Materi 4
Evaluasi Kinerja 1
KELAS :B
Materi 4
Ketika kita memiliki bisnis apotek, maka kita harus bisa mengevaluasi atau menilai
apakah apotek kita sudah berhasil atau belum kita dirikan, bukan hanya dari omset
yang didapatkan, tetapi kepuasan konsumen terhadap apotek kita.
Ketika kita mau menilai apotek orang lain, bagaimana kualitas dan keberhasilannya,
kita bisa juga evaluasi untuk sarana yang lain. Soal Evaluasi kinerja ini bisa jadi
topik penelitian juga.
Pembeli adalah raja, sehingga apapun yang diinginkan, kita bisa penuhi.
Maksudnya apa saja yang bisa memuaskan konsumen, kita bisa mencukupinya.
Karena konsumen salah satu faktor yang membantu apotek kita mendapat omset
yang baik. Menjalin hubungan yang baik dengan konsumen sangatlah penting. Nilai
citra dan brand kita dibentuk salahsatunya oleh pembeli, melalui pelayanan kita
yang prima ke apotek.
Citra apotek kita sebetulnya bisa muncul dengan sendirinya seiring dengan waktu,
apabila kita mampu memenuhi kebutuhan konsumen. Tidak ada apotek yang baru
didirikan langsung berjaya. Adalah nonsense jika kita membangun apotek dan
membayangkan langsung berjaya. Citra apotek kita yang baik berjalan seiring waktu
disaat kita memenuhi kebutuhan konsumen dengan baik. Hal itu disebut kualitas.
Maksudnya apotek kita berkualitas saat apotek mampu memenuhi segala
kebutuhan si pelanggannya.
3. Aspek Pendukung, terdiri dari sumber daya manusia dan sarana prasarana.
SDA seperti tenaga apoteker, asisten apoteker, ttk, kasir, tenaga admin,
satpam. Sarana prasarana sepertu ruang tunggu, ruang konseling, televisi,
soundsistem.
Ketiga aspek ini harus kita penuhi untuk meningkatkan pelayanan kefarmasian di
apotek kita. Kegagalan dari keberlangsungan apotek salah satunya disebabkan oleh
kurang baiknya aspek di atas. Contohnya kekosongan obat. Kegagalan apotek bisa
juga karena resep yang kita layani salah hitung dosis. Lalu kekurangan SDM di
apotek kita, pelayanannya menjadi lama dan konsumen pilih apotek lain.
Audit stok sediaan farmasi - stock opname, pencatatan jumlah fisik obat yang
disesuaikan dengan kartu stok. Dilakukan 1x sebulan di akhir bulan. Idealnya
pencatatan keluar masuk obat dicatat setiap hari. Namun di beberapa apotek
sumber dayanya kurang, jadi tidak berjalan ideal. Lewat stok opname kita bisa
evaluasi apakah stok obat kita baik, cukup atau kurang. Lewat melakukan stok
opname kita harus melihat jumlah fisik obat melihat kartu stok. Dikatakan baik
jika secara fisik atau jumlah obat secara fisik 100% sama dengan yang tertulis di
kartu stok, cukup baik jika 90-99%, dan kurang baik jika kesesuaiannya <90%.
Melakukan review stok slow moving - fast moving, slow moving : obat yang
lama keluarnya atau pergerakannya lambat. fast moving : obat yang keluarnya
cepat atau laku. Kalau apotek kita banyak obat slow moving, wajar omsetnya
kecil, obat kita tidak laku. Ketika kita tahu obat masuk dimana, kita bisa
lakukan strategi, bagaimana obat slow moving bisa bergerak dan obat fast
moving dapat diadakan secara konsisten
Review harga, kita lihat apakah harga yang kita jual di apotek terlalu tinggi
sehingga sepi konsumen, dibanding apotek lain yang lebih murah. Perbedaan
harga sedikit saja, mempengaruhi konsumen
2. Evaluasi Mutu Pelayanan Farmasi Klinik
Review medication error, pernah tidak selama kita buka apotek terjadi
kejadian medication error, seperti salah menyerahkan obat, salah kasi harga,
dll. Semakin tinggi kejadian medication error ya mutu pelayanan kita jadi
rendah.
Survei kepuasan pelanggan, apakah puas, cukup puas dan lain lain
Kelengkapan Obat, semakin lengkap obat yang kita miliki maka makin baik,
pelanggan makin puas karena apa yang dia cari dia dapatkan
Ada juga referensi berdasarkan Parasuraman yang menyebutkan ada 2 faktor yang
mempengaruhi kualitas pelayanan, yang pertama pelayanan yang diharapkan dan
pelayanan yang diterima.
Dari kedua referensi dapat ditarik kesimpulan kualitas dari layanan dipengaruhi
apa yang diharapkan oleh seseorang dan apa yang dia terima. Jika pelayanan yang
kita berikan lebih dari harapan konsumen maka menjadi kualitas yang ideal, jika
kurang maka menjadi kualitas yang buruk
2. Reliability, ketepatan
6. Credibility
Kelima dimensi diatas digunakan untuk menilai kualitas pelayanan disebut Metode
SERVQUAL (Service Quality). Penerapannya misalnya melalui kuesioner. Cara
menilainya gimana sih? Pertanyaan dari 5 dimensi tersebut nantinya diberi skor.
Lalu dihitung poinnya berapa. Untuk menentukan Indeks Kepuasan Pelanggan :
Nantinya hasilnya bisa dilihat di kolom dalam materi ada mutu pelayanan D (tidak
memuaskan), C (kurang memuaskan), B (memuaskan), A (sangat memuaskan)