Anda di halaman 1dari 22

BAB III

ISI

1. Pengertian APD

Menurut Tarwaka, Alat Pelindung Diri (APD) adalah seperangkat alat keselamatan yang digunakan oleh pekerja untuk
melindungi seluruh atau sebagian tubuhnya dari kemungkinan adanya pemaparan potensi bahaya lingkungan kerja
terhadapkecelakaan dan penyakit akibat kerja. (Tarwaka,2012)

Menurut Budiono, Alat pelindung diri (APD) adalah seperangkat alat yang digunakan tenagakerja untuk melindungi sebagian
atau seluruh tubuhnya dari adanya potensi bahaya atau kecelakaan kerja. (Budiono,2015)

APD tidak secara sempurna dapat melindungi tubuhnya, tetapi dapatmengurangi tingkat keparahan yang mungkin terjadi.
Pengendalian ini sebaiknyatetap dipadukan dan sebagai pelengkap pengendalian teknis atau pengendalian administratif.

Sedangkan menurut peraturan Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi nomor PER.08/MEN/VII/2010 tentang alat pelindung
diri, Alat Pelindung Diri selanjutnya disingkat APD adalah suatu alat yang mempunyai kemampuan untuk melindungi
seseorang yang fungsinya mengisolasi sebagian atau seluruh tubuh dari potensi bahaya di tempat kerja.

Pengusaha wajib menyediakan APD bagi pekerja/buruh di tempat kerja. Dalam pasal 4 ayat satu pada
PER.08/MEN/VII/2010 disebutkan APD wajib digunakan di tempat kerja di mana:

1)Dibuat, dicoba, dipakai atau dipergunakan mesin, pesawat, alat perkakas, peralatan atau instalasi yang berbahaya yang
dapat menimbulkan kecelakaan, kebakaran atau peledakan;

2)Dibuat, diolah, dipakai, dipergunakan, diperdagangkan, diangkut atau disimpan bahan atau barang yang dapat meledak,
mudah terbakar, korosif, beracun, menimbulkan infeksi, bersuhu tinggi atau bersuhu rendah;

3)Dikerjakan pembangunan, perbaikan, perawatan, pembersihan atau pembongkaran rumah, gedung atau bangunan lainnya
termasuk bangunan perairan, saluran atau terowongan di bawah tanah dan sebagainya atau dimana dilakukan pekerjaan
persiapan;

4)Dilakukan usaha pertanian, perkebunan, pembukaan hutan, pengerjaan hutan, pengolahan kayu atau hasil hutan lainnya,
peternakan, perikanan dan lapangan kesehatan;

5)Dilakukan usaha pertambangan dan pengolahan batu-batuan, gas, minyak, panas bumi, atau mineral lainnya, baik di
permukaan, di dalam bumi maupun di dasar perairan;

6)Dilakukan pengangkutan barang, binatang atau manusia, baik di daratan, melalui terowongan, di permukaan air, dalam air
maupun di udara;

7)Dikerjakan bongkar muat barang muatan di kapal, perahu, dermaga, dok, stasiun, bandar udara dan gudang;

8)Dilakukan penyelaman, pengambilan benda dan pekerjaan lain di dalam air.

9)Dilakukan pekerjaan pada ketinggian di atas permukaan tanah atau perairan;

10)Dilakukan pekerjaan di bawah tekanan udara atau suhu yang tinggi atau rendah;

11)Dilakukan pekerjaan yang mengandung bahaya tertimbun tanah, kejatuhan, terkena pelantingan benda, terjatuh atau
terperosok, hanyut atau terpelanting;

12)Dilakukan pekerjaan dalam ruang terbatas tangki, sumur atau lubang;

13)Terdapat atau menyebar suhu, kelembaban, debu, kotoran, api, asap, gas, hembusan angin, cuaca, sinar atau radiasi, suara
atau getaran;

14)Dilakukan pembuangan atau pemusnahan sampah atau limbah;

15)Dilakukan pemancaran, penyiaran atau penerimaan telekomunikasi radio, radar, televisi, atau telepon;

16)Dilakukan pendidikan, pembinaan, percobaan, penyelidikan atau riset yang menggunakan alat teknis;

17)Dibangkitkan, dirubah, dikumpulkan, disimpan, dibagi-bagikan atau disalurkan listrik, gas, minyak atau air; dan

18)Diselenggarakan rekreasi yang memakai peralatan, instalasi listrik atau mekanik

2. Jenis-jenis Safety Equipment


2.1 Masker

Alat pelindung jenis masker digunakan untuk melindungi pernafasan dari resiko paparan gas, uap, debu, atau udara
terkontaminasi atau beracun, korosiatau yang bersifat rangsangan terhadap saluran pernapasan.Selain penggunaannya
pada keadaan darurat, alat pelindung ini jugadipakai secara rutin atau berkala dengan tujuan inspeksi, pemeliharaan
atauperbaikan alat-alat dan mesin yang terdapat ditempat-tempat kerja yangudaranya telah terkontaminasi oleh bahan-
bahan kimia berbahaya.

Alat pelindung pernapasan beserta perlengkapannya adalah alat pelindung yang berfungsi untuk melindungi organ
pernapasan dengan cara menyalurkan udara bersih dan sehat dan/atau menyaring cemaran bahan kimia, mikro-
organisme, partikel yang berupa debu, kabut (aerosol), uap, asap, gas/ fume, dan sebagainya.Alat pelindung diri masker
berfungsi untuk melindungi pernafasan dari debu/partikel yang lebih besar yang masuk kedalam organ pernafasan. Organ
pernafasan terutama paru harus dilindungi apabila udaratercemaroleh debu maka adakemungkinan kekurangan oksigen
dalam udarasehingga menyebabkan sesak nafas. Masker dapat terbuat dari kain dengan pori-pori tertentu.

Jenis alat pelindung pernapasan dan perlengkapannya secara umum terdiri dari masker, respirator, katrit, kanister, Re-
breather, Airline respirator, Continues AirSupply Machine=Air Hose Mask Respirator, tangki selam dan regulator (Self-
Contained Underwater Breathing Apparatus /SCUBA), Self-Contained Breathing Apparatus (SCBA), dan emergency
breathing apparatus.

Menurut Budiono, APD yang tepat bagi tenaga kerja yang berada pada lingkungan kerja dengan paparan debu
berkonsentrasi tinggi adalah masker dan atau respirator. Masker berfungsi untuk melindungi dari debu atau partikel-
partikel yang lebih kasar yang masuk ke dalam saluran pernafasan.

Masker terbuat dari kain dengan ukuran pori-pori tertentu. Terdiri atas beberapa jenis masker yaitu :

1) Masker penyaring debu.

Masker ini berguna untuk melindungi pernafasan dari serbuk-serbuk logam,penggerindaan atau serbuk kasar lainya.

Gambar 10. Masker Penyaring Debu

Sumber : tokopedia.com

2) Masker berhidung.

Masker ini dapat menyaring debu atau benda sampai ukuran 0,5 mikron, bila kita sulit bernafas waktu memakai alat
ini maka hidungnya harus diganti karena filternya tersumbat oleh debu. Alat pelindung pernapasan/masker
diperlukan di tempat kerja dimana udara didalamnya tercemar. Pencemaran udara berkisar dari pencemaran yang
tidak berbahaya sampai pada pencemaran yang sangat berbahaya. Bahan pencemaran udara biasanya dalam bentuk
debu, uap, gas, asap, atau kabut. Untuk menentukan alat pelindung diri pernapasan, maka lebih dahulu ditentukan
jenis dan kadar bahan pencemar yang ada serta dievaluasi tingkat bahayanya.
Gambar 2 Masker Berhidung

Sumber : bukalapak.com

3) Masker bertabung.

Masker bertabung mempunyai filter yang baik daripada masker berhidung. Masker ini sangat tepat digunakan untuk
melindungi pernafasan dari gas tertentu. Bermacam-macam tabungnya tertulis untuk macam-macam gas yang sesuai
dengan jenis masker yang digunakan.

Gambar 3 Masker Bertabung

Sumber : m.kaskus.com

4) Masker kertas.

Masker ini digunakan untuk menyerap partikel-pertikel berbahaya dari udara agar tidak masuk ke jalur pernafasan.
Pada penggunaan masker kertas, udara disaring permukaan kertas yang berserat sehingga partikel-partikel halus
yang terkandung dalam udara tidak masuk ke saluran pernafasan.
Gambar 4. Maker Kertas

Sumber : safetysign.co.id

Menurut Harington ada beberapa jenis dari respirator yaitu:

1) Respirator Sekali Pakai

Respirator ini terbuat dari bahan filter, beberapa cocok untuk paparan debuberukuran pernapasan. Bagian muka alat
tersebut bertekanan negative karena parumenjadi daya penggeraknya. Efisiensi perlindungan pernapasannya
dalammembuang kontaminan adalah sebesar

Gambar 5. Respirator Sekali Pakai

Sumber : monotoro.com

2) Respirator Separuh Muka

Respirator ini terbuat dari karet atau plastik dan dirancang untuk menutupi mulut dan hidung. Alat ini memiliki
catridge filter yang dapat diganti dengancatridge yang sesuai. Cocok untuk paparan debu, gas dan uap. Bagian muka
bertekanan negatif karena hisapan dari paru. Efisiensi perlindungan pernapasannya dalam membuang kontaminan
adalah sebesar.
Gambar 6. Respirator Separuh Muka

Sumber : shopee.id

3) Respirator Seluruh Muka

Respirator ini dibuat dari karet atau plastic dan dirancang untuk menutupi mulut, muka, hidung dan mata. Medium
filter dipasang didalam canister yang langsung disambung lentur dengan canister yang sesuai. Alat ini cocok untuk
paparan debu, gas dan uap. Bagian muka mempunyai tekanan negative karenaparu menghirup udara. Efisiensi
perlindungan pernapasannya dalam membuang kontaminan adalah sebesar.

Gambar 7. Respirator Seluruh Muka

Sumber : jakartanotebook.com

4) Respirator Berdaya

Respirator ini terbuat dari karet atau plastik yang dipertahankan dengan tekanan positif dengan jalan mengalirkan
udara melalui filter dengan bantuan kipas baterai. Efisiensi perlindungan pernapasannya dalam membuang
kontaminan adalah sebesar 500.
Gambar 8. Respirator Berdaya

Sumber : id.rsdelivers.com

5) Respirator Topeng

Muka Berdaya Respirator ini mempunyai kipas dan filter yang dipasang pada helm, dengan udara ditiupkan kearah
bawah, diatas muka pekerja, di dalam topeng yangmenggantung. Topeng dapat dipasang bersama tameng pinggir
yang dapat diukur untuk mencocokkan dengan muka pekerja. Baterai biasanya dipasang pada sabukserangkaian
filter dan absorbent tersedia. Efisiensi perlindungan pernapasannya dalam membuang kontaminan adalah sebesar 1-
20.

Gambar 9. Respirator Topeng

Sumber : indonesian.alibaba.com

2.1.1 Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemakaian APD

Dalam penggunaan APD ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh pemakainya yaitu:

1) Pengujian mutu

Alat pelindung diri harus memenuhi standar yang telah ditentukan untuk menjamin bahwa alat pelindung
diri akan memberikan perlindungan sesuaiyang diharapkan. Semua alat pelindung diri sebelum dipasarkan
harus diuji lebih dahulu mutunya.
2) Cara pemakaian yang benar

Sekalipun APD disediakan oleh perusahaan, alat-alat ini tidak akan memberikan manfaat yang maksimal
bila cara memakainya tidak benar.Masker baik untuk dikenalan tapi kurang baik apabila terlalu lama.
Bukalah masker anda setiap 2 jam sekali untuk memberikan relaksasi pada otot bagian muka atau apabila
memungkinkan keluar dari ruangan tempat bekerja selama kurang lebih 5 menit untuk melepas masker
tersebut.

3) Pemilihan masker yang tepat

Alat pelindung diri yang akan digunakan harus benar-benar sesuai dengan kondisi tempat kerja, bahaya
kerja dan pekerja sendiri agar benar-benar dapat memberikan perlindungan semaksimal mungkin pada
tenaga kerja. Idealnya masker digunakan pada tempat yang tepat dengan jenis yang tepat. Tidak ada
gunanya apabila kita menyarankan pekerja mengenakan masker penahan debu di area finishing, begitu pula
sebaliknya. Masker yang tepat untuk area produksi, sawmill, ruang ampelas atau ruang lain yang berdebu
adalah jenis N95 yang berarti menyaring 95% dari berbagai jenis partikel minyak atau non-minyak. jenis ini
tergolong ringan, mudah dibawa dan berventilasi yang baik. Standar N95 untuk Respirator sendiri
dikeluarkan oleh NIOSH (The National Institute for Occupational Safety and Health) melalui suatu
pengujian laboratorium terhadap kemampuan masker menahan partikel Sodium Chloride ukuran kecil (0,3
mikron) dengan flow rate 85 liter per menit.Masker jenis ini sangat disarankan oleh WHO. Khusus untuk
ruang finishing atau yang banyak terdapat partikel bahan kimia di udara, masker yang paling tepat adalah
jenis R100 yang memiliki daya tahan minimum 99,97% dari partikel minyak atau non-minyak. jenis ini
sangat cocok untuk pekerja di ruang finishing dan gudang bahan kimia (gudang bahan finishing).

4) Syarat-syarat APD Untuk dapat memberikan perlindungan yang maksimum pada tenaga kerja maka harus
mempertimbangkan syarat dari APD itu sendiri. APD yang memenuhi syarat akan dapat melindungi
pekerja dengan optimal.

2.1.2 Cara Pemakaian Masker

Cara pemakaian masker kain atau alat pelindung pernafasan harus sesuai dengan:

1)Memilih ukuran masker yang sesuai dengan ukuran anthropometri tubuh pemakai, misalnya : panjang muka,
lebar muka, lebar mulut, panjang tulang hidung, tonjolan hidung.

2)Periksa lebih dahulu, apakah respirator dalam keadaan baik, tidak rusak, dan komponenya masih dalam
keadaan baik.

3)Jika terdapat komponen yang tidak berfungsi, makaperlu diganti lebih dahulu dengan yang baru dan baik. Pilih
jenis filter atau catridge atau canister yangsesuai dengan kontaminanya.

4)Pasang filter atau catridge atau canister dengan seksama, agar tidak terjadikebocoran.

5)Singkirkan rambut yang menutupi bagian muka, potong jenggot sependek mungkin.

2.2 Warepack (Pakaian pekerja)

Fungsi pakaian kerja yang sesuai dengan standar ialah untuk melindungi badan manusia dari pengaruh dari luar yang bisa
melukai anggota tubuh. (Sumber : https://solusikonstruksi.com/macam-macam-safety-equipment-dalam-pekerjaan-
konstruksi/)

Gambar 10. Warepack

Sumber : solusikontruksi.com

Beberapa langkah perlindungan mata


dan wajah yaitu pencucian mata
dengan peralatan sesuai standar
peraturan Amerika Serikat (AS) : 29 CFR
1910.151(c) dan ANSI Z358.1- . Jenis
peralatan pencucian mata dan
wajah.

a. Pencucian Mata dan muka

Gambar 11. Alat Pencuci Mata dan Muka


Sumber : academia.com

Prinsip alat pencuci yaitu kran dinyalahkan dan pastikan air kran diarahkan ke kelopak mata yang terkena percikan.
Pencucian dilakukan hingga tidak terasa lagi perih akibat kotoran ataupun zat lain.

b. Shower

Gambar 12. Shower

Sumber : academia.com

Prinsip alat ini cukup menarik bandle dan air akan keluar. Standar : ANSI Z358.1-2004

c. Drench hose

Gambar 13. Drench House

Sumber : academia.com

Alat ini memiliki kemiripian dengan alat pencuci mata, drench hose pencucian langsung diarahkan ke mata bermasalah.
Gambar 14. Teknik Pencucian

Sumber : academia.com

2.3 Safety Helmet

Safety helmet melindungi kepala dari benda keras, pukulan dan benturan, terjatuh dan terkena arus listrik. APD ini juga
berfungsi melindungi kepala dari kebakaran, korosif, uap-uap, panas atau dingin, zat-zat kimia berbahaya, dari berbagai
iklim. Alat pelindung kepala harus memenuhi standar Z89.1-2003. Pelindung kepala yang di kenal ada 4 jenis yaitu :
a. Kelas A:
Hard hat kelas A dirancang untuk melindungi kepala dari benda yang jatuh dan melindungi dari arus listrik sampai
2.200 volt.
b. Kelas B:
Hard hat kelas B dirancang untuk melindungi kepala dari benda yang jauh dan melindungi dari arus listrik hingga
20.000 volt.
c. Kelas C :
Hard hat kelas C dirancang untuk melindungi kepala dari benda yang jatuh tetapi tidak melindungi dari kejutan
listrik dan tidak melindungi dari bahan korosif.

Arti macam-macam warna helm proyek :

1. Putih
Helm proyek warna putih biasanya digunakan manajer, mandor, insinyur atau pengawas. (Sumber :
https://www.kaskus.co.id/thread/58e4683ed9d77096208b4567/beda-beda-warna-helm-proyek-ternyata-punya-arti-
khusus-lho/?gclid=Cj0KCQiA-
bjyBRCcARIsAFboWg1MGxnxWe_s0YwzFBPsEHJXeOcAh_30M5fuX731Llz1I48wwkPUZUIaAoMVEALw_wcB
)

Gambar 15. Helm Proyek Putih


Sumber : www.kaskus.com

2. Cokelat
Helm proyek warna cokelat dikenakan tukang las dan pekerja lain dengan aplikasi panas tinggi. (Sumber :
https://www.kaskus.co.id/thread/58e4683ed9d77096208b4567/beda-beda-warna-helm-proyek-ternyata-punya-arti-
khusus-lho/?gclid=Cj0KCQiA-
bjyBRCcARIsAFboWg1MGxnxWe_s0YwzFBPsEHJXeOcAh_30M5fuX731Llz1I48wwkPUZUIaAoMVEALw_wcB
)

Gambar 16. Helm Proyek Coklat

Sumber : www.kaskus.com

3. Hijau
Hijau sering menandakan inspektur keamanan tetapi juga dapat digunakan para pekerja baru di situs atau staf
percobaan.
(Sumber : https://www.kaskus.co.id/thread/58e4683ed9d77096208b4567/beda-beda-warna-helm-proyek-
ternyata-punya-arti-khusus-lho/?gclid=Cj0KCQiA-
bjyBRCcARIsAFboWg1MGxnxWe_s0YwzFBPsEHJXeOcAh_30M5fuX731Llz1I48wwkPUZUIaAoMVEAL
w_wcB)

Gambar 17. Helm Proyek Hijau


Sumber : www.kaskus.com

4. Kuning
Kuning adalah warna untuk buruh umum dan pekerja yang bergerak sebagai operator. (Sumber :
https://www.kaskus.co.id/thread/58e4683ed9d77096208b4567/beda-beda-warna-helm-proyek-ternyata-punya-
arti-khusus-lho/?gclid=Cj0KCQiA-
bjyBRCcARIsAFboWg1MGxnxWe_s0YwzFBPsEHJXeOcAh_30M5fuX731Llz1I48wwkPUZUIaAoMVEAL
w_wcB)

Gambar 18. Helm Proyek Kuning


Sumber : www.kaskus.com

5. Biru
Tukang kayu dan operator teknis lainnya termasuk listrik biasanya akan memakai helm keras warna biru.
(Sumber : https://www.kaskus.co.id/thread/58e4683ed9d77096208b4567/beda-beda-warna-helm-proyek-
ternyata-punya-arti-khusus-lho/?gclid=Cj0KCQiA-
bjyBRCcARIsAFboWg1MGxnxWe_s0YwzFBPsEHJXeOcAh_30M5fuX731Llz1I48wwkPUZUIaAoMVEALw
_wcB)

Gambar 19. Helm Proyek Biru

Sumber : www.kaskus.com

6) Abu- Abu
Abu-abu adalah warna yang sering dipakai pengunjung proyek.abu.
(Sumber : https://www.kaskus.co.id/thread/58e4683ed9d77096208b4567/beda-beda-warna-helm-proyek-ternyata-
punya-arti-khusus-lho/?gclid=Cj0KCQiA-
bjyBRCcARIsAFboWg1MGxnxWe_s0YwzFBPsEHJXeOcAh_30M5fuX731Llz1I48wwkPUZUIaAoMVEALw_w
cB)
Gambar 20. Helm Proyek Abu-Abu
Sumber : www.kaskus.com

2.4 Safety Shoes (Sepatu Khusus Keamanan)

Sepatu yang dipakai pekerja konstruksi haruslah memenuhi kriteria tertentu. Bagian muka sepatu harus keras untuk
mengurangi resiko luka akibat benda tajam yang banyak dipakai dalam pekerjaan konstruksi. (Sumber :
https://solusikonstruksi.com/macam-macam-safety-equipment-dalam-pekerjaan-konstruksi/)

Gambar 21.Safety Shoes

Sumber : solusikontruksi.com

2.5 Kacamata

Jenis kacamata pekerja konstruksi ini bisa dipakai  untuk melindungi  mata yang rawan terkena debu. Bisa pula
melindungi dari bahan dan material berbahaya yang bisa merusak mata. (Sumber : https://solusikonstruksi.com/macam-
macam-safety-equipment-dalam-pekerjaan-konstruksi/)
Mata adalah organ vital yang sangat rentan karena teksturnya yang lunak dan hanya dilapisi oleh kulit tipis, yaitu kelopak
mata. Sehingga, penggunaan APD untuk melindungi fungsi mata adalah hal yang wajib dilakukan. Kacamata dapat
menjaga mata, baik dari paparan debu maupun asap yang dapat membuat mata iritasi, percikan cairan kimia yang
umumnya terjadi di dalam laboratorium, atau cahaya yang sangat terang dan panas seperti di area pengelasan. (Sumber:
https://salamadian.com/alat-pelindung-diri-apd-k3/)

Ada beberapa jenis kacamata yang penggunaannya disesuaikan dengan kebutuhan Anda:
 Safety spectacles, digunakan untuk melindungi mata dari partikel yang beterbangan. Dapat juga digunakan untuk
menghalau panas berlebihan yang tak dapat ditoleransi oleh mata; dimaksudkan untuk melindungi mata pemakainya
dari bahaya seperti fragmen terbang, benda, dan partikel. Pekerja diwajibkan menggunakan kacamata keselamatan
mata dengan perisai sisi ketika ada bahaya dari benda terbang.  Safety spectachles dengan perisai sisi digunakan
sebagai perlindungan utama untuk melindungi mata dari bahaya panas. Untuk melindungi memadai mata dan wajah
dari paparan suhu tinggi, gunakan kacamata keselamatan dalam kombinasi dengan pelindung wajah panas-reflektif.

Gambar 22. Safety Spectacles

Sumber : hsepedia.com

 Safety goggles, dipakai ketika lokasi kerja yang harus Anda hadapi terpapar uap, asap, atau kabut yang mengganggu
penglihatan.Bentuknya yang dilengkapi dengan segel pelindung di area mata membuat mata Anda terhindar dari
percikan cairan yang mungkin datang dari segala arah; serta memiliki jenis pelindung yang mengelilingi area mata
dan memungkinkan melindungi dari asap, uap, cairan dan kabut. Kacamata sesuai dengan wajah yang mengelilingi
mata dan membentuk segel pelindung di sekitar mata. Hal ini untuk mencegah obyek masuk di bawah atau di sekitar
kacamata.  Safety goggles membentuk segel pelindung di sekitar mata, mencegah benda atau cairan masuk di bawah
atau di sekitar kacamata. Hal ini terutama penting ketika bekerja dengan atau sekitar logam cair yang mungkin
percikan.

Gambar 23. Safety Goggles

Sumber : amazon.com

 Face shield. merupakan jenis perlindungan wajah penuh. Untuk menghindari terjadinya cipratan kilat api. Ketika
dipakai sendiri, wajah perisai tidak melindungi karyawan dari bahaya dampak. Gunakan pelindung wajah dalam
kombinasi dengan kacamata keselamatan atau kacamata untuk perlindungan tambahan.
Gambar 24. Face Shield

Sumber : rockler.com

 Welding Helmet merupakan jenis APD yang melindungi kepada. Namun rupanya secara fisik, APD ini digunakan
untuk melindungi mata dan muka.

Gambar 25 Welding Helmet

Sumber : www.tolexo.com

2.6 Penutup telinga

Fungsi utama dari safety equipment  pada konstruksi ini ialah intuk melindungi bagian pendengaran dari kebisingan.
Karena di lokasi konstruksi akan ditemui banyak mesin dan alat yang menimbulkan bunyi bising. (Sumber :
https://solusikonstruksi.com/macam-macam-safety-equipment-dalam-pekerjaan-konstruksi/)

2.6.1 Ear Plug atau Sumbat Telinga

Alat pelindung telinga yang terbuat dari bahan foam/busa dan bahan karet digunakan pada bagian luar telinga
untuk memblokir saluran telinga untuk membuat perlindungan pendengaran terhadap kebisingan yang ada di
lingkungan sekitar. Keuntungan mengguakan ear plug antara lain berukuran kecil dan mudah dibawa, tidak
membatasi gerak kepala dan nyaman digunakan bersama alat pelindung kepala yang lain, nyaman dipakai untuk
waktu yang lama di tempat yang panas atau lembap. Kerugian menggunakan ear plug antara lain membutuhkan
waktu yang lebih lama untuk menyesuaikan pemasangan pada telinga, tingkat proteksi yang lebih kecil
dibandingkan ear muff, sulit untuk di monitor atau di pantau penggunaannya, memerlukan tangan yang bersih
untuk memasang ear plug agar saluran telinga tidak mengalami iritasi dan infeksi.
  Cara merawat ear plug agar tetap bersih dan awet:

 Simpan ear plug di tempat yang bersih, sejuk dan kering setalah digunakan.
 Buang ear plug yang sudah kotor, rapuh, robek dan kaku dan gantilah dengan yang baru.

2.6.2 Ear Muff

Alat pelindung telinga yang terbuat dari bahan yang lembut digunakan dengan cara menutupi semua bagian
telinga dan dilengkapi dengan headband sebagai penahan. Keuntungan menggunakan ear muff antara lain
mudah digunakan karena satu ukuran cocok untuk semua ukuran kepala, mudah terlihat sehingga dapat di
monitor pemakaiannya dari kejauhan, dan tidak mudah hilang. Kerugian mengguakan ear muff antara lain tidak
nyaman digunakan di tempat yang panas dan lembap, membatasi gerakan kepala pada ruang yang sempit,
kurang nyaman digunakan bersama dengan alat pelindung lainnya, dan tidak mudah dibawa atau disimpan.

  Cara merawat ear muff agar tetap bersih dan awet:

 Simpan ear muff di tempat yang bersih, sejuk dan kering setelah digunakan.
 Periksa ear muff dari retakan dan jika rusak, perbaiki atau gantilah dengan ear muff yang baru.

2.7 Sarung tangan


Khususnya bagi pekerja lapangan atau di lokasi konstruksi, alat ini sangat penting. Sarung tangan melindungi dari resiko
luka akibat terkena benda keras dan tajam. (Sumber : https://solusikonstruksi.com/macam-macam-safety-equipment-
dalam-pekerjaan-konstruksi/)

Gambar 26. Sarung Tangan

Sumber : tokopedia.com

Beberapa pekerjaan yang berhubungan dengan larutan kimia, proses pemanasan, ataupun komponen benda tajam,
umumnya mengharuskan pemakaian sarung tangan secara intensif mengingat tingginya risiko cedera.Beberapa jenis
sarung tangan yang paling banyak digunakan adalah:

 Cotton gloves (sarung tangan berbahan dasar katun), berguna untuk memberi proteksi dari goresan, sayatan, atau

Luka lainnya.
Gambar 27cotton gloves

Sumber : amazon.com

 Leather gloves (sarung tangan kulit), memiliki fungsi sama seperti sarung tangan katun. Namun, material kulit
umumnya lebih nyaman untuk digunakan dan lebih kuat menahan benda yang berpotensi melukai tangan;

Gambar 28. Sarung Tangan Kulit

Sumber : monotaro.id

 Rubber gloves (sarung tangan karet), berfungsi untuk melindungi kulit dari kontak langsung dengan minyak dan
bahan perekat.Pekerjaan di laboratorium juga kerap menggunakan sarung tangan karet; serta
Gambar 29. Rubber Gloves

Sumber : amazon.com

 Sarung tangan yang didesain khusus agar mampu melindungi tangan ketika harus bekerja di lokasi yang memiliki
aliran listrik, baik tegangan rendah maupun tinggi.

(Sumber : https://salamadian.com/alat-pelindung-diri-apd-k3/)

2.8 Safety Belt


Alat ini untuk menjaga pekerja di lokasi konstruksi yang berada pada ketinggian atau jika pekerja tersebut bekerja pada
posisi yang berbahaya. Resiko jatuh bisa diminimalisir dengan adanya alat berupa sabuk pengaman ini. (Sumber :
https://solusikonstruksi.com/macam-macam-safety-equipment-dalam-pekerjaan-konstruksi/)

Gambar 30. Safety Belt

Sumber : news.ralali.com

2.9 Tangga
Alat ini untuk memanjat jika pekerja harus mencapai ketinggian tertentu untuk melakukan pekerjaan konstruksi. Untuk
lebih aman harus disertai dengan pemakaian sabuk pengaman. (Sumber : https://solusikonstruksi.com/macam-macam-
safety-equipment-dalam-pekerjaan-konstruksi/)
Gambar 31.Tangga

Sumber : mimpicutnyak.blogspot.com

2.10 P3K
Alat dan obat-obatan P3K sangat penting untuk memberikan pertolongan pertama jika terjadi kecelakaan kerja. (Sumber :
https://solusikonstruksi.com/macam-macam-safety-equipment-dalam-pekerjaan-konstruksi/)

Gambar 32. P3K

Sumber : tokopedia.com

Untuk bisa melindungi pekerja dari resiko kecelakaan kerja, maka safety equipment pada konstruksi harus memenuhi
syarat, sebagai berikut:

 Penggunaan alat disesuaikan dengan bahaya yang akan dihadapi pekerja


 Safety equipment pada konstruksi dibuat dari bahan yang berkualitas dan tahan terhadap resiko yang dihadapi
 Konstruksinya harus kuat
 Tidak menimbulkan resiko bahaya bagi pemakainya

(Sumber : https://solusikonstruksi.com/macam-macam-safety-equipment-dalam-pekerjaan-konstruksi/)

2.11 Sepatu Karet (Sepatu boots)


Gambar 33. Sepatu Boots

Sumber : tokopedia.com

Tanpa sepatu yang sesuai, kaki akan rentan terluka oleh benda tajam di tanah ataupun kejatuhan benda berbahaya
dari atas. Karena itu, menggunakan sepatu boot berfungsi untuk melindungi kakidari tusukan benda tajam, bahan
kimia berbahaya, cairan yang terlalu dingin atau panas, dan lain-lain. (Sumber : https://salamadian.com/alat-
pelindung-diri-apd-k3/)

2.12 Sepatu Pengaman (Safety Shoes)

Gambar 34. Safety Shoes

Sumber : tokopedia.com

Serupa dengan boot, sepatu pengaman ini membantu kaki Anda terlindung dari bahaya cairan kimia, tusukan benda
tajam, benturan benda berat, dan lain-lain. Sepatu jenis ini umumnya lebih tahan lama dibandingkan dengan macam
sepatu yang lain, sehingga dapat tetap berfungsi optimal dalam periode waktu yang panjang. Anda dapat memilih
material pembuat sepatu pengaman sesuai dengan kebutuhan. Ada yang memang didesain supaya tahan selip, tahan
bahan panas, tahan listrik, dan tahan bahan kimia. (Sumber : https://salamadian.com/alat-pelindung-diri-apd-k3/)

2.13 Jas Hujan (Raincoat)


al

Gambar 35. Jas Hujan

Sumber : iexpress.com

Meski terkesan tak terlalu penting, jas hujan berfungsi untuk melindungi tubuh dari percikan air, baik ketika harus
bekerja di bawah air hujan maupun ketika mencuci peralatan dengan air dalam jumlah besar. Beberapa jas hujan
didesain khusus agar tak hanya tahan air namun juga tahan panas danapi, seperti yang pada umumnya dipakai oleh para
anggota pemadam kebakaran. (Sumber : https://salamadian.com/alat-pelindung-diri-apd-k3/)

2.14 Pelampung

Gambar 36. Pelampung

Sumber : harmonygear.com

Bicara mengenai pelampung, umumnya yang orang ingat adalah life jacket yang digunakan para tim penyelamat di
pesisir pantai atau kolam renang. Padahal life jacket ini hanyalah salah satu dari bermacam macam jenis pelampung.
Ada juga buoyancy control device yang dapat diatur tingkat terapungnya, offshore life jacket yang bermanfaat di
perairan terbuka, dannear shore vest untuk kondisi perairan yang tenang tanpa arus. (Sumber :
https://salamadian.com/alat-pelindung-diri-apd-k3/)

Sedangkan, yang paling banyak digunakan orang adalah jenis flotation aid karena sangat nyaman dan dapat
menunjang proses penyelamatan di air tenang. (Sumber : https://salamadian.com/alat-pelindung-diri-apd-k3/)

2.15 Rompi Safety

Gambar 37. Rompi Safety

Sumber : aliexpress.com

Rompi sebagai komponen APD yang baik adalah yang berbahan poliester dan mampu memantulkan cahaya
karena telah didesain secara khusus dengan tambahan reflektor. Salah satu fungsi utama menggunakan alat ini
adalah supaya pekerja dapat terlihat dengan jelas pada waktu malam hari atau ketika penerangan tak terlalu
memadai. (Sumber : https://salamadian.com/alat-pelindung-diri-apd-k3/)

2.16 Coverall atau Wearpack

Penggunaan pakaian pelindung tubuh diwajibkan sebabkan beberapa akibat yaitu (1) bahan kimia berbahaya, (2) bahaya
berpotensi infeksi, (3) panas yang sangat kuat dan (4) percikan logam panas dan cairan panas. Pelindung tubuh
berdasarkan tanggapan darurat dibagi dalam 4 kategori yaitu Kelas A, Kelas B, Kelas C dan Kelas D.

a. Kelas A

Potensi pajanan atau paparan pada bahan yang tidak diketahui. Pelindung kulit, pernapasan dan mata level tertinggi. Alat
pernapasan mandiri atau respirator pasokan udara positif. Kedap udara, sarung tangan dan sepatu tahan bahan kimia (luar
dan dalam).

b. Kelas B

Uap air atmosfer, level tetinggi perlindungan pernapasan dengan tingkat keamanan perlindungan kulit terendah. Alat
pernapasan mandiri, pelindung penuh wajah tekanan positif. Pakaian tahan bahan kimia atau coverall, sarung tangan dan
sepatu tahan bahan kimia.

c. Kelas C

Konsentrasi kontaminan diketahui, respirator pemurni udara penuh wajah diizinkan dengan perlindungan kulit lebih
rendah. Sarung tangan, helm pengaman, masker, sarung tangan dan sepatu tahan bahan kimia. Perbedaan kelas A dan B
pada perlindungan pernapasan.

d. Kelas D

Pelindung minimal, tidak ada pelindung pernapasan dan kulit.


Gambar 38. Wearpack

Sumber : northseaworkwear.com

Wearpack adalah pakaian khusus yang dipakai oleh orang-orang yang memiliki risiko pekerjaan tinggi. Model pakaian
ini umumnya menutupi leher hingga mata kaki sehingga dapat mengamankan seluruh tubuh. (Sumber :
https://salamadian.com/alat-pelindung-diri-apd-k3/)

Pekerja bengkel, tambang, dan pemadam kebakaran adalah orang-orang yang hampir selalu menggunakan wearpack
demi keselamatan mereka. Menggunakan APD ini diharapkan tubuh terlindung dari percikan minyak, bensin, panas, api
dll. Bahan yang digunakan pun bervariasi. Ada yang menggunkan bahan drill dan katun untuk pekerjaan yang tak
bersentuhan dengan api. Namun ada juga katun anti api yang mengurangi kemungkinan tubuh melakukan kontak fisik
dengan api. Garis terang yang ada pada wearpack, umumya berwarna hijau kekuningan, bernamascotch light supaya
terhindar baik dari risiko tertabrak kendaraan maupun kelalaian manusia lainnya. (Sumber : https://salamadian.com/alat-
pelindung-diri-apd-k3/

DAFTAR PUSTAKA

Efektivitas Anggota P2K3 Dalam SMK3. http://www.fkm.unair.ac.id/.../ EfektifitasP2K3 - dalamSMK3.pdf diakses pada
tanggal 22 April 2019

Safety Meeting. http://danarpradhipta.blogspot.com/2011/10/safety-meeting.html diakses pada 22 April 2019

Safety Patrol. http://safetyonblog.blogspot.com/2010/09/safety-patrol.html diakses pada tanggal 22 April 2019

Safety Policy. https://www.servicenl.gov.nl.ca/ohs/safety_info/si_safety_programs.html diakses pada 22 April 2019

Permenaker No.4 tahun 1987, pasal 12 tentang Pelaporan Kegiatan P2K3 http://www.qshes-safetyclub.com diakses pada
tanggal 22 April 2019.

Writing a Health and Safety Policy. http://www.hse.gov.uk/toolbox/managing/writing.htm diakses pada 22 April 2019

Tarwaka,2012. Repository.usu.ac.id. Alat Pelindung Diri.

Budiono, 2015. Repository.usu.ac.id. Alat Pelindung Diri.

Anda mungkin juga menyukai