Anda di halaman 1dari 56

PENGEMBANGAN RENCANA

PEMBELAJARAN (RPS) BERBASIS


KETERAMPILAN BERPIKIR

Oleh
Tim Pengembang Kurikulum UPI

1
A. Tujuan Lokakarya:
Pada akhir lokakarya, peserta diharapkan dapat:
1. membedakan antara kurikulum dari RPS
membedakan antara Capaian Pembelajaran Lulusan
(CPL) (Program Learning Outcomes) dari Capaian
Pembelajaran Mata Kuliah (CPMK) (Course Learning
Outcomes);
3. merumusakan CPMK berdasarkan keterkaitannya
dengan CPL;

2
4. menuliskan deskripsi bahan kajian berdasarkan capaian
pembelajaran (learning outcomes-based course description);
5. mengembangkan urutan bahan kajian terkaiat mata
kuliah;
6. merancang pembelajaran dalam RPS berorientasi kepada
keterampilan berpikir; dan
7. merancang alat penilaian yang dapat memastikan
teridentifikasinya CPMK dan CPL.

3
B. Cakupan Lokakarya:

• Bag I : Konsep dan prinsip pengembangan RPS


berbasis capaian pembelajaran sesuai SNPT
• Part II: Praktek penyusunan RPS berbasis
capaian pembelajaran yang dimandatkan dalam
SNPT.

4
Bag I: Konsep dan Tahapan
Pengembangan RPS

5
A. Silabus ataui RPS , secara umum merujuk kepada seleksi
dan organisasi bahan ajar yang didasarkan pada capaian
pembelajaran, termasuk penyajian dan penilian terhadap
raihan capaian pembelajaran. Silabus dikembangkan
berdasarkan acuan kurikulum. Oleh karena itu, hubungan
antara kurikulum dengan RPS dapat digambarkan sbb.:

6
Landasan
Landasan psikologi
Yiuridis belajar &
kebutuhan
PKurikulum
Course/
Curr

Landasan Filosofis

Komponen Kurikulum Prodi


RPS
Dimodifikasi dari Capaian Pemb
Dubin& Olsthain
(1986) Bahan
Penilaian

Proses Pemb
C. Tahapan Pengembangan RPS Berbasis
Capaian Pembelajaran

Dalam proses pengembangan silabus dan SAP


Berbasis capaian pembelajaran, model sistematis dan
interaktif yang berakar pada Model Tyler/Model
Rasional lazim digunakan tahapan sbb.:

8
TAHAPAN PENYUSUNAN SILABUS DAN SAP
Kompetensi
Lulusan (CPL)

Kompetensi MK(Capaian
Pemb.Mata Kuliah)

Konten MK

Rancangan Pemb.

Penilaian

12/17/2018 Tim Pengembang Kurikulum UPI 2012


1. Awali pengembangan RPS dengan mengidentifikasi
kompetensi lulusan (program learning outcomes
)yang berbasis capaian pembelajaran(KKNI)
mencakup tiga elemen: (a) pengetahuan
(konseptual, faktual, prosedural, metakognitif)
terkait bidang kajian dalam MK terkait, (b)
keterampilan (mengunakan bahan, metode, alat
termasuk keterampilan berpikir), dan (c) sikap dan
perilaku yang dibutuhkan agar lulusan dapat
menerapkan pengetahuan dan keterampilan sesuai
dengan kaidah, nilai atau norma yang berlaku dalam
lingkup pekerjaan atau profesinya. Contoh rumusan
capaian pembelajaran
CP
10
Contoh: Hubungan Kompetensi Lulusan (Program Learning
Outcomes ), Capaian Pembelajaran Kel MK, danCapaian
Pembelajaran MK (course learning outcomes) prodi S1

CPL

Kurikulum Inti:
-MKU
Capaian Pemb Kel MK 1 Capaian Pembelajaran
-MK DK
Capaian Pemb Kel MK 2 Mata Kuliah (Couse
-MKPBM Learning Outcomes)
dst
-MKK Prodi
Kurikulum Pililihan:
-MK Pil
Contoh: Hubungan Kompetensi Lulusan (Program Learning
Outcomes ), Capaian Pembelajaran Kel MK, dan Capaian
Pembelajaran MK (course learning outcomes) prodi S 2dan S3

PLO

Kurikulum Inti:
-MKLK Capaian Pemb Kel MK 1 Capaian Pembelajaran
-MKK Pasca Capaian Pemb Kel MK 2 Mata Kuliah (Couse
-MKK dst Learning Outcomes)
Kurikulum Pililihan:
-MKK Pil
2. Rumuskan capaian pembelajaran lulusan (program
learning outcomes) ke dalam capaian pembelajaran
untuk mata kuliah terkait (Course Learning Outcomes
atau Student Learning Outcomes (SLO)). Dalam
merumuskan capaian pembelajaran ini, perhatikan dan
pertimbangkan hal berikut.
a. Apakah yang Anda harapkan dicapai oleh mahasiswa
di akhir semester atau misalnya 2 tahun setelah
mereka lulus?

13
b. (1) Apakah yang harus mereka ketahui tentang bidang
kajian/mata kuliah (aspek pengetahuan konseptual,
faktual, prosedural yang dipandang oleh pemangku
kepentingan esensial)?; (2) Apakah yang harus mereka
dapat lakukan dengan pengetahuan tersebut (aspek
keterampilan); dan (3) Nilai atau sikap apakah yang
harus ditumbuhkembangkan agar mereka dapat
menerapkan pengetahuan dan keterampilannya dalam
lingkup pekerjaan/profesi dan kehidupannya?

14
c. Apakah dalam merumuskan capaian pembelajaran
untuk ketiga aspek/ranah belajar tersebut sudah
mempertimbangkan tingkat kedalaman mata kuliah
sebagaimana atau istilah laian keluasan dan
kedalaman konten kurikulum sebagaimana tertuang
dalam SN-DIKTI. Berikut sekedar contoh pemetaan
keluasan dan kedalam MK

CP

15
d. Capaian Pembelajaran Mata kuliah (CPMK) adalah rumusan
pernyataan yang sepesifik tentang apa yang harus dicapai dalam
suatu mata kuliah. Capaian pembelajaran suatu mata kuliah
menguraikan “Apa yang diharapkan oleh seorang tenaga pendidik
(dosen) dari seorang peserta didik (mahasiswa) untuk
mengetahui, memiliki keterampilan, dan sikap serta perilaku yang
dapat membentuk kultur akademik serta dapat ditunjukkan
ketiga ranah belajar tersebut dalam perkuliahan baik di kelas
maupun di luar kelas.” Oleh karena itu, rumusan capaian
pembelajaran suatu mata kuliah sekurang-kurangnya
menunjukkan hal berikut:

16
• Capaian pembelajaran suatu mata kuliah merinci suatu
tindakan/kegiatan yang dilakukan oleh peserta didik
(mahasiswa) yang dapat diamati atau diukur.
• Capaian pembelajaran suatu mata kuliah merinci suatu
tindakan/kegiatan yang dilakukan oleh peserta didik dan
bukan oleh tenaga pendidik.
• Capaian pembelajaran suatu mata kuliah menujukkan
keterkaiatan yang erat dengan capaian pembelajaran
program studi (program learning outcomes)

17
3. Mendeskripsikan isi/konten dalam silabus
Dalam mendeskripsikan isi/konten/bahan kajian dalam
silabus berbasis capaian pembelajaran harus
terumusakan pula proses atau cara konten tersebut
dipelajari. Berikut perbedaan deskripsi antara
content-based dan learning outcomes-based.
Catatan:Dalam memilih dan memilah konten tentu
harus dilakukan analisis yang seksama untuk
menentukan penjenjangan (gradasi) dan organisasi.
Untuk itu perlu dibentuk tim TPK Prodi/Jurusan
berkerjasama dengan asosiasi terkait
18
Contoh skripsi Bahan Kajian
Deskripsi bahan kajiian berdasarkan konten
(content-based course description)
SEN 205: Mata kuliah ini membahas pengantar seni visual –
patung, gambar, tembikar, tekstil karya berbagai etnis di
Indonesia dari masa kolonial hingga sekarang.
Fokus pembahasan pada hubungan estetika antara bentuk-
bentuk karya seni tersebut dengan bentuk ekspresi artistik
berbagai etnis tersebut.
Deskripsi bahan kajian berbasis capaian pembelajaran/kompetensi
(learning outcomes-based course description)
SEN 205: Pada mata kuliah ini yang ditunjang dengan Web,
mahasiswa akan mengembangkan kemampuan mengidentifikasi dan
menafsirkan berbagai karya seni terpilih sebagai bagian dari
kebudayaan berbagai etnis/suku di Indonesia dan menjelaskan dengan
penafsiran tersebut serta menunjukkan pemahaman terhadap proses
penafsiran. Dengan melihat sisi karya seni atau peristiwa bersejarah
dari berbagai sudut pandang, mahasiswa akan beroleh pemahaman
yang meningkat terhadap teknik dan metodologi bidang yang dikaji.
Melalui diskusi daring (on line)yang interaktif baik secara synchonous
dan asynchronous, mahasiswa akan mengekslorasi tema-tema historis
dan kultural disamping isu-isu estetika.
4. Memilih dan mengembangkan materi, dengan
mempertimbangkan:
a. kedalaman mata kuliah separti yang tercantum dalam
kode mata kuliah (misalnya, 100 untuk pengetahuan tingkat
dasar, 200 untuk keterampilan tingkat dasar)
b. aspek yang tercakup dalam materi, pengetahuan
(konseptual, prosedural, faktual lihat lampiran tingkat
kedalaman mata kuliah); keterampilan (mengunakan alat,
metode, bahan dll); sikap ( dapat dikaitkan dengan
materi/bahan ajar atau disemaikan dalam kegiatan
pembelajaran baik di dalam kelas maupun di luar kelas)
c. keragaman bahan ajar baik mencakup bentuk teks dan
non-teks (misalnya, realia, situasi nyata)

21
d. Rumuskan indikator ketercapaian Kompetensi (course learning
outcomes) berdasarkan telaah terhadap:
(1) Ranah belajar yang tercakup dalam capaian pembelajaran mata
kuliah (pengetahuan, keterampilan, atau sikap) Daftar Kt Kerja
(2) Rumusakan indikator ketercapaian pembelajaran dengan kata
kerja transitif (lihat daftar kerja terlampir untuk aspek
pengetahuan,keterampilan/psikomotor dan sikap) dengan
menggabungan tiga tiga aspek: (a) awali rumusan indikator
dengan kemampuan (sesuai jenjang dalam Taksonomi Bloom
terbaru (lihat daftar kata kerja berdasarkan taksonomi tsb);(b) ikuti
dengan rumusan topik/kosep yang dipelajari/kaji; dan (c ) akhiri
dengan rumusan apa outcomes-nya (misalnya agar peserta didik
beroleh keterampilan menerapkan konsep terkait, memiliki
kemampuan menganalisis fakta dg konsep/teori yang disebutkan
dalam rumusan indikator tsb)

22
Untuk mengembangkan RPS yanag berorientaasi kepada
keterampilan berpikir Anderson dan Krathwohl dkk (2001) Erickson,
H.L.(2007) menyarankan agar dalam merumusan indikator
capaian pembelajaran (performance indicators) harus memasukan
tiga dimensi sebagimana tergambar berkut ini, yakni:

23
Know Understand
(factually) (conceptually)

able to
Do(skillfully)

24
(1) Awali rumusan indikator CPMK dengan kata kerja operasional dari
versi Taksonomi Bloom oleh Anderson dkk yang mengkaitkan dimensi
pengetahuan faktual dan kopsetual (mengakitkan pengetahuan teortis
dan praktis) dan ikuti dengan kemampuan yang diharapkan
(pemahaman yang mendaam terhadap dimesni pengathuan yang
dipelajari)
(2) Dalam merumuskan indikator perhatikan tingkat kedalam dan
keluasan bahan kajian (topik) yang tercakup dalam MK. Tingkat
kedalam (Gradasi) dapat dilihat dari tingkat kemampuan berpikir yang
tercakup dalam rumusan indikator (dimensin proses berpikir.cognitive
processes) dan cakupan pengeathuan (dimensi pengetahuan: faktual,
konseptual, prosedural dam metakognitif).

25
Contoh !:
• mengidentifikasi prinsip-prinsip desain pembelajaran sistematik agar
dipahami bahwa desain pembelajaran ditentukan oleh prinsip yang
mendasarinya;
• membandingkan berbagai perubahan dalam teknologi agar diperoleh
pemahaman bahwa perubahan dalam teknologi mengubah tatanan
masyarakat;
• mengidentifikasi berbagai data primer maupun sekunder, seperti basisdata,
berita, interviu, artifak untuk beroleh informasi ;
• mengidentifikasi dan membandingkat dua pendekatan dalam pembelajaran
bahasa bagi kanak-kanak untuk menentukan satu pendekatan yang paling
sesuai
• menganalisis dan mensintesakan berbagai model pengembangan kurikulum
bahasa untuk mengasilkan model yang relevan bagi pengembangan
kurikulum bahasa untuk jenjang Pendas

26
Contoh 2:
Berikut rumusan indikator yang disarankan oleg Anderson dkk
(2001) dengan mengabungkan dimensi pengetahuan dengan
keterampilan berpikir.
- Menerapkan teori penyedian dan permintaan dalam
memecahkan masalah kenaikan harga kebutuhan pokok
- Mengidentifikasi relevansi karya sastra seperti Macbeth
dengan kehidupannya
dst

27
Hub antar
Komp

Indikator capaian
pembelajaran

Diskusikan&
gunakan hasil
penilaian utk Materi pokok
memperbaiki
pembelajaran

Menghadirkan
kegiatan
pembelajaran yg
membantu
pencapaian learning
outcomes
Sumber:Huba,M.
E.&Freed,J.E
(2000)
28
5.Memilih Media Pembelajaran
a. Pilih media yand dapat memaksimalkan pembelajaran
b. Media yang dapat memaksimalkan pembelajaran
adalah yang mendorong mahasiswa untuk terlibat
dalam kegiatan pembelajaran (learning engagement).
Ini, antara lain bila mereka distimulasi panca indra,
pikiran, dan perasaannya melalui kegiatan berpikir
(thinking), melakukan (doing), pengamatan(seeing and
observing), menyimak (hearing) dan mendiskusikan
(talking).

29
c. Kaitkan media yang dipilih dengan jenis pengetahuan
dan capaian pembelajaran yang dirumuskan dalam
silabus dan SAP. Berikut adalah contoh kesesuain antara
jenis pengetahuan dengan media pembelajaran

30
Kesesuaian Antara Jenis Pengetahuan dengan
Media yang Dibutuhkan
Jenis Pengetahuan
Jenis Media Konsep
Verbal Visual Prosedur Sikap
Prinsip
Film Rendah Tinggi Sedang Tinggi Tinggi
Televisi/Video Sedang Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi
Kaset Audio Tinggi Rendah Sedang Rendah Sedang
Slide Suara Rendah Sedang Sedang Sedang Sedang
Modul Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang
Slide Rendah Sedang Sedang Sedang Rendah
Transparansi Rendah Sedang Sedang Sedang Rendah
Lingkungan Rendah Tinggi Sedang Sedang Sedang

31
6.Memilih dan mengembangkan kegiatan
pembelajaran, dengan mempertimbangkan:
a. pendekatan, metode dan teknik yang dipandang
dapat membantu mahasiswa mencapai indikator
ketercapaian kompetensi (pengetahuan,
keterampilan, sikap dan perilaku).
b. pendekatan, metode, dan teknik yang dapat
menumbuhkembangkan kultur akademik (sikap
dan perilaku termasuk keterampilan berpikir)

32
c. metode dan teknik pembelajaran yang inovatif, kreatif,
aktif, interaktif
d. metode dan teknik lebih berpusat kepada mahasiswa
(student-oriented)

Berikut salah satu contoh tahapan pembelajaran:

33
Berikut adalah beberapa contoh struktur pembelajaran berbasis
penyelidikan (inquiry based instruction)

Kegiatan Pendahuluan, yang antara lain meliputi kegiatan berkut.


-Selalu awali perkuliahan dengan mengaitkan antara apa yang
sudah dipelajari dan diketahui oleh mahasiswa (pengetahuan
metakognitif) dengan apa yang akan didisikusikan dalam
perkuliahan ( terkait aspek pengetahuan konseptual, faktual,
prosedural), keterampilan (menggunakan alat, metode, materi)
termasuk keterampilan berpikir, dan sikap serta perilaku yang
dapat dikembangkan atau disemaikan dalam pembahasan materi
perkuliahan atau kegiatan perkuliahan (learning tasks) melalui
kegiatan perkuliahan, antara lain:

34
(i) meminta mahasiswa mengamati, mencermati, mendengarkan,
memikirkan apa yang disampaikan oleh dosen terkait materi
pokok yang disajikan (konsep, fakta, prosedur, teori, kasus,
permasalahan terkait bidang kajian); (ii) meminta mahasiswa
mengaitkan (mengasosiasikan) apa yang mereka amati tersebut
dan meminta mereka memprediksi, mendiskusikan dengan curah
pendapat, dan mempertanyakan apa yang disajikan tersebut.
• Intinya, tujuan tahapan perkuliahan tersebut adalah memperkuat
pengetahuan siap mereka (pengetahuan metokognitif mahasiswa)
dan mengembangkan keterampilan berpikir mereka, antara lain
melalui kegiatan mengaitkan apa yang mereka telah ketahui
dengan apa yang mereka sedang pelajarai ( kegiatan
mengasosiasi), membandingkan, menganalisis, dan memprediksi.

35
- Usahakan menggunakan multi media yang dapat
mengintegrasikan berbagai ranah belajar (kognitif, afektif,
psikomotor atau keterampilan). Mahasiswa akan lebih terdorong
untuk terlibat dalam kegiatan pembelajaran (learning
engagement) bila mereka distimulasi panca indra dan pikirannya
melalui kegiatan berpikir(thinking), melakukan (doing),
pengamatan(seeing and observing), menyimak (hearing) dan
mendiskusikan (talking).

36
Kegiatan Inti, dalam kegiatan ini, antara lain kegiatan berikut dapat
dilakukan.
- Libatkan mahasiswa dalam memecahkan bahan kajian terkait aspek
pengetahuan (konseptual/teori, faktual), menerapkan
pengetahuan prosedural (pengetahuan bagaimana melakukan
sesuatu dan memilih suatu prosedur yang dipandang tepat atau
sesuai) dalam menyelesaikan, misalnya suatu masalah, kasus,
atau proses.
-Libatkan mahasiswa dalam suatu kelompok (melatih kolaborasi dan
komunikasi diantara anggota kelompok atau tim yang dapat
digunakan untuk menyemaikan sikap dan perilaku, antara lain
kerjasama, tanggung jawab, saling menghargai) dalam
memetakan dan mendiskusikan terkait aspek-aspek bidang kajian
terkait pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang akan
ditumbuhkembangkan.

37
- Libatkan mahasiswa untuk lebih banyak menyampaikan pendapat terkait apa
yang diketahuinya (dari pengalaman, buku rujukan yang dibacanya dan sumber
lain) melalui kegiatan curah pendapat (brain storming) dan presentasi.

- Meminta mahasiswa menyajikan apa yang mereka telah baca dan meringkasnya
dalam bentuk laporan bab singkat (short summary writing) terkait topik-topik
atau pokok bahasan yang dikaji dalam mata kuliah atau bidang kajian. Untuk
itu, selalu tugaskan mahasiswa untuk meringkas dan menyimpulkan apa yang
mereka baca terkait topik yang memperkuat pengetahuan (konseptual, faktual,
atau prosedural). Keterampilan menyajikan apa yang telah dibaca atau dielajari
oleh mahasiswa (presentation skills) di kelas untuk melatih dan
mengembangkan keterampilan berkomunikasi (baik interpersonal maupun
transaksional) dan menumbuhkembangkan, antara lain sikap percaya diri,
saling menghargai, disiplin dan tanggungjawab.

38
-Sajikan peta konsep (keterkaitan antara konsep) terkait bidang kajian dalam mata
kuliah Anda pada awal perkuliahan untuk memberikan gambaran kepada
mahasiswa tentang struktur keilmuan bidang yang dikaji dan fungsinya sebagai
alat untuk mengkaji permasalahan, isu atau kasus yang akan mereka hadapi
dalam bidang pekerjaannya atau kehidupannya.
-Untuk mata kuliah yang mengandung kegiatan praktek pastikan pengetahuan
prosedural (pengetahuan tentang bagaimana melakukan sesuatu) diliput dan
dibahas dalam perkuliahan setelah pengetahuan konseptual terkait bidang
kajian didiskusikan. Misalnya untuk mata kuliah metodologi pengajaran, aspek
pengetahuan konseptualnya terkait dengan konsep, prinsip atau teori
(pendeketan) berkenaan dengan suatu metode didiskusikan terlebih dahulu
dan kemudian didiskusikan dan diperagakan pengetahuan prosedural (tahapan
bagaimana menerapkan teknik atau strategi pembelajaran) terkait metode
tersebut.

39
- Untuk mengaitkan antara pengetahuan konseptual dan prosedural dengan hal
yang terjadi dalam seting yang sebenarnya (pegetahuan faktual) baiknya
disajikan dalam bentuk studi kasus yang didiskusikan di kelas setelah
mahasiswa diminta mengamati hal yang terkait pengetahuan konseptual dan
prosedural di lapangan (misalnya, sekolah). Hasil kajian terhadap kasus yang
diamati tersebut ditelaah dengan menggunakan lensa teori terkait untuk
selanjutnya ditulis oleh mahasiswa dan disajikan. Kegiatan ini dilakukan degan
mempertimbangkan pengetahuan siap (prior knowledge) mahasiswa dan
tingkat mata kuliah sesuai course level-nya. Kegiatan ini diharapkan dapat
menumbuhkan budaya akademik melalui pembiasaan mereka melakukan
kajian atau penelitian di bawah panduan dosen yang hasilnya dapat disajikan
dalam diskusi di kelas atau kegiatan seminar di kampus atau di luar kampus.
Dari kegiatan ini diharapkan pula dapat terseleksi karya penelitian mahasiswa
di bawah bimbingan dosen mata kuliah yang layak terbit dalam jurnal ilmiah
berkala.

40
Kegiatan penutup. Dalam tahap kegiatan ini, hal-hal berikut, antara
lain dapat dilakukan.
- Meminta mahasiswa menyimpulkan apa yang telah dipelajari,
didiskusikan, disajikan, dipraktekan untuk memastikan apakah
mereka memahami hal-hal yang dipelajari, didiskusikan, disajikan,
dan dipraktekkan tersebut.
- Meminta mahasiswa mengaitkan apa yang dipelajari dengan
manfaatnya yang akan mereka peroleh dalam kehidupannya
(pekerjaanya dan kehidupan di masyarakat).
- Meminta mahasiswa membandingkan antara apa yang mereka
ketahui dengan apa yang dipelajarinya serta diminta mereka
menyampaikan apa yang mereka ingin pelajari lebih lanjut terkait
apa yang dipelajari, didiskusikan, disajikan dan dipraktekkan.

41
- Meminta mahasiswa untuk mengkaji lebih lanjut apa yang
mereka telah pelajari, diskusikan , presentasikan dan praktekan
di kelas dengan menelusuri atau mengkaji bahan-bahan pustaka
terkait dengan apa yang dikaji di kelas.

42
Contoh beberapa Pembelajaran yang berbasis Riset

Inductive Teachig
Contoh :
Topik : Bencana Alam dan Kesimbangan Alam
Konsep yang dibahas: Kesimbangan/Keberlangsungan
Pertanyaan yang dibahas di kelas: “Bagaimana lingkungan dipertahanan
keberlangsungannya disela-sela kerusakan yanag dibuat manusia?
Dosen/asisten mengali kelas dengan menyampaikan tujuan dan materi
perkuliahan: “Dalam perkuliahan ini, topik atau isu yanag akan diteliti adalah
dampak kerusakan yanag dibuat manusia atas keseimbangan alam dan
explorasi isu-isu keberlangsungan lingkungan.”
Pengalaman belajar/Kegiatan Pembelajaran:

43
1. Diskusikan konsep keberlangsungan lingkungan
dengan ,menggunakan mindmapping diawali
dengan frase pada lingkaran inti:

Keberlangusngan
lingkungan

44
2. Berdasarkan diskusi, diminta tiap kelompok mahasiswa
menyampaikan penegetian atau definisi “keberlangsungan
lingkungan”
3. Tampilkan beberapa gambar situasi yanag menunjukkan
“keberlangsungan lingkungan”, misalnya gambar “ligkungan yanag
sehat” disandingkan dengan “lingkungan yang tidak sehat”
4. Bagi kelas ke dalam du kelompok, “kelompok yanag membahas
konsep “kerlangsungan lingugan” dan kelompok yanag membahasa
konsep “kerusakan lingkungan dan kesimbangan alam”
5. Dalam kelompok diskusikan faktor-faktor yang menjadi prasyarat
bagi “keberlangsungan lingkungan” dan faktror-faktor yanag penting
diperhatikan bagi “keseimbangan alam” dan faktor-faktor yang
menyebabkan “kerusakan alam yanag menggangu keseimbangan
alam”

45
5. Tiap kelompok diminta mencari bahan darai bacaan atau
sumber “on line” terkait “bencana alam yanag disebabkan oleh
manusia dan dampaknya terhadap lingkungan dan ekosistem.”
Kelompok dengan merujuk kepada sumber belajar tersebut,
berdiskusi untuk mengembangkan pertanyaan untuk
memewancarai penduduk yang berada pada “daerah terdampak
bencana alam “
6. Dosen menugaskan kelompok untuk mengunjungi daerah
sekitar yanag gterdampak bencana alam karena kerusakan
lingkungan dan mereka diminta mewawancarai dan merekan
situasi kerusakan alam yang ada.

46
7. Membuat simulasi untuk mendiksuikan hasil pengkajian kerusakan
lingkungan di lapangan. Hasil wawacara dengan penduduk
terdampak di sajikan dalam simulasi tsb. Dalam simulasi buat kelas
menjadi dua kelompk besar, Kelompok A para pemerhati lingkungan
yanag telah melakukan wawancara dengan pendduuk terdampak dan
melakukan berbagai kajian untuk menangani pencegahan kerusakan
lingkungan yang sama (berdasakan berbagai sumber). Kelompok B
adalah angota DPRD komisi terkait lingkungan dan Eksekutif yang
bertangungjawab pada lingkungan hidup. Diskusikan hasil kajian
dengan mereka.
8. Hasil simulasi disumpulkan dalam bentuk “rencana tindaakan
yanag disepakati oleh dua kelompok tersebut.
(diadaptasi dar Erickson dan Lanning,2014)

47
7. Memilih dan mengembangkan alat penilaian dengan
pertimbangan berikut.
a. Penilaian terkait dengan indikator ketercapaian
kompetensi (pengetahuan, keterampilan, sikap).
b. Penilaian dapat mengembangkan kultur akademik
(sikap, a.l. disiplin, kolaborasi, kemampuan
komunikasi termasuk keterampilan berpikir)

48
c. Hasil penilian dapat memberikan balikan bagi
perbaikan proses pembelajaran.
d. Proses penilian, oleh karena itu, harus melihat pula
keterkaitan berikut.
e. Penilaian harus mempertimbangkan pula keterkaitan
antara capaian pembelajaran program studi/jurusan
dengan

49
Indikator capaian
pembelajaran

Diskusikan&
gunakan hasil
penilaian utk Memilih Bahn Ajar
memperbaiki
pembelajaran

Menghadirkan
kegiatan
pembelajaran yg
membantu
pencapaian learning
outcomes
Sumber:Huba,M.
E.&Freed,J.E
(2000)
50
Lamp: Hubungan diantara Ketiga Ranah belajar (sumber
Dok Sosialisasi Kurikulum Pendasmen 2013)

Creating
Characterizing/
Actualizing Communicating Evaluating
Organizing/
Internalizing Associating Analyzing

Valuing Experi-
menting Applying

Responding Questioning Understanding

Accepting Observing Knowing

Attitude Skill Knowledge


(Krathwohl) (Dyers) (Bloom)
51
Bag II: Workshop Silabus dan SAP

52
1. Ukuti tahapan yang sudah dijelaskan di atas
(Bagian C)
2. Anda bekerja dalam kelompok mata kuliah
yang ditangani di kampus Anda (misalnya,
kelompok MKK Prodi)
3. Buat silabus dan SAP berdasarkan format
terlampir
Contoh
Rubrik Pen pemetaan
Contoh RPS
Silabus KBM

53
swachyu@upi.edu

54
Referensi
Anderson, O.W. dan Krathwohl, D.R. (2001). A Taxonomy for
Learning, Teaching, and Assessing. New York: Longman
Cullen, R., Harris, M.& Hill, R.R. (2012).The Learner- Centered
Curriculum Design and Implementation.San Fransisco,
CA:Jossey-Bass
Dubin, F. dan Olshtain, E. (1986). Course Design; Developing
Programs and Materials for Language Learning. Cambridge:
Cambridge University Press
Erickson, H.L.(2007). Concept-Based Curriculum and Instruction for
the Thinking Classroom. Thousands Oaks, CA: Corwin Press.

55
Erickson, H.L. Dan Lanning, L.A. (2014). Concept-Based Curriculum
and Instruction ; How to bring content and process together.
Thousands Oaks, CA: Corwin Press.
Loughran, J. (2010). What Expert Teachers do; Enhancing
professional knowledge for classroom practice. Crows Best,
NSW: Allen&Unwin
Posner, George J.(1992). Analyzing the Curriculum. New
York:McGraw Hill
Tyler, R. (1949). Basic Principles of Curriculum and Instruction.
Chicago: University of Chicago Press.

56

Anda mungkin juga menyukai