Anda di halaman 1dari 10

MELIHAT UNIVERSITAS GADJAH MADA SEBAGAI

UNIVERSITAS PANCASILA MELALUI KHAZANAH ARSIP

Kurniatun1

Jati diri Universitas Gadjah Mada Secara fisik UGM juga


(UGM) adalah sebagai Universitas menggunakan nama Pancasila untuk
Nasional, Universitas Perjuangan, salah satu jalan di lingkungan
Universitas Pancasila, Universitas kampus. Pada saat kita memasuki
Kerakyatan dan Universitas Pusat kampus Universitas Gadjah Mada
Kebudayaan. Salah satu jati diri UGM (UGM) melewati pintu gerbang
sebagai Universitas Pancasila, yaitu: utama tentu kita akan melewati jalan
“Universitas yang menetapkan Pancasila. Bisa jadi itu merupakan
pendirian dan pandangan hidupnya salah satu cara UGM untuk
berdasarkan Pancasila. Oleh karena
itu, dalam kiprah penelitian
menunjukkan bahwa UGM
(mengungkap kenyataan dan merupakan “Universitas Pancasila”.
kebenaran, objektivitas dan Ditambah juga dengan berdirinya
universitalitas ilmu pengetahuan), Pusat Studi Pancasila yang dibentuk
pendidikan/pengajaran dan berdasar Surat Keputusan Rektor
pengabdian pada masyarakat, UGM Nomor: UGM/87/3966/
selaras dan senafas dengan nilai-
nilai Pancasila (Keputusan Majelis UM/01/37. Selain dari segi fisik,
Wali Amanat Univeristas Gadjah kiprah UGM sebagai universitas
Mada Nomor 19/SK/MWA/2006).” Pancasila bisa dilihat dari beberapa
khazanah arsip yang tersimpan di
Arsip UGM.

Keputusan Majelis Wali Amanat


Universitas Gadjah Mada
Foto Gedung Pusat UGM dengan latar
Nomor 19/SK/MWA/2006
belakang Gunung Merapi dilihat dari
Jl. Pancasila dan deretan pohon cemara
di kanan dan kiri jalan
(AF.IP.IG.1960an.1B).

1
Peraturan Pemerintah No. 37 Tahun 1950
tentang Peraturan Sementara tentang
SK Pendirian Pusat Studi Pancasila Universitit Negeri Gadjah Mada
berdasarkan Keputusan Rektor UGM
Nomor: UGM/87/3966/UM/01/37 Kegiatan monumental pertama di
UGM yang mengangkat tema
Era 1950-1990 Pancasila diawali oleh Prof. Mr. Drs.
Pada awal pendiriannya, UGM Notonagoro. Pada tanggal 19
sudah menekankan Pancasila sebagai September 1951, Prof. Mr. Drs.
pedoman dalam penyelenggaraan Notonagoro selaku Sekretaris Senat
proses pembelajaran di lingkungan Universitit dan Guru Besar Ilmu
kampus. Hal ini tercantum dalam Hukum dan Filsafat Hukum,
statuta UGM yang pertama, yaitu di menyampaikan pidato pada Promosi
Peraturan Pemerintah No. 37 Tahun Honoris Causa (HC) P.J.M. Ir.
1950 tentang Peraturan Sementara Soekarno, Presiden RI dalam Ilmu
tentang Universitit Negeri Gadjah Hukum. Pidato ini kemudian
Mada. Pada pasal 3 disebutkan bahwa diterbitkan dengan judul Penerbitan
Universitit Negeri Gadjah Mada mengenai Pantjasila Nomer Pertama,
bertugas atas dasar cita-cita bangsa Pantjasila Dasar Filsafat Negara
Indonesia yang termaktub dalam Republik Indonesia. Dalam
Pancasila, kebudayaan kebangsaan pidatonya, Prof. Mr. Drs. Notonagoro
Indonesia seluruhnya. menyampaikan antara lain:
1. Pancasila dalam asas dan
pengertiannya yang tetap sebagai
dasar filsafat negara dari
Republik Indonesia, terlepas dari

2
susunan kata-kata tertentu dalam penyelidikan dan pendapat dalam
sebuah Undang-Undang Dasar. ilmu pengetahuan pada
2. Salah satu perwujudan Pancasila umumnya.
ialah mencerdaskan kehidupan
bangsa yang berarti bahwa Sebagai tindak lanjut dari seri
Pancasila merupakan dasar pertama, Prof. Mr. Drs. Notonagoro
daripada pendidikan dan kemudian menerbitkan seri yang
pengajaran serta usaha kedua, yaitu Penerbitan mengenai
pengetahuan, yang kemudian Pantjasila Nomer Kedua,
ditegaskan dalam Undang- Pemboekaan Oendang-Oendang
Undang No. 4 Tahun 1950, yang Dasar 1945 (Pokok Kaidah
dalam pasal 4 menentukan bahwa Fundamental Negara Indonesia).
pendidikan dan pengajaran di P r o f . M r. D r s . N o t o n a g o r o
sekolah berdasar atas asas-asas mengemukakan Pancasila sebagai
yang termaktub dalam Pancasila, sudut pandang dalam usaha ilmu
sedangkan untuk Universitit pengetahuan memungkinkan orang
Negeri Gadjah Mada tidak berpegang pada pendirian “ilmu
dicantumkan dalam Peraturan pengetahuan untuk ilmu
Pemerintah No. 37 tahun 1950. pengetahuan” akan tetapi pada
3. Khusus bagi Universitit Negeri pendirian yang teologis yaitu
Gadjah Mada, Pancasila mementingkan penggunaan ilmu
mempunyai kedudukan yang pengetahuan untuk kebaikan hidup
istimewa. Asas kebangsaan kemanusiaan, tentunya dengan tetap
menjelmakan tiga jenis pengaruh memelihara tugas ilmu pengetahuan
dalam susunan Universitit Negeri yang langsung dan murni yaitu
Gadjah Mada, yaitu persesuaian mencapai kenyataan termasuk
susunan pelajaran dengan kebenaran.
kebutuhan masjarakat dan Pada tahun 1955, UGM turut
negara, pada prinsipnya seorang mengenalkan Pancasila di dunia
dosen harus warga negara, hanya internasional. Hal ini tercantum
jika perlu seorang dosen bukan dalam Laporan Tahunan UGM
warga negara, dan pemakaian 1955/1956, Prof. Dr. M. Sardjito
bahasa Indonesia sebagai bahasa dalam Konferensi Ranggon, 24-27
pengantar dalam pengajaran. Oktober 1955 menyatakan bahwa
4. Bagi Universitit Negeri Gadjah universitas tidak saja harus memberi
Mada Pancasila sebagai asas kepintaran khusus (jurusan spesialis)
filsafat daripada hidup, sebagai tetapi juga budaya yang termasuk
asas dan pendirian hidup yang juga didalamnya kesusilaan, yang
memungkinkan atau menguatkan sesuai dengan Pancasila sebagai
penentuan sikap dalam falsafah Negara Republik Indonesia
3
juga harus digunakan sebagai dasar menegaskan bahwa sejak berdiri
dari universitas-universitas di UGM senantiasa memberi petunjuk-
Indonesia. petunjuk agar Pancasila dapat
Selanjutnya pada tahun 1957, meresap di hati sanubari para
P r o f . M r. D r s . N o t o n a g o r o mahasiswanya. Pada tanggal 17
menerbitkan seri terbitan Pantjasila Februari 1959 alumni UGM
yang ketiga, “Berita Pikiran Ilmiah menyelenggarakan seminar Pancasila
tentang Kemungkinan Djalan Keluar dengan menghadirkan pembicara
dari Kesulitan mengenai Pantjasila Prof. Mr. Drs. Notonagoro yang
sebagai Dasar Negara Republik menjelaskan secara ilmiah tentang
Indonesia”. Dalam kata pengantar, tempat dan kedudukan Pancasila di
Prof. Dr. M. Sardjito (Presiden UGM) dalam ketatanegaraan Indonesia.
mengungkapkan bahwa UGM Tahun 1961, untuk kesekian
mempunyai tanggung jawab yang kalinya Rektor UGM menegaskan
berat dalam memberikan penjelasan kembali tentang Pancasila. Dalam
mengenai Pancasila secara ilmiah Laporan Tahunan UGM 1960/1961,
kepada masyarakat. Pada seri ketiga Prof. Dr. M. Sardjito menegaskan
ini Prof. Mr. Drs. Notonagoro bahwa corak nasional Indonesia yang
mengungkapkan bahwa UGM harus khas adalah Pancasila. Oleh karena
melakukan penyelidikan untuk itu, dari dulu kita kita senantiasa
memperoleh pengertian ilmiah mengusahakan mengisi Pancasila
daripada Pancasila dan dilakukan dalam pengertian ilmiahnya dan
usaha penggunaannya yang baik dan dalam pengertiannya untuk
bermanfaat serta berbahagia bagi dipraktikkan, seperti pidato P.J.M
ilmu pengetahuan, kebudayaan, Bung Karno menjadi doctor honoris
rakyat, masyarakat dan negara. Pada causa, pidato-pidato pada seminar
bagian akhir dari terbitan ketiga ini Pancasila, dan pidato-pidato yang
terdapat catatan yang berisi: Naskah disiarkan di RRI oleh Prof. Mr. Drs.
“Pembahasan ilmiah tentang Notonagoro.
pemerintahan Negara Republik Pada 1 Juni 1963, UGM untuk
Indonesia, dipersembahkan bagi pertama kalinya memperingati hari
negara dan bangsa oleh pengurus lahirnya Pancasila dalam rapat senat
senat dan Senat UGM”, pada tanggal terbuka dengan pidato peringatan
5 Djuni 1958 dihaturkan kepada oleh rektor dan pidato ilmiah oleh
instansi-instansi pusat negara. seorang guru besar. Hal ini tercantum
Tahun 1959/1960, Rektor UGM dalam Laporan Tahunan UGM
kembali menyampaikan tentang 1962/1963. Namun sayang pada
keberadaan Pancasila. Rektor UGM, tahun sebelumnya, Fakultas Filsafat
Prof. Dr. M. Sardjito dalam Laporan dan Umum dihapus, untuk itu tugas
Ta h u n a n U G M 1 9 5 9 / 1 9 6 0 dalam bidang indoktrinasi Pancasila/

4
manipol/usdek dilaksanakan oleh diketuai oleh Prof. Drs. Notonagoro,
Biro Penjelenggara Kuliah-Kuliah S.H., UGM menghasilkan laporan
Khusus, dimana biro ini bertugas penelitian yang berjudul “Penelitian
memberikan penyuluhan kepada: Serat Centini sebagai Pengupasan
1. Pegawai tata usaha golongan E Dasar Falsafah Indonesia dalam
dan F di UGM Rangka Mengisi Makna Pancasila”.
2. Para dosen Fakultas Teknik, Dalam laporan penelitian ini
Pertanian dan Kehutanan serta dijelaskan tentang makna-makna dari
Sastra dan Kebudayaan lirik/syair dari tembang-tembang
3. Para pejabat resmi di Catur Jawa yaitu Sarkara, Sinom,
Tunggal, Kepala Dinas Niveau Asmaradana, Dudukwuluh
Karesidenan dan para Dosen di (Megatruh), Kinanthi, Gambuh,
Fakultas Pertanian di Purwokerto Pangkur, Mijil, dan Putjung.
4. Keluarga Persatuan Wanita Ta h u n 1 9 7 7 , D e p a r t e m e n
Gadjah Mada Pendidikan dan Kebudayaan RI
mengesahkan Statuta UGM. Hal ini
5. Para pegawai negeri yang tercantum dalam Keputusan Menteri
mengikuti kursus di BPA. Pendidikan dan Kebudayaan RI No.
0233/U/1977 tentang Pengesahan
Masih melalui tangan Prof. Drs. Statuta Universitas Gadjah Mada.
Notonagoro, S.H. pada tahun 1968 Pasal 2 surat keputusan itu
UGM menerbitkan buku Pantjasila menyebutkan:
secara Ilmiah Populer. Dalam buku “Universitas Gadjah Mada adalah
ini terdapat tulisan yang menyatakan lembaga pendidikan tinggi nasional
bahwa Senat UGM mengatakan bagi pembentukan dan
pengembangan kepribadian serta
bahwa: kemampuan manusia seutuhnya
“ Apa yang tercantum dalam bagi pembinaan ilmu pengetahuan
Pancasila merawankan hati bangsa dan teknologi dan bagi pelestarian
Indonesia bahkan penjelmaan dan pengembangan secara ilmiah
daripada cita-rindu-kalbunya. Asas- unsur-unsur dan keseluruhan
asas daripada Pancasila meresap dan kebudayaan Indonesia serta
hidup terpelihara dalam hati lingkungan hidup dan lingkungan
sanubari bangsa Indonesia sebagai alaminya, yang diselenggarakan
pembangun hidup, yang telah lama dalam rangka pembangunan bangsa
berada, Pancasila adalah persifatan dan Negara, sebagai penjelmaan dan
dan bentuk baru yang sesuai dengan pelaksanaan Pancasila dan Undang-
keadaan daripada ideologi bangsa Undang Dasar 1945 demi
Indonesia.” tercapainya cita-cita Proklamasi
Kemerdekaan seperti tercantum
Kemudian pada tahun 1976 dalam Pembukaan Undang-Undang
Dasar 1945.”
melalui proyek PPPT UGM yang

5
Tahun 1983, Direktur Jenderal filsafat Pancasila, pengalaman
Pendidikan Tinggi Departemen Pancasila dan penerapan Pancasila
Pendidikan dan Kebudayaan dalam pengembangan ilmu
Republik Indonesia mengeluarkan pengetahuan dan kemudian
SK No. 86/DIKTI/Kep/1983 tentang dikembangkan dan disusun menjadi
Pelaksanaan Penataran Pedoman suatu etika Pancasila bagi bangsa
Penghayatan dan Pengalaman Indonesia. Etika Pancasila
Pancasila Pola Seratus Jam di merupakan dasar sikap dan citra
Perguruan Tinggi. Kegiatan ini biasa kepribadian yang dituntut dan yang
disingkat Penataran P-4 Seratus Jam. seharusnya tertampil atau terdapat
Program ini merupakan pengganti dalam suatu lingkungan masyarakat.
mata kuliah dasar umum Pancasila, Tahun 1990, Sri Suprapto
yang memiliki bobot yang setara melanjutkan penelitiannya yang telah
dengan dua satuan kredit semester (2 dilakukan pada tahun 1988. Kali ini
sks). penelitiannya berjudul “Konsep
Pada tahun yang sama, 1983, Notonagoro tentang Etika
masalah Pancasila diangkat Prof. Dr. Pancasila”. Dari penelitian ini dapat
Moh. Idris A. Kesuma untuk diketahui bahwa etika Pancasila
mendapatkan gelar jabatan guru besar merupakan etika normatif yang
pada Fakultas ISIPOL UGM. Pidato objeknya adalah tingkah laku,
pengukuhannya berjudul perbuatan, tindakan manusia
“Perjuangan Bangsa Indonesia Indonesia baik secara individu
Mempertahankan Falsafah Pancasila maupun kelompok ditinjau dari sudut
terhadap Tantangan-Tantangan baik kebaikan menurut nilai-nilai
dari Dalam Negeri maupun dari Pancasila.
Dunia Internasional”. Dalam
pidatonya Prof. Dr. Moh. Idris A. Era 1990-2010
Kesuma menyarankan kepada UGM Statuta UGM tahun 1992 kembali
agar mengadakan penelitian ilmiah menegaskan Pancasila sebagai
mengenai falsafah Pancasila dalam pedoman untuk melaksanakan
segala bidang ilmu pengetahuan dan kegiatan akademik. Hal ini tercantum
juklak-juklaknya. dalam Keputusan Menteri Pendidikan
Tahun 1988, UGM melalui dan Kebudayaan RI Nomor
penerus dari Prof. Drs. Notonagoro, 0440/0/1992 tentang Statuta UGM,
dalam pasal 2 menyebutkan:
S.H. yaitu Sri Soeprapto mengadakan
“Universitas sebagai lembaga
penelitian yang berjudul “Identifikasi pendidikan tinggi nasional bertugas
Konsep Notonagoro tentang Etika membentuk dan mengembangkan
Pancasila”. Pada penelitian ini dapat kepribadian serta kemampuan
diketahui tentang pemikiran- manusia seutuhnya, membina ilmu
pemikiran Notonagoro tentang pengetahuan dan teknologi dan

6
melestarikan dan mengembangkan Tahun 2003, UGM mengeluarkan
secara ilmiah unsur-unsur dan laporan penelitian tentang
keseluruhan kebudayaan Indonesia “Perkembangan Pemikiran Ekonomi
serta lingkungan hidup dan
lingkungan alaminya, yang Pancasila”. Penelitian ini
diselenggarakan dalam rangka dilaksanakan oleh Pusat Studi
pembangunan bangsa dan negara, Ekonomi Pancasila selama Desember
sebagai penjelmaan dan pelaksanaan 2002 s.d. Mei 2003. Para peneliti yang
Pancasila dan Undang-Undang terlibat dalam kegiatan ini adalah
Dasar 1945 demi tercapainya cita-
cita Proklamasi Kemerdekaan
Mubyarto, Edy Suandi Hamid,
seperti tercantum dalam Pembukaan Hudiyanto, dan Dumairy. Dari
Undang-Undang Dasar 1945.” laporan penelitian ini dapat diketahui
bahwa UGM giat dalam
Tahun 1998, pada saat rakyat pengembangan Ekonomi Pancasila.
Indonesia menuntut reformasi Tahun 2004, UGM menerbitkan
birokrasi, UGM tidak tinggal diam. buku yang berjudul “Pancasila
UGM turut mengawal proses Dasar Negara, UGM & Jati Diri
reformasi agar tetap berpegang pada Bangsa”. Buku ini merupakan
nilai-nilai Pancasila, salah satunya kumpulan tulisan dari Dr. Ir.
adalah UGM menyelenggarakan Soekarno, Prof. Mr. Drs. Notonagoro,
diskusi panel dengan tema Prof. Dr. M. Sardjito, Dr. Mohammad
“Pancasila dalam Perspektif Hatta dan Prof. Dr. Mubyarto. Hal ini
Gerakan Reformasi” yang merupakan salah satu upaya untuk
dilaksanakan pada tanggal 15 Juni meneguhkan kembali bahwa sejak
1998. Diskusi ini menghadirkan berdirinya tahun 1949, UGM
keynote speaker Sri Sultan Hamengku bertekad menjadi simbol perjuangan
Buwono X dengan judul “Pancasila: bangsa yang baru merdeka dan
Sumber Inspirasi, Visi, dan Agenda berusaha menanamkan jiwa Pancasila
Aksi Reformasi”. kepada semua mahasiswanya melalui
kuliah-kuliah stadium generale.
UGM juga menyelenggarakan kuliah
stadium generale Pancasila bagi para
mahasiswanya yang dicanangkan
oleh Rektor UGM pertama yaitu Prof.
Sardjito pada Mei 1959.
Untuk memberikan penghargaan
kepada Prof. Mr. Drs. Notonagoro,
tahun 2006 UGM menerbitkan buku
yang berjudul “Prof. Notonagoro &
Rektor UGM, Prof. Dr. Ichlasul Amal, M.A.
menyampaikan sambutan dalam Diskusi Panel Pancasila, Analisis Tekstual &
“Pancasila dalam Perspektif Gerakan Reformasi” Kontekstual”. Prof. Notonagoro
(AF4/AM.MS/1998-10A)
7
memberikan inspirasi bagi UGM agar jenjang tertinggi hingga jenjang
tetap berkomitmen untuk terendah dan sekaligus menjadi
m e l e s t a r i k a n d a n sumber nilai dan tolok ukur moral
menumbuhkembangkan Pancasila bagi seluruh aspek
dengan mengembangkan Pusat Studi penyelenggaraan Negara.
Pancasila dan mengadakan seminar 3. Negara harus bertanggung jawab
Pancasila. Pada tahun ini tema dies untuk memelihara,
natalis UGM juga berkaitan dengan mengembangkan dan
Pancasila, yaitu “Revitalisasi mengaktualisasikan nilai-nilai
Pertanian menuju Bangsa yang Pancasila dalam seluruh aspek
Mandiri Bermartabat dan Berdaulat kehidupan bermasyarakat,
Berdasarkan Pancasila”. berbangsa dan bernegara, baik
Pada tanggal 30 Mei-1 Juni 2009, dalam bidang ekonomi, sosial,
UGM menjadi tuan rumah Konggres politik, hukum, kebudayaan
Pancasila dengan tema maupun aspek-aspek kehidupan
“Meneguhkan, Mereaktualisasikan, lainnya.
dan Merevitalisasikan Nilai-nilai 4. Negara harus bertanggung jawab
Pancasila Menuju Terwujudnya u n t u k s e n a n t i a s a
Indonesia yang Modern, Demokratis, menginternalisasikan nilai-nilai
Adil dan Sejahtera”, dimana Pancasila kepada warga negara
konggres ini merupakan kerjasama melalui Pendidikan Pancasila
UGM dengan Mahkamah Konstitusi kepada peserta didik mulai dari
RI. Konggres ini menghasilkan tingkat dasar hingga perguruan
Deklarasi Yogyakarta yang berisi: tinggi secara sadar, terencana dan
1. Pancasila adalah sistem nilai terlembaga dengan saksama.
filsafat terbaik yang dimiliki
bangsa Indonesia sebagai dasar Tahun 2010, Direktur Jenderal
dan acuan bagi kehidupan Pendidikan Tinggi Departemen
bersama dengan semangat Pendidikan dan Kebudayaan
bhineka tunggal ika. Oleh Republik Indonesia mengeluarkan
karenanya, segenap komponen Surat Edaran No. 06/D/T/2010
bangsa Indonesia wajib tentang Rambu-rambu Strategi
menunjung tinggi, menjaga dan Pengembangan Model Pembelajaran
membela Pancasila. dan Evaluasi Hasil Pembelajaran
2. Sebagai dasar Negara, Pancasila Pendidikan Pancasila di Perguruan
harus menjadi sumber nilai utama Tinggi. Hal ini bertujuan untuk
dan sekaligus tolok ukur bagi menumbuhkembangkan kesadaran
pembentukan peraturan terhadap nilai-nilai Pancasila kepada
perundang-undangan mulai dari mahasiswa.

8
Dari uraian diatas dapat diketahui Diri dan Visi Universitas Gadjah
bahwa penyebutan Pancasila dalam Mada
Statuta UGM merupakan salah satu 6. SK Rektor UGM No.
wujud penekanan pentingnya UGM/87/3966/UM/01/37
ideologi Pancasila sebagai asas tentang Pembentukan Pusat Studi
UGM. Selain itu, dari berbagai Pancasila UGM
kegiatan akademik yang telah 7. L a p o r a n Ta h u n a n U G M
dilakukan oleh UGM menunjukkan 1955/1956
bahwa UGM turut berperan serta 8. L a p o r a n Ta h u n a n U G M
dalam mempertahankan dan 1959/1960
mengaktualisasikan Pancasila dalam
kehidupan sehari-hari. Oleh karena 9. L a p o r a n Ta h u n a n U G M
itu, wajar apabila UGM disebut 1960/1961
sebagai “Universitas Pancasila”. 10. L a p o r a n Ta h u n a n U G M
1962/1963
Sumber: 11. Penerbitan mengenai Pantjasila
Nomer Pertama, Pantjasila Dasar
1. Peraturan Pemerintah No. 37 Filsafat Negara Republik
Tahun 1950 tentang Peraturan Indonesia oleh Prof. Mr. Drs.
Sementara tentang Universitit Notonagoro.
Negeri Gadjah Mada
12. Penerbitan mengenai Pantjasila
2. Keputusan Menteri Pendidikan Nomer Kedua, Pemboekaan
dan Kebudayaan RI No. Oendang-Oendang Dasar 1945
0233/U/1977 tentang (Pokok Kaidah Fundamental
Pengesahan Statuta Universitas Negara Indonesia) oleh Prof. Mr.
Gadjah Mada Drs. Notonagoro.
3. S K D i r j e n D i k t i N o . 13. Penerbitan mengenai Pantjasila
86/DIKTI/Kep/1983 tentang Nomer Ketiga, Berita Pikiran
Pelaksanaan Penataran Pedoman Ilmiah tentang Kemungkinan
Penghayatan dan Pengalaman Djalan Keluar dari Kesulitan
Pancasila Pola Seratus Jam di mengenai Pantjasila sebagai
Perguruan Tinggi. Dasar Negara Republik Indonesia
4. Keputusan Menteri Pendidikan oleh Prof. Mr. Drs. Notonagoro.
dan Kebudayaan RI Nomor 14. Pantjasila secara Ilmiah Populer
0440/0/1992 tentang Satuta oleh Prof. Drs. Notonagoro, S.H.
Universitas Gadjah Mada
15. Penelitian “Serat Centini”
5. Keputusan Majelis Wali Amanat sebagai Pengupasan Dasar
Univeristas Gadjah Mada Nomor Falsafah Indonesia dalam Rangka
19/SK/MWA/2006 tentang Jati Mengisi Makna Pancasila oleh

9
Prof. Drs. Notonagoro, S.H. 19. P e r k e m b a n g a n P e m i k i r a n
16. Pidato Pengukuhan Guru Besar Ekonomi Pancasila, Pustep
Prof. Dr. Moh. Idris A. Kesuma, UGM.
“Perjuangan Bangsa Indonesia 20. Pancasila dalam Perspektif
Mempertahankan Falsafah Gerakan Reformasi oleh Sri
Pancasila terhadap Tantangan- Sultan Hamengku Buwono X
Tantangan baik dari Dalam 21. Prof. Notonagoro & Pancasila,
Negeri maupun dari Dunia Analisis Tekstual & Kontekstual
Internasional”. oleh Ferry Edwin S., dkk.
17. Identifikasi Konsep Notonagoro 22. Prosiding Konggres Pancasila
tentang Etika Pancasila oleh Sri “ M e n e g u h k a n ,
Soeprapto. Mereaktualisasikan dan
18. Konsep Notonagoro tentang Merevitalisasikan Nilai-nilai
Etika Pancasila oleh Sri Pancasila Menuju Terwujudnya
Soeprapto. Indonesia yang Modern,
Demokratis, Adil dan Sejahtera”.

10

Anda mungkin juga menyukai