Anda di halaman 1dari 21

Pembelajaran “Koherensi dan Kohesi” Berbasis E-learning:

Sebuah Sampel PBM Alternatif Pada Perkuliahan Writing II


Oleh: Gunawan
FBS Universitas Negeri Yogyakarta

Abstract
It is sure that the existence of ICT (information and communication technology)
provides huge opportunities and facilities to human being to accelerate his or their learning
processes, both individually (autodidact) or colaboratively organized by institutions or units
in the form of learning curriculums.
Conceptually and systemically, there will be no significant doubt on the support of the
ICT in the field of education in general or in the field of teaching-learning processes in
particular. The question is how to actualize practically the support of the technology in the
actual settings of so many kinds of teaching-learning processes. This article takes the position
as a sample of ways to promote the teaching learning process adopting e-learning strategy in
the “Writing II” class on the sub-topic of “Coherence and Cohesion in Writing”.
This writing describes the syllabus, activities, outputs, and outcomes of the teaching-
learning of “Coherence and Cohesion in Writing” that is adopting e-learning strategy.

Key words: e-learning, pembelajaran, koherensi, kohesi

A. Pendahuluan
ICT (Information and Communication Technology), pada hakikatnya, adalah suatu
teknologi aplikasi yang bertujuan menyampaikan, menerima, dan mengolah informasi
secara efektif dan efisien. Konsep informasi di sini perlu diartikan secara luas seluas
kemampuan berpikir manusia itu sendiri. Informasi dapat pula diartikan sebagai satuan
terkecil ilmu dan/atu satuan terkecil pengetahuan manusia.
Kata “informasi” atau “information” berasal dari kata dasar “inform”. Dalam kamus
sinonim (thesaurus) kata “inform” bersinonim dengan kata-kata “tell, notify, let somebody
know, update, report to, bring up to date, put in the picture, enlighten”. Kata “tell” sebagai
salah satu sinonim dari kata “inform” bersinonim dengan kata-kata “convey, instruct,
narrate, distinguish, show, snitch”; sedangkan kata “notify” yang juga merupakan salah
satu sinonim dari kata “inform” bersinonim dengan kata-kata “alert, advise, warn, report,
give notice, acquaint“. Masing-masing kata padanan (sinonim) yang muncul dapat pula
dicari sinonimnya masing-masing sehingga secara keseluruhan dapat memberikan
gambaran bagaimana seluruh kata-kata yang ada tersebut berhubungan satu dengan yang
lain yang membentuk sistem hubungan arti antar kata yang ada.

1
Dari pemaparan adanya sistem sinonim tersebut terlihat adanya suatu sistem
hubungan arti antar kata dalam sistem berpikir manusia. Manusialah yang “menciptakan”
sistem hubungan arti kata tersebut. Sistem berpikir manusia menghasilkan sistem
hubungan arti antar kata (simbol verbal) dan simbol-simbol yang lain yang telah, sedang,
dan akan berlanjut di-“ciptakan”-nya. Dengan adanya simbol-simbol, termasuk simbol-
simbol verbal, manusia kemudian memanfaatkannya untuk berkomunikasi (berinterkasi
antar pikiran manusia) dalam arti yang seluas-seluasnya. Proses menginteraksikan antar
makna (simbol) itulah yang menjadi media hakiki proses belajar manusia.
Adanya ICT yang sedemikian majunya pada saat ini memberikan peluang yang luar
biasa bagi manusia untuk melakukan dan mengakselarasi proses belajarnya, baik belajar
sendiri (autodidact) maupun melalui berbagai institusi atau unit-unit belajar yang
mengorganisasikan objek belajar, subjek belajar, proses belajar, serta sarana dan prasarana
belajar dalam format yang disebut kurikulum pembelajaran. Pemanfaatan ICT, yang
teknologinya menumpu utama pada bidang ilmu elektronika, dalam proses belajar
manusia inilah yang menjadi hakiki dari keberadaan e-learning yang kemudian dapat pula
dikaitkan dengan adanya konsep-konsep e-teaching, e-education, e-school, e-library, dan
semua “e-…“-“e-…“ yang lain yang sudah, sedang, dan akan dihadirkan oleh kecerdikan
dan/atu kreativitas manusia pada umumnya atau para ahli TI (Teknologi Informasi) pada
khususnya yang berkolaborasi dengan para ahli dari masing-masing bidang kerja manusia
di dunia ini secara mendunia pula.
Uraian di atas menunjukkan bahwa, secara konseptual sistemik, tidak perlu lagi ada
keraguan yang mendasar terhadap peluang dukungan ICT terhadap atau dalam bidang
pendidikan pada umumnya, pada bidang pengajaran pada khususnya. Masalahnya adalah
bagaimanakah sesungguhnya bentuk-bentuk aktualisasi pemanfaatan konsep-konsep
tersebut dalam pelaksanaan belajar mengajar sesungguhnya. Hal ini merupakan tantangan
tersendiri bagi mereka-mereka yang telah, sedang, atau akan mempraktikannya. Artikel
ini merupakan salah satu sampel dari upaya penulis untuk menjawab tantangan termaksud,
yaitu mengkreasi dan mempraktikkan pemanfaatan e-learning dalam pembelajaran
perkuliahan Writing II dengan mengambil fokus pokok bahasan “Koherensi dan Kohesi”.

2
B. Silabus “Writing II” dan Pokok Bahasan “Koherensi dan Kohesi”
Silabus perkuliahan “Writing II” Program Studi Sastra Inggris FBS UNY pada
semester genap 2007 yang dikenai strategi pembelajaran berbasis e-learning ini
dikembangkan langsung dari kondisi kompetensi menulis teks berbahasa Inggris
mahasiswa peserta perkuliahan yang digali pada Tatap Muka I.
Pada Tatap Muka I perkuliahan Writing II termaksud, mahasiswa diminta
menuliskan tiga macam masukan untuk mengembangkan silabus perkuliahan. Masukan
pertama berupa profil perkuliahan Writing I yang mereka tempuh pada semester
sebelumnya, masukan kedua mengenai lima macam hambatan utama mahasiswa dalam
menulis karangan berbahasa Inggris, dan yang ketiga mengenai harapan-harapan
mahasiswa terhadap perkuliahan Writing II yang segera akan mereka tempuh.
Ketiga macam masukan di atas dikirim langsung (online) ke halaman “Refleksi”
yang di sediakan oleh www.uny.ac.id/refleksi_grup - pada halaman yang dimoderatori oleh
dosen terkait. Mahasiswa pengirim mencantumkan nama lengkap dan NIM (Nomor Induk
Mahasiswa) pada kiriman mereka. Dosen men-download (online) seluruh kiriman
mahasiswa (Gunawan, 16-02-2007) dan melakukan analisis kategori serta menghitung
frekuensinya. Analisis yang ada menghasilkan butir-butir hambatan sebagai berikut.

Macam dan Frekuensi Hambatan


No. Hambatan Jumlah Butir
1 ide 35
2 struktur/gramma 24
r
3 vocab 17
4 Koherensi 6
5 punctuation 2

Dari hasil olah hambatan tersebut dan dengan memperhatikan pengalaman belajar
semester sebelumnya dari kelas Writing I, harapan-harapan yang dimunculkan mahasiswa
terhadap kelas Writng II, serta prinsip keutuhan teoretik, dosen melakukan analisis pre-
rekuisit terhadap butir-butir hambatan yang ada. Analisis menghasilkan urutan kegiatan
pembelajaran Writing II sebagai solusi hambatan menulis teks sebagai berikut.

3
Urutan Pokok Bahasan Perkuliahan Writing II
No. Pokok Bahasan
1 Struktur dan tatabahasa (Structure and Grammar)
2 Kosa kata (vocabulary/words)
3 Ide atau gagasan isi
4 Koherensi dan kohesi
5 Tanda baca (punctuation)

Solusi terhadap semua hambatan tersebut merupakan isi silabus dari perkuliahan
Writing II yang diampu penulis. Dalam artikel ini hambatan yang dianggkat adalah
hambatan ke empat yaitu “Koherensi dan Kohesi”. Rancangan solusinya dengan
memanfaatkan dukungan e-learning adalah sebagai berikut.

Solusi Hambatan Dalam Hal Koherensi Dan Kohesi Karangan


No. Rancangan Solusi Hambatan
1 Perburuan konsep koherensi dan kohesi menggunakan “Search Engine”
2 Penguasaan konsep koherensi dan kohesi melalui tugas menulis artikel yang
berkaitan dengan koherensi dan kohesi hasil perburuan
3 Penguasaan konsep koherensi dan kohesi melalui tugas pengoreksian karangan
teman sendiri
4 Penguasaan konsep koherensi dan kohesi melalui tugas menerjemahkan teks
berbahasa Inggris (hasil kerja masing-masing) ke bahasa Indonesia
5 Output dan outcome perkuliahan pokok bahasan “Koherensi dan Kohesi”.

C. Kegiatan Pembelajaran dan Keluaran (Output)


Tugas pertama mahasiswa dalam pembelajaran koherensi dan kohesi adalah
berburu konsep “coherence” dan “cohesion” di internet dengan memanfaatkan fasilitas
“Search Engine”. Dosen memberikan petunjuk teknis penggunaan fasilitas “Search
Engine” untuk mencari tulisan-tulisan tentang koherensi dan kohesi di internet.
Mahasiswa ditugasi mencari langsung teks-teks yang mengandung kata koherensi
(coherence) dan kohesi (cohesion) sekurang-kurangnya dari lima sumber (situs).
Mahasiswa juga diminta untuk mengkopi alamat URL (situs) yang mereka ambil
teksnya. Hasil kerja mereka per satu temuan langsung dikirim ke halaman “Refleksi”
yang disediakan pada www.uny.ac.id/ refleksi_grup/.
Untuk melihat respons mahasiswa terhadap kegiatan pertama, mahasiswa diberi
tugas tambahan, yaitu menuliskan refleksi mereka terhadap kegiatan pertama tersebut
langsung (online) ke halaman “Refleksi” www.uny.ac.id/refleksi_grup/. Refleksi
mereka yang dikopi langsung dari halaman “Refleksi” adalah sebagai berikut
(Gunawan, 13-04-2007).

4
Refleksi Mahasiswa terhadap Perburuan Konsep “coherence dan“cohesion”
No Refleksi
.
1 Berburu coherence... Berburu cohesion... Pusing... Tp trm ksh buat semuanya pak .^_^.
2 Fiiyyyuuuh....! Day after day,its getting harder and harder... Today we have learned to
make a writing based on the true fact. And then, the doorprize is.................. we got a
great home work.... Thank you.
3 Hari ini kami berlatih mencari bahan karangan dari internet dan kami disuruh untuk
membuat ringkasan dari hasil yang telah kami buat. Susah juga ya...
4 Hari ini kami diajari untuk mencari bahan karangan ilmiah de3ngan memanfaatkan
fasilitas internet. Pada klass ini kami diberi pengetahuan mengenai kesalahan kesalahan
penulisan yang mungkin merupakan masalah yang sering terjadi, tetapi terkadang
terlupakan dalam benak kita. Selain itu kami juga dibimbing untuk mengexplore diri kita
sendiri dalam menemukan bahan karangan mengenai coherence & cohesion. Trimakasih
pak
5 Hari ini kami mencari bahan yang berhubungan dengan koherensi dan kohesi yang
sangat banyak untuk membuat sebuah karangan. Kayaknya bakal sulit....
6 Hari ini kuliahnya lumayan asyik...aku diajarai mencari apa itu coheren and cohesion di
internet tapi kok pulangnya ngaret banget ya pak...??Bukannya kenapa-kenapa tapi saya
harus menjemput ibu saya dan harus jum'atan. Anyway thanks a lot mr. Gun
7 Hoaheemmmm........i don not why i'm so sleepy today but still nice to join ur class. It is
little hard to receive so many assignmants but keep enjoy. Thx
8 Im really confuse today. Tadi juga ketinggaln lahi,,,,,jadi gak donk geto..............keep
spirit,,,,,,,,,,
9 I'm so sorry about my late, Sir! I always late... Then today we learn about coherence and
cohesion. Uh... They made me so confuse... Confuse... And more confuse
10 New experience again! Thank's sir
11 Pada pertemuan kedelapan kami semua berburu tentang coherence dan kohesi,kami
semua harus mengirimkan tulisan tentang koherence dan kohesi sebanyak lima kali.
12 Pusing Pak...........komputrenya error......
13 Pusinggggggg aku pak.... Tugas nya sulit
14 Tambah banyak tugas tambah banyak ilmu tambah pusing
15 The material of this day made me so tired because we have to finds at least 10 articles
about coherence and cohesion. Actually I don't know what is this material about?But i'll
try to understand it by doing the assignment to make a text about coheren and cohesion.
Thanks for the knowledge Mr. Gun...
16 Today is quite interesting but confusing too because we get so many assignment. Thank
you for the assignment...
17 Today we study about coherence and cohesion. It is very useful for us to make a good
English text. Your assigment difficult enought. But, ihope ican do it well.
18 Wah gembrobyos... Ga berhasil-berhasil gitu.. Mbok pelan2 pak... Hehe...
19 We are get easier way to gathering our knowledge about coherence and cohesion. The
most important thing is that we earn more information about writing.

Tugas kedua mahasiswa adalah menulis karangan tentang coherence dan/atu


cohesion. Dosen memberikan petunjuk bagaimana men-download semua hasil kerja
mahasiswa berupa potongan-potongan teks yang mengandung kata “coherence” dan
“cohesion” dari berbagai situs yang sudah terkumpul pada halaman “Refleksi”
www.uny.ac.id/refelksi_grup/. Semua mahasiswa diminta membaca seperlunya
potongan-potongan teks tersebut dan selanjutnya diberi tugas menulis karangan dua
halaman pada ukuran kertas kuarto dengan jarak satu setengah spasi, ukuran huruf 12,
font Times New Roman, dengan batas tepi kertas 4-4-3-3 untuk atas-kiri-kanan-bawah.
Judul karangan bebas namun topik masalahnya harus berkaitan dengan koherensi

5
dan/atau kohesi pada teks. Hasil kerja mahasiswa dikirim berupa soft copy (file) ke
halaman “Share File” yang tersedia pada www.uny.ac.id/refleksi_grup.
Sebagai tugas ketiga, mahasiswa diharuskan mengoreksi satu karangan teman-
nya. Setiap mahasiswa mengoreksi karangan yang berbeda yaitu karangan mahasiswa
yang berada di posisi berikutnya pada urutan hitungan yang ditentukan. Karangan yang
akan dikoreksi di-download dari halaman “Share File” www.uny.ac.id/ refleksi_grup/
dan setelah dikoreksi dikirim kembali ke halaman “Share File”.
Bentuk koreksian mahasiswa dituliskan langsung pada teks aslinya yang diketik
di antara kurung dan diberi warna yang berbeda. Mahasiswa diminta mengerjakan tugas
koreksi ini sebaik-baiknya dengan memanfaatkan semua pengetahuan dan keterampilan
yang sudah diajarkan sebelumnya ataupun yang sudah dipelajari di waktu-waktu sebe-
lumnya dan pula tidak perlu takut salah dalam pengoreksian. Teks yang sudah dikoreksi
dikirim kembali ke halaman “Share File” dan diberi catatan “edited”.
Selanjutnya pemilik teks diminta membaca karangan mereka versi “edited”
mereka masing-masing. Yang bersangkutan boleh setuju atau tidak setuju terhadap hasil
koreksian. Hal-hal yang meragukan dapat ditanyakan kepada dosen.
Respons mahasiswa terhadap kegiatan kedua dan ketiga dijaring melalui tugas
tambahan menuliskan refleksi mereka terhadap kegiatan kedua tersebut langsung
(online) ke halaman “Refleksi”. Refleksi mereka adalah sebagai berikut (Gunawan, 04-
05-2007).

Refleksi Mahasiswa terhadap Kegiatan Mengarang dan Mengoreksi Karangan

No Refleksi Terhadap Kegiatan Kedua dan Ketiga


.
1 Thank you for the another challenge for today! I hope that it will has influence to improve
our ability to writing in English
2 Wow.....more and more, assignment and assignment, well.....it's ok!!
3 Alhamd. Tugas minggu depan lebih ringan ketimbang minggu-minggu sebelumnya.
Ringan tapi harus hati-hati juga.........
4 Kuliah hari ini ngapain yaaah?? Oya, tulis refleksi khusus sama kasih tugas, dan sedikit
tips dari pak gun... Bboooosaaan aq dengan peenaaatt daan enyaaah saja kkauuu pekaaat...
Give me ur spirit...!!! So, i can survive to join this class. Eimin...b
5 Dari perkuliahan hari ini saya mendapat satu ilmu baru lagi tentang writing. Jangan
memandang 4 lembar secara keseluruhan pandanglah dari tiap paragraph yang tersusun
dari tiap kata.Sure you can do
6 Waduh,,,,tugas kemarin cukup pusing,,,,,,minggu ini kita dapet tugas lagi jadi korektor
buat ngoreksi tugas yang kemarin. Tapi gak pa2, banyak manfaatnya kok,,,,,,biar gak
males2an lagi,,,,, pokoknya harus semangat,,,,,,!!!!!!!! Putri, tea, ayo semangat ngerjain
tugas. Kaya kadal ma emi tu lho,,,,,,
7 Sir..., i will die for a minute. He..he. Stres, tapi tiap hari nambah ilmu. Thanks Sir!
8 Hari ini cukup menegangkan. Karangan sebanyak 4 lembar yang telah saya buat, saya
minta untuk dikoreksi oleh teman-teman. Jujur, saya sangat deg-degan menunggu hasil
koreksi tersebut. Saya takut jika hasil pekerjaan saya banyak terdapat kesalahan, akan
tetapi itu tidak menjadi masalah karena hal tersebut dapat dijadikan pelajaran sekaligus

6
pemicu bagi saya untuk membuat karangan yang lebih baik.
9 Dapat tugas lagi dah kita,tambah umatmuder dah kita,untuk kuliah hari ini seperti
biasa,asoy geboy.... Nuwun pak Gun....
10 Kelas writing pak Gunawan sangat berat karena setiap minggu memberi tugas. Belum
yang kemarin tuntas, dah dikasih tugas lagi...ampun Pak!!!
11 Hari ini kami harus mengoreksi satu karangan teman kami.saya rasa ini cukup sulit karena
saya sendiri belum tahu apa karangan saya sendiri sudah benar atau belum, dan sekarang
saya harus mengkoreksi karangan orang lain. Semoga saat saya menemukan kesalahan-
kesalahan dari tulisan itu saya tidak melakukan hal yang sama pada tulisan saya sendiri.
12 Tugas lagi?????Huks..huks... T_t lha kok never ending ki piye...tp dg tugas2 yg bpk beri
saya jd sedikit lebih giat belajar,,meski kadang kalo byk tugas tu jd kebawa moodnya jd
serba salah..tp tetap dicoba..pst..siap ndan!!!Hari ini kul nya agk santa..wah..pak msh
kpikiran tugas 10 halaman ni...pst bsk mumetzzzz saya pak..
13 Semakin hari tugasnya semakin berat saja... Setelah membuat karangan 4 lembar sekarang
kami harus mengoreksi karangan milik teman kami. Menurut saya lebih mudah membuat
daripada mengoreksi, karena mengoreksi menuntut ketelitian kita dalam menghadapi suatu
bacaan. Tapi dengan begitu kami akan lebih tahu sebagian besar materi tentang menulis
yang baik, dan menerapkannya untuk mengoreksi. Terima kasih pak, kami tahu kalau
tugas2 yang banyak tersebut for the sake of our writing. Thank you...
14 Hari ini kami mendapat tugas mengoreksi tugas teman kami. Menurut saya itu lebih sulit
karena pekerjaan ini menuntut ketelitian tinggi dan kemampuan tenses saya.
15 Mr. Gun thanks for yuor comment..., I think I must make my habit up. Must better than
yesterday. U teach us a lot of things that must be important in our future on "Writing". I
still do it hardly. Coz it's so difficult. I expect I can do this assigment. SPIRIT...!!!
16 Hari ini kita menerima tugas lagi, mengkoreksi hasil karangan teman kita. Tugas ini
kelihatannya akan sulit. Cape juga… but it is no problem, for the sake of our improvement.
Kita akan menjadi lebih baik melalui pembelajaran.
17 Hari ini kami diberi tugas lagi meskipun begitu tugas yang satu ini sepertinya lebih sulit
dari pada tugas tugas yang sebelumnya
18 I realize that I must study hard more than before. I should try more to learn about how to
make a good writing. Thank's so much to Pak Gun. You always give me new skill. ^_^
19 Perkuliahan writing 2 sedikit menguras tenaga dan fikiran. Tiap pertemuan pasti ada tugas
baru yang harus selesai minggu depan. Tapi tentunya susah payah kita akan
menguntungkan kita juga,untuk bekal tugas akhir . Thanks for the assignment Mr Gun...
20 Nyuuut...nyuuut..nyuuut...@_@ itu suaranya kapalaku kalo kepalaku bisa bunyi...
Ngarang...ngarang..ngarang.. Eh, tp skrng tugasny menkoreksi karangan teman...
Bisa ga yaaa???? Bisa ahhh...tea kok ga bisa. Betul kata fahmi that "badai pasti berlalu"
yup..yup..yup..
21 Alhamdulillah, minggu ini tugasnya ga terlalu berat, hanya mengoreksi saja, tapi ya tetep
aja susah bagiku, tapi tak coba sebisa mungkin. Aku juga seneng, karanganku di koreksi
temen2, pasti banyak yang salah...so pasti....ikada.....
22 Kuliah hari ini seperti evaluasi dari pekerjaan menulis karangan yang sudah kita lakukan.
Ada sedikit tambahan ilmu yang saya dapatkan hari ini yaitu tentang penggunaan tanda
baca yang tepat.
23 Hmm, hari ini dapat tugas lagi. Tapi pada dasarnya kuliah hari ini cukup menyenangkan.
Hari ini kami mendapatkan feed back dari Pak Gun tentang karangan yang kami buat.
Terima kasih Pak Gun atas kuliahnya hari ini.
24 I can not consentrate in joinging class today coz i'm not very well..the next assignment not
too hard and it's better..

Kegiatan ke empat yang terkait dengan pokok bahasan koherensi dan kohesi
adalah menerjemahkan teks hasil karangan sendiri ke dalam bahasa Indonesia yang
baik dan benar. Kegiatan ini dirancang agar terjadi proses belajar yang lebih dalam
tentang substansi maupun bentuk karangan sekali gus mempraktikkan prinsip-prinsip
koherensi dan kohesi pada suatu karangan. Hasil terjemahan (file) di kirim ke “Share
File” www.uny.ac.id/refleksi_grup/.

7
Respons mahasiswa terhadap kegiatan keempat dijaring melalui tugas tambahan
menuliskan refleksi mereka terhadap kegiatan keempat tersebut langsung (online) ke
halaman “Refleksi”. Refleksi mereka adalah sebagai berikut (Gunawan, 27-04-2007).

Refleksi Mahasiswa terhadap Kegiatan Menerjemahkan Teks – Inggris-Indonesia

No Refleksi Terhadap Kegiatan Keempat


.
1 waktu menerjamahkan saya jadi tahu kalau membuat sebuah karangan dengan baik itu sulit.
apalagi membuat karangan yang kohesi dan koheran. biasanya kita hanya menulis tanpa
memperhatikan structurenya dan kohesi-koherensinya sehingga artinyapun sulit untuk dimengerti..
2 wah,,,,,,ternyata translate karangan bahasa inggris ke bahasa Indonesia itu susah banget. kadang
ngrasa ada yang gak nyambung dalam kalimat,,,,,,terjemahannya jadi amburadul, gak karuan.
mancari kata yang sepadan dalam menerjemahkan ke bahasa Indonesia itu gak gampang pak.
weeeehhhhh,,,,,,ternyata susah banget,,,,,,,,,yang susah tuh bgepasin nya ke dalam bahasa
Indonesia.
3 Translating English in to Bahasa Indonesia is easier than Bahasa Indonesia to English. Even
though, I often confuse to choose the right word from English in good Bahasa Indonesia
4 Translate English writing to Indonesia in the previous assignment is really hard for me in the
previous assignment. Sometimes I feel that it is easy when I translate my own sentence, but when I
have to deal with the other people sentences, I felt that it is hard to be translated. Here, I realize that
writing is not only copying the other people work but on how to understand the others people
opinion then we compose it by our self.
5 teryata banyak manfaat juga menterjemahkan paragraf2 by my self...jd tahu pak arti kata2
baru..meski tdk bisa dipungkiri pasti ada rasa males juga buka kamus...tp semoga dg latihan sedikit
dmi sedikit bsk2 jd lebih baik..bahasanya kalau dipahami kadang juga kacau tp translate pake
perasaan lah..yg penting bisa translate sendiri pak...
6 Ternyata tidak mudah untuk menerjemahkan dari Bahasa Inggris ke Bahasa Indonesia. Kadang-
kadang sulit untuk meng-indonesiakan suatu kalimat karena struktur bahasanya juga berbeda. Tapi
saya jadi lebih banyak belajar dan tentunya lebih banyak membuka kamus.
7 susah2 gampang, nih... ya...beginilah... practice makes perfect ….. so we have to prohibit it
he...he...he...
8 Setelah sekian lama saya berjuang untuk menerjemahkan karangan yang saya buat,akhirnya selesai
juga dalam waktu yang relatif singkat untuk ukuran karangan yang lumayan rancu.Ternyata
menerjemahkan karangan ledih sulit daripada membuat karangan dengan copy-paste,ada
keuntungan yang saya dapat setelah menerjemahkan,yaitu bertambahnya perbendaharaan vocab
kita,karena dalam menerjemahkan mau tidak mau kita harus membuka kamus...
9 Setelah saya mencoba menterjamahkan karangan saya sendiri,ternyata sulit juga memilih kata -
kata dari bahasa Indonesia yang tepat untuk menjadi teremahan karangan itu. sebenarnya saya tau
maksud dari karangan itu tapi sulit sekali untuk menuangkannya kebentuk tulisan.
10 setelah menterjemahkan text bahasa inggris ke bahasa indonesia,saya menyadari bahwa
kemampuan dua bahasa saya sama-sama "mengambang".
11 Setelah menerjemahkan karangan mengenai kohesi dan koherensi saya jadi bisa mengukur
kemampuan saya dalam bahasa indonesia maupun bahasa inggris. Ternyata menulis terjemahan itu
tidak semudah seperti yang saya bayangkan selama ini. Hal tersebut sangat membutuhkan
kemampuan dalam penguasaan vocabulary. Selain itu, ketelitian juga sangat dibutuhkan karena
pada dasarnya struktur kalimat dalam bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia itu sangat berbeda.
Akan tetapi, hal yang perlu diperhatikan adalah tidak perlu menerjemahkan kata per kata, yang
terpenting adalah inti kalimatnya tidak berubah. Jadi, tugas kemarin cukup menguras pikiran.
12 rengganis retno dewati (refleksi pengalaman)
wow...!! it wasn't as easy as we thought, actually....
awlanya menulis yang gampang2, lama2 tambah susyaaah... trus sussyaaah banget.
awalnya, mengira seperti mata kuliah translation saja.
tapi ternyata, ada manfaat yang didapat dari proses menterjemahkan text yang kita buat ke dalam
bahasa indonesia. setidaknya kita menjadi lebih tau, apa yang sebenarnya ingin kita tuliskan.
meskipun tulisan itu cuma copy-paste, paling tidak nanti setiap kalimat itu nyambung.
so we know more about the really function of cohesive and coherence... tenkyuw
13 Pada saat menerjemahkan karangan saya tentang Coherence and Cohesion saya mengalami
beberapa hambatan. yang pertama saya mengalami kesulitan dalam menerjemahkan kata-kata yang
masih asing bagi saya, sehingga saya harus membuka-buka kamus dan itu cukup merepotkan saya.
yang kedua saya mengalami kesulitan mencari padanan kata yang sesuai jika terjemahan kata yang
saya temui maknanya terlalu rumit. tapi intinya saya mendapatkan ilmu tentang translasi ditambah
beberapa vocab yang baru. saya yakin terjemahan yang saya kerjakan belum bagus bahkan jelek

8
tapi saya akan berusaha untuk memperbaikinya mengingat pengalaman saya dalam
menerjemahkan masih sedikit. untuk itu saya meminta bantuan Pak Gun untuk membimbing saya
terus....(^_^)
14 Menerjemahkan tidak harus sama persis dengan teks aslinya, yang penting apa yang kita
terjemahkan tidak mengubah maksud. Emang agak sulit sih....tapi bulat latihan menerjemah
lumayan...........siapa tahu besok jadi interpreter handal.
15 Menerjemahkan tentang karangan koheren dan kohesi yang kita buat memberiakan manfaat yang
cukup banyak buat saya karena dengan begitu saya dapat lebih mengerti mengenai makna koheren
dan kohesi yang sesungguhnya dan dapat menambah vocabualry saya..
16 menerjemahkan bacaan dari inggris ke indonesia maupun sebaliknya menurut saya cukup rumit
karena setiap bahasa memiliki struktur bahasa dan gaya tersendiri yang seringkali sulit untuk
dipindah artikan ke dalam bahasa yang lain.
17 memang sih pak, saya menulis karangan ttg coherence dan kohesion kebanyakan ngambil bahan
karangan dari tabel shire file Bapak, tapi itu hanya isinya saja. tentang pembukaan dan penutup
saya bwt sendiri, itu saja msh mengalami kesulitan. dalam hal isi, kadang klo kita mentranslate
msh kurang pas dengan apa yang kita pikirkan.terlebih lg jika kita mentranslate teks yang lbh
rumit.
18 karno pandu wibowo (terjemahan)
setelah saya menterjemahkan sediri hasil karangan yang saya buat saya malah bingung sendiri
dengan apa yang telah saya tuli. dalam karangan saya semuanya menjadi begitu membingungkan.
terkadang ada kata kata yang tidak sesuai dengan apa yang saya maksudkan. ada juga bagian
karangan yang tidak saling berhubungan antara satu dan lainya.
19 God! I finally found that translating English into Indonesian is harder than the opposite. By getting
this experience, I realize that I lack an ability to construct a text with a good mechanism. In fact,
the proportion of introduction, content, and the conclusion is not equal. At least, I have to improve
my skill on writing as well as translating.
20 fyuuuh... pak gun, actually i sitll find the difficulties to improve my idea. ini lagi ditambahin suruh
translate ke bhs indonesia........lha tambah mumet. masalahnya, kita sebenerny tau maksud dr
bacaan tsb(bhs inggris) tapi kalo suruh ngartiin sesuai tructurnya..........susah,pak!!!
21 Dalam menulis terjemahan karangan tersebut, saya menjadi tahu dimana kekurangan saya dalam
membuat karangan. Terjemahan membuat saya mengetahui bahwa dalam membuat karangan tidak
hanya menggunakan copy-paste saja tetapi juga harus memperhatikan hubungan antar paragraf
yang saya copy.
22 Dalam menerjemahkan saya sering salah mengartikan makna dari suatu frase atau idiom karena
biasanya saya cuma mengartikan kata per kata sehingga jika menemui suatu bentuk frase atau
idiom saya kesulitan dalam mengambil maknanya.
23 Dalam menerjemahkan karangan untuk tugas Pak Gun, saya mendapat tantangan. Karena, untuk
mencari sinonim dan kosa kata yang belum "akrab", membutuhkan kesabaran dan ketulusaan. Dan
itu sangat berharga dalam mengembangkan kemampuan penguasaan kosa kata yang lebih luas.
24 without doing this translating assignment, i won't understand what i wrote in my paper..^.~
1.

D. Outcomes
Kegiatan-kegiatan dalam perkuliahan pokok bahasan tentang koherensi dan kohesi
yang telah diuraikan di atas memberikan sejumlah hasil tambahan (outcomes) sebagai
berikut. Seluruh situs yang dibuka oleh 26 mahasiswa peserta perkuliahan berjumlah 182
buah. Sebagian situs yang dibuka adalah situs-situs yang sama. Dengan menghapus situs-
situs yang sama dari jumlah situs yang dibuka didapat jumlah situs 73 buah. Situs-situs
yang dibuka tersebut adalah sebagai berikut.

Macam Situs Yang Dibuka Mahasiswa


No Alamat Situs
.
1 http://artsci.wustl.edu/~writing/paragraphs.htm
2 http://calbears.findarticles.com/p/articles/mi_qa4089/is_200601/ai_n16087389
3 http://cee.che.ufl.edu/Journals/spring2004/suraishkumar.html

9
4 http://classweb.gmu.edu/piaguide/html/coherence.htm
5 http://csli-publications.stanford.edu/site/1575862166.html
6 http://depts.washington.edu/engl/askbetty/cohesion.php
7 http://ec.hku.hk/writingmachine/bin4/randt.htm
8 http://elc.polyu.edu.hk/ELSC/material/Writing/coherenc.htm
9 http://en.wikipedia.org/wiki/Cohesion
10 http://en.wikipedia.org/wiki/Cohesion_chemistry
11 http://en.wikipedia.org/wiki/Cohesion_linguistics
12 http://en.wiktionary.org/wiki/cohesion
13 http://exchanges.state.gov/forum/vols/vol38/no1/p28.htm
14 http://exchanges.state.gov/forum/vols/vol40/no3/p32.htm
15 http://garts.latech.edu/owl/revise/coherence.htm
16 http://guoxn.3322.net/ewriting/coherence1/coherence0.htm
17 http://guoxn.3322.net/ewriting/essay/essay_0.htm
18 http://jac.gsu.edu/jac/11.1/Articles/9.htm
19 http://jodi.tamu.edu/Articles/v01/i07/Engebretsen/
20 http://leo.stcloudstate.edu/style/cohesion.html
21 http://lrs.ed.uiuc.edu/students/fwalters/cohere.html
22 http://owl.english.purdue.edu/handouts/general/gl_cohere.html
23 http://palimpsest.stanford.edu/don/dt/dt0759.html
24 http://papyr.com/hypertextbooks/comp1/coherent.htm
25 http://pespmc1.vub.ac.be/COHERENC.html
26 http://plato.stanford.edu/entries/truth-coherence/
27 http://rel.sagepub.com/cgi/content/abstract/26/1/47
28 http://rel.sagepub.com/cgi/content/abstract/35/2/135
29 http://web.missouri.edu/~pattonmd/cohesion.html20
30 http://web.mit.edu/odsue/wac_engineering/Mayfield/coherenc.htm
31 http://www.aber.ac.uk/language+learning/psweb/ps8notes/cohesion_coherence
32 http://www.arts.uottawa.ca/writcent/hypergrammar/parunif.html
33 http://www.asne.org/index.cfm?ID=2529
34 http://www.boisestate.edu/wcenter/ww97.htm
35 http://www.brainyquote.com/words/co/cohesion145443.html
36 http://www.cambridgeesol.org/teach/fce/writing/activities/cohesion.htm
37 http://www.cameron.edu/~carolynk/par_coherence.html
38 http://www.ched.uct.ac.za/adp/writing/improve/grammar/Cohesion.pdf
39 http://www.codeproject.com/Purgatory/cohesion.asp
40 http://www.criticism.com/da/coherence.php#section-Cohesion
41 http://www.dartmouth.edu/~writing/materials/student/ac_paper/style.shtml
42 http://www.eli.sdsu.edu/courses/spring99/cs535/notes/cohesion/cohesion.html
43 http://www.english.ucf.edu/publications/benson/cohesion.htm
44 http://www.englishbiz.co.uk/extras/writingskillsunity.htm
45 http://www.fropper.com/post/2238
46 http://www.geocities.com/cohesion_unit/unit.htm
47 http://www.ics.uci.edu/~goodrich/writing.html
48 http://www.imoat.net/handbook/p-cohere.htm
49 http://www.indiana.edu/~wts/pamphlets/-paragraphs.shtml
50 http://www.ioe.ac.uk/caplits/writingcentre/essay.3coherent.htm
51 http://www.lancs.ac.uk/depts/celt/sldc/materials/writing/...
52 http://www.languagera.org/asp/Working.Papers/info.files/904474.doc
53 http://www.member.tokoha-u.ac.jp
54 http://www.mhhe.com/mayfieldpub/tsw/coherenc.htm
55 http://www.monroecc.edu/depts/library/text.htm
56 http://www.pearsoned.ca/text/flachmann4/gloss_iframe.html
57 http://www.pnc.edu/engl/writingcenter/coherence.html
58 http://www.proz.com/translation-articles/articles/383/
59 http://www.psu.edu/dept/cew/writingcenter/UWC/coherence2.htm
60 http://www.putclub.com/article.php?articleid=854
61 http://www.roe30.k12.il.us/
62 http://www.services.unimelb.edu.au/llsu/resources/esl/gram003.html
63 http://www.sharpy.dircon.co.uk/index_files/CohesionDefinition.htm
64 http://www.tangosol.com/coherence-overview.jsp
65 http://www.theoryofknowledge.info/coherentism.html
66 http://www.utoronto.ca/writing/parag.html
67 http://www.uwf.edu/writelab/handouts/paragraphcoherence.pdf

10
68 http://www.waysys.com/ws_content_bl_pgssd_ch06.html
69 http://www.wesleyan.edu/writing/workshop-old/editing.html
70 http://www.wheaton.edu/learnres/writectr/Resources/coherence.htm
71 http://www.writingcentre.ubc.ca/workshop/tools/unity.htm
72 http://www-128.ibm.com/developerworks/rational/library/5170.html
73 http://www3.telus.net/linguisticsissues/textcohesion

Kemunculan 73 alamat situs tersebut di atas menunjukkan kepada mahasiswa


atau calon mahasiswa dan kepada dosen atau calon dosen bahwa di internet memang
benar tersedia begitu banyak informasi (butir-butir pengetahuan atau ilmu) yang
diperlukan dan dapat diakses dengan mudah oleh siapa saja yang memiliki fasilitas
akses internet (online). Situs-situs tersebut dapat difungsikan sebagai sumber-sumber
bahan ajar atau bahan mengajar atau bahkan langsung sebagai sumber-sumber belajar.
Kalau bahan ajar tersebut masih hanya tersedia pada buku ajar, betapa besar waktu,
daya, dan dana yang harus disediakan. Padahal, dengan strategi e-learning berbasis
internet mahasiswa melakukan dan mendapatkan semuanya itu hanya dalam waktu 50
menit dan dengan sangat mudah terdokumentasi secara online pula.
Sisi lain yang perlu dicatat adalah kebermaknaan arti kerja sama. Masing-
masing mahasiswa hanya menurunkan lima alamat situs namun mereka dapat
mendapatkan 73 situs yang mungkin saja akan memudahkan mereka bila mereka suatu
saat akan mendalami materi-materi tertentu dari situs-situs yang tercatat alamatnya
tersebut.
Karena begitu banyak sumber yang dapat dibuka dan masing-masing sumber
memiliki variasi dalam merumuskan suatu konsep maka dapat diharapkan mahasiswa
yang mau membacanya akan mendapatkan konsep secara lebih mendasar sebagai hasil
sinergi dari berbagai cara pengungkapan yang mereka baca. Hal ini akan jauh
mengurangi sifat “kaca mata kuda” yang selama ini dibentuk oleh proses-proses
pembelajaran konvensional (Tidakkah?!).
Berikut ini berbagai rumusan dan uraian yang terkait dengan konsep koherensi
atau “coherence”.

11
12
Bidang Bahan
a. Teori 1. You can imagine that it is possible for a piece of writing to contain plenty of
cohesion yet little coherence.
2. An essential aspect of readability is coherence.
3. Coherence can dramatically improve the reader's ability to understand your
material by promoting its flow or readability.
4. Coherence helps the reader see the relationships among sentences, paragraphs,
or larger segments of writing.
5. When writing lacks coherence, the reader is forced to stop and reread.
6. With coherence, the reader has an easy time understanding the ideas that you
wish to express.
7. Semantic coherence means how the article can be semantically coherent.
8. Coherence is established by logical flow of information, how sentences are
linked into paragraphs, and transitions (Mahrer, 2001c; 2001d; 2005).
9. Coherence can be generally viewed in two aspects: test-based and reader-based
coherence.
10. Coherence consists of three elements.
11. Coherence in writing is much more difficult to sustain than coherent speech
simply because writers have no nonverbal clues to inform them if their message
is clear or not.
12. Coherence itself is the product of two factors — paragraph unity and sentence
cohesion.
13. Conceptive coherence is the consistency of structure and standpoint meaning
that the article should focus clearly on one theme.
14. However, think of coherence as the text making sense as a whole at an ideas
level, and cohesion as rather more mechanical links at a language level.
15. Reader-based coherence is associated with the meaningful aspect of writer-
reader interaction.
16. Text-based coherence refers to the features associated with the internal
structure of the text itself.
17. The paragraph must have unity and coherence.
18. To be as effective as possible, a paragraph should contain each of the
following: Unity, Coherence, A Topic Sentence, and Adequate Development.
b. Konsep 19. Coherence literally means "sticking together."
20. Generally, a paragraph has coherence if a series of sentences develop a main
idea.
21. The coherence connected to the actual sequence of sentences is usually called
cohesion.
22. Coherence in writing means that all the ideas in a paragraph flow smoothly
from one sentence to the next sentence
23. Coherence is product of many different factors, which combine to make every
paragraph, every sentence, and every phrase contribute to the meaning of the
whole piece.
24. Coherence refers to the relationships that link the meanings of the sentences in
a text and may be based on the speakers’ shared knowledge (Altenberg, 1987).
25. Unity means oneness; coherence means stick-togetherness.
c. Definisi 26. Coherence is the manner in which an essay "holds together" its main ideas.
27. Coherence is the quality of hanging together, of providing the reader an easily
followed path.
28. Coherence is the relation of each part (sentence, paragraph, section) to each
other part in order to provide clear progression of one thought to the next
29. Coherence is the trait that makes the paragraph easily understandable to a
reader.
30. Coherence is the unifying element in good writing.
31. Coherence is traditionally described as the relationships that link the ideas in a
text to create meaning for the readers.
32. Coherence is what gives a piece of writing its flow.
33. Coherence means that each part of the writing appears to be 'connected' and
heading towards a single conclusion or goal.
34. Coherence in a paragraph is the technique of making words, phrases, and
sentences move smoothly and logically from one to the other.
35. Coherence can be thought of as how meanings and sequences of ideas relate to
each other.
36. Coherence generally means natural or reasonable connection.
37. coherence is a semantic property of discourse formed through the interpretation
of each individual sentence relative to the interpretation of other sentences, with
"interpretation" implying interaction between the text and the reader.
d. Teknik 38. One simple means of ensuring paragraph coherence is to repeat key terms.

13
14
Substansi “cohesion” yang ter-download oleh mahasiswa sebagai berikut.
Bidang Bahan
a. Teori 1. Cohesion is regarded as one of the most influential techniques in text analysis in
terms of its current appeal in applied linguistics.
2. Cohesion connects a string of sentences to form a text rather than a series of
unrelated statements.
3. An awareness of cohesion and coherence in all texts is a very important skill for
students to develop at this level.
4. Coherence itself is the product of two factors — paragraph unity and sentence
cohesion.
5. Cohesion in English presents a detailed system for analyzing cohesive
relationships within a text.
6. Cohesion is a property of the text
7. Cohesion is the grammatical and lexical relationship within a text or sentence.
8. Cohesion is very important in academic writing.
9. Readers are confused when a text lacks cohesion.
10. Repetition of key words and use of reference words are also needed for cohesion.
11. The coherence connected to the actual sequence of sentences is usually called
cohesion.
12. The presence of cohesive devices, conjunctions, ellipsis, substitution, reference
and lexical cohesion, all help a text to be an efficient means of expression and
understanding, and also to be more stable or economic.
13. The same patterns of organisation as those used to connect ideas in a section can
create cohesion by sequencing ideas in a paragraph, namely chronological
connection, comparison / contrast connection, cause and effect connection, or
logical connection of ideas, as described earlier in this section.
14. The unit of analysis for cohesion is the cohesive tie.
15. There are two main types of cohesion; grammatical, referring to the structural
content, and lexical, referring to the language content of the piece and a cohesive
text is created through many different ways.
16. Cohesion is "the use of explicit linguistic devices to signal relations between
sentences and parts of texts."
17. You can imagine that it is possible for a piece of writing to contain plenty of
cohesion yet little coherence.
b. Definisi 1. Cohesion (lexical or referential), being a text feature, is decisive with regard to
an individual's comprehension of a passage, particularly to non-natives.
2. Cohesion acts as glue that holds a piece of writing together.
3. Cohesion belongs to that part of the language competence which is more or less
automated in mature language users.
4. Cohesion can be defined as the links that hold a text together and give it
meaning.
5. Cohesion can be thought of as all the grammatical and lexical links that link one
part of a text to another.
6. Cohesion is a surface relation and it connects together the actual words and
expressions that we can see or hear.
7. Cohesion is the glue that holds a piece of writing together.
8. Cohesion is the network of lexical, grammatical, and other relations which link
various parts of a text.
9. Cohesion is the use of pronouns (he, she, it), demonstratives (this, that) and other
referring expressions.
10. The simplest definition of cohesion is that it “refers to relations of meaning that
exist within the text and that define it as a text”
11. The word "Cohesion" means the act, process, or condition of cohering – joining
together.
12. You might think of cohesion as a means of establishing connections within a text
at all sorts of different levels, e.g., section, paragraphs, sentences and even
phrases.
c. Aplikasi 1. By using parallel sentence structure, you can provide cohesion.
2. To achieve cohesion, link of one sentence to the next.

15
Substansi “coherent” yang ter-download oleh mahasiswa adalah sebagai berikut.
a. Teori 1. A piece of writing is coherent if it is clearly organised and has a logical
sequence of ideas.
2. Coherent texts make sense to the reader.
3. Coherent writing appears to flow naturally and seamlessly in both style and
sense.
4. Semantic coherence means how the article can be semantically coherent.
5. The problem with the term coherence is that it sounds static, as if coherent
writing just sits there sticking together.
b. Aplikasi 1. A coherent paragraph does more than simply lay down the facts--it organizes
pada them, creating a logical argument that makes sense from idea to idea.
paragraf 2. A coherent paragraph has sentences that all flow together; they are not isolated
from each other.
3. A paragraph is a series of sentences that are organized and coherent, and are
all related to a single topic.
4. A paragraph is coherent when it flows smoothly in a clear direction and when
all the sentences are logically arranged.
5. A paragraph is coherent when it flows smoothly in a clear direction and when
all the sentences are logically arranged.
There are several ways to undermine paragraph coherence:
Using too many short, choppy sentences.
6. An essential aspect of readability is coherence.
Coherence literally means "sticking together." The elements of coherent writing
-- the words and the information they convey -- are related to one another so
that readers can follow the flow of thought easily from sentence to sentence,
paragraph to paragraph.
7. Coherent paragraphs have a beginning, a middle, and an end.
8. If a paragraph is coherent, each sentence flows smoothly into the next without
obvious shifts or jumps.
9. In a coherent paragraph, each sentence relates clearly to the topic sentence or
controlling idea, but there is more to coherence than this.
10. One of the easiest ways to form a coherent
link between sentences within a paragraph is through coordination and
subordination.
c. Aplikasi 1. Other kinds of writing, such as narratives or personal experience essays, are
lain coherent when they follow a clear, chronological sequence, or if they include
only those details relevant to the tone or mood of the essay or story.
2. Some kinds of writing are coherent when they contain details that clearly
support the writer's argument, or when they provide general statements which
clue the reader about what to expect in a section of a piece.
3. Therefore, when sentences, ideas, and details fit together clearly, readers can
follow along easily, and the writing is coherent.
4. When sentences, ideas, and details fit together clearly, readers can follow along
easily, and the writing is coherent.

16
Substansi “cohesive” yang ter-download mahasiswa adalah sebagai berikut.
a. Teori 1. Cohesive devices certainly include transitional words and phrases, such as
therefore, furthermore, or for instance, that clarify for readers the relationships
among ideas in a piece of writing.
2. Cohesive ties among sentences are those which contribute most strongly to
creating a unified text.
3. Five cohesive devices used in good writing: Pronouns, Repetition of key words
and phrases, Transitional expressions, Parallel structures, Old/new information
4. Five major types of cohesive ties that occur in text: reference, substitution, ellipsis,
conjunction and lexical cohesion (13).
5. Lexical cohesive analysis suggests that sentences which are functionally more
important to the thematic development of a text usually contain more cohesive ties
with other sentences than sentences less important functionally.
6. Pronoun/antecedent ties and other cohesive ties may occur within a single
sentence, but they also occur across sentences.
7. The presence of cohesive devices, conjunctions, ellipsis, substitution, reference
and lexical cohesion, all help a text to be an efficient means of expression and
understanding, and also to be more stable or economic.
8. The unit of analysis for cohesion is the cohesive tie.
9. There are two main types of cohesion; grammatical, referring to the structural
content, and lexical, referring to the language content of the piece and a cohesive
text is created through many different ways.
10. Cohesion in English presents a detailed system for analyzing cohesive
relationships within a text.
b. Definisi 1. Cohesion is the glue that holds a piece of writing together.
c. Aplikasi 1. A paragraph or section of text is cohesive if the sentences are well structured, well
pada linked together and there is no unnecessary repetition.
paragraph 2. In other words, if a paper is cohesive, it sticks together from sentence to sentence
and from paragraph to paragraph.
3. Make clear the relation between the parts of a sentence, between sentences, or
between paragraphs; that is, make the writing cohesive.
4. One simple example of a cohesive tie is a pronoun and its antecedent.
5. Within a paragraph, strings of related words help to keep a paragraph cohesive.
d. Aplikasi 1. Therefore, when sentences, ideas, and details fit together clearly, readers can
lain follow along easily, and the writing is coherent.
2. To connect the pieces of a text and to signal their relationship, skilled writers
usually make use of five cohesive devices.
3. Using particular types of words and phrases, known as 'cohesive devices', to link
individual sentences and parts of sentences, helps the reader to follow the
movement of ideas without any difficulty.
4. We can see that the explicit cohesive devices in texts can not only help a writer to
express ideas clearly, but also to help a reader understand a text more easily.

Secara keseluruan, bahan-bahan yang didapat langsung oleh mahasiswa tersebut


di atas jelas jauh lebih kaya, lebih luas dan, dan lebih dalam sehingga bagi mahasiswa
yang sungguh-sungguh akan mengembangkan dirinya menjadi sarjana akan memiliki
arah, jalan, langkah yang lebih pasti dan lebih meyakinkan.
Dari semua bahan-bahan yang ter-download oleh mahasiswa, mahasiswa diberi
tugas menulis teks dua halaman dengan judul bebas namun dengan topik yang sama,
yaitu “Coherence and Cohesion”. Hasil karangan dikirim ke ruang/halaman “Share
File” dari situs www.uny.ac.id/refleksi_grup.
Judul-judul yang muncul pada karangan mahasiswa adalah sebagai berikut
(Gunawan, 25-05-2007).

17
No. Judul
1 About Coherence And Cohesion
2 Be A Good Writer
3 Can You Make A Text Coherence?: Just Do It!
4 Coherence And Cohesion (5 buah)
5 Coherence And Cohesion In Writing
6 Coherence And Cohesion: Does It Useful In Academic Writing?
7 Enhance The Coherence And Cohesion Of Your Writing
8 Good Writing
9 How To Make A Coherence And Cohesion
10 How To Make A Good Writing
11 How To Make Coherence And Cohesion In Writing?
12 How To Make Good Writing
13 Improving Your Coherence And Cohesion
14 The Importance Of Coherence And Cohesion
15 The Importance Of Cohesion And Coherence In Writing
16 The Important Thing About Coherence And Cohesion
17 The Important Thing Of Coherence And Cohesion In Writing
18 The Relation Between Coherence And Cohesion In Writing
19 The Using Of Coherence And Cohesion
20 To Be Good Writer With Coherence And Cohesion

Ragam judul yang dihasilkan mahasiswa menunjukkan adanya perbedaan minat


atau fokus yang menarik bagi mahasiswa masing-masing. Kecenderungan untuk
“memaksakan” keseragaman demi kemudahan pengendalian, pengelolaan, dan evaluasi
mungkin perlu dipikirkan sebagai “penodaan” terhadap hakikat pembelajaran itu karena
“pada dasarnya” tidak satupun dari individu yang berbeda yang tidak memiliki
keunikan insaniah yang mencoraki segala perilaku hidupnya, termasuk pada perilaku
belajarnya masing-masing.

D. Perubahan mahasiswa setelah pembelajaran “Koheren dan Kohesi”


Pada perkuliahan tatap muka terakhir, kepada mahasiswa diminta untuk melihat
kembali kompetensi apa saja yang telah mereka dapatkan setelah mengikuti perkuliahan
“Writing II” yang diampu penulis. Mereka diminta menuliskan secara spontan dan online
kompetensi yang mereka rasakan didapat dari perkuliahan dengan memisahkan penulisan-
nya untuk masing-masing pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Masing-masing jenis
dikirim ke wadah-wadah yang sudah disediakan pada www.uny.ac.id/ refleksi_grup/.
Hasil pengumpulan kompetensi tersebut yang sudah dipilih yang terkait dengan pokok
bahasan koherensi dan kohesi saja adalah sebagai berikut (Gunawan, 25-05-2007).

18
Bidang Perubahan
Pengetahuan 1. Di kelas Writing 2 saya belajar hal yang kurang dikuasai, seperti cara penggunaan fasilitas
web, on-line, cara pengembangan paragraf, penggunaan punctuation, menyatukan paragraf
dalam teks sehingga menciptakan satu kesatuan dengan koherensi dan kohesi.
2. Menjadi tahu tentang koheren dan kohesi, dan menemukan sumber-sumbernya dari internet.
3. Saya bisa membuat karangan tentang kohesi dan koherensi.
4. Saya jadi mengerti fungsi conjunction dalam peranannya menciptakan koherensi wacana
5. Saya menjadi mudah memahami tentang koherensi dan kohesi.
6. Saya menjadi tahu apa itu kohesian dan koheren
7. Saya menjadi tahu bahwa membuat tulisan dari suatu data tidak boleh asal "comot". Penulis
harus memperhatikan keserasian, kohesion dan koheren.
8. Saya tahu arti penting kohesi dan koherensi dalam sebuah karangan
9. Saya tahu bagaimana cara membuat koherensi dalam karangan kita.
10. Saya tahu bagaimana cara memebuat karangan yang kohesif dan koheren
11. Saya tahu bagaimana cara mengembangkan paragraf derngan coheren dan kohesip
12. Saya tahu bagaimana membuat suatu paragraf yang kohesi dan koheren
Keterampilan 1. Saya mulai terampil mengembangkan ide, mencari topik, menciptakan koherensi dalam
paragraf, dan menggunakan komputer untuk menunjang proses pembelajaran.
2. Saya lebih mudah untuk mengembangkan ide dalam menulis suatu paragraf tanpa
menghilangkan koherensi, dan punctuation nya.
3. Saya jadi bisa menggunakan tenses, punctuation, serta coherence dan cohesion.
4. Saya bisa megembangkan suatu ide menjadi sebuah karangan yang koheren.
Sikap 1. Saya jadi lebih berhati-hati dalam membuat karangan karena suatu karangan harus koheren
dan kohesi

E. Kesimpulan
Pada waktu ini pemanfaatan ICT dalam hampir semua bidang kerja manusia telah
mencapai tingkat keniscayaan. Hal ini demikian adanya karena esensi karakteristik kerja
ICT berintikan pada peningkatan efektivitas dan efisiensi kinerja manusia yang menumpu
pada kecepatan, ketepatan, dan kecermatan atas ketersediaan informasi yang dibutuhkan
untuk melaksanakan kerja bagi bidang kerja masing-masing. Dengan demikian, pada
dasarnya, tidak ada satupun bidang kerja yang tidak membutuhkan dan/atu berpeluang
untuk memanfaatkan ICT.
Perbedaan intensitas pemanfaatan ICT pada bidang-bidang kerja yang berbeda
terletak pada keluasan dan kedalaman dari pemanfaatan ICT tersebut. Ada bidang kerja
yang sepenuhnya, ada yang sebagian besar, dan ada pula yang hanya sebagian kecil meng-
gantungkan kerja dan kinerjanya pada keberadaan ICT. Dimanfaatkan, tidak diman-
faatkan, atau belum dimanfaatkannya ICT pada sistem kerja dari masing-masing bidang
kerja tergantung pada kadar “tahu”, “dapat”, dan “mau” dari para pihak yang
berkewenangan mengendalikan sistem kerja pada bidang kerja masing-masing.
Dari sampel yang diuraikan di atas tampak bahwa peluang untuk meningkatkan
kualitas pembelajaran menggunakan sistem e-learning memang lebih menjanjikan,
khususnya bila dilihat dari peluang keluasan, kedalaman, keefektifan, dan keefisienan
kinerja pembelajaran.

19
E. Sumber Bacaan
Gunawan, 16-02-2007. http://www.uny.ac.id/refleksi_grup/default_refleksi.php?
pageID=7&kode=199&nip=131282354&nama_dosen=Dr.Gunawan,%20M.Pd.
Posted on:16-02-2007
Gunawan, 13-04-2007. Bahan karangan "coherence & cohesion" Writing II Sasing.
http://www.uny.ac.id/ refleksi_grup/default_refleksi.php?
pageID=7&kode=381&nip=131282354&nama_dosen=Dr.Gunawan,%20M.Pd.
Posted on:13-04-2007
Gunawan, 27-04-2007. Refleksi Sasing Writing II khusus pengalaman terjemahan.
http://www.uny.ac.id/ refleksi_grup/default_refleksi.php?
pageID=7&kode=381&nip=131282354&nama_dosen=Dr.Gunawan,%20M.Pd
Posted on:27-04-2007
Gunawan, 04-05-2007. Refleksi 11 - Pengalaman editing Writing II Sasing.
http://www.uny.ac.id/ refleksi_grup/default_refleksi.php?
pageID=7&kode=381&nip=131282354&nama_dosen=Dr.Gunawan,%20M.Pd.
Posted on:04-05-2007
Gunawan, 25-05-2007. Bahan karangan 10 halaman tentang keterampilan Writing II
Sasing. http://www.uny. ac.id/refleksi_grup/default_refleksi.php?
pageID=7&kode=381&nip=131282354&nama_dosen=Dr.Gunawan,%20M.Pd.
Posted on:25-05-2007
Gunawan, 25-05-2007. Bahan karangan 10 halaman tentang pengetahuan Writing II
Sasing. http://www.uny.ac.id/ refleksi_grup/default_refleksi.php?
pageID=7&kode=381&nip=131282354&nama_dosen=Dr.Gunawan,%20M.Pd.
Posted on:25-05-2007
Gunawan, 25-05-2007. Bahan karangan 10 halaman tentang sikap Writing II Sasing.
http://www.uny.ac.id/ refleksi_grup/default_refleksi.php?
pageID=7&kode=381&nip=131282354&nama_dosen=Dr.Gunawan,%20M.Pd.
Posted on:25-05-2007

20
GUNAWAN, lahir di Bengkulu 6 Maret 1944. Mendapat gelar S1 Pendidikan Bahasa Inggris
di IKIP Yogyakarta tahun 1982, S2 Penelitian dan Evaluasi Pendidikan di IKIP Jakarta, S3
Teknologi Pendidikan di Pasca Sarjana IKIP Jakarta. Pengalaman kerja yang bersangkutan
adalah sebagai berikut. Tahun 1965-1983 mengajar di berbagai SMA di Yogyakarta dalam
mata pelajaran fisika, elektronika, dan bahasa Inggris. Tahun 1976-1992 mengajar bahasa
Inggris di lembaga kursus di Yogyakarta. Tahun 1982-1991 mengajar bahasa Inggris di
berbagai akademi, sekolah tinggi, dan universitas, baik negeri maupun swasta. Sejak tahun
1983 sampai sekarang (2007) menjadi dosen tetap di Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris FBS
UNY. Publikasi ilmiah yang ditulis pada lima tahun terakhir adalah 1) “Pendidikan
Berkeunggulan Insaniah” dalam jurnal “Cakrawala Pendidikan” Jurnal Ilmiah Pendidikan
LPPM UNY No. 2, Th. XXVI, Juni 2007; 2) “Pendekatan Sistemik Penyuluhan Pertanian”
dalam jurnal “Pengembangan Penyuluhan Pertanian” Volume 2, Nomor 4, Desember 2006
UPPM STPP Magelang; 3) “Potensi Action Research Dalam Pemberdayaan Masyarakat”
dalam Jurnal Ilmiah “humatek” LPPM Duta Wacana, Volume 1, Nomor 1, Februari 2006; 4)
“Bedah Buku - Making Content Comprehensible for English Language Learners: The SIOP
Model” dalam jurnal “DIKSI” FBS UNY Vol. 12, No. 1, Januari 2005; 5) “Penumbuhan
Keterampilan Terpadu Berbahasa Inggris Mahasiswa Peserta MKDU Bahasa Inggris” dalam
“Jurnal Kependidikan” Lemlit UNY No II, Tahun XXXIII, November 2003;

21

Anda mungkin juga menyukai