Judul Modul : Membaca dan Mengidentifikasi Komponen Elektronika Pasif Halaman: 2 dari 60
Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Kode Modul
Sektor Industri Pengolahan Sub Sektor Industri Radio, Televisi, dan
ELM.UM01.011.01
Peralatan Komunikasi Serta Perlengkapannya Bidang Audio Video
BAB V MEMBACA DAN MENGIDENTIFIKASI KOMPONEN INDUKTOR ------------------- 45
A. Pengetahuan yang diperlukan dalam membaca dan mengidentifikasi
komponen induktor --------------------------------------------------------------- 45
1. Jenis induktor dan cara mengidentifikasi ------------------------------------ 45
2. Kegunaan induktor -------------------------------------------------------------- 54
3. Cara menghitung nilai induktor ---------------------------------------------- 55
B. Keterampilan yang diperlukan dalam membaca dan mengidentifikasi
komponen induktor --------------------------------------------------------------- 57
C. Sikap Kerja yang diperlukan dalam membaca dan mengidentifikasi
komponen induktor --------------------------------------------------------------- 57
DAFTAR PUSTAKA -------------------------------------------------------------------------------- 58
A. Dasar Perundang-undangan ----------------------------------------------------- 58
B. Buku Referensi --------------------------------------------------------------------- 58
C. Majalah atau Buletin -------------------------------------------------------------- 58
D. Referensi Lainnya ----------------------------------------------------------------- 58
DAFTAR PERALATAN/MESIN DAN BAHAN --------------------------------------------------- 59
A. Daftar Peralatan/Mesin ----------------------------------------------------------- 59
B. Daftar Bahan ------------------------------------------------------------------------ 59
DAFTAR PENYUSUN ------------------------------------------------------------------------------ 60
Judul Modul : Membaca dan Mengidentifikasi Komponen Elektronika Pasif Halaman: 3 dari 60
Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Kode Modul
Sektor Industri Pengolahan Sub Sektor Industri Radio, Televisi, dan
ELM.UM01.011.01
Peralatan Komunikasi Serta Perlengkapannya Bidang Audio Video
BAB I
PENDAHULUAN
A. Tujuan Umum
Setelah mempelajari modul ini peserta latih diharapkan mampu membaca dan
mengidentifikasi komponen elektronika pasif Resistor-Inductance-Capasitor (RLC)
yang dilakukan di industri elektronika serta di maintenance dan repair Elektronika.
B. Tujuan Khusus
Adapun tujuan mempelajari unit kompetensi melalui buku informasi Membaca dan
Mengidentifikasi Komponen Elektronika Pasif ini guna memfasilitasi peserta latih
sehingga pada akhir pelatihan diharapkan memiliki kemampuan sebagai berikut:
1. Menyiapkan pekerjaan yang meliputi memahami teori tentang komponen
elektronika, menyiapkan instrumen dan alat ukur elektronika serta menyiapkan
tabel dan daftar komponen terstandar sesuai dengan kebutuhan.
2. Membaca dan mengidentifikasi komponen resistor meliputi membaca dan
mengidentifikasi harganya berdasarkan kode warna dan tanda lain serta
mengenali komposisi bahan resistor untuk keperluan yang berbeda-beda.
3. Membaca dan mengidentifikasi komponen kapasitor meliputi membaca dan
mengidentifikasi nilai dan tipenya berdasarkan tulisan atau kode warnanya,
menjelaskan masing-masing kegunaannya serta menjelaskan cara pengisiannya
dan memahami Hukum Coulomb.
4. Membaca dan mengidentifikasi komponen induktor meliputi mengidentifikasi dan
memahami nilainya untuk berbagai tipe inti, menjelaskan kegunaannya serta
menghitung nilainya berdasarkan besar ukuran diameter kawat belitan sesuai
nilainya.
Judul Modul : Membaca dan Mengidentifikasi Komponen Elektronika Pasif Halaman: 4 dari 60
Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Kode Modul
Sektor Industri Pengolahan Sub Sektor Industri Radio, Televisi, dan
ELM.UM01.011.01
Peralatan Komunikasi Serta Perlengkapannya Bidang Audio Video
BAB II
MENYIAPKAN PEKERJAAN
Elektronika merupakan ilmu yang mempelajari alat listrik arus lemah yang
dioperasikan dengan cara mengontrol aliran elektron atau partikel bermuatan
listrik dalam suatu alat seperti komputer, peralatan elektronik, termokopel,
semikonduktor dan lain sebagainya. Ilmu yang mempelajari alat-alat seperti ini
merupakan cabang ilmu fisika, sementara bentuk desain dan pembuatan sirkuit
elektroniknya adalah bagian dari teknik elektro, teknik computer dan ilmu teknik
elektronika dan instrumentasi.
Judul Modul : Membaca dan Mengidentifikasi Komponen Elektronika Pasif Halaman: 5 dari 60
Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Kode Modul
Sektor Industri Pengolahan Sub Sektor Industri Radio, Televisi, dan
ELM.UM01.011.01
Peralatan Komunikasi Serta Perlengkapannya Bidang Audio Video
Judul Modul : Membaca dan Mengidentifikasi Komponen Elektronika Pasif Halaman: 6 dari 60
Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Kode Modul
Sektor Industri Pengolahan Sub Sektor Industri Radio, Televisi, dan
ELM.UM01.011.01
Peralatan Komunikasi Serta Perlengkapannya Bidang Audio Video
Gambar 2
Simbol-simbol Komponen Elektronik
Judul Modul : Membaca dan Mengidentifikasi Komponen Elektronika Pasif Halaman: 7 dari 60
Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Kode Modul
Sektor Industri Pengolahan Sub Sektor Industri Radio, Televisi, dan
ELM.UM01.011.01
Peralatan Komunikasi Serta Perlengkapannya Bidang Audio Video
Judul Modul : Membaca dan Mengidentifikasi Komponen Elektronika Pasif Halaman: 8 dari 60
Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Kode Modul
Sektor Industri Pengolahan Sub Sektor Industri Radio, Televisi, dan
ELM.UM01.011.01
Peralatan Komunikasi Serta Perlengkapannya Bidang Audio Video
Cara Mengukur Komponen Elektronika
Judul Modul : Membaca dan Mengidentifikasi Komponen Elektronika Pasif Halaman: 9 dari 60
Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Kode Modul
Sektor Industri Pengolahan Sub Sektor Industri Radio, Televisi, dan
ELM.UM01.011.01
Peralatan Komunikasi Serta Perlengkapannya Bidang Audio Video
2. Multimeter Digital
Gambar 5
Multimeter Digital dan Bagian-bagiannya
Judul Modul : Membaca dan Mengidentifikasi Komponen Elektronika Pasif Halaman: 10 dari 60
Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Kode Modul
Sektor Industri Pengolahan Sub Sektor Industri Radio, Televisi, dan
ELM.UM01.011.01
Peralatan Komunikasi Serta Perlengkapannya Bidang Audio Video
3. Tabel dan Daftar Komponen Terstandar
Tabel 1
Resistor dan Simbolnya
Tabel 2
Resistor Variabel dan Simbolnya
Judul Modul : Membaca dan Mengidentifikasi Komponen Elektronika Pasif Halaman: 11 dari 60
Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Kode Modul
Sektor Industri Pengolahan Sub Sektor Industri Radio, Televisi, dan
ELM.UM01.011.01
Peralatan Komunikasi Serta Perlengkapannya Bidang Audio Video
Tabel 3
Kapasitor Tetap dan Simbolnya
Tabel 4
Kapasitor Variabel dan Simbolnya
Judul Modul : Membaca dan Mengidentifikasi Komponen Elektronika Pasif Halaman: 12 dari 60
Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Kode Modul
Sektor Industri Pengolahan Sub Sektor Industri Radio, Televisi, dan
ELM.UM01.011.01
Peralatan Komunikasi Serta Perlengkapannya Bidang Audio Video
Tabel 5
Induktor dan Simbolnya
Judul Modul : Membaca dan Mengidentifikasi Komponen Elektronika Pasif Halaman: 13 dari 60
Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Kode Modul
Sektor Industri Pengolahan Sub Sektor Industri Radio, Televisi, dan
ELM.UM01.011.01
Peralatan Komunikasi Serta Perlengkapannya Bidang Audio Video
BAB III
MEMBACA DAN MENGIDENTIFIKASI KOMPONEN RESISTOR
Resistor digunakan sebagai bagian dari jejaring elektronik dan sirkuit elektronik,
dan merupakan salah satu komponen yang paling sering digunakan. Resistor
dapat dibuat dari bermacam-macam kompon dan film, bahkan kawat resistansi
(kawat yang dibuat dari paduan resistivitas tinggi seperti nikel-kromium).
Karakteristik utama dari resistor adalah resistansinya dan daya listrik yang dapat
dihantarkan. Karakteristik lain termasuk koefisien suhu, desah listrik, dan
induktansi.
Resistor dapat diintegrasikan kedalam sirkuit hibrida dan papan sirkuit cetak,
bahkan sirkuit terpadu. Ukuran dan letak kaki bergantung pada desain sirkuit,
kebutuhan daya resistor harus cukup dan disesuaikan dengan kebutuhan arus
rangkaian agar tidak terbakar.
Tahanan listrik adalah suatu perlawanan yang menghambat atau menahan arus
listrik yang mengalir. Adapun besarnya tahanan listrik diukur dengan satuan
Judul Modul : Membaca dan Mengidentifikasi Komponen Elektronika Pasif Halaman: 14 dari 60
Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Kode Modul
Sektor Industri Pengolahan Sub Sektor Industri Radio, Televisi, dan
ELM.UM01.011.01
Peralatan Komunikasi Serta Perlengkapannya Bidang Audio Video
Adapun tujuan dari pembuatan tahanan:
1. Menahan sebagian arus listrik agar sesuai dengan kebutuhan suatu
rangkaian elektronika.
2. Membagi tegangan.
3. Membangkitkan frekuensi tinggi dan frekuensi rendah dengan bantuan
transistor dan kondensator (kapasitor)
4. Sebagai elemen pemanas pada alat-alat listrik misalnya filamen pada
seterika.
5. Menurunkan tegangan sesuai dengan yang dibutuhkan oleh rangkaian
elektronika.
a. Jenis-jenis Resistor
Pada dasarnya, resistor hanya ada dua jenis, yakni resistor tetap (fixed
resistor) dan resistor tidak tetap (variable resistor).
Resistor
Untuk resistor tetap, ciri - cirinya adalah nilai resistansinya tidak dapat diubah
ubah karena pabrik pembuatnya telah menentukan nilai tetap dari resistor
tersebut.
Sedangkan, untuk variable resistor, ciri - cirinya adalah nilai resistansinya dapat
berubah-ubah, bisa jadi dirubah dengan sengaja atau berubah sendiri karena
pengaruh lingkungan. Dengan demikian, sebagian resistor variabel dapat kita
tentukan besar resistansinya.
Judul Modul : Membaca dan Mengidentifikasi Komponen Elektronika Pasif Halaman: 15 dari 60
Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Kode Modul
Sektor Industri Pengolahan Sub Sektor Industri Radio, Televisi, dan
ELM.UM01.011.01
Peralatan Komunikasi Serta Perlengkapannya Bidang Audio Video
Macam-macam Resistor Tetap (Fixed Resistor) :
1. Resistor Kawat
Resistor kawat adalah jenis resistor generasi pertama yang lahir pada saat
rangkaian elektronika masih menggunakan tabung hampa (vacuum tube).
Bentuknya bervariasi dan memiliki ukuran yang cukup besar. Resistor kawat ini
biasanya banyak dipergunakan dalam rangkaian power karena memiliki
resistansi yang tinggi dan tahan terhadap panas yang tinggi. Jenis lainnya yang
masih dipakai sampai sekarang adalah jenis resistor dengan lilitan kawat yang
dililitkan pada bahan keramik, kemudian dilapisi dengan bahan semen. Rating
daya yang tersedia untuk resistor jenis ini adalah dalam ukuran 1 watt, 2 watt,
5 watt, dan 10 watt. Ilustrasi dari resistor kawat dapat dilihat pada gambar di
bawah.
Gambar 6
Ilustrasi Resistor Kawat
Judul Modul : Membaca dan Mengidentifikasi Komponen Elektronika Pasif Halaman: 16 dari 60
Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Kode Modul
Sektor Industri Pengolahan Sub Sektor Industri Radio, Televisi, dan
ELM.UM01.011.01
Peralatan Komunikasi Serta Perlengkapannya Bidang Audio Video
3. Resistor Keramik atau Porselin
Dengan adanya perkembangan teknologi di bidang elektronika, saat ini telah
dikembangkan jenis resistor yang terbuat dari bahan keramik atau porselin.
Kemudian, dengan perkembangan yang ada, telah dibuat jenis resistor keramik
yang dilapisi dengan kaca tipis. Jenis resistor ini telah banyak digunakan dalam
rangkaian elektronika saat ini karena bentuk fisiknya kecil dan memiliki
resistansi yang tinggi. Resistor ini memiliki rating daya sebesar 1/4 watt, 1/2
watt, 1 watt, dan 2 watt. Bentuk dari resistor ini dapat dilihat pada gambar di
bawah.
Gambar 8
Bentuk Resistor Keramik/Porselin
Judul Modul : Membaca dan Mengidentifikasi Komponen Elektronika Pasif Halaman: 17 dari 60
Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Kode Modul
Sektor Industri Pengolahan Sub Sektor Industri Radio, Televisi, dan
ELM.UM01.011.01
Peralatan Komunikasi Serta Perlengkapannya Bidang Audio Video
5. Resistor Film Metal
Resistor film metal dibuat dengan bentuk hampir menyerupai resistor film
karbon tetapi lebih tahan terhadap perubahan temperatur. Resistor ini juga
memiliki tingkat kepresisian yang tinggi karena nilai toleransi yang tercantum
pada resistor ini sangatlah kecil, biasanya sekitar 1% atau 5%. Resistor film
metal ini sangat cocok digunakan dalam rangkaian – rangkaian yang
memerlukan tingkat ketelitian yang tinggi, seperti alat ukur. Resistor ini
memiliki rating daya sebesar 1/4 watt, 1/2 watt, 1 watt, dan 2 watt.
Gambar 10
Bentuk Resistor Film Metal
Judul Modul : Membaca dan Mengidentifikasi Komponen Elektronika Pasif Halaman: 18 dari 60
Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Kode Modul
Sektor Industri Pengolahan Sub Sektor Industri Radio, Televisi, dan
ELM.UM01.011.01
Peralatan Komunikasi Serta Perlengkapannya Bidang Audio Video
Gambar 11
Bentuk Potensiometer Putar/Bahan Karbon
2. Potensiometer Geser
Potensiometer geser merupakan kembaran dari potensiometer yang telah
dibahas di atas. Perbedaannya adalah cara mengubah nilai resistansinya, jika
poteniometer biasanya dengan cara memutar gagang, untuk potensiometer
geser cara mengubah nilai resistansinya adalah dengan menggeser gagang.
Pada potensiometer geser ini, perubahan nilai resistansinya hanyalah
perubahan secara linier.
Gambar 12
Bentuk Potensiometer Geser
3. Trimpot
Trimpot adalah kependekan dari Tripotensiometer. Sifat dan karakteristik dari
trimpot tidak jauh beda dengan potensiometer. Hanya saja, trimpot ini memiliki
ukuran yang jauh lebih kecil jika dibandingkan dengan potensiometer.
Perubahan nilai resistansinya juga dibagi menjadi 2, yakni linier dan logaritmik.
Huruf B yang tertera pada trimpot menyatakan perubahan nilai resistansinya
secara logaritmik, sedangkan huruf A untuk perubahan secara linier. Untuk
mengubah nilai resistansinya, kita dapat memutar lubang tengah pada badan
trimpot dengan menggunakan obeng.
Judul Modul : Membaca dan Mengidentifikasi Komponen Elektronika Pasif Halaman: 19 dari 60
Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Kode Modul
Sektor Industri Pengolahan Sub Sektor Industri Radio, Televisi, dan
ELM.UM01.011.01
Peralatan Komunikasi Serta Perlengkapannya Bidang Audio Video
Gambar 13
Bentuk Komponen Trimpot
Judul Modul : Membaca dan Mengidentifikasi Komponen Elektronika Pasif Halaman: 20 dari 60
Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Kode Modul
Sektor Industri Pengolahan Sub Sektor Industri Radio, Televisi, dan
ELM.UM01.011.01
Peralatan Komunikasi Serta Perlengkapannya Bidang Audio Video
sebagai sensor cahaya, khususnya sebagai sensor cahaya yang digunakan pada
lampu taman.
Gambar 15
Bentuk Komponen LDR
Judul Modul : Membaca dan Mengidentifikasi Komponen Elektronika Pasif Halaman: 21 dari 60
Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Kode Modul
Sektor Industri Pengolahan Sub Sektor Industri Radio, Televisi, dan
ELM.UM01.011.01
Peralatan Komunikasi Serta Perlengkapannya Bidang Audio Video
Identifikasi Empat Pita
Identifikasi empat pita adalah skema kode warna yang paling sering digunakan.
Ini terdiri dari empat pita warna yang dicetak mengelilingi badan resistor. Dua
pita pertama merupakan informasi dua digit harga resistansi, pita ketiga
merupakan faktor pengali (jumlah nol yang ditambahkan setelah dua digit
resistansi) dan pita keempat merupakan toleransi harga resistansi. Kadang-
kadang terdapat pita kelima yang menunjukkan koefisien suhu, tetapi ini harus
dibedakan dengan sistem lima warna sejati yang menggunakan tiga digit
resistansi.
Sebagai contoh, hijau-biru-kuning-merah adalah 56 x 104Ω = 560 kΩ ± 2%.
Deskripsi yang lebih mudah adalah: pita pertama, hijau, mempunyai harga 5 dan
pita kedua, biru, mempunyai harga 6, dan keduanya dihitung sebagai 56. Pita
ketiga,kuning, mempunyai harga 104, yang menambahkan empat nol di
belakang 56, sedangkan pita keempat, merah, merupakan kode untuk toleransi
± 2%, memberikan nilai 560.000Ω pada keakuratan ± 2%.
Judul Modul : Membaca dan Mengidentifikasi Komponen Elektronika Pasif Halaman: 22 dari 60
Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Kode Modul
Sektor Industri Pengolahan Sub Sektor Industri Radio, Televisi, dan
ELM.UM01.011.01
Peralatan Komunikasi Serta Perlengkapannya Bidang Audio Video
Penandaan Resistor
Resistor aksial biasanya menggunakan pola pita warna untuk menunjukkan
resistansi. Resistor pasang-permukaan ditandai secara numerik jika cukup besar
untuk dapat ditandai, biasanya resistor ukuran kecil yang sekarang digunakan
terlalu kecil untuk dapat ditandai. Kemasan biasanya cokelat muda, cokelat, biru,
atau hijau, walaupun begitu warna lain juga mungkin, seperti merah tua atau
abu-abu.
Resistor awal abad ke-20 biasanya tidak diisolasi, dan dicelupkan ke cat untuk
menutupi seluruh badan untuk pengkodean warna. Warna kedua diberikan pada
salah satu ujung, dan sebuah titik (atau pita) warna di tengah memberikan digit
ketiga. Aturannya adalah "badan, ujung, titik" memberikan urutan dua digit
resistansi dan pengali desimal. Toleransi dasarnya adalah ±20%. Resistor
dengan toleransi yang lebih rapat menggunakan warna perak (±10%) atau
emas (±5%) pada ujung lainnya.
Judul Modul : Membaca dan Mengidentifikasi Komponen Elektronika Pasif Halaman: 23 dari 60
Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Kode Modul
Sektor Industri Pengolahan Sub Sektor Industri Radio, Televisi, dan
ELM.UM01.011.01
Peralatan Komunikasi Serta Perlengkapannya Bidang Audio Video
Contoh:
"334" = 33 × 10.000 ohm = 330 KOhm
"222" = 22 × 100 ohm = 2,2 KOhm
"473" = 47 × 1,000 ohm = 47 KOhm
"105" = 10 × 100,000 ohm = 1 MOhm
Resistansi kurang dari 100 ohm ditulis: 100, 220, 470.
Contoh:
"100" = 10 × 1 ohm = 10 ohm
"220" = 22 × 1 ohm = 22 ohm
Kadang-kadang harga-harga tersebut ditulis "10" atau "22" untuk mencegah
kebingungan.
Resistansi kurang dari 10 ohm menggunakan 'R' untuk menunjukkan letak titik
desimal.
Contoh:
"4R7" = 4.7 ohm
"0R22" = 0.22 ohm
"0R01" = 0.01 ohm
Resistor presisi ditandai dengan kode empat digit. Dimana tiga digit pertama
menunjukkan harga resistansi dan digit keempat adalah pengali.
Contoh:
"1001" = 100 × 10 ohm = 1 kohm
"4992" = 499 × 100 ohm = 49,9 kohm
"1000" = 100 × 1 ohm = 100 ohm
"000" dan "0000" kadang-kadang muncul sebagai harga untuk resistor nol ohm
Judul Modul : Membaca dan Mengidentifikasi Komponen Elektronika Pasif Halaman: 24 dari 60
Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Kode Modul
Sektor Industri Pengolahan Sub Sektor Industri Radio, Televisi, dan
ELM.UM01.011.01
Peralatan Komunikasi Serta Perlengkapannya Bidang Audio Video
Gambar 18
Resistor SMD terpasang pada PCB
Tabel 6
Rating Daya Resistor SMD
Judul Modul : Membaca dan Mengidentifikasi Komponen Elektronika Pasif Halaman: 25 dari 60
Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Kode Modul
Sektor Industri Pengolahan Sub Sektor Industri Radio, Televisi, dan
ELM.UM01.011.01
Peralatan Komunikasi Serta Perlengkapannya Bidang Audio Video
Tabel 7
Kode Toleransi Resistor SMD
Kode Toleransi
Teknik Teknik
Toleransi
Industri MIL
±5% 5 J
±20% 2 M
±10% 1 K
±2% - G
±1% - F
±0.5% - D
±0.25% - C
±0.1% - B
Judul Modul : Membaca dan Mengidentifikasi Komponen Elektronika Pasif Halaman: 26 dari 60
Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Kode Modul
Sektor Industri Pengolahan Sub Sektor Industri Radio, Televisi, dan
ELM.UM01.011.01
Peralatan Komunikasi Serta Perlengkapannya Bidang Audio Video
isolator. Resistor komposisi karbon sering digunakan sebelum tahun 1970-an,
tetapi sekarang tidak terlalu populer karena resistor jenis lain mempunyai
karakteristik yang lebih baik, seperti toleransi, kemandirian terhadap tegangan
(resistor komposisi karbon berubah resistansinya jika dikenai tegangan lebih),
dan kemandirian terhadap tekanan/regangan. Selain itu, jika resistor menjadi
lembab, panas solder dapat mengakibatkan perubahan resistansi dan resistor
jadi rusak.
Walaupun begitu, resistor ini sangat reliabel jika tidak pernah diberikan
tegangan lebih ataupun panas lebih. Resistor ini masih diproduksi, tetapi
relatif cukup mahal. Resistansinya berkisar antara beberapa miliohm hingga
22 MOhm.
2. Film Karbon
Selapis film karbon diendapkan pada selapis substrat isolator, dan potongan
memilin dibuat untuk membentuk jalur resistif panjang dan sempit. Dengan
mengubah lebar potongan jalur, ditambah dengan resistivitas karbon (antara
9 hingga 40 µΩ-cm) dapat memberikan resistansi yang lebar. Resistor film
karbon memberikan rating daya antara 1/6 W hingga 5 W pada 70 °C.
Resistansi tersedia antara 1 ohm hingga 10 MOhm. Resistor film karbon dapat
bekerja pada suhu di antara -55 °C hingga 155 °C. Ini mempunyai tegangan
kerja maksimum 200 hingga 600 V.
3. Film Logam
Unsur resistif utama dari resistor foil adalah sebuah foil logam paduan khusus
setebal beberapa mikrometer. Resistor foil merupakan resistor dengan presisi
dan stabilitas terbaik. Salah satu parameter penting yang memengaruhi
stabilitas adalah koefisien temperatur dari resistansi (TCR). TCR dari resistor
foil sangat rendah. Resistor foil ultra presisi mempunyai TCR sebesar
0.14ppm/°C, toleransi ±0.005%, stabilitas jangka panjang 25ppm/tahun,
50ppm/3 tahun, stabilitas beban 0.03%/2000 jam, EMF kalor 0.1μvolt/°C,
desah -42dB, koefisien tegangan 0.1ppm/V, induktansi 0.08μH, kapasitansi
0.5Pf.
Judul Modul : Membaca dan Mengidentifikasi Komponen Elektronika Pasif Halaman: 27 dari 60
Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Kode Modul
Sektor Industri Pengolahan Sub Sektor Industri Radio, Televisi, dan
ELM.UM01.011.01
Peralatan Komunikasi Serta Perlengkapannya Bidang Audio Video
B. Keterampilan yang diperlukan dalam Membaca dan Mengidentifikasi
Komponen Resistor
1. Membaca dan mengidentifikasi harga/nilai resistor berdasarkan kode warna dan
tanda lain.
2. Mengenali komposisi bahan resistor untuk keperluan yang berbeda-beda.
C. Sikap kerja
Harus bersikap secara :
1. Harus cermat dan tepat dalam membaca dan mengidentifikasi harga/nilai
resistor berdasarkan kode warna dan tanda lain.
2. Harus teliti dalam mengenali komposisi bahan resistor untuk keperluan yang
berbeda-beda.
Judul Modul : Membaca dan Mengidentifikasi Komponen Elektronika Pasif Halaman: 28 dari 60
Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Kode Modul
Sektor Industri Pengolahan Sub Sektor Industri Radio, Televisi, dan
ELM.UM01.011.01
Peralatan Komunikasi Serta Perlengkapannya Bidang Audio Video
BAB IV
MEMBACA DAN MENGIDENTIFIKASI KOMPONEN KAPASITOR
Gambar 20
Simbol Kondensator non Polar (Tidak Mempunyai Kutub)
Judul Modul : Membaca dan Mengidentifikasi Komponen Elektronika Pasif Halaman: 29 dari 60
Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Kode Modul
Sektor Industri Pengolahan Sub Sektor Industri Radio, Televisi, dan
ELM.UM01.011.01
Peralatan Komunikasi Serta Perlengkapannya Bidang Audio Video
Namun kebiasaan dan kondisi serta artikulasi bahasa setiap negara tergantung
pada masyarakat yang lebih sering menyebutkannya. Kini kebiasaan orang
tersebut hanya menyebutkan salah satu nama yang paling dominan digunakan
atau lebih sering didengar. Pada masa kini, kondensator sering disebut kapasitor
(capacitor) ataupun sebaliknya yang pada ilmu elektronika disingkat dengan huruf
(C).
Gambar 21
Kondensator dalam Rangkaian Elektronik
Kapasitansi
Satuan dari kapasitansi kondensator adalah Farad (F). Namun Farad adalah satuan
yang terlalu besar, sehingga digunakan:
• Pikofarad ( ) =
• Nanofarad ( ) =
• Microfarad ( ) =
: Kapasitansi
: Permitivitas Hampa
: Permitivitas Relatif
: Luas Pelat
: Jarak Antar Pelat/Tebal Dielektrik
Judul Modul : Membaca dan Mengidentifikasi Komponen Elektronika Pasif Halaman: 30 dari 60
Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Kode Modul
Sektor Industri Pengolahan Sub Sektor Industri Radio, Televisi, dan
ELM.UM01.011.01
Peralatan Komunikasi Serta Perlengkapannya Bidang Audio Video
Adapun cara memperbesar kapasitansi kapasitor atau kondensator dengan jalan:
1. Menyusunnya berlapis-lapis.
2. Memperluas permukaan variabel.
3. Memakai bahan dengan daya tembus besar.
Jenis-Jenis Kondensator
Berdasarkan Kapasitansinya kondensator dibagi menjadi :
a. Kondensator Tetap
b. Kondensator Variabel
a. Kondensator Tetap
Kondensator tetap ialah suatu kondensator yang nilainya konstan dan tidak
berubah-ubah. Kapasitor tetap juga dapat dibedakan berdasarkan polaritasnya.
1. Kondensator Polar
2. Kondensator non Polar
1. Kondensator Polar
Kapasitor polar adalah kapasitor yang mempunyai kutub di kaki-kakinya,
sehingga pemasangannya tidak boleh terbalik. Biasanya kapasitor jenis ini
merupakan Kelompok kapasitor electrolytic terdiri dari kapasitor-kapasitor yang
bahan dielektriknya adalah lapisan metal-oksida. Mengapa kapasitor ini dapat
memiliki polaritas, adalah karena proses pembuatannya menggunakan elektrolisa
sehingga terbentuk kutup positif anoda dan kutup negatif katoda.
Kapasitor ini biasa disebut kapasitor elektrolit (elco). Kapasitor ini merupakan
kapasitor tetap yang memiliki nilai lebih dari atau sama dengan. Untuk
mengetahui besarnya nilai kapasitansinya dapat dibaca dibadan kapasitor elco
tersebut dan biasanya dicantumkan juga tegangan kerja nya. Misalnya : 100mF
16 V artinya elco memiliki kapasitas 100mF dan tegangan kerjanya tidak boleh
melebihi 16 volt.
Electrolytic Condenser (Elco) adalah kondensator yang biasanya berbentuk
tabung, mempunyai dua kutub kaki berpolaritas positif dan negatif, ditandai oleh
kaki yang panjang positif sedangkan yang pendek negatif atau yang dekat tanda
minus (-) adalah kaki negatif. Nilai kapasitasnya dari 0,47 µF (mikroFarad)
Judul Modul : Membaca dan Mengidentifikasi Komponen Elektronika Pasif Halaman: 31 dari 60
Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Kode Modul
Sektor Industri Pengolahan Sub Sektor Industri Radio, Televisi, dan
ELM.UM01.011.01
Peralatan Komunikasi Serta Perlengkapannya Bidang Audio Video
sampai ribuan mikroFarad dengan voltase kerja dari beberapa volt hingga ribuan
volt. Berbagai macam lambang gambar untuk kapasitor elektrolit pada skema
elektronika:
Gambar 22
Simbol dan Bentuk Kondensator Elektrolit
Tampak pada gambar di atas polaritas negatif pada kaki Kondensator Elektrolit.
Selain kondensator elektrolit yang mempunyai polaritas pada kakinya, ada juga
kondensator yang berpolaritas yaitu kondensator solid tantalum.
Gambar 23
Kondensator Tantalum
Judul Modul : Membaca dan Mengidentifikasi Komponen Elektronika Pasif Halaman: 32 dari 60
Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Kode Modul
Sektor Industri Pengolahan Sub Sektor Industri Radio, Televisi, dan
ELM.UM01.011.01
Peralatan Komunikasi Serta Perlengkapannya Bidang Audio Video
Kapasitor non polar adalah kapasitor yang tidak mempunyai kutub di kaki-
kakinya, sehingga pemasangannya boleh terbalik. Biasanya kapasitor jenis ini
merupakan kapasitor electrostatic yaitu kelompok kapasitor yang dibuat dengan
bahan dielektrik dari keramik, film dan mika. Pada umumnya kapasitor yang
terbuat dari bahan diatas nilainya kurang dari 1 mikrofarad (1μF).
Gambar 24
Kondensator non Polar
Gambar 25
Judul Modul : Membaca dan Mengidentifikasi Komponen Elektronika Pasif Halaman: 33 dari 60
Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Kode Modul
Sektor Industri Pengolahan Sub Sektor Industri Radio, Televisi, dan
ELM.UM01.011.01
Peralatan Komunikasi Serta Perlengkapannya Bidang Audio Video
Kondensator Keramik
b. Kondensator Polyester
Pada dasarnya sama saja dengan kondensator keramik begitu juga cara
menghitung nilainya. Bentuknya persegi empat seperti permen. Biasanya
mempunyai warna merah, hijau, coklat dan sebagainya.
Gambar 26
Kondensator Polyester
c. Kondensator Kertas
Kondensator kertas ini sering disebut juga kondensator paper. Misal pada radio
dipasang seri dari spul osilator ke variabel condensator. Nilai kapasitas yang
dipakai pada sirkuit oscilator antara lain:
• Kapasitas 200 pF - 500 pF untuk daerah gelombang menengah (Medium Wave
/ MW) = 190 meter - 500 meter.
• Kapasitas 1.000 pF - 2.200 pF untuk daerah gelombang pendek (Short Wave /
SW) SW 1 = 40 meter - 130 meter.
• Kapasitas 2.700 pF - 6.800 pF untuk daerah gelombang SW 1, 2, 3 dan 4, = 13
meter - 49 meter.
Nilai kapasitasnya ada yang tertulis langsung ada juga yang memakai kode warna.
Gambar 27
Judul Modul : Membaca dan Mengidentifikasi Komponen Elektronika Pasif Halaman: 34 dari 60
Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Kode Modul
Sektor Industri Pengolahan Sub Sektor Industri Radio, Televisi, dan
ELM.UM01.011.01
Peralatan Komunikasi Serta Perlengkapannya Bidang Audio Video
Kondensator Kertas
Kapasitor isolatornya terbuat dari kertas dan pada umumnya nilai kapasitor kertas
berkisar diantara 300pF sampai 4µF.
Tabel 8
Tabel Perkalian Kondensator Kertas
Kode warna digunakan pada kapasitor kertas. Cara membaca kode warna
kapasitor sama dengan membaca kode warna resistor. Gelang ke-1 dan ke-2
(dihitung dari atas) menyatakan angka dari kapasitor tersebut.
Judul Modul : Membaca dan Mengidentifikasi Komponen Elektronika Pasif Halaman: 35 dari 60
Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Kode Modul
Sektor Industri Pengolahan Sub Sektor Industri Radio, Televisi, dan
ELM.UM01.011.01
Peralatan Komunikasi Serta Perlengkapannya Bidang Audio Video
Catatan: tidak ada pembatas antara warna, jadi dua buah gelang yang berwarna
sama mungkin terlihat menjadi satu gelang.
Contoh cara membaca nilai kondensator dengan gelang warna :
Keterangan :
1. Gambar ke-1 : Kuning, Ungu, Hitam,
Hijau, Coklat.
Maka nilai kapasitor tersebut adalah
4.7 nF dengan toleransi +/- 5% dan
Voltase 100volt,
2. Gambar ke-2 : coklat, hitam, kuning,
coklat. Maka nilai kapasitor tersebut
adalah 100 nF voltase 100volt.
Tabel 9
Kode Huruf Toleransi Kapasitor
Letter B C D F G J K M Z
C <10pF ±pF 0.1 0.25 0.5 1 2
Tolerance
C >10pF ±% 0.5 1 2 5 10 20 60
Judul Modul : Membaca dan Mengidentifikasi Komponen Elektronika Pasif Halaman: 36 dari 60
Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Kode Modul
Sektor Industri Pengolahan Sub Sektor Industri Radio, Televisi, dan
ELM.UM01.011.01
Peralatan Komunikasi Serta Perlengkapannya Bidang Audio Video
Tabel 10
Kode Warna Kapasitansi & Tegangan Kerja Kapasitor
Judul Modul : Membaca dan Mengidentifikasi Komponen Elektronika Pasif Halaman: 37 dari 60
Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Kode Modul
Sektor Industri Pengolahan Sub Sektor Industri Radio, Televisi, dan
ELM.UM01.011.01
Peralatan Komunikasi Serta Perlengkapannya Bidang Audio Video
d. Kondensator Polypropylene
Kapasitor Polypropylene adalah kapasitor yang bahan isolatornya terbuat dari
bahan Polypropylene. Material Polypropylene menyerap kelembaban lebih rendah
daripada material polyester film sehingga cocok untuk design terbuka tanpa
lapisan pembungkus apappun. Namun suhu maksimum 105°C menghalangi
penggunaan film PP dalam kemasan SMD. Ketergantungan suhu dan frekuensi
dari parameter listrik untuk kapasitor ini sangat rendah. Aplikasi kapasitor ini
cocok untuk rangkaian penentu frekuensi, filter, rangkaian osilator, rangkaian
audio dan timer. Kapasitor ini juga berguna untuk kompensasi kumparan induktif
dalam aplikasi filter yang presisi dan untuk aplikasi frekuensi tinggi.
Gambar 28
Kondensator Polypropylene
e. Kondensator Mika
Kapasitor Mika adalah kapasitor yang bahan isolatornya terbuat dari bahan Mika.
Nilai Kapasitor Mika pada umumnya berkisar antara 50pF sampai 0.02µF.
Kapasitor Mika juga dapat dipasang bolak balik karena tidak memiliki polaritas
arah.
Gambar 29
Kondensator Mika
Judul Modul : Membaca dan Mengidentifikasi Komponen Elektronika Pasif Halaman: 38 dari 60
Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Kode Modul
Sektor Industri Pengolahan Sub Sektor Industri Radio, Televisi, dan
ELM.UM01.011.01
Peralatan Komunikasi Serta Perlengkapannya Bidang Audio Video
f. Kondensator Epoxy
Gambar 30
Kondensator Epoxy
b. Kondensator Variabel
Kapasitor tidak tetap adalah kapasitor yang memiliki nilai kapasitansi atau
kapasitas yang dapat diubah-ubah. Kondensator ini dapat berubah kapasitasnya
karena secara fisik mempunyai poros yang dapat diputar dengan
menggunakan obeng.
Kapasitor ini terdiri dari :
1. Kapasitor Trimer
Kapasitor yang nilai kapasitansinya dapat diubah-ubah dengan cara memutar
porosnya dengan obeng. Kapasitor trimmer mempunyai nilai kapasitansi yang
sangat kecil, biasanya dibawah 100 pF. Nilai kapasitansi Kapasitor trimmer
tidak bisa diturunkan menjadi nol, biasanya kapasitor ini ditentukan
berdasarkan nilai minimum dan nilai maksimum nya, contoh nya 2-10 pF.
Sedangkan kondensator trimer dipasang paralel dengan variabel kondensator
berfungsi untuk mengatur pemilihan gelombang frekuensi tersebut.
Kondensator trimer mempunyai kapasitas di bawah 100 pF (pikoFarad).
Gambar 31
Kondensator Trimer
Judul Modul : Membaca dan Mengidentifikasi Komponen Elektronika Pasif Halaman: 39 dari 60
Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Kode Modul
Sektor Industri Pengolahan Sub Sektor Industri Radio, Televisi, dan
ELM.UM01.011.01
Peralatan Komunikasi Serta Perlengkapannya Bidang Audio Video
2. Variabel Capasitor (Varco)
Kapasitor yang nilai kapasitansinya dapat diubah-ubah dengan memutar poros
yang tersedia (bentuk menyerupai potensiometer). Varco sering digunakan
pada rangkaian tuning radio. Varco mempunyai nilai kapasitansi yang sangat
kecil, biasanya sekitar 100pF dan 500pF. Kondensator variabel terbuat dari
logam, mempunyai kapasitas maksimum sekitar 100 pF (pikoFarad) sampai
500 pF (100pF = 0.0001µF). Kondensator variabel dengan spul antena dan
spul osilator berfungsi sebagai pemilih gelombang frekuensi tertentu yang
akan ditangkap.
Gambar 32
Kondensator Varco
Gambar 33
Varian Kondensator Variabel
Judul Modul : Membaca dan Mengidentifikasi Komponen Elektronika Pasif Halaman: 40 dari 60
Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Kode Modul
Sektor Industri Pengolahan Sub Sektor Industri Radio, Televisi, dan
ELM.UM01.011.01
Peralatan Komunikasi Serta Perlengkapannya Bidang Audio Video
2. Kegunaan Kapasitor
Fungsi kapasitor terbagi dua bagian besar, yaitu ada yang umum dan khusus.
Kalau secara umum adalah untuk menyimpan energi di dalam medan elektrik,
caranya dengan dikumpulkan ketidak-seimbangan internal dari muatan listriknya.
Hal ini lah yang pertamakali ditemukan oleh Michael Faraday, yang kemudian atas
komponen ini diberi lambang huruf C dan satuan dengan nama Farad sesuai
nama penemunya. Satu Farad itu sama jumlahnya dengan sembilan kali seribu
sebelas centimeter persegi, yang merupakan ukuran dari luas permukaan dari
kepingannya.
Sebelum ke fungsi kapasitor lainnya, mungkin lebih baik kita perdalam dulu
mengenai kapasitor. Umumnya kapasitor itu dibuat dengan dua buah lempeng
logam yg bersejajar antara satu dengan lainnya, kemudian diantara dua logam tsb
ada bahan isolator yg biasanya kita sebut dengan dielektrik.
Mengenai cara kerja komponen ini dalam sebuah rangkaian, kita bisa
menyimpulkan fungsi kapasitor itu. Apabila sebuah rangkaian diberikan suatu
tegangan, maka elektron menjadi mengalir ke kapasitor. Disaat kondensator ini
telah penuh oleh muatan elektron, tegangannya akan berproses atau berubah.
Kemudian elektron tersebut keluar dari kapasitor dan berjalan menuju rangkaian
yg memerlukannya. Dengan demikian maka komponen ini bisa membuat suatu
rangkaian menjadi bangkit daya reaktifnya.
Judul Modul : Membaca dan Mengidentifikasi Komponen Elektronika Pasif Halaman: 41 dari 60
Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Kode Modul
Sektor Industri Pengolahan Sub Sektor Industri Radio, Televisi, dan
ELM.UM01.011.01
Peralatan Komunikasi Serta Perlengkapannya Bidang Audio Video
Gambar 34
Konstruksi Kondensator
Judul Modul : Membaca dan Mengidentifikasi Komponen Elektronika Pasif Halaman: 42 dari 60
Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Kode Modul
Sektor Industri Pengolahan Sub Sektor Industri Radio, Televisi, dan
ELM.UM01.011.01
Peralatan Komunikasi Serta Perlengkapannya Bidang Audio Video
3. Pengisian Kapasitor dan Hukum Coulomb
Kapasitor adalah komponen elektronika yang dapat menyimpan muatan listrik
sehingga pada aplikasinya banyak digunakan untuk membuat osilasi, timer, serta
penstabil tegangan pada rangkaian power supply.
Kapasitor dapat menyimpan muatan listrik sesuai dengan kapasitas
kapasitansinya. Sesuai dengan Hukum Coulomb dirumuskan sebagai berikut :
C=Q.V
Keterangan:
C = Kapasitansi Kapasitor [Farad]
Q = Muatan Listrik [Coulumb]
V = Tegangan [Volt]
Proses pengisian muatan kapasitor dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
Gambar 35
Proses Pengisian Muatan Kapasitor
Pada saat saklar / switch ditekan maka kapasitor akan membentuk loop tertutup
dengan battery 9 Volt, maka kapasitor akan melakukan pengisian sampai dengan
tegangan pada kapasitor sama dengan tegangan pada baterry, dapat dilihat pada
tampilan grafiknya.
Judul Modul : Membaca dan Mengidentifikasi Komponen Elektronika Pasif Halaman: 43 dari 60
Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Kode Modul
Sektor Industri Pengolahan Sub Sektor Industri Radio, Televisi, dan
ELM.UM01.011.01
Peralatan Komunikasi Serta Perlengkapannya Bidang Audio Video
Proses pengosongan muatan kapasitor dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
Gambar 36
Proses Pengosongan Muatan Kapasitor
Pada saat saklar / switch dilepas maka polaritas positif kapasitor akan terhubung
singkat dengan polaritas negatif kapasitor, maka kapasitor akan melakukan
pengosongan muatan sampai dengan tegangan pada kapasitor habis, dapat dilihat
pada tampilan grafiknya.
Judul Modul : Membaca dan Mengidentifikasi Komponen Elektronika Pasif Halaman: 44 dari 60
Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Kode Modul
Sektor Industri Pengolahan Sub Sektor Industri Radio, Televisi, dan
ELM.UM01.011.01
Peralatan Komunikasi Serta Perlengkapannya Bidang Audio Video
BAB V
MEMBACA DAN MENGIDENTIFIKASI KOMPONEN INDUKTOR
Dengan aturan tangan kanan dapat diketahui arah medan listrik terhadap arah
arus listrik. Arah jempol adalah arah arus dan arah ke empat jari lain adalah
arah medan listrik yang mengitarinya.
Fungsi pokok induktor adalah untuk menimbulkan medan magnet. Induktor
berupa kawat yang digulung sehingga menjadi kumparan. Kemampuan induktor
untuk menimbulkan medan magnet disebut konduktansi. Satuan induktansi
adalah henry (H) atau milihenry (mH). Untuk memperbesar induktansi, didalam
kumparan disisipkan bahan sebagai inti. Induktor yang berinti dari bahan besi
disebut elektromagnet. Induktor memiliki sifat menahan arus AC dan konduktif
terhadap arus DC.
Judul Modul : Membaca dan Mengidentifikasi Komponen Elektronika Pasif Halaman: 45 dari 60
Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Kode Modul
Sektor Industri Pengolahan Sub Sektor Industri Radio, Televisi, dan
ELM.UM01.011.01
Peralatan Komunikasi Serta Perlengkapannya Bidang Audio Video
Macam-Macam Induktor
Macam-macam induktor menurut bahan pembuat intinya dapat dibagi 4 yaitu :
1. Induktor dengan Inti Udara (air core)
Gambar 38
Simbol dan Bentuk Induktor dengan inti udara (air core)
Judul Modul : Membaca dan Mengidentifikasi Komponen Elektronika Pasif Halaman: 46 dari 60
Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Kode Modul
Sektor Industri Pengolahan Sub Sektor Industri Radio, Televisi, dan
ELM.UM01.011.01
Peralatan Komunikasi Serta Perlengkapannya Bidang Audio Video
4. Induktor dengan Perubahan Inti
Gambar 41
Simbol dan Bentuk Induktor dengan Perubahan Inti
Gambar 42
Simbol Induktor
Judul Modul : Membaca dan Mengidentifikasi Komponen Elektronika Pasif Halaman: 47 dari 60
Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Kode Modul
Sektor Industri Pengolahan Sub Sektor Industri Radio, Televisi, dan
ELM.UM01.011.01
Peralatan Komunikasi Serta Perlengkapannya Bidang Audio Video
Aplikasi Induktor Dalam Sistem Elektronik
Gambar 43
Komponen Elektronika sebagai Aplikasi Induktor
Relay Speaker
Buzzer Bleeper
Judul Modul : Membaca dan Mengidentifikasi Komponen Elektronika Pasif Halaman: 48 dari 60
Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Kode Modul
Sektor Industri Pengolahan Sub Sektor Industri Radio, Televisi, dan
ELM.UM01.011.01
Peralatan Komunikasi Serta Perlengkapannya Bidang Audio Video
magnet, dan berbanding lurus dengan hasil kali dari jumlah gulungan dalam
kumparan dan arus listrik yang melalui kumparan tersebut.
Gambar 44
Induktor Terhubung Sumber Tegangan DC
Induktansi Bolak-balik
Bila dua kumparan ditempatkan berdekatan satu sama lain dan salah satu kumparan
(L1) diberi arus listrik AC, pada L1 akan terjadi fluks magnet. Fluk magnet ini akan
melalui kumparan kedua (L2) dan akan membangkitkan emf (elektro motorive
force) pada kumparan L2. Efek seperti ini disebut induksi timbal balik (mutual
induction). Hal seperti ini biasanya kita jumpai pada transformator daya.
Gambar 45
Induktor Terhubung Sumber Tegangan AC
Keterangan :
π = 3.14
F = frekwensi arus bolak-balik ( Hz)
L = Induktansi ( Henry )
∞ = kecepatan sudut ( 2πfL)
XL = reaktansi induktif ( Ω )
Judul Modul : Membaca dan Mengidentifikasi Komponen Elektronika Pasif Halaman: 49 dari 60
Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Kode Modul
Sektor Industri Pengolahan Sub Sektor Industri Radio, Televisi, dan
ELM.UM01.011.01
Peralatan Komunikasi Serta Perlengkapannya Bidang Audio Video
Pengisian Induktor
Bila kita mengalirkan arus listrik I, maka terjadilah garis-garis gaya magnet. Bila kita
mengalirkan arus melalui spul atau coil (kumparan) yang dibuat dari kabel yang
digulung, akan terjadi garis-garis gaya dalam arah sama membangkitkan medan
magnet. Kekuatan medan magnet sama dengan jumlah garis-garis gaya magnet dan
berbanding lurus dengan hasil kali dari jumlah gulungan dalam kumparan dan arus
listrik yang melalui kumparan tersebut. Contoh rangkaian :
Gambar 46
Rangkaian Pengisian Induktansi dengan tegangan DC
Bila arus bolak–balik mengalir pada induktor, maka akan timbul gaya gerak listrik
(ggl) induksi. Hal ini berarti antara arus dan tegangan berbeda fase sebesar Л / 2 =
900 dan arus tertinggal (lag) dari tegangan sebesar 900. 2Лf merupakan perlawanan
terhadap aliran arus.
Gambar 47
Rangkaian Pengisian Induktansi dengan tegangan AC
Pengosongan Induktor
Bila arus listrik l sudah memenuhi lilitan, maka arus akan bergerak berlawanan arah
dengan proses pengisian sehingga pembangkitan medan magnet dengan garis gaya
magnet yang sama akan menjalankan fungsi dari lilitan tersebut makin tinggi nilai L (
induktansi) yang dihasilkan maka makin lama proses pengosongannya.
Judul Modul : Membaca dan Mengidentifikasi Komponen Elektronika Pasif Halaman: 50 dari 60
Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Kode Modul
Sektor Industri Pengolahan Sub Sektor Industri Radio, Televisi, dan
ELM.UM01.011.01
Peralatan Komunikasi Serta Perlengkapannya Bidang Audio Video
Gambar 48
Rangkaian Pengosongan Induktansi dengan tegangan AC dan DC
Judul Modul : Membaca dan Mengidentifikasi Komponen Elektronika Pasif Halaman: 51 dari 60
Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Kode Modul
Sektor Industri Pengolahan Sub Sektor Industri Radio, Televisi, dan
ELM.UM01.011.01
Peralatan Komunikasi Serta Perlengkapannya Bidang Audio Video
2. Choke RF
Choke RF biasanya untuk rangkaian daya pada rangkaian digital, untuk aplikasi
tune-IF atau rangkaian tapis. Terbuat dari tembaga dengan lebar diameter
0,7mm serta mengelilingi sebuah ferrite dengan diameter 5mm. Bentuk dari
Choke RF akan ditunjukkan pada gambar sebagai berikut :
Gambar 50
Konstruksi Choke RF
Range nilai Choke RF di atas akan ditunjukkan pada tabel di bawah ini :
Tabel 10
Range Choke RF
Judul Modul : Membaca dan Mengidentifikasi Komponen Elektronika Pasif Halaman: 52 dari 60
Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Kode Modul
Sektor Industri Pengolahan Sub Sektor Industri Radio, Televisi, dan
ELM.UM01.011.01
Peralatan Komunikasi Serta Perlengkapannya Bidang Audio Video
3. Induktor Variabel
Induktor variabel sangat berfungsi untuk penggunaan AM dan FM Intermediet
Frekuensi (IF), FM detektor, osilator SW, tuning radio frekuensi untuk AM serta
aplikasi induktansi yang lebar lainnya. Mempunyai nilai ant sampai
10%. Konstruksi dari induktor variabel seperti kita lihat
pada gambar 51.
Gambar 51
Konstruksi Induktor variabel
Induktor yang terbungkus dengan logam yang mempunyai lebar 10,5mm dan
tinggi 13,5mm tersebut sering kita lihat pada rangkaian komunikasi. Kontruksi
detail dapat kita perhatikan pada gambar 52 dibawah ini.
Gambar 52
Konstruksi Detail Ukuran Induktor Variabel
Judul Modul : Membaca dan Mengidentifikasi Komponen Elektronika Pasif Halaman: 53 dari 60
Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Kode Modul
Sektor Industri Pengolahan Sub Sektor Industri Radio, Televisi, dan
ELM.UM01.011.01
Peralatan Komunikasi Serta Perlengkapannya Bidang Audio Video
Cara Pembacaan Induktor Dengan Gelang Warna :
Tabel 11
Kode Warna Induktor
2. Kegunaan Induktor
Karakter Dan Fungsi Induktor
Arus listrik yang melewati kabel, jalur-jalur pcb dalam suatu rangkain berpotensi
untuk menghasilkan medan induksi. Ini yang sering menjadi pertimbangan dalam
mendesain pcb supaya bebas dari efek induktansi terutama jika multilayer.
Tegangan emf akan menjadi penting saat perubahan arusnya fluktuatif. Efek emf
menjadi signifikan pada sebuah induktor, karena perubahan arus yang melewati
tiap lilitan akan saling menginduksi. Ini yang dimaksud dengan self-induced.
Secara matematis induktansi pada suatu induktor dengan jumlah lilitan sebanyak
N adalah akumulasi flux magnet untuk tiap arus yang melewatinya :
N
L
i
Fungsi utama dari induktor di dalam suatu rangkaian adalah untuk melawan
fluktuasi arus yang melewatinya. Aplikasinya pada rangkaian dc salah satunya
adalah untuk menghasilkan tegangan dc yang konstan terhadap fluktuasi beban
arus. Pada aplikasi rangkaian ac, salah satu gunanya adalah bisa untuk meredam
Judul Modul : Membaca dan Mengidentifikasi Komponen Elektronika Pasif Halaman: 54 dari 60
Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Kode Modul
Sektor Industri Pengolahan Sub Sektor Industri Radio, Televisi, dan
ELM.UM01.011.01
Peralatan Komunikasi Serta Perlengkapannya Bidang Audio Video
perubahan fluktuasi arus yang tidak dinginkan. Akan lebih banyak lagi fungsi dari
induktor yang bisa diaplikasikan pada rangkaian filter, tuner dan sebagainya.
B 0.ni
Jika dikembangkan, n adalah jumlah lilitan N relatif terhadap panjang induktor l.
Secara matematis ditulis :
N
n
l
Lalu i adalah besar arus melewati induktor tersebut. Ada simbol μ yang
dinamakan permeability dan μo yang disebut permeability udara vakum. Besar
permeability μ tergantung dari bahan inti (core) dari induktor. Untuk induktor
tanpa inti (air winding) μ = 1. Jika rumus-rumus di atas di substitusikan maka
rumus induktansi (rumus 3) dapat ditulis menjadi :
Judul Modul : Membaca dan Mengidentifikasi Komponen Elektronika Pasif Halaman: 55 dari 60
Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Kode Modul
Sektor Industri Pengolahan Sub Sektor Industri Radio, Televisi, dan
ELM.UM01.011.01
Peralatan Komunikasi Serta Perlengkapannya Bidang Audio Video
0 N 2 A
L
l
L : induktansi dalam H (Henry)
μ : permeability inti (core)
μo : permeability udara vakum
N : jumlah lilitan induktor
A : luas penampang induktor (m2)
L : panjang induktor (m)
0 4 .107
Rumus ini bisa dibolak-balik untuk menghitung jumlah lilitan induktor jika nilai
induktansinya sudah ditentukan.
Rangkaian Induktor
Hubungan Seri
Caranya dengan menghubungkan ujung satu di samping ujung induktor yang satu
lagi. Besar reaktansinya adalah jumlah reaktansi induktif yang dihubungkan seri
tersebut.
Gambar 54
Rangkaian Seri Induktor
Keterangan :
XLT = jumlah reaktansi induktif
LT = jumlah induksi total
Judul Modul : Membaca dan Mengidentifikasi Komponen Elektronika Pasif Halaman: 56 dari 60
Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Kode Modul
Sektor Industri Pengolahan Sub Sektor Industri Radio, Televisi, dan
ELM.UM01.011.01
Peralatan Komunikasi Serta Perlengkapannya Bidang Audio Video
Hubungan Pararel
Hubungan pararel terjadi bila semua ujung induktor digabung menjadi satu dan
ujung yang lainnya juga digabungkan, kemudian setiap ujung gabungan dengan
suatu sumber tegangan.
Gambar 55
Rangkaian Paralel Induktor
Judul Modul : Membaca dan Mengidentifikasi Komponen Elektronika Pasif Halaman: 57 dari 60
Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Kode Modul
Sektor Industri Pengolahan Sub Sektor Industri Radio, Televisi, dan
ELM.UM01.011.01
Peralatan Komunikasi Serta Perlengkapannya Bidang Audio Video
DAFTAR PUSTAKA
A. Dasar Perundang-undangan
1. –
B. Buku Referensi
1. Jayadin Ahmad, ELDAS (Ilmu Elektronika), jayadin.wordpress.com (e-book), 2007
2. Soedjana Sapiie, DR; Nishino Osamu, DR, Pengukuran dan Alat-Alat Ukur Listrik,
Pradnya Paramita, 1994
C. Majalah atau Buletin
1. –
D. Referensi Lainnya
1. Browsing Internet, Komponen Pasif, 9 September 2015 pukul 09.00 WIB
2. Browsing Internet, Jenis-jenis Resistor, 9 September 2015 pukul 10.00 WIB
3. Browsing Internet, Jenis-jenis Kapasitor, 10 September 2015 pukul 09.00 WIB
4. Browsing Internet, Jenis-jenis Induktor, 11 September 2015 pukul 10.00 WIB
Judul Modul : Membaca dan Mengidentifikasi Komponen Elektronika Pasif Halaman: 58 dari 60
Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Kode Modul
Sektor Industri Pengolahan Sub Sektor Industri Radio, Televisi, dan
ELM.UM01.011.01
Peralatan Komunikasi Serta Perlengkapannya Bidang Audio Video
A. Daftar Peralatan/Mesin
B. Daftar Bahan
Judul Modul : Membaca dan Mengidentifikasi Komponen Elektronika Pasif Halaman: 59 dari 60
Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Kode Modul
Sektor Industri Pengolahan Sub Sektor Industri Radio, Televisi, dan
ELM.UM01.011.01
Peralatan Komunikasi Serta Perlengkapannya Bidang Audio Video
Judul Modul : Membaca dan Mengidentifikasi Komponen Elektronika Pasif Halaman: 60 dari 60
Buku Informasi Versi: 2015