Anda di halaman 1dari 14

66

“KEWAJIBAN PERUSAHAAN PERTAMBANGAN DALAM MELAKSANAKAN


REKLAMASI DAN PASCATAMBANG DI KOTA SAMARINDA”

Ayu Linanda dan Hudali Mukti


ayulinanda@uwgm.ac.id, hudalimukti@uwgm.ac.id,
Dosen Fakultas Hukum Universitas Widya Gama Mahakam Samarinda

ABSTRAK

Penegakkan hukum terhadap kewajiban perusahaan pertambangan melaksanakan


reklamasi dan pasca tambang bagaikan dua sisi mata uang. Di satu sisi pemerintah membuat ketentuan
norma hukum yang mengharuskan perusahaan pertambangan bertanggung jawab secara langsung
terhadap revitalisasi lingkungan, di sisi lain pemerintah juga melahirkan norma hukum yang tidak
mengharuskan perusahaan pertambangan bertanggung jawab secara langsung untuk memperbaiki
lingkungan. Akibatnya Pemerintah Daerah dituntut untuk inovatif dalam mengantisipasi tumpang
tindih peraturan tersebut. Salah satunya, Pemerintah Kota Samarinda telah mengantisipasi
pelanggaran perusahaan pertambangan dalam melaksanakan reklamasi dan pasca tambang dengan
menerbitkan produk hukum sendiri yang mengikat para pemegang IUP (Izin Usaha Pertambangan)
untuk bertanggung jawab secara langsung dalam melaksanakan reklamasi dan pasca tambang melalui
evaluasi dan pembinaan, namun tentu hal ini tidak akan mengubah kecenderungan perusahaan
pertambangan untuk mampu bertanggung jawab dalam melaksanakaan reklamasi dan pasca tambang.

Kata kunci: Kewajiban, Reklamasi dan Pasca Tambang, Kota Samarinda.

ABSTRACT

Enforcement of the law against the obligations of mining companies carrying


out reclamation and post-mining are like two sides of the coin. On the one hand the Government made
provisions of legal norms which require that mining companies directly responsible towards
revitalizing the neighborhood, on the other hand the Government also gave birth to the legal norms
that does not require mining companies accountable directly to improve the environment. As a result of
local government sued for innovative in anticipation of regulatory overlap. One of them, local
governments have been anticipating Samarinda violation of mining companies in carrying
out reclamation and post-mining by publishing its own legal products which binds holders of
IUP (Licences) to be directly responsible in carrying out the reclamation and post-
mining through evaluation and coaching, but certainly this will not change the trend of mining
companies to be able to take responsibility in to do reclamation and post-mining.

Keywords: obligations, reclamation and post-mining, Samarinda City.


67

PENDAHULUAN Namun, tentu tidak serta merta membuat


para perusahaan pertambangan patuh
A. Latar Belakang mengikuti setiap kebijakan yang di buat oleh
Terkait pelaksanaan program reklamasi Pemerintah Kota Samarinda. Inilah yang
dan pasca tambang sebagai kewajiban menjadi kendala dalam menegakkan hukum
perusahaan pertambangan, dinilai belum terhadap kewajiban perusahaan pertambangan
mumpuni dalam merevitalisasi lingkungan. bertanggung jawab melaksanakan reklamasi
Pasalnya, masih banyak area lahan bekas dan pasca tambang di area lahan bekas tambang
tambang yang ditinggalkan oleh perusahaan tersebut.
pertambangan di beberapa daerah di Indonesia. Penyebab adanya kendala tersebut
Padahal, kewajiban perusahaan dikarenakan adanya paradigma yang salah
pertambangan dalam memperbaiki kerusakan mengenai kedudukan reklamasi dan pasca
lingkungan melalui jalur reklamasi dan pasca tambang yang diadakan oleh perusahaan
tambang telah tersirat secara tegas dan lugas di pertambangan, bahwa pelaksanaan program
sejumlah peraturan perundang-undangan reklamasi dan pasca tambang bukanlah
terkait pertambangan. tanggung jawab mutlak perusahaan
Kota Samarinda, salah satunya. Sebagai pertambangan akan tetapi tanggung jawab
bagian dan ibu kota Provinsi Kalimantan Timur tersebut dapat dilimpahkan ke pihak yang lain
sudah umum bila Kota Samarinda dikenal terkait pelaksanaan reklamasi dan pasca
sebagai daerah yang memiliki sumber daya tambang pada area lahan bekas tambang
alam pertambangan yang tak sedikit, tersebut.
berdampingan dengan kota-kota lain di Paradigma ini kemudian diakui menjadi
Kalimantan Timur yang juga memiliki sumber pemikiran yang mendarah daging dan
daya alam yang sama diantaranya Kutai digunakan oleh perusahaan pertambangan
Kartanegara, Sanga-Sanga, Bontang, Tarakan, terhadap area lahan bekas pertambangannya.
dan Balikpapan. Kehadiran paradigma ini tidak serta merta hadir
Oleh karenanya, banyak izin usaha begitu saja bahkan dapat dikatakan paradigma
pertambangan yang keluar sebanding dengan ini tidak menyalahi aturan perundang-
tingginya permintaan pembukaan lahan untuk undangan.
pertambangan yang menyisakan kenangan Maksud dari paradigma tersebut
pahit bagi Pemerintah Kota Samarinda karena memang sesuai dengan ketentuan norma
ikut merasakan penderitaan melihat hukum peraturan perundang-undangan terkait
masyarakatnya sengsara akibat rusaknya pertambangan yang menyatakan bahwa ketika
lingkungan yang disebabkan dampak dari perusahaan pertambangan membayar uang
aktivitas pertambangan. jaminan reklamasi sebagai uang jaminan maka
Tak jarang banyak kasus pidana yang ada kewajiban perusahaan pertambangan
melibatkan perusahaan pertambangan karena melakukan reklamasi dan pasca tambang pada
akibat lahan bekas tambang yang area lahan bekas tambangnya.
ditinggalkannya menyebabkan hilangnya Namun, bila ternyata perusahaan
nyawa masyarakat sekitar lahan bekas pertambangan tersebut telah lalai
pertambangan dan penyelesaian kasus tersebut melaksanakan reklamasi dan pasca tambang
selalu berakhir tidak manis karena mandat maka uang jaminan reklamasi yang sebelumnya
ditengah jalan tanpa penyelesaian apapun. telah dijaminkan oleh perusahaan
Kenakalan perusahaan pertambangan pertambangan dapat digunakan oleh
tersebut cukup mengkhawatirkan Pemerintah Pemerintah Daerah setempat untuk
terlebih Pemerintah Daerah setempat, oleh dimanfaatkan dalam memperbaiki kerusakan
karenanya Pemerintah Kota Samarinda sebagai lingkungan melalui jalur reklamasi dan pasca
salah satu daerah yang memiliki kategori area tambang.
pertambangan yang cukup luas mensinergikan Dengan kata lain, reklamasi dan pasca
peraturan perundang-undangan terkait tambang tidak harus dilakukan oleh perusahaan
pertambangan dengan kondisi riil area pertambangan karena dapat dilimpahkan
pertambangan di Kota Samarinda dan tanggung jawab tersebut kepada Pemerintah
melahirkan kebijakan Pemerintah Kota Daerah setempat dengan menggunakan pihak
Samarinda terkait perusahaan pertambangan.
68

ketiga dalam pelaksanaan program reklamasi Daerah harus inovatif dalam mengantisipasi
dan pasca tambang tersebut. permasalahan tersebut.
Ironi memang, disaat Pemerintah Daerah Pemerintah kota Samarinda, salah
bergantung pada peraturan perundang- satunya. Selain merasakan permasalahan yang
undangan agar dapat mendisplinkan kompleks terhadap kenakalan perusahaan
perusahaan pertambangan melaksanakan pertambangan dengan area lahan bekas
kewajibannya untuk melakukan reklamasi dan tambangnya, juga Pemerintah Kota Samarinda
pasca tambang pada area lahan bekas merasakan dilemma penggunaan ketentuan
tambangnya, namun di sisi lain peraturan aturan norma hukum yang bertentangan.
perundang-undangan lain menetapkan Oleh karenanya Pemerintah Kota
tanggung jawab itu menjadi beban moriil Samarinda dituntut untuk berinovasi dalam
Pemerintah Daerah setempat. mengantisipasi permasalahan tersebut. Melalui
Alasannya logis, adanya jaminan kebijakan yang dikeluarkan oleh Pemerintah
reklamasi yang diterima oleh Pemerintah Daerah sebagai alat untuk mengontrol
Daerah setempat merupakan media bagi perusahaan pertambangan dalam melaksanakan
perusahaan pertambangan untuk kewajibannya untuk melakukan reklamasi dan
menghilangkan tanggung jawab melaksanakan pasca tambang pada area lahan bekas tambang
reklamasi dan pasca tambang pada area lahan tersebut.
bekas tambang tersebut sehingga tidak ada Hanya saja sepanjang berjalannya
penjatuhan sanksi yang tegas terhadap kebijakan yang mengikat perusahaan
perusahaan pertambangan yang tidak pertambangan di Kota Samarinda masih dalam
melaksanakan kewajibannya untuk melakukan tahap evaluasi sehingga tolak ukur keberhasilan
reklamasi dan pasca tambang tersebut. perusahaan pertambangan dalam melaksanakan
Ketentuan norma hukum inilah yang kewajibannya melakukan reklamasi dan pasca
sering salah kaprah di gunakan oleh perusahaan tambang masih dipertanyakan.
pertambangan padahal makna yang tersirat Oleh karenanya penulis menganalisa
pada ketentuan norma hukum tersebut bukanlah permasalahan tersebut secara konkrit, lugas,
berarti uang jaminan reklamasi tersebut sebagai dan tegas yang dituang dalam tulisan
kedok beli lahan dari Pemerintah Daerah “Kewajiban Perusahaan Pertambangan dalam
seperti yang diakui oleh Perusahaan Melaksanakan Reklamasi dan Pasca Tambang
Pertambangan selama ini, akan tetapi uang di Kota Samarinda”.
jaminan reklamasi yang diberikan oleh
perusahaan pertambangan kepada Pemerintah B. Permasalahan
Daerah sebagai prasyarat untuk Berdasarkan uraian dalam latar belakang,
bertanggungjawab melaksanakan reklamasi maka yang menjadi rumusan masalah dalam
dan pasca tambang. penulisan ini adalah sebagai berikut :
Pada akhirnya keberadaan uang jaminan 1. Apakah ada kewajiban perusahaan
reklamasi ini memiliki makna yang ambigu dan pertambangan melaksanakan reklamasi
melemahkan Negara dalam menuntut dan pascatambang di Kota Samarinda
pertanggungjawaban perusahaan tambang dalam peraturan perundang-undangan?
melaksanakan program reklamasi dan pasca 2. Bagaimana sanksi yang diberikan
tambang, karena ketentuan norma hukum yang kepada perusahaan pertambangan yang
tumpang tindih yang menyebabkan kerancuan tidak melaksanakan reklamasi dan
pemberian sanksi tegas kepada perusahaan pasca tambang di Kota Samarinda di
pertambangan yang tidak melaksanakan dalam peraturan perundang-undangan?
kewajibannya dalam melakukan reklamasi dan
pasca tambang. C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Permasalahan-permasalahan tersebut Adapun Tujuan Penelitian ini adalah:
juga dirasakan oleh seluruh Pemerintah Daerah 1. Untuk mengidentifikasi kewajiban
di seluruh Indonesia yang memiliki area perusahaan pertambangan melaksanakan
pertambangan dimana Pemerintah Daerah reklamasi dan pascatambang di Kota
kesulitan menegakkan kewajiban perusahaan Samarinda dalam peraturan perundang-
pertambangan dalam melaksanakan reklamasi undangan.
dan pasca tambang terhadap area lahan bekas 2. Untuk menganalisa pemberian sanksi
tambangnya, sehingga menuntut Pemerintah yang diberikan kepada perusahaan
69

pertambangan yang tidak melaksanakan 3. Teknik Pengumpulan Data


reklamasi dan pasca tambang di Kota Data yang diperoleh selanjutnya diolah
Samarinda di dalam peraturan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
perundang-undangan. 1. Studi Dokumen, yaitu dengan cara
Adapun Manfaat Penelitian ini adalah: mempelajari, mengkaji dan
1. Akademisi menelaah bahan-bahan hukum, baik
Sebagai bahan kajian dan menambah bahan hukum primer, bahan hukum
khasanah didalam perkembangan ilmu sekunder, maupun bahan hukum
hukum bagi akademisi. tersier.
2. Pemerintah 2. Wawancara, yaitu melakukan tanya
Sebagai bahan masukan bagi pemerintah jawab secara langsung dengan
kepada perusahaan tambang dalam narasumber tentang permasalahan
melaksanakan kewajiban reklamasi usai dalam penelitian ini dengan
pasca tambang ditinjau dari peraturan menggunakan pedoman wawancara.
perundang-undangan terkait. 4. Analisis Data
Analisis data yang dilakukan berupa
METODE PENELITIAN analisis data secara kualitatif yang
bersifat deskriptif.
1. Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini menggunakan
PEMBAHASAN
penelitian normatif
2. Metode Pengumpulan Data
A. Kewajibabn Perusahaan Pertambangan
Penelitian ini menggunakan data
Melaksanakan Reklamasi dan PAsca
sekunder dan data primer. Pada data
Tambang Di Kota Samarinda
sekunder digunakan dalam penelitian ini
yang diperoleh dari bahan hukum primer Pada awalnya program reklamasi dan
dan bahan hukum sekunder serta bahan pasca tambang masih di laksanakan oleh
hukum tersier.1 Bahan hukum primer Pemerintah Daerah dan masyarakat sekitar area
terdiri dari Undang-Undang Dasar 1945, pertambangan, perihal seperti ini sungguh
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 memprihatinkan mengingat anggaran
tentang Perlindungan dan Pengelolaan pemerintah tidak mampu mencukupi
Lingkungan Hidup, Undang-Undang melakukan reklamasi akibat lahan bekas
Nomor 04 Tahun 2009 tentang tambang. Oleh karenanya pemerintah meninjau
Pertambangan Mineral dan Batubara, dan ulang hal ini dan menetapkan kebijakan bahwa
Peraturan Pemerintah Republik reklamasi dan pasca tambang wajib dilakukan
Indonesia Nomor 78 Tahun 2010 oleh perusahaan pertambangan.
Tentang Reklamasi dan Pascatambang. Kebijakan tersebut di atur lebih lanjut
Bahan hukum sekunder berupa Buku dalam ketentuan norma hukum Pasal 99 dan
tentang Hukum Pertambangan, naskah Pasal 100 Undang-Undang Nomor 04 Tahun
akademik, hasil penelitian, tesis, jurnal, 2009 tentang Mineral dan Batubara2 yang
internet dan surat kabar. Bahan hukum intinya menjelaskan pengusaha tambang
tersier berupa kamus hukum, dan kamus berkewajiban menyerahkan perencanaan
besar bahasa Indonesia. Data primer reklamasi dan pasca tambang beserta dana
diperoleh dari para stakeholder terkait jaminan reklamasi dan dana jaminan pasca
dengan permasalahan yang diteliti tambang saat mengajukan permohonan IUP dan
dengan metode wawancara yaitu Kepala IUPK, kemudian bila reklamasi dan pasca
Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi tambang tidak dilaksanakan sesuai dengan
Kota Samarinda yang diwakilkan oleh rencana yang telah disetujui maka Menteri,
Kepala Bidang Pertambangan Umum. Gubernur, Bupati dan Walikota boleh
menetapkan pihak ketiga untuk melakukan

1
Amiruddin dan Zainal Asikin, 2004, Pengantar 2
Lihat Pasal 99 dan Pasal 100 BAB XIII tentang
Metode Penelitian Hukum, Jakarta, PT. Raja Hak dan Kewajiban, Bagian Kedua Kewajiban,
Grafindo Persada., Hlm., 30-31. Undang-Undang Nomor 04 Tahun 2009 tentang
Mineral dan Batubara
70

reklamasi dan pascatambang dengan dana dampak kegiatan pertambangan di Kalimantan


jaminan yang diberikan oleh perusahaan Timur. Ketentuan Peraturan Daerah Nomor 8
tersebut. Tahun 2013 tentang Reklamasi dan Pasca
Selanjutnya, ketentuan norma hukum Tambang ini kurang lebih menjelaskan
tersebut diatur lebih rinci dalam perangkat mengenai tahapan dan mekanisme Reklamasi
hukum dibawahnya yaitu Peraturan Pemerintah dan Pasca Tambang, evaluasi reklamasi yang
Nomor 78 Tahun 2010 tentang Reklamasi dan dianggap berhasil, dana jaminan reklamasi dan
Pasca Tambang yang memiliki cita-cita yang pasca tambang, dan pengawasan pelaksanaan
kuat mendisplinkan perusahaan pertambangan reklamasi dan pasca tambang.
dalam melaksanakan program reklamasi dan Dengan harapan tahapan dan mekanisme
pasca tambang guna memenuhi target tersebut mampu mengawal pelaksanaan
revitalisasi lingkungan sebanding dengan bekas reklamasi dan pasca tambang sampai berhasil.
lahan tambang pertambangan dengan Oleh karenanya guna mewujudkan harapan
memberikan tanggung jawab kepada tersebut, Pemerintah Kota Samarinda
perusahaan pertambangan untuk memperbaiki membentuk Komisi Pengawas Reklamasi dan
lingkungan melalui reklamasi dan pasca Pasca Tambang berdasarkan Peraturan
tambang. Gubernur Nomor 53 Tahun 2015 tentang
Merujuk pada kedua instrument hukum Komisi Pengawas Reklamasi dan Pasca
tersebut terlihat adanya pertentangan atau Tambang Daerah
tumpang tindih peraturan terkait pelaksanaan Kebijakan tersebut signifikan dengan
reklamasi dan pasca tambang yang menjadi ketentuan Pasal 21 (2) BAB VI Pengawasan
kewajiban perusahaan pertambangan. Di satu Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2013 tentang
sisi ketentuan norma hukum dalam Undang- Reklamasi dan Pasca Tambang. Tugas utama
Undang Nomor 04 Tahun 2009 tentang Mineral dari Komisi tersebut ialah membantu Dinas
dan Batubara mengijinkan adanya pihak ketiga Pertambangan dan Energi Provinsi Kalimantan
menjalankan reklamasi dan pasca tambang bila Timur dalm hal mengawasi dan membina
perusahaan pertambangan tidak melaksanakan terkait seluruh aktivitas pertambangan yang di
sesuai rencana awal, namun di sisi lain lakukan perusahaan pertambangan khususnya
ketentuan norma hukum dalam Peraturan dalam pelaksanaan reklamasi dan pasca
Pemerintah Nomor 78 Tahun 2010 tentang tambang.
Reklamasi dan Pasca Tambang mewajibkan Berdasarkan hasil wawancara dengan
pelaksanaan reklamasi dan pasca tambang Bapak Ir Goenoeng Djoko selaku Kepala
dilakukan oleh perusahaan pertambangan. Bidang Pertambangan Umum Dinas
Pertentangan peraturan ini menimbulkan Pertambangan Umum dan Energi Provinsi
duo conflict yang menuntut pemerintah daerah Kalimantan Timur, perkembangan pelaksanaan
mencari cara mengantisipasi kenakalan reklamasi dan batu bara yang dilakukan oleh
perusahaan pertambangan yang memanfaatkan perusahaan pertambangan di Kota Samarinda
situasi tersebut. Oleh karenanya, pemerintah telah berjalan dengan baik, meskipun belum
melakukan inovasi dengan mengeluarkan mencapai keberhasilan yang maksimal.
kebijakan yang besinergi dengan aturan yang Lebih lanjut beliau dapat
memiliki tujuan yang sama yaitu memaksa menggambarkan bahwa pertambangan di Kota
perusahaan pertambangan melaksanakan Samarinda telah teratur khususnya dalam hal
reklamasi dan pasca tambang sebagai sebuah pelaksanaan reklamasi dan pasca tambang. Ini
keharusan yang tidak dapat ditinggalkan, karena peran Pemerintah Kota Samarinda yang
dengan melalui pencegahan seperti evaluasi diwakili melalui Dinas Pertambangan Umum
dan pembinaan yang kemudian tertuang dalam dan Energi Provinsi Kalimantan Timur, beserta
Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2013 tentang di bantu oleh Komisi Pengawas Reklamasi dan
Reklamasi dan Pasca Tambang. Pasca Tambang dalam melakukan tahap
Menurut Pemerintah Kota Samarinda, pengawasan dan pembinaan.
keberadaan Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun Tahap pengawasan dan pembinaan ini
2013 tentang Reklamasi dan Pasca Tambang merupakan skema program pelaksanaan
dapat mengembalikan fungsi lingkungan hidup reklamasi dan pasca tambang yang di
dan menjamin efektivitas pelaksanaan canangkan oleh Pemerintah Kota Samarinda
reklamasi dan pasca tambang sebagai bentuk dengan jangka waktu selama tiga hingga enam
perlindungan masyarakat dan lingkungan dari bulan bahkan juga satu tahun.
71

Jangka waktu ini tergantung dari Dengan kata lain, meskipun dana
perencanaan reklamasi dan pasca tambang yang jaminan reklamasi dan pasca tambang dapat
diajukan oleh perusahaan pertambangan. digunakan oleh Pemerintah Provinsi
Menurut data dari narasumber pelaksanaan Kalimantan Timur untuk melakukan reklamasi
reklamasi dan pasca tambang yang dilakukan dan pasca tambang melalui pihak ketiga,
perusahaan pertambangan di Kota Samarinda Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur tetap
masih dalam proses pengerjaan sekitar 20% tidak menyediakan pengadaan reklamasi dan
sehingga masih jauh dari perencanaan awal pasca tambang kepada pihak ketiga. Sehingga,
reklamasi dan pasca tambang yang di ajukan kewajiban melakukan reklamasi dan pasca
oleh perusahaan pertambangan di Kota tambang tersebut mutlak milik perusahaan
Samarinda. pertambangan.
Namun, sejauh ini belum ada perusahaan Keberadaan pasal 19 Bab V Jaminan
pertambangan yang tidak melaksanakan Reklamasi dan Pasca Tambang dalam
kewajibannya untuk melakukan reklamasi dan Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2013 tentang
pasca tambang. Hal ini tidak terlepas dari Reklamasi dan Pasca Tambang, seolah-olah
peranan kebijakan Peraturan Daerah Nomor 8 menjadi win-win solution dan juga merupakan
Tahun 2013 tentang Reklamasi dan Pasca bentuk inovasi pemerintah dalam
Tambang khususnya terhadap mekanisme dana mengantisipasi kenakalan perusahaan
jaminan reklamasi dan pasca tambang. pertambangan akibat adanya pertentangan
Yang berbeda adalah kehadiran salah ketentuan norma hukum antara Undang-
satu norma hukum yang mengatur tentang tidak Undang Nomor 04 Tahun 2009 Tentang
hilangnya kewajiban perusahaan yang Mineral dan Batubara dengan Peraturan
menambang di daerah Kalimantan Timur Pemerintah Nomor 78 Tahun 2010 tentang
termasuk Kota Samarinda untuk melaksanakan Reklamasi dan Pasca Tambang.
reklamasi dan pasca tambang terhadap area Oleh karena itu, berbicara mengenai
lahan bekas tambangnya, sekalipun telah kewajiban perusahaan pertambangan dalam
memberikan dana jaminan reklamasi dan pasca melaksanakan reklamasi dan pasca tambang
tambang sebagai kewajibannya kepada terhadap area lahan bekas tambang di Kota
pemerintah daerah setempat. Hal ini tersurat Samarinda telah sesuai dengan Ketentuan
jelas pada Pasal 19 Bab V Jaminan Reklamasi Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2013 tentang
dan Pasca Tambang Peraturan Daerah Nomor 8 Reklamasi dan Pasca Tambang selain ketentuan
Tahun 2013 tentang Reklamasi dan Pasca peraturan perundangan terkait pertambangan
Tambang. lainnya.
Hal ini dapat peneliti gambarkan melalui alur skema berdasarkan hasil wawancara dari
narasumber sebagai berikut:

PERMOHONAN DOKUMEN PENGAJUAN RENCANA


IUP AMDAL REKLAMASI & PASCATAMBANG

THP EKSPLORASI:
DEPOSITO BERJANGKA

PENGUMUMAN RENCANA THP OPERASI PRODUKSI: REK BERSAMA, .PENGAJUAN DANA


REKLAMASI DI MEDIA MASSA DEPOSITO BERJANGKA, BANK GARANSI JAMINAN
PADA BANK PEMERINTAH,
ASURANSI/CAD AKUNTANSI

THP PASCATAMBANG:
DEPOSITO BERJANGKA
PENGAWASAN REKLAMASI: DINAS
PERTAMBANGAN & ENERGI PROV
TDK PELAKSANAAN
IUP TERBIT KALTIM & KOMISI PENGAWAS
REKLAMASI & PASCA
BEROPERASI REKLAMASI DAN PASCA TAMBANG
TAMBANG
DAERAH

VERIFIKASI KOMISI PENGAWAS DISETUJUI OLEH GUBERNUR, BUPATI,


REKLAMASI DAN PASCA TAMBANG REKLAMASI & PASCA
WALIKOTA, SESUAI
DAERAH, TAMBANG BERHASIL
KEWENANGANNYA

ALUR REKLAMASI DAN PASCA TAMBANG KOTA SAMARINDA


72

Dari bagan skema tersebut jelas terlihat kepada perusahaan pertambangan yang
keinginan Pemerintah Kota Samarinda melanggar adalah sanksi administratif.
menginginkan pelaksanaan reklamasi dan Hal ini karena penjatuhan sanksi
pasca tambang menjadi tanggung jawab perdata dan sanksi pidana yang diberikan
perusahaan pertambangan yang dimana kepada perusahaan pertambangan tidak
penentuan keberhasilan reklamasi dan pasca
tambang ditentukan berdasarkan penilaian dan
sebanding dengan kompensasi yang
pembinaan oleh Dinas Pertambangan dan didapatkan masyarakat lokal dengan
Energi Provinsi Kalimantan Timur dan Komisi dampak yang dirasakan oleh masyarakat
Pengawas Reklamasi dan Pasca Tambang. lokal akibat aktivitas perusahaan tersebut,
Oleh karenanya, besar harapan sehingga pemberian sanksi administratif
Pemerintah Kota Samarinda terhadap dinilai lebih efektif dan efisien
keberhasilan reklamasi dan pasca tambang dibandingkan sanksi perdata dan pidana.
yang dilaksanakan oleh perusahaan Pemberian sanksi administratif kepada
pertambangan. perusahaan pertambangan yang melakukan
Mengingat, kondisi riil lahan bekas pelanggaran terhadap peraturan perundang-
pertambangan di Kota Samarinda dekat undangan biasanya berujung kepada
dengan wilayah pemukiman masyarakat pencabutan izin operasional atau
lokal yang merasakan dampak buruk akibat penghentian sementara izin operasional
lahan bekas tambang, sehingga perlu segera perusahaan. Dengan begitu, diharapkan
diwujudkan pencapaian keberhasilan dapat memberikan efek jera bagi
revitalisasi lingkungan melalui reklamasi perusahaan pertambangan yang nakal,
dan pasca tambang guna mengembalikan sekaligus sebagai langkah preventif bagi
fungsi lingkungan hidup demi menciptakan Pemerintah Daerah setempat.
konsep pembangunan berkelanjutan dan Maksudnya adalah pemerintah ingin
berwawasan lingkungan. membangun pola pikir perusahaan
pertambangan untuk menciptakan rasa
takut bila tidak melaksanakan reklamasi
B. Sanksi Perusahaan Pertambangan dan pasca tambang, maka izin perusahaan
Tidak Melaksanakan Reklamasi mereka di cabut yang menimbulkan defisit
dan Pasca Tambang di Kota anggaran pada perusahaan tersebut.
Samarinda Namun, dalam pemberian sanksi
administratif oleh pemerintah tidaklah serta
Penjatuhan sanksi merupakan hal
merta diberikan begitu saja kepada
yang penting dalam penegakkan hukum
perusahaan pertambangan. Tentu, ada
kewajiban perusahaan pertambangan
kriteria yang harus di miliki suatu
melaksanakan reklamasi dan pasca
perusahaan pertambangan yang pantas
tambang terhadap area lahan bekas
untuk di berikan sanksi administratif.
tambang tersebut. Pemberian sanksi ini
Kriteria yang paling penting ialah apabila
diharapkan mampu memberikan impuls
perusahaan pertambangan tersebut tidak
kepada perusahaan pertambangan untuk
mematuhi aturan perundang-undangan
menunaikan tanggung jawabnya
yang mengikatnya dan melakukan
merevitalisasi lingkungan akibat aktivitas
pelanggaran krusial yang merugikan
pertambangan tersebut.
negara.
Umumnya, penjelasan mengenai
Salah satunya ialah perusahaan
mekanisme penjatuhan sanksi terhadap
pertambangan yang tidak melaksanakan
perusahaan pertambangan telah diatur oleh
kewajiban yang telah disepakati
undang-undang terkait, diantaranya dapat
berdasarkan peraturan perundang-
berupa sanksi administratif, perdata, dan
undangan terkait melakukan reklamasi dan
pidana. Kemudian, dalam prakteknya,
pasca tambang terhadap area lahan bekas
penjatuhan sanksi yang sering diberikan
tambang tersebut. Hal ini telah diatur dalam
73

Pasal 151 (1) Undang-Undang Nomor 04 pertambangan, hingga pencabutan izin


Tahun 2009 tentang Mineral dan Batubara. usaha pertambangan.
Oleh karenanya, ketentuan norma hukum Selain itu, Peraturan Pemerintah
mengenai penjatuhan sanksi terhadap Nomor 78 Tahun 2010 tentang Reklamasi
perusahaan pertambangan atas pelanggaran dan Pasca Tambang sebagai pelaksana
tersebut dapat ditemukan pada sejumlah ketentuan norma hukum mengenai
peraturan perundang-undangan terkait. reklamasi dan pasca tambang yang
Dalam Undang-Undang Nomor 04 diamanatkan dalam Undang-Undang
Tahun 2009 tentang Mineral dan Batubara Nomor 04 Tahun 2009 tentang Mineral dan
telah mengakomodasi mengenai sanksi Batubara juga mengatur mengenai sanksi
hukum yang dapat diberikan kepada hukum.
perusahaan pertambangan. Sanksi hukum Namun, yang berbeda ialah Peraturan
tersebut berupa sanksi administratif dan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2010 tentang
sanksi pidana. Untuk ketentuan norma Reklamasi dan Pasca Tambang hanya
hukum sanksi administratif, telah diatur mengatur lebih jelas mengenai pemberian
secara jelas dalam BAB XXII Undang- sanksi administratif kepada perusahaan
Undang Nomor 04 Tahun 2009 tentang pertambangan yang melakukan
Mineral dan Batubara berupa peringatan pelanggaran tersebut.
tertulis, penghentian sementara sebagian Ketentuan norma hukum mengenai
atau seluruh kegiatan eksplorasi atau sanksi administratif sendiri dapat
operasi produksi dan pencabutan IUP, IPR, ditemukan pada BAB IX Peraturan
atau IUPK. Pemerintah Nomor 78 Tahun 2010 tentang
Sedangkan, untuk ketentuan norma Reklamasi dan Pasca Tambang yang
hukum sanksi pidana, telah diatur secara mengatur bahwa apabila ditemukan
tegas dalam BAB XXIII Undang-Undang pelanggaran perusahaan pertambangan
Nomor 04 Tahun 2009 tentang Mineral dan terhadap revitalisasi lingkungan untuk
Batubara. Keberadaan sanksi pidana sendiri memperbaiki fungsi lingkungan hidup
dinilai sebagai sarana terakhir (ultimum melalui reklamasi dan pasca tambang yang
remedium) dalam menegakkan hukum benar dan baik, maka dapat dijatuhi sanksi
kewajiban perusahaan pertambangan administratif berupa peringatan tertulis,
melaksanakan reklamasi dan pasca penghentian sementara kegiatan dan
tambang. Dengan ketentuan pemberian pencabutan IUP, IUPK, dan IPR.
sanksi pidana ini dilakukan bila sanksi Seiring berjalannya kedua peraturan
administratif belum mampu menyelesaikan perundang-undangan tersebut,
pelanggaran tersebut bila ternyata menimbulkan stigma perbedaan pandangan
ditemukan adanya unsur pidana dalam yang melahirkan pertentangan mengenai
pelanggaran tersebut. tanggung jawab pelaksanaan reklamasi dan
Sejauh ini, sanksi yang lebih sering pasca tambang yang dilaksanakan oleh
digunakan dalam menyelsaikan perusahaan pertambangan.
pelanggaran tersebut ialah sanksi Di satu sisi Peraturan Pemerintah
administratif. Hal ini merujuk pada data Nomor 78 Tahun 2010 tentang Reklamasi
dari narasumber terkait, bahwa 90 persen dan Pasca Tambang ingin menegaskan
sanksi yang diberikan kepada perusahaan tanggung jawab tersebut mutlak milik
pertambangan adalah sanksi administratif, perusahaan pertambangan dan tidak akan
sedangkan 10 persen sanksi yang diberikan hilang meskipun perusahaan pertambangan
kepada perusahaan pertambangan ialah telah mengikuti prosedur diantaranya
sanksi pidana. Biasanya sanksi membayar dana jaminan reklamasi dan
administratif yang diberikan berupa pasca tambang sehingga konsekuensi
peringatan tertulis, penghentian sementara hukumnya bila perusahaan pertambangan
atau seluruh kegiatan aktivitas tidak melaksanakan reklamasi dan pasca
74

tambang dapat dijatuhi sanksi administratif, sehingga peraturan mengenai sanksi hukum
namun di sisi lain Undang-Undang Nomor terhadap perusahaan pertambangan yang
04 Tahun 2009 tentang Mineral dan melakukan pelanggar terkait tidak
Batubara tidak menegaskan hal tersebut terlaksananya reklamasi dan pasca tambang
dan terkesan membolehkan perusahaan tidak diatur dalam kebijakan daerah ini.
pertambangan tidak melaksanakan Namun, bukan berarti menghilangkan sifat
kewajibannya melakukan reklamasi dan sanksi hukumnya. Dengan kata lain,
memberikan tanggung jawab tersebut Pemerintah Kota Samarinda tetap dapat
kepada pihak lain yang melakukan memberikan sanksi hukum bila ditemukan
reklamasi dan pertambangan melalui dana pelanggaran-pelanggaran terhadap
jaminan reklamasi dan pasca tambang yang ketentuan norma hukum yang berlaku.
telah ditinggalkan oleh perusahaan Penggunaan kebijakan daerah tersebut
pertambangan tersebut. diharapkan mampu meminimalisir
Dengan kata lain kedua peraturan pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan
perundang-undangan tersebut oleh perusahaan pertambangan melalui
menimbulkan konflik dualisme penerapan sejumlah tindakan preventif yang telah
di lapangan yang menyulitkan Pemerintah diakomodir sedemikian rupa dalam
Daerah setempat untuk menjatuhkan sanksi Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2013
kepada perusahaan pertambangan yang tentang Reklamasi dan Pasca Tambang.
tidak melaksanakan kewajibannya untuk Tindakan preventif tersebut berupa
melakukan reklamasi dan pasca tambang. pengawasan pelaksanaan reklamasi dan
Hal ini juga dirasakan sendiri oleh pasca tambang terhadap seluruh kegiatan
Pemerintah Kota Samarinda. pertambangan di wilayah daerah
Ketidak pahaman perusahaan Kalimantan Timur yang telah diatur dalam
pertambangan di Kota Samarinda terhadap BAB VI Pengawasan Peraturan Daerah
kedua peraturan perundang-undangan yang Nomor 08 Tahun 2013 tentang Reklamasi
kontradiktif tersebut, menjadi ajang bagi dan Pasca Tambang.
perusahaan pertambangan untuk berbuat Kemudian, ketentuan norma hukum
nakal meninggalkan begitu saja lahan bekas dalam Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun
tambang yang telah dipergunakannya. 2013 tentang Reklamasi dan Pasca
Oleh karenanya Pemerintah Kota Tambang juga mengatur mengenai yang
Samarinda mensiasati hal tersebut dengan berhak melaksanakan pengawasan
memberlakukan sebuah kebijakan yang reklamasi dan pasca tambang ialah Dinas
dibuat oleh Pemerintah Provinsi Pertambangan dan Energi Provinsi
Kalimantan terkait pertambangan sebagai Kalimantan Timur, dan dibantu oleh
pelaksana setiap norma hukum yang ada Komisi Pengawas Reklamasi dan Pasca
dalam Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tambang Daerah.
Tahun 2010 tentang Reklamasi dan Pasca Lebih lanjut, kebijakan daerah tersebut
Tambang khususnya wilayah area kemudian dirinci lagi lebih jelas dalam hal
pertambangan di Kota pengaturan mengenai ketentuan norma
Samarinda.Kebijakan tersebut ialah hukum dalam mengakomodasi mekanisme
Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2013 dan tata cara pemilihan Komisi Pengawas
tentang Reklamasi dan Pasca Tambang Reklamasi dan Pasca Tambang Daerah
yang dianggap dapat mewakili kondisi riil yang dibentuk berdasarkan Peraturan
sektor industri pertambangan di Gubernur Nomor 53 Tahun 2015 tentang
Kalimantan Timur khususnya di Kota Komisi Pengawas Reklamasi dan Pasca
Samarinda. Tambang Daerah.
Hanya saja penggunaan kebijakan Perincian ketentuan norma hukum
daerah tersebut lebih menekankan kepada mengenai Komisi Pengawas Reklamasi dan
langkah preventif ketimbang represif, Pasca Tambang Daerah dalam pelaksanaan
75

reklamasi dan pasca tambang di lahan bekas tambang yang


Kalimantan Timur dikarenakan dipergunakannya. Hal ini karena
kedudukannya memiliki peranan penting perusahaan pertambangan tersebut
terhadap pengawasan reklamasi dan pasca mengikuti prosedur sesuai dengan
tambang di wilayah Kalimantan Timur, kebijakan daerah yang diberlakukan
dimana komisi ini merupakan ujung khususnya di area Kota Samarinda.
tombak terlaksananya reklamasi dan pasca Adapun prosedur atau tahapan tersebut
tambang guna meminimalisir pelanggaran diantaranya: tahap evaluasi yang diberikan
dan pemberian sanksi hukum terhadap oleh Dinas Pertambangan dan Energi
perusahaan pertambangan di wilayah Provinsi Kalimantan Timur terhadap
Kalimantan Timur. perusahaan pertambangan yang sudah tidak
Hal ini terlihat dari inti tugas Komisi beroperasi lagi di Kota Samarinda berupa
Pengawas Reklamasi dan Pasca Tambang pengawasan terhadap kegiatan reklamasi
Daerah meliputi kebenaran antara dokumen dan pasca tambang yang dilakukan
rencana reklamasi pasca tambang dan perusahaan pertambangan mulai dari tahap
realisasi pelaksanaan reklamasi pasca metode penambangan terbuka (backfilling)
tambang, dan menerima laporan pengaduan yaitu mengisi lubang tambang yg ada
atas dampak negatif yang ditimbulkan dari dibelakang sehingga tambang didepan isi
kegiatan pertambangan mineral dan dibelakang.
batubara. Metode tersebut telah ditentukan sesuai
Laporan tersebut harus disampaikan perencanaan pertambangan, yang telah
kepada Gubernur Kalimantan Timur diatur secara jelas di dalam dokumen
sekurang-kurangnya enam bulan sekali dan AMDAL perusahaan pertambangan
apabila dalam laporan pengawasan Komisi tersebut. Sedangkan tahapan yang harus
Pengawas Reklamasi dan Pasca Tambang dilakukan oleh perusahaan pertambangan
Daerah wajib ditemukan unsur pelanggaran di Kota Samarinda dalam melaksanakan
administratif dan unsur tindak pidana maka reklamasi harus sesuai dengan Peraturan
Komisi Pengawas Reklamasi dan Pasca Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral
Tambang Daerah Kalimantan Timur wajib Nomor 07 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan
menyerahkan kepada instansi terkait sesuai Reklamasi dan Pascatambang Pada
peraturan perundang-undangan. Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan
Kemudian terkait penggunaan Batubara
kebijakan daerah yang diberlakukan oleh Evaluasi ini dimaksudkan untuk
Pemerintah Kota Samarinda menuai hasil menghindari perusahaan pertambangan
yang memuaskan. Berdasarkan hasil yang ada di wilayah Kota Samarinda tidak
wawancara dengan penanggung jawab melaksanakan kewajibannya melakukan
terkait di Dinas Pertambangan dan Energi reklamasi dan pasca tambang serta hanya
Provinsi Kalimantan Timur, tahapan- meninggalkan dana jaminan reklamasi.
tahapan yang di atur dalam Peraturan
Daerah Nomor 08 Tahun 2013 tentang
Reklamasi dan Pasca Tambang telah Estimasi waktu tahap evaluasi ini
diberlakukan terhadap perusahaan dilakukan selama tiga bulan, enam bulan
pertambangan yang tidak beroperasi lagi di hingga satu tahun sampai pencairan dana
wilayah Kota Samarinda memberikan hasil jaminan reklamasi dan pasca tambang
yang positif. dikembalikan kepada perusahaan
Tidak ditemukannya perusahaan pertambangan di wilayah Kota Samarinda.
pertambangan yang melakukan Dengan ketentuan pencairan dana jaminan
pelanggaran terkait tidak dilaksanakannya reklamasi dan pasca tambang dapat
reklamasi dan pasca tambang oleh diberikan bila perusahaan pertambangan
perusahaan pertambangan terhadap area
76

tersebut dianggap telah berhasil dalam tahapan-tahapan sesuai dengan


melaksanakan reklamasi. kebijakan daerah tersebut, maka dapat
Berdasarkan pada data yang penulis gambarkan melalui bagan berikut:
disampaikan mengenai perusahaan
pertambangan yang melaksanakan
reklamasi dan pasca tambanga dan masih

Perusahaan Pertambangan Melaksanakan


Reklamasi dan Pasca Tambang

Tahap Penataan Lahan Reklamasi dan Pasca Tambang


Tahap Penanaman Lahan Reklamasi dan Pasca Tambang
Tahap Pemantauan Reklamasi dan Pasca Tambang

Bagan tersebut menunjukkan bahwa evaluasi tersebut tidak mampu


perusahaan pertambangan yang mencegah timbulnya pelanggaran terkait
melaksanakan reklamasi dan pasca pelaksanaan reklamasi dan pasca tambang.
tambang dalam tahap penataan lahan Dengan kata lain, Dinas Pertambangan
reklamasi dan pasca tambang memiliki dan Energi Provinsi Kalimantan Timur
presentasi lebih banyak dibandingkan tahap mewakili Gubernur, Bupati atau Walikota
penanaman lahan reklamasi dan pasca masih dapat memberikan sanksi
tambang, dan tahap pemantauan reklamasi administratif berupa surat peringatan satu,
dan pasca tambang sehingga belum ada dua, tiga hingga sampai dengan pencabutan
satupun perusahaan pertambangan di Kota izin usaha pertambangan kepada setiap
Samarinda yang telah berhasil melakukan perusahaan pertambangan yang ditemukan
reklamasi dan pasca tambang serta berhasil melakukan pelanggaran administratif dalam
mencairkan dana jaminan reklamasi dan melaksanakan reklamasi dan pasca
pasca tambang. tambang.
Keberadaan evaluasi pengawasan dan Begitu pula bila ternyata ada unsur
pembinaan yang diberikan oleh Dinas tindak pidana dalam melaksanakan
Pertambangan dan Energi Provinsi reklamasi dan pasca tambang maka Dinas
Kalimantan Timur dan dibantu oleh Komisi Pertambangan dan Energi Provinsi
Pengawas Reklamasi dan Pasca Tambang Kalimantan Timur dapat menyerahkannya
Daerah inilah yang menggantikan fungsi kepada instansi yang berwenang untuk
sanksi hukum terkait mencegah terjadinya diproses sesuai dengan perundang-
pelanggaran terhadap pelaksanaan undangan yang berlaku.
reklamasi dan pasca tambang yang Pada akhirnya, keberadaan sanksi
dilakukan oleh perusahaan pertambangan hukum (sanksi administratif dan sanksi
sebagai tanggung jawabnya. pidana) sebagai norma hukum menjadi alat
Namun, tentu saja keberadaan evaluasi kontrol sosial bagi pemerintah daerah
pengawasan dan pembinaan dalam setempat terhadap perusahaan
kebijakan daerah ini tidak menghilangkan pertambangan yang melakukan
sanksi hukum yang dapat dijatuhkan kepada pelanggaran atau ketidakpatuhan terhadap
perusahaan pertambangan bila ternyata peraturan perundang-undangan termasuk
77

salah satunya pelanggaran tidak begitu saja sekalipun membayar dana


terlaksananya reklamasi dan pasca tambang jaminan reklamasi dan pasca tambang.
sebagai kewajiban mereka demi Selain itu pertentangan Undang-
mewujudkan keadilan, kepastian dan Undang Nomor 04 Tahun 2009 tentang
kemanfaatan hukum sesuai dengan cita-cita Mineral dan Batubara dengan Peraturan
konsep pembangunan berkelanjutan dan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2010 tentang
berwawasan lingkungan dalam peraturan Reklamasi dan Pasca Tambang
perundang-undangan pertambangan. menimbulkan konflik dualisme penerapan
di lapangan yang menyulitkan Pemerintah
PENUTUP Daerah setempat untuk menjatuhkan sanksi
KESIMPULAN DAN SARAN kepada perusahaan pertambangan yang
tidak melaksanakan kewajibannya untuk
Berdasarkan hasil pembahasan melakukan reklamasi dan pasca tambang.
mengenai “Kewajiban Perusahaan Oleh karenanya Pemerintah Kota
Pertambangan dalam Melaksanakan Samarinda mensiasati hal tersebut dengan
Reklamasi Dan Pasca Tambang di Kota memberlakukan kebijakan Peraturan
Samarinda” maka dapat disimpulkan bahwa Daerah Nomor 08 Tahun 2013 tentang
sudah seharusnya dipahami oleh Reklamasi dan Pasca Tambang yang
perusahaan pertambangan pelaksanaan dianggap dapat mewakili kondisi riil sektor
reklamasi dan pasca tambang merupakan industri pertambangan di Kalimantan
kewajiban yang harus dilaksanakan sebagai Timur khususnya di Kota Samarinda.
tanggung jawab moriil dalam Sejauh ini, selama penggunaan
mengembalikan fungsi lingkungan hidup kebijakan daerah tersebut diberlakukan di
demi menciptakan konsep pembangunan Kota Samarinda belum ditemukannya
berkelanjutan dan berwawasan lingkungan. perusahaan pertambangan yang melakukan
Ternasuk pelaksanaan reklamasi dan pasca pelanggaran terkait tidak dilaksanakannya
tambang di wilayah Kota Samarinda reklamasi dan pasca tambang oleh
mengingat kondisi rill Kota Samarinda perusahaan pertambangan terhadap area
yang hampir sebagian wilayahnya lahan bekas tambang yang
merupakan lahan pertambangan yang dekat dipergunakannya. Dengan kata lain
dengan pemukiman masyarakat lokal, kebijakan daerah tersebut mampu
sehingga wajar bila Pemerintah Kota meminimalisir pelanggaran yang dapat
Samarinda menuntut perusahaan dilakukan oleh perusahaan pertambangan di
pertambangan melakukan kewajibannya Kota Samarinda terkait pelaksanaan
bukan hanya meninggalkan sejumlah dana reklamasi dan pasca tambang.
jaminan reklamasi dan pasca tambang Hanya saja ketentuan norma hukum
terhadap area lahan bekas tambang yang mengenai sanksi hukum yang dapat
dipergunakannya. Inilah yang melahirkan diberikan kepada perusahaan pertambangan
kebijakan Peraturan Daerah Nomor 08 tidak ditemukan dalam kebijakan daerah
Tahun 2013 tentang Reklamasi dan Pasca ini, hal ini karena penggunaan kebijakan
Tambang. Kebijakan daerah ini merupakan daerah tersebut lebih menekankan kepada
instrument hukum sebagai pelaksana langkah preventif ketimbang represif.
ketentuan norma hukum Peraturan Namun, bukan berarti tidak daiturnya
Pemerintah Nomor 78 Tahun 2010 tentang ketentuan norma hukum mengenai sanksi
Reklamasi dan Pasca Tambang yang juga hukum dalam kebijakan tersebut dapat
menegaskan pelaksanaan reklamasi dan menghilangkan sifat sanksi hukumnya.
pasca tambang mutlak dilakukan kepada Dengan kata lain, Pemerintah Kota
perusahaan pertambangan sebagai Samarinda tetap dapat memberikan sanksi
kewajiban yang tidak dapat dihilangkan
78

hukum bila ditemukan pelanggaran- Bengen G, Dietriech, 2001, Ekosistem dan


pelanggaran terhadap ketentuan norma Sumberdaya Alam Pesisir dan Laut,
hukum yang berlaku, baik itu merupakan Sinopsis, Pusat Kajian Sumberdaya
sanksi administratif maupun sanksi pidana. Pesisir dan Lautan IPB, Bogor
Oleh karenanya penulis memiliki saran Amiruddin dan Zainal Asikin, 2004.
Pengantar Metode Penelitian Hukum,
yaitu sebaiknya dalam rangka mewujudkan Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada.
kepastian hukum, dan keadilan hukum Anton M. Moeliono, dkk, 1995, Kamus
perlu diberikan batasan yang tegas dengan Umum Bahasa Indonesia, Balai
merevisi Pasal 100 ayat 2 Undang-Undang Pustaka, Jakarta
Nomor 04 Tahun 2009 tentang Mineral dan Hayati Tri., 2014., Era Baru Hukum
Batubara yang dinilai rancu terhadap Pertambangan di Bawah Rezim UU
tanggung jawab perusahaan pertambangan No 4 Tahun 2009. BukuBeta: Jogja
dalam melaksanakan reklamasi dan pasca Huijebrs Theo., 1995., Filsafat Hukum.,
tambang agar pelaksanaan reklamasi dan Penerbit KANASIUS (Anggota
pasca tambang tersebut tidak bisa dialihkan IKAPI): Yogyakarta.,
Salim HS., 2012, Hukum Pertambangan
atau dihapuskan sekalipun perusahaan
Mineral dan Batubara., Sinar Grafika:
pertambangan tersebut telah menyediakan Jakarta
dana jaminan reklamasi dan pasca tambang. Salim HS., 2012, Hukum Penyelesaian
Selain itu juga diharapkan kedepannya Sengketa Pertambangan di
masyarakat juga ikut berpartisipasi menjadi Indonesia., Sinar Grafika: Jakarta
faktor utama penyebab penjatuhan sanksi Supramono Gatot., 2012., Hukum
hukum kepada perusahaan pertambangan Pertambangan Mineral dan Batubara
yang tidak melaksanakaan reklamasi dan di Indonesia.,, Rineka Cipta: Jakarta
pasca tambang, bukan hanya menunggu
evaluasi pengawasan dari Dinas B. Daftar Perundang-Undangan
Pertambangan dan Energi Provinsi - Undang-Undang Republik Indonesia
Kalimantan Timur dan Komisi Pengawas Nomor 04 Tahun 2009 tentang
Pertambangan Mineral dan Batubara
Reklamasi dan Pasca Tambang Daerah,
- Peraturan Menteri Energi dan Sumber
sehingga masyarakat yang melihat Daya Mineral Nomor 07 Tahun 2014
pelanggaran administratif maupun pidana tentang Pelaksanaan Reklamasi dan
dapat melaporkan dan laporan tersebut Pascatambang Pada Kegiatan Usaha
dapat menjadi faktor utama jatuhnya sanksi Pertambangan Mineral dan Batubara
hukum kepada perusahaan pertambangan - Peraturan Pemerintah Nomor 78
tersebut. Tahun 2010 tentang Reklamasi dan
Pascatambang
- Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun
DAFTAR PUSTAKA 2013 tentang Reklamasi dan Pasca
Tambang
A. Buku - Peraturan Gubernur Nomor 53 Tahun
Arif, I., 2007. Perencanaan Tambang Total 2015 tentang Komisi Pengawas
sebagai Upaya Penyelesaiaan Reklamasi dan Pasca Tambang
Persoalan Lingkungan Dunia Daerah
Pertambangan, Universitas Sam
Ratulangi, Manado. C. Media Cetak
Asballah, Raja, 2003, Hubungan Reklamasi Kaltim Post.
dengan Komponen Perkembangan Samarinda Post.
Kawasan, Tesis, Program Studi
MPKD, Program Pasca Sarjana
UGM, Yogyakarta
79

D. Media Internet.
Anonim.
https://id.wikipedia.org/wiki/Tanggung_j
awab_sosial_perusahaan.
Anonim. 2016. Batubara.
http://www.indonesia-
investments.com/id/bisnis/komoditas/bat
u-bara/item236 .
Anonim. 9 Anak Tewas akibat Lubang
Tambang Maut Tambang di Samarinda.
http://liputanislam.com/berita/9-anak-
tewas-akibat-lubang-tambang-maut-di-
samarinda/
Walhi Kalsel. Memperbaiki Lahan
Tambang dengan Mikroorganisme.
http://klipingtambang.blogspot.co.id/200
6/07/memperbaiki-lahan-bekas-tambang-
dengan.html.,

Anda mungkin juga menyukai