SKRIPSI
Oleh :
NIM : 021511133075
SKRIPSI
Oleh :
NIM : 021511133075
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
IR – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
2018
LEMBAR PENGESAHAN
i
IR – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan
Pendidikan Dokter Gigi Di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas
Airlangga Surabaya
Oleh:
Menyetujui
Gilang R. Sabdho Wening, drg., M.Kes Dr. Taufan Bramantoro, drg., M.Kes
NIP: 198608182010121006 NIP: 198406222008121004
SKRIPSI i
PENGEMBANGAN MEDIA VIDEO … M. PANJI SABILA A.M
iii
Segala puji dan syukur kepada Allah SWT, atas karunia dan ridho-Nya
penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengembangan Media Video
Animasi Promosi Kesehatan Kesehatan Gigi Dan Mulut Untuk Siswa Sekolah
Dasar Di Kota Surabaya” dengan baik. Penulisan skripsi ini disusun dalam rangka
memenuhi salah satu persyaratan akademis dalam rangka menyelesaikan
perkuliahan di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga dapat
terselesaikan dengan baik. Skripsi ini tidak lepas dari bantuan dan dukungan serta
bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini, disampaikan
terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada :
Penulis menerima saran dan kritik yang membangun dari pada pembaca demi
perbaikan di kemudian hari. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi masyarakat pada
umumnya dan dokter gigi pada khususnya.
Penulis
vi
ABSTRACT
Background: Most children in Indonesia have been rubbing and caring for their
teeth every day, but only a few of them brush and care for their teeth properly.
This is one of the factors in the high rate of caries in children. They need a media
for health promotion that are able to provide dental and oral health information
in a valid manner and in accordance at elementary school children. The media
that is considered the most effective to use as a learning medium is animated
video. Objective: Developing dental and oral health promotion media for
elementary school children in the city of Surabaya through animated videos.
Method: This study included the type of research and development using pretest
posttest control group design. Result: The results of this research and
development are in the form of health promotion animation video products that
have been obtained as a feasible category from the results of testing by media
experts, material experts. There is a significant difference in knowledge before the
child is exposed to the video and after the child is exposed to the video (p-values
<0,05). Conclusion: Based on the results of the media feasibility test and
knowledge test on these students, it can be concluded that the dental and oral
health animation videos that have been developed are feasible to be used as a
medium for dental and oral health promotion for elementary school children.
vii
ABSTRAK
viii
Sampul Depan
Sampul Dalam........................................................................................................i
Lembar Pengesahan..............................................................................................ii
Penetapan Panitia Penguji...................................................................................iii
Surat Pernyataan Orisinalitas...............................................................................iv
Ucapan Terima Kasih...........................................................................................v
Abstrak................................................................................................................vii
Abstract..............................................................................................................viii
Daftar Isi..............................................................................................................ix
Daftar Tabel........................................................................................................xii
Daftar Gambar...................................................................................................xiii
Daftar Lampiran.................................................................................................xiv
Daftar Singkatan.................................................................................................xv
BAB 1 PENDAHULUAN....................................................................................1
ix
BAB 6 PEMBAHASAN.....................................................................................32
BAB 7 PENUTUP..............................................................................................39
7.1 Kesimpulan................................................................................................39
7.2 Saran..........................................................................................................39
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................40
LAMPIRAN........................................................................................................43
xi
Tabel 5.2 Skor pengetahuan cara menyikat gigi berdasarkan jenis kelamin......25
Tabel 5.5 Skor pengetahuan waktu menyikat gigi berdasarkan jenis kelamin...26
Tabel 5.8 Skor pengetahuan waktu kunjungan ke dokter gigi berdasarkan jenis
kelamin...............................................................................................27
sekolah................................................................................................28
umur....................................................................................................28
Tabel 5.14 Skor pengetahuan kesehatan gigi dan mulut berdasarkan jenis
kelamin.............................................................................................30
Tabel 5.15 Skor pengetahuan kesehatan gigi dan mulut berdasarkan sekolah...31
Tabel 5.16 Skor pengetahuan kesehatan gigi dan mulut berdasarkan umur.......31
xii
xiii
xiv
SD Sekolah Dasar
xv
BAB 1
PENDAHULUAN
RISKESDAS (2013) diperoleh prevalensi karies yang masih tinggi, yaitu sebesar
72,6% masih jauh dari target yang akan direncanakan tahun 2020 yaitu 54,6%
Pada usia anak-anak karies sangat rentan terjadi, hal ini ditunjukkan dari data
KEMENKES bahwa jumlah anak dengan usia 5-9 tahun pada tahun 2007 yang
mengalami masalah kesehatan gigi dan mulut sebesar 21,6% dan meningkat
Data Riskesdas 2013 juga menunjukkan DMF-T pada anak – anak dan
juga dewasa mengalami penigkatan seiring bertambahnya usia. Pada anak usia 12
tahun sebesar 1,4 kemudian 1,5 pada umur 15 tahun, 1,6 pada umur 18 tahun,
pada umur 34-44 tahun sebesar 5,4, pada umur 45-54 sebesar 7,9, pada umur 55-
64 sebesar 12,3, dan diatas umur 65 tahun sebesar 18,9. Karies yang terjadi pada
anak jika tidak dirawat akan menimbulkan masalah kesehatan lain. Masalah
kesehatan yang timbul anatara lain nyeri, kelainan jantung, infeksi ginjal, infeksi
merawat gigi mereka setiap hari, namun hanya sedikit dari mereka yang
menggosok dan merawat gigi dengan benar. Data RISKEDAS (2013) di Provinsi
Jawa Timur menunjukan bahwa 95,7 % anak sudah menggosok dan merawat gigi
setiap hari, dan hanya 1,7 % dari mereka yang merawat dan menggosok gigi
dengan benar. Menggosok gigi yang salah dapat meninggalkan sisa-sisa makanan
dan mengakibatkan gigi berlubang (Schuurs, 2003). Bagi sebagian orang tua
menganggap bahwa tindakan preventif adalah hal yang tidak perlu, salah satu
contohnya adalah waktu dan cara menyikat gigi yang baik dan benar.
keharusan untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut. Dengan tindakan ini
seseorang dapat mengurangi sikap terpaksa untuk berobat ke dokter gigi setelah
bersikap preventif yaitu dengan penyuluhan (promosi) kesehatan gigi dan mulut
memelihara dan meningkatkan sikap peduli terhadap kesehatan gigi dan mulut
sejak usia dini (Heri, 2009). Untuk pendidikan kesehatan harus dimunculkan
media yang tepat agar dapat memberikan dampak yang maksimal. Menurut Pi
(2016) dalam penelitiannya, salah satu media yang paling efektif untuk merubah
perilaku dan kebiasaan anak dalam menyikapi kesehatan gigi adalah dengan
media video. Beberapa video iklan pada televisi berpegaruh dan berdampak pada
kesehatan gigi anak. Anak yang sering menonton iklan yang berisi tentang
makanan mengandung gula, beresiko besar memiliki karies. Astuti dan Mustadi
menjadi pilihan dan sangat efektif serta berpengaruh dalam suatu program
pembelajaran.
yang disajikan dalam bentuk gambar, akan lebih mudah diingat. Dalam
kemudian subjek diuji dan hasilnya subjek mampu mengenali pasangan dari
dalam bentuk gambar, akan lebih mudah diingat. Hingga saat ini sebanyak 95%
anak hanya belajar menggunakan otak kiri saja, jarang sekali menggunakan otak
kanan (As, 2012). Penelitian yang dilakukan oleh Dwyer (2006), juga
Kurangnya pengetahuan yang benar dan juga sikap peduli untuk menjaga
sarana dan media yang sesuai pada usia dini. Peneliti mengembangkan video
animasi promosi kesehatan gigi dan mulut untuk anak sekolah dasar karena
karakteristik belajar anak sekolah dasar mengamati dan sangat tertarik pada
animasi kartun.. Anak sekolah dasar pada umumnya sangat senang bermain, dan
belajar sekaligus. Dari sisi inilah penulis mencoba mengembangkan suatu video
unsur edukatif. Melalui video animasi yang dikembangkan dalam penelitian ini
diharapkan mampu memberikan informasi yang valid bagi siswa tentang cara
merawat dan menjaga kesehatan gigi dan mulut. Pengalaman belajar yang baru
ini diharapkan membantu siswa untuk merubah kebiasan buruk dalam menjaga
kesehatan gigi dan mulut menggunakan teori P-Proses untuk siswa sekolah dasar
di Kota Surabaya?
yang dikembangkan.
lebih baik dalam hal promosi kesehatan gigi dan mulut anak melalui video
animasi.
2. Mengajarkan anak sekolah dasar bagaimana cara menyikat gigi yang baik
video animasi.
untuk mengetahui konten video kesehatan gigi dan mulut yang dinilai
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Kesehatan gigi dan mulut adalah suatu kesehatan pokok yang penting.
Gigi dan mulut dikatakan sehat bukan hanya sekedar jika gigi wangi dan
Usia anak pada saat berada di sekolah dasar menurut Hurlock (2012),
adalah berkisar 6-7 tahun dan berakhir pada usia 12 tahun. Pada masa ini anak
tugas sesuai dengan struktur kognitifnya, oleh karena itu semua informasi yang
akan diberikan kepada anak pada masa pertengahan dan akhir anak-anak
Siswa sekolah dasar berada dalam periode late childhood atau disebut juga
akhir kanak-kanak, yaitu antara usia enam atau tujuh tahun sampai dengan usia
tiga belas tahun. Masa usia anak sekolah dasar ini dapat dibagi menjadi dua fase,
yaitu :
1. Masa kelas rendah, dimulai dari masa siswa kelas 1, 2 dan 3 atau pada usia
2. Masa kelas atas, dimuali dari masa siswa kelas 4, 5, dan 6 atau pada usia
Allen dan Marotz (2010) menjelaskan bahwa siswa dengan usia 9 dan 10
adalah :
d. Dalam mencari informasi lebih suka melalui media buku atau internet, baik
menit, ketika sekolah telah usai segala sesuatu mengenai sekolah dilupakan.
2.3 Pengetahuan
Hasil dari proses penerimaan informasi melalui panca indera mata dan
berpengaruh terhadap timbulnya sifat tebuka (Overt behaviour), dan perilaku yang
2.4 Media
Kata media atau berasal dari bahasa latin yang berarti perantara atau
dalam menyampaikan atau menyebar ide, gagasan, atau pesan sehingga hal
atau ditangakap oleh responden melalui panca indera. Jumlah dari pesan yang
Experience.
memiliki intensitas atau persentase paling tinggi dalam menerima pesan atau
(Notoadmojo, 2012).
IR – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
9
langsung (melalui sebuah media). Tujuan adanya sebuah media adalah apabila
terdapat situasi informasi kesehatan tidak bisa disampaikan secara langsung, maka
flannelgraph
baru yang semakin canggih, mulai dari berkembangnya bentuk bahan ajar cetak,
IR – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
10
lalu merambah ke bahan ajar audio, hingga bahan ajar audio-video. Ini semua
dan ilmu pengetahuan. Hal ini didukung dengan pendapat Webster, yang
teknologi bukan sekedar alat, benda, bahan, atau perkakas, tetapi terdapat juga
sikap, perbuatan, dan manajemen yang berkaitan dengan ilmu (Azhar, 2011).
2.5 Video
suatu frame, dimana dari satu frame ke frame lainnya diproyeksikan melalui lensa
proyektor secara mekanis hingga menghasilkan gambar yang terlihat hidup. Video
yang merupakan salah satu jenis dari media audio-visual dapat menggambarkan
suatu objek yang bergerak bersama-sama dengan suara alamiah atau suara yang
sesuai.
Krakteristik media video menurut Riyana (2007) adalah suatu media yang
ada gerakan dan bentuk obyeknya dapat dilihat, media ini paling lengkap, maka
tujuan dari media video adalah untuk menyajikan informasi dalam bentuk yang
apabila panca indera yang digunakan semakin banyak , terutama telinga dan mata,
digunakan untuk menyerap informasi itu. Menurut Riyana (2007) media video
verbalistis
maupun instruktur.
Kegiatan pengembangan media secara garis besar terdiri atas tiga langkah,
yaitu perencanaan, produksi, dan juga penilaian. Menurut Sadiman (2012) urutan
tujuan
6. Melakukan uji dan juga revisi sebagai evaluasi efektifitas dan efisiensi media
yang digunakan.
Proses
komunikasi.
konsep gagasan pesan yang di dalam media tersebut lalu mengujinya melalui
para ahli dan pihak penanggung jawab, melakukan perbaikan, serta menguji
kembali materi baru yang telah diperbaiki dan materi yang sudah ada.
ditimbulkan kepada sasaran yang dituju dan menentukan konsep yang akan
BAB 3
KERANGKA KONSEPTUAL
Teater Penyuluhan
Boneka Flipchart
Video
Animasi
Tata Karakter
Suara dan Ramah
Bahasa Anak
Keterangan
: Diteliti
: Tidak diteliti
15
pengetahuan anak sekolah dasar tentang cara merawat kesehatan gigi dan mulut
yang baik dan benar. Untuk merealisasikan implementasi yang efektif, diperlukan
suatu pola komunikasi yang baik dan pemilihan serta penggunaan media yang
sesuai dengan karakteristik anak sekolah dasar yang dituju. Penggunaan media
yang tepat juga dapat membantu suatu efektifitas dalam penyampaian informasi
Umur, jenis kelamin, dan keadaan wilayah tempat tinggal dari responden dapat
3.3 Hipotesis
BAB 4
METOE PENELITIAN
teori P-Proses.
Surabaya.
17
IR – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
18
1.96+0.84
(
n = 1 ln( 1+0.54 ) ² + 3
2 1−0.54 )
2.80
=
( 1
2
ln
1.54
( ) +3
0.46 )
²
= 19. 047 + 3
= 22. 047
= 22
mulut
IR – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
19
Data
1 Media Media yang dibuat oleh peneliti dan telah diuji kelayakan Angket diberikan kepada ahli materi dan Rasio
promosi oleh ahli media dan ahli materi dengan isi konten cara
ahli media dalam bentuk daftar checklist
kesehatan merawat dan menjaga kesehatan gigi dan mulut pada anak.
skala 1-4. Skala Likert digunakan untuk
gigi dan
mulut mengukur skala dalam angket ini.
2 Efektivitas Kemampuan video animasi untuk meningkatkan Kuesioner post test dalam bentuk soal Rasio
media video pengetahuan siswa tentang menjaga dan merawat kesehatan
animasi gigi dan mulut
3 Karakter Karakteristik yang dimiliki responden seperti umur, jenis Kuesioner biodata Nominal
anak sekolah kelamin, dan asal sekolah. Dimana karakteristik responden
dasar berpengaruh terhadap pengetahuan yang dimiliki
4 Pengetahuan Pengetahuan dasar responden mengenai kesehatna gigi dan Kuesioner pre test dalam bentuk soal Rasio
kesehatan mulut
gigi dan
mulut
Instrumen dari penelitian ini adalah video animasi kesehatan gigi mulut,
soal pretest posttest untuk anak sekolah dasar, dan angket uji ahli media serta ahli
materi.
gigi dan mulut yang dibuat oleh peneliti melalui uji kelayakan para ahli.
diteliti. Selanjutnya, hasil dari pengolahan data akan ditampilkan dalam bentuk
tabel dan bentuk narasi dengan tujuan mempermudah pembacaan hasil penelitian.
diperoleh melalui instrumen penilaian pada saat uji coba dianalisis dengan
21
PENGEMBANGAN IMPLEMENTASI
MEDIA
- Pemilihan tempat
- Storyboard (sekolah) dan
perizinan tempat
- Pemilihan Durasi tayang,
- Pemilihan calon
musik, desain karakter dan
responden
atribut.
- Pre test
- Pemilihan aplikasi
pengembangan - Penayangan media
- Uji ahli materi & media video yang sudah
dikembangkan
- Post test
PERANCANGAN
MEDIA - Analisi Data
- Pemilihan media
yang digunakan
- Pemilihan konten
materi
PENELITIAN AWAL
- Naskah & Karakter
- Karakteristik anak
- Storyline
sekolah dasar
- Pengisi suara
- Pengetahuan anak
karakter
sekolah dasar
- Konsultasi ahli mengenai kesehatan
materi dan media gigi dan mulut
BAB 5
HASIL PENELITIAN
perlu divalidasi kepada para ahli. Validasi ahli berguna untuk mengetahui dan
dikembangakan. Pihak valdiasi meliputi ahli materi dan ahli media. Setelah dari
pihak ahli menyatakan layak, maka media promosi kesehatan berbentuk video
Validasi yang dilakukan oleh 2 ahli materi meliputi pengisian angket untuk
X=
1
x
∑ x = 46 = 46 =3,2
Banyaknya Validator n 2.7 14
Total jumlah skor hasil penilaian dari validasi dua ahli materi adalah 46
dengan rerata 3,2. Skor rerata yang diperoleh tersebut bila dikonversikan
berdasarkan tabel konversi, maka hasil penilaian dari para ahli materi untuk
mengukur kelayakan media video promosi kesehatan gigi dan mulut ini
dikategorikan Layak.
Validasi yang dilakukan oleh 1 ahli media meliputi pengisian angket untuk
23
IR – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
24
X=
1
x
∑ x = 68 = 68 =3,4
Banyaknya Validator n 1.20 20
1 σ 𝑥 68 68
𝑋 = 𝑥 = = = 3 ,2
𝐵 𝑎 𝑛 𝑦 𝑎 𝑘 𝑛 𝑦 𝑎 𝑉 𝑎 𝑙𝑖𝑑 𝑎 𝑡 𝑜 𝑟 𝑛 1 .2 1 2 1
Total jumlah skor hasil penilaian dari validasi dua ahli materi adalah 68
dengan rerata 3,2. Skor rerata yang diperoleh tersebut bila dikonversikan
berdasarkan tabel konversi, maka hasil penilaian dari ahli media untuk mengukur
kelayakan media video promosi kesehatan gigi dan mulut ini dikategorikan
layak.
Tabel diatas merupakan hasil dari pre test pengetahuan siswa sebelum
menonton video animasi dan post test pengetahuan siswa setelah menonton video
IR – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
25
menonton video animasi dan setelah siswa menonton video animasi yaitu dengan
Tabel 5.2 Skor pengetahuan cara menyikat gigi berdasarkan jenis kelamin
JUMLAH
0 1 2 3 4 5 total
BENAR
0 5 26 25 0 4 60
Laki-Laki
(0,0%) (8,3%) (43,3%) (41,6%) (0,0%) (6,6%) (100%)
Perempua 0 6 24 25 1 4 60
n (0,0%) (10%) (40%) (41,6%) (1,7%) (6,6%) (100%)
Tabel diatas merupakan data skor dari soal post test (materi cara menyikat
gigi) berdasarkan jenis kelamin. Materi cara menyikat gigi terdapat dalam butir
soal nomor 10. Distribusi frekuensi skor pengetahuan cara menyikat gigi pada
laki-laki dan perempuan tidak ditemukan, karena frekuensi skor pengetahuan pada
materi ini didapatkan bahwa penyebaran jumlah persentase jawaban benar yang
SD 0 6 29 18 0 6 59
Simokerto (0,0%) (10,1%) (49,1%) (30,5%) (0,0%) (10,1%) (100%)
Tabel diatas merupakan data skor dari soal post test (materi cara menyikat
gigi) berdasarkan sekolah. Materi cara menyikat gigi terdapat dalam butir soal
nomor 10. Distribusi frekuensi skor pengetahuan cara menyikat gigi pada Sekolah
Dasar Adinda dan Sekolah Dasar Simokerto tidak ditemukan, karena frekuensi
skor pengetahuan pada materi ini didapatkan bahwa penyebaran jumlah persentase
JUMLAH
0 1 2 3 4 5 total
BENAR
0 0 4 5 1 1 11
A (6,9-7th)
(0,0%) (0,0%) (36,3%) (45,4%) (9%) (9%) (100%)
0 6 20 16 0 4 46
B (7,9-8th)
(0,0%) (13%) (43,4%) (34,7%) (0,0%) (8,6%) (38,3%)
0 5 26 29 0 3 63
C (8-9th)
(0,0%) (7,9%) (41,2%) (46%) (0,0%) (4,7%) (52,5%)
Tabel diatas merupakan data skor dari soal post test (materi cara menyikat
gigi) berdasarkan umur. Materi cara menyikat gigi terdapat dalam butir soal
nomor 10. Distribusi frekuensi skor pengetahuan cara menyikat gigi pada kategori
usia C (8-9 tahun) lebih banyak yang menjawab benar dibandingan frekuensi skor
pada kategori usia A (6,9-7 tahun) dan kategori usia B (7,9-8 tahun).
Tabel diatas merupakan data skor dari soal post test (materi waktu
waktu menyikat gigi pada laki-laki dan perempuan tidak ditemukan, karena
frekuensi skor pengetahuan waktu menyikat gigi pada materi ini didapatkan
bahwa penyebaran jumlah persentase jawaban benar yang merata pada laki-laki
dan perempuan.
untuk materi waktu menyikat gigi pada Sekolah Dasar Adinda lebih banyak
Tabel diatas merupakan data skor dari soal post test (materi waktu
menyikat gigi) berdasarkan umur. Distribusi frekuensi skor untuk materi waktu
menyikat gigi pada kategori usia C (8-9 tahun) lebih banyak yang menjawab
benar dibandingan frekuensi skor pada kategori usia A (6,9-7 tahun) dan kategori
Tabel 5.8 Skor waktu kunjungan ke dokter gigi berdasarkan jenis kelamin
Tabel diatas merupakan data skor dari soal post test (materi waktu
dokter gigi terdapat dalam butir soal nomor 4. Distribusi frekuensi skor untuk
persentase jawaban benar lebih banyak pada siswa laki-laki dibandingkan siswa
perempuan.
Tabel diatas merupakan data skor dari soal post test (materi waktu
dokter gigi terdapat dalam butir soal nomor 4. Distribusi frekuensi skor jawaban
benar untuk materi waktu kunjungan ke dokter gigi pada Sekolah Dasar
Tabel diatas merupakan data skor dari soal post test (materi waktu
gigi terdapat dalam butir soal nomor 4. Distribusi frekuensi skor untuk materi
waktu kunjungan ke dokter gigi pada kategori usia C (8-9 tahun) lebih banyak
yang menjawab benar dibandingan frekuensi skor pada kategori usia A (6,9-7
terdapat dalam butir soal nomor 5, 7, dan 9. Distribusi frekuensi skor untuk materi
jawaban dengan benar 1 dan 2 pada laki-laki lebih banyak dibandingkan pada
perempuan. Didapatkan juga data bahwa jumlah persentase jawaban benar semua
Tabel diatas merupakan data skor dari soal post test (materi pengetahuan
terdapat dalam butir soal nomor 5, 7, dan 9. Distribusi frekuensi skor pengetahuan
makanan sehat pada sekolah dasar Simokerto dan Sekolah Dasar Adinda tidak
penyebaran jumlah persentase jawaban benar yang merata pada Sekolah Dasar
JUMLAH
0 1 2 3 total
BENAR
A (6,9-7th) 0 (0,0%) 4 (36,7%) 3 (27,8%) 4 (36,7%) 11 (100%)
B (7,9-8th) 2 (4,3%) 8 (17,4%) 12 (26,1%) 24 (52,8%) 46 (100%)
C (8-9th) 1 (1,6%) 8 (12,7%) 16 (25,4%) 38 (60,3%) 63 (100%)
Tabel diatas merupakan data skor dari soal post test (materi pengetahuan
dalam butir soal nomor 5, 7, dan 9. Distribusi frekuensi skor untuk materi waktu
menyikat gigi pada kategori usia C (8-9 tahun) lebih banyak yang menjawab
benar dibandingan frekuensi skor pada kategori usia A (6,9-7 tahun) dan kategori
Tabel 5.14 Skor pengetahuan kesehatan gigi dan mulut berdasarkan jenis kelamin
Tabel diatas merupakan data skor dari soal post test (materi pengetahuan
kesehatan gigi dan mulut) berdasarkan jenis kelamin. Materi materi pengetahuan
kesehatan gigi dan mulut terdapat dalam butir soal nomor 3, 6, dan 8. Distribusi
frekuensi skor pengetahuan kesehatan gigi dan mulut pada laki-laki dan
perempuan tidak ditemukan, karena frekuensi skor pengetahuan pada materi ini
didapatkan bahwa penyebaran jumlah persentase jawaban benar yang merata pada
Tabel 5.15 Skor pengetahuan kesehatan gigi dan mulut berdasarkan sekolah
Tabel diatas merupakan data skor dari soal post test (materi pengetahuan
kesehatan gigi dan mulut) berdasarkan jenis kelamin. Materi materi pengetahuan
kesehatan gigi dan mulut terdapat dalam butir soal nomor 3, 6, dan 8. Distribusi
frekuensi skor pengetahuan kesehatan gigi dan mulut pada sekolah dasar Adinda
dan sekolah dasar Simokerto tidak ditemukan, karena frekuensi skor pengetahuan
pada materi ini didapatkan bahwa penyebaran jumlah persentase jawaban benar
yang merata pada sekolah dasar Adinda dan sekolah dasar Simokerto.
Tabel 5.16 Skor pengetahuan kesehatan gigi dan mulut berdasarkan umur
Tabel diatas merupakan data skor dari soal post test (materi pengetahuan
kesehatan gigi dan mulut) berdasarkan jenis kelamin. Materi materi pengetahuan
kesehatan gigi dan mulut dalam butir soal nomor 3, 6, dan 8. Distribusi frekuensi
skor untuk materi waktu menyikat gigi pada kategori usia C (8-9 tahun) lebih
banyak yang menjawab benar dibandingan frekuensi skor pada kategori usia A
BAB 6
PEMBAHASAN
yaitu analisis, desain strategi, pengembangan dan uji coba, implementasi dan
monitoring serta evaluasi dan perencanaan ulang. Namun pada penelitian dan
penelitian ini mencari tahu mengapa anak sekolah dasar masih banyak yang
perilaku), dan melihat kebutuhan materi seperti apa yang dibutuhkan oleh anak
sekolah dasar.
Tahap kedua adalah melakukan desain strategi, dimana dalam tahap ini
digunakan) agar mudah diterima oleh anak sekolah dasar sesuai dengan situasi
dan kondisi yang telah di analisa sebelumnya. Terpilihlah video animasi sebagai
baik jika digunakan sebagai media pembelajaran. Jika dibandingkan gambar diam
lebih dapat meningkatkan ingatan, niat dan kesungguhan siswa dalam belajar.
33
IR – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
34
membuat sebuah karakter yang sekiranya cocok dengan karakter anak sekolah
dasar agar materi yang disampaikan mudah diingat dan dimengerti, kemudian di
yang akan digunakan seperti mendesain vektor karakter serta vektor animasi
durasi video yang tepat, serta menentukan background musik agar mampu
menarik perhatian responden yang dituju. Jika seluruh instrumen yang digunakan
untuk mendukung konten video sudah siap, selanjutnya adalah men-direct video
animasinya agar sesuai dengan storyboard yang telah disusun, mulai dari
menentukan durasi antar scene hingga transisi dari scene yang satu dengan scene
lainnya, agar terjadi sinkronisasi scene yang tepat dan sesuai sasaran. Aplikasi
yang digunakan dalam pengembangan ini ada dibagi menjadi 3 yaitu Corel Draw
(aplikasi vektor untuk mendesain karakter dan storyboard), Adobe After Effect
menjadi suatu animasi), dan juga Audacity (aplikasi untuk merekam suara dari
dilakukan uji kepada ahli media dan juga ahli materi. Hasil dari tes uji kelayakan
dari ahli materi memiliki nilai rerata 3,2, sedangkan hasil dari tes uji kelayakan
dari ahli media memiliki nilai rerata 3,4. Skor rerata yang diperoleh tersebut bila
dikonversikan berdasarkan tabel konversi, maka hasil penilaian dari para ahli
materi dan media untuk mengukur kelayakan media video promosi kesehatan gigi
total pada penelitian dan pengembangan ini adalah 120 siswa sekolah dasar
mengurus surat perizinan dan persetujuan dari pihak sekolah guru, murid, dan
orang tua. Jika semua perizinan telah rampung, kemudian memilih responden
yang sesuai dengan sasaran awal pengembangan yaitu siswa dengan usia 6-9
tahun. Pemilihan usia dari calon responden berdasarkan teori Allen dan Marotz
(2010) yang menjelaskan bahwa siswa dengan usia tersebut lebih suka mencari
informasi melalui media video. Setelah menentukan responden yang akan dituju,
kemudian mengumpulkannya dalam suatu ruangan kelas dan diberikan soal pre
test untuk mengukur pengetahuan awal siswa sebelum menonton video animasi.
untuk menyimak video tersebut sampai selesai. Responden diberikan soal post
test 3 hari setelah menonton video, guna menguji ingatan dan penigkatan
pengetahuan siswa setelah mendapatkan informasi baru kesehatan gigi dan mulut
Berdasarkan tabel 5.1, skor rata rata pengetahuan anak sebelum terpapar
video animasi adalah 61,0 pada pre test, dan mengalami peningkatan pengetahuan
dengan skor 70,1 pada post test. Jika melihat p-value dari tabel tersebut,
dasar. Hal ini sesuai dengan pernyataan teori Edgar Dale yang mengemukakan
bahwa semakin banyak panca indera yang digunakan untuk menerima sebuah
informasi maka semakin banyak dan jelas pula sebuah informasi (pengetahuan)
itu diterima. Dalam penelitian dan pengembangan ini, media video animasi yang
mengacu pada kerucut pengalaman Edgar Dale, seseorang akan mengingat suatu
kejadian atau peristiwa 50% berasal dari indera penglihatan dan juga indera
pendengaran.
sesuatu yang susah untuk dibayangkan, contohnya cara menyikat gigi yang benar
(Betrancourt, 2000). Selain itu animasi juga membuat siswa mudah dalam
memahami hal yang bersifat kompleks dan dinamis karena sifat dari animasi
adalah menggantikan konsep abstrak menjadi konkrit. Selain itu animasi juga
media yang efektif dalam menyampaikan penyuluhan materi kesehatan gigi dan
Sekolah Hulu Terengganu District, Malaysia. (Sinor, 2011). Penelitian lain yang
mendukung hasil dari penelitian ini adalah hasil penelitian Tihariningrum et al,
kartun animasi, pengetahuan kesehatan gigi dan mulut pada siswa di MI.NU
Maudluul Ulum Kota Malang lebih tinggi jika dibandingkan penyuluhan dengan
media poster.
IR – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
37
Skor nilai dari soal post test dengan kisi-kisi materi cara menyikat gigi,
dan umur. Pada tabel 5.4 menunjukan jumlah siswa laki-laki yang menjawab soal
post test dengan jawaban benar 5 sama dengan jumlah siswa perempuan yang
menjawab dengan benar 5 yaitu masing-masing 4 siswa dari total 120 siswa laki-
laki dan juga perempuan. Jika melihat data berdasarkan asal sekolah pada tabel
5.5 menunjukan data siswa yang bersekolah di SD Simokerto lebih banyak yang
Simokerto juga didapati lebih banyak yang menjawab salah dibandingkan siswa
pada SD Adinda. Untuk kategori umur yang paling banyak menjawab benar pada
tabel 5.6 adalah siswa dengan kategori umur B (7-7,9th) sejumlah 4 orang siswa
Skor dari nilai soal post test dengan kisi-kisi materi waktu menyikat gigi
sekolah, dan umur. Untuk kisi-kisi materi ini jumlah siswa perempuan lebih
banyak yang menjawab benar semua dibandingkan dengan siswa laki-laki dilihat
data dari tabel.5.7. Sedangakan jika dilihat berdasarkan asal sekolah pada tabel
5.8, siswa pada SD Adinda lebih banyak menjawab benar semua dibandingkan
dengan siswa pada SD Simokerto. Untuk kelompok umur yang lebih banyak
menjawab benar semua pada kisi-kisi materi waktu menyikat adalah kelompok
usia C (8-9th) diikuti kelompok umur B (7-7,9th) dan kelompok C (6-6,9th) dilihat
Skor dari nilai soal post test dengan kisi-kisi materi waktu kunjungan ke
kelamin, asal sekolah, dan umur. Data dari tabel 5.9 menunjukan jumlah siswa
laki-laki yang menjawab benar semua lebih banyak dari jumlah siswa perempuan
yang menjawab benar semua, yaitu 28 berbanding 17. Jika melihat skor nilai pada
tabel 5.10 berdasarkan asal sekolah, siswa pada SD Simokerto lebih banyak
untuk kategori umur yang lebih banyak menjawab jawaban dengan benar semua
pada kisi-kisi materi waktu kunjungan ke dokter gigi adalah siswa dengan
kategori umur C (8-9th) diikuti dengan siswa dengan kategori umur B (7-7,9th), dan
berdasarkan jenis kelamin, asal sekolah, dan umur. Pada tabel 5.12 didapatkan
informasi bahwa pada kisi-kisi materi seputar makanan sehat, siswa perempuan
lebih banyak yang menjawab benar semua dibandingkan dengan siswa laki-laki.
Tetapi pada data tersebut jumlah siswa perempuan yang jawabannya salah semua
lebih banyak dari jumhlah laki-laki yang jawabannya salah semua. Jika melihat
data dari tabel 5.13 berdasarkan asal sekolah, jumlah siswa yang menjawab benar
Simokerto. Sedangkan siswa dengan kategori umur C (8-9 th) lebih banyak
Pada kisi-kisi materi pengetahuan umum kesehatan gigi dan mulut, jumlah
siswa permpuan lebih banyak menjawab soal dengan benar semua dibandingkan
jumlah siswa laki-laki dengan jawaban sama, dilihat dari tabel 5.14. Jika melihat
skor pengetahuan berdasarkan asal sekolah pada tabel 5.15, jumlah siswa pada SD
Adinda lebih banyak menjawab benar semua dibandingkan dengan jumlah siswa
IR – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
39
yang menjawab benar semua pada SD Simokerto. Kategori umur yang paling
banyak menjawab soal dengan jawaban benar semua adalah siswa dengan
BAB 7
PENUTUP
7.1 Kesimpulan
dijabarkan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa hasil dari uji ahli materi dan
ahli media dalam mengukur kualitas kelayakan media video promosi kesehatan
gigi dan mulut untuk anak sekolah dasar memperoleh kategori layak untuk
dijadikan media promosi kesehatan gigi dan mulut untuk anak usia sekolah dasar.
kesehatan gigi dan mulut pada siswa sekolah dasar Kota Surabaya juga didapatkan
7.2 Saran
bias penelitian.
3. Media video animasi ini dapat digunakan oleh pihak sekolah ataupun
fakultas sebagai media untuk promosi kesehatan gigi dan mulut karena
40
IR – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
DAFTAR PUSTAKA
Adinda & Adjie. 2011. Film Animasi 2d Berbasis 3d Menggunakan Teknik Cell
Allen, Eileen.K. & Marotz, Lynn. R. 2010. Profil Perkembangan Anak: Pra
Indeks.
Astuti & Mustadi. 2014. Pengaruh Penggunaan Media Film Animasi Terhadap
Edukasia, 2(2).
Cheppy Riyana. 2007. Pedoman Pengembangan Media Video. Jakarta: P3AI UPI.
41
IR – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
42
Health
EGC, Jakarta.
Hurlock, E. B. 2012. Psikologi Perkembangan, Suatu Pendekatan Sepanjang
http://www.depkes.go.id/resources/download/general/Hasil%20Riskesdas
McClean, P., Johnson C., Rogers R., Daniels L., Reber, J., Slator, B. M., Terpstra,
4:169-179.
Minata, H. 2011. Penyebab utama karies gigi. Desember 1, 2011.
http://kesehatan.kompasiana.com/medis/2011/11/16/penyebab-utama
karies-gigi
Morrison J. B., Tversky, B., Betrancourt, M. 2000. Animation : does it facilitate
Pi, P.-T. (2016) “The Power of TV Advertising to Affect Children’s Dental Health
and the Need for Regulatory Changes”, Ontario Dentist, pp. 14–19.
Hal:1-8
Wiyani, Novan Ardy. 2013. Desain Pembelajaran Pendidikan: Tata Rancang
Media.
Lampiran 1
Sertifikat Uji Etik
Lampiran 2
Nama :
Bidang Keahlian :
Nama Instansi :
Petunjuk
1. Isi nama, jabatan dan nama Instansi pada kolom yang disediakan
2. Angket ini adalah tindak lanjut dari pembuatan Media Video Animasi
Promosi Kesehatan Gigi Dan Mulut Pada Siswa Sekolah Dasar Di Kota
Surabaya
3. Berikanlah pendapat anda sejujur-jujurnya
4. Berikan tanda (√) pada kolom yang disediakan sesuai dengan jawaban
anda
Keterangan :
4 : Sangat Seutuju
3 : Setuju
2 : Kurang Setuju
1 : Tidak Setuju
No Kriteria 1 2 3 4
Skor Total 46
0x1=0
2x3=6
3 x 4 = 12
4 x 7 = 28
Skor Total = h1 + h2 + h3 + h4
= 0 +6 +12 +28
= 46
1 σ 𝑥 46 46
= 𝑥 = = = 3 ,2
Rerata 𝐵 𝑎 𝑛 𝑦 𝑎 𝑘 𝑛 𝑦 𝑎 𝑉 𝑎 𝑙𝑖𝑑 𝑎 𝑡 𝑜 𝑟 𝑛 2 .7 14
Keterangan :
X̅ = Rerata
Lampiran 3
Nama :
Bidang Keahlian :
Nama Instansi :
Petunjuk
1. Isi nama, jabatan dan nama Instansi pada kolom yang disediakan
2. Angket ini adalah tindak lanjut dari pembuatan Media Video Animasi
Promosi Kesehatan Gigi Dan Mulut Pada Siswa Sekolah Dasar Di Kota
Surabaya
3. Berikanlah pendapat anda sejujur-jujurnya
4. Berikan tanda (√) pada kolom yang disediakan sesuai dengan jawaban
anda
Keterangan :
4 : Sangat Seutuju
3 : Setuju
2 : Kurang Setuju
1 : Tidak Setuju
No Aspek Media 1 2 3 4
Skor Total 68
0x1=0
2x4=8
3 x 8 = 24
4 x 9 = 36
Skor Total = h1 + h2 + h3 + h4
= 0 + 8 + 24 + 36
= 68
1 σ 𝑥 68 68
= 𝑥 = = = 3 ,2
Rerata 𝐵 𝑎 𝑛 𝑦 𝑎 𝑘 𝑛 𝑦 𝑎 𝑉 𝑎 𝑙𝑖𝑑 𝑎 𝑡 𝑜 𝑟 𝑛 1 .2 1 21
Keterangan :
X̅ = Rerata
Lampiran 4
- Mr. Dentine : Hal yang paling utama untuk menjaga kesehatan gigi dan
mulut adalah, dengan menyikat gigi secara rutin (animasi sikat gigi
muncul ke tangan mrd) minimal 2 kali sehari, pagi setelah sarapan
(animasi jam dan matahari muncul dari bawah ke atas) dan malam
sebelum tidur (animasi matahari dan jam slide ke kiri berganti menjadi
bulan). Agar gigi kita bersih, dari sisa makanan dan juga plak ( jam dan
matahari mengecil lalu hilang *cepat)
- Toto : Hmm Apa itu plak ??? (tulisan PLAK muncul) (ekspresi muka toto
bingung dan mrd menyikat kepalanya sendiri) (transisi ke scene
selanjutnya)
- *voice over Mr. Dentine : Plak adalah sekumpulan kuman jahat yang
terbentuk dari berbagai macam sisa makanan, kemudian menempel pada
gigi (animasi kuman muncul di antara gigi) (gigi perlahan berubah warna
menjadi coklat)
- Mr. Dentine: Jika plak tidak dibersihkan, akan menyebabkan gigi menjadi
berlubang atau bisa disebut juga Karies (tulisan KARIES muncul) (gigi
perlahan lahan menjadi rusak) (transisi ke scene berikutnya)
- Mr. Dentine : Maka dari itu kita harus rajin menyikat gigi. (Mr. Dentine
menyikat badannya sendiri)
- Toto : Lalu bagaimana cara menyikat gigi yang baik dan benar? (menoleh
mr. Dentine)
*Hening sejenak
- Mr. Dentine : Okee Pertama siapkan sikat gigi khusus anak (sikat gigi
muncul pop up) agar bisa menyesuaikan dengan ukuran mulut kita.
Gunakan pasta gigi yang mengandung fluoride lalu diulaskan sebesar biji
jagung pada permukaan bulu sikat. (Animasi sikat gigi diulasi oleh pasta
gigi sebesar biji jagung) *transisi ke scene selanjutnya
- Mr. Dentine :
1. Buka mulutmu kemudian mulailah menyikat gigi depan atas dan
bawah, dengan gerakan vertikal. (animasi gosok gigi bagian depan ke
atas dan bawah)
2. Kemudian mulai menyikat bagian luar gigi belakang dengan gerakan
memutar. (animasi menyikat gigi belakang bagian luar, rahang bawah
kiri dan kanan, rahang atas kiri dan kanan)
3. Selanjutnya mulai menyikat gigi depan bagian dalam dengan gerakan
sedikit mencangkul (animasi gosok gigi depan bagian dalam atas dan
bawah
4. Jangan lupa untuk menyikat gigi belakang bagian dalam gerakan
memutar (animasi sikat gigi rahan bawah kiri dan kanan, rahan atas
kiri dan kanan)
5. Dan yang terakhir menyikat permukaan kunyah gigi dengan gerakan
maju mundur dan berulang. (sikat gigi rahang atas dan juga bawah)
6. Gantilah sikat gigimu maksimal 3 bulan sekali, agar menjaga fungsi
sikat gigi tetap maksimal saat membersihkan gigi dan mulut. (karakter
toto muncul, sikat gigi muncul, tulisan 3 bulan sekali muncul)
- Toto : Untuk menjaga gigi kita tetap sehat, sebaiknya kurangi makan
makanan manis dan juga bersoda. Perbanyaklah memakan makanan sehat
seperti buah daging dan juga sayuran. (animasi makanan makanan
muncul)
- Toto : Jangan lupa, periksa ke dokter gigi minimal 6 bulan sekali. (animasi
calendar muncul, karakter menjadi kecil)
- All Character : Ayo bersama sama menjaga kesehatan gigi dan mulut !!
Lampiran 5
KISI–KISI MATERI SOAL
Lampiran 6
SOAL KUISIONER PRE TEST DAN POST TEST
NAMA :
KELAS :
ABSEN :
UMUR :
ALAMAT :
1 A. MENYIKAT BAGIAN
DALAM GIGI DEPAN ATAS
2. B. MENYIKAT BAGIAN
LUAR GIGI DEPAN ATAS
3. C. MENYIKAT
PERMUKAAN KUNYAH
GIGI
4. D. MENYIKAT BAGIAN
LUAR GIGI BELAKANG
5. E. MENYIKAT BAGIAN
DALAM GIGI BELAKANG
TERIMAKASIH.
Lampiran 6
Storyboard Video Animasi
Lampiran 7
Foto Kegiatan
Lampiran 8
Surat Izin Penelitian
Lampiran 9
Lembar Persetujuan Responden