Anda di halaman 1dari 16

SMK Negeri 1 Kodi 2022

BAB IV
PENGATURAN BEBAN BELAJAR

A. SISTEM PAKET
Beban belajar dengan sistem paket sebagaimana diatur dalam struktur kurikulum
setiap satuan pendidikan merupakan pengaturan alokasi waktu untuk setiap mata
pelajaran yang terdapat pada semester ganjil dan genap dalam satu tahun ajaran.
Beban belajar pada sistem paket terdiri atas pembelajaran tatap muka, penugasan
terstruktur, dan kegiatan mandiri.

Beban belajar penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri pada satuan pendidikan
yang menggunakan Sistem Paket yaitu 0%-60% untuk SMK dari waktu kegiatan
tatap muka mata pelajaran yang bersangkutan. Pemanfaatan alokasi waktu tersebut
mempertimbangkan potensi dan kebutuhan peserta didik dalam mencapai kompetensi.

B. PENGATURAN BEBAN BELAJAR

Pengaturan beban belajar di SMK Negeri 1 Kodi diatur sebagai berikut

a. SMK Negeri 1 Kodi menggunakan sistem paket. Beban belajar yang diatur pada
ketentuan ini adalah beban belajar dengan menggunakan sistem paket. Sistem
Paket adalah sistem penyelenggaraan program pendidikan yang peserta didiknya
diwajibkan mengikuti seluruh program pembelajaran dan beban belajar yang
sudah ditetapkan untuk setiap kelas sesuai dengan struktur kurikulum yang
berlaku pada satuan pendidikan.

b. Beban belajar dirumuskan dalam bentuk satuan waktu yang dibutuhkan oleh
peserta didik untuk mengikuti program pembelajaran melalui sistem tatap muka,
penugasan terstruktur, dan kegiatan mandiri tidak terstruktur. Semua itu
dimaksudkan untuk mencapai standar kompetensi lulusan dengan memperhatikan
tingkat perkembangan peserta didik.

a. Beban belajar tatap muka setiap jam pembelajaran adalah 45 menit. Waktu
untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur maksimum
60 % dari jumlah waktu kegiatan tatap muka dari mata pelajaran yang
bersangkutan. Kegiatan mandiri tidak terstruktur adalah kegiatan pembelajaran
yang berupa pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik yang

SMK Negeri 1 Kodi Page | 173


SMK Negeri 1 Kodi 2022

dirancang oleh pendidik untuk mencapai standar kompetensi. Waktu


penyelesaiannya diatur sendiri oleh peserta didik dan guru tetapi maksimum
60% dari jam tatap muka dalam satu semester.

b. Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran pada sistem paket dialokasikan
sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum. Walaupun pengaturan alokasi
waktu untuk setiap mata pelajaran yang terdapat pada semester ganjil dan
genap dalam satu tahun pelajaran dapat dilakukan secara fleksibel,
menetapkan alokasi waktu yang sama setiap semesternya yakni 48 dari 44 jam
pelajaran per minggu. Jumlah jam pembelajaran baik kelas XI, XII dengan
KTSP 2006 adalah 44 jam perminggu sedangkan kelas X dengan Kurikulum
2013 adalah 48 jam.

c. Praktek Kerja Industri (Prakerin) dilaksanakan pada kelas XI pada semester


dua, yang dilaksanakan paling sedikit selama tiga bulan dan paling lama empat
bulan.

d. Bagi peserta didik yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat luar biasa
dapat diberikan program percepatan. Sementara bagi peserta didik dengan
kondisi rata rata tetap menggnakan sistem paket 3 tahun.

e. Alokasi waktu untuk praktik, dua jam kegiatan praktik di sekolah setara
dengan satu jam tatap muka. Empat jam praktik di luar sekolah setara dengan
satu jam tatap muka.

C. PRAKERIN / PKL
Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) diberlakukan untuk siswa kelas XI dan
dilaksanakan pada semester ganjil. Waktu pelaksanaan 3 bulan dimulai dari bulan
September s/d November 2019. Dimana siswa melaksanakan Praktek Kerja Industri di
perusahaan/instansi yang telah bekerja sama dengan SMK Negeri 1 Kodi
Adapun tujuan pelaksanaan Prakerin / PKL antara lain :
1. Meningkatkan mutu dan SDM dari peserta didik sehingga memiliki suatu
keteramplan yang profesional, yang merupakan calon tenaga kerja yang memiliki
tingkat pengetahuan, ketrampilan dan etos kerja sesuai dengan tuntutan pasar kerja.
2. Mempererat hubungan kerja dan pendidikan antara lembaga sekolah dan industri.
3. Meningkatkan efisiensi pendidikan dan pelatihan tenaga kerja yang berkualitas
profesional.

SMK Negeri 1 Kodi Page | 174


SMK Negeri 1 Kodi 2022

4. Memberi pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja sebagai bagian dari
proses pendidikan.

Disamping itu Prakerin / PKL juga banyak memberikan manfaat baik untuk Peserta
Didik, Sekolah Maupun Dunia Kerja

1. Manfaat Bagi Peserta Didik


a. Mengaplikasikan dan meningkatkan ilmu yang telah diperoleh di sekolah.
b. Menambah wawasan mengenai dunia kerja khususnya berupa pengalaman kerja
langsung (real) dalam rangka menanamkan iklim kerja positif yang berorientasi
pada peduli mutu proses dan hasil kerja.
c. Menambah dan meningkatkan kompetensi serta menamkan etos kerja yang tinggi
sesuai budaya industri.
d. Memperkuat kemampuan produktif sesuai dengan kompetensi keahlian yang
dipelajari.
e. Mengembangkan kemampuan sesuai dengan bimbingan/ arahan pembimbing
industri dan dapat berkontribusi kepada dunia kerja.
f. Memperkuat kepribadiannya yang berkarater sesuai dengan tuntutan nilai-nilai
yang tumbuh dari budaya industri.

2. Manfaat Bagi Sekolah


a. Terjalinnya hubungan kerja sama yang saling menguntungkan antara sekolah
dengan duni kerja (DUDI).
b. Meningkatkan kualitas lulusan melalui pengalaman kerja langsung selama PKL.
c. Meningkatkan relevansi dan efektivitas program sekolah melalui sinkronisasi
kurikulum, proses pembelajaran, teaching factory, dan pengembangan sarana dan
prasarana praktik berdasarkan hasil pengamatan di tempat PKL.
d. Merealisasikan program penguatan pendidikan karakter berbasis masyarakat
secara terencana dan implementatif, khususnya nilai-nilai karakter budaya
industri sebagai salah satu bentuk implementasi Peraturan Presiden Nomor 87
Tahun 2017 tentang Peningatan Pendidikan Karakter.
e. Meningkatkan kualitas lulusan.

3. Manfaat Bagi Dunia Kerja


a. Dunia Kerja (DUDI) lebih dikenal oleh masyarakat, khususnya masyarakat
sekolah sehingga dapat wahana dalam promosi produk.

SMK Negeri 1 Kodi Page | 175


SMK Negeri 1 Kodi 2022

b. Adanya masukan yang positif dan konstruktif dari SMK untuk perkembangan
DUDI.
c. Dunia kerja/DUDI dapat mengembangkan proses dan atau produk melalui
optimalisasi peserta PKL.
d. Mendapatkan calon tenaga kerja yang berkualitas sesuai dengan kebutuhannya.
e. Meningkatkan citra positif DUDI karena dapat berkontribusi terhadap dunia
pendidikan sebagai implementasi dari Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2016.
Berikut ini adalah digram pelaksanaan program kegiatan Prakerin / PKL

Gambar 1. Teknik Penilaian Keterampilan.


Untuk lebih detail pelaksanaan kegiatan Prakerin terdapat dalam buku panduan Prakerin
SMK Negeri 1 Kodi

D. PERATURAN AKADEMIK SMK NEGERI 1 KODI

1. Kriteria Ketuntasan Minimal


KBM (Ketuntasan Belajar Minimal) adalah kriteria paling rendah untuk menyatakan
peserta didik mencapai ketuntasan yaitu sebagai berikut:

a. Sebagai acuan bagi seorang guru untuk menilai kompetensi peserta didik sesuai
dengan Kompetensi Dasar (KD) suatu mata pelajaran atau Standar Kompetensi (SK)

SMK Negeri 1 Kodi Page | 176


SMK Negeri 1 Kodi 2022

b. Sebagai acuan bagi peserta didik untuk mempersiapkan diri dalam mengikuti
pembelajaran
c. Sebagai target pencapaian penguasaan materi sesuai dengan SK/KD – nya
d. Sebagai salah satu instrumen dalam melakukan evaluasi pembelajaran
e. Sebagai “kontrak” pedagogik antara pendidik, peserta didik dan masyarakat
(khususnya orang tua dan wali murid)

Adapun Penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal perlu mempertimbangkan beberapa


ketentuan sebagai berikut:

a. Penetapan KKM merupakan kegiatan pengambilan keputusan yang dapat dilakukan


melalui metode kualitatif dan atau kuantitatif.
b. Penetapan nilai kriteria ketuntasan minimal dilakukan melalui analisis ketuntasan
belajar minimal pada setiap indikator dengan memperhatikan kompleksitas, daya
dukung, dan intake peserta didik untuk mencapai ketuntasan kompetensi dasar dan
standar kompetensi
c. Kriteria ketuntasan minimal setiap Kompetensi Dasar (KD) merupakan rata-rata dari
indikator yang terdapat dalam Kompetensi Dasar tersebut.
d. Kriteria ketuntasan minimal setiap Standar Kompetensi (SK) merupakan rata-rata
KKM Kompetensi Dasar (KD) yang terdapat dalam SK tersebut;
e. Kriteria ketuntasan minimal mata pelajaran merupakan rata-rata dari semua KKM-SK
yang terdapat dalam satu semester atau satu tahun pembelajaran, dan dicantumkan
dalam Laporan Hasil Belajar (LHB/Rapor) peserta didik;
f. Pada setiap indikator atau kompetensi dasar dimungkinkan adanya perbedaan nilai
ketuntasan minimal.

Langkah-Langkah Penetapan KKM dilakukan oleh guru atau kelompok guru mata pelajaran
adalah sebagai berikut:

1. Guru atau kelompok guru menetapkan KKM mata pelajaran dengan


mempertimbangkan tiga aspek kriteria, yaitu kompleksitas, daya dukung, dan intake
peserta didik dengan skema sebagai berikut:

SMK Negeri 1 Kodi Page | 177


SMK Negeri 1 Kodi 2022

KKM KKM
Indikator KD

KKM KKM
MP SK

2. Hasil penetapan KKM indikator berlanjut pada KD, SK hingga KKM mata
pelajaran;
3. Hasil penetapan KKM oleh guru atau kelompok guru mata pelajaran disahkan oleh
kepala sekolah untuk dijadikan patokan guru dalam melakukan penilaian;
4. KKM yang ditetapkan disosialisaikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan,
yaitu peserta didik, orang tua, dan dinas pendidikan;
5. KKM dicantumkan dalam LHB pada saat hasil penilaian dilaporkan kepada orang
tua/wali peserta didik.

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penentuan kriteria ketuntasan minimal adalah:
1. Tingkat kompleksitas, kesulitan/kerumitan setiap indikator, kompetensi dasar, dan
standar kompetensi yang harus dicapai oleh peserta didik.

2. Kemampuan sumber daya pendukung dalam penyelenggaraan pembelajaran pada


masing-masing sekolah.

a. Sarana dan prasarana pendidikan yang sesuai dengan tuntutan kompetensi


yang harus dicapai peserta didik seperti perpustakaan, laboratorium, dan
alat/bahan untuk proses pembelajaran;

b. Ketersediaan tenaga, manajemen sekolah, dan kepedulian stakeholders


sekolah.

3. Tingkat kemampuan (intake) rata-rata peserta didik di sekolah yang bersangkutan.


Penetapan intake di kelas X dapat didasarkan pada hasil seleksi pada saat
penerimaan peserta didik baru, Nilai Ujian Nasional/Sekolah, rapor SMP, tes
seleksi masuk atau psikotes; sedangkan penetapan intake di kelas XI dan XII
berdasarkan kemampuan peserta didik di kelas sebelumnya.

SMK Negeri 1 Kodi Page | 178


SMK Negeri 1 Kodi 2022

Untuk memudahkan analisis setiap indikator, perlu dibuat skala penilaian yang disepakati
oleh guru mata pelajaran. Contoh:

Tabel 4.1. Penetapan KKM

Aspek yang dianalisis Kriteria dan Skala Penilaian


Tinggi Sedang Rendah
Kompleksitas
< 65 65-79 80-100

Tinggi Sedang Rendah


Daya Dukung
80-100 65-79 <65

Tinggi Sedang Rendah


Intake siswa
80-100 65-79 <65

Atau dengan menggunakan poin/skor pada setiap kriteria yang ditetapkan.

Aspek yang dianalisis Kriteria penskoran

Tinggi Sedang Rendah


Kompleksitas
1 2 3

Tinggi Sedang Rendah


Daya Dukung
3 2 1

Tinggi Sedang Rendah


Intake siswa
3 2 1

Jika indikator memiliki kriteria kompleksitas tinggi, daya dukung tinggi dan intake
peserta didik sedang, maka nilai KKM-nya adalah:

1 + 3 + 3
 x 100 = 77,8
9
Nilai KKM merupakan angka bulat, maka nilai KKM-nya adalah 77,8.

SMK Negeri 1 Kodi Page | 179


SMK Negeri 1 Kodi 2022

Tabel 4.2. Hasil Perhitungan KKM

KBM / KELAS
MATA PELAJARAN X XI XII
1 2 1 2 1 2
Kelompok A (Wajib)
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 75 75 75 75 75 75

2 Pendidikan Pancasila dan 75 75 75 75 75 75


Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia 75 75 75 75 75 75

4 Matematika 75 75 75 75 75 75

5 Sejarah Indonesia 75 75

6 Bahasa Inggris 75 75 75 75 75 75

Kelompok B (Wajib)
7 Seni Budaya 75 75

8 Kewirausahaan 75 75 75 75

9 Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan 75 75 75 75


Kesehatan
Kelompok C1 Dasar Bidang Keahlian
10 Simulasi Digital 75 75

11 Fisika 75 75

12 Kimia 75 75

Kelompok C2 Dasar Program Keahlian

13 Komputer dan Jaringan Dasar 75 75

14 Pemrograman Dasar 75 75

15 Dasar Desain Grafis 75 75

Kelompok C3 Paket Keahlian

16 Teknologi Infrastruktur Jaringan 75 75

17 Rancang Bangun Jaringan 75 75 75 75

SMK Negeri 1 Kodi Page | 180


SMK Negeri 1 Kodi 2022

KBM / KELAS
MATA PELAJARAN X XI XII
1 2 1 2 1 2
18 Administrasi Server dan Keamanan 75 75 75 75
Jaringan
19 Teknologi Layanan Jaringan 75 75 75 75

20 Pengembangan Produk Kreatif 75 75 75 75

2. Kriteria Kenaikan Kelas


Kenaikan kelas di SMK Negeri 1 Kodi didasarkan pada krterria berikut:
a. Kenaikan kelas dipertimbangkan berdasarkan nilai rapor semester 1 dan
semester 2 di kelas pada setiap tingkat.
b. Tidak terdapat nilai kurang dari 60 untuk setiap mata pelajaran Normatif dan
adaftif pada semester 1 dan 2
c. Nilai rata – rata semester 1 dan 2 untuk masing masing mata pelajaran
mempunyai rata rata sekurang kurangnya 60. Banyaknya mata pelajaran yang
tidak tuntas maksimal 3 mata pelajaran.
d. Tidak terdapat nilai mata pelajaran produktif di bawah KKM pada semester 1
dan 2 pada setiap tingkat.
e. Paling banyak memiliki nilai tidak tuntas / tidak memenuhi KKM kumulatif
Semester 1 dan2 sebanyak 3 mata pelajaran.
f. Ketidak hadiran (alpa/dan ijin) pada semester 1 dan 2 ≤ 10% dari hari belajar
efektif.
g. Tidak terlibat kasus, seperti narkoba, tawuran, merokok dan lain lain.
Catatan:
 Apabila terdapat lebih dari 1 mata pelajaran khas jurusan tidak tuntas, siswa
langsung dinyatakan tidak naik kelas.
 Apabila hanya terdapat satu mata pelajaran khas jurusan tidak tuntas , maka
siswa tersebut masih diberi kesempatan untuk melakukan remedial pada mata
pelajaran tersebut. Pelaksanaan tes remedial maksimal 1 minggu setelah
pembagian rapor.
3. Kriteria Kelulusan

SMK Negeri 1 Kodi Page | 181


SMK Negeri 1 Kodi 2022

Kelulusan peserta didik SMK Negeri 1 Kodi penentuanya didasarkan pada


peraturan pemerintah yang sedang berlaku. Setiap tahun kriteria akan direvisi dan
SMK Negeri 1 Kodi selalu mengikuti perkembangan tersebut. Oleh karenanya
sebelum terbit peraturan yang baru maka acuan yang dibuat dibawah ini mengacu
pada pelaksanaan ujian akhir tahun pelajaran yang lalu, yaitu sebagai berikut:
1. Kelulusan Ujian Nasional
Pemerintah menetapkan 2 kriteria kelulusan Ujian Nasional (UN) untuk
sekolah menengah atas sederajat. Kriteria tersebut adalah peserta UN memiliki
nilai rata rata 5,00 untuk seluruh mata pelajaran yang di ujikan dengan tidak ada
nilai di bawah 4,25.
Kriteria lainya adalah peserta UN memiliki nilai minimal 4,00 pada salah satu
mata pelajaran dengan ketentuan mata pelajaran lainya minimal 6,00. Dan untuk
nilai Kompetensi Kejuruan minimal 7,00
Mata pelajaran yang di ujikan dalam UN berbeda – beda berdasarkan program
studi. Untuk SMK/ (SMAK) mereka yang mengambil program dalam peraturan
mentri (Permen) no. 45 tahun 2008 tentang Ujian Nasional, pemerintah daerah
(Pemda) dan atau satuan pendidikan bisa menetapkan batas kelulusan di atas
kedua criteria tersebut.
Ujian Susulan hanya diperuntukan bagi siswa yang tidak hadir Ujian karena
alasan penting seperti sakit, di timpa musibah atau bencana alam. Ujian Susulan
bukan untuk mereka yang tidak lulus UN. Peserta ujian yang tidak lulus hanya
dapat mengikuti Ujian Nasional pada tahun berikutnya.

2. Kelulusan Ujian Sekolah


1. Peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan setelah :
a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran.
b. Memperoleh nilai sikap / perilaku minimal Baik.
c. Memperoleh nilai minimal Baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata
pelajaran.
d. Lulus Ujian Sekolah ( US ).
2. Kategori penilaian/ kelulusan untuk setiap mata pelajaran :
a. Sangat baik ( 86 ≤ N ≤ 100 )
b. Baik ( 70 ≤ N ≤ 85 )

SMK Negeri 1 Kodi Page | 182


SMK Negeri 1 Kodi 2022

c. Cukup ( 56 ≤ N ≤ 69 )
d. Kurang ( 0 ≤ N < 55 )
3. Kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan ditentukan oleh sekolah
berdasarkan rapat dewan guru.
4. Kelulusan peserta didik ditetapkan dan diumumkan setelah sekolah
menerima hasil UN peserta didik yang bersangkutan.
5. Peserta didik dinyatakan lulus jika sudah memenuhi kriteria kelulusan yang
telah ditetapkan oleh sekolah berdasarkan Nilai Sekolah ( NS) dengan KKM
= 70 .
6. Kriteria kelulusan peserta didik untuk ujian praktik kejuruan ditetapkan oleh
Dinas Pendidikan Provinsi melalui rapat bersama dengan Dinas pendidikan
Kabupaten / Kota.
7. Nilai Sekolah ( NS) sebagaimana dimaksud pada nomor 5 diperoleh dari :
a. Gabungan antara nilai US dan nilai rata – rata raport dari semester I
sampai semester V dengan pembobotan 50 % untuk nilai ujian sekolah
dan 50 % untuk nilai rata – rata raport untuk semua mata pelajaran.
b. Nilai US adalah gabungan antara nilai harian dengan bobot 60 %
dengan nilai UAS dengan bobot 40 % ( Nilai UAS terdiri nilai praktik
dengan bobot 70 % dan nilai teori dengan bobot 30 % khusus mata
pelajaran Penjas dan Kejuruan, sedangkan yang lain dengan bobot 70 %
nilai teori dan 30 % nilai praktik)*.
*( untuk mata pelajaran yang tidak terdapat ujian praktik maka nilai US
gabungan dari 60 % nilai harian dengan 40% nilai UAS).
c. Nilai sekolah ( NS ) untuk mata pelajaran; Bahasa Indonesia, Bahasa
Inggris, Matematika dan Kejuruan dikirimkan ke panitian UN tingkat
kabupaten / kota untuk diverivikasi dan dicantumkan di SKHU siswa.
8. Nilai US dan NS kompetensi kejuruan adalah :
a. Terdiri dari nilai Praktik Kejuruan dan Nilai Teori Kejuruan Sekolah
dengan bobot 60% untuk nilai praktik dan 40% untuk nilai teori kejuruan
sekolah (US).
b. Nilai sekolah ( NS) kejuruan adalah gabungan antara nilai rata – rata
raport dari semester I sampai dengan semester V dengan bobot 50 % dan
nilai US kejuruan dengan bobot 50 % dengan nilai minimal / KKM = 70.

SMK Negeri 1 Kodi Page | 183


SMK Negeri 1 Kodi 2022

9. Pembulatan nilai sekolah yang merupakan gabungan dari nilai US dan nilai
rata – rata rapor dinyatakan dalam rentang 0 sampai dengan 100 dengan
ketelitian satu angka di belakang koma.

3. Kelulusan dari Satuan pendidikan


Pengumuman Kelulusan siswa dari satuan pendidikan dilakukan oleh
sekolah/madrasah penyelenggara setelah menerima Daftar Kolektif Hasil Ujian
Nasional (DKHUN), lulusan Ujian Sekolah/madrasah, serta hasil penilaian lainya
sebagaimana tertera pada pasal 72 PP 19/2005 untuk kelas XII dengan Kurikulum
KTSP 2006, selengkapnya sebagai berikut : Peserta didik dinyatakan lulus dari Satuan
Pendidikan pada pendidikan dasar dan menengah setelah :
a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran
b. Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran
kelompok mata pelajaran agama dan aklah mulia, kelompok mata pelajaran
kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, dan
kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan.
c. Lulus ujian sekolah untuk kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan
teknologi
d. Memperoleh nilai sikap dengan kategori Baik.
e. Peserta didik dinyatakan lulus melalui rapat pleno dewan guru SMK Negeri 1
Kodi
Ke empat kriteria kelulusan peserta didik dalam satuan pendidikan di atas harus
dipenuhi oleh peserta didik. Apabila salah satu kriteria tidak terpenuhi, peserta didik
dinyatakan tidak lulus dari satuan pendidikan.

- Mekanisme Pelaksanaan Ujian Nasional


Pelaksanaan ujian nasional di SMK Negeri 1 Kodi dilaksanakan berdasarkan
kalender pendidikan yang telah ditetapkan melalui rencana kerja sekolah dan
menyesuaikan dengan kalender pendidikan dari Dinas Pendidikan Provinsi Jambi, Ujian
Nasional di SMK Negeri 1 Kodi terdiri dari beberapa ujian antara lain diawali dengan
kegiatan Ujian Kompetensi Kejuruan (UKK) yang dilaksanakan pada pertengahan bulan
Februari, Ujian Akhir semaster (UAS) dan Ujian Akhir Semester Berbasis Nasional
(UASBN) yang dilaksanakan pada bulan maret, dan terakhir Ujian Nasioanal (UN)

SMK Negeri 1 Kodi Page | 184


SMK Negeri 1 Kodi 2022

secara serentak mengikuti jadwal dari dinas pendidikan. Ujian Nasional di SMK Negeri
1 Kodi sudah menggunakan sistem Computer Based atau sering disebut dengan Ujian
Nasional Berbasis Komputer (UNBK) secara mandiri.

- Target Lulusan SMK Negeri 1 Kodi dan Upaya Pencapaian Target kelulusan
Tahun pelajaran 2017 / 2018 SMK Negeri 1 Kodi berusaha mencapai target lulusan
sebesar 100 % dari seluruh calon peserta dengan rata – rata nilai UN minimal 5, 5 dan
meningkat dari tahun sebelumnya yang mentargetkan kelulusan hanya 99 % dari seluruh
peserta UN tahun pembelajaran 2016 / 2017.
Untuk meningkatkan kualitas lulusan SMK Negeri 1 Kodi telah melakukan
beberapa terobosan, baik kualitass dalam bidang akademik sehingga lulusan SMK dapat
diterima di perguruan tinggi jika siswa ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang yang
lebih tinggi, selain itu juga dalam bidang keterampilan sehingga siswa dapat diserap di
dunia usaha dan industri atau pun mendirikan usaha secara mandiri. Antara lain kiat –
kiat tersebut adalah:
1. Memberikan jam tambahan pada sore hari untuk persiapan menghadapi rangakian
kegiatan UN.
2. Memperbanyak perbendaharaan buku – buku bank soal mata pelajaran yang di UN
kan untuk dapat dibahas dan dipelajari dengan didampingi oleh guru mata pelajaran.
3. Menjalin kerja sama dengan dunai usaha dan industri untuk dapat memfasilitasi
persiapan kegiatan UKK.
4. Menambah jumlah peralat praktik dan media pembelajaran praktik / alat peraga.
Meskipun demikian kemungkinan adanya siswa yang belum lulus dalam Ujian Nasional
masih tetap ada maka sekolah melakukan beberapa langkah – langkah sebagai antisipasi
paska ujian nasional adalah:
1. Mendaftarkan kembali bagi siswa yang belum lulus UN, bagi siswa yang ingin
mengulang memperbaiki nilai UN yang belum lulus.
2. Memberikan kesempatan kembali bagi siswa yang belum lulus Ujian Kompetensi
kejuruan, untuk mengikuti ujian kembali tiga hari setelah Nilai UKK di umumkan
oleh sekolah.
3. Melakukan remidial bagi siswa yang belum lulus Ujian Sekolah ( US ) waktu
pelaksanaannya satu minggu setelah Ujian dilaksanakan.

SMK Negeri 1 Kodi Page | 185


SMK Negeri 1 Kodi 2022

- Mekanisme Pelaporan Hasil Belajar


Peran-serta masyarakat di bidang pendidikan tidak hanya terbatas pada
dukungan dana saja, tetapi juga di bidang akademik. Unsur penting dalam manajemen
berbasis sekolah adalah partisipasi masyarakat, transparansi dan akuntabilitas publik.
Atas dasar itu, laporan kemajuan hasil belajar peserta didik dibuat sebagai
pertanggungjawaban lembaga sekolah kepada wali peserta didik, komite sekolah,
masyarakat, dan instansi terkait lainnya. Laporan kemajuan hasil belajar peserta didik
merupakan sarana komunikasi dan sarana kerja sama antara sekolah, orang tua, dan
masyarakat yang bermanfaat baik bagi kemajuan belajar peserta didik maupun
pengembangan sekolah.
Pelaporan hasil belajar peserta didik, pada dasarnya dapat disampiakan setiap
saat. Namun secara terstruktur pelaporan secara resmi kepada kepada wali peserta
didik, komite sekolah, masyarakat, dan instansi terkait lainnya pada setiap akhir
semester. Khusus bagi peserta didik yang bermasalah dalam belajarnya, pihak sekolah
dapat saja memberikan laporan kepada pihak terkait tergrantung situasi dan kondisi
tertentu.
Bentuk laporan kemajuan belajar peserta didik dapat disajikan dalam data
kuantitatif dan kualitatif. Informasi data kuantitatif disajikan dalam angka (skor),
misalnya seorang peserta didik mendapat nilai 6 pada mata pelajaran matematika.
Baik peserta didik maupun orang tua yang kurang memahami makna angka tersebut
dapat berkonsultasi dengan guru dan melihat buku nilai. Hal ini perlu dilakukan agar
orang tua dapat menindaklanjuti apakah anaknya perlu dibantu dalam bidang
aritmetika, aljabar, geometri, statistika, atau hal lain.
Agar peran serta masyarakat semakin meningkat, bentuk laporan disajikan
dalam bentuk yang lebih komunikatif (memuat catatan guru) sehingga “profil” atau
tingkat kemajuan belajar peserta didik mudah terbaca dan dapat dipahami oleh orang
tua atau pihak yang berkepentingan (stakeholder) lainnya. Dengan demikian dari
laporan tersebut, orangtua dapat mengidentifikasi kompetensi apa saja yang belum
dimiliki anaknya. Berdasarkan laporan tersebut, orangtua/wali dapat menentukan jenis
bantuan apa yang diperlukan anaknya, sedangkan di pihak anak, yang bersangkutan
dapat mengetahui kekuatan dan kelemahan dirinya serta aspek mana yang perlu
ditingkatkan.

Jenis Administrasi dan Pelaporan

SMK Negeri 1 Kodi Page | 186


SMK Negeri 1 Kodi 2022

a. Leger

Leger merupakan buku yang berisi informasi pencapaian hasil belajar peserta
didik dalam satu kelas, yang memberi gambaran secara rinci tentang kemampuan
prestasi akademik maupun catatan pribadi dalam kurun waktu satu tahun

b. Buku Laporan (Rapor)

Rapor adalah buku laporan hasil belajar peserta didik yang secara administratif
harus dilaporkan setiap satu semester untuk semua mata pelajaran yang
ditempuhnya. Format dan isi laporan disesuaikan dengan karakteristik program
keahlian. Bentuk rapor dan tata cara pengisiannya dapat dilihat pada Panduan
Penyusunan Laporan Hasil Belajar Peserta Didik SMK.

b. Transkip

Transkrip merupakan kumpulan laporan pencapaian hasil belajar pada akhir


pendidikan yang memberikan gambaran secara rinci dan menyeluruh kompetensi
dan prestasi peserta didik selama proses pendidikan. Transkrip dimaksudkan
untuk memberi penjelasan secara rinci prestasi peserta didik pada akhir
pendidikan

d. Paspor Keterampilan (Skill Passport)

Paspor keterampilan atau skill passport adalah dokumen rekaman pengakuan atas
kompetensi yang telah dikuasai oleh pemiliknya.

e. Skill passport dimaksudkan untuk menginformasikan kompetensi/ kompetensi


dasar yang telah dicapai, dan menginformasikan kepada dunia kerja (DU/DI) atau
pihak lain yang terkait tentang riwayat pencapaian kompetensi/kompetensi dasar
yang dimiliki oleh pemegangnya

e. Ijazah

Ijazah adalah surat pengakuan bahwa pemiliknya telah menyelesaikan atau


menamatkan belajar sekaligus lulus jenjang pendidikan menengah, dalam hal ini
Sekolah Menengah Kejuruan. Ijazah diberikan pada akhir jenjang pendidikan
(tingkat III atau tingkat IV) kepada setiap peserta didik yang telah menyelesaikan
semua program dan lulus ujian yang diselenggarakan.

SMK Negeri 1 Kodi Page | 187


SMK Negeri 1 Kodi 2022

f. Sertifikat Kompetensi

Sertifikat kompetensi merupakan bukti fisik lulus uji kompetensi yang


dikeluarkan oleh lembaga sertifikasi profesi/asosiasi profesi/DU/DI. Sertifikat
kompetensi ini memberikan legalitas (kewenangan) bagi pemiliknya untuk
melaksanakan tugas-tugas sesuai dengan kompetensi yang dikuasainya. Bagi
program keahlian yang belum ada LSP-nya, sertifikasi dilakukan oleh institusi
pasangan SMK/asosiasi profesi/ KBK/DU/DI.

- Mekanisme Pelaksanaan Remedial dan Pengayaan

Kriteria ketuntasan hasil belajar diperlukan untuk mengetahui ketuntasan


hasil belajar peserta didik. Penentuan ketuntasan hasil belajar dilakukan pada
awal tahun pelajaran melalui musyawarah oleh satuan pendidikan. Nilai
ketuntasan minimal untuk KD pengetahuan dan KD keterampilan pada mata
pelajaran baik dikelompok muatan nasional (A), muatan kewilayahan (B),
maupun muatan peminatan kejuruan (C1, C2, dan C3) adalah minimal 70
(Kategori Baik) sesuai ketentuan dalam Permendikbud No…. tahun 2017, tentang
standar penilaian. Hasil penilaian pengetahuan dan keterampilan meliputi 3 (tiga)
kategori, yaitu Kategori ‘Kurang/belum mencapai KKM (<70); kategori
‘Baik/sudah mencapai KKM (70 s.d. 85) dan “Sangat Baik/Melampaui KKM (86
s.d. 100). Sedangkan untuk sikap spiritual dan sikap sosial adalah baik (B).

Satuan pendidikan dapat menentukan nilai ketuntasan minimal diatas nilai


ketuntasan minimal yang ditentukan pemerintah, melalui proses analisis kondisi
sekolah dengan mempertimbangkan faktor Intake, tingkat kesulitan/kompleksitas
KD dan daya dukung. Untuk penilaian mata pelajaran kelompok C2 dan C3
(kompetensi keahlian) selain mengacu pada ketentuan pemerintah, juga mengacu
pada tuntutan kriteria dari KD yang berlaku di dunia kerja yaitu minimal
memuaskan (satisfaction) yang di dalam pedoman penilaian SMK dilambangkan
dengan nilai “70”.

Peserta didik yang belum mencapai ketuntasan belajar wajib mengikuti


kegiatan remedial pada semester berjalan hingga mencapai ketuntasan belajar.
Sedangkan bagi peserta didik yang telah mencapai ketuntasan belajar dan
memiliki kecepatan belajar di atas rata-rata yang telah ditetapkan dapat diberikan
pengayaan dan pendalaman materi.

SMK Negeri 1 Kodi Page | 188

Anda mungkin juga menyukai