DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Tujuan Umum
Setelah mempelajari modul ini peserta latih diharapkan mampu mengispeksi pemasangan
PHB pompa (Hydrant, Springkler, Air bersih, Air Kotor / Limbah)
B. Tujuan Khusus
Adapun tujuan mempelajari unit kompetensi melalui buku informasi mengispeksi
pemasangan PHB pompa (Hydrant, Springkler, Air bersih, Air Kotor / Limbah)
guna memfasilitasi peserta latih sehingga pada akhir pelatihan diharapkan memiliki
kemampuan sebagai berikut:
1. Merencanakan dan Mempersiap kan pemeriksaan dan pengujian tahanan PHB
Pompa (Hydrant, Springkler, Air bersih, Air Kotor / Limbah) yang meliputi kegiatan
mempersiapkan rencana kerja,mempersiapkan gambar kerja dan mempersiapkan alat kerja
serta peralatan K3.
2. Memeriksa dan menguji tahanan PHB Pompa (Hydrant, Springkler, Air bersih, Air
Kotor/Limbah) meliputi kegiatan memahami peraturan instalasi listrik dan K3 listrik,instalasi
PHB,komponen PHB dan procedure pengukuran tahanan isolasi dan tahanan pembumian.
3. Membuat laporan yang meliputi kegiatan membuat laporan sesuai procedure dengan
format yg berlaku dan membuat berita acara kegiatan.
BAB II
1. Merencanakan dan Mempersiap kan pemeriksaan dan pengujian tahanan
PHB Pompa (Hydrant, Springkler, Air bersih, Air Kotor / Limbah)
yang meliputi kegiatan mempersiapkan rencana kerja,mempersiapkan gambar kerja
dan mempersiapkan alat kerja serta peralatan K3.
Pernah tersengat aliran listrik PLN 220V ? jika ya pasti sangat mengagetkan. Bahkan
beberapa kasus tersengat listrik bisa berakibat pada kematian. Mengapa tegangan
listrik 12 Volt pada akumulator tidak menyengat dan membahaykan manusia ? Tubuh
manusia memiliki batas aman dialiiri listrik, beberapa penelitian menyebutkan sampai
dengan arus listrik 50mA adalah batas aman bagi manusia.
Jantung sebagai organ tubuh yang paling rentan terhadap pengaruh arus listrik, ada
empat batasan gambar-11.1. Daerah 1 (0,1 sd 0,5mA) jantung tidak terpengaruh sama
sekali bahkan dalam jangka waktu lama. Daerah 2 (0,5 sd 10 mA) jantung bereaksi dan
rasa kesemutan muncul dipermukaan kulit.
Diatas 10mA sampai 200mA jantung tahan sampai jangka waktu maksimal 2 detik saja.
Daerah 3 (200 sd 500mA) Jantung merasakan sengatan kuat dan terasa sakit, jika
melewati 0,5 detik masuk daerah bahaya. Daerah 4 (diatas 500mA) jantung akan rusak
dan secara permanen dapat merusak sistem peredaran darah bahkan berakibat
kematian.
Model terjadinya aliran ketubuh manusia gambar-11.2, sumber listrik AC mengalirkan
arus ke tubuh manusia sebesar Ik, melewati tahanan sentuh tangan Rut, tubuh
manusia Rki dan tahanan pijakan kaki Ru2. Tahanan tubuh manusia rata-rata
1000Ω, arus yang
aman tubuh manusia maksimum 50mA, maka besarnya tegangan sentuh adalah
sebesar : Ub = Rk.Ik = 1000 Ω x 50 mA = 50 v
Arus Ik sebesar 200mA dalam hitungan milidetik tidak membahayakan jantung, tetapi
diatas 0,2 detik sudah berakibat fatal bisa melukai bahkan bisa mematikan.
Tegangan sentuh bisa terjadi dengan dua cara, cara pertama tangan orang menyentuh
langsung kawat beraliran listrik gambar-11.4a. Cara kedua tegangan sentuh tidak
langsung, ketika terjadi kerusakan isolasi pada peralatan listrik dan orang menyentuh
peralatan listrik tersebut yang bersangkutan akan terkena bahaya tegangan sentuh
gambar-11.4b. Kerusakan isolasi bisa terjadi pada belitan kawat pada motor listrik,
generator atau transformator. Isolasi yang rusak harus diganti karena termasuk kategori
kerusakan permanen.
Bahaya listrik akibat tegangan sentuh langsung dan tidak langsung, keduanya sama
berbahayanya. Tetapi dengan tindakan pengamanan yang baik, akibat tegangan sentuh
yang berbahaya dapat diminimalkan. Kawat sebaiknya berisolasi sehingga bila tersentuh
tidak membahayakan, peralatan listrik dipasang pentanahan yang baik, sehingga ketika
terjadi arus bocor akan disalurkan ke tanah dan tidak membahayakan manusia
Perencanaan adalah fungsi dasar manajemen. Agar resiko yang ditanggung itu relatif
kecil, hendaknya semua kegiatan/perkerjaan, tindakan dan kebijakan direncanakan
terlebih dahulu. Sedangkan persiapan merupakan tindak lanjut dari perencanaan, dimana
didalam persiapan semua material dan perlengkapan yang dibutuhkan dikumpulkan dan
diperiksa sebelum pekerjaan benar benar dilaksanakan. Perencanaan dan persiapan
memberikan gambaran yang lengkap tentang seluruh pekerjaan.
Perintah kerja yang telah diberikan diperiksa untuk memastikan bahwa perintah tersebut
dapat dilaksanakan sesuai dengan SOP/Prosedur Operasi Standar.
Standar Operasional Prosedur (SOP) adalah serangkaian instruksi tertulis yang dibakukan
mengenai berbagai proses penyelenggaraan administrasi pemerintahan, bagaimana dan
kapan harus dilakukan, dimana dan oleh siapa dilakukan.
Uraian Standar Operasional Prosedur (SOP) dapat meliputi :
a. Nama SOP, nama prosedur kerja yang di SOP-kan;
b. Satuan kerja/unit kerja;
c. Nomor, nomor prosedur kerja yang di SOP-kan;
d. Tanggal pembuatan, tanggal pertama kali SOP dibuat;
e. Tanggal revisi, tanggal SOP direvisi;
f. Tanggal efektif, tanggal mulai diberlakukan;
g. Pengesahan oleh pejabat yang berwenang;
h. Dasar hukum;
i. Keterkaitan, keterkaitan dengan standar kerja yang lain;
j. Peringatan;
k. Kualifikasi personel;
l. Peralatan dan perlengkapan
1. INSPEKSI INFORMAL
2. Inspeksi Terencana
Keuntungan :
b. Inspeksi Khusus
Kategorikan dan buat daftar objek yang dianggap penting & krusial di perusahaan
Rencanakan atau gambarkan area yang menjadi tanggung jawab masing-masing
unit kerja
Susun daftar inventarisasi dengan baik dan terstruktur.
Buatlah Recordkeeping : Identifikasi setiap mesin & peralatan, indikasi apa yang
akan di inspeksi, identifikasi siapa petugas dan penanggung jawab inspeksi n
berapa sering dilakukan inspeksi.
1. Buat Standart Prosedur Inspeksi ( SPI) secara jelas sebelum memulai inspeksi
2. Siapkan Checklist sesuai dengan kebutuhan Inspeksi
3. Pada waktu membuat checklist, TK perlu diajak diskusi sehingga kita tahu isu-isu K3
yang sedang dihadapi.
4. Bila memungkinkan, beri saran praktis dan petunjuk keselamatan kepada tenaga kerja
terhadap metode atau cara kerja yang benar & aman dari permasalahan K3.
5. Jika pada waktu inspeksi ditemukan kondisi-kondisi yang tidak selamat atau tidak
sehat, secepatnya hal tersebut dilaporkan kepada senior manajer.
6. Buatlah laporan inspeksi dan laporkan kepada manajemen yang menangani bidang K3
khususnya untuk PHB lift, escalator dan konveyor untuk segera dilakukan tindakan
korektif.
7. Segera lakukan tindakan korektif berdasarkan skala prioritas titinjau dari tingkat resiko
8. Arsipkan laporan sebagai dokumentasi K3 dan juga bisa di share / di publikasikan
dengan informasi yang relevan lainnya.
Penghantar NYA
Kabel NYA hanya memiliki satu penghantar berbentuk pejal, kabel ini pada umumnya
digunakan pada instalasi rumah tinggal.
Dalam pemakaiannya pada instalasi listrik harus menggunakan pelindung dari pipa union
atau paralon / PVC ataupun pipa fleksibel.
Penghantar NYM
Sedangkan kabel NYM adalah kabel yang memiliki beberapa penghantar dan memiliki
isolasi luar sebagai pelindung. Konstruksi dari kabel NYM terlihat pada gambar.
Penghantar dalam pemasangan pada instalasi listrik, boleh tidak menggunakan elindung
pipa. Namun untuk memudahkan saat peggantian kabel / revisi, sebaliknya pada
pemasangan dalam dinding / beton menggunakan selongsong pipa
Penghantar NYY
Kabel tanah thermoplastik tanpa perisai seperti NYY, biasanya digunakan untuk kabel
tenaga pada industri. Kabel ini juga dapat ditanam dalam tanah, dengan syarat diiberikan
perlindungan terhadap kemungkinan kerusakan mekanis.
Perlindungannya bisa berupa pipa atau pasir dan diatasnya diberi batu.
Pada prinsipnya susunan NYY ini sama dengan susunan NYM. Hanya tebal isolasi dan
selubung luarnya serta jenis PVC yang digunakan berbeda. Warna selubung luarnya hitam.
Untuk kabel tegangan rendah tegangan nominalnya 0,6/1 kV dimana maksudnya yaitu :
x 0,6 kV : Tegangan nominal terhadap tanah.
x 1,0 kV : Tegangan nominal antar penghantar.
Penggunaan utama NYY sebagai kabel tenaga adalah untuk instalasi industri di dalam
gedung maupun di alam terbuka, di saluran kabel dan dalam lemari hubung bagi, apabila
diperkirakan tidak akan ada gangguan mekanis. NYY dapat juga ditanam di dalam tanah
asalkan diberi perlindungan secukupnya terhadap kemungkinan terjadinya kerusakan
mekanis.
Penghantar N2XY
Kabel tanah thermoplastik tanpa perisai yang di pakai di PT. Pupuk Kujang ialah N2XY,
kabel N2XY intinya terdiri dari penghantar tembaga, dengan isolasi XLPE, berpelindung
bebat tembaga serta berselubung PVC dengan tegangan pengenal 0,6/1 kV (1,2 kV) yang
dipasang sejajar pada suatu sistem fase tiga.
Penghantar NYFGbY
Kabel tanah thermoplastik berperisai seperti NYFGbY, biasanya digunakan apabila ada
kemungkinan terjadi gangguan kabel secara mekanis, kabel NYFGbY intinya terdiri dari
penghantar tembaga, dengan isolasi PVC, penggabungan dua atau lebih inti dilengkapi
selubung atau pelindung yang terdiri dari karet dan perisai kawat baja bulat. Perisai dan
pembungkus diikat dengan spiral pita baja, untuk menghindari korosi pada pita baja, maka
kabel di selubungi pelindung PVC warna hitam.
7.2.1.1 Peraturan warna selubung penghantar dan warna isolasi inti penghantar yang
tercantum dalam pasal ini berlaku untuk semua instalasi tetap atau sementara, termasuk
instalasi dalam perlengkapan listrik.
Pentanahan titik netral dari sistem tenaga merupakan suatu keharusan pada saat ini,
karena sistem sudah demikian besar dengan jangkauan yang luas dan tegangan yang
tinggi. Pentanahan titik netral ini dilakukan pada alternator pembangkit listrik dan
transformator daya pada gardu-gardu induk dan gardu-gardu distribusi.
Ada bermacam-macam pentanahan sistem. Antara satu dan lainnya mempunyai kelebihan
dan kekurangan masing. Bahasan berikut ini tidak dimaksudkan membahas kekurangan
dan kelebihan metoda tersebut, namun lebih menitikberatkan pada macam-macam
pentanahan titik netral yang umum
digunakan. Jenis pentanahan sistem akan menentukan skema proteksinya, oleh karena
itu, jenis pentanahan ini sangat penting diketahui.
Ada lima macam skema pentanahan netral sistem daya, yaitu:
1. TN (Terra Neutral) System, terdiri dari 3 jenis skema, yaitu:
a. TN-C,
b. TN-C-S, dan
c. TN-S
2. TT (Terra Terra)
3. IT (Impedance Terra)
(Terra = bhs Perancis yang berarti bumi atau tanah)
a. TN-C (Terra Neutral-Combined): Saluran Tanah dan Netral-Disatukan
Pada sistem ini saluran netral dan saluran pengaman disatukan pada sistem secara
keseluruhan. Semua bagian sistem mempunyai saluran PEN yang merupakan kombinasi
antara saluran N dan PE. Disini seluruh bagian sistem mempunyai saluran PEN yang sama.
Pada sistem ini saluran netral dan saluran pengaman dijadikan menjadi satu saluran pada
sebagian sistem dan terpisah pada sebagian sistem yang lain. Di sini terlihat bahwa bagian
sistem 1 dan 2 mempunyai satu hantaran PEN (combined). Sedangkan pada bagian sistem
3 menggunakan dua hantaran, N dan PE secara terpisah (separated).
Pada sistem ini saluran netral dan saluran pengaman terdapat pada sistem secara
keseluruhan. Jadi semua sistem mempunyai dua saluran N dan PE secara tersendiri
(separated).
Sistem yang titik netralnya disambung langsung ke tanah, namun bagian-bagian instalasi
yang konduktif disambungkan ke elektroda pentanahan yang berbeda (berdiri sendiri).
Dari gambar di bawah ini terlihat bahwa pentanahan peralatan
dilakukan melalui sistem pentanahan yang berbeda dengan pentanahan titik
netral.
Sistem rangkaian tidak mempunyai hubungan langsung ke tanah namun melalui suatu
impedansi, sedangkan bagian konduktif instalasi dihubung langsung ke elektroda
pentanahan secara terpisah. Sistem ini juga disebut sistem pentanahan impedansi. Ada
beberapa jenis sambungan titik netral secara tidak langsung ini, yaitu melalui reaktansi,
tahanan dan kumparan petersen.
Antara ketiga jenis media sambungan ini mempunyai kelebihan dan kekurangan. Namun,
secara teknis jenis sambungan kumparan petersen yang mempunyai kinerja terbaik.
Permasalahannya adalah harganya yang mahal.
BAB. III
Memeriksa dan menguji tahanan PHB Pompa (Hydrant,
Springkler, Air bersih, Air Kotor/Limbah)
Pengetahuan yang Diperlukan dalam Memeriksa dan menguji tahanan PHB
Pompa (Hydrant, Springkler, Air bersih, Air Kotor/Limbah)
1. Komponen PHB
PHB adalah panel hubung bagi / papan hubung bagi / panel berbentuk lemari
(cubicle), yang dapat dibedakan sebagai :
- panel utama / mdp : main distribution panel
- panel cabang / sdp : sub distribution panel
- panel beban / ssdp : sub-sub distribution panel
Untuk PHB sistem tegangan rendah, hantaran utamanya merupakan kabel feeder
Dan biasanya menggunakan nyfgby.
Di dalam panel biasanya busbar / rel dibagi menjadi dua segmen yang saling
Berhubungan dengan saklar pemisah, yang satu mendapat saluran masuk dari app
(pengusaha ketenagalistrikan) dan satunya lagi dari sumber listrik sendiri (genset).
Dari kedua busbar didistribusikan ke beban secara langsung atau melalui sdp dan
Atau ssdp. Tujuan busbar dibagi menjadi dua segmen ini adalah jika sumber listrik
Dari pln mati akibat gangguan ataupun karena pemeliharaan, maka suplai ke Beban
tidak akan terganggu dengan adanya sumber listrik sendiri (genset) sebagai Cadangan.
Peralatan pengaman arus listrik untuk penghubung dan pemutus terdiri dari :
- CIRCUIT BREAKER (CB)
MCB (MINIATUR CIRCUIT BREAKER)
MCCB (MOLD CASE CIRCUIT BREAKER)
NFB (NO FUSE CIRCUIT BREAKER)
ACB (AIR CIRCUIT BREAKER)
OCB (OIL CIRCUIT BREAKER)
VCB (VACUUM CIRCUIT BREAKER)
SF6CB (SULFUR CIRCUIT BREAKER)
Berikut ini adalah salah satu contoh cubicle yang ada di ruang praktek di polban.
Air Circuit Breaker dapat digunakan pada tegangan rendah dan tegangan menengah.
Rating standar Air Circuit Breaker (ACB) yang dapat dijumpai dipasaran seperti
ditunjukkan pada data diatas. Pengoperasian pada bagian mekanik ACB dapat dilakukan
dengan bantuan solenoid motor ataupun pneumatik.
Perlengkapan lain yang sering diintegrasikan dalam ACB adalah :
x Over Current Relay (OCR)
x Under Voltage Relay (UVR)
Perlengkapan Hubung BagI (PHB) dan Kendali ialah suatu perlengkapan atau
peralatan listrik yang berfungsi sebagai pengendali,
pengubung dan pelindung serta membagi tenaga listrik dari sumber tenaga listrik
seperti; pembangkit, gardu induk, gardu distribusi dan transformator ke saluran
pelayanan atau ke pelanggan. Jika komponen-komponen dari PHB terlihat dari luar
tanpa perlindungan selungkup tertutup maka PHB itu dari jenis terbuka. Pembuatan
lain adalah PHB tertutup. Menurut ukuran dan bentuknya PHB disebut elmari, kotak
atau meja hubung bagi.
Syarat-syarat umum :
Secara umum sebuah PHB harus disusun dan dipasang sedemikian rupa sehingga
terlihat rapi dan teratur, selain itu keberadaan PHB juga
menentukan bahwa pemeliharaan, pemeriksaan dan pelayanan harus dapat dilaksanakan
dengan mudah dan aman. Selanjutnya sesuai dengan syarat pengoperasian emudahan
pengamatan pengukuran, penekanan tombol,
pemutaran atau pelayanan saklar, maka perkerjaan-pekerjaan ini harus dapat
dilakukan dari bagian depan, tanpa alat bantuan, seperti tangga atau alat-alat lainnya.
Sehubungan dengan itu syarat PHB juga menentukan bahwa di bagian depan,
lorong dan sisi kiri kanan PHB harus terdapat ruang bebas selebar sekurang-
kurangnya 0,75 meter untuk tegangan rendah atau 1meter pada tegangan
menengah dan tinggi PHB sekurang-kurangnya 2 meter.
Lorong yang di sisi kanan kirinya terdapat instalasi listrik tanpa dinsing pengaman,
lebarnya harus sekurang-kurangnya 1,5 meter.
Syarat PHB menetapkan bahwa lemari dan kontak hubung bagi tidak boleh dipasang di
kamar mandi, tempat cuci tangan, di atas kompor atau di atas bak air.
Macam-macam PHB :
• PHB Utama ialah PHB yang menerima aliran tenaga listrik darI sumber
melalui saklar utama konsumen dan membagikan tenaga listrik tersebut ke
seluruh alat pemakai pada instalasi konsumen.
• PHB Sub Instalasi atau PHB Cabang ialah PHB dari suatu nstalasi untuk
mensuplai tenaga listrik kepada satu konsumen dan instalasi tersebut
merupakan bagian dari instalasi yang mensuplai konsumen tunggal atau lebih.
• PHB TR yaitu PHB yang banyak dipasang pada instalasi baik milik PLN maupun
milik pelanggan, PHB yang terpasang milik pelanggan, PHB yang terpasang milik
PLN biasanya ditempatkan gardu induk distribusi sisi sekunder trafo distribusi
sedangkan PHB yang di pelanggan biasanya terpasang pada dinding atau
ruangan tertentu setelah APP ditempat pelanggan tersebut.
• PHB TM ialah PHB yang terdapat pada pembangkit atau GI Sisi TM berbentuk
lemari panel (kubikel) tertutup terbuat dari bahan besi atauberbentuk gardu sel
terbuka yang dilengkapi peralatan ukur dan pengaman (proteksi).
Menurut tipenya PHB di kelompokkan menjadi 2 tipe yaitu tipe tertutup dan tipe
terbuka.
• PHB dengan tipe tertutup yaitu apabila seluruh komponen PHB berada
disuatu tempat yang tertutup oleh selungkup/pelindung mekanis maupun
pelindung elektris.
• PHB tipe terbuka yaitu PHB yang semua peralatan atau komponennya berada diluar
dan tampak secara kasar mata dan dilengkapi dengan pagar maupun peralatan
isolasi huna melindungi dari bahaya mekanis dan elektrisnya.
BAB III
Membuat laporan yang meliputi kegiatan membuat laporan sesuai procedure
dengan format yg berlaku dan membuat berita acara kegiatan.
A. Pengetahuan yang Diperlukan dalam membuat laporan yg berisi Data inspeksi PHB
1. Menyiapkan Informasi/data hasil pengukuran yang Telah Ditetapkan Sebagai
evaluasi analisa.
2. Membuat table hasil pengukuran untuk bahan perbandingan dan analisa.
B. Keterampilan
1. Mengukur dan manyiapkan data hasil pemeriksaan sesuai dengan prosedure
2. Membuat tabel hasil inspeksi
C. Sikap kerja
1. Harus cermat dan teliti dalam menyiapkan,memverifikasi, dan memvalidasi
informasi yang dilaporkan
2. Harus taat asas dan memperhatikan SOP.
DAFTAR PUSTAKA
A. Dasar Perundang-undangan
1. -
B. Buku Referensi
1. Departemen Tenaga Kerja RI, Metodologi Latihan Kerja, Modul MLK 5, Program
Pelatihan, Jilid I, Jakarta, 1991
2. ________, Dasar-Dasar Statistika, Pendidikan dan Pelatihan Fungsional
3. Tingkat Pratama, Jakarta, 1997/1998
4. ________, Organisasi dan Tata Kerja Balai Latihan Kerja
5. Gordon B. Davis, Kerangka Dasar Sistem Informasi Manajemen, LPPM dan PT
Pustaka Binaman Pressindo, 1985
6. Makhdum Priyatno, Drs., M.A., Sistem Informasi Manajemen, Lembaga Administrasi
Negara, 2000
7. S.P. Siagian, Prof.Dr., Sistem Informasi untuk Pengambilan Keputusan, Gunung
Agung, Jakarta, 1984
8. Rusli Syarif, Ir., Teknik Manajemen Latihan dan Pembinaan, Angkasa, Bandung,
1991
9. Subagio Atmodiwirio, Drs.,M.Ed., Manajemen Pelatihan, Ardadizya, Jakarta, 2005
D. Referensi Lainnya
1. Browsing Internet, Filosofi dan Penelitian, 17 Januari 2012 pukul 13.31
A. Daftar Peralatan/Mesin
B. Daftar Bahan
LAMPIRAN
Lampiran 1
Contoh Kuesionr\er
Contoh Kuesioner
Kejuruan :
Mulai Diklat : Tgl. Bln. Thn. 200…
Akhir Diklat : Tgl. Bln. Thn. 200…
Pengisian Angket : Tgl. Bln. Thn. 200…
Saya merasa
NO BERKENAAN DENGAN PROGRAM
a b c d e
1 Program diklat yang diberikan
Kemanfaatan program diklat (mencari kerja atau
2
mandiri)
3 Kelengkapan materi pelajaran teori yang diberikan
4 Kelengkapan materi praktek yang diberikan
5 Kelengkapan modul diklat yang diberikan
Saya merasa
NO BERKENAAN DENGAN FASILITAS
a b c d e
Kelengkapan alat Bantu belajar di ruang teori atau
1
di kelas
Kelengkapan bahan, alat dan mesin untuk prakter
2
di workshop
Kenyamanan dan keteraturan belajar di ruang
3
teori / kelas
4 Kenyamanan dan keteraturan praktek di workshop
Fasilitas umum berupa toilet, tempat istirahat, dan
5
lingkungan
Saya merasa
NO BERKENAAN DENGAN MANAJEMEN
a b c d e
1 Pelayanan informasi dan pendaftaran
2 Pelayanan administrasi
3 Pelayanan kesehatan (bila sakit)
Perhatian terhadap masalah yang dihadapi (bila
4
ada)
Penegakan disiplin bagi siswa dan
5
instruktur/pelatih
Keamanan, kenyamanan dan ketertiban
6
lingkkungan