Anda di halaman 1dari 60

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI

SEKTOR LOGAM MESIN

MENGGERINDA PAHAT DAN ALAT


POTONG
LOG. OO07.010.00

BUKU INFORMASI

DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I.


DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS
Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 51 Lt. 6.A Jakarta Selatan
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam Mesin LOG.OO07.010.00

KATA PENGANTAR

Dalam rangka mewujudkan pelatihan kerja yang efektif dan efesien dalam rangka
meningkatkan kualitas dan produktivitas tenaga kerja diperlukan suatu sistem pelatihan
yang sama. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 31 tentang Sistem Pelatihan
Kerja Nasional yang mengamanatkan bahwa pelatihan kerja berbasis kompetensi.

Dalam rangka menerapkan pelatihan berbasis kompetensi tersebut diperlukan


adanya standar kompetensi kerja sebagai acuan yang diuraikan lebih rinci ke dalam
program, kurikulum dan silabus serta modul pelatihan.

Untuk memenuhi salah satu komponen dalam proses pelatihan tersebut maka
disusunlah modul pelatihan berbasis kompetensi “ Menggerinda Pahat dan Alat
Potong ” yang mengacu pada Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI)
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan ringan yang telah ditetapkan dengan Keputusan
Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi R.I. Nomor KEP.116/MEN/VII/2004.

Modul pelatihan berbasis kompetensi ini, terdiri dari 3 buku yaitu Buku Informasi,
Buku Kerja dan Buku Penilaian. Ketiga buku tersebut merupakan satu kesatuan yang
utuh, dimana buku yang satu dengan yang lainnya saling mengisi dan melengkapi,
sehingga dapat digunakan untuk membantu pelatih dan peserta pelatihan untuk saling
berinteraksi.

Demikian modul pelatihan berbasis kompetensi ini kami susun, semoga


bermanfaat untuk menunjang proses pelaksanaan pelatihan di lembaga pelatihan kerja.

Jakarta, Desember 2011

KEPALA DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI


PROVINSI DKI JAKARTA

H.R. DEDED SUKANDAR, SH., MH.


NIP 195807311987081001

Judul Modul: Menggerinda Pahat dan Alat Potong


Buku Informasi Versi: 2012 Halaman: 1 dari 49
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam Mesin LOG.OO07.010.00

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
----------------------------------------------------------------------------------------------------
1

DAFTAR ISI
----------------------------------------------------------------------------------------------------
2

BAB I STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL (SKKNI) DAN SILABUS


PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI (PBK)
3

A. Standar Kompetensi Kerja Nasional (SKKNI)


3
B. Unit Kompetensi Prasyarat
3
C. Silabus Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK)
9

BAB II URAIAN SINGKAT MATERI PELATIHAN


13

A. Latar Belakang
---------------------------------------------------------------------------------
13
B. Tujuan
---------------------------------------------------------------------------------
13
C. Ruang Lingkup
---------------------------------------------------------------------------------
13
D. Pengertian-Pengertian
---------------------------------------------------------------------------------
14

BAB III MATERI PELATIHAN MENGGERINDA PAHAT DAN ALAT POTONG


15

A. Diagram Alir Unit Kompetensi


----------------------------------------------------------------------------------
15

B. Penjelasan Modul Menggerinda pahat dan alat potong


----------------------------------------------------------------------------------
15

1. Pengetahuan
Judul Modul: Menggerinda Pahat dan Alat Potong
Buku Informasi Versi: 2012 Halaman: 2 dari 49
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam Mesin LOG.OO07.010.00

----------------------------------------------------------------------------
15
2. Ketrampilan
----------------------------------------------------------------------------
45
3. Sikap Kerja
----------------------------------------------------------------------------
52

BAB IV SUMBER-SUMBER YANG DIPERLUKAN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI


53

A. Sumber-sumber Perpustakaan
----------------------------------------------------------------------------------
53

1. Daftar Pustaka
----------------------------------------------------------------------------
53
2. Buku Referensi
----------------------------------------------------------------------------
54

B. Daftar Peralatan/Mesin dan Bahan


54

TIM PENYUSUN
----------------------------------------------------------------------------------------------------
55

Judul Modul: Menggerinda Pahat dan Alat Potong


Buku Informasi Versi: 2012 Halaman: 3 dari 49
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam Mesin LOG.OO07.010.00

BAB I
STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL (SKKNI)

DAN SILABUS PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI (PBK)

A. STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL (SKKNI)

KODE UNIT : LOG.OO07.010.00


JUDUL UNIT : Menggerinda pahat dan alat potong
DESKRIPSI UNIT : Unit ini menggambarkan kegiatan menggerinda pahat
dan alat potong yang meliputi kegiatan melaksanakan
keselamatan kerja, menentukan proses kerja sesuai
gambar dan langkah kerja, pemilihan alat dan roda
gerinda pemotong yang sesuai spesifikasi,
melaksanakan penggerindaan alat berdasarkan
sesuai dengan spesifikasi, melaksanakan
pemeriksaan komponen sesuai spesifikasi.
Bidang : Mesin dan Proses Operasi :
Perakitan

Bobot Unit : 4

Unit Prasyarat : 1. LOG.OO07.005.00 – Bekerja dengan mesin umum

2. LOG.OO07.008.00 – Melakukan pekerjaan dengan mesin

gerinda

3. LOG.OO09.002.00 – Membaca gambar teknik

4. LOG.OO12.003.00 – Mengukur dengan alat ukur mekanik

presisi

5. LOG.OO18.001.00 – Menggunakan perkakas tangan

Judul Modul: Menggerinda Pahat dan Alat Potong


Buku Informasi Versi: 2012 Halaman: 4 dari 49
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam Mesin LOG.OO07.010.00

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1. Memperhatikan 1.1. Pemeliharaan mesin, pendingin dan pelepas tatal diperiksa.
keselamatan kerja
1.2. Memperhatikan prosedur keselamatan kerja dengan benar,
memakai pakaian kerja dan kaca mata pengaman.
2. Penetapan persyaratan 2.1. Memahami gambar dan susunan pelaksanaan langkah kerja
pekerjaan

3. Pemilihan alat dan roda 3.1. Alat dan roda gerinda pemotong dipilih, atas dasar
gerinda pemotong dan pengetahuan pada stuktur roda gerinda, penyeimbangan
perlengkapan yang dan pengasahan Perlengkapan dipilih untuk fasilitas
sesuai produksi pada spesifikasi
4. Melaksanakan 4.1. Alat universal dan mesin gerinda cutter dioperasikan untuk
penggerindaan alat menajamkan dan membentuk seluruhnya pada alat-alat
potong dan pemotong termasuk sisi dan permukaan pemotong, sisi
potong, bentuk kebebasan pisau-pisau frais, datar, Vee dan
bentuk alat-alat bulat dan hob, alur slot, bor dan peluas.

4.2. Menyelesaikan gerinda parallel dalam dan/atau luar.

4.3. Penggerindaan sudut dalam dan/atau sudut luar diselesai


sesuai dengan spesifikasi gambar.
5. Pemeriksaan komponen 5.1. Komponen diperiksa untuk kesesuaian terhadap
sesuai spesifikasi penggunaan beberapa teknik, peralatan dan perlengkapan.

BATASAN VARIABEL

Unit ini menguasai bidang peralatan dan mesin gerinda pemotong beserta alat bantunya. Bidang
peralatan pengukur presisi adalah yang digunakan. Pekerjaan dilaksanakan untuk menstabilkan
proses, praktik dan standar. Bidang pada alat ukur presisi dan standar bahan adalah yang
digunakan. Pekerjaan yang dilakukan untuk menggambar atau membuat sket, spesifikasi dan
instruksi adalah sebagai kesesuaian. Pada umumnya gerinda tangan dikuasai oleh Unit
LOG.OO18.002.00 (Menggunakan perkakas bertenaga/operasi digenggam). Pekerjaan yang
diselesaikan oleh perorangan adalah standar keharusan pada kualitas dan keselamatan.

PANDUAN PENILAIAN

1. Konteks penilaian
Judul Modul: Menggerinda Pahat dan Alat Potong
Buku Informasi Versi: 2012 Halaman: 5 dari 49
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam Mesin LOG.OO07.010.00

Bagian ini kemungkinan mengevaluasi terhadap pekerjaan, di luar tugas atau kedua-
duanya. Kompetensi dikuasai oleh perorangan atau sebagian kelompok. Suasana
pelaksanaan penilaian tidak boleh merugikan calon.

2. Kondisi Penilaian

Calon bertanggung jawab pada; - Semua alat potong, peralatan bantu, bahan baku dan
dokumentasi yang diperlukan. Para calon akan diperbolehkan untuk unjukkan sesuai
dokumen: -Beberapa prosedur pemasangan benda kerja, -Beberapa spesifikasi produk
dan pengerjaannya,-Beberapa kesesuaian kode, standar, penuntun dan referensi bahan
baku. Para calon akan dibutuhkan untuk; Penjelasan lisan, atau dengan metoda lain
dalam komunikasi, menjawab pertanyaan yang diberikan oleh penilai.,-Identifikasi
rekanan yang dapat dihimpun untuk merekap kompetensi nyata secara
benar.Kemampuan saat ini untuk pengembangan yang berkaitan dengan bagian ini.
Penilai harus memenuhi syarat bahwa calon kompeten dan konsisten dalam
melaksanakan bagian-bagian secara rinci berdasarkan kriteria, termasuk pengetahuan
yang dibutuhkan.

3. Aspek Kritis

Tahap ini sebaiknya di evaluasi tentang kerja sama dengan kelompok lain masalah
pencegah kecelakaan, kualitas, komunikasi, penataan bahan baku, pengarsipan dan
pelaporan sehubungan dengan mesin bor koordinat presisi atau bagian lain tentang
kebutuhan keterampilan dan pengetahuan ditangani oleh bagian ini. Kompetensi pada
bagian ini tidak dapat di masalahkan hingga semua prasyarat dapat dipertanggung
jawabkan.

4. Catatan khusus

Selama evaluasi seseorang akan: selalu mendemonstrasikan pekerjaan dengan aman;-


informasi proses, kejadian atau tugas untuk meyakinkan bahwa pelaksanaannya aman
lingkungan dan efisien.; - bertanggung jawab pada kualitas pekerjaannya; - Rencanakan
tugas dalam situasi apapun dan ulang tugas sesuai kebutuhan;- Lakukan semua tugas
berdasarkan prosedur standar langkah kerja;- Lakukan semua spesifikasi tugas;-
Gunakan teknik proses yang telah diterima, praktik, proses dan prosedur pemasangan.
Kelengkapan tugas dapat dipertanggung jawabkan alokasi waktu sehubungan dengan
jenis kegiatan pemasangan

Judul Modul: Menggerinda Pahat dan Alat Potong


Buku Informasi Versi: 2012 Halaman: 6 dari 49
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam Mesin LOG.OO07.010.00

5. Pedoman penilai

5.1 Semua mesin dirawat, pendingin dan pelepas tatal diperiksa demi ketepatan
pengoperasian berdasarkan dengan standar prosedur pelaksanaan.

5.2 Semua perawatan mesin dapat diidentifikasi. Fungsi pada pendingin dan pelepas
tatal dapat diidentifikasi.

5.3 Kebenaran prosedur keselamatan kerja diikuti dan pakaian pelindung pribadi dan
perlengkapan yang telah rusak/ digunakan semua pada proses menggerinda

5.4 Semua prosedur keselamatan kerja dapat diidentifikasi Semua keperluan pakaian
pelindung probadi dan perlengkapan dapat diidentifikasi Resiko yang
berhubungan dengan alat dan operasi gerinda pemotong dapat diidentifikasi.

5.5 Semua gambar kerja, instruksi dan spesifikasi kerja tercapai berdasarkan dengan
prosedur tempat kerja.

5.6 Tanggungjawab pekerjaan dapat diidentifikasi Pelaksanaan tuntutan kerja dapat


diidentifikasi Spesifikasi pencapaian dapat diidentifikasi.

5.7 Kesesuaian perlengkapan alat gerinda cutter untuk tugas gerinda dipilih dan
digunakan dengan tepat berdasarkan dengan standar prosedur pelaksanaan
Roda gerinda dipilih dan diseimbangkan dan diasah dengan benar untuk tugas
penggerindaan setelah selesai berdasarkan dengan standar prosedur
pelaksanaan.

5.8 Bentuk standar roda gerinda dapat diidentifikasi Daerah bahan abrasive yang
digunakan pada roda gerinda dapat diidentifikasi Hasil dari roda gerinda yang
diikuti dalam pemilihan roda gerinda dan penggunaannya dapat dijelaskan: -
Ukuran butiran serbuk partikel - Jenis atau kekuatan pada perekat - Struktur pada
jarak butiran - Bahan perekat roda gerinda yang sesuai untuk tugas yang
diberikan dapat teridentifikasi Alasan untuk memilih roda gerinda yang sesuai
dapat diberikan Fungsi dan penggunaan pada bidang dari alat dan perlengkapan
gerinda cutter dapat dijelaskan Prosedur pengasahan roda gerinda dapat
diidentifikasi dengan benar Pengasahan roda gerinda dan penggunaan lainnya
dapat diidentifikasi Kesesuaian peralatan pengasahan roda gerinda untuk tugas
yang diberikan dapat diidentifikasi.

5.9 Gerinda alat dan cutter universal digunakan dengan tepat untuk menajamkan dan
membentuk pada alat-alat dan cutter berdasarkan dengan standar procedur
pelaksanaan.

Judul Modul: Menggerinda Pahat dan Alat Potong


Buku Informasi Versi: 2012 Halaman: 7 dari 49
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam Mesin LOG.OO07.010.00

5.10 Sumber data dalam geometri alat untuk bidang pada peralatan dan pemotong
dapat diidentifikasi Istilah yang digunakan untuk menjelaskan geometri peralatan
dapat diidentifikasi Pembetulan geometri alat untuk peralatan / pemotong dalam
bentuk dan ketajamannya dapat diidentifikasi

5.11 Perlengkapan yang sesuai disiapkan dengan benar berdasarkan dengan standar
prosedur pelaksanaan untuk memungkinkan penggerindaan parallel dalam
dan/atau luar dapat terselesaikan. Tugas penggerindaan parallel dilengkapi
berdasarkan dengan spesifikasi dan standar prosedur pelaksanaan.

5.12 Perlengkapan yang digunakan ketika menggerinda parallel pada sebuah alat dan
gerinda pemotong dapat diidentifikasi. Prosedur yang diikuti ketika menggerinda
parallel pada sebuah alat dan gerinda pemotong dapat dijelaskan.

5.13 Kesesuaian perlengkapan diatur dengan benar sesuai dengan standar prosedur
pelaksanaan yang memungkinkan untuk menyelesaikan penggerindaan sudut
dalam dan/atau luar. Tugas menggerinda sudut yang sempurna sesuai dengan
spesifikasi dan standar prosedur pelaksanaan.

5.14 Perlengkapan digunakan ketika menggerinda sudut pada sebuah alat dan gerinda
pemotong yang dapat diidentifikasi. Prosedur diikuti ketika menggerinda sudut
pada sebuah alat dan gerinda pemotong yang dapat diterangkan.

5.15 Komponen dasar diperiksa untuk kesesuaian dengan spesifikasi berdasarkan


dengan standar prosedur pelaksanaan.

5.16 Alat-alat, teknik dan kesesuaian perlengkapan diperiksa pada komponen dasar
untuk kesesuaian dengan mengikuti spesifikasi yang dapat diidentifikasi antara
lain : - dimensi dan toleransi - toleransi dan geometri. Alat potong penyelesaian
permukaan, teknik dan perlengkapan yang digunakan untuk pemeriksaan.
Diketahui komponen dasar untuk kesesuaian dengan spesifikasi yang dapat
diidentifikasi Sebab untuk pemilihan peralatan, teknik dan perlengkapan yang
digunakan dapat dijelaskan.

Judul Modul: Menggerinda Pahat dan Alat Potong


Buku Informasi Versi: 2012 Halaman: 8 dari 49
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam Mesin LOG.OO07.010.00

KOMPETENSI KUNCI

NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT

1. Mengumpulkan, Mengorganisir dan menganalisa Informasi 3


2. Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 2
3. Merencanakan dan mengorganisir aktifitas-aktifitas 2
4. Bekerja dengan orang lain dan kelompok 2
5. Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 1
6. Memecahkan masalah 1
7. Menggunakan Teknologi 1

Judul Modul: Menggerinda Pahat dan Alat Potong


Buku Informasi Versi: 2012 Halaman: 9 dari 49
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam Mesin LOG.OO07.010.00

B. SILABUS PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI (PBK)

Kode Unit : LOG.OO07.010.00


Judul Unit : Menggerinda pahat dan alat potong
Deskripsi Unit : Unit ini menggambarkan kegiatan menggerinda pahat dan alat potong yang meliputi kegiatan melaksanakan
keselamatan kerja, menentukan proses kerja sesuai gambar dan langkah kerja, pemilihan alat dan roda gerinda
pemotong yang sesuai spesifikasi, melaksanakan penggerindaan alat berdasarkan sesuai dengan spesifikasi,
melaksanakan pemeriksaan komponen sesuai spesifikasi.
Prakiraan Waktu Pelatihan : 32 JP

Tabel Silabus Unit Kompetensi :


MATERI PELATIHAN JAM PELATIHAN
ELEMEN KRITERIA INDIKATOR
Penge- Kete-
KOMPETENSI UNJUK KERJA UNJUK KERJA Pengetahuan Keterampilan Sikap
tahuan rampilan
1. Memperhatikan  Pemeliharaan mesin,  Dapat menjelaskan pemeliharaan mesin  Pemeliharaan  Mengecek kondisi  Mengikuti
Keselamatan pendingin dan pelepas mesin mesin prosedur
 Mampu mengecek catatan pemeliharaan
Kerja tatal diperiksa
mesin
 Memperhatikan
 Harus dicek sesuai prosedur  Prosedur  Menggunakan
prosedur keselamatan 1 2
keselamatan APD
 Mampu menjelaskan prosedur keselamatan
kerja dengan benar,
kerja dan APD
kerja dan APD yang digunakan
memakai pakaian kerja
yang digunakan
dan kacamata  Mampu menggunakan APD
pengaman
 Harus mengikuti prosedur K3

Judul Modul: Menggerinda Pahat dan Alat Potong Halaman: 10 dari 49


Buku Informasi Versi: 2012
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam Mesin LOG.OO07.010.00

2. Penetapan  Memahami gambar  Dapat memahami gambar kerja  Gambar Kerja  Mengidentifikasi  Cermat
persyaratan dan susunan susunan langkah dan teliti
 Mampu mengidentifikasi susunan langkah
pekerjaan pelaksanaan langkah kerja
kerja sesuai gambar 1 2
kerja
 Harus cermat dan teliti dalam memahami
gambar
3. Pemilihan alat  Alat dan roda gerinda  Dapat menjelaskan defenisi menggerinda  Defenisi meng  Memilih gerinda,  Cermat
dan roda pemotong dipilih atas gerinda mesin dan dan teliti
 Dapat menjelaskan jenis-jenis dan fungsi
gerinda dasar pengetahuan perlengkapan
roda gerinda  Jenis-jenis dan
pemotong dan pada struktur roda yang sesuai
fungsi gerinda
 Dapat menjelaskan jenis-jenis dan fungsi
perlengkapan gerinda,
mesin gerinda  Jenis dan fungsi
yang sesuai penyeimbangan dan
mesin gerinda
pengasahan  Dapat menjelaskan cara memilih roda
1 4
perlengkapan dipilih gerinda, mesin dan perlengkapannya  Cara memilih
untuk fasilitas produksi sesuai pekerjaan gerinda, mesin
pada spesifikasi dan
 Mampu memilih gerinda, mesin dan
perlengkapan
perlengkapannya sesuai pekerjaan
yang sesuai
 Harus memilih roda gerinda, mesin dan
perlengkapan yang sesuai

Judul Modul: Menggerinda Pahat dan Alat Potong Halaman: 11 dari 49


Buku Informasi Versi: 2012
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam Mesin LOG.OO07.010.00

4. Melaksanakan  Alat universal dan  Dapat menjelaskan penggunaan mesin  Penggunaan  Menggunakan  Cermat,
penggerindaan mesin gerinda cutter gerinda mesin gerinda mesin gerinda teliti dan
alat potong dioperasikan untuk hati-hati
 Dapat menjelaskan cara menggerinda  Cara  Menggerinda
menajamkan dan
pahat bubut menggerinda pahat bubut
membentuk seluruhnya
pahat bubut
 Dapat menjelaskan cara menggerinda  Menggerinda
pada alat-alat dan
pisau frais  Cara pisau frais
pemotong termasuk
menggerinda
sisi dan permukaan  Mampu menggerinda pahat bubut
pisau frais
pemotong, sisi potong,
 Mampu menggerinda pisau frais
bentuk kebebasan
 Harus mengoperasikan mesin gerinda
pisau-pisau frais, datar,
sesuai dengan prosedur
Vee dan bentuk alat-
4 14
alat bulat dan hob, alur
slot, bor dan peluas.

 Menyelesaikan gerinda
parallel dalam
dan/atau luar.

 Penggerindaan sudut
dalam dan/atau sudut
luar diselesai sesuai
dengan spesifikasi
gambar.
Judul Modul: Menggerinda Pahat dan Alat Potong Halaman: 12 dari 49
Buku Informasi Versi: 2012
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam Mesin LOG.OO07.010.00

5. Pemeriksaan  Komponen diperiksa  Dapat menjelaskan penggunaan pahat  Penggunaan  Mengecek  Cermat
komponen untuk kesesuaian bubut dan pisau frais pahat bubut dan kesuaian dan teliti
sesuai terhadap penggunaan pisau frais pahat/alat
 Dapat menjelaskan cara mengecek
spesifikasi beberapa teknik, potong
kesesuaian pahat bubut dan pisau frais  Cara mengecek 1 2
peralatan dan
yang diasah kesesuaian pahat
perlengkapan.
bubut dan pisau
 Harus melakukan pengecekan sesuai
frais
dengan prosedur

Judul Modul: Menggerinda Pahat dan Alat Potong Halaman: 13 dari 49


Buku Informasi Versi: 2012
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam Mesin LOG. OO07.010.00

BAB II

URAIAN SINGKAT MATERI PELATIHAN

A. Latar Belakang

Pahat dan alat potong merupakan ujung tombak dari sebuah proses permesinan, baik itu
proses bubut, frais atau yang lainnya. Pahat atau alat potong merupakan komponen
yang bersentuhan langsung dengan benda kerja sehingga ketajamannya tentu akan
berkurang seiring dengan waktu penggunaan. Untuk mengatasi hal tersebut pahat dan
alat potong bisa diganti dengan yang baru, tetapi ini memerlukan biaya yang tidak
sedikit, karenanya mengasah pahat/alat potong merupakan suatu pilihan alternatif yang
bisa dilakukan untuk menambah umur pemakaian pahat/alat potong yang telah tumpul
tersebut. Pengasahan pahat/alat potong dilakukan dengan cara digerinda. Teknik yang
tepat dan benar tentunya diperlukan agar pahat/alat potong dapat kembali tajam dan
bisa berfungsi kembali dengan optimal.

B. Tujuan

Tujuan modul menggerinda pahat dan alat potong adalah untuk memberi pengetahuan,
keterampilan dan sikap tentang persiapan proses menggerinda, pemilihan batu gerinda
dan alat bantu menggerinda, proses menggerinda, pengecekan pahat dan alat potong
hasil penggerindaan dan tentunya pedoman Kesehatan Keselamatan Kerja dalam
melakukan proses gerinda.

C. Ruang Lingkup

Ruang lingkup kegiatan dalam mengevaluasi hasil program pelatihan dalam unit
kompetensi ini meliputi kegiatan persiapan, pelaksanaan dalam melakukan proses
gerinda dan pengecekan hasil kerja. Dalam melakukan semua tahapan tersebut,
prosedur K3 harus diikuti dengan baik.

Judul Modul: Menggerinda Pahat dan Alat potong


Buku Informasi Versi: 2012 Halaman: 14 dari 56
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam Mesin LOG. OO07.010.00

D. Pengertian-pengertian
 Mesin Gerinda : Suatu mesin yang digunakan untuk meratakan permukaan,
membuat kemiringan dan membuat sudut-sudut pada benda kerja, dalam hal ini
pada pahat/alat potong.
 Dresser : Alat yang digunakan untuk meratakan permukaan batu
gerinda.
 Fixture : Alat pemegang benda kerja.
 Batu gerinda : Batu yang dipasang pada mesin gerinda untuk menggerinda
/ meratakan permukaan.
 Abrasive : Material, umumnya mineral yang digunakan membentuk
benda kerja dengan cara mengikis.
 Cutter : Perkakas Alat potong
 Flutes : Mata potong/sayat

Judul Modul: Menggerinda Pahat dan Alat potong


Buku Informasi Versi: 2012 Halaman: 15 dari 56
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam Mesin LOG. OO07.010.00

BAB III

MATERI PELATIHAN MENGGERINDA PAHAT DAN ALAT POTONG

A. Diagram Alir Unit Kompetensi

Mengecek Mengidentifikasi Mengidentifikasi alat


kondisi gambar kerja bantu menggerinda
mesin yang diperlukan
gerinda

Mulai
Menentukan batu
gerinda yang sesuai

Memeriksa
kesesuaian Menggerinda
Selesai hasil pahat/alat potong
pengerjaan sesuai gambar
dengan kerja
spek

Preparation Transportation Manual Operation Decision

B. Penjelasan Modul Menggerinda Pahat dan Alat Potong

1. Pengetahuan

1.1 Pemeliharaan Mesin

Pemeliharaan adalah suatu kombinasi dari berbagai tindakan yang


dilakukan untuk menjaga suatu barang, memperbaikinya sampai pada suatu
kondisi yang dapat diterima.

Judul Modul: Menggerinda Pahat dan Alat potong


Buku Informasi Versi: 2012 Halaman: 16 dari 56
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam Mesin LOG. OO07.010.00

Untuk pemeliharaan mesin gerinda secara spesifik harus merujuk pada


ketentuan yang telah ditetapkan oleh masing-masing produsen mesin gerinda.
Panduan umum dalam pemeliharaan adalah sebagai berikut :

1. Bersihkan secara rutin mesin maupun komponen-komponennya, langkah


membersihkan juga merupakan inspeksi atas kondisi mesin dan
komponen-komponennya

2. Kencangkan baut-baut pengikat

3. Lumasi bagian bagian yang berputar seperti poros/as

1.2 Prosedur Keselamatan Kerja dan APD yang digunakan

Prosedur keselamatan kerja yang harus diikuti ketika bekerja dengan


mesin gerinda adalah sebagai berikut :

 Selalu menggunakan kacamata google, meskipun sudah tersedia penutup


kaca pada roda gerindanya

 Selalu periksa roda gerinda dari keretakan dengan cara mengetuk roda
gerinda dengan tangkai obeng, bila suaranya nyaring berarti baik dan bila
terdengar sember berarti terjadi keretakan

 Jaga kecepatan roda gerinda sesuai ketentuan tabel kecepatan pada


mesin tersebut

 Pastikan benda kerja, kepala lepas, pencekam dan peralatan lain sudah
berada pada posisi yang benar

 Gunakan roda gerinda sesuai dengan jenis kerja dan benda kerjanya

 Stop seluruh motor penggerak sebelum mengatur atau menyetel mesin


gerinda

 Ketika mengasah roda gerinda (dressing) pastikan intan pengasah terletak


pada posisi yang kuat dan benar

 Jangan memeriksa dimensi (pengukuran) selama benda kerja sedang


digerinda

Judul Modul: Menggerinda Pahat dan Alat potong


Buku Informasi Versi: 2012 Halaman: 17 dari 56
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam Mesin LOG. OO07.010.00

 Ketika memasang atau menempatkan benda kerja, pastikan roda gerinda


dimundurkan atau dijauhkan agar tidak mengganggu pemasangan

 Jangan menggunakan pakaian kerja yang panjang dan terjurai, kalung


dan perhiasan lainnya yang memungkinkan teejatuh atau tersangkut
selama menggerinda

 Jangan tinggalkan mesin gerinda dalam keadaan hidup, pastikan mesin


mati pada saat ditinggalkan

Alat Pelindung Diri atau APD yang harus dikenakan pada saat menggerinda
adalah :

 Baju kerja (wear pack) lengan pendek

 Kaca mata google

 Sepatu safety

1.3 Gambar Kerja

Gambar kerja adalah gambar yang digunakan sebagai panduan/referensi


dalam mengerjakan suatu pekerjaaan dimana didalamnya terdapat spesifikasi
yang harus dipenuhi oleh produk hasil dari suatu proses pengerjaaan.
Contohnya adalah sebagai berikut

Gbr. 1 . Gambar kerja menggerinda pahat bubut

Judul Modul: Menggerinda Pahat dan Alat potong


Buku Informasi Versi: 2012 Halaman: 18 dari 56
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam Mesin LOG. OO07.010.00

1.4 Defenisi Menggerinda

Proses penggerindaan adalah proses pengurangan material dengan


bahan abrasive yang berupa butiran-butiran mineral keras sehingga didapat
hasil berupa bentuk yang diinginkan (sesuai gambar kerja)

1.5 Jenis-jenis dan fungsi gerinda

Struktur batu gerinda dapat dilihat pada gambar berikut

Struktur tertutup Struktur terbuka

Butiran
abrasive

Pengikat

Pori

Gbr. 2. Struktur batu gerinda

Bahan abrasive batu gerinda

1. Oksida Alumunium/Alumunium Oxide (A)

Bahan asah ini terbuat dari bahan bauksit dan bahan ini memiliki sifat
keras, ulet dan mampu menahan tegangan terus menerus. Digunakan
untuk menggerinda benda kerja yang terbuat dari bahan : baja, besi
kasar, besi tempa, baja perkakas, bronze dan bahan lainnya yang sejenis.
Batu gerinda yang terbuat dari bahan asah (A) biasanya berwarna
merah/orange. Beberapa yang termasuk kode yang termasuk dalam jenis
Aluminium oxide antara lain :
1. A : digunakan untuk menggerinda alat-alat potong.
2. 32A&25A : digunakan untuk menggerinda baja kenyal dan mengasah
alat potong.
3. 38A : digunakan untuk menggerinda ringan serta bahan yang sensitive
terhadap panas.

Judul Modul: Menggerinda Pahat dan Alat potong


Buku Informasi Versi: 2012 Halaman: 19 dari 56
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam Mesin LOG. OO07.010.00

4. 57A : digunakan untuk menggerinda bahan yang lunak dan liat.


5. 19A : digunakan untuk menggerinda bagian luar pada proses surface
dan silindrical grinding.
6. 23A : digunakan untuk menggerinda dengan hasil ukuran yang presisi
sekali.

2. Karbida Silikon/silicon Carbide (C)

Bahan asah ini terbuat dari carbide silisium dan bahan ini memiliki sifat
getas dan mudah pecah, sehingga mudah untuk memunculkan sisi potong
yang baru. Digunakan untuk menggerinda benda kerja yang terbuat dari
bahan : besi tuang, kuningan perunggu, tembaga, alumunium, batu, karet,
plastic, stainless steel dan karbida semen atau dengan kata lain untuk
material yang keras. Batu gerinda yang terbuat dari bahan asah (A)
biasanya berwarna hijau.

3. Intan/Diamond (D)

Bahan asah ini terbuat dari intan (diamond) dan bahan ini memiliki tingkat
kekerasan yang paling tinggi. Digunakan untuk menggerinda benda kerja
yang terbuat dari bahan : karbida semen, keramik, kaca, granit, kuarsa,
marmer, dan batu-batu permata. Jenis butiran diamond:
D = Natural diamond
MD = man made diamond
CD = Nickel coated man made diamond
CDC = copper coated man made diamond

Penandaan batu gerinda


Label batu gerinda yang menempel pada batu gerinda berisi :
a. Jenis bahan asah
b. Ukuran butiran asah
c. Tingkat kekerasan
d. Susunan butiran asah
e. Jenis bahan perekat
Contoh :
Judul Modul: Menggerinda Pahat dan Alat potong
Buku Informasi Versi: 2012 Halaman: 20 dari 56
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam Mesin LOG. OO07.010.00

Label / identitas RG 38 A 36 L 5 V BE, artinya :


38 = Kode pabrik
A = Jenis bahan asah
A – Aluminium Oxide
C – Silisium Carbida
D – Diamon
36 = Ukuran butiran asah
L = Tingkat kekerasan
5 = Susunan butiran asah
V = Jenis bahan perekat
V – Vitrified S – silicate
R – Rubber B – Resinoid E – Shellac

Jadi RG dengan label 38 A 36 L 5 V BE adalah sebuah batu gerinda


dengan bahan asah oksida alumunium, berukuran 36 butir per inchi, mempunyai
susunan sedang, perekat tembikar. Bagan contoh kode batu gerinda.

32A 46 – H8 V 6
NORTO SYMBOL

ABRASIVE Letter or
numeral or both
Alundun = A to designate a
44 Alundun = 44A variation or
19 Alundun = 19A modification of
57 Alundun = 57A bond or other
32 Alundun = 32A characteristic of
38 Alundun = 38A the wheel typing
37 Crystolon = 37C symbol are “P,”
39 Crystolon = 39C “G,” etc.

GRIT SIZE GRADE STRUCKTURE BOND TYPE

Very Soft Medium Hard The V = Vitrified


Couse Mej Fine Fine struckture S = Silicate
10 30 70 220 AE IM OV number of a B = Resinoid
12 36 80 240 BF JN RW wheel refers R = Rubber
14 90 280 CG KO SX to the relative E = shellac
16 46 100 320 DH LP TY spacing of the
20 54 120 400 UZ grains of
24 60 150 500 abrasive the
180 600 large the
number, the
wider the
grain spacing

Judul Modul: Menggerinda Pahat dan Alat potong


Buku Informasi Versi: 2012 Halaman: 21 dari 56
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam Mesin LOG. OO07.010.00

Untuk lebih mudahnya, penandaan roda gerinda berdasarkan tingkat


kekerasaan dan penggunaannya dapat dilihat pada tabel berikut :

Sedangkan bila dilihat dari tingkat kehalusannya, panduannya adalah sebagai


berikut:

Bentuk roda Gerinda

Roda gerinda memiliki berbagai macam bentuk, diantaranya adalah sebagai


berikut
1. Batu gerinda lurus

Gbr. 3. Batu Gerinda


lurus

Judul Modul: Menggerinda Pahat dan Alat potong


Buku Informasi Versi: 2012 Halaman: 22 dari 56
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam Mesin LOG. OO07.010.00

Bentuk ini biasa digunakan untuk menggerinda bagian luar dan


bagian dalam, baik pada Mesin Gerinda silindris, permukaan atau pun
Mesin Gerinda meja.

2. Batu gerinda silindris

Gbr. 4. Batu gerinda


silindris

Fungsinya, untuk menggerinda sisi benda kerja. Batu gerinda ini


compatible dengan Mesin Gerinda sumbu tegak dan sumbu mendatar.

3. Batu gerinda mangkuk lurus

Gbr. 5. Batu gerinda


mangkuk lurus

Fungsinya adalah untuk menggerinda bagian sisi benda kerja baik


yang dipakai pada Mesin Gerinda sumbu tegak ataupun sumbu mendatar.

4. Batu gerinda mangkuk miring

Gbr. 6. Batu gerinda


mangkuk miring

Fungsi utamanya untuk menggerinda / mengasah alat potong,


misalnya pisau frais, pahat bubut, pisau-pisau bentuk, dll.

5. Batu gerinda tirus dua sisi

Gbr. 7. Batu gerinda


tirus dua sisi

Judul Modul: Menggerinda Pahat dan Alat potong


Buku Informasi Versi: 2012 Halaman: 23 dari 56
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam Mesin LOG. OO07.010.00

Fungsi utamanya membersihkan percikan las pada benda - benda


setelah dilas.

6. Batu gerinda cekung satu sisi

Gbr. 8. Batu gerinda


cekung satu sisi

Pada prinsipnya Batu gerinda ini digunakan untuk penggerindaan


silindris, tapi banyak juga untuk penggerindaan pahat bubut.

7. Batu gerinda cekung dua sisi

Gbr. 9. Batu gerinda


cekung dua sisi

Fungsi utama untuk penggerindaan silindris.

8. Batu gerinda piring

Gbr. 10. Batu gerinda


piring

Fungsi utamanya untuk menggerinda pisau-pisau frais pada gerinda


alat potong.

9. Batu gerinda piring sisi radius

Gbr. 11. Batu gerinda


piring sisi radius

Judul Modul: Menggerinda Pahat dan Alat potong


Buku Informasi Versi: 2012 Halaman: 24 dari 56
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam Mesin LOG. OO07.010.00

Fungsi utamanya untuk membentuk gigi gergaji (gumming), bukan


mengasah.

Kecepatan keliling roda gerinda

Kecepatan keliling roda gerinda disesuaikan dengan tingkat kekerasan atau


jenis perekat. Kecepatan keliling terlalu rendah membuat butiran mudah lepas
dan sebaliknya jika kecepatan keliling terlalu tinggi akan tampak proses
penggerindaan seperti keras dan hal ini akan berakibat roda gerinda pecah.

Kecepatan keliling roda gerinda dapat dihitung dengan rumus :

POS = RPM x pD/60

Dimana :

POS : Peripheral Operating Speed/ kecepatan keliling (m/s)

RPM : Putaran per menit

D : Diameter roda gerinda (m)

60 : Konversi meter ke detik

Kecepatan putaran roda gerinda sudah ditentukan oleh pabrik pembuat dan
langsung dicantumkan pada roda gerinda. Nilai kecepatan tersebut berlaku
untuk diameter roda gerinda yang baru. Untuk roda gerinda yang sudah
dipakai dimana ukuran diameternya sudah berkurang maka kecepatan
kelilingnya pun akan menurun. Oleh karena itu kecepatan keliling harus dijaga
tetap dengan cara menyesuaikan kecepatan putaran. Berikut tabel kecepatan
keliling roda gerinda yang disarankan

Judul Modul: Menggerinda Pahat dan Alat potong


Buku Informasi Versi: 2012 Halaman: 25 dari 56
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam Mesin LOG. OO07.010.00

1.6 Jenis-jenis dan fungsi mesin gerinda

1. Mesin Gerinda Silindris

Digunakan untuk menggerinda benda silindris atau konical/konus baik


pada sisi luar maupun dalam.

Gbr. 12. Mesin gerinda silindris

2. Mesin Gerinda Rata

Digunakan untuk menggerinda permukaan yang rata dengan


menggunakan permukaan diameter batu gerinda atau bidang-bidang yang
lain dari suatu alur dengan menggunakan sisi dari batu gerinda

Judul Modul: Menggerinda Pahat dan Alat potong


Buku Informasi Versi: 2012 Halaman: 26 dari 56
Gbr. 13. Mesin gerinda rata
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam Mesin LOG. OO07.010.00

3. Mesin Gerinda Potong

Digunakan untuk menggerinda berbagai jenis dan bentuk alat potong

3.1. Mesin gerinda perkakas potong bangku

Mesin gerinda ini digunakan untuk menggerinda perkakas potong


sederhana seperti chisel, pahat, scriber, twist drill, dll.

Judul Modul: Menggerinda Pahat dan Alat potong


Buku Informasi Versi: 2012 Halaman: 27 dari 56
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam Mesin LOG. OO07.010.00

Gbr. 14. Mesin gerinda perkakas potong bangku

3.2. Mesin gerinda khusus mata bor

Mesin gerinda ini biasanya hanya digunakan khusus untuk menggerinda


mata bor dengan variasi diameter sesuai dengan spesifikasi mesin, pada
umumnya 2mm s.d 35mm.

Gbr. 15. Mesin gerinda khusus mata bor

3.3. Mesin gerinda perkakas potong umum/universal

Mesin ini pada umumnya digunakan untuk pengasahan perkakas potong


dengan bentuk geometris yang rumit. Contoh penggunaannya adalah
pengasahan cutter milling, hobbing cutter, pahat bubut, dll.

Judul Modul: Menggerinda Pahat dan Alat potong


Buku Informasi Versi: 2012 Halaman: 28 dari 56
Gbr. 16. Mesin gerinda universal
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam Mesin LOG. OO07.010.00

4. Mesin Gerinda khusus

Mesin gerinda ini biasanya digunakan untuk pekerjaan-pekerjaan yang


sangat spesifik / khusus

4.1. Mesin gerinda tangan

Digunakan untuk menggerinda pada posisi yang sulit dan tidak


memungkinkan dikerjakan dengan mesin gerinda jenis lain dan tidak
digunakan untuk ukuran yang presisi.

Gbr. 17. Mesin gerinda tangan

4.2. Mesin gerinda las

Judul Modul: Menggerinda Pahat dan Alat potong


Buku Informasi Versi: 2012 Halaman: 29 dari 56
Gbr. 18. Mesin gerinda Las
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam Mesin LOG. OO07.010.00

Digunakan secara khusus untuk menghaluskan/meratakan permukaan


benda kerja setelah dikerjakan dari proses pengelasan.

4.3. Mesin gerinda potong

Digunakan untuk memotong pipa-pipa atau besi pejal yang berdiameter


kecil (kurang dari 10mm)

Gbr. 19. Mesin gerinda potong

4.4. Mesin gerinda sabuk

Digunakan untuk meratakan permukaan material sheet metal yang


bergelombang

Judul Modul: Menggerinda Pahat dan Alat potong


Buku Informasi Versi: 2012 Halaman: 30 dari 56
Gbr. 20. Mesin gerinda sabuk
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam Mesin LOG. OO07.010.00

4.5. Mesin gerinda berayun

Digunakan untuk meratakan permukaan benda kerja yang berputar,


dimana batu gerinda diayunkan pada saat proses penggerindaannya.

Gbr. 21. Mesin gerinda Berayun

4.6. Mesin gerinda senter

Mesin ini secara khusus dirancang untuk menggerinda centering point


pada sebuah spindle atau arbor.

Gbr. 22. Mesin gerinda Senter

Judul Modul: Menggerinda Pahat dan Alat potong


Buku Informasi Versi: 2012 Halaman: 31 dari 56
Gbr. Gbr.
22. Mesin
22. Mesin
gerinda
gerinda
ulir bola
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam Mesin LOG. OO07.010.00

4.7. Mesin gerinda ulir

Mesin ini secara khusus dirancang untuk menggerinda ulir

4.8. Mesin gerinda bola

Mesin ini secara khusus dirancang untuk menggerinda bentuk bola

1.7 Cara memilih gerinda, mesin dan perlengkapan yang sesuai

Modul ini adalah modul menggerinda pahat dan alat potong, oleh karena itu
mesin yang digunakan adalah mesin gerinda potong yang terbagi lagi menjadi
3 pilihan, yaitu :

1. Mesin gerinda perkakas potong bangku

2. Mesin gerinda potong khusus mata bor

3. Mesin gerinda perkakas potong umum

Pemilihannya tentu dilakukan dengan melihat jenis pahat/alat potong yang


akan diasah/digerinda dan kualitas akhir yang diinginkan.

Untuk pemilihan jenis batu gerinda dilakukan berdasarkan :


Judul Modul: Menggerinda Pahat dan Alat potong
Buku Informasi Versi: 2012 Halaman: 32 dari 56
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam Mesin LOG. OO07.010.00

 Bahan dan kekerasan benda yang digerinda

Untuk bahan dengan kekuatan tarik tinggi, digunakan roda gerinda dari
alumunium oksida. Bahan tersebut antara lain baja karbon, Besi tempa,
perunggu kenyal, tungsten, baja campuran dan lain-lain

Untuk bahan dengan kekuatan tarik rendah, yaitu besi kelabu,


kuningan, perunggu, alumunium, tembaga, granite dan lain-lain
gunakan roda gerinda Silicon carbide

Selain itu, gunakan roda gerinda keras untuk bahan lunak dan
sebaliknya roda gerinda lunak untuk bahan keras.

 Volume bahan yang digerinda

Untuk volume bahan buangan yang besar gunakan roda gerinda yang
berbutir besar dan kasar, termasuk bahan yang liat. Sedangkan roda
gerinda berbutir halus digunakan untuk volume sedikit (tipis untuk
finishing), termasuk bahan yang keras.

 Besarnya busur singgungan antara roda gerinda dan benda kerja

Busur singgungan besar berarti luas gesekan juga semakin besar


sehingga roda gerinda lebih cepat aus. Untuk itu gunakan roda gerinda
lunak dengan butiran yang besar. Sedangkan untuk busur singgungan
kecil/sedikit, gunakan roda gerinda yang keras dengan butiran yang
halus.

1.8 Penggunaan mesin gerinda

Berikut adalah hal-hal yang harus diperhatikan dalam menggunakan mesin


gerinda

 Jangan menggunakan aksesoris yang tak dirancang untuk mesin bawaan


dan walau tempat dan dudukan sama.

 Kecepatan nominal aksesoris harus sama dengan kecepatan maksimum


yang diterapkan gerinda.

Judul Modul: Menggerinda Pahat dan Alat potong


Buku Informasi Versi: 2012 Halaman: 33 dari 56
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam Mesin LOG. OO07.010.00

 Ukuran lubang arbor roda, flense, backingpad, atau aksesoris yang lain
harus benar-benar pas dengan spindel mesin. Sebab, jika tidak akan
berakibat /mesin gerinda/ bergetar keras serta tak seimbang.

 Periksa aksesoris secara berkala dan untuk memastikan tak ada kerusakan
dan aman dipakai.

 Gunakan alat pelindung diri.

 Jaga jangan sampai ada orang yang berada di sekitar area kerja. Serpihan
benda kerja atau serpihan aksesoris yang terlontar dapat melukai orang
lain di area kerja.

 Pegang mesin hanya pada permukaan yang terisolasi jika melakukan


pekerjaan. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari sengatan listrik jika
ada kabel yang lecet dan dapat menghantarkan listrik.

 Posisikan kabel jauh dari aksesoris yang berputar (batu gerinda).

 Jangan menghidupkan mesin jika posisi tidak tepat sebab akan berakibat
menggulung pakaian dan lain-lain.

 Bersihkan lubang udara secara teratur dan berkala.

 Jangan menggunakan mesin listrik pada area yang mudah terbakar.

1.9 Cara menggerinda pahat bubut

Pahat bubut berbentuk batangan yang ujungnya dibentuk pisau dan dapat
digunakan untuk memotong benda kerja sesuai dengan tujuan kerja bubut.
Sudut-sudut yang dibentuk pada ujung pahat bubut dapat dilihat pada
gambar dibawah ini,

Judul Modul: Menggerinda Pahat dan Alat potong


Buku Informasi Versi: 2012 Halaman: 34 dari 56
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam Mesin LOG. OO07.010.00

Gbr. 23. Geometri pahat bubut

Pahat bubut membutuhkan pengasahan, tanpa pengasahan maka hasil


benda kerja tidak sesuai dengan desain yang diharapkan. Selain membuat
bentuk dan ketajaman pahat yang baru, pengasahan juga dilakukan untuk
merubah bentuk pahat untuk tujuan pembubutan yang lain.

Judul Modul: Menggerinda Pahat dan Alat potong


Buku Informasi Versi: 2012 Halaman: 35 dari 56
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam Mesin LOG. OO07.010.00

Gbr. 23. Mengasah pahat bubut

Mesin gerinda yang digunakan adalah mesin gerinda perkakas potong


bangku, beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut,

 Pegang pahat dengan tangan seperti gambar

 Jangan menekan terlalu keras pada roda gerinda karena akan


menyebabkan terlepasnya pahat dan mencelakakan diri anda atau
merusakan pahat itu sendiri

 Penekanan yang terlalu keras juga akan menyebabkan terbakarnya ujung


pahat dan jari tangan, selanjutnya akan menghilangkan sifat kekerasan
(tempering) pahat.

 Jaga suhu pengasahan dengan sewaktu-waktu merendam pahat kedalam


air pendingin selama kerja pengasahan.

Urutan pengasahan pahat bubut yang baru dilakukan sesuai gambar


dibawah ini, sedangkan untuk pahat yang sudah digunakan cukup mengulangi
sudut-sudut yang telah terbentuk dengan sedikit penekanan yang merata.

Periksa sudut-sudut yang telah dibuat sesuai ketentuan sudut pahat


bubut. Bila sudut-sudutnya belum memenuhi, ulangi langkah pengasahan.
Usahakan penekanan pahat pada roda gerinda merata dan tetap

Judul Modul: Menggerinda Pahat dan Alat potong


Buku Informasi Versi: 2012 Halaman: 36 dari 56
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam Mesin LOG. OO07.010.00

Gbr. 24. Geometri beberapa jenis pahat bubut

Tabel besarnya sudut-sudut pahat dari bahan hss dan pahat carbide untuk bahan
yang berbeda-beda
HSS CARBIDE
JENIS BAHAN
     
Baja lunak 8O 64O 18O 5O 75O 10O
Baja paduan 8O 74O 8O 5O 75O 10O
Besi tuang 8O 82O 0O 5O 85O 0O
Logam berat 6O 82O 2O 5O 75O 10O
Logam ringan 10O 40O 40O 10O 60O 20O
Plastik 12O 66O 12O 12O 66O 12O

1.10 Cara menggerinda pisau frais

Pahat atau pisau frais perlu diasah agar dapat digunakan dengan baik.
Pisau frais baru sudah siap digunakan, pengasahan dilakukan setelah pisau
Judul Modul: Menggerinda Pahat dan Alat potong
Buku Informasi Versi: 2012 Halaman: 37 dari 56
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam Mesin LOG. OO07.010.00

tersebut berkali-kali digunakan. Pengasahan pisau frais dilkakukan pada mesin


gerinda universal, roda gerinda yang digunakan biasanya ada tiga bentuk
yaitu flat wheels, dish grinding wheels dan saucers grinding wheels.
Pengasahan pisau frais dibagi menjadi dua grup, yaitu :

1. Pisau frais yang diasah pada bidang depan atau sudut bebasnya dan
lengkungannya dari ujung pisau adalah plain mills, helical mills dan
reamers. Sedangkan yang diasah pada bagian sampingnya adalah face
mills, shell mills dan end mills.

2. Pisang frais yang diasah hanya pada permukaan bagian sisi buang atau
cutting face agar bentuknya tidak berubah adalah pisau roda gigi, pisau
hobbing, pisau ukir dan bentuk pisau yang lain.

Alat bantu yang sangat diperlukan dalam melakukan penggerindaan


adalah penahan gigi pisau frais.

Gbr. 25. Geometri pisau frais

Ada dua cara menggerinda pisau frais, kedua cara tersebut tergantung
pada arah putar roda gerinda yang berhubungan dengan arah ujung pisau
frais. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :

 Pilih roda gerinda yang akan digunakan

 Tempatkan pisau frais pada tempatnya

 Lakukan langkah penyetelan roda gerinda untuk pemotongan


Judul Modul: Menggerinda Pahat dan Alat potong
Buku Informasi Versi: 2012 Halaman: 38 dari 56
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam Mesin LOG. OO07.010.00

 Lakukan penyetelan penahan gigi pisau frais

 Pastikan posisi siap untuk menggerinda

 Pengasahan dapat dimulai

Gbr. 26. Menggerinda pisau frais

1.11 Penggunaan pahat bubut dan pisau frais

Penggunaan pahat bubut

 Pahat ISO 1

Digunakan untuk
pembubutan memanjang
roughing dengan sudut
muka 750

 Pahat ISO 2

Judul Modul: Menggerinda Pahat dan Alat potong


Buku Informasi Versi: 2012 Halaman: 39 dari 56
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam Mesin LOG. OO07.010.00

Digunakan untuk
pembubutan melintang
dan memanjang roughing
dengan sudut muka 450

 Pahat ISO 3

Digunakan untuk
pembubutan
memanjang dan
melintang menjauhi
center benda kerja,
sudut muka 450
biasanya digunakan untuk membuat pundak poros tegak lurus center
benda kerja

 Pahat ISO 4

Digunakan untuk
pembubutan
memanjang dengan
sudut muka 00
digunakan untuk finishing dengan DOC kecil

 Pahat ISO 5

Digunakan untuk
pembubutan melintang
dengan sudut muka 00
digunakan untuk
mengurangi panjang dengan jumlah yang banyak

 Pahat ISO 6

Digunakan untuk
pembubutan

Judul Modul: Menggerinda Pahat dan Alat potong


Buku Informasi Versi: 2012 Halaman: 40 dari 56
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam Mesin LOG. OO07.010.00

memanjang dengan sudut muka 900 dapat digunakan untuk roughing


dan finishing

 Pahat ISO 7

Digunakan untuk
pembubutan melintang
menuju center benda
kerja dengan sudut
muka 00

 Pahat ISO 8

Digunakan untuk
pembubutan
pembesaran lubang
dengan sudut muka
750, umumnya
digunakan untuk
memperbesar lubang yang tembus

 Pahat ISO 9

Digunakan untuk
pembubutan
pembesaran lubang
dengan sudut muka
920, umumnya
digunakan untuk
memperbesar lubang yang tidak tembus

 Pahat bubut profil

Judul Modul: Menggerinda Pahat dan Alat potong


Buku Informasi Versi: 2012 Halaman: 41 dari 56
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam Mesin LOG. OO07.010.00

Pahat bubut profil digunakan


untuk membuat profil tertentu
pada benda kerja sesuai
dengan bentuk pahat-nya

Penggunaan cutter frais

 Plain mill cutter

Digunakan untuk pengerjaan


rata pada permukaan yang
lebar dan panjang. Pada
umumnya digunakan pada
mesin milling horizontal

 Shell end mill cutter

Digunakan untuk pengerjaan


rata pada permukaan dan rata
pundak/step. Biasanya memiliki
sisi sayat pada bagian muka dan
samping serta diameter yang
besar sehingga cocok digunakan
untuk benda kerja dengan permukaan yang lebar

 Side and face cutter

Digunakan untuk
pengerjaan alur /
slot, atau ber-
step. Memiliki sisi
sayat pada bagian

Judul Modul: Menggerinda Pahat dan Alat potong


Buku Informasi Versi: 2012 Halaman: 42 dari 56
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam Mesin LOG. OO07.010.00

muka dan samping sehingga memungkinkan dilakukan penyayatan


dengan pergeseran. Pada umumnya dipasang pada mesin milling
horizontal.

 Slotting cutter

Digunakan untuk pengerjaan


alur / slot. Hanya memiliki sisi
sayat pada bagian muka saja
sehingga tidak dapat digunakan
pada penyayatan dengan
pergeseran. Bentuknya relatif tipis dan biasanya dipasang pada mesin
milling horizontal.

 Angular cutter

Angular cutter juga biasa


disebut cutter ekor burung,
digunakan untuk membuat
alur miring dengan sudut
60° dan 55°. Memiliki dua
sisi sayat potong yang terletak pada muka dan sisi samping. Pada
umumnya dipasang pada mesin milling Vertikal

 Double angular cutter

Double angular cutter biasa juga


disebut dengan cutter prisma,
digunakan untuk membuat alur V.
Umumnya dipasang pada mesin
milling horizontal.

 Slot drill

Judul Modul: Menggerinda Pahat dan Alat potong


Buku Informasi Versi: 2012 Halaman: 43 dari 56
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam Mesin LOG. OO07.010.00

Slot drill juga dikenal dengan


nama cutter mata dua,
digunakan untuk membuat alur
slot.Memiliki dua sisi sayat di
muka dan samping, pada
bagian sisi sayat muka memiliki
dua mata potong utama yang tidak sama panjang, sehingga
memungkinkan untuk pemakanan kedalaman tanpa adanya awalan
lubang. Biasanya dipasang pada mesin milling vertikal.

 End mill cutter

End mill cutter adalah alat


potong yang paling banyak
digunakan, memiliki dua sisi
sayat potong pada bagian
muka dan samping.
Digunakan untuk berbagai
pengerjaan kontur, alur slot dan permukaan yang sempit. Biasanya
dipasang pada mesin milling vertikal.

 Tee slot cutter

Tee slot cutter


memiliki dua sisi sayat
potong dibagain muka
dan samping.
Digunakan untuk
membuat alur T, dan
biasnya dipasang pada mesin milling vertikal.

 Circular saw blade

Judul Modul: Menggerinda Pahat dan Alat potong


Buku Informasi Versi: 2012 Halaman: 44 dari 56
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam Mesin LOG. OO07.010.00

Circular saw blade berbentuk


piringan tipis dengan sisi sayat
potong yang rapat pada
keliling diameternya.
Digunakan untuk memotong
benda kerja atau membuat
alur slot yang tipis. Pada umumnya dipasang pada mesin milling
horizontal

 Gear cutter

Cutter jenis ini sering disebut


sebagai cutter modul, memiliki
mata potong di sekeliling
diameter dengan profil roda gigi.
Digunakan untuk pembuatan
profil roda gigi, dan biasanya dipasang pada mesin milling horizontal.

 Face mill

Cutter face mill pada


umumnya menggunakan insert
tip sebagai mata potongnya,
memiliki diameter yang relative
besar. Digunakan untuk
pengerjaan permukaan yang lebar.

 Ball end cutter

Ball end cutter


hampir sama

Judul Modul: Menggerinda Pahat dan Alat potong


Buku Informasi Versi: 2012 Halaman: 45 dari 56
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam Mesin LOG. OO07.010.00

dengan End Mill Cutter, namun memiliki sisi sayat muka berbentuk
bola. Digunakan untuk pekerjaan alur radius dalam dan kontur. Pada
umumnya digunakan pada mesin milling vertikal.

 Ball nose cutter

Bentuknya hampir
sama dengan Ball
End Cutter, namun
pada ujung
cornernya berbentuk
radius. Digunakan untuk alur dengan pundak radius dalam, atau
kontur. Pada umumnya digunakan pada mesin milling vertikal.

 Cutter profil radius

Cutter ini digunakan untuk membuat alur profil radius luar.

 Hobbing cutter

Hobbing cutter
digunakan untuk
membuat profil roda gigi,
memiliki sisi sayat pada
bagian keliling diameter
dengan bentuk profil.

Judul Modul: Menggerinda Pahat dan Alat potong


Buku Informasi Versi: 2012 Halaman: 46 dari 56
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam Mesin LOG. OO07.010.00

 Single lip cutter

Singl

e lip cutter digunakan untuk membuat alur profil khusus seperti alur
trapesium, alur radius, alur segitiga, dll.

1.12 Cara mengecek kesesuaian pahat/alat potong

Pengecekan kesesuaian pahat/alat potong setelah diasah/digerinda dapat


dilakukan dengan menggunakan alat ukur presisi atau mal yang telah didesain
khusus untuk mengecek kondisi pahat/alat potong.

Gbr. 29. Universal grinding gauge dan bevel protactor

2. Keterampilan

2.1 Mengecek kondisi mesin

Pengecekan roda gerinda

~ Siapkan alat pemukul seperti tangkai obeng

~ Ketukan ujung alat pemukul tersebut pada roda gerinda dengan jarak 45 o

~ Dengarkan dengan seksama suara yang dihasilkan oleh ketukan

Judul Modul: Menggerinda Pahat dan Alat potong


Buku Informasi Versi: 2012 Halaman: 47 dari 56
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam Mesin LOG. OO07.010.00

Gbr. 30. Titik pengecekan roda gerinda

~ Bila suara ketukannya kurang nyaring dibandingkan dengan bagian lainnya


maka itu berarti ada keretakan pada posisi tersebut. Bila ini terjadi ganti roda
gerinda dengan yang baru.

~ Periksa fisik untuk kemungkinan permukaan tidak rata atau tumpul, Bila ini
terjadi maka harus dilakukan dresser.

Judul Modul: Menggerinda Pahat dan Alat potong


Buku Informasi Versi: 2012 Halaman: 48 dari 56
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam Mesin LOG. OO07.010.00

Gbr. 31. Posisi melakukan dressing

2.2 Menggunakan APD

APD yang harus digunakan ketika melakukan pekerjaan gerinda adalah


sebagai berikut :

Gbr. 32. Alat Pelindung Diri(APD) yang digunakan ketika menggerinda

2.3 Memilih gerinda, mesin dan perlengkapan yang sesuai

 Identifikasi geometri alat potong yang akan digerinda (jenis alat potong
dan geometrinya)

 Identifikasi material alat potong yang akan digerinda

 Estimasi volume bahan yang akan digerinda, bila banyak, gunakan yang
butirannya kasar dan sebaliknya

 Estimasi besarnya busur singgungan, bila besar gunakan batu gerinda


lunak dengan butiran kasar dan sebaliknya

 Pilih batu gerinda sesuai dengan mempertimbangkan parameter tersebut


diatas

Judul Modul: Menggerinda Pahat dan Alat potong


Buku Informasi Versi: 2012 Halaman: 49 dari 56
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam Mesin LOG. OO07.010.00

2.4 Menggerinda pahat bubut

Dalam modul ini yang akan kita pelajari adalah bagaimana mengasah
pahat bubut HSS. Pahat bubut HSS dijual dalam keadaan blank (belum ada
sisi potongnya). Ukuran yang tersedia untuk penampang mulai 5/16”, 3/8”,
½” dst. Sedangkan panjangnya 2”, 4”, 6” dst.

Gbr. 33. Pahat bubut HSS blank

Ada 4 langkah yang harus ditempuh untuk membuat pahat bubut muka
kanan, yaitu :

 Menggerinda bagian ujungnya

 Menggerinda sisi kirinya

 Menggerinda sisi atasnya

 Membulatkan ujungnya

Gbr. 34. Bagian pahat HSS blank


yang digerinda

1. Gerinda bagian depan batang HSS ini (berwarna kuning dari model diatas).
Gunakan batu gerinda kasar. Posisikan pahat agak miring ke kiri 10-15
derajat. Hal ini akan membuat sudut pembebas,agar tidak semua bagian
pahat bersentuhan dengan benda kerja nantinya.

Judul Modul: Menggerinda Pahat dan Alat potong


Buku Informasi Versi: 2012 Halaman: 50 dari 56
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam Mesin LOG. OO07.010.00

Gbr. 35. Menggerinda


bagian ujung/depan

2. Gerinda sisi potongnya,karena pahat yang kita buat pahat kanan maka sisi
potongnya ada di sebelah kiri (warna merah pada model). Prosedur
dasarnya adalah sama kecuali bahwa kita memegang alat dengan sisi
sekitar sudut 10 derajat ke roda gerinda.

Gbr. 36. Menggerinda


sisi potong pahat

3. Buat sudut pembuangan tatal pada sisi atas,pada model ditunjukkan


warna biru. Pada langkah ini,kita harus lebih berhati-hati,jangan sampai
bagian sisi potongnya yaitu pertemuan sisi kiri dan atas, ikut tersapu batu
gerinda. Jika terjadi maka ketinggian sisi potongnya akan berkurang atau

Judul Modul: Menggerinda Pahat dan Alat potong


Buku Informasi Versi: 2012 Halaman: 51 dari 56
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam Mesin LOG. OO07.010.00

lebih rendah dari badan pahat itu sendiri,masih bisa dipakai


memang,namun mungkin akan membutuhkan plat ganjal tambahan saat
menyetel.

Gbr. 37. Menggerinda


sudut pembuangan
tatalan

4. Bulatkan ujung sisi potongnya. Untuk tugas membubut yang normal, ujung
sisi potong yang terlalu tajam seperti gambar diatas tidak akan bertahan
lama. Karena itu kita harus membuatnya memiliki radius kecil agar bisa
digunakan dalam pemakanan yang cukup dalam.

Gbr. 38. Pahat kanan


yang telah selesai dibuat

Judul Modul: Menggerinda Pahat dan Alat potong


Buku Informasi Versi: 2012 Halaman: 52 dari 56
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam Mesin LOG. OO07.010.00

2.5 Menggerinda pisau frais (endmill)

Menggerinda endmill adlah proses pembentukan end gash sebagai sudut


pembuangan tatalan, sudut bebas dan sudut potong. Pembentukan sudut bebas
dan sudut potong prosesnya bersamaan dengan pembuatan sudut dish.

Gash/
Sudut
alur
Bebas
tatal

Sudut
potong

Gbr. 39. Geometri endmill

Langkah-langkah penggerindaannya adalah sebagai berikut :

 Masukan endmill yang akan diasah kedalam collet, lalu atur posisinya
sedemikian rupa sehingga 2 buah flutes yang berhadapan tegak lurus
dengan meja tool cutter, dan 2 flutes lainnya sejajar lalu kencangkan.

Mistar
siku

Gbr. 40. Setting posisi endmill

 Gerinda sudut buang tatal dengan menggunakan batu gerinda tirus pipih.
Caranya dengan menaikturunkan (mengangguk-anggukan) endmill
terhadap batu gerinda sampai didapatkan kedalaman yang diinginkan.
Judul Modul: Menggerinda Pahat dan Alat potong
Buku Informasi Versi: 2012 Halaman: 53 dari 56
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam Mesin LOG. OO07.010.00

Perhatikan bahwa pada bagian muka bagian yang kena gerinda melewati
sedikit dari titik center endmill. Lakukan untuk ke-empat flutes.

Batu
Gerinda

Gbr. 41. Pembentukan gash/alur buang tatalan

 Gerinda sudut bebas endmill dengan menggunakan batu gerinda mangkuk


miring. Sebelum melakukan penggerindaan posisi pahat harus disetel dulu
sesuai dengan sudut bebas yang diinginkan sekaligus sudut dish.
Penggerindaan sudut bebas dilakukan sampai permukaan sudut potong
sebelumnya habis, hanya menyisakan permukaan sudut bebas saja.
Lakukan untuk ke-empat flutes.

Penyetel
sudut
bebas/
potong

Gbr. 42. Setting sudut dish


dan sudut bebas/potong

Penyetel
sudut
dish

Judul Modul: Menggerinda Pahat dan Alat potong


Buku Informasi Versi: 2012 Halaman: 54 dari 56
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam Mesin LOG. OO07.010.00

 Gerinda sudut potong endmill dengan terlebih dahulu menyetel posisi pahat
sesuai dengan sudut potong yang diinginkan. Lakukan untuk ke-empat
flutes.

Batu gerinda

Gbr. 43. Arah penggerindaan sudut potong dan sudut bebas

 Bulatkan ujung sudut potong dengan batu asah agar pahat tidak mudah
pecah/gompal.

Mengecek kesesuaian pahat dan alat potong


Pengecekan kesesuaian alat potong adalah dengan menggunakan alat ukur,
oleh karena itu teknis penggunaan alat ukur tersebut harus dikuasai terlebih
dahulu. Panduan pengecekannya secara umum adalah sebagai berikut :

 Gunakan vernier caliper untuk mengukur dimensi panjang geometri alat


potong

 Gunakan bevel protactor untuk mengukur sudut sudut pada alat potong,
seperti sudut bebas, sudut potong dan sudut rake.

 Gunakan mal untuk mencocokan profil alat potong yang standar

Judul Modul: Menggerinda Pahat dan Alat potong


Buku Informasi Versi: 2012 Halaman: 55 dari 56
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam Mesin LOG. OO07.010.00

Gbr. 43. Mengecek sudut


pahat

3. Sikap Kerja

 Selalu cek kondisi mesin gerinda sebelum digunakan

 Gunakan alat pelindung diri

 Utamakan kesehatan, keselamatan kerja

 Operasikan mesin gerinda sesuai dengan SOP

Judul Modul: Menggerinda Pahat dan Alat potong


Buku Informasi Versi: 2012 Halaman: 56 dari 56
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam Mesin LOG. OO07.010.00

BAB IV

SUMBER-SUMBER LAIN

YANG DIPERLUKAN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI

A. SUMBER-SUMBER PERPUSTAKAAN

1. Daftar Pustaka

a. Widarto, Teknik Permesinan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta


Tahun 2008.

b. http://mymachining.blogspot.com/2012/01/cutting-tool-gerinda.html

c. http://zeniad.wordpress.com/2009/03/11/analisa-roda-gerinda-dalam-
pengoperasian-mesin-gerinda/

d. http://www.sherline.com/grinding.htm

e. http://ammufarrih.blogspot.com/2012/09/cara-mengasah-pahat-bubut.html

f. http://diemondtoolgrinding.com/endmill_grinding_process.php

g. http://anistkr.blogspot.com/2012/05/keselamatan-dan-persyaratan-
kerja.html

2. Buku Referensi

Judul Modul: Menggerinda Pahat dan Alat potong


Buku Informasi Versi: 2012 Halaman: 57 dari 56
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam Mesin LOG. OO07.010.00

B. DAFTAR PERALATAN/MESIN DAN BAHAN

1. Daftar Peralatan/Mesin

No. Nama Peralatan/Mesin Jumlah Keterangan


1 Laptop 1 unit
2 Infocus 1 unit Untuk di ruang
3 Screen view 1 unit teori
4 Laser Pointer 1 buah
5 Mesin Gerinda duduk 4 unit
Mesin gerinda perkakas potong 2 unit
6
universal
7 Wearpack 16 stel Untuk praktek
8 Kacamata google 16 buah siswa
9 Vernier Caliper ket. 0,05 mm 6 buah
10 Bevel protactor 6 buah
11 Jig/mal pahat 6 buah

2. Daftar Bahan

No. Nama Bahan Jumlah Keterangan


1 Modul 16 set Setiap peserta

Judul Modul: Menggerinda Pahat dan Alat potong


Buku Informasi Versi: 2012 Halaman: 58 dari 56
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam Mesin LOG. OO07.010.00

2 Batu gerinda lurus 8 buah


3 Batu gerinda tirus 2 buah
4 Batu gerinda mangkuk miring 2 buah Untuk praktek
5 Pahat bubut HSS blank 16 buah siswa
6 Endmill 20 mm 16 buah
7 Kain pembersih majun

TIM PENYUSUN

No. Nama Institusi Keterangan

1. Faiz ajri PPKPI


2. Suroso PT. SINAR SEMESTA TEKNIK
3. Nur Ahmad F PT. SINAR SEMESTA TEKNIK
4. Sukiyanto PPKPI
5. Rudiyanto PPKPI
6. Ngusman PPKPI
7. Sumadi CEVEST
8. Istiono CEVEST
9. Agus Salim PPKPI
10. Tri Widiatmoko PT. SINAR SEMESTA TEKNIK

Judul Modul: Menggerinda Pahat dan Alat potong


Buku Informasi Versi: 2012 Halaman: 59 dari 56

Anda mungkin juga menyukai