Disusun untuk memenuhi Tugas Pendidikan Politik Jurusan Pendidikan Pancasila Dan
Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan
Disususn Oleh :
Puji serta syukur selalu penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
berkatrahmat dan cucuran karunia yang telah diberikannya penulis dapat menyelesaikan
tugasCritical Journal Review dengan judul “Collaborative Governance In The Framework Of
Community Empowerment Through Creative Economy”. Critical Journal Review ini ditulis
sebagai pemenuhan tugas Pendidikan Politik.
Dalam pembuatan Critical Journal Review ini penulis mengucapkan terima kasih dan
mempersembahkan tugas ini kepada Bapak Dosen pengampu mata kuliah Pendidikan Politik
yaitu Bapak Drs, Halking M,si. yang telah mengajarkan dan mendidik penulis sehingga
penulis bisa menyelesaikan tugas Critical Journal Review ini dengan baik. semoga apa yang
telah dibuat oleh penulis dapat bermanfaat untuk bapak yang telah mengajarkan dan
mendidik penulis sehingga penulis bisa menyelesaikan tugas Critical Journal Review ini
dengan baik semoga apa yang telah dibuat oleh penulis dapat bermanfaat untuk bapak dan
sesuai dengan yang Bapak Dosen harapkan, dan yang kedua penulis mengucapkan terima
kasih kepada Bapak/Ibu Asisten Dosen , memberikan dorongan motivasi serta bimbingan
pengetahuan yang sangat banyak semoga apa yang telah penulis buat di tugas ini dapat sesuai
dengan yang mereka harapkan.
Yang ketiga penulis mengucapkan terima kasih kepada kedua orang tua yang telah
memanjatkan doa yang tiada hentinya, semoga hasil dari tugas yang penulis berikan dapat
memberikan hasil yang maksimal kepada mereka, dan yang terakhir penulis mengucapkan
terima kasih kepada rekan-rekan seperjuangan yang telah memberikan dorongan serta saran
sehingga penulis dapat menyelsaikan tugas ini dengan maksimal.
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................................ii
BAB I...............................................................................................................................................4
BAB II.............................................................................................................................................6
A. Jurnal Utama...............................................................................................................................6
BAB III..........................................................................................................................................12
BAB III..........................................................................................................................................18
PENUTUP.....................................................................................................................................18
A. Kesimpulan................................................................................................................................18
B. Saran...........................................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................20
BAB I
A. Identitas Jurnal
Jurnal Utama
Aresia Landarica
Tahun : 2020
Issn : 978-602-0942-37-7
Jurnal Pembanding 1
Tahun : 2015
Issn : 2303-2898
Jurnal Pembanding 2
Tahun : 2017
Mata Kuliah Pengantar Ilmu Politik merupakan salah satu tugas mata kuliah yang harus
diselesaikan dalam semester ini, mata kuliah ini memiliki unsur-unsur pending terkhusus bagi
mahasiswa jurusan PPKn dikarenakan Pendidkan Pancasilla mengajak kita untuk memahami
dan menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara.
Semua agama menghargai manusia. Oleh karena itu, semua umat beragama wajib
saling menghargai dan menghormati. Dengan demikian, dalam kehidupan masyarakat
hendaknya dikembangkan sikap bekerjasama antar-pemeluk agama sehingga terbina toleransi
umat beragama. Dari sikap toleransi itu akan terpancar kerukunan hidup antar-umat
beragama. Toleransi antar umat beragama tidak berarti bahwa ajaran agama yang satu akan
tercampur aduk dengan ajaran agama orang lain. Disadari bahwa agama telah berhasil
menembus batas-batas kesukuan, kedaerahan, dan malah batas-batas kebangsaan. Terlihat
bahwa agama mempunyai potensi mempersatukan bangsa. Agama adalah pembawa damai
yang menyokong pembangunan. Namun sebaliknya agama dapat pula merupakan sumber
pertentangan yang dapat mengganggu kesatuan bangsa, kestabilan dan ketahanan nasional
yang diperlukan bagi pembangunan.
BAB II
JURNAL UTAMA
BAHASA INGGRIS TRANSLATE
Introduction Pengantar
ed from the agricultural era towards Dari era pertanian menuju industrialisasi
industrialization which is then increasingly yang kemudian semakin berkembang ke
developing into the era of digitalization era digitalisasi disertai dengan banyaknya
accompanied by many findings on innovations temuan inovasi di bidang teknologi
in information technology and communication informasi dan komunikasi (infokom). Era
(infocom). This era unconsciously demands ini secara tidak sadar menuntut setiap
every human being to live more productively, manusia untuk hidup lebih produktif, baik
both behaving and adjusting the lifestyle in berperilaku maupun menyesuaikan gaya
society so that it is more critical and sensitive hidup di masyarakat sehingga lebih kritis
to all conditions, this makes market dan peka terhadap segala kondisi, hal ini
competition to become widespread and tighter membuat persaingan pasar menjadi
in line with the era of globalization. Especially semakin luas dan ketat sejalan dengan era
the first world countries or developed countries globalisasi. Apalagi negara-negara dunia
turned out to be more sensitive to this, pertama atau negara maju ternyata lebih
peka terhadap hal ini. Ekonomi kreatif
Creative economy is actually a concrete form
sebenarnya merupakan wujud nyata dari
of sustainable development efforts through
upaya pembangunan berkelanjutan
creativity and innovation, where the real
melalui kreativitas dan inovasi, dimana
meaning of sustainable development is an
makna pembangunan berkelanjutan yang
economic climate that is competitive and has
sebenarnya adalah iklim ekonomi yang
renewable resource reserves (Ministry of
berdaya saing dan memiliki cadangan
Trade, 2008). The biggest contribution of the
sumber daya yang terbarukan
creative economy is the use of resource
(Kementerian Perdagangan, 2008).
development which is not only renewable, but
Kontribusi terbesar dari ekonomi kreatif
also unlimited, which involves the existence of
adalah pemanfaatan pengembangan
ideas, talents, and creativity.
sumber daya yang tidak hanya terbarukan,
tetapi juga tidak terbatas, yang melibatkan
keberadaan ide, bakat, dan kreativitas.
Regions that tend to have potential in the tourism Daerah yang cenderung memiliki potensi
and culture sectors as superior commodities are di sektor pariwisata dan budaya sebagai
often found in Creative creative industry komoditas unggulan banyak dijumpai
business activities where the sector contributes to
dalam kegiatan usaha industri kreatif
the economy and regional income. Therefore, a
collaboration between the government and the kreatif dimana sektor tersebut
non- governmental sector is needed, especially memberikan kontribusi terhadap
regarding the empowerment of the creative perekonomian dan pendapatan daerah.
economy so that these commodities become Oleh karena itu, diperlukan kerjasama
superior if they can be managed optimally. antara pemerintah dan sektor non-
pemerintah khususnya mengenai
pemberdayaan ekonomi kreatif agar
komoditas tersebut menjadi unggulan jika
dapat dikelola secara optimal.
Pengumpulan data dalam penelitian ini
METHOD
dilakukan kualitatif melalui teknik studi
kepustakaan dengan mengumpulkan data
Data collection in this study was carried out
dari bacaan buku, jurnal, dan makalah
qualitatively through the literature study
yang berkaitan dengan penelitian terkait
technique by collecting data from reading
Pengembangan Ekonomi Kreatif.
books, journals, and papers related to research
Pendekatan penelitian yang digunakan
related to Creative Economy Development.
adalah post-positivis karena menekankan
The research approach used is post-positivist
pada penemuan dan verifikasi teori
because it emphasizes discovery and theory
dengan posisi objektif sehingga dapat
verification with an objective position so as to
memberikan hasil pembenaran dari
provide justification results from the reality in
kenyataan di lapangan melalui identifikasi
the field through identification and analysis of
dan analisis Pengembangan Ekonomi
Creative Economy Development. The
Kreatif. Studi literatur yang digunakan
literature study used in this research is related
dalam penelitian ini terkait dengan
to the perspective of Micro Community
perspektif Pemberdayaan Masyarakat
Empowerment.
Mikro.
The focus and objectives of empowerment Fokus dan tujuan pemberdayaan secara
operationally need to be known from the operasional perlu diketahui dari indikator
indicators of the success of community keberhasilan program pemberdayaan
empowerment programs, which include the masyarakat, yang meliputi: (1) Penurunan
following: (1) Reducing the poverty rate; (2) angka kemiskinan; (2) Pengembangan
The development of income generation efforts upaya peningkatan pendapatan oleh
by the small and medium-sized population; (3) penduduk kecil dan menengah; (3)
Increasing public awareness in efforts to Meningkatkan kesadaran masyarakat
improve the welfare of the small and medium- dalam upaya meningkatkan kesejahteraan
sized community (4) Increasing the masyarakat kecil dan menengah (4)
independence of the group in terms of Meningkatkan kemandirian kelompok
productivity, strong business capital, neat dalam hal produktivitas, modal usaha
administrative management, and interaction yang kuat, pengelolaan administrasi yang
with outsiders; (5) Increased capacity of the rapi, dan interaksi dengan pihak luar; (5)
community and equal distribution of income in Peningkatan kapasitas masyarakat dan
meeting basic needs. pemerataan pendapatan dalam memenuhi
kebutuhan dasar.
DISCUSS
Desa Pemuteran merupakan selah satu desa yang ada di Kecamatan Gerokgak.
Dari segi kewilayahan desa ini memiliki potensi wilayah yang nyegara gunung/
laut dan pegunungan/perbukitan. Kondisi wilayah semacam itu merupakan arena
yang potensial bagi pengembangan berbagai usaha produktif baik dibidang
pertanian, peternakan dan kenelayanan. Dalam perkembangannya, bahkan sejak
tahun 1980-an di desa ini mulai dikembangkan aktivitas pariwisata. Dalam
membedah tentang upaya pemberdayaan masyarakat yang telah dilakukan pada
masyarakat Desa Pemuteran diperlukan pem(Muhyidin, Sumpena, and Aziz
2017)ahaman tentang konsep pemberdayaan masyarakat. Konsep pemberdayaan
masyarakat meerupakan salah satu konsep utama dalam Sosiologi- Antropologi
Pembangunan. Secara konseptual, pemberdayaan atau pemberkuasaan
(empowerment), berasal dari kata “power” (kekuasaan atau keberdayan).
Karenanya, ide utama pemberdayaan bersentuhan dengan konsep mengenai
kekuasaan. Kekuasaan seringkali dikaitkan dengan kemampuan kita untuk
membuat orang lain melakukan apa yang kita inginkan, terlepas dari keinginan dan
minat mereka. Pandangan semacam itu merupakan pandangan yang sempit
terhadap kekuasaan. Karena kekuasaan senantiasa hadir dalam konteks relasi sosial
antar manusia, sehingga kekuasaan dapat berubah-ubah sesuai dengan seting
sosialnya. Dengan pemahaman kekuasaan seperti ini, memungkinkan bagi
terjadinya proses pemberdayaan. Pemberdayaan memiliki kebermaknaan yang
sangat berarti terutama pada kelompok renta dan lemah sehingga mereka memiliki
kekuatan atau kemampuan dalam memenuhi kebutuhan dasar sehingga mampu
menjangkau sumber-sumber produktif yang memungkinkannya meningkatkan
pendapatan. Serta memiliki kemampuan dalam berpartisipasi dalam proses
pembangunan dan pengambilan keputusan-keputusan dalam mengatasi berbagai
masalah yang diadapinya. (Mudana 2016)
JURNAL PEMBANDING 2
Pertama, sosialisai PIPPK merupakan upaya pertama sebelum melaksanakan suatu program atau
kegiatan, hal ini bertujuan untuk memberikan pemahaman lebih jelas tentang apa yanga akan kita
laksanakan. Di sosialisasi inilah pihak kelurahan akan menjelaskan tentang PIPPK tersebut lebih
dalam bagaimana petunjuk dan teknis yang harus dilakukan dalam menjalankan program tersebut
mulai dari dasar hukum, tatacara sampai ke proses pelaksanaannya. Sosialisai dilakukan kepada
seluruh aparat kelurahan dan mengundang ketua RW, LPM, PKK dan Karang Taruna serta
beberapa tokoh masyarakat, karena program ini ditujukan untuk empat lembaga kelurahan
tersebut. Sosialisasi ini bertujuan agar program tersebut dapat dipahami lebih jelas sebelum
nantinya akan di sosialisasikan kembali kepada seluruh masyarakat maupun anggota di
kelembagaannya.
Kedua, rembug warga dan rapat anggota merupakan upaya selanjutnya setelah melakukan
sosialisai yaitu mengadakan rembug warga dan rapat anggota, hal ini sangat penting sekali agar
seluruh masyarakat atau anggota mengetahui dengan jelas apa itu PIPPK.
Ketiga, perencanaan program untuk melaksanakan kegiatan rembug warga maka upaya
selanjutnya yaitu perencanaan program, merencanakan kegiatan apa saja yang akan dilaksanakan
baik itu dalam bidang ekonomi, sosial budaya, lingkungan sesuai dengan bidang pemberdayaan
PIPPK, kemudian dibuat menjadi sebuah proposal pengajuan kegaiatan, proposal tersebut nanti
akan di musrenbangkan di kelurahan sebelum diserahkan kepada pemerintah kota Bandung
(pemkot Bandung) melalui pihak kelurahan dan kecamatan.
Keempat, pengawasan dalam upaya selanjutnya yaitu pengawasan, sebenarnya pengawasan ini
sudah dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan kegiatan, pengawas disini yaitu beberapa orang
dari pemerintahan dan seluruh masyarakat. Tugas mereka yaitu mengawasi segala bentuk kegiatan
atau program apa saja yang sedang dilaksanakan.
Kelima, evaluasi merupakan upaya yang terakhir yaitu evaluasi, yang bisa diartikan juga sebagai
proses penilaian, evaluasi juga sebagai proses pengukuran akan efektivitas kegiatan yang telah
dilaksakan apakah kegiatan itu berjalan dengan baik atau buruk.
BAB III
Latar belakang masalah yang dikaji dari ketiga jurnal tersebut yaitu, Upaya pemberdayaan
masyarakat Desa Pemuteran dalam mendukung pengembangan pariwisata secara konsisten
melakukan pendampingan terhadap masyarakat setempat dalam menjaga kelestarian lingkungan
alam pesisir, khususnya dalam melestarikan terumbu karang. Kelestarian terumbu karang di
kawasan pesisir pemuteran merupakan daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Dengan kata lain
pelestarian terumbu karang memiliki keberfungsian dalam mendukung pengembangan pariwisata
yang sustainability terhadap lingkungan. Karena Pemberdayaan yang dikembangkan pada
masyarakat Desa Pemuteran merupakan bentuk pemberdayaan masyarakat lokal. Adapun strategi
pemberdayaannya dilakukan secara umum dapat dikatakan bersifat mezzo, namun dalam hal-hal
tertentu juga dilakukan dengan strategi mikro dan makro. Kebijakan pemberdayaan masyarakat
Desa Pemuteran meliputi pengembangan SDM, pengembangan ekonomi, pengembangan
kelembagaan, pengembangan prasara/sarana, dan pengembangan informasi. Pemberdayaan
masyarakat Desa Pemuteran seperti itu mendapat dukungan dari berbagai pihak, baik masyarakat
sipil, ekonomi dan politik. Pemberdayaan yang dilakukan pada masyarakat Desa Pemuteran tidak
saja mendukung pelestarian alam dan sosiokultural tetapi juga dapat mendukung pengembangan
pariwisata berkelanjutan.
Pemberdayaan melalui pendidikan merupakan hal yang sangat efektif sebab selain memberikan
ilmu ataupun keterampilan tentunya ketika pendidkan berjalan dengan baik akan menimbulkan
kesadaran dengan sendirinya, itulah mengapa pendidikan sangat di perhatikan oleh pemerintah.
Begitupun kelurahan Rancanumpang ingin berperan aktif dalam proses pendidikan masyarakat
tersebut sebab hal itu merupakan awal untuk menciptakan kesejahteraan, adapun usahanya dengan
selalu mensosialisasikan akan pentingnya pendidikan- pendidikan nonformal dan tentunya wajib
belajar 12 tahun.
Pemberdayaan adalah suatu cara agar rakyat, komunitas, dan organisasi diarahkan agar mampu
menguasai atau berkuasa atas kehidupan-nya. Pemberdayaan adalah sebuah proses agar setiap
orang menjadi cukup kuat untuk berpartisipasi dalam berbagai pengontrolan, dan mempengaruhi,
kejadian- kejadian serta lembaga-lembaga yang mempengaruhi kehidupannya. Pemberdayaan
menekankan bahwa orang memperoleh keterampilan, pengetahuan, dan kekuasaan yang cukup
untuk mempengaruhi kehidupannya dan kehidupan orang lain yang menjadi perhatiannya.
Adapun bantuan sosial yang dilaksanakan oleh Lembaga Pemberdayaan Mayarakat yaitu melalui
pemberian sembako kepada masyarakat lansia dengan tema “Nyaah Ka Kolot” itu sudah bejalan
dengan baik dan masyarakat pun sangat bersyukur dengan adanya program ini. Dalam partisipasi
pemberdayaan kebudayaan kelurahan mengadakan acara gebyar PIPPK, acara tersebut merupakan
upaya melestarikan budaya sunda khususnya "kaulinan barudak", dengan menyelenggarakan
lomba-lomba jenis permainan masa anak-anak barudak lembur, dan kreasi seni setempat. Selain
melestarikan kegiatan ini juga bertujuan menumbuhkembangkan budaya sunda serta mengenalkan
kembali budaya-budaya sunda yang sudah mulai hilang karena perubahan zaman yang sangat
cepat. Diharapkan masyarakat akan selalu menjaga kebudayaan yang ada.
Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan metode penelitian Studi Pustaka
yaitu dengan membaca beberapa literatur yang sesuai dengan tema/topik yang diambil oleh
penulis dalam membuat laporan ini.
Dari era pertanian menuju industrialisasi yang kemudian semakin berkembang ke era
digitalisasi disertai dengan banyaknya temuan inovasi di bidang teknologi informasi dan
komunikasi (infokom). Era ini secara tidak sadar menuntut setiap manusia untuk hidup lebih
produktif, baik berperilaku maupun menyesuaikan gaya hidup di masyarakat sehingga lebih kritis
dan peka terhadap segala kondisi, hal ini membuat persaingan pasar menjadi semakin luas dan
ketat sejalan dengan era globalisasi. Apalagi negara-negara dunia pertama atau negara maju
ternyata lebih peka terhadap hal ini. Ekonomi kreatif sebenarnya merupakan wujud nyata dari
upaya pembangunan berkelanjutan melalui kreativitas dan inovasi, dimana makna pembangunan
berkelanjutan yang sebenarnya adalah iklim ekonomi yang berdaya saing dan memiliki cadangan
sumber daya yang terbarukan. (Wicaksono, Risda, and ... 2020)
Daerah yang cenderung memiliki potensi di sektor pariwisata dan budaya sebagai
komoditas unggulan banyak dijumpai dalam kegiatan usaha industri kreatif kreatif dimana sektor
tersebut memberikan kontribusi terhadap perekonomian dan pendapatan daerah. Oleh karena itu,
diperlukan kerjasama antara pemerintah dan sektor non-pemerintah khususnya mengenai
pemberdayaan ekonomi kreatif agar komoditas tersebut menjadi unggulan jika dapat dikelola
secara optimal.
Dalam membedah tentang upaya pemberdayaan masyarakat yang telah dilakukan pada masyarakat
Desa Pemuteran diperlukan pemahaman tentang konsep pemberdayaan masyarakat. Konsep pemberdayaan
masyarakat meerupakan salah satu konsep utama dalam Sosiologi- Antropologi Pembangunan. Secara
konseptual, pemberdayaan atau pemberkuasaan (empowerment), berasal dari kata “power” (kekuasaan atau
keberdayan). Karenanya, ide utama pemberdayaan bersentuhan dengan konsep mengenai kekuasaan.
Kekuasaan seringkali dikaitkan dengan kemampuan kita untuk membuat orang lain melakukan apa yang
kita inginkan, terlepas dari keinginan dan minat mereka. Pandangan semacam itu merupakan pandangan
yang sempit terhadap kekuasaan. Karena kekuasaan senantiasa hadir dalam konteks relasi sosial antar
manusia, sehingga kekuasaan dapat berubah-ubah sesuai dengan seting sosialnya. Dengan pemahaman
kekuasaan seperti ini, memungkinkan bagi terjadinya proses pemberdayaan. Pemberdayaan memiliki
kebermaknaan yang sangat berarti terutama pada kelompok renta dan lemah sehingga mereka memiliki
kekuatan atau kemampuan dalam memenuhi kebutuhan dasar sehingga mampu menjangkau sumber-sumber
produktif yang memungkinkannya meningkatkan pendapatan.
Pemberdayaan melalui pendidikan merupakan hal yang sangat efektif sebab selain
memberikan ilmu ataupun keterampilan tentunya ketika pendidkan berjalan dengan baik akan
menimbulkan kesadaran dengan sendirinya, itulah mengapa pendidikan sangat di perhatikan oleh
pemerintah. Begitupun kelurahan Rancanumpang ingin berperan aktif dalam proses pendidikan
masyarakat tersebut sebab hal itu merupakan awal untuk menciptakan kesejahteraan, adapun
usahanya dengan selalu mensosialisasikan akan pentingnya pendidikan- pendidikan nonformal dan
tentunya wajib belajar 12 tahun. Pemberdayaan adalah suatu cara agar rakyat, komunitas, dan
organisasi diarahkan agar mampu menguasai atau berkuasa atas kehidupan-nya. Pemberdayaan
adalah sebuah proses agar setiap orang menjadi cukup kuat untuk berpartisipasi dalam berbagai
pengontrolan, dan mempengaruhi, kejadian- kejadian serta lembaga-lembaga yang mempengaruhi
kehidupannya. Pemberdayaan menekankan bahwa orang memperoleh keterampilan, pengetahuan,
dan kekuasaan yang cukup untuk mempengaruhi kehidupannya dan kehidupan orang lain yang
menjadi perhatiannya.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pemberdayaan adalah suatu cara agar rakyat, komunitas, dan organisasi diarahkan agar mampu
menguasai atau berkuasa atas kehidupan-nya. Pemberdayaan adalah sebuah proses agar setiap
orang menjadi cukup kuat untuk berpartisipasi dalam berbagai pengontrolan, dan mempengaruhi,
kejadian- kejadian serta lembaga-lembaga yang mempengaruhi kehidupannya. Pemberdayaan
menekankan bahwa orang memperoleh keterampilan, pengetahuan, dan kekuasaan yang cukup
untuk mempengaruhi kehidupannya dan kehidupan orang lain yang menjadi perhatiannya.
Daerah yang cenderung memiliki potensi di sektor pariwisata dan budaya sebagai komoditas
unggulan banyak dijumpai dalam kegiatan usaha industri kreatif kreatif dimana sektor tersebut
memberikan kontribusi terhadap perekonomian dan pendapatan daerah. Oleh karena itu, diperlukan
kerjasama antara pemerintah dan sektor non-pemerintah khususnya mengenai pemberdayaan
ekonomi kreatif agar komoditas tersebut menjadi unggulan jika dapat dikelola secara optimal.
Dalam membedah tentang upaya pemberdayaan masyarakat yang telah dilakukan pada masyarakat Desa
Pemuteran diperlukan pemahaman tentang konsep pemberdayaan masyarakat. Konsep pemberdayaan
masyarakat meerupakan salah satu konsep utama dalam Sosiologi- Antropologi Pembangunan. Secara
konseptual, pemberdayaan atau pemberkuasaan (empowerment), berasal dari kata “power” (kekuasaan atau
keberdayan). Karenanya, ide utama pemberdayaan bersentuhan dengan konsep mengenai kekuasaan.
Kekuasaan seringkali dikaitkan dengan kemampuan kita untuk membuat orang lain melakukan apa yang
kita inginkan, terlepas dari keinginan dan minat mereka.
B. Saran
Adapun saran yang dapat diberikan oleh penulis dalam upaya pemberdayaan masyarakat adalah
diperlukan kerjasama antara pemerintah dan sektor non-pemerintah khususnya mengenai
pemberdayaan ekonomi kreatif agar komoditas tersebut menjadi unggulan jika dapat dikelola
secara optimal. Dalam membedah tentang upaya pemberdayaan masyarakat yang telah dilakukan pada
masyarakat Desa Pemuteran diperlukan pemahaman tentang konsep pemberdayaan masyarakat. Konsep
pemberdayaan masyarakat meerupakan salah satu konsep utama dalam Sosiologi- Antropologi
Pembangunan. Secara konseptual, pemberdayaan atau pemberkuasaan (empowerment), berasal dari kata
“power” (kekuasaan atau keberdayan). Karenanya, ide utama pemberdayaan bersentuhan dengan konsep
mengenai kekuasaan. Kekuasaan seringkali dikaitkan dengan kemampuan kita untuk membuat orang lain
melakukan apa yang kita inginkan, terlepas dari keinginan dan minat mereka.
DAFTAR PUSTAKA
Mudana, I Wayan. 2016. “Pemberdayaan Masyarakat Di Daerah Tujuan Wisata Desa Pemuteran
Dalam Rangka Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan.” Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora
4(2): 598–608.
Muhyidin, M, D Sumpena, and A Aziz. 2017. “Pemberdayaan Masyarakat Melalui Program
Inovasi Pembangunan Dan Pemberdayaan Kewilayahan.” Tamkin: Jurnal Pengembangan
Masyarakat Islam 2(2): 59–79.
http://jurnal.fdk.uinsgd.ac.id/index.php/tamkin/article/view/761.
Wicaksono, F, D Risda, and ... 2020. “Collaborative Governance in the Framework of Community
Empowerment Through Creative Economy.” … One Asia 2: 65–69.
http://proceedings.conference.unpas.ac.id/index.php/oneasia2/article/view/622.