BUKU INFORMASI
KATA PENGANTAR
Dalam rangka mewujudkan pelatihan kerja yang efektif dan efesien dalam rangka
meningkatkan kualitas dan produktivitas tenaga kerja diperlukan suatu sistem pelatihan
yang sama. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 31 tentang Sistem Pelatihan
Kerja Nasional yang mengamanatkan bahwa pelatihan kerja berbasis kompetensi.
Untuk memenuhi salah satu komponen dalam proses pelatihan tersebut maka
disusunlah modul pelatihan berbasis kompetensi “ Menggerinda Pahat dan Alat
Potong ” yang mengacu pada Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI)
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan ringan yang telah ditetapkan dengan Keputusan
Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi R.I. Nomor KEP.116/MEN/VII/2004.
Modul pelatihan berbasis kompetensi ini, terdiri dari 3 buku yaitu Buku Informasi,
Buku Kerja dan Buku Penilaian. Ketiga buku tersebut merupakan satu kesatuan yang
utuh, dimana buku yang satu dengan yang lainnya saling mengisi dan melengkapi,
sehingga dapat digunakan untuk membantu pelatih dan peserta pelatihan untuk saling
berinteraksi.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
----------------------------------------------------------------------------------------------------
1
DAFTAR ISI
----------------------------------------------------------------------------------------------------
2
A. Latar Belakang
---------------------------------------------------------------------------------
13
B. Tujuan
---------------------------------------------------------------------------------
13
C. Ruang Lingkup
---------------------------------------------------------------------------------
13
D. Pengertian-Pengertian
---------------------------------------------------------------------------------
14
1. Pengetahuan
Judul Modul: Menggerinda Pahat dan Alat Potong
Buku Informasi Versi: 2012 Halaman: 2 dari 49
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam Mesin LOG.OO07.010.00
----------------------------------------------------------------------------
15
2. Ketrampilan
----------------------------------------------------------------------------
45
3. Sikap Kerja
----------------------------------------------------------------------------
52
A. Sumber-sumber Perpustakaan
----------------------------------------------------------------------------------
53
1. Daftar Pustaka
----------------------------------------------------------------------------
53
2. Buku Referensi
----------------------------------------------------------------------------
54
TIM PENYUSUN
----------------------------------------------------------------------------------------------------
55
BAB I
STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL (SKKNI)
Bobot Unit : 4
gerinda
presisi
3. Pemilihan alat dan roda 3.1. Alat dan roda gerinda pemotong dipilih, atas dasar
gerinda pemotong dan pengetahuan pada stuktur roda gerinda, penyeimbangan
perlengkapan yang dan pengasahan Perlengkapan dipilih untuk fasilitas
sesuai produksi pada spesifikasi
4. Melaksanakan 4.1. Alat universal dan mesin gerinda cutter dioperasikan untuk
penggerindaan alat menajamkan dan membentuk seluruhnya pada alat-alat
potong dan pemotong termasuk sisi dan permukaan pemotong, sisi
potong, bentuk kebebasan pisau-pisau frais, datar, Vee dan
bentuk alat-alat bulat dan hob, alur slot, bor dan peluas.
BATASAN VARIABEL
Unit ini menguasai bidang peralatan dan mesin gerinda pemotong beserta alat bantunya. Bidang
peralatan pengukur presisi adalah yang digunakan. Pekerjaan dilaksanakan untuk menstabilkan
proses, praktik dan standar. Bidang pada alat ukur presisi dan standar bahan adalah yang
digunakan. Pekerjaan yang dilakukan untuk menggambar atau membuat sket, spesifikasi dan
instruksi adalah sebagai kesesuaian. Pada umumnya gerinda tangan dikuasai oleh Unit
LOG.OO18.002.00 (Menggunakan perkakas bertenaga/operasi digenggam). Pekerjaan yang
diselesaikan oleh perorangan adalah standar keharusan pada kualitas dan keselamatan.
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
Judul Modul: Menggerinda Pahat dan Alat Potong
Buku Informasi Versi: 2012 Halaman: 5 dari 49
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam Mesin LOG.OO07.010.00
Bagian ini kemungkinan mengevaluasi terhadap pekerjaan, di luar tugas atau kedua-
duanya. Kompetensi dikuasai oleh perorangan atau sebagian kelompok. Suasana
pelaksanaan penilaian tidak boleh merugikan calon.
2. Kondisi Penilaian
Calon bertanggung jawab pada; - Semua alat potong, peralatan bantu, bahan baku dan
dokumentasi yang diperlukan. Para calon akan diperbolehkan untuk unjukkan sesuai
dokumen: -Beberapa prosedur pemasangan benda kerja, -Beberapa spesifikasi produk
dan pengerjaannya,-Beberapa kesesuaian kode, standar, penuntun dan referensi bahan
baku. Para calon akan dibutuhkan untuk; Penjelasan lisan, atau dengan metoda lain
dalam komunikasi, menjawab pertanyaan yang diberikan oleh penilai.,-Identifikasi
rekanan yang dapat dihimpun untuk merekap kompetensi nyata secara
benar.Kemampuan saat ini untuk pengembangan yang berkaitan dengan bagian ini.
Penilai harus memenuhi syarat bahwa calon kompeten dan konsisten dalam
melaksanakan bagian-bagian secara rinci berdasarkan kriteria, termasuk pengetahuan
yang dibutuhkan.
3. Aspek Kritis
Tahap ini sebaiknya di evaluasi tentang kerja sama dengan kelompok lain masalah
pencegah kecelakaan, kualitas, komunikasi, penataan bahan baku, pengarsipan dan
pelaporan sehubungan dengan mesin bor koordinat presisi atau bagian lain tentang
kebutuhan keterampilan dan pengetahuan ditangani oleh bagian ini. Kompetensi pada
bagian ini tidak dapat di masalahkan hingga semua prasyarat dapat dipertanggung
jawabkan.
4. Catatan khusus
5. Pedoman penilai
5.1 Semua mesin dirawat, pendingin dan pelepas tatal diperiksa demi ketepatan
pengoperasian berdasarkan dengan standar prosedur pelaksanaan.
5.2 Semua perawatan mesin dapat diidentifikasi. Fungsi pada pendingin dan pelepas
tatal dapat diidentifikasi.
5.3 Kebenaran prosedur keselamatan kerja diikuti dan pakaian pelindung pribadi dan
perlengkapan yang telah rusak/ digunakan semua pada proses menggerinda
5.4 Semua prosedur keselamatan kerja dapat diidentifikasi Semua keperluan pakaian
pelindung probadi dan perlengkapan dapat diidentifikasi Resiko yang
berhubungan dengan alat dan operasi gerinda pemotong dapat diidentifikasi.
5.5 Semua gambar kerja, instruksi dan spesifikasi kerja tercapai berdasarkan dengan
prosedur tempat kerja.
5.7 Kesesuaian perlengkapan alat gerinda cutter untuk tugas gerinda dipilih dan
digunakan dengan tepat berdasarkan dengan standar prosedur pelaksanaan
Roda gerinda dipilih dan diseimbangkan dan diasah dengan benar untuk tugas
penggerindaan setelah selesai berdasarkan dengan standar prosedur
pelaksanaan.
5.8 Bentuk standar roda gerinda dapat diidentifikasi Daerah bahan abrasive yang
digunakan pada roda gerinda dapat diidentifikasi Hasil dari roda gerinda yang
diikuti dalam pemilihan roda gerinda dan penggunaannya dapat dijelaskan: -
Ukuran butiran serbuk partikel - Jenis atau kekuatan pada perekat - Struktur pada
jarak butiran - Bahan perekat roda gerinda yang sesuai untuk tugas yang
diberikan dapat teridentifikasi Alasan untuk memilih roda gerinda yang sesuai
dapat diberikan Fungsi dan penggunaan pada bidang dari alat dan perlengkapan
gerinda cutter dapat dijelaskan Prosedur pengasahan roda gerinda dapat
diidentifikasi dengan benar Pengasahan roda gerinda dan penggunaan lainnya
dapat diidentifikasi Kesesuaian peralatan pengasahan roda gerinda untuk tugas
yang diberikan dapat diidentifikasi.
5.9 Gerinda alat dan cutter universal digunakan dengan tepat untuk menajamkan dan
membentuk pada alat-alat dan cutter berdasarkan dengan standar procedur
pelaksanaan.
5.10 Sumber data dalam geometri alat untuk bidang pada peralatan dan pemotong
dapat diidentifikasi Istilah yang digunakan untuk menjelaskan geometri peralatan
dapat diidentifikasi Pembetulan geometri alat untuk peralatan / pemotong dalam
bentuk dan ketajamannya dapat diidentifikasi
5.11 Perlengkapan yang sesuai disiapkan dengan benar berdasarkan dengan standar
prosedur pelaksanaan untuk memungkinkan penggerindaan parallel dalam
dan/atau luar dapat terselesaikan. Tugas penggerindaan parallel dilengkapi
berdasarkan dengan spesifikasi dan standar prosedur pelaksanaan.
5.12 Perlengkapan yang digunakan ketika menggerinda parallel pada sebuah alat dan
gerinda pemotong dapat diidentifikasi. Prosedur yang diikuti ketika menggerinda
parallel pada sebuah alat dan gerinda pemotong dapat dijelaskan.
5.13 Kesesuaian perlengkapan diatur dengan benar sesuai dengan standar prosedur
pelaksanaan yang memungkinkan untuk menyelesaikan penggerindaan sudut
dalam dan/atau luar. Tugas menggerinda sudut yang sempurna sesuai dengan
spesifikasi dan standar prosedur pelaksanaan.
5.14 Perlengkapan digunakan ketika menggerinda sudut pada sebuah alat dan gerinda
pemotong yang dapat diidentifikasi. Prosedur diikuti ketika menggerinda sudut
pada sebuah alat dan gerinda pemotong yang dapat diterangkan.
5.16 Alat-alat, teknik dan kesesuaian perlengkapan diperiksa pada komponen dasar
untuk kesesuaian dengan mengikuti spesifikasi yang dapat diidentifikasi antara
lain : - dimensi dan toleransi - toleransi dan geometri. Alat potong penyelesaian
permukaan, teknik dan perlengkapan yang digunakan untuk pemeriksaan.
Diketahui komponen dasar untuk kesesuaian dengan spesifikasi yang dapat
diidentifikasi Sebab untuk pemilihan peralatan, teknik dan perlengkapan yang
digunakan dapat dijelaskan.
KOMPETENSI KUNCI
2. Penetapan Memahami gambar Dapat memahami gambar kerja Gambar Kerja Mengidentifikasi Cermat
persyaratan dan susunan susunan langkah dan teliti
Mampu mengidentifikasi susunan langkah
pekerjaan pelaksanaan langkah kerja
kerja sesuai gambar 1 2
kerja
Harus cermat dan teliti dalam memahami
gambar
3. Pemilihan alat Alat dan roda gerinda Dapat menjelaskan defenisi menggerinda Defenisi meng Memilih gerinda, Cermat
dan roda pemotong dipilih atas gerinda mesin dan dan teliti
Dapat menjelaskan jenis-jenis dan fungsi
gerinda dasar pengetahuan perlengkapan
roda gerinda Jenis-jenis dan
pemotong dan pada struktur roda yang sesuai
fungsi gerinda
Dapat menjelaskan jenis-jenis dan fungsi
perlengkapan gerinda,
mesin gerinda Jenis dan fungsi
yang sesuai penyeimbangan dan
mesin gerinda
pengasahan Dapat menjelaskan cara memilih roda
1 4
perlengkapan dipilih gerinda, mesin dan perlengkapannya Cara memilih
untuk fasilitas produksi sesuai pekerjaan gerinda, mesin
pada spesifikasi dan
Mampu memilih gerinda, mesin dan
perlengkapan
perlengkapannya sesuai pekerjaan
yang sesuai
Harus memilih roda gerinda, mesin dan
perlengkapan yang sesuai
4. Melaksanakan Alat universal dan Dapat menjelaskan penggunaan mesin Penggunaan Menggunakan Cermat,
penggerindaan mesin gerinda cutter gerinda mesin gerinda mesin gerinda teliti dan
alat potong dioperasikan untuk hati-hati
Dapat menjelaskan cara menggerinda Cara Menggerinda
menajamkan dan
pahat bubut menggerinda pahat bubut
membentuk seluruhnya
pahat bubut
Dapat menjelaskan cara menggerinda Menggerinda
pada alat-alat dan
pisau frais Cara pisau frais
pemotong termasuk
menggerinda
sisi dan permukaan Mampu menggerinda pahat bubut
pisau frais
pemotong, sisi potong,
Mampu menggerinda pisau frais
bentuk kebebasan
Harus mengoperasikan mesin gerinda
pisau-pisau frais, datar,
sesuai dengan prosedur
Vee dan bentuk alat-
4 14
alat bulat dan hob, alur
slot, bor dan peluas.
Menyelesaikan gerinda
parallel dalam
dan/atau luar.
Penggerindaan sudut
dalam dan/atau sudut
luar diselesai sesuai
dengan spesifikasi
gambar.
Judul Modul: Menggerinda Pahat dan Alat Potong Halaman: 12 dari 49
Buku Informasi Versi: 2012
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam Mesin LOG.OO07.010.00
5. Pemeriksaan Komponen diperiksa Dapat menjelaskan penggunaan pahat Penggunaan Mengecek Cermat
komponen untuk kesesuaian bubut dan pisau frais pahat bubut dan kesuaian dan teliti
sesuai terhadap penggunaan pisau frais pahat/alat
Dapat menjelaskan cara mengecek
spesifikasi beberapa teknik, potong
kesesuaian pahat bubut dan pisau frais Cara mengecek 1 2
peralatan dan
yang diasah kesesuaian pahat
perlengkapan.
bubut dan pisau
Harus melakukan pengecekan sesuai
frais
dengan prosedur
BAB II
A. Latar Belakang
Pahat dan alat potong merupakan ujung tombak dari sebuah proses permesinan, baik itu
proses bubut, frais atau yang lainnya. Pahat atau alat potong merupakan komponen
yang bersentuhan langsung dengan benda kerja sehingga ketajamannya tentu akan
berkurang seiring dengan waktu penggunaan. Untuk mengatasi hal tersebut pahat dan
alat potong bisa diganti dengan yang baru, tetapi ini memerlukan biaya yang tidak
sedikit, karenanya mengasah pahat/alat potong merupakan suatu pilihan alternatif yang
bisa dilakukan untuk menambah umur pemakaian pahat/alat potong yang telah tumpul
tersebut. Pengasahan pahat/alat potong dilakukan dengan cara digerinda. Teknik yang
tepat dan benar tentunya diperlukan agar pahat/alat potong dapat kembali tajam dan
bisa berfungsi kembali dengan optimal.
B. Tujuan
Tujuan modul menggerinda pahat dan alat potong adalah untuk memberi pengetahuan,
keterampilan dan sikap tentang persiapan proses menggerinda, pemilihan batu gerinda
dan alat bantu menggerinda, proses menggerinda, pengecekan pahat dan alat potong
hasil penggerindaan dan tentunya pedoman Kesehatan Keselamatan Kerja dalam
melakukan proses gerinda.
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup kegiatan dalam mengevaluasi hasil program pelatihan dalam unit
kompetensi ini meliputi kegiatan persiapan, pelaksanaan dalam melakukan proses
gerinda dan pengecekan hasil kerja. Dalam melakukan semua tahapan tersebut,
prosedur K3 harus diikuti dengan baik.
D. Pengertian-pengertian
Mesin Gerinda : Suatu mesin yang digunakan untuk meratakan permukaan,
membuat kemiringan dan membuat sudut-sudut pada benda kerja, dalam hal ini
pada pahat/alat potong.
Dresser : Alat yang digunakan untuk meratakan permukaan batu
gerinda.
Fixture : Alat pemegang benda kerja.
Batu gerinda : Batu yang dipasang pada mesin gerinda untuk menggerinda
/ meratakan permukaan.
Abrasive : Material, umumnya mineral yang digunakan membentuk
benda kerja dengan cara mengikis.
Cutter : Perkakas Alat potong
Flutes : Mata potong/sayat
BAB III
Mulai
Menentukan batu
gerinda yang sesuai
Memeriksa
kesesuaian Menggerinda
Selesai hasil pahat/alat potong
pengerjaan sesuai gambar
dengan kerja
spek
1. Pengetahuan
Selalu periksa roda gerinda dari keretakan dengan cara mengetuk roda
gerinda dengan tangkai obeng, bila suaranya nyaring berarti baik dan bila
terdengar sember berarti terjadi keretakan
Pastikan benda kerja, kepala lepas, pencekam dan peralatan lain sudah
berada pada posisi yang benar
Gunakan roda gerinda sesuai dengan jenis kerja dan benda kerjanya
Alat Pelindung Diri atau APD yang harus dikenakan pada saat menggerinda
adalah :
Sepatu safety
Butiran
abrasive
Pengikat
Pori
Bahan asah ini terbuat dari bahan bauksit dan bahan ini memiliki sifat
keras, ulet dan mampu menahan tegangan terus menerus. Digunakan
untuk menggerinda benda kerja yang terbuat dari bahan : baja, besi
kasar, besi tempa, baja perkakas, bronze dan bahan lainnya yang sejenis.
Batu gerinda yang terbuat dari bahan asah (A) biasanya berwarna
merah/orange. Beberapa yang termasuk kode yang termasuk dalam jenis
Aluminium oxide antara lain :
1. A : digunakan untuk menggerinda alat-alat potong.
2. 32A&25A : digunakan untuk menggerinda baja kenyal dan mengasah
alat potong.
3. 38A : digunakan untuk menggerinda ringan serta bahan yang sensitive
terhadap panas.
Bahan asah ini terbuat dari carbide silisium dan bahan ini memiliki sifat
getas dan mudah pecah, sehingga mudah untuk memunculkan sisi potong
yang baru. Digunakan untuk menggerinda benda kerja yang terbuat dari
bahan : besi tuang, kuningan perunggu, tembaga, alumunium, batu, karet,
plastic, stainless steel dan karbida semen atau dengan kata lain untuk
material yang keras. Batu gerinda yang terbuat dari bahan asah (A)
biasanya berwarna hijau.
3. Intan/Diamond (D)
Bahan asah ini terbuat dari intan (diamond) dan bahan ini memiliki tingkat
kekerasan yang paling tinggi. Digunakan untuk menggerinda benda kerja
yang terbuat dari bahan : karbida semen, keramik, kaca, granit, kuarsa,
marmer, dan batu-batu permata. Jenis butiran diamond:
D = Natural diamond
MD = man made diamond
CD = Nickel coated man made diamond
CDC = copper coated man made diamond
32A 46 – H8 V 6
NORTO SYMBOL
ABRASIVE Letter or
numeral or both
Alundun = A to designate a
44 Alundun = 44A variation or
19 Alundun = 19A modification of
57 Alundun = 57A bond or other
32 Alundun = 32A characteristic of
38 Alundun = 38A the wheel typing
37 Crystolon = 37C symbol are “P,”
39 Crystolon = 39C “G,” etc.
Dimana :
Kecepatan putaran roda gerinda sudah ditentukan oleh pabrik pembuat dan
langsung dicantumkan pada roda gerinda. Nilai kecepatan tersebut berlaku
untuk diameter roda gerinda yang baru. Untuk roda gerinda yang sudah
dipakai dimana ukuran diameternya sudah berkurang maka kecepatan
kelilingnya pun akan menurun. Oleh karena itu kecepatan keliling harus dijaga
tetap dengan cara menyesuaikan kecepatan putaran. Berikut tabel kecepatan
keliling roda gerinda yang disarankan
Modul ini adalah modul menggerinda pahat dan alat potong, oleh karena itu
mesin yang digunakan adalah mesin gerinda potong yang terbagi lagi menjadi
3 pilihan, yaitu :
Untuk bahan dengan kekuatan tarik tinggi, digunakan roda gerinda dari
alumunium oksida. Bahan tersebut antara lain baja karbon, Besi tempa,
perunggu kenyal, tungsten, baja campuran dan lain-lain
Selain itu, gunakan roda gerinda keras untuk bahan lunak dan
sebaliknya roda gerinda lunak untuk bahan keras.
Untuk volume bahan buangan yang besar gunakan roda gerinda yang
berbutir besar dan kasar, termasuk bahan yang liat. Sedangkan roda
gerinda berbutir halus digunakan untuk volume sedikit (tipis untuk
finishing), termasuk bahan yang keras.
Ukuran lubang arbor roda, flense, backingpad, atau aksesoris yang lain
harus benar-benar pas dengan spindel mesin. Sebab, jika tidak akan
berakibat /mesin gerinda/ bergetar keras serta tak seimbang.
Periksa aksesoris secara berkala dan untuk memastikan tak ada kerusakan
dan aman dipakai.
Jaga jangan sampai ada orang yang berada di sekitar area kerja. Serpihan
benda kerja atau serpihan aksesoris yang terlontar dapat melukai orang
lain di area kerja.
Jangan menghidupkan mesin jika posisi tidak tepat sebab akan berakibat
menggulung pakaian dan lain-lain.
Pahat bubut berbentuk batangan yang ujungnya dibentuk pisau dan dapat
digunakan untuk memotong benda kerja sesuai dengan tujuan kerja bubut.
Sudut-sudut yang dibentuk pada ujung pahat bubut dapat dilihat pada
gambar dibawah ini,
Tabel besarnya sudut-sudut pahat dari bahan hss dan pahat carbide untuk bahan
yang berbeda-beda
HSS CARBIDE
JENIS BAHAN
Baja lunak 8O 64O 18O 5O 75O 10O
Baja paduan 8O 74O 8O 5O 75O 10O
Besi tuang 8O 82O 0O 5O 85O 0O
Logam berat 6O 82O 2O 5O 75O 10O
Logam ringan 10O 40O 40O 10O 60O 20O
Plastik 12O 66O 12O 12O 66O 12O
Pahat atau pisau frais perlu diasah agar dapat digunakan dengan baik.
Pisau frais baru sudah siap digunakan, pengasahan dilakukan setelah pisau
Judul Modul: Menggerinda Pahat dan Alat potong
Buku Informasi Versi: 2012 Halaman: 37 dari 56
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam Mesin LOG. OO07.010.00
1. Pisau frais yang diasah pada bidang depan atau sudut bebasnya dan
lengkungannya dari ujung pisau adalah plain mills, helical mills dan
reamers. Sedangkan yang diasah pada bagian sampingnya adalah face
mills, shell mills dan end mills.
2. Pisang frais yang diasah hanya pada permukaan bagian sisi buang atau
cutting face agar bentuknya tidak berubah adalah pisau roda gigi, pisau
hobbing, pisau ukir dan bentuk pisau yang lain.
Ada dua cara menggerinda pisau frais, kedua cara tersebut tergantung
pada arah putar roda gerinda yang berhubungan dengan arah ujung pisau
frais. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :
Pahat ISO 1
Digunakan untuk
pembubutan memanjang
roughing dengan sudut
muka 750
Pahat ISO 2
Digunakan untuk
pembubutan melintang
dan memanjang roughing
dengan sudut muka 450
Pahat ISO 3
Digunakan untuk
pembubutan
memanjang dan
melintang menjauhi
center benda kerja,
sudut muka 450
biasanya digunakan untuk membuat pundak poros tegak lurus center
benda kerja
Pahat ISO 4
Digunakan untuk
pembubutan
memanjang dengan
sudut muka 00
digunakan untuk finishing dengan DOC kecil
Pahat ISO 5
Digunakan untuk
pembubutan melintang
dengan sudut muka 00
digunakan untuk
mengurangi panjang dengan jumlah yang banyak
Pahat ISO 6
Digunakan untuk
pembubutan
Pahat ISO 7
Digunakan untuk
pembubutan melintang
menuju center benda
kerja dengan sudut
muka 00
Pahat ISO 8
Digunakan untuk
pembubutan
pembesaran lubang
dengan sudut muka
750, umumnya
digunakan untuk
memperbesar lubang yang tembus
Pahat ISO 9
Digunakan untuk
pembubutan
pembesaran lubang
dengan sudut muka
920, umumnya
digunakan untuk
memperbesar lubang yang tidak tembus
Digunakan untuk
pengerjaan alur /
slot, atau ber-
step. Memiliki sisi
sayat pada bagian
Slotting cutter
Angular cutter
Slot drill
Gear cutter
Face mill
dengan End Mill Cutter, namun memiliki sisi sayat muka berbentuk
bola. Digunakan untuk pekerjaan alur radius dalam dan kontur. Pada
umumnya digunakan pada mesin milling vertikal.
Bentuknya hampir
sama dengan Ball
End Cutter, namun
pada ujung
cornernya berbentuk
radius. Digunakan untuk alur dengan pundak radius dalam, atau
kontur. Pada umumnya digunakan pada mesin milling vertikal.
Hobbing cutter
Hobbing cutter
digunakan untuk
membuat profil roda gigi,
memiliki sisi sayat pada
bagian keliling diameter
dengan bentuk profil.
Singl
e lip cutter digunakan untuk membuat alur profil khusus seperti alur
trapesium, alur radius, alur segitiga, dll.
2. Keterampilan
~ Ketukan ujung alat pemukul tersebut pada roda gerinda dengan jarak 45 o
~ Periksa fisik untuk kemungkinan permukaan tidak rata atau tumpul, Bila ini
terjadi maka harus dilakukan dresser.
Identifikasi geometri alat potong yang akan digerinda (jenis alat potong
dan geometrinya)
Estimasi volume bahan yang akan digerinda, bila banyak, gunakan yang
butirannya kasar dan sebaliknya
Dalam modul ini yang akan kita pelajari adalah bagaimana mengasah
pahat bubut HSS. Pahat bubut HSS dijual dalam keadaan blank (belum ada
sisi potongnya). Ukuran yang tersedia untuk penampang mulai 5/16”, 3/8”,
½” dst. Sedangkan panjangnya 2”, 4”, 6” dst.
Ada 4 langkah yang harus ditempuh untuk membuat pahat bubut muka
kanan, yaitu :
Membulatkan ujungnya
1. Gerinda bagian depan batang HSS ini (berwarna kuning dari model diatas).
Gunakan batu gerinda kasar. Posisikan pahat agak miring ke kiri 10-15
derajat. Hal ini akan membuat sudut pembebas,agar tidak semua bagian
pahat bersentuhan dengan benda kerja nantinya.
2. Gerinda sisi potongnya,karena pahat yang kita buat pahat kanan maka sisi
potongnya ada di sebelah kiri (warna merah pada model). Prosedur
dasarnya adalah sama kecuali bahwa kita memegang alat dengan sisi
sekitar sudut 10 derajat ke roda gerinda.
4. Bulatkan ujung sisi potongnya. Untuk tugas membubut yang normal, ujung
sisi potong yang terlalu tajam seperti gambar diatas tidak akan bertahan
lama. Karena itu kita harus membuatnya memiliki radius kecil agar bisa
digunakan dalam pemakanan yang cukup dalam.
Gash/
Sudut
alur
Bebas
tatal
Sudut
potong
Masukan endmill yang akan diasah kedalam collet, lalu atur posisinya
sedemikian rupa sehingga 2 buah flutes yang berhadapan tegak lurus
dengan meja tool cutter, dan 2 flutes lainnya sejajar lalu kencangkan.
Mistar
siku
Gerinda sudut buang tatal dengan menggunakan batu gerinda tirus pipih.
Caranya dengan menaikturunkan (mengangguk-anggukan) endmill
terhadap batu gerinda sampai didapatkan kedalaman yang diinginkan.
Judul Modul: Menggerinda Pahat dan Alat potong
Buku Informasi Versi: 2012 Halaman: 53 dari 56
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam Mesin LOG. OO07.010.00
Perhatikan bahwa pada bagian muka bagian yang kena gerinda melewati
sedikit dari titik center endmill. Lakukan untuk ke-empat flutes.
Batu
Gerinda
Penyetel
sudut
bebas/
potong
Penyetel
sudut
dish
Gerinda sudut potong endmill dengan terlebih dahulu menyetel posisi pahat
sesuai dengan sudut potong yang diinginkan. Lakukan untuk ke-empat
flutes.
Batu gerinda
Bulatkan ujung sudut potong dengan batu asah agar pahat tidak mudah
pecah/gompal.
Gunakan bevel protactor untuk mengukur sudut sudut pada alat potong,
seperti sudut bebas, sudut potong dan sudut rake.
3. Sikap Kerja
BAB IV
SUMBER-SUMBER LAIN
A. SUMBER-SUMBER PERPUSTAKAAN
1. Daftar Pustaka
b. http://mymachining.blogspot.com/2012/01/cutting-tool-gerinda.html
c. http://zeniad.wordpress.com/2009/03/11/analisa-roda-gerinda-dalam-
pengoperasian-mesin-gerinda/
d. http://www.sherline.com/grinding.htm
e. http://ammufarrih.blogspot.com/2012/09/cara-mengasah-pahat-bubut.html
f. http://diemondtoolgrinding.com/endmill_grinding_process.php
g. http://anistkr.blogspot.com/2012/05/keselamatan-dan-persyaratan-
kerja.html
2. Buku Referensi
1. Daftar Peralatan/Mesin
2. Daftar Bahan
TIM PENYUSUN