DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
a. Tujuan Umum
Setelah mempelajari modul ini peserta latih diharapkan mampu merencanakan desain
dan konstruksi perakitan sambungan las untuk proses manufactur.
b. Tujuan Khusus
Adapun tujuan mempelajari unit kompetensi melalui buku informasi
Menginterpretasikan Non Destructive Test (NDT) Map guna memfasilitasi peserta
latih sehingga pada akhir pelatihan diharapkan memiliki kemampuan sebagai berikut:
1. Menyiapkan penginterpretasian Non Destructive Test (NDT) Map meliputi
kegiatan Mengidentifikasikan gambar teknik, jenis – jenis Non Destructive Test
(NDT) dan simbol -simbol NDT;
2. Menginterpretasi jenis Non Destructive Test (NDT) untuk posisi uji dan komponen
tertentu meliputi kegiatan Menyesuaikan jenis Non Destructive Test (NDT)
dengan posisi uji, Mengidentifikasikan Kualifikasi petugas NDT dan Menentukan
metode NDT;
BAB II
MENYIAPKAN PENGINTERPRETASIAN NON DESTRUCTIVE TEST
(NDT) MAP
Harus dijaga agar permukaan papan gamar tetap rata dan halus.
Oleh karena itu jangan sekali – kali memotong kertas gambar
memakai landasan papan gambar.
3) Mistar Pengukur
Mistar pengukur mempunyai garis pembagi dalam mm, dibuat dari
bahan yang tidak mudah rusa, biasanya dari kayu yang baik, tidak
terpengaruh kelembaban udara atau dari seluloid. Untuk
memindahkan ukuran yang baik dan tepat, pembagian skala harus
sedekat mungkin dengan kertas, jadi harus tipis.
Mistar ukur ini tidak boleh bengkok, oleh karena itu hanya untuk
memindahkan ukuran, bukan untuk menggaris. Pada mistar hitung
biasanya juga diperuntukkan sebagai mistar pengukur.
• No. 1 = lunak
• No. 2 = sedang
• No. 3 = keras
• No. 4 = keras sekali
Maka yang paling tepat adalah pensil H dan 2H. Ujung pensil
yang pipih dan bulat pada ujung / titik tulisnya lebih baik daripada
titik tuli yang bulat atau runcing. Ujung piph dan bulat akan tahan
lama dan tidak mudah putus.
Sekarang banyak dipakai pensil gambar mekanik karena titik tulisnya
tidak mudah putus dan inti pensilnya mudah disimpan.
5) Mal Gambar dan Mal Bentuk
Tidak semua garis lengkung dapat digambar dengan jangka, maka
untuk mengatasi hal tersebut dipakai mal gambar, misal gambar
elips, parabola, hyperbola, lengkungan potongan dan sebagainya
(gambar 2.3). Untuk menggambar, bentuk – bentuk dengan ukuran
tertentu supaya lebih cepat dipergunakan mal – mal bentuk (gambar
2.4).
Apabila gambar kerja yang dibutuhkan lebih dari satu atau akan
diproduksi lagi (untuk kebutuhan pada bagian – bagian lain seperti
pada bagian produksi, atau untuk penyimpanan data dan lain – lain)
biasanya dipakai kertas kalkir. Di dalam bengkel biasanya dipakai
gambar produksi ulang, sedangkan gambar aslinya (kalkir) dan
sebuah copynya disimpan sebagai arsip.
a) Standar Ukuran Kertas Gambar
Kertas gambar mempunyai ukuran panjang dan lebar.
Sebagai ukuran pokok dari kertas gambar, diambil ukuran A0
Keterangan tabel:
a) Tinggi huruf kecil; tinggi huruf kecil disini adalah tinggi huruf
kecil diantara huruf yang dipakai, tinggi huruf kecil ini tanpa
tangkai dan kaki (huruf b, k, l = bertangkai dan j, g = berkaki).
b) Tinggi huruf kecil untuk tipe A = (10/14).h dan untuk tipe B
= (7/10).h
c) Jarak antar huruf; jarak antar huruf disini adalah jarak antara
huruf yang satu dan lainnya dalam satu kata. Untuk tipe A
(2/14).h dan untuk tipe B (2/10).h.
d) Jarak antar garis; jarak antar garis disini adalah jarak
antara batas bawah huruf besar di atas dan batas atas huruf
besar di bawah.
e) Jarak antar kata; bila dalam suatu kalimat ada dua kata yang
disambung (misalnya baja nikel) maka jarak antara kata baja
dan nikel tersebut dianjurkan sebagai berikut: untuk
penggunaan tipe huruf A jaraknya 6/14.h dan untuk tipe huruf
B jaraknya 6/10.h.
f) Tebal huruf yaitu tebal pena yang digunakan untuk membuat
huruf. Ukuran pena tersebut harus disesuaikan dengan
tinggi huruf dan tipe huruf yang digunakan. Tebal huruf yang
dianjurkan untuk tipe A adalah 1/14.h dan untuk tipe B yaitu
1/10.h.
Contoh 1 :
Jika huruf mempunyai tinggi h = 14 mm, berapa lebar
hurufnya (x = lebar huruf)?
Jawab :
ℎ √2
ℎ: 𝑥 = √2: 1 𝑎𝑡𝑎𝑢 =
𝑥 1
ℎ 14
dengan h = 14 mm, maka 𝑥 = = = 9,899 𝑚𝑚
√2 √2
f. Mengenal Proyeksi
b) Proyeksi Dimetri
Proyeksi pada gambar dimana skala perpendekan dari dua sisi
dan dua sudut dengan garis horizontal sama, disebut proyeksi
dimetri. Pada proyeksi dimetri terdapat beberapa ciri dan
ketentuan yang perlu diketahui, ciri dan ketentuan tersebut
antara lain:
(1) Ciri pada sumbu
Pada sumbu x mempunyai sudut 10°, sedangkan pada
sumbu y mempunyai sudut 40°.
(2) Ketentuan ukuran
Perbandingan skala ukuran pada sumbu x = 1 : 1, dan
skala pada sumbu y = 1 : 2,
sedangkan pada sumbu z = 1 : 1
Contoh :
b) Proyeksi Amerika
- Mudah Digunakan
- Tidak mahal
c. Ultrasonic Test
(UT) Cara kerja dari alat Uji ultrasonic adalah, memancarkan
gelombang suara yang merambat pada suatu benda dengan frequensi
tinggi sekitar 20 kHz dan akan dipantulkan kembali apabila mengenai sisi
dari ketebalan material (Continue) atau back wall echo, dan apa bila
terdapat cacat pada material maka cacat tersebut akan memotong arah
rambatan dari gelombang yang di pancarkan oleh alat ultrasonic tersebut
(Discontinuity), dan di interpretasikan dalam bentuk grafik/pulse pada
layar alat UT tersebut atau display CRT. Dalam rambatannya didalam
benda uji, gelombang ini dipengaruhi oleh sifatsifat material misalnya
massa jenis,homogenitas,besar butir dan kekerasan material. Untuk
memeriksa tebal bahan dan/atau adanya indikasi cacat di dalam suatu
bahan dengan gelombang ultrasonic dapat dilakukan dengan tiga cara
yaitu teknik resonansi , teknik transmisi, dan teknik gema. Dari ketiga
teknik tersebut, teknik gema dengan kontak langsung paling sering di
gunakan pada pemeriksaan di lapangan. Teknik resonansi dapat
mengukur tebal bahan dengan cara mengukur frekuensi atau panjang
gelombang ultrasonic yang dapat menimbulkan resonansi maksimum pada
bahan tersebut. Adanya cacat dapat di deteksi dengan terjadinya
perubahan resonansi karena jarak bahan yang beresonansi berubah.
Teknik transmisi, adanya cacat didalam bahan dapat diketahui dari adanya
penurunan intensitas gelombang ultrasonic yang diterima oleh probe
penerima, sedangkan tebal bahan tidak lazim di ukur dengan teknik
transmisi. Teknik Gema , tebal bahan , lokasi dan besar nya cacat dapat
diketahui dari waktu rambat dan amplitude gelombang yang diterima oleh
probe.
Fungsi kuplan adalah memudahkan merambatnya gelombang dari
probe kedalam benda uji karena bila antara probe dan benda uji terdapat
udara maka hampir 100% gelombang akan dipantulkan kembali kedalam
probe. Pada teknik kontak langsung, bila permukaan halus lapisan kulpan
sangat tipis , sehingga tidak mempengaruhi arah rambatan gelombang,
tetapi mempengaruhi amplitude dari indikasi yang timbul pada layar. Oleh
sabab itu dalam pengukuran besar nya cacat takanan yang diberikan pada
probe ketika menggosok harus konstan, agar tebal kuplan yang terletak
antara probe dengan benda uji tetap. Untuk menghindari perubahan
amplitude yang disebabkan oleh tebal kuplan yang tidak konstan. Alat
ultrasonic tergantung dari teknik yang digunakan, peralatan yang
digunakan untuk teknik resonansi berbeda dengan peralatan untuk teknik
transmisi dan teknik gema. Anyscan 30 dan Anysan 20 adalah peralatan
untuk teknik gema. Pengukuran waktu yang dilakukan melalui skala
horizontal dapat di terjemahkan menjadi pengukur jarak ( S=Vt )
sedangkan pengukuran tegangan yang harus di presentasikan pada skala
vertical adalah untuk mengetahui besarnya cacat. Skala horizontal dan
vertical ini harus linier agar interpelasi dapat dilakukan dan tidak
mempengaruhi ketelitian pembacaan.
- Air
- Oli
- Grease - Dll.
Media yang paling sering dan baik diaplikasikan adalah couplant jenis oli
grease.
Kelebihan dan Kekurangan Uji Ultrasonik
Kelebihan nya :
menit versus ketebalan benda uji untuk sinar gamma dan grafik exposure
chart mA – menit versus ketebalan benda uji untuk sinar X.
Penetrameter ( IQI )adalah alat yang digunakan untuk mengetahui
besarnya sensitifitas film radiografi, yaitu dengan melihat diameter atau
lubang terkecil yang terlihat dalam film radiografi yang kemudian
dibandingkan dengan ketebalan benda uji kemudian dikalikan dengan
bilangan 100%.
Penetrameter (IQI) yang digunakan pada umumnya jenis lobang dan jenis
kawat. Penetrameter jenis kawat terbuat dari kawat-kawat halus dengan
diameter tertentu dan diletakan sejajar, serta dibungkus dengan plastik.
Pada setiap kemasan plastik terdiri dari 7 macam diameter kawat yang
berbeda untuk standar ISO .
Contoh penggunaan peni kawat berdasarkan DIN dan ISO dengan tebal
las termasuk reinforcement 28,6mm, sensitifitas(relative yang disyaratkan
adalah 2%,Maka sensitifitas absolute = 2%28,6mm = 0,572mm. Jadi
penetrmeter/peni yang digunakan adalah 6 ISO 12. Bila bayangan kawat
muncul 3 buah berarti sensitifitasnya = 0,5/28,6X100% = 1,7%
(sensitifitasnya semakin tinggi berarti kwalitas film semakin baik) artinya
cacat yang lebih kecil dari standar yang disyaratkan masih terlihat.Bila
bayangan kawat muncul 2 buah berarti sensitifitasnya = 0,4/28,6X100%
= 1,3% (ini menggunakan standar minimal yang dapat diterima dari film
radiografi). Bila bayangan kawat muncul 1 buah berarti sensitifitasnya =
0,3/28,6X100% = 1,1% (sensitifitas semangkin rendah berarti kwalitas
film sangat buruk )artinya film radiografi di tolak, karena cacat terkecil
dari standar yang diisyaratkan tidak tampak pada film radiografi.
Untuk contoh yang sama bila menggunakan peni standar ASTM, maka
sensitifitas absolute 2% X 28,6/25,4 = 0,022inch, jadi peni yang
digunakan adalah standar ASTM A.
Bila bayangan kawat muncul 3 buah berarti sensitifitasnya
0,020/1,125X100% = 1,77% berarti kwalitas film semakin baik.
Bila bayangan kawat muncul 2 buah berarti sensitifitasnya
0.025/1,125X100% = 2,2% ini merupakan standar minimal yang dapat
diterima dari film radiografi. Bila bayangan kawat muncul 1 buah berarti
sensitifitasnya 0,032/1,125X100% = 2,8% artinya kwalitas film sangat
buruk, artinya film radiografi di tolak.
Prinsip Radiografi
- Daerah yang lebih tipis dan kepadatan benda uji yang lebih renggang
, maka gambar nya terlihat lebih gelap (hitam) bila dibandingkan
dengan gambar benda uji pada film uji radiografi.
- Daerah yang lebih tebal dan kepadatan benda uji lebih padat , maka
gambarnya terlihat lebih terang(putih) bila dibandingkan dengan
gambar benda uji pada film uji radiografi.
- Hasil nya lambat karena butuh waktu untuk proses pencucian film
uji radiografi.
Judul Modul : Menginterpretasikan Non Destructive Test (NDT) Map
Halaman: 33 dari 54
Buku Modul Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Industri Logam Sub-bidang Pengelasan C.24LAS01.024.1
- Dapat di lihat dari dua sisi ( bolak – balik ) maka berpotensi terjadi
kesalahan membaca cacat pada film radiografi.
BAB III
MENGINTERPRETASI JENIS NON DESTRUCTIVE TEST (NDT) UNTUK POSISI
UJI DAN KOMPONEN TERTENTU
Cacat yang dapat diperiksa oleh alat Uji Ultrasonic adalah Cacat di
Permukaan dan juga Cacat di Bawah Permukaan yang terdapat di dalam
(posisi cacat) deposit sambungan las atau material. Uji ultrasonic dapat
menunjukan posisi cacat dan bentuk cacat nya saja, tetapi tidak dapat
menunjukan Jenis Cacat nya.
Misalnya : Cacat yang berbentuk lurus memanjang tanpa ada ketebalan (
planar defect ) di kedalaman tertentu atau cacat volumetric (non planar
defect) di kedalaman tertentu dapat di periksa dengan pengujian UJI
Ultrasonik , tanpa dapat mengetahui jenis cacat nya.
Metode ini dapat digunakan untuk mengetahui posisi dan ukuran suatu
discontinuity, tetapi keakuratan pengujian ini sangat tergantung pada
tebal (thikness) material yang diperiksa , oleh karena itu maka Range
(jarak) pada alat harus lebih atau sama dengan ketebalan material.
Karena pada prinsipnya energy gelombang suara yang diterima akan
melemah berbanding terbalik dengan jaraknya ( Range). Pelemahan
energy gelombang suara tersebut dapat di interpretasikan dalam bentuk
KURVA. Kurva ini lah yang disebut dengan kurva DAC (Distance and
Amplitudo Correction)
d. Radiography Test
Pengujian radiografi merupakan salah satu metode NDT yang
memanfaatkan kemampuan dari radiasi sinar X atau sinar Gamma
dalam menembus logam, citra atau banyangan dari diskontinuitas pada
benda uji akan terekam pada film radiografi. Sama halnya dengan uji
ultrasonic, pada uji radiografi dapat mendeteksi diskontinnuitas yang ada
di bawah permukaan, akan tetapi ini membutuhkan akses dari kedua sisi
benda uji untuk meletakkan film radiografi
Marker lokasi yang muncul pada film sebagai citra radiografi harus
diletakkan pada benda uji bukan pada kaset. Lokasinya harus ditandai
secara permanen pada permukaan benda yang diradiografi sehingga
dapat dilakukan tracing secara akurat dari daerah interest pada film
terhadap lokasi sebenarnya pada benda. Marker lokasi harus diletakkan
menurut ketentuan sebagai berikut :
Agar diperoleh film yang memiliki definisi yang baik maka jarak
minimum dari sumber radiasi ke objek harus dihitung menggunakan
persamaan:
𝑂𝐹𝐷
𝑈𝑔 = 𝐹 ∙
𝑆𝑂𝐷
PIPA (OD
PLAT ≤ 3.5 PIPA (OD > 3.5
Inches
Inches)
EXPOSURE
Tw = Tm +Tr Tw = 2 (Tm + Tw = 2 (Tm + Tr)
TIME Tr)
Ug Tw = Tm +Tr Tw = OD + (2 x Tw = Tm + Tr
Trface)
IQI Selection Tw = Tm +Tr Tw = (2 x Tm) + Tw = Tm + Tr
Tr
< 50 0.51
50 – 75 0.76
76 – 100 1.02
> 100 1.78
b. NDT Level II
DAFTAR PUSTAKA
A. Dasar Perundang-undangan
1. -
B. Buku Referensi
1. Gardner, W.E. 1992. Improving the Effectiveness and realiability of Non-
Destructive Testing. United Kingdom : Pergamon Press
2. Hallai C. And Kulcsar P. 1992. Non-Destructive Testing 92. Amsterdam : Elsevier
3.
D. Referensi Lainnya
1. Thoriq, Mohammad W. 2015. TEORI NDT
2. Sukardi, Adi. 2012. 5 Metode uji tidak merusak arcmart
3. https://www.asnt.org/MajorSiteSections/NDT-Resource-
Center/Codes_and_Standards/NDT_Certification_System
A. Daftar Peralatan/Mesin
B. Daftar Bahan
LAMPIRAN
LAMPIRAN 1
PENETRANT TEST
Date : ………………………………
Material : ………………………………
Welding Process / Position : ………………………………
Reference : ………………………………
LAMPIRAN 2
MAGNETIC PARTICLE TEST
Date : ………………………………
Material : ………………………………
Reference : ………………………………
LAMPIRAN 3
LAMINASI
NAMA / NRP : ………………………………
KODE TEST PIECE/TANGGAL : ………………………………
RANGE : ………………………………
PROBE : ………………………………
dB : ………………………………
LAMPIRAN 4
Report
1. Calculate the sensitivity level (EPS) for the radiograph !
2. What is the wire ID number (essential wire) or wire diameter that must appear
on radiograph ? (base on your calculation)