Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Asuhan Persalinan Normal adalah asuhan kebidanan pada persalinan normal
yang mengacu kepada asuhan yang bersih dan aman selama persalinan dan setelah
bayi lahir serta upaya pencegahan komplikasi. Persalinan dan kelahiran normal
adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42
minggu), lahir spontan dengan presentasi belakang kepala yang berlangsung dalam
18 jam, tanpa komplikasi baik pada ibu maupun pada janin.
persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan terampil sesuai standar (bidan,
dokter, dan tenaga paramedis lainnya di fasilitas kesehatan). Diperkirakan satu
orang ibu meninggal setiap jam akibat kehamilan, bersalin, nifas, dan 401 bayi
meninggal setiap jamnya. sebagian besar kematian bayi disebabkan karena Bayi
Berat Lahir Rendah (BBLR), kesulitan bernafas saat lahir (56%) pada usia 0 - 28
hari, sedangkan kematian bayi pada usia 1 - 12 bulan disebabkan Diare dan
Pneumonia. intuk itu, mari dukung agar persalinan dapat ditolong oleh tenaga
kesehatan di fasilitas kesehatan.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa definisi persalinan?
2. Apa tujuan pertolongan persalinan ?
3. Prinsip apa saja yang ada pada pertolongan persalinan ?
4. Bagaimanakan standar pertolongan persalinan ?
5. Kebutuhan persiapan alat apa saja untuk pertolongan persalinan?
6. Bagaimana evaluasi tindakan pertolongan persalinan ?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi persalinan
2. Untuk mengetahui tujuan pertologan persalinan.
3. Untuk mengetahui prinsip pertolongan persalinan
4. Untuk memnegtahui standar pertolongan persalinan
5. Untuk mengetahui persiapan alat untuk pertolongan persalinan
6. Untuk mengetahui evaluasi tindakan pertolongan persalinan

1
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Definisi Persalinan
Persalinan merupakan proses pengeluaran janin yang terjadi pada
kehamilan cukup bulan (37-42minggu). Lahir spontan dengan presentasi belakang
kepala yang berlangsung dalam 18 jam, tanpa komplikasi baik pada ibu maupun
janin . Persalinan normal menurut IBI adalah persalinan dengan presentasi janin
belakang kepala yang berlangsung secara spontan dengan lama persalinan dalam
batas normal, tanpa intervensi (penggunaan narkotik, epidural, oksitosin,
percepatan persalinan,memecahkan ketuban dan episiotomy), berisiko rendah
sejak awal persalinan hingga partus dengan gestasi 37-42 minggu.
Konsep dari persalinan normal adalah sebagai berikut :
1. Ibu merasa nyaman selama proses persalinan.
2. Adanya keyakinan bahwa kepala janin dapat mempersuaikan diri
dalam pelvik
3. Ibu dapat melahirkan dengan posisi yang sesuai dengan
keinginannya (selama itu tidak membahayakan)
4. Kehadiran pendamping persalinan (suami, keluarga dan teman)
akan memberikan efek positif terhadap proses persalinan
5. Segera membuat keputusan klinis yang tepat bila terjadi kelainan
yang umum dan tidak berbahaya

B. Tujuan Pertolongan Persalinan


Tujuan utama dari pertolongan persalinan ini adalah mengupayakan
kelangsungan hidup serta mencapai derajat kesehatan yang tinggi bagi ibu dan
bayinya melalui berbagai upaya yang terintegrasi dan lengkap serta intervensi
minimal sehingga prinsip keamanan dan kualitas pelayanan dapat terjaga
secara optimal(Amalia, 2013).
Tujuan lain dari pertolongan persalinan adalah :
1. Untuk memastikan bahwa proses persalinan berjalan normal atau alamiah
dengan intervensi minimal sehingga ibu dan bayi selamat dan sehat
2. Memelihara, mempertahankan diri dan meningkatkan kesehatan fisik,
mental, social dan spiritual ibu.
3. Memastikan tidak ada penyulit atau komplikasi dalam persalianan.
4. Memfasilitasi ibu agar mendapatkan pengalaman melahirkan yang
menyenangkan sehingga dapat memberikan dampak positif terhadap
kelancaran masa nifasnya.

2
5. Mempersiapkan ibu dan keluarga dlam menghadapi perubahan peran
terhadap kelahiran bayi.

C. Prinsip Pertolongan Persalinan


1. Persalinan Aman
Persalinan aman adalah persalinan yang ditolong dengancara yang benar,
ada dukungan system rujukan, sehingga selama proses berlangsung
keselamatan ibu dan janin lebih terjamin. Penolong persalinan harus
mengetahui tanda-tanda(Nawangsari, 2009)
bahaya dan segera merujuk bila hal tersebut terjadi.
2. Persalinan Bersih
Persalinan bersih adalah persalinan yang memenuhi kriteria berikut :
a) Bersih alat pemotong tali pusat
1. Alat pemotong (gunting/silet) dan pengikat tali pusat
harus Di cuci agar bebas kuman dengan cara merebus dengan air
mendidih selama 10-15 menit.
2. Bila persalinan dilakukan dirumah, sebaiknya keluarga
diinginkan lebih dahulu agar menyiapkan air mendidih diatas api
sesaat sebelum penolong tiba.
b) Bersih tempat melahirkan
1. Bila persalinan dirumah Pili ruangan yang hangat, tertutup, bersih
dan terang, jauh dari kandang hewan.
2. Tempat melahirkan diberi alat plastik yang bersih dan kering.
3. Sediakan selimut dan handuk yang bersih dan kering.
c) Bersih tangan penolong
1. Kedua tangan penolong persalinan dicuci bersih dengan sabun,
mulai dari ujung kuku hinggasiku tangan dan kuku tangan disikat
dengan sikat halus
2. Untuk membilas, gunakan air bersih yang mengucur.
3. Biarkan kedua tangan kering dengan sendirinya, jangan
dikeringkan dengan kain atau handuk cukup diangin-angin saja.

D. Standar Pertolongan Persalinan


Terdapat empat standar dalam standar pertolongan persalinan seperti berikut
ini :
a. Standar 9 : Asuhan Persalinan Kala I
Pernyataan standar :

3
Bidan menilai secara tepat bahwa persalinan sudah mulai, kemudian
memberikan asuhan dan pemantauan yang memadai dengan
memperhatikan kebutuhan klien, selama proses persalinan berlangsung.
b. Standar 10 : Persalinan Kala II yang aman
Pernyataan standar :
Bidan melakukan penolongan persalinan yang aman, dengan sikap sopan
dan penghargaan terhadap klien serta memperhatikan tradisi setempat.
c. Standar 11 : Penatalaksanaan aktif persalinan Kala III
Pernyataan Standar :
Bidan melakukan penangan tali pusat dengan benar untuk membantu
pengeluaran plasenta dan selaput ketuban secara lengkap.
d. Standar 12 : Penanganan Kala II dengan gawat janin melalui episiotomy,
Pernyataan standar :
Bidan mengenali secara tepat tanda-tanda gawat janin pada Kala II yang
lama, dan segera melakukan episiotomy dengan aman untuk
memperlancar persalinan, diikuti dengan penjahitan perineum.

E. Kebutuhan Alat untuk Persalinan


1.    Persiapan perlindungan diri :
o celemek plastik
o sepatu boot
o masker
o Handuk bersih
o kacamata
o penutup kepala
o mencuci tangan 7 langkah

2. Persiapan Ibu dan Bayi


 1 buah handuk
 1/3 kain Alas bokong ibu
 Selimut untuk mengganti
 Topi Bayi
 Pakaian ibu
  Kain/sarung yang bersih dan kering (±5 buah)
 Pakaian bayi
 2 buah washlap

4
3. Peralatan steril atau DTT parus set (Dalam wadah steril yang berpenutup) :     
 2 klem Kelly/ klem kocher    
 Gunting tali pusat    
 Benang tali pusat / klem plastik    
 Kateter nelaton    
 Gunting episiotomi    
 Klem 1⁄2  kocher     
 2 pasang sarung tangan     
 Kasa atau kain kecil 5 bh    
 Gulungan kapas basah (1 kom kapas kapas DTT, 1 kom
alat DTT)    
 Tabung suntik 2,5 atau 3 ml    
 Penghisap lendir De Lee    

4. Heacting set (penjahitan episiotomi)    


 Tabung suntik 10 ml beserta jarum suntik  
  1 Pinset anatomi dan 1 pinset sirurgi   
 Pegangan jarum / nald pooder    
 2-3 jarum jahit tajam/ nald (kulit dan otot)    
 Benang chromic ukuran 2.0 atau 3.0   
 1 pasang sarung tangan DTT atau steril     

5. Peralatan tidak steril    


 Termometer     
 Stetoskop     
 Tensimeter     
 Pita pengukur / meteran    
 Pinnards, fetoskop.stetoskop Laenec atau dopler    
 Bengkok    
 Piring plasenta    
 Timbangan bayi    
 Pengukur panjang bayi    
 Gunting ferband    
 Sarung tangan rumah tangga    
 Wadah untuk larutan klorin 0,5 %    
 Wadah untuk air DTT    
 Tempat sampah (sampah tajam, kering dan basah)  

5
6.  Obat-Obat dan bahan habis pakai

 Oksitosin 1 ml 10 U
 Lidokain 1%      
 Cairan infus R/L,Nacl, dan Dext 5%    
 Peralatan untuk menginfus
 Kanula IV no 16-18G    
 Methylergometrin   
 MgSO4 40% (25 gr)    
 Amoxicillin / ampisilin tab 500 gr atau IV 2 gr    
 Vitamin K  
 salep mata tetrasilklin 1 % 
7. Peralatan resusitasi (persiapkan semua menjelang persalinan)
 Meja yang bersih, datar dan keras
 1 buah kain di gelar di atas perut ibu
 1 buah kain untuk mengalas meja dan untuk mengganti kain
pembungkus bayi yang basah
 1 buah kain untuk mengganjal bahu bayi
 Lampu sorot 60 watt 
 Alat penghisap lendir (bola-bola karet/ de lee)
 Balon dengan sungkupnya
 Jam / pecatat waktu

8.  Formulir yang disiapkan     


 Formulir informed consent    
 Formulir partograf    
 Formulir persalinan / nifas dan KB    
 Formulir rujukan     
 Formulir surat kelahiran    
 Formulir permintaan darah     
 Formulir kematian     

9. Bahan-bahan yang bisa disiapkan oleh keluarga    


 Makanan dan minuman untuk ibu    
 Beberapa sarung bersih (3-5)    
 Beberapa kain bersih (3-5)    
 Beberapa celana dalam bersih     

6
 Pembalut wanita, handuk, sabun    
 Pakaian ibu dan bayi    
 Washlap 2 buah    
 Kantong plastik atau bejana tembikar untuk plasenta      

F. Evaluasi Tindakan
1. KALA I
a. Ibu dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan rumah sakit
b. Kebutuhan cairan pasien tercukupi
c. Cemas ringan/berkurang
d. Kebutuhan oksigen pasien tercukupi
e. Pasien dapat mengejan dengan benar dan tepat waktu
f. Koping individu efektif berhubungan dengan pengarahan persalinan
g. Rasa nyeri berkurang
2. KALA II
a. Pasien mengatakan mau mengikuti saran dan arahan perawat
b. Klien dapat mengejan dengan baik dan benar
c. Pasien sudah mengerti posisi-posisi yang tepat untuk menghilangkan
rasa sakit dan  resiko perlukaan
d. Suami dapat selalu mendampingi dan memberikan support pada ibu
3. KALA III
a. Pasien sudah mengerti informasi yang diberikan tentang kala III
b. Perdarahan bisa diatasi dengan baik
c. Rasa nyeri dan sakit berkurang
d. Kontak ibu dan bayi dapat terjalin
4. KALA IV
a. Perdarahan dapat dicegah dan luka dapat teratasi
b. Pasien dapar BAK dan BAB dengan baik
c. Kebutuhan cairan ibu terpenuhi
d. Kondisi ibu dan bayi baik

7
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Persalinan normal menurut IBI adalah persalinan dengan
presentasi janin belakang kepala yang berlangsung secara spontan
dengan lama persalinan dalam batas normal, tanpa intervensi
(penggunaan narkotik, epidural, oksitosin, percepatan
persalinan,memecahkan ketuban dan episiotomy), berisiko rendah
sejak awal persalinan hingga partus dengan gestasi 37-42 minggu.
Tujuan utama dari pertolongan persalinan ini adalah mengupayakan
kelangsungan hidup serta mencapai derajat kesehatan yang tinggi bagi
ibu dan bayinya melalui berbagai upaya yang terintegrasi dan lengkap
serta intervensi minimal sehingga prinsip keamanan dan kualitas
pelayanan dapat terjaga secara optimal. Prinsip pertolongan persalinan
ada 2 macam, yaitu persalinan aman dan persalinan bersih.

3.2 Saran
Kami berharap semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca
dan semoga makalah ini juga bisa menambah wawasan bagi kami para
mahasiswa.

8
DAFTAR PUSTAKA

Amalia, L. (2013). Faktor-faktor yang mempengaruhi ibu dalam pemilihan penolong


persalinan. Sainstek, 7(02).
Nawangsari, H. (2009). Hubungan penguasaan kompetensi Asuhan Persalinan
Normal (APN) dengan pengetahuan dan sikap bidan dalam pelaksanaan
pertolongan persalinan normal di Kabupaten Jombang, Jawa Timur.
Indonesian Journal of Obstetrics and Gynecology.
Indriyani dan Moudy Emma Unaria Djami. (2013). Asuhan Persalinan dan Bayi Baru
Lahir. Jakarta:CV Trans Info Media
Friedman EA. Labor: Clinical evaluation and management, 2 nd ed. New York,
Appleton-Century-Crofts, 1978.

Anda mungkin juga menyukai