PENDAHULUAN
Pada konteks saat ini Kota Bandung telah menjadi kota pariwisata
semenjak dibukanya jalan tol Cipularang, menjadi salah satu daerah yang
dikunjunginya adalah kawasan Bandung Utara, karena selain terdapat F.O, ada
juga tempat bersejarah seperti Gedung Sate yang menjadi tempat pemerintahan
Propinsi Jawa Barat dan juga ada tugu Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat.
Nampaknya Bandung Utara ini mempunyai sebuah sejarah yang mungkin
banyak orang Bandung sendiri tidak mengetahui persis peristiwa apa saja yang
terjadi di Bandung Utara. Peristiwa ini dimulai dari sekitar tahun 1945 di Jakarta
mulai adanya pergantian kekuasaan dari Jepang ke Indonesia. Ir. Soekarno dan
Drs. Moh Hatta mulai membacakan naskah Proklamasi pada tanggal 17 Agustus
1945 yang menandakan Indonesia telah merdeka dan lepas dari penjajahan Negara
asing termasuk daerah di sekitarnya dalam hal ini Kota Bandung.
Divisi Siliwangi yang berjuang di Jawa Barat harus hijrah ke Jawa Tengah dengan
melakukan Long March demi mempertahankan Kemerdekaan di Indonesia. Pada
tahun 1948 pun Belanda kembali menyerang ke Yogyakarta dengan Agresi
Militer Belanda II nya sehingga perjanjian Renville ini kembali dilanggar oleh
pihak Belanda maka tentara Divisi Siliwangi bebas untuk kembali ke Jawa Barat
(Tim Penerangan Umum. 1972: 293).
Dari perjalanan sejarah Jawa Barat khususnya Bandung Utara pada kurun
waktu 1945-1948 ini tak lepas dari adanya peranan berbagai kalangan baik dari
kalangan militer dalam hal ini Tentara Keamanan Rakyat hingga Tentara Nasional
Indonesia dan kalangan Sipil yaitu masyarakat yang ikut membantu jalannya
revolusi untuk mempertahankan kemerdekaan di Indonesia khususnya di Bandung
Utara. Penulis tertarik untuk mengkaji peranan dari militer dan sipil ini karena
tanpa peranan mereka, mungkin hingga saat ini Indonesia tidak akan lepas dari
kekuasaan Belanda. Tokoh Militer dan Sipil yang akan penulis angkat untuk
menjadi kajian penelitian ini adalah Kolonel Sukanda Bratamanggala sebagai
Tokoh Militer, dan Tokoh Sipilnya penulis tertarik untuk mengangkat tokoh
Raden Mas Sewaka karena beliau sebagai Gubernur Jawa Barat mengetahui
bagaimana peristiwa yang terjadi di Jawa Barat khususnya Bandung Utara pada
kurun waktu tahun 1945-1948.
Pada umumnya kajian sejarah lokal ini kurang diminati oleh para peneliti
sejarah dengan alasan berdampak kecil bagi masyarakat sekitar maka banyak
asumsi yang dikemukakan oleh para peneliti bila peristiwa yang lingkupnya kecil
umumnya tidak menarik dan kurang penting, karena tidak mempunyai dampak
secara skala nasional atau representatif bagi perkembangan nasional (Kartodirdjo,
1992 : 73-74). Maka dengan demikian, penulis tertarik untuk menulis judul
Penelitian “Peranan Sukanda Bratamanggala dan Sewaka Di Bandung Utara
Dalam Mempertahankan Kemerdekaan Tahun 1945-1948”.
Berdasarkan dari rumusan dan batasan masalah ini, tujuan penulisan skripsi ini
adalah :
1. Menjelaskan Situasi dan Kondisi Awal Kota Bandung pada Tahun 1945-
1948.
2. Menjelaskan Jalannya Perlawanan Kolonel Sukanda dan Raden Mas
Sewaka Dalam Mempertahankan Kemerdekaan terhadap pihak Sekutu di
Bandung Utara Tahun 1945-1948.
3. Menjelaskan dampak dari Peranan Kolonel Sukanda dan Raden Mas
Sewaka Bandung utara dalam Mempertahankan Kemerdekaan Tahun
1945-1948.
Manfaat dari penelitian yang akan dilakukan oleh penulis ini adalah sebagai
berikut :
1. Memberikan gambaran umum mengenai keadaan sosial politik pasca
kemerdekaan Republik Indonesia dan Perjuangan Fisik pada masa revolusi
di Bandung.
2. Memaparkan jalannya pertempuran Palagan Bandung yang terjadi di
Bandung Utara dari latar belakang, proses terjadinya, dan dampaknya.
3. Menambah kajian sejarah lokal di Kota Bandung selain dari Bandung
Lautan Api.
4. Menambah pengetahuan Masyarakat Kota Bandung untuk mendalami
peristiwa sejarah yang terjadi di Bandung
5. Menambah kajian materi Kelas XII IPS mengenai Revolusi Fisik yang
terjadi di Indonesia sesuai dengan Standar Kompetensi 1. Menganalisis
perjuangan bangsa Indonesia sejak proklamasi hingga lahirnya Orde Baru
Kompetensi Dasar 1.1 Menganalisis peristiwa sekitar Proklamasi 17
Agustus 1945 dan Pembentukan pemerintahan Indonesia
1.5 Struktur Organisasi Skripsi
Untuk memudahkan penulis dalam penelitian skripsi ini, maka disusunlah
struktur organisasi skripsi sebagai berikut :
Bab I Pendahuluan, dalam bab ini akan diuraikan secara terperinci mengenai
latar belakang masalah, rumusan dan batasan masalah, tujuan penelitian, metode
penulisan, serta struktur organisasi skripsi.
Bab II Tinjauan Pustaka, dalam bab ini akan dipaparkan mengenai berbagai
topik pembahasan yang berhubungan dengan penulisan skripsi ini. Tentunya
berbagai sumber-sumber literatur ini akan lebih dijelaskan disini.
Bab III Metode Penelitian, dalam bab ini penulis mulai melakukan
penelitian mengenai rumusan dan batasan masalah yang telah di buat. Pada bab ini
akan di paparkan bagaimana tahapan-tahapan dalam melakukan sebuah penelitian.