Anda di halaman 1dari 5

Materi Kuliah Daring MK Manajemen Akuakultur Tawar Pertemuan 2 (24-03-2020)

Manajemen Budidaya Ikan Bawal


Oleh: Dr. Priyo Santoso, S.Pi., MP.

Salah satu jenis ikan air tawar yang sangat digemari oleh masyarakat adalah ikan
Bawal (Colossoma macropomum).Ikan bawal air tawar (Colossoma macropomum),
merupakan ikan introduksi yang berasal dari wilayah Amazon negara bagian Amerika
Serikat. Di negara asalnya ikan ini telah dibudidayakan secara luas karena mempunyai
keunggulan seperti pertumbuhannya cepat, nafsu makan yang baik dan relatif tahan
terhadap penyakit. keunggulan yang lain, merupakan salah satu komoditas ikan air tawar
yang mempunyai nilai ekonomis tinggi baik sebagai ikan konsumsi maupun ikan hias.
Sebagai ikan konsumsi, ikan bawal air tawar memiliki rasa daging enak dan gurih.
Keistimewaan tersebut membuat banyak petani ikan membudidayakan dan menjadi
peluang usaha yang menjanjikan dalam usaha budidaya ikan bawal air tawar (Arie, 2009).
Informasi mengenai budidaya ikan bawal. sangat penting untuk di ketahui, oleh karena
itu, pada kesempatan kali ini, saya akan menyusun sebuah makalah mengenai budidaya
ikan Bawal (Colossoma macropomum).

Klasifikasi Ikan Bawal (Colossoma macropomum)


Sistematika ikan bawa lair tawar sebagai berikut :
Filum : Chordata
Sub filum : Craniata
Kelas : Pisces
Sub kelas : Neopterygii
Ordo : Cypriniformes
Sub ordo : Cyprinoida
Famili : Characidae
Genus : Colossoma
Spesies : Colossoma macropomum

Morfologi Ikan Bawal (Colossoma macropomum)


Ikan bawal air tawar mempunyai bentuk badan agak bulat pipih dan ukuran sisiknya kecil-
kecil. Bentuk kepalanya membulat dengan lubang hidung agak besar. Sirip dadanya
terletak di bawah tutup insang, sedangkan sirip perut dan sirip duburnya terpisah. Bagian
ujung siripnya berwarna kuning sampai merah, lalu punggungnya berwarna abu-abu tua.
Bagian perut berwarna putih abu-abu dan merah (Khairuman & Amri, 2008).

Habitat Ikan Bawal (Colossoma macropomum)


Habitat asli ikan bawal air tawar hidup di perairan tawar, seperti danau, waduk, sungai,
rawa, serta dapat hidup dan berkembang biak di air payau. Selain itu, ikan bawal air tawar
mempunyai toleransi yang besar terhadap lingkungan yang kurang baik dibandingkan
ikan air tawar lainnya.

Kebiasaan Makan Ikan Bawal (Colossoma macropomum)


Kebiasaan makan ikan bawal air tawar termasuk ke dalam kelompok ikan pemakan
semuanya (omnivora), tetapi ada pula yang menyebutkan bahwa ikan ini cenderung
menjadi karnivora (pemakan daging). Hal tersebut terlihat dari bentuk giginya yang tajam.
Saat masih kecil, ikan ini menyukai plankton serta tumbuhan air, namun setelah dewasa,
selain pakan yang disebutkan tadi, ikan ini juga memangsa hewan seperti ikan kecil,
udang kecil atau serangga air. Apabila dibudidayakan dikolam, bawal air tawar dapat
diberi pakan alami dan pakan tambahan berupa pakan buatan seperti pelet. Pakan yang
baik adalah pakan yang mempunyai gizi seimbang, baik protein, karbohidrat, lemak,
vitamin dan mineral. Untuk itu, pelet yang diberikan sebagai pakan tambahan adalah pelet
komersial dengan kandungan protein 30-40% (Azam et al., 2010).

Pembenihan Ikan Bawal (Colossoma macropomum)


Proses produksi pembenihan ikan bawal air tawar terdiri dari beberapa tahap yaitu
persiapan kolam, pemeliharaan induk, penjaringan dan seleksi induk, penyuntikan,
pemijahan induk, penetasan telur, pemeliharaan larva, pencegahan dan pengobatan
penyakit, pemanenan larva dan pengepakan.

Persiapan Kolam
Ada beberapa tahap untuk mempersiapkan kolam induk, yaitu :
a. Pengeringan
Pengeringan dan penjemuran dasar kolam dengan bantuan sinar matahari ini bertujuan
untuk mengoksidasi bahan organik yang terkandung di dalam lumpur dasar tersebut
menjadi mineral (hara). Proses pengeringan tersebut berlangsung hingga tanah dasar
kolam retak-retak, adanya retak-retak pada dasar kolam memungkinkan udara
(mengandung oksigen) dapat masuk ke dalam lapisan tanah lumpur yang lebih dalam
untuk mengoksidasi bahan organik di dalamnya. Selain untuk oksidasi tanah dasar,
pengeringan dan penjemuran ini dimaksudkan juga untuk membunuh bakteri patogen dan
membunuh telur dan benih organisme hama yang kelak bisa menjadi kompetitor
(penyaing makanan) atau predator ikan kultur.
b. Pengapuran
Sarana produksi lainnya yang cukup penting adalah kapur. Pengapuran pada umumnya
memiliki beberapa tujuan, untuk meningkatkan pH tanah serta membunuh bakteri patogen
dan organisme hama (eradiksi). Kapur yangdigunakan pekerjaan ini adalah kapur
pertanian (CaCO3), kapur tohor (CaOH2) dan dolomit. Dosis yang digunakan tergantung
pada kondisi pH tanah. Semakin rendah pH tanah maka kebutuhan kapur untuk
pengapuran semakin banyak
c. Pemupukan
Pupuk adalah bahan yang digunakan untuk menyuburkan air kolam. Pemupukan
bertujuan untuk meningkatkan kandungan hara bagi kebutuhan fitoplankton untuk
berfotosintesis. Kolam yang subur akan banyak mengandung pakan alami yang
bermacam-macam jenisnya dan beragam ukurannya. Salah satu cara untuk
menyuburkan kolam adalah dengan mengadakan pemupukan, pupuk yang digunakan
biasanya pupuk organik (kotoran ayam dan ternak lainnya, kompos) dan anorganik (urea,
TSP, NPK, KCL). Pupuk organik yang diberikan ke kolam harus diurai terlebih dahulu oleh
bakteri sebelum haranya dimanfaatkanoleh fitoplankton sehingga berpotensi menurunkan
kandungan oksigen terlarut air kolam.

Pemeliharaan Induk
Pemeliharaan induk bertujuan untuk menumbuhkan dan mematangkan gonad (sel telur
dan sperma) ikan. Penumbuhan dan pematangan gonad ikan dapat dipacu melalui
pendekatan lingkungan, pakan dan hormonal. Kegiatan ini merupakan kegiatan yang
sangat penting dari pembenihan. Karena pemeliharaan induk akan mempengaruhi daya
tetes telur bawal yang akan dipijahkan.

Penjaringan dan Seleksi Induk


Penjaringan dan seleksi induk dilakukan langsung di dalam kolam pemeliharaan induk.
Ciri-ciri induk betina yang baik untuk dipijahkan adalah perut ikan yang buncit dan kelamin
ikan yang berwarna kemerahan. Penyeleksian atau pemilihan induk jantan hasil
penjaringan dilakukan dengan memeriksa dan memencet perlahan di alat kelamin agar
keluar cairan sperma berwarna putih susu, jika sperma keluar maka ikan tersebut siap
untuk dipijahkan. Perbandingan seleksi induk ikan jantan untuk pemijahan adalah tiga
ekor untuk setiap satu induk ikan betina.
Tujuan kegiatan seleksi induk dilakukan untuk mendapatkan induk betina yang matang
telur dan siap untuk dipijahkan. Seleksi induk dilakukan dengan cara pemeriksaan kondisi
telur induk dengan selang kateter, yaitu selang kecil berdiameter 3 mm yang akan
dimasukaan ke dalam lubang kelamin induk betinauntuk diambil beberapa telurnya yang
akan diperiksa. Telur yang baik adalah warna telur kebiruan dan sedikit lengket jika
dipegang.

Penyuntikan
Penyuntikan merupakan kegiatan memasukkan hormon perangsang ke dalam induk
dengan menggunakan alat suntik. Penyuntikan bertujuan untuk merangsang kematangan
gonad.Hormon untuk perangsang pemijahan antara lain golongan gonadotropin, LHRH-a
dan steroid. LHRH (luteinizing hormone releasing hormone) adalah hormon dari golongan
protein yang dihasilkan oleh hipotalamus seperti Hipofisa dan Ovaprim.

Pemijahan Induk
Pemijahan induk adalah proses pembuahan telur oleh sperma. Pemijahan dapat secara
alami. Menurut Sunarma (2004), pemijahan alami dilakukan dengan cara memilih
induk jantan dan induk betina yang benar-benar matang gonad kemudian dipijahkan
secara alami dalam bak/wadah pemijahan dengan pemberian kakaban. Pemijahan
dengan perbandingan 1 indukan betina dengan 3 indukan jantan.

Seleksi &Penetasan Telur


Kakaban kemudian dipindahkan ke wadah penetasan yang telah di siapkan dan
ditreatmen wadah serta airnya. Telur-telur yang tidak dibuahi warna kuning susu dan tidak
akan menetas serta akan membusuk. Telur-telur yang dibuahi terlihat kuning transparan
dan akan menetas.Penetasan telur-telur menjadi larva ikan bawal air tawar biasanya
dalam waktu 16-24 jam.

Pemeliharaan Larva
Pemeliharaan larva adalah kegiatan untuk merawat telur-telur yang baru menetas (larva)
sampai siap untuk di masukkan ke tempat pemeliharaan. Yang dilakukan dalam proses
pemeliharaan larva yaitu pemeliharaan dan pengontrolan larva, penyiponan dan
penggantian air akuarium larva dan pemberian pakan artemia.

Air pemeliharaan larva perlu dijaga kualitasnya agar derajat kehidupan tinggi dan bebas
dari penyakit. Parameter kualitas air yang perlu diperhatikan yaitu suhu dengan kisaran
28-30ºC, pH 6,5-7,5 , DO lebih dari 3 ppm.

Pendederan
Larva ditebar pada pagi hari dengan kepadatan 50-100 ekor/m2. Setiap hari diberi pakan
alami sampai larva siap diberikan pakan tambahan berupa pellet5% dari berat tubuh
dengan frekuensi tiga kali sehari. Pemeliharaan dikolam pendederan selama satu bulan
dengan ukuran benih ikan bawal 1,5-3 cm dan siap di besarkan.

Pembesaran Ikan Bawal (Colossoma macropomum)


Usaha pembesaran dilakukan dengan maksud untuk memperoleh ikan ukuran konsumsi
atau ukuran yang disenangi oleh konsumen. Pembesaran ikan bawal dapat dilakukan di
kolam tanah maupun kolam permanen maupun KJA.Apabila menggunakan kolam maka,
perlu dilakukan persiapan kolam seperti pada kegiatan penbenihan. Persiapan kolam
tersebut meliputi pengeringan, pengkapuran, pemupukan.

Penebaran
Sebelum benih dari pendederan ditebar perlu diadaptasikan terlebih dahulu, dengan
tujuan agar ikan tidak dalam kondisi stres saat berada dalam Kolam atau KJA. Cara
adaptasi : ikan yang masih terbungkus dalam plastik yang masih tertutup rapat
dimasukkan kedalam kolam, biarkan sampai dinding plastik mengembun. Ini tandanya air
kolam dan air dalam plastik sudah sama suhunya, setelah itu dibuka plastiknya dan air
dalam kolam masukkan sedikit demi sedikit kedalam plastik tempat benih sampai benih
terlihat dalam kondisi baik. Selanjutnya benih ditebar/dilepaskan dalam kolam secara
perlahan-lahan, padat tebar benih yaitu 30-50 ekor/m2.

Pemberian Pakan
Karena ikan bawal bersifat omnivora maka makanan yang diberikan bisaberupa daun-
daunan maupun berupa pelet. Pakan diberikan 3-5 % dari beratbadan (perkiraan jumlah
total berat ikan yang dipelihara). Pemberian pakan dapat ditebar secara langsung. Pakan
diberikan 3 kali sehari, pagi (07.30), siang (12.30)dan sore (17.00). Selain pemberiaan
pakan pengontrolan terhadapkolam dan ikan serta airpun harus terus dilakukan agar ikan
tetap terjaga.

Manajemen Kualitas Air


Menurut Standar Nasional Indonesia (SNI) (1999) kualitas air yang sesuai untuk benih
ikan adalah,suhu 25-30°C, pH 6.5-8.5, oksigen terlarut lebih dari 5 mg/L, amoniak kurang
dari 0.02 mg/L, dan kecerahan lebih dari 30 cm

Pemanenan
Pemungutan hasil usaha pembesaran dapat dilakukan setelah ikan bawaldipelihara 4-5
bulan, waktu tersebut ikan bawal telah mencapai ukuran kuranglebih 500 gram/ekor,

Manajemen Penyakit Ikan Bawal (Colossoma macropomum)


Berikut ini penyakit yang menyerang ikan bawal (Anonim, 2017) :

a. Penyakit Jamur
Penyebab : jamur Sprolognia sp dan Achlya sp.
Gejala : ikan akan terdapat jamur berwarna keputihan hingga ke abu-abuan, bobot
berkurang, gerakan lambat, dan juga akan mengakibatkan angka kematian yag tinggi.

Pengendalian :
 Menjaga kualitas air, memberikan pakan tambahan yang bergizi dan juga
menjaga kualitas kolam.
 Ikan terserang harus dilakukan perendaman dengan larutan formalin atau
Malacyte green sesuai dengan petunjuk.

b. Penyakit bintik putih


Penyebab : protozoa Ichthyopthirus multifilis.
Gejala : permukaan kulit terdapat bintik putih, ikan berwarna pucat dan juga gerakan
sangat lambat. Serta nafsu makan berkurang.
Pengendalian :
 Menjaga kualitas air, dan juga melakukan pembersihan kolam dengan baik.
 Melakukan perendaman ikan terserang dengan larutan formalin atau garam
selama 1-2 jam.

c. Trichodiniasis
Penyebab : Trichodinasp
Gejala : ikan terserang akan pucat, terdapat pendarahan pada ikan di bagian insang, sirp
dan kulit yang di serang penyakit ini.
Pengendalian :
 Menjaga kualitas air, memberikan pakan tamabahan bernutrisi dan juga
menaikan suhu air.
 Melakukafilterisasi dan perendaman ikan terserang dengan garam atau vaksinasi
sesuai petunjuk.

d. Bakteri
Penyebab : Bakteri Aeromonas dan Pseudomonas.
Gejala : nafsu makan ikan berkurang, ikan berwarna pucat, gerakan lambat dan bobot
badan menurun.
Pengendalian :
 Melakukan pergantian air secara teratur.
 Melakukan perendaman ikan terserang dengan larutan formalin, bakterisida dan
juga vaksinasi sesuai petunjuk.

Tugas: Pahami Strategi Manajemen Pakan Pada Ikan Karnivora seperti ikan bawal yang
berbeda dengan ikan herbivora dan omnivora

Anda mungkin juga menyukai