Anda di halaman 1dari 3

NAMA : DIANA RAMADHANI

NIM : SC119013
MATKUL : MANAJ.FARMASI
MANAJEMEN FARMASI INDUSTRI DAN RUMAH SAKIT
1.Evaluasi mutu pelayanan farmasi Rumah Sakit
Jawab :
Definisi : Proses penilaian kinerja pelayanan kefarmasian di apotek yang
meliputi penilaian terhadap
SDM,pengelolaan perbekalan sediaan farmasi dan kesehatan, pelayanan
kefarmasian kepada pasien
Indikator : kepuasan pasien, kepatuhan pasien dan keberhasilan pengobatan
Tujuan : Untuk mengevaluasi seluruh rangkaian kegiatan pelayanan
kefarmasian di apotek dan sebagai dasar perbaikan pelayanan kefarmasian
selanjutnya.

2.Customer Satisfaction (kepuasan pelanggan)


Jawab :
Menurut Kotler (2009) kepuasan pelanggan adalah perasaan senang atau
kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan antara persepsi atau
kesannya terhadap kinerja berada di bawah harapan, pelanggan tidak puas. Tapi,
jika kinerja melebihi harapan, pelanggan amat puas dan senang. Jika kinerja
yang dirasakan di bawah harapan, pelanggan tersebut akan merasa
dikecewakan, jika kinerja memenuhi harapan pelanggan, pelanggan akan
merasa puas, sedangkan jika kinerja melebihi harapan maka pelanggan akan
merasa sangat puas. Kepuasan ini tentu akan dapat dirasakan setelah pelanggan
yang bersangkutan mengkonsumsi produk tersebut.

3.Quality control pelayanan farmasi di Rumah Sakit


Jawab :
Quality Control mempunyai peran penting dalam mengendalikan kegiatan
pelayanan yang meliputi penilaian terhadap prosesepenyelenggaraan kegiatan
yang dimulai dari persiapan penilaian terhadap kesesuaian rencana(Quality
Plan) dengan pelaksanaan dan penilaian terhadap pelaksanaan proses kegiatan.
Fenomena sekarang ini.
Oleh karena itu tidak heran proses pengendalian kualitas oleh Dept QC dirumah
sakit sangatdiperlukan dimulai sejak kedatangan pasien dibagian pendaftaran
dan proses registrasi pasien (incoming patient quality control). Pengendalian
NAMA : DIANA RAMADHANI
NIM : SC119013
MATKUL : MANAJ.FARMASI
kualitas selama proses pemeriksaan, diagnosa, dan perawatan hinggga pasien
direkomendasikan sehat oleh dokter yang bertanggung jawab serta keamanan
pasien sampai dengan selamat dirumah sakit.

4.Merancang sistem pengendalian mutu pelayanan farmasi Rumah Sakit


Jawab :
Pengendalian mutu Pelayanan Kefarmasian merupakan kegiatan yang dapat
dilakukan terhadap kegiatan yang sedang berjalan maupun yang
sudah berlalu. Kegiatan ini dapat dilakukan melalui monitoring dan evaluasi.
Tujuan kegiatan ini untuk menjamin Pelayanan Kefarmasian
yang sudah dilaksanakan sesuai dengan rencana dan upaya perbaikan kegiatan
yang akan datang. Pengendalian mutu Pelayanan Kefarmasianharus terintegrasi
dengan program pengendalian mutu pelayanan kesehatan Rumah Sakit yang
dilaksanakan secara berkesinambungan.
 Kegiatan pengendalian mutu Pelayanan Kefarmasian meliputi:
a. Perencanaan, yaitu menyusun rencana kerja dan cara monitoring dan
evaluasi untuk peningkatan mutu sesuai target yang ditetapkan.
b. Pelaksanaan, yaitu: monitoring dan evaluasi capaian pelaksanaan rencana
kerja (membandingkan antara capaian dengan rencana kerja);
memberikan umpan balik terhadap hasil capaian.
c. Tindakan hasil monitoring dan evaluasi, yaitu: melakukan perbaikan
kualitas pelayanan sesuai target yang ditetapkan; meningkatkan kualitas
pelayanan jika capaian sudah memuaskan.
 Tahapan program pengendalian mutu:
a. Mendefinisikan kualitas Pelayanan Kefarmasian yang diinginkan dalam
bentuk kriteria;
b. Penilaian kualitas Pelayanan Kefarmasian yang sedang berjalan
berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan;
c. Pendidikan personel dan peningkatan fasilitas pelayanan bila diperlukan;
d. Penilaian ulang kualitas Pelayanan Kefarmasian; Up date kriteria.

5.Apa yang di lakukan jika dalam pelayanan terjadi kesalahan oleh


petugas di Rumah Sakit?
Jawab :
NAMA : DIANA RAMADHANI
NIM : SC119013
MATKUL : MANAJ.FARMASI
Analisis tentang kebijakan Standar Operasional (SPO), alur layanan,
pemantauan, pemantauan dan evaluasi, komunikasi antar staf, komunikasi
antara staf dan pasien, dan staf dengan keluarga pasien. Identifikasi akar
permasalahan, dilakukan dengan cara diskusi dua personel yang
terlibat. Tujuannya adalah untuk memvalidasi akar permasalahan dan
merumuskan solusi alternatif. Laporan kesalahan pengobatan menggunakan
sistem informasi rumah sakit. Rekapitulasi kesalahan pengobatan dikategorikan
sebagai insiden keselamatan pasien. Salah satu hal yang juga dapat dilakukan
sebagai solusi alternatif yaitu mengadakan Focus Group Discussion (FGD).

Anda mungkin juga menyukai