Anda di halaman 1dari 43

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI

SEKTOR ELEKTRO
SUBSEKTOR ELEKTRONIKA INDUSTRI
BIDANG/ SUBBIDANG PNEUMATIK

MEMBUAT RANGKAIAN KONTROL


PNEUMATIK MENGGUNAKAN KATUP
LOGIKA
ELK.EL02.024.00

BUKU INFORMASI

DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI RI


DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS
BALAI BESAR PENGEMBANGAN LATIHAN KERJA LUAR NEGERI
(BBPLKLN) – CEVEST BEKASI
Jl. Guntur Raya No.1 Bekasi 17144, Telepon:021-8841147, Fax: 021-884116
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Elektro Subsektor Elektronika Industri Bidang/Subbidang Pneumatik ELK.EL02.024.00

KATA PENGANTAR

Dalam rangka mewujudkan pelatihan kerja yang efektif dan efesien dalam rangka
meningkatkan kualitas dan produktivitas tenaga kerja diperlukan suatu sistem pelatihan
yang sama. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 31 tentang Sistem Pelatihan
Kerja Nasional yang mengamanatkan bahwa pelatihan kerja berbasis kompetensi.

Dalam rangka menerapkan pelatihan berbasis kompetensi tersebut diperlukan


adanya standar kompetensi kerja sebagai acuan yang diuraikan lebih rinci ke dalam
program, kurikulum dan silabus serta modul pelatihan.

Untuk memenuhi salah satu komponen dalam proses pelatihan tersebut maka
disusunlah modul pelatihan berbasis kompetensi. Modul pelatihan berbasis kompetensi
terdiri dari 3 buku yaitu buku informasi, buku kerja dan buku penilaian. Ketiga buku
tersebut merupakan satu kesatuan yang utuh, dimana buku yang satu dengan yang
lainnya saling mengisi dan melengkapi, sehingga dapat digunakan untuk membantu
pelatih dan peserta pelatihan untuk saling berinteraksi.

Demikian modul pelatihan berbasis kompetensi judul Membuat Kontrol Pneumatik


Menggunakan Katup Logika sektor Elektro subsektor Elektronika Industri
Bidang/Subbidang Pneumatik ini kami susun, semoga bermanfaat untuk menunjang
proses pelaksanaan pelatihan di lembaga pelatihan kerja.

Bekasi, ........................ 2009

KEPALA
BALAI BESAR PENGEMBANGAN LATIHAN
KERJA LUAR NEGERI – CEVEST BEKASI

Drs. Edy Dawud, M.Si


NIP. 19570228 197903 1 002

Judul Modul: Membuat Rangkaian Kontrol Pneumatik Menggunakan Katup Logika Halaman: 1 dari 41
Buku Informasi Versi: 2009
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Elektro Subsektor Elektronika Industri Bidang/Subbidang Pneumatik ELK.EL02.024.00

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
----------------------------------------------------------------------------------------------------
1

DAFTAR ISI
----------------------------------------------------------------------------------------------------
2

BAB I STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL (SKKNI) DAN SILABUS


PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI (PBK)
3

A Standar Kompetensi Kerja Nasional (SKKNI)


3
B Unit Kompetensi Prasyarat
5
C Silabus Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK)
6

BAB II URAIAN SINGKAT MATERI PELATIHAN


11

A Latar Belakang
11
B Tujuan
11
C Ruang Lingkup
11
D Pengertian-Pengertian
11

BAB III MATERI PELATIHAN MEMBUAT KONTROL PNEUMATIK MENGGUNAKAN


KATUP LOGIKA
13

A Diagram Alir Unit Kompetensi


--------------------------------------------------------------------------------------
13
B Penjelasan Modul Membuat Kontrol Pneumatik Menggunakan Katup
Logika
--------------------------------------------------------------------------------------
14
1. Fungsi Logika AND
---------------------------------------------------------------------------------
15

Judul Modul: Membuat Rangkaian Kontrol Pneumatik Menggunakan Katup Logika Halaman: 2 dari 41
Buku Informasi Versi: 2009
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Elektro Subsektor Elektronika Industri Bidang/Subbidang Pneumatik ELK.EL02.024.00

2. Fungsi Logika OR
---------------------------------------------------------------------------------
18
3. Membuat kontrol pneumatik komplek dengan memanfaatkan katup
logika OR dan AND
---------------------------------------------------------------------------------
21

BAB IV SUMBER-SUMBER YANG DIPERLUKAN UNTUK PENCAPAIAN


KOMPETENSI
40

A Sumber-sumber Perpustakaan
--------------------------------------------------------------------------------------
40
B Daftar Peralatan/Mesin dan Bahan
--------------------------------------------------------------------------------------
40

TIM PENYUSUN
----------------------------------------------------------------------------------------------------
41

Judul Modul: Membuat Rangkaian Kontrol Pneumatik Menggunakan Katup Logika Halaman: 3 dari 41
Buku Informasi Versi: 2009
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Elektro Subsektor Elektronika Industri Bidang/Subbidang Pneumatik ELK.EL02.024.00

BAB I
STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL (SKKNI)
DAN SILABUS PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI (PBK)

A. STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL (SKKNI)

KODE UNIT : ELK.EL02.024.00


JUDUL UNIT : Membuat Rangkaian Kontrol Pneumatik dengan Katup Logika
DESKRIPSI UNIT : Unit ini mengidentifikasikan kompetensi yang dibutuhkan untuk
melaksanakan pekerjaan merancang sistem kontrol pneumatik
lebih dari satu silinder dengan gerakan ganda dalam satu kali siklus
kerja.

Persyaratan pendahuluan:
ELK.EL02.022.01 : Menerapkan Dasar Dasar Kontrol Pneumatik di Tempat Kerja
: Menggambar tata letak rangkaian pneumatik

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1. Menjelaskan fungsi logika a. Menggambarkan symbol komponen katup logika
AND (Two Pressure Valve) AND;
b. Mengisi tabel kebenaran logika AND;
c. Menggambar rangkaian pneumatic fungsi AND;
d. Menggunakan katup fungsi logika AND pada
kontrol pneumatik sederhana.
2. Menjelaskan fungsi logika a. Menggambarkan simbol komponen katup logika
OR (Shuttle Valve) OR;
b. Mengisi tabel kebenaran logika OR;
c. Menggunakan katup fungsi logika OR pada
kontrol pneumatik sederhana.
3. Membuat kontrol a. Merubah deskripsi kerja ke dalam bentuk step
pneumatik komplek diagram;
dengan memanfaatkan b. Mengidentifikasi jumlah saluran yang diperlukan
katup logika OR dan AND untuk menjalankan system;
c. Membuat rumus gerakan berdasarkan step
diagram dan logika;
d. Membuat gambar diagram rangkaian
berdasarkan perumusan yang dibuat.

Batasan Variabel

1. Batasan konteks:
Standar kompetensi ini digunakan untuk pembuatan kontrol sistem pneumatik
dengan lebih dari satu silinder yang membutuhkan gerakan ganda pada silinder/
aktuatornya.

Judul Modul: Membuat Rangkaian Kontrol Pneumatik Menggunakan Katup Logika Halaman: 4 dari 41
Buku Informasi Versi: 2009
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Elektro Subsektor Elektronika Industri Bidang/Subbidang Pneumatik ELK.EL02.024.00

2. Sumber informasi/dokumen dapat termasuk:


a. Spesifikasi perangkat pneumatik
b. SOP (Standard Operation Procedures) perusahaan
c. Persyaratan di tempat kerja/industry
d. Kebutuhan pelanggan
e. Spesifikasi pabrik komponen/produk

3. Pelaksanaan K 3 harus memenuhi:


a. Undang-undang tentang K 3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
b. Ketentuan di bidang industri

4. Sumber-sumber dapat termasuk:


Peralatan tangan/hand tools, kompressor, peralatan khusus/special tools untuk
pembongkaran, modul pneumatik.

5. Kegiatan:
Kegiatan harus dilaksanakan dibawah kondisi kerja normal dan harus meliputi:
penilaian visual dan fungsi (meliputi: proses pengerjaan tugas tugas teori dan
praktek)

6. Persyaratan khusus:
Laboratorium pneumatik (instalasi sistem standar dengan air service unit, supply
udara kompresor).

7. Variabel lain dapat termasuk:


a. Software simulasi kontrol pneumatik
b. Personal komputer

Panduan Penilaian

1. Konteks:
a. Pengetahuan dan ketrampilan dasar dapat dinilai melalui pekerjaan dan tidak
melalui pekerjaan.
b. Penilaian ketrampilan dapat dilakukan setelah periode pelatihan yang diawasi
dan pengalaman melakukan sendiri pada tipe yang sama. Jika kondisi tempat
kerja tidak memungkinkan, penilaian dapat dilakukan melalui simulasi.
c. Hasil yang telah ditentukan harus dapat tercapai tanpa pengawasan langsung.
d. Kompetensi harus dinilai sesuai konteks kualifikasi yang sedang diperhatikan.

2. Aspek-aspek penting:
Kompetensi penting diamati secara menyeluruh agar mampu menerapkan
kompetensi pada keadaan yang berubah-ubah dan merespon situasi yang
berbeda.

3. Pengetahuan dasar:
a. Prinsip kerja logika AND
b. Prinsip kerja logika OR
c. Prosedur pembuatan step diagram

Judul Modul: Membuat Rangkaian Kontrol Pneumatik Menggunakan Katup Logika Halaman: 5 dari 41
Buku Informasi Versi: 2009
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Elektro Subsektor Elektronika Industri Bidang/Subbidang Pneumatik ELK.EL02.024.00

d. Prosedur identifikasi fungsi/ tugas komponen input/sensor


e. Prosedur pembuatan rumus gerakan
f. Prosedur pengecekan fungsi komponen
g. Prosedur instalasi system pneumatik
h. Persyaratan keamanan perlengkapan kerja
i. Persyaratan keselamatan diri

4. Penilaian praktek:
a. Mengakses, memahami dan menerapkan informasi teknik
b. Menilai komponen
c. Membuat dokumentasi proses pengerjaan sistem
d. Menggunakan peralatan dan perlengkapan yang sesuai
e. Menguji hasil rangkaian yang sudah di instal

5. Unjuk Kerja dari ketrampilan yang diperlukan:


a. Melaksanakan tugas rutin dengan prosedur yang ditetapkan dimana kemajuan
ketrampilan seseorang di awasi secara berkala oleh pengawas.
b. Melaksanakan tugas yang lebih luas dan sulit dengan peningkatan
kemandirian dan tanggung jawab individu. Hasil pekerjaan diperiksa oleh
pengawas.
c. Melaksanakan kegiatan yang kompleks dan tidak rutin; menjadi mandiri dan
bertanggung jawab untuk pekerjaan yang lainnya.

Kompetensi Kunci

No Kompetensi Kunci Dalam Unit ini Tingkat


1 Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi 1
2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi -
3 Merencanakan dan mengorganisir aktivitas-aktivitas 2
4 Bekerja dengan orang lain dan kelompok -
5 Menggunakan ide-ide dan tehnik matematika 1
6 Memecahkan masalah 1
7 Menggunakan teknologi 2

B. UNIT KOMPETENSI PRASYARAT

Sebelum mengikuti pelatihan unit kompetensi Membuat Rangkaian Kontrol Pneumatik ini
peserta harus sudah kompeten untuk unit kompetensi sebagai berikut:
ELK.EL02……. : Dasar Dasar Kontrol Pneumatik
: Membuat Gambar Diagram Rangkaian Pneumatik

Judul Modul: Membuat Rangkaian Kontrol Pneumatik Menggunakan Katup Logika Halaman: 6 dari 41
Buku Informasi Versi: 2009
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Elektro Subsektor Elektronika Industri Bidang/Subbidang Pneumatik ELK.EL.02.024.00

C. SILABUS PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI (PBK)

Judul Unit Kompetensi : Membuat Rangkaian Kontrol Pneumatik dengan Katup Logika
Kode Unit Kompetensi : ELK.EL02.024.00
Deskripsi Unit Kompetensi : Unit ini mengidentifikasikan kompetensi yang dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan merancang
sistem kontrol pneumatik lebih dari 2 silinder dengan gerakan ganda dalam satu kali putaran siklus
Perkiraan Waktu Pelatihan : 32 Jp @ 45 Menit

Tabel Silabus Unit Kompetensi :

Perkiraan
Materi Pelatihan
Elemen Kriteria Indikator Waktu Pelatihan
Kompetensi Unjuk Kerja Unjuk Kerja Penge- Keteram-
Pengetahuan Keterampilan Sikap
tahuan pilan
1. Menjelaskan a. Simbol  Mampu  Menjelaskan  Mengga  2 2
fungsi logika komponen menggambarkan simbol fungsi inisial masing mbar sesuai dengan Rapi, teliti.
AND. katup logika komponen katup AND masing port. standar simbol yang
AND dengan benar. ada.
digambarkan

b. Tabel  Mampu  Menjelaskan  Membu  2 2


kebenaran membuat tabel isian fungsi kolom isian pada at table dengan Rapi, teliti.
logika AND diisi. dengan benar. tabel yang sudah dibuat benar sesuai yang
dibutuhkan untuk
table kebenaran
rangkaian logika
AND.
 Mampu  Table
mengisi tabel kebenaran kebenaran diisi
sesuai dengan fungsi AND. sesuai dengan fungsi
AND
Judul Modul: Membuat Rangkaian Kontrol Pneumatik Menggunakan Katup Logika Halaman: 7 dari 41
Buku Informasi Versi: 2009
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Elektro Subsektor Elektronika Industri Bidang/Subbidang Pneumatik ELK.EL.02.024.00

Perkiraan
Materi Pelatihan
Elemen Kriteria Indikator Waktu Pelatihan
Kompetensi Unjuk Kerja Unjuk Kerja Penge- Keteram-
Pengetahuan Keterampilan Sikap
tahuan pilan
c. Rangkaian  Mampu  Simbol  2 4
pneumatic menggambar simbol pushbutton 3/2 dijelaskan Tekun
fungsi AND komponen yang  Simbol 
digambar dibutuhkan untuk aktuator single action Cermat
membuat rangkaian fungsi dijelaskan 
AND  Mengga Teliti
 Mampu  Nama port mbarkan sambungan
menghubungkan port port dijelaskan rangkaian dengan
komponen dengan benar benar sesuai dengan
sesuai dengan penandaan fungsi AND.
fungsi port.

d. Katup fungsi  Dapat  Prinsip kerja  Mengga  2 12


logika AND menjelaskan prinsip kerja katup AND dijelaskan. mbar rangkaian AND Tekun
pada kontrol katup fungsi logika AND. dengan 
pneumatik  Mampu menggunakan Cermat
sederhana menggambarkan komponen katup 
digunakan rangkaian AND dengan AND Teliti
menggunakan komponen
katup AND.

2. Menjelaskan a. Simbol  Mampu  Menjelaskan  Mengga 


fungsi logika komponen menggambarkan simbol fungsi inisial masing mbar sesuai dengan
OR katup logika OR komponen katup OR masing port standar simbol yang
digambarkan. dengan benar. ada.

Judul Modul: Membuat Rangkaian Kontrol Pneumatik Menggunakan Katup Logika Halaman: 8 dari 41
Buku Informasi Versi: 2009
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Elektro Subsektor Elektronika Industri Bidang/Subbidang Pneumatik ELK.EL.02.024.00

Perkiraan
Materi Pelatihan
Elemen Kriteria Indikator Waktu Pelatihan
Kompetensi Unjuk Kerja Unjuk Kerja Penge- Keteram-
Pengetahuan Keterampilan Sikap
tahuan pilan
b. Tabel  Mampu  Menjelaskan Membuat table dengan  2 2
kebenaran membuat table isian fungsi kolom isian pada benar sesuai yang Bersikap teliti
logika AND diisi dengan benar. tabel yang sudah dibuat. dibutuhkan untuk table
kebenaran rangkaian
logika OR
 Table
 Mampu kebenaran diisi sesuai
mengisi tabel kebenaran dengan fungsi OR
sesuai dengan fungsi OR.

c. Katup fungsi  Dapat  Prinsip kerja  Mengga 


logika AND menjelaskan prinsip kerja katup OR dijelaskan. mbar rangkaian OR Tekun
pada kontrol katup pengganti fungsi dengan 
pneumatik logika OR. menggunakan Cermat
sederhana  Mampu komponen katup OR 
digunakan menggambarkan Teliti
rangkaian OR dengan
menggunakan komponen
katup OR.

Judul Modul: Membuat Rangkaian Kontrol Pneumatik Menggunakan Katup Logika Halaman: 9 dari 41
Buku Informasi Versi: 2009
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Elektro Subsektor Elektronika Industri Bidang/Subbidang Pneumatik ELK.EL.02.024.00

Perkiraan
Materi Pelatihan
Elemen Kriteria Indikator Waktu Pelatihan
Kompetensi Unjuk Kerja Unjuk Kerja Penge- Keteram-
Pengetahuan Keterampilan Sikap
tahuan pilan
3. Membuat a. Deskripsi kerja  Dapat  Menjelaskan  2 2
kontrol dirubah ke menjelaskan bentuk step istilah istilah dan indikator Bekerja sesuai
pneumatik dalam bentuk diagram dengan benar. yang digunakan dalam dengan
komplek step diagram step diagram. SOP
dengan  Mengisi
memanfaatk  Dapat mengisi step diagram sesuai
an katup tabel step diagram sesuai dengan deskripsi
logika OR dngan deskripsi kerja yang kerja dengan benar
dan AND ada

b. jumlah saluran  Dapat  Pengertian  Mengide 


yang diperlukan mengidentifikasi konflik dijelaskan. ntifikasi bagian Bekerja sesuai
untuk kemungkinan konflik yang bagian atau dengan
menjalankan akan terjadi pada perangkat input SOP
system rangkaian berdasarkan yang menyebabkan
diidentifikasi gerakan yang konflik.
digambarkan pada step
diagram.
 Dapat  menent
menentukan jumlah ukan letak pemisah
saluran yang diperlukan saluran dalam step
untuk mengatasi konflik diagram
yang mungkin terjadi.  Membu
at inisialisasi saluran
secara berurutan.

Judul Modul: Membuat Rangkaian Kontrol Pneumatik Menggunakan Katup Logika Halaman: 10 dari 41
Buku Informasi Versi: 2009
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Elektro Subsektor Elektronika Industri Bidang/Subbidang Pneumatik ELK.EL.02.024.00

Perkiraan
Materi Pelatihan
Elemen Kriteria Indikator Waktu Pelatihan
Kompetensi Unjuk Kerja Unjuk Kerja Penge- Keteram-
Pengetahuan Keterampilan Sikap
tahuan pilan
c. rumus gerakan  Mampu  Membu 
dibuat membuat daftar tugas dan at tabel tugas / Bekerja sesuai
berdasarkan fungsi maisng masing fungsi perangkat dengan
step diagram komponen input yang input. SOP
dan saluran. digunakan dalam sistem  Membu
yang akan dibuat.  Mengidentifika at rumus gerakan
si penyebab gerakan pada berdasarkan step
masing masing step dalam diagram
step diagram.
d. Gambar  Mampu  Menjelaskan  Membu 
diagram membuat rangkaian alasan rangkaian harus at rangkaian Bekerja sesuai
rangkaian pemisah saluran sesuai menggunakan pemisah pemisah saluran dengan
dibuat dengan jumlah saluran saluran. dengan SOP
berdasarkan yang dibutuhkan. menggunakan
perumusan metode cascade
yang dibuat menggunakan katup
4/2 double pilot.

 Mampu  Memind
membuat gambar ahkan rumus
rangkaian menjadi bentuk
sistempneumatik gambar rangkaian.
berdasarkan rumus yang
sudah di buat

Asesmen Pelatihan
10 22

Judul Modul: Membuat Rangkaian Kontrol Pneumatik Menggunakan Katup Logika Halaman: 11 dari 41
Buku Informasi Versi: 2009
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Elektro Subsektor Elektronika Industri Bidang/Subbidang Pneumatik ELK.EL.02.024.00

BAB II
URAIAN SINGKAT MATERI PELATIHAN

A. LATAR BELAKANG

Pneumatik dalam industri merupakan ilmu pengetahuan dan semua proses mekanik
dimana udara memindahkan suatu gaya atau gerakan. Jadi pneumatik meliputi
semua komponen mesin atau peralatan, dalam mana terjadi proses proses
pneumatik. Udara bertekanan dalam peranannya sebagal unsur penggerak Iebih
banyak dilaksanakan dalam mesin-mesin perkakas dan mesin produksi. Pada
Learning material ini akan dibahas mengenai rangkaian kontrol pneumatik untuk
memecahkan masalah kontrol mesin-mesin industri dengan metode yang sederhana
dan mudah diterapkan.
Simbol-simbol penggerak pneumatik, katup-katup kontrol arah dan katup katup
kontrol aliran yang telah dipelajari pada modul komponen kontrol pneumatik akan
banyak berperan dalam rangka perancangan rangkaian pneumatik.

B. TUJUAN

Modul “ Membuat Rangkaian Kontrol Pneumatik dengan Katup Logika” ini bertujuan
agar siswa mampu membuat rancangan kontrol pneumatik menggunakan dua buah
aktuator atau lebih yang gerakannya berulang dalam satu kali siklus kerja untuk
kebutuhan industri baik melakukan pembuatan sistem baru atau melakukan
improvisasi sesuai kebutuhan lapangan dengan metode praktis dan mudah untuk di
pelajari baik belajar mandiri atau dibantu instruktur yang kompeten di bidang
pneumatik.

C. RUANG LINGKUP

Ruang lingkup dari Modul “ Membuat Rangkaian Kontrol Pneumatik dengan Katup
Logika” ini terdiri dari: Pembuatan deskripsi kerja sistem, identifikasi deskripsi kerja,
sampai pada pemasangan instalasi sistem pneumatik menggunakan dua buah
aktuator atau lebih yang gerakannya berulang dalam satu kali siklus kerja .

D. PENGERTIAN-PENGERTIAN

1. Penukar Saluran adalah peralatan yang digunakan untuk memisahkan saluran


sumber udara untuk mencegah terjadinya konflik atau overlap yang akan
mengacaukan sistem pneumatik jika saluran tidak dipisah atau diidentifikasi
untuk gerakan berbeda yang disebabkan oleh satu buah komponen input.
2. Step diagram adalah diagram yang menggambarkan secara teknis dan ringkas
yang menjelaskan deskripsi kerja suatu sistem pneumatik.
3. Spring Return adalah Spring/ pegas yang berfungsi untuk mengembalikan
kondisi valve/ katup atau silinder pada kondisi normal (home position)
4. Double Pilot adalah Katup yang menggunakan 2 (dua) buah triger penggerak
pada kedua sisi katup untuk menggerakkan katup sehingga saluran output bisa
diganti pada saat diinginkan.

Judul Modul: Membuat Rangkaian Kontrol Pneumatik Menggunakan Katup Logika Halaman: 12 dari 41
Buku Informasi Versi: 2009
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Elektro Subsektor Elektronika Industri Bidang/Subbidang Pneumatik ELK.EL.02.024.00

5. Konflik adalah Kondisi terjadinya overlap urutan kerja sehingga tidak sesuai
dengan step diagram atau deskripsi kerja yang diinginkan.
6. Diagram Pneumatik adalah gambar diagram yang memuat rangkaian system
pneumatic dengan symbol.
7. Cascade adalah peralatan khusus yang dibuat untuk tujuan pemisah saluran,
sehingga saluran yang tidak dibutuhkan ditutup dan yang dibutuhkan aktif
secara berurutan dibuat dengan menggunakan katup 4/2 atau 5/2 double pilot.

Judul Modul: Membuat Rangkaian Kontrol Pneumatik Menggunakan Katup Logika Halaman: 13 dari 41
Buku Informasi Versi: 2009
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Elektro Subsektor Elektronika Industri Bidang/Subbidang Pneumatik ELK.EL.02.024.00

BAB III
MATERI PELATIHAN
Membuat Rangkaian Kontrol Pneumatik dengan Katup Logika

A. DIAGRAM ALIR UNIT KOMPETENSI

Judul Modul: Membuat Rangkaian Kontrol Pneumatik Menggunakan Katup Logika Halaman: 14 dari 41
Buku Informasi Versi: 2009
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Elektro Subsektor Elektronika Industri Bidang/Subbidang Pneumatik ELK.EL.02.024.00

B. PENJELASAN MODUL MEMBUAT RANGKAIAN KONTROL PNEUMATIK


DENGAN KATUP LOGIKA
Pneumatik dalam industri merupakan ilmu pengetahuan dan semua proses
mekanik dimana udara memindahkan suatu gaya atau gerakan. Jadi pneumatik
meliputi semua komponen mesin atau peralatan, dalam mana terjadi proses
proses pneumatik. Udara bertekanan dalam peranannya sebagal unsur penggerak
Iebih banyak dilaksanakan dalam mesin-mesin perkakas dan mesin produksi.
Pada Learning material ini akan dibahas mengenai rangkaian kontrol pneumatik
untuk memecahkan masalah kontrol mesin-mesin industri dengan metode yang
sederhana dan mudah diterapkan.
Simbol-simbol penggerak pneumatik, katup-katup kontrol arah dan katup katup
kontrol aliran yang telah dipelajari pada modul komponen kontrol pneumatik akan
banyak berperan dalam rangka perancangan rangkaian pneumatik
Pneumatik sekarang ini memegang peranan penting dalam pengembangan dan
teknologi pada otomatisasi, tentu saja disamping hydraulik dan elektrik/elektronik.
Sebelum tahun 1950, pneumatik banyak dipakai sebagai media kerja dalam
bentuk energi yang tersimpan, tapi setelah tahun 1950 sudah dipakai dan
dikembangkan sebagai elemen kerja.
Silinder pneumatik memegang peranan penting sebagai elemen kerja, karena
silinder ini murah dari segi harga, sederhana dan kuat konstruksinya, mudah
pemasangannya, tersedia dalam berbagai ukuran dan panjang langkah/stroke.
Gerakan silinder pneumatik bervariasi antara lain Lurus, melingkar, putaran.
Aplikasi / enggunaan silinder pneumatik antara lain:
 Klem (Chuck)
 Angkat (lift)
 Pengepak
 Pengatur gerakan
 Pengukur Pemutar dsb.
Pada permesinan bisa dipakai sebagai komponen operasi pada
 Mesin Bor
 Mesin Milling
 Mesin Bubut
 Mesin Gergaji
 Mesin Moulding
 Quality Control
Pengembangan produk dalam pneumatik bisa dibagi dalam :
 Aktuator
 Sensor
 Prosessor
 Sistem kontrol
 Perlengkapan

Berbeda dengan sistem elektro pneumatik, sistem dengan pneumatik murni hanya
mengandalkan udara untuk menggerakkan sistemnya sehingga yang dilakukan
adalah memanipulasi gerakan udara supaya tidak terjadi konflik yang bisa
diidentifikasi sebelum membuat perancangan kontrolnya dengan mengikuti tahap
tahap yang digunakan untuk membuat sistem kontrol pneumatik. Untuk karakter
sistem yang memiliki gerakan berulang dalam satu kali siklus memerlukan teknik

Judul Modul: Membuat Rangkaian Kontrol Pneumatik Menggunakan Katup Logika Halaman: 15 dari 41
Buku Informasi Versi: 2009
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Elektro Subsektor Elektronika Industri Bidang/Subbidang Pneumatik ELK.EL.02.024.00

khusus dengan menambahkan katup logika, ini dilakukan karena satu buah
komponen input bisa melayani lebih dari satu gerakan, atau satu jenis gerakan
dalam step yang berbeda bisa dilayani hanya dengan satu buah komponen input,
tanpa menggunakan katup logika dan pemisah saluran, gerakan sistem tidak akan
bisa dibuat.
Sebelum mebahas secara detail bagaimana cara mengatasi masalah sistem jenis
ini, perlu kita bahas sedikit mengenai komponen yang akan digunakan sebagai
bagian dari rangkaian penyelesaian, yaitu katup logika AND dan Katup Logika OR.

1. FUNGSI LOGIKA AND

Pada sistem rangkaian kontrol jika proses memulai dengan menggunakan dua
sinyal secara bersama-sama, maka dibutuhkan katup dua tekanan (two pressure
valve) atau alternatif lain. Katup dua tekanan juga disebut gerbang “AND” karena
mempunyai fungsi logika dasar “AND”
Simbol:

Tabel Kebenaran

Persamaan
y=a^b (baca : y = a dan b)

Rangkaian Fungsi AND

Ada 3 kemungkinan untuk mendapatkan rangkaian fungsi AND di dalam sistem


pneumatik yaitu

1) Rangkaian seri
Pada rangkaian ini, fungsi AND didapat dan dua katup atau Iebih yang
disambung secara seri seperti pada gambar berikut:

Judul Modul: Membuat Rangkaian Kontrol Pneumatik Menggunakan Katup Logika Halaman: 16 dari 41
Buku Informasi Versi: 2009
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Elektro Subsektor Elektronika Industri Bidang/Subbidang Pneumatik ELK.EL.02.024.00

Keuntungan:
1. tanpa peralatan tambahan, dengan demikian sumber kesalahan
kemungkinan lebih sedikit dan merupakan solusi yang ekonomis.
Kerugian:
1. di dalam praktiknya salu ran sinyal antar komponen menjadi sangat
panjang.
2. sinyal dan katup 1.4 tidak dapat dipakai bersama dengan sinyal kombinasi
yang lain karena sumbernya benasal dan katup 1.2 yang disambung Seri.

Judul Modul: Membuat Rangkaian Kontrol Pneumatik Menggunakan Katup Logika Halaman: 17 dari 41
Buku Informasi Versi: 2009
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Elektro Subsektor Elektronika Industri Bidang/Subbidang Pneumatik ELK.EL.02.024.00

2) Rangkaian Melalui Katup 3/2 NO dengan Pengaktifan Udara

Keuntungan:
1. sinyal dan katup 1.2 dan katup 1.4 dapat digunakan di dalam kombinasi
sinyal Iainnya karena sinyal komponen Iangsung didapat dari sumbernya.
2. saluran kedua sinyal dapat disambung dengan jarak yang pendek ke
katup dua tekanan 1.6.
3. sinyal masukan ke lubang 12(Z) katup 1.6 dapat Iebih kecil, sedangkan
keluaran lubang 2(A) katup 1.6 Iebih besar ( efek penguat).

Kerugian:
.1 memerlukan Iebih banyak komponen

3) Fungsi AND melalui katup dua tekanan


Rangkaian seperti pada gambar berikut:

Keuntungan:
1. sinyal dan katup 1.2 dan katup 1.4 dapat digunakan di dalam kombinasi
sinyal Iainnya karena sinyal komponen Iangsung didapat dan sumbernya.
2. saluran kedua sinyal dapat disambung dengan jarak yang pendek ke
katup dua tekanan 1.6.

Judul Modul: Membuat Rangkaian Kontrol Pneumatik Menggunakan Katup Logika Halaman: 18 dari 41
Buku Informasi Versi: 2009
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Elektro Subsektor Elektronika Industri Bidang/Subbidang Pneumatik ELK.EL.02.024.00

Kerugian:
1. memerlukan peralatan tambahan.
2. keluaran katup dua tekanan selalu memberikan sinyal yang Iebih lambat
atau Iebih Iemah.
Di dalam praktiknya konfigurasi “AND” dengan lebih dari dua masukan banyak
ditemui. Pemakaian dengan katup dua tekanan lebih banyak digunakan.
Jumlah katup dua tekanan yang diperlukan dapat ditentukan dengan
persamaan berikut:
nv=ne - 1
= jumlah katup dua tekanan yang dibutuhkan
= jumlah sinyal masukan
Contoh:
Berapa jumlah katup dua tekanan yang dibutuhkan, jika sinyal masukan yang
diproses bersama-sama sebanyak 5? Bagaimana rangkaiannya?
Penyelesaian:


• Rangkaian:

.2 FUNGSI LOGIKA LOGIKA OR

Pada sistem rangkaian kontrol jika proses memulai menggunakan dua sinyal
dengan fungsi bersama-sama atau sendiri-sendiri, maka dibutuhkan katup
ganti (shuttle valve). Katup ganti juga disebut gerbang “OR” karena
mempunyai fungsi logika dasar “OR”.

Judul Modul: Membuat Rangkaian Kontrol Pneumatik Menggunakan Katup Logika Halaman: 19 dari 41
Buku Informasi Versi: 2009
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Elektro Subsektor Elektronika Industri Bidang/Subbidang Pneumatik ELK.EL.02.024.00

Fungsi OR

Simbol:

Tabel Kebenaran

Persamaan
y=avb (baca : y = a atau b)
Rangkaian Fungsi OR
Rangkaian pneumatik fungsi ATAU dapat terealisasi dengan menggunakan
katup ganti I katup fungsi ATAU dengan simbol katup sebagai berikut:

Di dalam praktiknya konfigurasi ATAU dengan Iebih dan dua masukan banyak
ditemui.Jumlah katup ganti yang diperlukan dapat ditentukan dengan
persamaan berikut:
nv = ne – 1
nv = jumlah katup ganti yang dibutuhkan
ne = jumlah sinyal masukan
Contoh:
Berapa jumlah katup ganti yang dibutuhkan, jika sinyal masukan yang
diproses bersama-sama sebanyak 4 sinyal? Bagaimana rangkaiannya?
Penyelesaian:
• nv= ne - 1 = 4-1=3

Judul Modul: Membuat Rangkaian Kontrol Pneumatik Menggunakan Katup Logika Halaman: 20 dari 41
Buku Informasi Versi: 2009
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Elektro Subsektor Elektronika Industri Bidang/Subbidang Pneumatik ELK.EL.02.024.00

• Rangkaian:

Judul Modul: Membuat Rangkaian Kontrol Pneumatik Menggunakan Katup Logika Halaman: 21 dari 41
Buku Informasi Versi: 2009
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Elektro Subsektor Elektronika Industri Bidang/Subbidang Pneumatik ELK.EL.02.024.00

.3 Membuat kontrol pneumatik komplek dengan memanfaatkan katup


logika OR dan AND
Beberapa hal yang perlu di cermati dalam pembuatan sistem kontrol
pneumatik, dan harus dilakukan secara berurutan (pre requisit) adalah sebagai
berikut:

 Identifikasi deskripsi kerja


Jika seorang perancang ingin merancang sistem pneumatik dengan idenya
atau mendapatkan job yang sudah ditentukan siklus kerja sistem tersebut,
maka untuk mempermudah pembuatan kontrolnya pertama kali yang harus
dilakukan adalah memahami dan mengidentifikasi gerakan dari sistem untuk
kemudian dibuat dalam bentuk diagram langkah/ step diagram, karena
deskripsi kerja ini memuat prinsip kerja mesin/ sistem secara keseluruhan
dalam kalimat yang panjang sehingga perlu di lakukan langkah
penyederhanaan dalam bentuk diagram yang akan mempermudah seseorang
memahami kerja sistem.
 Step Diagram
Step diagram berisi diagram gerakan, kode gerakan, limit/sensor yang bekerja
yang dibuat sedemikian rupa untuk memudahkan pembacaan kerja sistem
serta pembuatan design kontrol pneumatik dalam satu perputaran siklus
sistem. Di dalam step diagram terdapat beberapa hal yang harus di perhatikan
antara lain seperti pada gambar berikut:

Pada baris STEP terdapat angka 1, 2 dst, menunjukkan bahwa dalam sistem
tersebut terdapat 5 step gerakan yang ditunjukkan secara diagram pada baris
CYL A, CYL B dan kode gerakan pada baris GER, dimana gerakan maju secara
diagram di tunjukkan dengan garis diagonal naik seperti yang terdapat pada
kolom step 1,3 dan 5 yaitu gerakan A+,B+ (tanda + pada huruf kapital
menunjukkan arah gerakan maju) dan gerakan mundurnya ditunjukkan seperti
pada kolom step 2,4 dan 6 yaitu dengan garis diagonal menurun dan kode
gerakan (-) minus.
Baris sensor menunjukkan sensor yang aktif pada masing masing step dimana
sensor ini yang menyebabkan gerakan pada step berikutnya (berfungsi
sebagai patokan pembuatan perumusan gerakan)
 Kondisi overlap/ konflik pada sistem pneumatik dengan gerakan
ganda pada salah satu silinder dalam satu kali siklus kerja.
Setelah membuat step diagram, sebelum memulai pekerjaan pembuatan
sistem kontrol pneumatik haruslah dilakukan identifikasi terlebih dahulu
apakah sistem yang akan kita buat terdapat overlap atau konflik yaitu kondisi
terjadinya urutan yang saling mendahului dengan kata lain tidak sesuai
dengan urutan kerja pada step diagram.
Judul Modul: Membuat Rangkaian Kontrol Pneumatik Menggunakan Katup Logika Halaman: 22 dari 41
Buku Informasi Versi: 2009
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Elektro Subsektor Elektronika Industri Bidang/Subbidang Pneumatik ELK.EL.02.024.00

Apabila terdapat potensi terjadinya konflik, tandai sensor yang disinyalir


sebagai penyebab terjadinya konflik, untuk menunjukkan bahwa sensor yang
ditandai memerlukan perlakuan khusus dalam mengatasi overlap yang
berpotensi terjadi.

Karakter spesifik pada sistem jenis ini adalah pengulangan gerakan yang tejadi
baik gerakan maju atau mundur silinder dalam satu kali siklus.
Tanpa adanya gerakan ganda tersebut, sistem ini sudah mengandung potensi
konflik (misalkan sekali siklus hanya sampai step 4), apalagi jika terjadi
pengulangan gerakan seperti contoh diatas.
Jelas hal ini akan menambah tugas komponen input/ sensor khususnya sensor
yang ada pada silinder A.
Jika kondisi ini dibiarkan, sebagai contoh sensor a1; sensor ini tidak bisa
secara otomatis mengidentifikasi kapan saatnya bertugas mengaktifkan A- di
Step 2 atau step 6.
Untuk mengatasi masalah tersebut maka pertama yang harus dilakukan
adalah mengidentifikasi konflik yang mungkin terjadi dengan cara diuraikan
dibawah ini:
.1 Buat anggapan bahwa sumber udara dari semua sensor berasal dari satu
sumber yang sama, artinya semua sensor mendapatkan suplai udara pada
saat yang bersamaan dan sensor berperan secara langsung menyalurkan
udara sesuai tugasnya masing masing.
.2 Perhatikan posisi semua silinder pada step 0 sebelum sistem dioperasikan.
Hal ini berkaitan dengan identifikasi sensor yang aktif pada saat kondisi
sistem berada pada step 0.
Untuk gambar step diagram di atas, sensor yang aktif pada saat posisi step
0 adalah : a0 dan b0 . Kedua sensor ini masing masing memiliki tugas
mengaktifkan gerakan di step selanjutnya (setelah step dimana sensor
tersebut berada), sehingga tugas kedua sensor tersebut dapat diidentifikasi
 a0 memiliki peran ganda mengaktifkan step 3 dan mengaktifkan
step 1
 b0 memiliki peran mengaktifkan step 5

.3 Di luar konteks gerakan ganda silinder A dalam satu siklus, anggaplah


semua sensor mendapatkan suplai udara dari satu sumber, berarti a0 dan
b0 sebelum sistem dijalankan akan aktif dan menyuplai udara untuk
melaksanakan tugasnya masing masing, sehingga terjadi gerakan di step 3

Judul Modul: Membuat Rangkaian Kontrol Pneumatik Menggunakan Katup Logika Halaman: 23 dari 41
Buku Informasi Versi: 2009
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Elektro Subsektor Elektronika Industri Bidang/Subbidang Pneumatik ELK.EL.02.024.00

dan 5 yaitu A+ dan B+, sehingga pada saat Push button diaktifkan untuk
memulai sistem, sistem tidak akan bergerak karena gerakan A+ di step 1
sudah didahului oleh perintah gerakan A+ di step 5 oleh b0, karena
gerakan A+ di step 1 dan step 5 seharusnya berasal dari input yang
berbeda dan tidak boleh saling mendahului oleh karena itu diperlukan
pemisah saluran supaya tidak terjadi overlap perintah , sehingga masing
masing sensor berfungsi pada step yang diinginkan.
.4 Garis pemisah saluran dibuat jika ada urutan gerakan + dan – atau – dan
+ dalam satu silinder (perhatikan gambar dibawah).
Penamaan saluran sebaiknya saluran 1 berada pada urutan paling kanan.

.5 Setelah semua pekerjaan diatas selesai maka selanjutnya yang dilakukan


adalah mengidentifikasi fungsi masing masing komponen input. Ada
beberapa hal yang harus dipahami terlebih dahulu sebelum kita
melanjutkan identifikasi fungsi input:
- komponen input yang digunakan lebih dari satu kali dalam satu siklus
port inputnya langsung dihubungkan dengan sumber udara/ kompresor.
- Gerakan silinder terjadi karena ada triger input pada final control
elements, begitu juga pada proses perpindahan saluran. Letak saluran
(pada saat mulai pindah) berhimpitan dengan garis pemisah saluran
dipastikan berada pada step tepat setelah garis pemisah saluran
tersebut dengan kata lain pada step tersebut terdapat dua kejadian
yaitu pergerakan silinder dan perpindahan saluran. Sebagai contoh
pada gambar diatas, saluran 2 ke saluran 3 terjadi diantara step 1 dan
2 berarti saluran 3 dimulai bersamaan dengan pergerakan yang terjadi
di step 2 dan penyebab kedua gerakan di step 2 ini adalah sama yaitu
s1 dan a1. dalam hal ini s1 dan a1 harus diprioritaskan untuk
mengaktifkan S3, jangan mengaktifkan gerakan di step 2/A- karena
gerakan A- ini nanti bisa di ambil dari output S3.
Identifiasi fungsi komponen dan saluran dapat di buat dalam bentuk
tabel sebagai berikut:

Judul Modul: Membuat Rangkaian Kontrol Pneumatik Menggunakan Katup Logika Halaman: 24 dari 41
Buku Informasi Versi: 2009
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Elektro Subsektor Elektronika Industri Bidang/Subbidang Pneumatik ELK.EL.02.024.00

- Pada kolom sensor bisa dilihat bahwa sensor a0 dan a1 digunakan lebih
dari satu kali untuk mengaktifkan gerakan pada step yang berlainan.
Pada kondisi ini, sensor tersebut pada port sumbernya harus
dihubungkan ke sumber udara konstan/langsung dari kompressor.
Perlakuan khusus dengan katup AND di perlukan untuk menginisialisasi
perintah a0, karena a0 memiliki 2 partner untuk bekerja yaitu dengan
S1 untuk mengaktifkan S2 pada step1 atau dengan S3 ketiga bertugas
mengaktifkan B+ pada step 3 untuk itu fungsi AND digunakan untuk
kedua sensor ini yaitu a0 dan a1 untuk mengaktifkan S2 berarti S1 DAN
a0 dan seterusnya.
- Pada kolom tugas terlihat gerakan yang di blok terjadi lebih dari satu
kali dalam satu siklus kerja dan penyebab gerakan sejenis tersebut
berasal dari masukan yang berbeda. Gerakan A+ pada step 1 oleh
Pb.S2, gerakan A+ pada step 5 oleh b0.s4 tetapi kedua gerakan
tersebut sama sama gerakan A+ dimana untuk gerakan ini hanya ada
satu buah port sebagai masukan udara untuk mentriger katup. Oleh
karena itu bisa di simpulkan bahwa gerakan A+ ini akan terjadi jika
mendapatkan triger dari S2.Pb ATAU dari S4.b0 sehingga pada
prakteknya nanti kita menggunakan katup OR (shuttle valve). Begitu
juga untuk gerakan A-.

 Membuat rumus gerakan


Rumus gerakan dibuat berdasarkan tabel identifikasi tugas yang sudah dibuat:

Judul Modul: Membuat Rangkaian Kontrol Pneumatik Menggunakan Katup Logika Halaman: 25 dari 41
Buku Informasi Versi: 2009
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Elektro Subsektor Elektronika Industri Bidang/Subbidang Pneumatik ELK.EL.02.024.00

Dengan melihat Tugas dari masing masing sensor dan memperhatikan sensor
dan gerakan yang ditandai untuk pertimbangan penggunaan katup tambahan:

Judul Modul: Membuat Rangkaian Kontrol Pneumatik Menggunakan Katup Logika Halaman: 26 dari 41
Buku Informasi Versi: 2009
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Elektro Subsektor Elektronika Industri Bidang/Subbidang Pneumatik ELK.EL.02.024.00

 Membuat gambar rangkaian berdasarkan rumus gerakan

Sebelum membuat gambar rangkaian bagian yang harus di buat terlebuih


dahulu adalah gambar cascade atau “penukar saluran” , berikut ini gambar
rangkaian penukar saluran dari rangkaian katup 4/2:
- Rangkaian Penukar saluran untuk kebutuhan dua saluran

Judul Modul: Membuat Rangkaian Kontrol Pneumatik Menggunakan Katup Logika Halaman: 27 dari 41
Buku Informasi Versi: 2009
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Elektro Subsektor Elektronika Industri Bidang/Subbidang Pneumatik ELK.EL.02.024.00

- Rangkaian Penukar saluran untuk kebutuhan tiga saluran

- Rangkaian Penukar saluran untuk kebutuhan empat saluran

Judul Modul: Membuat Rangkaian Kontrol Pneumatik Menggunakan Katup Logika Halaman: 28 dari 41
Buku Informasi Versi: 2009
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Elektro Subsektor Elektronika Industri Bidang/Subbidang Pneumatik ELK.EL.02.024.00

- Rangkaian Penukar saluran untuk kebutuhan lima saluran

Pilih rangkaian saluran yang akan digunakan sesuai dengan kebutuhan


jumlah saluran.
Prioritas pertama pengerjaan rangkaian di mulai dari penukar saluran
karena penukar saluran berperan sebagai sumber udara bagi sistem
pneumatik yang akan kita bangun.
Untuk mengerjakan persoalan dari step diagram di yang telah kita bahas,
kita membutuhkan penukar saluran dengan 4 saluran karena identifikasi
jumlah saluran adalah terdapat 4 saluran.
Untuk mengaktifkan S1, S2, S3, S4 hasil dari perumusan saluran di
hubungkan dengan L1 untuk S1, L2 untuk S2 dan seterusnya.

Judul Modul: Membuat Rangkaian Kontrol Pneumatik Menggunakan Katup Logika Halaman: 29 dari 41
Buku Informasi Versi: 2009
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Elektro Subsektor Elektronika Industri Bidang/Subbidang Pneumatik ELK.EL.02.024.00

Judul Modul: Membuat Rangkaian Kontrol Pneumatik Menggunakan Katup Logika Halaman: 30 dari 41
Buku Informasi Versi: 2009
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Elektro Subsektor Elektronika Industri Bidang/Subbidang Pneumatik ELK.EL.02.024.00

Pada gambar diatas, rangkaian saluran sudah diselesaikan berdasarkan


rumus saluran.
Langkah berikutnya adalah membuat rangkaian gerakan untuk sistem
dengan menggunakan rumus gerakan :

Judul Modul: Membuat Rangkaian Kontrol Pneumatik Menggunakan Katup Logika Halaman: 31 dari 41
Buku Informasi Versi: 2009
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Elektro Subsektor Elektronika Industri Bidang/Subbidang Pneumatik ELK.EL.02.024.00

Keterampilan

Mengisi step diagram sesuai dengan deskripsi kerja dengan benar

 Membuat step diagram berdasarkan deskripsi kerja

1. Identifi 1. Misalkan hasil identifikasi urutan deskripsi kerja


kasi Urutan Gerakan Pada adalah : A+, B+, B-, A- , B+, B-. Terjadi 6 step
Deskripsi Kerja, Hitung Total dalam sekali siklus maka dibuat:
Step Dalam Satu Siklus.
2. buatlah hasil identifikasi urutan 2.
gerakn ke dalam bentuk step
diagram

3. Isilah masing masing kolom 3.


pada baris GER (gerakan)
sesuai dengan diagram gerak
pada masing masing step.
Missal pada step 1 terjadi tanda
gerakan maju pada silinder A
maka pada baris GER kolom
step 1 diisi dengan inisial
silinder dank ode gerakannya
yaitu A+ dan seterusnya.

4. Isi baris sensor sesuai dengan


posisi silinder pada masing 4.
masing step, jika silinder di
posisi + maka sensor yang aktif
adalah sensor dengan inisial 1
dan jika silinder pada posisi –
sensor yang aktif adalah sensor
dengan inisial 0. Misal pada
step 4 pada baris gerakan
menunjukkan posisi silinder A
adalah – maka baris sensor
pada step 4 diisi dengan a0.

 Menentukan letak pemisah saluran dalam step diagram


Judul Modul: Membuat Rangkaian Kontrol Pneumatik Menggunakan Katup Logika Halaman: 32 dari 41
Buku Informasi Versi: 2009
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Elektro Subsektor Elektronika Industri Bidang/Subbidang Pneumatik ELK.EL.02.024.00

1. Cara cepat menentukan


letak pemisah saluran
adalah jika terdapat urutan
kerja sebuah silinder +
dan -.

2. Membuat garis siklus


gerakan pada setiap step

3. Mengidentifikasi  Saluran 1
kemungkinan terjadinya
Menyuplai udara untuk 3 gerakan di step 6,1 dan 2.
konflik pada masing
masing saluran yang Gerakan di step 6 langsung disuplai oleh S1 tanpa
sudah di buat. melalui komponen input yang lain.
Gerakan pada step 1 disuplai oleh S1 melalui b0&Pb
Gerakan pada step 2 disuplai oleh S1 dan a1.
Dari gambar step diagram pada bagian saluran 1
secara keseluruhan akan terjadi konflik, yaitu pada
gerakan B. Karena gerakan B- (step 6) disuplai
langsung oleh S1. ketika step 1 mulai dijalankan oleh
Pb, akan terjadi gerakan A+ sampai pada sensor a1,
S1 dan a1 memberikan sinyal untuk gerakan B+, tapi
gerakan ini tidak akan terjadi karena suplai untuk
gerakan B- oleh S1 masih aktif. Rangkaian akan
berhenti sampai pada gerakan A+ saja. Maka saluran
1 harus dipecah lagi untuk memisahkan antara
perintah B- dan B+.

Judul Modul: Membuat Rangkaian Kontrol Pneumatik Menggunakan Katup Logika Halaman: 33 dari 41
Buku Informasi Versi: 2009
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Elektro Subsektor Elektronika Industri Bidang/Subbidang Pneumatik ELK.EL.02.024.00

Sekarang system ini memiliki 3 saluran, masalah


pada saluran 1 sudah terselesaikan dengan
memecah menjadi 2 saluran.
 Saluran 3
Pada saluran 3 masih terdapat gerakan B- dan B+
yang harus dipisahkan. Menjadi:

 Membuat tabel tugas / fungsi perangkat input dan saluran

1. Buat garis siklus dengan


prioritas pergantian
saluran jika terdapat 2
pilihan gerakan atau
perubahan saluran.

Judul Modul: Membuat Rangkaian Kontrol Pneumatik Menggunakan Katup Logika Halaman: 34 dari 41
Buku Informasi Versi: 2009
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Elektro Subsektor Elektronika Industri Bidang/Subbidang Pneumatik ELK.EL.02.024.00

2. Buatlah garis siklus untuk


tugas khusus saluran.
setiap dimulainya saluran
baru, saluran tersebut
sudah memiliki tugas
untuk mengaktifkan
gerakan pada step dimana
saluran mulai berubah.

3. dari garis siklus yang


Ingat!!! Untuk komponenyang difungsikan 2 kali dalam
sudah dibuat, buatlah
daftar tugas saluran dan
satu siklus harus menggunakan tanda dan (^)
komponen input.

 Membuat rumus gerakan berdasarkan step diagram

Judul Modul: Membuat Rangkaian Kontrol Pneumatik Menggunakan Katup Logika Halaman: 35 dari 41
Buku Informasi Versi: 2009
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Elektro Subsektor Elektronika Industri Bidang/Subbidang Pneumatik ELK.EL.02.024.00

1. Dari step diagram yang


sudah di rubah ke
identifikasi tugas dan fungsi
komponen input dan
saluran dengan mudah
dibuat perumusan. Prioritas
pertama rumusadalah
rumus saluran.
2. Membuat rumus gerakan Untuk gerakan silinder yang terjadi dua kali atau lebih
dalam satu siklus memiliki dua rumus gerakan yang
berbeda maka antara kedua rumus harus di beri tanda
OR (v)

 Membuat gambar diagram rangkaian berdasarkan perumusan yang


dibuat

Judul Modul: Membuat Rangkaian Kontrol Pneumatik Menggunakan Katup Logika Halaman: 36 dari 41
Buku Informasi Versi: 2009
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Elektro Subsektor Elektronika Industri Bidang/Subbidang Pneumatik ELK.EL.02.024.00

1. membuat gambar diagram


pneumatik (aktuator) yang
merupakan sistem yang
akan dibuat kontrolnya
lengkap dengan final
elemen kontrolnya.

2. Membuat rangkaian
rangkaian cascade/
penukar saluran sesuai
dengan jumlah saluran
yang dibutuhkan (jumlah
saluran yang dibutuh bisa
dilihat pada step diagram
kan).

3. Memasukkan rumus saluran pada rangkaian penukar saluran.

Judul Modul: Membuat Rangkaian Kontrol Pneumatik Menggunakan Katup Logika Halaman: 37 dari 41
Buku Informasi Versi: 2009
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Elektro Subsektor Elektronika Industri Bidang/Subbidang Pneumatik ELK.EL.02.024.00

4. Membuat gambar rangkaian lengkap berdasarkan rumus saluran dan rumus


gerakan yang telah dibuat

Judul Modul: Membuat Rangkaian Kontrol Pneumatik Menggunakan Katup Logika Halaman: 38 dari 41
Buku Informasi Versi: 2009
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Elektro Subsektor Elektronika Industri Bidang/Subbidang Pneumatik ELK.EL.02.024.00

A. Standar Operasional Prosedur (SOP)

1. Menganalisa deskripsi kerja dan dibuat dalam bentuk


step diagram.
2. Melakukan identifikasi kegagalan akibat over lap sistem
dari step diagram.
3. Menentukan jumlah saluran yang diperlukan dalam
sistem untuk mencegah terjadinya konflik.
4. Membuat table identifikasi fungsi/ tugas masing masing
perangkat input dan saluran berdasarkan step diagram dan identifikasi
fungsi komponen input.
5. Membuat perumusan gerakan berdasarkan langkah
langkah kerja sebelumnya.
6. Membuat gambar rangkaian sesuai rumus saluran dan
gerakan yang di peroleh
Judul Modul: Membuat Rangkaian Kontrol Pneumatik Menggunakan Katup Logika Halaman: 39 dari 41
Buku Informasi Versi: 2009
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Elektro Subsektor Elektronika Industri Bidang/Subbidang Pneumatik ELK.EL.02.024.00

B. Sikap Kerja

Pembuatan rancangan sistem kontrol pneumatik memerlukan beberapa langkah


penanganan / tindakan pencegahan yang harus diperhatikan. Bersikap hati-hati,
cermat, teliti dan mematuhi peraturan.
Lakukan setiap proses awal pembuatan design kontrol secara berurutan.
Buatlah dokumentasi gambar diagram pneumatik sesuai dengan aturan yang ada.

Judul Modul: Membuat Rangkaian Kontrol Pneumatik Menggunakan Katup Logika Halaman: 40 dari 41
Buku Informasi Versi: 2009
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Elektro Subsektor Elektronika Industri Bidang/Subbidang Pneumatik ELK.EL.02.024.00

BAB IV
SUMBER-SUMBER LAIN
YANG DIPERLUKAN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI

A. SUMBER-SUMBER PERPUSTAKAAN

1. Daftar Pustaka
a. J.P.Hasebrink, R.Kobler, Fundamentals Of
Pneumatic Control Engineering - Textbook, Esslingen, Festo Didactic, 1989
b. P. Croser, Pneumatics, Basic Level
Textbook, Esslingen ,Festo Didactic,1989
c. P.Croser, Pneumatik, Tingkat Dasar,
Jakarta, Festo Didactic, PT Nusantara Cybernetic Eka Perdana, 1994
d. Werner Deppert, Kurt Stoll, Pneumatic
Control, Wurzburg, Vogel-Verlag,1987.

B. DAFTAR PERALATAN/MESIN DAN BAHAN

Daftar Peralatan/Mesin

No. Nama Peralatan/Mesin Keterangan


1. Kompressor
2. Catu daya DC 24 Volt
3. Trainer Pneumatik
4. Air service Unit
5. Screw driver +
6. Screw Driver -
7. Tube cutter
8. Kunci pas

Daftar Bahan

No. Nama Bahan Keterangan


Tube/ selang pneumatik
Oli SAE 10
Konektor
Push Button

Judul Modul: Membuat Rangkaian Kontrol Pneumatik Menggunakan Katup Logika Halaman: 41 dari 41
Buku Informasi Versi: 2009
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Elektro Subsektor Elektronika Industri Bidang/Subbidang Pneumatik ELK.EL.02.024.00

TIM PENYUSUN

No. Nama Institusi Keterangan

Instruktur
1. Sri Hardono, A.Md B2PLKLN CEVEST Elektronika
Industri
Instruktur
2. Drs. Hismadi TP, MM B2PLKLN CEVEST Elektronika
Industri
3. Budi Wikaningtyas, M. Eng B2PLKLN CEVEST
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.

Judul Modul: Membuat Rangkaian Kontrol Pneumatik Menggunakan Katup Logika Halaman: 42 dari 41
Buku Informasi Versi: 2009

Anda mungkin juga menyukai