Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN MINI PROJECT

EVALUASI PELAKSANAAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DI


SEKOLAH DASAR NEGERI 03 CIMANGGU KECAMATAN CIMANGGU
KABUPATEN CILACAP

Disusun Oleh :

dr. Iqbal Hilmi Fauzan

Pembimbing :

dr. Yani Amaroh

PROGRAM INTERNSHIP DOKTER INDONESIA


UPTD PUSKESMAS CIMANGGU I
KABUPATEN CILACAP
2020

i
KATA PENGANTAR

Tidak ada kata-kata yang pantas diucapkan selain mengucapkan syukur

kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan hidayahnya, sehingga

proses penyusunan Laporan Mini Project yang berjudul “Evaluasi Pelaksanaan

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Sekolah Dasar Negeri 03 Cimanggu Kecamatan

Cimanggu Kabupaten Cilacap”, dapat terselesaikan. Laporan Mini Project ini

sebagai salah satu syarat tugas Program Internship Dokter Indonesia stase

Puskesmas.

Keberhasilan penyusunan Mini Project ini dapat terwujud berkat bantuan,

bimbingan dan kerjasama dari berbagai pihak. Oleh karena itu disampaikan terima

kasih yang sebesar-besarnya, kepada :

1. dr. Yani Amaroh selaku Dokter pembimbing program intership stase

Puskesmas Cimanggu I.

2. Mbak Meggy selaku Petugas Usaha Kesehatan Masyarakat Puskesmas

Cimanggu I yang membantu dalam proses pengambilan data.

3. Kepala Sekolah dan Guru Sekolah Dasar Negeri 03 Cimanggu yang berkenan

memberikan ijin dan meluangkan waktunya dalam pengisian kuesioner

PHBS.

4. Teman-teman sejawat dr. Dila, dr. Ardian, dr. Putri, dr. Sugi, dan dr. Sofyan

yang senantiasa memberikan masukan dan arahan.

Semoga laporan Mini Project ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada

umumnya dan khususnya pada penyusun.

Majenang, 05 Maret 2020


Penulis
ii
dr. Iqbal Hilmi Fauzan

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah 1
B. Identifikasi Masalah 3
C. Batasan Masalah 3
D. Rumusan Masalah 3
E. Tujuan Penelitian 3
F. Manfaat Penelitian 4

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA


A. Kajian Teori 5
B. Kerangka teori 12

BAB III. METODE PENATALAKSANAAN


A. Pengumpulan Data
1. Tempat dan Waktu Pengambilan Data 14
2. Populasi dan Sampel Data 14
3. Metode Pengambilan Data 14
B. Analisis Data 15
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum dan Wilayah Kerja Puskesmas Cimanggu I 17
B. Gambaran Umum SDN 03 Cimanggu 20
C. Hasil dan Pembahasan 20

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN


A. Kesimpulan 22
B. Keterbatasan Penelitian 22
C. Saran 22

DAFTAR PUSTAKA 24
LAMPIRAN 25

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan kesehatan adalah usaha atau bantuan yang diberikan berupa

bimbingan dan atau tuntutan kepada peserta didik tentang kesehatan yang meliputi

seluruh aspek kesehatan pribadi (badan/fisik, Mental dan social) agar kepribadianya

dapat tumbuh dan berkembang dengan baik, serta aspek kesehatan lingkungan

(lingkungan sekolah, lingkungan tempat tinggal) sebagai aspek yang sangat menunjang/

mempengaruhi bagi pembentukan pribadi peserta didik. (Kemendiknas, 2011).

Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran,

kemarnpuan dan kemauan hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan

derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Dengan perkataan lain bahwa masyarakat

diharapkan marnpu berperan sebagai pelaku pembangunan kesehatan dalarn menjaga,

memelihara dan meningkatkan derajat kesehatannya sendiri, serta berperan aktif dalam

mewujudkan kesehatan masyarakatnya.

Promosi kesehatan di sekolah merupakan upaya memberdayakan siswa, guru

dm masyarakat lingkungan sekolah agar tahu, mau dm mampu mempraktikkan PHBS

dan berperan aktif dalam mewujudkan sekolah sehat. Upaya mewujudkan PHBS di

sekolah mempunyai manfaat yang besar dalam meningkatkan status kesehatan siswa

yakni tenvujudnya sekolah yang bersih dan sehat sehingga siswa, guru dan masyarakat

lingkungan sekolah terlindungi dari berbagai gangguan dan ancaman penyakit.

Selan'jutnya, meningkatnya semangat proses belajar mengajar yang berdarnpak pada

1
prestasi belajar siswa. Citra sekolah sebagai institusi pendidikan semakin meningkat

sehingga marnpu menarik minat orang tua mwid dan dapat mengangkat citra dan

kinerja pemerintahan daerah di bidang pendidikan. Menjadi percontohan sekolah sehat

bagi daerah lain (Pedoman Pengelolaan Promosi Kesehatan (Depkes RI, 2008).

Promosi kesehatan di sekolah adalah merupakan implementasi kebijakan

sekolah sehat (healthy school) yang diprakasai oleh WHO tahun 1995. Kebijakan

sekolah sehat yang dikonsepkan oleh WHO tersebut bertujuan untuk meningkatkan

status kesehatan peserta didik, guru dan masyarakat lingkungan sekolah dengan cara

membantu sekolah untuk rriemobilisasi dan meningkatkan kegiatan promosi kesehatan

dan pendidikan baik pada tingkat lokal, nasional, regional maupun global (Depkes RI,

2008).

Sekolah selain berfungsi sebagai tempat pembelajaran juga dapat menjadi

ancaman penularan penyakit jika tidak dikelola dengan baik. Lebih dari itu, usia

sekolah bagi anak juga merupakan masa rawan terserang berbagai penyakit. Munculnya

berbagai penyakit yang sering menyerang anak usia sekolah (usia 6-10 tahun), ternyata

umumnya berkaitan dengan PHBS. Oleh karena itu penanaman nilai-nilai PHBS di

Sekolah merupakan kebutuhan mutlak.

Pola hidup sehat siswa di sekolah dipengaruhi oleh peran guru dan sarana

prasarana UKS yang ada di sekolah. Program UKS yang ada salah satunya adalah

penyelenggaraan pelayanan kesehatan, Penyelenggaraan pelayanan kesehatan tersebut

dilakukan agar pelaksanaan program pembinaan hidup sehat disekolah mencapai strata

pelaksanaan pembinaan kesehatan sekolah yang paripurna.

Dari data UKM Puskesmas Cimanggu 1 tentang Perilaku Hidup Bersih dan

2
Sehat di Sekolah Dasar Se-Kecamatan Cimanggu tahun 2019, masih terdapat beberapa

Sekolah Dasar yang belum melaksanakan PHBS sepenuhnya dan tidak memiliki sarana

UKS yang memadai, termasuk SDN 3 Cimanggu.

Berdasarkan uraian di atas, maka peniliti ingin meniliti “Evaluasi Pelaksanaan

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Sekolah Dasar Negeri 03 Cimanggu

Kecamatan Cimanggu Kabupaten Cilacap”.

B. Identifikasi Masalah

1. Evaluasi Pelaksanaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Sekolah Dasar Negeri 03

Cimanggu Kecamatan Cimanggu Kabupaten Cilacap

2. Tingkat pengetahuan Murid dan Guru terhadap PHBS dan UKS

3. Sarana dan Prasarana UKS

4. Dukungan Kepala Sekolah, Guru, Orangtua dan Masyarakat

C. Batasan Masalah

Agar permasalahan tidak terlalu meluas, maka tidak semua permasalahan yang

ada di identifikasi masalah akan diteliti. Penelitian ini hanya sebagai bahan evaluasi dari

pelaksanaan PHBS di SDN 03 Cimanggu Kecamatan Cimanggu Kabupaten Cilacap.

D. Rumusan Masalah

1. Sejauhmana pelaksanaan perilaku hidup bersih dan sehat dan usaha kesehatan

sekolah di Sekolah Dasar Negeri 03 Cimanggu Kecamatan Cimanggu Kabupaten

Cilacap?

2. Apakah terdapat perbedaan pelaksanaan perilaku hidup bersih dan sehat dan usaha

kesehatan sekolah di Sekolah Dasar Negeri 03 Cimanggu Kecamatan Cimanggu

Kabupaten Cilacap antara tahun 2019 dan 2020?

E. Tujuan Penelitian
3
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauhmana pelaksanaan PHBS di

SDN 03 Cimanggu dengan cara penilaian strata yang meliputi strata pratama (merah),

strata madya (kuning), strata utama (hijau) dan strata paripurna (biru)

F. Manfaat Penelitian

1. Teoritis

a. Sebagai Evaluasi Strata Pelaksanaan PHBS yang meliputi: katagori Strata

Pratama, Madya, Utama, Paripurna di SDN Cimanggu

b. Memberikan gambaran tentang arti pentingnya Strata Pelaksanaan PHBS

sehingga dapat dijadikan acuan untuk merencanakan program kedepannya.

c. Memberikan gambaran umum mengenai Strata pelakanaan PHBS di SDN

Cimanggu.

2. Praktis

a. Sebagai pendorong bagi pengurus UKS agar lebih kreatif dengan keterbatasan

tentang pentingnya strata pelaksanaan, guna melangsungkan pelaksanaan

perilaku hidup bersih dan sehat.

b. Dapat dijadikan pendorong bagi sekolah-sekolah untuk melaksankan program-

program PHBS guna mengacu tentang strata yang telah dikategorikan.

c. Sebagai pertimbangan bagi sekolah-sekolah agar lebih memperhatikan Strata

Pelaksanaan PHBS dan UKS.

4
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat adalah wujud keberdayaan masyarakat

yang sadar, mau dan mampu mempraktekkan PHBS. Ada lima program prioritas

yaitu kesehatan ibu dan ,anak (KIA), Gizi, Kesehatan Lingkungan (Kesling), gaya

hidup, Dana sehatlasuransi kesehatan. Adapun program PHBS ini untuk

memberikan pengalaman belajar atau menciptakan suatu kondisi bagi perorangan,

kelompok, dan masyarakat, melalui jalur komunikasi, memberikan informasi dan

melakukan edukasi, untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku, melalui

pendekatan pimpinan (Advokasi), bina suasana (Sosial Support) dm

memberdayakan masyarakat (Empowerment). Diharapkan melalui kegiatan ini

masyarakat dapat mengenali dan mengatasi masalahnya sendiri, terutama dalarn

tatanan masing-masing, dan masyarakat dapat menerapkan cara-cara hidup sehat

dengan menjaga memelihara dan meningkatkan kesehatannya (Depkes RI, 2002).

a. Tujuan PHBS

Adapun tujuan dari PHBS ini adalah meningkatkan kesadaran,

pengetahuan dan kemampuan masyarakat untuk melaksanakan dan

membudayakan PHBS dilingkungannya, terutama mampu mengatasi masalah

kesehatannya sendiri. Untuk mencapai Visi Indonesia sehat 2010, maka visi

nasional promosi kesehatan ditetapkan scbagai "Perilaku Hidup Bersih dan


5
Sehata 2010" atau "PHBS 2010" (Depkes RI, 2005).

b. Sasaran Program PHBS

a) Membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat bagi pribadi, keluarga dan

masyarakat urnum, sehingga dapat memberikan darnpak yang berrnakna

terhadap derajat kesehatan.

b) Meningkatkan pengertian tentang pencegahan dan pengobatan terhadap

berbagai penyakit yang disebabkan oleh perubahan gaya hidup dan

perilaku terhadap AIDS, kanker, penyakit jantung, ketergantungan obat

dan minuman keras dan lain-lain, sehingga angka kesakitan menurun.

c) Meningkatkan peran swasta, dunia usaha dalam upaya pembangunan yang

selama ini masih lebih banyak dibiayai pemerintah seperti imunisasi,

pengasapan (Fogging) untuk penanggulangan demam berdarah,

penyediaan air bersih dan penyehatan lingkungan pemukiman serta

peningkatan kebugaran jasmani.

d) Meningkatkan kreativitas, produktivitas dan peran generasi muda dalarn

mengatasi masalah diri, lingkungan dan masyarakat dengan

memfungsikan Remaja Husada, Taman Husada, sebagainya sebagai

promotor dalarn upaya kesehatan.

e) Meningkatkan peranan organisasi kemasyarakatan dalam berbagai upaya

pembangunan kesehatan.

Sasaran PHBS ditujukan terhadap individu perorangan kelompok

dan masyarakat yang ditujukan dalam pelaksanaan penyuluhan atau

pembinaan. Sasaran dapat dikaitkan dalam tatanan yaitu tatanan rurnah tangga,

institusi pendidikan, institusi kesehatan, tempat-tempat umum dan tempat


6
kerja. Selain itu sasaran ini juga dapat dibagi menjadi sasaran primer, sekunder

dan tersier. Sasaran primer adalah sasaran yang mempunyai masalah. Sasaran

sekunder adalah sasaran yang dapat mempengaruhi atau disegani oleh primer.

Sedangkan sasaran tersier adalah sasaran yang menunjang atau mendukung

dalarn ha1 dana, kebijakan dan kegiatan untuk tercapainya perilaku hidup

bersih dan sehat (Depkes RI, 2005).

c. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Sekolah

Depkes RI (2008) menetapkan ada beberapa indikator yang dipakai sebagai

ukuran menilai PHBS di sekolah yaitu :

a) Mencuci tangan dengan air yang mengalir dan menggunakan sabun

b) Mengkonsumsi jajanan yang bersih dan sehat

c) Menggunakan jamban yang bersih dan sehat

d) Olahraga yang teratur dan terukur

e) Memberantas jentik nyamuk

f) Tidak merokok di sekolah

g) Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan setiap 6 bulan

h) Membuang sampah pada tempatnya

2. Usaha Kesehatan Sekolah

a. Pengertian

Usaha kesehatan sekolah adalah wahana untuk meningkatkan kemarnpuan

hidup sehat dan derajat kesehatan peserta didik sedini mungkin, merupakan

perpaduan dua upaya dasar yaitu upaya pendidikan dan upaya kesehatan, yang

pada gilirannya nanti diharapkan peserta didik dapat mandiri dalam

melaksanakan pola hidup sehat.

7
b. Tujuan

a) Tujuan Umum

Meningkatkan mutu pendidikan dan prestasi belajar peserta didik dengan

meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat serta derajat kesehatan

peserta didik dan menciptakan lingkungan yang sehat, sehingga

memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan yang harmonis dan

optimal dalam rangka pembentukan manusia Indonesia sehat seutuhnya.

b) Tujuan Khusus

Memupuk kebiasaan hidup sehat dan meningkatkan derajat kesehatan

peserta didik yang di dalamnya mencakup :

1) Memiliki pengetahuan, sikap dan keterampilan untuk melaksanakan

prinsip hidup sehat serta pesert didik berpartisipasi aktif di dalam

usaha peningkatan sekolah

2) Sehat, baik dalarn arti fisik, mental maupun sosial

3) Memiliki daya tangkal terhadap pengaruh buruk penyalahgunaan

narkotik, obat-ohatan dan bahan berbahaya (minuman keras), rokok

dan sebagainya.

c) Sasaran

Sasaran UKS adalah peserta didik dari tingkat pendidikan dasar sampai

dengan tingkat pendidikan menengah termasuk peserta didik di perguruan

agama dan pondok pesantren beserta lingkungannya

d) Ruang Lingkup UKS di Sekolah

Ruang lingkup UKS tercermin dalam TRIAS UKS meliputi ;

1) Penyelenggaraan Pendidikan Kesehatan yang meliputi :

8
I. Pengetahuan tentang dasar-dasar Pola Hidup Bersih dan Sehat

II. Sikap tanggap terhadap persoalan kesehatan

III. Latihan atau praktek kebiasaan hidup sehat dalam kehidupan

sehari-hari

2) Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan dalam bentuk :

I. Pelayanan kesehatan

II. Pemeriksaan murid

III. Pengobatan ringan dan P3K scrta P3P

IV. Pengawasan warung sekolah

V. Penetapan pelaporan ten tang keadaan penyakit

3) Pembinaan lingkungan kehidupan sekolah sehat :

I. Penghijauan

II. Air bersih

III. Kebun/Apotik Hidup '

IV. Halaman bersih

V. Pemberantasan sarang nyamuk

e) Peralatan di Ruang UKS

1) Ruang UKS dengan peralatan sederhana yang meliputi tempat tidur,

Timbangan berat badan, alat ukur tinggi badan, snellen chart, Kotak

P3K dan obat-obat (betadin, oralit, paracetarnol)

2) Ruang UKS dengan peralatan lengkap yang meliputi Tempat tidur,

Timbangan berat badan, alat ukur tinggi badan, snellen chart, Kotak

P3K dan obat-obatan (betadin, oralit, paracetarnol), Lemari obat, buku

rujukan, KMS, Poster-poster, struktur organisasi, jadwal piket, tempat

9
cuci tangan dan wastafel, data angka kesakitan murid.

3) Ruang UKS dengan peralatan ideal meliputi Tempat tidur, Timbangan

berat badan, alat ukur tinggi badan, snellen chart, Kotak P3K dan

obat-obatan (betadin, oralit, paracetarnol), Lemari obat, buku rujukan,

KMS, poster-poster, struktur organisasi, jadwal piket, tempat cuci

tangan dan wastafel, data angka kesakitan murid Peralatan gigi, unit

gigi Contoh-contoh model organ tubuh, rangka torso.

3. Strata Pelaksanaan PHBS dan UKS

Strata pelaksanaan UKS adalah salah satu kesepakatan rapat kerja

Nasional UKS tahun 2004 di Solo, Strata yang di maksudkan disini adalah jenjang

atau tingkatan dari suatu kondisi sekolah dan atau madrasah yang telah

melaksanakan UKS, khususnya dalam mengembangkan tiga program pokok (Trias)

UKS, yaitu pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan dan pembinaan lingkungan

sekolah sehat. (Kemenkes RI, 2011).

Dengan ditetapkanya strata pelaksanaan UKS ini diharapkan motivasi baik

Tim Pembina UKS maupun Tim Pelaksanaan UKS di Sekolah dari madrasah untuk

meningkatkan strata UKS nya. Selain itu dengan ditetapkanya strata pelaksanaan

UKS ini akan dapat membantu perencanaan pembimbing pembinaan dan

pengembangan UKS serta pelaksanaan UKS pada setiap jenjang atau tingkatan

administrasi pemerintah. (Kemenkes RI, 2011)

Adapun Strata pelaksanaan UKS di bagi dalam 4 (empat) tingkatan,

menurut Kemendiknas (2011) yaitu :

a. Strata minimal/pratama

a) Ada air bersih

10
b) Ada tempat cuci tangan

c) Ada WC/jamban yang berfungsi

d) Ada tempat sampah

e) Ada saluran pembuangan air kotor yang berfungsi

f) Ada halaman/pekaranga/lapangan

g) Memiliki pojok UKS

h) Melakukan 3M Plus, 1 kali seminggu

b. Strata standar/Madya

a) Ada kantin/warung sekolah

b) Memiliki pagar

c) Ada penghijauan/perindangan

d) Ada air bersih di sekolah dengan jumlah yang cukup

e) Memiliki ruang UKS tersendiri, dengan peralatan sederhana

f) Memiliki tempat ibadah

g) Lingkungan sekolah bebas jentik

h) Jarak papan tulis dengan bangku terdepan 2,5 m

i) Melaksanakan pembinaan sekolah kawasan bebas asap rokok, narkoba dan

miras.

c. Strata optimal/Utama

a) Ada tempat cuci tangan di beberapa tempat dengan air mengalir/kran

b) Ada tempat cuci peralatan masak/makan di kantin/warung sekolah

c) Ada petugas kantin yang bersih dan sehat

d) Ada tempat sampah di tiap kelas dan tempat penampungan sampah akhir

di sekolahan

11
e) Ada tempat WC/jamban siswa dan guru yang memenuhi syarat kebersihan

dan kesehatan

f) Ada halaman yang cukup luas untuk upacara dan berolahraga

g) Ada pagar yang aman

h) Memiliki ruang UKS tersendiri dengan peralatan yang lengkap

i) Terciptanya sekolah bebas asap rokok, narkoba, dan miras

d. Strata paripurna

a) Ada tempat cuci tangan setiap kelas dengan air mengalir/kran dan

dilengkapi sabun

b) Ada kantin dengan menu gizi seimbang dengan petugas kantin yang

terlatih

c) Ada air bersih yang memenuhi syarat kesehatan

d) Sampah langsung dibuang di luar sekolaha/umum

e) Ratio WC : siswa 1 : 20

f) Saluran pembuangan air tertutup

g) Ada pagar yang aman dan indah

h) Ada taman/kebun sekolah yang dimanfaatkan dan diberi label (untuk

belajar) dan pengolahan hasil kebun sekolah

i) Ruang kelas memenuhi syarat kesehatan (ventilasi dan pencahayaan

cukup)

j) Ratio kepadatan siswa 1 : 1,5/1,75 m2

k) Memiliki ruang dan peralatan UKS

B. Kerangka Teori

Dalam program dewasa ini, PHBS sudah harus mendapat perhatian yang

12
sungguh-sungguh dari pemerintah pusat, daerah, guru, murid, orangtua dan masyarakat.

Memelihara kebugaran jasmani dan perilaku hidup sehat, menjadi kompetensi standar

pada mata pelajaran pendidikan jasmani, dalam usaha meningkatkan mutu pendidikan.

Mutu pendidikan yang tinggi diperlukan untuk mencitakan kehidupan yang sehat,

cerdas, demokratis, dan mampu bersaing sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan

semua warga negara, dalam hal ini pelaksanaan PHBS berperan penting terhadap

tercapainya kehidupan yang sehat dilingkungan sekolah serta menjaga dari berbagai

macam penyakit.

Dukungan guru dan orangtua juga sangat diharapkan dalam pelaksanaan

PHBS agar tercipta lingkungan sekolah yang sehat. Oleh karena itu penting untuk

mengetahui evaluasi dari pelaksanaan PHBS yang di Sekolah Dasar. Harapan dari

penelitian ini yaitu sebagai bahan evaluasi dari pelaksanaan PHBS di SDN 03

Cimanggu serta untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan strata pelaksanaan PHBS

dari tahun 2019 dan 2020.

13
BAB III

METODE PELAKSANAAN

A. Pengumpulan Data

1. Tempat dan Waktu Pengumpulan Data

Tempat Penelitian ini dilaksanakan di SDN 03 Cimanggu Kecamatan Cimanggu

Kabupaten Cilacap. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Februari 2020.

2. Populasi dan Sampel Data

Populasi yang digunakan adalah perwakilan dari guru SDN 03 Cimanggu. Teknik

Pengambilan adalah Simple Random Sampling.

3. Metode Pengambilan Data

Jenis Data dan Sumber Data:

- Data primer diperoleh dalam bentuk lembar Kuesioner PHBS di SDN 03

Cimanggu

- Data sekunder diperoleh dari Puskesmas Cimanggu 1 yaitu data PHBS Sekolah

Dasar se-Kecamatan Cimanggu tahun 2019

Pada penelitian ini instrumen yang digunakan dalam bentuk lembar

kuesioner yang diambil dari Puskesmas Cimanggu 1 dengan beberapa penambahan

penilaian persentase. Dengan kisi-kisi sebagai berikut :

14
Tabel 1. Lembar Kuesioner PHBS
NO VARIABEL / INDIKATOR NILAI
KESEHATAN LINGKUNGAN
1 Menggunakan air bersih
2 Menggunakan jamban sehat
3 Membuang sampah pada tempatnya
GAYA HIDUP
4 Cuci tangan pakai sabun
5 Mengkonsumsi jajanan sehat
6 Melakukan olahraga secara teratur
7 Membersihkan jentik nyamuk
8 Tidak merokok
9 Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan
10 Kebiasaan memotong dan membersihkan kuku
11 Menggosok gigi
12 Memakai sepatu
UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT
13 Pemanfaatan ruang UKS di sekolah
14 Dokter kecil / kader kesehatan remaja
15 Dana sehat sekolah
JUMLAH NILAI
STRATA / WARNA
KETERANGAN : Jawaban ya dinilai 1 (satu), tidak dinilai 0 (nol)

Klasifikasi Strata PHBS

1. Strata Sehat Pratama (Merah) : jumlah nilai 0 s/d 6 atau 0 – 40%

2. Strata Sehat Madya (Kuning) : jumlah nilai 7 s/d 11 atau 46,6 – 73,3%

3. Strata Sehat Utama (Hijau) : jumlah nilai 12 s/d 14 atau 80 – 93,3%

4. Strata Sehat Paripurna (biru) : jumlah nilai 15 atau 100%

B. Analisis data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teknik

analisis deskriptif kuantitatif dengan persentase. Menurut Sugiyono (2011), statistik


15
deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara

mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya

tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.

Setelah diketahui hasil penilaian strata pelaksanaan PHBS di SDN 03

Cimanggu, maka akan dapat ditentukan besar persentase dari tiap kategori penilaian

tersebut. Menurut B. Syarifudin (2010), cara mengubah skor/ nilai ke dalam bentuk

persentase, yaitu dengan rumus :

% = ∑ X X 100
∑ Maks

Keterangan :
% : Persentase
∑X : skor X hitung
∑ Maks : skor maksimal ideal

16
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum dan Wilayah kerja Puskesmas Cimanggu 1

1. Keadaan Geografis

Wilayah kerja Puskesmas Cimanggu I merupakan daerah yang berada

dalam wilayah Kecamatan Cimanggu. Terdiri dari 8 desa dari 15 desa yang ada di

kecamatan Cimanggu. Batas-batas wilayah adalah sebagai berikut:

Sebelah Barat : Kecamatan Majenang.

Sebelah Utara : Kabupaten Brebes.

Sebelah Timur : Desa Kutabima,Cibalung,Bantarmanggu,Bantarpanjang.

Sebelah Selatan : Kecamatan Cipari.

Puskesmas Cimanggu I berdiri tahun 1978. Dengan Luas Tanah 3.850

m2., mempunyai 8 Desa yaitu Desa Karangreja ,Cimanggu ,Cilempuyang ,

Rejodadi , Negarajati , Cisalak , Pesahangan dan Cijati dengan luas wilayah

keseluruhan 99,24 Km². Enam puluh persen (60%) terletak di dataran tinggi yaitu

Desa Negarajati , Cisalak , Pesahangan, Cijati. Sedangkan 40 % sisanya meliputi

Desa Karangreja , Cimanggu , Cilempuyang , Rejodadi berada di daerah ampahan.

17
Gambar 1. Peta Wilayah UPTD Puskesmas Cimanggu 1

2. Kependudukan

Jumlah penduduk di Wilayah kerja Cimanggu 1 tahun 2019 sebanyak

62.006 jiwa. Dengan kepadatan penduduk 620,7 jiwa/Km2.

Tabel 2. Kependudukan Wilayah Kerja Puskesmas Cimanggu 1


N DESA LUAS JUMLAH KEPADATAN
O WILAYAH PENDUDUK PENDUDUK
(km2) (km2)
1 Karangreja 19,2 10,046 522,7
2 Cimanggu 11,2 10,856 967,6
3 Cilempuyang 7.5 5,912 788,3
4 Rejodadi 6,4 11,315 1770,7
5 Negarajati 15,4 6,304 408,3
6 Cisalak 12,7 4,975 391,1
7 Cijati 13,5 6,955 516,3
8 Pesahangan 13,9 5,643 404,8

3. Tenaga kesehatan

Tabel 3. Jumlah Tenaga Kesehatan Puskesmas Cimanggu 1


NO JENIS TENAGA JUMLAH

18
1 Dokter Umum 2

2 Dokter Gigi 1

3 Perawat 25

4 Bidan 30

5 Tenaga Kesehatan Masyarakat 2

6 Tenaga Kesehatan Lingkungan 1

Ahli Teknologi Laboratorium


7 2
Medik

8 Tenaga Gizi 1

9 Tenaga Farmasi 2

10 Tenaga Administrasi 10

Jumlah 76

4. Visi, Misi, Motto dan Tata Nilai Puskesmas Cimanggu 1

Visi :

Terwujudnya Puskesmas Cimanggu I sebagai pilihan utama masyarakat menuju

Kecamatan Cimanggu yang sehat secara merata.

Misi :

1. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang bermutu.

2. Menggerakkan seluruh masyarakat untuk hidup sehat.

3. Meningkatkan manajemen internal dan kerjasama lintas sektoral.

4. Mewujudkan program Indonesia Sehat dengan pendekatan Keluarga.

Motto :

Melayani Setulus Hati.

Tata Nilai :

19
SIMPATI

1. Senyum sapa santun

2. Profesional

3. Terukur

4. Empati

B. Gambaran Umum SDN 03 Cimanggu

Sekolah Dasar Negeri 03 Cimanggu berdiri pada tahun 1967 di bawah

naungan kementrian pendidikan dan kebudayaan. Memiliki luas tanah 1,743 M 2,

jumlah guru 9, siswa laki-laki berjumlah 117 dan siswa perempuan berjumlah 93.

Memiliki 7 ruang kelas.

C. Hasil dan Pembahasan

Deskripsi hasil penelitian Pelaksanaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

(PHBS) di Sekolah Dasar Negeri 03 Cimanggu Kecamatan Cimanggu Kabupaten

Cilacap adah sebagai berikut :

Tabel 4. Penilaian Strata Pelaksanaan PHBS SDN 03 Cimanggu tahun 2019


BUTIR SOAL INDIKATOR JUMLAH PERSENTASE
1–3 Kesehatan Lingkungan 3 20%
4 – 12 Gaya Hidup 5 33,3%
13 – 15 Upaya Kesehatan Masyarakat 3 20%
JUMLAH 11 73,3%
STARA MADYA

Tabel 5. Penilaian Strata Pelaksanaan PHBS SDN 03 Cimanggu tahun 2020


BUTIR SOAL INDIKATOR JUMLAH PERSENTASE
1–3 Kesehatan Lingkungan 3 20%
4 – 12 Gaya Hidup 7 46,6%
13 – 15 Upaya Kesehatan Masyarakat 3 20%
JUMLAH 13 86,6%
STARA UTAMA

20
Berdasarkan tabel di atas, pada tahun 2019 Sekolah Dasar Negeri 03

Cimanggu dari hasil pengisian kuesioner PHBS mendapatkan nilai 11 dengan

persentase 73,3%, sehingga masuk ke dalam Strata Madya PHBS. Sedangkan pada

tahun 2020 Sekolah Dasar Negero 03 Cimanggu mendapatkan nilai 13 dengan

persentase 86,6% sehingga masuk ke dalam Strata Utama PHBS.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
21
Program PHBS di tingkat sekolah dasar mempunyai peranan penting

dalam mencerdaskan siswa sebagai panutan dalam pembentukan pola hidup sehat.

Pola hidup sehat siswa di sekolah dipengaruhi oleh peran guru dan sarana prasarana

UKS yang ada di sekolah serta dukungan Orangtua.

Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa

Pelaksanaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Sekolah Dasar Negeri 03

Cimanggu antara tahun 2019 dan 2020 mengalami peningkatan dari Strata

Madya menjadi Utama.

B. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini tentunya memiliki banyak keterbatasan dan kekurangan

diantaranya penelitian hanya dilakukan di satu instansi Sekolah Dasar Negeri 03

Cimanggu, proses pengisian lembar kuesioner hanya dilakukan oleh perwakilan

Guru, penelitian ini hanya fokus terhadap perilaku hidup bersih dan sehat sedangkan

kelengkapan sarana dan prasarana UKS yang sangat penting dalam mewujudkan

PHBS tidak dinilai.

C. Saran

1. Bagi guru, diharapkan mampu memberikan informasi tentang kesehatan dan

perilaku hidup sehat kepada siswa-siswi.

2. Bagi siswa, hendaknya mampu menjaga dan merawat lingkungan yang ada

di sekolah karena dari lingkungan yang bersih akan tercermin kondisi

kesehatan di sekolah tersebut.

3. Bagi sekolah, Sekolah harus menyediakan sarana dan prasarana untuk

menunjang perilaku bersih dan sehat secara paripurna.

22
DAFTAR PUSTAKA

1. Syarifudin. (2010). Panduan TA Keperawatan dan Kebidanan Dengan SPSS.

Yogyakarta : Grafindo Litera Media.

2. Departemen Kesehatan RI. (2005). Direktorat Jenderal Pembinaan Kesehatan

Masyarakat. Jakarta: Direktorat Bina Kesehatan Keluarga.

3. Departemen Kesehatan RI. (2008). Pedoman Untuk Tenaga Kesehatan Usaha

Kesehatan Sekolah di Tingkat Sekolah Dasar. Jakarta: Direktorat Bina Kesehatan Anak..

4. Kementerian Kesehatan RI. (2011).Pedoman Pelatihan Dokter Kecil. Jakarta: Direktorat

Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak.

5. Kementrian Pendidikan Nasional. (2011) Pedoman pelaksanaan UKS Di Sekolah.

Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Nasional.

6. Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Cimanggu 1 tahun 2018 dan 2019

7. Sugiyono. (2002). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi (Mixed

Methods). Bandung: CV. Alfabet.

23
LAMPIRAN

24

Anda mungkin juga menyukai