Anda di halaman 1dari 12

INOVASI MADRASAH ALIYAH PROGRAM KETERAMPILAN

A. Madrasah Aliyah Program Keterampilan

Madrasah aliyah Program Keterampilan adalah madrasah aliyah umum (bukan


kejuruan) dengan muatan kurikulum yang sama dengan madrasah aliyah pada
umumnya ditambah dengan program ekstrakurikuler dalam berbagai bidang
keterampilan yang terstruktur (Depag RI,2003: 2). Program keterampilan ini
dilaksanakan untuk memudahkan bagi tamatan madrasah aliyah mendapatkan
pekerjaan atau melakukan usaha mandiri sesuai dengan keahlian dan keterampilan
yang dipelajari di Madrasah Aliyah Program Keterampilan.

Program keterampilan yang  diselenggarakan di Madrasah Aliyah ini pada


prinsipnya merupakan kegiatan ekstrakurikuler. Namun untuk memperoleh hasil
yang maksimal, idealnya program ini juga terintegrasi dengan kegiatan
intrakurikuler (Depag RI,2003: 6). Dengan pola ini, diharapkan program
keterampilan ini menghasilkan output yang diharapkan, yaitu siswa yang memiliki
kompetensi sesuai standar minimal yang dipersyaratkan oleh konsumen terkait.
Program ini dilaksanakan selama 4 semester (semester 3, 4, 5 dan 6) dengan
jumlah jam siswa belajar keterampilan selama 9 jam per minggu.

Pendidikan keterampilan yang dilaksanakan di madrasah aliyah merupakan


pengembangan dari konsep life skill (kecakapan hidup). Produk esensial dari
pendidikan keterampilan adalah : pengetahuan, keterampilan, sikap, nilai dan
pengalaman. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pendidikan keterampilan
merupakan jawaban terhadap pemenuhan kebutuhan kecakapan hidup siswa dalam
mengantisipasi permintaan dunia kerja dan kebutuhan masyarakat. Pendidikan
keterampilan yang diselenggarakan harus sesuai dengan jenis pekerjaan,
lingkungan sosial, kebutuhan pembangunan nasional, tahap perkembangan siswa,
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Hasil akhir dari pendidikan
keterampilan sebaiknya diwujudkan dengan sertifikat dari penilai yang diakui oleh
berbagai pihak.

Program keterampilan di MAN  terdiri dari lima jurusan yang meliputi jurusan tata
busana, otomotif, pemesinan, mebelair dan las gas dan las listrik yang
dikelompokkan dalam kelas khusus yaitu kelas IPS Keterampilan dan IPA
Keterampilan. Model pelaksanaannya menjadi satu atap dan satu manajemen
dengan MAN, hanya saja dalam menangani keseluruhan kegiatan pendidikan
diberikan otonomi yang luas. Kurikulum yang digunakan adalah kurikulum dari
Departemen agama tahun 1997 dan disesuaikan dengan kurikulum KTSP 2006.
Tujuan Program keterampilan adalah menghasilkan lulusan yang memiliki :
a.       Keahlian atau keterampilan teknis dasar sesuai dengan jenis program
keterampilan yang diikuti.
b.       Memiliki jiwa semangat kemandirian, (self-enterpreneurship) untuk
berwirausaha
c.       Kesiapan /siap pakai untuk mengisi lapangan kerja

N
Aspek Indikator Kegiatan Program Keterampilan
O
1. Kesiapan Program Keterampilan
a. Kelembagaan Program berstatus ekstra terstruktur, tetapi
dikelola sedemikian rupa
dan dilaksanakan pada jam belajar intra dengan
cara mensiasati (Mengurangi)
jam-jam pelajaran tertentu yang dimungkinkan
kegiatan pembelajaran siswanya
dapat dilaksanakan tanpa tatap muka.
Dilaksanakan dalam kelas khusus yang
terdiri dari :
a.    IPS
Keterampilan 2 kelas dengan pengelompokan
Kelompok 1 terdiri dari : Keterampilan
Tata Busana 20 siswa, Las Gas dan listrik 12
siswa dan otomotif 12 siswa,
sedang kelompok 2 Keterampilan tata busana 20
siswa, pemesinan 12 siswa dan
mebelair 12 siswa.
b.    IPA
Keterampilan 1 kelas terdiri dari keterampilan tata
busana 16 siswa, otomotif
12 siswa dan pemesinan 12 siswa
b. Kurikulum a.    Memiliki
landasan program  baik landasan idiil
maupun landasan operasional kurikulum bidang
keterampilan Madrasah Aliyah
yang kuat yaitu sesuai SK Dirjen pembinaan
kelembagaan islam No E/248.A/1997
tentang kurikulum program keterampilan pada
Madrasah Aliyah dan kurikulum KTSP
2006.
b.    Menggunakan
bahan ajar/buku penunjang edisi terbaru.
c.     Memiliki
bahan ajar/modul/lembar kerja siswa hasil karya
guru berbasis competensi
(CBT) dan berbasis produksi (PBT).
d.    Strategi
pembelajaran program keterampilan diberikan
dengan alokasi waktu 9 jam
perminggu untuk kelas XI dan XII Kelas
keterampilan. Untuk jurusan IPA
Keterampilan diberikan materi pembelajaran yang
memiliki bobot kompetensi
yang lebih tinggi, memiliki daya saing atau nilai
kegunaan untuk kepentingan
keilmuan dibandingkan kelas IPS Keterampilan
e.    Menggunakan
pedoman praktek kerja industri di Dunia
Usaha/Industri sesuai pedoman yang
dilaksanakan di Sekolah Menengah Kejuruan.
c. Seleksi siswa baru Harapan
siswa yang masuk program keterampilan adalah
siswa yang unggul agar dapat
dilaksanakan dan mencapai hasil maksimal
dengan ruang lingkup seleksi
meliputi :
a.    Seleksi
administrasi terdiri atas :  Hasil
belajar kelas X dan biodata siswa diutamakan bagi
siswa yang kurang mampu dan
tidak meneruskan ke perguruan tinggi.
b.    Seleksi bakat
dan minat  terdiri dari : sehat jasmani
dan rohani, nilai matematika dan bahasa inggris
pada semester 2 kelas X
minimal 7, mempunyai kemauan mengikuti
program keterampilan, tidak melanjutkan
keperguruan tinggi
c.     Tes dasar
kejuruan
d.    Penetapan
siswa program keterampilan sesuai dengan kuota:
1)      IPS Keterampilan
2 kelas
a)   Kelas IPS
Keterampilan 1 ( 20 siswa tata busana, 12 siswa
Las gas dan listrik, dan 12
siswa otomotif)
b)   Kelas IPS
Keterampilan 2 (20 siswa tata busana, 12 teknik
pemesinan, dan 12 siswa
mebelair)
2)      IPA
Keterampilan 1 kelas ( 16 siswa tata busana, 12
siswa otomotif dan 12 siswa
pemesinan).
d. Guru a.    Sistem guru
menggunakan system guru mata pelajaran
b.    Diperkenankan
dengan team teaching dengan rasio guru dan siswa
1 :12
c.     Kualifikasi
Guru minimal S1 sesuai dengan mata pelajaran
yang diampunya, dan memiliki
sertifikat kopetensi keahlian sesuai bidangnya.
d.    Wakil kepala
program keterampilan, minimal S1 dan harus
Guru yang memiliki kompetensi
pengembangan pendidikan kejuruan atau
S2.
e.    Ketua
Instalasi/Bengkel, minimal S1 dan harus Guru
yang memiliki keahlian
pengelolaan bengkel.
f.     Laboran/Toolman,
minimal lulusan SMK/SMA/MA bersertifikat
Keterampilan.
e. Tenaga kependidikana.    Memiliki
Bukan Guru kemampuan mengelola administrasi yang meliputi
surat menyurat dan
ketatausahaan.
f. Sarana prasarana a.    Lokasi kelas program
keterampilan difokuskan di kampus 2
b.    Ruang kelas
teori dilengkapi LCD Proyektor.
c.     Ukuran ruang
praktek memenuhi standar sarana 11 x 20 m
d.    Daya listrik
untuk 5 jurusan minimal 30.000 Watt
e.    Peralatan
sesuai perkembangan Dunia Usaha/Industri
f.     Peralatan
praktek memenuhi standar minimal dengan rasio
sesuai  jurusan sebagai berikut :
1)    Tata busana 1
:1
2)    Pemesinan   1 : 2
3)    Las gas dan
listrik 1: 2
4)    Mebalair 1 :
2
5)    Otomotif 1 :
2
g.    Standar
keberhasilan pendayagunaan peralatan meliputi :
1)    Memiliki
analisis kebutuhan fasilitas ( bangunan, perabot,
peralatan)
2)     Memiliki rencana pemenuhan fasilitas
3)    Melaksanakan
pemeliharaan fasilitas yang melibatkan seluruh
tenaga kependidikan dan siswa,
sehingga selalu siap digunakan
4)    Melaksanakan
perbaikan fasilitas sesuai RKS dan sumber dana
sehingga selalu siap
digunakan.
5)    Penanggung
jawab ruang/bengkel menghitung  “ use
factor” ruangan dan peralatan yang ada.
g. Pembiayaan a.    Sumber dari
anggaran DIPA MAN meliputi :
1)
Gaji Guru dan Tenaga kependidikan berstatus
PNS
2)
Pengadaan dan pemeliharaan fasilitas
3)
Operasional penyelenggaraan program
keterampilan
b.    Sumber dari
komite MAN meliputi :
1)    Honorarium
Guru tidak tetap dan Pegawai tidak tetap.
2)    Pengadaan pakaian
praktek dan bahan praktek, peralatan pendukung
praktek.
2. Tahap Proses Pendidikan Keterampilan
a. Pembelajaran a.    Guru memiliki
diSekolah Perencanaan kegiatan belajar mengajar
( Perencanaan tahunan, semester dan
perencanaan persiapan mengajar teori maupun
praktek)/Administrasi
pembelajaran.
b.    Proses
belajar mengajar terlaksana di kelas dan di
bengkel.
c.     Keterlaksanaan
kurikulum program keterampilan.
d.    Materi
pembelajaran relevan dengan kebutuhan Dunia
Usaha/Industri.
e.    Fokus utama
pembelajaran adalah siswa dan guru sebagai
fasilitator.
f.     Guru mampu
memberi contoh yang benar dan melakukan
pengawasan secara individu.
g.    Kebutuhan
individual siswa dapat terlayani dalam PBM.
h.    Guru
melakukan tindak lanjut dari hasil siswa belajar.
i.      Guru
memberikan pelaporan tentang keberhasilan
belajar siswa guna kepentingan
administrasi, orang tua/wali dan siswa.
j.      Guru
memberikan kegiatan perbaikan bagi siswa yang
kurang dan memberikan pengayaan
bagi siswa yang pandai.
b. Pembelajaran di a.    Dilaksanakan
Dunia Usaha/Industri pada liburan tahun ke 2 selama 160 jam ( 1 bulan )
(Prakerind) b.    Ada pokja
yang menangani secara professional dan
terkoordinasi.
c.     Adanya system
yang menjamin keterlaksanaan  praktek
kerja di Industri.
d.    Adanya
pembimbingan yang kompeten, bersama dari
sekolah dan industri
e.    Adanya
sertifikat sebagai bukti siswa telah melaksanakan
praktek kerja Industri.
c. Kerjasama Madrasaha.    Sekolah
Aliyah  dengan memiliki MOU dengan Institusi pasangan untuk
Dunia Usaha tempat magang sesuai jumlah
/Industri siswa dengan rasio 1 : 2
b.    Institusi
pasangan bergerak dalam bidang yang sama
dengan program pembelajaran di
sekolah.
c.     Ada prakarsa
madrasah untuk meningkatkan kerjasama dengan
Dunia Usaha/Industri.
d.    Kerjasama
Madrasah dengan Dunia Usaha/Industri dirintis
melalui kontak-kontak informal
maupun prosedur formal.
e.    Madrasah
mengikutsertakan pihak Dunia Usaha/Industri
dalam proses perencanaan,
pelaksanaan dan pengawasan serta evaluasi
pendidikan keterampilan.
f.     Ada
keterbukaan Dunia Usaha/Industri dalam
mendeskripsikan kebutuhannya.
g.    Adanya
keberanian Madrasah untuk menyesuaikan
program-program kegiatan pendidikan
disekolah terhadap tuntutan kebutuhan Dunia
Usaha/Industri.
3. Hasil program Keterampilan (OUT PUT dan
OUTCOME)
a. Sertifikasi a.    Sertifikasi
kemampuan dilakukan melalui ujian yang
melibatkan unsur Sekolah, Dunia
Usaha/Industri/Asosiasi
Profesi yang relevan ( atau lembaga lain yang
dapat bertindak selaku asosiasi
profesi tertentu), dan wakil dari organisasi pekerja
terkait.
b.    Ujian
bersifat komprehensip, sehingga dapat mengukur
secara nyata kemampuan peserta
ujian.
c.     Sertifikasi
keahlian melalui ujian merupakan kegiatan
bersama antara MAN
dengan wadah LPK Sumber Daya Mulya dengan
Dinsosnakertrans Kabupaten
.
d.    Sertifikat
keahlian diakui Dunia Usaha/Industri nasional
maupun Internasional.
b. Pemasaran dan a.    Ada team
Penelusuran Tamatan BKK/petugas yang menangani pemasaran dan
penelusuran tamatan.
b.    Team
BKK/Petugas memanfaatkan sumber daya sekolah
sesuai keperluan.
c.     Memiliki data
hasil pemasaran dan penelusuran tamatan.
c. Unit Produksi a.    Unit produksi
dimiliki di masing-masing jurusan program
keterampilan.
b.    Unit produksi
dikelola secara professional dengan menganut
prinsip- prinsip manajemen
bisnis modern.
c.     Kegiatan Unit
Produksi tidak mengganggu kegiatan PBM
d.    Kegiatan Unit
Produksi dijadikan wahana belajar sambil bekerja
bagi siswa.
e.    Keuntungan
unit produksi dimanfaatkan sebesar-besarnya
untuk menunjang PBM pada Madrasah
dan peningkatan kesejahteraan warga Madrasah
secara proporsional.
f.     Pembagian
keuntungan hasil Unit Produksi diatur sesuai
kebutuhan manajemen secara
proporsional.
g.    Adanya
organisasi Unit Produksi yang dilengkapi dengan
tata kerja sesuai kebutuhan
dan personil yang dinilai dapat melaksanakan
tugas dengan baik.
h.    Adanya
showroom hasil Unit Produksi.
d. Penilaian a.    Penilaian
terhadap siswa dilakukan secara menyeluruh,
berkesinambungan, obyektif, dan
berorientasi pada tujuan pembelajaran. Penilaian
meliputi :
1)
Penilaian kemajuan belajar guna pembinaan
lebih lanjut.( kepentingan perbaikan system
pembimbingan dan pembelajaran
selanjutnya, perlu Tes diagnostik kesulitan belajar
siswa untuk meningkatkan
efektifitas siswa)
2)
Penilaian hasil belajar untuk mengumpulkan
data sebagai pertimbangan dalam menetapkan
keberhasilan belajar siswa dalam
satu semester.
3)
Ada pelaporan hasil belajar siswa kepada orang
tua/wali dan siswa disetiap akhir semester.
e. Budaya a.    Terlaksananya
Madrasah/Pendidika team disiplin siswa ( team penegak disiplin pagi
n Karakter Islam ketika siswa masuk halaman
sekolah sudah dalam kondisi tertib berpakaian)
b.    Terlaksananya
pendampingan Tadarus Al-Qur’an 10 menit
sebelum proses KBM berlangsung.
c.     Terlaksananya
kegiatan jama’ah sholat dzuhur dan sholat jum’at.
d.    Terlaksananya
team pengarah sholat dzuhur dan sholat jum’at.
e.    Terlaksananya
sholat sunat dzuha sesuai jadwal ( Kelas bergilir ).

B. KONDISI PROGRAM KETERAMPILAN SAAT INI


1. Kesiapan program keterampilan

 Program bestatus ekstra terstruktur dilaksanakan dalam jam intra dengan


mengurangi jam-jam tertentu yang bisa dilakukan tanpa tatap muka, siswa
dikelompokkan dalam kelas IPA Keterampilan dan IPS Keterampilan.
 Landasah pelaksanaan kurikulum merupakan kolaborasi kurikulum program
keterampilan Departemen Agama, SMK dan LPK. Strategi pembelajaran
dilaksanakan 9 jam perminggu, masih menggunakan modul produk tahun
2000 pembelajaran berbasis kompetensi (CBT) mengarah pada
pembelajaran berbasis produksi (PBT). Pembelajaran kelas IPA
Keterampilan dan IPS Keterampilan yang semestinya bobot materi berbeda
karena kelas IPA Keterampilan kualitas siswanya lebih baik masih diberikan
pembelajaran yang sama.
 Seleksi siswa diutamakan seleksi administrasi berupa nilai semester 2 kelas
X dan  seleksi minat sedangkan bakat melalui seleksi kopetensi kejuruan
masih sebagai komponen pendukung saja. Kelompok siswa terdiri atas : IPS
Keterampilan 2 kelas: Kelas IPS Keterampilan 1 ( 20 siswa tata busana, 12
siswa Las gas dan listrik, dan 12 siswa otomotif), Kelas IPS Keterampilan 2
(20 siswa tata busana, 12 teknik pemesinan, dan 12 siswa mebelair) dan IPA
Keterampilan 1 kelas ( 16 siswa tata busana, 12 siswa otomotif dan 12 siswa
pemesinan).
 Sistem guru dengan system mata pelajaran dan team teaching dengan rasio 1
: 12, kulifikasi S1 sesuai bidangnya, sebagian besar guru belum memiliki
sertifikat kompetensi kejuruan yang dikeluarkan instansi berwenang. Waka
dan Kepala Instalasi kualifikasi S1 belum memiliki sertifikasi pengelola
bengkel. Tenaga non kependidikan memiliki kemampuan mengelola
administrasi kualifikasi minimal SMA. Tenaga keamanan belum memiliki
sertifikat satpam.
 Sarana dan prasaran memadahi yang meliputi memiliki gedung tersendiri,
kelas dilengkapi LCD, prasarana praktek memenuhi kebutuhan standar
minimal, daya listrik cukup bila diatur penggunaannya, pendayagunaan
sarana prasarana belum baik.
 Pembiayaan tenaga guru,  kependidikan terjamin, untuk operasional
penyelenggaraan program keterampilan utamanya praktek siswa belum
mencukupi.

2. Proses Pendidikan Keterampilan

 Pembelajaran dilingkungan sekolah terlaksana dengan baik mulai


persiapan ,proses KBM dan evaluasi, hanya saja materi pembelajaran belum
sesuai standar industri, dan kurangnya pengawasan guru terhadap siswa
secara individu.
 Pelaksanaan pembelajaran  di industri masih sebagai praktek kerja lapangan
meskipun sudah mengacu seperti program prakerind SMK, dikelola oleh
pokja prakerind, dan diberikan sertifikat prakerind.
 Kerjasama Madrasah dengan dunia usaha/industri masih pada lingkup
praktek kerja industri, belum pada kerjasama dalam bentuk yang lain.

3. Hasil Program Keterampilan

 Kemampuan siswa di uji oleh sekolah sendiri, Sertifikat keahlian yang


dimiliki siswa dikeluarkan oleh Madrasah dengan mendapat pengesahan
dari Dinsosnakertrans Kabupaten , belum mendapat pengakuan dari dunia
usaha/industri secara luas.
 Belum memiliki team khusus untuk pemasaran dan penelusuran tamatan
program keterampilan.
 Unit Produksi dilaksanakan oleh masing-masing jurusan dan belum dikelola
dengan baik.

C. PROGRAM PENGEMBANGAN PROGRAM KETERAMPILAN

1. Penyusunan kurikulum program keterampilan yang memiliki standar


nasional seperti Standar Kopetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI), agar
kompetensi yang dimiliki siswa terakui di dunia usaha/industri.
2. Sosialisasi yang lebih intensif tentang program keterampilan yang dimiliki
Madrasah kepada masyarakat secara luas.
3. Pelatihan keterampilan guru baik swadaya dengan mengundang tenaga ahli
dari lembaga/sekolah lain dunia usaha/industri maupun dikirim ke instansi
pelatihan yang sesuai dengan jurusan yang ada.
4. Peremajaan dan pengadaan prasarana praktek program keterampilan yang
sesuai perkembangan dunia usaha/industri, dan perlu standar
pendayagunaan sarana prasarana.
5. Menambah anggaran dari DIPA Madrasah guna optimalisasi pelaksanaan
pembelajaran praktek program keterampilan.
6. Pembelajaran program keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan dunia
usaha/industri.
7. Memilih karakteristik dunia usaha/industri yang disesuaikan dengan
pembelajaran di sekolah.
8. Peningkatan kerjasama Madrasah dengan dunia usaha/industri selain
kegiatan prakerin seperti kegiatan evaluasi program keterampilan dan
penempatan lulusan program keterampilan.
9. Mengadakan uji kemampuan siswa yang melibatkan pihak dunia
usaha/indistri dalam pemberian sertifikat kemampuan.
10.Membentuk team bursa kerja khusus (BKK) yang bertugas mengadakan
pemasaran dan penelusuran tamatan program keterampilan.
11.Membentuk Unit Produksi yang meliputi seluruh program keterampilan
yang dikelola dengan manajemen modern.
12.Membentuk kelompok kelas Wira Usaha untuk siswa kelas XII, Dengan
disain sebagai berikut :
a. Jurusan Tata busana berupa pelayanan jasa atau produksi secara individu
maupun kelompok ( Siswa wajib memiliki mesin jahit dirumah)
b. Jurusan Las, Mebelair , dan Pemesinan berupa pelayanan jasa atau 
membuat hasil produksi ( Ada penambahan waktu pengerjaan produk diluar
waktu KBM/ atau magang dibengkel sepulang sekolah)
b. Jurusan Otomotif berupa pelayanan perawatan dan perbaikan sepeda
motor ( Ada penambahan waktu pengerjaan produk diluar waktu KBM/ atau
magang dibengkel sepulang sekolah)
13.Adanya pelaporan hasil belajar siswa yang terstruktur dan jelas.
14.Menggalakkan team guru untuk menanamkan pembiasaan budaya
Madrasah/Pendidikan karakter Islam.
15.Mulai Tahun 2014/2015 Menambah Jumlah Kelas keterampilan dari 3 kelas
menjadi 4 kelas tiap angkatan dengan disain perencanaan sebagai berikut :
a. Kelas IPA 1 Keterampilan Terdiri atas 500 siswi Tata Busana dan 500
siswa Otomotif sepeda Motor.
b. Kelas IPA 2 Keterampilan Terdiri atas 500 siswa/Siswi Teknologi
Komputer Jaringan dan 18 siswa Otomotif Kendaraan ringan.
c. Kelas IPS 1 Keterampilan terdiri atas 500 siswa pemesinan dan 500 siswa
Tata Busana
d. Kelas IPS 2 Keterampilan terdiri atas 500 siswa Mebeler dan 500 siswa
las dan 500 siswa Tata Busana.

Anda mungkin juga menyukai