Anda di halaman 1dari 26

CRITICAL JOURNAL REPORT

“Collaborative Governance In The Framework Of Community Empowerment Through Creative


Economy”

Disusun untuk memenuhi Tugas Pendidikan Politik Jurusan Pendidikan Pancasila Dan
Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan

Dosen Pengampu: Drs. Halking, M.Si.

Disususn Oleh :

Nama : Yemima Putri Bona Simarmata (3192411003)


Prodi/ : Regular C PPKn 2019
Kelas
Fakultas : Ilmu Sosial

UPT MKWU PENDIDIKAN PANCASILA


UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2021
KATA PENGANTAR

Puji serta syukur selalu penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
berkatrahmat dan cucuran karunia yang telah diberikannya penulis dapat menyelesaikan
tugasCritical Journal Review dengan judul “Collaborative Governance In The Framework Of
Community Empowerment Through Creative Economy”. Critical Journal Review ini ditulis
sebagai pemenuhan tugas Pendidikan Politik.
Dalam pembuatan Critical Journal Review ini penulis mengucapkan terima kasih dan
mempersembahkan tugas ini kepada Bapak Dosen pengampu mata kuliah Pendidikan Politik
yaitu Bapak Drs, Halking M,si. yang telah mengajarkan dan mendidik penulis sehingga
penulis bisa menyelesaikan tugas Critical Journal Review ini dengan baik. semoga apa yang
telah dibuat oleh penulis dapat bermanfaat untuk bapak yang telah mengajarkan dan
mendidik penulis sehingga penulis bisa menyelesaikan tugas Critical Journal Review ini
dengan baik semoga apa yang telah dibuat oleh penulis dapat bermanfaat untuk bapak dan
sesuai dengan yang Bapak Dosen harapkan, dan yang kedua penulis mengucapkan terima
kasih kepada Bapak/Ibu Asisten Dosen , memberikan dorongan motivasi serta bimbingan
pengetahuan yang sangat banyak semoga apa yang telah penulis buat di tugas ini dapat sesuai
dengan yang mereka harapkan.

Yang ketiga penulis mengucapkan terima kasih kepada kedua orang tua yang telah
memanjatkan doa yang tiada hentinya, semoga hasil dari tugas yang penulis berikan dapat
memberikan hasil yang maksimal kepada mereka, dan yang terakhir penulis mengucapkan
terima kasih kepada rekan-rekan seperjuangan yang telah memberikan dorongan serta saran
sehingga penulis dapat menyelsaikan tugas ini dengan maksimal.

Medan, Oktober 2021

Penulis

Yemima Putri Bona Simarmata

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................................i

DAFTAR ISI...................................................................................................................................ii

BAB I...............................................................................................................................................4

INFORMASI ARTIKEL JURNAL YANG DILAPORKAN.........................................................4

A. Informasi Lengkap Identitas Artikel Jurnal yang dilaporkan.....................................................5

B. Penjelasan Singkat tentang Relevansi dan Kontribusi Mahasiswa Terhadap MK


Pendidikan Politik............................................................................................................................5

BAB II.............................................................................................................................................6

PEMBAHASAN SECARA UMUM ARTIKEL JURNAL YANG DILAPORKAN.....................6

A. Jurnal Utama...............................................................................................................................6

B. Jurnal Pembanding 1...................................................................................................................9

C. Jurnal Pembanding 2.................................................................................................................11

BAB III..........................................................................................................................................12

PEMBAHASAN CRITICAL JOURNAL REVIEW.....................................................................12

A. Latar Belakang Masalah yang Dikaji.........................................................................................12

B. Permasalahan yang Dikaji..........................................................................................................14

C. Kajian Teori/ Konsep yang digunakan.......................................................................................15

D. Metode yang digunakan.............................................................................................................16

E. Analisis Critical Journal Review................................................................................................16

BAB III..........................................................................................................................................18

PENUTUP.....................................................................................................................................18

A. Kesimpulan................................................................................................................................18

B. Saran...........................................................................................................................................18

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................20
BAB I

INFORMASI ARTIKEL JURNAL YANG DILAPORKAN

A. Identitas Jurnal

Jurnal Utama

Judul : Collaborative Governance In The Framework Of Community


Empowerment Through Creative Economy

Nama jurnal : One Asia Fondation

Pengarang : Ferdyansyah Wicaksono, Dianni Risda, Binky

Aresia Landarica

Tahun : 2020

Issn : 978-602-0942-37-7

Jurnal Pembanding 1

Judul : Pemberdayaan Masyarakat Di Daerah Tujuan Wisata

Desa Pemutaran Dalam Rangka Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan

Nama jurnal : Jurnal Ilmu Sosial Humaniora

Pengarang : I Wayan Mudana

Tahun : 2015

Volume/Nomor : Vol. 4, No. 2

Issn : 2303-2898

Jurnal Pembanding 2

Judul : Pemberdayaan Masyarakat Melalui Program Inovasi Pembangunan


dan Pemberdayaan Kewilayahan

Nama jurnal : Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam

Pengarang : Muhyidin, Deden Sumpena, Ali Azis

Tahun : 2017

Volume/Nomor : Volume 2, Nomor 2


B. Relevansi dan Kontribusi Mahasiswa Terhadap MK Pendidikan Politik

Mata Kuliah Pengantar Ilmu Politik merupakan salah satu tugas mata kuliah yang harus
diselesaikan dalam semester ini, mata kuliah ini memiliki unsur-unsur pending terkhusus bagi
mahasiswa jurusan PPKn dikarenakan Pendidkan Pancasilla mengajak kita untuk memahami
dan menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara.

Warga Negara .memiliki kepercayaan masing-masing pada agamanya dan Tuhan-Nya


untuk menaati perintah Tuhan dan menjauhi larangan-Nya. Bagi orang Indonesia, Pancasila
merupakan kristalisasi nilai-nilai luhur yang hidup dan merasuk dalam kehidupan keseharian
masyarakat suku-suku bangsa di Indonesia sejak lama, dan sekaligus merupakan ciri khas
budaya dan peradaban manusia Indonesia yangharus terus dipelihara.

Semua agama menghargai manusia. Oleh karena itu, semua umat beragama wajib
saling menghargai dan menghormati. Dengan demikian, dalam kehidupan masyarakat
hendaknya dikembangkan sikap bekerjasama antar-pemeluk agama sehingga terbina toleransi
umat beragama. Dari sikap toleransi itu akan terpancar kerukunan hidup antar-umat
beragama. Toleransi antar umat beragama tidak berarti bahwa ajaran agama yang satu akan
tercampur aduk dengan ajaran agama orang lain. Disadari bahwa agama telah berhasil
menembus batas-batas kesukuan, kedaerahan, dan malah batas-batas kebangsaan. Terlihat
bahwa agama mempunyai potensi mempersatukan bangsa. Agama adalah pembawa damai
yang menyokong pembangunan. Namun sebaliknya agama dapat pula merupakan sumber
pertentangan yang dapat mengganggu kesatuan bangsa, kestabilan dan ketahanan nasional
yang diperlukan bagi pembangunan.
BAB II

PEMBAHASAN SECARA UMUM ARTIKEL JURNAL YANG DILAPORKAN

A. Ringkasan Isi Jurnal

JURNAL UTAMA
BAHASA INGGRIS TRANSLATE

Introduction Pengantar
ed from the agricultural era towards Dari era pertanian menuju industrialisasi
industrialization which is then increasingly yang kemudian semakin berkembang ke
developing into the era of digitalization era digitalisasi disertai dengan banyaknya
accompanied by many findings on innovations temuan inovasi di bidang teknologi
in information technology and communication informasi dan komunikasi (infokom). Era
(infocom). This era unconsciously demands ini secara tidak sadar menuntut setiap
every human being to live more productively, manusia untuk hidup lebih produktif, baik
both behaving and adjusting the lifestyle in berperilaku maupun menyesuaikan gaya
society so that it is more critical and sensitive hidup di masyarakat sehingga lebih kritis
to all conditions, this makes market dan peka terhadap segala kondisi, hal ini
competition to become widespread and tighter membuat persaingan pasar menjadi
in line with the era of globalization. Especially semakin luas dan ketat sejalan dengan era
the first world countries or developed countries globalisasi. Apalagi negara-negara dunia
turned out to be more sensitive to this, pertama atau negara maju ternyata lebih
peka terhadap hal ini. Ekonomi kreatif
Creative economy is actually a concrete form
sebenarnya merupakan wujud nyata dari
of sustainable development efforts through
upaya pembangunan berkelanjutan
creativity and innovation, where the real
melalui kreativitas dan inovasi, dimana
meaning of sustainable development is an
makna pembangunan berkelanjutan yang
economic climate that is competitive and has
sebenarnya adalah iklim ekonomi yang
renewable resource reserves (Ministry of
berdaya saing dan memiliki cadangan
Trade, 2008). The biggest contribution of the
sumber daya yang terbarukan
creative economy is the use of resource
(Kementerian Perdagangan, 2008).
development which is not only renewable, but
Kontribusi terbesar dari ekonomi kreatif
also unlimited, which involves the existence of
adalah pemanfaatan pengembangan
ideas, talents, and creativity.
sumber daya yang tidak hanya terbarukan,
tetapi juga tidak terbatas, yang melibatkan
keberadaan ide, bakat, dan kreativitas.
Regions that tend to have potential in the tourism Daerah yang cenderung memiliki potensi
and culture sectors as superior commodities are di sektor pariwisata dan budaya sebagai
often found in Creative creative industry komoditas unggulan banyak dijumpai
business activities where the sector contributes to
dalam kegiatan usaha industri kreatif
the economy and regional income. Therefore, a
collaboration between the government and the kreatif dimana sektor tersebut
non- governmental sector is needed, especially memberikan kontribusi terhadap
regarding the empowerment of the creative perekonomian dan pendapatan daerah.
economy so that these commodities become Oleh karena itu, diperlukan kerjasama
superior if they can be managed optimally. antara pemerintah dan sektor non-
pemerintah khususnya mengenai
pemberdayaan ekonomi kreatif agar
komoditas tersebut menjadi unggulan jika
dapat dikelola secara optimal.
Pengumpulan data dalam penelitian ini
METHOD
dilakukan kualitatif melalui teknik studi
kepustakaan dengan mengumpulkan data
Data collection in this study was carried out
dari bacaan buku, jurnal, dan makalah
qualitatively through the literature study
yang berkaitan dengan penelitian terkait
technique by collecting data from reading
Pengembangan Ekonomi Kreatif.
books, journals, and papers related to research
Pendekatan penelitian yang digunakan
related to Creative Economy Development.
adalah post-positivis karena menekankan
The research approach used is post-positivist
pada penemuan dan verifikasi teori
because it emphasizes discovery and theory
dengan posisi objektif sehingga dapat
verification with an objective position so as to
memberikan hasil pembenaran dari
provide justification results from the reality in
kenyataan di lapangan melalui identifikasi
the field through identification and analysis of
dan analisis Pengembangan Ekonomi
Creative Economy Development. The
Kreatif. Studi literatur yang digunakan
literature study used in this research is related
dalam penelitian ini terkait dengan
to the perspective of Micro Community
perspektif Pemberdayaan Masyarakat
Empowerment.
Mikro.

The focus and objectives of empowerment Fokus dan tujuan pemberdayaan secara
operationally need to be known from the operasional perlu diketahui dari indikator
indicators of the success of community keberhasilan program pemberdayaan
empowerment programs, which include the masyarakat, yang meliputi: (1) Penurunan
following: (1) Reducing the poverty rate; (2) angka kemiskinan; (2) Pengembangan
The development of income generation efforts upaya peningkatan pendapatan oleh
by the small and medium-sized population; (3) penduduk kecil dan menengah; (3)
Increasing public awareness in efforts to Meningkatkan kesadaran masyarakat
improve the welfare of the small and medium- dalam upaya meningkatkan kesejahteraan
sized community (4) Increasing the masyarakat kecil dan menengah (4)
independence of the group in terms of Meningkatkan kemandirian kelompok
productivity, strong business capital, neat dalam hal produktivitas, modal usaha
administrative management, and interaction yang kuat, pengelolaan administrasi yang
with outsiders; (5) Increased capacity of the rapi, dan interaksi dengan pihak luar; (5)
community and equal distribution of income in Peningkatan kapasitas masyarakat dan
meeting basic needs. pemerataan pendapatan dalam memenuhi
kebutuhan dasar.
DISCUSS

Community empowerment in an effort to Pemberdayaan masyarakat dalam upaya


achieve the mencapai tujuan utama terbentuknya suatu
tatanan kehidupan baru bagi kehidupan
main goal of forming a life of a new order for masyarakat yang mampu secara mandiri
people's lives that is able to independently memenuhi kebutuhannya sendiri tentunya
meet their own needs is certainly in line with sejalan dengan adanya konsep ekonomi
the existence of the creative economy concept kreatif yang mulai diimplementasikan
that has begun to be implemented in the form dalam bentuk pemberdayaan masyarakat
of community empowerment, especially khususnya secara finansial. Pengembangan
ekonomi kreatif harus benar-benar
financially. The development of the creative menyentuh seluruh lapisan masyarakat
economy must really touch all levels of society dengan mengutamakan pelaku Usaha
by prioritizing Micro, Small and Medium Mikro, Kecil, dan Menengah yang
Enterprises actors who develop in berkembang di masyarakat, terutama yang
communities, especially those in cities with a berada di kota-kota yang berlatar belakang
"creative city" background. The potential of an “kota kreatif”. Potensi suatu daerah dapat
digali dan dimanfaatkan melalui inovasi
area can be explored and utilized through
menjadi suatu produk yang bernilai
innovation into a product that is economically ekonomis dan tentunya bermanfaat bagi
valuable and of course beneficial to consumers konsumen secara luas. Selain itu juga
at large. Other than that, It can also increase dapat meningkatkan produktivitas pada
productivity in each community in an area so setiap komunitas di suatu daerah sehingga
that a community-based creative industry muncul sentra industri kreatif berbasis
komunitas yang dikelola oleh komunitas
center will emerge which is managed by the
dan sebagai wadah aktualisasi dalam
community and as a forum for actualization in rangka memberdayakan masyarakat agar
order to empower people to be able to live mampu hidup mandiri dan tidak tertekan
independently and not be pressured by oleh masalah keuangan. Kewirausahaan
financial problems. Creative economy-based berbasis ekonomi kreatif, di sisi lain,
entrepreneurship, on the other hand, is able to mampu menciptakan wirausahawan baru
yang tentunya mampu menciptakan
create new entrepreneurs who are certainly
lapangan kerja sebagai kontribusi nyata
able to create jobs as a real contribution to bagi pembangunan ekonomi di Indonesia.
economic development in Indonesia.
1. Meningkatkan Basis Ekonomi Kreatif
1. Increasing the Base of Creative Economy di Masyarakat
Perekonomian menjadi tolak ukur penting
in Society
yang menunjukkan tingkat kesejahteraan
The economy becomes an important terhadap status sosial masyarakat.
benchmark that indicates the level of welfare Perekonomian penting sebagai motor
penggerak kemajuan bangsa sekaligus ciri
to the social status of the community.
khas bahwa suatu negara dapat dikatakan
Economy is important as a driving force for maju atau berkembang. Upaya peningkatan
the progress of the nation as well as a perekonomian harus sejalan dengan upaya
characteristic that a country can be said to be penurunan tingkat kemiskinan di
advanced or developing. Efforts to improve the masyarakat agar masyarakat berdaya dan
economy should be in line with efforts to mampu hidup mandiri secara finansial.
Arus Revolusi Industri 4.0 membawa titik
reduce poverty levels in society so that people
perubahan mendasar pada tatanan
are empowered and are able to live financially kehidupan global yang luas, ditandai
independently. The current of the Industrial dengan berkembangnya naluri akal
Revolution 4.0 brings a point of fundamental manusia untuk berkreativitas dan
change to the vast global order of life, marked berinovasi serta pemanfaatan infrastruktur
by the development of the instinct of the teknologi informasi (digitalisasi) yang
human mind for creativity and innovation and mengarah pada persaingan. di sektor
ekonomi.
the use of information technology Era revolusi industri 4.0 membuat
infrastructure (digitization) which leads to ekonomi kreatif salah satu poin strategis
competition in the economic sector. yang harus diprioritaskan sebagai
The era of the industrial revolution 4.0 made rangkaian strategi memenangkan
the persaingan global disertai dengan
penelitian lanjutan yang berbasis inovasi
creative economy one of the strategic points dan kreativitas sebagai upaya peningkatan
that must be prioritized as a series of strategies produktivitas yang bernilai ekonomis
to win global competition accompanied by melalui kapitalisasi ide-ide kreatif. John
continued research based on innovation and Howkins memandang ekonomi kreatif
creativity as an effort to increase productivity sebagai suatu karakter yang bercirikan
kegiatan ekonomi yang bertumpu pada
with economic value through the capitalization
eksplorasi ide dan eksploitasi ide-ide
of creative ideas. John Howkins views the kreatif yang memiliki nilai ekonomi tinggi.
creative economy as defined as a character
characterized by economic activity that relies 2. Implementasi Pemberdayaan
on the exploration of ideas and the exploitation Masyarakat Tata Kelola
of creative ideas that have high economic Kolaboratif melalui Ekonomi
value. Kreatif
Collaborative governance hadir sebagai
jawaban konkrit terkait upaya peningkatan
2. Implementation of Collaborative partisipasi publik, swasta, dan masyarakat
Governance Community Empowerment dalam rangka pelaksanaan suatu kebijakan
through Creative Economy publik melalui program-program
pemerintah sehingga terbangun
Collaborative governance is present as a kepercayaan dan sinergi antar aktor terkait
concrete answer related to efforts to increase dalam upaya pencapaian tujuan pelayanan
public, private, and community participation in dan publik. kepuasan. Collaborative
the context of implementing a public policy governance sendiri merupakan suatu
through government programs so that trust and bentuk penyelenggaraan negara yang
synergy are built among related actors in an melibatkan berbagai aktor dalam merespon
effort to achieve service goals and public permasalahan publik, yang merupakan
keharusan bagi pemerintahan saat ini,
satisfaction. Collaborative governance itself is
mengingat konsep governance itu sendiri
a form of state governance that involves mencakup keterpaduan antar berbagai
various actors in responding to public sektor dalam suatu negara.
problems, which is a must for the current
government, given that the concept of Pelaksanaan tata kelola kolaboratif dan
governance itself includes integration between pemberdayaan masyarakat melalui
ekonomi kreatif merupakan proses yang
various sectors in a country.
panjang dan melibatkan beberapa instansi
The implementation of collaborative dan pihak swasta untuk mengakomodir
governance and community empowerment aktualisasi pengembangan masyarakat agar
through the creative economy is a long process dapat bertahan dan berkembang secara
and involves several agencies and private finansial melalui platform media ekonomi
parties to accommodate the actualization of kreatif. Pihak-pihak yang dinilai dapat
membantu melalui kerjasama dalam
community development in order to survive
realisasi program antara lain Pemerintah
and develop financially through the creative melalui Kementerian atau Dinas Koperasi
economy media platform. The parties dan UMKM dan Badan Koordinasi
considered to be able to assist through Penanaman Modal, masyarakat yang
collaboration in the realization of the program bergerak di bidang ekonomi kreatif dengan
include the Government through the Ministry pelaku usaha dan pelaku usaha skala besar,
dengan akademisi, khususnya pakar
or the Cooperative and UMKM Office and the
ekonomi. , dan medianya.
Investment Coordinating Board, Community
communities engaged in creative economic 3. Prediksi Faktor Penghambat
ventures with large-scale business and Pemberdayaan Masyarakat Melalui
business actors, with academics, especially Ekonomi Kreatif
economic experts. , and the media. Pelaksanaan Pemberdayaan Masyarakat
melalui Ekonomi Kreatif terdapat
tantangan dan kendala diantaranya:
3. Prediction of Inhibiting Factors for a. Teknologi dan Ilmu Pengetahuan, Suatu
Community Empowerment through bangsa tidak memiliki keterampilan
Creative Economy teknologi yang memadai dan pada tingkat
pendidikan dan wawasan ilmiah yang
Implementation of Community Empowerment
rendah, pemberdayaan dan pembangunan
through ekonominya akan jauh tertinggal dari
the Creative Economy there are challenges and bangsa lain.
obstacles including: b. Modal dan Investasi. Keterbatasan
a. Technology and Science, A nation does not modal dan investasi untuk
mendapatkannya jelas akan terhambat oleh
have adequate technological skills and at a low pertumbuhan ekonominya.
level of education and scientific insight, their c. Sumber Daya Manusia, sumber daya
economic empowerment and development will manusia
be far behind other nations.
b. Capital and Investment. Limited capital and menentukan cepat atau lambatnya
pembangunan dan laju pertumbuhan
investment to get it will be clearly hampered ekonomi dan jika pertumbuhan ekonomi
by its economic growth. akan semakin terhambat jika sumber daya
manusia tidak kompeten dibidangnya.
c. Human Resources, human resources
determine the fast or slow pace of B. Hasil Optimalisasi dan Implementasi
development and the rate of economic growth Collaborative Governance Pemberdayaan
and if economic growth will be further Masyarakat Melalui Ekonomi Kreatif
hampered if the human resources are not Collaborative governance yang
competent in their fields. dilaksanakan dengan berkolaborasi dengan
berbagai aktor perumus kebijakan dan
B. Optimization and Implementation sesuai dengan latar belakang keahliannya,
Results of Collaborative Governance diprediksi akan memberikan dampak dan
Community Empowerment through manfaat yang besar dalam pemberdayaan
Creative Economy ekonomi kreatif jika dilihat dari beberapa
aspek, yaitu:
Collaborative governance, which is
1. Aspek Lingkungan
implemented in collaboration with various Mendorong terciptanya produk yang
policy-formulating actors and in accordance ramah lingkungan karena berbasis UKM,
with their specialized background expertise, is industri kreatif dan tidak berbasis industri
predicted to have a large impact and benefit in pabrik besar, serta terdapat industri kreatif
the empowerment of the creative economy yang mendaur ulang barang bekas.
2. Aspek Sosial
when viewed from several aspects, namely:
a. Membuka arena kreatif bagi setiap
1. Environmental Aspects pelaku usaha kreatif untuk menggali
Encourage the creation of environmentally potensi yang dinilai bernilai ekonomis.
friendly products because they are based on b. Memberikan kesempatan kepada anak
SMEs, creative industries and not based on muda terutama untuk menggali minat dan
bakatnya dalam melihat potensi untuk
large factory industries, and there are creative
dikembangkan menjadi nilai ekonomi
industries that recycle used goods. kreatif, mengingat banyak pelaku kreatif
2. Social Aspects yang berasal dari kalangan anak muda atau
a. Opening a creative arena for every milenial.
creative business actor to explore potential c. Mengurangi tingkat ketimpangan sosial,
karena disini setiap orang memiliki hak
that is considered economically valuable. yang sama untuk mengembangkan
b. Providing opportunities for young kreativitasnya untuk memberdayakan
people, especially to explore their interests ekonomi kreatifnya
and talents in seeing a potential to be 3. Aspek Ekonomi
developed into creative economic values, a. Meningkatkan ekonomi kerakyatan
dengan pemberdayaan ekonomi kreatif.
given that many creative actors come from
b. Mengurangi tingkat pengangguran dan
youth or millennial circles. angka kemiskinan di Indonesia khususnya
c. Reducing the level of social inequality, di kota Bandung.
because here everyone has the same right c. Menumbuhkan jiwa wirausaha dan
to develop their creativity to empower melahirkan beberapa wirausahawan baru.
d. Meningkatnya peran pemerintah,
their creative economy
masyarakat, pelaku usaha, media, dan
3. Economic Aspects akademisi yang berkolaborasi dalam
a. Increasing the populist-based economy pemberdayaan ekonomi kreatif dalam
by empowering the creative economy. upaya menciptakan wirausahawan baru.
b. Reducing the unemployment rate and 4. Aspek Politik
the number of poverty in Indonesia, Sebagaimana tercantum dalam UUD 1945,
especially in the city of Bandung. dalam hal ini diharapkan adanya upaya
c. Fostering an entrepreneurial spirit and pemerintah sebagai penyelenggara negara
creating several new entrepreneurs. dalam mewujudkan kesejahteraan dan
kemakmuran rakyat serta memberikan
d. The increased role of the government, kebebasan kepada siapa saja untuk
the community, business people, the mengembangkan ide dan kreativitasnya
media, and academics who collaborate in selama tidak bertentangan dengan aturan
the empowerment of the creative economy hukum yang berlaku.
in an effort to create new entrepreneurs.
4. Political Aspects
As stated in the 1945 Constitution, in this
case it is hoped that there will be efforts by
the government as state administrator in
realizing the welfare and prosperity of the
people and giving freedom to anyone to
develop their ideas and creativity as long
as it does not conflict with the applicable
legal rules.
CONCLUSION KESIMPULAN
Community empowerment and development as Pemberdayaan dan pembangunan
a human resource is absolute because human masyarakat sebagai sumber daya manusia
resources are an important instrument in adalah mutlak karena sumber daya
development efforts both in the medium and manusia merupakan instrumen penting
long term. Community development is an effort dalam upaya pembangunan baik dalam
to improve the quality of the life order of a jangka menengah maupun jangka panjang.
nation which is characterized by a change in the Pembangunan masyarakat adalah upaya
social order of life towards progress that is meningkatkan kualitas tatanan kehidupan
marked by independence to make ends meet suatu bangsa yang ditandai dengan
and develop to be able to survive financially so perubahan tatanan kehidupan sosial
that the economy gradually increases towards menuju kemajuan yang ditandai dengan
the upper middle class. kemandirian untuk memenuhi kebutuhan
The emergence of this creative economy is one hidup dan berkembang untuk mampu
of the innovations that requires economic actors bertahan secara finansial sehingga
to be more innovative in building their ekonomi secara bertahap meningkat
economy. Coupled with the existence of menuju kelas menengah atas.
supporters such as communities, festivals, Munculnya ekonomi kreatif ini merupakan
facilities and infrastructure that make this salah satu inovasi yang menuntut para
creative economy easier to develop. This pelaku ekonomi untuk lebih inovatif dalam
creative economy also aims to exploit the skills, membangun perekonomiannya. Ditambah
ideas, innovation and creativity of business dengan adanya pendukung seperti
people, and can be used to develop the potential komunitas, festival, sarana dan prasarana
of the region so that it can be better known yang membuat ekonomi kreatif ini
among the wider community. semakin mudah berkembang. Ekonomi
Collaborative governance as a forum for kreatif ini juga bertujuan untuk
empowering the creative economy, it must be memanfaatkan keterampilan, ide, inovasi
supported by cooperation between the dan kreativitas para pelaku usaha, serta
government, businessmen, economic experts, dapat dimanfaatkan untuk
and the community in order to facilitate the mengembangkan potensi daerah agar dapat
empowerment of this creative economy so that lebih dikenal masyarakat luas.
this creative economy can open up jobs for the Collaborative governance sebagai wadah
community, help innovation develop faster, pemberdayaan ekonomi kreatif, harus
make humans more creative, competition didukung oleh kerjasama antara
becomes more competitive, makes the quality pemerintah, pengusaha, pakar ekonomi,
of the product better and makes economic dan masyarakat dalam rangka
growth increase. memfasilitasi pemberdayaan ekonomi
kreatif ini sehingga ekonomi kreatif ini
dapat membuka lapangan pekerjaan bagi
masyarakat. masyarakat, membantu
inovasi berkembang lebih cepat, membuat
manusia lebih kreatif, persaingan menjadi
lebih kompetitif, membuat kualitas produk
lebih baik dan membuat pertumbuhan
ekonomi meningkat.
JURNAL PEMBANDING 1

Pemberdayaan Masyarakat Di Daerah Tujuan Wisata Desa Pemutaran Dalam


Rangka Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan

Desa Pemuteran merupakan selah satu desa yang ada di Kecamatan Gerokgak.
Dari segi kewilayahan desa ini memiliki potensi wilayah yang nyegara gunung/
laut dan pegunungan/perbukitan. Kondisi wilayah semacam itu merupakan arena
yang potensial bagi pengembangan berbagai usaha produktif baik dibidang
pertanian, peternakan dan kenelayanan. Dalam perkembangannya, bahkan sejak
tahun 1980-an di desa ini mulai dikembangkan aktivitas pariwisata. Dalam
membedah tentang upaya pemberdayaan masyarakat yang telah dilakukan pada
masyarakat Desa Pemuteran diperlukan pem(Muhyidin, Sumpena, and Aziz
2017)ahaman tentang konsep pemberdayaan masyarakat. Konsep pemberdayaan
masyarakat meerupakan salah satu konsep utama dalam Sosiologi- Antropologi
Pembangunan. Secara konseptual, pemberdayaan atau pemberkuasaan
(empowerment), berasal dari kata “power” (kekuasaan atau keberdayan).
Karenanya, ide utama pemberdayaan bersentuhan dengan konsep mengenai
kekuasaan. Kekuasaan seringkali dikaitkan dengan kemampuan kita untuk
membuat orang lain melakukan apa yang kita inginkan, terlepas dari keinginan dan
minat mereka. Pandangan semacam itu merupakan pandangan yang sempit
terhadap kekuasaan. Karena kekuasaan senantiasa hadir dalam konteks relasi sosial
antar manusia, sehingga kekuasaan dapat berubah-ubah sesuai dengan seting
sosialnya. Dengan pemahaman kekuasaan seperti ini, memungkinkan bagi
terjadinya proses pemberdayaan. Pemberdayaan memiliki kebermaknaan yang
sangat berarti terutama pada kelompok renta dan lemah sehingga mereka memiliki
kekuatan atau kemampuan dalam memenuhi kebutuhan dasar sehingga mampu
menjangkau sumber-sumber produktif yang memungkinkannya meningkatkan
pendapatan. Serta memiliki kemampuan dalam berpartisipasi dalam proses
pembangunan dan pengambilan keputusan-keputusan dalam mengatasi berbagai
masalah yang diadapinya. (Mudana 2016)

Upaya Pemberdayaan masyarakat Desa Pemuteran dalam mendukung


pengembangan pariwisata yang sustainebelity juga melibatkan pihak ke tiga,
seperti Yayasan Karang Lestari yang disponsori oleh I Gst Agung Prana pengusaha
pariwisata pemilik Hotel Taman Sari, Yayasan Bio Rock. Yayasan tersebut secara
konsisten melakukan pendampingan terhadap masyarakat setempat dalam menjaga
kelestarian lingkungan alam pesisir, khususnya dalam melestarikan terumbu
karang. Kelestarian terumbu karang di kawasan pesisir pemuteran merupakan daya
tarik tersendiri bagi wisatawan. Dengan kata lain pelestarian terumbu karang
memiliki keberfungsian dalam mendukung pengembangan pariwisata yang
sustainability terhadap lingkungan. Karena pelestarian terumbu karang tidak saja
memberikan kontribusi terhadap pengembangan pariwisata, peningkatan
kehidupan ekonomi tetapi juga berkontribusi bagi kelestarian lingkungan. Upaya
kearah pelestarian terumbu karang tidak saja melibatkan masyarakat lokal tetapi
juga masyarakat luar. Hal ini dapat disimak dari adanya upaya melibatkan
wisatawan untuk ikut berkontribusi dalam pelestarian terumbu karang melalui
sponsor pelestarian terumbu karang, sebagaimana yang diwacanakan dalam
reklama sponsor a baby coral. Upaya pemberdayaan juga dilakukan melalui ruang
sosial Yayasan Anak Pemuteran yang disponsori oleh pemilik Hoten Puri Ganesha,
yayasan ini menampung anak-anak pemuteran yang kurang mampu untuk
membiayai keberlanjutan pendidikannya. Yayasan ini menyediakan beberapa
pasilitas pembelajaran seperti ruang computer, ruang perpustakaan, dan ruang
pelatihan tabuh dan tari Bali. Anak-anak dari yayasan ini diberikan ruang untuk
menunjukkan kebolehananya menari dan menabuh di haotel-hotel yang ada di
Desa Pemuteran. Upaya yang dilakukan yayasan ini memberikan kontribusi yang
berarti bagi pelestarian budaya Bali dan pengembangan pariwisata yang
sustainebelity terhadap budaya masyarakat setempat. Upaya pemeberdayaan
masyarakat Desa Pemuteran seperti itu dapat dijadikan sebagai model
pemberdayaan masyarakat di daerah tujuan wisata lainnya. Guna keberlanjutan
dari Upaya pemberdayaan semacam itu perlu adanya keterlibatan pihak pemerintah
daerah dalam mengembangkan suatu standar normative yang dapat dijadikan
sebagai acuan dalam mengontrol dinamika pengembangan pariwisata
berkelanjutan.

JURNAL PEMBANDING 2

Pemberdayaan Masyarakat Melalui Program Inovasi Pembangunan dan Pemberdayaan


Kewilayahan

Tersedianya program inovasi pembangunan dan pemberdayaan kewilayahan (PIPPK) diharapkan


dapat membantu masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan, Rancanumpang merupakan salah
satu kelurahan yang giat aktif dalam menjalankan program tersebut. Mata pencaharian Penduduk
Kelurahan Rancanumpang terbanyak adalah pegawai swasta. Sebelumnya matapencaharian
penduduk adalah bertani dan sangat dominan. Perubahan ini disebabkan oleh adanya Pergeseran
penggunaan tata guna tanah di kelurahan Rancanumpang, dulu dominan persawahan, sekarang
menjadi sarana prasarana olahraga. Sehingga banyak penduduk yang bermata pencaharian bertani,
beralih profesi dengan berdagang, buruh, pertukangan dan usaha lainnya. Pada tahun 2014 tercatat
ada pengangguran (penduduk usia kerja tidak bekerja) sebanyak 113 orang atau sekitar 3,73% dari
jumlah penduduk usia kerja 15 – 56 tahun. Data ini sedikit menurun dibanding tahun 2013 yang
tercatat sebanyak 116 orang (3,83%). (Muhyidin, Sumpena, and Aziz 2017)

Upaya dalam Pelaksanaan Program Inovasi Pembangunan Dan Pemberdayaan Kewilayahan


Upaya kegiatan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat kelurahan Rancanumpang melalui
program inovasi pembangunan dan pemberdayaan kewilayahan dengan sosialisai, rembug
warga/rapat anggota, pelaksanaan program, pengawasan dan evaluasi. Seperti yang dikatakan oleh
lurah Rancanumpang bapak Slamet Boedhi Hermawan yaitu: jadi begini ya dek, ada beberapa
upaya yang dilakukan oleh masyarakat dan kelurahan Rancanumpang dalam pelaksanaan PIPPK
ini yaitu pertama dengan sosialisai kepada seluruh aparat kelurahan, rembug warga yang
dilakukan oleh ketua RW dan rapat anggota oleh ketua LPM, PKK, Karang Taruna, selanjutnya
pelaksanaan program yang di damping dengan pengawasan serta yang terakhir yaitu evaluasi.
Dari uraian diatas, kelurahan Rancanumpang sangat antusias dalam adanya program tersebut
karena kelurahan memliki harapan untuk mensejahterakan Upaya dalam Pelaksanaan Program
Inovasi Pembangunan Dan Pemberdayaan Kewilayahan. Upaya kegiatan pembangunan dan
pemberdayaan masyarakat kelurahan Rancanumpang melalui program inovasi pembangunan dan
pemberdayaan kewilayahan dengan sosialisai, rembug warga/rapat anggota, pelaksanaan program,
pengawasan dan evaluasi. Seperti yang dikatakan oleh lurah Rancanumpang bapak Slamet Boedhi
Hermawan yaitu: jadi begini ya dek, ada beberapa upaya yang dilakukan oleh masyarakat dan
kelurahan Rancanumpang dalam pelaksanaan PIPPK ini yaitu pertama dengan sosialisai kepada
seluruh aparat kelurahan, rembug warga yang dilakukan oleh ketua RW dan rapat anggota oleh
ketua LPM, PKK, Karang Taruna, selanjutnya pelaksanaan program yang di damping dengan
pengawasan serta yang terakhir yaitu evaluasi. Dari uraian diatas, kelurahan Rancanumpang
sangat antusias dalam adanya program tersebut karena kelurahan memliki harapan untuk
mensejahterakan masyarakat. Untuk mewujudkan harapan-harapan tersebut pihak kelurahan
melakukan upaya-upaya agar proses pemberdayaan melalui PIPPK berjalan dengan baik, yaitu:

Pertama, sosialisai PIPPK merupakan upaya pertama sebelum melaksanakan suatu program atau
kegiatan, hal ini bertujuan untuk memberikan pemahaman lebih jelas tentang apa yanga akan kita
laksanakan. Di sosialisasi inilah pihak kelurahan akan menjelaskan tentang PIPPK tersebut lebih
dalam bagaimana petunjuk dan teknis yang harus dilakukan dalam menjalankan program tersebut
mulai dari dasar hukum, tatacara sampai ke proses pelaksanaannya. Sosialisai dilakukan kepada
seluruh aparat kelurahan dan mengundang ketua RW, LPM, PKK dan Karang Taruna serta
beberapa tokoh masyarakat, karena program ini ditujukan untuk empat lembaga kelurahan
tersebut. Sosialisasi ini bertujuan agar program tersebut dapat dipahami lebih jelas sebelum
nantinya akan di sosialisasikan kembali kepada seluruh masyarakat maupun anggota di
kelembagaannya.

Kedua, rembug warga dan rapat anggota merupakan upaya selanjutnya setelah melakukan
sosialisai yaitu mengadakan rembug warga dan rapat anggota, hal ini sangat penting sekali agar
seluruh masyarakat atau anggota mengetahui dengan jelas apa itu PIPPK.

Ketiga, perencanaan program untuk melaksanakan kegiatan rembug warga maka upaya
selanjutnya yaitu perencanaan program, merencanakan kegiatan apa saja yang akan dilaksanakan
baik itu dalam bidang ekonomi, sosial budaya, lingkungan sesuai dengan bidang pemberdayaan
PIPPK, kemudian dibuat menjadi sebuah proposal pengajuan kegaiatan, proposal tersebut nanti
akan di musrenbangkan di kelurahan sebelum diserahkan kepada pemerintah kota Bandung
(pemkot Bandung) melalui pihak kelurahan dan kecamatan.

Keempat, pengawasan dalam upaya selanjutnya yaitu pengawasan, sebenarnya pengawasan ini
sudah dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan kegiatan, pengawas disini yaitu beberapa orang
dari pemerintahan dan seluruh masyarakat. Tugas mereka yaitu mengawasi segala bentuk kegiatan
atau program apa saja yang sedang dilaksanakan.

Kelima, evaluasi merupakan upaya yang terakhir yaitu evaluasi, yang bisa diartikan juga sebagai
proses penilaian, evaluasi juga sebagai proses pengukuran akan efektivitas kegiatan yang telah
dilaksakan apakah kegiatan itu berjalan dengan baik atau buruk.
BAB III

PEMBAHASAN CRITICAL JOURNAL REPORT

A. Latar Belakang Masalah yang Dikaji

Latar belakang masalah yang dikaji dari ketiga jurnal tersebut yaitu, Upaya pemberdayaan
masyarakat Desa Pemuteran dalam mendukung pengembangan pariwisata secara konsisten
melakukan pendampingan terhadap masyarakat setempat dalam menjaga kelestarian lingkungan
alam pesisir, khususnya dalam melestarikan terumbu karang. Kelestarian terumbu karang di
kawasan pesisir pemuteran merupakan daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Dengan kata lain
pelestarian terumbu karang memiliki keberfungsian dalam mendukung pengembangan pariwisata
yang sustainability terhadap lingkungan. Karena Pemberdayaan yang dikembangkan pada
masyarakat Desa Pemuteran merupakan bentuk pemberdayaan masyarakat lokal. Adapun strategi
pemberdayaannya dilakukan secara umum dapat dikatakan bersifat mezzo, namun dalam hal-hal
tertentu juga dilakukan dengan strategi mikro dan makro. Kebijakan pemberdayaan masyarakat
Desa Pemuteran meliputi pengembangan SDM, pengembangan ekonomi, pengembangan
kelembagaan, pengembangan prasara/sarana, dan pengembangan informasi. Pemberdayaan
masyarakat Desa Pemuteran seperti itu mendapat dukungan dari berbagai pihak, baik masyarakat
sipil, ekonomi dan politik. Pemberdayaan yang dilakukan pada masyarakat Desa Pemuteran tidak
saja mendukung pelestarian alam dan sosiokultural tetapi juga dapat mendukung pengembangan
pariwisata berkelanjutan.
Pemberdayaan melalui pendidikan merupakan hal yang sangat efektif sebab selain memberikan
ilmu ataupun keterampilan tentunya ketika pendidkan berjalan dengan baik akan menimbulkan
kesadaran dengan sendirinya, itulah mengapa pendidikan sangat di perhatikan oleh pemerintah.
Begitupun kelurahan Rancanumpang ingin berperan aktif dalam proses pendidikan masyarakat
tersebut sebab hal itu merupakan awal untuk menciptakan kesejahteraan, adapun usahanya dengan
selalu mensosialisasikan akan pentingnya pendidikan- pendidikan nonformal dan tentunya wajib
belajar 12 tahun.
Pemberdayaan adalah suatu cara agar rakyat, komunitas, dan organisasi diarahkan agar mampu
menguasai atau berkuasa atas kehidupan-nya. Pemberdayaan adalah sebuah proses agar setiap
orang menjadi cukup kuat untuk berpartisipasi dalam berbagai pengontrolan, dan mempengaruhi,
kejadian- kejadian serta lembaga-lembaga yang mempengaruhi kehidupannya. Pemberdayaan
menekankan bahwa orang memperoleh keterampilan, pengetahuan, dan kekuasaan yang cukup
untuk mempengaruhi kehidupannya dan kehidupan orang lain yang menjadi perhatiannya.
Adapun bantuan sosial yang dilaksanakan oleh Lembaga Pemberdayaan Mayarakat yaitu melalui
pemberian sembako kepada masyarakat lansia dengan tema “Nyaah Ka Kolot” itu sudah bejalan
dengan baik dan masyarakat pun sangat bersyukur dengan adanya program ini. Dalam partisipasi
pemberdayaan kebudayaan kelurahan mengadakan acara gebyar PIPPK, acara tersebut merupakan
upaya melestarikan budaya sunda khususnya "kaulinan barudak", dengan menyelenggarakan
lomba-lomba jenis permainan masa anak-anak barudak lembur, dan kreasi seni setempat. Selain
melestarikan kegiatan ini juga bertujuan menumbuhkembangkan budaya sunda serta mengenalkan
kembali budaya-budaya sunda yang sudah mulai hilang karena perubahan zaman yang sangat
cepat. Diharapkan masyarakat akan selalu menjaga kebudayaan yang ada.

B. Kajian Teori/Konsep yang Digunakan

Kajian teori dari ketiga jurnal tersebut yaitu sebagai berikut :


Menurut Arthur Dunham, (Notowidagdo, 2016: 37) menjelaskan bahwa kesejahteraan
sosial merupakan suatu bidang usaha kemanusiaan yang luas dan mencakup jenis-jenis badan
organisasi, secara macam-macam pelayanan.
Friedlander (Notowidogdo, 2016: 39) mengemukakan definisi kesejahteraan sosial
sebagai berikut bahwa kesejahteraan sosial adalah suatu sistem yang terorganisasikan dari
pelayanan-pelayanan sosial dan lembaga- lembaga, yang bermaksud untuk membantu
individu-individu dan kelompok- kelompok agar mencapai standar-standar kehidupan dan
kesejahteraan yang memuaskan, serta hubungan-hubungan perseorangan dan sosial yang
memungkinkan mereka mengembangkan segenap kemampuannya dan memungkinkan
kesejahteraan mereka selaras dengan kebutuhan keluarga maupun masyarakat).
Romanyshyn (1971) menggunakan definisi yang luas tentang kesejahteraan sosial yang
meliputi smeua bentuk intervensi sosial yang mempunyai perhatian utama dan langsung
dengan peningkatan kesejahteraan individu dan masyarakat secara keseluruhan.
Pemberdayaan disebut sebagai tamkiinu al-Dakwah yang memiliki makna kekuatan,
kekuasaan, kepedulian dan kemauan yang keras. Arah pemberdayaan diharapkan tepat pada
sasaran yang dimulai dari kemiskinan dan simbol-simbol ketidakberdayaan lainnya.
C. Metode yang Digunakan

Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan metode penelitian Studi Pustaka
yaitu dengan membaca beberapa literatur yang sesuai dengan tema/topik yang diambil oleh
penulis dalam membuat laporan ini.

D. Analisis Critical Journal Report

Dari era pertanian menuju industrialisasi yang kemudian semakin berkembang ke era
digitalisasi disertai dengan banyaknya temuan inovasi di bidang teknologi informasi dan
komunikasi (infokom). Era ini secara tidak sadar menuntut setiap manusia untuk hidup lebih
produktif, baik berperilaku maupun menyesuaikan gaya hidup di masyarakat sehingga lebih kritis
dan peka terhadap segala kondisi, hal ini membuat persaingan pasar menjadi semakin luas dan
ketat sejalan dengan era globalisasi. Apalagi negara-negara dunia pertama atau negara maju
ternyata lebih peka terhadap hal ini. Ekonomi kreatif sebenarnya merupakan wujud nyata dari
upaya pembangunan berkelanjutan melalui kreativitas dan inovasi, dimana makna pembangunan
berkelanjutan yang sebenarnya adalah iklim ekonomi yang berdaya saing dan memiliki cadangan
sumber daya yang terbarukan. (Wicaksono, Risda, and ... 2020)
Daerah yang cenderung memiliki potensi di sektor pariwisata dan budaya sebagai
komoditas unggulan banyak dijumpai dalam kegiatan usaha industri kreatif kreatif dimana sektor
tersebut memberikan kontribusi terhadap perekonomian dan pendapatan daerah. Oleh karena itu,
diperlukan kerjasama antara pemerintah dan sektor non-pemerintah khususnya mengenai
pemberdayaan ekonomi kreatif agar komoditas tersebut menjadi unggulan jika dapat dikelola
secara optimal.
Dalam membedah tentang upaya pemberdayaan masyarakat yang telah dilakukan pada masyarakat
Desa Pemuteran diperlukan pemahaman tentang konsep pemberdayaan masyarakat. Konsep pemberdayaan
masyarakat meerupakan salah satu konsep utama dalam Sosiologi- Antropologi Pembangunan. Secara
konseptual, pemberdayaan atau pemberkuasaan (empowerment), berasal dari kata “power” (kekuasaan atau
keberdayan). Karenanya, ide utama pemberdayaan bersentuhan dengan konsep mengenai kekuasaan.
Kekuasaan seringkali dikaitkan dengan kemampuan kita untuk membuat orang lain melakukan apa yang
kita inginkan, terlepas dari keinginan dan minat mereka. Pandangan semacam itu merupakan pandangan
yang sempit terhadap kekuasaan. Karena kekuasaan senantiasa hadir dalam konteks relasi sosial antar
manusia, sehingga kekuasaan dapat berubah-ubah sesuai dengan seting sosialnya. Dengan pemahaman
kekuasaan seperti ini, memungkinkan bagi terjadinya proses pemberdayaan. Pemberdayaan memiliki
kebermaknaan yang sangat berarti terutama pada kelompok renta dan lemah sehingga mereka memiliki
kekuatan atau kemampuan dalam memenuhi kebutuhan dasar sehingga mampu menjangkau sumber-sumber
produktif yang memungkinkannya meningkatkan pendapatan.
Pemberdayaan melalui pendidikan merupakan hal yang sangat efektif sebab selain
memberikan ilmu ataupun keterampilan tentunya ketika pendidkan berjalan dengan baik akan
menimbulkan kesadaran dengan sendirinya, itulah mengapa pendidikan sangat di perhatikan oleh
pemerintah. Begitupun kelurahan Rancanumpang ingin berperan aktif dalam proses pendidikan
masyarakat tersebut sebab hal itu merupakan awal untuk menciptakan kesejahteraan, adapun
usahanya dengan selalu mensosialisasikan akan pentingnya pendidikan- pendidikan nonformal dan
tentunya wajib belajar 12 tahun. Pemberdayaan adalah suatu cara agar rakyat, komunitas, dan
organisasi diarahkan agar mampu menguasai atau berkuasa atas kehidupan-nya. Pemberdayaan
adalah sebuah proses agar setiap orang menjadi cukup kuat untuk berpartisipasi dalam berbagai
pengontrolan, dan mempengaruhi, kejadian- kejadian serta lembaga-lembaga yang mempengaruhi
kehidupannya. Pemberdayaan menekankan bahwa orang memperoleh keterampilan, pengetahuan,
dan kekuasaan yang cukup untuk mempengaruhi kehidupannya dan kehidupan orang lain yang
menjadi perhatiannya.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pemberdayaan adalah suatu cara agar rakyat, komunitas, dan organisasi diarahkan agar mampu
menguasai atau berkuasa atas kehidupan-nya. Pemberdayaan adalah sebuah proses agar setiap
orang menjadi cukup kuat untuk berpartisipasi dalam berbagai pengontrolan, dan mempengaruhi,
kejadian- kejadian serta lembaga-lembaga yang mempengaruhi kehidupannya. Pemberdayaan
menekankan bahwa orang memperoleh keterampilan, pengetahuan, dan kekuasaan yang cukup
untuk mempengaruhi kehidupannya dan kehidupan orang lain yang menjadi perhatiannya.

Daerah yang cenderung memiliki potensi di sektor pariwisata dan budaya sebagai komoditas
unggulan banyak dijumpai dalam kegiatan usaha industri kreatif kreatif dimana sektor tersebut
memberikan kontribusi terhadap perekonomian dan pendapatan daerah. Oleh karena itu, diperlukan
kerjasama antara pemerintah dan sektor non-pemerintah khususnya mengenai pemberdayaan
ekonomi kreatif agar komoditas tersebut menjadi unggulan jika dapat dikelola secara optimal.
Dalam membedah tentang upaya pemberdayaan masyarakat yang telah dilakukan pada masyarakat Desa
Pemuteran diperlukan pemahaman tentang konsep pemberdayaan masyarakat. Konsep pemberdayaan
masyarakat meerupakan salah satu konsep utama dalam Sosiologi- Antropologi Pembangunan. Secara
konseptual, pemberdayaan atau pemberkuasaan (empowerment), berasal dari kata “power” (kekuasaan atau
keberdayan). Karenanya, ide utama pemberdayaan bersentuhan dengan konsep mengenai kekuasaan.
Kekuasaan seringkali dikaitkan dengan kemampuan kita untuk membuat orang lain melakukan apa yang
kita inginkan, terlepas dari keinginan dan minat mereka.

B. Saran

Adapun saran yang dapat diberikan oleh penulis dalam upaya pemberdayaan masyarakat adalah
diperlukan kerjasama antara pemerintah dan sektor non-pemerintah khususnya mengenai
pemberdayaan ekonomi kreatif agar komoditas tersebut menjadi unggulan jika dapat dikelola
secara optimal. Dalam membedah tentang upaya pemberdayaan masyarakat yang telah dilakukan pada
masyarakat Desa Pemuteran diperlukan pemahaman tentang konsep pemberdayaan masyarakat. Konsep
pemberdayaan masyarakat meerupakan salah satu konsep utama dalam Sosiologi- Antropologi
Pembangunan. Secara konseptual, pemberdayaan atau pemberkuasaan (empowerment), berasal dari kata
“power” (kekuasaan atau keberdayan). Karenanya, ide utama pemberdayaan bersentuhan dengan konsep
mengenai kekuasaan. Kekuasaan seringkali dikaitkan dengan kemampuan kita untuk membuat orang lain
melakukan apa yang kita inginkan, terlepas dari keinginan dan minat mereka.
DAFTAR PUSTAKA

Mudana, I Wayan. 2016. “Pemberdayaan Masyarakat Di Daerah Tujuan Wisata Desa Pemuteran
Dalam Rangka Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan.” Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora
4(2): 598–608.
Muhyidin, M, D Sumpena, and A Aziz. 2017. “Pemberdayaan Masyarakat Melalui Program
Inovasi Pembangunan Dan Pemberdayaan Kewilayahan.” Tamkin: Jurnal Pengembangan
Masyarakat Islam 2(2): 59–79.
http://jurnal.fdk.uinsgd.ac.id/index.php/tamkin/article/view/761.
Wicaksono, F, D Risda, and ... 2020. “Collaborative Governance in the Framework of Community
Empowerment Through Creative Economy.” … One Asia 2: 65–69.
http://proceedings.conference.unpas.ac.id/index.php/oneasia2/article/view/622.

Anda mungkin juga menyukai