Anda di halaman 1dari 44

BUKU INFORMASI

Menginspeksi Pemasangan PHB Pompa


(Hydrant, Springkler, Air Bersih, Air Kotor/limbah)
KTL.II02.110.01

KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN R.I.


DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS
DIREKTORAT BINA STANDARDISASI KOMPETENSI DAN PELATIHAN KERJA
Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 51 Lt. 6.A Jakarta Selatan
2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Menginspeksi pemasangan PHB Pompa KTL.II02.110.01

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI -------------------------------------------------------------------------------------- 2


BAB I PENDAHULUAN --------------------------------------------------------------------- 4
A. Tujuan Umum ------------------------------------------------------------------- 4
B. Tujuan Khusus ------------------------------------------------------------------ 6
BAB II Merencanakan dan Mempersiap kan pemeriksaan dan pengujian
tahanan PHB Pompa (Hydrant, Springkler, Air bersih, Air Kotor /
Limbah)------------------------------------------------------------------ 5
A. Pengetahuan yang Diperlukan dalam Merencanakan dan Mempersiap kan
pemeriksaan dan pengujian tahanan PHB Pompa (Hydrant, Springkler, Air
bersih, Air Kotor / Limbah)---------------------------------------------------- 5
1. Keselamatan dan kesehatan kerja listrik ------------------------------ 5
2. Prosedure inspeksi -------------------------------------------------------- 5
3. Penghantar listrik --------------------------------------------------- 7
4. Sistem pentanahan --------------------------------------------------7

B. Keterampilan yang Diperlukan Merencanakan dan Mempersiap kan


pemeriksaan dan pengujian tahanan PHB Pompa (Hydrant, Springkler, Air
bersih, Air Kotor / Limbah)--------------------------------------------------- 16
C. Sikap Kerja dalam Merencanakan dan Mempersiap kan pemeriksaan dan
pengujian tahanan PHB Pompa (Hydrant, Springkler, Air bersih, Air Kotor
/ Limbah)----------------------------------------------------------------------- 16
BAB III Memeriksa dan menguji tahanan PHB Pompa (Hydrant,
Springkler, Air bersih, Air Kotor/Limbah ------------------- 17

A. Pengetahuan yang Diperlukan dalam Memeriksa dan menguji tahanan PHB


B. Pompa (Hydrant, Springkler, Air bersih, Air Kotor/Limbah) --------------------------- 17

1. Komponen PHB -------------------------------------------------------- 17


2. Persyaratan dan type PHB -------------------------------------- 25
3. Ukuran dan warna kabel --------------------------------------------- 25
C. Keterampilan yang Diperlukan dalam Memeriksa dan menguji tahanan PHB Pompa
(Hydrant, Springkler, Air bersih, Air Kotor/Limbah) ------------------------------------- 25
D. Sikap Kerja yang Diperlukan dalam Memeriksa dan menguji tahanan PHB Pompa
(Hydrant, Springkler, Air bersih, Air Kotor/Limbah) ----------------------------------- 25

Judul Modul Menginspeksi pemasangan PHB Pompa


Buku Informasi Versi : 2015 Halaman: 2 dari 44
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Menginspeksi pemasangan PHB Pompa KTL.II02.110.01

BAB IV. MEMBUAT LAPORAN ---------------------------------------------- 38


A. Pengetahuan yang Diperlukan dalam membuat laporan ------------------38
1. Cara Menyiapkan data hasil inspeksi yang Telah Ditetapkan Sebagai
Dasar evaluasi ----------------------------------------------------------- -38
2. Cara Memverifikasi dan Memvalidasi Informasi yang Telah Disiapkan
----------------------------------------------------------------------------- 38
B. Keterampilan yang Diperlukan membuat laporan ------------------------ 38
C. Sikap Kerja yang Diperlukan dalam mebuat laporan ----------------- 38
DAFTAR PUSTAKA ------------------------------------------------------------------------ 39
A. Dasar Perundang-undangan ------------------------------------------------ 39
B. Buku Referensi --------------------------------------------------------------- 39
C. Majalah atau Buletin--------------------------------------------------------- 39
D. Referensi Lainnya------------------------------------------------------------ 39
DAFTAR PERALATAN/MESIN DAN BAHAN---------------------------------------------- 39
A. Daftar Peralatan/Mesin------------------------------------------------------ 39
B. Daftar Bahan----------------------------------------------------------------- 39
LAMPIRAN---------------------------------------------------------------------------------- 40
Lampiran 1 Contoh Kuesioner ------------------------------------------------------- 41
DAFTAR PENYUSUN ------------------------------------------------------------------------ 44

Judul Modul Menginspeksi pemasangan PHB Pompa


Buku Informasi Versi : 2015 Halaman: 3 dari 44
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Menginspeksi pemasangan PHB Pompa KTL.II02.110.01

BAB I
PENDAHULUAN

A. Tujuan Umum
Setelah mempelajari modul ini peserta latih diharapkan mampu mengispeksi pemasangan
PHB pompa (Hydrant, Springkler, Air bersih, Air Kotor / Limbah)
B. Tujuan Khusus
Adapun tujuan mempelajari unit kompetensi melalui buku informasi mengispeksi
pemasangan PHB pompa (Hydrant, Springkler, Air bersih, Air Kotor / Limbah)
guna memfasilitasi peserta latih sehingga pada akhir pelatihan diharapkan memiliki
kemampuan sebagai berikut:
1. Merencanakan dan Mempersiap kan pemeriksaan dan pengujian tahanan PHB
Pompa (Hydrant, Springkler, Air bersih, Air Kotor / Limbah) yang meliputi kegiatan
mempersiapkan rencana kerja,mempersiapkan gambar kerja dan mempersiapkan alat kerja
serta peralatan K3.
2. Memeriksa dan menguji tahanan PHB Pompa (Hydrant, Springkler, Air bersih, Air
Kotor/Limbah) meliputi kegiatan memahami peraturan instalasi listrik dan K3 listrik,instalasi
PHB,komponen PHB dan procedure pengukuran tahanan isolasi dan tahanan pembumian.

3. Membuat laporan yang meliputi kegiatan membuat laporan sesuai procedure dengan
format yg berlaku dan membuat berita acara kegiatan.

Judul Modul Menginspeksi pemasangan PHB Pompa


Buku Informasi Versi : 2015 Halaman: 4 dari 44
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Menginspeksi pemasangan PHB Pompa KTL.II02.110.01

BAB II
1. Merencanakan dan Mempersiap kan pemeriksaan dan pengujian tahanan
PHB Pompa (Hydrant, Springkler, Air bersih, Air Kotor / Limbah)
yang meliputi kegiatan mempersiapkan rencana kerja,mempersiapkan gambar kerja
dan mempersiapkan alat kerja serta peralatan K3.

1.1. Pengetahuan yang Diperlukan dalam merencanakan dan mempersiapkan dan


pengujian tahanan PHB Pompa.
1.1.1. Keselamatan kesehatan kerja listrik. ( K3 listrik )

Pernah tersengat aliran listrik PLN 220V ? jika ya pasti sangat mengagetkan. Bahkan
beberapa kasus tersengat listrik bisa berakibat pada kematian. Mengapa tegangan
listrik 12 Volt pada akumulator tidak menyengat dan membahaykan manusia ? Tubuh
manusia memiliki batas aman dialiiri listrik, beberapa penelitian menyebutkan sampai
dengan arus listrik 50mA adalah batas aman bagi manusia.

Judul Modul Menginspeksi pemasangan PHB Pompa


Buku Informasi Versi : 2015 Halaman: 5 dari 44
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Menginspeksi pemasangan PHB Pompa KTL.II02.110.01

Jantung sebagai organ tubuh yang paling rentan terhadap pengaruh arus listrik, ada
empat batasan gambar-11.1. Daerah 1 (0,1 sd 0,5mA) jantung tidak terpengaruh sama
sekali bahkan dalam jangka waktu lama. Daerah 2 (0,5 sd 10 mA) jantung bereaksi dan
rasa kesemutan muncul dipermukaan kulit.
Diatas 10mA sampai 200mA jantung tahan sampai jangka waktu maksimal 2 detik saja.
Daerah 3 (200 sd 500mA) Jantung merasakan sengatan kuat dan terasa sakit, jika
melewati 0,5 detik masuk daerah bahaya. Daerah 4 (diatas 500mA) jantung akan rusak
dan secara permanen dapat merusak sistem peredaran darah bahkan berakibat
kematian.
Model terjadinya aliran ketubuh manusia gambar-11.2, sumber listrik AC mengalirkan
arus ke tubuh manusia sebesar Ik, melewati tahanan sentuh tangan Rut, tubuh
manusia Rki dan tahanan pijakan kaki Ru2. Tahanan tubuh manusia rata-rata
1000Ω, arus yang
aman tubuh manusia maksimum 50mA, maka besarnya tegangan sentuh adalah
sebesar : Ub = Rk.Ik = 1000 Ω x 50 mA = 50 v

Judul Modul Menginspeksi pemasangan PHB Pompa


Buku Informasi Versi : 2015 Halaman: 6 dari 44
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Menginspeksi pemasangan PHB Pompa KTL.II02.110.01

Terjawab mengapa tegangan Akumulator 12V tidak menyengat saat dipegang


terminal positip dan terminal negatifnya, karena tubuh manusia baru merasakan pengaruh
tegangan listrik diatas 50V. Faktor yang berpengaruh ada dua, yaitu besarnya arus
mengalir ketubuh dan lama waktunya menyentuh.
Tubuh manusia rata-rata memiliki tahanan Rk sebesar 1000Ω = 1kΩ, tangan menyentuh
tegangan PLN 220V gambar- 11.3, arus yang mengalir ketubuh besarnya :

Ik = U/Rk =220V/1000Ω = 220mA

Arus Ik sebesar 200mA dalam hitungan milidetik tidak membahayakan jantung, tetapi
diatas 0,2 detik sudah berakibat fatal bisa melukai bahkan bisa mematikan.

Judul Modul Menginspeksi pemasangan PHB Pompa


Buku Informasi Versi : 2015 Halaman: 7 dari 44
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Menginspeksi pemasangan PHB Pompa KTL.II02.110.01

Tegangan sentuh bisa terjadi dengan dua cara, cara pertama tangan orang menyentuh
langsung kawat beraliran listrik gambar-11.4a. Cara kedua tegangan sentuh tidak
langsung, ketika terjadi kerusakan isolasi pada peralatan listrik dan orang menyentuh
peralatan listrik tersebut yang bersangkutan akan terkena bahaya tegangan sentuh
gambar-11.4b. Kerusakan isolasi bisa terjadi pada belitan kawat pada motor listrik,
generator atau transformator. Isolasi yang rusak harus diganti karena termasuk kategori
kerusakan permanen.

Bahaya listrik akibat tegangan sentuh langsung dan tidak langsung, keduanya sama
berbahayanya. Tetapi dengan tindakan pengamanan yang baik, akibat tegangan sentuh
yang berbahaya dapat diminimalkan. Kawat sebaiknya berisolasi sehingga bila tersentuh
tidak membahayakan, peralatan listrik dipasang pentanahan yang baik, sehingga ketika
terjadi arus bocor akan disalurkan ke tanah dan tidak membahayakan manusia

Judul Modul Menginspeksi pemasangan PHB Pompa


Buku Informasi Versi : 2015 Halaman: 8 dari 44
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Menginspeksi pemasangan PHB Pompa KTL.II02.110.01

1.2. Prosedure Inspeksi


1.2.1. Merencanakan dan Mempersiapkan Pemeriksaan Perakitan dan
Pemasangan

Perencanaan adalah fungsi dasar manajemen. Agar resiko yang ditanggung itu relatif
kecil, hendaknya semua kegiatan/perkerjaan, tindakan dan kebijakan direncanakan
terlebih dahulu. Sedangkan persiapan merupakan tindak lanjut dari perencanaan, dimana
didalam persiapan semua material dan perlengkapan yang dibutuhkan dikumpulkan dan
diperiksa sebelum pekerjaan benar benar dilaksanakan. Perencanaan dan persiapan
memberikan gambaran yang lengkap tentang seluruh pekerjaan.

1.2.2. Memeriksa perintah kerja

Perintah kerja yang telah diberikan diperiksa untuk memastikan bahwa perintah tersebut
dapat dilaksanakan sesuai dengan SOP/Prosedur Operasi Standar.
Standar Operasional Prosedur (SOP) adalah serangkaian instruksi tertulis yang dibakukan
mengenai berbagai proses penyelenggaraan administrasi pemerintahan, bagaimana dan
kapan harus dilakukan, dimana dan oleh siapa dilakukan.
Uraian Standar Operasional Prosedur (SOP) dapat meliputi :
a. Nama SOP, nama prosedur kerja yang di SOP-kan;
b. Satuan kerja/unit kerja;
c. Nomor, nomor prosedur kerja yang di SOP-kan;
d. Tanggal pembuatan, tanggal pertama kali SOP dibuat;
e. Tanggal revisi, tanggal SOP direvisi;
f. Tanggal efektif, tanggal mulai diberlakukan;
g. Pengesahan oleh pejabat yang berwenang;
h. Dasar hukum;
i. Keterkaitan, keterkaitan dengan standar kerja yang lain;
j. Peringatan;
k. Kualifikasi personel;
l. Peralatan dan perlengkapan

Judul Modul Menginspeksi pemasangan PHB Pompa


Buku Informasi Versi : 2015 Halaman: 9 dari 44
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Menginspeksi pemasangan PHB Pompa KTL.II02.110.01

1.2.3. Menyiapkan program kerja

Merupakan kegiatan membuat urutan langkah-langkah pelaksanaan pekerjaan yang


paling efisien. Dalam menyusun program kerja diprioritaskan bagian-bagian yang mudah
dikerjakan terlebih dahulu, kemudian baru bagian yang sulit.
Program Inspeksi kerja yang efektif merupakan suatu program pencegahan untuk
menjamin agar lingkungan kerja selalu aman, sehat dan selamat. Klasifikasi Inspeksi
dibagi menurut tujuan inspeksi yang akan dilakukan.

Tujuan Program Inspeksi PHB

1. Sebagai upaya melakukan pengendalian dan pengawasan terhadap sumber-sumber


bahaya terhadap K3 khususnya bidang papan hubung bagi (PHB) .
2. Inspeksi dilakukan untuk menjamin agar setiap tempat kerja berjalan sesuai dengan
UU, standart, norma maupun petunjuk teknis yang berkaitan dengan bidang K3
yang ditetapkan baik oleh pemerintah maupun kebijakan perusahaan.
3. inspeksi secara regular dan khusus akan dapat digunakan sebagai bahan diskusi
dengan TK terhadap isu-isu K3 yang sedang dihadapi. TK merupakan orang yang
paling mengenal terhadap aspek kerja, peralatan, mesin-mesin dan proses
operasional di tempat kerja sehingga mereka merupakan sumber informasi yang
berharaga. dengan adanya komunikasi dan koordinasi yang lancar antara
manajemen dengan TK diharapkan dapat memperbaiki performansi atau kinerja K3
di perusahaan

Judul Modul Menginspeksi pemasangan PHB Pompa


Buku Informasi Versi : 2015 Halaman: 10 dari 44
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Menginspeksi pemasangan PHB Pompa KTL.II02.110.01

Jenis inspeksi pada umumnya meliputi :

1. INSPEKSI INFORMAL

 Merupakan inspeksi yang tidak terencana


 Inspeksi yang bersifat sederhana
 Dilakukan atas kesadaran orang-orang yang menemukan atau melihat masalah K3
di dalam pekerjaanya sehari – hari
 Jika ditemukan masalah maka langsung dapat dideteksi, dilaporkan dan segera
dapat dilakukan tindakan korektif.
 Keterbatasan : Inspeksi tidak dilakukan secara sistematik sehingga tidak bisa
mencakup gambaran permasalahan secara keseluruhan.
 Akan sangat efektif bila inspeksi informal ini dijadikan kebijakan manajemen.

Masalah-masalah yang ditemukan langsung dapat didokumentasikan berupa catatan


singkat / foto sesuai prosedur dan di buat laporan secara sederhana

2. Inspeksi Terencana

Inspeksi terencana dala dilakukan dengan dua jenis:

a. Inspeksi Rutin / Umum


Terhadap sumber-sumber bahaya ( Hazard) di tempat kerja secara menyeluruh:

1. Direncakan dengan cara WALK-THROUGH SURVEY keseluruh area kerja dan


bersifat komprehensif
2. Jadwal pelaksanakan rutin ( Sudah ditentukan : 1x bulan)
3. Dilakukan bersama-sama ahli K3 atau perwakilan tenaga kerja dengan pihak
manajemen.
4. Bagi perusahaan yang tidak memiliki ahli K3 sendiri, dapat menggunakan ahli
K3 dari luar perusahaan yang akan membantu memberikan saran-saran
tentang penanganan masalah-masalah K3 di tempat kerja.
5. Pelaksanaan Inspeksi terhadap sumber-sumber bahaya pada area khusus
sebaiknya dilakukan dengan melibatkan seseorang yang mempunyai keahlian
Hasil yang ditemukan segera ditindak lanjuti, dan setiap permasalahan yang
telah diidentifikasi dari hasil survey harus selalu tercatat dan dibukukan.
6. Setiap laporan inspeksi harus inspeksi harus ditandatangani oleh penanggung
jawab kegiatan inspeksi
7. Hasil inspeksi yang telah ditulis dalam bentuk laporan harus disampaiakan
kepada pihak manajemen, sehingga langkah perbaikan segera dilakukan

Judul Modul Menginspeksi pemasangan PHB Pompa


Buku Informasi Versi : 2015 Halaman: 11 dari 44
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Menginspeksi pemasangan PHB Pompa KTL.II02.110.01

Keuntungan :

 Inspekctur dapat mencurahkan segala perhatiannya untuk melakukan inspeksi.


 Inspekstur dapat melakukan observasi menyeluruh tentang K3 di tempat kerja
 Checklist yang akan digunakan untuk inspeksi telah disiapkan dengan baik.laporan
temuan dan rekomendasi segera dapat dibuat untuk meningkatkan kesadaran
tentang adanya bahaya di tempat kerja, serta tindakan korektif yang sesuai segera
di implementasikan dalam upaya mengadakan sarana pencegahan kecelakaan dan
kerugian yang lebih besar.

b. Inspeksi Khusus

Terhadap objek-objek atau area tertentu mempunyai resiko tinggi terhadap


kerugian dan kecelakaan kerja
Dilakukan berdasarkan adanya keluhan atau komplain dari tenaga kerja di suatu unit
kerja.
Dilakukan berdasarkan adanya permintaan atau instruksi dari pengurus perusahaan.

Direncanakan hanya untuk diarahakan kepada kondisi-kondisi tertentu, seperti :


Mesin-mesin, alat kerja dan tempat-tempat khusus yang meiliki resiko kerja tinggi.

* Langkah dalam membuat daftar inventarisasi objek inspeksi khusus adalah :

 Kategorikan dan buat daftar objek yang dianggap penting & krusial di perusahaan
 Rencanakan atau gambarkan area yang menjadi tanggung jawab masing-masing
unit kerja
 Susun daftar inventarisasi dengan baik dan terstruktur.
 Buatlah Recordkeeping : Identifikasi setiap mesin & peralatan, indikasi apa yang
akan di inspeksi, identifikasi siapa petugas dan penanggung jawab inspeksi n
berapa sering dilakukan inspeksi.

Judul Modul Menginspeksi pemasangan PHB Pompa


Buku Informasi Versi : 2015 Halaman: 12 dari 44
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Menginspeksi pemasangan PHB Pompa KTL.II02.110.01

LANGKAH - LANGKAH EFEKTIF AKTIVITAS INSPEKSI

Tahap 1. Mulai dengan sikap & perilaku positif


Persiapan 2. Rencanakan inspeksi
3. Tentukan apa yang dilihat & pahami apa yang akan
dicari
4. Buat checklist & siapkan peralatan serta bahan ispesksi.
5. Lihat laporan inspeksi sebelumnya

Pelaksanaan 1. Berpedoman pada peta pabrik ( Work place mapping )


Inspeksi & checklist
2. Cek setiap point checklist
3. Ambil tindakan perbaikan sementara bila ada masalah
K3
4. Jelaskan hasil temuan
5. Klasifikasikan hazard & tentukan faktor penyebab.

Pengembanga 1. Perlu melakukan sesuatu untuk mencegah terjadinya


n Upaya kerugian nyata. Upaya pengendalian dapat terus
Perbaikan dikembangkan dari waktu ke waktu sampai ditemukan
sistem pengendalian yang efektif.

Tindakan 1. Membuat skala prioritas upaya-upaya perbaikan yang


Korektif harus dikerjakan
2. Monitoring terhadap program perbaikan dan anggaran
beaya sampai implementasi perbaikan selesai
3. Verifikasi / pembuktian bahwa tindakan perbaikan
dimulai sesuai jadwal yang telah direncanakan.
4. Monitoring selama pengembangan tindakan korektif
5. Lakukan uji kelayakan setelah selesai implementasi
sarana perbaikan

Laporan 1. Suatu alat atau sarana yang dapat digunakan sebagai


Inspeksi bahan informasi dan komunikasi yang efektif .

Review 1. Lakukan tindakan review terhadap implementasi


sarana perbaikan secara
2. berkala untuk memastikan bahwa tidak ada masalah
lain yang ditimbulkan.

Judul Modul Menginspeksi pemasangan PHB Pompa


Buku Informasi Versi : 2015 Halaman: 13 dari 44
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Menginspeksi pemasangan PHB Pompa KTL.II02.110.01

POIN-POIN PENTING DALAM KEGIATAN INSPEKSI

1. Buat Standart Prosedur Inspeksi ( SPI) secara jelas sebelum memulai inspeksi
2. Siapkan Checklist sesuai dengan kebutuhan Inspeksi
3. Pada waktu membuat checklist, TK perlu diajak diskusi sehingga kita tahu isu-isu K3
yang sedang dihadapi.
4. Bila memungkinkan, beri saran praktis dan petunjuk keselamatan kepada tenaga kerja
terhadap metode atau cara kerja yang benar & aman dari permasalahan K3.
5. Jika pada waktu inspeksi ditemukan kondisi-kondisi yang tidak selamat atau tidak
sehat, secepatnya hal tersebut dilaporkan kepada senior manajer.
6. Buatlah laporan inspeksi dan laporkan kepada manajemen yang menangani bidang K3
khususnya untuk PHB lift, escalator dan konveyor untuk segera dilakukan tindakan
korektif.
7. Segera lakukan tindakan korektif berdasarkan skala prioritas titinjau dari tingkat resiko
8. Arsipkan laporan sebagai dokumentasi K3 dan juga bisa di share / di publikasikan
dengan informasi yang relevan lainnya.

Judul Modul Menginspeksi pemasangan PHB Pompa


Buku Informasi Versi : 2015 Halaman: 14 dari 44
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Menginspeksi pemasangan PHB Pompa KTL.II02.110.01

1.3. Penghantar listrik


Untuk instalasi listrik, penyaluran arus listriknya dari panel ke beban maupun sebagai
pengaman (penyalur arus bocor ke tanah) digunakan penghantar listrik yang sesuai
dengan penggunaanya.
Ada dua macam penghantar listrik yaitu :
- Kawat
penghantar tanpa isolasi (telanjang) yang dibuat dari Cu, AL sebagai contoh BC, BCC,
A2C, A3C, ACSR.
- Kabel
penghantar yang terbungkus isolasi, ada yang berinti tunggal atau banyak, ada yang kaku
atau berserabut, ada yang dipasang di udara atau di dalam tanah, dan masing-masing
digunakan sesuai dengan kondisi pemasangannya.
Kabel instalasi yang biasa digunakan pada instalasi penerangan, jenis kabel yang banyak
digunakan dalam instalasi rumah tinggal untuk pemasangan tetap ialah NYA dan NYM.
Pada penggunaannya kabel NYA menggunakan pipa untuk melindungi secara mekanis
ataupun melindungi dari air dan kelembaban yang dapat merusak kabel tersebut.

Penghantar NYA
Kabel NYA hanya memiliki satu penghantar berbentuk pejal, kabel ini pada umumnya
digunakan pada instalasi rumah tinggal.
Dalam pemakaiannya pada instalasi listrik harus menggunakan pelindung dari pipa union
atau paralon / PVC ataupun pipa fleksibel.

Judul Modul Menginspeksi pemasangan PHB Pompa


Buku Informasi Versi : 2015 Halaman: 15 dari 44
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Menginspeksi pemasangan PHB Pompa KTL.II02.110.01

Penghantar NYM
Sedangkan kabel NYM adalah kabel yang memiliki beberapa penghantar dan memiliki
isolasi luar sebagai pelindung. Konstruksi dari kabel NYM terlihat pada gambar.
Penghantar dalam pemasangan pada instalasi listrik, boleh tidak menggunakan elindung
pipa. Namun untuk memudahkan saat peggantian kabel / revisi, sebaliknya pada
pemasangan dalam dinding / beton menggunakan selongsong pipa

Penghantar NYY
Kabel tanah thermoplastik tanpa perisai seperti NYY, biasanya digunakan untuk kabel
tenaga pada industri. Kabel ini juga dapat ditanam dalam tanah, dengan syarat diiberikan
perlindungan terhadap kemungkinan kerusakan mekanis.
Perlindungannya bisa berupa pipa atau pasir dan diatasnya diberi batu.

Pada prinsipnya susunan NYY ini sama dengan susunan NYM. Hanya tebal isolasi dan
selubung luarnya serta jenis PVC yang digunakan berbeda. Warna selubung luarnya hitam.
Untuk kabel tegangan rendah tegangan nominalnya 0,6/1 kV dimana maksudnya yaitu :
x 0,6 kV : Tegangan nominal terhadap tanah.
x 1,0 kV : Tegangan nominal antar penghantar.
Penggunaan utama NYY sebagai kabel tenaga adalah untuk instalasi industri di dalam
gedung maupun di alam terbuka, di saluran kabel dan dalam lemari hubung bagi, apabila
diperkirakan tidak akan ada gangguan mekanis. NYY dapat juga ditanam di dalam tanah
asalkan diberi perlindungan secukupnya terhadap kemungkinan terjadinya kerusakan
mekanis.

Judul Modul Menginspeksi pemasangan PHB Pompa


Buku Informasi Versi : 2015 Halaman: 16 dari 44
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Menginspeksi pemasangan PHB Pompa KTL.II02.110.01

Penghantar N2XY
Kabel tanah thermoplastik tanpa perisai yang di pakai di PT. Pupuk Kujang ialah N2XY,
kabel N2XY intinya terdiri dari penghantar tembaga, dengan isolasi XLPE, berpelindung
bebat tembaga serta berselubung PVC dengan tegangan pengenal 0,6/1 kV (1,2 kV) yang
dipasang sejajar pada suatu sistem fase tiga.

Penghantar NYFGbY
Kabel tanah thermoplastik berperisai seperti NYFGbY, biasanya digunakan apabila ada
kemungkinan terjadi gangguan kabel secara mekanis, kabel NYFGbY intinya terdiri dari
penghantar tembaga, dengan isolasi PVC, penggabungan dua atau lebih inti dilengkapi
selubung atau pelindung yang terdiri dari karet dan perisai kawat baja bulat. Perisai dan

Judul Modul Menginspeksi pemasangan PHB Pompa


Buku Informasi Versi : 2015 Halaman: 17 dari 44
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Menginspeksi pemasangan PHB Pompa KTL.II02.110.01

pembungkus diikat dengan spiral pita baja, untuk menghindari korosi pada pita baja, maka
kabel di selubungi pelindung PVC warna hitam.

7.2 Identifikasi penghantar dengan warna

7.2.1 Ketentuan umum

7.2.1.1 Peraturan warna selubung penghantar dan warna isolasi inti penghantar yang
tercantum dalam pasal ini berlaku untuk semua instalasi tetap atau sementara, termasuk
instalasi dalam perlengkapan listrik.

Hal tersebut di atas diperlukan untuk mendapatkan kesatuan pengertian mengenai


penggunaan sesuatu warna atau warna loreng yang digunakan untuk mengenal enghantar,
guna keseragaman dan mempertinggi keamanan.

7.2.2 Penggunaan warna loreng hijau-kuning


7.2.2.1 Warna loreng hijau-kuning hanya boleh digunakan untuk menandai penghantar
pembumian, penghantar pengaman, dan penghantar yang menghubungkan ikatan
penyama potensial ke bumi.

7.2.3 Penggunaan warna biru


7.2.3.1 Warna biru digunakan untuk menandai penghantar netral atau kawat tengah,
pada instalasi listrik dengan penghantar netral. Untuk menghindarkan kesalahan, warna
biru tersebut tidak boleh digunakan untuk menandai penghantar lainnya. Warna biru hanya
dapat digunakan untuk maksud lain, jika pada instalasi listrik tersebut tidak terdapat
penghantar netral atau kawat tengah. Warna biru tidak boleh digunakan untuk menandai
penghantar pembumian.

Judul Modul Menginspeksi pemasangan PHB Pompa


Buku Informasi Versi : 2015 Halaman: 18 dari 44
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Menginspeksi pemasangan PHB Pompa KTL.II02.110.01

7.2.4 Penggunaan warna untuk pengawatan dengan kabel berinti tunggal


7.2.4.1 Untuk pengawatan di dalam perlengkapan listrik disarankan agar hanya digunakan
satu warna, khususnya warna hitam, selama tidak bertentangan dengan 7.2.2.1 dan
7.2.3.1.
Bila dalam pembuatan dan pemeliharaan perlengkapan tersebut, dianggap perlu
menggunakan lebih dari satu warna, maka penggunaan warna lain dan warna loreng lain
tidak dilarang.
Jika diperlukan satu warna tambahan lagi untuk mengidentifikasi bagian pengawatan
secara
terpisah, dianjurkan mendahulukan pemakaian warna coklat.
7.2.5 Pengenal untuk inti atau rel
7.2.5.1 Sebagai pengenal untuk inti atau rel digunakan warna, lambang, atau huruf
seperti
tersebut dalam Tabel 7.2-1. Untuk kabel berisolasi polyethylene selanjutnya disingkat PE,
polyvinyl chloride selanjutnya disingkat PVC, dan cross linked polyethylene selanjutnya
disingkat XLPE yang bertegangan pengenal lebih dari 1000 V, pengenal tersebut di atas
tidak diharuskan.

7.2.6 Warna untuk kabel berselubung berinti tunggal


7.2.6.1 Kabel berselubung berinti tunggal boleh digunakan untuk fase, netral, kawat
tengah, atau penghantar pembumian asalkan isolasi kedua ujung kabel yang terlihat
(bagian yang dikupas selubungnya) dibalut dengan pembalut berwarna yang dibuat
khusus untuk itu, atau dengan cara lain yang memenuhi Tabel 7.2-1.
7.2.7 Warna selubung kabel
Warna selubung kabel berselubung untuk instalasi tetap ditentukan dalam Tabel 7.2-2.

Judul Modul Menginspeksi pemasangan PHB Pompa


Buku Informasi Versi : 2015 Halaman: 19 dari 44
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Menginspeksi pemasangan PHB Pompa KTL.II02.110.01

Judul Modul Menginspeksi pemasangan PHB Pompa


Buku Informasi Versi : 2015 Halaman: 20 dari 44
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Menginspeksi pemasangan PHB Pompa KTL.II02.110.01

Judul Modul Menginspeksi pemasangan PHB Pompa


Buku Informasi Versi : 2015 Halaman: 21 dari 44
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Menginspeksi pemasangan PHB Pompa KTL.II02.110.01

1.4. Sistem Pentanahan


1.4.1. Pendahuluan

Sistem pentanahan mulai dikenal pada tahun 1900. Sebelumnya sistem-sistem


tenaga listrik tidak diketanahkan karena ukurannya masih kecil dan tidak
membahayakan. Namun setelah sistem-sistem tenaga listrik berkembang semakin
besar dengan tegangan yang semakin tinggi dan jarak jangkauan semakin jauh,
baru diperlukan sistem pentanahan. Kalau tidak, hal ini bisa menimbulkan potensi
bahaya listrik yang sangat tinggi, baik bagi manusia, peralatan dan sistem
pelayanannya sendiri.
Sistem pentanahan adalah sistem hubungan penghantar yang menghubungkan sistem,
badan peralatan dan instalasi dengan bumi/tanah sehingga dapat mengamankan manusia
dari sengatan listrik, dan mengamankan komponen komponen instalasi dari bahaya
tegangan/arus abnormal. Oleh karena itu, sistem pentanahan menjadi bagian esensial dari
sistem tenaga listrik.
Pentanahan tidak terbatas pada sistem tenaga saja, namun mencakup juga sistem
peralatan elektronik, seperti telekomunikasi, komputer, kontrol di mana diterapkan
komunikasi data secara intensif dan sangat peka terhadap interferensi gelombang
elektromagnet dari luar. Pentanahan di sini lebih dititikberatkan pada keterjaminan sinyal
dan pemrosesannya.
Oleh karena itu, secara umum, tujuan sistem pentanahan adalah:
1. Menjamin keselamatan orang dari sengatan listrik baik dalam keadaan normal
atau tidak dari tegangan sentuh dan tegangan langkah;
2. Menjamin kerja peralatan listrik/elektronik;
3. Mencegah kerusakan peralatan listrik/elektronik;
4. Menyalurkan energi serangan petir ke tanah;
5. Menstabilkan tegangan dan memperkecil kemungkinan terjadinya flashover
ketika terjadi transient;
6. Mengalihkan energi RF liar dari peralatan-peralatan seperti: audio, video,
kontrol, dan komputer.
Sistem pentanahan yang dibahas pada bagian ini adalah sistem pentanahan titik netral
sistem dan pentanahan peralatan. Di samping itu, juga akan dibahas elektroda
pentanahan serta tahanan pentanahannya

Judul Modul Menginspeksi pemasangan PHB Pompa


Buku Informasi Versi : 2015 Halaman: 22 dari 44
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Menginspeksi pemasangan PHB Pompa KTL.II02.110.01

1.4.2. Pentanahan Netral Sistem

Pentanahan titik netral dari sistem tenaga merupakan suatu keharusan pada saat ini,
karena sistem sudah demikian besar dengan jangkauan yang luas dan tegangan yang
tinggi. Pentanahan titik netral ini dilakukan pada alternator pembangkit listrik dan
transformator daya pada gardu-gardu induk dan gardu-gardu distribusi.
Ada bermacam-macam pentanahan sistem. Antara satu dan lainnya mempunyai kelebihan
dan kekurangan masing. Bahasan berikut ini tidak dimaksudkan membahas kekurangan
dan kelebihan metoda tersebut, namun lebih menitikberatkan pada macam-macam
pentanahan titik netral yang umum
digunakan. Jenis pentanahan sistem akan menentukan skema proteksinya, oleh karena
itu, jenis pentanahan ini sangat penting diketahui.
Ada lima macam skema pentanahan netral sistem daya, yaitu:
1. TN (Terra Neutral) System, terdiri dari 3 jenis skema, yaitu:
a. TN-C,
b. TN-C-S, dan
c. TN-S
2. TT (Terra Terra)
3. IT (Impedance Terra)
(Terra = bhs Perancis yang berarti bumi atau tanah)
a. TN-C (Terra Neutral-Combined): Saluran Tanah dan Netral-Disatukan

Pada sistem ini saluran netral dan saluran pengaman disatukan pada sistem secara
keseluruhan. Semua bagian sistem mempunyai saluran PEN yang merupakan kombinasi
antara saluran N dan PE. Disini seluruh bagian sistem mempunyai saluran PEN yang sama.

Judul Modul Menginspeksi pemasangan PHB Pompa


Buku Informasi Versi : 2015 Halaman: 23 dari 44
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Menginspeksi pemasangan PHB Pompa KTL.II02.110.01

b. TN-C-S (Terra Neutral-Combined-Separated): Saluran Tanah dan Netral-disatukan


dan dipisah

Pada sistem ini saluran netral dan saluran pengaman dijadikan menjadi satu saluran pada
sebagian sistem dan terpisah pada sebagian sistem yang lain. Di sini terlihat bahwa bagian
sistem 1 dan 2 mempunyai satu hantaran PEN (combined). Sedangkan pada bagian sistem
3 menggunakan dua hantaran, N dan PE secara terpisah (separated).

c. TN-S (Terra Neutral-Separated): Saluran Tanah dan Netral-dipisah

Pada sistem ini saluran netral dan saluran pengaman terdapat pada sistem secara
keseluruhan. Jadi semua sistem mempunyai dua saluran N dan PE secara tersendiri
(separated).

Judul Modul Menginspeksi pemasangan PHB Pompa


Buku Informasi Versi : 2015 Halaman: 24 dari 44
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Menginspeksi pemasangan PHB Pompa KTL.II02.110.01

d. TT (Terra Terra) system: Saluran Tanah dan Tanah

Sistem yang titik netralnya disambung langsung ke tanah, namun bagian-bagian instalasi
yang konduktif disambungkan ke elektroda pentanahan yang berbeda (berdiri sendiri).
Dari gambar di bawah ini terlihat bahwa pentanahan peralatan
dilakukan melalui sistem pentanahan yang berbeda dengan pentanahan titik

netral.

e. IT (Impedance Terra) System: Saluran Tanah melalui Impedansi

Sistem rangkaian tidak mempunyai hubungan langsung ke tanah namun melalui suatu
impedansi, sedangkan bagian konduktif instalasi dihubung langsung ke elektroda
pentanahan secara terpisah. Sistem ini juga disebut sistem pentanahan impedansi. Ada
beberapa jenis sambungan titik netral secara tidak langsung ini, yaitu melalui reaktansi,
tahanan dan kumparan petersen.

Judul Modul Menginspeksi pemasangan PHB Pompa


Buku Informasi Versi : 2015 Halaman: 25 dari 44
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Menginspeksi pemasangan PHB Pompa KTL.II02.110.01

Antara ketiga jenis media sambungan ini mempunyai kelebihan dan kekurangan. Namun,
secara teknis jenis sambungan kumparan petersen yang mempunyai kinerja terbaik.
Permasalahannya adalah harganya yang mahal.

Judul Modul Menginspeksi pemasangan PHB Pompa


Buku Informasi Versi : 2015 Halaman: 26 dari 44
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Menginspeksi pemasangan PHB Pompa KTL.II02.110.01

A. Keterampilan yang Diperlukan dalam Merencanakan dan Mempersiap kan


pemeriksaan dan pengujian tahanan PHB Pompa (Hydrant, Springkler, Air bersih,
Air Kotor / Limbah)

Meliputi kegiatan mempersiapkan rencana kerja,mempersiapkan gambar kerja dan


mempersiapkan alat kerja serta peralatan K3.
1. Mempersiapkan peralatan kerja yg berkaitan dengan pemeriksaan dan pengujian tahanan

2. Mempersiapkan dan menseting/kalibrasi alat ukur mekanik dan listrik


3. Mempersiapkan peralatan dan komponen K3 listrik.
4. Mempersiapkan lokasi kerja,termasuk lokasi pengujian tahanan pembumian.
B. Sikap kerja

Harus bersikap secara:


1. Cermat dan teliti dalam menyiapkan peralatan ukur listrik maupun mekanik serta
peralatan K3 listrik
2. Taat asas dalam mengaplikasikan cara, langkah-langkah, panduan, dan pedoman
yang dilakukan.
3. Berpikir analitis serta evaluatif waktu melakukan analisis.

Judul Modul Menginspeksi pemasangan PHB Pompa


Buku Informasi Versi : 2015 Halaman: 27 dari 44
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Menginspeksi pemasangan PHB Pompa KTL.II02.110.01

BAB. III
Memeriksa dan menguji tahanan PHB Pompa (Hydrant,
Springkler, Air bersih, Air Kotor/Limbah)
Pengetahuan yang Diperlukan dalam Memeriksa dan menguji tahanan PHB
Pompa (Hydrant, Springkler, Air bersih, Air Kotor/Limbah)
1. Komponen PHB
PHB adalah panel hubung bagi / papan hubung bagi / panel berbentuk lemari
(cubicle), yang dapat dibedakan sebagai :
- panel utama / mdp : main distribution panel
- panel cabang / sdp : sub distribution panel
- panel beban / ssdp : sub-sub distribution panel

Untuk PHB sistem tegangan rendah, hantaran utamanya merupakan kabel feeder
Dan biasanya menggunakan nyfgby.
Di dalam panel biasanya busbar / rel dibagi menjadi dua segmen yang saling
Berhubungan dengan saklar pemisah, yang satu mendapat saluran masuk dari app
(pengusaha ketenagalistrikan) dan satunya lagi dari sumber listrik sendiri (genset).
Dari kedua busbar didistribusikan ke beban secara langsung atau melalui sdp dan
Atau ssdp. Tujuan busbar dibagi menjadi dua segmen ini adalah jika sumber listrik
Dari pln mati akibat gangguan ataupun karena pemeliharaan, maka suplai ke Beban
tidak akan terganggu dengan adanya sumber listrik sendiri (genset) sebagai Cadangan.
Peralatan pengaman arus listrik untuk penghubung dan pemutus terdiri dari :
- CIRCUIT BREAKER (CB)
MCB (MINIATUR CIRCUIT BREAKER)
MCCB (MOLD CASE CIRCUIT BREAKER)
NFB (NO FUSE CIRCUIT BREAKER)
ACB (AIR CIRCUIT BREAKER)
OCB (OIL CIRCUIT BREAKER)
VCB (VACUUM CIRCUIT BREAKER)
SF6CB (SULFUR CIRCUIT BREAKER)

Judul Modul Menginspeksi pemasangan PHB Pompa


Buku Informasi Versi : 2015 Halaman: 28 dari 44
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Menginspeksi pemasangan PHB Pompa KTL.II02.110.01

- SEKERING DAN PEMISAH


Switch dan disconnecting switch (ds)
Peralatan tambahan dalam PHB antara lain :
- rele proteksi
- trafo tegangan, trafo arus
- alat-alat ukur besaran listrik : amperemeter, voltmeter, frekuensi meter, cos phi Meter
- lampu-lampu tanda
- dll
Contoh gambar diagram satu garisnya bisa dilihat pada gambar 2.11.
Untuk PHB sistem tegangan menengah, terdiri dari tiga cubicle yaitu satu cubicle Incoming
dan cubicle outgoing.
Hantaran masuk merupakan kabel tegangan menengah dan biasanya dengan kabel Xlpe atau
nzxsby. Saluran daya tegangan menengah ditransfer melalui trafo Distribusi ke lvmdp (low
voltage main distribution panel). Pengaman arus Listriknya terdiri dari sekering dan lbs (load
break switch).
Peralatan dan rangkaian dari busbar sampai ke beban seperti pada PHB sistem Tegangan
rendah. Contoh gambar diagram satu garisnya bisa dilihat pada gambar 1.12.

Berikut ini adalah salah satu contoh cubicle yang ada di ruang praktek di polban.

Judul Modul Menginspeksi pemasangan PHB Pompa


Buku Informasi Versi : 2015 Halaman: 29 dari 44
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Menginspeksi pemasangan PHB Pompa KTL.II02.110.01

MCB (Miniatur Circuit Breaker)


MCB adalah suatu rangkaian pengaman yang dilengkapi dengan komponen thermis
(bimetal) untuk pengaman beban lebih dan juga dilengkapi relay elektromagnetik
untuk pengaman hubung singkat.
MCB banyak digunakan untuk pengaman sirkit satu fasa dan tiga fasa. Keuntungan
menggunakan MCB, yaitu :
1. Dapat memutuskan rangkaian tiga fasa walaupun terjadi hubung singkat pada
salah satu fasanya.
2. Dapat digunakan kembali setelah rangkaian diperbaiki akibat hubung singkat
atau beban lebih.
3. Mempunyai respon yang baik apabila terjadi hubung singkat atau beban lebih.
Pada MCB terdapat dua jenis pengaman yaitu secara thermis dan elektromagnetis,
pengaman termis berfungsi untuk mengamankan arus beban lebih sedangkan
pengaman elektromagnetis berfungsi untuk mengamankan jika terjadi hubung
singkat.
Pengaman thermis pada MCB memiliki prinsip yang sama dengan thermal overload
yaitu menggunakan dua buah logam yang digabungkan (bimetal), pengamanan
secara thermis memiliki kelambatan, ini bergantung pada besarnya arus yang harus
diamankan, sedangkan pengaman elektromagnetik menggunakan sebuah kumparan
yang dapat menarik sebuah angker dari besi lunak.
MCB dibuat hanya memiliki satu kutub untuk pengaman satu fasa, sedangkan untuk
pengaman tiga fasa biasanya memiliki tiga kutub dengan tuas yang disatukan, sehingga
apabila terjadi gangguan pada salah satu kutub maka kutub yang lainnya juga akan ikut
terputus.
Berdasarkan penggunaan dan daerah kerjanya, MCB dapat digolongkan menjadi 5
jenis ciri yaitu :
x Tipe Z (rating dan breaking capacity kecil)
Digunakan untuk pengaman rangkaian semikonduktor dan trafo-trafo yang
sensitif terhadap tegangan.
x Tipe K (rating dan breaking capacity kecil)
x Digunakan untuk mengamankan alat-alat rumah tangga.
x Tipe G (rating besar) untuk pengaman motor.

Judul Modul Menginspeksi pemasangan PHB Pompa


Buku Informasi Versi : 2015 Halaman: 30 dari 44
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Menginspeksi pemasangan PHB Pompa KTL.II02.110.01

x Tipe L (rating besar) untuk pengaman kabel atau jaringan.


x Tipe H untuk pengaman instalasi penerangan bangunan

MCCB (Moulded Case Circuit Breaker)


MCCB merupakan salah satu alat pengaman yang dalam proses operasinya
mempunyai dua fungsi yaitu sebagai pengaman dan sebagai alat untuk
penghubung.
Jika dilihat dari segi pengaman, maka MCCB dapat berfungsi sebagai pengaman
gangguan arus hubung singkat dan arus beban lebih. Pada jenis tertentu pengaman
ini, mempunyai kemampuan pemutusan yang dapat diatur sesuai dengan yang
diinginkan.

Judul Modul Menginspeksi pemasangan PHB Pompa


Buku Informasi Versi : 2015 Halaman: 31 dari 44
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Menginspeksi pemasangan PHB Pompa KTL.II02.110.01

ACB (Air Circuit Breaker)


ACB (Air Circuit Breaker) merupakan jenis circuit breaker dengan sarana pemadam
busur api berupa udara. ACB dapat digunakan pada tegangan rendah dan tegangan
menengah. Udara pada tekanan ruang atmosfer digunakan sebagai peredam busur
api yang timbul akibat proses switching maupun gangguan.

Air Circuit Breaker dapat digunakan pada tegangan rendah dan tegangan menengah.
Rating standar Air Circuit Breaker (ACB) yang dapat dijumpai dipasaran seperti
ditunjukkan pada data diatas. Pengoperasian pada bagian mekanik ACB dapat dilakukan
dengan bantuan solenoid motor ataupun pneumatik.
Perlengkapan lain yang sering diintegrasikan dalam ACB adalah :
x Over Current Relay (OCR)
x Under Voltage Relay (UVR)

OCB (Oil Circuit Breaker)


Oil Circuit Breaker adalah jenis CB yang menggunakan minyak sebagai sarana
pemadam busur api yang timbul saat terjadi gangguan. Bila terjadi busur api dalam
minyak, maka minyak yang dekat busur api akan berubah menjadi uap minyak dan
busur api akan dikelilingi oleh gelembung-gelembung uap minyak dan gas. Gas yang
terbentuk tersebut mempunyai sifat thermal conductivity yang baik dengan tegangan
ionisasi tinggi sehingga baik sekali digunakan sebagi bahan media pemadam loncatan
bunga api.

Judul Modul Menginspeksi pemasangan PHB Pompa


Buku Informasi Versi : 2015 Halaman: 32 dari 44
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Menginspeksi pemasangan PHB Pompa KTL.II02.110.01

VCB (Vacuum Circuit Breaker)


Vacuum circuit breaker memiliki ruang hampa udara untuk memadamkan busur api,
pada saat circuit breaker terbuka (open), sehingga dapat mengisolir hubungan setelah
bunga api terjadi, akibat gangguan atau sengaja dilepas. Salah satu tipe dari circuit
breaker adalah recloser. Recloser hampa udara dibuat untuk memutuskan dan
menyambung kembali arus bolak-balik pada rangkaian secara otomatis.
Pada saat melakukan pengesetan besaran waktu sebelumnya atau pada saat recloser
dalam keadaan terputus yang kesekian kalinya, maka recloser akan terkunci (lock out),
sehingga recloser harus dikembalikan pada posisi semula secara manual.

Judul Modul Menginspeksi pemasangan PHB Pompa


Buku Informasi Versi : 2015 Halaman: 33 dari 44
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Menginspeksi pemasangan PHB Pompa KTL.II02.110.01

SF6 CB (Sulfur Hexafluoride Circuit Breaker)


SF6 CB adalah pemutus rangkaian yang menggunakan gas SF6 sebagai sarana
pemadam busur api. Gas SF6 merupakan gas berat yang mempunyai sifat dielektrik dan
sifat memadamkan busur api yang baik sekali.
Prinsip pemadaman busur apinya adalah Gas SF6 ditiupkan sepanjang busur api, gas
ini akan mengambil panas dari busur api tersebut dan akhirnya padam. Rating
Tegangan CB adalah antara 3.6 KV – 760 KV.

2. Persyaratan dan type PHB.

Perlengkapan Penghubung dan Pemisah

Perlengkapan Hubung BagI (PHB) dan Kendali ialah suatu perlengkapan atau
peralatan listrik yang berfungsi sebagai pengendali,
pengubung dan pelindung serta membagi tenaga listrik dari sumber tenaga listrik
seperti; pembangkit, gardu induk, gardu distribusi dan transformator ke saluran
pelayanan atau ke pelanggan. Jika komponen-komponen dari PHB terlihat dari luar
tanpa perlindungan selungkup tertutup maka PHB itu dari jenis terbuka. Pembuatan
lain adalah PHB tertutup. Menurut ukuran dan bentuknya PHB disebut elmari, kotak
atau meja hubung bagi.

Ciri-ciri lemari hubung bagi antara lain:


Judul Modul Menginspeksi pemasangan PHB Pompa
Buku Informasi Versi : 2015 Halaman: 34 dari 44
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Menginspeksi pemasangan PHB Pompa KTL.II02.110.01

 Selungkup dan kerangka pada umumnya terbuat dari besi


 Dapat bediri sendiri pada lantai, pada dinding atau dipasang
dalam dinding
 Di bagian papan terdapat panel atau konstruksi panel-panel logam sebagai
penutup dan perlindungan dari komponen-komponen yangterdapat di dalamnya
dan panel itu ditempatkan alat pelayanan atau
alat ukur.

Fungsi PHB untuk :

o Mengendalikan sirkuit dilakukan oleh saklar utama


o Melindungi sirkuit dilakukan oleh fase/pelebur
o Membagi sirkuit dilakuan oleh pembagian jurusan/kelompok

Syarat-syarat umum :

Secara umum sebuah PHB harus disusun dan dipasang sedemikian rupa sehingga
terlihat rapi dan teratur, selain itu keberadaan PHB juga
menentukan bahwa pemeliharaan, pemeriksaan dan pelayanan harus dapat dilaksanakan
dengan mudah dan aman. Selanjutnya sesuai dengan syarat pengoperasian emudahan
pengamatan pengukuran, penekanan tombol,
pemutaran atau pelayanan saklar, maka perkerjaan-pekerjaan ini harus dapat
dilakukan dari bagian depan, tanpa alat bantuan, seperti tangga atau alat-alat lainnya.

Sehubungan dengan itu syarat PHB juga menentukan bahwa di bagian depan,
lorong dan sisi kiri kanan PHB harus terdapat ruang bebas selebar sekurang-
kurangnya 0,75 meter untuk tegangan rendah atau 1meter pada tegangan
menengah dan tinggi PHB sekurang-kurangnya 2 meter.

Lorong yang di sisi kanan kirinya terdapat instalasi listrik tanpa dinsing pengaman,
lebarnya harus sekurang-kurangnya 1,5 meter.

Di sekitar PHB tidak boleh diletakkan barang yang mengganggu kebebasan


bergerak. Untuk pemasangan pada dinding di tempat-tempat umum lemari dan
kotak PHB harus dipasang pada ketinggian sekurangkurangnya 1,2 meter dari
lantai. Pada instalasi perumahan ketinggian ini ditetapkan 1,5 meter dari lantai.

Syarat PHB menetapkan bahwa lemari dan kontak hubung bagi tidak boleh dipasang di
kamar mandi, tempat cuci tangan, di atas kompor atau di atas bak air.

Judul Modul Menginspeksi pemasangan PHB Pompa


Buku Informasi Versi : 2015 Halaman: 35 dari 44
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Menginspeksi pemasangan PHB Pompa KTL.II02.110.01

Macam-macam PHB :

Menurut kebutuhannya PHB dibedakan menjadi 2 macam yaitu :

PHB Utama dan PHB sub instalasi atau PHB cabang.

• PHB Utama ialah PHB yang menerima aliran tenaga listrik darI sumber
melalui saklar utama konsumen dan membagikan tenaga listrik tersebut ke
seluruh alat pemakai pada instalasi konsumen.

• PHB Sub Instalasi atau PHB Cabang ialah PHB dari suatu nstalasi untuk
mensuplai tenaga listrik kepada satu konsumen dan instalasi tersebut
merupakan bagian dari instalasi yang mensuplai konsumen tunggal atau lebih.

Menurut tegangan sumbernya, PHB dibedakan menjadi sesuai dengan tingkat


tegangan sistemnya yaitu : PHB tegangan rendah (TR), PHB tegangan menengah
(TM) dan PHB tegangan tinggi (TT).

• PHB TR yaitu PHB yang banyak dipasang pada instalasi baik milik PLN maupun
milik pelanggan, PHB yang terpasang milik pelanggan, PHB yang terpasang milik
PLN biasanya ditempatkan gardu induk distribusi sisi sekunder trafo distribusi
sedangkan PHB yang di pelanggan biasanya terpasang pada dinding atau
ruangan tertentu setelah APP ditempat pelanggan tersebut.

• PHB TM ialah PHB yang terdapat pada pembangkit atau GI Sisi TM berbentuk
lemari panel (kubikel) tertutup terbuat dari bahan besi atauberbentuk gardu sel
terbuka yang dilengkapi peralatan ukur dan pengaman (proteksi).

• PHB TT adalah PHB yang menggunakan peralatan-peralatan dengan kapasitasyang


besar dan mempunyai resiko bahaya yang tinggi pula sehingga pemasangan
PHB TT ini biasanya ditempat khusus dan terbuka (switch yard) yang
dilengkapi rambu-rambu, pagar dan peralatan pengaman yang memadai.

Menurut tipenya PHB di kelompokkan menjadi 2 tipe yaitu tipe tertutup dan tipe
terbuka.
• PHB dengan tipe tertutup yaitu apabila seluruh komponen PHB berada
disuatu tempat yang tertutup oleh selungkup/pelindung mekanis maupun
pelindung elektris.

• PHB tipe terbuka yaitu PHB yang semua peralatan atau komponennya berada diluar

Judul Modul Menginspeksi pemasangan PHB Pompa


Buku Informasi Versi : 2015 Halaman: 36 dari 44
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Menginspeksi pemasangan PHB Pompa KTL.II02.110.01

dan tampak secara kasar mata dan dilengkapi dengan pagar maupun peralatan
isolasi huna melindungi dari bahaya mekanis dan elektrisnya.

A. Keterampilan yang Diperlukan dalam memeriksa dan menguji


tahanan PHB Pompa (Hydrant, Springkler, Air bersih, Air Kotor/Limbah)

1. Menetapkan lokasi tempat inspeksi dan melokalisasikan area


2. Memilih peralatan sesuai dengan kebutuhan

B. Sikap kerja yang Diperlukan dalam memeriksa dan menguji


tahanan PHB Pompa (Hydrant, Springkler, Air bersih, Air Kotor/Limbah)

1. Harus cermat dan teliti dalam menetapkan dan memilih data.


2. Harus berpikir analitis serta evaluatif waktu menetapkan data menjadi informasi
sebagai dasar pelaksanaan kegiatan.
3. Harus taat asas dalam mengaplikasikan cara, panduan, dan pedoman.

Judul Modul Menginspeksi pemasangan PHB Pompa


Buku Informasi Versi : 2015 Halaman: 37 dari 44
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Menginspeksi pemasangan PHB Pompa KTL.II02.110.01

BAB III
Membuat laporan yang meliputi kegiatan membuat laporan sesuai procedure
dengan format yg berlaku dan membuat berita acara kegiatan.

A. Pengetahuan yang Diperlukan dalam membuat laporan yg berisi Data inspeksi PHB
1. Menyiapkan Informasi/data hasil pengukuran yang Telah Ditetapkan Sebagai
evaluasi analisa.
2. Membuat table hasil pengukuran untuk bahan perbandingan dan analisa.

B. Keterampilan
1. Mengukur dan manyiapkan data hasil pemeriksaan sesuai dengan prosedure
2. Membuat tabel hasil inspeksi

C. Sikap kerja
1. Harus cermat dan teliti dalam menyiapkan,memverifikasi, dan memvalidasi
informasi yang dilaporkan
2. Harus taat asas dan memperhatikan SOP.

Judul Modul Menginspeksi pemasangan PHB Pompa


Buku Informasi Versi : 2015 Halaman: 38 dari 44
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Menginspeksi pemasangan PHB Pompa KTL.II02.110.01

DAFTAR PUSTAKA

A. Dasar Perundang-undangan
1. -
B. Buku Referensi
1. Departemen Tenaga Kerja RI, Metodologi Latihan Kerja, Modul MLK 5, Program
Pelatihan, Jilid I, Jakarta, 1991
2. ________, Dasar-Dasar Statistika, Pendidikan dan Pelatihan Fungsional
3. Tingkat Pratama, Jakarta, 1997/1998
4. ________, Organisasi dan Tata Kerja Balai Latihan Kerja
5. Gordon B. Davis, Kerangka Dasar Sistem Informasi Manajemen, LPPM dan PT
Pustaka Binaman Pressindo, 1985
6. Makhdum Priyatno, Drs., M.A., Sistem Informasi Manajemen, Lembaga Administrasi
Negara, 2000
7. S.P. Siagian, Prof.Dr., Sistem Informasi untuk Pengambilan Keputusan, Gunung
Agung, Jakarta, 1984
8. Rusli Syarif, Ir., Teknik Manajemen Latihan dan Pembinaan, Angkasa, Bandung,
1991
9. Subagio Atmodiwirio, Drs.,M.Ed., Manajemen Pelatihan, Ardadizya, Jakarta, 2005

C. Majalah atau Buletin


1. –

D. Referensi Lainnya
1. Browsing Internet, Filosofi dan Penelitian, 17 Januari 2012 pukul 13.31

Judul Modul Menginspeksi pemasangan PHB Pompa


Buku Informasi Versi : 2015 Halaman: 39 dari 44
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Menginspeksi pemasangan PHB Pompa KTL.II02.110.01

DAFTAR PERALATAN/MESIN DAN BAHAN

A. Daftar Peralatan/Mesin

No. Nama Peralatan/Mesin Keterangan


1. Laptop, infocus, laserpointer Untuk di ruang teori
2. Printer
3. Hechmachine (stapler/penjepret) 24 dan 10
4. Pelubang kertas
5. Penjepit kertas ukuran kecil dan sedang
6. Standar chart dan kelengkapannya
7. Peralatan Praktik terkait dgn keahlian
peserta (untuk evaluasi praktik)

B. Daftar Bahan

No. Nama Bahan Keterangan


1. Modul Pelatihan (buku informasi, buku kerja, Setiap peserta
buku penilaian)
2. Kertas HVS A4
3. Spidol whiteboard
4. Spidol marker
5. Kertas chart (flip chart)
6. Tinta printer
7. ATK siswa
8. Brosur, leaflet
9. Lembar pendaftaran

Judul Modul Menginspeksi pemasangan PHB Pompa


Buku Informasi Versi : 2015 Halaman: 40 dari 44
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Menginspeksi pemasangan PHB Pompa KTL.II02.110.01

LAMPIRAN

Judul Modul Menginspeksi pemasangan PHB Pompa


Buku Informasi Versi : 2015 Halaman: 41 dari 44
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Menginspeksi pemasangan PHB Pompa KTL.II02.110.01

Lampiran 1
Contoh Kuesionr\er

Contoh Kuesioner
Kejuruan :
Mulai Diklat : Tgl. Bln. Thn. 200…
Akhir Diklat : Tgl. Bln. Thn. 200…
Pengisian Angket : Tgl. Bln. Thn. 200…

Peserta diklat yang kami hormati,


Dalam rangka meningkatkan pelayanan kami terhadap peserta diklat, maka kami
sangat memerlukan masukan, komentar dan tanggapan dari Anda sebagai bagian
dari evaluasi terhadap proses penyelenggaraan diklat di lembaga ini.

Mohon dibaca dan disimak pernyataan / pertanyaan pada kolom pernyataan /


pertanyaan di bawah ini, lalu pilih salah satu dari 5 (lima) kemungkinan jawaban
yang tersedia, yaitu yang paling sesuai dengan yang Anda rasakan / alami. Berilah
tanda cek/cakra pada kotak yang tersedia ( X ).
Makin ke kiri letak pilihan yang dicakra berarti Anda semakin puas atau semakin
baik. Demikian juga sebaliknya jika semakin ke kanan berarti semakin tidak puas
atau semakin kurang.
Demikian, atas partisipasi Anda mengisi angket ini terlebih dahulu kami ucapkan
banyak terima kasih.

Saya merasa
NO BERKENAAN DENGAN PROGRAM
a b c d e
1 Program diklat yang diberikan
Kemanfaatan program diklat (mencari kerja atau
2
mandiri)
3 Kelengkapan materi pelajaran teori yang diberikan
4 Kelengkapan materi praktek yang diberikan
5 Kelengkapan modul diklat yang diberikan

Saya merasa
NO BERKENAAN DENGAN FASILITAS
a b c d e
Kelengkapan alat Bantu belajar di ruang teori atau
1
di kelas
Kelengkapan bahan, alat dan mesin untuk prakter
2
di workshop
Kenyamanan dan keteraturan belajar di ruang
3
teori / kelas
4 Kenyamanan dan keteraturan praktek di workshop
Fasilitas umum berupa toilet, tempat istirahat, dan
5
lingkungan

Judul Modul Menginspeksi pemasangan PHB Pompa


Buku Informasi Versi : 2015 Halaman: 42 dari 44
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Menginspeksi pemasangan PHB Pompa KTL.II02.110.01

Akomodasi / asrama (sarana belajar, toilet, alat


6
kebersihan dll:)*
7 Pelayanan dan nilai gizi konsumsi*

Saya merasa
NO BERKENAAN DENGAN MANAJEMEN
a b c d e
1 Pelayanan informasi dan pendaftaran
2 Pelayanan administrasi
3 Pelayanan kesehatan (bila sakit)
Perhatian terhadap masalah yang dihadapi (bila
4
ada)
Penegakan disiplin bagi siswa dan
5
instruktur/pelatih
Keamanan, kenyamanan dan ketertiban
6
lingkkungan

Judul Modul Menginspeksi pemasangan PHB Pompa


Buku Informasi Versi : 2015 Halaman: 43 dari 44
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Menginspeksi pemasangan PHB Pompa KTL.II02.110.01

DAFTAR PENYUSUN MODUL

NO. NAMA PROFESI

1. Bambang Purwoprasetyo  Asesor LSP Instruktur dan


Tenaga Pelatiha (INTALA)
 Anggota Asosiasi Instruktur
Metodologi Pelatihaan (aimp)
 Anggota Persatuan Instruktur
Kompeten Indonesia (PIKI)
 Advisor for CBT System

Judul Modul Menginspeksi pemasangan PHB Pompa


Buku Informasi Versi : 2015 Halaman: 44 dari 44

Anda mungkin juga menyukai