Anda di halaman 1dari 77

PENGEMBANGAN MEDIA VIDEO ANIMASI

KESEHATAN GIGI DAN MULUT UNTUK SISWA


SEKOLAH DASAR DI KOTA SURABAYA

SKRIPSI

Oleh :

M. PANJI SABILA A.M

NIM : 021511133075

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI


UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2018
PENGEMBANGAN MEDIA VIDEO ANIMASI
KESEHATAN GIGI DAN MULUT UNTUK SISWA
SEKOLAH DASAR DI KOTA SURABAYA

SKRIPSI

Oleh :

M. PANJI SABILA A.M

NIM : 021511133075

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
IR – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
2018

LEMBAR PENGESAHAN

i
IR – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PENGEMBANGAN MEDIA VIDEO ANIMASI


PROMOSI KESEHATAN GIGI DAN MULUT UNTUK
SISWA SEKOLAH DASAR DI KOTA SURABAYA

SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan
Pendidikan Dokter Gigi Di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas
Airlangga Surabaya

Oleh:

M. PANJI SABILA A.M


NIM: 021511133075

Menyetujui

Pembimbing Utama Pembimbing Serta

Gilang R. Sabdho Wening, drg., M.Kes Dr. Taufan Bramantoro, drg., M.Kes
NIP: 198608182010121006 NIP: 198406222008121004

SKRIPSI i
PENGEMBANGAN MEDIA VIDEO … M. PANJI SABILA A.M

SKRIPSI PENGEMBANGAN MEDIA VIDEO … M. PANJI SABILA A.M


PENETAPAN PANITIA PENGUJI SKRIPSI

Skripsi ini telah diuji pada tanggal 5 Desember 2018

PANITIA PENGUJI PROPOSAL SKRIPSI :

1. Dr. Titiek Berniyanti ,drg., M.Kes (Ketua Penguji)

2. Dr. Retno Palupi ,drg.,M.Kes (Anggota Penguji)

3. Pulung Siswantara ,S.KM., M.Kes (Anggota Penguji)

4. Gilang R. Sabdho Wening ,drg., M.Kes (Pembimbing Utama)

5. Dr. Taufan Bramantoro ,drg., M.Kes (Pembimbing Serta)

iii

SKRIPSI PENGEMBANGAN MEDIA VIDEO … M. PANJI SABILA A.M


iv

SKRIPSI PENGEMBANGAN MEDIA VIDEO … M. PANJI SABILA A.M


UCAPAN TERIMA KASIH

Segala puji dan syukur kepada Allah SWT, atas karunia dan ridho-Nya
penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengembangan Media Video
Animasi Promosi Kesehatan Kesehatan Gigi Dan Mulut Untuk Siswa Sekolah
Dasar Di Kota Surabaya” dengan baik. Penulisan skripsi ini disusun dalam rangka
memenuhi salah satu persyaratan akademis dalam rangka menyelesaikan
perkuliahan di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga dapat
terselesaikan dengan baik. Skripsi ini tidak lepas dari bantuan dan dukungan serta
bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini, disampaikan
terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada :

1. Dr. R. Darmawan Setijanto,drg., M.Kes. selaku Dekan Fakultas Kedokteran


Gigi Universitas Airlangga yang telah memberi kesempatan untuk menempuh
pendidikan di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga.
2. Dr. Taufan Bramantoro, drg., M.Kes selaku Ketua Departemen Kedokteran
Gigi Masyarakat yang telah memberi ijin untuk melakukan pembuatan skripsi
ini dan selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu untuk
memberikan bimbingan, arahan, kritik, dan saran kepada penulis dalam
menyelesaikan skripsi.
3. Gilang Rasuna Sabdho Wening, drg., M.Kes selaku Pembimbing Utama yang
telah memberikan ijin dalam pembuatan skripsi dan telah meluangkan waktu
untuk memberikan bimbingan, arahan, kritik, dan saran kepada penulis dalam
menyelesaikan pembuatan skripsi.
4. Dr. Titiek Berniyanti ,drg., M.Kes, Dr. Retno Palupi ,drg.,M.Kes, dan Pulung
Siswantara ,S.KM., M.Kes selaku penguji skripsi, yang telah memberikan
kritik dan saran yang membangun untuk penyempurnaan naskah skripsi ini.
5. Kedua orang tua, Ayah dan Ibu yang telah mendukung dengan sepenuh hati
baik moril, material, dan spiritual sehingga penulis dapat menyelesaikan
penelitian ini.
6. Kedua Saudara kandung M. Kholifah Mujadid Satria Wibawa dan Sulastin
Suhaili yang selalu memberikan dukungan dan juga doa sehingga penulis
selalu bersemangat dalam menyelesaikan penelitian ini.

SKRIPSI PENGEMBANGAN MEDIA VIDEO … M. PANJI SABILA A.M


7. Nabila Zalfa S selaku pemberi motivasi, semangat dan juga ide untuk penulis
dalam mengembangkan dan menulis skripsi ini.
8. Seluruh kerabat PBL yang telah meluangkan waktu untuk membantu mengisi
voice over opening, Salsabila dan Nabila yang telah mengisi voice over
karakter dalam video yang dikembangakan oleh penulis pada penelitian ini.
9. Teman-teman sejawat Occlusal 2015, teman skripsi satu departemen IKGM,
kerabat Denjaka, Pak Novik selaku orang tua angkat kos, dan kerabat lainnya
yang telah memberikan motivasi, dukungan, dan doa kepada saya dalam
penyelesaian skripsi ini.
10. Semua pihak yang tidak sebutkan satu persatu, yang telah membantu
pembuatan skripsi. Semoga Allah SWT memberikan balasan atas segala amal
yang telah diberikan dan semoga skripsi ini memberikan nilai manfaat.

Penulis menerima saran dan kritik yang membangun dari pada pembaca demi
perbaikan di kemudian hari. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi masyarakat pada
umumnya dan dokter gigi pada khususnya.

Surabaya, Desember 2018

Penulis

vi

SKRIPSI PENGEMBANGAN MEDIA VIDEO … M. PANJI SABILA A.M


DEVELOPING ANIMATION VIDEO OF DENTAL AND MOUTH
HEALTH PROMOTION FOR BASIC SCHOOL STUDENTS IN
SURABAYA CITY

ABSTRACT

Background: Most children in Indonesia have been rubbing and caring for their
teeth every day, but only a few of them brush and care for their teeth properly.
This is one of the factors in the high rate of caries in children. They need a media
for health promotion that are able to provide dental and oral health information
in a valid manner and in accordance at elementary school children. The media
that is considered the most effective to use as a learning medium is animated
video. Objective: Developing dental and oral health promotion media for
elementary school children in the city of Surabaya through animated videos.
Method: This study included the type of research and development using pretest
posttest control group design. Result: The results of this research and
development are in the form of health promotion animation video products that
have been obtained as a feasible category from the results of testing by media
experts, material experts. There is a significant difference in knowledge before the
child is exposed to the video and after the child is exposed to the video (p-values
<0,05). Conclusion: Based on the results of the media feasibility test and
knowledge test on these students, it can be concluded that the dental and oral
health animation videos that have been developed are feasible to be used as a
medium for dental and oral health promotion for elementary school children.

Keywoard: Development, animation video, health promotion, dental health of


children

vii

SKRIPSI PENGEMBANGAN MEDIA VIDEO … M. PANJI SABILA A.M


PENGEMBANGAN MEDIA VIDEO ANIMASI PROMOSI KESEHATAN
GIGI DAN MULUT UNTUK SISWA SEKOLAH DASAR
DI KOTA SURABAYA

ABSTRAK

Latar Belakang: Anak-anak di Indonesia sebagian besar sudah menggosok dan


merawat gigi mereka setiap hari, namun hanya sedikit dari mereka yang
menggosok dan merawat gigi dengan benar. Hal ini yang menjadi salah satu
faktor tingginya angka karies pada anak-anak. Perlu adanya media promosi
kesehatan yang mampu memberikan informasi kesehatan gigi dan mulut secara
valid dan sesuai dengan perkembangan usia anak sekolah dasar. Media yang
dianggap paling efektif digunakan sebagai media pembelajaran adalah media
video animasi. Tujuan: Mengembangkan media promosi kesehatan gigi dan
mulut untuk anak sekolah dasar di Kota Surabaya melalui video animasi. Metode:
Penelitian ini termasuk jenis penelitian dan pengembangan (research and
development) dengan menggunakan pretest posttest control group design. Hasil:
Hasil dari penelitian & pengembangan ini berupa produk video animasi promosi
kesehatan yang telah medapatkan kategori layak dari hasil uji oleh ahli media, dan
ahli materi. Terdapat perbedaan pengetahuan yang signifikan sebelum anak
terpapar video dan sesudah anak terpapar video (p-values <0,05). Kesimpulan:
Berdasarkan hasil uji kelayakan media dan uji pengetahuan pada siswa tersebut
maka dapat disimpulkan bahwa video animasi kesehatan gigi dan mulut yang
telah dikembangan layak untuk digunakan sebagai sarana media promosi
kesehatan gigi dan mulut untuk anak sekolah dasar.

Keywoard: Pengembangan, Video animasi, Promosi kesehatan, Kesehatan gigi


anak

viii

SKRIPSI PENGEMBANGAN MEDIA VIDEO … M. PANJI SABILA A.M


DAFTAR ISI

Sampul Depan
Sampul Dalam........................................................................................................i
Lembar Pengesahan..............................................................................................ii
Penetapan Panitia Penguji...................................................................................iii
Surat Pernyataan Orisinalitas...............................................................................iv
Ucapan Terima Kasih...........................................................................................v
Abstrak................................................................................................................vii
Abstract..............................................................................................................viii
Daftar Isi..............................................................................................................ix
Daftar Tabel........................................................................................................xii
Daftar Gambar...................................................................................................xiii
Daftar Lampiran.................................................................................................xiv
Daftar Singkatan.................................................................................................xv

BAB 1 PENDAHULUAN....................................................................................1

1.1 Latar Belakang............................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................4
1.3 Tujuan Penelitian.........................................................................................4
1.3.1 Tujuan Umum..............................................................................................4
1.3.2 Tujuan Khusus.............................................................................................4
1.4 Manfaat Penelitian.......................................................................................5
1.4.1 Manfaat Akademis.......................................................................................5
1.4.2 Manfaat Umum............................................................................................5

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................6

2.1 Kesehatan Gigi dan Mulut...........................................................................6


2.2 Anak Usia Sekolah Dasar............................................................................6
2.2.1 Pengertian Anak Usia Sekolah....................................................................6
2.2.2 Perkembangan Anak Usia Sekolah.............................................................6
2.3 Pengetahuan.................................................................................................8

ix

SKRIPSI PENGEMBANGAN MEDIA VIDEO … M. PANJI SABILA A.M


2.4 Media...........................................................................................................8
2.4.1 Media Pendidikan Kesehatan....................................................................10
2.5 Video.........................................................................................................10
2.5.1 Karakteristik Video...................................................................................10
2.5.2 Tujuan Video.............................................................................................11
2.5.3 Video Animasi...........................................................................................11
2.6 Promosi Kesehatan....................................................................................12
2.7 Pengembangan Media...............................................................................12
2.7.1 Teori P-Proses...........................................................................................13

BAB 3 KERANGKA KONSEP.........................................................................15

3.1 Kerangka Konseptual................................................................................15


3.2 Narasi Konseptual.....................................................................................16
3.3 Hipotesis....................................................................................................16

BAB 4 METODE PENELITIAN.......................................................................17

4.1 Jenis Penelitian..........................................................................................17


4.2 Rancangan Penelitian................................................................................17
4.3 Lokasi dan Waktu Penelitian.....................................................................17
4.4 Populasi Penelitian....................................................................................17
4.5 Sampel Penelitian......................................................................................17
4.5.1 Teknik Sampling.......................................................................................17
4.5.2 Besar Sampel.............................................................................................17
4.6 Variabel Penelitian....................................................................................18
4.6.1 Variabel Terikat.........................................................................................18
4.6.2 Variabel Bebas...........................................................................................18
4.7 Definisi Operasional Penelitian.................................................................19
4.8 Instrumen Penelitian..................................................................................21
4.9 Alat dan Bahan..........................................................................................21
4.10 Prosedur Pengumpulan Data.....................................................................21
4.11 Analisis Data.............................................................................................21
4.12 Alur Penelitian...........................................................................................22

SKRIPSI PENGEMBANGAN MEDIA VIDEO … M. PANJI SABILA A.M


BAB 5 HASIL DAN ANALISIS DATA ..........................................................23

5.1 Hasil Penelitian..........................................................................................23


5.1.1 Uji Validasi Ahli Materi............................................................................23
5.1.2 Uji Validasi Ahli Media............................................................................23
5.1.3 Keefektifitasan Media Berdasarkan Kentuntasan Siswa...........................24
5.2 Analisis Data.............................................................................................25

BAB 6 PEMBAHASAN.....................................................................................32

BAB 7 PENUTUP..............................................................................................39

7.1 Kesimpulan................................................................................................39
7.2 Saran..........................................................................................................39

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................40
LAMPIRAN........................................................................................................43

xi

SKRIPSI PENGEMBANGAN MEDIA VIDEO … M. PANJI SABILA A.M


DAFTAR TABEL

Tabel 5.1 Perbandingan pengetahuan pre test dan post test...............................24

Tabel 5.2 Skor pengetahuan cara menyikat gigi berdasarkan jenis kelamin......25

Tabel 5.3 Skor pengetahuan cara menyikat gigi berdasarkan sekolah...............25

Tabel 5.4 Skor pengetahuan cara menyikat gigi berdasarkan umur...................26

Tabel 5.5 Skor pengetahuan waktu menyikat gigi berdasarkan jenis kelamin...26

Tabel 5.6 Skor pengetahuan waktu menyikat gigi berdasarkan sekolah............27

Tabel 5.7 Skor pengetahuan waktu menyikat gigi berdasarkan umur................27

Tabel 5.8 Skor pengetahuan waktu kunjungan ke dokter gigi berdasarkan jenis

kelamin...............................................................................................27

Tabel 5.9 Skor pengetahuan waktu kunjungan ke dokter gigi berdasarkan

sekolah................................................................................................28

Tabel 5.10 Skor pengetahuan waktu kunjungan ke dokter gigi berdasarkan

umur....................................................................................................28

Tabel 5.11 Skor pengetahuan makanan sehat berdasarkan jenis kelamin..........29

Tabel 5.12 Skor pengetahuan makanan sehat berdasarkan sekolah...................29

Tabel 5.13 Skor pengetahuan makanan sehat berdasarkan umur.......................30

Tabel 5.14 Skor pengetahuan kesehatan gigi dan mulut berdasarkan jenis

kelamin.............................................................................................30

Tabel 5.15 Skor pengetahuan kesehatan gigi dan mulut berdasarkan sekolah...31

Tabel 5.16 Skor pengetahuan kesehatan gigi dan mulut berdasarkan umur.......31

xii

SKRIPSI PENGEMBANGAN MEDIA VIDEO … M. PANJI SABILA A.M


DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerucut Edgar Dale...........................................................................9

Gambar 2.2 Teori P-Proses.................................................................................13

xiii

SKRIPSI PENGEMBANGAN MEDIA VIDEO … M. PANJI SABILA A.M


DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Sertifikat Uji Etik...........................................................................43

Lampiran 2. Angket Validasi Ahli Materi..........................................................44

Lampiran 3. Angket Validasi Ahli Media...........................................................47

Lampiran 4. Naskah Video Animasi...................................................................51

Lampiran 5. Kisi-kisi Materi Soal......................................................................53

Lampiran 6. Soal Kuesioner pre test dan post test..............................................54

Lampiran 7. Storyboard Video Animasi.............................................................56

Lampiran 8. Foto Kegiatan.................................................................................58

Lampiran 9. Surat Izin Peneltian........................................................................59

Lampiran 10. Surat Persetujuan Responden.......................................................60

xiv

SKRIPSI PENGEMBANGAN MEDIA VIDEO … M. PANJI SABILA A.M


DAFTAR SINGKATAN

KEMENKES Kementerian Kesehatan

RISKESDAS Riset Kesehatan Dasar

SD Sekolah Dasar

xv

SKRIPSI PENGEMBANGAN MEDIA VIDEO … M. PANJI SABILA A.M


IR – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Permasalahan karies gigi sampai saat ini masih menjadi suatu

permasalahan utama kesehatan gigi dan mulut di Indonesia. Berdasarkan hasil

RISKESDAS (2013) diperoleh prevalensi karies yang masih tinggi, yaitu sebesar

72,6% masih jauh dari target yang akan direncanakan tahun 2020 yaitu 54,6%

(Kemkes, 2013). Tingkat karies tertinggi di Indonesia, terjadi pada anak-anak.

Pada usia anak-anak karies sangat rentan terjadi, hal ini ditunjukkan dari data

KEMENKES bahwa jumlah anak dengan usia 5-9 tahun pada tahun 2007 yang

mengalami masalah kesehatan gigi dan mulut sebesar 21,6% dan meningkat

menjadi 28,9% pada tahun 2013.

Data Riskesdas 2013 juga menunjukkan DMF-T pada anak – anak dan

juga dewasa mengalami penigkatan seiring bertambahnya usia. Pada anak usia 12

tahun sebesar 1,4 kemudian 1,5 pada umur 15 tahun, 1,6 pada umur 18 tahun,

pada umur 34-44 tahun sebesar 5,4, pada umur 45-54 sebesar 7,9, pada umur 55-

64 sebesar 12,3, dan diatas umur 65 tahun sebesar 18,9. Karies yang terjadi pada

anak jika tidak dirawat akan menimbulkan masalah kesehatan lain. Masalah

kesehatan yang timbul anatara lain nyeri, kelainan jantung, infeksi ginjal, infeksi

lambung, dan kematian (Minata, 2011).

Anak-anak di Indonesia umur 10-14 tahun sudah menggosok gigi dan

merawat gigi mereka setiap hari, namun hanya sedikit dari mereka yang

menggosok dan merawat gigi dengan benar. Data RISKEDAS (2013) di Provinsi

Jawa Timur menunjukan bahwa 95,7 % anak sudah menggosok dan merawat gigi

SKRIPSI PENGEMBANGAN MEDIA VIDEO … M. PANJI SABILA A.M


IR – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
2

setiap hari, dan hanya 1,7 % dari mereka yang merawat dan menggosok gigi

dengan benar. Menggosok gigi yang salah dapat meninggalkan sisa-sisa makanan

bahkan penumpukan sisa makanan yang dapat membentuk asam microbial

sehingga lama kelamaan akan menimbulkan destruksi komponen organik gigi

dan mengakibatkan gigi berlubang (Schuurs, 2003). Bagi sebagian orang tua

menganggap bahwa tindakan preventif adalah hal yang tidak perlu, salah satu

contohnya adalah waktu dan cara menyikat gigi yang baik dan benar.

Tindakan promotif dan preventif adalah tindakan pencegahan dini untuk

menghindari penyakit karies. Tindakan promotif dan preventif merupakan sebuah

keharusan untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut. Dengan tindakan ini

seseorang dapat mengurangi sikap terpaksa untuk berobat ke dokter gigi setelah

gigi sakit karena berlubang (Yuwono, 2003).

Untuk mengoptimalkan turunnya angka karies di Indonesia, salah satu

bentuk tindakan promotif yang dilakukan untuk mengajarkan seseorang untuk

bersikap preventif yaitu dengan penyuluhan (promosi) kesehatan gigi dan mulut

yang bertujuan memberikan informasi dan dorongan kepada seseorang untuk

memelihara dan meningkatkan sikap peduli terhadap kesehatan gigi dan mulut

sejak usia dini (Heri, 2009). Untuk pendidikan kesehatan harus dimunculkan

dalam menjalakan suatu program penyuluhan (promosi) kesehatan. Pendidikan

kesehatan adalah proses belajar yang diharapkan mampu menghasilkan

perubahan perilaku setiap individu untuk hidup sehat (Herijulianti, 2002).

Dalam menyampaikan pendidikan kesehatan diperlukan adanya suatu

media yang tepat agar dapat memberikan dampak yang maksimal. Menurut Pi

(2016) dalam penelitiannya, salah satu media yang paling efektif untuk merubah

SKRIPSI PENGEMBANGAN MEDIA VIDEO … M. PANJI SABILA A.M


IR – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
3

perilaku dan kebiasaan anak dalam menyikapi kesehatan gigi adalah dengan

media video. Beberapa video iklan pada televisi berpegaruh dan berdampak pada

kesehatan gigi anak. Anak yang sering menonton iklan yang berisi tentang

makanan mengandung gula, beresiko besar memiliki karies. Astuti dan Mustadi

(2014) mengatakan bahwa pengembangan animasi dalam media video masih

menjadi pilihan dan sangat efektif serta berpengaruh dalam suatu program

pembelajaran.

Mengutip sebuah penelitian yang dilakukan Shepard, bahwa informasi

yang disajikan dalam bentuk gambar, akan lebih mudah diingat. Dalam

penelitian yang dilakukan, subjek secara berulang diberikan ratusan gambar,

kemudian subjek diuji dan hasilnya subjek mampu mengenali pasangan dari

gambar-gambar yang sebelumnya diperlihatkan. Suatu informasi yang disajikan

dalam bentuk gambar, akan lebih mudah diingat. Hingga saat ini sebanyak 95%

anak hanya belajar menggunakan otak kiri saja, jarang sekali menggunakan otak

kanan (As, 2012). Penelitian yang dilakukan oleh Dwyer (2006), juga

membuktikan bahwa efektifitas animasi memiliki dampak terhadap 80% siswa

yang melakukan pembelajarn menggunakan media animasi lebih dapat

meningkatkan niat dan kesungguhan siswa dalam belajar, dibandingkan dengan

siswa yang melakukan pembelajaran hanya dengan gambar diam (ilustrasi).

Kurangnya pengetahuan yang benar dan juga sikap peduli untuk menjaga

kesehatan gigi mulut menunjukan bahwa perlu adanya suatu pengembangan

sarana dan media yang sesuai pada usia dini. Peneliti mengembangkan video

animasi promosi kesehatan gigi dan mulut untuk anak sekolah dasar karena

karakteristik belajar anak sekolah dasar mengamati dan sangat tertarik pada

SKRIPSI PENGEMBANGAN MEDIA VIDEO … M. PANJI SABILA A.M


IR – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
4

animasi kartun.. Anak sekolah dasar pada umumnya sangat senang bermain, dan

belajar sekaligus. Dari sisi inilah penulis mencoba mengembangkan suatu video

animasi promosi kesehatan yang menyenangkan sekaligus mengandung unsur-

unsur edukatif. Melalui video animasi yang dikembangkan dalam penelitian ini

diharapkan mampu memberikan informasi yang valid bagi siswa tentang cara

merawat dan menjaga kesehatan gigi dan mulut. Pengalaman belajar yang baru

ini diharapkan membantu siswa untuk merubah kebiasan buruk dalam menjaga

dan merawat kesehatan gigi.

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimanakah hasil pengembangan media video animasi promosi

kesehatan gigi dan mulut menggunakan teori P-Proses untuk siswa sekolah dasar

di Kota Surabaya?

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Mengembangkan media promosi kesehatan gigi dan mulut untuk anak

sekolah dasar di Kota Surabaya melalui video animasi.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Menganalisis sasaran kebutuhan media yang digunakan, dan pengetahuan

dasar kesehatan gigi dan mulut siswa sekolah dasar

2. Membuat rancangan dan desain media yang dikembangkan

3. Mengetahui kelayakan media yang digunakan berdasarkan uji dari ahli

4. Mengetahui tingkat pengetahuan anak SD, sebelum dan sesudah menonton

video animasi edukasi kesehatan gigi dan mulut.

SKRIPSI PENGEMBANGAN MEDIA VIDEO … M. PANJI SABILA A.M


IR – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
5

5. Menganalisis perbedaan tingkat pengetahuan anak Sekolah Dasar sebelum

dan sesudah paparan video edukasi kesehatan gigi dan mulut.

6. Mengetahui efektivitas video animasi promosi kesehatan gigi dan mulut

yang dikembangkan.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Akademis

1. Dapat digunakan sebagai acuan untuk mengembangkan suatu media yang

lebih baik dalam hal promosi kesehatan gigi dan mulut anak melalui video

animasi.

2. Mengajarkan anak sekolah dasar bagaimana cara menyikat gigi yang baik

dan benar melalui media video animasi.

3. Memberikan informasi waktu-waktu untuk menyikat gigi melalui media

video animasi.

4. Memberikan informasi kepada anak SD jadwal rutin untuk memeriksakan

gigi ke dokter gigi melalui media video animasi.

1.4.2 Manfaat Umum

1. Masyarakat menjadi lebih mudah untuk mendapatkan informasi kesehatan

gigi dan mulut yang tepat dan valid.

2. Masyarakat mendapatkan pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulut

yang tepat dan valid melalui media video.

3. Memudahkan para kreator video iklan layanan masyarakat dan sebagainya

untuk mengetahui konten video kesehatan gigi dan mulut yang dinilai

efektif dan layak dipasarkan .

SKRIPSI PENGEMBANGAN MEDIA VIDEO … M. PANJI SABILA A.M


IR – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kesehatan Gigi dan Mulut

Kesehatan gigi dan mulut adalah suatu kesehatan pokok yang penting.

Gigi dan mulut dikatakan sehat bukan hanya sekedar jika gigi wangi dan

berkilau. Kesehatan gigi bahkan dapat berpengaruh terhadap kesehatan individu

seseorang (Gilang, 2010).

2.2 Anak Usia Sekolah Dasar

2.2.1 Pengertian Anak Usia Sekolah Dasar

Usia anak pada saat berada di sekolah dasar menurut Hurlock (2012),

adalah berkisar 6-7 tahun dan berakhir pada usia 12 tahun. Pada masa ini anak

memiliki kemampuan asimilasi sehingga ia akan cenderung menginterpretasikan

tugas sesuai dengan struktur kognitifnya, oleh karena itu semua informasi yang

akan diberikan kepada anak pada masa pertengahan dan akhir anak-anak

hendaknya disesuaikan dengan struktur atau skema kognitif yang sedang

berkembang dalam diri anak.

2.2.2 Perkembangan Anak Usia Sekolah

Siswa sekolah dasar berada dalam periode late childhood atau disebut juga

akhir kanak-kanak, yaitu antara usia enam atau tujuh tahun sampai dengan usia

tiga belas tahun. Masa usia anak sekolah dasar ini dapat dibagi menjadi dua fase,

yaitu :

SKRIPSI PENGEMBANGAN MEDIA VIDEO … M. PANJI SABILA A.M


IR – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
7

1. Masa kelas rendah, dimulai dari masa siswa kelas 1, 2 dan 3 atau pada usia

sekitar 6 sampai dengan 9 tahun.

2. Masa kelas atas, dimuali dari masa siswa kelas 4, 5, dan 6 atau pada usia

sekitar sembilan sampai dengan 13 tahun.

Sugihartono (2013) menggolongkan dan membagi tahap perkembangan

berpikir anak menjadi empat bagian yaitu :

1. Tahap sensorimotorik (0-2 tahun),

2. Tahap praoperasional (2-7 tahun).

3. Tahap operasional konkret (7-11 tahun), dan

4. Tahap konkret (12-15 tahun)

Allen dan Marotz (2010) menjelaskan bahwa siswa dengan usia 9 dan 10

tahun berada dalam perkembangan perseptual kognitif, beberapa diantaranya

adalah :

a. Mengembangkan kemampuan untuk membuat penalaran lebih berdasarkan

logika daripada transisi.

b. Menyukai tantangan aritmatika, namun tidak selalu memahami hubungan

matematis yang rumit.

c. Biasanya belajar melalui hands-on learning yaitu pendekatan kurikulum yang

melibatkan keaktifan siswa.

d. Dalam mencari informasi lebih suka melalui media buku atau internet, baik

dalam bentuk artikel atau video

e. Menyukai suasana di sekolah, sulit untuk mendengarkan materi lebih dari 30

menit, ketika sekolah telah usai segala sesuatu mengenai sekolah dilupakan.

f. Lebih aktif dalam kegiatan non akademis


IR – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
8

g. Lebih paham mengenai hukum sebab-akibat yang lebih baik.

h. Menelusuri kejadian berdasarkan ingatan.

2.3 Pengetahuan

Hasil dari proses penerimaan informasi melalui panca indera mata dan

telinga terhadap sebuah objek, disebut pengetahuan. Pengetahuan sangat

berpengaruh terhadap timbulnya sifat tebuka (Overt behaviour), dan perilaku yang

didasari oleh ilmu pengetahuan bersifat lebih lama (Sunaryo, 2014).

2.4 Media

Kata media atau berasal dari bahasa latin yang berarti perantara atau

pengantar. Media digunakan sebagai perantara yang digunakan oleh manusia

dalam menyampaikan atau menyebar ide, gagasan, atau pesan sehingga hal

tersebut bisa sampai kepada responden yang dituju (Azhar, 2011).

Sebuah informasi yang disampaikan di dalam sebuah media dapat diterima

atau ditangakap oleh responden melalui panca indera. Jumlah dari pesan yang

disampaikan dan kejelesan sebuah informasi (pengetahuan) yang diterima,

bergantung panca indera yang dirangsang (digunakan). Untuk menerima sebuah

informasi maka Edgar dale menggambarkan sebuah pengalaman seseorang dalam

menerima informasi dalam sebuah kerucut bernama Edgar Dale’s Cone of

Experience.

Kerucut Edgar Dale menggambarkan bahwa tingkat kerucut paling dasar

memiliki intensitas atau persentase paling tinggi dalam menerima pesan atau

informasi. Sedangkan penyampaian informasi dengan media tulisan dapat dikatan

memiliki intesitas terendah dalam menyampaikan pesan atau informasi

(Notoadmojo, 2012).
IR – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
9

Gambar. 2.1 Kerucut Edgar Dale (Notoadmojo, 2012)

Pendidikan kesehatan dapat diberikan secara langsung maupun tidak

langsung (melalui sebuah media). Tujuan adanya sebuah media adalah apabila

terdapat situasi informasi kesehatan tidak bisa disampaikan secara langsung, maka

diharapkan sebuah media pendidikan dapat menggantikannya dan menyediakan

sebuah informasi. Media yang sering digunakan:

1. Media Elektronik: Radio, televisi, internet, handphone, teleconference

2. Media Cetak: Majalah, Koran, leaflet, booklet, billboard, spanduk, poster,

flannelgraph

Seiring berkembangnya teknologi, muncullah berbagai macam bahan ajar

baru yang semakin canggih, mulai dari berkembangnya bentuk bahan ajar cetak,
IR – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
10

lalu merambah ke bahan ajar audio, hingga bahan ajar audio-video. Ini semua

menunjukkan bahwa bentuk bahan ajar selalu mengikuti perkembangan teknologi

dan ilmu pengetahuan. Hal ini didukung dengan pendapat Webster, yang

mengatakan bahwa teknologi adalah suatu perluasan konsep media, dimana

teknologi bukan sekedar alat, benda, bahan, atau perkakas, tetapi terdapat juga

sikap, perbuatan, dan manajemen yang berkaitan dengan ilmu (Azhar, 2011).

2.4.1 Media Pendidikan Kesehatan

Media pendidikan kesehatan merupakan suatu sarana atau upaya untuk

menampilkan pesan atau informasi melalui media cetak ataupun elektronik,

sehingga responden yang dituju mendapatkan informasi dan pengetahuan baru

yang diharapkan dapat meningkatkan sekaligus merubah perilaku kearah positif

mengenai kesehatan (Notoatmodjo, 2012). Media pendidikan kesehatan pada

hakikatnya adalah alat bantu yang digunakan untuk memudahkan penyampaian

informasi dan pesan-pesan pendidikan kesehatan (Fitriani, 2011).

2.5 Video

Azhar (2011) mengatakan bahwa video adalah sekumpulan gambar dalam

suatu frame, dimana dari satu frame ke frame lainnya diproyeksikan melalui lensa

proyektor secara mekanis hingga menghasilkan gambar yang terlihat hidup. Video

yang merupakan salah satu jenis dari media audio-visual dapat menggambarkan

suatu objek yang bergerak bersama-sama dengan suara alamiah atau suara yang

sesuai.

2.5.1 Karakteristik Video


IR – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
11

Krakteristik media video menurut Riyana (2007) adalah suatu media yang

dapat menyajikan informasi, proses, konsep-konsep yang rumit, mengajarkan

keterampilan, menyingkat atau memperpanjang waktu, dan mempengaruhi sikap.

2.5.2 Tujuan Video

Berdasarkan pengertian media video yakni media yang mempunyai suara,

ada gerakan dan bentuk obyeknya dapat dilihat, media ini paling lengkap, maka

tujuan dari media video adalah untuk menyajikan informasi dalam bentuk yang

menyenangkan, menarik dan mudah dimengerti. Informasi akan mudah diserap

apabila panca indera yang digunakan semakin banyak , terutama telinga dan mata,

digunakan untuk menyerap informasi itu. Menurut Riyana (2007) media video

pembelajaran sebagai bertujuan untuk :

a. Memperjelas dan mempermudah penyampaian pesan agar tidak terlalu

verbalistis

b. Mengatasi keterbatasan waktu, ruang, dan daya indera peserta didik

maupun instruktur.

c. Dapat digunakan secara tepat dan bervariasi

2.5.3 Video Animasi

Animasi merupakan rangkaian atau sekumpulan gambar countine (terus-

menerus) yang memiliki hubungan satu dengan lainnya, sehingga menghasilakan

gerakan gambar (video) seperti hidup (Adinda & Adjie, 2011).

Penelitian yang dilakukan oleh Dwyer (2006), membuktikan bahwa

efektifitas animasi memiliki variasi disetiap level pembelajaran. Jika

dibandingkan gambar diam (ilustrasi), 80% siswa yang melakukan pembelajarn

menggunakan media animasi lebih dapat meningkatkan niat dan kesungguhan


IR – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
12

siswa dalam belajar, dibandingkan dengan siswa yang melakukan pembelajaran

hanya dengan gambar diam (ilustrasi).

2.6 Promosi Kesehatan

Promosi kesehatan adalah suatu upaya untuk mengajak dan mempengaruhi

masyarakat untuk merubah perilaku kesehatan yang kurang baik dan

menggantikannya dengan perilaku kesehatan yang lebih baik. Program yang

efektif adalah program yang harus dirancang berdasarkan realita kehidupan

sehari-hari dari masyarakat yang akan menjadi sasaran promosi kesehatan

(Departemen Kesehatan RI, 2008).

2.7 Pengembangan Media

Kegiatan pengembangan media secara garis besar terdiri atas tiga langkah,

yaitu perencanaan, produksi, dan juga penilaian. Menurut Sadiman (2012) urutan

pengembangan yang harus dilalui ada 6 langkah, yaitu :

1. Menganalisis kebutuhan sasaran yang dituju dan karakteristiknya

2. Membuat tujuan intruksional (Instructional objective) dengan menggunakan

operasional dan khas

3. Menyusun materi secara terperinci dan lengkap agar mendukung tercapainya

tujuan

4. Mengembangkan alat yang digunakan sebagai pengukur keberhasilan

5. Menuliskan naskah dari media yang akan digunakan

6. Melakukan uji dan juga revisi sebagai evaluasi efektifitas dan efisiensi media

yang digunakan.

2.7.1 Teori P-Proses


IR – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
13

Dalam melakukan sebuah pengembangan banyak teori yang digunakan,

salah satunya adalah P-Proses. P-Proses adalah sebuah kerangka yang

menggambarkan tahap demi tahap bagaimana mengembangkan strategi program

komunikasi kesehatan. Health Communication Partnership (2003) menjelaskan

langkah-langkah P-Prsoses sebagai berikut :

Gambar. 2.2 Teori P-

Proses

1. Analisis - Melihat karakteristik sasaran dan masalah kesehatan yang ada di

dalam lingkungan responden yang dituju. Mempertimbangkan kelebihan dan

kekurangan program yang sudah ada serta menganalisis sumberdaya

komunikasi.

2. Rancangan Strategis - Tujuan program, identifikasi kebutuhan sasaran,

menentukan konsep program untuk sasaran, memilih media komunikasi yang

digunakan, menentukan rencana tindakan dan rancangan evaluasi.


IR – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
14

3. Pengembangan dan Uji - Mengembangkan media dengan mengembangkan

konsep gagasan pesan yang di dalam media tersebut lalu mengujinya melalui

para ahli dan pihak penanggung jawab, melakukan perbaikan, serta menguji

kembali materi baru yang telah diperbaiki dan materi yang sudah ada.

4. Implementasi dan Monitoring – Mewujudkan rencana tindakan yang aan

dilakukan dan memantau penyebaran informasinya, pengiriman dan

penerimaan hasil-hasil program.

5. Evaluasi - Mengukur kelebihan dan kekurangan serta dampak yang

ditimbulkan kepada sasaran yang dituju dan menentukan konsep yang akan

digunakan untuk proyek selanjutya.


IR – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

BAB 3

KERANGKA KONSEPTUAL

3.1 Kerangka Konseptual

Media Promosi Kesehatan Gigi Dan


Mulut

Audio Audio Visual Visual

Teater Penyuluhan
Boneka Flipchart

Video
Animasi
Tata Karakter
Suara dan Ramah
Bahasa Anak

Durasi Konten Edukasi


Kesehatan Gigi
Tayang
dan Mulut

Karakter Anak Kondisi


Sekolah Dasar Lingkungan

Pengetahuan Kesehatan Gigi


dan Mulut Anak Sekolah
Dasar

Keterangan

: Diteliti
: Tidak diteliti

15

SKRIPSI PENGEMBANGAN MEDIA VIDEO … M. PANJI SABILA A.M


IR – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
16

3.2 Narasi Konseptual

Sebuah implementasi yang efektif dihaarapkan mampu meningkatkan

pengetahuan anak sekolah dasar tentang cara merawat kesehatan gigi dan mulut

yang baik dan benar. Untuk merealisasikan implementasi yang efektif, diperlukan

suatu pola komunikasi yang baik dan pemilihan serta penggunaan media yang

sesuai dengan karakteristik anak sekolah dasar yang dituju. Penggunaan media

yang tepat juga dapat membantu suatu efektifitas dalam penyampaian informasi

dan pesan-pesan kesehatan yang terkandung di dalamnya.

Faktor yang dapat menunjang pengetahuan anak adalah karakteristik

responden yang dituju. Masing-masing responden memiliki karakteristik yang

berbeda dimana setiap pengetahuan masing-masing responden tentu akan berbeda.

Umur, jenis kelamin, dan keadaan wilayah tempat tinggal dari responden dapat

menjadi faktor yang berpengaruh terhadap karakteristik yang dimiliki responden.

3.3 Hipotesis

Media video animasi promosi kesehatan gigi dan mulut yang


dikembangkan ini dikategorikan dalam kriteria Layak.
IR – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

BAB 4

METOE PENELITIAN

4.1 Jenis Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode R&D

(Research and Development). Prosedur penelitian ini mengacu pada kerangka

teori P-Proses.

4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

a. Lokasi Penelitian : Sekolah Dasar di Kota Surabaya

b. Waktu Penelitian : Agustus - November 2018

4.3 Populasi Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah Siswa Sekolah dasar di Kota

Surabaya.

4.4 Sampel Penelitian

4.5.1 Teknik Sampling

Teknik Sampling yang digunakan adalah Cluster Random Sampling

4.5.2 Besar Sampel

Besar sampel yang digunakan dengan uji korelasi untuk menganalisis

hubungan antar variabel, melalui rumus dibawah ini :

17
IR – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
18

1.96+0.84

(
n = 1 ln( 1+0.54 ) ² + 3
2 1−0.54 )
2.80
=
( 1
2
ln
1.54
( ) +3
0.46 )
²

= 19. 047 + 3

= 22. 047

= 22

4.5 Variabel Penelitian

4.5.1 Variabel Terikat

Pengetahuan Kesehatan Gigi dan Mulut Anak Sekolah Dasar

4.5.2 Variabel Bebas

Penggunaan Media Video animasi sebagai promosi kesehatan gigi dan

mulut
IR – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

19

4.6 Definisi Oprasional Sampel Penelitian


No Variabel Definisi Operasional Cara Pengukuran Skala

Data

1 Media Media yang dibuat oleh peneliti dan telah diuji kelayakan Angket diberikan kepada ahli materi dan Rasio
promosi oleh ahli media dan ahli materi dengan isi konten cara
ahli media dalam bentuk daftar checklist
kesehatan merawat dan menjaga kesehatan gigi dan mulut pada anak.
skala 1-4. Skala Likert digunakan untuk
gigi dan
mulut mengukur skala dalam angket ini.

2 Efektivitas Kemampuan video animasi untuk meningkatkan Kuesioner post test dalam bentuk soal Rasio
media video pengetahuan siswa tentang menjaga dan merawat kesehatan
animasi gigi dan mulut

3 Karakter Karakteristik yang dimiliki responden seperti umur, jenis Kuesioner biodata Nominal
anak sekolah kelamin, dan asal sekolah. Dimana karakteristik responden
dasar berpengaruh terhadap pengetahuan yang dimiliki

SKRIPSI PENGEMBANGAN MEDIA VIDEO … M. PANJI SABILA A.M


IR – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
20

4 Pengetahuan Pengetahuan dasar responden mengenai kesehatna gigi dan Kuesioner pre test dalam bentuk soal Rasio
kesehatan mulut
gigi dan
mulut

5 Video Media audio-visual (video) yang dibuat oleh peneliti - -


animasi berisikan kumpulan gambar yang disatukan ke dalam satu
frame kemudian digerakan dengan cepat sehingga
menghasilkan gambar seperti hidup

SKRIPSI PENGEMBANGAN MEDIA VIDEO … M. PANJI SABILA A.M


IR – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
21

4.7 Instrumen Penelitian

Instrumen dari penelitian ini adalah video animasi kesehatan gigi mulut,

soal pretest posttest untuk anak sekolah dasar, dan angket uji ahli media serta ahli

materi.

4.8 Alat dan Bahan

Penelitian ini menggunakan video animasi yang berisi konten kesehatan

gigi dan mulut yang dibuat oleh peneliti melalui uji kelayakan para ahli.

4.9 Prosedur Pengumpulan Data

Data yang diperoleh kemudian diolah secara deskriptif yaitu dengan

menggambarkan keadaan secara sistematis dan faktual terhadap objek yang

diteliti. Selanjutnya, hasil dari pengolahan data akan ditampilkan dalam bentuk

tabel dan bentuk narasi dengan tujuan mempermudah pembacaan hasil penelitian.

4.10 Analisis Data

Analisis data pada penelitian ini adalah menggunakan teknik analisis

deskriptif kualitatif yang memaparkan hasil pengembangan produk. Data yang

diperoleh melalui instrumen penilaian pada saat uji coba dianalisis dengan

menggunakan analisis Wilcoxon.

21

SKRIPSI PENGEMBANGAN MEDIA VIDEO … M. PANJI SABILA A.M


IR – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
22

4.12 Alur Penelitian

PENGEMBANGAN IMPLEMENTASI
MEDIA
- Pemilihan tempat
- Storyboard (sekolah) dan
perizinan tempat
- Pemilihan Durasi tayang,
- Pemilihan calon
musik, desain karakter dan
responden
atribut.
- Pre test
- Pemilihan aplikasi
pengembangan - Penayangan media
- Uji ahli materi & media video yang sudah
dikembangkan

- Post test
PERANCANGAN
MEDIA - Analisi Data

- Pemilihan media
yang digunakan

- Pemilihan konten
materi
PENELITIAN AWAL
- Naskah & Karakter
- Karakteristik anak
- Storyline
sekolah dasar
- Pengisi suara
- Pengetahuan anak
karakter
sekolah dasar
- Konsultasi ahli mengenai kesehatan
materi dan media gigi dan mulut

- Infromasi seperti apa


yang dibutuhkan
IR – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

BAB 5

HASIL PENELITIAN

5.1 Hasil Penelitian

Pengembangan produk media video promosi kesehatan sebelum dujikan

perlu divalidasi kepada para ahli. Validasi ahli berguna untuk mengetahui dan

memperbaiki kesalahan pada media video promosi kesehatan yang

dikembangakan. Pihak valdiasi meliputi ahli materi dan ahli media. Setelah dari

pihak ahli menyatakan layak, maka media promosi kesehatan berbentuk video

tersebut dapat digunakan untuk uji coba selanjutnya.

5.1.1 Uji Validasi Ahli Materi

Validasi yang dilakukan oleh 2 ahli materi meliputi pengisian angket untuk

kelayakan materi. Validasi materi dengan pengisian kuesioner untuk kelayakan

materi dapat dilihat pada perhitungan dibawah ini :

X=
1
x
∑ x = 46 = 46 =3,2
Banyaknya Validator n 2.7 14

Total jumlah skor hasil penilaian dari validasi dua ahli materi adalah 46

dengan rerata 3,2. Skor rerata yang diperoleh tersebut bila dikonversikan

berdasarkan tabel konversi, maka hasil penilaian dari para ahli materi untuk

mengukur kelayakan media video promosi kesehatan gigi dan mulut ini

dikategorikan Layak.

5.1.2 Uji Validasi Ahli Media

Validasi yang dilakukan oleh 1 ahli media meliputi pengisian angket untuk

kelayakan media. Validasi media dengan pengisian kuesioner untuk kelayakan

23
IR – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
24

media dapat dilihat pada perhitungan dibawah ini :

X=
1
x
∑ x = 68 = 68 =3,4
Banyaknya Validator n 1.20 20

1 σ 𝑥 68 68
𝑋 = 𝑥 = = = 3 ,2
𝐵 𝑎 𝑛 𝑦 𝑎 𝑘 𝑛 𝑦 𝑎 𝑉 𝑎 𝑙𝑖𝑑 𝑎 𝑡 𝑜 𝑟 𝑛 1 .2 1 2 1

Total jumlah skor hasil penilaian dari validasi dua ahli materi adalah 68

dengan rerata 3,2. Skor rerata yang diperoleh tersebut bila dikonversikan

berdasarkan tabel konversi, maka hasil penilaian dari ahli media untuk mengukur

kelayakan media video promosi kesehatan gigi dan mulut ini dikategorikan

layak.

5.1.3 Keefektifitasan Media Berdasarkan Ketuntasan Siswa

Kisi-Kisi Materi n Mean SD p-value


Pretest 120 51 18,50
Cara Menyikat Gigi 0,34
Posttest 120 57 23,14
Pretest 120 86 23,53
Waktu Menyikat Gigi 0,00
Posttest 120 90 19,77
Pretest 120 38 48,61
Waktu Kunjungan ke Dokter Gigi 0,00
Posttest 120 60 49,20
Pretest 120 53 31,37
Pengetahuan Kesehatan Gigi dan Mulut 1,39
Posttest 120 72 29,73
Pretest 120 78 28,11
Makanan Sehat 0,06
Posttest 120 81 27,21
Pretest 120 61 14,63
Total 0,00
Posttest 120 70 15,62
Tabel 5.1 Perbandingan pengetahuan pre test dan post test

Tabel diatas merupakan hasil dari pre test pengetahuan siswa sebelum

menonton video animasi dan post test pengetahuan siswa setelah menonton video
IR – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
25

animasi, didapatkan ada perbedaan pengetahuan yang signifikan sebelum siswa

menonton video animasi dan setelah siswa menonton video animasi yaitu dengan

nilai p-value < 0,05.


IR – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
26

5.2 Analisis Data

5.2.1 Distribusi Frekuensi Skor Pengetahuan Cara Menyikat Gigi

Tabel 5.2 Skor pengetahuan cara menyikat gigi berdasarkan jenis kelamin
JUMLAH
0 1 2 3 4 5 total
BENAR
0 5 26 25 0 4 60
Laki-Laki
(0,0%) (8,3%) (43,3%) (41,6%) (0,0%) (6,6%) (100%)

Perempua 0 6 24 25 1 4 60
n (0,0%) (10%) (40%) (41,6%) (1,7%) (6,6%) (100%)

Tabel diatas merupakan data skor dari soal post test (materi cara menyikat

gigi) berdasarkan jenis kelamin. Materi cara menyikat gigi terdapat dalam butir

soal nomor 10. Distribusi frekuensi skor pengetahuan cara menyikat gigi pada

laki-laki dan perempuan tidak ditemukan, karena frekuensi skor pengetahuan pada

materi ini didapatkan bahwa penyebaran jumlah persentase jawaban benar yang

merata pada laki-laki dan perempuan.

Tabel 5.3 Skor pengetahuan cara menyikat gigi berdasarkan sekolah


JUMLAH
0 1 2 3 4 5 total
BENAR
0 5 21 21 1 2 60
SD Adinda
(0,0%) (8,3%) (35%) (35%) (1,6%) (3,3%) (100%)

SD 0 6 29 18 0 6 59
Simokerto (0,0%) (10,1%) (49,1%) (30,5%) (0,0%) (10,1%) (100%)

Tabel diatas merupakan data skor dari soal post test (materi cara menyikat

gigi) berdasarkan sekolah. Materi cara menyikat gigi terdapat dalam butir soal

nomor 10. Distribusi frekuensi skor pengetahuan cara menyikat gigi pada Sekolah

Dasar Adinda dan Sekolah Dasar Simokerto tidak ditemukan, karena frekuensi

skor pengetahuan pada materi ini didapatkan bahwa penyebaran jumlah persentase

jawaban benar yang merata.

Tabel 5.4 Skor pengetahuan cara menyikat gigi berdasarkan umur


IR – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
27

JUMLAH
0 1 2 3 4 5 total
BENAR
0 0 4 5 1 1 11
A (6,9-7th)
(0,0%) (0,0%) (36,3%) (45,4%) (9%) (9%) (100%)

0 6 20 16 0 4 46
B (7,9-8th)
(0,0%) (13%) (43,4%) (34,7%) (0,0%) (8,6%) (38,3%)
0 5 26 29 0 3 63
C (8-9th)
(0,0%) (7,9%) (41,2%) (46%) (0,0%) (4,7%) (52,5%)

Tabel diatas merupakan data skor dari soal post test (materi cara menyikat

gigi) berdasarkan umur. Materi cara menyikat gigi terdapat dalam butir soal

nomor 10. Distribusi frekuensi skor pengetahuan cara menyikat gigi pada kategori

usia C (8-9 tahun) lebih banyak yang menjawab benar dibandingan frekuensi skor

pada kategori usia A (6,9-7 tahun) dan kategori usia B (7,9-8 tahun).

5.2.2 Distribusi Frekuensi Skor Waktu Menyikat Gigi

Tabel 5.5 Skor waktu menyikat gigi berdasarkan jenis kelamin


JUMLAH
0 1 2 total
BENAR
Laki-laki 1 (0,6%) 17 (28,3%) 42 (70%) 60 (100%)
Perempuan 0 (0,0%) 15 (25%) 45 (21,2%) 60 (100%)

Tabel diatas merupakan data skor dari soal post test (materi waktu

menyikat gigi) berdasarkan jenis kelamin. Distribusi frekuensi skor pengetahuan

waktu menyikat gigi pada laki-laki dan perempuan tidak ditemukan, karena

frekuensi skor pengetahuan waktu menyikat gigi pada materi ini didapatkan

bahwa penyebaran jumlah persentase jawaban benar yang merata pada laki-laki

dan perempuan.

Tabel 5.6 Skor waktu menyikat gigi berdasarkan sekolah


IR – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
28

JUMLAH BENAR 0 1 2 total

SD Adinda 0 (0,0%) 12 (19,7%) 49 (80,3%) 61 (100%)


SD Simokerto 1 (1,7%) 20 (33,9%) 38 (64,4%) 59 (100%)
Tabel diatas merupakan data skor dari soal post test (materi waktu

menyikat gigi) berdasarkan sekolah. Distribusi frekuensi skor jawaban benar

untuk materi waktu menyikat gigi pada Sekolah Dasar Adinda lebih banyak

dibandingkan dengan Sekolah Dasar Simokerto.

Tabel 5.7 Skor waktu menyikat gigi berdasarkan umur


JUMLAH BENAR 0 1 2 total

A (6,9-7th) 0 (0,0%) 3 (27,3 %) 8 (72,7%) 11 (100%)


B (7,9-8th) 0 (0,0%) 16 (34,8%) 30 (65,2%) 46 (100%)
C (8-9th) 1 (1,6%) 13 (20,6%) 49 (77,8%) 63 (100%)

Tabel diatas merupakan data skor dari soal post test (materi waktu

menyikat gigi) berdasarkan umur. Distribusi frekuensi skor untuk materi waktu

menyikat gigi pada kategori usia C (8-9 tahun) lebih banyak yang menjawab

benar dibandingan frekuensi skor pada kategori usia A (6,9-7 tahun) dan kategori

usia B (7,9-8 tahun).

5.2.3 Distribusi Frekuensi Skor Waktu Kunjungan ke Dokter Gigi

Tabel 5.8 Skor waktu kunjungan ke dokter gigi berdasarkan jenis kelamin

JUMLAH BENAR 0 1 total

Laki-laki 32 (53,3%) 28 (46,6%) 60 (100%)


Perempuan 43 (71,7%) 17 (28,3%) 60 (100%)

Tabel diatas merupakan data skor dari soal post test (materi waktu

kunjungan ke dokter gigi) berdasarkan jenis kelamin. Materi waktu kunjungan ke

dokter gigi terdapat dalam butir soal nomor 4. Distribusi frekuensi skor untuk

materi kunjungan ke dokter gigi pada didapatkan bahwa penyebaran jumlah


IR – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
29

persentase jawaban benar lebih banyak pada siswa laki-laki dibandingkan siswa

perempuan.

Tabel 5.9 Skor waktu kunjungan ke dokter gigi berdasarkan sekolah

JUMLAH BENAR 0 1 total

SD Adinda 42 (68,9%) 19 (31,1%) 61 (100%)


SD Simokerto 33 (55,9%) 26 (44,1%) 59 (100%)

Tabel diatas merupakan data skor dari soal post test (materi waktu

kunjungan ke dokter gigi) berdasarkan sekolah. Materi waktu kunjungan ke

dokter gigi terdapat dalam butir soal nomor 4. Distribusi frekuensi skor jawaban

benar untuk materi waktu kunjungan ke dokter gigi pada Sekolah Dasar

Simokerto lebih banyak dibandingkan dengan Sekolah Dasar Adinda.

Tabel 5.10 Skor waktu kunjungan ke dokter gigi berdasarkan umur

JUMLAH BENAR 0 1 total

A (6,9-7th) 9 (81,8%) 2 (18,2%) 11 (100%)


B (7,9-8th) 32 (69,6%) 14 (30,4%) 46 (100%)
C (8-9th) 34 (54%) 29 (46%) 63 (100%)

Tabel diatas merupakan data skor dari soal post test (materi waktu

kunjungan ke dokter gigi) berdasarkan umur. Materi waktu kunjungan ke dokter

gigi terdapat dalam butir soal nomor 4. Distribusi frekuensi skor untuk materi

waktu kunjungan ke dokter gigi pada kategori usia C (8-9 tahun) lebih banyak

yang menjawab benar dibandingan frekuensi skor pada kategori usia A (6,9-7

tahun) dan kategori usia B (7,9-8 tahun).

5.2.4 Distribusi Frekuensi Skor Pengetahuan Makanan Sehat


IR – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
30

Tabel 5.11 Skor pengetahuan makanan sehat berdasarkan jenis kelamin


JUMLAH
0 1 2 3 total
BENAR
Laki-laki 2 (3,3%) 12 (20%) 17 (28,3%) 29 (48,3%) 60 (100%)

Perempuan 1 (1,7%) 8 (13,3%) 14 (23,3%) 37 (31,7%) 60 (100%)


Tabel diatas merupakan data skor dari soal post test (materi pengetahuan

makanan sehat) berdasarkan jenis kelamin. Materi pengetahuan makanan sehat

terdapat dalam butir soal nomor 5, 7, dan 9. Distribusi frekuensi skor untuk materi

pengetahuan makanan sehat didapatkan bahwa penyebaran jumlah persentase

jawaban dengan benar 1 dan 2 pada laki-laki lebih banyak dibandingkan pada

perempuan. Didapatkan juga data bahwa jumlah persentase jawaban benar semua

pada perempuan lebih banyak dibandingkan laki-laki.

Tabel 5.12 Skor pengetahuan makanan sehat berdasarkan sekolah


JUMLAH
0 1 2 3 total
BENAR
SD Adinda 2 (3,3%) 12 (19,7%) 9 (14,8%) 38 (62,3%) 61 (100%)

SD Simokerto 1 (1,7%) 8 (13,6%) 22 (37,3%) 28 (47,5%) 59 (100%)

Tabel diatas merupakan data skor dari soal post test (materi pengetahuan

makanan sehat) berdasarkan jenis sekolah. . Materi pengetahuan makanan sehat

terdapat dalam butir soal nomor 5, 7, dan 9. Distribusi frekuensi skor pengetahuan

makanan sehat pada sekolah dasar Simokerto dan Sekolah Dasar Adinda tidak

ditemukan, karena frekuensi skor pengetahuan makanan sehat didapatkan bahwa

penyebaran jumlah persentase jawaban benar yang merata pada Sekolah Dasar

Simokerto dan Sekolah Dasar Adinda.

Tabel 5.13 Skor pengetahuan makanan sehat berdasarkan umur


IR – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
31

JUMLAH
0 1 2 3 total
BENAR
A (6,9-7th) 0 (0,0%) 4 (36,7%) 3 (27,8%) 4 (36,7%) 11 (100%)
B (7,9-8th) 2 (4,3%) 8 (17,4%) 12 (26,1%) 24 (52,8%) 46 (100%)
C (8-9th) 1 (1,6%) 8 (12,7%) 16 (25,4%) 38 (60,3%) 63 (100%)

Tabel diatas merupakan data skor dari soal post test (materi pengetahuan

makanan sehat) berdasarkan umur. . Materi pengetahuan makanan sehat terdapat

dalam butir soal nomor 5, 7, dan 9. Distribusi frekuensi skor untuk materi waktu

menyikat gigi pada kategori usia C (8-9 tahun) lebih banyak yang menjawab

benar dibandingan frekuensi skor pada kategori usia A (6,9-7 tahun) dan kategori

usia B (7,9-8 tahun).

5.2.5 Distribusi Frekuensi Skor Pengetahuan Kesehatan Gigi dan Mulut

Tabel 5.14 Skor pengetahuan kesehatan gigi dan mulut berdasarkan jenis kelamin

JUMLAH BENAR 0 1 2 total

Laki-laki 1 (1,7%) 17 (28,3%) 42 (70%) 60 (100%)


Perempuan 0 (0,0%) 15 (25%) 45 (75%) 60 (100%)

Tabel diatas merupakan data skor dari soal post test (materi pengetahuan

kesehatan gigi dan mulut) berdasarkan jenis kelamin. Materi materi pengetahuan

kesehatan gigi dan mulut terdapat dalam butir soal nomor 3, 6, dan 8. Distribusi

frekuensi skor pengetahuan kesehatan gigi dan mulut pada laki-laki dan

perempuan tidak ditemukan, karena frekuensi skor pengetahuan pada materi ini

didapatkan bahwa penyebaran jumlah persentase jawaban benar yang merata pada

laki-laki dan perempuan.


IR – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
32

Tabel 5.15 Skor pengetahuan kesehatan gigi dan mulut berdasarkan sekolah

JUMLAH BENAR 0 1 2 total

SD Adinda 0 (0,0%) 12 (19,7%) 49 (80,3%) 61 (100%)


SD Simokerto 1 (1,7%) 20 (33,9%) 38 (64,4%) 59 (100%)

Tabel diatas merupakan data skor dari soal post test (materi pengetahuan

kesehatan gigi dan mulut) berdasarkan jenis kelamin. Materi materi pengetahuan

kesehatan gigi dan mulut terdapat dalam butir soal nomor 3, 6, dan 8. Distribusi

frekuensi skor pengetahuan kesehatan gigi dan mulut pada sekolah dasar Adinda

dan sekolah dasar Simokerto tidak ditemukan, karena frekuensi skor pengetahuan

pada materi ini didapatkan bahwa penyebaran jumlah persentase jawaban benar

yang merata pada sekolah dasar Adinda dan sekolah dasar Simokerto.

Tabel 5.16 Skor pengetahuan kesehatan gigi dan mulut berdasarkan umur

JUMLAH BENAR 0 1 2 total

A (6,9-7th) 0 (0,0%) 3 (27,3%) 8 (72,7%) 11 (100%)


B (7,9-8th) 0 (0,0%) 16 (34,8%) 30 (65,2%) 46 (100%)
C (8-9th) 1 (1,6%) 13 (20,6%) 49 (77,8%) 63 (100%)

Tabel diatas merupakan data skor dari soal post test (materi pengetahuan

kesehatan gigi dan mulut) berdasarkan jenis kelamin. Materi materi pengetahuan

kesehatan gigi dan mulut dalam butir soal nomor 3, 6, dan 8. Distribusi frekuensi

skor untuk materi waktu menyikat gigi pada kategori usia C (8-9 tahun) lebih

banyak yang menjawab benar dibandingan frekuensi skor pada kategori usia A

(6,9-7 tahun) dan kategori usia B (7,9-8 tahun).


IR – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

BAB 6

PEMBAHASAN

Metode yang digunakan dalam penelitian dan pengembangan ini adalah

dengan menggunakan P-Proses. Di dalam P-Proses terdapat beberapa tahapan

yaitu analisis, desain strategi, pengembangan dan uji coba, implementasi dan

monitoring serta evaluasi dan perencanaan ulang. Namun pada penelitian dan

pengembangan ini hanya sampai pada tahap implementasi dan monitoring.

Tahap pertama yang dilakukan adalah analisis. Analisis situasi dalam

penelitian ini mencari tahu mengapa anak sekolah dasar masih banyak yang

mengalami karies walaupun mereka rajin dalam menyikat gigi. Selanjutnya

dilakukan analisis audience, yaitu dengan menganalisa karakteristik (sosial dan

perilaku), dan melihat kebutuhan materi seperti apa yang dibutuhkan oleh anak

sekolah dasar.

Tahap kedua adalah melakukan desain strategi, dimana dalam tahap ini

peneliti menentukan saluran (menyusun konsep dan menentukan media yang

digunakan) agar mudah diterima oleh anak sekolah dasar sesuai dengan situasi

dan kondisi yang telah di analisa sebelumnya. Terpilihlah video animasi sebagai

media karena pertimbangan analisa dan berbagai penelitian yang mendukung.

Dwyer (2006), membuktikan bahwa efektifitas animasi memiliki efektifitas yang

baik jika digunakan sebagai media pembelajaran. Jika dibandingkan gambar diam

(ilustrasi), 80% siswa yang melakukan pembelajaran menggunakan media animasi

lebih dapat meningkatkan ingatan, niat dan kesungguhan siswa dalam belajar.

Setelah menentukan medianya selanjutnya menyusun naskah, storyline, dan

33
IR – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
34

membuat sebuah karakter yang sekiranya cocok dengan karakter anak sekolah

dasar agar materi yang disampaikan mudah diingat dan dimengerti, kemudian di

konsultasikan kepada ahli materi dan juga ahli media.

Di tahap ketiga ada pengembangan dan uji coba. Mengembangkan media

yang akan digunakan seperti mendesain vektor karakter serta vektor animasi

pendukung (yang akan memperkuat atau memperjelas materi yang muncul di

video), menyusun storyboard, mencari dubber yang sesuai karakter, menentukan

durasi video yang tepat, serta menentukan background musik agar mampu

menarik perhatian responden yang dituju. Jika seluruh instrumen yang digunakan

untuk mendukung konten video sudah siap, selanjutnya adalah men-direct video

animasinya agar sesuai dengan storyboard yang telah disusun, mulai dari

menentukan durasi antar scene hingga transisi dari scene yang satu dengan scene

lainnya, agar terjadi sinkronisasi scene yang tepat dan sesuai sasaran. Aplikasi

yang digunakan dalam pengembangan ini ada dibagi menjadi 3 yaitu Corel Draw

(aplikasi vektor untuk mendesain karakter dan storyboard), Adobe After Effect

(aplikasi editing video yang mampu me-rendering sekumpulan vektor agar

menjadi suatu animasi), dan juga Audacity (aplikasi untuk merekam suara dari

dubber). Setelah video animasi yang dikembangkan rampung, kemudian

dilakukan uji kepada ahli media dan juga ahli materi. Hasil dari tes uji kelayakan

dari ahli materi memiliki nilai rerata 3,2, sedangkan hasil dari tes uji kelayakan

dari ahli media memiliki nilai rerata 3,4. Skor rerata yang diperoleh tersebut bila

dikonversikan berdasarkan tabel konversi, maka hasil penilaian dari para ahli

materi dan media untuk mengukur kelayakan media video promosi kesehatan gigi

dan mulut ini dikategorikan Layak.


IR – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
35

Tahap terakhir dalam proses peneltian dan pengembangan ini adalah

memberikan video animasi yang dikembangkan kepada responden yang dituju.

Sebelumnya, dilakukan dulu pemilihan sasaran responden dan lokasi. Sampel

total pada penelitian dan pengembangan ini adalah 120 siswa sekolah dasar

wilayah kota Surabaya yang diambil secara random sampling. Selanjutnya

mengurus surat perizinan dan persetujuan dari pihak sekolah guru, murid, dan

orang tua. Jika semua perizinan telah rampung, kemudian memilih responden

yang sesuai dengan sasaran awal pengembangan yaitu siswa dengan usia 6-9

tahun. Pemilihan usia dari calon responden berdasarkan teori Allen dan Marotz

(2010) yang menjelaskan bahwa siswa dengan usia tersebut lebih suka mencari

informasi melalui media video. Setelah menentukan responden yang akan dituju,

kemudian mengumpulkannya dalam suatu ruangan kelas dan diberikan soal pre

test untuk mengukur pengetahuan awal siswa sebelum menonton video animasi.

Kemudian video diberikan menggunakan proyektor kelas, dan siwa diinstruksikan

untuk menyimak video tersebut sampai selesai. Responden diberikan soal post

test 3 hari setelah menonton video, guna menguji ingatan dan penigkatan

pengetahuan siswa setelah mendapatkan informasi baru kesehatan gigi dan mulut

melalu video animasi yang mereka saksikan.

Berdasarkan tabel 5.1, skor rata rata pengetahuan anak sebelum terpapar

video animasi adalah 61,0 pada pre test, dan mengalami peningkatan pengetahuan

dengan skor 70,1 pada post test. Jika melihat p-value dari tabel tersebut,

didapatkan perbedaan nilai yang signifikan yaitu p-value < 0,05.

Terlihat bahwa pemberian video animasi promosi kesehatan gigi dan

mulut memberikan peningkatan pengetahuan yang signifikan pada siswa sekolah


IR – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
36

dasar. Hal ini sesuai dengan pernyataan teori Edgar Dale yang mengemukakan

bahwa semakin banyak panca indera yang digunakan untuk menerima sebuah

informasi maka semakin banyak dan jelas pula sebuah informasi (pengetahuan)

itu diterima. Dalam penelitian dan pengembangan ini, media video animasi yang

digunakan merangsang indera pengelihatan dan juga indera pendengaran. Jika

mengacu pada kerucut pengalaman Edgar Dale, seseorang akan mengingat suatu

kejadian atau peristiwa 50% berasal dari indera penglihatan dan juga indera

pendengaran.

Pemberian video animasi dapat membantu siswa untuk memvisualisasikan

sesuatu yang susah untuk dibayangkan, contohnya cara menyikat gigi yang benar

(Betrancourt, 2000). Selain itu animasi juga membuat siswa mudah dalam

memahami hal yang bersifat kompleks dan dinamis karena sifat dari animasi

adalah menggantikan konsep abstrak menjadi konkrit. Selain itu animasi juga

dapat menghindarkan risiko siswa dalam berfikir sehingga mengurangi kesalah

pahaman teori (McClean et al., 2005).

Dalam penelitian lain menyebutkan bahwa video animasi merupakan

media yang efektif dalam menyampaikan penyuluhan materi kesehatan gigi dan

mulut dibandingkan metode konvensional biasa. Penelitian tersebut dilakukan di

Sekolah Hulu Terengganu District, Malaysia. (Sinor, 2011). Penelitian lain yang

mendukung hasil dari penelitian ini adalah hasil penelitian Tihariningrum et al,

(2013) yang menyatakan bahwa setelah diberikan penyuluhan dengan media

kartun animasi, pengetahuan kesehatan gigi dan mulut pada siswa di MI.NU

Maudluul Ulum Kota Malang lebih tinggi jika dibandingkan penyuluhan dengan

media poster.
IR – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
37

Skor nilai dari soal post test dengan kisi-kisi materi cara menyikat gigi,

didistribusikan kedalam beberapa tabel berdasarkan jenis kelamin, asal sekolah,

dan umur. Pada tabel 5.4 menunjukan jumlah siswa laki-laki yang menjawab soal

post test dengan jawaban benar 5 sama dengan jumlah siswa perempuan yang

menjawab dengan benar 5 yaitu masing-masing 4 siswa dari total 120 siswa laki-

laki dan juga perempuan. Jika melihat data berdasarkan asal sekolah pada tabel

5.5 menunjukan data siswa yang bersekolah di SD Simokerto lebih banyak yang

menjawab benar 5 dibandingkan siswa pada SD Adinda, tetapi siswa pada SD

Simokerto juga didapati lebih banyak yang menjawab salah dibandingkan siswa

pada SD Adinda. Untuk kategori umur yang paling banyak menjawab benar pada

tabel 5.6 adalah siswa dengan kategori umur B (7-7,9th) sejumlah 4 orang siswa

dari total 46 siswa dengan umur yang sama.

Skor dari nilai soal post test dengan kisi-kisi materi waktu menyikat gigi

juga didistribusikan kedalam beberapa tabel berdasarkan jenis kelamin, asal

sekolah, dan umur. Untuk kisi-kisi materi ini jumlah siswa perempuan lebih

banyak yang menjawab benar semua dibandingkan dengan siswa laki-laki dilihat

data dari tabel.5.7. Sedangakan jika dilihat berdasarkan asal sekolah pada tabel

5.8, siswa pada SD Adinda lebih banyak menjawab benar semua dibandingkan

dengan siswa pada SD Simokerto. Untuk kelompok umur yang lebih banyak

menjawab benar semua pada kisi-kisi materi waktu menyikat adalah kelompok

usia C (8-9th) diikuti kelompok umur B (7-7,9th) dan kelompok C (6-6,9th) dilihat

dari data tabel 5.9.

Skor dari nilai soal post test dengan kisi-kisi materi waktu kunjungan ke

dokter gigi juga didistribusikan kedalam beberapa tabel berdasarkan jenis


IR – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
38

kelamin, asal sekolah, dan umur. Data dari tabel 5.9 menunjukan jumlah siswa

laki-laki yang menjawab benar semua lebih banyak dari jumlah siswa perempuan

yang menjawab benar semua, yaitu 28 berbanding 17. Jika melihat skor nilai pada

tabel 5.10 berdasarkan asal sekolah, siswa pada SD Simokerto lebih banyak

menjawab benar semua dibandingkan dengan siswa pada SD Adinda. Sedangkan

untuk kategori umur yang lebih banyak menjawab jawaban dengan benar semua

pada kisi-kisi materi waktu kunjungan ke dokter gigi adalah siswa dengan

kategori umur C (8-9th) diikuti dengan siswa dengan kategori umur B (7-7,9th), dan

siswa dengan kategori umur A (6-6,9th) dilihat dari tabel 5.11.

Distribusi frekuensi skor pengetahuan makanan sehat didistribusikan juga

berdasarkan jenis kelamin, asal sekolah, dan umur. Pada tabel 5.12 didapatkan

informasi bahwa pada kisi-kisi materi seputar makanan sehat, siswa perempuan

lebih banyak yang menjawab benar semua dibandingkan dengan siswa laki-laki.

Tetapi pada data tersebut jumlah siswa perempuan yang jawabannya salah semua

lebih banyak dari jumhlah laki-laki yang jawabannya salah semua. Jika melihat

data dari tabel 5.13 berdasarkan asal sekolah, jumlah siswa yang menjawab benar

semua pada SD Adinda lebih banyak dibandingkan dengan siswa pada SD

Simokerto. Sedangkan siswa dengan kategori umur C (8-9 th) lebih banyak

menjawab benar semua dibandingan dengan kategori umur yang lain.

Pada kisi-kisi materi pengetahuan umum kesehatan gigi dan mulut, jumlah

siswa permpuan lebih banyak menjawab soal dengan benar semua dibandingkan

jumlah siswa laki-laki dengan jawaban sama, dilihat dari tabel 5.14. Jika melihat

skor pengetahuan berdasarkan asal sekolah pada tabel 5.15, jumlah siswa pada SD

Adinda lebih banyak menjawab benar semua dibandingkan dengan jumlah siswa
IR – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
39

yang menjawab benar semua pada SD Simokerto. Kategori umur yang paling

banyak menjawab soal dengan jawaban benar semua adalah siswa dengan

kategori umur C (8-9th) diikuti siswa dengan kategori umur B dan A.


IR – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

BAB 7

PENUTUP

7.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil data dari pengembangan dan penelitian yang telah

dijabarkan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa hasil dari uji ahli materi dan

ahli media dalam mengukur kualitas kelayakan media video promosi kesehatan

gigi dan mulut untuk anak sekolah dasar memperoleh kategori layak untuk

dijadikan media promosi kesehatan gigi dan mulut untuk anak usia sekolah dasar.

Uji coba lapangan skala besar berdasarkan kenaikan tingkat pengetahuan

kesehatan gigi dan mulut pada siswa sekolah dasar Kota Surabaya juga didapatkan

hasil peningkatan pengetahuan yang signifikan.

7.2 Saran

1. Sebaiknya setelah siswa menonton video animasi, langsung dilakukan post

test untuk menguji efektivitas media yang digunakan. Tidak perlu

menunggu waktu jeda (3 hari), karena dikhawatirkan akan menimbulkan

bias penelitian.

2. Media video animasi dapat digunakan untuk meningkatkan pengetahuan

waktu yang baik dalam menyikat gigi dan meningkatkan pengetahuan

waktu minimal kunjungan ke dokter gigi.

3. Media video animasi ini dapat digunakan oleh pihak sekolah ataupun

fakultas sebagai media untuk promosi kesehatan gigi dan mulut karena

media video animasi ini sudah teruji dan terbukti meningkatkan

pengetahuan anak usia sekolah dasar.

40
IR – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

DAFTAR PUSTAKA

Adinda & Adjie. 2011. Film Animasi 2d Berbasis 3d Menggunakan Teknik Cell

Shading Berjudul The Postman Story , 6. Tugas Akhir. Surabaya: Stikom.

Allen, Eileen.K. & Marotz, Lynn. R. 2010. Profil Perkembangan Anak: Pra

Kelahiran Hingga Usia 12 Tahun. (Alih Bahasa: Valentino). Jakarta:

Indeks.

Amir Tengku Rafly. 2008. Pumping Teacher. Bogor: pumping publiser.

Arif S. Sadiman. 2012. Media Pendidikan, Pengertian, Pengembangan, dan

Pemanfaatannya. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

Arsyad, Azhar. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

As, R. (2012) "Keefektifan Ilustrasi Terhadap Kemampuan Mengingat Isi Cerita

Pada Siswa Kelas 3 Sdn 01 Sisir The Effectiveness Of Illustration Against

The Ability Of Remembering The Contens Of Story At Students Class 3

Sdn 01 Sisir Kota Batu’, (2), pp. 1–12.

Astuti & Mustadi. 2014. Pengaruh Penggunaan Media Film Animasi Terhadap

Keterampilan Menulis Karangan Narasi Siswa Kelas V Sd. Journal Prima

Edukasia, 2(2).

Betrancourt, Mireille & Barbara Tversky. 2000. Effect of Computer Animation on

Users’ Performance: A Review. Le travail Humain. Vol 63. No 4. 311-329.

Cheppy Riyana. 2007. Pedoman Pengembangan Media Video. Jakarta: P3AI UPI.

Departemen Kesehatan. 2008. Modul Pelatihan Bagi Tenaga Promosi Kesehatan

di Puskesmas 2008. Jakarta: DEPKES RI

Fitriani, S. 2011. Promosi Kesehatan. Cetakan 1. Yogyakarta: Graha Ilmu.


Gilang, Ardyan. 2010. Serba Serbi Kesehatan Gigi dan Mulut. Jakarta: Bukune

41
IR – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
42

Health Communication Partnership, 2003. The New P-Process, steps in strategic

communication. Baltimore: John Hopkins Bloomberg School of Public

Health

Herijulianti E. 2002. Pendidikan Kesehatan Gigi, Penerbit Buku Kedokteran

EGC, Jakarta.
Hurlock, E. B. 2012. Psikologi Perkembangan, Suatu Pendekatan Sepanjang

Rentang Kehidupan (terjemahan). Jakarta: Erlangga.


Ke, F., Lin, H., Ching, Y., Dwyer, F.2006. Effects of Animation on Multi-Level

Learning Outcomes for Learners with Different Characteristics: A Meta-

Analytic Assessment and Interpretation. Journal of Visual Literacy, Spring

2006 volume 26, number 1, pp.15-40

Kemkes, 2013. Riset Kesehatan Dasar 2013. [Online] Available at:

http://www.depkes.go.id/resources/download/general/Hasil%20Riskesdas

%202013.pdf [Accessed 12 November 2017].


Maulana, Heri. 2009. Promosi Kesehatan. Jakarta : EGC.

McClean, P., Johnson C., Rogers R., Daniels L., Reber, J., Slator, B. M., Terpstra,

J., White, A. 2005. Molecular and cellular biology animations.

Development and impact on student learning. Cell Biology Education,

4:169-179.
Minata, H. 2011. Penyebab utama karies gigi. Desember 1, 2011.

http://kesehatan.kompasiana.com/medis/2011/11/16/penyebab-utama

karies-gigi
Morrison J. B., Tversky, B., Betrancourt, M. 2000. Animation : does it facilitate

learning ?. AAAI Technical Report SS-00-04.

Musfiqon. 2012. Pengembangan Media dan Sumber Media Pembelajaran. Jakarta:

PT. Prestasi Pustakaraya.

Notoatmodjo, S. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.


IR – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
43

2004. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Pi, P.-T. (2016) “The Power of TV Advertising to Affect Children’s Dental Health

and the Need for Regulatory Changes”, Ontario Dentist, pp. 14–19.

Schuurs. 2003. Patologi Gigi Geligi. Yogyakarta : UGM Press.


Sinor, MZ. Comparison Between Conventional Health Promotion And Use Of

Cartoon Animation in Delivering Oral Health Education. Dental Faculty

Islamic Science University of Malaysia (USIM). International Journal Of

Humanities And Social Science. March 2011 ; 1 (3) : 169-73.

Sugihartono. 2013. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press

Sunaryo. 2014. Psikologi untuk keperawatan. Jakarta : EGC


Tihariningrum P., Diwya Nugrhaini, Fattu Nada Pertiwi. Efektifitas Penyuluhan

Dengan Media Poster dan Animasi Bergambar terhadap Pengetahuan

Kesehatan Gigi dan Mulut Siswa Usia 7- 10 di MI.NU Maudluul Ulum

Kota Malang. Jurnal. Malang: PSPDG FK Universitas Brawija. 2013.

Hal:1-8
Wiyani, Novan Ardy. 2013. Desain Pembelajaran Pendidikan: Tata Rancang

Pembelajaran Menuju Pencapaian Kompetensi. Yogyakarta: Ar-Ruzz

Media.

Yuwono. 2003. Faktor-faktor yang memungkinkan terjadinya karies dentis di

SMA Negeri 15 Semarang.Jakarta : EGC.


IR – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
44

Lampiran 1
Sertifikat Uji Etik

SKRIPSI PENGEMBANGAN MEDIA VIDEO … M. PANJI SABILA A.M


IR – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
45

Lampiran 2

ANGKET MEDIA VIDEO ANIMASI PROMOSI KESEHATAN GIGI DAN


MULUT PADA SISWA SEKOLAH DASAR DI KOTA SURABAYA
UNTUK AHLI MATERI

Nama :
Bidang Keahlian :
Nama Instansi :
Petunjuk
1. Isi nama, jabatan dan nama Instansi pada kolom yang disediakan
2. Angket ini adalah tindak lanjut dari pembuatan Media Video Animasi
Promosi Kesehatan Gigi Dan Mulut Pada Siswa Sekolah Dasar Di Kota
Surabaya
3. Berikanlah pendapat anda sejujur-jujurnya
4. Berikan tanda (√) pada kolom yang disediakan sesuai dengan jawaban
anda

Keterangan :

4 : Sangat Seutuju
3 : Setuju
2 : Kurang Setuju
1 : Tidak Setuju

No Kriteria 1 2 3 4

Susunan materi yang disajikan sesuai


1 dengan referensi materi kedokteran 1 1
gigi.

SKRIPSI PENGEMBANGAN MEDIA VIDEO … M. PANJI SABILA A.M


IR – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
46

Materi yang disajikan dalam media


2 video animasi sesuai/relevan dengan 1 1
kebutuhan kesehatan gigi anak.
 

Materi yang disajikan dalam media


videoa animasi mampu menyajikan
3 1 1
keseluruhan materi edukasi yang
telah dirancang
 

Materi yang disajikan dalam media


4 video animasi sudah jelas dan mudah 1 1
dipahami.
 

Bahasa yang digunakan dalam


5 penyajian materi sudah jelas, 1 1
komunikatif dan mudah dipahami.
 
Penyajian gambar dalam media
6 video animasi sesuai dengan materi 1 1
yang dirancang
 

Penyajian animasi dalam media


7 video dapat memperjelas materi dan 1 1
informasi
 
Jumlah Skor 0 6 12 28

Skor Total 46

Jumlah skor 1 = 1 x banyaknya validator yang memberi skor 1

0x1=0

Jumlah skor 2 = 2 x banyaknya validator yang memberi skor 2

2x3=6

Jumlah skor 3 = 3 x banyaknya validator yang memberi skor 3

3 x 4 = 12

SKRIPSI PENGEMBANGAN MEDIA VIDEO … M. PANJI SABILA A.M


IR – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
47

Jumlah skor 4 = 4x banyaknya validator yang memberi skor 4

4 x 7 = 28

Skor Total = h1 + h2 + h3 + h4

= 0 +6 +12 +28

= 46
1 σ 𝑥 46 46
= 𝑥 = = = 3 ,2
Rerata 𝐵 𝑎 𝑛 𝑦 𝑎 𝑘 𝑛 𝑦 𝑎 𝑉 𝑎 𝑙𝑖𝑑 𝑎 𝑡 𝑜 𝑟 𝑛 2 .7 14

Keterangan :

X̅ = Rerata

Σx=jumlah skor yang diperoleh

𝑛 =banyaknya butir pernyataan

No Rentang Skor Kategori Kualitas


4 X > 3,4 Sangat Layak ( SL)
3 2,8 < X ≤ 3,4 Layak (L)
2 2,2 < X ≤ 2,8 Cukup Layak (CL)
1 1,6 < X ≤ 2,2 Kurang Layak (KL)
Kriteria Penilaian Ideal (Sukardjo, 2008)

SKRIPSI PENGEMBANGAN MEDIA VIDEO … M. PANJI SABILA A.M


IR – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
48

Lampiran 3

ANGKET MEDIA VIDEO ANIMASI PROMOSI KESEHATAN GIGI DAN


MULUT PADA SISWA SEKOLAH DASAR DI KOTA SURABAYA
UNTUK AHLI MEDIA

Nama :
Bidang Keahlian :
Nama Instansi :
Petunjuk
1. Isi nama, jabatan dan nama Instansi pada kolom yang disediakan
2. Angket ini adalah tindak lanjut dari pembuatan Media Video Animasi
Promosi Kesehatan Gigi Dan Mulut Pada Siswa Sekolah Dasar Di Kota
Surabaya
3. Berikanlah pendapat anda sejujur-jujurnya
4. Berikan tanda (√) pada kolom yang disediakan sesuai dengan jawaban
anda

Keterangan :

4 : Sangat Seutuju
3 : Setuju
2 : Kurang Setuju
1 : Tidak Setuju

No Aspek Media 1 2 3 4

Media ini dapat dikelola dengan


mudah
1   1

   

Media video animasi ini dapat


2 dijalankan atau di operasikan di   1
beberapa software
   

SKRIPSI PENGEMBANGAN MEDIA VIDEO … M. PANJI SABILA A.M


IR – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
49

Media video animasi ini bisa


3 dimanfaatkan kembali sebagai media   1
promosi kesehatan gigi dan mulut
   

Media video animasi ini dapat


dibagikan di berbagai macam
4 1  
platform media sosial jika
dibutuhkan
   

  Aspek Tampilan Program        

Tampilan sesuai dengan karakter


5   1  
siswa sekolah dasar.
 
Pemilihan tokoh dan karakter
6   1  
sesuai  

Menggunakan bahasa Indonesia


7     1
yang baik dan benar
 

Bahasa mudah dipahami anak


8 1    
sekolah dasar
 
Pengisi suara dipahami oleh siswa
9 1    
sekolah dasar
 
Sajian kontennya menarik dan
10   1  
sesuai tema  

Animasi dari media video ini


11     1
menjadikan materi mudah dipahami
 
12 Pemilihan setting cerita tepat     1  

Pemilihan musik pengiring media


13 video animasi sesuai dengan konten   1  
video
 

SKRIPSI PENGEMBANGAN MEDIA VIDEO … M. PANJI SABILA A.M


IR – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
50

Pemilihan musik pengiring media


14 video animasi sesuai dengan   1  
karakter anak sekolah dasar
 

Aspek Kualitas Teknis, Keefektifan


         
Program

Suara dapat didengarkan dengan


15 1    
baik dan sudah tepat
 
Media video animasi ini tidak
16   1  
membosankan  
17 Bahasa yang digunakan interaktif 1    
 
Materi yang dibawakan sesuai
18 dengan tujuan konten promosi     1
kesehatan gigi dan mulut
 
Originalitas konten dan tokoh
19 (karakter) dari media video animasi     1
ini baik  
Media video animasi ini baru dan
20 unik sesuai dengan karakter siswa     1
sekolah dasar  
Media video animasi ini sesuai
21 dengan kemampuan komputer saat     1
ini
 
Jumlah Skor 0 8 24 36

Skor Total 68

Jumlah skor 1 = 1 x banyaknya validator yang memberi skor 1

0x1=0

Jumlah skor 2 = 2 x banyaknya validator yang memberi skor 2

2x4=8

Jumlah skor 3 = 3 x banyaknya validator yang memberi skor 3

SKRIPSI PENGEMBANGAN MEDIA VIDEO … M. PANJI SABILA A.M


IR – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
51

3 x 8 = 24

Jumlah skor 4 = 4x banyaknya validator yang memberi skor 4

4 x 9 = 36

Skor Total = h1 + h2 + h3 + h4

= 0 + 8 + 24 + 36

= 68
1 σ 𝑥 68 68
= 𝑥 = = = 3 ,2
Rerata 𝐵 𝑎 𝑛 𝑦 𝑎 𝑘 𝑛 𝑦 𝑎 𝑉 𝑎 𝑙𝑖𝑑 𝑎 𝑡 𝑜 𝑟 𝑛 1 .2 1 21

Keterangan :

X̅ = Rerata

Σx=jumlah skor yang diperoleh

𝑛 =banyaknya butir pernyataan

No Rentang Skor Kategori Kualitas


4 X > 3,4 Sangat Layak ( SL)
3 2,8 < X ≤ 3,4 Layak (L)
2 2,2 < X ≤ 2,8 Cukup Layak (CL)
1 1,6 < X ≤ 2,2 Kurang Layak (KL)
Kriteria Penilaian Ideal (Sukardjo, 2008)

SKRIPSI PENGEMBANGAN MEDIA VIDEO … M. PANJI SABILA A.M


IR – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
52

Lampiran 4

Naskah Video Animasi 2D Kesehatan Gigi dan Mulut


- Toto : Halo adik-adik perkenalkan namaku Toto (tangan toto melambai),
pada video kali ini aku akan membahas bagaimana cara mejaga kesehatan
gigi dan mulut bersama Mr.Dentine (tangan MRD melambai) (transisi
slide ke kiri menuju scene selanjutnya

- Mr. Dentine : Hal yang paling utama untuk menjaga kesehatan gigi dan
mulut adalah, dengan menyikat gigi secara rutin (animasi sikat gigi
muncul ke tangan mrd) minimal 2 kali sehari, pagi setelah sarapan
(animasi jam dan matahari muncul dari bawah ke atas) dan malam
sebelum tidur (animasi matahari dan jam slide ke kiri berganti menjadi
bulan). Agar gigi kita bersih, dari sisa makanan dan juga plak ( jam dan
matahari mengecil lalu hilang *cepat)

- Toto : Hmm Apa itu plak ??? (tulisan PLAK muncul) (ekspresi muka toto
bingung dan mrd menyikat kepalanya sendiri) (transisi ke scene
selanjutnya)

- *voice over Mr. Dentine : Plak adalah sekumpulan kuman jahat yang
terbentuk dari berbagai macam sisa makanan, kemudian menempel pada
gigi (animasi kuman muncul di antara gigi) (gigi perlahan berubah warna
menjadi coklat)

- Mr. Dentine: Jika plak tidak dibersihkan, akan menyebabkan gigi menjadi
berlubang atau bisa disebut juga Karies (tulisan KARIES muncul) (gigi
perlahan lahan menjadi rusak) (transisi ke scene berikutnya)

- Mr. Dentine : Maka dari itu kita harus rajin menyikat gigi. (Mr. Dentine
menyikat badannya sendiri)
- Toto : Lalu bagaimana cara menyikat gigi yang baik dan benar? (menoleh
mr. Dentine)
*Hening sejenak

- Mr. Dentine : Okee Pertama siapkan sikat gigi khusus anak (sikat gigi
muncul pop up) agar bisa menyesuaikan dengan ukuran mulut kita.
Gunakan pasta gigi yang mengandung fluoride lalu diulaskan sebesar biji
jagung pada permukaan bulu sikat. (Animasi sikat gigi diulasi oleh pasta
gigi sebesar biji jagung) *transisi ke scene selanjutnya

SKRIPSI PENGEMBANGAN MEDIA VIDEO … M. PANJI SABILA A.M


IR – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
53

- Mr. Dentine :
1. Buka mulutmu kemudian mulailah menyikat gigi depan atas dan
bawah, dengan gerakan vertikal. (animasi gosok gigi bagian depan ke
atas dan bawah)
2. Kemudian mulai menyikat bagian luar gigi belakang dengan gerakan
memutar. (animasi menyikat gigi belakang bagian luar, rahang bawah
kiri dan kanan, rahang atas kiri dan kanan)
3. Selanjutnya mulai menyikat gigi depan bagian dalam dengan gerakan
sedikit mencangkul (animasi gosok gigi depan bagian dalam atas dan
bawah
4. Jangan lupa untuk menyikat gigi belakang bagian dalam gerakan
memutar (animasi sikat gigi rahan bawah kiri dan kanan, rahan atas
kiri dan kanan)
5. Dan yang terakhir menyikat permukaan kunyah gigi dengan gerakan
maju mundur dan berulang. (sikat gigi rahang atas dan juga bawah)
6. Gantilah sikat gigimu maksimal 3 bulan sekali, agar menjaga fungsi
sikat gigi tetap maksimal saat membersihkan gigi dan mulut. (karakter
toto muncul, sikat gigi muncul, tulisan 3 bulan sekali muncul)

- Toto : Untuk menjaga gigi kita tetap sehat, sebaiknya kurangi makan
makanan manis dan juga bersoda. Perbanyaklah memakan makanan sehat
seperti buah daging dan juga sayuran. (animasi makanan makanan
muncul)

- Toto : Jangan lupa, periksa ke dokter gigi minimal 6 bulan sekali. (animasi
calendar muncul, karakter menjadi kecil)

- All Character : Ayo bersama sama menjaga kesehatan gigi dan mulut !!

SKRIPSI PENGEMBANGAN MEDIA VIDEO … M. PANJI SABILA A.M


IR – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
54

Lampiran 5
KISI–KISI MATERI SOAL

No Kisi-kisi Materi No Butir

1 Pengetahuan cara menyikat gigi 10

2 Pengetahuan waktu menyikat gigi 1,2

3 Pengetahuan waktu kunjungan ke dokter gigi 4

4 Pengetahuan makanan sehat 5,7,9

5 Pengetahuan umum kesehatan gigi dan mulut 3,6,8

SKRIPSI PENGEMBANGAN MEDIA VIDEO … M. PANJI SABILA A.M


IR – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
55

Lampiran 6
SOAL KUISIONER PRE TEST DAN POST TEST

NAMA :
KELAS :
ABSEN :
UMUR :
ALAMAT :

1. AGAR GIGI KITA BERSIH KITA PERLU SIKAT GIGI SEBANYAK?


A. MINIMAL 2X DALAM SEHARI
B. MINIMAL 1X DALAM SEHARI
C. SEBANYAK BANYAKNYA
2. WAKTU YANG TEPAT UNTUK KITA MENYIKAT GIGI ADALAH…
A. SESUDAH SARAPAN SAJA
B. SESUDAH SARAPAN DAN SEBELUM TIDUR
C. SETELAH MANDI SORE
3. KAPAN SEBAIKNYA KITA MENGGANTI SIKAT GIGI ?
A. SETIAP ULANG TAHUN
B. MINIMAL 3 BULAN SEKALI
C. MINIMAL 1X SEMINGGU
4. UNTUK MENJAGA KESEHATAN GIGI KITA, SEBAIKNYA KE DOKTER GIGI SETIAP…
A. TIDAK PERLU
B. SETIAP 2X SEMINGGU
C. MINIMAL 6 BULAN SEKALI
5. MAKANAN YANG BAIK UNTUK KESEHATAN GIGI DAN MULUT ADALAH…..
A. BUAH BUAHAN DAN SAYUR
B. MINUMAN BERSODA
C. PERMEN DAN COKLAT
6. PLAK ADALAH…
A. GIGI YANG SAKIT
B. PASTA GIGI
C. KOTORAN ATAU SISA MAKANAN YANG TERSELIP DI GIGI
7. JIKA SETELAH SELESAI MAKAN KITA TIDAK MEMBERSIHKAN GIGI, MAKA…
D. MENIMBULKAN PLAK ATAU KOTORAN SISA MAKANAN
E. GIGI BAIK BAIK SAJA
F. GIGI MENJADI HILANG
8. KARIES GIGI ADALAH NAMA LAIN DARI…
A. GIGI BERLUBANG
B. GIGI RADANG
C. GIGI HITAM
9. UNTUK MEMBERSIHKAN GIGI SETELAH MAKAN, SEBAIKNYA…
A. BERKUMUR-KUMUR SAJA
B. MENYIKAT GIGI DAN JUGA BERKUMUR
C. MEMINUM ES THE
10. BANTULAH UPIN & IPIN UNTUK MENYIKAT GIGI YANG BAIK DAN BENAR, DENGAN
MENYATUKAN POTONGAN GAMBAR DI BAWAH INI

SKRIPSI PENGEMBANGAN MEDIA VIDEO … M. PANJI SABILA A.M


IR – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
56

1 A. MENYIKAT BAGIAN
DALAM GIGI DEPAN ATAS

2. B. MENYIKAT BAGIAN
LUAR GIGI DEPAN ATAS

3. C. MENYIKAT
PERMUKAAN KUNYAH
GIGI

4. D. MENYIKAT BAGIAN
LUAR GIGI BELAKANG

5. E. MENYIKAT BAGIAN
DALAM GIGI BELAKANG

TERIMAKASIH.

SKRIPSI PENGEMBANGAN MEDIA VIDEO … M. PANJI SABILA A.M


IR – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
57

Lampiran 6
Storyboard Video Animasi

SKRIPSI PENGEMBANGAN MEDIA VIDEO … M. PANJI SABILA A.M


IR – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
58

SKRIPSI PENGEMBANGAN MEDIA VIDEO … M. PANJI SABILA A.M


IR – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
59

Lampiran 7
Foto Kegiatan

SKRIPSI PENGEMBANGAN MEDIA VIDEO … M. PANJI SABILA A.M


IR – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
60

Lampiran 8
Surat Izin Penelitian

SKRIPSI PENGEMBANGAN MEDIA VIDEO … M. PANJI SABILA A.M


IR – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
61

Lampiran 9
Lembar Persetujuan Responden

SKRIPSI PENGEMBANGAN MEDIA VIDEO … M. PANJI SABILA A.M

Anda mungkin juga menyukai