Anda di halaman 1dari 8

ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN RASA NYAMAN PADA

Ny.S DENGAN DIAGNOSA GASTRITIS AKUT DI RUANG……………. RS…………

I. PENGKAJIAN
A. IDENTITAS
Nama : Ny. S
No rekam medis :-
Usia : 22 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Jln. Mawar no 1
Status perkawinan :-
Agama : Hindu
Pendidikan :Mahasiswa
Pekerjaan :-
Diagnose medis : Gaskritis Akut
Tanggal masuk :-
Tanggal pengkajian :26 april 2019

B. KELUHAN UTAMA
Saat pengkajian : pasien mengeluh nyeri pada ulu hati.

C. RIWAYAT PENYAKIT (KELUHAN) SEKARANG


Pasien mengatakan sudah 3 hari mengeluh nyeri paada ulu hati dan dada dengan
skala nyeri 5, mual dan muntah setelah makan. Pasien sempat dibawa ke dokter
praktek dekat rumah oleh keluarga. pasien sempat mengkomsumsi obat promaag
tapi nyeri tidak kunjung hilang. Keluarga pasien memutuskan untuk membawa
pasien ke UGD

D. RIWAYAT PENYAKIT DAHULU


Pasien mengatan pernah mengalami penyakit yang sama 6 bulan yang lalu.
E. RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA
Pasien mengatakan keluarga pasien tidak memiliki riwayat penyakit yang
diderita oleh pasien.

Genogram
F. PENGKAJIAN
1. Persepsi terhadap kesehatan
Sebelum sakit : pasien mengatakan kesehatan itu penting, ketika sakit
pasien selalu diajak ke dokter praktik dekat rumah oleh keluarganya.
Saat sakit : pasien mengatakan ingin segera sembuh dan akan berusaha
mematuhi segala terapi agar cepat sembuh.
2. Pola aktivitas dan latihan
Sebelum sakit : pasien mengatakan dapat melakukan aktivitasnya dengan
baik.
Saat sakit : pasien mengatakan saat sakit aktivitasnya terganggu karena
badan lemas.
3. Pola istirahat dan tidur
Sebelum sakit : Pasien mengatakan sebelum sakit tidurnya nyenyak dan
tidak memiliki gangguan apapun, tidur pada malam hari kurang lebih 8
jam sehari dan pada siang 2 jam sehari.
Saat sakit : Pasien mengatakan saat sakit mengeluh tidak bisa tidur
nyenyak pada malam hari dan sing hari karena nyeri pada hulu hati.
4. Pola nutrisi-metabolik
Sebelum sakit : Pasien mengatkan biasanya makan 3 kali sehari, namun
kadang lupa makan dan jenis makanan biasanya daging dan sayur. Pasien
mengatakan tidak ada pantangan makan dan makan habis 1 porsi, minum 3
gelas air putih sehari, BB : 55kg, TB : 160kg.
Saat sakit : Pasien mengatakan saat sakit nafsu makannya berkurang, jenis
makanan bubur ayam dan sayur, hanya habis ½ porsi, karena setiap selesai
makan merasa mulal dan ingin muntah BB : 53kg.
5. Pola eliminasi
Sebelum sakit : Pasien mengatakan biasanya BAK 3-4 x/hari dengan warna
kekuningan, pasien mengatakan tidak ada nyeri saat berkemih, pasien
mengatakan kemampuan untuk mengontol kencing masih baik, tidak ada
darah pada saat kencing. BAB biasanya 1 kali sehari warna kuning
kecoklatan, kempuan mengontol BAB baik, tidak ada darah pada saat
BAB.

Saat sakit : Pasien mengatakan biasanya BAK 3-4 x/hari dengan warna
kekuningan, pasien mengatakan tidak ada nyeri saat berkemih, pasien
mengatakan kemampuan untuk mengontol kencing masih baik, tidak ada
darah pada saat kencing. BAB biasanya 1 kali sehari warna kuning
kecoklatan, kempuan mengontol BAB baik, tidak ada darah pada saat
BAB.
6. Pola kognitif-perseptual
Sebelum sakit : Pasien mengatakan fungsi indra (penglihatan, penciuman,
perapa, pendengaran, dan perasaan ) dirasakan dengan baik. Pasien tidak
menggunakan kaca mata dan alat bantu pendengaran dan daya ingat pasien
masih baik.
Saat sakit : Pengkajian nyeri berdasarkan PQRST
P : Nyeri saat terlambat makan
O : Nyeri seperti ditusuk-tusuk dan rasa seperti terbakar
R : Nyeri dirasakan pada bagian ulu hati.
S : Skala nyeri 5 (ringan) dari 0-10
T : Nyeri berlangsung kurang lebih 5-10 menit, lalu kemudian hilang
sekitar 4 menit dan muncul kembali, nyeri tambah hebat apabila pasien
terlambat makan dan sesudah makan.
7. Pola konsep diri
Sebelum sakit :
Identitas diri : Pasien mengatakan sebagai anak pertama selalu
menghormati dan patuh pada kedua orang tuanya dan memberikan contoh
yang baik untuk adik-adiknya.
Peran : Pasien mengatakan sebelum sakit perannya sebagai mahasiswa
tidak ada gangguan dan pasien menikmati perannya tersebut.
Saat sakit : Pasien mengatkan saat sakit perannya sebagai mahasiswa
terganggu Karena tidak dapat menghadiri perkuliahan seperti biasanya.
Citra tubuh : Pasien mengatakan selalu bersyukur dengan tubuh tidak ada
yang disukai maupun tidak disukai.
Harga diri : Pasien mengatakan merasa sangat bersyukur hidup dengan
layak dan cukup.
Ide diri : Pasien mengatakan kehidupannya sudah baik dan ideal.
Saat sakit :
Identitas diri : Pasien mengatkan saat sakit sangan membutuhkan batuan
dari kedua orang tuanya dan adik-adiknya.
Peran : Pasien mengatakan walau sudah 3 hari belum mampu untuk kuliah
pasien akan berusaha untuk sembuh dan melanjutkan aktivitasnya.
Citra tubuh : Pasien mengatakan selalu bersyukur dengan tubuh tidak ada
yang disukai maupun tidak disukai.
Harga diri : Pasien mengatakan walau saat ini sedang sakit dan tidak bisa
membatu ibunya mengerjakan pekerjaan rumah tetapi ibunya mengerti dan
selalu memberikan semangat anaknya agar cepat sembuh.
Idea diri : Pasien mengatakan ingin cepat sembuh dan bisa melakukan
aktivitas seperti bisa.
8. Pola koping
Sebelum sakit : Pasien mengatakan selalu menceritakan masalah yang
dialami dengan kedua orang tuanya.
Saat sakit : Pasien selalu mengatakan keluhan sakit yang dialami oleh
petugas dirumah sakit dan kepada keluarganya.
9. Pola seksual-reproduksi
Pasien berjenis kelamin perempuan dan belum menikah.
10. Pola peran-berhubungan
Sebelum sakit : Pasien mengatakan hubungannya dengan keuarga,
tetangga, masyarakat dan teman-temannya berlangsung dengan baik.
Saat sakit : Pasien mengatakan saat ini peran dan hubungannya dengan
keluarga dan teman-temannya terbatas, dan membutuhkan dukungan dan
perhatian dari keluarga dan teman-teman terdekat.
11. Pola nilai dan kepercayaan
Sebelum sakit : Pasien mengatakan berasal dari budaya bali dan percaya
dengan keyakinan hindu, pasien srlalu menjalankan kewajiban sebagai
umat beragama.
Saat sakit : Pasien mengatauntuk menjalankan kewajiban sebagai umat
beragama melakukan persembahyangan diatas tempat tidur dan berdoa di
dalam hati . pasien menyadari berdoa penting untuk mencapai kesmbuhan.
G. PEMERIKSAAN FISIK
1. Kepala
I : Bentuk kepala simetris, distribusi rambut baik,warna rambut hitam,tidak
terdapat ketombe atau kutu pada rambut.
PA : tidak teraba massa,tidak ada nyeri tekan.
2. Kulit dan Kuku
I : warna kulit sawa matang, tidak tampak keloid, tidak terdapat lesi.
PA : tugor kulit baik, akral teraba hangat, tidak ada nyeri tekan.
3. Mata
I : bentuk mata simetris, bentuk bola mata bulat, konjungtiva tidak anemis,
sclera tidak ikterik, reaksi pupil terhadap rangsangan cahaya, gerak bola
mata baik, lapang pandang penglihatan baik.
PA : tidak ada nyeri tekan dan peningkatan nyeri tekan pada mata.
4. Hidung
I : bentuk hidung simetris, tidak tampak pembengkaan pada hidung,
lubang hidung simetris.
PA : tidak ada nyeri tekan pada area hidung, tidak ada benjolan pada
hidung.
5. Telinga
I : tidak tampak serumen pada kedua telinga, tidak tampak tanda-tanda
peradangan, tidak menggunakan alat bantu pendengaran.
6. Mulut
I : bibir tampak pucat, mukosa bibir kering, keadaan mulut tampak bersih,
jumlah gigi lengkap, tidak terdapat karises gigi, tidak ada kesulitan
menelan.
7. Leher
I : bentuk leher simetris, tidak tampak kemerahan, tidak tampak
pembengkaan, warna kulit leher sama dengan sekitarnya, pergerakan tiroid
tidak terlihat saat menelan normal.
PA : tidak terdapat pembesaran kelenjar limfe, tidak dapat pembesaran
kelenjar tiroid.
8. Paru-Paru
I : bentik dada simetris, pergerakan dada sat inspirasi maupun ekspirasi
simetris, kulit dada warnanya sama dengan sekitarnya, tidak ada lebam dan
lesi, tampak retraksi otot dada.
Pa : tidak ada nyeri tekan, tidak teraba massa
Pe : sonor
A : ronchi -/- , whizhing -/-
9. Jantung
I : denyut jantung tidak tampak ke permukaan (normal)
Pa : denyut jantung tidak teraba sampai ke midaksilia.
Pe : terdengar dullnes
A : S1 S2 tunggal regular.
10. Abdomen
I : pasien tampak memegangi perut kiri bagian atas, kulit tampak
kering,tidak ada lesi dan massa.
A : bising usus terdengar 10x/menit
Pe : bunyi kuadran 1 (redup), kuadran 2,3,4 bunyi abdomen tympani.
Pa : area nyeri tekan pada bagian epigastrium.
11. Genetalia
Tidak dilakukan pemeriksaan langsung pada genetalia tetapi data
diperloleh dari pasien. Pasien mengatakan tidak ada kelainan pada di
genetaliannya, tidak terpasang kateter dan tidak memakai pempes.
12. Urogenital
Tidak ada keluhan dan nyeri saat berkemih

13. Ekstermitas
a. Superior
Tidak tampak edema dan atropi otot, pergerakan sendi dan ROM dan
mampu menahan beban, panjang dan bentuk lengan kanan dan kiri
simetris.

b. Inferior
Tidak tampak atropi otot,
c. Kekuatan otot

Anda mungkin juga menyukai