Anda di halaman 1dari 10

NAMA : INDAH LESTARI

NIM: 207.17.031

RUANGAN : 1 PIAUD

SEMESTER: 6

IDENTIFIKASI INDIKATOR TINGKAT CAPAIAN PERKEMBANGAN BAHASA


ANAK USIA (0 - 6 TAHUN)

LINGKUP TINGKAT PENCAPAIAN PERKEMBANGAN


PERKEMBANGAN
0- 3 bulan 3 - 6 bulan 6 - 9 bulan 9 - 12 bulan

BAHASA 1. Menangis 1.Memperhati 1.Mulai 1.Menyatakan


kan dan menirukan penolakan
Mengeluarkan 2. Berteriak mendengarka kata yang dengan
suara untuk n ucapan terdiri dari dua mengeleng
menyatakan 3. Bergumam
orang lain. atau tiga suku atau
keinginan atau 4. Berhenti kata menangis
sebagai reaksi menangis ketika 2.Berceloteh
atas rangsangan keinginannya seperti ba ba 2.Merespon 2.Menunjuk
terpenuhi. ba permainan benda yang di
"cilukba". inginkan.
3.Tertawa
kepada orang
yang
mengajaknya
berkomunikas
i.

2 - 3 Tahun 3 - 4 Tahun 4 - 5 Tahun 5 - 6 Tahun

Memahami 1.memainkan 1. Pura pura 1. Menyimak 1.Mengerti


bahasa kata atau suara membaca perkataan beberapa
yang di dengar cerita orang lain. perintah
dan di ucapkan bergambar secara
secara berulang dalam buku 2. Memahami bersamaan.
ulang dengan kata cerita yang di
kata sendiri. bacakan. 2.Mengulang
2. Hafal 2. Mulai 3.mengenal kalimat yang
beberapa lagu memahami perbendaharaa lebih
anak sederhana dua perintah n kata, kompleks
yang di mengenal kata
3. Memahami berikan secara sifat seperti 3.Memahami
cerita dongen bersamaan nakal, pelit, aturan dalam
sederhana. contoh ambil rajin , dan suatu
mainan di atas malas. permainan.
4. Memahami
perintah meja lalu 4.Senang dan
berikan ke 4. Mendengar
sederhana dan menghargai
seperti letakka pada ibu guru. bacaan.
membedakan
mainan di atas bunyi bunyian
meja. dalam bahasa
indonesia

Mengungkapkan 1.menggunakan 1.mulai 1. Mengulang 1. Menjawab


bahasa kata tanya menyatakan kalimat pertanyaan
dengan tepat keinginan seserhana yang lebih
seperti apa, dengan kompleks.
siapa,bagaimana mengucapkan 2.Bertanya
dan di mana. kalimat dengan 2.Menyebutk
sederhana(6 kalimat yang an kelompok
2.Menggunakan kata) benar gambar yang
tiga atau empat memiliki
kata untuk 2. Mulai 3. Menjawab bunyi yang
mengungkapaka menceritakan pertanyaan sama.
n keinginanya pengalaman sesuai dengan
seperti mau yang di alami pertanyaan. 3.Berkomunik
minum air putih. dengan cerita asi secara
4.Mengunkapk lisan,
sederhana. an perasaan memiliki
dengan kata perbendahara
sifat. an kata serta
mengenal
simbol
simbol.
INDIKATOR TINGKAT PENCAPAIAN PERKEMBANGAN ANAK AUD YANG MERUPAKAN
KEMAMPUAN KOMUNIKASI LISAN DAN MENDENGARKAN (USIA 5 – 6 TAHUN)
MELALUI METODE BERCERITA DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BAHASA
ANAK.

INDIKATOR:

Anak mampu berkomunikasi secara lisan, memperkaya perbendaharaan kosa kata dan menulis
dengan symbol symbol.

METODE : BERCERITA

MEDIA : GAMBAR GAMBAR SERI DALAM BUKU CERITA

METODE BERCERITA

Sebuah cerita atau dongeng anak umumnya menyajikan alur dan tutur bahasa yang
ringan danmenyenangkan, sehingga mudah dipahami anak. Gaya bercerita, intonasi,
ekspresi dan pelafalan yang jelas merupakan bagian penting dalam bercerita yang
dapat memudahkan penyerapan dan pemahamananak akan nilai yang terkandung
dalam cerita atau dongeng tersebut, serta berkembangnya imajinasi anak.
yang terkandung dalam sebuah cerita atau dongeng merupakan energi,
gambarankekuatan sebuah cerita. Di samping itu, cara bercerita kita sebagai orang tua
tentu lebih mengentalkan efek tersebut agar lebih disukai anak-anak. Bagaimana kita
bercerita dan kekuatan apa yang terkandung dalam sebuah cerita hinga bisa
memberikan manfaat bagi kepribadian anak.

A.Pengertian Dan Tujuan Metode Bercerita

Metode bercerita adalah cara bertutur kata dan menyampaikan cerita atau memberikan
penerangankepada anak secara lisan adapun tujuan digunakannnya metode ini adalah

a. Melatih daya tangkap anak

b. Melatih daya fikir

c. Melatih daya konsentrasi

d. Membantu perkembangan fantasi imajinasi anake. Menciptalan suasana


menyenangkan dan akrab di dalam kelasMetode ini dapat digunakan apabila guru
hendak memperkenalkan hal-hal yang baru kepada anak. Umumnya diberikan pada
waktu kegiatan penutup.

B.Teknik Bercerita

Berikut ini ada beberapa teknik atau cara bercerita yang bisa menjadi pengetahuan
dasar kitabercerita atau mendongeng kepada anak-anak kita.).banyak membaca dari
buku-buku cerita atau dongeng yang benar-benar sesuai untuk anak-anak, serta banyak
membaca dari pengalaman atau kejadian sehari-hari yang pantas diberikan kepada
anak-anak.banyak membaca akan memperkaya perbendaharaan kata.

1. cerita yang harus kita pilih bersifat menarik dan sesuai dengan dunia anak, sehingga
cerita yang kita bacakan lebih fariatif dan tidak membuat anak bosan.

2. basakan untuk ngobrol dengan anak karena dengan mengobrol kita bisa mengetahui
dan memahami gaya bahasa anak kita, istilah yang dia gunakan, serta sejauh mana
pemahamannyaakan sesuatu. Dengan menanggapai obrolannya, ceritanya,
pembicaraannya, kita jadi lebih paham apa yang ia sukai dan ia tidak sukai, sehingga
memudahkan kita bercerita kepadanya. Kemauan mendengar merupakan realisasi dari
cinta dan kasih sayang kita kepadanya.

3. berikan penekanan pada dialog atau kalimat tertentu dalam cerita yang kita bacakan
atau kita tuturkan,kemudian lihat reaksi anak. +ni untuk mengetahui apakah cerita kita
menarik hatinya atau tidak,sehingga kita bisa melanjutkannya atau menggantinya
dengan cerita yang lain.

4. Ekspresikan ungkapan emosi dalam cerita, seperti marah, sakit, terkejut,bahagia,


gembira atau sedihagar anak mengenal dan memahami bentuk-bentuk emosi. Bila perlu
sertakan benda-benda tambahanseperti boneka, bunga atau benda lain yang tidak
membahayakan.

5. Berceritalah pada waktu yang tepat, yaitu di waktu anak kita bisa mendengarkan
dengan baik, sehingganilai-nilai yang terkandung dalam cerita bisa diserap dengan baik.
6. Cara bercerita atau mendongeng erat kaitannya dengan kekuatan sebuah cerita
dalam membangun kepribadian anak. Ada beberapa unsur cerita yang menjadi
kekuatan cerita tersebut. '

Kekuatan ini berkaitan dengan isi pesan dan sifat cerita atau dongeng, serta dampak
yang ditimbulkannya, yaitu

7. Sarat nuansa hiburan yang mendidik dan keratif bagi anak-anak, sehingga anak
merasa senang dan terhibur.

8. Mengandung pesan moral yang dalam dan komprehensif, sehingga cerita bisa
dijadikan cara mendidikyang tanpa disadari anak.

9. Adanya interaksi langsung antara anak dengan orangtuanya, sehingga dapat


mempererat ikatan batindan menjalin komunikasi yang baik dengan anak. Hal ini akan
berpengaruh terhadap pembentukankarakter anak menjelang dewasa.

10. Sebuah cerita biasanya membuat penasaran, sehingga merangsang rasa ingin tahu
anak akankelanjutannya dan akhir ceritanya.

11. Dongeng atau cerita merupakan aktivitas rileks yang memang memiliki potensi
konstruktif untukmendukung tumbuhkembangnya mental dan kepribadian anak, bahkan
memberikan efek menidurkananak.

12. Membentuk visualisasi anak dari cerita yang didengarkan. Anak dapat
membayangkan seperti apa tokoh-tokoh maupun situasi yang muncul dari dongeng
tersebut, sehingga dalam bisa melatih kreativitas anak.

13. Kekuatan cerita harus didukung dengan kemampuan dan cara kita bercerita, serta
jenis cerita yang kita pilih, sehingga bisa bermanfaat dalam membangun mental dan
kepribadian anak. Sejatinya,ada makna di balik setiap cerita.
C. Bentuk bentuk Bercerita

1. BERCERITA TAMPA ALAT PERAGA

Hal-hal yang harus diperhatikan antara lain:

• Mimik dan pantomimic jangan terlalu realistis

• Intonasi suara

• Posisi duduk anak, tiap anak dapat melihat guru 6kontak mata7

• pada bercerita, susunan cerita tidak terganggu teguran terhadap anak

• jika ada anak yang tidak dapat diam, sebaiknya didudukan dekat guru, sehingga
mudah menegur dengan hanya menyentuhnya saja.2. &ercerita dengan alat peraga tak
langsung, yang terbagi antara lain(

• bercerita dengan benda tiruan 6yang sesuai$persis dengan asli7

• Bercerita dengan menggunakan gambar-gambar.

• Bercerita dengan menggunakan papan planel

• Stiry reading

• Sandiwara boneka

2. BERCERITA DENGAN ALAT PERAGA LANGSUNG

Hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain:

• Guru memberikan pendahuluan dengan membicarakan alat peraga 6memberi


penerangan lebih dulu mengenai objek yang akan diceritakan7

• Merapikan alat peraga dan menyimpannya

• Mula cerita

• Isi cerita mengandung beberapa unsur yang sudah disebut pada pendahuluan.

• Mimik, pantomimic, intonasi suara dan dialog menarik.

Hal-hal tersebut di atas perlu juga untuk cerita dengan alat peraga tiruan maupun
gambar lepas.

3. BERCERITA DENGAN GAMBAR GAMBAR SERI DALAM BUKU

Hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain

• Alat peraga berupa gambar dalam satu buku merupakan gambar seri

• Sambil bercerita guru memperlihatkan gambar satu persatu sesuai dengan bagian
yang sedang diceritakan.

• Tiap cerita guru, ditunda untuk menjelaskan gambar. Hal itu agar dilakukan selancar
mungkin, sehingga anak merasa ceritanya diputus-putus.

• Gambar hendaknya memenuhi persyaratan.

3. BERCAKAP CAKAP BEBAS

• Tidak perlu alat pergara

• Tidak ada topic tertentu yang akan dipercakapkan


• Guru memberi pertanyaan yang merangsang anak untuk bercakap-cakap

• Memungkinan percakapan berpindah-pindah dari objek satu ke objek yang lain

• Dimaksudkan untuk memberi kesempatan anak untuk berkespresi secara bebas tapi
tertib

• Ucapan-ucapan yang salah diperbaiki guru secara bijaksana.

SKENARIO DAN RENCANA PEMBELAJARAN:

ASPEK PERKEMBANGAN INDIKATOR HASIL BELAJAR

BAHASA Anak mampu Anak mampu


berkomunikasi secara lisan, mendengarkan ,dan
MENGUNGKAPKAN BAHSA
memperkaya memahami cerita yang di
perbendaharaan kosa kata bacakan dan mampu
dan menulis dengan simbol menceritakannya kembali
simbol. setelah di tanya.

Memahami gambar gambar


dari buku cerita yang di
perlihatkan.
LANGKAH - LANGKAH PELAKSANAAN CERITA DENGAN MEDIA GAMBAR GAMBAR
SERI DALAM BUKU

• Guru mengatur posisi duduk anak kemudian menjelaskan apa yang akan dilakukan.

• Menyiapkan gambar seri dan memperlihatkan kepada anak seluruh gambar

• Guru merangsang percakapan anak dengan pertanyaan-pertanyaan secukupnya

• Anak aktif mencari hubungan antara gambar-gambar dan membuat kesimpulan dan
sedikit mungkin dibantu oleh guru.

Anda mungkin juga menyukai