Anda di halaman 1dari 5

TUGAS MATA KULIAH BERPIKIR SISTEM DAN MUTU

PELAYANAN KESEHATAN
LATAR BELAKANG SERTA SINOPSIS DARI FILM
DO YOU TRUST THIS COMPUTER

UNIVERSITAS UDAYANA

NAMA NIM

I Gusti Agung Ayu Putri Yuliani : 1982111038

Ni Kadek Anggara Dewi : 1982111030

Ni Wayan Siwi Adnyani : 1982111037

Ni Made Ari Lisnawati : 1982111024

Yohana Dewi : 1982111011

PROGRAM STUDI MAGISTER

ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

2019
DO YOU THRUST THIS COMPUTER
FILM DOKUMENTER
OLEH CHRIS PAINE FILM

LATAR BELAKANG

Film Dokumenter dengan judul “DO YOU THRUST THIS COMPUTER” yang di
sutradarai oleh Elon Musk terinspirasi dari kisah terciptanya komputer yang diadaptasi
menjadi film berjudul The Imitation Games yang diluncurkan pada tahun 2014. Sementara
komputer Bombe yang memiliki nama panggilan Victory diubah namanya menjadi
Christopher. Film dan kejadian historis tentang Bombe adalah momentum penting dalam
dunia modern yang menjadi tonggak lahirnya kecerdasan buatan. Kecerdasan buatan adalah
sebuah sistem yang mampu mengolah data kemudian menerjemahkannya sebagai sebuah

informasi yang mampu membantunya untuk mencapai sebuah tujuan.

Dari konsep sederhana, kemudian kecerdasan buatan (Atificial Intelligence)


dikembangkan manusia selama beberapa dekade terakhir dengan memberikan kemampuan-
kemampuan yang sebenarnya sederhana, yakni algoritma pencari pola dan pembelajaran.
Perbedaannya pada setiap dekade kemampuan untuk menggali data semakin hari semakin
menakjubkan sehingga data yang bisa diolah sebagai informasi menjadi semakin massif dan
akurat. Perkembangan menggali data, perkembangan perangkat keras server, dan
penyempurnaan algoritma kemudian menjadi resep kunci tumbuhnya kecerdasan buatan,
semua pengembang kecerdasan buatan pada umumnya berawal dari motivasi mulia yakni
untuk membantu dalam penyelesaian permasalahan-permasalahan yang dihadapi manusia.

Masalahnya adalah sebagaimana manusia yang kadang kala tidak pernah tahu apa
yang benar-benar bisa dilakukan oleh kesadaran dan otaknya sendiri, dimana manusia sebagai
pencipta kecerdasan buatan pun tidak dapat memprediksi apa yang bisa dilakukan oleh
kecerdasan buatan yang diciptakan tersebut. Hal ini kemudian membuat potensi kecerdasan
buatan tersebut semakin berkembang pesat dan manusia tidak memiliki kemampuan yang
cukup untuk menghambatnya sedikitpun, kecerdasan buatan mampu untuk belajar tanpa
berhenti, kecerdasan buatan mampu mengolah beberapa data dalam waktu yang bersamaan,
kecerdasan buatan mampu melakukan sesuatu dengan presisi yang sempurna dan kecerdasan
buatan tidak menua. Pada suatu saat kecerdasan buatan akan benar-benar menggantikan
manusia yang memiliki keterbatasan biologis.

Film dokumenter “Do You Trust This Computer” diproduksi dengan latar belakang
yang bermula dari kesadaran para petinggi dibidang sains dan komputer yang merasa
khawatir akan terjadinya bencana akibat potensi yang besar dari kecerdasan buatan. Salah
satu cara yang mereka lakukan adalah dengan membuat sebuah surat terbuka yang hingga
saat ini telah ditandatangani oleh ribuan tokoh dari Negara-negara di Dunia. Mereka bukan
berupaya untuk mencegah kebaikan-kebaikan yang bisa ditimbulkan dari kecerdasan buatan
tetapi sebagaimana sebuah alat, kecerdasan buatan hendaknya bersifat netral tanpa emosi
sehingga tidak disalah gunakan oleh penggunanya.

Kecerdasan buatan hingga saat ini masih merupakan alat yang tidak akan bergerak
jika tidak mendapatkan instruksi atau misi dari penggunanya. Namun bagaimana jika
kecerdasan buatan yang diciptakan oleh manusia pada suatu saat dapat berubah menjadi
begitu hebat hingga kecerdasan buatan tersebut mampu untuk mengembangkan misi bagi
dirinya sendiri. Keingintahuan yang mungkin datang dari dalam diri kecerdasan buatan itu
sendiri yang memiliki tujuan namun tidak memiliki etika, kecerdasan buatan akan berusaha
untuk mencapai tujuannya dengan cara apapun. Elon Musk dalam film dokumenter ini
berusaha menjelaskan bahwa mereka akan mencapai misi itu tanpa ampun meskipun jika
suatu saat manusia bahkan tanpa sengaja menghalangi misi itu, manusia akan dilibas oleh
kecerdasan buatan itu sendiri dan menjadikan manusia sebagai budaknya.

SINOPSIS

Musk dalam film dokumenternya yang berjudul “Do You Trust This Computer”,
berusaha menceritakan tentang siatuasi atau keadaan jika kita dengan cepat dan dengan
sengaja tanpa sadar telah bergerak menuju kecerdasan teknologi digital super yang jauh
melebihi kemampuan manusia. Film ini menggambarkan kegelisahan dari para ahli tentang
perkembangan teknologi Artificial Intelligence yang dianggap berkembang terlampau pesat
hingga mencapai tahap dimana teknologi Artificial Intelligence ini tanpa disadari masuk ke
dalam setiap sendi kehidupan pribadi manusia tanpa manusia dapat memprediksi sejauh mana
akibatnya. Hal yang amat disayangkan adalah ketika Artificial Intelligence telah mulai
mengambil alih beberapa pekerjaan yang seharusnya dilakukan sendiri oleh manusia.

Manusia secara tidak sadar telah dimanjakan oleh Artificial Intelligence pada
beberapa bidang kehidupan dengan berbagai kelebihan dan kepintarann yang dapat
diandalkan dari Artificial Intelligence. Pada akhirnya manusia mulai cenderung malas dan
memiliki ketergantungan hidup pada teknologi digital Artificial Intelligence. Dalam film ini
diberikan contoh seorang dokter spesialis kebidanan bahkan membuat pernyataan bahwa
teknologi Artificial Intelligence sangat membantu dalam menyelesaikan pekerjaannya, tetapi
kemudian tanpa disadarinya membahayakan bagi dirinya sendiri karena ia menjadi lupa pada
beberapa ilmu yang dipakai dalam menganalisa dan mendiagnosa sebuah masalah kesehatan
yang berhubungan dengan pekerjaannya. Kondisi yang menjadi kekhawatiran utama manusia
adalah karena Artificial Intelligence telah sangat dekat dengan kehidupan kita, maka
Artificial Intelligence memiliki data base pribadi kita, sehingga mampu membuat alogaritma
untuk mengarahkan atau mengubah kita.

Musk dalam filmnya menjelaskan jika ada satu perusahaan atau satu kelompok orang
yang bisa menciptakan kecerdasan teknologi digital super seperti Tuhan menciptakan
manusia, maka pada suatu saat teknologi digital tersebut akan mengambil alih dunia dari
kekuasaan dan monopoli manusia. Musk dalam filmnya berusaha menjelaskan dan
menggambarkan situasi dimana jika pada suatu waktu akan ada sebuah jaringan jutaan
komputer yang memiliki akses terhadap informasi semua manusia yang ada dimuka bumi.
Jaringan ini juga dapat membuat jutaan spkulasi kalkulasi dalam sepersekian detik dalam
mengontrol ekonomi manusia, setiap sendi kehidupan manusia, termasuk didalamnya sistem
senjata seluruh Negara di dunia, dimana hal ini tentu akan menjadi mimpi terburuk bagi umat
manusia. Sebuah diktator robot juga memiliki satu keunggulan mengerikan jika dibandingkan
diktator dalam wujud manusia, dimana manusia mempunya jangka waktu dalam siklus
hidupnya, sedangkan diktaktor dalam wujud robot mempunyai kemampuan untuk hidup
selamanya. Bagi Atificial Intelligence tidak ada yang namanya kematian. “Ia akan hidup
selamanya, dan kita semua tidak akan pernah bisa lepas dari diktator yang abadi tersebut,”.
Sejarah menunjukkan, diktator dalam wujud manusia akan selalu mati atau berhasil
ditumpaskan. Tapi, jika diktator itu adalah Atificial Intelligence, maka ia tak akan pernah
punah atau mati. Ia akan trus hidup selamanya, dan kemudian manusia akan memiliki
seorang diktator yang abadi, dimana kita (manusia) tidak akan pernah bisa melarikan diri
darinya.

REKOMENDASI UNTUK MASYARAKAT INDONESIA

1. Hendaknya setiap manusia mulai mempelajari teknologi yang dipergunakan sehari-


hari yang sekiranya dapat membantu kerja dan kebutuhan manusia namun dalam
batas kewajaran.
2. Jauhkan teknologi dari anak-anak yang belum cukup umur dan belum paham akan
manfaat dan dampak yang dapat di timbulkan oleh tegnologi dalam waktu bersamaan.
3. Batasi dengan bijak penggunaan teknologi pada anak-anak di bawah umur dan jika
terpaksa menggunakn hendaknya selalu dalam pengawasan orang dewasa yang paham
akan teknologi.
4. Hindari terjadinya kecanduan dan ketergantungan pada teknologi dalam setiap bidang
kehidupan.
5. Memanfaatkan teknologi dengan sebaik-baiknya serta bijak dalam penggunaannya,
dan jangan terlalu bergantung pada teknologi terutama untuk media sosial, agar data
pribadi kita tidak disalahgunakan oleh pihak yang tidak berkepentingan.
6. Melindungi diri dan keluarga dari akibat negatif teknologi dengan cara sebelum
menggukanakan Artificial Intelligence, terlebih dahulu mencari tau apa itu Artificial
Intelligence serta kelebihan dan kekurangannya.
7. Artificial Intelligence dapat berbahayabagi penggunanya apabila penggunanya terlalu
sering berkerja secara online menggunakan komputer. Sehingga disarankan agar
bekerja secara online hanya jika dibutuhkan saja.
8. Dalam penggunaan telpon selular/HP, sebaiknya diaktifkan fitur-fitur keamanan yang
terdapat dalam HP sehingga dapat melindungi data dan privasi kita.
9. Tingkatkan kemampuan pribadi agar tetap bisa bersaing dengan pesatnya kemajuan
teknologi.

Anda mungkin juga menyukai