intellectual Property Kekayaan Intelektual dan Standardisasi
Cooperation”. Diakses tanggal 23 Data Paten”. Diakses tanggal 23 Mei
Mei 2018. https://www.aseanip.org/ 2018. http://www.dgip.go.id/awgipc-
News-Events/Latest-News-Events/ctl/ ke-55-bahas-peningkatan-pelayanan-
Details/mid/1956/aid/53. permohonan-kekayaan-intelektual-
ASEAN PATENTSCOPE. 2019. “Patent Filling dan-standardisasi-data-paten.
By Country”. Diakses tanggal 28 Mei Eria Working Group. 2015. “Problems and
2019. http://ipsearch.aseanip.org/ Challenges of Intellectual Property
wopublish-search/public/home?5 Systems in ASEAN in reforming the
ASEAN. 2008. “ASEAN Economic BluePrint”. Intellectual Property System to
Jakarta: ASEAN Secretariat. Promote Foreign Direct Investment in
ASEAN. 2015. “ASEAN Economic Community ASEAN. Eria Research Project Report
Blueprint 2025”. Jakarta: ASEAN 2013-16, Jakarta: ERIA, 181-193.
Secretariat. HKInews. 2017. “Indonesia Terpilih Sebagai
Asean.org. 2012. “ASEAN Intellectual Chair Dalam AWGIPC di Vientiane Laos
Property Right Action Plan 2004- PDR”. Diakses tanggal 23 Mei 2018.
2010”. Diakses tanggal 23 Mei 2018. http://www.hkinews.com/berita/
https://asean.org/?static_post=asean- read/1418/2018/Indonesia-Terpilih-
intellectual-property-right-action- Sebagai-Chair-Dalam-AWGIPC-di-
plan-2004-2010. Vientiane-Laos-PDR.
Aseantuc.2015. “Intellectual Property rights JPNN. 2018. “Indonesia Dipercaya Pimpin
in ASEAN making progress: AWGIPC”. AWGIPC”. Diakses tanggal 23 Mei 2018.
Diakses tanggal 23 Mei 2018. http:// https://www.google.co.id/amp/s/m.
aseantuc.org/2015/04/1042015- jpnn.com/amp/news/indonesia-
intellectual-property-rights-in-asean- dipercaya-pimpin-awgipc.
making-progress-awgipc/. Maydrawati, T.R, M.Zainuddin. 2013.
Barizah, Nurul. 2017. “The Development Peranan ASEAN Patent Examination
of ASEAN’s Intellectual Property Cooperation dalam Permohonan Paten
Right Laws: From TRIPS Compliace di ASEAN. Rechtldee Jurnal Hukum,
to Harmonization” Indonesia Laws Vol.8 No.1: 58-73.
Review: 95-112. MyIPO. 2016. “51ST ASEAN Working Group
Degelsegger, Alexander, Svend Otto Remøe, on Intellectual Property Cooperation
Rudie Trienes. 2016. ASEAN Economic (AWGIPC) Meeting”. Diakses tanggal 23
Community and Intellectual Property Mei 2018. https://www.google.co.id/
Rights; an assessment of Framework amp/www.myipo.gov.my/en/51st-
Conditions for Innovation. Wien: asean-working-group-on-intellectual-
Centre for Social Innovation (ZSI), 44- property-cooperation-awgipc-

Jurnal Kajian Lemhannas RI | Edisi 38 | juni 2019 43


meeting/amp/ .
Nugroho, Sigit. 2015. “Perlindungan Hak
Kekayaan Intelektual dalam Upaya
Peningkatan Pembangunan Ekonomi
di Era Pasar Bebas ASEAN”. Jurnal
Penelitian Hukum Supremasi Hukum:
164-178.
R. Kusardy. 1985. The Need for a Regional
Patent Organisation in South-East
Asia. World Patent Information, Vol
.7, No. 4: 264-267.
ThaiVisa. 2016. “Department of
Intellectual Property reports highlight
in anti-piracy bids”. Diakses tanggal
23 Mei 2018. https://www.thaivisa.
com/forum/topic/901451-thai-dept-
of-intellectual-property-reports-
highlight-in-anti-piracy-bids/.
Vu, Tuan Ahn. 2012. “An Insight into the
Patent Systems of Fast Developing
ASEAN Countries”. World Patent
Information 34: 134-142.

44 Jurnal Kajian Lemhannas RI | Edisi 38 | juni 2019


Sustainable Development Goals (SDGs) dan
Dampaknya Bagi Ketahanan Nasional
Fahmi Irhamsyah1
Peneliti PUSPOL Indonesia (Pusat Studi Sosial dan Politik)

Abstrak
Pemerintah Indonesia melalui Peraturan Presiden Republik Indonesia No 59 Tahun 2017
telah berkomitmen untuk turut serta bersama PBB menyukseskan komitmen global dalam
rangka Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs).
Saat pemerintah Indonesia fokus dalam implementasi SDGs, negeri ini juga mendapatkan
bonus demografi dengan perkiraan angka produktif yang akan menyentuh 67% dan sangat
potensial untuk memajukan bangsa sebagai implementasi dari kepentingan nasional. Disaat
bersamaan, tantangan dan ancaman bagi ketahanan nasional yang muncul dari kondisi
sosial politik serta ekonomi pada tataran global, regional dan nasional ada di hadapan
bangsa Indonesia. Artikel ini akan mengulas bagaimana posisi SDGs yang merupakan agenda
global, kepentingan nasional indonesia dalam SDGs, serta dampaknya bagi ketahanan
nasional.

Kata kunci : SDGs, kepentingan nasional, ketahanan nasional

Jurnal Kajian Lemhannas RI | Edisi 38 | juni 2019 45


Ilustrasi
ilustrasi: : www.unsplash.com
http://unazerbaijan.org
PENDAHULUAN program SDGs. Sebagai bagian dari PBB,
SDGs merupakan suatu program dunia Indonesia bersama 192 negara lainnya
jangka panjang untuk mengoptimalkan turut serta mengadopsi SDGs sebagai
semua potensi dan sumber daya yang program pembangunan berkelanjutan.
dimiliki oleh tiap negara. Sebagai bagian Pemerintah Indonesia melalui Peraturan
dari masyarakat dunia, perlu kiranya Presiden No 59 Tahun 2017 telah turut
memandang negara lain termasuk PBB juga serta berkomitmen untuk menyukseskan
sebagai “masyarakat negara”. Menurut SDGs. Wakil Presiden Indonesia H.M. Jusuf
Robert Jackson, memahami masyarakat Kalla dalam pembukaan SDGs Annual
negara bukanlah suatu permasalahan Conference di Jakarta menyatakan bahwa
tentang pemakaian model-model ilmu program ini penting sebagai konsekuensi
sosial, melainkan, suatu permasalahan global. Menurutnya “Dunia telah lama
tentang menjadi akrab dengan sejarah dan melaksanakan globalisasi. Karena itu
mencoba sedekat mungkin untuk menguasai maka dunia mempunyai tanggung jawab
pengalaman praktisi masa lalu dan hari ini.2 yang sama untuk meningkatkan kehidupan
Oleh karena itu, perlu memahami suatu kemasyarakatan, kemakmuran dan juga
program global dari sisi historis, mengapa hal-hal yang baik bagi keluarga seluruh
program tersebut muncul ke permukaan. dunia”3
PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) sejak Jusuf Kalla juga menyatakan “Jika
memasuki tahun 2000 telah mencanangkan masyarakat bisa berbeda dalam urusan
program MDGs untuk kurun waktu 2000 politik, maka tujuan pembangunan
hingga 2015. Sejak 2016 hingga tahun berkelanjutan (SDGs. Pen) menjadi
2030, PBB kembali mencanangkan pemersatunya”. SDGs dalam konteks

46 Jurnal Kajian Lemhannas RI | Edisi 38 | juni 2019


ketahanan Nasional dapat menjadi perekat Amerika per hari. Oleh karenanya
dan pemersatu kepentingan nasional. Sebab pemerintah memiliki kewajiban
seluruh masyarakat tanpa memandang Suku, agar setiap warga negara memiliki
Agama, Ras dan preferensi politiknya tentu akses terhadap pelayanan dasar
menginginkan peningkatan kualitas hidup dan hak untuk menikmati standar
di masa depan. Agar hasil SDGs dapat kehidupan yang layak serta berupaya
optimal dan manfaatnya dapat dirasakan mengentaskan kemiskinan dengan
oleh seluruh elemen masyarakat, maka program-program jaminan sosial.
seluruh elemen negara baik pemerintah,
rakyat, Third Sector termasuk di dalamnya 2. Menghilangkan Kelaparan, Mencapai
NGO dan segenap pemerhati serta praktisi ketahanan Pangan dan Gizi yang
Ketahanan Nasional harus hadir untuk baik, serta meningkatkan pertanian
memahami dan turut serta berkontribusi berkelanjutan.
menyukseskan program jangka panjang ini. Indikator tujuan kedua ini disepakati
dengan menggunakan skema PoU
PEMBAHASAN (Prevalence Of Undernourishment)
Indonesia telah turut serta bersama sehingga ketahanan pangan bagi
negara lainnya untuk menyukseskan masyarakat dapat di ukur dengan
MDGs. Data Badan Pusat Statistik (BPS) Undernourishment atau ketidakcukupan
menyebutkan sebanyak 70% program pangan. Apakah seorang warga
dan tujuan MDGs telah terlaksana dan negara secara reguler telah mampu
dicapai oleh Indonesia4. Hal ini tentu mengkonsumsi makanan untuk dapat
menggemberikan dan akan mempengaruhi hidup normal, sehat dan aktif?
pandangan internasional terhadap Ketahanan pangan bagi sebuah
kepemimpinan nasional. Sebagai program bangsa akan berimplikasi pada kualitas
lanjutan dari MDGs, SDGs memiliki goals Sumber Daya Manusia (SDM) di masa
atau tujuan yang lebih variatif dan indikator yang akan datang. Sebab konsumsi
keberhasilan yang lebih kompleks. Jika makanan yang tidak berkualitas akan
MDGs hanya mencantumkan 8 goals, maka mempengaruhi gizi anak-anak. Khusus
SDGs memiliki 17 tujuan atau goals yang pada balita, maka dapat menyebakan
harus dicapai. Diantaranya adalah sebagai terjadinya Stunting dan akan
berikut. mempengaruhi kondisi fisik bangsa
Indonesia ke depan, sebab stunting
1. Mengakhiri segala bentuk kemiskinan dapat mempengaruhi tidak hanya
dimanapun tinggi badan Balita (badan menjadi
Kemiskinan didefinisikan sebagai pendek dan sangat pendek) namun
proporsi pendapatan rata-rata juga dapat mempengaruhi mental,
penduduk dengan pertimbangan emosional dan perkembangan otak.
kemampuan daya beli (Purchasing Beberapa studi bahkan menyatakan
Power Parity) berada kurang dari 1,25$ bahwa anak Stunting memiliki resiko

Jurnal Kajian Lemhannas RI | Edisi 38 | juni 2019 47


lebih besar untuk terkena penyakit yang tengah dicanangkan kementrian
menular. Pendidikan dan Kebudayaan adalah
suatu upaya positif untuk mengurangi
3. Menjamin kehidupan yang sehat disparitas dan label sekolah favorit de-
dan meningkatkan kesejahteraan ngan sekolah non favorit sehingga ke
penduduk seluruh usia depan seluruh sekolah berhak memiliki
Kesehatan dan kesejahteraan kualitas yang sama baiknya dan selu-
merupakan dua variabel yang mengikat ruh siswa dapat bersekolah pada lokasi
dan saling mempengaruhi satu sama terdekat dari tempat tinggal dengan
lain pada diri tiap warga negara. Oleh kualitas yang tidak jauh berbeda satu
karenanya negara harus menjamin sama lain.
akses kesehatan bagi seluruh warga Kesempatan belajar sepanjang ha-
negara dan melakukan upaya- yat adalah implementasi dari Undang-
upaya prefentif agar masyarakat undang yang mewajibkan wajib bela-
tidak terpapar berbagai penyakit jar Sembilan tahun. Negara menjamin
menular. Perizinan pembangunan seluruh warga negara untuk dapat
di seluruh wilayah Indonesia harus mengakses pendidikan berkualitas de-
memperhatikan Amdal, sanitasi serta ngan dukungan penuh negara sehingga
dampak sosialnya bagi masyarakat keluarga dengan berbagai latar bela-
sekitar. kang ekonomi dapat mengenyam pen-
Bagian terpenting dari tujuan besar didikan yang berkualitas.
ini adalah memerangi penyalahhgunaan
Narkoba serta penjualan atau 5. Mencapai Kesetaraan Gender dan
bisnis narkoba dilingkungan Negara Memberdayakan Kaum Perempuan
Kesatuan Republik Indonesia. Untuk Akses Pendidikan dan Pekerjaan
itu penjagaan di berbagai kawasan sejatinya menjadi kodrat kemanusiaan
perbatasan harus sangat maksimal, yang dapat diakses oleh semua orang
mengingat saat ini Indonesia memiliki tanpa memandang gender. Oleh kare-
angka pemuda dan usia produktif yang nanya, sebagaimana kaum pria yang
terus meningkat hingga tahun 2030. dapat mengakses pendidikan tinggi
dan pekerjaan yang layak, maka kaum
4. Menjamin kualitas pendidikan yang perempuan juga memiliki peluang dan
Inklusif dan merata serta meningkat- kesempatan yang sama.
kan kesempatan belajar sepanjang Negara harus hadir agar tidak ter-
hayat untuk semua jadi diskriminasi terhadap hak-hak
Pemerintah berupaya menciptakan kaum perempuan, sebagaimana nega-
pendidikan yang berkualitas diseluruh ra harus hadir pada ketidakadilan yang
wilayah Indonesia sehingga mampu muncul dari ketidakfahaman warga
menghasilkan Sumber Daya Manusia masyarakat tentang studi gender.
yang unggul. Skema Zonasi sekolah 6. Ringkasan tujuan ke- 6 hingga 17 ada

48 Jurnal Kajian Lemhannas RI | Edisi 38 | juni 2019


pada tabel berikut.

Kepentingan Nasional dalam SDGs lain. Pemerintah Indonesia telah memiliki


SDGs sebagai agenda global perlu Nawa Cita sebagai agenda dan kepentingan
disinkronisasi dengan kepentingan nasional. Untuk itu perlu kiranya
nasional, sebab kondisi sosial, ekonomi dan sinkronisasi antara nawa cita dengan SDGs
demografi tiap negara berbeda satu sama sebagai berikut.

Nawa Cita SDGs


1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan Goal 3,10, 16,17
memberikan rasa aman pada seluruh warga negara
2. Membuat Pemerintah selalu hadir dengan membangun tata kelola Goal 16
pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis dan terpercaya
3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah- Goal 1-11
daerah dan desa dalam negara kesatuan
4. Menolak negara lemah dengan melakukan reformasi sistem dan Goal 14-16
penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya
5. Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia Goal 1-6
6. Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar Goal 1-10
Internasional sehingga bangsa Indonesia bisa maju dan bangkit
bersama bangsa-bangsa Asia lainnya
7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor- Goal 1-5, 8, 9 dan 12-
sektor strategis ekonomi domestic 15
8. Melakukan Revolusi Karakter bangsa Goal 3-4 dan 11
9. Memperteguh Kebhinekaan dan memperkuat restorasi sosial Goal 5, 10, 16, 17.
Indonesia

Jurnal Kajian Lemhannas RI | Edisi 38 | juni 2019 49


Daya dukung pencapaian tujuan besar untuk mencapai SDGs jika ditinjau
nasional memasuki tahun 2019 mengalami dari sisi demografi dunia. Sebagian besar
penambahan dari sisi kuantitas disebabkan negara-negara dunia mulai mengalami
tingkat pertumbuhan penduduk yang terus krisis demografi dengan angka kelahiran
meningkat dan puncaknya diproyeksikan yang terus menurun. Institute for Health
Indonesia akan mengalami bonus demografi. Metrics and Evaluation (IHME) yang
Hal ini tentunya sejalan dengan salah didirikan di University of Washington pada
satu poin dalam asas ketahanan nasional, tahun 2018 mengemukaan bahwa meski
yaitu asas mawas keluar. Asas mawas populasi penduduk dunia meningkat dari
ke luar secata teoritis bertujuan untuk 2,6 miliar pada tahun 1950 menjadi 7,6
dapat mengantisipasi ancaman dan ikut miliar pada tahun 2018, namun terjadi
berperan serta menghadapi dan mengatasi tingkat pertumbuhan yang tidak seimbang
dampak lingkungan strategis luar negeri jika ditinjau dari sisi geografi dan wilayah.
serta menerima kenyataan adanya saling Hal ini disebabkan sebanyak 91 negara,
interaksi dan ketergantungan dengan terutama di benua Eropa dan Amerika mulai
dunia internasional. Asas Mawas keluar mengalami tingkat pertumbuhan penduduk
dibutuhkan untuk menjamin kepentingan yang terus menurun.6
nasional, sehingga kehidupan nasional Berbeda dengan peta demografi Eropa
harus mampu mengembangkan kekuatan dan Amerika, Badan Pusat Statistik (BPS)
nasional agar memberikan dampak ke memproyeksikan bahwa pertumbuhan
luar dalam bentuk daya tangkal dan daya penduduk di Indonesia terus mengalami
tawar. Namun, interaksi dengan pihak lain peningkatan, bahkan pada tahun 2019 ini
diutamakan dalam bentuk kerja sama yang diproyeksikan kelompok usia produktif akan
saling menguntungkan.5 mencapai 67% dari total populasi penduduk7
Dasar saling menguntungkan harus dengan capaian angka produktif menyentuh
ditinjau dari sisi kepentingan nasional, 91 juta jiwa dari total masyarakat
sehingga kepentingan nasional harus Indonesia. Angka ini tentu sangat besar
menjadi prioritas utama. Dalam konteks untuk dioptimalkan demi kemajuan bangsa,
Implementasi SDGs yang merupakan agenda namun kewaspadaan nasional tetap
global, pemerintah perlu menyesuaikan harus ada karena ancaman pada generasi
dengan agenda dan kepentingan nasional Millenial dan generasi Z di Indonesia terus
terlebih dahulu. Tidak berlaku sebaliknya, meningkat.
kepentingan nasional mengikuti Deputi Bidang Pemberantasan Badan
kepentingan global. Sebab pemerintah Narkotika Nasional (BNN) Irjen. Pol. Arman
Indonesia tentu paling memahami karakter Depari menyatakan bahwa penyalahgunaan
dan kebutuhan rakyat. narkoba menjadi masalah yang sangat
serius bukan karena jumlah kasus yang
Bonus Demografi dan Ketahanan Nasional terus meningkat, namun karena generasi
Seiring dengan implementasi SDGs, millenial yang menjadi sasaran8. Narkoba
Indonesia memiliki peluang yang lebih kini menjadi ancaman serius yang perlu

50 Jurnal Kajian Lemhannas RI | Edisi 38 | juni 2019


disikapi dengan koordinasi antar seluruh eleman bangsa untuk mendukung kreatifitas
elemen Pertahanan, Keamanan maupun anak bangsa.
lembaga sipil lainnya. Konsep perang Berdasarkan seluruh fenomena global,
candu sepanjang sejarah sejatinya masih kepentingan nasional, dan ancaman
menjadi konsep peperangan yang efektif baik dari luar maupun dalam negeri,
untuk menghancurkan suatu bangsa, oleh maka studi ketahanan nasional sudah
karenanya penting wilayah perbatasan saatnya ditingkatkan kembali. Lebih
Indonesia khususnya yang menjadi gerbang dari itu, pemangku kebijakan harus
masuk dan beririsan dengan perbatasan mulai menciptakan kebijakan-kebijakan
negara lain di jaga dengan pengamanan strategis agar ketahanan nasional dapat
optimal sebab implikasinya akan sangat masuk ke dalam kurikulum pendidikan
mempengaruhi kualitas SDM Indonesia di nasional sebagai bagian integral untuk
masa yang akan datang. menumbuhkan sikap cinta tanah air pada
Ancaman dari dalam negeri juga perlu segenap generasi Millenial dan generasi Z
diwaspadai, diantaranya adalah ancaman agar “bonus demografi” betul-betul mampu
meningkatnya jumlah pengangguran sebab menjadi bonus bagi kepentingan bangsa,
di masa yang akan datang, banyak jenis- bukan menjadi “petaka demografi” karena
jenis profesi yang hari ini ada akan hilang muncul generasi dengan kuantitas yang
dan tergantikan dengan munculnya profesi- banyak namun minim kualitas.
profesi jenis baru. Tindakan prefentif
terhadap hal ini adalah dengan mendorong PENUTUP
berubahnya paradigma pada sektor Kesimpulan
pendidikan. Seiring dengan kebutuhan 1. SDGs sebagai agenda Global harus
revolusi industri 4.0., kurikulum pendidikan disikapi dengan bijak, karena terdapat
harus mulai beralih dari penggunaan sebuah adagium bahwa sebagai bangsa
taksonomi Bloom yang meletakkan “kita perlu berfikir global dan bertindak
kemampuan evaluasi sebagai puncak lokal” Think Globally and Act Locally”.
kecerdasan harus beralih pada taksonomi 2. Untuk memastikan SDGs berjalan
Anderson yang meletakkan Kreatifitas dalam koridor kepentingan nasional,
sebagai puncak kecerdasan. maka salah satu instrument yang perlu
Salah satu residu dari Revolusi Industri diperkuat adalah Studi mengenai
4.0 adalah hilangnya banyak profesi hari ini Ketahanan Nasional. Studi ini menjadi
dan bermunculan jenis-jenis profesi baru di penting sebab dalam pelaksanaan SDGs,
masa yang akan datang. Potensi hilangnya Indonesia berbeda dengan negara lain.
banyak profesi di masa yang akan datang Indonesia akan juga memasuki bonus
tentu harus menimbulkan kewaspadaan Demografi disaat banyak negara mulai
nasional karena berpotensi terjadi krisis mengalami krisis bahkan stagnansi
horizontal di masyarakat, namun disisi lain Demografi. Maka, menjadi kebutuhan
Industri kreatif sangat berpeluang untuk mendasar jika Generasi Millenial dan
muncul. Pada titik ini penting bagi seluruh Generasi Z yang akan memegang

Jurnal Kajian Lemhannas RI | Edisi 38 | juni 2019 51


estafet kememimpinan nasional di
masa yang akan datang sudah mulai
mempelajari dengan baik studi
ketahanan nasional sejak di bangku
sekolah maupun Universitas sehingga
SDGs dapat tercapai, kepentingan
nasional dapat tercapai dan Ketahanan
Nasional dapat berperan maksimal
untuk mencetak pemimpin unggul yang
mampu memajukan bangsa Indonesia di
masa yang akan datang.

Saran
1. Sebagai bentuk optimalisasi SDGs dan
menjaga kualitas generasi muda dalam
menjawab tantangan masa depan, perlu
strategi pembinaan ketahanan nasional
melalui jalur pembinaan keluarga dan
jalur pembinaan pendidikan formal.
pendekatan persuasif dan promotif
perlu diintegrasikan dengan kurikulum
pendidikan nasional.
2. Bidang-bidang studi yang memiliki
relevansi secara khusus dengan studi
ketahanan nasional harus diperhatikan
seara serius sehingga kelak akan
terbentuk pelajar, mahasiswa dan
pemuda Indonesia seutuhnya yang
memiliki wawasan nasional serta
mampu memikul tanggung jawab
kepemimpinan Indonesia di masa yang
akan datang.

52 Jurnal Kajian Lemhannas RI | Edisi 38 | juni 2019


DAFTAR PUSTAKA Pemanfaatan_Bonus_Demografi.pdf
Buku h t t p : / / w w w. t r i b u n n e w s . c o m /
Said Ali, dkk. 2016. Potret Awal Tujuan nasional/2019/04/06/bnn-bilang-
Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) narkoba-kini-menyasar-generasi-
di Indonesia. Jakarta : Badan Pusat milenial-waspadalah
Statistik.
Robert Jackson dan Georg Sorensen, Endnotes
2005. Pengantar Studi Hubungan 1 Fahmi Irhamsyah, M.Pd, C. Mt adalah
Internasional. Yogjakarta : Pustaka alumnus Jurusan Sejarah pada sekolah
Pelajar. Pascasarjana UNJ. Saat artikel ini
Epstein, Richard A., 2006. Skeptisisme dan ditulis ia menjabat sebagai wakil
Kebebasan. Jakarta : Yayasan Obor direktur IGBS Darul Marhamah. Selain
Indonesia. di lembaga pendidikan, Ia aktif juga
Anderson and Krathwohl David. 2001. A sebagai peneliti di PUSPOL Indonesia
Taxonomy for learning teaching and (Pusat Kajian Sosial dan Politik). Fahmi
Assessing. New York : Longman. pernah memperoleh beasiswa untuk
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur mengikuti program ROOTS (Roadmap Of
penelitian. Jakarta : Rineka Cipta, Outstanding Educators) di Malaysia dan
2006. pendalaman bahasa arab dari LIPIA (AL
Botturi, Luca, 2008. Instructional design : Imam Ibnu Saud, Riyadh, Saudi Arabia).
Theories and practies. New York : IGI Pada tahun 2018 ia diundang sebagai
Publishing. peserta SDGs Annual Conference
Hasan, Said Hamid., 2012 . Pendidikan BAPENNAS RI.
Sejarah Indonesia Isu dalam Ide dan 2 Robert Jackson dan Georg Sorensen,
Pembelajaran. Bandung : Rizqi Press. Pengantar Studi Hubungan Internasion-
Levesque, Stephane. Thinking Historically. al (Yogjakarta : Pustaka Pelajar, 2005)
Canada : University of Toronto Press, hal. 182
2008. 3 Catatan Penulis dalam SDGs Annual
Osborn, Alex Abridged by Robert W. Galvin. Conference di Jakarta akhir tahun 2018
Your Creative Power. Maryland: 4 Ali Said, dkk., Potret Awal Tujuan
Hamilton books, 2009. Pembangunan Berkelanjutan (SDGs)
di Indonesia (Jakarta : Badan Pusat
Internet : Statistik, 2016) hal. 3
https://nationalgeographic.grid. 5 Tim Pokja Geostrategi Indonesia dan
id/read/13997295/studi-ada- Ketahanan Nasional. Geopolitik Indo-
ketidakseimbangan-populasi-di-negara- nesia dan Ketahanan Nasional (Jakar-
maju-dan-berkembang?page=all ta, Lemhannas RI, 2019) hal. 61
https://www.bappenas.go.id/ 6 https://nationalgeographic.grid.id/
files/5015/1366/8275/Outlook_ read/13997295/studi-ada-ketidak-
Pembangunan_Indonesia_2018_ seimbangan-populasi-di-negara-ma-

Jurnal Kajian Lemhannas RI | Edisi 38 | juni 2019 53


ju-dan-berkembang?page=all diunduh
pada 18 Juni 2019
7 https://www.bappenas.go.id/
files/5015/1366/8275/Outlook_Pemba-
ngunan_Indonesia_2018_Pemanfaatan_
Bonus_Demografi.pdf diunduh pada 17
Juni 2019
8 http://www.tribunnews.com/nasi-
onal/2019/04/06/bnn-bilang-narko-
ba-kini-menyasar-generasi-mileni-
al-waspadalah diunduh pada 17 Juni
2019

54 Jurnal Kajian Lemhannas RI | Edisi 38 | juni 2019


Menilik Perjanjian Indonesia-Cina dalam Kerangka Belt
and Road Initiative (BRI) dalam Perspektif Ketahanan
Nasional

Ni Made Vira Saraswati


Analis Media dan Jurnalistik Subbag Infodok Bag Penerangan Biro Humas Settama
Lemhannas RI, alumnus Prodi Manajemen Pertahanan Universitas Pertahanan

Abstrak
Indonesia menandatangani sejumlah nota kesepahaman dalam koridor Belt and Road
Initiave (BRI). Berbagai respon muncul, mulai dari optimism hingga sinisme. Sejak diinisiasi
pada tahun 2013, proyek ambisius Cina ini memang mendapat beragam respon dari
kekhawatiran jebakan hutang hingga motif tersembunyi Cina untuk membangun dominasi
di politik internasional. Tulisan ini mencoba mengulas bagaimana proyek BRI dari perspektif
geopolitik (neorealisme dan neoliberalisme) dan membahas bagaimana implikasi dan hal
yang harus diperhatikan dalam kerja sama Indonesia-Cina dalam kerangka BRI dengan
menggunakan perspektif ketahanan nasional.

Kata kunci: Belt and Road Initiative, geopolitik, ketahanan nasional, pancagatra, Cina,
Indonesia

Jurnal Kajian Lemhannas RI | Edisi 38 | juni 2019 55


ilustrasi: mediaumat.news
PENDAHULUAN
China mengklaim mega proyek lintas Terhitung sejak 6 tahun pelaksanaan
benua Belt and Road Initiative (BRI), yang BRI, dalam laporan pekembangan tersebut,
gagasannya diluncurkan pertama kali oleh pemerintah Cina menyebutkan telah
Presiden Xi Jinping pada tahun 2013 di menandatangi 173 perjanjian kerja sama
Kazakhtan, telah menghasilkan kontribusi dengan 125 negara dari Asia, Eropa,
bagi sejumlah negara dan meningkatkan Afrika, dan Amerika Latin, serta dengan
kemakmuran kawasan. Pemerintah China 29 organisasi internasional.1 Dalam laporan
menyebutkan dalam laporan resminya juga disebutkan jumlah perdagangan
“The Belt and Road Initiative Progress, antara Cina dengan negara-negara lainya
Contribution, and Prospect” April 2019, dalam koridor BRI meningkat 16.4% setiap
sejak tahun 2013 proyek BRI telah meningkat tahunnya dengan mencapai angka US$ 1.3
secara konkret dengan sejumlah kemajuan triliun pada tahun 2018.
telah dibuat, termasuk di dalamnya sejumlah Perusahaan Cina yang terlibat dalam
proyek mercusuar di beberapa negara yang proyek BRI telah memberikan investasi
disebutkan menghasilkan manfaat bagi langsung sekitar US$90 miliar. Dari segi
negara-negara yang terlibat. Sesuai dengan infrastruktur, disebutkan bahwa sejumlah
tujuannya, BRI dinyatakan oleh pemerintah mega proyek telah selesai atau hampir
Cina telah berhasil menghimpun koordinasi selesai seperti Kereta Addis Ababa-Djibouti
kebijakan, membuat jaringan infrastruktur, yang menghubungkan ibukota Ethiopia
perdagangan tanpa hambatan, integrasi dengan Djibouti, Jembatan Persahabatan
finansial kawasan, dan mempererat hubungan Cina- Maladewa, dan Pelabuhan Gwadar di
orang ke orang (people-to-people). Pakistan.

56 Jurnal Kajian Lemhannas RI | Edisi 38 | juni 2019


Di Indonesia, kerja sama ekonomi Penandatangan kerangka kerja sama di
infrastruktur dengan Cina sudah dimulai bawah bendera BRI ini menuai pro-kontra
sebelum tahun 2013. Tercatat pembangunan di dalam negeri. Yang pro menyatakan
PLTU 1 Jabar yang berlokasi di Indramayu dengan masuknya investasi dari Cina akan
yang dibangun tahun 2007 dan pembangunan menguntungkan Indonesia diantaranya
Kawasan Industri Morowali pada tahun 2013 percepatan pembangunan infrastruktur
antara PT Indonesia Morowali Industrial dan pertumbuhan perekonomian nasional.4
Park dengan Tsingshan Group dan Delong Sementara tidak sedikit pula yang
Group. Pada tahun 2017 di kawasan industri mengkritik langkah ini dengan merujuk pada
ini akan dibangun pabrik karbon baja, pengalaman negara lain seperti Sri Lanka
smelter, dan pembangkit listrik di bawah yang disebut terkana debt trap (jebatan
bendera BRI. Proyek lainnya yang berada hutang) karena ketidakmampuan Sri Lanka
di bawah bendera BRI adalah pembangunan membayar hutang ke Cina dan dilepasnya
rel kereta seperti pembangunan Kereta pengelolaan pelabuhan Hambantota kepada
Cepat Jakarta-Bandung yang ditandatangi China Merchant Port Holdings Limited (CM
antara PT Kereta Cepat Indonesia China Port) selama 99 tahun ke depan. Pendapat
(KCIC) dari Indonesia dengan High Speed kontra lainnya adalah sikap pemerintah
Railway Construction Consortium (HSRCC) Malaysia yang membatalkan tiga proyeknya
dari Cina pada tahun 2016, kerja sama yaitu East Coast Rail Link (ECRL) dan dua
konsorsium untuk pembangunan Rel Kereta jalur pipa pas, the Multi-Product Pipeline
Api (KA) Pengangkut Batubara Puruk Cahu- (MPP) dan Trans-Sabah Gas Pipeline
Batanjung-Bangkuang pada tahun 2015, dan (TSGP). Kekhawatiran akan dominasi Cina
Rel KA Pengangkut Batubara Trans Sumatera di kawasan dan jebakan hutang menjadi
pada tahun yang sama. Proyek-proyek yang perhatian bagi mereka yang menolak
disebutkan tersebut, tidak semua berjalan kebijakan kerja sama di bawah koridir
dengan mulus. Ada beberapa proyek BRI di Indonesia. Bagaimana kerja sama
yang tersendat dan perkembangannya Indonesia-Cina di bawah koridor ini menurut
lambat seperti proyek Rel KA Batubara di perspektif ketahanan nasional? Tulisan ini
Kalimantan Tengah yang sampai sekarang akan mengulas kerja sama Indonesia-Cina
belum dilaksanakan sama sekali dan dalam kerangka BRI dari segi geopoltik,
proyek Kerata Cepat Jakarta-Bandung asas ketahanan nasional, dan aspek-aspek
yang hingga Februari 2019 pembangunan dalam pancagatra.
fisiknya baru berjalan sekitar 7%.2 Baru-
baru ini pada April, pemerintah Indonesia PEMBAHASAN
menandatangani 14 nota kesepahaman BRI: Upaya Cina Mendapatkan Pengaruh
di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Belt Geopolitik?
and Road yang dilaksanakan di Beijing3, Sejak BRI atau sebelumnya disebut One
dengan membuka 4 koridor untuk proyek Belt One Road (OBOR), inisiatif ini sering
BRI di Sumatera Utara, Kalimantan Utara, diidentikkan dengan motif geopolitik CIna
Sulawesi Utara, dan Pulau Bali. (Ferdinand, 2016), diantaranya untuk

Jurnal Kajian Lemhannas RI | Edisi 38 | juni 2019 57


meluaskan pengaruh Cina dan persaingan maritim dan rute jalur darat, mengurangi
kekuatan dengan negara-negara besar konflik teritorial, dan membantu
di kawasan seperti Amerika Serikat (AS), mengurangi ketergantungan Cina di jalur
India, dan Jepang untuk menciptakan Selat Malaka yang berada di bawah pengaruh
persepsi “jangan bermain-main dengan India dan angkatan Laut AS (Holslag, 2010).
Cina” (Swaine, 2015; Holslag, 2010). Kerja Terkait dengan hubungan BRI dengan
sama ekonomi yang dijalankan Cina melalui pembangunan kekuatan militer Cina,
BRI secara otomatis akan meningkatkan laporan tahunan Departemen Pertahanan
pengaruh dan dominasi Cina pada negara AS kepada Konggres AS menyatakan proyek
yang terlibat. Investasi atau pinjaman BRI kemungkinan akan mendorong Cina
proyek infrastruktur yang diberikan Cina, untuk membangun pangkalan militer di
dianggap sebagai jebakan hutang (debt luar negeri terkait dengan kebutuhannya
trap) yang membuat, mau tidak mau ketika untuk mengamankan proyek BRI.7
terjadi gagal bayar, negara tersebut harus Pangkalan militer pertama yang dibangun
menyerahkan kontrol infrastruktur tersebut Cina di luar negeri berbasis di Djibouti,
kepada Cina. Kasus penguasaan pelabuhan Afrika, yang mempunyai akses penglihatan
Hambantota oleh Cina karena Sri Lanka hingga ke Teluk Aden. Cina menggunakan
tidak mampu membayar hutangnya kepada pengaruh ekonominya di Djibouti melalui
Cina. Hal inilah yang dianggap oleh banyak pembangunan pelabuhan multitujuan
pengamat sebagai jebakan hutang yang Doraleh untuk mengamankan kepentingan
mengakibatkan Sri Lanka menyerahkan keamanannya (Economy, 2018). Menurut
kedaulatan atas wilayah di pelabuhannya laporan Pentagon tersebut, Cina diprediksi
kepada CIna. Kasus lain adalah pernyataan akan membangun pangkalan militer lainnya
pembatalan proyek pembangunan jalur antara lain di Pakistan. Pentagon juga
kereta dan 2 jalur pipa gas oleh Malaysia oleh mencurigai aktivitas intens Cina di wilayah
PM Malaysia Mahatir Muhammad. Mahatir Arctic dan sekitaran Greenland.
menganggap ketiga proyek yang kerja Selain pembangunan pangkalan militer
samanya disepakati ketika pemerintahan di luar negeri, para kompetitor Cina
Najib Razak dapat membuat Malaysia menilai proyek pembangunan kerja sama
menjadi “miskin” jika tetap dilanjutkan.5 infrastruktur pelabuhan dalam BRI sebagai
Maladewa disebut juga akan mengalami hal strategi “string of pearls”. Istilah ini
yang sama setelah Jembatan Persahabatan pertama kali diungkapkan oleh kontraktor
Maladewa-Cina selesai dibangun, membuat pertahanan dari AS Booz Allen Hamilton
pemerintah Maladewa kini tengah berjuang tahun 2004 yang menyatakan dalam
untuk membayar pinjamannya kepada Cina laporannya kepada Departemen Pertahanan
atas proyek tersebut.6 AS bahwa CIna membangun kerja sama
Beberapa pengamat mengindikasikan strategis dengan negara-negara di
proyek ini berkaitan dengan implikasi sepankang pantai Laut Cina Selatan hingga
strategis untuk kepentingan militer CIna Timur Tengah sebagai upaya difensif dan
dalam rangka meningkatkan keamanan ofensif untuk mengamankan kepentingan

58 Jurnal Kajian Lemhannas RI | Edisi 38 | juni 2019


energy Cina, serta meluaskan tujuan interaksi ekonomi yang menguntungkan
keamanannya.8 Pembangunan pelabuhan bersama (Sutter, 2005). Yang menarik adalah
Gwadar di Pakistan, pelabuhan Chittagong pelaksanaan BRI tidak murni neoliberal
di Bangladesh, pelabuhan Kyaukpyu di karena selain mengandalkan ekonomi
Myanmar, dan rencana proyek kanal Kra di pasar, negara juga mempunyai kontrol kuat
Thailand yang membelah Thailand sehingga (Wu dan Zhang, 2013). Adanya kehadiran
terhubung ke Laut Andaman merupakan negara inilah yang membuat komitmen
strategi perdagangan maritim Cina agar Cina untuk menjalankan transaksi ekonomi
dapat mengakses Samudra Hindia tanpa yang sama-sama menguntungkan, juga
melalui Selat Malaka. Menurut teori String akan mendatangkan pengaruh politik dan
of Pearls, Cina berusaha membangun ekonomi, yang ditafsirkan dengan perluasan
pelabuhan-pelabuhan tersebut untuk kekuatan militer (Lo, 2015). Dalam
memproyeksikan kekuatannya dan menjaga Naval War College Review, disebutkan
keamanan impor minyak Cina. 9 bahwa motivasi dibalik pembangunan
Dari kacamata hubungan internasional, infrastruktur pelabuhan dan kerja sama
dinamika geopolitik BRI ini mencerminkan ekonomi dengan negara-negara pantai yang
gagasan Maersheimer (2014) yang strategis adalah untuk membantu operasi
menyatakan bahwa kebangkitan Cina “phase zero” Cina, yaitu sebuah taktik
melalui BRi ini merupakan upaya agresif ketika Cina menggunakan proyek BRI untuk
CIna untuk memelihara kepentingan menciptakan keuntungan strategis militer
keamanannya. Dengan pendekatan dan ekonomi yang nantinya mempunyai
realisme ofensif, menurut Maersheimer, potensi di masa depan digunakan untuk
dalam tatanan global yang anarki, negara kepentingan militernya (Nicolas, 2015).
bertindak secara agresif satu sama lain Xi Jinping sendiri membantah bahwa
untuk memelihara kepentingan nasional BRI merupakan alat geopolitik Cina. Xi
dan menjaga dominasi kekuatan. menjelaskan bahwa Cina tidak lagi dalam
Sementara itu, menurut neoliberalisme, permainan geopolitik lama, melainkan
dinamika geopolitik BRI ini merupakan mendorong inisiatif BRI untuk menciptakan
upaya Cina untuk untuk mengintegrasikan model sama-sama untung (win-win)
diri dengan status quo yang ada dengan dan kerja sama (Cai and Lau, 2017).
menambah jumlah kerja sama ekonomi Sebelum digelarnya KTT BRI April 2019,
dengan negara tetangga (Shambaugh, Xi menegaskan kembali bahwa hubungan
2004). Tindakan asertif dan ambisi militer kerja sama BRI bukanlah alat geopolitik
cina justru bisa merusak ekspansi ekonomi melainkan sebuah platform kerja sama.10
yang dilakukan Cina. Dengan strategi Cina Beijing sendiri menjamin tidak akan
melebur ke pasar regional dan menjadi ada semacam hak prerogatif Cina dalam
penyedia investasi sekaligus teknologi, pelaksanaan BRI.
menjadi pendekatan baru bagi Cina untuk Meskipun diklaim bukan sebagai alat
memelihara stabilitas regional dan hidup geopolitik, implikasi kerja sama BRI memang
bersama berdampingan sehingga tercapai membawa pengaruh. Dengan adanya

Jurnal Kajian Lemhannas RI | Edisi 38 | juni 2019 59


kerja sama dan pembiayaan infrastruktur, PLTU 1 Jabar yang dibangun tahun 2007
Cina telah mendapatkan pengaruh posisi merupakan proyek kerja sama yang didanai
ekonominya sebagai pemberi investasi atau oleh Consortium of China Construction
yang disebut dengan soft power, meskipun Bank, konsorsium bank lokal Indonesia dan
hanya pada taraf simpati. Nye (2004), Agung Podomoro Land (APLN). Terdapat
menyebutkan soft power sebagai kekuatan pula pembangunan Kawasan Industri
yang diperoleh bukan dari militer atau Morowali pada tahun 2013 antara PT
sanksi ekonomi, melainkan sebuah strategi Indonesia Morowali Industrial Park dengan
komunikasi untuk membangun nilai dan Tsingshan Group dan Delong Group. Pada
norma bersama antar negara. Jika melihat tahun 2017 di kawasan industri ini akan
laporan perkembangan BRI “The Belt and dibangun pabrik karbon baja, smelter, dan
Road Initiative Progress, Contribution, and pembangkit listrik di bawah bendera BRI
Prospect” yang dikeluarkan oleh pemerintah dengan ditandatanganinya kesepakatan
Cina, keberhasilan yang diklaim seperti Nota Kesepahaman secara resmi pada
koordinasi kebijakan, integrasi finansial, China-Indonesia Cooperation Forum: Belt
kerja sama industri, dan hubungan people and Road Initiative and Global Maritime
to people yang lebih dekat mengindikasikan Fulcrum di Beijing, Tiongkok, 16 Juni 2017
ini adalah upaya Cina untuk memperluas yang disaksikan oleh Menteri Koordinator
pengaruh soft power-nya. Bidang Kemaritiman (Menko Maritim) Luhut
Kemampuan soft power ini akan Binsar Panjaitan, Kepala Badan Koordinasi
membentuk preferensi bersama, Penanaman Modal (BKPM) Thomas Trikasih
mengontruksikan bahasa umum dan nilai Lembong, dan Duta Besar Indonesia untuk
bersama, dan mempersuasi sehingga tujuan Tiongkok Sugeng Rahardjo.11
yang diinginkan tercapai. Kerja sama yang Tahun 2015 dicapai kesepakatan kerja
dilakukan Cina dengan negara lain dalam sama konsorsium untuk pembangunan
kerangka BRI merupakan bagian dari upaya Rel Kereta Api (KA) Pengangkut Batubara
Cina, setidaknya untuk menangkal imej Puruk_Cahu-Batanjung-Bangkuang
negatif yang selama ini disematkan kepada dibiayai dan dikerjakan konsorsium China
Cina, bahwa Cina bukanlah negara yang Rail Way bersama PT Multi Mega Guna
agresif. Cina juga hendak menegaskan Ganda Semesta yang tergabung di PT
bahwa kebangkitan Cina akan memberikan Perkeretaapian Tambun Bungai dan Rel
manfaat bagi negara-negara kawasan KA Pengangkut Batubara Trans Sumatera
dengan perjanjian model win-win yang antara PT Bukit Asam Transpacific Railways
dilakukan. dengan sindikasi perbankan China. Terdapat
pula proyek pembangunan Kereta Cepat
Kerja Sama Indonesia-Cina dalam Koridor Jakarta-Bandung yang ditandatangi antara
BRI PT Kereta Cepat Indonesia Cina (KCIC)
Proyek kerja sama Indonesia-Cina dalam dari Indonesia dengan High Speed Railway
bidang infrastruktur telah ada sebelum Construction Consortium (HSRCC) dan yang
BRI diteken. Proyek tersebut diantaranya terbaru pada tahun 2019 adalah perjanjian

60 Jurnal Kajian Lemhannas RI | Edisi 38 | juni 2019


kerja sama pembukaan 4 koridor di provinsi nasional memiliki asas diantaranya asas
Sumatera Utara, Kalimantan Utara, kesejahteraan dan keamanan, asas
Sulawesi Utara, dan Pulau Bali dengan komprehensif integral, dan asas mawas ke
Proyek yang berpotensi menjadi bagian daam dan ke luar, dan asas kekeluargaan.
BRI adalah proyek Kawasan Industri Kuala Dalam mengulas kerja sama Indonesia dan
Tanjung (Sumatera Utara), Kawasan Industri Cina pada kerangka BRI, akan digunakan
Kualanamu (Sumatera Utara), Pelabuhan lima gatra (pancagatra) yang merupakan
Kuala Tanjung (Sumatera Utara), proyek model pemetaan kehidupan sosial nasional
energi bersih Sungat Kayan (Kalimantan Indonesia yang bersifat dinamis.
Utara), dan proyek Kura-kura Island Tech
Park (Bali).12 1. Gatra Ideologi
Kerja sama Indonesia-Cina dalam
BRI dalam Perspektif Tannas kerangka BRI tidak membahayakan
Kerja sama Indonesia dan CIna dalam ideologi bangsa ini yaitu Pancasila.
koridor BRI secara umum mencakup Sempat beredar luas isu di masyarakat
kerja sama pembangunan infrastruktur, ketika terjadi pemilihan umum kemarin
pembangunan sumber energi, dan kerja sama bahwa terdapat kerja sama antara PKI
industri (pembangunan kawasan industri) dan partai komunis Cina yang berusaha
untuk meningkatkan perdagangan antara memenangkan salah satu calon
kedua negara. Ketiga sektor merupakan pasangan presiden. Isu ini dibantah oleh
sektor-sektor penting dalam pembangunan Kementerian Komunikasi dan Informasi
ekonomi nasional. Karena strategisnya (Kominfo) yang menyatakan bahwa
sektor-sektor tersebut, perlu ditilik kerja sama Indonesia-Cina tidak ada
bagaimana kerja sama ekonomi Indonesia- kaitannya dengan upaya pertukaran
Cina ini dalam perspektif ketahanan ideologi.13 Kominfo menegaskan
nasional. Ketahanan nasional merupakan hubungan kerja sama Indonesia-Cina
pedoman untuk meningkatkan keuletan murni kerja sama ekonomi di sektor
dna ketangguhan bangsa yang mengandung energi dan infrastruktur. Isu ideologi
kemampuan mengembangkan kekuatan komunis ini marak ketika menjelang
nasional dengan pendekatan kesejahteraan pemilihan umum silam karena menjadi
dan keamanan (Tim Pokja Lemhannas komoditas politik yang cukup ampuh
RI, 2019). Pendekatan kesejahteraan untuk mempengaruhi opini masyarakat
ditujukan untuk menciptakan kemakmuran, Indonesia. Isu ini adalah informasi
sedangkan pendekatan keamanan palsu yang justru membahayakan
merupakan upaya untuk melindungi bangsa bagi kehidupan sosial masyarakat
Indonesia terhadap ancaman dari dalam Indonesia.
maupun luar. Tujuannya dari kemampuan
pengembangan kekuatan nasional ini 2. Gatra Politik
adalah untuk menjamin kelangsungan Konteks ketahanan politik meliputi
dan mencapai tujuan nasional. Ketahanan dua bagian yaitu politik dalam negeri

Jurnal Kajian Lemhannas RI | Edisi 38 | juni 2019 61


dan politik luar negeri. Kedua bagian Publik juga mempunyai sentimen
ini saling mempengaruhi terkait dalam negatif jika pemerintah menambah
pemenuhan kepentingan nasional hutang ke dua lembaga tersebut.14
Indonesia. Pengambilan keputusan Untuk meredam sentimen negatif atas
politik luar negeri pemerintah sangat kerja sama dengan Cina, pemerintah
dipengaruhi oleh politik dalam negeri, Indonesia tidak menyebutkan bahwa
yang di saat bersamaan pemerintah proyek seperti rel kereta cepat
perlu juga untuk mendapatkan sumber- Bandung-Jakarta berada di bawah
sumber eksternal untuk memenuhi bendera BRI. Pemerintah juga baru-
kepentingan nasional tanpa harus baru ini terbuka menyatakan bahwa
menyerahkan kedaulatannya. Dengan Indonesia menandatangani nota
pendekatan ini, tatanan diplomasi kesepahamam dalam kerangka BRI
ekonomi dapat berjalan dengan dengan meyakinkan masyarakat
mempertimbangkan stabilitas politik bahwa Indonesia tidak akan terjebak
dan kesejahteraan ekonomi. Prinsip oleh jebakan hutang. Pemerintah
bebas-aktif yang selama ini menjadi menyatakan bahwa semua proyek
prinsip politik luar negeri Indonesia BRI di Indonesia berdasarkan skema
juga berlaku dalam kasus kerja sama business to business dan public private
Indonesia-Cina, sehingga membuat partnership sehingga Indonesia
Indonesia lebih cenderung bermain tidak akan seperti Sri Lanka ataupun
dengan banyak negara besar daripada Maladewa.
menjalin aliansi dengan satu negara
besar, baik secara bilateral maupun 3. Gatra Ekonomi
multilateral. Gatra ekonomi berkaitan dengan
Inilah yang menjadi pendekat- kestabilan perekonomian nasional,
an pemerintah dalam kerja samanya kemandirian ekonomi, dan daya saing
dengan Cina. Pemerintah memper- untuk menciptakan kemakmuran
timbangkan bagaimana sentimen ter- masyarakat (Tim Pokja Lemhannas RI,
hadap kerja sama ini dalam politik 2019). Berkaitan dengan hal tersebut,
domestik, dan bagaimana permainan kerja sama infrastruktur, energi,
“pengaruh” Cina pada proyek BRI da- dan industri dalam kerangka BRI
lam geopolitik. Pemerintah membu- dimaksudkan pemerintah untuk dapat
tuhkan kucuran dana yang besar un- menggenjot perekonomian nasional
tuk mewujudkan proyek infrastruktur agar tercipta kemakmuran dengan
untuk pemerataan pembangunan dan adanya pemerataan pembangunan di
membangun konektivitas antar pulau. wilayah-wilayah yang tertinggal dan
Aliran dana dari Cina dianggap solusi tercipta konektivitas antar wilayah
karena aturannya lebih longgar dari- di Indonesia untuk mengurangi
pada harus meminjam ke Bank Dunia biaya transportasi dan logistik yang
atau ke IMF. selama ini jadi kendala. Investasi

62 Jurnal Kajian Lemhannas RI | Edisi 38 | juni 2019


CIna di bidang infrastruktur ini selain kepada investor internasional dan
mengatasi masalah defisit anggaran, investor swasta komersial dalam
juga membantu pembangunan bentuk pinjaman luar negeri yang
insfrastruktur yang menjadi tujuan nilainya terus bertambah dan mahal
pembangunan pemerintah. (Weerakoon dan Jayasuriya, 2019).
Laporan Badan Koordinasi Penanaman Sementara itu di Maladewa, pinjaman
Modal (BKPM) tahun 2018 menyatakan, hutang yang terus meningkat karena
Cina kini menempati peringkat ketiga praktek korupsi pejabat yang
urutan investor asing di Indonesia bersangkutan.16
setelah Singapura dan Jepang dengan Oleh karenanya, pemerintah harus
nilai sekitar US$2,4 miliar dengan memastikan bahwa kondisi keuangan
1000 perusahaan China dengan 32.000 perusahaan-perusahaan yang ditunjuk
pekerja asal Cina per tahun 2019 yang dalam proyek BRI harus sehat karena
berada di Indonesia. Menurut Direktur hal ini berkaitan dengan resiko
Eksekutif INDEF Enny Sri Hartati, jika pinjaman itu sendiri. Masalah lainnya,
dilakukan dengan tepat proyek BRI yaitu masalah korupsi juga harus
dapat mempercepat pertumbuhan diperhatikan oleh pemerintah.
ekonomi, asal Indonesia mampu Ada anggapan bahwa proyek BRI
meningkatkan produktivitas dan ini memicu tumbuhnya korupsi dan
memperluas pasar. 15
sikap otokratik yang bertentangan
Terkait dengan jebakan hutang dengan demokrasi.17 Praktek korupsi
yang menjadi kekhawatiran, yang perlu diwaspadai ini bukan hanya
meskipun pemerintah menyatakan dari pemerintah atau perusahaan dari
skema kerja samanya tidak dengan Indonesia, tetapi juga dari pejabat
negara melainkan dengan mekanisme dan pemerintah Cina. seperti kasus
antar perusahaan dan public private di Bangladesh, sebuah perusahaan
partnership, tetap perlu diwaspadai bernama China Harbor dilarang untuk
hal-hal yang membuat jebakan berinvestasi di Bangladesh karena
hutang yang dialami Sri Lanka dan tuduhan penyuapan perusahaan
Maladewa terjadi. Seperti yang terjadi tersebut kepada kementerian terkait
di Sri Lanka, peran pinjaman Cina di Bangladesh.18 Induk perusahaan
dalam pembangunan Hambantota China Harbor, China Communication
hanyalah fenomena gunung es di Construction Company, dilarang untuk
permukaan, sedangkan masalah mengikuti bidding oleh Bank Dunia
perekonomian Sri Lanka lebih besar selama 8 tahun pada tahun 2009
dari itu (Moramudali, 2019). Total karena praktek korupsi yang dilakukan
pinjaman Cina ke Sri Lanka hanya pada proyek di Filipina. Isu korupsi
10% dan masalah hutang sebenarnya dan penyuapan ini sangat penting
adalah Sri Lanka menghindari default mengingat budaya korupsi di Indonesia
dan harus memenuhi kewajibannya belum sepenuhnya bisa diberantas.

Jurnal Kajian Lemhannas RI | Edisi 38 | juni 2019 63


4. Gatra Sosial Budaya di Arab Saudi yang mencapai 8 juta
Ketahanan sosial budaya berkaitan orang, jumlah ini terbilang kecil.
dengan kehidupan sosial budaya
masyarakat Indonesia yang sesuai 5. Gatra Pertahanan Keamanan
dengan Pancasila, selaras, serasi, (Hankam)
dan mempunyai kemampuan untuk Ketahanan hankam meliputi
menangkal penetrasi budaya asing kemampuan menjaga stabilitas hankam
yang tidak sesuai dengan budaya untuk mengamankan pembangunan
Indonesia untuk menciptakan integrasi dan kedaulatan Indonesia. Untuk
nasional. Dalam kerja sama Indonesia- melihat implikasi kerja sama Indonesia-
Cina pada kerangka BRI, disebutkan Cina dalam kerangka BRI ini, perlu
sebelumnya bahwa implikasi kerja digunakan pendekatan geopolitik.
sama ini adalah serbuan tenaga kerja Seperti telah disebutkan sebelumnya,
dari Cina. Jumlah ini menempati menurut perspektif neorealisme,
peringkat teratas, disusul tenaga kerja sama ekonomi hanyalah sarana
kerja asing (TKA) dari Jepang dan Cina untuk mendapatkan keuntungan
Korea Selatan. Kekhawatiran jumlah strategis ekonomi dan militer.
TKA ini sembat menjadi isu sosial Pembangunan pangkalan militer Cina
di masyarakat, apalagi TKA ilegal di Djibouti semakin menguatkan
yang tidak terdaftar secara resmi. kecurigaan, ditambah lagi aktivitas
Isu sosial terkait konflik TKA Cina militer People Liberaion Army (PLA)
dengan tenaga kerja Indonesia dan di wilayah Pakistan.20 Pentagon
serbuan TKA CIna ke Indonesia menjadi juga mengeluarkan laporan, untuk
marak karena menjadi komoditas menjaga keamanan proyek BRI, ada
politik ketika pemilihan umum April kemungkinan Cina akan menambah
silam. Selain itu, ada kekhawatiran pangkalan militernya di luar negeri.
juga bahwa TKA Cina menjadi Secara resmi, Presiden Xi Jinping
ancaman bagi tren ketenagakerjaan dengan tegas menyatakan bahwa BRI
di Indonesia. Di Morowali sebagai bukanlah alat geopolitik Cina.
tempat yang diklaim sebagai tempat Meskipun demikian, tidak ada salah
serbuan TKA Cina, hubungan tenaga pemerintah Indonesia tetap mawas
kerja Indonesia dan TKA Cina cukup diri (mawas ke luar, salah satu asas
harmonis dengan intensnya interaksi ketahanan nasional). Pembangunan
meski berbeda bahasa.19 Jumlah total jalur sutra laut yang utamanya
pekerja Cina di Indonesia, seperti dilakukan Cina untuk mengamankan
telah disebutkan sebelumnya, hanya kapal dagangnya, tetap harus menjadi
sekitar 32.000 orang atau kurang perhatian, apalagi tiga provinsi
dari 0.04% total penduduk Indonesia, Indonesia yang secara geografis
meskipun yang ilegal belum tercatat. terletak di wilayah utara yaitu
Jika dibandingkan dengan jumlah TKI Sumatera Utara, Kalimantan Utara,

64 Jurnal Kajian Lemhannas RI | Edisi 38 | juni 2019


dan Sulawesi Utara harus mendapatkan komando gabungan 3 matra untuk
perhatian khusus pada bidang hankam. melaksanakan Operasi Militer Perang
Pembangunan Pangkalan Militer dan Operasi Militer Selain Perang.
Terpadu Natuna yang kini sudah TNI juga telah membuat program
beroperasi dengan gabungan tiga Pangkalan TNI Terpadu yang menjadi
matra dan dilengkapi dengan kekuatan pangkalan pangkalan aju untuk
kapal selam merupakan langkah tepat mendukung power projection seperti
yang dilakukan pemerintah untuk konsep kapal induk statis yang
menangkal ancaman. melibatkan komponen TNI AD, TNI
Ketika Kepala Staf TNI Angkatan AL dan TNI AU dan dilengkapi dengan
Laut (KASAL) Laksamana TNI Siwi sistem pengendalian operasi TNI.
Sukma Adji S.E., M.M. berkunjung Pangkalan TNI terpadu ini dibangun
ke Lemhannas tahun lalu, dikatakan untuk mendukung operasional
bahwa telah dilakukan penyesuaian pelaksanaan Kogabwilhan. TNI telah
strategi militer TNI, terutama dalam menentukan sejumlah titik yang akan
gelar kekuatan. TNI membentuk menjadi pangkalan aju yaitu Natuna,
komando gabungan dan komando Saumlaki, Morotai, Biak, dan Merauke,
kewilayahan. Komando gabungan dengan tenggat waktu penyelesaian
merupakan komando fungsional atau hingga tahun 2024.
komando operasi khusus seperti Satuan
81/Gultor Kopassus (SAT-81 Kopassus, PENUTUP
detasemen khusus penanggulangan Kesimpulan
teror), Detasemen Jalamangkara Belt and Road Initiative (BRI) diakui
(Denjaka, penanggulangan teror aspek sebagai mega proyek ambisius Cina yang
laut gabungan pasukan Komando menjadi tanda bahwa Cina secara aktif
Pasukan Katak/Kopaska dan Batalyon ingin menjadi bagian dari komunitas
Intai Amfibi Korps Marinir), Satuan internasional. Berbagai motif dan tujuan
Bravo 90 (Satbravo 90, satuan yang melatarbelakangi proyek ini patut
pelaksana operasi khusus Korps untuk menjadi konsideran bagi negara
Pasukan Khas/ Kopaska untuk intelijen yang akan menjalin kerja sama ekonomi
dan penganggulangan terror aspek dalam kerangka BRI, termasuk Indonesia.
udara). Komando pasukan khusus Meninjau kerja sama Indonesia-CIna dalam
gabungan yang memiliki keunggulan kerangka BRI dari perspektif ketahanan
kecepatan, kejutan, dan daya hancur nasional, diperoleh sebuah kesimpulan
untuk menanggulangi sasaran terpilih bahwa Indonesia dapat memanfaatkan
di dalam maupun luar negeri. mega proyek Cina ini untuk mencapai
Sementara itu, komando kepentingan nasional Indonesia. Kebutuhan
kewilayahan yang diberi nama pemenuhan infrastruktur, pembangunan
Komando Gabungan Wilayah konektivitas antar wilayah, dan
Pertahanan (Kogabwilhan) adalah peningkatan produktivitas perekonomian

Jurnal Kajian Lemhannas RI | Edisi 38 | juni 2019 65


untuk mencapai kemakmuran adalah
beberapa hal yang dapat dicapai jika kerja
sama Indonesia-Cina dijalankan dengan
benar dan terus bersikap mawas ke dalam
maupun ke luar.

Saran
Proyek BRI akan sesuai dengan kepentingan
nasional jika pemerintah mampu mengelola
denga memperhatikan hal-hal berikut.
1. menjaga isu kerja sama ini agar tidak
timbul sentimen negatif di masyarakat
2. memilih perusahaan yang terlibat
dalam proyek BRI secara selektif, yaitu
perusahaan yang mempunyai track
record baik
3. tindakan preventif terhadap praktek
korupsi yang mungkin dapat terjadi
dalam kerja sama ini

66 Jurnal Kajian Lemhannas RI | Edisi 38 | juni 2019


DAFTAR PUSTAKA Politics, 2016
Cai, J. and Lau, S. ‘Your quick guide to Shambaugh, D. ‘Return to the Middle
what Xi Jinping said in his Belt and Kingdom? China and Asia in the Early
Road keynote speech’, South China Twenty-First Century’ in Shambaugh,
Morning Post, 2017 D. (ed.), Power Shift: China and Asia’s
Ferdinand, Peter, “Westward ho—the New Dynamics. Berkeley: University
China dream and ‘one belt, one of California Press, 2005, pp.23-47
road’: Chinese foreign policy under Sutter, R.‘China’s Regional Strategy and
Xi Jinping”, International Affairs 92: 4 Why It May Not Be Good for America’
(2016) 941–957 in Shambaugh, D. (ed.), Power Shift:
Goldstein, A. (2008) ‘Parsing China’s Rise: China and Asia’s New Dynamics.
International Circumstances and Berkeley: University of California
National Attributes’ in Ross, R.S. Press, 2005. pp.289-305
and Zhu, F. (eds.), China’s Ascent: Swaine, Michael D.,”Chinese Views and
Power, Security, and the Future of Commentary on the ‘One Belt, One
International Politics, New York: Road’ Initiative,
Cornell University China Leadership Monitor,” no.
Holslag, Jonathan. “China’s Roads to 47,2015: 1-24.
Influence”. Asian Survey, Vol. 50 No. 4, Truman, E.M. (2016) ‘Governance
July/August 2010; (pp. 641-662) Challenges’ in Djankov, S. and
Huang, Haiqing. China’s image in the Belt Miner, S. (eds.), China’s Belt and
and Road Initiative: case study of Road Initiative: Motives, Scope, and
Pakistan and India. Lund University, Challenges. Washington: Peterson
2018 Institute for International Economics
Lemhannas, Tim Pokja. Geostrategi Wu, F. ‘How Neoliberal is China’s Reform?
Indonesia dan Ketahanan Nasional. The Origins of Change during
Jakarta: Lemhannas, 2019 Transition’, Eurasian Geography and
Lo, Chi.”China’s Silk Road Strategy”. The Economics, 51 (5),(2010), pp.619-631.
Internasional Economy, 2015 Wu, J. and Zhang, Y. ‘Xi proposes a ‘new
Maersheimer, John. The Tragedy of Great Silk Road’ with Central Asia’, China
Power Politics. 2nd edn. New York: Daily, 2013
W.W. Norton, 2014 Yahuda, M. The International Politics of
Nicolas, David.P., “Chinese the Asia-Pacific. 3rd edn. New York:
Infrastructure In South Asia: A Routledge, 2011
Realist And Liberal”. Monterey: Yunus, Akil. One Belt, One Road’: Sign of
Naval Postgraduate School, 2015 a Revisionist or Integrative China.
Pattiradjawane, Rene. L, “The Indonesian University of Birmingham, 2017
perspective toward rising China: Zhang, Y. and Tang, S. ‘China’s Regional
Balancing the national interest”, Strategy’ in Shambaugh, D. (ed.),
Asian Journal of Comparative Power Shift: China and Asia’s New

Jurnal Kajian Lemhannas RI | Edisi 38 | juni 2019 67


Dynamics. Berkeley: University of Endnotes
California Press, pp.48-68. 1 Global Times, “China Hails BRI Prog-
ress,” diakses dari http://www.global-
Internet times.cn/content/1146984.shtml
https://industri.kontan.co.id/news/pltu- 2 Detik, ” Sampai Mana Perkembangan
1-indramayu-mulai-beroperasi-1 Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung?”,
https://en.tempo.co/read/1197271/china-says- diakses dari https://finance.detik.
belt-and-road-initiative-not-geopolitical- com/infrastruktur/d-4461062/sam-
tool pai-mana-perkembangan-proyek-kere-
https://thediplomat.com/2019/03/how-can- ta-cepat-jakarta-bandung
indonesia-take-advantage-of-the-belt-and- 3 Tirto, “Ekspansi Proyek OBOR Cina,
roads-opportunities/ Indonesia Diminta Waspadai Jeb-
https://databoks.katadata.co.id/ akan Utang”, diakses dari https://
datapublish/2019/04/08/tenaga-kerja- tirto.id/ekspansi-proyek-obor-ci-
asing-di-indonesia-meningkat-11- na-indonesia-diminta-waspadai-jeb-
pada-2018 akan-utang-dnpo
https://www.channelnewsasia.com/news/ 4 Tempo, ”Indonesia Ikut One Belt One
commentary/sri-lanka-debt-port- Road Cina, Untung atau Rugi?”, diak-
borrowing-problem-not-made-in- ses dari https://fokus.tempo.co/
china-11309738 read/1189679/indonesia-ikut-one-
https://thediplomat.com/2019/05/is-sri-lanka- belt-one-road-cina-untung-atau-rugi/
really-a-victim-of-chinas-debt-trap/ full&view=ok
https://thediplomat.com/2018/08/malaysias- 5 Financial Times, “The Maldives counts
canceled-belt-and-road-initiative-projects- the cost of its debts to China”, diak-
and-the-implications-for-china/ ses dari https://www.ft.com/con-
http://www.scmp.com/news/china/ tent/c8da1c8a-2a19-11e9-88a4-
diplomacy-defence/article/2094250/ c32129756dd8
your-quick-guide-what-xi-jinping-said- 6 Ibid.
his-belt-and-road 7 The Guardian, “China will build string
of military bases around world, says
Pentagon”, diakses dari https://
www.theguardian.com/world/2019/
may/03/china-will-build-string-of-mili-
tary-bases-around-world-says-pentagon
8 Jessica Drun, “China’s Maritime Am-
bitions: a Sinister String of Pearls
or a Benevolent Silk Road (or
Both)?”, https://www.ccpwatch.
org/single-post/2017/12/05/Chi-
na%E2%80%99s-Maritime-Ambitions-a-

68 Jurnal Kajian Lemhannas RI | Edisi 38 | juni 2019


Sinister-String-of-Pearls-or-a-Benevo- ses dari https://fokus.tempo.co/
lent-Silk-Road-or-Both read/1189679/indonesia-ikut-one-belt-
9 Ibid. one-road-cina-untung-atau-rugi?page_
10 Tempo, “China Says Belt and Road Initia- num=2
tive Not Geopolitical Tool”, diakses dari 16 Loc. Cit., Financial Times
https://en.tempo.co/read/1197271/ 17 The New York Times,” How China
china-says-belt-and-road-initiative- Got Sri Lanka to Cough Up a Port”,
not-geopolitical-tool diakses dari https://www.nytimes.
11 Detik, “Diwanti-wanti KPK, Ini Daftar com/2018/06/25/world/asia/china-sri-
Investasi Besar China di RI”, diakses lanka-port.html
dari https://finance.detik.com/beri- 18 Ibid.
ta-ekonomi-bisnis/d-4544269/diwanti- 19 Detik,” Momen Ini Bikin TKA China dan
wanti-kpk-ini-daftar-investasi-besar- Lokal di Morowali Makin Akrab” , diak-
china-di-ri ses dari https://finance.detik.com/
12 Biro Perencanaan dan Informasi Ke- berita-ekonomi-bisnis/d-4156114/
menterian Koordinator Bidang Maritim, momen-ini-bikin-tka-china-dan-lokal-
“Menko Luhut: Indonesia Alokasikan di-morowali-makin-akrab
Empat Koridor Pada Proyek BRI”, diak- 20 CNBC, “Reports of China using its ‘Belt
ses pada https://maritim.go.id/men- and Road’ program for military purpos-
ko-luhut-indonesia-alokasikan-em- es are ‘no real surprise’”, diakses dari
pat-koridor-pada-proyek-bri/ dan https://www.cnbc.com/2018/12/24/
h t t p s : / / w w w. c n n i n d o n e s i a . c o m / china-belt-and-road-reported-mili-
ekonomi/20190408133139-92- tary-implications.html
384245/6-proyek-infrastruktur-
berpeluang-dibiayai-investor-china
13 Kominfo, “Hoaks Pemilu Terus Muncul,
Soal Partai Komunis Cina sampai Per-
an TNI AD”, diakses dari https://www.
kominfo.go.id/content/detail/18564/
hoaks-pemilu-terus-muncul-soal-par-
tai-komunis-cina-sampai-peran-tni-
ad/0/berita_satker
14 Kompas, “Sri Mulyani: Kami Tegaskan,
Indonesia Tidak Pinjam Uang dari IMF”,
diakses dari https://ekonomi.kompas.
com/read/2018/10/09/053600426/sri-
mulyani--kami-tegaskan-indonesia-ti-
dak-pinjam-uang-dari-imf
15 Tempo, “Indonesia Ikut One Belt One
Road Cina, Untung atau Rugi?”, diak-

Jurnal Kajian Lemhannas RI | Edisi 38 | juni 2019 69


70 Jurnal Kajian Lemhannas RI | Edisi 38 | juni 2019
72 Jurnal Kajian Lemhannas RI | Edisi 38 | juni 2019

Anda mungkin juga menyukai