Materi 5
Evaluasi Kinerja 2
KELAS :B
Evaluasi kinerja 2
Pelayanan atau servis adalah suatu upaya penjual barang atau jasa untuk memenuhi
unsur-unsur yang menjadi harapan atau kepuasan dari konsumen. Jadi bisnis ritel
barang atau penjualan obat di apotek memang selalu ingin memberikan kepuasan
kepada semua konsumennya. Dasar pertimbangan kepuasan konsumen dilihat dari
kesesuaian antara biaya yang dikeluarkan konsumen terhadap nilai barang atau jasa
yang diperolehnya (customenr delivered value).
biaya moneter
biaya waktu
biaya tenaga
biaya psikis
Biaya yang dikeluarkan oleh konsumen adalah biaya yang dikeluarkan untuk
memperoleh nilai-nilai yang dimiliki penjual, yaitu
nilai produk
nilai pelayanan
nilai karyawan
nilai citra
Adanya keseimbangan antara customer cost dan customer delivered value ini lah
yang disebut kepuasan. Terkadang penjual sudah merasa memberi pelayanan yang
memenuhi ekspetasi konsumen, padahal kadang konsumen justru merasa dilayani
dengan buruk, sehingga customer delivered valuenya kurang dari cost customer.
Sehingga konsumen mengalami kerugian biaya moneter saja.
Tapi kalau di apotek, ketika pelayanan tidak sesuai, konsumen mengalami kerugian
biaya moneter dan psikis karena tidak terlayani dengan baik apalagi biasanya
konsumen sedang sakit. Lebih bahaya lagi jika keselamatan konsumen tidak bisa
ditangani, terlambat memperoleh obat oleh pelayanan resep, dimana nilai penjual
tidak dapat tersalurkan dengan baik. Oleh sebab itu pengelolaan pelayanan
kefarmasian di apotek disamping mempertimbangkan unsur bisnis juga harus
mempertimbangkan peraturan pengelolaan obat di apotek yang baik.
Salah satu hal yang harus diperhatikan dalam pelayanan di apotek yaitu, kita harus
mengetahui eskpetasi dari konsumen :
2. Non price oriented, tipe ini dimana ekspektasi konsumen yang bukan
terhadap harga, dimiliki konsumen yang pendapatan pertahunnya lebih dari
kebutuhan pokoknya, lalu tidak sensitif terhadap kenaikan harga, lalu sangat
sensitif terhadap terhadap kualitas pelayanan atau produk, terakhir dia
sangat peduli atau menghargai terhadap kualitas pelayanan yang lebih dari
eskpetasinya
Umumnya setiap konsumen dalam memperoleh barang atau jasa memiliki ekspetasi
yang sama, yaitu ingin memperoleh kepuasan. Yang membedakan ekspetasi
konsumen yaitu unur-unsurnya dari masing-masing ekspektasi tersebut. Yang
biasanya akan tercermin dari status atau kelas dari konsumen tersebut di
masyarakat. Ada sebagian kelas konsumen yang unsur ekspetasinya berpatok pada
harga dan ada yang berpatok bukan pada harga.
Keluhan (complaint), sering terjadi ketika membuka usaha atau apotek. Ketika
konsumen tidak menyampaikan sesuatu seputar kualitas pelayanan kita atau
kualitas obat yang kita jual di apotek kita bukan berarti dia tidak ada keluhan
selama membeli atau memakai obatnya, bisa jadi ada keluhan seputar kualitas
pelayanan seperti ruangan kotor, harga barang mahal, waktu tunggu lama,
disamping itu konsumen juga sering memperoleh pengalaman yang berupa keluhan
terhadap respon petugas apotek mengenai informasi seputar obat rusak, tertukar,
khasiat atau eso, keluhan tersebut bila kurang ditanggapi serius berisiko buruk dan
konsumen dapat berpindah ke apotek lain atau meminta ganti rugi.
Jenis keluhan :
Cara menangani, pertama harus menanyakan nomor resep berapa, tgl tebus
obat, harinya tebus obat, krmudian kita bisa ambil resep tsb dan cocokan. Bila
kejadiannya jumlah obat kurang dari yang diminta di resep ya ganti atau
tambahkan. Bila kejadiannya salah obat maka petugas apotek harus
memerintahkan pemberhentian obat, dan ganti obatnya tanpa minta bayaran
dan minta maaf lalu catat di buku critical complain. Bila keluhan anafilaktik
shok, konsul kan ke dokter.
Kegagalan terapi, biasanya dialami konsumen jika sudah digunakan tapi gak
sembuh. Khasiat obat yang tidak sesuai ekspektasi dapat menyebabkan konsumen
frustasi dan cenderung menggunakan obat yang tidak rasional, biasa dia tambah
sendiri dosisnya.
Bila konsumen menyampaikan khasiat obat yang tak sesuai terapi, kita harus beri
informasi :