Anda di halaman 1dari 6

Biografi

Tyovan Ari Widagdo

Nama : Intan Febiyanti

Kelas : X IPA 6

Man 2 Kota Probolinggo

2019-2020

A. Profil Tokoh
Nama : Tyovan Ari Widagdo
Lahir : Wonosobo, 12 Januari 1990
Umur : 30 Tahun
Pendidikan : SMA 1 Wonosobo, Jawa Tengah
Teknik Informatika, Universitas Bina Nusantara (2009-2016)
Pekerjaan : CEO Vemobo Group
CEO Bahaso
Penghargaan : 1. Heroes Among Us. Majalah Hai (2011)
2. 100 Top World Global Young Innovator, YouNoodle(2013)
3. The Asian Prodigy, FQ Magazine (2014)
4. 30 Under 30 Asia 2017, Forbes (2017)

B. Perjalanan Hidup Tokoh


Tyovan berasal dari keluarga yang tak mampu. Ia berasal dari orang
tuanya yang penjual kupat tahu di Wonosobo, Jawa Tengah. Meski begitu, ia
tak pernah menganggap kekurangan itu menjadi rintangan. Tak heran, ia
jarang sekali menceritakan hal-hal sentimental terkait masa lalunya. Uang
pun tak menjadi motivasi dan tolak ukurnya dalam bekerja. Ia justru ingin
berbuat sesuatu yang berdampak besar bagi masyarakat. Kedua orang
tuanya pun berdoa dan berusaha siang-malam untuk menyekolahkan
anaknya hingga sarjana.
Cerita bermula saat ia remaja, Ketika kota itu hanya memiliki 2
warung internenet (warnet). Dalam seminggu, 2-3 kali ia menghabiskan
waktunya di warnet. Kalau sudah di warnet, ia tak ingat waktu. Padahal,
tarifnya Rp7 ribu per jam, sementara uang sakunya hanya Rp5 ribu per hari.
Ia tak hilang akal. Berbekal bacaan dari dunia maya dan buku buku di
perpustakaan daerah, ia belajar meretas secara otodidak. Nge-hack catatan
tagihan warnet yang seharusnya berisi 6 jam pemakaian, bisa ia ganti sejam.
Ini berhasil ia lakukan karena pengunjung yang ramai sehingga ia tidak
ketahuan lama disana.
Kemampuan hacking-nya terus meningkat. Situs jual beli di Belanda
dan situs SMAN 78 Jakarta pernah menjadi korbannya. Membobol kartu
kredit juga pernah dijajalnya. Bahkan ia pernah menyebarkan virus ke
seluruh komputer Indonesia, hingga diskors tidak boleh mengakses
laboratium komputer sekolah selama 2 minggu. Selain mencoba meretas
system, ia juga bisa chatting melalui Yahoo! Messenger di warnet. Suatu
hari ia mengobrol dengan seorang teman asal luar negeri yang ingin
berkunjung Indonesia. Ia lantas mengajak temannya untuk berkunjung ke
Wonosobo, kampung halamannya. Namun sayangnya, Ketika mengetikkan
kata kunci Wonosobo di pencarian Google, tidak ada informasi lengkap
mengenai objek wisata disana. Yang ada hanyalah sekelumit informasi di
Wikipedia.
Hal tersebut memicu semangatnya untuk membuat situs
wonosobo.com yang berisi tentang informasi pariwisata Wonosobo. Karena
memerlukan akses komputer dalam waktu yang cukup lama, ke warnet
bukanlah solusi jitu sebab uang sakunya bisa ludes. Akhirnya ia menemukan
cara dengan menjadi pengurus klub broadcasting radio sekolah yang
memiliki peralatan komputer yang canggih. Lolos seleksi penyiar dan bisa
ketua klub, otomatis membuatnya menjadi juru kunci ruangan komputer
tersebut.
Selama 2 bulan, ia serius menggarap desain situsnya. Tak jarang ia
menginap di sekolah hingga subuh, membuatnya sering terlambat masuk
kelas pagi. Setelah desain selesai, ia harus mencari data terkait potensi kota
dan pariwisata Wonosobo ke dinas setempat. Tapi semuanya menolak,
hingga ia baru mendapat bantuan setelah menemui bagian hubungan
masyarakat. Gara-gara itu, ia pun akhirnya belajar menulis agar dapat
mengisi konten situsnya. Setelah situsnya banyak yang mengakses dan
mampu mendatangkan iklan yang dapat digunakan untuk operasional. Ia pun
mengembangkan situs Wonosobo.com menjadi portal berita. Dari sana ia
mulai menekuni dunia jurnalistik dengan belajar langsung dari wartawan
yang dulu meliputnya.
Rezeki lain kemudian datang lain. Banyak orang yang memintanya
untuk dibuatkan situs internet dengan rentang biaya Rp 1-3 juta. Bisa
dibilang, saat masih duduk di bangku SMA ia sudah menjadi seorang
pengusaha. Tahun 2007 ia mendapatkan tawaran proyek dari instansi
pemrintah senilai Rp 25 juta. Tawaran yang sangat menggiurkan baginya,
tapi ia terhalang masalah tidak memiliki badan usaha. Disinilah keahlian
meretasnya Kembali digunakan. Ia pergi ke notaris untuk membuat CV
berujung ditolak karena belum cukup umur. Ia akhirnya membuat KTP palsu
yang usianya dibuat lebih tua dari usia sebenarnya. Setelah itu ia pergi ke
notaris berbeda. CV Vemobo pun berhasil dibentuk, dan proyeknya juga
berhasil diselesaikan.
Selulus SMA, ia memindahkan Vemobo ke Yogyakarta. Kali ini ia
sudah merekrut karyawan. Ia sempat kuliah disana, tapi hanya sebentar.
Akhirnya ia memutuskan untuk mendaftar kuliah di Binus, karena melihat
anggota komunitas hacker underground di Indonesia banyak dari sana.
Sambil berkuliah, ia juga terus mengurus Vemobo. Kuliah juga menambah
relasinya sekaligus menjadi tempat untuk menemukan talenta unggul untuk
bekerja di perusahaannya. Selain mengembangkan Vemobo, ia juga pernah
dipercaya menjadi County Manager Dolphin Browser Indonesia selama 2
tahun.
Pencapaian kerjanya memuaskan, meski ia harus meninggalkannya
karena harus merampungkan skripsi. Tyovan juga pernah mewakili
Indonesia untuk ikut dalam kompetisi IT di Stanford sekaligus magang di
Silicon Valley selama 2 bulan di tahun 2013. Saat mengerjakan skripsi, ia
ingin membuat sesuatu yang berguna bagi masyarakat dengan menciptakan
aplikasi. Berawal dari kesulitan dirinya belajar Bahasa inggis saat kuliah dan
bekerja, ia terpanggil untuk menciptakan aplikasi belajar Bahasa asing yang
mudah dan terjangkau untuk diakses oleh semua kalangan. Diluncurkan
pada tahun 2015, potensi aplikasi besutan perain 30 Under 30 Forbes Asia
2017 ini cukup besar.
Penggunaannya tidak hanya di dalam negeri, tapi juga dari luar negeri,
seperti TKI di Dubai dan Hong Kong. Layanannya pun bisa diupgrade
menjadi layanan premium berbayar, yang harganya masih sangat terjangkau
dibandingkan kursus Bahasa konvensional. Bahaso juga menjadi salah satu
alternatif jitu bagi kalangan yang ingin belajar Bahasa asing tapi terkendala
biaya, waktu, ataupun tempat. Untuk materi ajar dan metode belajar, Bahaso
menggandeng FIB UI yang nantinya akan mengeluarkan sertifikat Bahasa
bagi pengguna. Sehingga, pengguna tidak perlu mengkhawatirkan keabsahan
materi belajarnya.
Selain aktif melebarkan sayap Bahaso, Tyovan juga menjadi founder
HiApp, aplikasi chat messenger mirip WhatsApp buatan anak bangsa yang
diluncurkan tahun 2018 silam. HiApp ini sendiri sebagai aplikasi local ke
depannya ingin menjadi penantang WhatsApp di dalam negeri.
Semua yang ia kerjakan selama ini, menurut Tyovan, tak bisa diukur
dengan uang. Justru kesuksesan adalah ketika bisa bahagia dengan pekerjaan
yang dijalani, apalagi kalau hal itu membawa dampak positif bagi
masyarakat. Saya ingin ketika mati setidaknya bisa meninggalkan sesuatu
yang bisa dirasakan orang lain, ujarnya. Kalau hanya mencari uang saja,
tidak ada habisnya.
Tyovan berpesan bahwa untuk menjadi orang sukses harus
menerapkan 3 hal. Dream, Believe, dan Action. Pertama harus punya mimpi
atau cita-cita. Supaya kita hidup ada tujuannya. Yang lebih penting lagi
berusaha dan bekerja keras. Mimpi dan percaya saja tidak cukup untuk
menjadi orang sukses.

C. Keistimewaan Tokoh

Keistimewaan nya yaitu, Tyovan dapat mendirikan suatu platform online


untuk mengajarkan Bahasa asing kepada orang Indonesia, yaitu Bahaso. Selain
itu, ia juga memiliki prestasi lainnya yaitu Vemobo. Suatu aplikasi mobile yang
digunakan oleh Presiden Indonesia untuk melacak system infrastruktur.

D. Alasan Pemilihan Tokoh

Tokoh ini banyak disukai dan dikagumi oleh semua orang dikarenakan ia
selalu berusaha dan mencoba untuk melakukan hal hal yang berdampak positif
bagi masyarakat. Meski ia awalnya bukan anak yang mampu tapi ia tidak pernah
putus asa untuk melakukan yang terbaik demi tujuannya. Di waktu kecilnya ia
selalu menghabiskan uang dan waktunya untuk ke warnet. Tapi di warnet itu dia
melakukan hal yang positif sehingga muncul lah sebuah karya yang ia miliki saat
ini. Jarang sekali ada seseorang yang seperti Tyovan ini. Pastinya mereka kalau
sudah dikasih uang oleh orang tuanya malah disia siakan dan uangnya dibuat
bermain yang tak ada keuntungannya.
Tyovan ini adalah seorang anak yang berbakat dan nekat. Ia melakukan
sesuatu yang tak pernah dilakukan oleh orang lain. Ia melakukan sesuatu ini saat ia
masih kecil, dan yang ia lakukan sangat luar biasa sehingga membuahkan
keberhasilan. Disinilah kita dapat mengetahui bahwa seorang anak muda yang
awalnya tak punya apa-apa, mencoba memulai sebuah usaha, belajar otodidak,
sampai akhirnya berhasil memimpin perusahaan rintisan.. Padahal kehidupan
ekonominya itu sulit. Tapi ia tak pernah mengangggap kekurangan itu menjadi
rintangan.

Daftar Pustaka

https://lokadata.id/artikel/tyovan-ari-widagdo-jalan-tuhan-untuk-si-peretas-insaf

Anda mungkin juga menyukai