JADWAL :
CP :
BUKU INFORMASI
MENGAPLIKASIKAN PRINSIP DASAR DESAIN
KODE UNIT:
M.74100.002.02
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Tujuan Umum
Setelah mempelajari modul ini peserta latih diharapkan mampu menerapkan prinsip
dasar desain dengan benar.
B. Tujuan Khusus
Adapun tujuan mempelajari unit kompetensi melalui buku informasi menerapkan
prinsip dasar desain ini guna memfasilitasi peserta latih sehingga pada akhir
pelatihan diharapkan memiliki kemampuan sebagai berikut: (diambil dari elemen
dan KUK)
1. Menggali materi informasi yang berkaitan dengan pengetahuan dasar desain
termasuk Sumber informasi ditentukan agar keabsahan informasi mengenai
pengetahuan dasar desain sesuai dengan kebutuhan, Materi informasi
dijelaskan secara sistematis sesuai dengan tahapan kerja desain.
2. Menjelaskan pengetahuan dasar seni rupa termasuk definisi seni rupa dijelaskan
secara teoritis dan melalui contoh karya menggunakan elemen dasar yang
terkandung dalam seni rupa diuraikan sesuai karakter dan penggunaannya
masing-masing serta prinsip dasar yang digunakan dalam pengolahan elemen
desain/seni rupa dikaitkan sesuai dengan kebutuhan desain.
3. Menjelaskan pengertian dasar desain sebagai bagian dari lingkup seni rupa,
menjelaskan perbedaan seni dan desain dijelaskan secara teoritis dan melalui
contoh karya dan definisi Desain Grafis/DKV dibedakan dengan bidang desain
lainnya termasuk fungsi utama dari desain grafis/DKV diuraikan secara
sistimatis dan prinsip dasar desain grafis/DKV dikaitkan sesuai dengan
kebutuhan desain.
verbal dan melalui visual, ragam gaya desain diaplikasikan sesuai prinsip dasar
desain.
BAB II
MENERAPKAN MATERI INFORMASI YANG BERKAITAN DENGAN
PENGETAHUAN DASAR DESAIN
“browsing, dari bahan-bahan yang sudah saya peroleh, saya coba telusur
boleh jadi saya telusur rantainya, oh ada juga karya yang relefan dari
buku anu tadinya saya dapat buku ini dari buku itu dapat rujukan buku
anu yang bicara tentang information seeking behavior, saya cari buku itu,
browsing kan namanya, jadi semakin kaya dong sumber saya selain yang
tadinya cuman dari satu buku oh ternyata ada di jurnal ini, ada di jurnal
itu. Itu kan tindakan browsingnya pencariannya.” (Kusnandar,
26/06/2012, 14.30 Wib)
catat atau dikutip di buku atau kertas yang sudah mereka persiapkan
tanpa lupa mencatat sumber asli dari data tersebut.
Lalu informasi yang telah dipilih dari hasil seleksi tersebut ditempatkan
sesuai dengan penggunaannya
Lalu setelah itu biasanya dilengkapi dengan argumen dari para penelusur
informasi tersebut.” (Kusnandar, 26/06/2012, 14.30 Wib).
a) Konsep
Konsep adalah pijakan awal dalam sebuah desain, dan merupakan hasil dari
brainstorming seorang desainer dengan klien. Hasil dari pemikiran ini
menentukan tujuan-tujuan, kelayakan dan segment / audience yang dituju.
Konsep tidak mesti berasal dari bidang desain tapi merupakan gabungan dari
beberapa bidang lain tergantung experience dan observasi seorang desainer.
Konsep bisa didapatkan dari bidang lain, seperti : ekonomi, politik, hukum,
budaya, dll.
b) Media
Untuk mencapai hasil dari tujuan kita terutama mengenai sasaran / segment
yang dituju dari desain tersebut, diperlukan studi kelayakan media yang cocok
dan efektif untuk mencapainya. Media bisa berupa cetak, elektronik, outdoor,
Internet, neon sign, mural dll.
c) Ide/gagasan
Untuk mencari ide yang kreatif diperlukan studi banding, literatur, wawasan
yang luas, diskusi, wawancara, dll. Agar desain bisa efektif diterima audience
dan membangkitkan kesan tertentu yang sulit dilupakan. Kadang untuk
mendapatkan ide, diperlukan suatu kegilaan, membuat hal yang tidak
d) Persiapan data
Data berupa teks, suara, video atau gambar terlebih dahulu harus kita pilah
dan seleksi. Apakah data itu sangat penting sehingga harus tampil atau
kurang penting sehingga bisa ditampilkan lebih kecil, samar atau dibuang
sama sekali. Data bisa berupa data informatif atau data estetis. Data
informatif adalah data yang harus ada dan berisi informasi kepada audience
bisa berupa foto atau teks, dan judul. Data estetis merupakan data tampilan
agar sebuah desain menjadi enak dilihat dan proporsional. Data ini bisa
berupa bingkai, background, efek grafis, garis atau bidang.Tugas desainer
adalah menggabungkan data informatif dan data estetis menjadi suatu
kesatuan yang utuh. Tujuan desain grafis adalah untuk mengkomunikasikan
karya secara visual, oleh karena itu jangan sampai estetika mengorbankan
pesan / informasi.
e) Visualisasi
Berbeda dengan pembuatan desain untuk sendiri atau portofolio, dalam
kaitannya dengan pembuatan untuk orang lain (klien) tentu saja kita harus
meredam keinginan kita sedikit dan lebih mengutamakan apa yang diinginkan
oleh klien, baik dari warna yang dipakai, layout, dsb.
Desain Typografi, biasanya desain ini akan dipengaruhi oleh target
audience yang dituju dan ukuran dari hasil desain pada akhirnya
apakah sebuah karya desain ini untuk sebuah flyer, spanduk atau
Billboard, dsb.
Pemilihan warna, pemilihan warna dapat ditentukan dari konsep analisa
dan strategi yang telah ditentukan, dalam pemilihan warna tentu saja
ada kaidah2 yang tidak bisa dielakan yang berkaitan dengan target
audience, warna yang berkaitan dengan brand perusahaan, atau warna
yang berkaitan dengan partai politik, dan banyak lagi yang bisa
dijadikan acuan.
Layout yang menarik, layout adalah usaha untuk menyusun, menata
unsur-unsur grafis (teks dan gambar) menjadi komunikasi yang efektif.
Ada banyak cara untuk mendesain sebuah layout, ada yang formal ada
yang bebas, ada yang elegant dan sebagainya. Semuanya itu banyak
ditentukan pada keinginan klien.
Finishing yang rapi dan indah
f) Produksi
Setelah desain selesai, maka desain sebaiknya lebih dahulu di proofing (print
preview) sebelum di cetak. Jika warna dan komponen grafis lain tidak ada
kesalahan, maka desain anda siap diperbanyak.
A) Harus teliti dalam Menelusuri Sumber informasi ditentukan agar keabsahan informasi
mengenai pengetahuan dasar desain sesuai dengan kebutuhan
B) Harus teliti dalam menunjukkan materi informasi secara sistematis sesuai
dengan tahapan kerja desain
BAB III
MENJELASKAN PENGETAHUAN DASAR SENI RUPA
A. Pengetahuan yang diperlukan dalam menjelaskan pengetahuan dasar seni rupa
1 Cara menerangkan secara teoritis definisi seni rupa melalui contoh
karya
Seni rupa adalah cabang seni yang membentuk karya seni dengan media yang
bisa ditangkap mata dan dirasakan dengan rabaan. Kesan ini diciptakan dengan
mengolah konsep titik ,garis, bidang, bentuk, volume, warna, tekstur, dan
pencahayaan dengan acuan estetika.
Secara kasar terjemahan seni rupa di dalam Bahasa Inggris adalah fine art.
Namun sesuai perkembangan dunia seni modern, istilah fine art menjadi lebih
spesifik kepada pengertian seni rupa murni untuk kemudian menggabungkannya
dengan desain dan kriya ke dalam bahasan visual arts.
Seni rupa dilihat dari segi fungsinya dibedakan menjadi dua yaitu seni rupa
murni dan seni rupa terapan.
Proses penciptaan seni rupa murni lebih menitik beratkan pada ekspresi jiwa
semata misalnya lukisan, sedangkan seni rupa terapan proses pembuatannya
memiliki tujuan dan fungsi tertentu misalnya seni kriya.
Sedangkan, jika ditinjau dari segi wujud dan bentuknya, seni rupa terbagi 2
yaitu seni rupa 2 dimensi yang hanya memiliki panjang dan lebar saja dan seni
rupa 3 dimensi yang memiliki panjang lebar serta ruang.
b) Fotografi
Fotografi adalah adalah seni atau proses penghasilan gambar dan cahaya
pada film.
Banyak orang yang hobi sekali mengambil gambar dengan menggunakan
kamera dan membagikannya di media sosial.
c) Batik
Batik merupakan seni melukis yang dilakukan diatas kain dengan
menggunakan lilin/malam sebagai pelindung untuk mendapatkan ragam
hias diatas kain tersebut.
Salah satu ciri khas dari Negeri kita adalah batik, banyak sekali motif batik
khas dari berbagai daerah. Batik juga merupakan contoh seni rupa 2
dimensi.
d) Lukisan dinding
Lukisan bukan hanya bisa dibuat diatas kain, sekarang sudah banyak
kreasi dari para seniman yang membuat lukisan di dinding.
e) Poster
Kita sering kali melihat di jalan berbagai macam poster dengan bentuk
gambar atau tulisan yang ditempel di dinding maupun di tembok. Nah
poster ini juga termasuk ke dalam contoh seni rupa 2 dimensi.
b) Vas Bunga
Benda 3 dimensi ini sering dijadikan sebagai hiasan di rumah diisi dengan
berbagai macam bunga yang indah.
d) Topeng
Topeng adalah benda yang dipakai di atas wajah. Biasanya topeng dipakai
untuk mengiringi musik kesenian daerah. Bahkan di jaman sekarang
sudah menjadi trend fashion.
e) Gantungan Kunci
Kamu mempunyai kunci? kemungkinan besar saya yakin setidaknya kamu
mempunyai minimal 1 gantungan kunci dengan fungsi agar kunci mudah
untuk ditemukan.
Contoh karya seni yang disebutkan diatas tentunya dibuat tidak lepas
dari konsep berkarya seni rupa yang menjadi paduan dalam membuat suatu
kerajinan.
2 Cara menguraikan Elemen dasar yang terkandung dalam seni rupa sesuai
karakter dan penggunaannya masing-masing
Seni rupa dibangun dari beberapa elemen atau unsur yang saling membentuk
suatu kesatuan padu sehingga dapat dinikmati secara utuh. Elemen atau Unsur-
unsur seni rupa merupakan unsur yang digunakan untukmewujudkan sebuah
karya seni rupa. Elemen atau unsur-unsur seni rupa yaitu sebagai berikut...
i) Titik, adalah unsur seni rupa yang paling dasar yang melahirkan suatu wujud
dari ide-ide atau gagasan yang melahirkan garis, bentuk, atau bidang. Teknik
lukisan yang menggunakan kombinasi dari berbagai variasi ukuran dan warna
titik dikenal dengan sebutan Pointilisme.
ii) Garis, adalah unsur seni rupa sebagai hasil dari penggambungan unsur titik.
Berdasarkan jenisnya, garis dibedakan dari garis lurus, panjang, lengkung,
pendek, vertikal, horizontal, diagonal, berombak, patah-patah, siral, putus-
(1) Garis nyata, ialah garis yang dihasilkan dari coretan atau goresan
lengkung.
(2) Garis semu, yaitu garis yang muncul karena terdapat kesan balance pada
bidang, warna atau ruang.
iii) Bidang, adalah pengembangan garis yang membatasi suatu bentuk sehingga
dapat membentuk bidang yang melingkupi dari beberapa sisi. Bidang memiliki
sisi panjang, dan lebar dengan memiliki ukuran.
iv) Bentuk, adalah unsur seni rupa dari gabungan berbagai bidang. Bentuk
dikelompokkan dalam 2 macam yaitu sebagai berikut..
(1) Bentuk Geografis, ialah bentuk yang terdapat ilmu ukur seperti
(a) Bentuk kubistis, contohnya kubus dan balok
(b) Bentuk silindris, contohnya tabung, bola dan kerucut.
(2) Bentuk Nongeometris, adalah bentuk yang meniru bentuk alam, seperti
hewan, manusia dan tumbuhan.
v) Ruang, adalah unsur seni rupa dengan dua sifat. Dalam seni rupa dua
dimensi, ruang besifat semu sedangkan dalam seni rupa tiga dimensi, ruang
bersifat nyata. Ruang juga digolongkan menjadi dua yaitu Ruang dalam
vi) Warna, adalah unsur seni rupa yang menimbulkan kesan dari pantulan
cahaya pada mata.
pxhere.com
viii) Gelap Terang, adalah unsur yang bergantung dari intensitas cahaya.
Semakin besar intensitassuatu cahaya maka semakin terang, sedangkan
semakin kecil intensitas cahaya, maka akan semakin gelap. Dalam karya seni
rupa dua dimensi, unsur gelap terang dibuat menurut gradiensi dan
pemilihan warna yang ada.
Karya seni rupa dikatakan mempunyai nilai estetika karena unsur yang
dikandungnya, berupa garis, bidang, bentuk, warna, dan lainnya. Ternyata
keindahan karya seni rupa tersebut dikarenakan oleh prinsip-prinsip seni
rupa yang mendukung segala bentuk karya seni rupa.
Prinsip ini bisa dijadikan sebagai pedoman dalam membuat suatu karya seni,
prinsip seni rupa meliputi: kesatuan (unity), keseimbangan (balance), irama
(rythme), komposisi, proporsi (kesebandingan), pusat perhatian (center of
interes), keselarasan (harmoni), gradasi, penekanan (kontras).
Berikut Yuksinau.id jelaskan satu persatu prinsipnya dengan gambar.
a) Kesatuan (Unity)
b) Keseimbangan (Balance)
c) Irama (Rythme)
Irama atau Ryhme merupakan pengulangan satu atau lebih unsur secara teratur
dan terus menerus sehingga mempunyai kesan bergerak. Pengulangan ini bisa
berwujud bentuk, garis, atau rupa-rupa warna. Pengulangan unsur bentuk jika
diletakkan ditempat yang sama maka akan terlihat statis, berbeda dengan irama
harmonis maka menghasilkan nilai estetika yang unik. Untuk itu pintar-pintar
dalam melakukan variasi warna, ukuran, jarak, dan tekstur.
d) Komposisi
Prinsip seni rupa Komposisi merupakan salah satu prinsip yang menjadi dasar
keindahan dari sebuah karya seni. Karena komposisi berhubungan dengan
penyusunan unsur-unsur seni rupa sehingga menjadi susunan yang teratur,
serasi, sehingga menghasilkan karya seni yang bagus dan menarik sehingga
dapat bertujuan untuk menampilkan ekspresi.
e) Proporsi (Kesebandingan)
Prinsip seni rupa ini disebut juga prinsip dominasi adalah usaha untuk
menampilkan bagian tertentu dari karya seni rupa sehingga terlihat menonjol
atau gampang nya terlihat berbeda dengan bagian yang lain di sekitarnya. Bisa
dilakukan dengan cara mengatur posisi, warna, ukuran, dan unsur lainnya.
g) Keselarasan (Harmoni)
Keselarasan adalah prinsip guna menyatukan unsur yang ada di dalam seni rupa
dari berbagai bentuk berbeda. Keselarasan muncul dengan adanya kesesuaian,
kesamaan, dan tidak bertentangan. Keselarasan bisa dimunculkan dengan cara
mengatur warna, pencahayaan, bentuk dengan rapi atau tidak terlalu mencolok
satu sama lain. Tujuan prinsip harmoni ini untuk menciptakan perpaduan yang
selaras.
h) Gradasi
i) Penekanan (Kontras)
BAB IV
MENJELASKAN PENGERTIAN DASAR DESAIN SEBAGAI BAGIAN DARI
LINGKUP SENI RUPA
Dalam bab ini, kita akan mempelajari dan membandingkan beberapa prinsip inti
dari perbedaan antara seni dan desain.
Sebuah karya seni berasal dari pandangan atau pendapat atau perasaan
bahwa seniman itu memilikinya di dalam dirinya sendiri.
Mereka menciptakan seni untuk berbagi perasaan itu dengan orang lain,
untuk memungkinkan pemirsa untuk berhubungan dengan itu, belajar dari
atau terinspirasi olehnya.
Jika desain Anda mengkomunikasikan pesan lain dari yang Anda inginkan,
dan penonton Anda pergi dan dengan pesan lain, maka berarti belum
memenuhi kebutuhannya. Pesan desainer yang tepat adalah pesan yang
dipahami oleh penonton.
Desain memiliki unsur rasa, tetapi perbedaan antara desain yang baik dan
buruk sebagian besar adalah masalah pendapat.
Sebuah desain masih bisa sukses tanpa dengan selera Anda. Jika
menyelesaikan tujuannya dipahami dan memotivasi orang untuk
melakukan sesuatu, maka apakah itu baik atau tidak adalah masalah
pendapat.
Tetapi nilai sebenarnya dari seorang seniman adalah dalam bakat (atau
kemampuan alami) saat mereka lahir. Ada beberapa tumpang tindih di sini:
seniman yang baik tentunya memiliki keterampilan, tapi keterampilan
artistik tanpa bakat, tentu saja, tidak berharga.
Seni yang Baik Mengirim Pesan yang Berbeda untuk Semua Orang.
Desain yang Baik Mengirim Pesan yang Sama untuk Semua Orang
Desain Grafis
Desain grafis adalah suatu bentuk komunikasi visual yang menggunakan gambar
untuk menyampaikan informasi atau pesan seefektif mungkin. Dalam disain
grafis, teks juga dianggap gambar karena merupakan hasil abstraksi simbol-
simbol yang bisa dibunyikan. disain grafis diterapkan dalam disain komunikasi dan
fine art. Seperti jenis disain lainnya, disain grafis dapat merujuk kepada proses
pembuatan, metoda merancang, produk yang dihasilkan (rancangan), atau pun
disiplin ilmu yang digunakan (disain). Desain Grafis berasal dari dua kata, Desain
dan Grafis. Desain adalah perancangan estetika berdasarkan kreatifitas, dan
Grafis adalah ilmu merancang titik atau garis menjadi sebuah bentuk yang
berhubungan dengan percetakan. Seni disain grafis mencakup kemampuan
kognitif dan keterampilan visual, termasuk di dalamnya tipografi, ilustrasi,
fotografi, pengolahan gambar, dan tata letak.
Jadi Desain Grafis adalah ilmu merancang titik dan garis menjadi sebuah bentuk
untuk tujuan percetakan yang berlandaskan kreatiftias. Perbedaan dari keduanya
itu DKV lebih luas dibanding Desain Grafis. Jika Desain grafis dua dimensi yang
hanya menghasilkan poster, famplet atau komik. DKV bisa juga menghasilkan
poster, famplet, komik, 3D, animasi video hingga ilmu periklanan atau
komunikasi. Jadi dengan kata lain, desain grafis masih bagian DKV.
Tujuan dari desain komunikasi visual sebagai sarana promosi dan produksi
adalah untuk menyampaikan pesan, pendapat perhatian (atensi) secara
visual sehingga mudah diingat. Fungsi ini sama halnya dengan media grafis
lainnya yang bertindak sebagai media promosi terhadap sebuah brand atau
perusahaan tertentu.
Desain yang baik adalah desain yang mampu dibaca dan dipahami oleh target
audiens. yaitu desain yang memiliki prinsip-prinsip dengan tujuan menyampaikan
informasi secara visual.
Elemen-elemen dasar dalam sebuah desain tidak dapat berdiri sendiri sebagai
tujuan fungsi maupun estetika, karena semuanya memiliki ikatan erat yang
saling berhubungan satu sama lainnya.
Adapun prinsip-prinsip yang harus ada dalam desain komunikasi visual adalah
sebagai berikut:
a) Unity (kesatuan)
Beberapa bagian yang terdapat di dalam sebuah karya DKV harus digabung atau
dipisah sedemikian rupa menjadi kelompok-kelompok informasi. jadi dalam
penyajian nantinya audiens dapat memilah informasi yang dimunculkan.
misalnya :
- nama gedung harus dekat dengan teks alamat
- Splash diskon jangan berjauhan dengan produk yang akan ditawarkan.
b) Balance (keseimbangan)
pada umumnya keseimbangan dalam sebuah karya desain dilihat secara simetris,
lurus atau tidak, berisi atau tidak dalam penempatan sebuah atau beberapa
objek.
Garis-garis imajiner, baik vertikal maupun horizontal dapat digunakan untuk
mencapai keseimbangan, walaupun pada kenyataannya tidak simetris (asimetris.
c) Proportion/Prespective
Proporsi adalah upaya untuk memperoleh keserasian melalui perbandingan-
perbandingan yang tepat. dengan kata lain proporsi adalah adanya objek
gambar atau tulisan yang memiliki skala yang berbeda dan disusun berulang.
seperti contoh ilustrasi peti mati yang juga nampak sebagai pilar gedung,
disusun secara berurutan dan berulang namun dengan ukuran, sehingga terlihat
seperti prespektif.
d) Rythm (Irama)
Rythm atau irama dalam sebuah desain adalah pengulangan unsur visual yang
disusun dengan jarak tertentu sehingga mampu menghasilkan pola/teksture
pada desain. irama dapat dihasilkan dari adanya repitisi dan variasi penempatan
objek pada desain. Irama dalam pembuatan objek gambar juga mampu
memberikan suatu ilusi pada mata seseorang, dan juga estetika keindahannya.
Konsep ini seringkali dipakai oleh kebanyakan desainer grafis dalam pempuatan
logo perusahaan, selain karena simpel namun juga terlihat elegan.
- Regular rhythm
Elemen visual yang disusun berulang dengan kesamaan bentuk, ukuran
dan jarak.
- Flowing rhythm
Elemen visual yang menciptakan kesan gerak (sense of movement) dan
terlihat organis
- Progresive rhythm
irama visual yang ditunjukkan dengan urutan bentuk melalui langkah yang
progresif
f) Emphasis (Penekanan)
Emphasis atau penekanan adalah penggambaran suasana yang ada dalam
sebuah desain dengan meletakkan posisi objek utama berbeda dengan elemen
lainnya sehingga menjadi prioritas dari keseluruhan elemen yang ada di dalam
desain.
Penekanan bisa melalui Slogan/Judul, atau Ilustrasi/Foto. yang lebih menonjol
dari elemen desain lain berdasarkan urutan prioritas.
Adapun cara untuk menghasilkan emphasis adalah sebagai berikut :
- Perbandingan Ukuran, buat ukuran yang berbeda dari yang lain biasanya
lebih besar agar audiens mampu melihat lebih jelas dan utama dalam
keseluruhan desain tersebut.
- Latar belakang yang kontras dengan tulisan atau gambar.
BAB V
Mengaplikasikan pengetahuan mengenai sejarah seni rupa dan desain
Seni rupa dapat dikatakan sebagai bagian budaya yang tua. Dalam batas-
batas tertentu, seni rupa telah ada sejak manusia mengenal peradaban.
Karya-karya yang dimaksud ditemukan dalam bentuk gerabah yang diberi
ornament hias tertentu, patung-patung leluhur masyarakat prasejarah, serta
catatan-catatan (dalam bentuk gambar) yang digoreskan pada dinding-
dinding goa. Pada akhir abad ke-19 dan permulaan abad ke-20, ditemukan
pada beberapa tempat hasil seni yang dianggap orang paling tua hingga
saat ini. Penemuan tersebut merupakan lukisan-lukisan pada dinding gua-
gua yang terdapat di Perancis Selatan dan Spanyol Utara seperti di
Combaralles, Font de Gaume, Altamira, dan Alpera. Lukisan-lukisan yang
dibuat pada dinding-dinding dan langit-langit gua tersebut dibuat dengan
digurat atau dicukil dengan batu tajam. Cukilan ini diberi warna memakai
batu dangklik) dicampur dengan lemak binatang sebagai perekatnya.
Kebanyakan terdapat gambar-gambar binatang bison atau sapi hutan. Ada
juga beruang, rusa kutub, kuda liar, dan babi hutan. berdasarkan
bentuknya, karya seni rupa juga dapat dikelompokkan berdasarkan fungsi
kegunaannya dalam konteks kehidupan manusia. Berdasarkan kegunaannya
dikenal adanya seni rupa murini (pure art/fine art) dan seni rupa pakai
(applied art) yang sering disebut dengan seni kriya. Seni rupa murni atau
seni murni adalah karya seni yang dimaksudkan untuk penikmatan semata
dan tidak memiliki kegunaan praktis dalam kehidupan sehari-hari. Karya
seni murni dapat kita temukan dalam bentuk lukisan, patung, dan
sejenisnya. Sedangkan seni rupa pakai atau seni pakai adalah karya seni
rupa yang selain sebagai karya seni rupa juga memiliki fungsi atau
Gua Magura dengan Hiasan Dinding di Dalam Gua Sebagai Karya Seni Rupa
Zaman Pra Sejarah
kegunaan praktis dalam kehidupan s ehari-hari. Oleh karena itu, seni rupa
pakai biasa dikenal sebagai seni kriya. Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia, kriya berarti kerajinan tangan. Jadi dalam pengertian terbatas
seni kriya dapat diartikan sebagai kerajinan tangan.
Bangsa-bangsa timur yang mendiami daerah Timur Tengah dan Asia Kecil
serta daerah Mesir dikenal sebagai bangsa-bangsa yang memiliki peradaban
tinggi. Di mesir kita dapat menyaksikan sisa-sisa peradaban tinggi dalam
bentuk karya seni arsitektur, patung, serta lukisan dinding yang bernilai
tinggi seperti piramida, spinx serta relief-relief dan lukisan pada dinding
bagian dalamnya. Selain bangsa Mesir, bangsa Babilonia, Asiria, dan Persia
merupakan bangsa-bangsa yang memiliki kebudayaan yang tinggi.
Bangsa Yunani dan Romawi sering dijadikan titik awal perkembangan seni
rupa di dunia. Lukisan-lukisan karya pelukis Yunani kuno menampilkan
bentuk-bentuk geometris yang diterakan pada permukaan keramik,
jambangan, serta benda-benda kerajinan tangan lainnya. Sementara itu,
Periode ini berlangsung mulai tahun 476 Masehi yakni pada awal
perkembngan agama Nasrani di Romawi, dan berakhir pada tahun 1492,
yakni pada saat ditemukannya benua Amerika. Karya-karya seni rupa abad
pertengahan banyak dipengaruhi oleh corak budaya Yuani Purba dan
Romawi yang menganut kepercayaan politheisme (menyembah banyak
dewa) dan dicampur dengan ajaran-ajaran Nasrani. Pada zaman ini gereja
memiliki pengaruh yang sangat besar.
Kata Barok (baroque) berasal dari bahasa Romawi yang berarti “tidak
beraturan” atau “menyimpang”. Michelangelo dan Palladio dianggap sebagai
Judul Modul Mengaplikasikan Prinsip DasarDesain
Halaman: 48 dari 70
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Teknologi Informasi M.74100.002.02
pelopor dari gerakan ini. Zaman Barok terlahir pada pertengahan abad ke-
16 sebagai awal mula pengaruh seni Italia ke seluruh daratan Eropa. Jika
misi renaissance adalah melepaskan diri dari cara berpikir zaman
pertengahan dan dipenuhi pola pikir gereja, maka barok melepaskan diri
dari keterikatan tema-tema serta nuasnsa-nuansa yang terkandung pada
masa renaissance. Lukisan-lukisan pada zaman barok terkesan berlebihan
dari keadaan sebenarnya. Peter Paul Rubens (1577-1640), seorang seniman
Belanda, melukiskan tubuh-tubuh orang penuh dengan otot-otot serta
tokoh-tokoh perkasa.
Rococo diambil dari kata “rocaile” yang berarti seni kulit kerang, sejenis
kesenian yang sangat digemari pada saat itu di Italia. Pada zaman inilah
bentuk-bentuk penyelewengan kaidah seni tampil meluas. Lukisan-lukisan
dibuat menjadi lebih indah dari aslinya, lebih hebat, dan menyimpang dari
sebenarnya. Karya seni menjadi barang pesanan kaum bangsawan dan
saudagar yang memiliki banyak uang. Pada zaman ini kkary seni
diperjualbelikan secara salah dan menjadi komoditas yang tidak berharga.
Lukisan Jean-Baptiste Greuze, Anak Manja (The Spoiled Child), c. 1765 Karya Seni Zaman Barok dan Rokoko
Beberapa tokoh seniman yang terlahir pada abad ke-19 dan mewakili aliran-
aliran yang dianutnya adalah sebagai berikut:
1. Klasisisme :arsitek Bartholome Vignon (1762-1846), pelukis Jacques
Louis David (1748-1825)
2. Romantisme: Raden Saleh Sjarif Bastaman, Ludwig Richter, Kasper
Friederich.
3. Impresionisme: Jean Claude Monet, Eduard Manet dll
4. Neo Impresioniesme : Paul Cezanne, Paul Gauguin, dll.
5. Realisme : George Hendrik Breitner, Auguste Rodin, dll.
6. Simbolisme dan Monumentalisme : Willian Blake, Pierre Puvis de
Chavannes, dll
7. Ekspresionisme : Vincent van Gogh, Eduard Munch, dll.
Seni Body Painting merupakan salah satu hasil karya seni rupa Abad ke-20
Jika Anda mencari tahu sejarah desain grafis, maka Anda akan menemukan
bahwa desain grafis sudah ada sejak dahulu terbukti dengan ditemukannyya
berbagai macam lukisan yang ada di beberapa Gua di dunia.
Sampai sekarang desain grafis pun masih terus berkembang dan semakin
modern, banyak style atau gaya desain baru yang di ciptakan dan dimodifikasi
untuk menampilkan sesuatu yang baru. Dari sekian banyak style/gaya desain
grafis yang diciptakan, ada beberapa style desain grafis yang menjadi patokan
dan menginspirasi para desainer grafis untuk membuat karya mereka dan
bahkan style desain ini masih dipakai sampai sekarang.
Style/Gaya desain yang sedang populer saat ini seperti Vintage design dan Flat
design bahkan terinspirasi dari style desain yang terkenal dulu seperti 'Victorian
Style Design (1837-1901)', 'Swiss / International Design (1940-1980)' dan
lainnya.
Berikut adalah daftar style desain grafis yang disusun berdasarkan tahun
terciptanya style tersebut, bukan daftar definitif melaikan pilihan dari beberapa
style desain yang paling umum dan populer pada masa-nya. Anda bisa
menggunakan daftar ini sebagai inspirasi desain anda dan sebagai pemahaman
dasar tentang gaya desain grafis yang umum digunakan, bagaimana style
tersebut tercipta dan apa perbedaan dari style desain tersebut.
Victorian Style berasal dari Inggris pada periode pemerintahan Ratu Victoria
berlangsung. Ciri utama style desain ini adalah terdapat ornamen hiasan yang
kompleks hampir memenuhi semua bidang, gaya desain ini diaplikasikan ke
semua cabang desain termasuk arsitektur, furniture, interior, kemasan dan
lainnya.
Kemudian pada masa ini gaya desain ini dikembangkan menjadi sedikit lebih
sederhana dengan warna-warna cerah yang dikenal dengan sebuatan Vintage
Design. Karakteristik utama dari Victorian Style adalah :
Pembatas(border) dekoratif
Tipografi yang rumit
Penuh dengan ornamen / hiasan seakan menggambarkan kesan 'sibuk'
pada desain
Merupakan style desain internasional yang terkenal dengan seni dekoratif halus
yang dimulai di Inggris dan berkembang di Eropa dan Amerika Utara pada tahun
(1880 sampai 1910), kemudian muncul kembali di jepang pada tahun 1920-an.
Gaya desain ini dibuat menggunakan bentuk sederhana (simple forms), dan
sering menampilkan kesan abad pertengahan, kesan romantis dengan lebih
menekankan penggunaan tekstur dan ilustrasi tipografi.
Style desain ini memiliki pengaruh yang kuat bidang seni di Eropa sebelum
digantikan oleh Art Nouveau dan Art Deco sampai akhirnya tergeser oleh style
Judul Modul Mengaplikasikan Prinsip DasarDesain
Halaman: 54 dari 70
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Teknologi Informasi M.74100.002.02
yang lebih modern pada tahun 1930-an. Ciri dan karakteristik utama dari Arts &
Crafts Style adalah bentuk yang sederhana, ilustrasi tipografi, penggunaan
tekstur yang banyak.
Art Nouveau populer di Eropa Barat dan Amerika dari sekitar tahun 1890 sampai
1920, ditandai dengan ornamen garis(line) dan kurva yang rumit dibuat dengan
palette warna yang cerah dan enak dipandang.
Berbeda dengan Art Deco, Style Art Nouveau terlihat digambar tangan (hand
draw) dan menggunakan garis(line) serta bentuk yang alami. Sedang Style Art
Deco menggunakan bentuk yang geometris dan gradasi warna yang lebih
modern.
Futursim tidak hanya sebuah style desain saja melainkan juga merupakan
sebuah gerakan sosial yang berkembang di Italia pada awal abad 20-an. Style
desain ini lebih menekankan pada ilustrasi kecepatan, tehnologi, dan kekerasan,
serta bentuk objek seperti mobil, pesawat dan kota.
Early Modern tercipta ketika para seniman meninggalkan kebiasaan mereka dan
mencoba bereksperimen untuk menciptakan Style desain dan filosofi desain baru
yang akan mempengaruhi semua desainer grafis di seluruh dunia. Early Modern
memiliki bentuk geometris yang lebih minimalis dengan di dominasi oleh foto dan
lebih sedikit ilustrasi.
Style desain ini adalah awal dari perubahan desain grafis ke arah yang lebih
modern. Ringkasan ciri dari Early Modern Adalah :
Bentuk geometris
Lebih minimalis
Desain lebih bersih
Lebih menekankan penggunaan foto dengan sedikit ilustrasi
Heroic Realism merupakan istilah yang menggambarkan seni desain grafis yang
digunakan sebagi propaganda. Contohnya termasuk gaya realisme sosialis yang
terikat dengan Rezim Komunisme, dan gaya seni yang sangat mirif dengan
Fasisme. Style Desain Heroic Realism ini digunakan untuk menyebarkan revolusi
di Uni Soviet pada waktu itu atau pada masa pendudukan Nazi.
Art Deco populer pada tahun 1920 sampai 1940-an, menggunakan gradasi
warna, motion line dan efek airbrush / tampilan kasar adalah ciri khas dari Style
Art Deco. Contoh sempurna dari Style Art Deco dalam desain grafis dapat
ditemukan di buku-buku komik, poster pameran mobil tua, sampul buku dan
poster film.
Karakteristik dari Art Deco adalah terdapat bentuk-bentuk geometris, bold kurva,
strong vertical lines, efek airbrush dan gradasi warna, juga menekankan
penggunaan ilustrasi dan representasi dari bangunan atau benda sehari-hari.
Belakangan ini style Art Deco kembali di pakai dalam pembuatan beberapa
poster film dan kembali populer beberapa tahun ini.
Fokus utama dari Swiss Design adalah penggunaan grid, tipografi sans-serif,
hirarki konten dan tata letak yang bersih. Desain Swiss mengkombinasikan
sebuah foto yang besar namun ditampilkan secara sederhana dengan tipografi
minim.
Flat Design yang sedang populer dan paling banyak digunakan sekarang ini juga
terinspirasi dari gaya desain ini. Style desain ini pada masa-nya lebih banyak
digunakan untuk desain poster yang merupakan sarana komunikasi yang paling
efektif kala itu.
Layout asimetris
Late Modern meliputi produksi keseluruhan dari artwork terbaru yang dibuat
antara setelah perang dunia II dan tahun-tahun awal abad ke-21. Istilah lain dari
Style desain ini adalah Contemporary Art.
Pengaruh dari Art Deco menginspirasi para artis(seniman) dan desainer untuk
membuat ide-ide desain yang lebih modern, setelah beberapa tahun mencoba
pada tahun 1950-an Style desain Kitsch American muncul dengan gaya desain
yang lebih futuristik. Style desain ini ditandai dengan penggunaan font yang
menonjol dengan kontras warna yang sesuai, Style desain ini banyak digunakan
pada komik-komik dan poster film pada masanya.
Kitsch adalah sebuah kata yang dalam bahasa jerman yang berarti "Selera
Buruk". Dalam desain, kitsch digunakan untuk menggambarkan artwork atau
desain yang berkesan megah, elegan, dan vulgar. Seperti namanya Style desain
ini berasal dari Amerika namun masih belum diketahui alasan pada desainer
Amerika dulu menggunakan kata 'kitsch' tersebut.
Gerakan Psychedelic dimulai pada pertengahan tahun 1960-an dan memiliki efek
pada banyak aspek budaya populer termasuk gaya berpakaian, seni, sastra dan
falsafat. Nama "Psychedelic" mengacu pada obat narkoba yang populer pada
budaya kaum muda waktu itu. Motif Visual Art Psychedelic sebagian terinspirasi
dari Art Nouveau, bentuk kurva lengkung, font hand draw, dan warna yang
intens adalah ciri dari Style desain ini.
Dari kacamata seni Style desain ini merupakan Artwork yang sangat bagus,
namun Gaya desain ini sudah jarang digunakan karena bentuk font yang sulit
terbaca menghilangkan fungsi utama dari desain yaitu mengkomunikasikan
pesan kepada orang yang melihat desain tersebut.
Post Modern tidak memiliki dampak pada desain grafis sampai pada tahun 1980-
an. Awalnya banyak yang mengira ini hanya Mixed Art (Style Campur), namun
pada kenyataannya ini adalah rancangan terbaru dari desain. Style campur ini
ditandai dengan judul yang miring, ilustrasi kolase, terdapat unsur tumpang
tindih dalam desain, menampilkan toko sebagai objek utama, dan dekorasi
impulsif.
Grunge Style adalah sebuah evolsuli desain baru yang muncul pada awal tahun
2000-an, gaya desain ini sangat mudah dikenali dengan penggunaan tekstur
kasar (efek bercak-bercak) yang konsisten, tanpa garis tepi / border dan tata
letak yang teratur.
Noda / tekstur kotor, gambar robek, potongan kertas atau kerutan kertas adalah
elemen yang paling populer digunakan dalam gaya desain grunge. Tekstur kotor
sering digunakan sebagai background (gambar latar belakang) untuk menu
navigasi pada website, foto dan keseluruhan layout. Biasanya elemen ini adalah
objek biasa di kehidupan sehari-hari seperti guratan kertas, bercak cat tembok
dan lainnya yang direplikasikan dalam bentuk nyata tanpa efek glossy.
Flat Design adalah style desain yang paling banyak digunakan dan populer pada
saat ini, karena gaya desain ini lebih minimalis, dengan pemilihan warna cerah
yang nyaman dipandang. Flat Desain awalnya digunakan untuk grafis antarmuka
website, software / aplikasi, dan mobile Apps. Namun kini, gaya desain ini juga
di aplikasikan ke berbagai media seperti banner, poster, brosur, icon dan lainnya.
besar pada flat desain dan dianggap sebagai titik awal dari flat desain meskipun
gaya flat desain baru muncul beberapa tahun terakhir.
Metro datang dengan desain yang sangat menarik, simple dan indah dengan
efektifitas kesederhanaan yang colourful. Metro ini merupakan desain yang
sangat cocok diterapkan di semua perangkat device baik itu PC, laptop, layar
sentuh, tablet dan smartphone.
DAFTAR PUSTAKA
A. Dasar Perundang-undangan
1. Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan
2. Undang-undang Nomor 39 Tahun 2004 Tentang Penempatan dan Perlindungan
3. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2012 Tentang Kerangka
Kualifikasi Nasional Indonesia
4. Peraturan Pemerintah Reublik Indonesia Nomor 31 Tahun 2006 Tentang Sistem
Pelatihan Kerja Nasional
5. Keputusan Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas Kementrian
Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia, Nomor 181/LATTAS/XII/2013
Tentang Pedoman Penyusunan Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
B. Buku Referensi
1. Kementerian Tenaga Kerja RI, Pedoman Penyusunan Modul Pelatihan Berbasis
Kompetensi, Jakarta, 2013
3. https://id.wikipedia.org/wiki/Seni_rupa
4. http://desaingrafis92.blogspot.co.id/2014/12/perbedaan-desain-grafis-desain.html
5. http://teoridesain.com/2016/05/pebedaan-dkv-dan-desain-grafis.html
6. https://karya-bercerita.blogspot.com/2017/03/prinsip-prinsip-dalam-desain-
komunikasi.html
7. http://skystardesain.blogspot.com/2017/02/mengulas-3-fungsi-utama-dari-
desain.html
8. http://webdepotid.blogspot.com/2012/05/perbedaan-antara-seni-dan-desain.html
9. http://www.jagodesain.com/2017/02/style-desain-grafis.html
A. Daftar Peralatan/Mesin
B. Daftar Bahan