Anda di halaman 1dari 8

5 Artikel tentang Kecerdasan Buatan Artificial Intelligent

30 OKT 2007 12 Komentar


by Butterfly in Uncategorized Tag:Uncategorized

1. Definisi Kecerdasan Buatan


Istilah kecerdasan buatan sebenarnya berasal dari bahasa Inggris: Artificial Intelligence. Jika diartikan tiap kata, artificial artinya buatan, sedangkan intelligence adalah kata sifat yang berarti cerdas. Jadi artificial intelligence maksudnya adalah sesuatu buatan atau suatu tiruan yang cerdas. Cerdas di sini kemungkinan maksudnya adalah kepandaian atau ketajaman dalam berpikir, seperti halnya otak manusia dalam menyelesaikan suatu masalah. Secara awam kecerdasan buatan diterjemahkan sebagai sebuah sistem saraf, atau sensor atau otak yang diciptakan oleh sebuah mesin. Sebenarnya kecerdasan buatan merujuk kepada mesin yang mampu untuk berpikir, menimbang tindakan yang akan diambil, dan mampu mengambil keputusan seperti yang dilakukan oleh manusia. Alan Turing, ahli matematika berkebangsaan Inggris yang dijuluki bapak komputer modern dan pembongkar sandi Nazi dalam era Perang Dunia II tahun 1950, dia menetapkan definisi Artificial Intelligent : Jika komputer tidak dapat dibedakan dengan manusia saat berbincang melalui terminal komputer, maka bisa dikatakan komputer itu cerdas, mempunyai intelegensi. Kecerdasan buatan itu sesuatu yang diciptakan oleh manusia, untuk menggantikan manusia. Jadi bisa jadi kecerdasan buatan itu merupakan suatu ancaman. Walau pun menyadari bahwa kecerdasan buatan bisa jadi adalah suatu ancaman untuk manusia, tapi manusia masih saja mengembangkan apa yang disebut dengan kecerdasan buatan. Manusia masih saja mencoba mengembangkan / mendapatkan sesuatu (teknologi) yang baru, yang dapat berpikir seperti manusia. Hal ini terjadi karena adanya ketidakpuasan dalam diri manusia, manusia ingin mendapatkan sesuatu dengan cara yang lebih mudah. Lagipula memang ada keterbatasan-keterbatasan dalam diri manusia, seperti otak manusia yang hanya mampu berpikir dengan frekuensi kira-kira 100 Hz dan karena manusia mempunyai rasa capai. Bandingkan dengan komputer sekarang yang mampu mengolah data dengan frekuensi 4 GHz. Komputer juga tidak mempunyai rasa capai walau pun harus mengolah data yang sama berulang-ulang.

Walaupun terasa sangat futuristik dan terlihat berbahaya, karena mesin nantinya akan memiliki kecerdasan dan emosi, para pakar AI menganggap pengembangan disiplin ilmu ini penting karena bisa diterapkan di Internet nantinya. Misalnya saja, di masa mendatang ketika Anda mengunjungi sebuah situs agen perjalanan, maka di layar komputer akan muncul wajah seorang wanita yang sangat sempurna karena semuanya berupa ciptaan komputer. Uniknya, Anda akan mampu bercakap-cakap dengan wanita artifisial ini, seperti layaknya Anda berbicara dengan staff wanita beneran di counter biro perjalanan. Kalau ini tercapai, maka pelayanan dapat diberikan 100% online, dengan akurasi yang sangat tinggi. Terutama dari konsistensi, keramahan, kecepatan dan akurasi pelayanan. Lain kalau kita menggunakan staff manusia asli yang konsistensinya tidak bisa akurat karena terpengaruh kepada kondisi fisik dan emosi saat itu. Saat ini sudah banyak teknologi kecerdasan buatan yang dihasilkan dan dipakai oleh manusia. Misalnya saja pada robot Asimo yang bisa menari dan berjalan, atau pada permainan komputer yang dirancang untuk membuat manusia berpikir keras untuk mengalahkannya. Contoh lain ada di industri otomotif. Adanya teknologi komputer yang mampu mengolah data dengan cepat dipakai untuk memberikan peringatan pada pengemudi mobil untuk menghindari terjadinya tabrakan.

2. PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK KECERDASAN BUATAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING (Studi Kasus Mendiagnosa Keadaan Bayi Dalam Kandungan)
Kecerdasan buatan adalah kemampuan komputer untuk berpikir dengan intelegensia. Ini tercapai dengan mempelajari bagaimana manusia mengingat dan berpikir ketika sedang mengambil keputusan dan memecahkan masalah. Kecerdasan buatan yang dibangun mempunyai beberapa komponen yang saling berhubungan untuk membangun sistem yaitu basis pengetahuan, mesin inferensi, antarmuka pemakai. Persoalan yang dipecahkan dalam sistem ini adalah bagaimana cara menyusun aturan yang terdiri atas beberapa premis dan konklusi dari fakta-fakta yang tersedia, sehingga dihasilkan suatu solusi, dengan menggunakan mesin inferensi yaitu forward chaining, selain itu sistem ini juga menggunakan suatu penalaran knowledge base yaitu penalaran rule-based reasoning.

Penelitian ini membahas tentang pendiagnosaan keadaaan bayi dalam kandungan yang menggunakan teknik inferensi forward chaining, yang memulai penalarannya mulai dari sekumpulan fakta-fakta menuju sebuah hipotesa (solusi). Sistem yang dikembangkan memberikan keleluasaan pada perekayasa pengetahuan untuk memasukkan himpunan aturan pada basis pengetahuan dan diperolehnya suatu solusi berdasarkan basis pengetahuan yang ada.

3. Issue tentang Artificial Intelligent


Kecerdasan buatan dibuat dengan maksud untuk meningkatkan sistem dasar komputer sehingga menyerupai ciri manusia, yaitu kemampuan untuk berpikir atau menjawab. Ada beberapa contoh dari kecerdasan buatan yang dijelaskan dalam bab ini. Kemampuan komputer memproses bahasa dasar adalah salah satu contoh dari kecerdasan buatan. Apabila dulu kita harus mempelajari perintah-perintah tertentu untuk berkomunikasi dengan komputer, sekarang ini kita sudah tidak perlu lagi untuk mempelajarinya. Hal ini dikarenakan komputer sekarang sudah dilengkapi dengan kemampuan untuk memahami bahasa kita, sehingga kita dapat lebih mudah untuk berkomunikasi dengan komputer. Kecerdasan buatan lain yang memudahkan interaksi kita dengan computer adalah kemampuan untuk mengenali cara berbicara atau kata-kata yang digunakan oleh manusia. Kita hanya perlu untuk mengucapkan perintah secara lisan kepada computer untuk melakukan suatu program, daripada dengan cara biasa yaitu dengan mengetiknya, dan nantinya computer juga akan balik menjawab perintah tersebut Kemampuan ini dapat dihubungkan dengan sebuah sistem pengenal karakter optikal (OCR), yang susunan dari OCR dapat mengenali kalimat dari dokumen yang telah dicetak. Komputer juga sekarang telah dilengkapi dengan sistem ahli, yang merupakan penasihat dasar dari sebuah computer, sehingga computer dapat membantu dalam bidang medis, pabrik, dan bidang-bidang lain. Inti dari sistem ahli ini adalah pengetahuan yang berasal dari pengalaman manusia. Sumber penambahan informasi dapat mencakup buku dan dokumen lain. Kecerdasan buatan terakhir yang dijelaskan di chapter ini adalah gambar computer. Gambar computer diartikan sebagai sebuah gambar yang diambil dengan menggunakan kamera yang kemudian diolah di computer. Dalam hal ini, kamera dan computer merupakan alat yang memiliki fungsi yang sama seperti fungsi mata dan otak manusia.

Berbagai macam teknologi juga telah ditingkatkan untuk mengembangkan kendaraan otomatis yang dalam penggunaannya dapat berfungsi tanpa bantuan manusia. Contoh fungsi dari kendaraan otomatis ini adalah untuk menjelajah angkasa luar, seperti menjelajahi planetplanet. Kendaraan ini mungkin dibuat dari rangkaian komponen hardware dan sebuah program kecerdasan buatan yang dapat memproses informasi. Gabungan dari software computer dan hardware ini juga dapat membuat kendaraan yang bisa digunakan di bumi. Kemajuan dari sistem kecerdasan buatan ini dapat menimbulkan dampak psikologis pada manusia. Bagi kelompok yang menentang adanya kecerdasan buatan percaya bahwa dengan adanya kecerdasan buatan, akan terdapat beberapa dampak dalam kehidupan manusia. Mesinmesin yang memiliki kecerdasan buatan dapat mengurangi jutaan kesempatan kerja manusia. Selain itu juga terdapat ketakutan bahwa sistem kecerdasan buatan ini, termasuk robot, mengurangi kita sebagai manusia. Sistem dasar dari kecerdasan buatan ini juga telah meningkatkan ketakutan bahwa mesin-mesin dapat menambah jumlah kerusakan. Pendukung dari kecerdasan buatan telah menyatakan argumen balasan bahwa alat dari bidang kecerdasan buatan hanyalah sebuah alat yang tidak akan menggantikan fungsi manusia. Kecerdasan buatan tidak akan mengurangi kemanusiaan kita, melainkan akan meningkatkan kehidupan kita, contohnya adalah penderita kanker akan mendapat keuntungan, dan pengenalan kalimat dan sistem perpaduan dapat membantu seorang individu untuk mengkontrol lingkungannya.

4. Memanusiakan Chatbot dengan Kecerdasan Buatan


JAKARTA Pehobi chatting bercakap-cakap di dunia maya sebaiknya jangan terlalu serius menanggapi lawan bicara. Siapa tahu kenalan baru itu adalah chatbot, yakni robot yang khusus diprogram untuk chatting. Chatbot merupakan program khusus dalam komputer yang berfungsi sebagai penjawab sapaan di ruang chatting. Di masa mendatang, program serupa ini menjadi kembangan dari artificial intelligent (AI) alias kecerdasan buatan. Jabberwacky, sebuah chatbot yang tinggal di dalam hard disk komputer. Ia mampu menggunakan kata-kata pelesetan, humor, kadang juga kata makian, bahkan juga menjadi pembicara yang konfrontatif. Kelebihan Jabberwacky dari chatbot lain adalah: makin banyak ia bercakap dengan para chatter manusia, makin banyak hal yang dipelajarinya. Chatbot jenius ini adalah temuan Rollo Carpenter, finalis Loebner Prize asal Inggris.

Loebner Prize merupakan penghargaan khusus di bidang AI tingkat dunia yang dimulai sejak 1990. Penghargaan ini diberikan pada mereka yang mampu meloloskan diri dari Turing Test, yakni suatu cara menguji mesin untuk mengetahui apakah mesin itu cerdas atau tidak. Jabberwacky akan bergabung dengan delapan finalis internasional lain pada Oktober mendatang untung memperebutkan medali emas. Seperti semua finalis lain, chatbot ini akan menjalani Turing Test yang metodenya ditemukan oleh Alan Turing. Dari sini akan diketahui apakah chatbot ini benar-benar pintar seperti halnya AI lain. Carpenter mendesain Jabberwacky semirip mungkin dengan manusia. Memang bukan dari bentuk fisiknya, melainkan dari caranya bicara dan bercakap-cakap. Chatbot ini mempelajari cara bicara manusia, mempelajari beberapa bahasa, hingga memahami konteks percakapan dan aturannya.

5. KECERDASAN BUATAN =Menduakan Otak Manusia ?????????????????


Kecerdasan Buatan (artificial intelligent) adalah penggunaan komputer, yang mana meniru atau menduakan fungsi otak manusia. Sistem Kecerdasan buatan tidak diharap menggantikan manusia sebagai pembuta keputusan, tetapi sebaliknya mereplikakan butirannya, dengan keadaan jelas. Umumnya bidang kecerdasan buatan termasuklah beberapa jenis komponennya. Ianya diringkaskan seperti berikut: Sistem pakar, Robotik, Sistem penglihatan, Sistem Pemprosesan Bahasa Tabii, Sistem Pembelajaran dan Rangkaian neural. Jadi, gimana kita sebagai manusia yang dianugrahi sumber pemikiran OTAK? Mau di duakan??? Plis deh,,,,,,,,,,

Seminar Nasional Teknologi 2007 (SNT 2007) ISSN : 1978 9777 Yogyakarta, 24 November 2007 D1

PROSPEK INDUSTRI IT BERBASIS KECERDASAN BUATAN


Hanif Al Fatta STMIK AMIKOM Yogyakarta e-mail : hanivonitch@yahoo.com ABSTRACTS Development of computer software has bring new field of industry. Many major industries in certain countries really depend on information technology industry. Indonesia as well.Many computer applicaton based on software and hardware has become major core for many companies. IT business has many branches, one that had not been exprored in Indonesia is IT business based on Artificial Intelligence. So many application can be developed by this concept, so the ooportunity to take advantege on this branch is really wide open for IT company in Indonesia.This paper tried to illustrate that this business has really good opportunity to develop, and what kind of application that can be develop to overcome the markets necessity. Keywords: Information Technology industry, Artificial Intelligence, Software, Hardware, Computer application 1. PENDAHULUAN Sejak diperkenalkannya sistem operasi windows di Indonesia, perkembangan software Indonesia maju pesat. Software sebagai bagian dari cara memenuhi kebutuhan bisnis dan organisasi telah dipahami oleh sebagian besar perusahaan dan institusi modern. Sehingga sistem pengolahan data dan penyebaran informasi yang berbasis IT mutlak menjadi kebutuhan, hal ini menjadikan bisnis IT laris manis pada beberapa tahun terakhir. Sehingga bermunculan banyak perusahaan IT dengan berbagai produk dan harga. Perkembangan ini disisi konsumen sangat menguntungkan karena harga software bisa jadi kompetitif, tetapi disisi produsen produk IT persaingan menjadi sangat ketat. Khusus untuk DIY karena banyaknya institusi pendidikan yang mengembangkan basis IT, jumlah lulusan di bidang ini menjadi sangat banyak, sehingga persaingan menjadi jauh lebih ketat lagi. Hal ini karena sebagain besar pelaku bisnis IT masih mengembangkan produk untuk memenuhi kebutuhan berdasarkan paradigma lama yaitu SIM, sistem informasi yang dikembangkan untuk mengolah dan menyebarkan informasi saja, padahal masih banyak prospek IT yang bisa digali diluar produk SIM . Pada bukunya Sistem Informasi Manajemen, Raymond MAcleod, membedakan produk atau software pengolah informasi (Sistem informasi) menjadi 4 kategori : 1. Transaction Processing Systems (TPS) 2. Management Information Systems (MIS) 3. Decision Support Systems (DSS) 4. Expert System and Artificial Intelligence (ES &AI) Pada perkembangannya, di Indonesia bisnis yang paling banyak dikembangkan adalah bisnis-bisnis yang berpusat pada TPS dan MIS. Sementara untuk produk DSS dan ES serta AI belum banyak dikembangkan. Pada tulisan ini penulis mencoba mengetengahkan prospek bisnis IT yang berpusat pada kecerdasan Buatan dan Expert System. Seminar Nasional Teknologi 2007 (SNT 2007) ISSN : 1978 9777 Yogyakarta, 24 November 2007 D2 2. ARTIFICIAL INTELLIGENCE AI (Artificial Intelligence) adalah cabang IT yang berusaha mengimitasi atau meniru kecerdasan atau cara berpikir manusia untuk diaplikasikan pada komputer. Banyak cabang-cabang ilmu yang merupakan pengembangan dari AI di antaranya : NLP (Natural Language Processing) Cabang ini adalah cabang AI yang memusatkan risetnya pada pemrosesan bahasa manusia untuk beberapa keperluan. Diantaranya voice command, bagaimana membuat komputer bisa mengeksekusi perintah dalam bentuk lisan dengan berbagai bahasa. Kemudian

produk yang paling terkenal adalah produk penerjemah bahasa, yang sangat mempermudah manusia dalam menerjemahkan satu kalimat kompleks dengan konteks yang benar, transtool misalnya. Prospek s/w ini sangat bagus karena pesaing untuk proyek ini masih sedikit. Riset lain yang sangat prospektif untuk dikembangkan adalah software penerjemah lisan ke dalam instruksi mengetik, untuk dipakai tuna netra dalam menuliskan dokumen dalam format elektronik. Salah satu contoh program jenis ini yang sukses adalah IBM viavoice. Teknologi viavoice merupakan software voice command yang memungkinkan penggguna windows, macintosh dan komputer berbasis handheld lainnya untuk mengoperasikan komputer tanpa harus bergantung pada mouse, keyboard dan stylus untuk banyak aplikasi. Contoh aplikasi lain adalah transtool, TransTool adalah software yang berfungsi sebagai translator artikel bahasa Inggris ke bahasa Indonesia maupun sebaliknya dalam jumlah yang banyak dan waktu yang relatif singkat. Software ini sudah mampu menerjemahkan sampai dengan kalimat. Dilengkapi dengan fasilitas kamus super yang dapat di customize sehingga dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan gaya bahasa pemakai dengan menambah atau mengubah isi kamus. Bisa digunakan untuk menerjemahkan dokumen dari internet, buku-buku,literatur maupun majalah, dan lain - lain Image Processing Cabang ini memusakan riset bagaimana mengolah citra digital menjadi sesuatu yang lebih bermakna dan membantu kegiatan bisnis manusia. Banyak aplikasi yang prospektif untuk dikembangkan dimasa depan berdasarkan konsep ini. Diantaranya : a) Face recognition Banyak aplikasi yang memerlukan otentifikasi untuk menentukan user yang berhak menggunakan sistem. Dengan face recognition pengenalan untuk otentifikasi bisa dilakukan dengan memanfaatkan citra wajah, sehingga aplikasi ini akan sangat diminati jika berhasil dikembangkan. Pemanfaatan bidang ini bisa untuk sistem presensi, identifikasi foto paspor, sampai dengan otentifikasi peserta UMPTN. b) Pattern Recognition Beberapa industri mendasarkan kualitas produk pada sisi yang bisa diamati secara visual, misalnya bagaimana mendeteksi cacat pada pola kain. Beberapa riset telah berhasil mengembangkan sistem untuk menemukan cacat kain secara otomatis. Sehingga cukup dengan kamera bisa dilakukan pendeteksian. Aplikasi yang hampir mirip adalah pendeteksi kerusakan telur sekaligus menentukan kategori telur berdasarkan ukuran. Sistem ini sangat penting untuk kendali kualitas telur-telur yang kan di jual ke pasaran modern. Pada bisnis kesehatan, aplikasi yang telah berhasil dikembangkan adalah analisa foto rontgen secara terkomputerisasi. Sehingga dengan input foto rontgen dari pasien, komputer bisa menganalisis kondisi pasien seperti yang dilakukan oleh ahlinya. Seminar Nasional Teknologi 2007 (SNT 2007) ISSN : 1978 9777 Yogyakarta, 24 November 2007 D3 c) Expert System Expert System atau System Cerdas adalah cabang AI yang berkonsentrasi pada bagaimana menyajikan kemampuan dan pengetahuan seorang pakar ke dalam sistem terkomputerisasi, sehingga user bisa menarik manfaat dari sistem ini sebagaimana berkonsultasi dengan user. Salah satu contoh Expert System yang sukses adalah Prospector. Prospector dikembangkan untuk membantu eksplorasi geologis untuk menentukan apakah suatu lokasi tertentu mengandung bahan tambang yang menguntungkan untuk dieksplorasi atau tidak. Ide dasar PROSPECTOR adalah mengkodekan pengetahuan yang dimiliki oleh ahli geologi ke dalam sistem komputer. Sistem dengan konsep yang sama juga sudah banyak dikembangkan, walaupun tingkat kepercayaan user masih rendah, diantaranya : I. Sistem diagnosis penyakit dan solusinya berdasarkan terapi herbal II. Sistem deteksi kerusakan sepeda motor

III. Sistem untuk menganalisa penyakit pada tanaman jeruk 3. TANTANGAN ATAU PROSPEK Sebagian besar produk IT berbasis AI dan ES masih merupakan riset, sehingga belum siap jika dilemparkan ke pasaran. Justru inilah yang menjadikan prospek bidang ini cukup bagus, karena jika berhasil dikembangkan sistem yang bisa diterima pasar, pesaing dari produk sejenis masih sedikit. Pada tahun 2007, penulis yakin tingkat SDM dari insan IT indonesia akan jauh lebih meningkat, sehingga riset-riset seperti ini akan jauh lebih berkembang dan berhasil. Ada beberapa fakta yang perlu dicermati : a. AI dan ES di indonesia mayoritas masih dikembangkan dalam tahapan riset b. Belum banyak aplikasi berbasis AI dan ES berkembang di pasaran c. Pengembangan lebih sulit d. Penerimaan pasar Rendah Beberapa hal di atas adalah tantangan yang harus diatasi, untuk menjadikan bisnis AI dan ES menjadi komoditas yang prospektif 4. KESIMPULAN Bisnis IT masih sangat menjanjikan. Banyak bidang-bidang IT yang sebenarnya prospektif belum di eksplorasi secara maksimal oleh insan IT Indonesia, sehingga bisnis IT jenuh dengan produk-produk standar. Riset dan pengembangan software berbasis AI dan ES adalah salah satu tantangan yang menjanjikan untuk lebih eksis di dunia IT, dimana inovasi dan kreatifitas adalah harga mati untuk bertahan hidup. 5. DAFTAR PUSTAKA [1] Giarratano, J, 1994, Expert Systems: pronciples and Programming 2nd Edition, PWS Publishing Company, Boston [2] [3] http://www-306.ibm.com/software/voice/viavoice/ diakses tanggal 13 Januari 2007 [4] [5] http://www.geocities.com/cdpenerjemah diakses tanggal 12 januari 2007 [6] [7] http://www.efg2.com diakses tanggal 12 januari 2007

Anda mungkin juga menyukai