MENGOPERASIKAN
PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC)
C.282900.005.01
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI -------------------------------------------------------------------------------------- 2
BAB I PENDAHULUAN ------------------------------------------------------------------------ 4
A. Tujuan Umum --------------------------------------------------------------------- 4
B. Tujuan Khusus -------------------------------------------------------------------- 6
BAB II MEMILIH PERANGKAT INPUT DAN OUTPUT PADA PLC ------------------------ 7
A. Pengetahuan yang Diperlukan dalam Memilih jumlah dan tipe
perangkat Input-output, periperal dan interkoneksi sesuai kebutuhan
sistem ------------------------------------------------------------------------------ 7
1. Cara Memilih Jenis jenis Input-Output, Peripheral dan
Interkoneksi ------------------------------------------------------------------ 7
2. Cara Memilih Jenis Jenis PLC ---------------------------------------------- 9
3. Cara Menyiapkan Inisial Perangkat Input Output ---------------------- 11
4. Cara Memilih Bahan, kelengkapan dan peralatan kerja merakit PLC - 19
B. Keterampilan yang Diperlukan dalam memilih perangkat input dan
output dan bagian bagian yang terkait --------------------------------------- 20
C. Sikap Kerja dalam Sikap yang diperlukan dalam Memilih jumlah dan
tipe perangkat Input-output, periperal dan interkoneksi sesuai
kebutuhan sistem kontrol ------------------------------------------------------- 20
BAB III MENGKONDISIKAN PLC -------------------------------------------------------------- 21
A. Pengetahuan yang Diperlukan dalam Mengkondisikan PLC -------------- 21
1. Cara Memposisikan Tata letak perangkat input output dan
periperal ---------------------------------------------------------------------- 21
2. Cara Menyambung perangkat input-output dan catu daya Ke PLC. - 23
3. Cara Melakukan Penghubungan PLC ke perangkat Pemrograman -- 25
4. Cara Pemisahan Jalur Kabel Data dengan Catu Daya ----------------- 29
5. Cara Menotifikasi Kabel dan Membundel sesuai Diagram
Pengawatan ------------------------------------------------------------------ 31
6. Cara Memeriksa Perangkat dan Interkoneksi -------------------------- 33
B. Keterampilan yang Diperlukan dalam Mengkondisikan PLC ---------------- 45
C. Sikap Kerja yang Diperlukan dalam Mengkondisikan PLC ----------------- 45
BAB IV. MENGOPERASIKAN PLC -------------------------------------------------------------- 46
Judul Modul: Mengoperasikan Programmable Logic Controller (PLC)
Halaman: 2 dari 106
Buku Informasi Versi: 2017
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Otomasi Industri C.282900.005.01
BAB I
PENDAHULUAN
A. Tujuan Umum
Setelah mempelajari modul ini peserta latih diharapkan mampu mengoperasikan
programable logic controller (PLC) dengan Baik.
B. Tujuan Khusus
Adapun tujuan mempelajari unit kompetensi melalui buku informasi mengoperasikan
programable logic controller ini guna memfasilitasi peserta latih sehingga pada akhir
pelatihan diharapkan memiliki kemampuan sebagai berikut:
1. Cara memilih perangkat input dan output dan bagian-bagian yang terkait yang
meliputi kegiatan memelih jumlah dan tipe perangkat Input-output periperal dan
interkoneksi, memilih jenis PLC sesuai kebutuhan, menyiapkan inisial perangkat
I/O sesuai fungsinya dan memilih bahan, kelengkapan dan peralatan kerja
sesuai dengan kebutuhan spesifikasi pekerjaan
2. Cara Mengkondisikan PLC yang meliputi kegiatan memposisikan perangkat
input-input dab peiperal dengan mempertimbangkan unsur kemudahan dalam
pengawatan, pelacakan kesalahan pengawatan, pelacakan kesalahan
pengawatan dan perbaikan jika terjadi kerusakan, melakukan sambungan
perangkat input out-put dan catu daya ke PLC sesuai instruction manual dan
prosedur standar, melakukan hubungan PLC ke perangkat pemrograman sesuai
instruksi manual dan prosedur standar, memisahkan jalur kabel data dengan
jalur kabel catu daya agar tidak terjadi interferensi oleh medan elektromagnetik,
menotifikasi dan membundel kabel sesuai diagram pengawatan untuk
memudahkan penelusuran kabel dan memeriksa perangkat dan interkoneksi
sesuai prosedur.
3. Cara mengoperasikan PLC yang meliputi kegiatan menyesuaikan tegangan catu
daya utama sesuai dengan kebutuhan tegangan catu PLC, memeriksa perangkat
pengaman kesesuaiannya dengan spesifikasi, menghidupkan catu daya ke PLC
sesuai prosedur standar, mengunduh program PLC dengan menggunakan
perangkat pemrograman yang dipersyaratkan sesua prosedur, menjalankan PLC
BAB II
MEMILIH PERANGKAT INPUT DAN OUTPUT PADA PLC
Saklar atau switch atau push button yang digunakan sebagai input pada PLC.
Menurut bentuk posisi awal switch dapat dibedakan seperti berikut :
Gambar 2.1a. Switch dan relay
Penggerak manual
Gambar.2.1.c. Penggerak manual
c. Sensor
Berbagai macam sensor yang digunakan sebagai inputan pada PLC misalnya
Reed switch, Approximatly sesnsor yang terdiri dari sensor induktif, sensor
kapasitive, sensor infra red dll, sensor tersebut terdiri dari 2 bagian yakni
sensor yang memiki 2 kabel yang dan sensor yang memiliki 3 kabel.
contohnya seperti dibawah ini.
- Menggunakan dua kabel.
Pada sensor maknetik terdapat switch yang sensitip terhadap adanya medan
magnet disekitarnya, bila terdapat medan magnet disekitarnya maka switch
akan menempel yang artinya saklar akan terhubung “ON” yang di indikasi
dengan adanya LED yang menyala, dan input sinyal akan diterima sebagai
masukan pada PLC, yang selanjutnya akan menjadi informasi yang akan
digunakan untuk proses pengendalian pada PLC.
- Menggunkan 3 Kabel
Pada gambar 2.1.g media pendeteksian berupa sinar infra red yang
dipancarkan, kemudian akan dipantilkan ileh objek, selanjutnya akan diterima
oleh recever infrared yang akan memicu switch menjadi terhubung menuju
beban seperti gambar 2.1.h, yang dimanfaatkan sebagai input dari PLC.
Objek yang terdeksi pada gambar wiring sensor main circuit mengolah status
apakah ada objek atau tidak, sehingga beban akan bekerja dengan suplay 24
V yang tersedia.
2) Tipe modular
Ciri – ciri PLC jenis ini ialah komponen komponennya terpisah kedalam modul
modul, berukuran lebih besar, memungkinkan untuk expansi jumlah IO-nya
(sehingga jumlah lebih banyak), ada slot untuk penambahan modul modul
khusus
Gambar 2.2.a. PLC Modular Omron
Dari gambar diatas tampak bahwa PLC memiliki komponen yang terhubung
dengan input devices. PLC juga terhubung dengan PC/Laptop untuk kebutuhan
pemrograman ( umumnya menggunkan RS 232 serial Port).
Secara umum PLC terbagi dalam bebrapa komponen:
a. Power Suplay
b. Processor
c. Memory
d. Input dan output Module
e. Programming device
1) Power Supply
3) Memoy
Memory ialah tempat penyimpanan data dalam PLC. Memori ini umumnya
menjadi satu modul dengan processor/CPU. Jika berbentuk memori
eksternal maka itu merupakan memori tambahan. Berikut ini contoh modul
memori eksternal dari
kembali ke kondisi awal jika PLC mati. Program Memory Berfungsi untuk
menyimpan program pengguna. Jenis memori ini berupa RAM. RAM dapat
menggunakan battery backup untuk menyimpan program selama jangka
waktu tertentu. Selain itu memori dapat berupa EEPROM (Electricall Erasable
Programmble Read Only Memory), yaitu jenis ROM yang dapat diprogra dan
dihapus oleh user. Sedangkan untuk kebutuhan pemrograman oleh
pengguna, area memori PLC dapat digambarkan dalam bagan berikut.
I/O module pada PLC compact umumnya sudah built-in di PLC. Sedang
untuk PLC modular berupa modul I/O tersendiri yang terpisah dari CPU.
Secara umum terbagi menjadi :
- Digital Input / Output Module
- Analog Input / Output Module
PLC (sebagai pengaman). Berikut ini skema di dalam digital input module
untuk tegangan DC dan AC. Sebagai catatan, modul input yang dapat
menerima tegangan AC memiliki rangkaian penyearah di dalamnya.
Gambar 2.3.e. Modul output untuk tegangan DC
Berbagai tipe PLC Mitsubishi dengan I/O yang berbeda dapat dilihat pada
tabel dibawah ini.
Tabel II.1. Macam – Macam Modul Input Output dari PLC
- Perlengkapan kerja
No Nama Bahan dan Komponen Keterangan
1 Tang kombinasi, potong, lancip
2 Obeng
3 Kriping
4 Striper
5 Kunci L
6 Jaukari
7 Kaca mata safety
8 Sepatu safety
9 DLL
C. Sikap yang diperlukan dalam Memilih jumlah dan tipe perangkat Input-
output, periperal dan interkoneksi sesuai kebutuhan sistem kontrol
1. Harus cermat dan teliti dalam memilih jumlah dan tipe perangkat input-output,
periperal dan interkoneksi sesuai kebutuhan sistem kontrol
2. Harus taat asas dalam mengaplikasikan cara, langkah-langkah, panduan, dan
pedoman yang dilakukan.
BAB III
MENGKONDISIKAN PLC
Untuk meletakan perangkat input dan output haruslah dipisah agar memudahkan
dalam perencanaan wiring juga dalam perbaikan. Terminal input dan output pada
PLC juga biasanya terpisah dimana kelompok input menjadi satu modul atau satu
sisi dan perangkat output juga terpisah. Untuk memudahkan dalam perakitannya
setiap input / output diletakan pada satu modul terminal menuju ke PLC dan
terminal yang menuju ke perangkat aktuator.
Gambar 3.1a. Terminal DB
1 2
Pada gambar 3.1a terminal DB yang digunakan sisi Aktuator terbagi dua bagian
yaitu terminal input dan terminal Output, dan pada gambar 3.1b terdapat pada
sisi PLC juga terdapat sisi input dan Output. Wiring Pada terminal DB sisi PLC
merupakan alamat sensor dan input push button serta switch juga emergency
sakalar yang dibutuhkan, dimana terdapat 3 blok terminal, dimana terminal 1(sisi
atas) adalah sebagai 0 Volt, terminal 2 (sisi tengah) merupakan alamat terminal
input sisi aktuator yang berupa sensor sensor dan tombol juga switch, dan
terminal 3 (terminal sisi bawah) merupakan terminal positip (+ 24 V).
Pada terminal 3.1.c. terlihat tiga blok yang masing masing terdiri dari terminal 0 V
, terminal alamat (Out Put) dan terminal VCC ( +24 V),
Untuk koneksi antara PLC dengan sensor dan aktuator seperti selenoid dapat dilihat
pada gambar dibawah ini.
Gambar 3.1.e. Wiring PLC Terhadap Input dan Output
dengan input pada PLC adalah Positip, sedangkan tipe NPN dengan input pada PLC
adalah negatif
Input
Gambar 3.6. Koneksi PLC Tipe FX PLC dengan Tipe PNP
Output
Pada PLC tipe FX terlihat ada COM0, COM1 dan seterusnya yang merupakan
referensi tegangan yang digunakan bersama dimana referensi ini sebagai sumber
tegangan pada keluaran aktuator yang digunakan.
atau GS work. Kabel komunikasi yang dapat digunakan sebagai downloader adalah
RS 232 seperti gambar dibawah ini.
Koneksi kabel downloader yang digunakan pada PLC dihubungkan pada PLC pada
terminal koneksi RS 232 yang biasanya terdapat di permukaan depan PLC seperti
pada gambar dibawah ini.
Gambar 3.3.c. PLC Mitsubishi Type FX
Untuk memasang terminal RS 232 ini harus sejajar dengan lekukan TOP yang ada
pada terminal sehingga soket bisa masuk dengan baik seperti gambar dibawah ini
Kemudian masukan kabel usb to rs 232 pada salah satu usb sehingga
PC/laptop mendeteksi dan mencari driver.
2) Instal driver sesuai merek USB to RS 232 yang digunakan sehingga
terdeteksi COM pada devices manager, bila belum berhasil lakukan kembali
samapai driver bener bener terpasang dengan baik sehingga com muncul
dan secara otomatis akan memeri alamat com.
3) Setelah muncul alamat com, alamat ini akan menjadi komunikasi
Downloader Program Pada PLC, lalu buka program Melsoft Aplication atau
Gx Work yang digunakan seperti gambar dibawah ini.
4) Pada program menu melsoft buatlah neu project dengan data tipe PLC yang
digunakan sehingga komunikasi berjalan dengan sempurna
5) Klik pada menu online dan transfer setup maka akan muncul
Klik serial USB maka akan muncul PC Side I/F Serial Setting, atur ddan
sesuaikan dengan alamat com yang telah diistal tadi lalu klik OK sehingga
seting komunikasi siap, lalu lakukan test koneksi antara programing devices
dengan PLC yang digunakan.
Untuk Merek PLC lainnya seperti SIEMENS, OMRON dan lainnya juga harus
mensetting konfigurasi komunikasi, namun dengan cara yang berbeda,
lakukan sesuai dengan instruksi manual masing masing PLC .
internal ini dapat digunakan, catu daya yang dihasilkan adalah sebesar 24 Volt DC
seperti gambar dibawah ini.
Gambar 3.4.a. Terminal layout PLC FX Mitsubishi
Gambar 3.4.b. Wiring Catu Daya Internal Input Output Tipe NPN
Untuk catu daya ekternal dapat dilihat pada gambar berikut ini.
Gambar 3.4.c. Catu daya eksternal pada PLC dengan tipe PNP
Pemisahan jalur dilakukan antara jalur input dan output melalui terminal DB. Pada
terminal DB dipisahkan antara sisi PLC dan sisi Aktuator, seperti pada gambar 3.1 a
merupakan sisi Aktutor atau Mesin dan gambar 3.1 b merupakan sisi PLC atau
control. Pembedaan jalur pada terminal DB dibuat untuk Catu daya (-) diplot pada
satu blok dan catudaya (+) diplot pada satu Blok sedangkan untuk jalur data diplot
pada satu blok, dimana setiap blok catu daya terhubung antara terminal
koneksinya namun pada jalur data adalah terpisah antara terminalnya. Untuk
pemasangan koneksi pada terminal data haruslah dibuat lebeling atau penamaan
alamat terminal untuk memudahkan dalam melakukan pembuatan program dan
juga memudahkan dalam perawatan. Penempatan kabel wiring tentunya dibuat
jalur duct cabel agar penempatan kabel dapat dimasukan kedalam dan terlihat rapi.
Bila kabel yang berada diluar duct cabel tentunya akan di perlakukan khusus.
Namun didalam aplikasi pemasang kabel elektrik dan kabel Optical dapat
disatukan dengan selang tube pneumatik seperti pada gambar dibawah ini.
Gambar 3.4.f. Pembundelan Kabel, Slang Dengan Tis Pada Modul Bergerak
Pemotongan kabel tis dilakukan harus A< 1mm dari permukaan pemotongan
Selain itu juga pemeriksaan terhadap pemasangan konektifitas pada terminal harus
sesuai dengan standar dan sesuai dengan gambar projek yang telah dibuat. Untuk
menghasilkan hasil konektivitas sesuai dengan alamat yang diperlukan, dimana
setiap ujung kabel harus dipasang ferrulles, pemasangan ferulles dilakukan dengan
menggunakan alat crimping seperti gambar dibawah ini.
Gambar 3.4.i. Crimping
Hasil crimping mempunyai ketentuan dimana ferulles tidak boleh hancur dan kabel
tembaga harus tidak terlihat kesalahan yang sering terjadi seperti gambar dibawah
ini tidak diperbolehkan.
Gambar 3.4.j. Pemasangan Ferulles Yang Salah
BAB IV
MENGOPERASIKAN PLC
Perbedaan Tegangan catu daya utama dengan tegangan catu PLC terdapat pada
pembagian catu day yang digunakan pada keseluruhan yang terdiri dari catu daya
PLC dan Catu daya yang digunakan untuk Aktuator. Biasanya catu daya PLC
berasal dari catu daya utama dimana kebutuhan catu daya pada PLC tidaklah
terlau besar, namun untuk kebutuhan aktuator tentunya membutuhkan daya yang
cukup besar dikarenakan pekerjaan kontrol yang bekerja membutuhkan arus yang
besar seperti Pneumatik selonoid , Hidroulik selenoit dan mein mesinlistrik (motor
servo maupun Inverter). Catu daya yng digunakan pas sistem kontrol PLC ini
adalah berupa modul modul catau daya dengan tegangan output 24 volt DC
seperti gambar dibawah ini.
Pada modul ini terdapat output teganan 24 Volt dan 5 volt DC dimana outputnya
dapat di adjast dengan mengatur Potensio yang ada pada modul sehingga
tegangan pada posisi level di 24 Volt. Untuk catu daya utama pada control
menggunakan catu daya AC 3 phasa ataupun 1 Phasa seperti gambar dibawah ini.
ELCB atau eart Leak Circuit Breaker adalah alat pengaman kebocoran arus,
biasanya digunaakan untuk menghindari terjadinya arus bocor melalui bodi dan
perangkat kontrol sehingga orang yang menggunakannya aman. Konstruksi ELCB
berbeda dengan dengan MCB seperti yang terliha ini.
Bila langkah pengecekan diatas sudah sesuai maka selanjutnya menaikan MCB, bila
indikator pada PLC sudah aktif maka PLC sudah dapat dugunakan untuk
beroperasi.
Mengunduh program ada dua divices yang digunakan dengan cara manual atau
mneumonik KeyPad, seperti gambar dibawah ini. Namun saat pemrograman PLC
sudah meninggalkan programing devices seperti ini dikarenakan kesulitan dalam
hal memonitoring kerja program pada PLC.
Gamabr 4.4.a. KeyPad PLC
Saat ini Pemrograman PLC sudah menggunakan peralatan PC atau LapTop yang
memiliki OS yang dapat diistal sofware program ke PC/Laptop. Dengan software
tentunya akan mudah melakukan monitoring terhadap sekuensial program apakah
program sudah sesuai atau perlu perbaikan.
1) Menginstal software PLC
Sebelum memulai memprogram PLC, ada baiknya kita pelajari lebih dahulu
proses menginstal software pada PC/Laptop compatible. Perangkat lunak
dinamakan MELSOFT Series GX Developer versi 8 support : Windows
XP/Windows 7
Manual ini dirancang untuk pemula dan pendatang baru pada GX Developer
dari system lain. System ini menyediakan pengenalan dasar untuk
menggunakan GX Develop Paket pemrograman FX. Hal ini diasumsikan
anda sudah terbiasa dengan prinsip dasar pemrograman PLC bahwa anda
telah mengetahui bagai mana menggunakan PC dan Sistem Sistem windows.
Untuk informasi lebih lanjut pada pemrograman PLC silahkan lihat manual
pemrograman untuk MELSEC FX family (FX1s, FX1N, FX2N, FX2NC.) Art. No.
048261. Manual ini dan yang lainnya untuk pengendalian dan modul-modul
dari MELSEC FX family yang dapat di unduh dengan bebas dari website
Mitsubishi electric di www.mitsubishi –automation.com
Tentang GX Developer
Pada edisi ini menyediakan segala sesuatunya yang anda butuhkan untuk
mengkonfigurasi dan memprogram MELSEX FX PLC, Paket GX Develop juga
menyediakan fungsi fungsi yang membantu anda dengan setup dan
debugging juga perawatan. Sistem juga termasuk fitur yang komprehensip
untuk mendokumentasi program-program anda. Yang mana akan
menmbantu anda untuk menelusuri apa yang anda lakukan dan kerjakan
lebih efisien. GX Develop mendukung kedua program ladder dan Statement
List. Anda merubah antara bahasa program ini kapan saja walaupun ketika
memprogram. Sebuah program dalam bentuk diagaram Ladder:
Bentuk STL :
Untuk lebih jelasnya ilustrasi ini menunjukan program dengan projek yang sudah
terbuka. GX Developer tidak terbuka otomatis secara actual ketikan memulainya,
anda harus secara manual membuka projek yang ada atau membuat yang baru.
1 Titel Bar
Titel Bar ini menunjukan bagian dan nama dari projek yang ada. Tombol yang
biasa digunakan untuk meminimais dan merubah ukuran jendela program dan
keluar program yang dilokasikan di sebelah kanan dari akhir dari Titel bar.
2 Menu Bar
Menu bar berisi menu yang menyediakan akses pada fungsi-fungsi GX
Developer . mengklik pada menu Titel menampilkan tampilan kebawah dengan
pilihan yang anda dapat pilih.
Gambar 4.5.b Menu Online
Menu pilihan sebagai berikut symbol panah >
pada sebelah kanan mempunyai submenu
yang akan ditampilkan ketika anda mengklik
pada menu pilihannya.
Menu pilihan berikut dengan tiga titik (…)
menampilkan kotak dialog ketika anda
memilihnya.
Banyak pilihan pada menu yang dapat dipilih
secara langsung dengan icon yang ada pada
toolbar.
3 ToolBar
Banyak fungsi-fungsi program dapat diakses langsung dengan tools (icons) pada
toolbar
Gambar 4.5.c. Menu ToolBar
Anda dapat mengaktifkan dan non-aktifkan toolbar dengan pilihan pada menu
view.
4 Status Bar
Status Bar menampilkan beberapa informasi yang berguna termasuk tipe PLC
yang sedang digunakan dan mode mengedit (Insert/Overwrite). Anda juga
mengkatifkan dan nonaktikan status bar pada menu view.
5 Mengedit Layar
Mengedit layar adalah tempat anda untuk membuat program dokumentasi kerja.
Anda dapat memilih mengedit secara pilihan dan jendela dialog akan terbuka
pada saat yang sama.
6 Project Data List
Program mempunyai dokumentasi dan parameter untuk pengendalian FX yang
disimpan bersama dalam projek. Projek daftar data menunjukan direktori
komponen-komponen yang tersimpan. Anda dapat membuka file, program-
program, dokumentasi dan parameter dengan double klik pada item pada daftar
data.
2) Instruksi Instruksi GX Developer
New Program
Pengendali yang ada pada MELSEC FX Family hanya dapat diproses satu program
. Nama default ditentukan pada program ini adalah MAIN.
masuk ke perangkat komen secara langsung pada program itu sendiri. Untuk
lebih rincinya lihat bab dokumentasi pada manual ini.
Parameter
Double klik pada PLC parameter pada daftar data projek yang membuka
dialok dimana anda dapat masuk dan menyesuaikan semua pengaturan yang
diperlukan untuk pengoperasian PLC. Parameter-parameter PLC ditransfer ke CPU
bersama dengan Program
Perangkat Memory
File penyimpanan dalam direktori perangkat memory dapat digunakan untuk
memasukan nilai-nilai default pada setiap register data CPU (D) ketika anda
memprogram. Ketika file ini ditranfer ke CPU bersama dengan program default
akan terisi secara otomatis dan program dimulai pertama sekali. Anda dapat
membuat file perangkat memori ketika anda membuat projek yang baru
Untuk membuat file perangkat
memori pilih Device Memory pada
daftar data projek dan klik kanan
pada mouse untuk menampilkan isi
menu. Kemudian pilih new …dan
masukan nama file yang anda buat.
Catatan bahwa CPU perangkat memory melibatkan kedua rentang memori volitil
dan pengunci (latch). Jika anda ingin nilai anda tetap ketika PLC sumber
dimatikan dan kemudian di hidupkan kembali anda harus menggunakan rentang
memory pengunci. Lihat manual PLC secara rinci yang anda gunakan pada
rentang perangkat memory.
Untuk membuka file yang berisi nilai perangkat memori anda hanya double klik
pada nama di daftar data projek. Anda dapat memili diantara variasi data pada
format tampilan dan anda juga dapat memilih antara mode heksadesimal dan
desimal. Maka dari itu, catatan bahwa perubahan tampilan dan format numerik
hanya mempengaruhi tampilan pada layar computer. Hal ini tidak merubah isi dari
registernya.
Untuk memasukan nilai, klik sekali pada bidang perangkat nilai yang ingin
dirubah. Untuk memasukan nilai ASCII, double klik pada bidang perangkat
karekater yang anda masukan kemudian akan disimpan secara urutan melalui
perangkat multiple dan nilai hasil akan ditampilkan pada colom Character String,
lihat dibawah.
Atau
Klik pada new project tools dalam toolbar
Dalam GX Developer FX pada PLC Series (1) disediakan untuk nilai default
dari FX CPU karena perangkat lunak ini hanya dapat digunakan untuk
memprogram PLC MELSEC FX family.
Anda dapat memilih model PLC
yang anda gunakan pada PLC Type
(2). Hanya klik panah di sebelah
kanan dan kemudian pilih mode FX
yang sesuai digunakan.
Type program (3) mengkhususkan situasi yang anda buat pada sebuah
ladder diagram atau program bagan fungsi urutan (SFC). Anda dapat
mengaturnya pada Ladder seperti contoh dalam manual ini.
Jika anda mengaktivkan perangkat data memory ……kotak cek (4) sebuah
file dengan nama yang sama sebagai program akan dibuat untuk nilai
register data (D) didalam direktori perangkat memory. Jika file ini tidak
diturunkan ketika anda membuat prpjek anda juga dapat membuatnya
belakangan (lihat bab 2.1)
Anda dapat menggunakan pengaturan dalam Setup Project Name bagian
(5) untuk spesifikasikan nama dan jalur projek sebelum memulai
pemrograman. Aktivkan checkbox diatas bagian ini dan masukan jalur, nama
projek dan judul secara rinci. Jika anda ingin memilih nama projek
belakangan maka tinggalkan checkbox jangan di pilih (unselect) dan
kemudian gunakan Save as pilihan didalam projek menu.
Ketika anda klik pada OK , sebuah program MAIN kosong akan ditampilkan
pada jendela editing GX Developer .
5) Memasukan fungsi-fungsi
1 Tombol ini dapat digunakan untuk menjaga entri dialog terbukan sehinga
anda bias memasukan instruksi instruksi tanpa harus membuka kembali setiap
kalinya. Mengklik pada tombol menghumbungkan nya antara dua status :
ketika icon ini ditampilkan, kotak dialok untuk memasukan simbol tertutup
saat anda klik pada tombol OK.
berbeda dengan metode yang berbeda untuk lokasi instruksi dan tampilan
informasinya : instruction selection dan instruction Retrieval
Instruction Selection tab mempunyai dua
kotak. Didalam kotak type List diatas anda
dapat memilih tipe instruksi yang ada
lokasikan (operasi perbandingan, aritmatika
dan lainya) semua instruksi tipe yang dapat
dipilih kemudian ditampilkan pada kotak
Instruction List.
Anda dapat menampilkan informasi secara
rinci tentang instruksi dengan memilih kotak
instruction list dan kemudian mengklik
tombol details.
Informasi ditampilkan ketika anda mengklik pada tombol details beserta
penjelasan rinci dari instruksi dan daftar perangkat pendukungnya. Dalam
edisi ini informasi dialok mempunyai tempat entri yang bisa anda masukan
yang anda gunakan secara langsung. Klik pada OK kemudian masukan data
ke input dialok instruksi.
Anda dapat menggunakan instruksi retrieval tab jika anda sudah mengetahui
kode instruksi atau bagian bagiannya. Pencarian fungsi pada tab ini dapat
dilokasikan dan semua instruksi yang ada berisi kombinasi karakter yang anda
masukan.
Memasukan instruksi yang baru pada toolbar, tekan keyboard sortcut yang
sesuai pada instruksi yang ingin dimasukan.
Masukan kode-kode dari perangkat instruksi maka klik pada OK (tekan enter)
instruksi akan masuk kealam posisi dan kursor akan bergerak keposisi
berikutnya pada garis program. Instruksi akan ditampilkan dengan warna latar
belakang berwarna abu-abu untuk menandakan bahwa bagian tersebut dari
program belum terpasang (converted) kedalam kode mesin yang dimengerti
oleh CPU. Program harus selalu di converted sebelum ditransfer ke PLC.
Pilih tombol pada toolbar atau tekan F4 converts bagioan yang terbaru
dari program kedalam bahas mesin. Anda tidak perlu melakukan ini setiap
saat untuk memasukkan garis program yang baru, anda juga dapat meng-
convert ketika anda selesai membuat program. Ketika terjemahan selesai
latar belakang berwarna abu-abu akan hilang, menunjukan bahwa program
dapat di transfer ke PLC.
Perwakilan grafik dari logika hubungan adalah satu keuntungan utama dari
program diagram ladder. Ada sejumlah perbedaan metode untuk membuat
garis hubungan (juga diketahui sebagai antara hubungan )pada hubungan ini.
Kita asumsikan anda ingin memasukan garis hubungan vertical. Klik pada
Kotak dialok akan muncul sehingga anda dapat memasukan bilangan garis
hubungan vertical yang anda ingin masukan . jika anda tidak memasukan nilai
apapun pada satu garis maka akan masuk sesuai dengan default (panjang
garis hubungan ke kursor.) kemudian klik pada OK untuk memasukan garis
Anda dapat menghapus garis dengan cara yang sama dengan menekan
. Tekan tombol kiri mouse dan drak melalui garis yang ingin dihapus.
Kemudian garis akan terhapus ketika anda melepas tombol
Penting : catatan bahwa ini adalh fungsi toggle . Ini akan aktif sampai tombol
di off kan dengan mengklik tombol yang sama.
Judul Modul: Mengoperasikan Programmable Logic Controller (PLC)
Halaman: 63 dari 106
Buku Informasi Versi: 2017
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Otomasi Industri C.282900.005.01
Catatan bahwa anda tidak perlu memasukan garis program baru secara
manual ketika anda menambahkan elemen elemen secara langsung sebelum
garis terakhir dari program (rangkaian program ladder berisi instruksi END).
Ketika posisi kursor anda pada garis terakhir yang mengandung instruksi
END adalah akan turun dan membentuk garis yang baru secara oromatis.
Untuk memilih instruksi tunggal, hanya klik kiri pada mouse. Untuk memilih
garis program klik dan drak dengan mouse dan klik kanan pada warna
yang berbeda maka muncul menu seperti berikut
Pilih instruksi baru pada toolbar atau double klik pada kursor untuk
menampilkan kotak dialok input. Kemudian masukan instruksi baru atau
perangkatnya.
Convert program
Finished
Pastikan Insert Mode aktif, kemudian pilih elemen dalam program sebelum
anda memasukan kontak yang baru
Pilih instruksi yang baru pada toolbar atau double klik pada kursor untuk
menampilkan kotak input dialok. Kemudian masukan instruksi baru atau
perangkatnya.
Convert programnya
Finish
9) Memprogram Timer
untuk NO kontak atau NC Kontak. Contoh berikut ini untuk seri FX1N
pengendali keluaran Y005 terhubung pada 10 detik setelah X1 di kontakan.
((T12 adalah bernilai 10 mS maka K100 = 10S).
10) Label untuk target lompatan dan program interupsi (Jump targets and
interrupt programs)
Lebel jump dimasukan pada sebelah kiri dari garis program (rung). Untuk
memasukan lebel klik pada bagian kiri rangkaian dimana anda ingin
menempatkan kursor, kemudian double klik kiri pada mouse pada masukan
sehingga membuka kotak dialok.
Pada contoh program diatas sebuah kondisi jump dengan lebel P1 dijalankan
dan baris 10 adalah dilewatkan jika X12 adalah ON.
Untuk lebih rincinya pada program interupsi silahkan lihat manual program
untuk MELSEC FX family (Art.-no.048261)
1 Pilih antarmuka koneksi PC dengan double klik pada baris Serial pada PC
Side I/F
terbukanya dialok konfigurasi antar
muka RS 232C . pilih port COM yang
anda gunkan dan kecepatan pengiriman
( default rate adalah 9,6 Kbps).
Kemudian klik pad OK untuk menyimpan
setingan.
2 Kemudian Module PLC pada baris PLC Side I/F. (PLC MELSEC FX Family
hanya dapat dihubungkan ke perangkat pemrograman secara langsung).
Untuk menguji hubungan klik pada
tombol Connection Test, jika perangkat
dapat dikomunikasikan dengan baik
dengan setingan ini , pesan ditunjukan
tampilan seperti disebelah kanan .
Kemudian klik Ok pada dialok untuk menyimpan setingan dan menutup
dialok.
Untuk melakukan ini klik pada toolbar atau pilih Read from PLC
pada menu Online
Kemudian program ditampilkan pada read atau write mode
- monitor mode(write)
Monitor mode pasip dijelaskan pada bagian terakir yang sangat berguna
untuk mengawasi status perangkat eksekusi program. Ada juga mode
aktif disebut dengan Monitor (Write) yang dapat digunakan jika
dibutukan untuk melakukan perubahan pada program ketika sedang
memonitonya.
Program dan status perangkat ditampilkan dengan cara yang sama pada
mode monitor pasif yang akan dijelaskan pada seksi selanjutnya. Untuk
melakuakn perubahan, koreksi atau penambahan pada proses program
secara benar dengan cara yang sama seperti yang anda lakukan ketika
mengedit program secara normal pada mode offline.
Entri data monitor mengijinkan anda untuk memonitor data dari bagian
bagian yang berbeda dari program pada saat yang sama. Anda dapat
membuat daftar sendiri dari perangkat yang ingin anda monitor.
Untuk memulai fungsi ini klik pada toolbar atau pilih Entry data
monitor pada menu Online.
double klik pada baris yang kosong pada daftar atau klik sekali pada baris
yang kosong untu memilihnya dan kemudian klik pada Register Devices
tampilan ini adalah dialog perangkat register.pilih
perangkat yang anda inginkan untuk dimonitor
dan format tampilan ( untuk perangkat kata)
kemudian klik pada register untuk memasukan
perangkat kedalam daftar.
Untuk memulai fungsi uji ini klik pada pada toolbar atau pilih Device
batch pada menu Online.
Untuk menampilkan hubungan garis program klik pada baris di daftar cross
reference dan kemudian klik jump.
Masukan nama dari perangkat pertama yang anda ingin temukan pada
kota Find Devices, kemudian klik execute
Anda juga haru memasukan password yang benar untuk disable dan
penghapusan password. Itu semua sangat penting untuk membuat sebuah
catatan password dan simpan pada tempat yang aman. Disisi lain anda
beresiko mencari carisolusi program anda sendiri.
Ketika anda membuat projek yang baru anda harus mengkususkan tipe FC
PLC untuk memprogram dan parameter dari projek anda. Anda juga dapat
merubah pengaturan ini pada saat program sebgai contoh sehingga anda
dapat menggunakan program dngan PLC yang berbeda.
jalankan dengan dengan bentuk jump, berbeda, macro sanga mudah “reused
code” yang menjadi bagian dari program utama.itu tidak mengurangi jumlah
langkah pada program, itu hanya membuat program lebih muda.
Berikut ini ilustrasi contoh yang menggunakan macros pada program untuk
mengendalikan motor.
Masukan kode program yang normal
Pertama hanya program fungsi yang anda ingin masukan dalam macro
secara normal. (anda dapat juga membuat macro dari urutan yang ada dari
note program tentunya)
Keberadaan
macro
Masukan jalur pada direktori dimana anda ingin simpan macro didalam
kotak Drive/Path. Kemudian masukan nama untuk macro pada kotak
Macro Name dan klik pada excecute untuk menyimpan.
Memasukan macro pada program
Untuik memasukan macro didalam program anda terlebih dahulu
posisikan kursor ditempat anda ingin masukan macro. Kemudian pilih
Macro> macro Utilize pada menu project. Tampilan dialok dimana
anda dapat memilih macro dari jalur dimana anda simpannya dalam
langkah terakhir.
Double klik pada nama macro pada daftar untuk menampilkan variable
variabelnya dank omen komen yang terasosiasi.
Kemudian masukan perangkat yang ingin anda gunakan pada blok yang
baru dari kode yang akan dimasukan melalui macro.
Dibagian bawah dari dialok macro Utilize anda dapat membuat spesifikasi
sesuai dengan informasi yang ingin dimasukan sebagai judul baris
program (pernyatan)
Jika anda pilih Sparate statement informasi akan dimassukan dalam
program bersama dengan kode sebagai pernyataan tambahan seperti
dibawah ini.
Counter C200,32 bit menghitung (naik dan turun ) berdasarkan status ON/OFF
M8200. Seperti contoh program yang ditunjukan dibawah ini, C200 sedang
digunakan menghitung jumlah OFF - ON dari siklus input X4 . keluaran set atau
reset tergantung dari perintah counter, pencapaian kenaikan yang sama dengan
data yang ada pada register D1, D0 (diperlukan seting data 32 bit untuk counter
32 bit)
Contoh program
Ketika instruksi PLF dilaksanakan objek Y dan M bekerja sat input signal
menuju ke OFF
Ketika status PLC berubah status dari RUN ke STOP dan kembali Ke RUN
dengan input singnal tetap pada posisi ON, PLS M0 akan beroperasi lagi.
Sehingga jika M0 di kunci oleh baterey yang digunakan sehingga M0 tidak
akan diaktifkan. Untuk baterey harus diberi pulsa kembali, pemicu input
(contoh X0) harus di switch OFF selama urutan RUN/STOP/RUN sebelum
sebelum diberikan pulsa kembali.
- Invers
Contoh program
- END
Titik dasar yang harus di ingat Tempatkan instruksi END pada akhir
program dan perhatikan untuk proses input dan output Masukan instruksi
END ditengah tengah program untuk membantu dalam melakukan seksi
debugging setelah instruksi END disable dan terpisah dari area yang
diperiksa. Ingat untk menghapus perintah END dari blok yang telah
diperiksa. Ketikan instruksi END diproses PLC waktu watchdog secara
otomatis akan direfres.
BAB V
Yang dimaksud dengan pemeliharaan PLC Pneumatik ialah segala upaya atau
kegiatan yang sengaja dilakukan terhadap PLC Pneumatik dengan mengikuti suatu
prosedur yang sistematik dengan tujuan agar PLC Pneumatik yang kita miliki dapat
digunakan dengan lancar, aman dan secara teknis maupun ekonomis berumur
panjang (awet). Untuk mencapai tujuan tersebut, secara sistematika kegiatan
pemeliharaan dapat kita kelompokkan menjadi kelompok pemeliharan pencegahan
(prevetive maintenance) dan kelompok perbaikan (corctive maintenance).
Pra Pemeliharaan
Yang dimaksud dengan pra pemeliharaan ialah suatu kegiatan persiapan yang
bertujuan agar nantinya pelaksanaan pemeliharaan berjalan lebih lancar
Pemeliharaan Berkala
Dengan melakukan pendekatan disain dan trouble shooting PLC pada flowchart
Gb. 23, ada beberapa kondisi yang harus kita perhatikan untuk langkah-langkah
tersebut, yaitu :
Dalam mengintalasi I/O pastikan mana input terminal dan mana output
terminal biasanya untuk type kecil kita bisa melihat informasi tertulis
pada
Kemampuan arus output pada PLC, karena untuk beban yang lebih
besar seperti menghidupkan motor misalnya, tidak dapat langsung
output PLC disuplaikan, tetapi perlu menggunakan relay sebagai
pembantu.
Tegangan I/O yang digunakan, untuk PLC bisa tegangan VAC dan
VDC tergantung pilihan kita dan kecocokannya dengan type CPU. Untuk
I/O dengan VAC dan VDC harus diperhatikan besar tegangan karena
sangat erat hubungannya dengan input peralatan dan output
peralatan,
Jenis sensor yang digunakan PNP atau NPN yang harus disesuiakan
dengan input PLC
Jenis output, ada tiga jenis output yang tersedia yaitu :
Ouput Relay digunakan untuk tegangan AC/DC
Output Triac digunakan hanya tegangan AC
Ouput Transistor digunakan hanya untuk teganngan DC
Pastikan baut baut terminal I/O dalam kondisi kuat (tidak longgar)
Pastikan kabel komunikasi antara PLC dengan PC dalam kondisi
terhubung, dengan menghubungkan secara software (lihat indikasi
pada CPU). Jika tidak terjadi komunikasi periksa kabel komunikasi atau
salah Com pada software, artinya Com yang digunakan Com 1 atau
Com 2 dst.
Pastikan alamat I/O pada PLC sesuai dengan alamat program yang kita
buat
Apabila kondisi tersebut di atas tidak terpenuhi maka akan terjadi trouble. Jadi
untuk mencari kesalahan kita selalu mengacu pada hal-hal tersebut di atas.
Pengembalian area kerja dan perkakas kekondisi semua adalah hal yang
sangat berkaitan dengan keselamatan dan kesehatan Kerja (K3). Untuk itu
pengetahuan yang disampaikan adalah tentang keselamatan kerja.
1) Penyebab Kecelakaan
Sebab-sebab kecelakaan dapat dikelompokkan menjadi :
Sebab dasar / asal mula
Sebab dasar adalah merupakan sebab atau faktor yang mendasari secara
umum terhadap kejadian kecelakaan, yaitu :
Partisipasi dari pihak manajemen/pimpinan perusahaan dalam
pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja.
Faktor manusia atau dalam hal ini adalah pekerja.
Faktor kondisi atau lingkungan kerja.
Sebab utama Ini disebabkan adanya persyaratan yang belum dilaksanakan.
Apabila pimpinan perusahaan/manajemen telah melaksanakan program
program K3 di perusahaanya sebab ini tidak akan timbul.
Sebab utama yang kita kenal yaitu :
2) Pengecekan Perkakas
Peralatan bukan sekadar membantu manusia menyelesaikan pekerjaan,
tapi juga mempengaruhi kualitas pekerjaan. Semakin sering peralatan
digunakan, kualitas dan kemampuannya menurun karena setiap
peralatan memiliki batas usia. Karena itu perawatan dan pengecekan
berkala harus dilakukan. Dalam dunia penerbangan kita mengenal
1) Dokumentasi Program
Kondisi Keterang
Item Pemngamatan
pemasangn an
Tidak
sesuai
sesuai
Kondisi Awal dan Indikator Lampu
1.1 Indikator HL1 Menyala sesuai kondisi
Gerak Silinder dan Indikator Lamp
1.2 HL2 ON Setelah tombol SB1 ditekan
dan silinder bekerja
1.3 Silinder 1-1 bergerak maju
1.4 Silinder 1-2 bergerak maju
1.5 Silinder 1-2 bergerak mundur
1.6 Silinder 1-1 bergerak mundur
1.7 Silinder kembali mengulangi siklus
awal (sesuai urutan)
1.8 Jika SB2 ditekan maka HL3 ON dan
silinder berhenti bekerja setelah 1
siklus
Operasi Tombol Emergensi
1.9 Ketika QS ditekan silinder berhenti
ditempat
1.10 Setelah QS dilepas silinder
melanjutkan operasinya
1.11 Ketikatombol QS ditekan HL3 ON
(frekuensi 1 Hz)
Wiring
1.12 Kabel terpasang sesuai gambar
dan alamat rancangan
1.13 Kabel terpasang ferrules dengan
baik
1.14 Kabel terkoneksi pada terminal
dengan baik
1.15 Selang terpasang dengan baik dan
diikat dengan kabel ties
1.16 Kabel duct terpasang dengan baik
No kondisi
Aktivitas Pengecekan Tidak Keterangan
Sesuai
sesuai
1 Terminal Power AC Terpasang Tegangan : ........Volt
2 Terminal Power DC Terpasang Tegangan : ........Volt
Power Dinyalakan setelah pengecekan sumber baik
3 Posisi Sensor reed switch bekerja
14 Tombol SA bekerja
Catatan : dapat dimasukan untuk output dan instruksi aplikasi pada akhir
dari baris program. Baris tersebut dapat berisi sampai 32 karakter.
Dalam hal pelaporan tentunya dibutuhkan dokumentasi yang dihasilkan dari hasil
dokumentasi terhadap program dan pengoperasian sistem. Dokumen ini menjadi
dasar untuk dilaporkna. Pelaporan dapat dilkukan ke atasan langsung sebagai
penanggungjawab pelaksanaan pekerjaan sistem kendali atau dengan melaporkan
kepada pihak ketiga sebagai pemilik projek sesuai prosedur yang berlaku.
Dokumen yang harus di sertakan dalam pelaporan adalah:
1. Wiring diagram
2. Layout
3. Daftar kebutuhan komponen dan bahan
4. Form commisioning
5. Form pengamatan kinerja sistem
6. Progres pengerjaan projek
7. Manual cara mengoperasikan sistem.
DAFTAR PUSTAKA
A. Dasar Perundang-undangan
-
B. Buku Referensi
1. Automation Production Line Training & Tessting Equipment, Yalong YL-335B
2. Programmable Logic Controllers Melsec FX Series, Programming Manual,
Mitsubishi elektrik Industrial Otomation
3. FX Series Programmable Controllers, Mitsubishi
4. Mengoperasikan PLC, BSDC
C. Majalah atau Buletin
-
D. Referensi Lainnya
1. http://personal.its.ac.id/files/material/2479-jos-Modul%20AA103-01.pdf (PP-ITS)
A. Daftar Peralatan/Mesin
1. Power supply
2. Air Compressor
3. Laptop/PC Compactable + Aplikasi Melsoft/GX-Work
4. Obeng Minus kecil
5. Obeng plus sedang
6. Kunci L
7. Tang Potong
8. Tang Crimping
9. Tang Kupas
10. Multitester
a. Bahan
b. Komponen