Anda di halaman 1dari 6

Standar Operasional Prosedur

(SOP) Inkubator
1. Inkubator
Inkubator merupakan sebuah perangkat yang memungkinkan
mengontrol kondisi lingkungan, seperti suhu dan kelembapan. Sering
digunakan unuk pertumbuhan bakteri, atau memberikan lingkungan yang
cocok untuk kondisi biologis atau reaksi kimia.
Dalam penggunaanya pada proses percobaan di laboratorium, fungsi
inkubator dikategorikan kedalam dua macam yakni:
·         Dalam mikrobiologi, inkubator adalah sebuah perangkat untuk
mengontrol suhu, kelembapan, dan kondisi yang mikrobiologikal.
·         Dalam bioteknologi, inkubator digunakan untuk mengatur suhu
lingkungan suatu objek pengamatan.  Berbagai macam inkubator
diproduksi oleh perusahaan manufaktur dan beredar dipasaran dengan
spsifikasi yang berbeda.Diantaranya yaitu inkubator model CB 150 model
inkubator satu pintu dengan satu kaca display. Berikut adalah spesifikasi
dari inkubator model CB 150.
Dalam biologi, inkubator adalah alat yang digunakan untuk tumbuh
dan memelihara budaya mikrobiologi atau kultur sel. Inkubator
mempertahankan suhu optimal, kelembaban dan kondisi lain seperti
karbon dioksida (CO2) dan kandungan oksigen dari atmosfer di dalam.
Inkubator sangat penting untuk banyak pekerjaan eksperimental dalam
biologi sel, mikrobiologi dan biologi molekuler dan digunakan untuk kultur
bakteri baik serta sel eukariotik.
Inkubator yang lebih rumit juga dapat mencakup kemampuan untuk
menurunkan suhu (melalui pendinginan), atau kemampuan untuk
mengendalikan kelembaban atau tingkat CO2.Hal ini penting dalam
budidaya sel mamalia, dimana kelembaban relatif biasanya> 95% dan pH
yang agak asam dicapai dengan mempertahankan tingkat CO2 dari 5%.
Kebanyakan inkubator menggunakan timer, beberapa juga dapat
diprogram untuk siklus melalui temperatur yang berbeda, tingkat
kelembaban, dll Inkubator dapat bervariasi dalam ukuran dari meja ke
unit-unit ukuran kamar kecil.
Inkubator juga digunakan dalam industri perunggasan untuk bertindak
sebagai pengganti ayam.Ini sering mengakibatkan tingkat menetas lebih
tinggi karena kemampuan untuk mengendalikan suhu dan
kelembaban.Berbagai merek inkubator yang tersedia secara komersial
untuk peternak.

2. Standar Operasional Prosedur (SOP) Pengoperasian


Dalam proses pemasangan atau perakitan ada beberapa prosedur yang
harus diperhatikan yaitu:

1. Memasang Rak.      
• Periksa bagian kiri dan kanan tempat siku-siku terpasang dengan benar.
Sangkutan di bawah mengarah ke bawah ditempatkan di sisi depan dan
sangkutan samping ditempatkan di paling dalam.         
• Masukan sangkutan samping ke dalam suatu lubang dari siku sebagai
pendukung dan tekan sisi belakang dengan benar.   
• Masukan sangkutan bawah ke dalam suatu lubang dari siku sebagai
pendukung dan pasang dengan benar.         
• Pastikan bahwa masing-masing siku terpasang horisontal dan terpasang
semua dengan benar.   
• Atur semua siku dan periksa siku sebelah kiri dan kanan pastikan
terpasang di ketinggian yang sama. 
• Letakkan suatu rak di siku yang sudah terpasang.

2. Meletakkan sample dan bejana ke dalam bilik incubator


- Menghilangkan uap lembab dari sample atau bejana
- Buka pintu. pintu tersebut akan menutup oleh magnet
- Tempatkan sample di suatu jarak aman pada rak yang seragam.
- Tutup pintu dengan hati-hati hingga benar-benar tertutur rapat.
- Jika pintu itu tidak tertutup dengan sepenuhnya, pengoperasian
tidak akan berjalan.

3. Menghubungkan steker induk

•  Pastikan bahwa switch power dan saklar induk dalam keadaan padam.
Sambung steker induk pada saluran AC.

Tahap selanjutnya adalah pengoperasian inkubator. Dalam prakteknya


ada beberapa hal yang harus dilakukan agar alat berjalan dengan baik
yaitu:
1. Pengaturan Pengaman Suhu
- Pengaturan untuk pengaman suhu. Putar pengatur untuk melakukan
penyesuaian hingga menunjuk pada suhu aman. Umumnya suhu yang
diatur 10°C yang lebih tinggi dibanding pengaturan suhu dalam bilik
inkubator.
- Jangan menetapkan suhu pada 70°C atau yang lebih tinggi.

2. Pengaturan, memulai dan menghentikan penunjuk kendali


- Menyalakan tombol komponen dan power. Dalam 5 detik akan
muncul “cP” dan indikator suhu.
- Pengaturan suhu dapat dilakukan baik ketika dioperasikan atau
tidak.
- Untuk mengatur penunjuk kendali tekan tombol “run/stop”. LED
suhu akan berkelip. LED pemanas menyala jika telah aktif.
- Menghentikan pengaturan penunjuk kendali dengan menekan
tombol “run/stop”. Kelipan LED suhu berubah menjadi bercahaya.
- Pastikan penunjuk kendali telah mati sebelum mematikan tombol
power. Jika tidak, alarm peringatan akan berbunyi.
- Jika tidak digunakan dalam waktu yang lama, matikan tombol power
dan komponen serta cabut steker dari terminal AC.

3. Pengaturan, memulai dan menghentikan modus pengatur


waktu.
- Mengatur suhu dari penunjuk kendali sebelum mengatur nilai dari
pengatur waktu.
- Mengatur waktu pada pengatur waktu untuk semua modus operasi.
Pengaturan dapat dilakukan baik dibawah pengendalian maupun
penghentian.
- Untuk memulai secara pengoperasian otomatis tekan “set” dan
pengendalian siap dimulai
- Jika waktu telah terhitung habis, maka pengoperasian yang telah diatur
otomatis akan berhenti.
- Hentikan modus operasinya terlebih dahulu, Kemudian tekan tombol
power untuk mematikan inkubator.
- Jika tidak digunakan lagi dalam waktu lama, tekan tombol power, lalu
cabut steker dari terminal AC.

3. Standar Operasional Prosedur (SOP) Pemeriksaan Alat


 
Setelah pemasangan selesai, dan petunjuk pengoperasian dipahami. Ada
satu hal lagi yang harus menjadi perhatian serius agar terhindar dari
kecelakaan saat bekerja yaitu:

1. Memperhatikan tanda peringatan


Bahan pelarut organik atau bahan yang mudah terbakar dan meledak
tidak bisa digunakan dalam ruang inkubator. Misalnya nitrat,peroksida,
garam nitrat, pelarut organik, dll. Ini disebabkan karena fungsi, sifat dan
ciri-ciri beberapa bagian dari inkubator jika dipanaskan akan berada pada
suhu yang tinggi. Jika pengguna menyentuh satu bagian-bagian yang
dilarang selama operasi, atau mengoperasikannya dengan cara yang
salah, bisa dipastikan pengguna akan mengalami kecelakaan yang tak
diduga. Hati-hati dengan tanda peringatan untuk keselamatan dan untuk
mencegah kecelakaan kerja.
 Dangerous (Berbahaya).       
Mengindikasikan suatu situasi yang sangat beresiko akibat kekeliruan kerja
yang dapat berakibat kematian atau kecelakaan yang serius.
 Warning (Peringatan).
Mengindikasikan suatu situasi yang berpotensi beresiko akibat kekeliruan
kerja yang dapat berakibat kematian atau kecelakaan yang serius.
 Caution (Perhatian).   
Mengindikasikan suatu situasi yang berpotensi beresiko akibat kekeliruan
kerja yang bisa berakibat kecelakaan atau luka fisik.

2. Warning Label ( Label Peringatan )


Suatu label peringatan terdapat pada alat untuk menunjuk suatu
ketentuan yang penting. Menjaga agar alat awet dan kinerjanyapun dapat
baik dalam waktu yang cukup lama tentunya dibutuhkan suatu perawatan
yang berkala dan rutin dilakukan. Ini mencegah timbulnya kerusakan dan
berperan dalam meminimalisir kecelakaan kerja.
  
4. Standar Operasional Prosedur (SOP) Pemeliharaan
Berikut beberapa hal yang harus diperhatikan dalam proses
perawatan/pemeliharaan:

1.  Pengujian sambungan utama


sambungkan steker utama. Nyalakan saklar utama dan tekanan uji tombol
dengan suatu tongkat.Ketika saklar dipadamkan, maka berjalan
normal.Jika tidak bekerja secara normal, hentikan operasi dengan segera
dan hubungi agen.Hal tersebut mungkin disebabkan satu resiko akibat
kejutan listrik.  
   

2. Perubahan Dari Sekring


Matikan tombol power dan peralatan untuk keselamatan sebelum
mengubah sekring.
tempatkan ujung obeng minuts ke dalam alur dari sekring . Penyangga
dapat dikeluarkan oleh ujung obeng. Kaitkan sekring baru dengan daya
yang sama. Kapasitas ditunjukkan di bagian logam dari sekring yang
logam. Pada suatu kapasitas tertentu, daya muat sekring tidak bisa
menahan arus berlebih yang terjadi di dalam unit dan mungkin dapat
mungkin menyebabkan satu kecelakaan. Jika sekring yang baru meletup
segera setelah diubah .Hentikan pengoperasian dengan segera dan
memeriksa unit yang sambungkan ke terminal AC.   

3. Perawatan
Matikan tombol komponen dan cabut steker dari terminal AC sebelum
dibersihkan.
Bersihkan dengan kain yang lembut atau handuk basah.Jika diperlukan
gunakan netral detergen dan lengkap dengan penyekanya. Ketika
membersihkan bilik, keluarkan komponen pendukung dari siku-siku.

5. Standar Operasional Prosedur (SOP) Kalibrasi Inkubator


1. Catat suhu inkubator pada kartu setiap hari sebelum memulai
bekerja.
2. Bila penyimpangan suhu melebihi 20C , maka pengaturan suhu perlu
di setel kembali.
3. Bagian dalam inkubator dan rak harus dibersihkan secara teratur
dengan disinfektan.
6. Prinsip Kualifikasi Inkubator

1.   Menguji penyebaran suhu udara dalam inkubator.Untuk mengetahui


penyebaran suhu, maka yang harus dilakukan pertama kali adalah
mempelajari struktur/bentuk inkubator, letak sumber panasnya, sensor,
dan sirkulasi udaranya (perhatikan letak exhaust, bila ada).Setelah
memahami struktur dan bentuk inkubator,      selanjutnya
gunakan thermocouple dan thermorecorder yang sudah terkalibrasi untuk
merekam dan memantau suhu dalam inkubator selama waktu tertentu
(biasanya berdasarkan waktu pemakaian).

Thermocouple (yang seperti kabel) dipasang di port thermorecorder

2.   Pemantauan suhu setiap titik pengukuran saat inkubator dibuka dan


ditutup kembali.Saat inkubator dibuka, ada udara dari luar yang masuk.
Hal ini akan mempengaruhi suhu di dalam inkubator. Terlebih bila
membukanya lama.Penentuan lama waktu membuka-menutup
tergantung pada penggunaan. Dengan pengujian ini, waktu maksimum
inkubator dibiarkan terbuka akan diketahui, begitu pula lama waktu yang
diperlukan inkubator mencapai suhu setting saat inkubator ditutup
kembali. Hasil yang baik adalah bila inkubator mampu menjaga stabilitas
suhunya saat pintu dibuka dan ditutup kembali.

3.   Antisipasi bila terjadi pemadaman listrik (power failure).Mirip dengan


prinsip buka-tutup pintu, yang dilihat waktu stabilitas dan pengembalian
suhu.Pada pengujian ini, inkubator dimatikan beberapa saat sambil
dipantau penurunan suhunya, lalu dinyalakan kembali dan dipantau
suhunya hingga mencapai suhusetting.Hasil kualifikasi yang diharapkan
adalah inkubator mampu menjaga suhunya pada waktu yang maksimal
saat listrik padam, hingga generator pabrik dinyalakan, dan penyesuaian
suhu saat inkubator dihidupkan tidak memerlukan waktu lama.
4.   pengujian kualitas inkubator harus dilakukan pada beberapa kondisi:
kosong, terisi penuh, dan terisi sebagian. Isi yang digunakan juga
tergantung pada pemakaian inkubator tersebut.Biasanya digunakan
media bekas pakai sebagai "dummy".Dengan demikian, dapat diketahui
pemerataan suhu dalam inkubator dengan berbagai kondisi.Hasil yang
diinginkan adalah suhu tetap terdistribusi rata sesuai
dengan setting dan display saat kondisi kosong, penuh, maupun terisi
sebagian.

Anda mungkin juga menyukai